8 BAB I Pendahuluan - · PDF fileDalam dunia transportasi jalan rel di Indonesia, terdapat...
Transcript of 8 BAB I Pendahuluan - · PDF fileDalam dunia transportasi jalan rel di Indonesia, terdapat...
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Salah satu bagian terpenting dari kehidupan adalah transportasi. Hal ini
dikarenakan setiap individu manusia memiliki mobilitas tersendiri. Mobilitas tersebut
membutuhkan suatu media yang dinamakan alat transportasi. Salah satu contoh alat
transportasi publik adalah kereta api.
Gambar 1.1 Kereta Api di Indonesia
Blok rem kereta api adalah bagian yang penting dalam sistem pengereman
kereta api. Blok rem kereta api terdiri dari dua jenis, yaitu blok rem metalik dan blok
rem komposit. Blok rem komposit mempunyai beberapa keunggulan dibanding blok
rem metalik antara lain yaitu:
1. Jauh lebih ringan sehingga mudah dalam pemasangan
2. Umur pemakaian rem jauh lebih lama
2
3. Tingkat keausan rem yang rendah, dan
4. Perbandingan harga terhadap umur pemakaian yang lebih baik.
Gambar 1.2 Blok rem pada kereta
Gambar 1.3 Prototipe blok rem komposit
Blok rem komposit buatan lokal yang telah dikembangkan sebelumnya masih
mempunyai kekurangan yaitu salah satu bahan penyusunnya yang masih
Blok Rem
3
menggunakan bahan sintetis. Bahan ini dapat menyebar ketika blok rem mengalami
aus sehingga dapat membahayakan kesehatan jika masuk ke dalam tubuh. Salah satu
cara untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan cara mengganti bahan
sintetis tersebut dengan bahan alam yang tidak membahayakan kesehatan. Selain latar
belakang tersebut, penggunaan bahan alami pada rem komposit juga diharapkan dapat
meningkatkan kekuatan mekanik dari rem komposit tersebut.
I.2 Perumusan Masalah
Dalam dunia transportasi jalan rel di Indonesia, terdapat dua permasalahan
utama untuk aplikasi rem blok komposit dalam sistem perkereta-apian di Indonesia
yaitu :
1. Blok rem jenis komposit belum diproduksi di dalam negeri. Blok rem
dengan material komposit umumnya diimpor dari Australia, Jerman,
Jepang dan Cina, dan Argentina. Hal ini mengakibatkan harga komponen
rem komposit ini relatif mahal sehingga dapat membuat biaya operasional
kereta api menjadi mahal juga.
2. Permasalahan kedua adalah tipe roda dan kondisi jalan rel di Indonesia
sangat spesifik, sehingga blok rem komposit impor kurang cocok untuk
roda kereta api di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari berbagai kegagalan
pada roda yang menggunakan blok rem komposit impor. Kegagalan
umumnya dalam wujud thermal crack. Kegagalan ini dapat memicu
kegagalan yang lebih besar berupa pecahnya roda.
4
Gambar 1.4 Pecahnya roda kereta akibat penggunaan rem komposit yang kurang
tepat[10]
Dari dua permasalahan tersebut, kemudian dilakukan penelitian untuk membuat
rem komposit sehingga diharapkan dapat mengatasi kedua permasalahan tersebut.
Dari kajian ekonomi, penelitian tersebut dapat menghemat devisa negara yang
digunakan untuk mengimpor rem komposit sehingga diharapkan juga dapat
menurunkan biaya operasional kereta. Penelitian yang dilakukan tersebut juga dapat
mengatasi permasalahan kedua karena dengan melakukan penelitian sendiri, peneliti
dapat menghasilkan produk yang benar-benar cocok digunakan di Indonesia.
Salah satu keuntungan meneliti dan membuat rem komposit sendiri adalah
mudahnya peneliti mengubah parameter dari pembuatan rem tersebut sehingga hasil
yang diharapkan sesuai dengan yang diinginkan pengguna. Salah satu parameter yang
dapat diubah dalam penelitian adalah material penyusun rem komposit. Hal ini dapat
dilakukan ketika terdapat kekurangan pada material sebelumnya sehingga kualitas
rem komposit secara umum meningkat.
Secara umum, material komposit merupakan gabungan beberapa material
seperti polimer, elastomer, logam, keramik dan material gelas yang bergabung secara
maksroskopik. Masing-masing dari material tersebut mempunyai fungsi dan
karaketeristik yang berbeda-beda. Salah satu kekurangan dari material penyusun rem
komposit yang telah ada adalah adanya bahan-bahan yang kurang baik untuk
kesehatan manusia.
5
Penggunaan material alami untuk menggantikan beberapa material rem
komposit sangat dimungkinkan karena pada material penyusun rem komposit
sebelumnya masih mempunyai beberapa kekurangan. Selain hal tersebut, Indonesia
memiliki potensi material alami cukup banyak dikarenakan Indonesia merupakan
negara agraris. Ketersediaan material alami cukup bervariasi dan melimpah di
Indonesia. Salah satu tanaman yang tersedia cukup melimpah di Indonesia adalah
kelapa. Kelapa banyak ditanam di pesisir pantai dan daerah pedesaan. Hampir semua
bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan, contohnya adalah tempurung dan
sabut kelapa.
Pada pembuatan prototipe blok rem komposit sebelumnya, terdapat bahan
sintetik yang digunakan pada pembuatan rem komposit. Material tersebut adalah serat
gelas (fiber glass). Serat gelas berfungsi sebagai material penguat (reinforcement).
Akan tetapi, serat gelas mempunyai kekurangan yaitu berbahaya bagi kesehatan
dikarenakan dapat mengganggu sistem pernapasan jika masuk dalam sistem
pernapasan. Kekurangan ini merupakan salah satu hal yang membuat rem komposit
yang sekarang telah ada menjadi berbahaya jika digunakan. Dari kekurangan material
sebelumnya, maka dimungkinkan untuk mengganti material fiber glass tersebut
dengan serat dari sabut kelapa sehingga diharapkan didapat kualitas rem komposit
yang lebih baik.
Gambar 1.5 Serat gelas yang digunakan pada rem komposit
6
Salah satu material penyusun rem komposit yang lain adalah grafit. Grafit
merupakan jenis material friction modifier yang berfungsi sebagai peningkat
performa gesekan dari rem komposit. Material grafit terdiri dari atom karbon yang
saling berikatan kuat dengan membentuk struktur kristal hexagonal (Callister.1997).
Seperti pada material grafit, material arang tempurung kelapa juga terdiri dari atom
karbon. Karakteristik dari kedua material tersebut hampir sama karena atom
penyusunnya. Dari persamaan penyusun kedua material tersebut, maka dimungkinkan
untuk mensubstitusi grafit dengan arang tempurung kelapa sehingga dapat dihasilkan
kualitas rem yang lebih baik dan cocok digunakan di Indonesia.
Gambar 1.6 Grafit yang digunakan pada rem komposit
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis pada tugas akhir ini adalah:
1. Mengetahui dan memahami material penyusun blok rem komposit beserta
proses produksinya.
2. Mendapatkan komposisi bahan blok rem komposit kereta api dengan
memanfaatkan bahan alami berupa tempurung dan sabut kelapa.
3. Peningkatan nilai guna dan ekonomis kelapa serta mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan akibat penggunaan material yang berbahaya
bagi manusia.
7
4. Mendapatkan komposisi bahan alami yang paling tepat sehingga didapatkan
kualitas rem komposit yang paling baik.
I.4 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam tugas akhir ini, penulis akan melakukan studi, perancangan, dan
pengembangan material penyusun rem komposit yang digunakan di kereta api.
Penelitian dititik-beratkan pada penentuan komposisi material alam berupa sabut dan
arang tempurung kelapa sehingga didapatkan kualitas rem yang lebih baik dari
sebelumnya. Selain itu, pengujian terhadap spesimen rem komposit dengan
modifikasi bahan alami dilakukan untuk mengetahui karakteristik rem komposit
terhadap persentase komposisi bahan alami yang terdapat di rem komposit.
Komposisi dasar rem komposit terdiri dari abrasive, friction modifier, binder,
reinforcement dan filler. Selain itu, beberapa bahan aditif dapat dimasukkan ke dalam
lebih satu fungsi di atas. Dari komposisi dasar rem komposit diatas, yang dipilih
untuk dimodifikasi dengan bahan alami adalah reinforcement dan friction modifier.
Pemilihan ini didasarkan pada karakteristik bahan rem komposit yang hampir sama
dengan karakteristik bahan alam tersebut. Modifikasi bahan penyusun rem komposit
tersebut ditujukan agar rem komposit yang dihasilkan mempunyai karakteristik yang
lebih baik daripada sebelumnya. Selain itu, parameter proses produksi seperti
temperatur dan besarnya tekananan pada saat proses pembentukkan dapat
mempengaruhi karakteristik mekanik dari rem komposit.
I.5 Metodologi Penelitian
Penelitian ini dititikberatkan pada pengembangan material rem komposit untuk
blok rem kereta api dengan memanfaatkan bahan alami yang tersedia berlimpah di
Indonesia. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penulisan laporan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut:
8
a. Studi Literatur
Kajian literatur mengenai material komposit secara umum dan
aplikasinya untuk blok rem komposit.
Kajian literatur mengenai beberapa alternatif komposisi material rem
komposit dan proses produksinya.
Kajian literatur mengenai rem komposit yang telah diproduksi
sebelumnya dan rem komposit impor serta proses produksi rem
komposit tersebut.
b. Tahap Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
Studi literatur
Wawancara
Observasi
Focus group discussion
c. Tahap Pengembangan Material Penyusun Rem Komposit
Mengembangkan beberapa alternatif komposisi material dengan
mempertimbangkan ketersediaan bahan baku di Indonesia, proses produksi,
pengaruh terhadap lingkungan, kesehatan dan harga bahan baku tersebut.
d. Tahap Pembuatan dan Pengujian Spesimen
Pembuatan spesimen uji dari beberapa alternatif komposisi material
penyusun rem komposit.
Pengujian sifat mekanik spesimen uji. Parameter uji mekanik antara lain
uji bending, uji tekan dan uji gesek.
e. Tahap Analisis Hasil Pengujian Pada Spesimen dan Desain Blok Rem
Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil uji antar spesimen uji
Analisis juga dilakukan terhadap desain blok rem komposit tanpa center
groove dan membandingkan dengan desain sebelumnya.
9
I.6 Sistematika Pembahasan
Pembahasan dalam laporan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, membahas deskripsi masalah, tujuan tugas akhir,
ruang lingkup masalah, dan metodologi pembahasan.
BAB II Tinjauan Pustaka, berisi teori dan konsep dasar tentang
komponen kereta api, pengereman pada kereta api, material komposit,
konsep desain dan pengujian material.
BAB III Karakteristik Material Blok Rem Komposit, berisi tentang
penjelasan karakteristik material blok rem komposit yang digunakan di
kereta api dan studi paten dari blok rem komposit yang telah ada serta
desain blok rem komposit dari spesifikasi teknik PT. KAI.
BAB IV Pengembangan Material Penyusun Blok Rem Komposit, berisi
tentang proses pengembangan material penyusun, proses pembuatan
spesimen, pengujian spesimen dan hasil dari pengujian spesimen
tersebut.
BAB V Analisis Pengembangan Material dan Desain Blok Rem
Komposit, berisi tentang analisis pengembangan material dari pengujian
dan analisis desain blok rem komposit sebelumnya yang kemudian
dimodifikasi dengan menghilangkan center groove.
BAB VI Kesimpulan dan Saran, berisi tentang rangkuman dari
keseluruhan tugas akhir dan saran-saran yang diperlukan untuk langkah
selanjutnya dari penelitian ini.