8. peranan sektor pertanian
Transcript of 8. peranan sektor pertanian
PERANAN SEKTOR
PERTANIAN
Dsusun Oleh : Nama : FAHMI
Nim : 12140388
MATERI PEMBAHASANPEMBANGUNAN NASIONAL
PENTINGNYA PERANAN SEKTOR PERTANIAN
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DALAM PEMBAGUNAN PERTANIAN
UPAYA PENINGKATAN PERAN SEKTOR PERTANIAN
KOTRIBUSI DEVISA
SEKTOR PERTANIAN JAMAN ORDE LAMA
SEKTOR PERTANIAN JAMAN ORDE BARU
REVOLUSI HIJAU
UPAYA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH INDOESIA
TUJUAN REVOLUSI HUJAU
SEKTOR PERTANIAN JAMAN REFORMASI
PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan nasional merupakam rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarkat, bangsa, dan Negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang temaktub dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
PENTINGNYA PERANAN SEKTOR PERTANIAN
Sektor pertanian menjadi salah satu komponen pembangunan nasional dalam menuju swasembada pangan guna mengatasi kemiskinan. Pentingnya peran sektor pertanian dalam pembangunan nasional diantaranya: sebagai penyerap tenaga kerja, menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), sumber devisa, bahan baku industri, sumber bahan pangan dan gizi, serta pendorong bergeraknya sektor-sektor ekonomi lainya.
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DALAM PEMBAGUNAN PERTANIAN
Penguasaan dan akses teknologi pertanian lemah. Infrastruktur pertanian terbatas dan terabaikan. Kelembagaan pertanian belum berfungsi secara maksimal. Nilai tambah dan harga produk pertanian rendah. Ketersediaan sumber daya manusia pengelola pertanian
terbatas. Perubahan iklim yang tajam.
Struktur pasar yang monopsonis. Lemahnya akses permodalan. Ketersediaan dan pemanfaatan lahan pertanian belum
optimal.
UPAYA PENINGKATAN PERAN SEKTOR PERTANIAN
Meningkatkan kegiatan penyuluhan Perbaikan infrastruktur pertanian dan peningkatan
teknologi Penguatan sistem kelembagaan pertanian dan
perdesaan Peningkatan kualitas sumber daya manusia Kebijakan daerah mengenai program insentif usaha tani Sosialisasi informasi prakiraan iklim yang handal Perlunya menciptakan pengembangan pasar pembiayaan pertanian Menggalakan sistem pertanian yang berbasis pada
konservasi lahan
KOTRIBUSI DEVISA
Pertanian juga mempunyai kontribusi yang besar terhadap peningkatan devisa, yaitu lewat peningkatan ekspor dan atau pengurangan tingkat ketergantungan Negara tersebut terhadap impor atas komoditi pertanian. Komoditas ekspor pertanian Indonesia cukup bervariasi mulai dari getah karet, kopi, udang, rempah-rempah, mutiara, hingga berbagai macam sayur dan buah.
SEKTOR PERTANIAN JAMAN ORDE LAMA
Di era orde lama, yakni ketika pemerintahan yang sah baru saja dibentuk dan bangsa Indonesia masih mengalami problem belajar berdemokrasi, Pertanian di masa itu praktis mengalami masa sulit seiring dengan ketidakstabilan situasi politik
SEKTOR PERTANIAN JAMAN ORDE BARU
Kebijakan modernisasi pertanian pada masa Orde baru dikenal dengan sebutan Revolusi Hijau.
REVOLUSI HIJAU
Revolusi Hijau merupakan perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern. Revolusi Hijau (Green Revolution) merupakan suatu revolusi produksi biji-bijian dari hasil penemuan-penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas, gandum, padi, dan jagung yang mengakibatkan tingginya hasil panen komoditas tersebut.
TUJUAN REVOLUSI HUJAU
Tujuan Revolusi hijau adalah mengubah petani-petani gaya lama (peasant) menjadi petani-petani gaya baru (farmers), memodernisasikan pertanian gaya lama guna memenuhi industrialisasi ekonomi nasional.
Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia
Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menggalakan revolusi hijau ditempuh dengan cara:1. Intensifikasi Pertanian2. Ekstensifikasi Pertanian 3. Diversifikasi Pertanian 4. Rehabilitasi Pertanian
SEKTOR PERTANIAN JAMAN REFORMASI
Pada era reformasi, paradigma pembangunan pertanian meletakkan petani sebagai subyek, bukan semata-mata sebagai peserta dalam mencapai tujuan nasional.