85
Transcript of 85
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN KETERAMPILAN
TIMANG -TIMANG BOLA TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN
KEARAH GAWANG PADA MAHASISWA PEMAIN SEPAK BOLA
PKLO FIK UNNES TAHUN 2004
Skripsi
Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Nama : JOKO WIYONO
Nim : 6314000004
Program Studi : Strata 1
Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
S A R I JOKO WIYONO (2005) : Hubungan Antara Kekuatan Otot Perut, Dan Ketrampilan Timang-timang Bola terhadap Ketepatan Tendangan Bola Kearah Gawang Pada Mahasiswa Pemain Sepakbola PKLO FIK UNNES Tahun 2004.
Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah : “ Adakah hubungan antara kekuatan otot perut, dan ketrampilan timang-timang bola terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang pada mahasiswa pemain Sepakbola PKLO FIK UNNES Tahun 2004”. Dan seberapa besar sumbangan dari masing-masing variabel kekuatan otot perut, dan ketrampilan timang-timang bola terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang.Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) Ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot perut terhadap hasil ketepatan menendang bola ke arah gawang dalam sepak bola. 2) Ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara keterampilan timang-timang terhadap hasil ketepatan menendang bola kearah gawang dalam sepak bola. 3) Ingin mengetahui terdapat hubungan antara kekuatan otot perut dan keterampilan timang-timang terhadap hasil ketepatan menendang bola kearah gawang dalam sepak bola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey test. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa putra UKM Sepak Bola Juruan PKLO FIK UNNES yang berjumlah 30 orang mahasiswa putra. Karena jumlahnya hanya 30 orang mahasiswa putra maka semua mahasiswa dipergunakan sebagai sampel. Metode pengolahan data menggunakan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Data diolah dengan menggunakan komputerisasi dengan sistem SPSS versi 10. Hasil penelitian dari perhitungan data dan uji hipotesis menunjukkan hasil bahwa hipotesis alternatif yang menyatakan“ Terdapat Hubungan Yang Signifikan Antara Kekuatan Otot Perut, Dan ketrampilan Timang-timang Bola Terhadap Ketepatan Tendangan Bola Kearah Gawang Pada Mahasiswa Putra UKM Sepak Bola Jurusan PKLO FIK UNNES Tahun 2004” adalah ditolak. Dengan Fhitung sebesar 0.028 dan taraf signifikansi sebesar 0.973 ≥ 0.05. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Tidak Terdapat Hubungan Yang Signifikan Antara Kekuatan Otot Perut, Dan ketrampilan Timang-timang Bola Terhadap Ketepatan Tendangan Bola Kearah Gawang Pada Mahasiswa Putra UKM Sepak Bola Jurusan PKLO FIK UNNES Tahun 2004”. Dari analisis data juga diperoleh prosentase besarnya sumbangan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, ini ditunjukkan dengan besarnya sumbangan relatif %SR X1 = 0.02 %, %SR X2 = 0.0 % dan kemudian besarnya sumbangan untuk kedua variabel terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang adalah sebesar 7.2 %, sedang sisanya 100%-7.2 % = 92.8 % adalah dipengaruhi oleh faktor lain. Saran dari hasil penelitian ini dengan melihat kenyataan tersebut di atas maka dapat disarankan kepada para mahasiswa olahraga sepak bola khususnya bahwa : 1) ketepatan tendangan bola kearah sasaran tertentu ini merupakan suatu ketrampilan sehingga perlu dipelajari dan dilatih. Karena menembakkan bola kearah sasaran gawang itu mempunyai pola gerak yang tidak sama. Ketepatan menendang kearah gawang ditinjau dari teknik menendang mempunyai footwork dan impact yang berbeda, sehingga ketrampilan menendang tepat kearah gawang itu perlu dilatih secara khusus.
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan kepada Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Semarang, 2005
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Kriswantoro Dra. M.M. Endang Sri Retno, M.S.
NIP. 131671121 NIP. 131281228
Mengetahui : Ketua Jurusan PKLO - FIK
Universitas Negeri Semarang
Drs. Wahadi M.Pd.
NIP. 131571551
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Pada hari : Kamis
Tanggal : 28 Juli 2005
Panitia Ujian :
Ketua Panitia : Sekretaris
Drs. Sutardji, MS. Drs. M. Nasution, M. Kes. NIP.130523506 NIP.131876219
Dewan Penguji ,
1. Drs. Wahadi, M.Pd. NIP.131571551 2. Drs. Kriswantoro. NIP. 131671212
3. M.M. Endang Sri Retno.Dra.MS. NIP.131281228
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Barang siapa merintis jalan mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya
jalan ke Surga ( HR : Muslim )
Kupersembahkan untuk :
Ayahku Waluyo, Ibuku Pujiati serta
Kakakku Wahyuni,Trimanto,
dan Adikku Asri, Wahyu
Dan teman-temanku PKLO angkatan 2000 ,
Almamaterku
KATA PENGANTAR
Pantaslah kiranya apabila pada kesempatan ini penulis memanjatkan puji dan
syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sadar pula bahwa usaha dan perjuangan penulis yang maksimal
bukanlah merupakan perjuangan penulis sendiri , karena tanpa bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak mustahil skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab
itu pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi berbagai fasilitas dan
kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri
Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olaharaga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan petunjuk, arahan, saran
serta bimbingan dalam perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Drs. Kriswantoro dan Dra. M.M.Endang Sri Retno, M.S. selaku pembimbing
yang telah banyak memberikan dorongan dan bimbingan, petunjuk dan saran
hingga skripsi ini dapat terwujud.
5. Para Bapak dan Ibu Dosen Universitas Negeri Semarang, khususnya Fakultas
Ilmu Keolahragaan yang banyak menyumbang saran dan petunjuk. Serta
menurunkan sejumlah pengetahuan hingga menambah luas wawasan penulis.
6. Teman-teman Mahasiswa Putra UKM Sepak Bola Jurusan PKLO yang telah
bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.
7. Teman-temanku PKLO angkatan tahun 2000 yang banyak membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
8. Bapakku Waluyo, Ibuku Pujiati, kakak-kakakku Wahyuni, Timanto serta adik-
adikku Asri, Wahyu tercinta yang telah banyak berkorban dan mendorong
semangat hingga selesainya skripsi ini.
Semoga segala amal baik saudara sekalian, dalam membantu penelitian ini
akan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT dan akhirnya penulis
berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan menambah khasanah pengetahuan,
khususnya pada bidang olahraga cabang sepak bola.
Semarang, 2005
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
SARI ……………………………………………………………………………. ii
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………. iii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………… v
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. viii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………. x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
1.1 Alasan Pemilihan Judul ………………………………………. 1
1.2 Permasalahan .....……………………………………………… 6
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
1.4 Penegasan Istilah ....................................................................... 7
1.5 Kegunaan Penelitian ................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ……………………… 11
2.1 Landasan Teori ………………………………………………… 11
2.1.1. Hakekat Ketrampilan Sepak bola ............................................. 11
2.1.2 Kondisi Fisik ……………………………………………… 17
2.1.3 Kekuatan Otot Perut ……………………………………….. 18
2.1.4 Keterampilan Timang-timang Bola…………………………. 20
2.1.5 Teknik Dasar dalam Tendangan Sepak bola ………………… 23
2.1.6. Hubungan antara Kekuatan Otot Perut dengan Hasil Ketepatan Tendangan Kearah Gawang …………………….
26
2.1.7 Hubungan antara Keterampilan Timang-timang Bola Terhadap Hasil Ketepatran Tendangan Kearah Gawang …….
27
2.1.8 Hubungan antara Kekuatan Otot Perut dan Keterampilan Timang-timang Bola Terhadap Hasil Ketepatan Tendangan Kearah Gawang ……..………………………………………..
28
2.2 Hipotesis ……………………………………………………… 29
BAB III METODE PENELITIAN …………..…………………………… 31
3.1 Populasi ……………………………………………… ……….. 31
3.2 Sampel …………………………………………………………. 31
3.3 Rancangan Penelitian …………………………………………... 32
3.4 Variabel Penelitian …………..………………………………… 33
3.5. Teknik Pengambilan Data……....……………………………… 33
3.6 Prosedur Penelitian ……................…………………………….. 34
3.7 Instrumen Penelitian ……………....…………………………… 35
3.8 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penelitian ……………….. 36
3.9 Analisa Data ………………………………………………….... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………… 41
4.1 Deskripsi Data…………………………………………………. 41
4.2 Hasil Penelitian ……………………………………………….. 45
4.3. Pembahasan Hasil …………………………………………….. 49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……………………………………….. 54
A. Simpulan ………………………………………………………. 54
B. Saran …………………………………………………………… 54
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 56
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………. 58
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rangkuman hasil perhitungan data statistik deskripsi................... 41
2. Rangkuman hasil perhitungan uji normalitas................................ 42
3. Rangkuman hasil perhitungan uji homogenitas varians............... 43
4. Rangkuman hasil perhitungan uji liniertas garis regresi............... 44
5. Rangkuman hasil perhitungan uji keberartian model garis regresi 45
6. Analisis hubungan antara kekuatanotot perut dan ketrampilan timang-timang bola terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang .........................................................................................
46
7. Rangkuman besarnya sumbangan relatif dari setiap variabel terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang ..................
48
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Struktur otot perut ............................................................. 20
2 Timang-timang bola dengan kaki .................................... 21
3. Timang-timang bola dengan kepala .................................. 22
4. Timang-timang bola dengan paha ..................................... 23
5. Macam-macam perkenaan tendangan bola ..................... 24
6. Posisi kaki dalam tendangan bola .................................. 25
7. Urutan tendangan bola .................................................... 26
8. Desain Penelitian ............................................................. 32
9. Tes melakukan timang-timang bola ................................ 34
10. Instrumen tes menembakkan bola ke gawang ................ 36
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Permainan sepakbola modern pertama kali diperkenalkan oleh
Cambridge University di Inggris pada tahun 1846, dengan dibuatnya peraturan
permainan sepakbola terdiri dari 11 pasal. Peraturan-peraturan itu kemudian
disosialisasikan dan dapat diterima oleh universitas dan sekolah lain dan dikenal
dengan nama “Cambridge Rules of Football”. Selanjutnya pada tanggal
8 Desember 1863 tersusunlah suatu peraturan permainan sepakbola oleh The
Football Assosiation dan lahirlah peraturan permainan sepakbola yang digunakan
sampai sekarang. Pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah federasi sepak bola
dengan nama “Federasi Internationale de Football Assosiation” disingkat FIFA,
atas inisiatif Robert Guirin dari Perancis dan sekaligus sebagai ketua yang
pertama. Federasi tersebut baru beranggotakan 7 negara pada waktu itu, yaitu :
Spanyol, Perancis, Belgia, Belanda, Swiss, Demark, dan Swedia ( A. Sarumpaet,
1991: 2)
Sepakbola adalah permainan yang dimainkan oleh 2 buah regu yang
masing-masing regu terdiri dari 11 pemain. (A. Sarumpaet, 1992: 17). Dan
seiring dengan perkembangan zaman, sepakbola juga mengalami perubahan, hal
itu terlihat pada peraturan pertandingan, perlengkapan lapangan, kelengkapan
permainan, perwasitan dan lain-lain, yang kesemuanya bertujuan bagi penonton
agar sepakbola lebih bisa dinikmati dan digemari dan menjadi suatu suguhan atau
tontonan yang sangat menarik. Sedangkan bagi pemain sendiri agar di lapangan
pemain lebih aman dan terlindungi dalam mengekspresikan kemampuannya
dalam mengolah bola, walau tetap saja sering terjadinya insiden yang
mengakibatkan pemain cedera sehingga pemain harus keluar dari pertandingan,
bahkan ada yang menjalani operasi dan harus beristirahat serta menjalani
perawatan intensif.
Persepakbolaan Indonesia saat ini juga sudah mengalami perbaikan,hal
yang menandai bangkitnya sepakbola di Indonesia yaitu adanya pembibitan atau
adanya pembinaan usia dini dimana pemain muda tersebut dilatih dalam suatu
pelatihan yang sekarang dikenal dengan nama SSB atau Sekolah Sepakbola.
Ditambah lagi dengan adanya kompetisi dibawah senior yaitu U-12 atau Liga
Milo, U-15 atau Bogasari, U-18 atau Piala Suratin, sehingga menambah minat
dan motivasi pada pemain belia untuk mengembangkan bakatnya. Di jenjang
senior digelar berbagai kompetisi seperti : kompetisi divisi Utama yang
merupakan gabungan antara kompetisi perserikatan dan kompetisi Galatama, dan
juga Divisi I Nasional dan Divisi II Nasional.
Dalam kompetisi sepakbola bahwa kemenangan adalah merupakan tujuan
yang utama, dan kemenangan ditentukan oleh keberhasilan pemain memasukan
bola kedalam gawang. Oleh karena seorang pemain dikatakan baik bila si pemain
menguasai teknik dasar dengan benar.
Menurut A.Sarumpaet ( 1991 : 17 ) bahwa teknik dasar adalah semua
kegiatan yang mendasar, dan dengan modal teknik dasar yang baik seorang
pemain sepak bola akan dapat bermain dengan baik disegala posisinya. Tanpa
menguasai teknik dasar, penampilan dalam permainan tidak akan baik, sebab
teknik dasar merupakan fundamen dalam permainan sepak bola disamping fisik,
teknik dan mental. Dijelaskan lebih lanjut oleh A.Sarumpaet ( 1991 : 17 ) bahwa
teknik dasar permainan sepak bola terdiri dari teknik tanpa bola dan teknik
dengan bola, dimana ke dua teknik tersebut merupakan faktor yang saling
mendukung.
Belajar atau berlatih teknik dasar sepakbola merupakan suatu tindakan
yang mempunyai nilai positif dalam upaya peningkatan prestasi sepakbola, oleh
karena itu agar dapat mencapai prestasi yang baik, mengajarkan bagaimana
bermaian sepak bola yang baik dan benar dengan menekankan pada penguasaan
teknik dasar sepakbola dengan gerakan – gerakan teknik dasar yang beraneka
ragam. Salah satu teknik dasar dalam sepak bola adalah menendang bola.
Menendang bola menurut A.Sarumpaet ( 1991 : 18 ) adalah suatu usaha
untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan
menggunakan kaki atau bagian kaki. Adapun cara menendang bola adalah
dengan menggunakan kaki terbagi-bagi tergantung pada tujuan perkenaan bola
pada kaki, salah satunya menggunakan kaki bagian dalam yang bertujuan untuk
memberikan bola kepada teman, membuang bola, tendangan pinalti, tendangan
sudut, tendangan bebas baik langsung maupun tidak langsung ataupun
tendangan kiper.
Bahwa bermain sepakbola tujuan utamanya adalah untuk mencari
kemenangan, di mana kemenangan itu dapat terjadi apabila salah satu tim lebih
banyak memasukkan gol ke gawang lawan. Hal itu tidak mudah dicapai karena
dalam permainan sepakbola ada penjaga gawang atau sering disebut dengan
kiper. Oleh karena itu untuk dapat memasukkan bola kedalam gawang, pemain
lawan harus pandai mencari kelemahan dari penjaga gawang.
Gawang yang merupakan tempat kelemahan dari penjaga gawang atau
kiper adalah area-area sudut gawang bagian atas kanan dan kiri, bagian bawah
kanan dan kiri. Hal itu dapat dibuktikan pada instrumen tes ketepatan tendangan
kearah gawang bahwa angka-angka besar terletak pada sudut kanan kiri atas dan
bawah pada gawang. Dan untuk dapat memasukkan bola ke area yang
merupakan kesulitan bagi penjaga gawang maka pemain perlu mengontrol bola
terlebih dahulu, oleh karena itu pentingnya menguasai teknik mengontrol bola.
Salah satu metode latihan kontrol adalah timang-timang bola, dimana
timang-timang bola merupakan salah satu bentuk latihan untuk trampil
mengontrol bola yang dilakukan dengan tujuan untuk menahan bola atau
menguasai bola agar tidak jatuh ke tanah. Timang-timang bola juga bisa disebut
ketrampilan penunjang teknik dasar mengontrol bola, dan kontrol bola itu sendiri
ada bermacam-macam,yaitu : 1) kontrol bola dengan dada, 2) kontral bola
dengan paha ataupun 3) kontrol bola dengan kaki (Remmy Muchtar,1992:81).
Gerakan timang-timang bola dapat dilakukan dilakukan dengan kaki,
dada, dan juga kepala. Apabila pemain melakukan gerakan timang-timang yang
dilakukan dengan kaki, maka bagian tubuh yang banyak melakukan kerja ialah
kaki, perut. Latihan timang-timang bola dengan kaki ini tentu mempunyai
pengaruh terhadap fisik maupun ketrampilan, pengaruh latihan terhadap fisik
karena dilakukan secara terus menerus maka untuk latihan ini ialah kuatnya otot
kaki dan otot perut. Faktor-faktor itu bisa berupa kekuatan dan kelentukan.
Kekuatan itu sendiri bisa diartikan sebagai kemampuan dari otot untuk dapat
mengataasi tahanan atau beban untuk menjalankan aktivitas (Suharno H.P.,
1985: 24). Di sini penulis mengambil kekuatan otot perut untuk penunjang dari
timang-timang bola, karena penulis ingin mengetahui seberapa penting otot
perut untuk mendukung melakukan timang-timang . Otot perut merupakan pusat
pergerakan dari seluruh badan. Untuk melatih kekuatan otot perut dapat
dilakukan dengan latihan sit-up, karena sit-up bertujuan untuk mengukur daya
tahan otot-otot perut (Remmy Muchtar,1992:82).
Dari uraian dimuka maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul :
“ Hubungan antara Kekuatan Otot Perut dan Ketrampilan timang-timang Bola
Terhadap Kontrol dan Ketepatan Tendangan Bola Kearah Gawang Pada
Mahasiswa Pemain Sepakbola PKLO FIK UNNES Tahun 2004”.
Selain alasan yang telah tersebut diatas bahwa judul penelitian ini di FIK
UNNES Semarang belum pernah diteliti.
Kemudian berdasarkan pada uraian yang telah tersebut diatas bahwa
alasan memilih judul dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.1.1 Bahwa kekuatan otot perut sangat penting untuk menunjang hasil kontrol bola
dan dari kontrol bola tersebut dapat mengarahkan atau dapat juga menendang
bola kesasaran gawang.
1.1.2 Bahwa keterampilan timang-timang bola sangat berperan besar untuk
membantu kemudahan orang untuk melakukan kontrol bola. Dan dari timang-
timang tersebut dapat mengontrol dan kemudian mengarahkan atau
menendang bola ke sasaran gawang.
1.1.3 Belum ada penelitian tentang judul tersebut diatas khususnya di UNNES
Semarang.
1.2 Permasalahan
Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
melakukan ketepatan tendangan kearah gawang salah satu diantaranya adalah
faktor fisik yang salah satunya adalah : kekuatan otot perut. Kemudian apabila
seseorang untuk dapat mengarahkan bola kearah gawang tentu perlu dilatih,
salah satunya dilatih dengan timang-timang, dimana timang-timang tersebut
penting didalam mengontrol bola. Bertolak dari bahwa ketepatan tendangan
kearah gawang bola harus dikontrol, kontrol dilatih dengan timang-timang,
kemudian dikaitkan dengan kekuatan otot perut maka muncul permasalahan
yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.2.1 Apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot perut terhadap hasil ketepatan
menendang bola kearah gawang pada mahasiswa pemain sepakbola PKLO
FIK UNNES Tahun 2004 ?
1.2.2 Apakah terdapat hubungan antara keterampilan timang-timang terhadap hasil
ketepatan menendang bola kearah gawang pada mahasiswa pemain sepakbola
PKLO FIK UNNES Tahun 2004 ?
1.2.3 Apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot perut dengan keterampilan
timang-timang terhadap hasil ketepatan menendang bola kearah gawang pada
mahasiswa pemain sepakbola PKLO FIK UNNES Tahun 2004 ?
1.2.4 Seberapa besar sumbangan dari masing-masing variabel terhadap ketepatan
tendangan kearah gawang pada mahasiswa pemain sepakbola PKLO FIK
UNNES tahun 2004 ?.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk :
1.3.1 Mengetahui apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot perut terhadap hasil
ketepatan menendang bola ke arah gawang dalam sepakbola .
1.3.2 Mengetahui apakah terdapat hubungan antara keterampilan timang-timang
terhadap hasil ketepatan menendang bola kearah gawang dalam sepakbola.
1.3.3 Mengetahui terdapat hubungan antara kekuatan otot perut dan keterampilan
timang-timang terhadap hasil ketepatan menendang bola kearah gawang dalam
sepakbola.
1.4 Penegasan Istilah
Agar tidak ada persepsi yang berbeda, yang berkaitan dengan penulisan
ini maka ada beberapa hal yang hendak perlu penulis tegaskan antara lain :
1.4.1 Kekuatan Otot
Kekuatan adalah kualitas yang memungkinkan pengembangan otot
dalam kontraksi yang maksimal (Sajoto, 1988 : 16). Semakin besar serabut
otot seseorang, semakin kuat pula untuk bergerak dan dipengaruhi oleh faktor
latihan. Umumnya dipengaruhi oleh unsur-unsur struktur otot, khususnya
volume otot ( Strauss, 1988: 7 ).
Kekuatan otot menurut M. Sajoto,(1988 : 98) adalah komponen
kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot
untuk menerima beban suatu kerja. Sedangkan kekuatan otot perut adalah
kemampuan otot perut untuk dapat mengatasi tahanan atau beban untuk
menjalankan aktivitas.
1.4.2 Timang-Timang
Timang-timang menurut (Purwadarminta W.J.S., 1982) yaitu menaruh
sesuatu ditelapak tangan lalu diangkat naik turun . Timang-timang yang
dimaksud penulis adalah menaruh bola dibagian kaki baik dengan paha atau
kura-kura tengah lalu diangkat turun naik secara bergantian antara kaki kiri
dan kaki kanan agar bola tidak jatuh ke tanah dalam waktu yang telah
ditentukan. (Sukatamsi,1992:253). Dan menurut (Remmy Muchtar,1992:81)
bahwa Timang-timang bola juga bisa disebut ketrampilan penunjang teknik
dasar mengontrol bola, kontrol bola itu sendiri ada bermacam-macam,yaitu;
1) kontrol bola dengan dada, 2) kontrol bola dengan paha ataupun 3) kontrol
bola dengan kaki. Adapun yang dimaksud Timang-timang bola dalam
penelitian ini adalah timang-timang yang dilakukan dengan keseluruhan kaki
baik kanan atau kiri yang bertujuan untuk mengontrol bola dengan kaki di
udara agar tidak jatuh ke tanah.
1.4.3 Ketepatan
Ketepatan dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan “Sasaran
atau tujuan yang dimaksud” ketepatan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah hasil ketepatan bola ke gawang
Beberapa bentuk latihan untuk memepelajari bagaimana memperoleh
kebenaran gerak atau teknik, sebaiknya dipelajari berdasarkan pendekatan
pembelajaran gerak. Metode latihan itu sangat bervariasi dan bersifat
individual, seperti whole-part, global-elementer, sintesis–analisa, massed-
distributed dan sebagainya. Gerakan tidak harus dibatasi kepada gerakan
olahraga saja, melainkan juga gerakan yang biasa dipakai sehari-hari seperti
berjalan, berlari, memanjat, dan banyak lagi yang bisa dipelajari.
1.4.3 Gawang
Gawang adalah “dua tiang yang berpaling sebagai tujuan bola”
(W.J.S poerwadarminta,1984:302).Ukuran dari gawang yang dipergunakan
dalam pertandingan sepakbola adalah : tingg 2,44 m, lebar 7, 32 m, bahan dari
kayu, logam,atau fiberglass, tebal 12 cm. Gawang yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah gawang yang digunakan dalam permainan sepakbola
1.4.4 Tendangan Kearah Gawang
Tendangan ” adalah sepakan” (W.J.Poerwadarminta, 1984:1048)
tendangan kearah gawang yang dimaksud yaitu hasil dari tendangan
kegawang yang dilakukan setelah melakukan tendangan.
1.4.5 Pemain
Yang dimaksud pemain adalah mahasiswa PKLO dari angkatan
semester II, IV, VI dan VIII Tahun 2004.
Dalam penelitian ini agar permasalahan tidak meluas maka perlu ada
pembatasan. Adapun masalah yang ada dalam penelitian adalah pada faktor fisik
sebagai faktor penunjang pencapaian tendangan kearah gawang, yaitu kekuatan
otot perut dan ketrampilan timang-timang bola dalam hubungannya dengan
ketepatan tendangan bola kearah gawang.
1.5 Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan :
1.5.1 Dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi para pelatih sepakbola.
1.5.2 Untuk mengembangkan dan meningkatkan pembinaan prestasi bagi para
pemain.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Hakekat Ketrampilan Sepakbola
Dikatakan dalam bab terdahulu bahwa tujuan utama orang bermain
sepakbola adalah untuk mencari kemenangan. Kemenangan dapat dicapai
apabila para pemainnya menguasai teknik-teknik bermain sepakbola.
Sukatamsi ( 2001 : 2.4 ) memerinci teknik dasar sepakbola adalah semua
gerakan tanpa bola maupun dengan bola yang diperlukan dalam bermain
sepakbola. Jadi teknik dasar bermain sepakbola adalah merupakan
kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu
yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola
Teknik tanpa bola yang terdiri atas : 1) Lari cepat. Latihan ini untuk
mengefisienkan jantung dan paru-paru dengan meningkatkan suplai darah dan
oksigen agar bekerja lebih baik dan mengurangi kelelahan., 2) Mengubah
arah, melompat dan meloncat. Latihan ini juga berfungsi untuk meningkatkan
fungsi jantung dan paru-paru agar suplai darah dan oksigen ke otot kerja
berjalan dengan baik agar bekerja lebih baik dan mengurangi kelelahan,
3) Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan pada saat tidak
membawa bola. 4) Gerakan khusus penjaga gawang.
Teknik dengan bola adalah semua gerakan dengan bola yang terdiri
atas : 1) menendang bola, 2) menerima bola, 3) menggiring bola,
4) menyundul bola , 5) melempar bola, 6) gerak tipu dengan bola,
7) merampas atau merebut bola. 8) teknik khusus penjaga gawang
( Sukatamsi, 1998 : 8 )
Dalam sepakbola, menendang merupakan teknik yang paling banyak
digunakan. Seseorang pemain yang tidak menguasai teknik menendang
dengan baik, pemain tersebut tidak akan menjadi pemain yang baik, dan
kesebelasan yang baik adalah suatu kesebelasan yang semua pemainnya
menguasai teknik menendang bola dengan baik ( Sukatamsi, 1984 : 44 )
Berdasarkan kegunaan atau fungsi, tendangan ada beberapa macam, antara
lain : (a) untuk memberi umpan pada teman, (b) untuk menembakkan bola ke
arah gawang lawan, untuk membuat gol kemenangan, (c) untuk
membersihkan atau menyapu bola kedaerah pertahanan langsung kedepan,
biasa dilakukan pemain belakang, (d) untuk melakukan bermacam-macam
tendangan, khususnya tendangan bebas, tendangan sudut, dan tendangan
hukuman .
Oleh karena itu pentingnya melakukan latihan tendangan atau
tembakan bola untuk mengarahkan kearah tempat area-area tersebut dengan
tepat kearah gawang. Adapun dapat mengarahkan bola kedaerah-daerah yang
merupakan kelemahan bagi penjaga gawang juga perlu dikontrol, maka
latihan kontrol bola itu sendiri juga dilatih. Salah satu bentuk-bentuk latihan
untuk mengarahkan bola kegawang adalah timang-timang yang menurut
( W.J.S purwadarminta, 1982:565 ) adalah”menaruh sesuatu ditelapak tangan
atau kaki lalu diangkat-angkat turun naik”.disini diambil pengertian oleh
penulis bahwa timang-timang adalah suatu bentuk latihan ketrampilan atau
variasi teknik dasar yang dilakukan anggota badan dengan menggunakan kaki
baik kanan atau kiri dengan menahan bola itu selama mungkin dan bola itu
bergerak naik turun di udara agar tidak jatuh ketanah untuk menguasai bola
atau menahan bola yang mempunyai tujuan sebagai latihan untuk mengontrol
bola.
Tendangan pojok atau tendangan sudut juga merupakan peluang dalam
terciptanya suatu gol, tendangan sudut dilakukan atau diambil dari garis sudut
lapangan. Dalam terjadinya gol dengan melalui tendangan sudut bola bisa
langsung disundul ke gawang bisa dikontrol terlebih dahulu baru kemudian
ditendang kearah gawang. Tujuan dari tendangan pojok yaitu memberikan
umpan bola ke gawang lawan dengan ketepatan arah yang diinginkan. Dari
tujuan tersebut itulah dapat dilakukan tendangan kearah gawang dengan cara
bola dikontrol dengan anggota badan salah satunya kaki terlebih dahulu baru
kemudian bola ditendang kearah gawang.
Untuk melakukan kontrol yang baik perlu dilakukan latihan-latihan
yang dapat menunjang teknik dasar tersebut yaitu salah satunya denga timang-
timang, dimana dengan timang-timang kita dapat mengukur ketenangan
seseorang dalam menguasai bola. Kontrol bola dapat dilakukan dengan dada,
paha, ataupun kaki, semua itu tergantung dari arah bola, yang mana arah bola
bisa dari bola melambung, bola datar dan bola sedang.
Dalam permainan sepakbola dibutuhkan sebelas pemain dalam satu
regu atau tim dimana salah satunya adalah penjaga gawang, penjaga gawang
berfungsi utuk menjaga gawang agar tidak kemasukan bola. Oleh karena
alasan tersebut bahwa untuk pemain yang berhadapan dengan penjaga gawang
dalam suatu permainan dimana pemain tersebut adalah pemain lawan yang
ingin memasukkan bola, dibutuhkan ketepatan untuk mengarahkan bola yang
diharapkan untuk menghindari penjaga gawang agar bola tersebut masuk ke
gawangnya.
Ketepatan menurut M. Sajoto ( 1988 : 18 ) adalah seseorang untuk
mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat
merupakan suatu jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus dikenai
salah satu bagian tubuh. Dalam hal ini ketepatan tendangan kearah gawang
bahwa gawang merupakan objek langsung yang harus dipunyai dengan salah
satu bagian tubuh yaitu dengan kaki dengan melakukan tendangan kearah
gawang.(PPITOR,1999:11) bahwa ketepatan sebagai keterampilan motorik
merupakan komponen kesegaran jasmani yang diperlukan dalam kegiatan
anak sehari-hari. Ketepatan dapat berupa gerakan (performance) atau sebagai
ketepatan hasil (result). Ketepatan berkaitan erat dengan kematangan sistem
syaraf dalam memproses input atau stimulus yang datang dari luar, seperti
tepat dalam menilai ruang dan waktu, tepat dalam mendistribusikan tenaga,
tepat dalam mengkoordinasikan otot dan sebagainya. Sejauh gerakan yang
masih dalam batas koordinasi relatif sederhana, maka latihan ketepatan dapat
diberikan kepada anak-anak yang masih dalam usia pertumbuhan, khususnya
sistem persyaratan. Sedangkan bagi anak yang sudah memasuki usia remaja ,
latihan ketepatan sudah boleh diberikan dengan keterlibatan koordinasi otot
yang lebih kompleks.
Sedangkan latihan ketepatan ( PPITOR, 1999:80 ) bahwa jenis
ketepatan dibagi kedalam dua bagian, yaitu ketepatan gerak yang menitik
beratkan kepada kebenaran teknik gerakan dan ketepatan hasil. Beberapa
bentuk latihan yang dapat dilakukan untuk memperoleh ketepatan hasil
diantaranya melempar bola atau menendang bola dengan berbagai alternatif
sikap atau posisi sebagai berikut: 1) Sasaran diam dengan pelempar/
penendang diam. 2) Sasaran diam dengan pelempar/ penendang bola bergerak.
3) Sasaran bergerak dengan pelempar/ penendang diam. 4) Sasaran bergerak
dengan pelempar/ penendang bergerak.
Faktor-faktor yang dapat menunjang ketepatan tendangan ke arah
gawang yaitu : 1) Kondisi fisik, terutama kekuatan otot tungkai, kecepatan,
gerak dinamik dan tenaga dan didukung kerja otot perut, 2) Faktor teknik,
yaitu variasi teknik yang terdiri dari pada bentuk badan, sistem syaraf dan
daya koordinasi (Remmy Muhctar.,1992: 81-101)
Dari uraian diatas dapat diartikan bahwa untuk menghasilkan suatu
tendangan dengan ketepatan arah yang diinginkan dapat dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu kondisi fisik dan teknik.
Kondisi fisik menurut Remmy Muchtar ( 1992 : 82 ) yaitu suatu
kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisah-pisahkan
begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaanya. Komponen-komponen
kondisi fisik terdiri dari beberapa macam komponen ialah : kekuatan atau
strength, daya tahan atau endurance, kecepatan atau speed, kelincahan atau
agility,kelentukan atau fleksibility, stamina, daya ledak atau muncular power,
koordinasi, ketepatan atau accuracy dan keseimbangan atau balance.
Teknik dasar dalam sepak bola adalah semua kegiatan dasar sehingga
dengan teknik dasar yang dikuasainya menjadi modal untuk dapat bermain
sepakbola. Teknik-teknik dasar tersebut dibagi menjadi dua yaitu teknik
dengan bola dan teknik tanpa bola. Teknik dengan bola antara lain :
menendang bola, menggiring dan menyundul bola. Dalam permainan sepak
bola banyak faktor lain yang harus dipahami dan dikuasai selain teknik dan
fisik. Antara lain : taktik, skill, kerjasama, mental serta semangat bertanding
(IKK Sepakbola PKLO angkatan 2000: 2)
Dalam hal ini peneliti mengambil faktor kondisis fisik kekuatan,
ketepatan dan faktor lain yaitu skill, untuk dijadikan sebagai bahan
pembahasan sampai sajauh mana hubungan kekuatan otot perut dan
ketrampilan timang-timang terhadap hasil ketepatan tendangan kearah
gawang.
Dalam permainan sepak bola tendangan kaki bagian dalam berfungsi untuk : (a) memberi umpan jarak pendek dan jauh, (b) membebaskan serangan lawan dalam daerah pertahanan, (c) tendangan penjuru atau tendangan sudut, (d) tendangan penjaga gawang, (e) tendangan menggiring bola, (f) tendangan bebas langsung untuk mencetak gol (Engkos Kosasih, 1994: 87).
2.1.2. Kondisi Fisik Kondisi fisik dalam olahraga di definisiksan sebagai kemampuan
seorang olahragawan dalam melaksanakan kegiatan olahraga. (Remmy Muchtar,1992:81 ). Lebih lanjut Remmy Muchtar menjelaskan tentang bahwa kondisi fisik di bagi atas; (a) kondisi fisik umum, (b) kondisi fisik khusus, dalam kondisi fisik ini, atau kita pakai istilah yang lebih khusus physical fitness, mengandung berbagai unsur yang merupakan kualitas fisik atau pysical qualities yang menentukan dalam kegiatan olahraga pada umumnya. Unsur-unsur tersebut terdiri atas: a) Speed atau kecepatan, b) Strenght atau kekuatan, c) Endurance atau daya tahan, d) Flexibility atau kekuatan dan, e) Agility atau kelincahan. Unsur-unsur tersebut diatas,merupakan kualitas fisik yang menentukan untuk pencapaian hasil dalam olahraga, oleh karena itu tidak dapat dilihat sebagai komponen yang terpisah-pisah. Remmy Muchtar ( 1992 : 83 ) juga memberikan contoh latihan fisik umum yaitu antara lain: latihan sit-up, latihan ini bertujuan untuk mengukur daya tahan dan kekuatan otot perut.
2.1.3. Kekuatan Otot Perut
Kekuatan otot merupakan hal penting untuk setiap orang tetapi menjadi lebih penting bagi olahragawan, karyawan, dan tenaga kerja, karena kekuatan otot merupakan daya dukung gerakan dalam menyelesaikan tugas-tugas (PPITOR, 1999: 7).
Secara fisiologis, kekuatan otot perut adalah kemampuan otot perut atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tekanan ( M. Sajoto, 1988 : 77 ). Apabila seorang pemain sepakbola memiliki otot yang kuat tidak menutup kemungkinan kekuatan yang dimiliki akan lebih baik. Kekuatan otot perut sama pentingnya dengan otot-otot lain, dimana otot perut lebih berpengaruh terhadap seluruh kegiatan dari badan atau tubuh karena otot merupakan pusat dari seluruh gerakan (A.Kamiso,1988:80 )
Besar kecilnya otot benar-benar berpengaruh terhadap kekuatan otot adalah kenyataan. ( A.Kamiso,1988:80 ). Pemain yang memiliki otot besar tetapi
tidak didukung otot yang kuat tidak memiliki kekuatan yang besar. Semakin besar serabut otot seseorang makin kuat pula otot tersebut ( M.Sajoto,1988 : 98 ). Semakin panjang ukuran otot, makin kuat pula otot tersebut.
Dan makin besar ukuran otot, makin kuat pula seorang pemain ( M.Sajoto, 1988:98 ). Faktor ukuran ini, baik besarnya maupun panjangnya sangat dipengaruhi oleh pembawaan atau keturunan walaupun ada bukti bahwa latihan kekuatan dapat menambah jumlah serabut otot , namun para ahli fisiologi berpendapat bahwa pembesaran otot itu disebabkan oleh bertambahnya luas serabut otot akibat suatu latihan.
Kekuatan atau strength merupakan komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seorang atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya menerima beban dalam waktu kerja tertentu ( Sajoto, 1988: 58 ).
Menurut Sajoto (1988: 16 ) kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia ( 1982:315 ) dikatakan bahwa “Perut adalah bagian tubuh dibawah atau rongga dada “. Kekuatan otot yang dimaksud penulis adalah kemampuan otot perut untuk mempergunakan otot-ototnya menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Kekuatan otot perut disini yaitu kemampuan seseorang dalam menggunakan sekelompok otot untuk mendukung dalam melakukan gerakan menendang bola ke arah gawang dengan menggunakan kaki bagian dalam.
Untuk meningkatkan kekuatan, latihan yang sering digunakan pelatih adalah : Weight Training, Sircuit Training, dan Interval Training. Disamping bentuk-bentuk latihan lain, Weight Training adalah bentuk latihan yang bertujuan mengembangkan dan memperkuat otot. Ini berarti otot yang mempunyai volume besar kekuatannya juga besar. Berkat latihan dan pembinaan secara teratur dan terus menerus akan diperoleh kekuatan yang berarti. Seseorang akan dapat memanfaatkan sesuai dengan gerakan teknik yang dikehendaki dalam urutan yang layak.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) prestasi sepakbola juga ditentukan oleh faktor strength, dalam hal ini menekankan pada strength otot perut, (2) prestasi sepakbola juga ditentukan oleh faktor latihan dan pembinaan secara dini (Remmy Muhtar,1992:82)
Gambar : 1
Struktur Otot Perut ( Syaifudin, 1995 : 49 )
2.1.4. Ketrampilan Timang-Timang Bola Dalam banyak cabang olahraga, teknik dasar merupakan komponen yang mendasar. Sehingga teknik dasar merupakan faktor penentu didalam cabang olahraga seperti : sepakbola, bola voli, bola basket dan olahraga yang lainnya. Teknik daasar yaitu semua kegiatan yang mendasari sehingga dengan modal yang sedemikian itu sudah dapat bermain sepakbola (A. Sarumpaet. dkk., 1991:26). Selain teknik dasar masih ada faktor fisik dan mental yang mendukung. Didalam teknik dasar ada banyak teknik-teknik yang lain, salah satunya adalah skill atau ketrampilan. Ketrampilan disini yaitu ketrampilan timang-timang bola. Timang-timang bola juga bisa disebut ketrampilan penunjang teknik dasar mengontrol bola, dan kontrol bola itu sendiri ada bermacam-macam,yaitu : 1) kontrol bola dengan dada, 2) kontrol bola dengan paha ataupun 3) kontrol bola dengan kaki (Remmy Muchtar,1992:81).
Timang-timang bola yang dimaksud penulis adalah kontrol bola dengan kaki yang caranya ialah menaruh bola di bagian kaki baik dengan paha atau kura-kura bagian tengah lalu diangkat turun naik secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan.
Gambar : 2
Gambar timang-timang bola dengan kaki ( Sukatamsi,1984 : 41 )
Timang-timang bola yang dilakukan seseorang juga ditentukan oleh beberapa faktor yaitu : (1) strength otot tungkai dan otot perut karena semakin kuat otot akan semakin lama seseorang melakukan timang-timang bola,
(2) fleksibilitas, (3) koordinasi dan (4) kelincahaan (M.Muchamad. Msc, 1968 : 120 ).
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gerakan ayunan kaki pada saat menimang-nimang bola adalah berpengaruh terhadap kemampuan fisik seseorang. Karena melakukan suatu gerakan yang kontinyu tidak terputus-putus akan berpengaruh terhadap fisik dan juga pada gerakan selanjutnya.
Gambar : 3
Gambar timang-timang bola dengan kepala
( Sukatamsi,1984:42 )
Timang-timang bola merupakan hal yang pokok untuk dilakukan pada saat menendang bola, yang dimaksud adalah kemampuan seorang pemain untuk melakukan gerakan mengontrol bola dengan baik sehingga mampu dengan tepat mengarahkan bola untuk ditendang tepat dan akurat ke arah gawang.
Gambar : 4
Gambar timang – timang bola dengan paha
( Sukatamsi,1984 : 43 )
2.1.5. Teknik Dasar Dalam Tendangan Sepakbola
Dalam sepakbola, menendang merupakan teknik yang paling banyak
digunakan. Seorang pemain yang tidak menguasai teknik menendang dengan
baik, sebab kesebelasan yang baik adalah suatu kesebelasan yang semua
pemainnya menguasai teknik menendang bola dengan baik.( Sukatamsi,
1984 : 44 ).
Berdasarkan kegunaan atau fungsi, tendangan ada beberapa macam,
antara lain : (a) untuk memberi umpan pada teman, (b) untuk menembakkan
bola ke arah gawang lawan, untuk membuat gol kemenangan, (c) untuk
membersihkan atau menyapu bola kedaerah pertahanan langsung kedepan,
biasa dilakukan pemain belakang, (d) untuk melakukan bermacam-macam
tendangan, khususnya tendangan bebas, tendangan sudut, dan tendangan
hukuman ( Sukatamsi, 1984 : 48 )
.
Gambar 5
Macam-macam Perkenaan Tendangan bola
(Sukatamsi,1984 : 47 )
Berdasarkan bagian kaki yang digunakan untuk menendang bola, terdapat macam-macam tendangan yaitu : (a) tendangan kaki bagian dalam, (b) tendangan kura-kura kaki bagian luar, (c) tendangan kura-kura kaki bagian dalam, (d) tendangan kura-kura kaki penuh, (e) tendangan ujung kaki, (f) tendangan dengan tumit ( Sukatamsi, 1984 : 47 ).
Urutan menendang bola dengan kaki bagian dalam menurut Sukatamsi (1984: 51 - 52 ) lebih lanjut dapat digunakan sebagai berikut :
2.1.5.1 Letakkan kaki tumpu : (a) kaki tumpu diletakkan dibelakang samping bola
± 25 cm – 30 cm, (b) arah kaki tumpu membuat sudut ± 400 dengan garis
lurus arah bola ( garis dibelakang bola ).
2.1.5.2 Kaki yang menendang : (a) kaki yang menendang bola diangkat ke belakang
kemudian diayunkan kedepan kearah sasaran, (b) hingga kura-kura kaki
bagian dalam tepat mengenai tengah-tengah dibawah bola, (c) gerak kaki
yang menendang dilanjutkan kedepan (gerak lanjutan kedepan ).
2.1.5.3 Sikap badan : (a) pada waktu kaki yang menendang bola diayunkan kebelakang, badan condong ke depan, (b) pada waktu menendang bola karena posisi kaki tumpu berada disamping belakang bola, sikap badan condong ke depan, (c) kedua tangan terbuka kesamping badan untuk menjaga keseimbangan. Pandangan mata pada waktu menendang bola, mata melihat pada bola dan kearah sasaran.
Gambar : 6
Posisi Kaki dalam Tendangan Bola
( Sukatamsi,1984 : 117
2.1.5.4 Bagian bola yang ditendang tepat ditengah-tengah bola, bola akan bergerak ke
depan ( Sukatamsi, 1984 : 117 – 118 ).
Dalam permainan sepakbola tendangan kaki bagian dalam berfungsi untuk : (a) memberi umpan jarak pendek dan jauh, (b) membebaskan serangan lawan dalam daerah pertahanan, (c) tendangan penjuru atau tendangan sudut, (d) tendangan penjaga gawang, (e) tendangan menggiring bola, (f) tendangan bebas langsung untuk mencetak gol. ( Engkos Kosasih, 1994 : 87 ).
Gambar : 7
Urutan tendangan bola
( Sukatamsi,1984: 118)
2.1.6. Hubungan Antara Kekuatan Otot Perut Dengan Hasil Ketapatan Tendangan Ke Arah Gawang
Kekuatan atau strength adalah kemampuan kondisi fisik yang menyangkut kemampuan seorang atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya menerima beban pada waktu kerja tertentu ( M. Sajoto, 1988: 16 ), sedangkan menurut Poerwodarminta W.J.S. ( 1982 : 352 ) perut diartikan “bagian tubuh dibawah atau rongga dada”. Sehingga Kekuatan otot perut pada dasarnya adalah kemampuan otot atau kelompok otot perut untuk melakukan kerja tertentu. Dalam hal ini yaitu kemampuan menendang bola. Otot yang terlibat dalam menendang bola adalah otot bagian kaki dan otot perut. Bagian otot perut yaitu : otot M. Obligus Internus, otot Obligus Aponeunosis, otot M. Rektus Abdominus, otot Sternodeido Mastoid, otot M. Obligus Eksternus.
Dengan uraian diatas maka dapat diduga bahwa kekuatan otot perut mempunyai hubungan yang spesifik dengan hasil ketepatan tendangan ke arah gawang artinya makin kuat otot perut seseorang akan makin kuat pula daya
eksplosif yang dihasilkan sehingga akan menghasilkan ketepatan tendangan ke arah gawang yang akurat sesuai dengan arah yang diinginkan.
2.1.7. Hubungan Antara Ketrampilan Timang-Timang Bola terhadap Hasil Ketepatan Tendangan Ke Arah Gawang
Selain kondisi fisik, teknik dasar lainnya yang mendukung hasil ketepatan tendangan ke arah gawang yaitu skill atau ketrampilan, terutama ketrampilan timang-timang bola seseorang.menurut Poerwodarminta W.J.S. timang-timang bola adalah menaruh sesuatu ditelapak tangan lalu diangkat turun naik secara bergantian. Yang diartikan lain oleh penulis adalah meletakkan bola dibagian kaki baik dengan paha atau kura-kura bagian tengah lalu diangkat turun naik secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan agar tidak jatuh ke tanah.
Ketrampilan timang-timang bola yang dimaksud disini adalah bagaimana caranya dalam waktu yang ditentukan seseorang dapat melakukan timang-timang bola sebanyak mungkin untuk memberikan suatu sumbangan terhadap kontrol bola untuk menguasai, melindungi dan mengarahkan bola yang dilanjutkan dengan suatu tendangan kearah gawang dengan ketepatan dan arah yang diinginkan.
Dalam melakukan timang-timang bola orang membutuhkan kekuatan, dimana disini kekuatan otot tungkai atau otot kaki dan kekuatan otot perut. Kedua komponen tersebut tidak dapat dipisahkan karena keduanya mempunyai hubungan yang erat untuk melakukan timang-timang bola.
Dari uraian diatas dapat diduga bahwa ketrampilan timang-timang bola mempunyai hubungan dan sumbangan yang positif terhadap hasil ketepatan tendangan kearah gawang.
2.1.8. Hubungan Antara Kekuatan Otot Perut Dan Ketrampilan Timang-Timang Bola Terhadap Hasil Ketepatan Tendangan Ke Arah Gawang
Kekuatan atau strength adalah kemampuan kondisi fisik yang meyangkut kemampuan seorang atlet pada saat mengunakan otot-ototnya menerima beban pada waktu kerja tertentu (M.Sajoto,1988:16). Perut menurut Poerwodarminta W.J.S.(1982:352) diartikan sebagai “badan atau bagian tubuh dibawah (rongga) dada”. Kekuatan otot-otot perut pada dasarnya adalah kemampuan otot atau kelompok otot perut untuk melakukan kerja tertentu dalam hal ini yaitu kemampuan untuk menendang bola. Untuk meningkatkan kekuatan otot perut perlu diadakan latihan sit-up, karena sit-up merupakan cara untuk membentuk kekuatan yang ada pada otot perut.
Ketrampilan timang-timang bola dan kekuatan otot perut dikombinasikan bisa disebut komponen kontrol bola. Seorang pemain bola
tidak hanya kuat tetapi juga harus mampu menguasai, menahan, dan melindungi bola kemudian dapat mengarahkannya. Seorang pemain harus bisa melakukan kontrol bola dengan baik bisa dengan dada, paha dan kaki. Karena dengan kontrol tersebut pemain bisa mengarahkan dan mengumpan bola kepada teman bisa juga ditendang langsung ke gawang dengan mempertimbangkan kondisi yang ada. (Sukatamsi1984:44 )
Jadi antara kekuatan otot perut dan ketrampilan timang-timang bola saling berkaitan satu sama lainnya dalam menunjang keberhasilan dan ketepatan tendangan ke arah gawang.
2.2. Hipotesis Sesuai dengan permasalahan dan landasan teori yang ada, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
2.2.1 Terdapat hubungan antara kekuatan otot perut terhadap hasil ketepatan
menendang bola kearah gawang pada mahasiswa pemain sepakbola PKLO
FIK UNNES Tahun 2004.
2.2.2 Terdapat hubungan antara ketrampilan timang-timang bola terhadap terhadap
hasil ketepatan menendang bola kearah gawang pada mahasiswa pemain
sepakbola PKLO FIK UNNES Tahun 2004.
2.2.3 Terdapat hubungan antara kekuatan otot perut dengan ketrampilan timang-
timang bola terhadap terhadap hasil ketepatan menendang bola kearah gawang
pada mahasiswa pemain sepakbola PKLO FIK UNNES Tahun 2004.
2.2.4 Sumbangan dari masing-masisng variabel terhadap ketepatan tendangan
kearah gawang pada mahasiswa pemain sepakbola PKLO FIK UNNES tahun
2004 cukup signifikan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan
otot perut, dan ketrampilan timang-timang bola terhadap ketepatan
tendangan bola kearah gawang pada mahasiswa pemain sepakbola PKLO
FIK UNNES tahun 2004, oleh karena itu metode yang digunakan adalah :
metode survei tes. Untuk penelitian lebih lanjut diperlukan hal-hal sebagai
berikut :
3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pemain
sepakbola PKLO FIK UNNES. Di mana jumlah populasinya adalah 30 orang
mahasiswa putra.
3.2. Sampel Populasi yang ada di dalam penelitian ini seluruhnya berjumlah 30
orang mahasiswa , karena jumlahnya terbatas maka seluruh populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto ( 1996:107) bahwa dalam penentuan sampel apabila jumlah populasi kecil, atau kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua. Berdasarkan pendapat pakar itulah maka jumlah 30 sampel tersebut digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini.
3.3 Rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimen, dengan metode penelitiannya adalah Survei tes dan desain yang digunakan adalah “ One-shot case
study ” yaitu suatu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada “ suatu saat “ ( Suharsimi Arikunto., 1991 : 74 ), one shot artinya satu kali tembak, mengumpulkan data terhadap satu kelompok pada suatu waktu . Adapun desain penelitian seperti di bawah ini :
Kekuatan Otot Perut X1
Ketrampilan Timang-2 Bola X2
Ketepatan Tendangan Bola Kearah Gawang
( Y )
Gambar : 8
Desain Penelitian ( John I Halauw : 200: 98 )
3.4. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel ialah variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan sebagai penyebab salah satu faktor dalam penelitian. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi.
Variabel-variabel penelitian ini adalah :
3.4.1. Variabel bebas atau X yang terdiri dari dua yaitu :
3.4.1.1 Variabel bebas 1 atau X1 ialah : kekuatan otot perut.
3.4.1.2 Variabel bebas 2 atau X2 ialah : ketrampilan timang-timang bola.
3.4.2. Variabel terikat atau Y yaitu : skor hasil ketepatan tendangan bola kearah
gawang.
3.5. Teknik pengambilan data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei tes. Tes
yang dilakukan meliputi :
3.5.1 Tes kekuatan otot perut yang cara pengukurannya dengan menghitung jumlah
ketika testtee melakukan sit up yang lamanya satu menit.
3.5.2 Ketrampilan timang-timang bola yang cara pengukurannya dengan
menggunakan stopwatch, testee menimang-nimang bola yang lamanya satu
menit, dihitung jumlahnya.
3.5.3 Tes menembakkan bola kearah gawang.
Gambar : 9
Gambar tes melakukan timang-timang (Sukatamsi,1984:41)
3.6 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei, oleh karena itu perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
3.6.1 Langkah awal : 1) Mengajukan tema kepada Ketua Jurusan, 2) mengajukan
proposal kepada dosen pembimbing, 3) mengajukan surat ijin penelitian.
3.6.2 Pelaksanaan penelitian : 1 ) Tes kekuatan otot perut yang cara pengukurannya
dengan menghitung jumlah ketika testtee melakukan sit up yang lamanya satu
menit, 2) Tes ketrampilan timang-timang bola yang cara pengukurannya
dengan menggunakan stopwatch, testee menimang-nimang bola yang lamanya
satu menit, dihitung jumlahnya, 3) Tes menembakkan bola kearah gawang.
3.6.3 Tes dilakukan pada :
Hari / Tanggal : Sabtu, 13 Mei 2004,
Tempat : Lapangan FIK UNNES Semarang
Jam : 07.00 - selesai
3.6.4 Akhir Penelitian : Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan
komputerisasi dengan sistem SPSS ( Statistical Product and Service
Solutions ) versi 10 (Syahri Alhusin, 2003 :182 )
3.7 Instrumen Penelitian Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga macam ialah :
3.7. 1 Tes kekuatan otot perut dengan melakukan sit up selama satu menit
dihitung jumlahnya.
3.7.2 Tes Keterampilan Timang-timang :
Keterampilan timang-timang bola cara pengukurannya adalah : dengan
menggunakan stop watch untuk menghitung waktu lamanya testee
menimang-nimang bola, dan dilakukan lamanya satu menit, dihitung
jumlahnya.
3.7.3 Tes ketepatan menembakkan bola ke gawang. Adapun prosedur-prosedurnya
adalah sebagai berikut : Tes menembakkan bola kearah gawang.
3.7.3.1 Alat dan perlengkapan : a) bola sepak : 5 buah, b) alat tulis, kapur,
formulir,c) sasaran atau gawang yang ukuranya telah ditentukan.
3.7.3.2 Pelaksanaan Tes :1) Bola diumpan dari arah samping kanan gawang, testee
bersiap-siap di depan gawang yang berjarak 11 m dari muka gawang dan
tepat di pertengahan lebar gawang, kemudian setelah bola diumpan kearah
testee, testee kemudian melanjutkan dengan mengontrol bola terlebih dahulu
untuk diarahkan dan diteruskan dengan menendang bola mengarahkan bola
kearah gawang yang telah dipasangi tali-tali yang mempunyai skor nilai. Ini
dilakukan 5 kali tendangan dari arah kanan dan 5 kali dari arah kiri.
2) Pencatatan hasil : Hasil tembakan yang berupa angka sasaran yang dikenai
bola.
5 5 4 3 2 1 2 3 4 5 5
X
Gambar : 10 Instrumen Tes Menembakkan Bola Ke Gawang
( Depdikbud, 1977 : 10 ) 3.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi Penelitian
Dalam suatu penelitian banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian Apalagi penelitian ini dilakukan tidak dalam suatu laboratorium
sehingga banyak hal yang tidak mungkin dapat dikendalikan. Paling tidak
peneliti berupaya untuk meminimalkan. Adapun kemungkinan-kemungkinan
yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian antara lain :
3.8.1 Keadaan gizi
Selama penelitian berlangsung terhadap testee dibutuhkan kondisi fisik
yang segaar. Latihan fisik bukanlah satu-satunya penyebab peningkatan
kesegaran jasmani. Tetapi ada faktor lain ialah gizi. Dengan gizi yang baik
akan menunjang meningkatkan kesegaran jasmani bagi testee. Oleh sebab itu
kepada sampel diharapkan tersedianya gizi yang cukup memadai guna
mendukung meningkatnya kesegaran jasmani dalam pelaksanaan program
latihan selesai.
3.8.2 Cuaca
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, maka yang menjadi
kendala adalah cuaca seperti hujan. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut bisa
dipindahkan di dalam ruangan.
3.8.3 Petugas pengambil data.
Data adalah catatan penting yang akan dijadikan acuan dalam
penelitian. Oleh sebab itu dalam mencatat data harus dicarikan petugas yang
benar-benar trampil, cermat dan berpengalaman. Hal ini untuk menghindari
kesalahan pencatatan data yang bisa berakibat salah dalam penganalisaan
datanya
3.8.4 Beban latihan.
Dalam prinsip dasar latihan dikatakan bahwa untuk mendapatkan efek
latihan yang baik organ tubuh harus diberi beban melebihi beban aktivitas
sehari-hari Beban diberikan bersifat individual, mendekati beban maksimal
hingga beban maksimal ( Fox., 1984 ), prinsip ini dapat meningkatkan
penampilan secara umum. Prinsip beban bertambah atau the principle of
progressive resistance ini dilakukan dengan meningkatkan beban secara
bertahap dalam suatu program latihan ialah dengan meningkatkan berat beban,
set, repetisi, frekwensi dan lama latihan. Tetapi ada prinsip lain dalam prinsip
dasar latihan ialah prinsip individual atau the Priciples of individuallity. Pada
prinsipnya karakteristik seseorang berbeda, baik secara fisik maupun secara
psychologis. Oleh karena itu target latihan disesuaikan dengan tingkat
kemampuan jasmani seseorang, dengan tujuan yang akan dicapai dan lamanya
latihan. Prinsip reversible atau The principles of reversibilitym mengatakan
bahwa kwalitas yang diperoleh dari latihan akan menurun kembali apabila
tidak dilakukan secara teratur dan kontinyu. Oleh karena itu kesinambungan
latihan mempunyai peranan yang sangat penting dengan tidak melupakan
adanya pulih asal. ( Ardle., 1981 : 39-93). Oleh sebab itu diharapkan instruktur
berhati-hati dalam memberi beban latihan kepada sampel.
3.8.5 Kondisi Kesehatan Sampel
Pada saat latihan testee harus dalam keadaan sehat oleh karena itu
untuk menjaga kesehatan, testee disarankan makan teratur, tidur cukup dan
sebaiknya juga tidak merokok. Sebab apabila ada yang sakit lebih-lebih dalam
jumlah yang cukup banyak akan mengganggu penelitian secara keseluruhan.
3.8.6 Instruktur.
Instruktur juga mempunyai pengaruh terhadap hasil penelitian, karena
penguaasan materi dan penguasaan program dan teknik gerak. Untuk
mensiasati masalah intruktur, intruktur dilakukan oleh peneliti dan mahasiswa
FIK UNNES
3.9 Analisa Data
Penelitian ini akan melihat hubungan kekuatan otot perut,
keterampilan timang-timang bola terhadap ketepatan tendangan bola kearah
gawang, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel
tergantung, maka tehnik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi
ganda dan juga regresi sederhana. Secara teknik cara pengukurannya meliputi
tiga cara maka sebelum dilakukan penghitungan statistik deskriptif terlebih
dahulu dilakukan transformasi data diubah kedalam skor Z dan ke skor T baru
kemudian dilakukan penghitungan-penghitungan statistik deskriptif dan juga
dilakukan uji persyaratan yakni uji normalitas menggunakan statistik non
parametrik dengan kolmogorov-Smirnov tes, dan uji homogenitas dengan Chi-
Square dan untuk uji linieritas dan keberartian model dengan uji t dan uji F. Dan
pengolahan data ini menggunakan komputerisasi dengan sistem SPSS
( Statistical Product and Service Solutions ) versi 10 (Syahri Alhusin, 2003:182)
Dalam sepak bola ada instrumen tes khususnya untuk mengukur
kemampuan menembakkan bola ke sasaran atau shooting. Dalam instrumen tes
tersebut pada prinsipnya adalah gambaran sebuah gawang yang dibagi-bagi
dalam beberapa ukuran yang masing-masing mempunyai skor nilai yang
berbeda. Dan pada area-area tertentu artinya yang memiliki tingkat kesulitan
cukup tinggi bernilai besar yaitu nilai 5 pada area sudut-sudut gawang, dan nilai
4 pada area tengah pinggir gawang, berikutnya nilai 3, nilai 2 dan nilai 1 pada
bagian tengah gawang. Dari nilai-nilai tersebut nampaknya bahwa nilai yang
besar memperlihatkan suatu tingkat kesulitan yang tinggi, karena letaknya yang
ada pada sudut-sudut gawang dan sudut-sudut itulah sekaligus merupakan
kelemahan bagi seorang kiper atau penjaga gawang.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul “Hubungan antara Kekuatan Otot Perut, Dan
Timang-timang bola terhadap Ketepatan Tendangan Kearah Gawang dalam
Sepakbola pada Mahasiswa pemain Sepakbola PKLO FIK UNNES Tahun
2004”.
Penelitian ini dilakukan dengan Survey Tes, dan variabel yang diukur
meliputi : kekuatan otot perut, timang-timang bola, dan ketepatan tendangan
kearah gawang. Bentuk data hasil pengukuran dalam penelitian ini berupa skor
nilai atau angka yang diperoleh dari melakukan sit up selama satu menit, dan
timang-timang bola selama satu menit, dan ketepatan tendangan kearah gawang
yang sebelumnya dilakulan kontrol bola terlebih dahulu. Dan bola diumpankan
dari arah samping kanan dan kiri gawang. Kemudian dilanjutkan dengan tabulasi
data dan dilakukan penghitungan statistik deskriptifnya yang hasilnya sebagai
berikut :
Tabel : 1
Rangkuman Hasil Perhitungan Data Statistik Deskriptif.
N Minimun Maksimum Mean Std.Deviasi Kekuatan Otot Perut 30 34.16 73.85 50.0000 9.9995 KetrampilanTimang-2 30 37.15 75.33 49.9933 10.0007 HasilKetepatan Tend 30 27.47 72.83 50.0003 9.9999
4.1.1 Uji Persyaratan Analisa
Dari hasil penghitungan statistik deskriptif seperti terlihat pada tabel1
diatas langkah selanjutnya ialah uji persyaratan analisis yang harus dilakukan
untuk menguji hipotesa seperti diungkapkan oleh Singgih Susanto ( 2000:163)
yang meliputi beberapa langkah sebagai berikut :
4.1.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dengan statistik Non Parametrik
menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut: jika
signifikansi ≥ 0.05 berarti Normal sedang jika signifikansi ≤ 0.05 berarti
Tidak Normal.Dari penghitungan diperoleh hasil seperti pada tabel 2
berikut :
Tabel : 2
Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Variabel Signifikansi Keterangan
Kekuatan Otot Perut 0.610 ≥ 0.05 Normal
Ketrampilan Timang-2 0.222 ≥ 0.05 Normal
Hasil KetepatanTendangan 0.333 ≥ 0.05 Normal
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa :
1). Untuk variabel Kekuatan Otot Perut diperoleh nilai signifikansi sebesar
0.610 ≥ 0.05 berarti bahwa penyebaran data untuk variabel Kekuatan Otot
Perut distribusi penyebaran datanya adalah Normal
2). Untuk variabel Ketrampilan Timang-timang bola diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0.222 ≥ 0.05 berarti bahwa penyebaran data untuk
variabel Ketrampilan Timang-timang distribusinya penyebaran datanya
adalah Normal.
3 ). Untuk variabel Ketepatan tendangan bola kearah gawang diperoleh nilai
sebesar 0.333 ≥ 0.05 berarti bahwa penyebaran data hasil tes untuk
variabel ketepatan tendangan bola kearah gawang distribusi
penyebarannya adalah normal.
4.1.1.2. Uji Homoginitas
Uji homogenitas ini dengan menggunakan Chi-square dan dengan ketentuan
sebagai berikut : jika signifikasi ≥ 0.05 berarti varibel tersebut adalah
homogen dan jika nilai signifikasi ≤ 0.05 berarti variabel tersebut
adalah tidak homogen.
Berdasarkan ketentuan dan penghitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel : 3
Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homoginitas Varians
Variabel Signifikansi Keterangan
Kekuatan Otot Perut 0.979 ≥ 0.05 Homogen
Ketrampilan Timang-2 1.000 ≥ 0.05 Homogen
Hasil KetepatanTendangan 0.391 ≥ 0.05 Homogen
Dari tampilan yang ada pada tabel 3 diatas nampak bahwa semua varians
dari data variabel dalam penelitian ini adalah homogen
4.1.1.3 Uji Linier Garis Regresi
Uji linier ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara prediktor yaitu kekuatan otot perut atau X1, ketrampilan timang-
timang bola atau X2 terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang atau
Y. Dalam uji linier ini menggunakan uji F dengan kriteria sebagai berikut :
jika F hitung ≥ F tabel atau jika nilai signifikansi ≤ 0.05 berarti Linier dan
jika F hitung ≤ F tabel atau jika nilai signifikansi ≥ 0.05 berarti
Tidak Linier. Berdasarkan penghitungan dengan uji regresi tunggal
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel : 4 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Linier Garis Regresi
Variabel F hitung signikansi Keterangan
Kekuatan Otot Perut 0.003 0.955 ≥ 0.05 Tidak Linier
Kemampuan Timang-2 0.057 0.813 ≥ 0.05 Tidak Linier
Berdasarkan tampilan pada tabel diatas nampak bahwa dari kedua variabel
data hasil pengukuran, berdasarkan perhitungan menunjukan distribusi
penyebaran datanya ialah tidak linier .
4.1.1.4 Uji Keberartian Model Garis Regresi
Uji keberartian model garis regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah persamaan garis regresi yang diperoleh signifikan atau tidak untuk
digunakan sebagai prediktor sebagai harga kriterium. Uji keberartian model
ini menggunakan Uji - t dengan kriteria sebagai berikut : Jika t hitung ≥ t
tabel atau nilai signifikansi ≤ 0.05 berarti Signifikan dan jika t hitung ≤ dari
t tabel atau nilai signifikansi ≥ 0.05 berarti Tidak Signifikan.
Dari penghitungan diperoleh hasil dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel : 5 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Keberartian Model Garis Regresi
Variabel t – hitung Signifikansi Keterangan
Kekuatan otot Perut 0.057 0.954 ≥ 0.05 Tidak Signifikan
Ketrampilan Timang-2 0.239 0.816 ≥ 0.05 Tidak Signifikan
Dari tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa hasil penghitungan keberartian model
dari variabel-variabel yang ada , semua variabel tidak dapat digunakan
sebagai prediktor. Karena semua variabel dalam uji keberartian Model
dalam penelitian ini memperoleh hasil tidak signifikan . Dengan demikian
semua variabel yaitu kekuatan otot perut , ketrampilan timang-timang bola
dalam penelitian ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi ketepatan
tendangan bola kearah gawang.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Hipotesis 4.2.1.1 Analisis Regresi Tunggal
Analisis regresi tunggal ini dimaksudkan untuk mengkaji adakah hubungan
antara kekuatan otot perut dan ketrampilan timang-timang bola terhadap
ketepatan tendangan bola kearah gawang Namun dengan ketentuan : jika t
hitung ≥ t tabel atau signifikansi ≤ 0.05 berarti signifikan dan jika t hitung ≤
t tabel atau signifikansi ≥ 0.05 berarti tidak signifikan Adapun hasil
penghitungannya dapat dilihat pada tabel 6 berikut :
Tabel : 6
Analisis Hubungan Antara Kekuatan Otot Perut Dan Ketrampilan Timang-timang Bola Terhadap Ketepatan Tendangan Bola Kearah Gawang
Variabel t hitung Signifikansi Keterangan
Kekuatan Otot Perut 0.057 0.954 ≥ 0.05 Tidak Signifikan
Ketrampilan Timang-2 0.239 0.816 ≥ 0.05 Tidak Signifikan
Berdasarkan tabel 6 diatas maka dapat dianalisis bahwa :
1). Hubungan antara Kekuatan Otot Perut terhadap Ketepatan
Tendangan Bola Kearah Gawang
Dari penghitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 0.057 dan nilai
signifikansi sebesar 0.955 ≥ 0.05 yang berarti tidak signifikan. Dengan
demikian Hipotesa Nol yang menyatakan “ Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara kekuatan otot perut terhadap ketepatan tendangan bola
kearah gawang“ Diterima. Sebaliknya hipotesa alternatif yang
menyatakan “ bahwa Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan
otot perut terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang “. Ditolak.
2). Hubungan antara Ketrampilan Timang-timang Bola terhadap
Ketepatan Tendangan Bola Kerah Gawang.
Dari penghitungan seperti yang tertera dalam tabel 6 bahwa ketrampilan
timang-timang bola diperoleh nilai t hitung 0.239 atau nilai signifikansi
sebesar 0.813 ≥ 0.05 yang berarti Tidak signifikan. Dengan demikian
hipotesa nol yang diajukan yang berbunyi “ Tidak terdapat hubungan
antara ketrampilan timang-timang bola terhadap ketepatan tendangan
bola kearah gawang.” Adalah Diterima. Sebaliknya hipotesa alternatif
yang diajukan berbunyi “ Terdapat hubungan antara ketrampilan timang-
timang bola terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang” adalah
Ditolak.
4.2.1.2 Analisis Regresi Ganda
Pada analisis regresi ganda dilakukan dengan maksud akan menguji
hubungan dari ke dua variabel yang ada meliputi : kekuatan otot perut, dan
ketrampilan timang-timang bola terhadap ketepatan tendangan bola kearah
gawang oleh karena itu disini analisis regresi gandanya menggunakan uji F.
Berdasarkan penghitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 0.027 atau bila
didasarkan pada nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0.974 ≥ 0.05 berarti
Tidak Signifikan . Dengan demikian hipotesa nol yang diajukan yaitu “
Tidak terdapat hubungan antara kekuatan otot perut, dan ketrampilan timang-
timang bola terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang “. Adalah
Diterima. Sebaliknya hipotesa alternatif yang diajukan yakni “ Ada terdapat
hubungan antara kekuatan otot perut, dan ketrampilan timang-timang bola
terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang “. Adalah Ditolak.
4.2.1.3 Sumbangan Relatifitas dan Efektifitas Prediktor terhadap Kriterium.
Dari penghitungan data yang diperoleh seberapa besar sumbangan dari setiap
variabel yang ada dapat dilihat pada rangkuman tabel 7 pada halaman berikut
Tabel : 7 Rangkuman besarnya sumbangan relatif dari setiap variabel
Terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang
Variabel % Sumbangan terhadap ketepatan
tendangan bola kearah gawang
Kekuatan Otot Perut 0.000 X 100 % = 0.000 % Ketrampilang timang-2 0.002 X 100 % = 0.2 % Hasil Ketepatan Tendangan 0.072 X 100 % = 7.2 %
Untuk memperjelas dari mana hasil rangkuman tersebut diatas diperoleh
maka diuraikan berikut ini:
1). Nilai R-Square ialah nilai koefisien determinasi Variabel kekuatan otot
perut, dari perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0.000
, nilai R-Square ini merupakan indeks determinasi yakni prosentase yang
menyumbangkan pengaruh kekuatan berarti bahwa kekuatan otot perut
terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang atau Y. R-Square
sebesar 0.000 memberikan pengertian bahwa sebesar 0.000 X 100 % =
0.0 % . Ini berarti bahwa variabel kekuatan otot perut tidak merupakan
variabel yang memberikan sumbangan yang berpengaruh terhadap
variabel Y atau ketepatan tendangan bola kearah gawang.
2). Sumbangan untuk variabel ketrampilan timang-timang bola terhadap
ketepatan tendangan bola kearah gawang ialah dengan melihat nilai
R-Square yang diperoleh sebesar 0.002, ini berarti bahwa ketrampilan
timang-timang bola berpengaruh terhadap hasil ketepatan tendangan bola
kearah gawang adalah hanya sebesar 0.002 X 100 % = 0.2 %. Sedangkan
sisanya 100 % - 0.2 % = 99.8 % dipengaruhi oleh faktor lain.
3). Sumbangan untuk kedua variabel yaitu kekuatan otot perut dan
ketrampilan timang-timang bola terhadap ketepatan tendangan bola kearah
gawang ialah dengan melihat nilai R-Square sebesar 0.002 dan Adjusted
R-Square -0.072 karena kita ingin melihat besarnya sumbangan dari dua
variabel maka kita gunakan nilai dari Adjusted R-Square Dengan demikian
besarnya sumbangan dari kedua variabel tersebut ialah : 0.072 x 100% =
7.2% . Ini berarti bahwa sumbangan dari kekuatan otot perut dan
ketrampilan timang-timang bola yang berpengaruh terhadap hasil
ketepatan tendangan bola kearah gawang ialah sebesar 7.2% sedangkan
sisanya adalah : 100% - 7.2% = 92.8% dipengaruhi oleh faktor lain.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Merujuk pada hasil analisis masing-masing variabel penelitian
menunjukkan bahwa : “ Hubungan antara kekuatan otot perut dan keterampilan
timang-timang bola terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang pada
mahasiswa pemain sepakbola PKLO FIK UNNES Tahun 2004 tidak
menunjukan hubungan yang signifikan. Hal tersebut wajar terjadi karena hasil
penelitian merupakan fakta lapangan, dimana situasi dan kondisi yang
berpengaruh terhadap sampel cukup heterogen dan peneliti selalu berusaha
untuk mengeliminasi.
Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab mengapa hipotesis
yang diajukan ditolak adalah sebagai berikut :
4.3.1. Penguasaan teknik
Ketepatan tendangan bola kearah gawang ialah merupakan
keterampilan seseorang melakukan tendangan bola pada gawang. Dimana
pada gawang tersebut dipasang tali-tali sebagai pembatas, dan setiap batas-
batas tersebut mempunyai skor masing-masing. Dalam penelitian ini setiap
sampel diwajibkan untuk melakukan tendangan kearah gawang atau
menempatkan bola kearah kotak yang memiliki skor yang paling tinggi.
Namun pada kenyataannya tidak semudah itu menempatkan bola kearah
sasaran pada gawang. Selain itu ketika pengambilan data ini terjadi
berdasarkan pengamatan peneliti antusias sampel untuk menempatkan bola
kearah sasaran yang memiliki skor tinggi tidak nampak. Sehingga apabila
sampel memperoleh skor-skor tinggi ketika melakukan tendangan mereka
merasa bangga itu tidak terjadi. Hal inilah merupakan ekspresi dari sampel
yang mungkin tidak begitu memahami pentingnya penguasaan teknik
tendangan kearah gawang ini dikuasai.
Dalam mengukur keterampilan ketepatan tendangan gawang, gawang
dilengkapi dengan tali-tali yang mempunyai skor atau nilai. Sementara tanda-
tanda skor tidak jelas berapa angkanya hal ini berpengaruh terhadap motivasi
sampel tidak dapat melakukan tes secara maksimal.
4.3.2. Fasilitas Alat
Kesempurnaan fasilitas alat dalam penelitian ini adalah sangat penting,
karena alat tersebut berpengaruh terhadap hasil dari pengukuran sebagai suatu
instrumen penelitian. alat untuk melakukan suatu penelitian,dimana alat
tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap hasil dari penelitian,dan karena
penelitian ini menggunakan instrumen yaitu gawang yang mana gawang
tersebut dipasang tali yang masing-masing mempunyai nilai atau skor,
mungkin ini akan menjadikan suatu kesulitan bagi tesste untuk mengarahkan
bola.Hal ini mungkin juga karena batas atau tali-tali tersebut yang kurang
jelas yang mungkin menjadikan suatu kesulitan bagi testte untuk
mengarahkanya,atau mungkin ini juga yang menyebabkan kurangnya motifasi
dari tesste untuk mendapatkan nilai atau skor yang tinggi tidak ada. Dan hal
inilah yang juga menyebabkan tesste dalam melakukan tendangan asal masuk
saja tanpa melihat skor mana yang paling tinggi.
4.3.3. Teknik Tendangan
Dalam suatu permainan sepak bola banyak sekali teknik-teknik dasar
yang harus dikuasai,salah satunya adalah teknik menendang bola, tehknik
menendang ada bermacam-macam modelnya, ada teknik menendang bola
dengan menggunakan kaki bgian dalam, menendang bola dengan kura-kura
bagian luar, dengan kura-kura kaki penuh, dengan ujung jari, dan menendang
bola dengan kura-kura bagian dalam. Melakukan tendangan bola kearah
gawang sangat dipengaruhi juga oleh beberapa faktor antara lan; pola gerak ,
impact dan footwork. Setiap orang mempunyai pola gerak, impack dan foot
work yang berbeda pula , sehingga dalam mengarahkan bola kearah sasaran
gawang setiap orang atau tesste juga berbeda.Oleh sebab itulah hasil yang
diperoleh dari masing-masing testee sangat berbeda pula. Hal inilah yang
mempengaruhi tidak signifikanya hasil penelitian ini.
4.3.4. Kemampuan fisik
Kemampuan dan kemajuan tehnik akan baik tergantung oleh tingkat
perkembangan kekuatan otot ( Bompa, 1983 : 100 ), dan menurut Suharno
( 1986 : 36) bahwa kegunaan kekuatan otot disamping untuk mencapai
prestasi maksimal juga untuk mempermudah mempelajari tehnik dan juga
mencegah cedera dalam olahraga.Berdasar pernyataan dari beberapa ahli
tersebut maka dapatlah disimpulkan keterampilan akan baik bila ditunjang
oleh pisik yang baik. Pisik yang baik itu yang bagaimana ?, menurut Sayoto
( 1988 : 99 ) bahwa salah satu komponen kondisi fisik yang paling penting
guna mendukung komponen-komponen lainnya adalah komponen kekuatan
otot. Dan kekuatan adalah merupakan efek dari latihan, karena kemampuan
pisik ialah kekuatannya mahasiswa pemain sepakbola PKLO FIK UNNES
Tahun 2004.
4.3.4. Faktor gizi
Mahasiswa FIK adalah mahasiswa yang dalam kesehariannya ada
kegiatan pisik sehingga berbeda dengan mahsiswa-mahsiswa UNNES yang
lain, hal tersebut terkait dengan energi dan dengan demikian berhubungan
dengan makanan. Padahal secara umum ekonomi mahasiswa FIK termasuk
lemah, sehingga untuk memenuhi jumlah kalori yang dibutuhkan sesuai
dengan aktivitasnya sudah merupakan masalah tersendiri. Disamping perlunya
memenuhi jumlah kalori yang dibutuhkan, bahwa prestasi terkait dengan
kebutuhan gizi ialah perilaku makan. Ada orang yang apabila hal-hal yang
mereka tidak sukai dan perilaku makan yang tidak biasa makan dalam jumlah
besar. Sebab biasa makan dalam jumlah besar itu juga merupakan suatu. Hal
inilah yang nampaknya sederhana namun bila dihubungkan dengan prestasi
menjadi hal yang besar, ironisnya justru disepelekan oleh kebanyakan orang ,
pelatih bahkan atlet sendiri
Baik kekuatan otot perut dan kerampilan timang-timang sumbangan
ke skor hasil tendangan kearah gawang sebesar 0,72%,sedangkan sisanya
hanya 100% - 0,72% =99,28%.ini berarti 99,28% dipengaruhi oleh faktor
lain.Ini menunjukkan bahwa penentu dari prestasi variabelnya cukup banyak
dan oleh karena itu, pembina, pelatih dan atletpun harus memahami kaitanya
dengan prestasi.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan Dari pembahasan hasil penelitan yang dihitung secara statistik dengan analisis
regresi sederhana maupun regresi ganda dan dengan derajad kebebasan ( db) 2
lawan 28 pada taraf signifikansi α 5% maka dapat ditarik beberapa simpulan
sebagai berikut :
5.1.1. Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut terhadap
ketepatan tendangan bola kearah gawang pada mahasiswa pemain sepakbola
PKLO FIK UNNES tahun 2004, hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung yang
diperoleh 0,058 dan nilai signifikansi 0.954 ≥ 0.05.
5.1.2. Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara ketermpilan timang-timang
bola terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang pada mahasiswa
pemain sepakbola PKLO FIK UNNES tahun 2004, hal ini dapat dilihat dari
nilai t hitung yang diperoleh 0,235 dan nilai signifikansi 0.816 ≥ 0.05.
5.1.3. Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut dan
ketermpilan timang-timang bola terhadap ketepatan tendangan bola kearah
gawang pada mahasiswa pemain sepakbola PKLO FIK UNNES tahun 2004
5.2. Saran
Berdasar pada hasil penelitian ini terlihat bahwa kekuatan otot perut
dan keterampilan timang-timang bola tidak mempunyai hubungan yang positif
terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang.
Berkaitan dengan hal tersebut bagi para mahasiswa olahraga khususnya sepak
bola, dan para guru pendidikan jasmani dan kesehatan serta para atlet sepak bola
perlu memperbanyak latihan kekuatan, terutama kekuatan otot perut,dan juga
perlunya latihan – latihan lain yang dapat menunjang prestasi sepak bola.
Kekuatan otot perut mempengaruhi segala aktifitas dari tubuh yang mana
nantinya akan dapat membantu pergerakan tubuh untuk melakukan aktifitas
latihan, yaitu disini melakukan latihan timang-timang bola yang bertujuan untuk
menguasai bola ataupun mengontrol bola sehingga dalam suatu permainan sepak
bola suatu team atau regu dapat menciptakan suatu kemenangan dengan adanya
latihan tersebut, dan juga didukung oleh latihan latihan yang lain,sehingga dapat
meningkatkan prestasi yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Alhusin Syahri, 2003. Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS 10, Yogyakarta,Graha Ilmu
Bompa, 1983.Theory and Methodology Of Training, Dubuque,Iowa. Kendall/Hunt Publising Company. Engkos Kosasih,1994. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan , Jakarta, Erlangga. Fakultas Ilmu Keolaharagaan Universitas Negeri Semarang. 2002. Pedoman
Penyusunan Skripsi Mahasiswa Program Strata 1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
IKK Sepakbola , 2000. Bahan Mengajar dan Melatih Sepakbola , Semarang, UNNES. Jeff Sneyers,2002. Sepakbola dan Strategi Bermain, Bandung, Remaja Posdakarya. Kamiso, A, 1991. Ilmu Kepelatihan Dasar, Semarang , IKIP Semarang. Muchamad, M, 1968. Tes dan Pengukuran Dalam Olahraga, Yogyakarta , STO. Muchtar Remmy,1992. Olahraga Pilihan Sepakbola, Jakarta. Dekdikbud. Nossek,Jossef,1982. General Theory Of Training, Logos, Pan American Pres Ltd. PPITOR , 1999. Panduan Teknis Tes dan Latihan Kesegaran Jasmani Untuk Anak usia Sekolah, Jakarta. Sajoto, M, 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondis Fisik Dalam Olahraga, Semarang, Dahara Prize. Sarumpaet, A, 1992. Permainan Besar, Semarang, Depdikbud. Soekarman, R, 1987. Dasar Olahraga untuk Pembina Pelatih dan Atlet, Jakarta, Inti Daya Press. Suharno, Hp, 1985. Ilmu Kepelatihan Olahraga,Yogyakarta.FPOK IKIP Yogyakarta. Suharsimi Arikunto, 1996.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta. PT. Rineka Cipta. Sukatamsi, 1984. Teknik Dasar Bermain Sepakbola, Solo, Tiga Serangkai.
Straus, R.H, 1988. Sport Medicine, Philadelphia. WB Sunders Company. Syaifudin, B.Ac, 1996. Anatomi Untuk Siswa Perawat, Jakarta, Balai Pustaka. Winarno Surachmat, 1980, Metodologi Penelitian, Bandung, Badan Penerbitan IKIP Bandung. WJS, Purwadarminta, 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.