80932608-teori-rab
-
Upload
r-gery-sandy-agtiar -
Category
Documents
-
view
15 -
download
1
description
Transcript of 80932608-teori-rab
7/15/2019 80932608-teori-rab
http://slidepdf.com/reader/full/80932608-teori-rab 1/9
4.4 Rencana Anggaran Biaya
1. Klasifikasi Bangunan Gedung
Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan fungsi utama bangunan.
Fungsi bangunan gedung dapat dikelompokkan dalam fungsi hunian, fungsi keagamaan,
fungsi usaha, fungsi sosial dan budaya, dan fungsi khusus. Penentuan klasifikasi
bangunan gedung atau bagian dari bangunan gedung ditentukan berdasarkan fungsi yang
digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan, atau perubahan yang diperlukan pada
bangunan gedung.
2. Estimasi Anggaran Biaya Tahap Desain
Desain merupakan proses pembuatan deskripsi atau gambaran dari suatu fasilitas,
dan biasanya dilengkapi dengan detail perencanaan dan spesifikasi, yang kemudian di
implementasikan pada tahap kontruksi. Tahap desain merupakan tahap berikutnya
setelah tahap perencanaan konseptual, namun masih termasuk di dalam tahap
prakontruksi.
Tahap desain ini ada 2 (dua) bagian, yaitu : Desain Skematik dan Detail Desain. Pada
tahap Desain Skematik, tim desain (yang terdiri dari arsitek dan engineer)
menginvestigasikan alternatif desain, material, dan sistem. Sedangkan pada tahap Detail
Desain, tim desain mengevaluasi, memilih, menyelesaikan sistem utama dan komponen
proyek. Jadwal proyek dan anggaran terus dikembangkan dan dimonitor selama tahap ini.
3. Dasar Pertimbangan Dalam Estimasi Biaya Proyek Tahap Desain
Sumber informasi, pengalaman di masalampau
Data-data proyek terdahulu dan laporan yang akurat
Laporan maupun standar yang berlaku
Kondisi perekonomian, baik dalam skala makro maupun mikro
Kondisi sosial yang sedang terjadi di sekitar
Kondisi lingkungan, khususnya lingkungan di sekitar proyek yang bersangkutan
7/15/2019 80932608-teori-rab
http://slidepdf.com/reader/full/80932608-teori-rab 2/9
4. Pembiayaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara
Pembiayaan pembangunan bangunan gedung digolongkan pembiayaan
pembangunan untuk pekerjaan standar (yang ada standar harga satuan tertingginya) dan
pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan non-standar (yang belum tersedia standar
harga satuan tertingginya). Pembiayaan pembangunan bangunan gedung dituangkan
dalam Dokumen Pembiayaan yang terdiri atas komponenkomponen biaya untuk kegiatan
pelaksanaan konstruksi, kegiatan pengawasan konstruksi atau manajemen konstruksi,
kegiatan perencanaan konstruksi, dan kegiatan pengelolaan proyek.
5. Harga Satuan Tertinggi Rata-Rata Per M2 Bangunan Bertingkat Untuk
Bangunan Gedung.
Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan gedung bertingkat adalah
didasarkan pada harga satuan lantai dasar tertinggi per m2 untuk bangunan gedung
bertingkat, kemudian dikalikan dengan koefisien atau faktor pengali untuk jumlah lantai
yang bersangkutan, sebagai berikut:
Koefisien / Faktor Pengali Bangunan Gedung Bertingkat( Sumber : Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara 2002 )
Jumlah lantai Bangunan Harga
satuan per m
2
tertinggi
2 lantai 1,090 standard harga gedung bertingkat
3 lantai 1,120 standard harga gedung bertingkat
4 lantai 1,135 standard harga gedung bertingkat
5 lantai 1,162 standard harga gedung bertingkat
6 lantai 1,197 standard harga gedung bertingkat
7 lantai 1,236 standard harga gedung bertingkat
8 lantai 1,265 standard harga gedung bertingkat
7/15/2019 80932608-teori-rab
http://slidepdf.com/reader/full/80932608-teori-rab 3/9
6. Prosentase Komponen PekerjaanBangunan Gedung
Untuk pekerjaan standar bangunan gedung, sebagai pedoman penyusunan anggaran
pembangunan yang lebih dari satu tahun anggaran dan peningkatan mutu dapat
berpedoman pada prosentase komponenkomponen pekerjaan sebagai berikut :
Tabel4.2. Biaya Pekerjaan Standar Bangunan Gedung
Komponen Gedung Negara
Pondasi 5% -10%
Struktur 25% -35%
Lantai 5% -10%
Dinding 7% -10%
Plafond 6%-8%
Atap 8% - 10% 8%-10%Utilitas 5% - 8% 5% -8%
Pondasi 10% -15%( Sumber : Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara 2002 )
7. Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan
untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
proyek pembangunan.
RAB = Σ ( Volume x Harga Satuan Pekerjaan )( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan )
Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing
daerah, hal ini disebabkan perbedaan harga satuan bahan dan upah tenaga kerja. Ada
dua faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan anggaran biaya suatu bangunan yaitu
faktor teknis dan non teknis. Faktor teknis antara lain berupa ketentuan-ketentuan dan
persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembangunan serta gambar-gambar
kontruksi bangunan. Sedangkan factor non teknis berupa harga-harga bahan bangunan
dan upah tenaga kerja. Dalam melakukan anggaran biaya dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu anggaran biaya kasar (taksiran) dan anggaran biaya teliti.
7/15/2019 80932608-teori-rab
http://slidepdf.com/reader/full/80932608-teori-rab 4/9
a. Penyusunan Anggaran Biaya
Dalam penyusunan anggaran biaya,terlebih dahulu perlu diketahui untuk keperluan
apa dan kapan anggaran biaya tersebut dibuat. Hal ini akan berpengaruh pada
cara/sistem penyusunan dan hasil yang diharapkan. Penyusun anggaran biaya terdiri
dari instansi/dinas/jawatan (khusus bangunan negara), perencana dan kontraktor.
Cara/sistem penyusunan berbeda-beda meskipun berdasarkan pada prinsip yang sama.
Ada 2 (dua) macam jenis penyusunan anggaran biaya, yaitu :
1. Anggaran biaya kasar / taksiran ( cost estimate )
2. Anggaran biaya teliti ( definitif )
a.1. Anggaran Biaya Kasar/Taksiran
Penyusunan anggaran biaya kasar memerlukan bahan-bahan antara lain gambar
prarencana, keterangan singkat mengenai bahan-bahan bangunan yang digunakan, cara
pembuatannya dan persyaratan pokok yang ditentukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan anggaran biaya kasar antara
lain :
- Jenis dan ukuran bangunan
- Jenis kontruksi (berat atau ringan)
- Lokasi bangunan
Cara Perhitungan Anggaran Biaya Kasar
Untuk menghitung anggaran biaya terlebih dahulu perlu disiapkan bahan-bahan
yang telah diuraikan termasuk data/catatancatatan mengenai harga bangunan sejenis
yang ada Selanjutnya perlu ditetapkan ukuran pokok berdasarkan gambar prarencana
yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan harga satuan
pekerjaan. Yang dimaksud dengan ukuran pokok dalam penulisan disini adalah untuk
bangunan gedung, yang dipakai sebagai ukuran pokok adalah luas lantai per m2, luas
atap per m2 atau sisi bangunan per m3 (jarang digunakan). Perkiraan harga satuan
yang digunakan baik untuk perhitungan luas lantai, maupun isi bangunan, tergantung
pada :
7/15/2019 80932608-teori-rab
http://slidepdf.com/reader/full/80932608-teori-rab 5/9
1. Sifat atau bentuk bangunan yang meliputi : bangunan sederhana, bangunan
sedang atau baik, bangunan megah atau monumental.
2. Jenis bangunan yang meliputi : bangunan gedung, rumah tinggal, kantor,
sekolah, gedung pertemuan dan sebagainya.
3. Jenis Kontruksi yang meliputi : berat atau ringan dari kontruksi, gedung
bertingkat/tidak bertingkat
4. Jenis Bahan-bahan bangunan pokok yang digunakan
Untuk menentukan ukuran pokok dapat ditempuh beberapa cara, yaitu :
1. Luas lantai (ukuran dalam, ukuran sumbu dan ukuran luar).
2. Luas atap (ukuran berdasarkan denah bangunan termasuk tritisan)
3. Isi bangunan, dihitung berdasarkan luas lantai dikalikan tinggi gedung.
Ukuran tinggi gedung dihitung dari tenggah-tengah kedalaman fondasi (separuh
tinggi pondasi dari alas pondasi sampai lantai) dengan tengah-tengah jarak antara
talang atau tritisan dan puncak bangunan. Ruang bawah (basement ) dihitung penuh.
( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan )
a.2. Anggaran Biaya TelitiBahan-bahan yang diperlukan dalam penyusunan anggaran biaya teliti, antara lain :
1. Peraturan dan syarat-syarat ( Bestek )
2. Gambar rencana atau Gambar Bestek
3. Buku analisa BOW.
4. Peraturan-peraturan normalisasi yang bersangkutan
5. Peraturan-peraturan bangunan Negara dan bangunan setempat.
6. Syarat-syarat lain yang diperlukan.
Cara Menyusun Anggaran Biaya Teliti
Perhitungan yang dibuat untuk menyusun anggaran biaya teliti akan menghasilkan
suatu biaya atau harga bangunan dan dengan biaya atau harga tersebut untuk
pelaksanaan, bangunan akan terwujud sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena
7/15/2019 80932608-teori-rab
http://slidepdf.com/reader/full/80932608-teori-rab 6/9
itu anggaran biaya teliti harus disusun dengan teliti, rinci dan selengkap-lengkapnya.
Sebelum mulai menghitung anggaran biaya teliti perlu diperhatikan ketentuanketentuan
sebagai berikut:
1. Semua bahan untuk menyusun anggaran biaya teliti supaya dikumpulkan dan
diatur dengan rapi.
2. Gambar-gambar rencana atau gambar bestek dan penjelasan atau keterangan
yang tercantum dalam peraturan dan syarat-syarat atau bestek, berita acara atau
risalah penjelasan pekerjaan harus selalu dicocokan satu sama lain.
3. Membuat catatan sebanyak mungkin yang perlu, baik mengenai gambar bestek
ataupun bestek.
4. Menentukan sistim yang tepat dan teratur yang akan dipakai dalam perhitungan.
( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan )
Harga Satuan Pekerjaan
Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja atau
harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi berdasarkan
perhitungan analisis. Analisis disini adalah ketentuan umum yang ditetapkan oleh Dinas
Pekerjaan Umum Depok. Dalam Analisis Satuan Komponen, telah ditetapkan koefisien
(indeks) jumlah tenaga kerja, bahan dan alat untuk satusatuan pekerjaan. Secara umum
dapat dirumuskan sebagai berikut :
RAB = Σ ( Volume x Harga satuan pekerjaan )
Dalam Penyusunan RAB diperlukan Jumlah volume per satuan pekerjaan dan analisa
harga satuan pekerjaan berdasarkan gambar bestek serta syarat-syarat analisa
pembangunan kontruksi yang berlaku.
Prosentase Bobot Pekerjaan
Prosentase bobot pekerjaan merupakan besarnya nilai prosentase tiap item-item
pekerjaan, berdasarkan perbandingan antara anggaran biaya pekerjaan dengan harga
bangunan. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :
7/15/2019 80932608-teori-rab
http://slidepdf.com/reader/full/80932608-teori-rab 7/9
Persentase Bobot Pekerjaan (PBP) =
x 100 %
( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan )
Uraian Rencana Penjadwalan Pekerjaan menggunakan Ms. Project
Beberapa Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun Uraian Rencana Kerja, yaitu :
1. Urutan langkah kerja tidak boleh terbalik
2. Setiap Bagan pekerjaan digambarkan dengan garis lurus sebagai garis kegiatan
3. Panjang garis kegiatan ditentukan oleh jumlah hari atau jumlah minggu4. Jumlah hari atau minggu dapat dihitung berdasarkan jumlah tenaga kerja
5. Bagian-bagian pekerjaan dapat digabungakan menjadi satu garis kegiatan.
Untuk menyusun rencana kerja, waktu yang dipergunakan dalam bentuk hari atau
mingguan.
Time Schedule ( Rencana Kerja )
Yang dimaksud dengan Penjadwalan ( Time Schedule ) adalah mengatur rencana
kerja dari satu bagian atau unit pekerjaan. Kegiatan ini meliputi :
- Kebutuhan tenaga kerja
- Kebutuhan material atau bahan
- Kebutuhan waktu
- dan Transportasiataupengangkutan
Dari time schedule kita akan mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan dapat di
selesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling terkait antara satu dan lainnya.
Metode Penjadwalan Proyek Barchart ( Diagram Balok )
Metode ini mula-mula dipakai dan diperkenalkan oleh Hendri Lawrence Gantt pada
tahun 1917. Metode ini bertujuan mengidentifikasikan unsur waktu dan urutan dalam
merencanakan suatu kegiatan, yang terdiri dari waktu mulai, waktu selesai dan pada
saat pelaporan. Barchart (Diagram Balok) sangat bermanfaat sebagai alat perencanaan
7/15/2019 80932608-teori-rab
http://slidepdf.com/reader/full/80932608-teori-rab 8/9
dan komunikasi. Bila digabungkan dengan metode lain, misalnya grafik “S” dapat dipakai
untuk aspek yang lebih luas. Kelemahan Barchart (Diagram Balok) adalah kurang dapat
menjelaskan keterkaitan antara kegiatan yang satu dengan yang lainnya. misalnya
kegiatan pondasi terjadi perubahan atau terlambat. Perubahan yang terjadi tersebut
tidak terlihat secara langsung mempengaruhi kegiatan lainnya, hal tersebut disebabkan
tidak jelasnya hubungan (relationship ) antar kegiatan.
7/15/2019 80932608-teori-rab
http://slidepdf.com/reader/full/80932608-teori-rab 9/9