72129031 Regulasi Homeostasis

4
 REGULASI HOMEOSTASIS Homeostasis adalah pemeliharaan lingkungan internal yang relative stabil untuk mempertahankan hidup pada setiap sel-sel system tubuh. Fungsi- fungsi yang dilakukan oleh setiap system tubuh ikut berperan dalam mempertahankan homeostasis sehingga lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan fungsi semua sel yang membentuk tubuh dapat dipertahankan. Konsep dasar homeostasis: “homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel, system tubuh mempertahankan homeostasis dan sel membentuk system tubuh.” Homeostasis beregulasi dengan banyak system tubuh manusia, disini akan dibahas regulasi homeostasis terhadap keseimbangan cairan, system endokrin, dan system saraf. Homeostasis dan Keseimbangan Cairan Homeostasis bergantung pada pemeliharaan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran semua konstituen yang terdapat di lingkungan cairan internal. Pengaturan keseimbangan cairan melibatkan dua komponen terpisah, yaitu control keseimbangan garam dan control keseimbangan H2O. control keseimbangan garam penting bagi pengaturan jangka panjang tekanan darah arteri karena beban garam tubuh mempengaruhi penentuan osmotik volume CES dengan volume plasma sebagai salah satu bagiannya. Keseimbangan garam dipertahankan oleh penyesuaian secara konstan pengeluaran garam di urin untuk mengimbangi asupan garam yang tak terkontrol dan bervariasi. Kontol keseimbangan H2O penting untuk mencegah perubahan osmolaritas CES (dapat mengakibatkan sel membengkak dan menciut). Keseimbangan air terutama dipelihara oleh pengontrolan H2O yang keluar di urine untuk mengkompensasi pengeluaran tak terkontrol H2O dalam jumlah bervariasi melalui keringat/diare, dan pemasukan H2O yang tidak terkontrol baik. Mekanisme Haus Walaupun terdapat mekanisme rasa haus untuk mengontrol pemasukan H2Oberdasarkan kebutuhan, jumlah cairan yang diminum seringkali dipengaruhi oleh kebiasaan dan factor social selain rasa haus.

description

72129031 Regulasi Homeostasis

Transcript of 72129031 Regulasi Homeostasis

  • REGULASI HOMEOSTASIS

    Homeostasis adalah pemeliharaan lingkungan internal yang relative stabil untuk mempertahankan hidup pada setiap sel-sel system tubuh. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap system tubuh ikut berperan dalam mempertahankan homeostasis sehingga lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan fungsi semua sel yang membentuk tubuh dapat dipertahankan.

    Konsep dasar homeostasis: homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel, system tubuh mempertahankan homeostasis dan sel membentuk system tubuh.

    Homeostasis beregulasi dengan banyak system tubuh manusia, disini akan dibahas regulasi homeostasis terhadap keseimbangan cairan, system endokrin, dan system saraf.

    Homeostasis dan Keseimbangan Cairan

    Homeostasis bergantung pada pemeliharaan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran semua konstituen yang terdapat di lingkungan cairan internal. Pengaturan keseimbangan cairan melibatkan dua komponen terpisah, yaitu control keseimbangan garam dan control keseimbangan H2O. control keseimbangan garam penting bagi pengaturan jangka panjang tekanan darah arteri karena beban garam tubuh mempengaruhi penentuan osmotik volume CES dengan volume plasma sebagai salah satu bagiannya. Keseimbangan garam dipertahankan oleh penyesuaian secara konstan pengeluaran garam di urin untuk mengimbangi asupan garam yang tak terkontrol dan bervariasi.

    Kontol keseimbangan H2O penting untuk mencegah perubahan osmolaritas CES (dapat mengakibatkan sel membengkak dan menciut). Keseimbangan air terutama dipelihara oleh pengontrolan H2O yang keluar di urine untuk mengkompensasi pengeluaran tak terkontrol H2O dalam jumlah bervariasi melalui keringat/diare, dan pemasukan H2O yang tidak terkontrol baik.

    Mekanisme Haus

    Walaupun terdapat mekanisme rasa haus untuk mengontrol pemasukan H2Oberdasarkan kebutuhan, jumlah cairan yang diminum seringkali dipengaruhi oleh kebiasaan dan factor social selain rasa haus.

  • Pusat rasa haus terdapat di hipotalamus dekat dengan sel penghasil vasopressin. Vasopressin adalah hormone yang disekresikan sebagai respons tarhadap deficit H2O, yang diatasi dengan peningkatan reabsorpsi H2O di bagian distal nefron. Rasa haus meningkatkan pemasukan H2), sementara vasopressin mengurangi produksi urin, menurunkan pengeluaran H2O.

    Satu stimulus yang mendorong rasa haus tetapi tidak menyebabkan sekresi vasopressin adalah efek langsung kekeringan pada mulut. Ujung-ujung saraf di mulut secara langsung dirangsang oleh kekeringan, yang menyebabkan rasa haus kuat yang sering dapat diatasi hanya dengan membasahi mulut walaupun sebenarnya tidak terjadi ingesti H2O. Kekeringan di mulut dapat terjadi apabila pengeluaran air liur tertekan oleh faktor yang tidak berkaitan dengan kandungan H2O tubuh, misalnya oleh rasa cemas, merokok berlebihan atau obat tertentu.

    Homeostasis dalam Sistem Endokrin

    Sejumlah kelenjar endokrin yang terletak di perifer berperan penting dalam mempertahankan homeostasis, terutama melalui pengaruh regulatorik mereka pada kacapatan berbagai reaksi metabolic dan pada keseimbangan elektrolit. Kelenjar-kelenjar endokrin ini mengeluarkan hormone sebagai respons terhadap rangsangan spesifik. Hormone-hormon itu, pada gilirsnnya menimbulkan efek yang bekerja secara umpan balik negative untuk menolah perubahan yang memicu sekresi mereka, sehingga terjadi kestabilan dalam lingkungan internal. Kontribusi spesifik kelenjar endokrin perifer untuk homeostasis mencakup hal-hal berikut:

    Kelenjar tiroid menyekresi hormon tetraiodotironin (T4) dan triiodotironin (T3), yang berfungsi meningkatkan laju metabolik keseluruhan, mencakup laju penggunaan molekul-molekul nutrien dan O2 di dalam lingkungan internal oleh sel. Kedua hormon ini juga dapat menghasilkan panas.

    Kelenjar adrenal mengeluarkan tiga kelas hormone. Aldosteron, mineralokortikoid utama, penting untuk keseimbangan Na+ dan K+. Keseimbangan Na+ sangat penting untuk memelihara volume CES dan tekanan darah yang sesuai. Keseimbangan K+ penting untuk homeostasis, karena perubahan K+ ekstrasel menimbulkan dampak

  • besar pada ekstabilitas saraf otot yang dapat menimbulkan efek sangat merugikan seperti gangguan fungsi jantung.

    Kortisol, glukoortikoid utama yang disekresikan oleh korteks adrenal, berperan secara tidak langsung dalam homeostasis dengan menyediakan molekul-molekul sebagai suber energy atau bahan pembangun untuk memperbaiki jaringan agar tubuh dapat beradaptasi dengan situasi-situasi stress.

    Hipotalamus menghasilkan suatu substansi yaitu ADH yang disebut juga hormone penyimpan air, karena fungsinya mempertahankan tekanan osmotik sel dengan mengendalikan retensi atau ekskresi air oleh ginjal dan dengan mengatur volume darah. ADH disekresikan oleh kelenjar pituitary.

    Hormone utama yang disekresikan oleh medulla adrenal adalah epinefrin. Hormone ini ikut serta secara langsung dalam homeostasis melalui perannya dalam pengaturan tekanan darah.

    Dua hormone utama yang disekresikan oleh pancreas endokrin, yaitu insulin dan glukagon, sangat penting untuk mengubah jalur metabolic antara keadaan absorptive dan pasca-absorptif untuk mempertahankan kadar molekul-molekul nutrient dalam plasma.

    Hormon paratiroidpada kelenjar paratiroid sangat penting untuk memelihara keseimbangan konsentrasi Ca+ dalam plasma.

    Homeostasis dalam Sistem Saraf

    Untuk dapat berinteraksi melalui cara-cara yang sesuai dengan lingkungan eksternal dan untuk penyesuaian internal yang penting untuk mempertahankan homeostasis, tubuh harus diberi tahumengenai setiap perubahan yang berlangsung di lingkungan eksternal dan internal, harus mampu mengolah informasi terebut, dan mengirim pesan-pesan ke otot dan ke kelenjar untuk melaksanakan hasil yang diinginkan. System saraf berperan penting dalam komunikasi untuk mempertahankan hidup ini. System saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan korda spinalis, menerima informasi mengenai lingkungan eksternal dan internal melalui saraf-saraf perifer aferen. Setelah penyortiran, pengolahan, dan pengintegrasian masukan tersebut, SSP mengirim petunjuk-petunjuk melalui safaf perifer eferen untuk menimbulkan kontraksi otot atau sekresi kelenjar. SSP

  • bertanggung jawab untuk menghubungkan respons yang sesuai dengan masukan tertentu, sehingga di dalam tubuh dapat dipertahankan kondisi yang sesuai untuk kehidupan. Apabila SSP tidak memiliki kemampuan mengolah dan mengintegrasikan, pemeliharaan homeostasis pada organism sekompleks manusia tidak akan terjadi.