88349213-Bahn-s3-t1-Ibtkg-2 (1)

6

Click here to load reader

description

n

Transcript of 88349213-Bahn-s3-t1-Ibtkg-2 (1)

Page 1: 88349213-Bahn-s3-t1-Ibtkg-2 (1)

3.1 SYARAT SEMENSyarat Semen Kedokteran Gigi

1. Tidak beracun dan tidak mengiritasi pulpa serta jaringan yang lain2. Tidak mudah larut dalam saliva3. Sifat mekanis

Misal : “cavity liner”(aplikasinya mudah dan cepat mengeras)

4. Melindungi pulpa dari :a. Rangsangan termisb. Rangsangan kimiac. Rangsangan listrik

(pengaruh galvanis)5. Sifat optis mempunyai warna = warna gigi6. Dapat melekat baik pada enamel, dentin, porselen, akrilik, alloy, tetapi tidak lengket pada alat K.G.7. Bakteriostatik8. Tidak mengurangi sensitivitas dentin9. Sifat RHEOLOGICAL yaitu

Kekentalan yang rendah ketebalan selapis tipis (Film thickness)

3.2 KLASIFIKASI SEMENA. Semen dengan Reaksi Asam

A.1. Bahan dasar Zinc Oxide» Semen Zinc Oxide Eugenol» Semen Zinc Phosphate» Semen Zinc Polycarboxylate

A.2. Dapat membentuk bahan kaca (Ion Leachable Glasses)

» Semen Silikat» Semen Glass Ionomer

B. Bahan yang Berpolimerisasi– Cyanoacrylates– Polimer Dymethacrylate– Composite – polymer ceramic

C. Bahan lain– Kalsium Hidroksida– Gutta Percha– Varnish –

3.3 KOMPOSISISemen Silikat

Bubuk semennya adalah kaca yang terdiri atas silika (SiO2), alumina (Al2O3), senyawa fluorida seperti NaF, CaF2, dan Na3AlF6, dan beberapa garam kalsium seperti Ca(H2PO4)2.2H2O dan CaO. Bahan-bahan ini dipanaskan sampai temperatur 1400⁰C untuk membentuk kaca.Senyawa fluorida digunakan untuk menurunkan temperatur pencampuran dari kaca.Cairannya adalah larutan dari asam fosfor dengan garam-garam dapar.Ketika bubuk dan cairan dicampur, permukaan partikel bubuk terpajan asam, dan melepaskan ion-ion Ca2+, Al3+, dan F-.Ion-ion logam berpresipitasi sebagai fosfat yang membentuk matriks semen dengan sisipan garam-garam fluorida.

Semen Ionomer KacaBubuk semen ionomer kaca adalah kaca kalsium fluoroaluminosilikat yang larut dalam asam.Bahan-bahan mentah digabung

sehingga membantuk kaca yang seragam dengan memanaskannya sampai temperatur 1100-1500⁰C.Lanthanum, strontium, barium atau oksida seng ditambahkan untuk menimbulkan sifat radiopak.Kemudian kaca digerus menjadi bubuk yang ukuran partikelnya berkisar antara 20-50μm.Cairannya adalah larutan dari asam poliakrilat dengan konsentrasi 50%.Cairan ini cukup kental dan cenderung menjadi gel seiring berjalannya waktu.Pada semen-semen ionomer kaca terbaru cairan asamnya berada dalam bentuk kopolimer dengan asam itakonik, maleik, atau trikarboksilik.Asam-asam ini cenderung meningkatkan reaktivitas dari cairan, mengurangi kekentalan, dan mengurangi kecenderungan untuk menjadi gel.

Semen Oksida Seng-EugenolBubuk semen ini terdiri atas oksida seng.Magnesium oksida dapat dijumpai dalam jumlah yang kecil, zinc asetat dalam jumlah

hingga 1% dipergunakan sebagai akselerator untuk reaksi seting.Cairannya terdiri dari eugenol yang merupakan konstitusi utama minyak cengkeh.Minyak olive juga dapat ditemukan dalam jumlah hingga 15%, kadang-kadang diberi asam asetat sebagai akselerator.

Semen Seng FosfatBubuknya adalah oksida seng (90%) dan oksida magnesium (10%) bahan-bahan dari bubuk diaduk bersama-sama pada

temperatur 1000-1400⁰C menjadi cake yang kemudian ditumbuk menjadi bubuk halus.Ukuran partikel bubuk mempengaruhi kecepatan pengerasannya, semakin kecil ukuran partikelnya maka semakin cepat semen mengeras.Cairannya mengandung asam fosfor, air, aluminium fosfat.Kandungan air sebagian besar cairan adalah 33%±5%.Air mengendalikan ionisasi dari asam, yang pada akhirnya mempengaruhi kecepatan reaksi cairan-bubuk.

Page 2: 88349213-Bahn-s3-t1-Ibtkg-2 (1)

Semen Seng PolikarboksilatBubuknya mengandung oksida seng dengan sejumlah oksida magnesium.Oksida stanium dapat menggantikan oksida

magnesium.Bismuth dan aluminium juga dapat ditambahkan.Dapat juga mengandung sejumlah kecil stanous fluorida, yang mengubah waktu pengerasan dan memperbaiki sifat manipulasinya.Bahan ini merupakan bahan penambah yang penting karena juga meningkatkan kekuatan.Cairannya adalah larutan air asam piliakrilat atau kopolimer dari asam akrilik dengan asam karboksilat lain yang tidak jenuh, misalnya sam itakonik. Berat molekul dari poliasam berkisar antara 30.000-50.000.konsentrasi asam dapat bervariasi antara satu semen dengan semen lainnya tetapi biasanya sekitar 40%.

3.4 SIFATSemen Silikat a.Sifat fisik : semen silikat relative kuat menahan tekanan kompresi tetapi lemah di dalam menahan tekanan tarik.b.Sifat biologi : pH semen silikat adalah < dari 3 pada saat dimasukan ke dalam kavitas dan tetap berada di bawah 7 bahkan setelah satu bulan. Semen ini merupakan iritan yang parah dan sering dipakai dalam bahan acuan untuk menilai potensi bahan-bahan lain untuk menimbulkan reaksi yang relative parah.

Semen Ionomer Kacaa.Sifat fisik : bahan restorasi yang kekuatannya terhadap fraktur, suatu ukuran dari energy yang dibutuhkan untuk terjadi fraktur.b.Sifat adhesi : ikatan yang terjadi antara semen dengan jaringan gigi adalah ikatan kimia. Retensi dan adaptasi semen glass ionomer didapatkan secara kimia yaitu ikatan yang menyangkut interaksi elektrostatik antara gugus karbosilat pada asam poliakrilik dan ion kalsium pada permukaan gigi.c.Koefisien ekspansi termal : kestabilan dimensi semen glass ionomer sangat baik karena bahan ini mempunyai koefisien termal sebesar 14ppm/derajat celcius yang mendekati koefisien ekspansi termal struktrur gigi. d.Kekuatan regang (tensile strength) : kekuatan regang semen glass ionomer adalah 17Mpa, nilai ini adalah paling rendah diantara bahan restorasi. Hal ini menunjukan bahwa bahan ini kurang mapu menahan tegangan.e.Kekuatan kompresif (compressive strength) : kekuatan kompresif semen glass ionomer adalah 188 Mpa. Nilai ini menunjukan bahwa glass ionomer cukup mampu menahan tekanan.f.Pengerutan pada saat pengerasan (shringkage) : pengerutan semen glass ionomer sangat kecil,sehingga bahan ini baik digunakan di dalam mulut. g.Kelarutan (solubility) : semen glasss ionomer mempunyai tingkat kelarutan lebih rendah dibandingkan semen silikat dan semen polikarbosilat.h.Waktu pengerasan (setting time) : waktu pengerasan semen glass ionomer konvensional kira-kira 2-5menit. Lama pengadukan dengan teknik dengan tangan adalah 30detik. Bila semen dalam bentuk kapsul diaduk dengan alat khusus, mulai saat pengaktifkan kapsul sampai semen dimasukan ke dalam semprit berlangsung selama 10detik.Pengisian ke dalam kavitas harus selesai dalam 2menit sejak dimulai pengadukan.Sebelum pengulasan fernis, matriks dapat dilepas 5menit setelah pengisian.i.Wetting ability : memiliki wetting ability yang baik pada permukaan dentin, sehingga memberikan kenudahan sementasi dan adaptasi marginal yan lebih baik dan hermentis. Daya alirnya semen glass ionomer lebih tinggi dibandingkan semen polikarbosilat dan semen polikaborsilat.

Semen seng fosfat a.sifat fisik : dua sifat fisik dari semen yang relevan untuk retensi protesa cekat adalah sifat mekanis dan daya larutnya. Protesa dapat terungkit jika semen yang ada di bawahnya mendapat tekanan yang lebih besar daripada kekuatannya.Daya larut yang tinggi dapat menyebabkan hilangnya semen yang dibutuhkan untuk retensi dan menciptakan daerah retensi untuk plak.Jika dimanipulasi dengan benar, semen seng fospat mempunyai kekuatan tekan sebesar 104Mpa dan kekuatan tarik garis tengah 5,5 Mpa. Semen seng fosfat mempunyai modulus elastisitas sekitar 13Gpa.Jadi cukup kaku dan seharusnya dapat menahan perubahan perubahan bentuk elastic bahkan jika digunakan untuk sementasi restorasi yang terkena tekanan penguyahan yang besar.Semen seng fosfat menunjukan daya larut yang relative rendah di dalam air bila dites menurut spesifkasi ADA. Kecepatan pelarutan dari semen seng fosfat jauh lebih besar di dalam larutan asam organic(misalnya asam laktat, asetat terutaman sitrat). Sifat Biologi : keasaman semen cukup tinggi pada saat protesa ditempatkan pada gigi bias diduga dari adanya asam fosfor. Dua menit setelah awal pengadukan, pH semen seng fosfat berkisar 2 kemudian pH menaik dengan cepat tetapi masih sekitar 5,5 pada jam ke-24. Jika digunakan adukan yang encer, pH akan lebih rendah dan tetap rendah untuk jangka waktu yang lama. Terbukti bahwa kerusakan pulpa akibat serangan asam dari semen seng fosfat mungkin terjadi berjam-jam pertama setelah pemasangan.Namun, penelitian pada semen seng fosfat yang dibuat dengan caitran yang mengandung asam fosfor radioaktif menunjukan bahwa pada beberapa gigi, asam dari semen dapat menembus ketebalan dentin sampai sebesar 1,5mm.Jadi, jika dentin yang terletak di bawah semen tidak dilindungi pulpa terhadapa penembusan asam melalui tubulus dentin, dapat terjadi cidera pulpa.

Semen seng polikarbosilata.sifat mekanis : kekuatan kompresi dari semen polikarbosilat adalah sekitar 55Mpa karena itu dalam hal ini semen ini lebih rendah daripada semen seng fosfat.b. daya larut : daya larut semen di dalam air memang rendah, tetapi jika terpajan asam-asam organic dengan pH 4,5 atau kurang, daya larutnya meningkat besar(kelarutannya 0,2%).c.pertimbangan biologi : pH dari cairan semen adalah sekitar 1,7 tetapi cairan ini dapat dinetralkan dengan cepat oleh bubuknya.d.waktu pengerasan : waktu kerja untuk semen polikarborsilat jauh lebih pendek daripada semen seng fosfat, yaitu sekitar2,5menit disbanding 5menit untuk seng fosfat. Semen oksida seng-eugenol Sifat fisik : ukuran partikel yang lebih kecil akan meningkatkan kekuatan. Formula OSE yang dirancanng untuk berbagai kebutuhan memiliki kekuatan yang berkisar antara 3sampai 55Mpa.Kekuatan semen OSE tergantung pada tujuannya dan pada formulanya yang dirancang untuk tujuan tersebut.*sumber buku Philips

Page 3: 88349213-Bahn-s3-t1-Ibtkg-2 (1)

3.5 MANIPULASI

Semen Zinc Oksid Eugenol

Semen ini dicampur dengan cara menambahkan sejumlah puder kedalam cairan hingga diperoleh konsistensi yang kental. Perbandingan jumlah puder/cairan berkisar dari 4:1 dan 6:1 (satuan berat) akan menghasilkan semen dengan sifat-sifat yang dikehendaki; berdasarkan pengalaman, suatu konsistensi yang baik dapat diperoleh tanpa menimbang. Pencampuran dapat dilakukan pada glass slab tipis dan menggunakan spatula logam yang tahan karat.(combe, 1992 : 142)

Semen Zinc Phospate

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manipulasi zinc phospate :1. Mungkin tidak perlu menggunakan alat ukur untuk membagi jumlah bubuk dan cairan, karena kekentalan yang diinginkan bisa

bervariasi menurut kebutuhan klinisnya. Meskipun demikian, dianjurkan penggunaan maksimal dari bubuk (sejauh masih menghasilkan adukan yang masih bisa dikerjakan) untuk meminimalkan daya larut dan memaksimalkan kekuatan.

2. Sebaiknya digunakan alas aduk yang dingin. Alas aduk yang dingin akan memperpanjang waktu kerja dan pengerasan serta memungkinkan operator menggunakan bubuk dalam jumlah yang maksimal sebelu pembentukan matriks berlanjut ke titik dimana adukan menjadi kaku. Cairan tidak boleh dituang ke ala saduk sampai pengadukan siap dimulai, karena kandungan airnya akan menguap.

3. Pengadukan diawali dengan penambahan sejumlah kecil bubuk. Pada mulanya, sejumlah kecil bubuk dicampur dengan pengadukan yang cepat. Harus digunakan area yang cukup luas dari alas aduk. Sebuah aturan yang baik untuk diikuti adalah mengaduk setiap penambahan bubuk selama 15 detik sebelum dilakukan penambahan berikutnya. Waktu pengadukan tidaklah terlalu kritis. Pengadukan biasanya selesai dalam waktu sekitar satu setengah menit. Seperti telah dinyatakan sebelumnya, kekentalan bervariasi sesuai dengan maksud penyemenan. Tetapi, kekentalan yang diinginkan harus selalu didapatkan dengan menambahkan lebih banyak bubuk dan jangan pernah menunggu dan membiarkan adonan yang encer menjadi kaku. Untuk gigi tiruan sebagian cekat, waktu ekstra diperlukan untuk mengulaskan semen. Karena itu, harus digunakan kekentalan yang sedikit dikurangi.

4. Tuangan harus segera dipasang, jika mungkin dengan gerakan getar, sebelum terjadi pembentukan matriks. Setelah tuangan didudukkan pada tempatnya, harus ditahan dengan ditekan sampai semen mengeras untuk mengurangi rongga udara. Selama selurh prosedur, daerah kerja harus tetap kering.

5. Kelebihan semen dapat dibuang setelah mengeras. Dianjurkan untuk mengoleskan selapis vernis atau lapisan anti tembus lain pada daerah tepi. Tujuan lapi8san vernis adalah memberi lebih banyak waktu bagi semen untuk menjadi matang dan mengembangkan daya tahan yang lebih tinggi terhadap pelarutan di cairn mulut.

Semen Zinc PolycarboxylateLarutan asam poliakrilik lebih kental daripada cairan bahan semen lainnya.Ini memudahkan pengadonan bahan tersebut.1. Bila semen ini dipergunakan dengan maksud untuk mendapatkan adhesi yang kuat terhadap enamel dan dentin, maka penting

diperhatikan agar permukaan gigi tersebut bebas dan bersih dari saliva.2. Untuk mencegah hasil adhesi yang kurang baik maka semen hendaknya dimasukkan ke dalam gigi selekas mungkin setelah

pengadonan.Apabila adonan semen telah mulai mengeras sewaktu manipulasi, sebaiknya jangan dipergunakan.Terjadi peningkatan viskositas semen secara kontinu selama manipulasi bahan.

3. Semen polikarboksilat dapat merekat pada instrumen terutama yang terbuat dari stainlees steel.Oleh karena itu :i. Alkohol dapat dipergunakan sebagai bahan untuk membersihkan spatel setelah pengadonan.ii. Instrumen hendaknya dibersihkan sebelum bahan semen mengeras padanya.iii. Bila semen sudah mengeras dan lengket pada spatel, masih dapat dibersihkan dengan mengoreknya.Sisanya dapat dibersihkan

dengan larutan Natrium Hidroksida yang mendidih.

Waktu Setting a. Ini tergantung pada komposisi dan metode pembuatan puder dan cairan.b. Waktu setting yang lebih cepat dapat dicapai pada suhu yang lebih tinggi.( E.Combe, hal 149-150 )

Semen Glass Ionomer

Pengadukan bubuk cairan semen glass ionomer untuk restorasi kavitas ada dua cara, yaitu pengadukan dilakukan dengan tangan di atas glass slab atau paper slab atau bubuk dan cairan disimpan dalam kapsul, diaduk dengan alat khusus. Pengadukan semen glass ionomer untuk pelapis dilakukan dengan tangan. Tempat bubuk diketuk-ketuk supaya padat dan merata. Konsistensi campuran ini dapat dengan mencampurkan satu takaran khusus dengan satu tetes cairan. Bubuk dan cairan diaduk diatas paper slab atau glass slab. Pengadukan dilakukan dengan menggunakan spatula yang terbuat dari plastik atau spatula agate. Untuk pengadukan yang cepat, bubuk dibagi dalam 2-3 bagian, pengadukan berlangsung 20-30- detik.

Masalah yang dihadapi pada pengadukan dengan tangan adalah kesulitan dalam menentukan proporsi bahan yang tepat. Untuk cairan, ukuran yang tepat dapat dicapai dengan menggunakan alat semprit yang dilengkapi kalibrasi. Ukuran bubuk yang tepat diperoleh dengan menggunakan sendok khusus yang disediakan pabrik. Bubuk harus mengisi penuh sendok tersebut.Kelebihan bubuk pada sendok pengukur dibuang dengan menyamakan tinggi permukaan bubuk dan tepi sendok.

Page 4: 88349213-Bahn-s3-t1-Ibtkg-2 (1)

Pengadukan dilakukan diatas glass slab dingin karena dapat memperlambat waktu pengerasan sehingga waktu kerja menjadi lebih panjang. Penggunaan glass slab yang tebal juga dianjurkan karena efek panas yang timbul dapat diserap dan juga mudah mengamati kelembaban yang terjadi pada kondensasi semen. Untuk menghindari adanya udara terperangkap, cara pengadukan dengan permukaan seluas mungkin. Bentuk adukan pasta yang ideal untuk pelapis adalah cair seperti susu kental.(Wilson & McLean, 1988; Katsuyama, 1993).

Semen SilikatUntuk mendapatkan sifat-sifat optimum bahan restorasi silikat ada dua hal penting yang harus diperhatikan selama prosedur pencampuran :a. Bahannya haruslah dicampur dengan cepatb. Dibuat sekental mungkinA. Pencampuran dengan tangan

i. Pegunakan glass slab tebalKaca ini hendaknya didinginkan agar lebih banyak puder dapat ditambahkan pada cairan dalam batas waktu yang ada.Tetapi glass lab jangan pula terlalu dingin sampai suhu dimana uap air yang terdapat di udara mulai mengendap padanya ( dew point ) karena endapan tersebut akan turut serta dalam bahan yang dicampur sehingga mempengaruhi waktu setting dan kemungkinan juga mempengaruhi kelarutan serta sifat-sifat mekanis semen setelah setting.

ii. Jangan mempergunakan spatel bajaBahan ini terkikis oleh puder silikat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan warna bahan.Biasanya dipergunakan spatel agate atau cobalt-chromium ( stellite ) ataupun spatel plastik.

iii. Perbandingan yang tepat antara puderr dan cairan penting diperhatikanCampuran yang terlalu kental menghasilkan masa yang rapuh karena tidak semua partikel puder terbasahi oleh cairan.Campuran yang mengandung terlalu banyak cairanmempunyai waktu setting yang lama dan PH lebih rendah, dan hasil setelah setting lebih lunak dan lebih mudah larut serta rentan terhadap stainning.Perbandingan puder dengan cairan biasanya sekitar 1,6 / 0,4 ml.

iv. Puder harus dimasukkan kedalam cairan secepat mungkin dan pengadonan harus selesai dilakukan dalam waktu 1 menit.Pada umumnya dilakukan pencampuran sekaligus separuh dari jumlah puder dan cairan, dan selanjutnya puder ditambahkan dalam jumlah kecil selama proses pengadonan.Puder ditarik ke cairan untuk menjamin bahwa semua partikel benar-benar terbasahi.Hasil adonan harus mempunyai konsisitensi yang menyerupai dempul.

B. Pencampuran secara mekanis Puder dan cairan yang telah ditakar dapat dicampur secara mekanis yang dalam kapsul gelatin.Sejumlah bahan tersedia dalam

kapsul yang berisi puder dan cairan yang telah ditakar terlebih dahulu.Cairan didalam kapsul terpisah oleh sebuah sekat.Sekat inidaat pecah karena tekanan yang diberikan pada kapsul sewaktu pencampuran.

Keuntungan dari sistem ini adalah :1. Bahan tidak dipegang sampai selesai pengadonan sehingga kemungkinan kontaminasi berkurang.2. Diperoleh perbandingan yang tepat antara puder dan cairan tanpa perlu menimbang dan sekaligus menghemat waktu.3. Hasil campuran dapat diperoleh dalam waktu yang lebih cepat, misalnya dalam 10 sampai 15 detik.

Pada pencampuran mekanis terjadi evolusi panas, ini mempercepat setting sehingga dapat mengurangi waktu kerja.Kenaikan suhu ini disebabkan oleh :i. Terutama karena panas reaksi eksotermik antara puder dan cairanii. Juga karena panas yang timbul oleh gesekan puder abrasif.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam praktek1. Yang perlu diperhatikan mengenai cairan ialah bahwa atmosfer yang hangat cairan dapat kehilangan air.Pabrik biasanya

menyediakan dalam botol dalam takaran yang berlebih dan sisanya bisa dibuang kalau pudernya habis.Apabila di dalam cairan telah terbentuk kristal-kristal maka sebaiknya jangan dipergunakan lagi.

2. Bahan yang telah dicampur hendaknya dimasukkan ke dalam cavitet seluruhnya sekaligus.Bila dimasukkan sebagian demi sebagian maka tidak akan tercapai bonding komplit antar tiap lapisan, dan hasil akhir akan lebih lemah.

3. Langsung setelah pengisian cavitet permukaannya dilapisi dengan pita cellulosa accetate atau celuloid.Harus diusahakan agar pita ini tidak bergerak sebelum bahan setting, kalau tidak demikian struktur gel yang terbentuk akan hancur dan restorasi menjadi lemah.

4. Biasanya dibutuhkan suatu cavity lining.Pada cavitet yang dangkal dapat dipergunakan semen fosfat.Pada cavitet yang sangat dalam dibutuhkan liner untuk melindungi pulpa dari pengaruh asam fosfor, dapat dipergunakan misalnya zinc-oxide eugenol, kalsium hidroksida, atau varnish.Jangan sekali-kali memberi bahan silikat langsung di atas basis semen zinc-oxide eugenol yang lambat setting karena hal ini mendorong terjadinya perubahan warna restorasi oleh karena kerja sisa eugenol yang tidak bereaksi.Dengan alasan ini juga beberapa bahan lining dapat dipergunakan pada cavitet yang dalam seperti zinc-oxide eugenol diikuti dengan zink fosfat.

5. Perlindungan terhadap kontaminasi lembab adalah sangat penting :i. Bahan harus dimasukkan pada cavitet yang bersih fan kering, penggunaan rubber dan dapat menjamin dipertahankannya lokasi

kerja yang penting.ii. Pada permukaan pita cellulose acetate atau celluloid, permukaan restorasi hendaknya dioles dengan varnish untuk

melindunginya terhadap saliva untuk beberapa jam.iii. Apabila prosedur ini tidak diikuti, dapat memberi kesempatan gel yang terbentuk mengabsorpsi lembab dan mengembung, juga

dapat terjadi pelarutan sebagian dari konstitusi semen.6. Pita cellulose acetate atau celuloid memberi hasil permukaan restorasi yang halus.Sebaiknya permukaan ini jangan diganggu lagi

sebab pemolesan selanjutnya tidak akan dapat menghasilkan permukaan yang sama halusnya.7. Apabila pengeringan dilakukan terlalu cepat, maka dapat timbul retak-retak pada permukaan.

Page 5: 88349213-Bahn-s3-t1-Ibtkg-2 (1)

( E.Combe, hal 157-158 )

3.6 APLIKASI PEMAKAIAN DI KEDOKTERAN GIGI• Sebagai : Cavity Lining

Subbase Basis Luting

• Restorasi sementara• Restorasi gigi susu• Restorasi gigi depan• Bahan pengisi saluran akar• Peralatan ortodonsia• Pack periodontal• Sealant untuk pit dan fissure

(Sari Dental Material hlm 136-138)