8 Kepribadian Watak Tabiat Adeline

14
PERBEDAAN KEPRIBADIAN, WATAK DAN TABIAT untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi dalam Keperawatan Dosen Pengampu: Ns. Latifa Aini S, M.Kep., Sp.Kom oleh: Kartika Nurif Adeline Putri NIM 112310101018

description

tugas psikologi

Transcript of 8 Kepribadian Watak Tabiat Adeline

Page 1: 8 Kepribadian Watak Tabiat Adeline

PERBEDAAN KEPRIBADIAN, WATAK DAN TABIAT

untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi dalam KeperawatanDosen Pengampu: Ns. Latifa Aini S, M.Kep., Sp.Kom

oleh:

Kartika Nurif Adeline PutriNIM 112310101018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2012

Page 2: 8 Kepribadian Watak Tabiat Adeline

BAB 1. PEMBAHASAN

1.1 Kepribadian

Banyak ahli yang telah merumuskan definisi kepribadian berdasarkan

paradigma yang mereka yakini dan fokus analisis dari teori yang mereka

kembangkan. Dengan demikian akan dijumpai banyak variasi definisi sebanyak

ahli yang merumuskannya. Berikut ini dikemukakan beberapa ahli yang

definisinya dapat dipakai acuan dalam mempelajari kepribadian.

a. Gordon W. W Allport

Pada mulanya Allport mendefinisikan kepribadian sebagai “What a man

really is.” Tetapi definisi tersebut oleh Allport dipandang tidak memadai lalu dia

merevisi definisi tersebut (Soemadi Suryabrata, 2005: 240) Definisi yang

kemudian dirumuskan oleh Allport adalah: “Personality is the dynamic

organization within the individual of those psychophysical systems that determine

his unique adjustments to his environment” (Singgih Dirgagunarso, 1998 : 11).

Pendapat Allport di atas bila diterjemahkan menjadi: “Kepribadian adalah

organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan

caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan”.

b. Krech dan Crutchfield

David Krech dan Richard S. Crutchfield (1969) dalam bukunya yang

berjudul Elelemnts of Psychology merumuskan definsi kepribadian sebagai

berikut: “Personality is the integration of all of an individual’s characteristics

into a unique organization that determines, and is modified by, his attemps at

adaption to his continually changing environment”.

Bila diterjemahkan menjadi: “Kepribadian adalah integrasi dari semua

karakteristik individu ke dalam suatu kesatuan yang unik yang menentukan, dan

yang dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap

lingkungan yang berubah terus-menerus”.

c. Adolf Heuken, S.J. dkk.

Page 3: 8 Kepribadian Watak Tabiat Adeline

Adolf Heuken S.J. dkk. dalam bukunya yang berjudul Tantangan

Membina Kepribadian (1989 : 10), menyatakan sebagai berikut: “Kepribadian

adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang,

baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun yang sosial. Semuanya ini

telah ditatanya dalam caranya yang khas di bawah beraneka pengaruh dari luar.

Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi manusia

sebagaimana dikehendakinya”.

Berdasarkan definisi dari Allport, Kretch dan Crutchfield, serta Heuken

dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai berikut:

Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dari aspek

psikis, seperti : inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita, dst. serta aspek

fisik, seperti : bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dst.

Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya

yang mengalami perubahan secara terus-menerus, dan terwujudlah pola

tingkah laku yang khas atau unik.

Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan, tetapi

dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap.

Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh individu.

Selain pendapat di atas, ada pula yang menyebutkan arti lain dari

kepribadian. Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berpikir,

merasakan dan berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan (Dorland,

2002). Kepribadian juga merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau

herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang

membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap

kehidupan (Weller, 2005). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan

bahwa kepribadian meliputi segala corak perilaku dan sifat yang khas dan dapat

diperkirakan pada diri seseorang, yang digunakan untuk bereaksi dan

menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga corak tingkah lakunya itu

merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu.

Page 4: 8 Kepribadian Watak Tabiat Adeline

Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang

menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Dibawah ini

adalah ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat.

Ciri-ciri kepribadian yang sehat adalah sebagai berikut:

1. mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa

adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan,

keterampilan dan sebagainya;

2. mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau

kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima

secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu

yang sempurna;

3. mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai

keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak

menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila

memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami

kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap

optimistik;

4. menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap

kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang

dihadapinya;

5. kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak,

mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri

serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya;

6. dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat

menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau

konstruktif , tidak destruktif (merusak);

7. berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap

aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang

(rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai

tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan

dan keterampilan;

Page 5: 8 Kepribadian Watak Tabiat Adeline

8. berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang

lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah

lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan

menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap

orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban

orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya;

9. penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan

memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.

10. memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup

yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya;

11. berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung

oleh faktor-faktor achievement (prestasi) acceptance (penerimaan), dan

affection (kasih sayang).

Sedangkan ciri-ciri kepribadian yang tidak sehat meliputi:

1. mudah marah (tersinggung);

2. menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan;

3. sering merasa tertekan (stress atau depresi);

4. bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih

mudah atau terhadap binatang;

5. ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun

sudah diperingati atau dihukum;

6. kebiasaan berbohong;

7. hiperaktif;

8. bersikap memusuhi semua bentuk otoritas;

9. senang mengkritik/mencemooh orang lain;

10. sulit tidur;

11. kurang memiliki rasa tanggung jawab;

12. sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor

yang bersifat organis);

13. kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama;

Page 6: 8 Kepribadian Watak Tabiat Adeline

14. pesimis dalam menghadapi kehidupan;

15. kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan.

1. 2 Watak

Watak ialah kepribadian yang dipengaruhi oleh motivasi yang

menggerakkan kemauan sehingga orang tersebut bertindak. Jadi yang

dimaksudkan bahwa kepribadian seseorang menunjukkan tindakan akibat

kemauan yang teguh dan kukuh maka ia dinamakan seseorang yang berwatak atau

sebaliknya.

Menurut Sumadi (1985), watak adalah keseluruhan atau totalitas

kemungkinan-kemungkinan bereaksi secara emosional dan volisional seseorang

yang terbentuk dalam hidupnya oleh unsur-unsur dari dalam (dasar, keturunan,

dan faktor-faktor endogen) dan unsur-unsur dari luar (pendidikan dan

pengalaman, serta faktor-faktor eksogen).

Menurut arti normatif, kata watak dipergunakan apabila orang bermaksud

mengenakan norma-norma kepada orang yang sedang dibicarakan. Misalnya

ungkapan: “Ia orang yang pandai, tetapi sayang tidak berwatak dan Ia orang

terdidik, tetapi tak punya watak”.

Orang berwatak apabila sikap, tingkah laku, dan perbuatannya dipandang

dari segi norma-norma sosial adalah baik dan sebaliknya.

Sedangkan menurut arti deskriptif, menurut Allport (1937) bahwa

“character is personality evaluated, and personality is character devaluated”.

Menurutnya kepribadian dan watak adalah satu dan sama, tetapi dipandang dari

segi yang berlainan. Apabila orang akan mengenakan norma-norma, yang berarti

mengadakan penilaian lebih tepat dipergunakan istilah “watak”. Apabila tidak

mengadakan penilaian sehingga menggambarkan apa adanya, dipakai istilah

“kepribadian”.

1.3 Tabiat (Tempramen)

Pengertian tabiat (tempramen) dan kepribadian sering juga dipergunakan

secara tertukar. Tempramen adalah kepribadian yang lebih bergantung pada

Page 7: 8 Kepribadian Watak Tabiat Adeline

keadaan badaniah. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tabiat adalah konstitusi

kejiwaan.

Menurut Allport sebagaimana dikutip oleh Sumadi Suryabrata (1985)

tempramen adalah “Gejala karakteristik dari sifat emosi individu, termasuk mudah

tidaknya terkena rangsangan emosi, ketakutan dan kecepatannya bereaksi, kualitas

kekuatan suasana hati secara fluktuasi dan intensitas suasana hati, serta

bergantung pada faktor konstitusional, yang karenanya terutama berasal dari

keturunan”. Jadi, tempramen sifatnya turun-menurun dan tak dapat di ubah oleh

pengaruh-pengaruh dari luar.

Aspak tempramen:

a. Motalitas (kegesitan atau kelincahan) ditentukan oleh otot, tulang, dan

saraf perifer.

Contoh:

Orang bekerja dan bereaksi dengan lincah dan gesit.

Orang bekerja dengan tenang.

b. Vitalitas (daya hidup) lebih ditentukan keadaan hormonal dan saraf

otonom.

Contoh:

Orang dengan vitalitas tinggi: baru bangun pagi sudah penuh

gairah hidup dan memiliki berbagai rencana.

Orang yang mudah bosan, kurang kreatif, dan kurang inovatif.

c. Emosionalitas (daya rasa) lebih ditentukan keadaan neurohormonal dan

saraf pusat.

Contoh:

Bila ada sesuatu yang menakutkan, ada orang yang bereaksi segera

dan spontan secara emosional.

Ada orang yang biasa-biasa saja dalam menghadapi hal yang

menakutkan atau mengejutkan.

Page 8: 8 Kepribadian Watak Tabiat Adeline

SOAL

1. Sebuah tulisan di Jawa Pos yang mengetengahkan terhadap keprihatinan

terhadap film kartun Asia. Penelitian menyebutkan bahwa tingkat

kekerasan pada film kartun anak-anak itu cukup tinggi. Dan diantara film-

film kartun anak di Asia, film kartun produksi Jepang menempati posisi

paling tinggi dalam penayangan yang berunsur kekerasan. Akibat dari

tayangan televisi inilah akan menjadikan seorang anak menjadi agresif.

Demikian juga dengan tayangan-tanyangan film-film kartun yang penuh

romantisme seperti Sailor Moon, dan yang berunsur pornografi seperti

Crayon Sinchan.

Akibat dari tayangan film-film tersebut dapat membentuk kepribadian

anak mempunyai …

a. ciri-ciri kepribadian yang sehat

b. ciri-ciri kepribadian yang tidak sehat

c. ciri-ciri kepribadian yang tidak menentu

d. ciri-ciri kepribadian yang optimistik

e. ciri-ciri kepribadian yang pesimis

2. Seorang anak yang bernama Farhan baru saja pulang sekolah mengeluh

pada ibunya “Tidak ada orang yang bicara dengan aku hari ini disekolah”.

“waah, jadi kamu sedih ya” tanggap ibunya. Lalu Farhan berkata lagi

“Sarah baik sekali Bu, dia bilang dia senang dengan gambarku”.

Menurut kasus di atas, gambaran kepribadian apakah yang dimiliki

Farhan?

a. Menerima tanggung jawab

b. Ingin dimengerti

c. Kemandirian

d. Kebiasaan berbohong

e. Sering merasa tertekan

Page 9: 8 Kepribadian Watak Tabiat Adeline

3. Ibu A adalah wanita yang senang bergaul namun beliau merasa kesulitan

jika harus memulai pembicaraan dengan orang lain yang tidak dikenali

sebelumnya. Ibu A merasa kurang nyaman jika harus mulai bertanya lebih

dulu. Tetapi beliau bisa berubah 180 derajat ketika berada bersama orang-

orang yang membuatnya merasa nyaman. Bisa dibilang ibu A adalah

orang yang cerewet ketika berada ditengah-tengah keluarga, teman-teman,

atau siapa pun yang beliau rasa membuatnya nyaman. Disaat ibu A berada

ditengah-tengah mereka, beliau bisa terbuka dan menceritakan apapun

yang dialami dan terkadang bercerita dengan suara yang lantang.

Apa yang menyebabkan ibu A kurang nyaman jika harus memulai

pembicaraan dengan orang lain?

a. Takut pada orang lain

b. Hanya terbiasa berbicara di hadapan keluarga

c. Tidak percaya diri

d. Malu

e. Merasa rendah diri

Page 10: 8 Kepribadian Watak Tabiat Adeline

DAFTAR PUSTAKA

Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26926/4/Chapter%20II.pdf (19 Februari 2012)

http://caturcreat.student.umm.ac.id/2010/01/29/ciri-ciri-kepribadian-yang-sehat-dan-tidak-sehat/ (19 Februari 2012)

http://forsilais.wordpress.com/2010/05/27/pendidikan-anak-memahami-anak-melalui-temperamen/ (8 Maret 2012)

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/kasus-dalam-psikologi-kepribadian/ (8 Maret 2012)