Auskultasi dan bunyi jantung

17
dr. Marshell Tendean Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UKRIDA

Transcript of Auskultasi dan bunyi jantung

Page 1: Auskultasi dan bunyi jantung

dr. Marshell TendeanBagian Ilmu Penyakit Dalam

FK UKRIDA

Page 2: Auskultasi dan bunyi jantung

Fungsi stetoskop:Diafragma stetoskop berfungsi

memperbesar bunyi nada tingi.Bell stetoskop tak memperbesar bunyi nada

rendah, namun mentransmisikan bunyi jantung lebih baik daripada diafragma.

Meletakan bell haruslah lunak terhadap kulit.

Meletakan diafragma haruslah tepat terhadap kulit.

Jika bell diletakan tepat terhadap kulit maka akan berfungsi seperti diafragma oleh karena kulit menggantikan diafragma.

Page 3: Auskultasi dan bunyi jantung

Auskultasi dinding dada:Lakukan ausklutasi pada 4 area dengan

menggunakan diafragma stetoskop (aorta, pulmoner, trikuspid dan mitral) lalu auskultasi ke daerah yang lebih luas pada seluruh prekordium dan aksila.

Identifikasi Bj 1 dan 2: jika memungkinkan , rasakan denyut karotis yang berjalan bersamaan dengan BJ 1. Bj 2 biasanya lebih lembut dan bernada tinggi.

Perhatikan adanya bunyi jantung tambahan dan adanya murmur diantara bunyi jantung, dengan pasien menahan nafasnya.

Periksalah apakah terdapat arteri karotis pada saat pasien menahan nafas, untuk mencari apakah terdapat bruit karotis dan aortic sistolic mur-mur yang menjalar ke karotis

Page 4: Auskultasi dan bunyi jantung

Bunyi jantung 1 S1: terbaik didengarkan pada apeks dan dikarenakan penutupan katup mitral dan trikuspid. Intensitasnya menurun pada saat insufisiensi mitral dan blok derajat 1. Intensitasnya meningkat pada mitral stenosis, SVT, kehamilan dan hipertiroidism.

Bunyi jantung 2 S2: terbaik didengarkan pada ujung sternal kiri pada sela iga ke 2 atau 3. dikarenakan penutupan katub aorta dan pulmonal. Keterlambatan penutupan katub pulmonal mengakibatkan

splitting dari bunyi jantung 2. spliting selama inspirasi dapat terjai secara fisiologis atau karena RBBB.

Spliting yang menetap dikarenakan ASD. Spliting yang terbalik selama ekspirasi diduga karena LBBB.

Page 5: Auskultasi dan bunyi jantung
Page 6: Auskultasi dan bunyi jantung

Suara tambahan:Bunyi jantung 3: (S3) memberikan gambaran

tipikal kepada bunyi jantung lub-dum-dum S1-S2-S3, biasa terdengar pada apeks anak yang sehat, dewasa muda dan selama kehamilan.

Bunyi ini terdengar pada early ventrikular filling merupakan nada rendah dan terbaik didengar dengan menggunakan bell stetoskop.

Sering terdengar pada pasien dengan insufisiensi mitral dan perikarditis konstriktif pada orang tua merupakan penanda gagal jantung.

Page 7: Auskultasi dan bunyi jantung

Bunyi jantung 4: S4 sering terjadi bersamaan dengan kontraksi atrium dan mendahului bunyi jantung 1.

Merupakan bunyi dengan nada rendah dan memberikan gambaran tipikal untuk bunyi jantung da-lup-dup, sering dikarenakan oleh hipertensi.

Opening snap: merupakan bunyi yang karakteristik untuk stenosis mitral. Bunyi ini terdengar tak lama setelah bunyi jantung 2,

merupakan bunyi dengan nada tinggi dan terbaik didengar dengan menggunakan diafragma diantara apeks dan ujung kiri sternal.

Page 8: Auskultasi dan bunyi jantung

Perikardial friction rub: merupakan bunyi yang karakteristik untuk perikarditis. Merupakan bunyi creacking seperti berjalan di salju yang kuat. Didengar terbaik ketika pasien menahan nafas.

Terkadang terdengar dengan karakteristik suara seperti ‘chi-te-chi’.

Page 9: Auskultasi dan bunyi jantung
Page 10: Auskultasi dan bunyi jantung

Miringkan pasien ke sisi kiri, cari apeks beat dan dengarkan bunyi jantung dari sisi lateral sampai ke apeks: pansistolik murmur pada insufisiensi mitral

terbaik didengar dengan menggunakan diafragma,

diastolik mur-mur karena stenosis mitral terbaik didengarkan dengan menggunakan bell

Dudukan pasien sambil pasien menahan nafas saat ekspirasi.

Dengarkan dengan diafragma untuk diastolik mur-mur untuk insufisiensi aorta di sepanjang ujung sternum kiri.

Page 11: Auskultasi dan bunyi jantung
Page 12: Auskultasi dan bunyi jantung

Mur-mur:Merupakan bunyi jantung yang berasal dari

aliran darah turbulen dan dapat terjadi jika terdapat kelainan katup atau peningkatan aliran darah menuju katub normal.

Page 13: Auskultasi dan bunyi jantung

Mur-mur memperlihatkan beberapa karakteristik yaitu:Lokasi: tempat dimana mur-mur paling beik

terdengar bergantung pada posisi katub jantung atau defeknya dan arah aliran darah.

Radiation: arah penjalaran dari mur-mur mengikuti arah dari aliran darah menuju katub jantung atau defek pada jantung.

Bunyi: bunyi ini karakteristik sekali sebagai gambaran semakin besar gradien tekanan, bunyinya semakin besar. Mur-mur pada mitral stenosis biasanya bernada

rendah sedangkan murmur pada pasien inkompetensi aorta bernada tinggi.

Page 14: Auskultasi dan bunyi jantung

Timing: mur-mur biasanya terjadi pada sistolik maupun diastolik.

Tapi ada keadaan khusus dimana murmur terjadi pada sistole dan diastole , mis pada PDA.Sistole berarti mur-mur ini terdengar antara

bunyi jantung 1 dan bunyi jantung 2, saat tertutupnya katub mitral dan trikuspid.

Diastole berarti mur-mur ini terdengar antara bunyi jantung 2 dan bunyi jantung 1, saat tertutupnya katub aorta dan pulmonal

Page 15: Auskultasi dan bunyi jantung
Page 16: Auskultasi dan bunyi jantung
Page 17: Auskultasi dan bunyi jantung

Intensitas:Grade 1: hanya didengar oleh ahli dalam

kondisi yang normal.Grade 2: tenang, dapat didengar oleh orang

yang tak ahli dalam kondisi yang optimal.Grade 3: moderat.Grade 4: besar dan terkadang diikuti oleh

thrill yang terpalpasi.Grade 5: sangat besar pada area yang

besar dengan thrill yang terpalpasi.Grade 6: sangat besar bahkan terdengar

tanpa menggunakan stetoskop.