767-1675-1-SM
-
Upload
irwan-romadon -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of 767-1675-1-SM
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Semirata 2013 FMIPA Unila |405
Pemetaan Zonasi Air Bawah Tanah di Kecamatan Pinggir
Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau
Dr. Muhammad Edisar, MT1
1Laboratorium Fisika Komputasi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau
Email : [email protected]
Abstrak. Penelitian ini melakukan pemetaan zonasi air bawah tanah yang bertujuan
mengetahui sebaran titik-titk potensial sumber cadangan air bersih, juga untuk mengetahui
gambaran umum geologi bawah permukaan terutama batuan yang mengandung air tanah
(akuifer) baik secara vertikal maupun horizontal. Data yang diperoleh dapat digunakan
sebagai informasi tentang neraca air tanah dan perencanaan pengelolaan kebutuhan air bersih
bagi masyarakat saat ini maupun pada saat yang akan datang. Lokasi objek daerah kajian
utama pada penelitian ini meliputi Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau
dengan batas-batasnya berada pada kordinat,105° 00′ 00 ″– 105° 15′ 00″ BT dan 00° 55′ 00″
– 1° 20′ 00″ LS. Dipilihnya lokasi ini, oleh karena Kecamatan Pinggir disamping tanahnya
bergambut juga informasi suplai air tanah di daerah tersebut sangat terbatas. Metodologi
pelaksanaan dengan melakukan pengukuran metode resistivitas dibeberapa titik lokasi serta
pengumpulan data-data sekunder menyangkut sumber air tanah di daerah tersebut. Uji
pemompaan sumur, uji sifat kimia fisika dan kimia berdasarkan Kepmenkes serta analisa
presitipitasi, evaporasi, water run off dan infiltasi. Hasil penelitian diperoleh rata-rata lapisan
pertama adalah tanah berupa tanah berlempung dari 0m sampai 8 m, lapisan ke dua
Lempung pasiran, merupakan akuifer bebas 8m sampai 140m, lapisan ketiga adalah batuan
keras, kompak, tidak lolos air dari 140m sampai 250m, lapisan ke empat adalah batuan
pasir, keras, mudah retak merupakan akuifer tertekan dari 250 sampai 430, dan lapisan
terakhir adalah bedrock. Berdasarkan hasil uji kuantitas dan kualitas sampel air bawah
dilakukan secara bertahap pada lima sumur dengan kedalaman 30 - 42 m. Dari hasil analisa
uji pemompaan didapatkan nilai Qopt dalam kisaran < 2,0 lt/dt. Sehingga potensi air tanah di
kecamatan Pinggir untuk kategori air tanah dangkal di golongkan dalam kelompok kategori
rendah.
Kata Kunci. Air Bawah Tanah, Pemetaan, Zonasi, Akuuifer, Geolistrik
PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan pokok bagi
manusia Kapasitas daya dukung dan
kualitas air baku di berbagai lokasi semakin
terbatas akibat pengelolaan daerah
tangkapan air yang kurang baik.
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan
nomor: 416/ Menkes/ Per/ IX/1990 tentang
syarat-syarat dan pengawasan kualitas air,
maka perlu dilaksanankan pengawasan
kualitas air secara intensif dan terus
menerus. Menurut Stewart, (1990),
Reynolds, (1997), Suharyadi (1984),
eksplorasi air tanah dapat dilakukan
dipermukaan atau dibawah permukaan.
Salah satu metode eksplorasi air dibawah
permukaan adalah metode geolistrik untuk
mengetahui gambaran tentang arah
penyebaran aliran air bawah tanah pada
suatu daerah (Loke, 1997, Olhoeft, 1981
dan Ward, 1990). Tujuan penelitian ini
adalah pemetaan zonasi air bawah tanah
menggunakan penyelidikan geolistrik untuk
mengetahui gambaran umum geologi
bawah permukaan terutama batuan yang
mengandung air tanah (akuifer) baik secara
vertikal maupun horizontal.
Lokasi daerah penelitian meliputi
Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis
Provinsi Riau seperti pada Gambar 1.
Muhammad Edisar: Pemetaan Zonasi Air Bawah Tanah di Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau
406| Semirata 2013 FMIPA Unila
GAMBAR 1. Peta lokasi penelitian
METODE PENELITIAN
Pemetaan Zonasi Air Bawah Tanah di
Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis
Provinsi Riau adalah membuat peta akuifer
dan informasi tentang sumber air tanah
serta pola dan arah penyebaran aliran air
dibawah tanah menggunakan metode
geolistrik yang terdiri dari tiga tahap yaitu,
pengukuran untuk pengumpulan data
lapangan, pengolahan dan interpretasi data.
Pengolahan data menggunakan forward
modelling and inversion of schlumberger
resistivity soundings dengan software
Vertical Electrical Sounding (Loke, 1997).
Uji kualitas air menggunakan uji
pemompaan sumur dan uji laboratorium
sifat fisika dan kimia air. Analisa
presitipitasi, evaporasi, water run off dan
infiltasi (Thorntwite, 1948).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil survey dan pengukuran geolistrik
di Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis
Riau diantaranya di Desa Pinggir,
Kelurahan Balai Raja, Kelurahan Titian
Antui, Dusun Rimba Giam desa Tasik Serai
, Dusun Air Hitam desa Semunai, Dusun
Banjaran desa Muara Basung, Desa
Tengganau, Desa Balai Pungut, Desa
Beringin, Desa Serai Wangi dan Desa
Melibur. Setelah dilakukan pengolahan dan
interpretasi data,geolistrik, maka diperoleh
peta penampang litologi dan akuifer seperti
diperlihatkan pada Gambar 2. Hasil
interpretasi menunjukkan terdapat lima
lapisan batuan, dimana dari atas kebawah
terdiri dari lapisan paling atas berupa tanah
berlempung, lapisan ke dua adalah lempung
berpasir merupakan akuifer bebas, lapisan
ke tiga adalah batuan keras, kompak, tidak
lolos air, lapisan ke empat merupakan
batuan pasir, keras, mudah retak merupakan
akuifer tertekan, lapisan terakhir yang dapat
deteksi yaitu lapisan batuan bedrock.
Formasi berada pada formasi atas Minas,
merupakan endapan Aluvium tua, bagian
dari Cekungan Air Tanah Jambi-Dumai.
Zona prospek untuk pemboran air tanah di
Kecamatan Pinggir seperti di ringkas pada
Tabel 1.
Berdasarkan data iklim dengan
perhitungan menggunakan persamaan
Thornthwaite, maka diperoleh nilai
evapotranspirasi tahunan untuk wilayah
kecamatan Pinggir sebesar 162,62 ET CM.
Jika nilai evapotranspirasi tersebut
dikalikan dengan luas Kecamatan Pinggir
sebesar 2.503km2, maka diperoleh nilai
evapotranspirasi potensial sebesar
407,037.860 m3/tahun. Sedangkan untuk
perhitungan neraca air (water balance)
untuk Kecamatan Pinggir total tahunan
adalah sebesar 243,114.00 mm.
.
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Semirata 2013 FMIPA Unila |407
GAMBAR 43 Peta penampang interpretasi litologi dan akuifer dari data geolistrik di Kecamatan Pinggir
Tabel 1. Lokasi Zona Prospek untuk Pemboran air Tanah di Kecamatan Pinggir
No Kelurahan/
Desa Kordinat
Zona Akuifer
Bebas ( Air Tanah
Dangkal)
Sifat Fisika/Kimia Air
Zona Akuifer
Tertekan ( Air
Tanah Dalam)
LU (o) BT (o) Kedalaman
(m) PH
Kesadahan (mg/L)
TDS (mg/L
Kekeruhan (NTU)
Kedalaman (m)
1 Pinggir 01 10 887 101 15 795 7.0 – 118 4,7 10 54 2 175 – 373
2 Balai Raja 01 13 188 101 13 726 6.0 – 103 6,3 41 55 1 175 – 372
3 Titian Antui 01 17 914 101 15 309 7.0 – 110 6,4 55 54 1 194 – 269
4 Dusun Rimba Giam Desa
Tasik Serai
01 05 806 101 33 318 6.0 – 94 4,5 20 56 0,2 187 – 407
5 Dusun Air
Hitam Desa Semunai
01 14 183 101 13 730 7.0 – 115 4,8 18 60 0,2 243 – 441
6 Dusun
Banjaran Desa Muara Basung
01 15 885 101 20 785 6.0 – 125 5,8 38 55 0,2 186 – 493
7 Tengganau 01 06 948 101 15 834 7,0 – 95 5,1 17 60 30 171 – 366
8 Balai Pungut 01 03 528 101 17 462 8.0 – 116 6,2 69 130 0,5 223 – 510
9 Beringin 01 02 601 101 27 063 8.0 – 116 7,1 42 50 0,5 185 - 405
10 Serai Wangi 01 01 601 101 26 065 8.0 – 90 4,2 19 60 0,2 258 - 460
11 Melibur 01 00 037 101 23 386 8.0 – 128 5,8 35 54 0,4 246 - 430
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa survey
geolistrik dan uji kualitas air tanah di
Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis
Provinsi Riau adanya morfologi dan litologi
berupa batuan pasir yang merupakan
indikasi adanya air tanah dangkal dan air
tanah dalam (akuifer bebas dan akuifer
tertekan), maka penurapan air tanah yang
baik diterapkan adalah dengan cara
pembuatan sumur bor produksi (sumur bor
Muhammad Edisar: Pemetaan Zonasi Air Bawah Tanah di Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau
408| Semirata 2013 FMIPA Unila
dalam) dan sumur resapan. Berdasarkan
pengamatan data lapangan dan hasil analisa
data geohidrologi serta analisa data
geolistrik untuk wilayah Kecamatan Pinggir
Kabupaten Bengkalis, maka zonasi air
bawah tanah dangkal dan air tanah dalam
(akuifer bebas dan akuifer tertekan) yang
bisa dimanfaatkan sebagai daerah ekploitasi
air bawah tanah dengan menggunakan
sumur bor produksi
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kepada Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten
Bengkalis Provinsi Riau
DAFTAR PUSTAKA
Loke, M.H., 1997, Electrical Imaging
Surveys for Environmental and
Engineering Studies, Cangkat Minden
Lorong 6, Minden Heights, Penang,
Malaysia.
Olhoeft, G.R., 1981, Physical Properties of
Rocks and Minerals : Electrical
Properties of Rocks, edited by Y.S.
Touloukian, W.R. Judd & R.F. Roy,
McGraw Hill Book Company, New
York.
Reynolds, J. M., 1997, An Introduction to
Applied and Enviromental Geophysics,
John Wiley & Sons, New York.
Stewart, M., 1990, Geotechnical and
Enviromental Geophysics : Rapid
Reconnaissance Mapping of Fresh-
Water Lenses on Small Oceanic Islands,
edited by Stanley H. Ward, V. II, Society
of Exploration Geophysicist, Tulsa,
Oklahoma
Suharyadi, 1984, Geohidrologi (Ilmu Air
Tanah), Jurusan Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Gajah
Mada, Yogyakarta .(tidak di
publikasikan)
Thorntwite, C.W, 1948, An Approach
Toward a Rational Clasification of
Climate, Geogr, Rev
Todd, D. K., 1980, Groundwater Hydrology
2nd Edition, John Wiley & Sons,
Singapore.
Ward, S. H., 1990, Geotechnical and
Enviromental Geophysics : Resistivity
and Induced Polarization Method, edited
by Stanley H. Ward, V. I, Society of
Exploration Geophysicist, Tulsa,
Oklahoma.