8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

18
REFLEKSI KASUS “ DEMAM BERDARAH DENGUE DERAJAT II ” Nama : Irwan Muhaeimin H.M. No. Stambuk : G 501 08 008 Pembimbing : dr. EFFENDY SALIM, Sp.A DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO 100

Transcript of 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

Page 1: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

REFLEKSI KASUS

“ DEMAM BERDARAH DENGUE DERAJAT II ”

Nama : Irwan Muhaeimin H.M.

No. Stambuk : G 501 08 008

Pembimbing : dr. EFFENDY SALIM, Sp.A

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA

PALU

JUNI 2013

100

Page 2: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

PENDAHULUAN

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu yang menjadi

masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, yang dapat menyebabkan kematian

terutama pada anak serta sering kali menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) atau

wabah.

Demam dengue adalah penyaki akut, dan klasik (biasanya berlangsung 5

hingga 7 hari), yang ditandai dengan demam, lesu, nyeri kepala, mialgia, ruam,

limfadenopati, dan leukopenia, yang disebabkan oleh empat jenis virus dengue

yang secara antigen berbeda. (Dorland, 2006)

Demam berdarah dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah

suatu sindrom yang mengenai terutama anak-anak di Asia Tenggara, dibedakan

dari dengue klasik dengan manifestasi perdarahan seperti trombositopenia dan

hemokonsentrasi, serta disebabkan keempat virus dengue yang sama.

DBD disebabkan oleh virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod

Borne Virus (Arbovirus) yang sering dikenal sebagai genus Flavivirus dari

keluarga Flaviviridae, dan mempunyai 4 jenis serotype, yaitu; DEN-1, DEN-2,

DEN-3, dan DEN-4. Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi yang

terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap

serotipe lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang

memadai terhadap serotipe lain tersebut. Keempat serotipe virus dengue dapat

ditemukan di erbagai daerah di Indonesia. Di Indonesia, pengamatan virus dengue

yang dilakukan sejak tahun 1975 di beberapa rumah sakit menunjukkan bahwa

keempat serotipe ditemukan dan bersirkulasi sepanjang tahun. Serotipe DEN-3

merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan

manifestasi klinik yang berat.

101

Page 3: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

KASUS

Tanggal/ Jam Masuk : 12 Juni 2013 /00.40 WITA

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. R

Umur : 9 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Dewi SArtika

Alloanamnesis ( diberikan oleh ayah pasien )

Seorang anak perempuan umur 9 tahun dirawat dI Pav. Catelia RSUD.

Undata Palu sejak 12 Juni 2013 dengan :

Keluhan Utama :

Demam

Riwayat Penyakit Sekarang :

Demam dirasakan sejak 5 hari sebelum masuk Rumah Sakit, naik

turun, pada hari ke 5 ini demam turun, demam muncul mendadak, tidak

menggigil. Keluhan lain, pasien sering mimisan selama 4 hari sebelum

masuk Rumah Sakit, terutama jika demam, dan sudah 3 kali mimisan saat

di Rumah Sakit. Pasien juga merasa sakit perut didaerah uluhati, muntah

sudah 3 kali sebelum masuk Rumah Sakit dan sudah 2 kali saat di Rumah

Sakit bercampur darah warna hitam, disertai BAB yang bercampur darah

warna hitam. BAK lancar, tidak bercampur darah. Selain itu pasien juga

merasa lemas sehingga di pindahkan RR Catelia

Riwayat Penyakit Dahulu :

Anak tidak pernah mengalami keluhan yang sama.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tetangga disekitar rumah ada yang memiliki riwayat DBD.

Riwayat kehamilan Ibu :

Selama hamil ibu tidak pernah menderita penyakit berat, kontrol teratur ke

bidan, riwayat imunisasi TT tidak diketahui, dan gestasi cukup bulan

102

Page 4: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

Riwayat Kelahiran :

Lahir spontan ditolong dokter, langsung menangis kuat. Berat badan lahir

2800 gram, tetapi panjang badan tidak diingat.

Riwayat Imunisasi :Lengkap

Pemeriksaan fisik :

Keadaan umum : Sakit Berat

Kesadaran : Composmentis

Panjang badan : 150 cm

Berat badan : 48 kg

Status gizi : Baik

Tekanan Darah : 90/50 mmHg

Frekuensi denyut nadi : 90 x /menit, lemah, ireguler, tidak kuat angkat

Frekuensi nafas : 20 x/ menit

Suhu : 37 oC

Pemeriksaan Sistemik :

Kulit : Warna kulit sawo matang, teraba dingin, sianosis tidak ada,

pucat tidak ada, kuning tidak ada, turgor kembali cepat,

terdapat petekie di sekitar lengan

Kepala : Bentuk bulat, simetris, tidak ada deformitas, rambut lebat,

berwarna hitam

Leher : Tidak teraba pembesaran KGB

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor,

reflek cahaya +/+ normal

Telinga : Tidak ditemukan kelainan

Hidung : \Tidak ada pernapasan cuping hidung

Mulut : Mukosa mulut dan bibir basah

Tenggorokan : Tonsil T1-T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis

Dada

: Paru

- Inspeksi : Normochest, pergerakan dinding dada

simetris kiri dan kanan.

- Palpasi : Fremitus kiri sama dengan kanan

103

Page 5: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

- Perkusi : Sonor, batas paru hepar di SIC VI linea

midclavicularis sinistra

- Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronki -/-, wheezing

-/-

Jantung

- Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak tampak

- Palpasi : Pulsasi ictus cordis terba pada SIC V linea

midclaviculari sinistra

- Perkusi : Batas atas pada SIC II parasternal kiri

Batas bawah pada SIC V midsternal

Batas kiri pada SIC V midclavicula sinistra

- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni reguler,

bising tidak ada

Perut : Inspeksi : Dinding perut datar

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Perkusi : Timpani

Palpasi : Nyeri tekan didaerah epigastrium, hepar dan lien

tidak teraba

Genital : Tidak ada kelainan

Anggota gerak : Atas : Akral hangat

Bawah : Akral hangat

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium :

Darah Rutin :

RBC : 5,57 x 1012/L

WBC : 2,7 x 109/ L

Hb : 13 g/dL

Hct : 38 %

Plt : 18x109/L

104

Page 6: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

Serologi : IgM anti Dengue : positif

IgM anti Dengue : positif

Radiologi : Tidak dilakukan

EKG : Tidak dilakukan

RESUME

An. R, umur 9 tahun, jenis kelamin perempuan dirawat di ruangan

Pav. Catelia RSUD. Undata Palu dengan keluhan demam, dirasakan sejak

5 hari sebelum masuk Rumah Sakit, naik turun, pada hari ke 5 ini demam

turun, demam muncul mendadak, tidak menggigil. Keluhan lain, pasien

sering mimisan selama 4 hari sebelum masuk Rumah Sakit, terutama jika

demam, dan sudah 3 kali mimisan saat di Rumah Sakit. Pasien juga merasa

sakit perut didaerah uluhati, muntah sudah 3 kali sebelum masuk Rumah

Sakit dan sudah 2 kali saat di Rumah Sakit bercampur darah warna hitam,

disertai BAB yang bercampur darah warna hitam. BAK lancar, tidak

bercampur darah. Selain itu pasien juga merasa lemas sehingga di

pindahkan RR Catelia

Pada Pemeriksaan fisik di dapatkan Tekanan Darah 90/50 mmHg,

Frekuensi denyut nadi 90 x /menit, lemah, ireguler, tidak kuat angkat, kulit

teraba dingin, terdapat petekie di sekitar lengan. Pada pemeriksaan darah

rutin didapatkan WBC : 2,7 x 109/ L, Plt : 18x109/L, IgM dan IgG anti

Dengue Positif.

Diagnosa Kerja: DBD Grade II

Diagnosis Banding :

Terapi :

- IVFD Ringer Laktat 36 tetes/menit + Adona drips 50 mg

- Transfusi trombosit 50 cc

- Cefadroxil 2x500 mg

- Psidi 2x1 cth

105

Page 7: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

Rencana

Pemeriksaan darah rutin setiap 4-6 jam

Foto thoraks

Follow Up :

Tanggal 13 Juni 2013 pukul 07.00 WITA

S/ Demam (-)

Mimisan 2 kali sejak semalam

Muntah (-)

BAB lancar tidak ada darah

O/ Tekanan Darah : 100/50 mmhg

Frekuensi denyut nadi : 80 x /menit

Frekuensi nafas : 20 x/ menit

Suhu : 37 0C

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Dada : Paru-paru: Bronkial, Wh -/-, Rh -/-

Jantung : Bunyi jantung I dan II murni reguler

Perut : Bising usus (+), kesan normal

Anggota Gerak : Atas : Akral hangat

Bawah : Akral hangat

Hasil Lab :

RBC : 2,84 x 1012/L

WBC : 3,3 x 109/ L

Hb : 6,8 g/dL

Hct : 19,1 %

Plt : 35x109/L

A/ : DBD Grade II

P/ :

- IVFD Ringer Laktat 36 tetes/menit

- Cefadroxil 2x500 mg

- Psidi 2x1 cth

106

Page 8: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

Tanggal 14 Juni 2013 pukul 07.00 WITA

S/ Demam (-)

Mimisan (+) 1 kali, sedikit

O/ Tekanan Darah : 100/50 mmhg

Frekuensi denyut nadi : 80 x /menit

Frekuensi nafas : 20 x/ menit

Suhu : 37 0C

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Dada : Paru-paru: Bronkial, Wh -/-, Rh -/-

Jantung : Bunyi jantung I dan II murni reguler

Perut : Bising usus (+), kesan normal

Anggota Gerak : Atas : Akral hangat

Bawah : Akral hangat

Hasil Lab :

RBC : 4,32 x 1012/L

WBC : 3,5 x 109/ L

Hb : 11,5 g/dL

Hct : 34,5 %

Plt : 83x109/L

A/ : DBD Grade II

P/ :

- IVFD Ringer Laktat 36 tetes/menit

- Cefadroxil 2x500 mg

- Psidi 2x1 cth

Tanggal 15 Juni 2013 pukul 07.00 WITA

S/ Demam (-)

Mimisan (+) 1 kali, sedikit

O/ Tekanan Darah : 125/70 mmhg

Frekuensi denyut nadi : 80 x /menit

Frekuensi nafas : 20 x/ menit

107

Page 9: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

Suhu : 37 0C

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Dada : Paru-paru: Bronkial, Wh -/-, Rh -/-

Jantung : Bunyi jantung I dan II murni reguler

Perut : Bising usus (+), kesan normal

Anggota Gerak : Atas : Akral hangat

Bawah : Akral hangat

Hasil Lab :

RBC : 4,39 x 1012/L

WBC : 4,6 x 109/ L

Hb : 112 g/dL

Hct : 32,5 %

Plt : 222x109/L

A/ : DBD Grade II

P/ :

- Cefadroxil 2x500 mg

- Psidi 2x1 cth

RAWAT JALAN

108

Page 10: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

DISKUSI

Pada refleksi kasus ini pasien yang diambil sebagai kasus adalah An.R umur

9 tahun, dirawat di Pav. Catelia RSUD. Undata Palu sejak 12 Juni 2013 dengan

keluhan demam, dirasakan sejak 5 hari sebelum masuk Rumah Sakit, naik turun,

pada hari ke 5 ini demam turun, demam muncul mendadak, tidak menggigil.

Keluhan lain, pasien sering mimisan selama 4 hari sebelum masuk Rumah Sakit,

terutama jika demam, dan sudah 3 kali mimisan saat di Rumah Sakit. Pasien juga

merasa sakit perut didaerah uluhati, muntah sudah 3 kali sebelum masuk Rumah

Sakit dan sudah 2 kali saat di Rumah Sakit bercampur darah warna hitam, disertai

BAB yang bercampur darah warna hitam. BAK lancar, tidak bercampur darah.

Selain itu pasien juga merasa lemas sehingga di pindahkan RR Catelia

Pada Pemeriksaan fisik di dapatkan Tekanan Darah 90/50 mmHg, Frekuensi

denyut nadi 90 x /menit, lemah, ireguler, tidak kuat angkat, kulit teraba dingin,

terdapat petekie di sekitar lengan. Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan

WBC : 2,7 x 109/ L, Plt : 18x109/L, IgM dan IgG anti Dengue Positif.

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang,

maka diagnosis pasien tersebut yaitu Demam Berdarah Dengue Grade II. Hal ini

karena dari anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang, di

dapatkan 2 kriteria klinis dan 2 kriteria laboratorium dari kriteria berikut :

a. Kriteria Klinis

i) Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus

selama 2-7 hari.

ii) Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan ; uji tourniquet positif,

petekia, ekimosis, purpura, perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan

gusi, hematemesis dan melena.

iii) Pembesaran hati

iv) Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi,

hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan pasien tampak

gelisah.

109

Page 11: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

b. Kriteria Laboratoris

i) Trombositopenia (100.000/μl atau kurang)

ii) Hemokonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan hematokrit 20 % atau

lebih besar melebihi nilai hematokrit penyembuhan, trombositopenia,

leukositosis ringan (jarang melebihi 10.000/mm), waktu perdarahan

memanjang, dan kadar protrombin menurun sedang (jarang kurang dari

40% control) .

iii) Kadar fibrinogen mungkin subnormal dan produk-produk pecahan

fibrin naik.

iv) Kelainan lain adalah kelainan sedang kadar sedang kadar transaminase

serum, konsumsi komplemen, asidosis metabolik ringan dengan

hiponatremia, dan kadang-kadang hipokloremia, sedikit kenaikan urea

nitrogen serum, dan hipoalbuminemia.

v) Roentgenogram dada menunjukkan efusi pleura pada hampir semua

penderita.

Sedangkan untuk menentukan grade DBD, berdasarkan klasifikasi berikut :

a. Derajat I

Demam diseratai gejala umum nonspesifik, satu-satunya manifestasi

perdarahan ditunjukkan melalui uji tourniquet yang positif.

b. Derajat II

Selain manifestasi yang dialami pasien derajat I, perdarahan spontan juga

terjadi, biasanya dalam bentuk perdarahan kulit dan atau perdarahan lain.

c. Derajat III

Kegagalan sirkulasi ditandai dengan denyut yang lemah dan cepat,

penurunan tekananan denyut (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, disertai

dengan kulit lembab, dan dingin serta gelisah

d. Derajat IV

Syok yang sangat berat dengan tekanan darah dan denyut yang tidak

terdeteksi.

Selain kriteria klinis dan laboratorium diatas, pemeriksaan serologis juga

mendukung diagnosis dimana IgM dan IgG anti Dengue pada pasien ini positif.

110

Page 12: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

IgM dan IgG anti Dengue adalah antibodi yang dibentuk oleh tubuh pada hari ke

5-7. Hal ini menandakan bahwa pasien sebelumnya sudah pernah terinfeksi virus

dengue ditandai dengan adanya IgG anti Dengue, sedangkan IgM anti Dengue

menunjukkan bahwa pasien sedang terinfeksi virus Dengue dengan tipe yang

berbeda.

Berdasarkan diagnosis, maka terapi yang didapatkan berupa terapi cairan

DBD tanpa syok yaitu 3 ml/kgBB/jam menggunakan Ringer Laktat menjadi 36

tetes/menit dan dicampur dengan Adona 50 mg dengan tujuan di drips. Adona

mengandung Carbazochrome yang bekerja dengan menurunkan

hiperpermeabilitas vaskular dengan menghambat hidrolisis phosphoinositide.

Obat ini tidak mempengaruhi koagulasi platelet atau fibrinolisi dengan dosis

tunggal harian atau 1 amp (10 ml) secara IV/IV drip. Sediaan berupa ampul

kandungannya 5 mg/ml (2 ml, 5 ml dan 10 ml). Selanjutnya Cefadroxil 2x500 mg

sebagai profilaksis infeksi sekunder. PSDII2x1 cth juga diberikan untuk

meningkatkan trombosit.

Pasien ini juga mendapatkan transfusi trombosit 50 cc konsentrat trombosit

7.500-10.000/ mm3 atas indikasi perdarahan yang berat seperti muntah darah,

mimisan yang terus menerus atau perdarahan dari saluran cerna bawah berupa

BAB berdarah.

Prognosis pada pasien ini baik dengan penaganan yang cepat dan tepat

karena pada pasien dengan DBD Grade I dan II jarang menimbulkan komplikasi

seperti syok dengan penganan yang cepat dan tepat. Pada pasien ini dengan

penanganan terhadap komplikasi perdarahan yang di alami sangat penting untuk

mencegah terjadinya syok hipovolemik.

111

Page 13: 8. Refleksi Kasus DBD Grade II (Fix)

DAFTAR PUSTAKA

1. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia, 1985. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Bagian Ilmu

Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universia Indonesia. Jakarta.

2. Sutaryo, 2004. DENGUE. Fakultas Kedokteran Universitas Gadja Mada.

Yogyakarta

3. Hadinegoro, 1999. Demam Berdarah Dengue. Balai Penerbit Fakultas

kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta

4. IDAI. 2010. Buku Ajar Infeksi dan Pediatrik Tropis, Edisi I. Badan

Penerbit IDAI.

5. Bernstein, Daniel. 2003. Dengue Hemoragic Fever dalam Nelson

Textbook of Pediatrics 17th edition. USA: Elsevier Science.

6. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 2008. ISO Indonesia. Jakarta: PT ISFI.

112