88980633-Biji-Nangka
-
Upload
naldi-sinaga -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
Transcript of 88980633-Biji-Nangka
BAB I
PENDAHULUAN
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi
sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-
zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi
karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan
mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya
setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal
ini disebabkan perbedaanstruktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh,
enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Tanaman nangka termasuk spesies Arthocarphus heterophilus, Genus
Arthocarpus, Familia Moracea, Ordo Urtilcales, dan Subklas Dicotyledonae.
Nangka merupakan tanaman pohon dan bercabang banyak, umumnya buah nangka
dijadikan buah meja yang dikonsumsi setelah makan. Jika dibandingkan dengan berbagai
jenis tanaman yang umum dipakai sebagai penghasil karbohidrat, maka biji nangka
termasuk memiliki kadar bahan kimia yang relatif potensial. Dalam setiap 100 gram buji
nangka mengandung:karbohidrat 18,74 gram,protein 0,29 gram, lemak 0,23 gram,
kalsium 39,39 mg, kadar air 80,74 gram, kalori 74,96 kkal, fosfor 400 mg. Hal ini
memungkinkan biji nangka dapat digunakan sebagai medium pertumbuhan dari
Aspergillus oryzae untuk menghasilkan enzim amylase dan sari biji nangka ( susu biji
nangka ).
Kebutuhan susu nasional meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk Indonesia. Di satu sisi, kita bersyukur bahwa ternyata kesadaran gizi
masyarakat mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, namun di sisi lain peningkatan
permintaan tidak bisa diikuti oleh peningkatan produksi nasional. Selain itu harga susu
masih sulit terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Susu kedelai yang
seharusnya menjadi alternatif dirasakan juga semakin mahal karena harga bahan baku
kedelai yang makin mahal. Seorang siwa SMA di Surakarta mempunyai ide mengganti
kedelai dengan biji nagka sebagai bahan baku untuk membuat susu, yang diberinama
susu Debina.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Enzim Dan Mikroorganisme
Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai biokatalis dalam sel
hidup. Kelebihan enzim dibandingkan katalis biasa adalah (1) dapat meningkatkan
produk beribu kali lebih tinggi; (2)bekerja pada pH yang relatif netral dan suhu
yang relatif rendah; dan (3) bersifat spesifik dan selektif terhadap subtrat tertentu.
Enzim telah banyak digunakan dalam bidang industri pangan, farmasi dan industri
kimia lainnya. Dalam bidang pangan misalnya amilase, glukosa-isomerase,
papain, danbromelin, sedangkan dalam bidang kesehatan contohnya amilase,
lipase, dan protease. Enzim dapat diisolasi dari hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme.
Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat
yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi
karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan
mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang
artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau
reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat
tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses
perombakan pati menjadi glukosa.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat,
suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH
(tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein,
yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar
suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau
strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim
kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul
lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan
aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim
Amilase dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti tanaman, binatang
dan mikroorganisme. saat ini sejumlah enzim amilase telah diproduksi secara
komersial. Penggunaan mikrobia dianggap lebih prosepektif karena mudah
tumbuh, cepat menghasilkan dan kondisi lingkungan dapat dikendalikan.
Produksi enzim amilase dapat menggunakan berbagai sumber karbon.
Contoh-contoh sumber karbon yang murah adalah sekam, molase, tepung jagung,
jagung, limbah tapioka dan sebagainya. Jika digunakan limbah sebagai substrat,
maka limbah tadi dapat diperkaya nutrisinya untuk mengoptimalkan produksi
enzim. Sumber karbon yang dapat digunakan sebagai suplemen antara laian: pati,
sukrosa, laktosa, maltosa, dekstyrosa, fruktosa, dan glukosa. Sumber nitrogen
sebagai suplemen antara lain: pepton, tripton, ekstrak daging, ekstrak khamir,
amonium sulfat, tepung kedelai, urea dan natrium nitrat.
Mikroorganisme adalah sumber yang potensial sebagai bahan baku untuk
produksi enzim. Hal ini disebabkan (1) ekonomis, karena dapat dihasilkan dalam
waktu yang cukup pendek dan media yang cukup murah; (2) kondisi reaksi seperti
pH dan temperatur, mudah diatur dibandingkan dengan tumbuhan dan hewan; dan
(3) peningkatan produksi enzim dapat dikondisikan dengan cara penambahan
induser tertentu.
B. Komposi Kimia Biji Nangka
Nangka merupakan tanaman pohon dan bercabang banyak. Daunnya kaku
berbentuk lonjong, permukaan bagian atas daun lebih licin dan berwarna terang
daripada bagian bawah daun. Buahnya berukuran besar dan berbentuk bulat
lonjong, permukaannya kasar dan berduri. Nangka dapat tumbuh hingga mencapai
ketinggian 10-20 meter. Tanaman ini mulai berbuah setelah berumur tiga tahun.
Panjang buah berkisar antara 30-90 cm, sedangkan bijinya berukuran lebih kurang
3,5 cm. Tanaman nangka termasuk spesies Arthocarphus heterophilus, Genus
Arthocarpus, Familia Moracea, Ordo Urtilcales, dan Subklas Dicotyledonae.
Umumnya buah nangka dijadikan buah meja yang dikonsumsi setelah makan.
Jika dibandingkan dengan berbagai jenis tanaman yang umum dipakai
sebagai penghasil karbohidrat, maka biji nangka termasuk memiliki kadar bahan
kimia yang relatif potensial. Kandungan kimia biji nangka jika dibandingkan
dengan beberapa tanaman sumber karbohidrat lainnya dapat dilihat pada Tabel 1.
Biji
nangka merupakan bahan yang sering terbuang setelah dikonsumsi walaupun ada
sebagian kecil masyarakat yang mengolahnya untuk dijadikan makanan misalnya
dibakar atau diolah menjadi kolak. Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa kandungan
kimia yang relatif lengkap pada biji nangka sumber karbohidrat lainnya. Hal ini
memungkinkan biji nangka dapat digunakan sebagai medium pertumbuhan dari
Aspergillus oryzae untuk menghasilkan enzim amylase dan sari biji nangka .
C. Pengujian Enzim
Amilase
Untuk pengujian
aktivitas enzim amilase dari
Aspergillus oryzae pada
medium pati biji nangka dibutuhkan adalah sebagai berikut: spektrofotometer,
sentrifus, autoklaf, pH meter, neraca analitis dan alat gelas.
Sedangkan tahap penelitiannya adalaah sebagai berikut:
Pembuatan pati biji nangka dilakukan dengan cara 1 kg pati biji nangka
dimasukkan ke dalam larutan NaHSO4 400 ppm. Untuk memperkecil volume dan
menghilangkan lendir, biji nangka dipotong halus, dijemur, digiling halus sampai
didapatkan tepung dengan ayakan ukuran 50 mesh.Pembuatan medium fermentasi
dilakukan dengan cara 40 gr pati biji nangka dicampur dengan 1,4 gr khamir
dengan kecepatan 1000 rpm.
Penentuan aktivitas enzim amilase dilakukan dengan mengambil 1 ml
filtrat hasil fermentasi ditambahkan 3 ml larutan di Nitro-salisilat (DNS),
dipanaskan sampai mendidih selama 10 menit,didinginkan pada suhu kamar,
dikocok, ditambahkan 5 ml aquades, diukur serapannya pada panjang gelombang
550 nm dengan spektrofotometer.
Penentuan kondisi fermentasi optimum Aspergillus oryzae untuk isolasi
enzim amilase dengan menggunakan pati biji nangka dilakukan terhadap (1) waktu
fermentasi optimum; (2) jumlah tepung biji nangka yang diberikan pada medium
fermentasi; dan (3) pH optimum fermentasi.
Ke dalam 6 buah erlemeyer yang berisi 50 media fermentasi
diinokulasikan 5 ml inokulum, dikocok dengan shaker incubator pada suhu 400C
dengan kecepatan 1000 rpm. Waktu fermentasi divariasikan selama 12, 24, 36, 48,
72, dan 84 jam, selanjutnya disentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm. Filtrat
yang didapat merupakan enzim amilase kasar dan dilakukan pengujian
aktivitasnya. Hal yang sama dilakukan terhadap konsentrasi pati biji nangka
dengan variasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6%, demikian juga terhadap pH
optimum divariasikan dengan 5,4; 5,6; 5,8; 6,0; dan 6,2.
D. Susu Debina ( Sari Biji Nangka)
Susu Debina yakni pemanfaatan biji nangka dengan mensubstitusikannya
pada susu kedelai. “Pertimbangannya karena biji nangka ini jumlahnya banyak
dan harganya juga murah. Sehingga bisa jadi penyeimbang harga kedelai yang
semakin hari harganya semakin melambung,” Kendati demikian, bukan berarti
kandungan susunya jadi berkurang. Bahkan, dengan komposisi 50 persen biji
kedelai dan 50 persen biji nangka menjadi alternatif substitusi susu kedelai yang
paling baik. Dimana susu tersebut kaya kalsium dan rendah kadar lemak. “Jadi
meski harganya murah tapi susu ini tetap bergizi,” tambahnya. Untuk
pemanfaatannya susu ini tidak hanya ditujukan bagi orang dewasa, tapi bisa juga
diminum anak-anak. Usia minimalnya 5 tahun. “Karena susu ini juga memiliki
rasa dan aroma yang lebih gurih,” Sedangkan bila ditinjau dari segi ekonomi, susu
50 persen kedelai dan 50 persen biji nangka menekan biaya produksi sebesar
25,64 persen dari susu 100 persen biji kedelai.
Sari biji nangka dapat digunakan sebagai alternatif pengganti susu sapi dan
sari kedelai, karena setelah diuji di laboratorium kandungan didalam sari biji
nangka lebih unggul fosfor dan kalsiumnya jika dibandingkan dengan sari kedelai.
“Disamping itu, sari biji nangka rendah lemak, cocok untuk dikonsumsi oleh
orang yang kelebihan berat badan,” Sari biji nangka pembuatannya sama dengan
susu sari kedelai, tetapi karena harga kedelai mahal dan import, maka apa yang
bisa kita buat seperti sari kedelai yang harganya lebih ekonomis dan gizinya lebih
tinggi dibanding kedelai.
E. Cara Pembuatan Susu Biji Nangka
Susu biji nangka hampir sama dengan susu kedelai.susu biji nangka
harganya lebih ekonomis dan memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi
dibandingkan kedelai.
Cara pembuatan susu biji nangka:
1.Biji nangka direndam selama 12 jam, hingga kulitnya terkelupas
2.Biji nangka direbus sampai empuk
3.Diblender dan disaring
4.Direbus kembali kemudian
ditambah gula sesuai selera.
Dalam setiap 100 gram biji nangka mengandung:
karbohidrat 18,74 gram
protein 0,29 gram
lemak 0,23 gram
kalsium 39,39 mg
kadar air 80,74 gram
kalori 74,96 kkal
fosfor 400 mg
F. Keuntungan Mengkomsumsi Sari Biji Nangka
Keuntungan yang bisa didapat dengan mengkonsumsi sari biji nangka dapat
dilihat dari beberapa faktor,antara lain:
- faktor ketersediaan bahan,
- segi ekonomi,
- segi gizi, serta
- segi kesehatan.
Sehingga pemanfaatan biji nangka sebagai sari biji nangka dan brownis
ampas biji nangka dapat dikembangkan. Untuk hasil terbaik harus dipilih dari biji
nangka yang sudah tua dari varietas nangka kuning.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nangka merupakan tanaman pohon dan bercabang banyak, umumnya buah
nangka dijadikan buah meja yang dikonsumsi setelah makan. Jika dibandingkan
dengan berbagai jenis tanaman yang umum dipakai sebagai penghasil karbohidrat,
maka biji nangka termasuk memiliki kadar bahan kimia yang relatif potensial.
Dalam setiap 100 gram buji nangka mengandung:karbohidrat 18,74 gram,protein
0,29 gram, lemak 0,23 gram, kalsium 39,39 mg, kadar air 80,74 gram, kalori 74,96
kkal, fosfor 400 mg. Hal ini memungkinkan biji nangka dapat digunakan sebagai
medium pertumbuhan dari Aspergillus oryzae untuk menghasilkan enzim amylase
dan sari biji nangka ( susu biji nangka ).
B. Saran
Dengan melonjaknya harga susu yang masih sulit di jangkau oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia maka disarankan untuk memanfaatkan biji nangka sebagai
pengganti susu dengan mensubstitusikannya pada susu kedelai, dengan penggunaan
alat yang sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
www.bipnewsroom.info/?_link=loadnews.php&newsid.
Kesehatan.liputan6.com/info/.../Susu.Biji.Nangka.Bergizi.Tinggi