77704570 Pondasi Tiang Pancang
-
Upload
pradana-angga -
Category
Documents
-
view
88 -
download
3
description
Transcript of 77704570 Pondasi Tiang Pancang
PONDASI TIANG PANCANG
1. Definisi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang
digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke
tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya
panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama
dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini
adalah dipukul, di bor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan Pile cap
(poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteistik penyebaran beban
tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda.
Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem
transfer beban bertahun-tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi,
pertahananan, dan hal-hal yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat
sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan
beberapa tiang. Tiang yang terbuat dari kayu (timber pile) dipasang dengan
dipukul ke dalam tanah dengan tangan atau lubang yang digali dan diisi dengan
pasir dan batu. Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile
driving yang mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja (Steel
pile) sudah digunakan selama 1800 dan Tiang beton (concrete pile) sejak 1900.
Revolusi industri membawa perubahan yang penting pada sistem pile
driving melealui penemuan mesin uap dan mesin diesel Lebih lagi baru-baru ini,
meningkatnya permintaan akan rumah dan konstruksi memaksa para pengembang
memanfaatkan tanah-tanah yang mempunyai karakteristik yang kurang bagus. Hal
ini membuat pengembangan dan peningkatan sistem Pile driving. Saat ini banyak
teknik-teknik instalasi tiang pancang bermunculan.
1.1 Kegunaan Pondasi Tiang Pancang
Secara terperinci, kegunaan dari pondasi tiang pancang ini meliputi beberapa hal,
yaitu diantaranya adalah :
1. Untuk membawa beban-beban konstruksi di atas permukaan tanah ke dalam
tanah melalui lapisan tanah. Dalam hal ini, trasfer gaya yang terjadi tidak hanya
menyangkut beban gaya vertikasl saja, namun juga meliputi gaya lateral.
2. Untuk menahan gaya desakan ke atas yang sering kali menyebabkan terjadinya
kegagalan guling, seperti untuk telapak ruangan bawah tanah di bawah bidang
batas air jenuh. Pondasi telapak dapat juga dipakai untuk menopang kaki-kaki
menara terhadap kegagalan guling, dimana gaya momen yang dihasilkan dari
beban horisontal (dalam hal ini beban angin) dapat ditahan oleh gaya friksi tanah
terhadap permukaan pondasi tiang pancang.
3. Dapat memampatkan endapan tak berkohesi yang bebas lepas di dalam tanah
dengan melalui kombinasi perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan
saat pemancangan. Dalam pelaksanaannya, pondasi tiang pancang tersebut dapat
ditarik keluar kemudian.
4. Mengontrol penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak berada pada
tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang kemampatannya tinggi.
5. Membuat tanah di bawah pondasi sebuah mesin menjadi kaku untuk
mengontrol amplitudo getaran dan frekwensi alamiah dari sistem mesin tersebut
bila dijalankan. Dalam hal ini, transfer beban dinamis akibat getaran (vibrasi)
sebuah mesin dapat dilaksanakan dengan baik tanpa harus mengubah struktur
tanah, dimana tanah menjadi kaku dan teredam dari vibrasi mesin.
6. Sebagai faktor keamanan tambahan di bawah tumpuan jembatan dan tiang
khususnya, jika erosi merupakan persoalan yang potensial. Dengan adanya
pondasi tiang pancang, kegagalan gelincir yang dapat disebabkan oleh erosi dan
beban horisontal akan dapat diatasi.
7. Dalam konstruksi yang didirikan pada lepas pantai, pondasi tiang pancang
digunakan untuk meneruskan beben-beban yang terjadi di atas permukaan air
pada struktur ke dalam air dan ke dalam dasar tanah yang mendasari air tersebut.
Hal ini berlaku pada pondasi tiang pancang yang ditanamkan sebagian ke dalam
tanah pada dasar air dan yang terpengaruh oleh beban vertikal dan tekuk serta
beban lateral. Dengan demikian, dengan dipakainya pondasi tiang pancang pada
suatu struktur pada lepas pantai, selain memanfaatkan daya dukung tanah seperti
pondasi pada umumnya, juga memanfaatkan daya dukung air untuk menjaga
kestabilan struktur.
Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar
tidak mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil pemeriksaan
tanah menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil & kurang keras atau apabila
besarnya hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang
dapat menjadi bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat menjadi
indicator bahwa pondasi tiang pancang biayanya lebih murah daripada jenis
pondasi yang lain dibandingkan dengan biaya perbaikan tanah.
2. Type Tiang Pancang Merurut Keuntungan Dan Kerugiannya
Pondasi tiang digolongkan berdasarkan kualitas bahan material dan
cara pelaksanaan. Menurut kualitas bahan material yang digunakan, tiang
pancang dibedakan menjadi empat yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton,
tiang pancang baja dan tiang pancang composite (kayu – beton dan baja – beton).
a. Tiang Pancang Beton
Tiang pancang beton berdasarkan cara pembuatannya dibedakan menjadi
dua macam yaitu :
- Cast in place (tiang beton cor ditempat atau fondasi tiang bor) dan
- Precast pile (tiang beton dibuat ditempat lain atau dibuat dipabrik).
Pondasi tiang pancang dibuat ditempat lain (pabrik, dilokasi) dan
baru dipancang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik
beton adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar, maka tiang
pancang beton ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan
momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan.
Pemakaian fondasi tiang pancang beton mempunyai keuntungan dan kerugian
antara adalah sebagai berikut ini :
Keuntungan:
1. Karena tiang dibuat di pabrik dan pemeriksaan kualitas ketat, hasilnya lebih
dapat diandalkan. Lebih – lebih karena pemeriksaan dapat dapat dilakukan
setiaps aat.
2. Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah
3. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang pancang sehingga
mempermudah pengawasan pekerjaan konstruksi.
4. Cara penumbukan sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung
vertikal.
Kerugian :
1. Karena dalam pelaksanaannya menimbulkan getaran dan kegaduhan maka
pada daerah yang berpenduduk padat di kota dan desa, akan menimbulkan
masalah disekitarnya.
2. Pemancangan sulit, bila dimeter tiang terlalu besar
3. Bila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan
penyambungannya sulit dan memerlukan alat penyambung khusus.
4. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih
sulit dan memerlukan waktu yang lama.
Metode pelaksanaan :
1. Penentuan lokasi titik dimana tiang akan dipancang.
2. Pengangkatan tiang.
3. Pemeriksaan kelurusan tiang.
4. Pemukulan tiang dengan palu (hummer) atau dengan cara hidrolik
b. Tiang Pancang Kayu
Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai tiang
pancang pada suatu dermaga. Persyaratan dari tiang pancang tongkat kayu
tersebut adalah bahan kayu yang dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik
dan tidak cacat, contohnya kayu belian. Semula tiang pancang kayu harus
diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk memastikan bahwa tiang
pancang kayu tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan toleransi yang
diijinkan.
Semua kayu lunak yang digunakan untuk tiang pancang memerlukan
pengawetan, yang harus dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 – 86 dengan
menggunakan instalasi peresapan bertekanan. Bilamana instalasi semacam ini
tidak tersedia, pengawetan dengan tangki terbuka secara panas dan dingin, harus
digunakan. Beberapa kayu keras dapat digunakan tanpa pengawetan, tetapi pada
umumnya, kebutuhan untuk mengawetkan kayu keras tergantung pada jenis kayu
dan beratnya kondisi pelayanan. Kepala Tiang Pancang Sebelum pemancangan,
tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang pancang harus diambil.
Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala tiang pancang
sampai penampang melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya
dan memasang cincin baja atau besi yang kuat atau dengan metode lainnya yang
lebih efektif. Setelah pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong
tegak lurus terhadap panjangnya sampai bagian kayu yang keras dan diberi
bahan pengawet sebelum pur (pile cap) dipasang. Bilamana tiang pancang kayu
lunak membentuk pondasi struktur permanen dan akan dipotong sampai di bawah
permukaan tanah, maka perhatian khusus harus diberikan untuk memastikan
bahwa tiang pancang tersebut telah dipotong pada atau di bawah permukaan air
tanah yang terendah yang diperkirakan. Bilamana digunakan pur (pile cap) dari
beton, kepala tiang pancang harus tertanam dalam pur dengan ke dalaman yang
cukup sehingga dapat memindahkan gaya. Tebal beton di sekeliling tiang pancang
paling sedikit 15 cm dan harus diberi baja tulangan untuk mencegah terjadinya
keretakan.
Sepatu Tiang Pancang Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu
yang cocok untuk melindungi ujung tiang selama pemancangan, kecuali bilamana
seluruh pemancangan dilakukan pada tanah yang lunak. Sepatu harus benar
benar konsentris (pusat sepatu sama dengan pusat tiang pancang) dan dipasang
dengan kuat pada ujung tiang. Bidang kontak antara sepatu dan kayu harus cukup
untuk menghindari tekanan yang berlebihan selama pemancangan. Pemancangan
Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung
dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi
jatuh palu dan jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu
harus sama dengan beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan.
Perhatian khusus harus diberikan selama pemancangan untuk memastikan
bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu dengan palu dan tegak
lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang dalam posisi yang
relatif pada tempatnya.
Penyambungan Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang
terdiri dari dua batang atau lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong
sampai tegak lurus terhadap panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas
seluruh penampang tiang pancang. Pada tiang pancang yang digergaji,
sambungannya harus diperkuat dengan kayu atau pelat penyambung baja, atau
profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang dilas menjadi satu membentuk
kotak yang dirancang untuk memberikan kekuatan yang diperlukan. Tiang
pancang bulat harus diperkuat dengan pipa penyambung. Sambungan di dekat
titik-titik yang mempunyai lendutan maksimum harus dihindarkan
c. Tiang Pancang Baja Struktur
Pada umumnya, tiang pancang baja struktur harus berupa profil baja gilas
biasa, tetapi tiang pancang pipa dan kotak dapat digunakan. Bilamana tiang
pancang pipa atau kotak digunakan, dan akan diisi dengan beton, mutu beton
tersebut minimum harus K250. Perlindungan Terhadap Korosi Bilamana korosi
pada tiang pancang baja mungkin dapat terjadi, maka panjang atau ruasruasnya
yang mungkin terkena korosi harus dilindungi dengan pengecatan menggunakan
lapisan pelindung yang telah disetujui dan/atau digunakan logam yang lebih
tebal bilamana daya korosi dapat diperkirakan dengan akurat dan beralasan.
Umumnya seluruh panjang tiang baja yang terekspos, dan setiap panjang yang
terpasang dalam tanah yang terganggu di atas muka air terendah, harus dilindungi
dari korosi. Kepala Tiang Pancang Sebelum pemancangan, kepala tiang
pancang harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya dan topi pemancang
(driving cap) harus dipasang untuk mempertahankan sumbu tiang pancang segaris
dengan sumbu palu. Setelah pemancangan, pelat topi, batang baja atau pantek
harus ditambatkan pada pur, atau tiang pancang dengan panjang yang cukup harus
ditanamkan ke dalam pur (pile cap).
Perpanjangan Tiang Pancang Perpanjangan tiang pancang baja h rus
dilakukan dengan pengelasan. Pengelasan harus dikerjakan sedemikian rupa h
ngga kekuatan penampang baja semula dapat ditingkatkan. Sambungan harus dir
ncang dan dilaksanakan dengan cara sedemikian hingga dapat menjaga linyemen
dan posisi yang benar pada ruas-ruas tiang pancang. Bilamana tiang pa cang pipa
atau kotak akan diisi dengan beton setelah pemancangan, sambunga yang dilas
harus kedap air. Sepatu Tiang Pancan Pada umumnya sepatu tiang pancang tidak
diperlukan pada profil H atau profil baja gilas lainnya. Namun bilamana tiang
pancang akan dipancang di tanah keras, maka ujungnya dapat diperkuat dengan
menggunakan pelat baja tuang atau dengan mengelaskan pelat atau siku baja
untuk menambah ketebalan baja. Tiang pancang pipa atau kotak dapat juga
dipancang tanpa sepatu, tetapi bilamana ujung dasar tertutup diperlukan, maka
penutup ini dapat dikerjakan dengan cara mengelaskan pelat datar, atau
sepatu yang telah dibentuk dari besi tuang, baja tuang atau baja fabrikasi.
3. keuntungan dan kerugian pondasi tiang pancang
3.1 Kelebihan:
1. Pemeriksaan kualitas pondasi sangat ketat sesuai standar pabrik.
2. Pemancangan lebih cepat, mudah dan praktis.
3. Pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah.
4. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang.
5. . Sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.
3.2 Kekurangan:
1. Pelaksanaannya menimbulkan getaran dan kegaduhan.
2. Pemancangan sulit, bila dimeter tiang terlalu besar.
3. Kesalahan metode pemancangan dapat menimbulkan kerusakan pada
pondasi.
4. Bila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan
penyambungannya sulit dan memerlukan alat penyambung khusus.
5. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih
sulit dan memerlukan waktu yang lama.
6. Pemancangan lebih cepat, mudah dan praktis.