83569913 Tugas Mandiri Obgyn

15
PRIYANKA DYAH SETIORINI 1102009222 TUGAS MANDIRI OBGYN Distosia atau kesulitan persalinan (partus) dapat disebabkan oleh beberapa factok, diantaranya dibagi menjadi 3 penyebab secara umum : a. Kelainan Tenaga (kelainan His) è POWER b. Kelainan Janin è PASSENGER c. Kelainan Jalan lahir è PASSAGE 1. DISTOSIA KARENA KELAINAN TENAGA (“POWER”) Definisi : His yang tidak Normal, kekuatan dan sifatnya, sehingga menghambat kelancaran Persalinan. His Normal : Tonus otot rahim diluar his tidak tinggi, meningkat saat his. Terdapat 2 fase pembukaan serviks : fase laten dan fase aktif. Kontraksi dimulai pada salah satu kornu, kanan/kiri, kemudian menjalar keseluruh otot rahim. “ Fundal Dominan “ fundus berkontraksi lebih dulu, lebih lama dari bagian lain. Sifat His : lamanya, kuatnya, teraturnya, frekuensinya dan relaksasinya serta nyerinya. Dibagi menjadi : 1. INERSIA UTERI His yang sifatnya lebih lemah dan lebih jarang dibandingkan dengan his yang normal. Dibagi atas 2 keadaan :

Transcript of 83569913 Tugas Mandiri Obgyn

Page 1: 83569913 Tugas Mandiri Obgyn

PRIYANKA DYAH SETIORINI

1102009222

TUGAS MANDIRI OBGYN

Distosia atau kesulitan persalinan (partus) dapat disebabkan oleh beberapa factok, diantaranya dibagi menjadi 3 penyebab secara umum :

a. Kelainan Tenaga (kelainan His) è POWER b. Kelainan Janin è PASSENGER c. Kelainan Jalan lahir è PASSAGE

1. DISTOSIA KARENA KELAINAN TENAGA (“POWER”)

Definisi : His yang tidak Normal, kekuatan dan sifatnya, sehingga menghambat kelancaran Persalinan.

His Normal : – Tonus otot rahim diluar his tidak tinggi, meningkat saat his. Terdapat 2 fase

pembukaan serviks : fase laten dan fase aktif.– Kontraksi dimulai pada salah satu kornu, kanan/kiri, kemudian menjalar

keseluruh otot rahim.– “ Fundal Dominan “ fundus berkontraksi lebih dulu, lebih lama dari bagian

lain.– Sifat His : lamanya, kuatnya, teraturnya, frekuensinya dan relaksasinya serta

nyerinya.

Dibagi menjadi :1. INERSIA UTERI

His yang sifatnya lebih lemah dan lebih jarang dibandingkan dengan his yang normal.

Dibagi atas 2 keadaan :o Inersia Uteri Primer à kelemahan His sejak permulaan persalinan.

o Inersia Uteri Sekunder à kelemahan His yang timbul setelah adanya

His yang kuat dan teratur dan dalam waktu yang lama. Pengelolaan :

o Periksa kemajuan persalinan : keadaan serviks, presentasi & posisi

janin, turunnya bagian terbawah janin dan keadaan panggul.® tentukan sikap; misalnya :- letak kepala : perbaikan His à Oksitosin drip 5 Unit dalam 500 ml

Page 2: 83569913 Tugas Mandiri Obgyn

D5% mulai 8 tetes/menit, dinaikan 4 tetes tiap 30 menit sampai 20 tetes / menit.

o Bila CPD : SC.

o Bila partus lama (>18 jam) : akhiri persalinan

2. TETANIA UTERI His yang terlampau kuat dan terlalu sering sehingga tidak ada Relaksasi

Rahim Dapat menyebabkan :

o Partus Presipitatus (Persalinan kurang 3 jam)

o Luka jalan lahir yang luas : Serviks,Perineum,Vagina

o Perdarahan Intrakranial pada bayi

Pengelolaan :o Obat penenang : Morfin, Luminal dll, asal janin tidak akan lahir dalam

waktu dekat (4-6 jam) kemudiano Bila ada Obstruksi SC

o Pada partus presipitatus tidak banyak yang dapat dilakukan, karena

janin tiba-tiba lahir dan cepat.o Bila dijumpai pada awal persalinan : Evaluasi menyeluruh ® cari

penyebabo Partus lama / terlantar :

Infus D5% atau NACL 0.9% 1 liter dalam 1 jam I Bila his nyeri berlebihan ® Inj Pethidin 50 mg Antibiotika : Ampisillin / Amoksillin inj Bila perlu SC

3. INCOORDINATE UTERINE ACTION Sifat His yang berubah – ubah tidak koordinasi, dan sinkronisasi antara

kontraksi dan bagian-bagiannya Tidak efisien untuk pembukaan serviks ® dapat terjadi partus tak maju akibat

lingkaran kontriksi Penanganan :

o Kurangi rasa takut, cemas, tonus otot dengan analgesia dan penenang

seperti : morfin, valium / diazepam.o Bila partus lama ® akhiri persalinan (EV / EF / SC)

Page 3: 83569913 Tugas Mandiri Obgyn

2. DISTOSIA KARENA KELAINAN LETAK DAN BENTUK JANIN (“PASSENGER”)

1. KELAINAN PADA LETAK KEPALA LETAK DEFLEKSI (LETAK KEPALA TENGADAH).

a. Presentasi puncak kepala :i. bagian terbawah adalah puncak kepala à VT teraba ubun-ubun

besar (UUB)ii. 1% dari seluruh persalinan

iii. Etiologi : kelainan panggul, kepala bentuk bundar, janin kecil / mati, kerusakan dasar panggul

iv. Dalam persalinan ubun-ubun di depan Glabela di bawah bawah simfisis sebagai Hipomoklion, lingkaran kepala yang melewati panggul adalah Planum Fronto- Oksiput (34 cm) ® partus lebih lama; 75% dapat lahir Spontan

v. Komplikasi :Ibu : partus lama robekan jalan lahir yang luas.Janin : moulage yang hebat ® mortalitas 9%

b. Presentasi muka (Face Presentation)i. Letak muka defleksi (tengadah) à bagian yang terletak paling

rendah adalah mukaii. Letak Defleksi maksimal, Oksiput + punggung berhubungan rapat

iii. 0.27 - 0.5 % dari seluruh persalinaniv. Etiologi :

1. Primer : anensefalus, hidrosefalus, anomali kongenital, struma, sigroma koli, lilitan tali pusat di leher

2. Sekunder : panggul sempit, tangan disamping kepala, anak besar , placenta Previa /letak rendah, grande multi para, hidramnion, perut gantung, posisi, uterus miring

v. Diagnosis :1. VT teraba dagu, mulut, hidung, dan Orbita2. Dagu berputar kedepan (mento anterior 80-90%) atau

kebelakang (mento posterior, jarang)3. Bila Mento Posterior menetap (posisi mento posterior

persisten ) ® kepala tak mungkin lahir, karena defleksi maksimal

vi. Pengelolaan :1. Ǿ lengkap : Versi Ekstrasi atau EF / EV2. Ǿ kecil : SC3. Primigravida : SC

vii. Persalinan :1. 80 – 90% dapat lahir biasa, dengan Planum Trakeo

Parietale : 36cm

Page 4: 83569913 Tugas Mandiri Obgyn

2. Ibu miring ke samping sebelah dagu3. Pengakhiran persalinan (bila Indikasi (+) )

® Anak hidup : EV / EF; SC (mento Posterior) ® Anak mati : Embriotomi

viii. Komplikasi :1. Presentasi puncak,2. Mortalitas : Ibu ® 3% , janin ® 15%

c. Presentasi Dahi i. Posisi kepala antara Fleksi dan Defleksi à dahi pada posisi

terendah dan paling depanii. Etiologi à anak kecil /mati, penempatan dahi persistem, seperti

letak mukaiii. Persalinan à maksila (fosa kanina) sebagai Hipomoklion dibawah

simfisisiv. Lingkaran kepala : plano maxille parietale : 35 cm atau diameter

mento oksipitalis : 12.5 cmv. Dapat lahir Spontan ® coba reposisi jadi letak belakang kepala

atau letak mukavi. Janin hidup : Indikasi + syarat terpenuhi ® EV/EF, SC.

Janin mati : Embriotomivii. Prognosis : Letak muka

viii. Diagnosis : VT teraba ubun-ubun, Orbita, Glabella, pangkal hidung, dagu tidak teraba

d. Etiologi (umum) :i. Primigravida tua : kelainan his; Multi / Grande multi : Inersia

ii. Herediter, emosi, ketakutaniii. Salah pimpinan persalinan / salah pemberian Oksitosin / penenangiv. Kelainan letak janin / CPD ® bagian terbawah janin tidak rapat

dengan SBRv. Kelainan bentuk Uterus : Uterus Bikornis Unikolis

vi. Kehamilan prematur, serotinus

2. LETAK SUNGSANGa. Janin membujur dalam rahim, kepala di fundus dan bokong di bawahb. Klasifikasi :

i. Letak Bokong (“Frank Breech”) ii. Letak sungsang sempurna (“Complete Breech”) à75%

iii. Letak sungsang tidak sempurna (“Incomplete Breech”)iv. Letak kaki sempurna / tidak sempurna 24%

Page 5: 83569913 Tugas Mandiri Obgyn

v. Letak lutut sempurna / tidak sempurna 1%c. Posisi Bokong ditentukan oleh sakrum à ada 4 posisi yaitu : Kiri / Kanan

depan, Kiri / Kanan Belakang d. Etiologi :

i. Fiksasi kepala pada PAP tidak baik / tidak ada :Panggul sempit, Hidrosefalus, Anensefalus, Plasenta Previa, Tumor Pelvis

ii. Janin mudah bergerak : multi para, Hidramnion, janin keciliii. Kehamilan gandaiv. Kelainan Uterus : mioma uteri, uteri arkuatus/bikornis v. Janin sudah lama mati

vi. Tidak diketahuie. Diagnosis :

i. Kepala di fondus, bagian bawah bokong. DJJ paling jelas diatas pusat.

ii. VT : teraba os. Sakrum, tuber Ischii, Anus, kadang-kadang kaki (pada letak kaki)

f. Rontgen : bayangan kepala di fundusg. Prognosis :

i. Ibu : Robekan perineum, risiko infeksi >ii. Anak: Asfiksia akibat tali pusat terjepit kepala dan panggul, setelah

tali pusat lahir à janin harus lahir dalam 8 menith. Penanganan :

i. Hamil : Versi luar pada UK 34 – 38 minggu ii. Kontra Indikasi :Panggul sempit, Hipertensi, Perdarahan Ante

Partum / Plasenta Previa, Hamil kembar. iii. Persalinan :

Pervaginam :1. Spontan.2. Manual aid (“Partial Extraction”) Bokong à spontan.

Bahu–lengan à Klasik (Deventer),Lovset,MullerKepala à Mauriceau, de Snoo, Naujoks, Praque terbalik.

3. Ekstraksi (“Total Extraction”)Ekstraksi bokong.Ekstraksi kaki.

Bedah Caesar :à Primi tua,riw. Infertilitas, riw. obstetri jelek, janin besar, CPD

3. LETAK LINTANGa. Sumbu memanjang janin menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak

lurus atau mendekati 90º .b. Jika sudut kurang 90º à mengolak (“Oblique”)c. Klasifikasi :

i. Menururt letak kepala : kepala di kiri / kanan.

Page 6: 83569913 Tugas Mandiri Obgyn

ii. Menurut posisi punggung : depan, belakang, atas, bawah d. Insidens : 0.5 – 2%e. Etiologi :

i. Fiksasi kepala tidak ada : panggul sempit, Hidrosefalus, Anensefalus, Plasenta Previa, tumor pelvis

ii. Janin kembar monsteriii. Janin mudah bergerak : Hidramnion, multiparitas, janin kecil,

janin matiiv. Kelainan Uterus : Bikornis, Arkuatus, Septum

f. Diagnosis :i. Perut membuncit kesamping

ii. Fundus lebih rendah dari UK, Fundus / Bagian bawah kosongiii. Balotemen (kepala) di kanan/kiriiv. DJJ setinggi pusat di kanan/kiriv. VT : teraba iga, skapula, bahu, ketiak

Ketiak à tentukan letak kepala (mis: melipat ke kanan à kepala ke kananSkapula à tentukan letak punggungKlavikula à tentukan letak dada

vi. Rontgen : letak janin melintangg. Prognosis

i. Ibu : Ruptura uteri (Spontan/Introgenik), partus lama, KPD à Infeksi

ii. Anak : Kematian 25 – 40% karena prolap tali pusat, trauma persalinan, hipoksia, KPD

h. Penanganan :i. Hamil : Versi luar pada UK 34 – 38 mgg à letak Kepala /

letak sungsang.ii. Persalinan :

a. Pervaginam : Versi – Ekstraksi (ø lengkap),Embriotomi(bayimati).b. Bedah Caesar : Anak hidup, Aterm, panggul normal.

4. KELAINAN DALAM BENTUK JANINa. PERTUMBUHAN JANIN YANG BERLEBIHANb. Berat janin > 4000 gram = “Bayi Besar “c. Frekuensi : 5.3% (4000 gram); 0.4% (> 5400 gram)d. Predisposisi : DM , Post Maturitas, Grande Multie. Pengelolaan :

i. Bila CPD (+) à SCii. Bila CPD (-) à Pervaginam (Resiko Distosia bahu)

f. Prognosis :i. Bayi : Asfiksia, “ Brachial Palsy“, Kematian janin

ii. Ibu : Robekan jalan lahir

Page 7: 83569913 Tugas Mandiri Obgyn

5. HIDROSEFALUS

Penimbunan cairan serebrospinal dalam ventrikel otak à kepala menjadi besar, pelebaran sutura / ubun-ubun

6. JANIN KEMBAR MELEKATa. perlekatan antara dua janin pada kehamilan kembarb. 2 jenis :

i. janin 1 sangat kecil / tidak lengkap, tidak simetris, penyatuan bagian yang tidak sama

ii. Penyatuan Longitudinal / lateral :- Kepala (kraniopagus), dada (Torakopagus)- Panggul (Pigopagus), Perut (Onfalopagus)- Seluruh tubuh dengan 1 kepala (Sinsefalus)

3. DISTOSIA KARENA JALAN LAHIR (“PASSAGE”)

a. JALAN LAHIR KERAS (TULANG PANGGUL)

Page 8: 83569913 Tugas Mandiri Obgyn

i. Morfologi Panggul dibagi 4 jenis :1. Panggul Ginekoid : PAP bundar, DT > DAP, PTP & PBP

luas2. Panggul Antropoid : DAP > DT, Arkus pubis sempit3. Panggul Android : PAP segitiga dengan penyempitan ke

depan, Spina Iskiadika menonjol, Arkus pubis sempit 4. Panggul Platipeloid : DAP < DT pada PAP, Arkus pubis

luasii. Bila ukuran panggul N, berat janin N à apapun jenisnya , dapat lahir

pervaginamiii. Ukuran lebih kecil à Distosi akibat panggul sempitiv. Bentuk panggul Abnormal menurut MUNRO – KERR:

1. perubahan bentuk karena kelainan pertumbuhan intra uterin panggul Naegele, Panggul Robert, Split Pelvis, Panggul Asimetris

2. Perubahan bentuk karena penyakit tulang panggul dan atau sendi panggul :Rakitis, Osteomalasia, fraktura Neoplasma, Atrofi / karies / Nekrosis, penyakit sendi Sakroiliaka & Sendi Sakrokoksigeus

3. Perubahan bentuk karena penyakit tulang belakang : Kifosis, Skiliosis, Spondilolistesis, perubahan bentuk karena penyakit kaki, Koksitis, Luksasio koksa, Atrofi / lumpuh satu kaki

v. Diagnosis Panggul Sempit + CPD :1. Pemeriksaan umum :

a. TBC Kol. Vertebralis, Luksasio Koksa kongenital, Kifosis, Angkilosis Polio Mielitis

b. Tinggi Badan < 145 cmc. Riwayat persalinan.

2. Pelvimetri :a. Klinis : luar : jangka panggul, Dalam VT àUPD

(ukuran panggul dalam)b. Rontgen : bentuk dan ukuran panggul

3. Osborn Test : Kepala menonjol diatas simfisis

4. Muller – Munro Kerr Test : VT à hubungan kepala dan Simfisis

vi. Bahaya pada ibu Partus lama , ruptura uteri iminens, Nekrosis à fistula vesiko servikalis / vesiko vaginalis / rekto vaginalis

vii. Bahaya pada janinPartus lama, Infeksi Intrapartum, prolapsus tali pusat, Moulage hebat à robekan pada tentoreum serebelli, perdarahan intra kranial; fraktura tulang tengkorak.

Page 9: 83569913 Tugas Mandiri Obgyn

viii. Pengelolaan 1. SC efektif / Primer (sebelum inpartu / awal) sekunder (Inpartu

beberapa waktu) à pada partus percobaan gagal.2. Persalinan percobaan : panggul sempit ringan t.d : “trial of

Labor” dan “test of labor” bila gagal à SC

b. KELAINAN JALAN LAHIR LUNAKi. DISTOSIA SERVIKS

1. Terhalangnya kemajuan persalinan karena kelainan pada serviks uteri ada 4 jenis :

a. Serviks kaku (“Cervical rigidity”)i. Seluruh serviks kaku : Primi tua, Parut / “Scar”

pada serviks.ii. Dibagi 2:

Primer à takut, Primi para. Sekunder à bekas luka / parut , infeksi

iii. Pengelolaan : bila obat – obatan (Valium / Petidin) tidak perbaiki keadaan à SC

b. Serviks gantung (“Hanging Cervix”)i. Osteum Uteri Eksternum (OUE) dapat terbuka

lebar, sedangkan Osteum Uteri Internum tidak terbuka untuk corong.

ii. Pengelolaan : bila tak maju à SCc. Serviks Konglumer (“Conglumeratio Cervicis”)

i. OUI dapat terbuka sampai lengkap (10cm), tetapi OUE tidak terbuka.

ii. Pengelolaan : lebarkan pembukaan OUE secara digital / dilatator.

iii. Insisi OUE à “ Durhsen Insision”iv. bila gagal à SC

d. Edema Serviksi. Edema hebat dengan Haematoma, Nekrosis

ii. Pengelolaan : EV / EF atau SCii. KELAINAN PADA SELAPUT DARA

1. Selaput dara kaku àEksisi, Septa Vagina à Eksisi2. Bila gagal sulit à SC

KASUS 1

Page 10: 83569913 Tugas Mandiri Obgyn

A. Diagnosis : G1 P0 A0, Kehamilan primigravida dengan kelainan HIS Incoordinate Uterine Action

B. Tatalaksana :a. Kurangi rasa takut, cemas, tonus otot dengan analgesia dan penenang seperti :

morfin, valium / diazepam.b. Bila partus lama ® akhiri persalinan (EV / EF / SC)

KASUS 2

A. Diagnosis : G5 P4 A0, Janin tunggal hidup presentasi bokongB. Tatalaksana

a. Hamil : Versi luar pada UK 34 – 38 minggu b. Kontra Indikasi :Panggul sempit, Hipertensi, Perdarahan Ante Partum /

Plasenta Previa, Hamil kembar. c. Persalinan :

Pervaginam :i. Spontan.

ii. Manual aid (“Partial Extraction”)1. Bokong à spontan.2. Bahu–lengan à Klasik (Deventer),Lovset,Muller3. Kepala à Mauriceau, de Snoo, Naujoks, Praque terbalik

iii. Ekstraksi (“Total Extraction”)1. Ekstraksi bokong.Ekstraksi kaki.

d. Bedah Caesar :à Primi tua,riw. Infertilitas, riw. obstetri jelek, janin besar, CPD

DAFTAR PUSTAKA :

Page 11: 83569913 Tugas Mandiri Obgyn

Wiknjosastro, hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Mochtar, Prof.Dr.Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

www.obstetriginekologi.com