75871090-LIKUIDASI-PERSEKUTUAN

6
LIKUIDASI PERSEKUTUAN Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha perusahaannya dibubarkan semua. Proses pembubaran usaha ini meliputi dua tahap, yaitu: 1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai, disebut proses realisasi. 2. Proses pembayaran kembali hutang-hutang kepada kreditur dan pembayaran kembali sisa modal kepada para anggota disebut proses likuidasi. Umumnya likuidasi persekutuan menyangkut hal-hal: 1. Mengkonversi aktiva non kas menjadi kas 2. Mengakui keuntungan dan kerugian dan biaya likuidasi yang timbul selama masa likuidasi 3. Menyelesaikan seluruh kewajiban 4. Mendistribusikan kas kepada sekutu berdasarkan saldo akhir modal mereka Proses likuidasi mengasumsikan bahwa persekutuan mampu membayar hutang-hutangnya, dengan kata lain aktiva yang dimiliki melebihi kewajiban. Juga diasumsikan bahwa semua sekutu memiliki bagian dalam aktiva bersih persekutuan, tidak ada hutang yang berasal dari pinjaman kepada sekutu, dan seluruh aktiva dikonversikan menjadi kas sebelum kas didistribusikan kepada sekutu. NAMA : SANDY WIJAYANTI NIM : 090810301118 JURUSAN : AKUNTANSI

description

likuiditas

Transcript of 75871090-LIKUIDASI-PERSEKUTUAN

Page 1: 75871090-LIKUIDASI-PERSEKUTUAN

LIKUIDASI PERSEKUTUAN

Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha perusahaannya

dibubarkan semua. Proses pembubaran usaha ini meliputi dua tahap, yaitu:

1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai, disebut proses

realisasi.

2. Proses pembayaran kembali hutang-hutang kepada kreditur dan pembayaran kembali

sisa modal kepada para anggota disebut proses likuidasi.

Umumnya likuidasi persekutuan menyangkut hal-hal:

1. Mengkonversi aktiva non kas menjadi kas

2. Mengakui keuntungan dan kerugian dan biaya likuidasi yang timbul selama masa

likuidasi

3. Menyelesaikan seluruh kewajiban

4. Mendistribusikan kas kepada sekutu berdasarkan saldo akhir modal mereka

Proses likuidasi mengasumsikan bahwa persekutuan mampu membayar hutang-

hutangnya, dengan kata lain aktiva yang dimiliki melebihi kewajiban. Juga diasumsikan

bahwa semua sekutu memiliki bagian dalam aktiva bersih persekutuan, tidak ada hutang yang

berasal dari pinjaman kepada sekutu, dan seluruh aktiva dikonversikan menjadi kas sebelum

kas didistribusikan kepada sekutu.

Aturan dalam mendistribusikan aktiva dalam likuidasi persekutuan dibuat bertingkat

sesuai prioritas:

1. Jumlah yang dipinjam dari kreditur yang bukan sekutu

2. Jumlah yang dipinjam dari sekutu selain modal dan laba

Jumlah yang harus diberikan kepada sekutu sesuai kepemilikannya

Prosedur dalam likuidasi

1. Rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. Laba dan rugi bersih selama

periode terakhir diperhitungkan ke rekening modal masing-masing, lalu persekutuan

siap dilikuidasi.

NAMA : SANDY

WIJAYANTI

NIM : 090810301118

Page 2: 75871090-LIKUIDASI-PERSEKUTUAN

2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang, bila ada perbedaan nilai buku dan

realisasi yang menunjukkan untung atau rugi harus dibagi antara anggota sesuai

perbandingan pembagian laba (rugi). Saldo modal lalu sebagai dasar penyelesaian.

3. Bila dijumpai seorang anggota mempunyai saldo debit di rekening modalnya, di lain

pihak ia mempunyai piutang pada persekutuan, maka piutang menutup saldo debit.

4. Bila uang tunai sudah tersedia untuk dibagi, maka harus dibayarkan dahulu pada

kreditur extern, lalu dibayarkan saldo modal masing anggota.

Likuidasi berlangsung setelah proses realisasi berakhir

Misalnya persekutuan tuan A, B, C dan D dinyatakan akan dilikuidasi. Pembagian

laba (rugi) persekutuan diatur dengan perbandingan 30%, 30%, 20%, dan 20%. Neraca per 1

mei 1980 yang disusun sesaat sebelum likuidasi menunjukkan saldo:

AKTIVA HUTANG&MODAL

Kas ……………………..……... Rp 10.000 Hutang dagang ...…………….. Rp 75.000

Aktiva lain-lain ……………….. Rp 180.000 Hutang kepada tuan B ...…….. Rp 6.000

Hutang kepada tuan D ...…….. Rp 5.000

Modal, A …………………….. Rp 42.000

Modal, B ……………………... Rp 31.500

Modal, C ……………………... Rp 20.500

Modal, D ……………………... Rp 10.000

Jumlah aktiva Rp 190.000 Jumlah hutang & modal Rp 190.000

Berikut beberapa kemungkinan dalam pelaksanaan realisasi pengubahan aktiva lain

menjadi uang tunai dan proses likuidasi selanjutnya:

1. Realisasi aktiva lain Rp 140.000. Kerugian dalam realisasi aktiva lain-lain dibebankan

ke rekening modal masing anggota dengan jumlah yang masih cukup ditutup oleh

saldo modal.

Nilai buku aktiva lain-lain 180.000

Dijual (direalisasi) menjadi kas 140 . 000

Rugi dalam realisasi 40.000

kerugian dibagi antara masing-masing A, B, C, D dengan perbandingan 30%, 30%,

20%, 20%.

Page 3: 75871090-LIKUIDASI-PERSEKUTUAN

Pembebanan kerugian realisasi pada rekening modal masing-masing:

A = 30% x 40.000 = 12.000

B = 30% x 40.000 = 12.000

C = 20% x 40.000 = 8.000

D = 20% x 40.000 = 8.000

Jurnal yang perlu di catat untuk penjualan aktiva lain adalah:

a) Kas 140.000Modal A 12.000Modal B 12.000Modal C 8.000Modal D 8.000

Aktiva lain-lain 180.000

b) Hutang dagang 75.000Kas 75.000

c) Hutang kepada B 6.000Hutang kepada D 5.000Modal A 30.000Modal B 19.000Modal C 12.000Modal D 2.000

Kas 75.000

2. Realisasi aktiva lain-lain sebesar 120000. Pembebanan kerugian melampaui saldo

rekening modal beberapa anggota sehingga harus ditutup dengan saldo piutang

kepada persekutuan dan mengalami kerugian dalam realisasi sebesar 60.000.

Pembebanan kepada masing-masing anggota mengakibatkan saldo tuan D tidak cukup

untuk menutup kerugian piutang. Maka selisih kerugian yang tersisa harus ditutup

dengan sebagian piutang yang bersangkutan sebelum tuan D menerima kembali atas

hak persekutuan. Dalam likuidasi ini, tuan D akan menerima hak dalam persekutuan

sebesar 3.000. Maka jurnal yang diperlukan sebagai berikut:

a) Kas 120.000Modal A 18.000Modal B 18.000Modal C 12.000Modal D 12.000

Aktiva lain-lain 180.000b) Hutang dagang 75.000

Kas 75.000c) Hutang kepada D 2.000

Modal D 2.000d) Hutang kepada B 6.000

Hutang kepada D 3.000

Page 4: 75871090-LIKUIDASI-PERSEKUTUAN

Modal A 24.000Modal B 13.500Modal C 8.500

Kas 55.000

3. Realisasi aktiva lain-lain sebesar 100000. Kerugian realisasi aktiva lain-lain

mengakibatkan defisitnya rekening modal seorang anggota. Kerugian tersebut sebesar

80000. Pembebanan rugi realisasi aktiva kepada masing-masing anggota

mengakibatkan tuan D mempunyai defisit terhadap hak-hak dalam persekutuan. Jika

setoran tuan D tidak segera dilakukan, sedangkan para anggota lainnya menuntut

segera dibayarkan, maka pembayaran kepada para anggota lainnya diatur sebagai

berikut:

a) Untuk sementara defisit model D dianggap tidak dapat disetor, dan diperlakukan

sebagai kerugian yangharus ditanggung oleh anggota lainnya.

b) Hak masing-masing anggota setelah dikurangi bagian atas kerugian defisit modal

D, merupakan jumlah hak anggota yang mendapat prioritas untuk dibayar dulu.

Setoran kemudian oleh tuan D dibagikan kepada masing-masing anggota sesuai

dengan saldo hak mereka yang belum terbayar. Maka jurnal yang diperlukan:

a) Kas 100.000Modal A 24.000Modal B 24.000Modal C 16.000Modal D 16.000

Aktiva lain-lain 180.000b) Hutang dagang 75.000

Kas 75.000c) Hutang kepada D 5.000

Modal D 5.000d) Hutang kepada B 6.000

Modal A 17.625Modal B 7.125Modal C 4.250

Kas 35.000e) Kas 1.000

Modal 1.000f) Modal A 375

Modal B 375Modal C 250

Kas 1.000