Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

31
Sosialisasi Implementasi PMK No. 85/PMK.03/2012 di PT. Pertamina (Persero) Jakarta, 20 Juli 2012

Transcript of Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Page 1: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

SosialisasiImplementasi PMK No. 85/PMK.03/2012

di PT. Pertamina (Persero)

Jakarta, 20 Juli 2012

Page 2: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Penunjukan Badan Usaha Milik Negara sebagai Pemungut Pajak Pertambahan Nilai

Pemungut PPN

Page 2

Page 3: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Dasar Hukum

Pasal 1 angka 27

Pemungut Pajak Pertambahan Nilai adalah bendahara Pemerintah, badan, atau instansi pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang oleh Pengusaha Kena Pajak atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepada bendahara Pemerintah, badan, atau instansi Pemerintah tersebut.

Pasal 16A

1) Pajak yang terutang atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepada Pemungut Pajak Pertambahan Nilai dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.

2) Tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan pajak oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan.

(PMK No 85 /PMK.03/2012)

Undang-Undang No 8 Tahun 1983 stdtd Undang-Undang No 42 Tahun 2009 tentang PPN Barang dan Jasa dan PPnBM

Page 3

Page 4: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Objek PPN

PPN dikenakan atas:

a. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha;

b. impor Barang Kena Pajak;

c. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha;

d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;

e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;

f. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak;

g. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak; dan

h. ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.

Pasal 4 (1) UU PPN

Page 4

Page 5: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Skema Umum Pemungutan PPN

NEGARA

PENJUALPKP

Faktur Pajak

Barang/ Jasa

Harga + PPN

PEMBELI

PPN Rp

Page 5

Page 6: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Skema Pasal 16A UU PPN (Pemungut PPN)

NEGARA

PENJUALPKP

Faktur Pajak

Barang/ Jasa

Harga tanpa PPN

PEMBELIPEMUNGUT PPN

PPNRp

Page 6

Page 7: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Pemungutan PPN oleh BUMN (1)

Rekanan wajib membuat Faktur Pajak dan SSP untuk setiap penyerahan BKP dan/atau JKP kepada BUMN.

pembuatan Faktur Pajak oleh Rekanan dan Pemungutan PPN oleh BUMN harus dilakukan pada saat:

1. penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP;

2. penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP dan/atau JKP; atau

3. penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan.

Page 7

Page 8: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Saat Penyerahan

Page 8

BKP

Bergerak

diserahkan secara langsung kepada pembeli/pihak ketiga untuk dan atas nama pembeli

diserahkan secara langsung kepada penerima barang, untuk pemberian cuma-cuma, pemakaian sendiri, dan penyerahan dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan antar cabang;

diserahkan kepada juru kirim atau pengusaha jasa angkutan; atau

Harga atas penyerahan BKP diakui sebagai piutang atau penghasilan, atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh PKP, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten.

Psl 17 ayat (3) a PP No.1/2012

Page 9: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

1. Saat penyerahan BKP/JKP (dalam hal pembayaran diterima setelah saat penyerahan).

PenyerahanBKP/JKP

01/07/2012

Pembayaran

01/08/2012

FPditerbitkan

Page 9

Page 10: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

1. A. Saat penyerahan BKP Bergerak

PT Berkah yang berkedudukan di Jakarta menjual BKP kepada PT Ceria di Surabaya dengan syarat pengiriman (term of delivery) loco gudang penjual (fob shipping point). BKP dikeluarkan dari gudang PT Berkah dan dikirim ke gudang PT Ceria pada tanggal 10 Juli 2012 dengan menggunakan perusahaan ekspedisi dengan tanggal DO (delivery order) 10 Juli 2012. Barang diterima oleh PT Ceria pada tanggal 12 Juli 2012.

FP : 10 Juli 2012

PT Cantik di Jakarta menjual BKP kepada PT Sentosa di Semarang dengan syarat pengiriman (term of delivery) franco gudang pembeli (fob destination). Barang dikeluarkan dari gudang PT Cantik dan dikirim ke gudang PT Sentosa pada tgl 12 Agustus 2012 dengan menggunakan perusahaan ekspedisi. Barang diterima oleh PT Sentosa pada tanggal 13 Agustus 2012. PT Cantik menerbitkan faktur penjualan (invoice) pada tanggal 16 Agustus 2012

FP : 13 Ags 2012 atau paling

lama tgl 16 Ags 2012

Page 10

Page 11: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Saat Penyerahan

Page 11

BKP Tidak Bergerak

Terjadi pada saat penyerahan hak untuk menggunakan atau menguasai BKP berwujud tersebut, secara hukum atau secara nyata, kepada pihak pembeli

Pasal 17 ayat (3) b PP No.1/2012

Page 12: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

1. B. Saat penyerahan BKP tidak Bergerak

Perjanjian jual beli sebuah rumah ditandatangani tanggal 1 Juli 2012.Perjanjian penyerahan hak untuk menggunakan atau menguasai rumah tersebut dibuat atau ditandatangani tanggal 1 September 2012.

FP : 1 Sep 2012

Bila sebelum surat atau akte tersebut dibuat atau ditandatangani, barang tidak bergerak telah diserahkan atau berada dalam penguasaan pembeli atau penerimanya, maka Faktur Pajak harus diterbitkan pada saat barang tersebut secara nyata diserahkan atau berada dalam penguasaan pembeli atau penerima barang.

Page 12

Page 13: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Saat Penyerahan

Page 13

Harga atas penyerahan BKP tidak berwujud diakui sebagai piutang atau penghasilan atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh PKP, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten; atau

kontrak atau perjanjian ditandatangani atau saat mulai tersedianya fasilitas atau kemudahan untuk dipakai secara nyata, sebagian atau seluruhnya,dalam hal saat sebagaimana dimaksud diatas tidak diketahui.

BKP Tidak Berwujud

Pasal 17 ayat (3) c PP No.1/2012

Page 14: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Saat Penyerahan

Page 14

JKP

a) Harga atas penyerahan JKP diakui sebagai piutang atau penghasilan atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh PKP sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten;

b) kontrak atau perjanjian ditandatangani, dalam hal saat sebagaimana dimaksud pada huruf a) tidak diketahui; atau

c) saat mulai tersedianya fasilitas atau kemudahan untuk dipakai secara nyata,baik sebagian atau seluruhnya, dalam hal pemberian cuma-cuma atau pemakaian sendiri JKP.

Pasal 17 ayat (5) PP No. 1/2012

Page 15: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

1. C. Saat penyerahan JKP

PT Toryung mengontrak Firma Cerah Konsultan untuk memberikan jasa konsultasi manajemen dan pelatihan kepada staff marketing PT Toryung selama 6 (enam) bulan dengan nilai kontrak Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah). Pembayaran jasa konsultasi akan dilakukan setiap bulan. Firma Cerah Konsultan mulai memberikan jasa konsultasi sejak tanggal 1 Juli 2012. Pada tanggal 10 Agustus 2012, Firma Cerah Konsultan mengajukan tagihan untuk pembayaran jasa konsultasi bulan Juli sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). PT Toryung melakukan pembayaran atas tagihan tersebut pada tanggal 20 Agustus 2012.

FP : 10 Ags 2012

1. PT Setiyakom adalah suatu perusahaan jasa telekomunikasi.2. PT Setiyakom melakukan penagihan kepada pelanggan sesuai dengan periode pemakaian

selama satu bulan.3. Pengumpulan data-data pemakaian dari pelanggan memerlukan waktu beberapa hari,

sehingga faktur penjualan baru dapat diterbitkan beberapa hari setelahnya.4. Untuk pemakaian oleh pelanggan pada tanggal 1 — 30 Juni 2012, PT Setiyakom

menerbitkan faktur penjualan (melakukan penagihan) pada tanggal 5 Juli 2012.FP : 30 Jun 2012

atau paling lama

tgl 5 Jul 2012

Page 15

Page 16: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

PenyerahanBKP/JKP

01/07/2012 01/08/2012

FPditerbitkan

2. Saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP/JKP.

Pembayaran (DP)

Page 16

Page 17: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

3. Saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan.

Pembayaran Termin 1

01/04/2012

Pembayaran Termin 2

15/07/2012

PenyerahanBangunan

01/09/2012

FPditerbitkan

FPditerbitkan

Page 17

Page 18: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Pemungutan PPN oleh BUMN (2)

Jumlah PPN dan PPnBM yang harus dipungut oleh BUMN adalah :

a. PPN sebesar 10% (sepuluh persen) dikalikan dengan Dasar Pengenaan Pajak; dan

b. PPnBM sebesar tarif PPnBM yang berlaku dikalikan dengan Dasar Pengenaan Pajak (dalam hal selain terutang PPN juga terutang PPnBM).

Jika dalam kontrak tidak disebutkan nilai kontrak tersebut termasuk PPN dan PPnBM, maka kewajiban PPN 10% dan PPnBM dihitung dari nilai kontrak.

BUMN yang melakukan pemungutan harus membubuhkan cap "Disetor Tanggal ......" dan menandatanganinya pada Faktur Pajak.

Page 18

Page 19: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Dikecualikan dari Pemungutan PPN oleh BUMN

PPN dan PPnBM tidak dipungut oleh BUMN dalam hal:

a. pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) termasuk jumlah PPN dan PPnBM yang terutang dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah;

b. pembayaran atas penyerahan BKP dan/atau JKP yang menurut ketentuan perundang-undangan di bidang perpajakan mendapat fasilitas PPN tidak dipungut atau dibebaskan dari pengenaan PPN;

c. pembayaran atas penyerahan bahan bakar minyak dan bahan bakar bukan minyak oleh PT Pertamina (Persero);

d. pembayaran atas rekening telepon;

e. pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan; dan/atau

f. pembayaran lainnya untuk penyerahan barang dan/atau jasa yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan tidak dikenai PPN dan PPnBM.

PPN dan PPnBM yang terutang di atas dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh Rekanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Page 19

Pasal 5 PMK No. 85/PMK.03/2012

Page 20: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Page 20

Cut Off Transaksi1 Juli 2012

Tgl FP > 1 Juli 2012 Tgl FP < 1 Juli 2012

1. Berlaku PMK No.85/2012 : Pertamina sebagai Pemungut PPN atas transaksi selain yang diatur pada Pasal 5.

2. Kategori transaksi:a. Kontrak/PO yang dibuat per 1 Juli

2012 dan b. Kontrak/PO sebelum 1 Juli 2012 dan

masih berjalan setelah Juli 2012

1. Hanya akan diproses sebagai transaksi Non WAPU paling lambat tgl 31 Juli 2012 (Posting date MIRO).

Page 21: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Page 21

Dokumen Penagihan

No.Tagihan untuk Kontrak/PO

diatas IDR 10 JutaTagihan untuk Kontrak/PO

< IDR 10 Juta

1 Invoice dirinci nilai tagihan plus PPN(110%)

Invoice dirinci nilai tagihan plus PPN (110%)

2 Kuitansi sebesar nilai tagihan (100%) Kuitansi sebesar nilai tagihan plus PPN (110%)

3 Faktur pajak asli rangkap 4 ( kode faktur pajak 03)

Faktur Pajak asli rangkap 3 ( kode faktur pajak 01)

4 SSP asli rangkap 6 Copy bukti lapor SPT Masa bulan terakhir danlampiran SPT Masa PPN form 1111 A yangmencantumkan transaksi dengan Pertamina (jikaada)

5 Dokumen lain tetap sesuai denganpersyaratan pembayaran Pertamina

Dokumen lain tetap sesuai dengan persyaratanpembayaran Pertamina

6 Termasuk Tagihan Telepon dan JasaAngkutan Udara oleh PerusahaanPenerbangan (tanpa melihat besaran nilaitagihan)

1. Dokumen dari Vendor:

2. Dokumen dari User: SP3 sesuai dengan persyaratan dari Pertamina.

Page 22: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Faktur Pajak

Dokumen Pajak

Lembar 1 : untuk BUMN, Arsip di Fungsi/Unit

Lembar 2 : untuk Vendor

SSP

Lembar 1 : untuk Vendor

Lembar 2 : untuk KPPN

Lembar 3: untuk Vendor, Lampiran SPT

Lembar 4 : untuk Bank Persepsi/Kantor Pos

Lembar 5 : untuk BUMN, Lampiran SPT

Lembar 6 : untuk BUMN, Arsip

Lembar 4 : untuk BUMN, Arsip Fungsi Tax

Lembar 3 : untuk BUMN, Lampiran SPT

Page 23: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Tata Cara Pengisian Faktur Pajak

0 3 0 . 0 0 0 – 0 0 . 0 0 0 0 0 0 0 0

Kode Transaksi

Kode Status

Tahun Penerbitan Nomor Urut

Nomor Seri FPKode FP

Kode Cabang

Tata Cara Penggunaan Kode Transaksi pada Faktur Pajak yang dibuat oleh Rekanan mengacu pada ketentuan yang berlaku (kode transaksi “03”)

Page 23

Page 24: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Page 24

Jumlah Rp………………………

…………%…………% Rp………………………

Rp………………………

Rp………………………

Nama XXXXXXXX

Rp………………………Rp………………………

Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

Tarif DPP PPnBM

Rp………………………Rp………………………Rp………………………

JAKARTA tgl 1 JULI 2012

Dikurangi Potongan HargaDikurangi Uang Muka yang telah diterimaDasar Pengenaan PajakPPN = 10% X Dasar Pengenaan Pajak

…………%

…………%

9,500,000,000 950,000,000

Nama : PT. PERTAMINA (PERSERO)

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *) 9,500,000,000

No. Urut (Rp)

- -

Nama Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak

Nama : SINAR SURYA TEKNOLOGI

Pembeli Barang Kena Pajak/Penerima Jasa Kena Pajak

Alamat : MENARA GLOBAL LT. 5 JL. JEND. GATOT SUBROTO KAV.27 JAKARTANPWP : 02.901.606.0-063.000

Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 030.000-12.00000014

DITANDATANGANI OLEH PEJABAT YG TERDAFTAR DI KPP

FAKTUR PAJAK

Pengusaha Kena Pajak

Alamat : JL. MEDAN MERDEKA TIMUR No. 1A GAMBIR-GAMBIR JAKARTA PUSAT 10110NPWP : 01.001.664.0-051.000

Harga Jual/Penggantian/Uang

PENYERAHAN ATAS INVOICE NO. 025/SST/2012 9,500,000,000

Muka/Termin

Contoh FP

Page 25: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

LEMBAR

Untuk Arsip Wajib Pajak

:

:

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Jumlah Pembayaran :Terbilang :

…………………………………………… , Tanggal ……………...………….Cap dan tanda tangan

Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : …………………………………………..

F.2.0.32.01

………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….

………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….

Tanggal

SURAT SETORAN PAJAK

(SSP)

Wajib Pajak/Penyetor………………………………..

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

Cap dan tanda tangan

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "

Masa Pajak

ALAMAT WP

/

ALAMAT OP

NOP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

Uraian Pembayaran : ……………………………………………...……………………………….

:

NAMA WP :

:

1

OktSep Nov Des Tahun Pajak

/

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

:

Jan Feb Mar Apr Ags

………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….

………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….

Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran……………………………………………...…………………..…………………………………………………….

………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Nomor Ketetapan

Diisi dengan rupiah penuh

……………………………………………...…………………..…………………………………………………………………………………………………...…………………..……………………………………………………

………………………………….……………………………………………...…………………………...……………………………………………………………………

/

…………………………………………………………………………….…………………………………….

/

Mei Jun Jul

Diisi dengan Identitas PKP Rekanan

Diisi dengan nama dan tanda tangan pengurus, serta nama dan NPWP

BUMN

Kode Akun Pajak: - PPN DN: 411211- PPN Impor: 411212- PPnBM DN: 411221- PPnBM Impor: 411222- PTLL: 411619

Kode Jenis Setoran: 900 Uraian pembayaran mandatory diisi no FP dan Invoice

Pengisian SSP

25

Page 26: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Page 26

Contoh Pengisian SSP

LEMBAR

Untuk Arsip Wajib Pajak

2 0 0 6 0

:

:

4 1 1 2 1 1 9 0 0

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Jumlah Pembayaran :Terbilang :

…………………………………………… , Tanggal ……………...………….Cap dan tanda tangan

PT.PERTAMINA PERSERO

NPWP: 01.001.664.0-051.000

Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : …………………………………………..

0 1 2

………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Nomor Ketetapan

Diisi dengan rupiah penuh

SEMBILAN RATUS LIMA PULUH RIBU JUTA RUPIAH

/

Rp. 950.000.000

/ /

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

:

Mei Jun Jul Ags

1

OktSep Nov Des Tahun Pajak

………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….

………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….

Kode Jenis SetoranFAKTUR PAJAK NO. 030.000-12.00000014 ATAS INVOICE NO:025/SST/2012……………………………………………...…………………..……………………………………………………

2

Uraian Pembayaran : ……………………………………………...……………………………….

:

NAMA WP :

:

0

Kode Akun Pajak

JL. JEND.GATOT SUBROTO KAV.27 JAKARTA

SINAR SURYA TEKNOLOGI

MENARA GLOBAL LT. 5

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP 61 6 0 0 0 0

/

ALAMAT OP

NOP

X

Jan Feb Mar Apr

Cap dan tanda tangan

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "

Tanggal

9

SURAT SETORAN PAJAK

(SSP)

Wajib Pajak/PenyetorJAKARTA

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

Masa Pajak

ALAMAT WP

3

Page 27: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Penyetoran PPN Yang Telah Dipungut oleh BUMN

BUMN wajib menyetorkan PPN dan PPnBM yang telah dipungut ke Kantor Pos/Bank Persepsi paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP).

Dalam hal tanggal jatuh tempo penyetoran pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.

SSP diisi dengan membubuhkan NPWP serta identitas Rekanan, tetapi penandatanganan SSP dilakukan oleh BUMN sebagai penyetor atas nama Rekanan.

FP lembar 2 serta SSP lembar 1 dan lembar 3 yang sudah dibayar oleh Pertamina diambil langsung oleh Vendor.

Page 27

Page 28: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Page 28

Contoh Kewajiban Pemungutan & Penyetoran oleh BUMN

FP 1 Juli 2012

Harus Setor PPN ke Negara paling lambat Tgl 15 Ags 2012

Vendor BUMN

FP 31 Juli 2012

s.d

Jika penyetoran > tgl 15 Ags 2012:Sanksi : 2%X bln keterlambatan X PPN

terlambat disetor

Sanksi di Pemungut: 2% X bln keterlambatan X PPN

terlambat disetor Tidak bisa dikreditkan

Terlambat menerbitkan FP (> 3 Bln):

Sanksi : 2% X DPP PPN

Page 29: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

Pelaporan PPN Yang Telah Dipungut dan Disetor oleh BUMN

• BUMN wajib melaporkan PPN dan PPnBM yang telah dipungut dan disetor ke Kantor Pelayanan Pajak tempat BUMN terdaftar paling lama pada akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak.

• Dalam hal batas akhir pelaporan bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.

• Pelaporan atas pemungutan dan penyetoran PPN dan PPnBM dilakukan setiap bulan dengan menggunakan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pemungut Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN 1107 PUT).

Page 29

Page 30: Sosialisasi PMK 85-2012 Tgl 200712

TERIMA KASIHLunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya