8-SPM.pdf

download 8-SPM.pdf

of 13

Transcript of 8-SPM.pdf

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    1/13

    Standar Pelayanan Minimal

    sebagai salah satu persyaratan

    menjadi

    Badan Layanan Umumdan

    Peningkatan mutu

    PMPK UGM

    Dalam kehidupan sehari-hari, tiap

    orang selalu

    dihadapkan pada aturan, norma,

    standar, ukuran yang harus dipenuhi

    Standar minimal

    Bangun pukul berapa ?

    Berangkat ke kantor pukul berapa ?

    Pakaian yang akan dipakai ke kantor seperti apa ?

    Make up untuk ke kantor bagaimana ?

    Tata rambut bagaimana ? Cukup disisir biasa, atauyang bagaimana ?

    Mengendarai mobil dengan kecepatan berapa ? Mobilyang mana yang akan dipakai ? Direktur standarminimal mobilnya seperti apa ? Dokter spesialisseperti apa ?

    Route yang akan ditempuh, route yang mana

    Dexterity

    Seks

    Latar belakang

    tiga sudut pandang:

    peraturan perundangan,

    pelayanan kesehatan dan pelayanan rumah sakit

    sebagai pelayanan publik yang harus dapat

    memuaskan pelanggan (kepentingan pelanggan),

    dan

    perubahan kelembagaan organisasi rumah sakit

    menjadi badan layanan umum (kepentingan

    organisasi)

    Standar Pelayanan

    Kesehatan

    Sub pokok bahasan

    1. Definisi standar pelayanankesehatan

    2. Manfaat standar dalampelayanan kesehatan

    3. Tipe-tipe standar dalampelayanan medis

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    2/13

    Definisi

    Oxford dictionary:

    Standar adalah tingkat keprimaan, dan

    digunakan sebagai dasar perbandingan

    standar adalah tingkat minimum yang

    jika dicapai masyarakat kemungkinan

    besar akan puas

    Standar dikenal sebagai model untuk

    dicontoh

    Definisi standar

    Donabedian:

    Variasi yang dapat diterima dari suatu

    norma atau kriteria

    Kriteria/elemen yang ditetapkan yang

    digunakan untuk mebandingkan aspek-

    aspek pelayanan; atau norma yang

    digunakan untuk menilai kinerja

    pelayanan medis

    Definisi standar

    Katz & Green:

    Pernyataan tertulis tentang harapan

    spesifik

    Standar dibedakan dalam tiga domain:

    standar tata kelola, standar praktik,

    and standar pelayanan

    Definisi standar

    Meissenheimer:

    Ukuran baku terhadap kuantitas,kualitas, nilai/manfaat,

    Tingkat kinerja yang diharapkan ataudisepakati bersama

    Batasan yang dapat diterima akanadanya variasi terhadap norma ataukriteria

    Definisi standar

    WHO:

    Kaji banding (benchmark) terhadap

    pencapaian yang didasarkan pada tingkat

    pencapaian terbaik yang diinginkan

    Standar menjadi model untuk dicontoh dan

    dapat digunakan sebagai dasar untuk

    melakukan pembandingan

    Definisi standar

    (PP 102/2000)

    Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yangdibakukan termasuk tata cara dan metode yangdisusun berdasarkan konsensus semua pihak yangterkait dengan memperhatikan syarat-syarat

    keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkunganhidup, perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi, serta pengalaman, perkembangan masakini dan masa yang akan datang untuk memperolehmanfaat yang sebesar-besarnya.

    Standardisasi adalah proses merumuskan,menetapkan, menerapkan dan merevisi standar, yangdilaksanakan secara tertib dan bekerjasama dengansemua pihak.

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    3/13

    Definisi standar

    (Penjelasan pasal 53 ayat 2 UU

    23/1992)

    Standar profesi adalah pedoman

    yang harus dipergunakan sebagai

    petunjuk dalam menjalankan

    profesi secara baik

    KepMenKes 1457/2003

    Ketentuan umum:

    SPM bidang kesehatan di

    Kabupaten/kota adalah tolok ukur

    kinerja pelayanan kesehatan yang

    diselenggarakan Kabupaten/kota

    Dimana kata standar

    ada dalam peraturan

    perundangan

    yang berkait dg

    kesehatan

    UU No 23/1992 (Undang Undang Kesehatan) Pasal 53ayat 2

    Terdapat pada UUPK No 29/2004 Ps 44 & Ps 51

    Terdapat pada PP 102/2000 Standar nasional

    PP 23/2005 : Pengelolaan keuangan BLU

    PP 65/2005 : Pedoman Penyusunan dan PenerapanSPM

    KepMenKes NOMOR 1457/MENKES/SK/X/2003TENTANGSTANDAR PELAYANAN MINIMALBIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

    MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KepMenKes 228/2002: STANDAR PELAYANAN

    MINIMAL RUMAHSAKIT ***

    Kerancuan pengertian standar

    Standar diartikan sebagai kewenangan wajib

    Standar diartikan sebagai batasan nilai yang harusdicapai

    Standar diartikan sebagai tolok ukur (indikator) Standar diartikan sebagai prosedur

    Standar diartikan sebagai persyaratan (requirement)

    Standar diartikan sebagai standar teknis (practiceguidelines)

    Masalah ? Tidak masalah ! Yang penting konsistensidalam penggunaan istilah.

    Benefit of

    standards

    in clinical

    practice

    Needs

    Expectation

    Clinical

    outcomed

    Customer

    Focus

    Requirement

    Process Variation

    Process Improvement

    S D

    A C

    P D

    A CRe-engineering

    Q S

    P A

    Evidence Based

    8 dimensions:

    access

    effectiveness

    efficiency

    safety

    continuity of care

    technical competence

    amenities

    human relationship

    Principles:

    Customer focus

    Process focus

    Commitment

    Empowerment

    Vision, Mission, Values, Management System, Leadership

    Change of Behavior

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    4/13

    Akses thd pelayanan

    Keefektifan

    Efisiensi

    Keamanan

    Kelangsungan layanan

    Kompetensi tehnis

    Kenyamanan

    Hub. Antar manusia

    6 Dimensi mutu (WHO-Eropa)

    Clinical effectiveness

    Efficiency

    Staff orientation

    Responsive Governance

    (Patient) Safety

    Patient centeredness

    !"

    Manfaat standar dalam praktik klinis

    Mengurangi variasi proses (Schroeder,1994)

    Keamanan pasien (patient safety) danpetugas kesehatan: (Moss & Barrach, 2002;Reason, 2002)

    Persyaratan profesi (Schroeder, 1994)

    Dasar untuk mengukur mutu dan kinerja(Schroeder, 1994).

    Keterbatasan potensial dari standar

    Tidak tersedianya atau salah mengartikan evidens klinis

    Rekomendasi dipengaruhi opini, pengalaman klinisi, dankomposisi kelompok penyusun standar

    Adanya pertimbangan selain kebutuhan pasien, yaitu pertimbanganpolitis, manajerial, ekonomi, dsb.

    Ketidak cocokan Standar yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga

    profesi Pertimbangan/penilaian yang tidak adil thd mutu pelayanan karena

    dibandingkan dengan standar yang tidak tepat

    Adanya standar kadang kadang mengabaikan kompleksitaspelayanan klinis

    Rekomendasi yang tidak didukung evidens dapat berakibat terapiyang kurang optimal, kurang efektif, bahkan membahayakanpasien.

    Konsistensi dan terbatasnya variasi pelayanan kadang kadangmengorbankan kebutuhan sepesifik pasien

    Kadang dapat berakibat perubahan kebijakan (public policy) yang

    Tipe-tipe standar

    Donabedian:

    Standar struktur: segala sesuatu yang kitagunakan (the things we use ): SDM, uang,sumber daya yang lain)

    Standar proses: kegiatan yang kita lakukan(what we do): kegiatan yang meliputi asuhan,pelayanan, maupun manajemen

    Standar hasil (outcome): hasil-hasil yang ingindicapai

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    5/13

    Standard

    External Standards

    Internal Standards

    Developed by people/organization outside the health care

    Facility (disusun oleh pihakdi luar organisasi)

    Developed by the health care facility itself based on evidence,

    References, and the conditions of the organization (disusun sendidi oleh

    lembagapenyedia pelayananberbasis evidesn, referensi, dan kondisi

    Organisasi)

    (Burrill & Ledolter, Achieving Quality through Continual Improvement)

    Standard

    Minimal

    Optimal

    Achievable

    No service should fall bellow

    this standard

    A must, bellow which lies the

    unacceptable

    The best level of service that

    can be achieve

    Represent a degree of excellence

    The level of performance achieve

    by the top quartile of service

    (MuirGray, J.A., Evidence Based Health Care, 2001; WHO, 1993)

    Fokus dari standar

    Standar teknis:

    Organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan:

    Standard Operating Procedures

    Praktik klinis: Standar pelayanan klinis, Pedoman

    pelayanan klinis, protokol klinis (Clinical Practice

    Guidelines/ Standards or Clinical Protocols), dan Care

    Pathways

    SPM Rumah Sakit, indikator kinerja (Kepmenkes

    228/2002): Pelayanan medik

    Pelayanan penunjang

    Pelayanan keperawatan Manajemen rumah sakit

    Standar yang disusun

    Oleh

    Departemen

    Kesehatan

    Standar untuk

    Evaluasi

    Sistem manajemen

    Mutu

    DisusunOleh lembaga

    akreditasi

    Akreditasi

    Perijinan

    Organisasi

    Profesi

    Standar

    pelayanan klinis

    Prosedur klinisPedoman klinis

    Standar pelayanan

    publik

    Standar administrasi

    Dan manajemen

    Standar

    Internal

    Profesi

    Kesehatan

    Perhatikan pernyataan ini:

    Penyusunan standar (praktik) tidaklah tanpa

    kontorversi, banyak dokter yang mengatakan bahwa

    adanya standar akan membatasi mereka dalam

    mengambil keputusan klinis ketika merawat pasien(WHO, 1993).

    Organization and

    management standards are

    easier to develop, monitor

    and evaluatebut.

    practice to implement the standardsrequire a great deal ofconsensus

    building to achieve and to interpretappropriately

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    6/13

    Tinjauan dari sudut pandang peraturan

    perundangan

    UU 22/99

    UU 32/2004, UU 33/2004Perpu 3/2005

    PP 84/2000

    PP 8/2003

    Otonomidaerah

    Kewenanganwajib

    StandarPelayanan

    Minimal

    KepMenKes 1747/2000: Bid. Kes KepMenKes 228/

    2002: RS

    Instruksi Presiden

    No 5/2004Percepatan PembrtsnKorupsi

    KepMenPan28/2004AkuntabilitasPelay. publik

    akuntabilitas

    KepMenKes1457/2003

    PemerintahanDaerah

    Pedomanorganisasi

    Perangkat Daerah

    PP 65/2005pedoman

    Tinjauan dari sudut pandang

    customer

    Patient care process

    Service process

    S P O

    Indikator kinerja

    dan targetpencapaian

    yg sesuai standardan

    harapan

    QualitySatisfaction

    Safety

    Customers

    Needs, expectations,

    requirements

    process variations

    process incapability

    process failureQMS

    Tinjauan dari sudut pandang

    kelembagaan rumahsakit sbg BLU

    PP 23/2005

    UU No 1/

    2004

    RS sebagai

    Badan layanan umum

    Akuntabilitas

    Indikator&

    Tatget kinerja

    Perbendaharaan

    Negara

    Pengelolaan

    Keuangan

    BLU

    Pasal 1 butir 23 UU No 1/2004

    BLU dibentuk dg tujuan meningkatkan pelayanankepada masyarakat dalam rangka memajukankesejahteraan umum

    Fleksibilitas pengelolaan keuangan

    Prinsip ekonomi dan produktivitas

    Praktik bisnis yang sehat

    Tidak mencari keuntungan

    Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensiproduktivitas ala korporasi

    Pendapatan dapat digunakan secara langsung

    Bukan sebagai subjek pajak

    SPM pada PP 23/2005

    Pasal 1 butir 10: Rencana bisnis dan anggaran (RBA)memuat target kinerja

    Pasal 1 butir 11: SPM adalah spesifikasi teknistentang tolok ukur layanan minimum yang diberikan

    oleh BLU kepada masyarakat Pasal 4 butir 4: Persyaratan administratif BLU:

    a. pernyatan kesanggupan meningkatkan kinerja pelayanan

    b. pola tata kelola

    c. rencana strategis bisnis

    d. laporan keuangan pokok

    e. standar pelayanan minimum

    f. laporan audit terakhir

    SPM pada PP 23/2005 (lanjutan)

    Bab IV Ps 8 butir 1,2,3, perhatikan butir 3: SPMharus mempertimbangkan: Kualitas layanan

    Pemerataan dan kesetaraan layanan

    Biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan Pasal 10 butir 3 : RBA disusun berbasis kinerja

    Pasal 11 butir 2 : RBA disertai dengan usulan standarpelayanan minimum dan biaya dari keluaran yangakan dihasilkan

    Pasat 28 butir 1`: Pimpinan BLU bertanggung jawabterhadap kinerja operasional BLU sesuai dengantolok ukur yang ditetapkan dalam RBA

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    7/13

    PP 23 tahun 2005

    Standar layanan BLU semestinya memenuhi

    persyaratan SMART: Specific : fokus pada jenis layanan

    Measurable : dapat diukur

    Achievable : dapat dicapai

    Reliable : relevan dan dapat diandalkan

    Time specific : ada batasan waktu

    PP 65 / 2005 tentang pedomam

    penyusunan dan penerapan SPM

    Pasal 1 Ketentuan umum: 6: Standar pelayanan minimal yang selanjutnya disingkat

    SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanandasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhakdiperoleh setiap warga secara minimal

    7: Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dankualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaransasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatuSPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan/ataumanfaat pelayanan

    8: Pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik yangmendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhanmasyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi danpemerintahan

    PP 65/2005

    Pasal 4:

    Ayat 3: Dalam penyusunan SPM yang

    dimaksud pada ayat (1) ditetapkan jenis

    pelayanan dasar, indikator SPM, dan batas

    waktu pencapaian SPM

    Sifat SPM (PP 65/2005, ps 3)

    Disusun sebagai alat pemerintah dan pemda untuk menjaminakses dan mutu

    Sederhana

    Konkrit

    Mudah diukur

    Terbuka

    Terjangkau

    Dapat dipertanggungjawabkan

    Mempunyai batas waktu pencapaian

    Disesuaikan perkembangan kebutuha, prioritas, kemampuankeuangan, kemampuan kelembagaan, dan kemampuan personil

    KepMenKes No 228 tahun 2002

    SPM RS adalah standar penyelenggaraan:

    Pelayanan medik

    Pelayanan penunjang

    Pelayanan keperawatan Manajemen rumah sakit

    Manajemen Sumberdaya Manusia

    Manajemen Keuangan

    Manajemen Sistem Informasi Rumah Sakit

    Sarana prasarana

    Mutu Pelayanan

    Standar Pelayanan

    Minimum

    Standar

    Teknis

    Standar

    Teknis

    Standar

    Teknis

    Fasilitas dan peralatan

    Kebijakan dan manajemen

    Masyarakat

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    8/13

    RencanaStrategik

    Rumah Sakit

    Indikator kinerja

    Rumah sakit

    Standar teknis

    SOPRumah

    Sakit

    Ketersediaan

    dataSPM

    SPM RS tahun 2006

    Keperawatan

    Manajemen

    Pelayanan gakin

    Penunjang

    Medik

    Target

    (threshold)

    IndikatorPelayanan

    Specific, Measurable, Achievable, Reliable, Time specific

    Keperawatan

    Gakin

    Penunjang

    MedikKemudahan pelayanan

    Kecepatan pelayanan

    Mutu pelayanan

    Cakupanpelayanan

    Kepuasanpasien

    TargetIndikatorPelayanan

    Manajemen

    SDM

    Komitmen SDM

    Kompetensi SDM

    Kesejahteraan karyawan

    Sarana dan Prasarana

    Pemanfaatan alat

    Pemanfaatan sarana,

    Keuangan

    Pendapatan fungsional RS

    Efisiensi

    Sisteminformasi

    TargetIndikatorPelayanan

    Pertimbangan dalam memilih indikator yang

    prioritas untuk menilai kinerja pelayanan

    Diwajibkan/dipersyaratkan oleh peraturan

    perundangan

    Dipersyaratkan oleh pemilik (pertanggung jawaban)

    Ketersediaan data

    High risk, high cost, high volume, problem prone

    Konsensus

    Dipersyaratkan oleh customer

    Cara menyusun indikator

    Ada kejelasan tujuan dan latar belakang dari tiap-tiapindikator, mengapa indikator tersebut penting dan dapatmenunjukkan tingkat kinerja organisasi/bagian/unit kerja

    Kejelasan terminologi yang digunakan

    Kapan pengumpulan data (kapan indikator harus di update),kapan harus dianalisis, cara analisis, dan interpertasinya

    Numerator dan denominator

    Threshold (target)

    Dari mana data diperoleh (sistem informasi untuk mendukungperolehan data)

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    9/13

    Langkah penyusunan indikator

    kinerja

    Menciptakan lingkungan yang menyadari perlunyamengukur kinerja (klinis): Memahami konteks/latar belakang penyusunan indikator

    (apa yang ingin dikerjakan, mengapa, bagaimana, sebaikapa, dan problem apa yang mungkin dijumpai)

    Kejelasan tujuan penyusunan indikator

    Identifikasi pendukung dan penghambat dan bagaimanamengatasinya

    Membentuk tim penyusun

    Pelajari sistem mutu yang ada

    Tentukan sumber informasi yang dibutuhkan untukmenyusun indikator

    Workshop untuk mendapat dukungan dari pihak terkait

    Penyusunan indikator:

    Review indikator-indikator yang ada dari literatur maupundari DepKes

    Review indikator-indikator yang selama ini digunakan

    Identifikasi unit-unit terkait

    Identifikasi indikator-indikator yang dapat dimonitor

    Susun indikator

    Tetapkan metoda pengumpulan data dan sumber informasi

    Tentukan metoda analisis

    Sosialisasi

    Tetapkan cara pelaporan indikator

    Penerapan indikator:

    Monitor proses pengumpulan data

    Monitor analisis terhadap indikator dan pelaporannya

    Monitor penggunaan hasil analisis indikator

    Hitung biaya implementasi

    Review:

    Kaji ulang terhadap indikator, cara pengumpulan data,analisis dan hasil analisis, pemanfaatan indikator untukperbaikan, tindak lanjut perbaikan

    Perbaikan/penambahan/pengurangan indikator

    Evaluasi dan ongoing monitoring

    Cara menetapkan threshold(Katz & Green, 1997)

    Sentinel event (kejadian luar biasa, a serious, undesirable, andoften avoidable process or outcome) indicator: target = 0,misalnya pembedahan pada sisi yang salah

    Rate based indicator: Kumpulkan data untukperiode waktutertentu

    Hitung mean dan standard deviasi

    Tetapkan simpangan yang bisa diterima

    Ingat rate-based indicator tidak pernah100 %

    Rujukan (referensi) sebagai konsensus nasional atau konsensusprofesi

    Jika rate based indicator belum dapat ditentukan, dapatditetapkan threshold secara konsensus pada tahun pertama.

    Adakalanya threshold tidak dapat ditetapkan, penilaian

    terhadap indikator berdasarkan trend naik atau turun.

    4 hariALOSKeperawatan

    40 orangJumlahgakin dirawatdi

    kelas tiga per bulanGakin

    6 jam

    30 menit

    Penyelesaian foto rontgen

    plain foto biasa

    Penyelsaian foto rontgen

    plain foto cito

    Penunjang

    0 %

    5 %

    10 menit

    Pembedahan pada sisi

    yang salah

    Angka infeksipaskabedah

    Responstime rata-rata

    pelayananIGD

    Medik:

    Target minimalIndikatorPelayanan

    Contoh:

    Format SPM

    Keterangan

    / rujukan

    Dimensi

    mutu

    Target

    Waktu

    Target

    Pencapaian

    DenominatorNumeratorRasionaslisasiIndikatorJenis

    Pelayanan

    No

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    10/13

    Standar pencapaian

    (threshold/target)

    Data persalinandan statistik inpatient dirumah sakitSumber data numerator dan

    denominator

    Tidak adaDenominator (penyebut)

    Postnatal LOS dariibu di rumah sakitdiukurdalam hariNumerator (pembilang)

    Tiaptiga bulanPeriode dilakukananalisis

    TiapbulanFrekuensi updating indikator

    (pengumpulan data)

    Pengertian postnatal :.dsbDefinisiterminologiyang

    digunakan

    Ada kecenderunganearly discharge bagiibu segerasesudah melahirkan,

    sehingga perawatan belum sempurna, ibu sudah dipulangkan, dan dap at

    membahayakan bagi ibu dan bayi yang dilahirkan. Pada kas us-kasus tertentujustru terjadi perpanjangan lama perawatan yang berakibat pasiendirugikan

    Rationalisasi

    Memberikansignal apakah postnatal maternal LOS lebihtinggiatau lebih

    rendah dibandingkanrata-rata rumahsakit mitra benchmark

    Tujuan indikator

    EfficiencyDimensi mutu

    Rata-rata LOS maternal postnatal sesudah melahirkanIndikator

    90 %Standar pencapaian

    (threshold/target)

    Dokumen rekam medisSumber data numerator dan

    denominator

    Jumlah seluruh rekam medis yang disampling pada periode s atu bulanDenominator (penyebut)

    Jumlah rekam medis yang disampling yang terisi dengan lengkap pada periode

    satu bulan

    Numerator (pembilang)

    Tiap tiga bulanPeriodedilakukananalisis

    Tiap bulanFrekuensi updating indikator

    (pengumpulan data)

    Rekam medis adalah

    Kelengkapan rekam medis meliputi kelengkapan pengisian identitas, biodata,

    riwayat penyakit, diagnosis, terapi, tindak lanjug.

    Definisiterminologiyang

    digunakan

    Dari hasil survey tahun 2005 ternyata 50 % sa mpel RM yang diambil tidak

    diisi lengkap. Kelengkapan pengisian rekam medis sangat diperlukan untuk

    tindak lanjut pelayanan medis, begitu juga pada saat kunjungan ulang pasien.

    Rationalisasi

    Untuk menilai kinerja dokter spesialis dalam melakukan pengisiandok umen

    rekam medis

    Tujuan indikator

    Continuity of care, patient safetyDimensi mutu

    Angka kelengkapan rekam medisIndikator

    5 %Standar pencapaian(threshold/target)

    Dokumen rekam medisSumber data numerator dandenominator

    Jumlah pasien rawat inap yang dipasang infus dalam waktu satu

    bulan

    Denominator (penyebut)

    Jumlah pasien yang mengalami phlebitis setelah dilakukan

    pemasangan infus 2 hari dalam waktu satu bulan

    Numerator (pembilang)

    Setiap tiga bulanPeriode dilakukananalisis

    Setiap bulanFrekuensi updating indikator(pengumpulan data)

    Phlebitis adalah radang pada pembuluh darah balik setelah dilakukan

    pemasangan infus 2 hari dengan tanda-tanda:.....

    Definisiterminologiyang

    digunakan

    Dari 100 pasien yang diinfus 10 % mengalami phlebitis dari hasil

    survei Jan s/d Mar 2006. Terjadiany phlebitis terkait dengan ketidak

    taatan dalam menjalankan prosedur pemasangan infus. Phlebitis

    berpotensi untuk terjadinya sepsis

    Rationalisasi

    Untuk mengetahui apakah petugas bekerja sesuai protap pemasangan

    infus

    Tujuan indikator

    Keselamatan pasien, kompetensi tehnisDimensi mutu

    Angka kejadian phlebitis di ruang rawat inap 2 hari setelah

    pemasangan infus

    Indikator

    Penanggung jawab pengumpulan

    data

    5 %Standar pencapaian

    (threshold/target)

    Check list harian infeksi nosokomialSumber data numerator dan

    Jumlah pasien rawat inap yang dipasang infus dalam waktu satu bulanDenominator (penyebut)

    Jumlah pasien yang mengalami phlebitis setelah dilakukan pemasangan infus 2 hari

    dalam waktu satu bulan

    Numerator (pembilang)

    Setiap bulanPeriodedilakukananalisis

    Setiap hariFrekuensi updating indikator

    (pengumpulan data)

    Phlebitis adalah radang pada pembuluh darah balik setelah dilakukan pemasangan

    infus 2 hari dengan tanda-tanda:.....

    Definisiterminologiyang

    digunakan

    Dari 100 pasien yang diinfus 10 % mengalami phlebitis dari hasilsurvei Ja n s/d Mar

    2006. Terjadiany phlebitis terkait dengan ketidak taatan dalam menjalankan prosedur

    pemasangan infus. Phlebitis berpotensi untuk terjadinya sepsis

    Rationalisasi

    Untuk mengetahui apakah petugas bekerja sesuai protap pemasangan infusTujuan indikator

    Keselamatan pasien, kompetensi tehnisDimensi mutu

    Angka kejadian phlebitis di ruang rawat inap 2 hari setelah pemasangan infusIndikator

    Standar pencapaian

    (threshold/target)

    Sumber data numerator dan

    denominator

    Denominator (penyebut)

    Numerator (pembilang)

    Periode dilakukananalisis

    Frekuensi updating indikator

    (pengumpulan data)

    Definisiterminologiyang

    digunakan

    Rationalisasi

    Tujuan indikator

    Dimensi mutu

    Indikator

    Standar pencapaian

    (threshold/target)

    Sumber data numerator dan

    denominator

    Denominator (penyebut)

    Numerator (pembilang)

    Periodedilakukananalisis

    Frekuensi updating indikator

    (pengumpulan data)

    Definisiterminologiyang

    digunakan

    Rationalisasi

    Tujuan indikator

    Dimensi mutu

    Indikator

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    11/13

    Standar pencapaian

    (threshold/target)

    Sumber data numerator dan

    denominator

    Denominator (penyebut)

    Numerator (pembilang)

    Periode dilakukananalisis

    Frekuensi updating indikator

    (pengumpulan data)

    Definisiterminologiyang

    digunakan

    Rationalisasi

    Tujuan indikator

    Dimensi mutu

    Indikator

    Angka dekubitus :

    Appropriateness dari pelayanan keperawatan

    Jumlah pasien yang jatuh dari tempat tidur

    dalam waktu satu bulan:

    Patient safety

    Angka kelengkapan rekam medis:

    Continuity of care (kesinambungan pelayanan)

    Patient safety

    Kesimpulan

    Standar pelayanan minimal yang mempunyai dua elemenpokok, yaitu: indikator kinerja

    dan target (threshold) yang harus dicapaiperlu disusun dalampenyelenggaraan pelayanan kesehatan (baikpelayanan dasar maupunrujukan)

    Standar pelayanan minimal perlu disusun dengan tiga alasan,yaitu: a. peraturan perundang menghendakidemi menjamin akuntabilitas

    pelayanan publik,

    b. pasien sebagai fokuspelayanan membutuhkandan menghendakipelayanan yang berkualitas, memuaskan, dan dapatdijaminmemberikan keamanan, dan

    c. untuk menjadi badan layananumum, rumah sakit harus dapatmenunjukkanakuntabilitas kinerjanya denganditetapkannya indikator

    dan target pencapaian tiap indikator kinerja.

    Tanya jawab

    Tugas diskusi

    1. Jenis-jenis pelayanan dasar yang ada di

    rumah sakit

    2. Susun SPM untuk masing-masing jenis

    pelayanan dasar tersebut

    3. Presentasi hasil diskusi

    4. Perbaikan

    5. Kesepakatan jenis pelayanan, indikator, dan

    target serta waktu pencapaian.

    Rencana tindak lanjut

    Tidak berhenti pada SPM, tetapi lebih

    lanjut perlu disusun standar teknis

    untuk mencapai SPM tsb

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    12/13

    References

    Bapelkes Gombong(2000), LaporanEvaluasi Pasca PelatihanJaminan Mutu, Gombong.

    Katz, J.M., Green, E.,(1997)Managing Quality: A Guide to System-Wide Performance

    Management in Health Care, 2nd ed, Mosby, St Louis: 24-32

    Meisenheimer, C.G., (1997)Improving Quality: A guide to Effective Programs, 2nd ed, Aspen,

    Maryland:33-44. Mohr, J.J., Batalden, P.B., (2002), Improving Safety on the front lines: the role of clinical

    microsystems, QualSaf Health Care: 11:45-50.

    Morris, A.H., Decision support and safety of clinical environment,QualSaf Health Care. 11:69-

    75.

    Moss, F., Barach, P., (2002), Quality and Safety in Health Care: a time of transition,

    QualSafHealth Care, 11:1.

    NHMRC (National Health and Medical Research Council), 1998,A guide to development,

    implementation, and evaluation of clinical practice guidelines, Canberra.

    Pusdiklat DepKesRI, (1996)ModulPelatihan JaminanMutu PelayananKesehatan Dasardi

    Puskesmas, Jakarta

    Reason, J., Combating omission errors through task analysis and good re minders,

    Qual Saf Health Care, 11:40-44.

    Schroeder, P., (1994),Improving Quality and Performance: Concepts, Programs, and

    Technioques, Mosby, St Louis: 9-11

    Swage, T., (2000), Clinical Governance in Health Care Practice, Butterworth Heinemann,

    Oxford: 197.

    WHO, Division of Strengthening of Health Services District Health S ystem, The Contemporary

    use of Standards in Health Care, 1993.

    UU 23/1992

    Pasal 53 ayat 2

    Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnyaberkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan

    menghormati hak pasien

    UU No 8/99 Perlindungan konsumen

    pasal 5 HakKonsumenadalah:

    a. hak atas kenyamanan, keamanan, dankeselamatandalam mengkonsumsibarang dan / ataujasa;

    b. hakuntukmemilih barang dan/atau jasasertamendapatkan barang dan/ataujasatersebutsesuaidengan nilaitukar dan kondisiserta jaminanyang dijanjikan;

    c. hak atas informasdi yang benar, jelas, dan jujur menganikondisi dan jaminanbarangdan/atau jasa;DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

    d. hak untukdidengar pendapatdan keluhannya atas barangdan/atau jasa yang digunakan;

    e. hak untuk mendapatkanadvokasi, perlinndungan, danupaya penyelesaiansengketaperlindungankonsumen secarapatut;

    f. hak untukmendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

    g. hak untukdiperlakukanatau dilayani secarabenar dan jujur sertatidak diskriminatif;

    h. hak untuk mendapatkannkompensasi, gantirugi dan/ataupenggantian, apabilabarangdan/atau jasa yang diterimatidak sesuaidengan perjanjian atautidak sebagaimana mestinya;

    i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

    UU Perlindungan konsumen

    Pasal 7 Kewajiban pelaku usaha adalah :

    a. beritikad baik dalam melakukan kegiatanusahanya;

    b. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisidan jaminanbarang dan/atau jasa sertamemberikanp enjelasan penggunaan, perbaikan danpemeliharaan;

    c. memperlakukanatau melayani konsumen secara benar danjujur serta tidakdiskriminatif;

    d. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/ataudiperdagangkanberdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;

    e. memberi kesempatan kepadakonsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barangdan/atau jasa tertentu serta memberijaminan dan/atau garansiatas barangyangdibuat dan/atauyang diperdagangkan;

    f. memberi komppensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibatpengguunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/ataujasa yangdiperdagangkan;

    g. memberi konpensasi, ganti rugi dan/ataupenggantian apabila barangdan/ataujasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

    UU Perlindungan konsumen

    PERBUATAN YANG DILARANGBAGI PELAKU USAHA

    Pasal 8

    (1). Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang :

    a. tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturanperundang-undangan;

    b. tidak sesuai dengan berat bersih, isi ber sih atau netto , dan jumlah dalam hitungan sebagaimanayang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut;

    c. tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuranyang sebenarnya;

    d. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakandalam label , etiket atau keterangan bara ng dan/atau jasa tersebut;

    e. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode,atau penggunaantertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut;

    f. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atauDIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATANpromosi penjualan barang danm/atau jasa tersebut;

    g. tidak mencvantumkan tanggal kadaluawarsa atau jangka waktu penggunaan/-pemanfaatan yangpaling baik atas barang tertentu;

    h. tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal sebagaimana pernyataan halal yangdicantumkandalam label;

    i. tidak memasang label atau membuat penjelsan barang yang memuat nama barang,ukuran,berat/isi bersih atau netto, komposisi, atauran pakai, tanggal pembuatan,akibat sampingan, namadan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untukpenggunaan yang menurut ketenttuan harus di pasang/dibuat;

    j. tidak mencantumkan infdormasi dan/atau petunjuk penggunaan barang dalam bahasa Indonesiasesuai dengan ketentguan perundang-undangan yang berlaku.

    UUPK Pasal 44: Standar Pelayanan

    1. Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan

    praktik kedokteran wajib mengikuti standar

    pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi

    Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat1 dibedakan menurut jenis dan strata sarana

    pelayanan kesehatan

    Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi

    sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diatur

    dengan peraturan menteri

  • 7/22/2019 8-SPM.pdf

    13/13

    UUPK Pasal 49

    1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam

    melaksanakan praktik kedokteran ataukedokteran gigi wajib menyelenggarakan

    kendali mutu dan kendali biaya

    2. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan

    sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat

    diselenggarakan audit medis

    UUPK Pasal 51

    Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan

    praktik kedokteran mempunyai kewajibab: a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan

    standar profesi dan standar prosedur

    operasional serta kebutuhan medis pasien

    e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti

    perkembangan ilmu kedokteran dan

    kedokteran gigi

    Sambil berdiskusi

    dipersilahkan untuk

    menikmati

    coffee & snack

    Bahan perenungan

    Bagaimana rasionalisasi untuk tiap indikator

    Bagaimana rumus (formula):

    Pembilang (numerator)

    Penyebut (denominator)

    Definisi operasional untuk istilah-istilah

    tertentu yang digunakan

    Target