70751746-ESTERIFIKASI
-
Upload
brigitta-hartanto -
Category
Documents
-
view
338 -
download
0
Transcript of 70751746-ESTERIFIKASI
5/13/2018 70751746-ESTERIFIKASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/70751746-esterifikasi 1/10
ESTERIFIKASI
Pembuatan n-Butil Asetat dan Etil Asetat
I. Tujuan
1. Membuat n-butil asetat melalui esterifikasi
2. Memahami bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi esterifikasi yaitu struktur
molekul, suhu, dan konsentrasi
3. Mengidentifikasin produk ester melalui pengukuran titik didih, indeks bias,
berat jenis, bau dan warna
I. Dasar Teori
Esterifikasi adalah proses pembentukan ester dengan reaktan asam karboksilatdan alkohol. Reaksi ini berlangsung secara reversibel dan menghasilkan produk
samping berupa air. Biasanya reaksi ditambahkan katalis berupa asam. Reaksi
esterifikasi terjadi sangat lambat. Dengan menggunakan katalis asam sulfat atau
asam klorida, kesetimbangan rekasi bisa dicapai lebih cepat.
Reaksi pembuatan ester:
O O
R – C – OH + R – OH R – C – OR’ + H2O
[ As. Karboksilat ] [ Alkohol ] [Ester] [air]
Esterifikasi dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu; struktur molekulalkohol,
suhu proses dan konsentrasi katalis maupun reaktan
5/13/2018 70751746-ESTERIFIKASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/70751746-esterifikasi 2/10
II. Alat dan BahanII.1 Alat
1. Peralatan refluks
a. 1 buah reaktor 750 mL
b. 1 buah penangas parafin
c. 1 buah kondensor
d. 1 buah termometer
e. 1 buah tabung CaCl2
f. 1 buah motor pengaduk
g. 3 buah selang silikon
1. Peralatan ekstraksia. 1 buah ekstraktor
b. 1 buah corong
1. Peralatan distilasi
a. 1 buah labu distilasi
b. 1 buah penangas parafin
c. 1 buah kondensor
d. 1 buah adaptor
e. 1 buah termometer
f. 1 buah labu distilat
g. 2 buah batu didih
1. Alat tambahan
a. 1 buah gelas kimia
b. 1 buah gelas ukur 25 mL
c. 1 buah pipet tetes
d. 1 buah pipet ukur 20 mL
e. Neraca analitik
f. Refraktometer
I.1 Bahan
1. mL n-butil alkohol
2. mL asam asetat glasial
3. 2 mL asam sulfat pekat
4. Larutan jenuh Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
5. 6 gram Natrium sulfat anhydrous Na2SO4
6. Aquadest
5/13/2018 70751746-ESTERIFIKASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/70751746-esterifikasi 3/10
I. Langkah Kerja
Hasil refluks
kocok
pisahkan
kocok , pisahkan
115 mL asam asetat glasial
92 mL n-butil alkohol
REFLUKS
2 mL asam sulfat pekat (masukkan setete
EKSTRAKTOR
berisi 125 mL aquadest
Terbentuk 2 lapisan,
lapisan atas: ester,
lapisan bawah: air
Ester yang belum murni
(ester+as.asetat sisa+air)
100 mL aquadest
Ester + air
50 mL aquadest 50 mL larutan jenuh NaHCO3
6 gram
Natrium Sulfat anhydrous
Saring dengan
kertas saring
DISTILASI
5/13/2018 70751746-ESTERIFIKASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/70751746-esterifikasi 4/10
II. Data Pengamatan
A. Data persiapan
Bahan Rumus Volume yg
digunakan
Massa
molekul
Indeks
bias
Titik
didih
Titik
leleh
Berat
jenis
Asam asetat
glacial
CH3COOH 115 mL 60,05
g/mol
118-
1190C
16-
170C
1,05
g/mL
Asam sulfat
pekat
H2SO4 2 mL 98,079
g/mol
3370C 100C 1,84
g/mL
Butanol C4H9OH 92 mL 74
gr/mL
1,399 117-
1180C
-89 0C 0,81
g/mL
NatriumBikarbonat
NaHCO3 50 mL 84,01g/mol
1,3344 50
0
C 2,16g/mL
Natrium
Sulfat
Na2SO4 142,04
g/mol
1,468 1429 0C 884 0C
Data Produk
Bahan Rumus Massa
molekul
Indeks
bias
Titik
didih
Titik
leleh
Berat jenis
n-butil
asetat
CH3COOC4H9 116,16
gr/mol
1.394
(20 °C)
126,60
C -74 °C 0.88 g/cm3
B. Proses refluks
Waktu Media Suhu Penangas Suhu Reaktor
10 menit Reactor 154°C 101°C
20 menit Reaktor 154°C 101 °C
30 menit Reaktor 154°C 102°C
40 menit Reactor 155°C 102 °C
50 menit Reaktor 1540C 102 0C
60 menit Reaktor 154 0C 102 0C
Pada suhu 102 oC proses refluks dihentikan karena suhu sudah konstan.
C. DistilasiVolume
Distilat Residu
ESTER
(n-butil asetat)
IDENTIFIKASI PRODUK
5/13/2018 70751746-ESTERIFIKASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/70751746-esterifikasi 5/10
74,07 gr 1,09 gr
III. Pengolahan Data
(H2SO4)
C4H9OH(aq) + CH3COOH(aq) CH3COOC4H9 (aq) + H2O(aq)
M 1 mol 2 mol
T 1 mol 1mol 1 mol 1 mol
S 0 1 mol 1 mol 1 mol
Sebelum refluks
•Mencari Volume CH3COOH(aq) (2 mol)Massa CH3COOH(aq) = mol x Mr CH3COOH(aq)
= 2 mol x 60,05 gr/mol
= 120,1 gr
Volume CH3COOH = massa berat jenis
= 120,1 gr1,05 gr/mL
= 114,38 mL 115 mL (dibulatkan)
• Mencari Volume C4H9OH(aq) (1 mol)
Massa C4H9OH(aq) = mol x Mr C4H9OH(aq)
= 1 mol x 74 gr/mol
= 74 gr
Volume C4H9OH(aq) = massa berat jenis
= 74 gr0,81 gr/mL
= 91,36 mL 92 mL (dibulatkan)
Bahan VolumeAsam asetat glacial 115 mL
Butanol 92 mL
Asam sulfat pekat 2 mL
Sebelum Destilasi
5/13/2018 70751746-ESTERIFIKASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/70751746-esterifikasi 6/10
Massa reaktor kosong = 160,37 gr
Massa reaktor + n-butil asetat+ pengotor = 236,06 gr
Massa n-butil asetat + pengotor = 236,06 gr – 160,37 gr
= 75,69 gr
Setelah Destilasi
Massa reaktor kosong = 160,37 gr
Massa reaktor + n-butil asetat = 234,44 gr
Massa n-butil asetat = 234,44 gr – 160,37 gr
= 74,07 gr
Volume n-butil asetat = 83,1 mL
Massa erlenmeyer kosong = 94,08 gr
Massa destilat (pengotor) + erlenmeyer = 95,37 gr
Massa destilat (pengotor) = 1,29 gr
Penentuan berat jenis n-butil asetat
ρ n-butil asetat = massa n-butil asetatvolume n-butil
asetat
n-butil asetat = 74,07 gr83,1 mL n-butil asetat = 0,891 gr/mL
Penentuan Yield
Massa produk teoritis = mol CH3COOC4H9× Mr
= 1 mol ×116,16 gr/mol
= 116,16 gr Yield yang dihasilkan :
Yield = (massa produk praktikummassa produk teoritis )×100 %
= 74,07 gr116, 16 gr × 100%
= 63,77%
Indeks bias n-butil asetat
indeks bias n-butil asetat = 1,39 pada 26,6 0C
Titik didih n-butil asetat
5/13/2018 70751746-ESTERIFIKASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/70751746-esterifikasi 7/10
titik didih n-butil asetat = 124 0C
Ester yang dihasilkan:
Bahan Rumus Volume Massa Indeks
bias
Titik
didih
Berat jenis Yield
n-butil
asetat
CH3COOC4H9 83,1 mL 74,07 gr 1.39
(26,6 °C)
124 0C 0.891
g/mL
63,77 %
Perhitungan Neraca Massa Total
Massa H2O teoritis = mol x Mr H2O
= 1 mol x 18 gr/mol
= 18 gram
(H2SO4)
C4H9OH(aq) + CH3COOH(aq) CH3COOC4H9 (aq) + H2O(aq)
M 1 mol 2 mol
T 1 mol 1mol 1 mol 1 mol
S 0 1 mol 1 mol 1 mol
=
120 gram + 74 gram = 60 gram + 18 gram +74 gram
194 gram ≠ 152 gram
Perhitungan Neraca Massa Unit destilasi
=
75,69 gram = 74,07 gram + 1,29 gram
75,69 gram ≠ 75,36 gram
I. Pembahasan
Pada percobaan kali ini, kami melakukan proses esterifikasi untuk membuat
n-butil asetat yang beraroma pisang dari bahan baku asam asetat glasial dan butanol.
Adapun reaksi yang terjadi yaitu:
C4H9OH(aq) + CH3COOH(aq) CH3COOC4H9 (aq) + H2O(aq)
Massa C
Massa CH3COOH(aq) (1mol) (teoritis)
+ Massa H2O (1 mol) (teoritis)
+ Massa CH3COOC4H9 (1 mol)
Massa CH3COOC4H9
+Pengotor
Massa Residu
+Massa Destilat
5/13/2018 70751746-ESTERIFIKASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/70751746-esterifikasi 8/10
Perbandingan mol reaktan secara stoikiometri adalah 1:1, Dalam reaksi esterifikasi
ini, diperlukan adanya pereaksi yang berlebih agar reaksinya bergeser kearah produk,
sesuai dengan hukum aksi massa. Jika penambahan pada pereaksi, maka
kesetimbangan bergeser kearah produk . Dalam percobaan ini, yang menjadi excess
reaktan adalah asam asetat glasial dan limiting reactan adalah butanol. Asam asetat glasial
memiliki harga yang lebih murah dan mudah didapat sehingga dipilih sebagai excess
reaktan. Sehingga perbandingan asam asetat glasial dan butanol yang direaksikan 2:1 (115
mL asam asetat glasial dan 92 mL butanol). Pada reaksi ini ditambahkan pula asam sulfat
pekat yang berfungsi sebagai katalis. Katalis ini membuat senyawa menjadi
bermuatan agar reaktan dapat dengan cepat bereaksi.
Pembuatan n-butil asetat berlangsung pada 4 tahap.
1. Refluks
Proses refluks digunakan untuk mereaksikan asam asetat dan butanol dalam
reaktor. Refluks merupakan metode pemanasan yang tidak mengurangi massa dan
energi dari sistem reaktor. Hal ini terjadi karena uap hasil pemanasan mengalami
pendinginan di kondensor sehingga terkondensasi kembali menjadi cairan dan masuk
kembali ke reaktor, sehingga lebih effisien. Pada proses ini digunakan penangas
parafin yg mempunyai titik didih tinggi, karena titik didih produk yang diketahui
berdasarkan literatur yaitu 126,6 0C. Untuk menghomogenkan maka dilakukan
pengadukan yang pas dan konstan, sehingga reaksi dapat berjalan dengan baik. Proses
refluks dihentikan ketika suhu cairan dalam reaktor mencapai suhu maksimal dan
telah konstan. Pada praktikum, suhu maksimum yang dicapai adalah 101 0C. Cairan
dalam reaktor mengandung ester sehingga aroma ester dapat tercium, air dan sedikit
sisa asam karboksilat sehingga warnanya masih bening kekuningan dan suhu yang
dicapai masih jauh dari titik didih n-butil asetat murni (126,60C). Oleh karena itu,
dibutuhkan proses pemurnian lebih lanjut.Jangan sampai terlalu lama, karena reaksi ini berlangsung reversibel, sehingga
salah satu produknya (air) atau produk samping (sisa asam asetat) harus segera
dihilangkan.
2. Ekstraksi
Pemurnian ester dengan cara ekstraksi menggunakan corong pisah (ekstraktor)
yang memanfaatkan kelarutan dari setiap zat. Penambahan aquadest untuk
memisahkan air yang dihasilkan dari proses esterifikasi serta mencuci ester dengan
menocoknya lalu akan terbentuk dua lapisan, lapisan atas ialah ester dan yang
5/13/2018 70751746-ESTERIFIKASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/70751746-esterifikasi 9/10
dibawah adalah air karena berat jenis air lebih besar daripada ester. Penambahan
NaHCO3 berfungsi untuk mengikat pereaksi yang berlebih. Perlu diperhatikan ketika
membuang pengotor (produk yang tidak diinginkan) tersebut, jangan sampai esternya
ikut terbuang karena faktor ini dapat mempengaruhi jumlah produk ester yang akan
dihasilkan. Pada percobaan kami, ada sedikit ester yang terbawa keluar sehingga
mengurangi jumlah produk yang dihasilkan.
Penambahan Na2SO4 anhydrous agar air pada produk habis, karena sifatnya yang
dapat menyerap air. Pada saat penyaringan, masih ada sedikit ester yang menempel
pada kerta saring, sehingga tidak maksimal. Sehingga dapat mempengaruhi jumlah
ester yang dihasilkan, meskipun sedikit jumlahnya.
3. Distilasi
Proses pemurnian yang terakhir ialah destilasi sederhana yang memanfaatkan
tekanan uap dan titik didih dari setiap zat yang tidak terlalu kecil selisihnya. Yang
perlu diperhatikan dari proses ini yaitu, jangan sampai suhu didalam reaktor terlalu
tinggi sehingga ester pun ikut menguap dan dapat mengurangi jumlah produk bahkan
dapat habis semua. Oleh karena itu, suhu reaktor harus selalu diperhatikan.
Pada percobaan kami, setelah suhu mendekati 100oC dan terus konstan sehingga
pengotor menguap dan masuk ke destilat, proses destilasi dihentikan dan membiarkanuap tersebut sampai masuk ke destilat semua, agar perhitungan neraca massa nya
dapat dihitung. Namun pada percobaan, ternyata masih ada uap yang tetap menempel
pada dinding alat, bahkan ada beberapa tetes yang kembali ke labu reaktor sehingga
dapat mempengaruhi kemurnian ester.
Oleh karena itu dari setiap proses, mulai pembentukan sampai pemisahan dan
pemurnian ester, didapatkan hasil yang belum maksimal dan belum sempurna.
Sehingga terdapat perbedaan kemurnian sifat dan ciri-ciri antara ester murni dengan
ester yang dihasilkan dari percobaan. Adapun tabelnya yaitu :
Bahan Volume Massa Indeks bias Titik didih Berat jenis Yield
n-butil asetat
(percobaan)
83,1 mL 74,07gr 1.39
(26,6 °C)
124 0C 0,891g/mL 63,77 %
n-butil asetat
(murni)
132 mL 116,16g
r
1,394
(20 °C)
126,6 0C 0,88 g/mL 100 %
Dari produk yang dihasilkan, meskipun masih belum seratus persen murni dan
sempurna, namun dari sifat fisiknya sudah sangat mendekati.
Pada perhitungan persamaan neraca massa total didapat hasil yang tidak sama, hal
ini karena massa H2O dan massa CH3COOH (1 mol) nya menggunakan nilai teoritis,
5/13/2018 70751746-ESTERIFIKASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/70751746-esterifikasi 10/10
pada kenyataannya massa ester tersebut dapat berkurang dan massa H2O atau
CH3COOH dapat meningkat karena reaksi tersebut berlangsung secara reversibel,
sedangkan jumlah asam asetat dan air yang dihasilkan atau dibuang pada percobaan
tersebut tidak diketahui sehingga tidak dapat dihitung nilainya, maka digunakan nilai
teoritis. Selain itu terdapat uap-uap yang telah mengembun tetapi masih menempel
pada dinding dari alat yang digunakan sehingga tidak ikut terakumulasi atau terhitung.
Dan juga, Ester tersebut terbawa/terbuang bersama byproduk ketika proses pemisahan
dengan cara ekstraksi berlangsung.
Pada perhitungan neraca massa unit destilasi didapat data yang hampir sama,
karena proses berlangsung baik, namun masih terdapat sedikit pengotor yang
menempel pada dinding alat distilasi sehingga mempengaruhi jumlah massa pengotor
yang terakumulasi di labu destilat.
I. Kesimpulan