74197239-26951744-Bunyi-Jantung-Normal

10
Bunyi Jantung Normal Dgn stetoskop kita dapat mendengar bunyi jantung normal,yg biasanya dideskripsikan sebagai 'lub,dub,lub,dub..' Bunyi 'lub' dikaitkan dgn penutupan katup atrioventrikular (A-V) pd permulaan sistol,dan bunyi 'dub' dikaitkan dgn penutupan katup semilunaris (aorta dan pulmonaris) pd akhir sistol. Bunyi 'lub' disebut bunyi jantung pertama dan 'dub' sebagai bunyi jantung kedua,karena siklus normal jantung dianggap dimulai pd permulaan sistol ketika katup A-V menutup. Penyebab bunyi jantung ialah getaran pd katup yg tegang segera setelah penutupan bersama dgn getaran darah yg berdekatan,dinding jantung,dan pembuluh2 utama sekitar jantung. Jadi,dalam mencetuskan bunyi jantung pertama,kontraksi ventrikel menyebabkan aliran balik darah secara tiba2 yg mengenai katup A-V (katup mitral dan katup trikuspidal),sehingga katup ini mencembung ke arah atrium sampai korda tendinea secara tiba2 menghentikan pencembungan ini. Elastisitas katup yg tegang kemudian akan mendorong darah kembali ke ventrikel2 yg bersangkutan. Peristiwa ini menyebabkan darah dan dinding ventrikel serta katup yg tegang bergetar dan terjadi turbulensi getaran dalam darah. Getaran kemudian merambat melalui jaringan didekatnya ke dinding dada,sehingga dapat terdengar sebagai bunyi melalui stetoskop. Bunyi jantung kedua ditimbulkan oleh penutupan katup semilunaris yg berlangsung tiba2. Ketika katup semilunaris menutup,katup ini

Transcript of 74197239-26951744-Bunyi-Jantung-Normal

Page 1: 74197239-26951744-Bunyi-Jantung-Normal

Bunyi Jantung Normal

Dgn stetoskop kita dapat mendengar bunyi jantung normal,yg biasanya dideskripsikan sebagai

'lub,dub,lub,dub..' Bunyi 'lub' dikaitkan dgn penutupan katup atrioventrikular (A-V) pd

permulaan sistol,dan bunyi 'dub' dikaitkan dgn penutupan katup semilunaris (aorta dan

pulmonaris) pd akhir sistol. Bunyi 'lub' disebut bunyi jantung pertama dan 'dub' sebagai bunyi

jantung kedua,karena siklus normal jantung dianggap dimulai pd permulaan sistol ketika katup

A-V menutup.

Penyebab bunyi jantung ialah getaran pd katup yg tegang segera setelah penutupan bersama dgn

getaran darah yg berdekatan,dinding jantung,dan pembuluh2 utama sekitar jantung. Jadi,dalam

mencetuskan bunyi jantung pertama,kontraksi ventrikel menyebabkan aliran balik darah secara

tiba2 yg mengenai katup A-V (katup mitral dan katup trikuspidal),sehingga katup ini

mencembung ke arah atrium sampai korda tendinea secara tiba2 menghentikan pencembungan

ini. Elastisitas katup yg tegang kemudian akan mendorong darah kembali ke ventrikel2 yg

bersangkutan. Peristiwa ini menyebabkan darah dan dinding ventrikel serta katup yg tegang

bergetar dan terjadi turbulensi getaran dalam darah. Getaran kemudian merambat melalui

jaringan didekatnya ke dinding dada,sehingga dapat terdengar sebagai bunyi melalui stetoskop.

Bunyi jantung kedua ditimbulkan oleh penutupan katup semilunaris yg berlangsung tiba2. Ketika

katup semilunaris menutup,katup ini menonjol ke arah ventrikel dan regang elastis katup akan

melentingkan darah kembali ke arteri,yg menyebabkan pantulan yg membolakbalikkan darah

antara dinding arteri dan katup semilunaris serta antara katup dan dinding ventrikel. Getaran yg

terjadi di dinding arteri kemudian dihantarkan di sepanjang arteri. Bila getaran dari pembuluh

atau ventrikel mengenai 'dinding suara' misalnya dinding dada,getaran ini menimbulkan suara yg

dapat didengar.

Lama dari setiap bunyi jantung sedikit lebih dari 0,1 detik,bunyi pertama kira2 0,14 detik dan

kedua kira2 0,11 detik. Penyebab dari lebih singkatnya bunyi kedua adalah katup semilunaris yg

lebih tegang daripada katup A-V,sehingga katup2 ini bergetar selama masa waktu yg lebih

pendek daripada katup A-V. Kisaran frekuensi yg dapat didengar (tinggi nada) pd bunyi jantung

pertama dan kedua,dimulai pd frekuensi yg paling rendah yg dapat dideteksi oleh telinga dan

Page 2: 74197239-26951744-Bunyi-Jantung-Normal

terus naik sampai sekitar 500 siklus/detik. Bila digunakan alat elektronik khusus utk merekam

suara,sejauh ini bagian terbesar dari suara yg dapat terekam adalah pd frekuensi di bawah kisaran

suara yg dapat didengar,terus terus sampai 4 bahkan 3 siklus/detik dan memuncak pd sekitar 20

siklus/detik. Utk alasan ini,beberapa bunyi jantung dapat direkam secara elektronik bila tidak

dapat didengar dgn stetoskop.

Bunyi jantung kedua secara normal memiliki frekuensi lebih tinggi daripada bunyi jantung

pertama karena :

1. Ketegangan katup semilunaris jauh lebih besar daripada katup A-V.

2. Koefisien elastisitas arteri lebih besar sehingga ruang2 utama jantung bergetar selama bunyi

kedua bila dibandingkan dgn ruang ventrikel yg jauh lebih longgar saat menimbulkan sistem

getaran pd bunyi jantung pertama.

Kadang2 terdengar bunyi jantung ketiga yg lemah dan bergemuruh pd awal 1/3 bagian tengah

diastol. Bunyi ini timbul karena adanya ketegangan korda tendinae dan mengembangnya

ventrikel pd fase pengisian. Bunyi tersebut merupakan hal normal pd anak dan dewasa muda.

Kecepatan pengisian ventrikel dan besarnya amplitudo dari getaran dinding ventrikel

mempengaruhi bunyi yg terdengar. Bunyi jantung ketiga sisi kiri dapat didengar pd apeks

jantung dgn posisi pasien berbaring miring ke kiri. Sebaliknya bunyi jantung ketiga sisi kanan

dapat didengar pd batas bawah sternal kiri.

Bunyi jantung keempat (bunyi atrium) pd beberapa orang dapat terekam di fonokardiogram

tetapi dgn stetoskop hampir tidak dapat terdengar karena frekuensinya yg rendah,biasanya 20

siklus/detik atau kurang. Bunyi ini timbul pd akhir fase diastolik dan bersamaan dgn kontraksi

atrium (atrial kick). Penyebab timbulnya bunyi ini karena atrium kiri maupun kanan menghadapi

kekakuan ventrikel. Dgn demikian,adanya bunyi jantung keempat merupakan pertanda ada

kelainan jantung yaitu berkurangnya daya regang ventrikel sebagai akibat hipertrofi ventrikel

ataupum iskemia miokard. Bunyi ini paling baik terdengar dgn stetoskop yg diletakkan pd apeks

jantung dgn posisi pasien berbaring miring ke kiri.

(http://www.meillyssach.co.cc/2009/09/bunyi-jantung-normal.html)

Jantung Sebagai Sumber Isyarat Bioelektris

Page 3: 74197239-26951744-Bunyi-Jantung-Normal

Jantung adalah organ muscular berlubang yang berfungsi sebagai pompa

ganda sistem kardiovaskular. Sisi kanan jantung memompa darah ke paru

sedangkan sisi kiri jantung memompa darah keseluruh tubuh. Berat jantung

normal sekitar 1 pon (0,45 kg) atau sebesar tinju orang dewasa dan terletak

didalam rongga dada diantara ruang dada (sternum kolumna vertebralis) (Atwood,

1996).

Jantung manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian kiri dan bagian

kanan. Kedua bagian jantung ini dipisahkan oleh septum. Masing-masing bagian

dibagi lagi menjadi dua ruangan yaitu serambi jantung (atria) yang terletak

disebelah atas dan bilik jantung (ventricle) yang terletak disebelah bawah. Seperti

yang terdapat pada (Gambar 1) dibawah ini, jantung mempunyai empat katup

utama yang terbuat dari jaringan endokardium. Katup merupakan bangunan yang mirip penutup

yang membuka dan menutup sebagai respon terhadap pemompaan

jantung dengan membuka dan menutup katup memungkinkan darah bergerak

keseluruh jantung, paru dan mencegah aliran darah kembali.

Gambar 1. Katup-katup Jantung

2.2 Isyarat Suara Jantung

Detak jantung menghasilkan 2 suara yang berbeda yang dapat didengarkan

pada stetoskop yang sering dinyatakan dengan lub-dub. Suara lub disebabkan oleh

penutupan katup tricuspid dan mitral (atrioventrikular) yang memungkinkan aliran

darah dari serambi jantung (atria) ke bilik jantung (ventricle) dan mencegah aliran

balik. Umumnya hal ini disebut suara jantung pertama (S1), yang terjadi hampir

bersamaan dengan timbulnya QRS dari elektrokardiogram dan terjadi sebelum

periode jantung berkontraksi (systole). Suara dub disebut suara jantung ke-dua (S2)

dan disebabkan oleh penutupan katup semilunar (aortic dan pulmonary) yang

membebaskan darah ke sistem sirkulasi paru-paru dan sistemik.

Katup ini tertutup pada akhir systole dan sebelum katup atrioventikular

membuka kembali. Suara S2 ini terjadi hampir bersamaan dengan akhir

gelombang T dari EKG, suara jantung ke-tiga (S3) sesuai dengan berhentinya

pengisian atrioventikular, sedangkan suara jantung ke-empat (S4) memiliki korelasi dengan

kontraksi atria. Suara S4 ini memiliki amplitudo dan komponen frekuensi rendah.

Page 4: 74197239-26951744-Bunyi-Jantung-Normal

Fisiologi Jantung

Share

 Saturday, November 21, 2009 at 6:59am

Gambaran Anatomis

Jantung pada dasarnya adalah suatu pompa ganda yang menghasilkan tekanan pendorong agar

darah mengalir melalui sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik. Jantung memiliki empat bilik: setiap

belahan terdiri dari sebuah atrium, atau bilik masukan vena, dan sebuah ventrikel, atau bilik

keluaran arteri. Empat katup jantung mengalirkan darah dalam arah yang sesuai dan mencegah

darah mengalir dalam arah yang berlawanan. Jantung bersifat self-excitable, yaitu mencetuskan

sendiri kontraksi beriramanya. Kontraksi serat-serat otot jantung yang tersusun seperti spiral

menghasilkan efek memeras yang penting agar pemompaan berlangsung efisien. Yang juga

penting agar pemompaan efektif adalah kenyataan bahwa serat-serat otot di setiap bilik bekerja

sebagai sebuah sinsitium fungsional, berkontraksi sebagai satu kesatuan.

Aktivitas Listrik di Jantung

Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang memiliki kecepatan depolarisasi

spontan ke ambang yang tertinggi. Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium

kanan dan kiri, sebagian dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar melalui

penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction. Impuls berjalan dari atrium ke dalam

ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya titik kontak listrik antara kedua bilik tersebut.

Potensial aksi berhenti sebentar di nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium

mendahului kontraksi ventrikel agar pengisian ventrikel berlangsung sempurna. Impuls

kemudian dengan cepat berjalan ke septum antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat

disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-serat Purkinje. Sel-sel ventrikel lainnya

diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction. Dengan demikian,

atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu

82a71108560389

Page 5: 74197239-26951744-Bunyi-Jantung-Normal

jeda singkat. Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan fase positif yang

berkepanjangan, atau fase datar, yang disertai oleh periode kontraksi yang lama, untuk

memastikan agar waktu ejeksi adekuat. Fase datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan

saluran Ca++ lambat. Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang

berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi. Hal ini

memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang berganti-ganti sehingga dapat

terjadi pemompaan darah. Penyebaran aktivitas listrik ke seluruh jantung dapat direkam dari

permukaan tubuh. Rekaman ini, EKG, dapat memberi informasi penting mengenai status

jantung.

Proses Mekanis pada Siklus Jantung

Siklus jantung terdiri dari tiga kejadian penting:

1. Pembentukan aktivitas listrik sewaktu jantung secara otoritmis mengalami depolarisasi dan

repolarisasi.

2. Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan) dan diastol

(relaksasi dan pengisian) berganti-ganti, yang dicetuskan oleh siklus listrik yang berirama.

3. Arah aliran darah melintasi bilik-bilik jantung, yang ditentukan oleh pembukaan dan

penutupan katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis.

Penutupan katup menimbulkan dua bunyi jantung normal. Bunyi jantung pertama disebabkan

oleh penutupan katup atrioventrikel (AV) dan menandakan permulaan sistol ventrikel. Bunyi

jantung kedua disebabkan oleh penutupan katup aorta dan pulmonalis pada permulaan diastol.

Dengan mengkaji perubahan-perubahan tekanan yang berkaitan dengan siklus jantung, dapat

dilihat kurva tekanan atrium tetap rendah selama siklus jantung, dengan adanya sedikit fluktuasi

(dalam keadaan normal bervariasi antara 0 dan 8 mmHg). Kurva tekanan aorta tetap tinggi,

dengan fluktuasi sedang (dalam keadaan normal bervariasi antara tekanan sistolik 120 mmHg

dan tekanan diastolik 80 mmHg). Kurva tekanan ventrikel berfluktuasi secara dramatis karena

tekanan ventrikel harus di bawah tekanan atrium terendah selama diastol agar katup AV terbuka

dan dapat terjadi pengisian ventrikel, dan harus di atas tekanan aorta tertinggi selama sistol agar

katup aorta membuka, sehingga dapat terjadi pengosongan ventrikel. Dengan demikian, tekanan

ventrikel dalam keadaan normal bervariasi dari 0 mmHg selama diastol ke sedikit lebih tinggi

dari 120 mmHg selama sistol. Gangguan fungsi katup menimbulkan aliran darah yang turbulen,

Page 6: 74197239-26951744-Bunyi-Jantung-Normal

yang terdengar sebagai murmur (bising) jantung. Katup abnormal dapat bersifat stenotik (tidak

membuka sempurna) atau insufisiensi (tidak menutup sempurna).

Curah jantung dan Kontrolnya

Curah jantung, volume darah yang disemprotkan oleh setiap ventrikel setiap menit, ditentukan

oleh kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup. Kecepatan denyut jantung berubah-ubah

oleh perubahan keseimbangan pengaruh simpatis dan parasimpatis pada nodus SA. Stimulasi

parasimpatis memperlambat kecepatan denyut jantung dan stimulasi simpatis mempercepatnya.

Volume sekuncup bergantung pada (1) tingkat pengisian ventrikel, dengan peningkatan volume

diastolik akhir menyebabkan volume sekuncup yang lebih besar melalui hubungan panjang-

tegangan (kontrol intrinsik), dan (2) tingkat stimulasi simpatis, dengan peningkatan stimulasi

simpatis menyebabkan peningkatan kontraktilitas jantung, yaitu peningkatan kekuatan kontraksi

dan peningkatan volume sekuncup pada volume diastolik akhir tertentu (kontrol ekstrinsik).

Memelihara Otot Jantung

Otot jantung diberi oksigen dan nutrien oleh darah yang disalurkan oleh sirkulasi koroner, bukan

oleh darah di dalam bilik-biliknya. Sebagian besar aliran darah koroner berlangsung selama

diastol, karena sewaktu sistol pembuluh koroner tertekan oleh kontraksi otot jantung. Aliran

darah koroner dalam keadaan normal berubah-ubah sesuai kebutuhan jantung akan oksigen.

Aliran darah koroner dapat terganggu oleh pembentukan plak aterosklerotik, yang dapat

menyebabkan penyakit jantung iskemik yang keparahannya bervariasi dari nyeri dada ringan

sewaktu berolahraga sampai serangan jantung yang fatal. Penyebab pasti aterosklerosis tidak

diketahui, tetapi tampaknya rasio kolesterol di dalam plasma berkaitan dengan lipoprotein

berdensitas tinggi (HDL) dibandingkan dengan lipoprotein berdensitas rendah (LDL) merupakan

suatu faktor penting.