88513859 SPK Pemilihan Karyawan Teladan Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto

163
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN DENGAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS : PT F.I.F (FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE)) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Jenjang Strata Satu pada STMIK Banjarbaru OLEH : AAN HIDAYAT 3101 0601 0885 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BANJARBARU i

Transcript of 88513859 SPK Pemilihan Karyawan Teladan Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN DENGAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO(STUDI KASUS : PT F.I.F (FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE))SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Jenjang Strata Satu pada STMIK Banjarbaru

OLEH :AAN HIDAYAT3101 0601 0885

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASISEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKADAN KOMPUTER BANJARBARU(STMIK BANJARBARU)BANJARMASIN

20111

xi

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASISEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BANJARBARU(STMIK BANJARBARU)

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama:AAN HIDAYAT NIM:310106010885Program Studi:SISTEM INFORMASI Judul Skripsi:SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN DENGAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS : PT. FIF (FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE))

Telah disetujui untuk disidangkan pada Sidang Skripsi Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Banjarbaru (STMIK BANJARBARU).

Banjarmasin, September 2011Pembimbing Utama,

Ir. Rintana Arnie, M.Kom.

Mengetahui :Ketua JurusanSistem Informasi,

Bahar A. Rahman, M.Kom.5

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASISEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BANJARBARU(STMIK BANJARBARU)

PENGESAHAN SKRIPSINama: AAN HIDAYATNIM: 3101 0601 0885Program Studi: SISTEM INFORMASIJudul Skripsi:SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN DENGAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS : PT. FIF (FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE)) Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Skripsi pada jenjang Strata Satu Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Banjarbaru (STMIK BANJARBARU) pada tanggal ( 2011).SUSUNAN TIM PENGUJINONAMA PENGUJIJABATANTANDA TANGAN

1Ir. Rintana Arnie, M.KomKetua

2Sekretaris

3Anggota

Banjarmasin, 2011

Mengetahui,MengesahkanKetua JurusanKetua STMIK BanjarbaruSistem Informasi

Bahar A. Rahman, M.KomDrs. H. Sushermanto

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSINama: AAN HIDAYATNIM: 3101 0601 0885Program Studi: SISTEM INFORMASIJudul Skripsi:SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN DENGAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS : PT. FIF (FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE))

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini adalah tulisan saya sendiri, begitu pula kode-kode program yang disertakan pada laporan ini. Dan Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi lain, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang sama yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Banjarmasin, 17 Desember 2011

(Aan Hidayat)

Aan Hidayat, 310106010885Sistem Penunjang Keputusan Untuk Pemilihan Karyawan Teladan Logika Fuzzy Tsukamoto(Studi Kasus : PT. FIF (FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE)); dibawah bimbingan Ir. Rintana Arnie, M.Kom.ABSTRAKDalam proses penilaian kualitas karyawan, PT. FIF melakukan pemilihan karyawan teladan untuk memacu semangat karyawan dalam meningkatkan atau bahkan tetap mempertahankan dedikasi dan kinerjanya. Pemilihan karyawan teladan telah dilakukan secara periodik.Proses pemilihan karyawan teladan bukan merupakan hal yang mudah. Selama ini pada PT. FIF cabang Batu Licin dalam pemilihan karyawan teladan nya dilakukan dengan cara memilih salah satu karyawan yang di rekomendasikan oleh karyawan-karyawan pada PT. FIF itu sendiri, cara pemilihan tersebut tentu memiliki banyak kekurangan terutama dari segi objektifitas serta belum ada nya kriteria yang terukur yang digunakan untuk menentukan siapa yang jadi karyawan teladan. Banyak kriteria-kriteria sebagai penilaian yang digunakan dalam proses pemilihan, dimana kriteria-kriteria tersebut didasarkan pada persepsi seseorang.Pada penelitian ini digunakan metode fuzzy tsukamoto untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Variabel yang digunakan untuk perhitungan fuzzy pada sistem ini adalah variabel displin, loyalitas, komunikasi, absensi, probel solve dan hasil. Adapun himpunan fuzzy yang digunakan pada setiap variabel fuzzy adalah :RENDAH, CUKUP, TINGGI untuk variabel input dan CUKUP dan MEMUASKAN untuk variabel output. Dalam sistem ini fungsi keanggotaan yang digunakan untuk tiap-tiap variabel adalah representasi bentuk kurva bahu. Dalam sistem ini hasil perhitungan fuzzy pada program sama dengan perhitungan fuzzy dengan menggunakan alat bantu spreadsheet.

Kata Kunci : Algoritma Fuzzy Tsukamoto, Representasi bentuk kurva bahu , Pemilihan Karyawan Teladan, Disiplin, Loyalitas, Komunikasi, Absensi, Problem Solve.

Aan Hidayat, 310106010885Sistem Penunjang Keputusan Untuk Pemilihan Karyawan Teladan Logika Fuzzy Tsukamoto(Studi Kasus : PT. FIF (FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE)); dibawah bimbingan Ir. Rintana Arnie, M.Kom.ABSTRACTIn the process of quality assessment of employees, PT. FIF conduct elections to boost morale for employee of the employee in improving or even maintaining their dedication and performance. Employee of the election has been conducted periodically.Exemplary employee selection process is not an easy thing. During this time at PT. FIF Slippery Rock branch in its exemplary employee selection is done by selecting one that's recommended by staff employees at PT. FIF itself, the way the election would have many shortcomings, especially in terms of its objectivity and there has been no measurable criteria used to determine who's a model employee. Many of the assessment criteria as used in the selection process, in which these criteria are based on one's perception.In this study Tsukamoto fuzzy method used to solve these problems. Variables used for the calculation of fuzzy on this system is variable discipline, loyalty, communication, attendance, probel solve and results. The fuzzy sets used in each fuzzy variable are: LOW, ENOUGH, HIGH for input variables; SATISFACTORY and ENOUGH for variable output. In this system membership functions are used for each variable is a representation of the curve shoulder. In this system the calculation of fuzzy on the same program with fuzzy calculations using the spreadsheet tool.Keyword : Tsukamoto Fuzzy Algorithms, Representations of the curve shoulder, Exemplary Employee Selection, Discipline, Loyalty, Communication, Attendance, Problem Solve.

KATA PENGANTARDengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala Rahmat-Nya, penulis merasa bersyukur atas telah tersusunnya Skripsi yang berjudul Sistem Penunjang Keputusan Untuk Pemilihan Karyawan Teladan Dengan Logika Fuzzy Tsukamoto untuk melengkapi salah satu persyaratan yang diajukan dalam rangka menempuh ujian akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Jenjang Strata Satu Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Banjarbaru.Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doanya selama pembuatan skripsi ini.2. Ibu Ir. Rintana Arnie, M,Kom yang telah bersedia meluangkan waktunya sebagai pembimbing skripsi.3. Seluruh karyawan PT.FIF cabang Batulicin, tempat dilakukannya pengumpulan data.4. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam pengerjaan skripsi ini.Akhir kata penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang terdapat dalam Skripsi ini dan berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi khasanah pengetahuan Teknologi Informasi/Sistem Informasi di Indonesia. Banjarmasin, 17 Desember 2011

Aan Hidayat

DAFTAR ISIHal.SKRIPSIiPERSETUJUAN SKRIPSIiiPENGESAHAN SKRIPSIiiiPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSIivABSTRAKvABSTRACTviKATA PENGANTARviiDAFTAR ISIviiiDAFTAR TABELxDAFTAR GAMBARxiBAB I1PENDAHULUAN11.1.Latar Belakang11.2.Permasalahan Penelitian31.2.1.Identifikasi Masalah31.2.2.Ruang Lingkup Masalah31.2.3.Rumusan Masalah31.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian41.3.1.Tujuan Penelitian41.3.2. Manfaat Penelitian41.4. Sistematika Penulisan4BAB II6LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN62.1.Tinjauan Pustaka62.2.Landasan Teori72.2.1.Pengertian Sistem Pendukung Keputusan72.2.2.Karakteristik dan Manfaat Sistem Pendukung Keputusan82.2.3.Beberapa Keterbatasan SPK92.2.4.Logika Fuzzy92.2.5.Studi Kasus142.3.Kerangka Pemikiran20

BAB III21METODE PENELITIAN213.1.Analisa Kebutuhan213.1.1.Sampel Data213.1.2.Metode Pengumpulan Data223.2.Perancangan Penelitian233.2.1.Sumber Data dan Variabel Penelitian233.2.2.Diagram Konteks233.2.3.Use Case Diagram243.2.4.Sequence Diagram253.2.5.Activity Diagram263.2.6.Perancangan Database273.2.7.Perancangan Input dan Output303.3.Teknik Analisis Data34BAB IV64HASIL DAN PEMBAHASAN644.1.Hasil644.1.1.Tampilan Program644.1.2.Pengujian Program764.2.Pembahasan864.3.Implikasi Penelitian88BAB V90PENUTUP905.1. Kesimpulan905.2. Saran90DAFTAR PUSTAKA91DAFTAR RIWAYAT HIDUP92

DAFTAR TABELHal.Tabel 3. 1. Sampel data karyawan22Tabel 4. 1. Uji BlackBox Form Jabatan72Tabel 4. 2. Uji BlackBox Form Karyawan72Tabel 4. 3. Uji BlackBox Form Input Domain Batas73Tabel 4. 4. Uji BlackBox Form Proses73Tabel 4. 5. Hasil uji akurasi algoritma program74

DAFTAR GAMBARHal.Gambar 2. 1. Himpunan Fuzzy pada variabel temperatur12Gambar 2. 2. Representasi Kurva Bentuk Bahu13Gambar 2. 3. Fungsi Keanggotaan Variabel Permintaan15Gambar 2. 4. Fungsi Keanggotaan Variabel Persediaan16Gambar 2. 5. Fungsi Keanggotaan Variabel Produksi Barang17Gambar 2. 6. Kerangka Pemikiran20Gambar 2. 7. Kerangka Pemikiran20Gambar 3. 1. Diagram Konteks24Gambar 3. 2. Use Case Diagram25Gambar 3. 3. Sequence Diagram26Gambar 3. 4. Activity Diagram27Gambar 3. 5. Desain Form Utama30Gambar 3. 6. Desain Form Login30Gambar 3. 7. Desain Form Jabatan31Gambar 3. 8. Desain Form Karyawan31Gambar 3. 9. Desain Form Domain Input Batas31Gambar 3. 10. Desain Form Variabel32Gambar 3. 11. Desain Form Proses32Gambar 3. 12. Desain Form Operator33Gambar 3. 13. Desain Form Konfigurasi33Gambar 3. 14. Desain Laporan Karyawan33Gambar 3. 15. Desain laporan Hasil Fuzzy Tsukamoto34Gambar 3. 16. Variabel Disiplin35Gambar 3. 17. Varaibel Loyalitas35Gambar 3. 18. Variabel Komunikasi36Gambar 3. 19. Variabel Absensi37Gambar 3. 20. Variabel Problem Solve37Gambar 3. 21. Variabel Hasil38Gambar 3. 22. Variabel disiplin (75)60Gambar 3. 23. Variabel loyalitas (77,5)60Gambar 3. 24. Variabel komunikasi (75)60

Gambar 3. 25. Variabel absensi (75)61Gambar 3. 26. Variabel problem solve (80)61Gambar 4. 1. Tampilan antar muka awal program64Gambar 4. 2. Tampilan antar muka menu login65Gambar 4. 3. Tampilan antar muka menu jabatan65Gambar 4. 4. Tampilan antar muka menu karyawan66Gambar 4. 5. Tampilan antar muka menu himpunan66Gambar 4. 6. Tampilan antar muka menu variabel67Gambar 4. 7. Tampilan antar muka menu proses67Gambar 4. 8. Tampilan antar muka menu operator75Gambar 4. 9. Tampilan antar muka menu konfig76Gambar 4. 10. Tampilan laporan karyawan76Gambar 4. 11. Tampilan Laporan Calon Karyawan Teladan77Gambar 4. 12. Source code procedure Run78Gambar 4. 13. Test case procedure Run()78Gambar 4. 14. Source code procedure compute_membership()79Gambar 4. 15. Source code fungsi fuzzifikasi79Gambar 4. 16. Test case fungsi bahu_kiri()80Gambar 4. 17. Test case fungsi segitiga()80Gambar 4. 18. Test case fungsi bahu_kanan()81Gambar 4. 19. Source code procedure Apply_Rule()81Gambar 4. 20. Source code fungsi Find_Min()82Gambar 4. 21. Test case fungsi Find_Min()82Gambar 4. 22. Source code procedure compute_output()83Gambar 4. 23. Test case procedure compute_output()83Gambar 4. 25. Perbandingan perhitungan progam dengan perhitungan manual87

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar BelakangKualitas karyawan pada sebagian besar perusahaan merupakan suatu permasalah yang sangat penting. Dengan adanya karyawan-karyawan yang berkualitas membuat suatu perusahaan dapat berdiri dengan kokoh, bertumbuh dan berkembang dengan pesat dan menjadi besar. Oleh karena itu diperlukan kerjasama yang baik antara semua karyawan dan pemimpin perusahaan.PT F.I.F (Federal International Finance) cabang Batu Licin merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembiayaan sepeda motor secara ritel. Bagi pimpinan maupun pemilik dari PT F.I.F menganggap karyawan-karyawan yang bekerja di perusahannya merupakan roda penggerak yang sangat penting bagi kelangsungan perusahaan. Pemilihan karyawan teladan dilakukan secara periodik dengan tujuan agar karyawan selalu memacu semangat dalam dirinya untuk terus meningkatkan atau bahkan tetap mempertahankan dedikasi dan kinerjanya di perusahaan dari tahun ke tahun.Proses pemilihan karyawan teladan tersebut bukan merupakan hal yang mudah. Selama ini pada PT. FIF cabang Batu Licin dalam pemilihan karyawan teladan nya dilakukan dengan cara memilih salah satu karyawan yang di rekomendasikan oleh karyawan-karyawan pada PT. FIF itu sendiri, cara pemilihan tersebut tentu memiliki banyak kekurangan terutama dari segi objektifitas serta belum ada nya kriteria yang terukur yang digunakan untuk menentukan siapa yang jadi karyawan teladan. Banyak kriteria-kriteria sebagai penilaian yang digunakan dalam proses pemilihan, dimana kriteria-kriteria tersebut didasarkan pada persepsi seseorang. Kendala yang lain yang timbul dalam pemutusan pemilihan karyawan teladan adalah sering kali pimpinan sebagai pengambil keputusan masih mengandalkan intuisi (subjektif). Hal ini tentu saja menjadi sebuah kekurangan untuk menentukan tepat atau tidaknya seseorang terpilih sebagai karyawan teladan.Logika fuzzy dengan penalaran tsukamoto adalah salah satu metode yang dapat diterapkan untuk membangun suatu sistem sebagai penyelesaian masalah tersebut. Metode ini telah banyak diterapkan untuk berbagai keperluan dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Beberapa penelitian diantaranya yang menerapkan metode ini adalah Ganjar Ramadhan dengan judulnya Menentukan Harga Mobil Bekas Toyota Avanza Menggunakan Metode Tsukamoto meneliti tentang penerapan fuzzy tsukamoto ke dalam suatu sistem yang bertujuan untuk membantu calon pembeli mobil Avanza bekas dalam menentukan harga yang pantas dibayar untuk membeli mobil tersebut. Penelitian tersebut melakukan proses terhadap variabel harga beli mobil baru, kondisi mobil sekarang, tipe/jenis mobil, dan tahun pembelian mobil. Hasil yang didapat berupa prediksi harga mobl bekas. Oleh karena itu perlu dirancang dan dibangun sebuah sistem yang dapat mengatasi permasalahan diatas, yaitu dengan menerapkan logika fuzzy menggunakan penalaran tsukamoto pada sistem yang dapat memberikan solusi yang tepat dalam menentukan pemilihan karyawan teladan.

1.2.Permasalahan Penelitian1.2.1.Identifikasi MasalahBerdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka identifikasi permasalahan dalam penelitian ini yaitu cara pemilihan karyawan teladan yang dilakukan dengan memilih salah satu karyawan yang di rekomendasikan oleh karyawan-karyawan pada PT. FIF itu sendiri, serta belum ada nya kriteria yang terukur yang digunakan untuk menentukan siapa yang jadi karyawan teladan. Banyak kriteria-kriteria sebagai penilaian yang digunakan dalam proses pemilihan, dimana kriteria-kriteria tersebut didasarkan pada persepsi seseorang.1.2.2.Ruang Lingkup MasalahRuang lingkup masalah untuk penelitian ini meliputi :1. Kriteria-kriteria yang akan dipergunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah disiplin, loyalitas, komunikasi, absensi, dan problem solving.2. Sistem pendukung keputusan ini disesuaikan dengan aturan yang berlaku di PT. FIF cabang Batulicin.3. Sistem pendukung keputusan ini hanya diperuntukkan untuk karyawan yang berkedudukan sebagai staf di PT.FIF cabang Batulicin.1.2.3.Rumusan MasalahRumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara membangun suatu aplikasi yang berfungsi sebagai alat bantu pengambilan keputusan dalam kasus pemilihan karyawan teladan pada PT. FIF cabang Batulicin dengan menerapkan metode fuzzy tsukamoto?

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian1.3.1.Tujuan PenelitianSesuai dengan latar belakang di atas, maka penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan membuat aplikasi serta menerapkan logika fuzzy tsukamoto dalam kasus pemilihan karyawan teladan PT. FIF cabang Batulicin.1.3.2. Manfaat Penelitian1. Bagi Penulis, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan mengenai metode fuzzy tsukamoto beserta penerapannya.2. Bagi PT. FIF cabang Batulicin, penelitian merupakan salah satu alternatif dalam menentukan calon karyawan teladan sesuai dengan kriteria yang ada di perusahaan tersebut.3. Hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.1.4. Sistematika PenulisanDalam penulisan tugas akhir ini dibagi dalam 5 (lima) bab yang terdiri dari :BAB I : PENDAHULUANMerupakan pendahuluan yang secara umum memberikan gambaran tentang hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini dilaksanakan, tujuan dan manfaat penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, sampai sistematika penulisan laporan.BAB II : LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRANBab ini memberikan uraian sestematis mengenai literature yang dipergunakan dalam melakukan penulisan laporan skripsi sehingga diperoleh landasan teori, tinjawan pustaka, dan kerangka pemikiran yang relevan dan akurat.BAB III : METODE PENELITIANDalam bab ini berisi mengenai analisa kebutuhan, perancangan penelitian sampai teknik analisis dataBAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASANDalam bab ini berisi mengenai hasil dari penelitian, pembahasan sampai implikasi penelitan.BAB V : PENUTUPBagian terakhir ini akan memaparkan hal-hal yang dapat disimpulkan berdasarkan pembahasan sebelumnya beserta saran-saran yang sekiranya dapat diberikan untuk perbaikan dikemudian hari.

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1.Tinjauan PustakaPenelitian mengenai sistem pendukung keputusan pemilihan karyawn teladan bukanlah baru pertama kali ini dilakukan , sudah ada penelitian terdahulu tentang penerapan metode fuzzy tsukamoto tersebut. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.Ni Made Dwi Partawi dengan judul Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Teladan Menggunakan Metode Fuzzy AHP. Sistem tersebut memberikan saran urutan prioritas solusi pemilihan karyawan teladan berdasarkan kriteria intelegensia, kepribadian, sikap, fisik, teknis, dan kriteria manajerial serta masing-masing subkriteria dan sebagai pertimbangan oleh PT. BTCD dalam memilih karyawan.Ganjar Ramadhan dengan judulnya Menentukan Harga Mobil Bekas Toyota Avanza Menggunakan Metode Tsukamoto meneliti tentang suatu sistem untuk membantu calon pembeli mobil Avanza bekas untuk menentukan harga yang pantas yang harus ia bayar untuk membeli mobil tersebut dengan metode Tsukamoto.Hasil penelitian sebelumnya dapat menjadi informasi dan acuan bagi peneliti saat ini yang menerapkan metode yang sama. Penelitian-penelitian diatas berbeda dengan penelitian kali ini, dimana penelitian ini menerapkan metode Tsukamoto untuk membuat Sistem Penunjang Keputusan dalam pemilihan karyawan teladan menggunakan metode fuzzy tsukamoto.

2.2.Landasan Teori2.2.1.Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistem) merupakan suatu istilah yang mengacu pada suatu sistem yang memamfaatkan dukungan computer dalam proses pengambilan keputusan.Untuk memberikan pengertian tersebut, disini akan diuraikan definisi mengenai Sistem Pendukung Keputusan.Yaitu, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif,yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur (Rahman, 2011).SPK atau Decission Support Sistem (DSS) adalah merupakan suatu kumpulan sistem yang dapat mendukung proses pengambilan keputusan,yang selanjutnya dapat menunjang pengambilan keputusan dalam memperoleh data dan menguji beberapa alternatif-alternatif solusi yang mengandung konsekuensi-konsekuensi selama proses pemecahan masalah berlangsung.Atau boleh disebut merupakan aplikasi dari sebuah sistem informasi yang membantu proses pengambilan keputusan.SPK tidak ditekankan untuk membuat keputusan, tetapi untuk melengkapi mereka yang terlibat dalam pengambilan keputusan dengan sekumpulan kemampuan untuk mengolah informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan dan sistem ini bukan dimaksudkan untuk mengganti pengambilan keputusan dalam membuat suatu keputusan,melainkan mendukung pengambil keputusan.2.2.2.Karakteristik dan Manfaat Sistem Pendukung Keputusan Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut:1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun yang tidak terstruktur dengan menambah kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.2. Dalam proses pengolahannya, SPK mengkombinasikan penggunaan model model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi fungsi pencari/interogasi informasi.3. SPK dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.4. SPK dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibel serta kemampuan adaptasi yang tinggi.

Manfaat yang dapat diambil dari sistem pendukung keputusan ini :1. SPK memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.2. SPK membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak teratur.3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.Walaupun mungkin saja SPK,tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan,namun ia dapat menjadi stimulant bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan (Parwati, 2009).2.2.3.Beberapa Keterbatasan SPK1. Ada beberapa kemapuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya ( pengetahuan dasar serta model dasar ).3. Proses - proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia.Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambilan keputusan dalam melaksanakan tugas (Rahman, 2011).2.2.4.Logika Fuzzy 2.2.4.1 Pengertian Logika FuzzyDalam logika konvensional, nilai kebenaran mempunyai kondisi yang pasti yaitu benar atau salah (true or false), dengan tidak ada kondisi antara. Prinsip ini telah mendominasi pemikiran logika di dunia sampai sekarang. Tentu saja, pemikiran mengenai logika konvensional dengan nilai kebenaran yang pasti yaitu benar atau salah dalam kehidupan yang nyata sangatlah tidak mungkin. logika fuzzy menawarkan suatu logika yang dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata (Kusumadewi & Purnomo, 2010).Teori himpunan logika fuzzy di kembangkan oleh Professor Lofti A. Zadeh pada tahun 1965. Ia ber-pendapat bahwa logika benar dan salah dari logika booleanlkonvensional tidak dapat mengatasi masalah gradasi yang berada pada dunia nyata.Untuk mengatasi masalah gradasi yang tidak terhingga tersebut, Zadeh mengembangkan sebuah himpunan fuzzy. Tidak seperti logika boolean, logika fuzzy mempunyai nilai yang kontinu. Fuzzy dinyatakan dalam derajat dari suatu keanggotaan dan derajat dari kebenaran. Oleh sebab itu sesuatu dapat dikatakan sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama.Berdasarkan hal tersebut diatas Logika fuzzy dapat digunakan untuk memodelkan suatu permasalahan yang matematis, dimana konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.Logikafuzzy merupakan generalisasi dari logika klasik (Crisp Set) yang hanya memiliki dua nilai keanggotaan yaitu 0 dan 1. Dalam logika fuzzy nilai kebenaran suatu pernyataan berkisar dari sepenuhnya benar sampai dengan sepenuhnya salah.Fuzzy Logic berhubungan dengan ketidakpastian yang telah menjadi sifat alamiah manusia, mensimulasikan proses pertimbangan normal manusia dengan jalan memungkinkan komputer untuk berperilaku sedikit lebih seksama dan logis daripada yang dibutuhkan metode computer konvensional.Pemikiran di balik pendekatan ini adalah pengambilan keputusan tidak sekadar persoalan hitam dan putih atau benar dan salah, namun kerapkali melibatkan area abu-abu, dan hal itu dimungkinkan.2.2.4.2 Himpunan FuzzyHimpunan fuzzy merupakan suatu group yang mewakili suatu kondisi atau keadaa tertentu dalam suatu variabel fuzzy. Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A, yang sering ditulis dengan flA[x], memiliki dua kemungkinan, yaitu : Satu (I), yang berarti bahwa suatu item menjadi anngota dalam suatu himpunan atau Nol (0), yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu himpunan.Pada himpunan fuzzy nilai keanggotaan terletak pada rentang 0 sampai 1. Apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy flA[ x] = 0 berarti x tidak menjadi anggota himpunan A, demikian pula apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy flA[ x] = 1 berarti x menjadi anggota penuh pada himpunanA.Kemiripan antara keanggotaan fuzzy dengan probabilitas terkadang menimbulkan kerancuan, karena memiliki nilai pada interval [0,1], namun interpretasi nilainya sangat berbeda. Keanggotaan fuzzy memberikan suatu ukuran terhadap pendapat atau keputusan, sedangkan probabilitas mengindikasikan proporsi terhadap keseringan suatu hasil bernilai benar dalam jangka panjang.Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu :a. Linguistik, yaitu penamaan suatu group yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti : Muda, Parobaya, Tua.b. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel seperti : 25,40,60.Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami suatu sistem fuzzy, yaitu :a. Variabel fuzzyVariabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu system fuzzy. Contoh : umur, temperatur, permintaan, dsb.b. Himpunan fuzzyHimpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy.Contoh :1. Variabel umur, terbagi menjadi 3 himpunan fuzzy, yaitu : MUDA, PAROBAYA, TUA.2. Variabel temperatur, terbagi menjadi 5 himpunan fuzzy, yaitu : DINGIN, SEJUK, NORMAL, HANGAT, dan PANAS.

DINGIN SEJUK NORMAL HANGAT PANAS1

[x]

015 20 25 30 35 40

Gambar 2. 1. Himpunan Fuzzy pada variabel temperaturc. Semesta PembicaraanSemesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan umtuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun negatif. Adakalanya nilai semesta pembicaraan ini tidak dibatasi batas atasnya.Contoh :1. Semesta pembicaraan untuk variabel umur : [0 +]2. Semesta pembicaraan untuk variabel temperatur : [0 40]d. DomainDomain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Seperti halnya semesta pembicaraan, domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun negatif.Contoh domain himpunan fuzzy :1. MUDA: [0 45]2. PAROBAYA: [33 45]3. TUA: [45 +]2.2.4.3 Fungsi KeanggotaanFungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaan yang memiliki nilai interval antara 0 dan I. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi.Salah satu representasi fungsi keanggotaan dalam fuzzy yang akan dipakai adalah representasi kurva bentuk bahu. Kurva yang bentuknya seperti bahu di sisi paling kanan dan paling kirinya. Himpunan fuzzy bahu, bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy.Bahu Kiri Bahu Kanan1

[x]

0a b c d e f

Gambar 2. 2. Representasi Kurva Bentuk BahuAda dua keadaan himpunan fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol [0] bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi. Kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah.2.2.4.4 Metode TsukamotoDalam membangun sebuah sistem fuzzy dikenal beberapa metode penalaran, antara lain : metode Tsukamoto, metode Mamdani dan metode Sugeno. Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan dengan tegas (crisp) berdasarkan -predikat (fire strength). Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot. Misal ada 2 variabel input, var-1(x) dan var-2(y) serta 1 variabel output var-3(z), dimana var-1 terbagi atas 2 himpunan yaitu A1 dan A2 dan var-2 terbagi atas himpunan B1 dan B2. Sedangkan var-3 juga terbagi atas 2 himpunan yaitu C1 dan C2. (Kusumadewi, 2003). Ada dua aturan yang digunakan yaitu: [R1] IF (x is A1) and (y is B2) THEN (z is C1) [R2] IF (x is A2) and (y is B1) THEN (z is C2)2.2.5. Studi KasusSuatu perusahaan makanan kaleng akan memproduksi makanan jenis ABC. Dari data 1 bulan terakhir, permintaan terbesar mencapai 5000 kemasan/hari, dan permintaan terkecil mencapai 1000 kemasan/hari. Persediaan barang di gudang terbanyak mencapai 600 kemasan/hari, dan terkecil pernah mencapai 100 kemasan/hari. Dengan segala keterbatasannya, sampai saat ini perusahaan baru memproduksi barang maksimum 7000 kemasan/hari, untuk efisiensi mesin dan SDM tiap hari diharapkan perusahaan memproduksi paling tidak 2000 kemasan. Berapa kemasan makanan jenis ABC yang harus diproduksi, jika jumlah permintaan sebanyak 4000 kemasan dan persediaan di gudang masih 300 kemasan, apabila proses produksi perusahaan tersebut menggunakan 4 aturan fuzzy sebagai berikut :[R1] IF Permintaan TURUN And Persediaan BANYAKTHENProduksi Barang BERKURANG;[R2] IF Permintaan TURUN And Persediaan SEDIKITTHENProduksi Barang BERKURANG;[R3] IF Permintaan NAIK And Persediaan BANYAKTHENProduksi Barang BERTAMBAH;[R4] IF Permintaan NAIK And Persediaan SEDIKITTHENProduksi Barang BERTAMBAH;Solusi :Ada 3 variabel yang akan dimodelkan, yaitu :1. Permintaan, terdiri atas 2 himpunan fuzzy : NAIK dan TURUN.[x] TURUNNAIK

0,75

0,2501000 4000 5000Gambar 2. 3. Fungsi Keanggotaan Variabel Permintaan

Mencari nilai keanggotaan :PmtTURUN(4000)= (5000-4000)/4000= 0,25PmtNAIK(4000)= (4000-1000)/4000= 0,752. [y]Persediaan, terdiri atas 2 himpunan fuzzy :SEDIKIT dan BANYAK.

1SEDIKIT BANYAK

0,40,6

0100 300 600Gambar 2. 4. Fungsi Keanggotaan Variabel Persediaan

Mencari nilai keanggotaan :PsdSEDIKIT(300)= (600-300)/500= 0,6PsdBANYAK(300)= (300-100)/500= 0,43. Produksi, terdiri atas 2 himpunan fuzzy : BERKURANG dan BERTAMBAH.

1[z] BERKURANG BERTAMBAH

0 2000 7000Gambar 2. 5. Fungsi Keanggotaan Variabel Produksi Barang

Cari nilai z untuk setiap aturan dengan menggunakan fungsi MIN pada aplikasi fungsi implikasinya :[R1] IF Permintaan TURUN And Persediaan BANYAKTHENProduksi Barang BERKURANG;-predikat1 = PmnTURUN PsdBANYAK= min(PmnTURUN(4000), PsdBANYAK(300))= min(0,25;0,4)= 0,25Lihat himpunan Produksi barang BERKURANG,(7000-z)/5000= 0,25 z1 = 5750 [R2] IF Permintaan TURUN And Persediaan SEDIKITTHENProduksi Barang BERKURANG;-predikat2 = PmtTURUN PsdSEDIKIT= min(PmtTURUN(4000), PsdSEDIKIT(300))= min(0,25;0,6)= 0,25Lihat himpunan Produksi barang BERKURANG,(7000-z)/5000= 0,25 z2 = 5750[R3] IF Permintaan NAIK And Persediaan BANYAKTHENProduksi Barang BERTAMBAH;-predikat3 = PmtNAIK PsdBANYAK= min(PmtNAIK(4000), PsdBANYAK(300))= min(0,75;0,4)= 0,4Lihat himpunan Produksi barang BERTAMBAH,(z-2000)/5000= 0,4 z3 = 4000[R4] IF Permintaan NAIK And Persediaan SEDIKITTHENProduksi Barang BERTAMBAH;-predikat4 = PmtNAIK PsdSEDIKIT= min(PmTNAIK(4000), PsdSEDIKIT(300))= min(0,75;0,6)= 0,6Lihat himpunan Produksi barang BERTAMBAH,(z-2000)/5000= 0,6 z4 = 4000Nilai z dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

Jadi jumlah makanan kaleng jenis ABC yang harus diproduksi sebanyak 4983 kemasan.

2.3.Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 6. Kerangka PemikiranFuzzy C-Means dapat mengelompokkan penyakit berdasarkan faktor usia dan nilai Body Mass Index (BMI) pasienGambar 2. 7. Kerangka PemikiranBAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1.Analisa KebutuhanAnalisis kebutuhan perangkat lunak dilakukan untuk mengetahui semua permasalahan serta kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan teladan. Analisis dilakukan dengan mencari dan menentukan permasalahan yang dihadapi, serta semua kebutuhan seperti analisis masalah, analisis sistem, masukan dan keluaran sistem, antarmuka sistem, serta fungsi-fungsi yang dibutuhkan.Metode analisis merupakan langkah penting dalam perancangan perangkat lunak. Langkah ini sangat mempengaruhi perancangan yang dibuat beserta implementasinya. Kesalahan dan kekurangsempurnaan pada tahap ini dapat mengakibatkan kesalahan pada perancangan perangkat lunak, sehingga program tidak dapat diimplementasikan seperti yang diinginkan.Variabel-variabel yang dipelukan dalam pembuatan sistem penunjang keputusan untuk pemilihan karyawan teladan dengan logika fuzzy tsukamoto pada PT. FIF cabang batulicin yaitu kedispilinan, loyalitas terhadap perusahaan, kemampuan komunikasi, tingkat kehadiran, dan kemampuan dalam memecahkan masalah sebagai variabel input dan variabel hasil sebagai variabel output.3.1.1. Sampel DataData yang digunakan untuk mengelola sistem pendukung keputusan pemilihan calon karyawan teladan adalah 10 data karyawan yang diambil secara acak yang meliputi data nama karyawan, jabatan, serta nilai-nilai kriteria masing-masing. Sampel data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.1 :Tabel 3. 1. Sampel data karyawanNo.NAMAJabatanNILAI KRITERIAHasil

DisiplinLoyalitasKomunikasiAbsensiProblem solving

1BudimanSales9070801007583

2Sigit PurnomoSurveyor757085857578

3Bekti susiloSurveyor9090851008590

4Gazali RahmanCollector857575908582

5Bahrina FauziCollector707075807073

6Agung KurniawanSales8585851008087

7Hadi PrasetyoSales708070957578

8FirmansyahSurveyor908590758084

9Adi KurniadiCollector9095851009092

10RamdaniSales807575857578

3.1.2. Metode Pengumpulan Data1. Metode KepustakaanMetode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data dan rumus-rumus yang diperlukan dalam kaitannya untuk menerapkan algoritma fuzzy tsukamoto. Hal ini dapat diperoleh dari buku-buku dan literatur lainnya.2. WawancaraMetode ini dilakukan dengan mangadakan tanya jawab (wawancara) secara langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan informasi.3. Metode observasiMetode ini dilaksanakan dengan melakukan peninjauan langsung pada objek penelitian serta melakukan pencatatan mengenai hal-hal dan semua kejadian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Observasi dilakukan di PT. FIF cabang Batulicin.3.2.Perancangan Penelitian3.2.1.Sumber Data dan Variabel PenelitianData penelitian yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari PT. FIF cabang Batulicin. Variabel penelitian yang digunakan berjumlah 5 variabel input dan 1 variabel output. variabel tersebut adalah sebagai berikut :X1= disiplinX2 = loyalitasX3 = komunikasiX4 = absensiX5 = problem solving (kemampuan memecahkan masalah)X6 = hasil inferensi

3.2.2. Diagram KonteksDiagram konteks merupakan gambaran umum mengenai interaksi yang terjadi antara sistem dengan admin. Diagram konteks dari sistem ini ditunjukkan pada gambar.Pada diagram konteks digambarkan proses umum yang terjadi di dalam sistem. Terdapat komponen proses cluster dan external entity admin sebagai yang memasukkan input dan menerima output. Admin memasukkan jumlah cluster yang diminta untuk selanjutnya di proses. Setelah melakukan proses, sistem akan menghasilkan output berupa.

Gambar 3. 1. Diagram Konteks3.2.3. Use Case DiagramUse case adalah konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana sistem terlihat dimata pengguna. Sasaran permodelan use case diantaranya adalah mendefinisikan kebutuhan fungsional dan operasional sistem dengan mendefinisikan skenario penggunaan yang disepakati antara pemakai dan pengembang (developer). Dari identifikasi aktor yang terlibat diatas maka use case diagram untuk sistem penunjang keputusan dalam pemilihan armada dapat dilihat pada

Gambar 3. 2. Use Case Diagram3.2.4. Sequence DiagramSequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram teridiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequnce diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.Masing-masing objek, termasuk aktor memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari suatu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi / metode dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

Gambar 3. 3. Sequence Diagram3.2.5. Activity DiagramActivity diagram adalah bagian dari UML yang digunakan untuk menggambarkan tahapan dari setiap proses bisnis yang ada agar lebih mudah memahami proses bisnis yang terjadi.Dalam activity diagram tiap aktivitas direpresentasikan dengan rounded rectangle yang dihubungkan dengan anak panah untuk menggambarkan transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lain. Activity diagram mulai dari initial state dan diakhiri dengan final state.

Gambar 3. 4. Activity Diagram3.2.6. Perancangan DatabaseDalam Aplikasi ini dibutuhkan beberapa tabel sebagai berikut :1. Tabel variabel, merupakan tabel yang menyimpan data-data variabel.Field NameData TypeField Size

IdVarchar17

NamaVarchar20

StatusVarchar1

2. Tabel batas, merupakan tabel yang meyimpan nilai-nilai himpunan pada masing-masing variabel.

Field NameData TypeField Size

IdVarchar17

VariabelVarchar17

HimpunanVarchar20

NilaiBawahDouble0

NilaiTengahDouble0

NilaiAtasDouble0

3. Tabel karyawan, merupakan tabel yang menyimpan hasil perhitungan fuzzy tsukamoto terhadap karyawan.Field NameData TypeField Size

IdVarchar17

NIKVarchar20

NilaiDisiplinDouble0

NilaiLoyalitasDouble0

NilaiKomunikasiDouble0

NilaiAbsensiDouble0

NilaiSolveDouble0

HasilDouble0

TahunDate0

4. Tabel jabatan, merupakan tabel yang menyimpan data master jabatan.Field NameData TypeField Size

IdVarchar17

NamaVarchar20

5. Tabel nik, merupakan tabel yang menyimpan data karyawan.Field NameData TypeField Size

NIKVarchar20

NamaVarchar30

JabataVarchar17

6. Tabel konfig, merupakan tabel yang menyimpan data profil intitusi.Field NameData TypeField Size

NamaVarchar255

Alamat1Varchar255

Alamat2Varchar255

7. Tabel operator, merupakan tabel yang menyimpan data user.Field NameData TypeField Size

IdVarchar17

NamaVarchar100

OtoritasVarchar17

PasswordVarchar50

8. Tabel otoritas, merupakan tabel yang menyimpan data otoritas user terhadap aplikasi.Field NameData TypeField Size

IdVarchar17

NamaVarchar100

3.2.7. Perancangan Input dan Outputa. Tampilan AwalTampilan awal merupakan menu utama yang terdiri dari menu Data, Proses, Laporan, Alat, Masuk, dan Keluar. Didalam menu Data terdapat submenu Jabatan, Karyawan, dan Submenu Input Domain Batas.

Gambar 3. 5. Desain Form Utamab. Form LoginForm Login merupakan form yang digunakan sebagai akses masuk kedalam program.

Gambar 3. 6. Desain Form Loginc. Form JabatanForm Jabatan merupakan form yang digunakan untuk memasukkan data-data jabatan yang digunakan dalam aplikasi ini.

Gambar 3. 7. Desain Form Jabatand. Form KaryawanForm karyawan merupakan form yang digunakan untuk memasukkan data master karyawan.

Gambar 3. 8. Desain Form Karyawane. Form Input Domain BatasForm ini merupakan form yang digunakan untuk memasukkan nilai-nilai dari himpunan-himpunan masing-masing variabel.

Gambar 3. 9. Desain Form Domain Input Batasf. Form VariabelForm variabel merupakan form yang digunakan untuk memasukkan data-data varaibel.

Gambar 3. 10. Desain Form Variabelg. Form Proses Fuzzy TsukamotoForm ini berfungsi untuk melakukan proses fuzzy tsukamoto terhadap karyawan.

Gambar 3. 11. Desain Form Prosesh. Form OperatorForm ini digunakan untuk mengatur level pengguna aplikasi.

Gambar 3. 12. Desain Form Operatori. Form KonfigForm ini digunakan untuk melakukan perubahan profil institusi.

Gambar 3. 13. Desain Form Konfigurasij. Laporan KaryawanOutput dari sistem berupa data karyawan keseluruhan dan juga dapat dilakuakn filter untuk karyawan perjabatan.

Gambar 3. 14. Desain Laporan Karyawank. Laporan Hasil Fuzzy TsukamotoOutput utama dari sistem, memuat nilai-nilai masing-masing kriteria beserta hasil.

Gambar 3. 15. Desain laporan Hasil Fuzzy Tsukamoto3.3.Teknik Analisis DataPada metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan dengan tegas (crisp) berdasarkan -predikat (fire strength). Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot.Tahapan dalam perancangan sistem fuzzy ialah sebagai berikut :1. Mendefinisikan model masukan dan keluaran system, dalam kasus ini terdapat 5 model masukan/variabel input yang terdiri dari : disiplin, loyalitas, komunikasi, absensi, probel solving (kemampuan memecakan masalah). Dan 1 model keluaran/variabel output : hasil.2. Dekomposisi variabel model menjadi himpunan fuzzy, yaitu:Dari variabel-variabel input dibentuk himpunan-himpunan fuzzy antara lain :a. Variabel disiplin yang terdiri dari 3 himpunan fuzzy, yaitu : rendah, cukup, tinggi.

Gambar 3. 16. Variabel DisiplinFungsi keanggotaan :............................. ..(3.1)

............................... (3.2)

............................... (3.3)

b. Variabel loyalitas yang terdiri dari 3 himpunan fuzzy, yaitu : rendah, cukup, tinggi.

Gambar 3. 17. Varaibel LoyalitasFungsi keanggotaan :....................(3.4)

....................(3.5)

....................(3.6)

c. Variabel komunikasi yang terdiri dari 3 himpunan fuzzy, yaitu : rendah, cukup, tinggi.

Gambar 3. 18. Variabel KomunikasiFungsi keanggotaan ;.................(3.7)

.................(3.8)

.................(3.9)

d. Variabel absensi yang terdiri dari 3 himpunan fuzzy, yaitu : rendah, cukup, tinggi.

Gambar 3. 19. Variabel AbsensiFungsi keanggotaan :..........................(3.10)

..........................(3.11)

..........................(3.12)

e. Variabel problem solve yang terdiri dari 3 himpunan fuzzy, yaitu : rendah, cukup, tinggi.

Gambar 3. 20. Variabel Problem SolveFungsi keanggotaan ;..................................(3.13)

..................................(3.14)

..................................(3.15)

f. Variabel hasil yang terdiri dari 2 himpunan fuzzy, yaitu : cukup, dan memuaskan.

Gambar 3. 21. Variabel HasilFungsi keanggotaan ;..........................(3.16)

..........................(3.17)

3. Pembuatan Aturan F uzzyDari ke lima variabel input dan sebuah variabel output yang telah didefinisikan, dengan melakukan analisa data terhadap batas tiap-tiap himpunan fuzzy pada tiap- tiap variabelnya maka dibentuk 243 aturan fuzzy yang akan dipakai dalam sistem ini, yaitu :1. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan2. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan3. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan4. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan5. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan6. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan7. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan8. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan9. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup10. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup11. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup12. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup13. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan14. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan15. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan16. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan17. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup18. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup19. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan20. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup21. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup22. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup23. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup24. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup25. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan26. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan27. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan28. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan29. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan30. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan31. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan32. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan33. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan34. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan35. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan36. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup37. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup38. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup39. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup40. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan41. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan42. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan43. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan44. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup45. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup46. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan47. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup48. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup49. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup50. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup51. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup52. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan53. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan54. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan55. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan56. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan57. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan58. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan59. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan60. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan61. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan62. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan63. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup64. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup65. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup66. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup67. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan68. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan69. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan70. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan71. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup72. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup73. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan74. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup75. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup76. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup77. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup78. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup79. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan80. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan81. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan82. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan83. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan84. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan85. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan86. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan87. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan88. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan89. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan90. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup91. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup92. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup93. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup94. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan95. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan96. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan97. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan98. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup99. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup100. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan101. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup102. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup103. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup104. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup105. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup106. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan107. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan108. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan109. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan110. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan111. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan112. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan113. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan114. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan115. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan116. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan117. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup118. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup119. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup120. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup121. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan122. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan123. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan124. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan125. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup126. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup127. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan128. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup129. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup130. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup131. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup132. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup133. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan134. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan135. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan136. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan137. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan138. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan139. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan140. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan141. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan142. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan143. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan144. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup145. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup146. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup147. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup148. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan149. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan150. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan151. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan152. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup153. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup154. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan155. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup156. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup157. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup158. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup159. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup160. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan161. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan162. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan163. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan164. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan165. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan166. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan167. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan168. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan169. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan170. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan171. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup172. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup173. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup174. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup175. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan176. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan177. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan178. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan179. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup180. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup181. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan182. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup183. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup184. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup185. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup186. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup187. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan188. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan189. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan190. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan191. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan192. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan193. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan194. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan195. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan196. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan197. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan198. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup199. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup200. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup201. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup202. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan203. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan204. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan205. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan206. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup207. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup208. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan209. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup210. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup211. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup212. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup213. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup214. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan215. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan216. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan217. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan218. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan219. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan220. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan221. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan222. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan223. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan224. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan225. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup226. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup227. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup228. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup229. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan230. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan231. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan232. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan233. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup234. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup235. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan236. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup237. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup238. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup239. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup240. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup241. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan242. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan243. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan244. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup4. Proses Logika Fuzzy :a. Fuzzifikasi, merupakan proses untuk mendapatkan derajat keanggotaan dari sebuah nilai numerik masukan (crisp).Representasi yang digunakan pada kasus ini untuk mendapatkan derajat keanggotaan untuk himpunan baik, cukup, dan kurang pada variabel disiplin adalah dengan menggunakan representasi kurva bentuk bahu.Misal diambil salah satu karyawan dengan nilai untuk masing-masing variabel berturut-turut sebagai berikut : 75, 82,5, 77,5, 75, 80.Fuzzifikasi variabel disiplin dengan nilai disiplin karyawan 75.

Gambar 3. 22. Variabel disiplin (75)

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 75 digunakan persamaan (3.2).disiplin CUKUP(75)= 1Fuzzifikasi variabel loyalitas dengan nilai disiplin karyawan 77,5.

Gambar 3. 23. Variabel loyalitas (77,5)Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 77,5 dengan persamaan (3.5).loyalitas CUKUP(75)= 1Fuzzifikasi variabel komunikasi dengan nilai disiplin karyawan 75

Gambar 3. 24. Variabel komunikasi (75)Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 75 digunakan persamaan (3.8).komunikasi CUKUP(75)= 1Fuzzifikasi variabel absensi dengan nilai disiplin karyawan 75

Gambar 3. 25. Variabel absensi (75)Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 75 digunakan persamaan (3.11).absensi CUKUP (77)= 1Fuzzifikasi variabel problem solve dengan nilai disiplin karyawan 80

Gambar 3. 26. Variabel problem solve (80)Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 80 digunakan persamaan (3.14).solve CUKUP (80)= 1Selanjutnya nilai derajat keanggotaan tersebut diimplementasikan kedalam aturan fuzzy.b. Aplikasi fungsi implikasi, dimana penggunaan Fungsi MIN sebagai Metode Implikasinya dalam menentukan -predikat minimum dari tiap-tiap aturan yang ditetapkan, maksudnya dari beberapa pernyataan IF tersebut diambil -predikat atau nilai derajat keanggotaan terkecil. Berikut hasil implikasi (hasil implikasi yang bernilai 0 diabaikan)[R122]IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):= disiplinCUKUP loyaliasCUKUP komunikasiCUKUP absensiCUKUP solveCUKUP=MIN (disiplinCUKUP[75], loyaliasCUKUP[82,5], komunikasiCUKUP [77,5],absensiCUKUP [75],solveCUKUP[80])= MIN (1; 1; 1; 1; 1)= 1[R244]IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):=MIN (disiplinCUKUP[75], loyaliasCUKUP[82,5], komunikasiCUKUP [77,5],absensiCUKUP [75],solveCUKUP[80])= MIN (1; 1; 1; 1; 1)= 1c. Defuzzifikasi, proses untuk merubah hasil penalaran yang berupa derajat keanggotaan keluaran (-predikat) menjadi variabel numerik kembali (crisp). Berikut hasil defuzzifikasi (Nilai defuzzy 0 diabaikan karena tidak bepengaruh terhadap sistem)[R122](z-50)/(95-50)= 1 z= 95[R244](95-z)/(95-50)= 1z= 50Defuzzifikasi itu sendiri merupakan suatu proses untuk merubah hasil penalaran yang berupa derajat keanggotaan keluaran (-predikat) menjadi variabel numerik kembali (crisp). Sistem akhir pemilihan karyawan teladan ini menggunakan rata-rata terbobot (weight average) sebagai metode Defuzzifikasi untuk mendapatkan hasil akhir penilaian karyawan teladan. Adapun rumus rata-rata terbobot tersebut adalah sebagai berikut:

Keterangan :z= Hasil penilaian karyawan teladann= Derajat Keanggotaan dari Aturan ke- nzn= nilai dari Aturan ke- nSemua nilai selain angka 0 (nol) pada perhitungan defuzzifikasi aturan 1sampai 244 dimasukkan kedalam rumus menghasilkan:

z = 72,5

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Hasil4.1.1. Tampilan Programa. Tampilan AwalPada tampilan awal menu yang aktif yaitu masuk dan keluar, untuk dapat mengakses menu-menu yang lain dengan menggunakan fasilitas login yang ada di menu masuk.

Gambar 4. 1. Tampilan antar muka awal programb. Form LoginForm Login untuk dapat mengakses fasilitas menu di program. Level pengguna terdiri dari admnistrator dan operator, admnistrator dapat mengakses semua menu sedangkan level operator hanya dapat mengakses menu proses dan laporan saja.

Gambar 4. 2. Tampilan antar muka menu loginc. Form JabatanForm jabatan digunakan untuk memanipulasi data jabatan, menambah, mengubah, menyimpan, dan menghapus daftar jabatan.

Gambar 4. 3. Tampilan antar muka menu jabatand. Form KaryawanForm karyawan digunakan untuk melakukan kegiatan menipulasi terhadap data karyawan. Seperti penambahan karyawan, penghapusan, dan perubahan data karyawan.

Gambar 4. 4. Tampilan antar muka menu karyawane. Form Input Domain BatasForm input domain batas digunakan untuk mengatur/memasukkan nilai-nilai batas atas dan batas bawah himpunan dari suatu variabel.

Gambar 4. 5. Tampilan antar muka menu himpunanf. Form VariabelForm variabel berfungsi sebagai form pengolah data-data variabel

Gambar 4. 6. Tampilan antar muka menu variabelg. Form Proses Fuzzy TsukamotoForm proses merupakan form utama dari aplikasi karyawan teladan dengan metode fuzzy tsukamoto. Di form ini user dapat memasukkan nilai-nilai kriteria karyawan. Kemudian hasil akhir akan didapat setalah user menekan tombol proses.

Gambar 4. 7. Tampilan antar muka menu prosesKemudian diambil satu sampel data karyawan atas nama Sigit Purnomo dengan nilai-nilai kriteria berturut-turut : 75, 70, 85, 85,75 sebagai input dalam form proses untuk dilakukan proses fuzzy tsukamoto.

Berdasarkan pada tahapan algoritma fuzzy tsukamoto, karena sudah dilakukan pendefinisian variabel input dan output, serta dekomposisi himpunan setiap variabel, maka tahapan selanjutnya ialah fuzzifikasi.Fuzzifikasi variabel disiplin dengan nilai disiplin karyawan 75.

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 75 digunakan persamaan (3.2).disiplin CUKUP(75)= 1Fuzzifikasi variabel loyalitas dengan nilai disiplin karyawan 70.

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 70 dengan persamaan (3.4).loyalitas RENDAH(70)= 1Fuzzifikasi variabel komunikasi dengan nilai disiplin karyawan 85

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 85 digunakan persamaan (3.8) dan (3.9).komunikasi CUKUP(85)= (90-85)/(90-77,5)= 0,4komunikasi TINGGI(85)= (85-77,5)/(90-77,5)= 0,6Fuzzifikasi variabel absensi dengan nilai disiplin karyawan 85

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 75 digunakan persamaan (3.11) dan (3.12).absensi CUKUP (75)= (100-85)/(100-75)= 0,6absensi TINGGI(75)= (85-75)/(100-75)= 0,4Fuzzifikasi variabel problem solve dengan nilai disiplin karyawan 75

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 75 digunakan persamaan (3.14) dan (3.15).solve RENDAH(75)= (75-70)/(80-70)= 0,5solve CUKUP (75)= (80-75)/(80-70)= 0,5Selanjutnya nilai derajat keanggotaan tersebut diimplementasikan kedalam aturan fuzzy.[R137]IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):= disiplinCUKUP loyalitasRENDAH komunikasiTINGGI absensiTINGGI solveCUKUP=MIN (disiplinCUKUP[75], loyalitasRENDAH[70], komunikasiTINGGI [85],absensiTINGGI [85],solveCUKUP[75])= MIN (1; 1; 0,6; 0,4; 0,5)= 0,4Defuzzifikasi : (z-50)/(95-50)= 0,4 z= 68[R138]IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):= disiplinCUKUP loyalitasRENDAH komunikasiTINGGI absensiTINGGI solveRENDAH=MIN (disiplinCUKUP[75], loyalitasRENDAH[70], komunikasiTINGGI [85],absensiTINGGI [85],solveRENDAH[75])= MIN (1; 1; 0,6; 0,4; 0,5)= 0,4Defuzzifikasi : (z-50)/(95-50)= 0,4 z= 68[R140]IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):= disiplinCUKUP loyalitasRENDAH komunikasiTINGGI absensiCUKUP solveCUKUP=MIN (disiplinCUKUP[75], loyalitasRENDAH[70], komunikasiTINGGI [85],absensiCUKUP [85],solveCUKUP[75])= MIN (1; 1; 0,6; 0,6; 0,5)= 0,5Defuzzifikasi : (95-z)/(95-50)= 0,5 z= 72,5[R141]IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):= disiplinCUKUP loyalitasRENDAH komunikasiTINGGI absensiCUKUP solveRENDAH=MIN (disiplinCUKUP[75], loyalitasRENDAH[70], komunikasiTINGGI [85],absensiCUKUP [85],solveRENDAH[75])= MIN (1; 1; 0,6; 0,6; 0,5)= 0,5Defuzzifikasi : (95-z)/(95-50)= 0,5 z= 72,5[R146]IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):= disiplinCUKUP loyalitasRENDAH komunikasiCUKUP absensiTINGGI solveCUKUP=MIN (disiplinCUKUP[75], loyalitasRENDAH[70], komunikasiTINGGI [85],absensiCUKUP [85],solveCUKUP[75])= MIN (1; 1; 0,4; 0,4; 0,5)= 0,4Defuzzifikasi : (95-z)/(95-50)= 0,4 z= 77[R147]IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):= disiplinCUKUP loyalitasRENDAH komunikasiCUKUP absensiTINGGI solveRENDAH=MIN (disiplinCUKUP[75], loyalitasRENDAH[70], komunikasiTINGGI [85],absensiCUKUP [85],solveRENDAH[75])= MIN (1; 1; 0,4; 0,4; 0,5)= 0,4Defuzzifikasi : (95-z)/(95-50)= 0,4 z= 77[R149]IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):= disiplinCUKUP loyalitasRENDAH komunikasiCUKUP absensiTINGGI solveCUKUP=MIN (disiplinCUKUP[75], loyalitasRENDAH[70], komunikasiCUKUP[85],absensiCUKUP [85],solveCUKUP[75])= MIN (1; 1; 0,6; 0,4; 0,5)= 0,4Defuzzifikasi : (z-50)/(95-50)= 0,4 z= 68[R150]IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):= disiplinCUKUP loyalitasRENDAH komunikasiCUKUP absensiTINGGI solveCUKUP=MIN (disiplinCUKUP[75], loyalitasRENDAH[70], komunikasiCUKUP[85],absensiCUKUP [85],solveCUKUP[75])= MIN (1; 1; 0,6; 0,4; 0,5)= 0,4Defuzzifikasi : (z-50)/(95-50)= 0,4 z= 68Kemudian dicari rata-rata terbobot dengan mengambil nilai-nilai dari implikasi dan defuzzifikasi.

z = 71,44Jadi karyawan yang bernama Sigit Purnomo untuk penilaian karyawan teladan berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan memiliki nilai 71,44.h. Form OperatorForm operator merupakan form manajemen user, serta hak aksesnya terhadap menu-menu aplikasi.

Gambar 4. 8. Tampilan antar muka menu operatori. Form KonfigForm konfig merupakan form manajemen profil institusi/lembaga. Digunakan untuk melakukan perubahan nama, alamat perusahaan apabila suatu waktu terjadi perubahan nama/alamat perusahaan tersebut.

Gambar 4. 9. Tampilan antar muka menu konfigj. Laporan KaryawanLaporan karyawan merupakan laporan yang memberikan informasi seputar data NIK karyawan, Nama karyawan, dan jabatannya.

Gambar 4. 10. Tampilan laporan karyawank. Laporan Daftar Calon Karyawan TeladanLaporan Daftar calon karyawan teladan merupakan laporan inti dari aplikasi ini, memberikan informasi berupa rangking calon karyawan teladan.

Gambar 4. 11. Tampilan Laporan Calon Karyawan Teladan4.1.2. Pengujian Program4.1.2.1 Pengujian White BoxPada pengujian ini, pengujian didasarkan pada statement-statement program berupa percabangan if...then...else..., perulangan for..to...do, while..do.., dan lain sebagainya yang terdiri dari basis path testing dan data flow testing, memungkinkan juga untuk dilakukan loop testing.Berikut adalah pengujian white box pada statement program dimana algoritma fuzzy tsukamoto diimplementasikan.a. Source code tombol prosesPada tombol proses, terdapat script program validasi sebelum nilai-nilai kriteria dieksekusi. Setelah semua kondisi validasi terpenuhi maka program akan menjalankan procedure Run(). Pada procedure Run, terdapat 3 procedure sebagai tahapan dari algoritma fuzzy tsukamoto, yaitu: Procedure compute_membership(), procedure yang berfungsi untuk melakukan proses fuzzifikasi. Procedure Apply_Rule(), procedure yang berfungsi untuk melakukan proses implikasi dan defuzzifikasi. Procedure compute_output(), procedure yang berfungsi untuk melakukan perhitungan rata-rata terbobot sehingga didapatkan hasil fuzzy tsukamoto.

Gambar 4. 12. Source code procedure Run

Gambar 4. 13. Test case procedure Run()Pada procedure compute_membership() terdapat proses fuzzifikasi untuk menghitung fuzzifikasi masing-masing variabel. Untuk mendapatkan hasil fuzzifikasi digunakan fungsi fuzzifikasi yang terdiri dari fungsi bahu_kiri, segitiga, bahu_kanan. Fuzzifikasi pada program ini menggunakan representasi bentu kurva bahu. berikut source code procedure compute_membership.

Gambar 4. 14. Source code procedure compute_membership()

Gambar 4. 15. Source code fungsi fuzzifikasi

Gambar 4. 16. Test case fungsi bahu_kiri()

Gambar 4. 17. Test case fungsi segitiga()

Gambar 4. 18. Test case fungsi bahu_kanan()Kemudian setelah proses fuzzifikasi selesai, maka dilanjutkan ke proses implikasi dan defuzzifikasi dalam hal ini procedure Apply_Rule(). Proses implikasi pada program ini terdiri dari 244 rule atau aturan dan menggunakan fungsi Find_min() untuk mencari nilai terendah dari masing-masing nilai pada parameter implikasi(Find_min()). Proses defuzzifikasi menggunakan fungsi defuzzifikasi yang terdiri dari fungsi bahu_kiri() dan bahu_kanan(). Berikut source code procedure Apply_Rule().

...

Gambar 4. 19. Source code procedure Apply_Rule()

Gambar 4. 20. Source code fungsi Find_Min()