87354611-Ppt

37
PERSENTASI ASUHAN KEBIDANAN I

Transcript of 87354611-Ppt

Page 1: 87354611-Ppt

PERSENTASI

ASUHAN

KEBIDANAN I

Page 2: 87354611-Ppt

OLEH : Cantika

LidyasantriHerlina ListianiSartika PratiwiMeircolinesha

FridantiTri MegawatiWidya Rizky Nugraheni

KELOMPOK 10

1. USC. Sari,APP.,M.PH.

2. Rahayu Budi Utami,S.SiT.,M.Kes

3. Dianna,S.SiT.4. Rini

Sulistiawati,S.SiT.

Page 3: 87354611-Ppt

Tanda - Tanda Dari Bahaya Ibu dan

Janin Masa Kehamilan Muda

Perdarahan Pervaginam

Hyperemesis Gravidarum

Nyeri Perut Bagian Bawah

Page 4: 87354611-Ppt

Perdarahan Pervaginam

Perdarahan yang terjadi pada masa

kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada

masa kehamilan muda, perdarahan

pervaginam yang berhubungan dengan

kehamilan dapat berupa:

AbortusKehamilan

MolaKehamilan

Ektopik

Page 5: 87354611-Ppt

,,Abortus ???

Penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi atau berakhirnya kehamilan oleh akibat - akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan 22 minggu atau sebelum plasenta selesai (buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan)

Page 6: 87354611-Ppt

•Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara

alamiah tanpa interval luar (buatan) untuk mengakhiri

kehamilan tersebut.

Penanganan: lakukan penilaian awal untuk segera

menentukan kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi

berat, atau masih cukup stabil), segera upayakan stabilisasi

pasien sebelum melakukan tindakan lanjutan (evaluasi

medik atau merujuk), temukan dan hentikan dengan segera

sumber perdarahan, lakukan pemantauan ketat tentang

kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan.

(Sarwono, 2001: 145)

Macam – Macam Abortus...

Page 7: 87354611-Ppt

•Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.Penanganan: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.

•Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.Penanganan: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.

Page 8: 87354611-Ppt

•Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat–obat hormonal dan anti spasmodika serta istirahat.Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.

•Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika. (Mohctar, 1998 : 211–212).

Page 9: 87354611-Ppt

 Kehamilan Mola

Kehamilan mola merupakan proliferasi abnormal dari vili

KhorialisPenanganan : 1. Jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan

evakuasi uterus.2. Segera lakukan evakusi jaringan mola dan sementara

proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan (NaCl atau RL) dengan kecepatan 40-60 tetes/menit.

3. Pasien dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal apabila masih menginginkan anak atau tubektomi apabila ingin menghentikan fertilits.

4. Lakukan pemantaun setiap 8 minggu selama minimal 1 tahun pasca evakuasi dengan menggunakan tes kehamilan dengan urin karena adanya risiko timbulnya penyakit trofoblas yang menetap.

 

Page 10: 87354611-Ppt

,,Kehamilan Ektopik Terganggu,,Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus. Tuba fallopi merupakan tempat tersering untuk terjadinya implantasi kehamilan ektopik (lebih besar 90%).

Page 11: 87354611-Ppt

Kehamilan Ektopik Kehamilan Ektopik Terganggu

Gejala kehamilan awal (flek

atau perdarahan yang

iregular, mual, pembesaran

payudara, perubahan warna

pada vagina dan serviks,

perlunakan serviks,

pembesaran uterus, frekuensi

buang urine meningkat)

- Kolaps dan kelelahan

- Denyut nadi cepat dan

lemah

- Hipotensi

- Hipovolemi

Nyeri pada abdomen dan

pelvis

- Abdomen akut dan nyeri

pelvis

- Distensi abdomen

- Nyeri lepas

- Pucat

Tanda dan gejala kehamilan ektopik

Page 12: 87354611-Ppt

Penanganan :

Dilakukan stabilisasi dengan merestorasi cairan tubuh dengan larutan kristaloid dan tindakan operatif.

Page 13: 87354611-Ppt

Hiperemesis GravidarumMual dan muntah merupakan gangguan

yang paling sering kita jumpai pada

kehamilan muda dan dikemukakan oleh

50% dari wanita yang hamil, terutama

diketemukan pada primigravida, kehamilan

ganda dan mola hidatidosa. Tetapi jika

seorang ibu memuntahkan semua yang

dimakan dan diminumnya hingga berat

badan sngat turun, turgor kulit kurang,

diurese kurang dan timbul ceton dalam

urin, maka keadaan ini disebut

hiperemesis gravidarum.

Page 14: 87354611-Ppt

Gejala yang khas : Hiperemesis Gravidarum

Muntah yang hebat Haus Dehidrasi Berat badan turun Kenaikan suhu Gangguan cerebral

(kesadaran menurun) Laboratorium : protein,

aceton, urobilinogen, porphylin dalam urin bertambah.

Page 15: 87354611-Ppt

P e n a n g a n a n :

Obat - obatan

Isolasi

Terapi psikologik

Cairan parenteral

Penghentian kehamilan

Page 16: 87354611-Ppt

Nyeri Perut Bagian Bawah

Nyeri perut / abdomen yang tidak

berhubungan dengan persalinan normal adalah

normal. Nyeri abomen yang menunjukkan

masalah yang mengancam jiwa adalah yang

hebat, menetap, dan tidak hilang meskipun telah

istirahat. Hal ini bisa terjadi pada apendisitis,

kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang

pelvik, persalinan preterm, gastritis, penyakit

kantong empedu, solusio plasenta, infeksi saluran

kemih atau infeksi lain.

Page 17: 87354611-Ppt

Tanda - Tanda Dari Bahaya Ibu Dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

Perdarahan Pervaginam

Sakit Kepala yang Hebat

Penglihatan Kabur

Bengkak di Wajah & Jari Tangan

Keluar Cairan Pervaginam

Gerakan Janin Tidak Terasa

Nyeri Perut yang Hebat

Page 18: 87354611-Ppt

1. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi lahir dan perdarahan intrapartum sebelum kelahiran.

Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kehamilan lanjut, dua kondisi yang mengancam jiwa yaitu :

•Plasenta Previa • Solusio Plasenta

Page 19: 87354611-Ppt

• Plasenta PreviaKeadaan dimana plasenta

berimplantasi pada tempat abnormal yaitu terletak pada atau di dekat serviks, pada segmen bawah rahim sehingga menutupi ostium uteri internal. Tanda dan gejalanya adalah perdarahan tanpa nyeri.

Penanganannya adalah dengan terapi pasif yaitu jangan melakukan periksa dalam, lakukan USG, evaluasi kesejahteraan janin, rawat inap/ tirah baring atau terapi aktif  dengan mengakhiri kehamilan

Page 20: 87354611-Ppt
Page 21: 87354611-Ppt

Keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari pelekatannya sebelum janin lahir, terjadi pada umur kehamilan diatas 22 minggu atau berat janin 500 gram. Tanda dan gejalanya adalah uterus seperti papan, nyeri abdomen yang hebat dan tidak dapat tertahankan, nyeri punggung, kolik, kontraksi hipertonik, nyeri tekan pada uterus, DJJ dapat normal/ tidak normal, gerakan janin tidak stabil, perdarahan tersembunyi dan syok.

Penanganannya adalah atasi syok dan anemia, tindakan operatif (SC atau partus pervaginam).

• Solusio Plasenta

Page 22: 87354611-Ppt

2. Sakit Kepala yang HebatSakit kepala yang bisa terjadi selama

kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5)

Page 23: 87354611-Ppt

Penanganan Umum :Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)

Komplikasi :Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Irma, 2002:4)

Page 24: 87354611-Ppt

3. Penglihatan KaburPerubahan penglihatan atau pandangan kabur,

dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.

Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah). Perubahan penglihatan ini mungkin juga disertai dengan sakit kepala yang hebat. (Uswhaaja, 2009: 5)

Page 25: 87354611-Ppt

Penanganan Umum :•Jika tidak sadar atau kejang. Segera

dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.

•Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)

Komplikasi :Komplikasi yang ditimbulkan antala lain

kejang dan eklamsia.

Page 26: 87354611-Ppt

4. Bengkak di Wajah & Jari Tangan

Edema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan

tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta

pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Hampir separuh dari

ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang

biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki.

Edema yang mengkhawatirkan ialah edema yang muncul

mendadak dan cenderung meluas. Edema biasa menjadi

menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara

lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang

setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik

lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur

dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau

pre-eklampsia. (Uswhaaja, 2009: 5-6)

Page 27: 87354611-Ppt

Penanganan Umum :Istirahat cukupMengatur dietKalau keadaan memburuk namun

memungkinkan, dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)

Komplikasi :Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut

dengan keracunan kehamilan dengan tanda–tanda edema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003:2)

Page 28: 87354611-Ppt

5. Keluar Cairan PervaginamCairan pervaginam dalam kehamilan normal

apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun leukhore yang patologis. Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah sebelum waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 % mendekati dari semua persalinan dan 4 % pada kehamilan kurang 34 mg.

Penyebab : serviks inkompeten, ketegangan rahim berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan dari selaput ketuban, infeksi. Penatalaksanaan : pertahankan kehamilan sampai matur, pemberian kortikosteroid untuk kematangan paru janin, pada UK 24-32 minggu untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan melakukan induksi, pada UK aterm dianjurkan terminasi kehamilan dalam waktu 6 jam sampai 24 jam bila tidak ada his spontan.

Page 29: 87354611-Ppt

6. Gerakan Janin Tidak Terasa

Gerakan janin pertama inutero yang dapat dirasakan ibu

disebut quickening, ini terjadi pada usia kehamilan 18-20 minggu

pada wanita yang baru pertama kali hamil dan antara minggu ke

16-18 pada wanita yang mengandung bayi berikutnya.

Salah satu pedoman yang dapat diterima untuk menghitung

gerakan janin ialah 10 gerkan dalam periode 12 jam, artinya jika

bayi bergerak kurang dari 10 kali dalam 12 jam ini menunjukkan

adanya sesuatu hal yang patologis pada bayi tersebut.

Kadang-kadang bayi bergerak sangat sedikit sehingga ibu

menganggap gerakan bayi hilang. Laporan penurunan atau tidak

adanya gerakan harus mendapat perhatian serius dan suatu tes

khusus harus diprogramkan.

Page 30: 87354611-Ppt

7. Nyeri Perut yang Hebat

Seorang wanita hamil keluhan nyeri perut dapat merupakan gejala penyakit atau komplikasi yang fatal. Keadaan ini dapat terjadi pada kehamilan muda yaitu pada usia kehamilan kurang 22 minggu atau pada kehamilan lanjut yaitu pada usia kehamilan lebih 22 minggu. Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98)

Penanganan Umum :•Lakukan segera pemeriksaan umum•Jika dicurigai syok, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.•Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)Komplikasi :•Kehamilan ektopik•Pre-eklampsia•Persalinan premature•Solusio Plasenta•Abortus •Rupture uteri imminens

Page 31: 87354611-Ppt

Model - Model Dokumentasi Asuhan

a. Model NarativeCatatan dalam bentuk cerita untuk menggambarkan keadaan pasien.

Keuntungan :

•Sudah dikenal oleh semua bidan/tenaga kesehatan.

•Mudah dikombinasikan dengan cara dokumentasi lainnya.

•Bila ditulis dengan tepat dapat mencakup seluruh keadaan pasien

•Mudah ditulis.

Kelemahan Model naratif :

•Tidak berstruktur, data simpang siur

•Memerlukan banyak waktu

•Terbatas pada kemampuan perawat mengungkapkannya

•Informasi sulit untuk pengendalian mutu

Page 32: 87354611-Ppt

b. Model Orientasi MasalahPOR (Problem Orientasi Record) berisi dokumen masalah pasien dan intervensi

pemecahannya, diperkenalkan oleh dr. Lowrence (1969). Digunakan oleh para dokter

dikembangkan di dunia keperawatan / kebidanan dalam bentuk POR. Setelah 20 tahun

sistem ini dikembangkan langsung menjadi sistem SOAP Nakes.

S : Subjektif ( data dari pasien [riwayat, biodata] )

O : Objektif ( hasil pemeriksaan fisik )

A : Analisis/Assesment/Diagnosa

P : Planning ( pelaksanaan intervensi/implementasi )

Adapun yang menggunakan

sistem SOAPIES : SubjektifO : ObjektifA : Analisa/AssesmentP : Problem, PerencanaanI : IntervensiE : Evaluasi

Adapun yang menggunakan sistem SOAPIERS : SubjektifO : ObjektifA : AssesmentP : PlanningI : IntervensiE : EvaluasiR : Revisi

Page 33: 87354611-Ppt

Keuntungan :

•Terstruktur karena informasi konsisten•Mencakup semua proses perawatan•Merupakan catatan terintegrasi dengan medik•Mudah dipakai untuk mengendalikan mutuKekurangan :•Menekankan pada masalah dan ketidakstabilan dapat menghasilkan suatu pendekatan secara negatif terhadap pengobatan/tindakan.•Sistem ini setelah digunakan apabila daftar tidak dimulai / tidak berkesinambungan / diperbarui terus menerus belum disetujui / tidak ada batas waktu untuk evaluasi dan strategi untuk follow up belum disepakati.•Perawatan mungkin tidak tercatat bila tidak ada flow sheet.•Bentuk SOAPIER mungkin mengulang pencatatan yang lain apabila perkembangan itu lambat dan sering ada evaluasi.

Page 34: 87354611-Ppt

Prinsip - Prinsip Dokumentasi

Prinsip pencatatan•Ditinjau dari isi

Mempunyai nilai administratif. Mempunyai nilai hukum. Mempunyai nilai edukasi. Mempunyai nilai keuangan. Mempunyai nilai penelitian.

•Ditinjau dari teknik pencatatanMencantumkan nama pasien pada setiap lembaran catatan.Menulis dengan tinta (idealnya tinta hitam).Menulis/menggunakan dengan symbol yang telah disepakati oleh institusi untuk

mempercepat proses pencatatan.Menulis catatan selalu menggunakan tanggal & jam.Hindarkan kata-kata yang mempunyai unsur penilaian; misalnya: tampaknya, rupanya

dan yang bersifat umum.Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, pada catatan observasi dan pemeriksaan

oleh orang yang melakukan.Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk keadaan, tanda, gejala, warna,

jumlah dan besar dengan ukuran yang lazim dipakai.Interpretasi data objektif harus didukung oleh observasi.Kolom jangan dibiarkan kosong, beri tanda bila tidak ada yang perlu ditulis.Coretan harus disertai paraf disampingnya.

Page 35: 87354611-Ppt

1. Carpenito (1983) Keakuratan Data Ringkas (Brevity Mudah Dibaca (Legibility)

2. Potter dan Perry (1989) Segera setelah pengkajian dilanjutkan dengan langkah selanjutnya. Catat semua respon klien dan keluarga bila memungkinkan.

Prinsip - prinsip Dokumentasi dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu :

Page 36: 87354611-Ppt

Aspek Legal Dokumentasi1. Praktis pemula dapat menjamin bahwa catatan yang dibuat adalah sepenuhnya

akurat berdasarkan UU yang berlaku sesuai dengan SPK.

2. Catatan yang dibuat dengan benar menghargai privasi klien karena praktik yang

baik dalam mengambil keputusan yang dibuat sesuai dengan indikasi medis dan

hukum yang berlaku.

3. Dasar kepercayaan dalam pembuatan dan penyimpanan catatan pada siapa yang

memiliki akses dan pengguna catatan medik tersebut, memahami konsep dari

praktik profesional yang terkait.

4. Tanda tangan dalam setiap pendokumentasian pada akhir pencatatan harus

disertai tanda tangan penulis / petugas disertai nama jelas.

5. Kompetensi Bidan termasuk persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu

- ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan

bermutu tinggi sesuai dengan budaya untuk wanita, BBL dan keluarga.

6. PerMenKes RI No.572/MENKES/VI/1996 berupa registrasi dan praktik Bidan,

wewenang Bidan dan tanggung jawab Bidan menjadi lebih luas.

7. KepMenKes RI No.900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan.

8. KepMenKes RI No.369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan berupa

Asuhan Kebidanan dan Standar Pelayanan Kebidanan.

Page 37: 87354611-Ppt