7. Urusan Perumahan a. Program dan...
-
Upload
trinhduong -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of 7. Urusan Perumahan a. Program dan...
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
150
7. Urusan Perumahan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perumahan dan
Permukiman
a) Pembangunan dan rehabilitasi kantor dinas.
b) Pembangunan dan rehabilitasi kantor kecamatan.
c) Rehabilitasi rumah dinas pejabat.
d) Pembangunan dan rehabilitasi sarana pendidikan.
e) Pembangunan dan rehabilitasi pasar.
f) Pembangunan obyek wisata.
g) Penataan halaman stadion.
h) Pembangunan jalan dan jembatan desa.
i) Penyediaan PSD rusunawa.
j) Pengelolaan rusunawa.
k) Penyediaan air bersih dan sanitasi.
l) Penyediaan saluran air limbah.
m) Pembinaan teknis bangunan.
n) Pembangunan gedung laundry RSUD.
o) Pembangunan drainase tersier.
p) Penunjangan bantuan stimulan rumah swadaya
q) Pemasangan lampu stadion
2) Program Penanggulangan Kemiskinan dengan kegiatan fasilitasi
pemugaran rumah KK miskin
3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan
Desa dengan kegiatan pendampingan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) MP
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
perumahan adalah sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
151
1) Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perumahan dan
Permukiman
a) Pembangunan dan rehabilitasi kantor dinas sebanyak 13 paket
yaitu Kantor BAPPEDA, Gedung BLK, Gedung Peradilan Anak,
Kantor P3BA, Ruang Seksi Sarpras P3BA, Kantor Catatan Sipil,
Ruang pelayanan IMB, Talud Dinas P2KPM, Halaman BKD,
kantin Sekda, Bidang Pariwisata, tempat parkir Dinas Pendidikan,
dan kamar mandi Aula BAPPEDA.
b) Pembangunan dan rehabilitasi kantor kecamatan sebanyak 5
paket yaitu Kantor Kecamatan Godean, Kantor Kecamatan
Moyudan, Kantor Kecamatan Depok, rumah dinas Camat
Ngemplak dan pembongkaran rumah dinas Camat Sleman.
c) Rehabilitasi rumah dinas pejabat sebanyak 3 paket, yaitu rumah
dinas bupati, rumah dinas wakil bupati, dan mushola rumah dinas
pejabat.
d) Pembangunan dan rehabilitasi sarana pendidikan sebanyak 17
paket yaitu gedung TK PKK, SD Gemawang, pagar SMP 1
Sleman, ruang klas SMA 1 Sleman, ruang klas SMP 1 Minggir,
ruang klas SMP 1 Seyegan, laboratorium SMP 4 Gamping, ruang
klas SMP 1 Cangkringan, pagar SMA 1 Cangkringan,
laboratorium THP SMK 1 Cangkringan, ruang klas SMA 1 Turi,
TPA Dharma Wanita, pagar SD Gemawang, penyempurnaan TK
PKK, Mushola dan doorlop TK SD model.
e) Rehabilitasi pasar sebanyak 5 paket, terdiri dari Pasar Balangan,
Pasar Pakem, Pasar Sleman, Pasar Sambilegi dan
pembangunan pos keamanan Pasar Hewan Ambarketawang
Gamping.
f) Pembangunan obyek wisata camping ground Cangkringan dan
gardu pandang Boyong Pakem.
g) Pengaspalan keliling dan penataan halaman parkir stadion.
h) Pembangunan jalan seluas 21.143 m2 dan jembatan jalan akses
MGM.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
152
i) Pembangunan prasarana dasar rusunawa, terdiri dari talud
sepanjang 450 m, penyiapan lahan 2 lokasi, penyambungan
listrik PLN 4 lokasi, jaringan air bersih 2 lokasi, pamasangan
lampu taman 15 unit, sumur resapan 64 unit, instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) 1 unit dan penyusunan dokumen
UKL-UPL. .
j) Pengelolaan rusunawa Gemawang, Sinduadi, Mlati4 unit .
k) Pembangunan jaringan air bersih sepanjang 11.433 m, jaringan
air limbah 5.000 m dan pengadaan pipa dan water meter untuk
masyarakat 1 paket.
l) Pembangunan saluran air limbah sepanjang 2.354 m.
m) Pembinaan teknis bangunan sebanyak 60 pemohon.
n) Pembangunan gedung laundry RSUD 1 paket.
o) Pembangunan drainase tersier UNY sepanjang 650 m
p) Fasilitasi bantuan stimulan rumah swadaya dari Kementrian
Perumahan Rakyat sebayak 100 rumah
2) Program Penanggulangan Kemiskinan terealisasi fasilitasi
pemugaran rumah KK miskin sebanyak 17 rumah dan bantuan
semen untuk pemugaran rumah sebanyak 14.200 zak.
3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan
Desa terealisasi fasilitasi pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) MP sebanyak 15 kecamatan
dan pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas 2
desa ( Margokaton dan Margoagung) Seyegan.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan perumahan
sebagaimana buku lampiran)
Program dan kegiatan urusan perumahan sebagian besar tercapai
secara optimal didukung oleh sarana dan prasarana serta kinerja
aparat. Kegiatan yang tidak terealisasi adalah pemasangan lampu
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
153
stadion karena dua kali gagal lelang akibat tidak ada yang memenuhi
ketentuan teknis.
Pelaksanaan program dan kegiatan urusan perumahan mampu
mendukung penyediaan sarana dan prasarana perumahan dengan
dibangunnya Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) sebanyak 4
twin block beserta prasarana dasarnya di Dusun Dabag, Condongcatur,
Depok.
Untuk mendukung penyediaan sarana perumahan yang layak bagi
masyarakat miskin telah diberikan bantuan semen untuk pemugaran
rumah sebanyak 14.450 zak, pembangunan rumah sebanyak 17 rumah
dan stimulan perumahan swadaya 100 rumah.
Untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat terutama di tingkat
kecamatan telah dibangun dan direhabilitasi kantor Kecamatan Berbah,
Kecamatan Depok, Kecamatan Godean dan Kecamatan Moyudan.
Sampai dengan tahun 2009 kantor kecamatan yang memenuhi standar
sebanak 4 kecamatan.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan perumahan adalah Bidang Permukiman
Dinas Permukiman, Prasarana Wilayah dan Perhubungan
(Kimpraswilhub). Dinas ini dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten
Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama Perda
Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan
Bupati Sleman Nomor 25/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Permukiman, Prasarana Wilayah dan Perhubungan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
154
Bidang Permukiman mempunyai tugas melaksanakan sebagaian urusan
dinas di bidang permukiman. Dalam melaksanankan tugasnya bidang
permukiman mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Penyelenggaraan dan pengendalian bangunan
2) Pengelolaan, pembinaan dan pengendalian perumahan dan
permukiman
3) Penyelenggaraan perizinan, pengawasan dan pengendalian
bangunan
4) Penyelenggaraan perencanaan dan pengendalian tata bangunan
dan lingkungan.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan perumahan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.22. SDM Penyelenggara Urusan Perumahan
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 1 1. I 0 2 SMP 2 2. II 19 3 SMA 30 3. III 31 4 Sarmud/D3 4 4. IV 2 5 Strata 1 8 6 Strata 2 7
Jumlah 52 Jumlah 52 Sumber: Dinas Kimpraswilhub
Adapun pejabat struktural penyelenggara urusan perumahan terdiri dari
1 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III, dan 3 orang
pejabat eselon IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perumahan sebesar
Rp38.352.330.000,00 realisasi Rp27.554.985.148,00 atau 71,85%.
Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah
sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
155
1) Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perumahan dan
Permukiman, anggaran sebesar Rp36.772.326.000,00 realisasi
Rp26.403.981.948,00 atau 71,80%
2) Program Penanggulangan Kemiskinan, anggaran sebesar
Rp1.086.004.000,00 realisasi Rp986.518.650,00 atau 90,84%
3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan
Desa, anggaran sebesar Rp494.000.000,00 realisasi
Rp164.484.550,00 atau 33,30%
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan perumahan dilaksanakan secara partisipatif
diawali dengan identiikasi permasalahan dan kebutuhan prasarana dan
sarana perumahan. Dalam penyelenggaraan urusan perumahan, mulai
dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi, Pemerintah
Kabupaten Sleman membangun jaringan kerjasama dengan
stakeholders antara lain pengusaha pengembang perumahan, PLN,
KP2KS, PDAM, dan perbankan.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan perumahan
sebagai berikut:
Tabel 3.23. Sarana dan Prasarana Urusan Perumahan
No. Jenis Jumlah Keterangan
1. Kantor 1 unit 1.539 M2
2. Kendaraan roda 4 1 unit 3. Kendaraan roda 2 4 unit 4. Komputer/Laptop 11/2 buah 5. Printer 6 buah 6. Stabilizer/UPS 5 buah 7. Scanner 1 buah 8. Plotter 1 buah 9. Meja gambar 1 buah
10. Kursi gambar 1 buah 11. Handycam 1 buah 12. Kamera digital 1 buah
Sumber: Dinas Kimpraswilhub 2009
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
156
h. Permasalahan dan Solusi
1) Jumlah kebutuhan rumah di Kabupaten Sleman apabila dihitung dari
jumlah kepala keluarga yang ada sebanyak 255.555 unit. Jumlah
rumah yang ada sebanyak 246.730 unit (hasil survey Pemerintah
Provinsi DIY mengenai jumlah bangunan), sehingga kekurangan
rumah tinggal sebanyak 8,825 unit. Sebagian besar kepala keluarga
yang belum memiliki rumah tinggal adalah masyarakat yang kurang
mampu. Solusi yang ditempuh adalah pengembangan rumah susun
dengan memanfaatkan dana APBN.
2) Masih terdapat rumah tidak layak huni sebanyak 16.967 unit
terutama pada masyarakat kurang mampu atau miskin. Solusi yang
dilakukan dengan meningkatkan kualitas bangunan dengan cara
memberikan bantuan dan fasilitasi pemugaran rumah melalui
swadaya masyarakat.
3) Sarana dan prasarana lingkungan permukiman berupa jalan poros
desa sepanjang 2.046,5 km (kondisi beraspal: 760,851 km,
conblock: 105,2 km, corblock: 156,4 km, makadam: 147,9 km, tanah:
876,37 km) dan drainase sepanjang 252.447 m (kondisi drainase
terbuka: 55.462 m, tertutup: 104.783 m, tanah: 92.202 m) masih
perlu ditingkatkan kualitasnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan
pembangunan dan peningkatan sarana prasarana perumahan
dengan skala prioritas yang ketat, mengoptimalkan peran serta
masyarakat dengan pemberian stimulan swadaya masyarakat.
8. Urusan Kepemudaan dan Olahraga
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
a) Fasilitasi dan evaluasi olah raga karyawan dan masyarakat
b) Pembinaan Klub Olah Raga Pelajar (KOP) di kecamatan
2) Program Peningkatan Prestasi Olah Raga dengan kegiatan Pekan
Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), Fasilitasi Pekan Olahraga
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
157
Pelajar Nasional (POPNAS ) dan Kejuaraan Tingkat Kabupaten
(Kejurkab)
3) Program Peningkatan Pembinaan dan Peran Generasi Muda
a) Pembinaan dan pemberdayaan Karang Taruna
b) Fasilitasi kegiatan pemuda dan remaja
c) Kegiatan dan pembinaan Kepemimpinan bagi pemuda
d) Pembinaan kelompok anti narkoba
e) Lomba baris berbaris tata upacara bendera
f) Pemilihan dan pelatihan Paskibraka
g) Pembinaan generasi muda
4) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
dengan kegiatan penyusunan profil pemuda dan olah raga
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
pendidikan, pemuda dan olahraga adalah sebagai berikut:
1) Program Pembinaan Olahraga dan Pemasyarakatan Olah Raga
a) Koordinasi dan pengiriman peserta porseni ponpes sebanyak 3
kali, koordinasi olah raga karyawan dan masyarakat dan Tri
Lomba Juang sebanyak 4 kegiatan.
b) Pembinaan Klub Olah Raga Pelajar (KOP) di 16 Kecamatan,
sebanyak 17 klub (6 klub sepak bola, 6 klub cabang bola voli, 5
klub cabang tenis meja).
2) Program Peningkatan Prestasi Olah Raga terealisasi fasilitasi
POPNAS dan Kejurkab, terlaksananya seleksi dan pembinaan
POPDA untuk 9 cabang olah raga
3) Program Peningkatan Pembinaan dan Peran Generasi Muda
a) Terlaksananya pemilihan pemuda pelopor, Karang Taruna dan
Petugas Sosial Masyarakat (PSM) 3 kali; pelatihan organisasi
dan manajemen bagi anggota Karang Taruna sebanyak 30
orang; bantuan usaha pemberdayaan bagi 40 Karang Taruna
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
158
Desa; kemah bhakti Karang Taruna peduli lingkungan 1 kali di
Kecamatan Seyegan; (Forum Komunikasi Karang Taruna ) FKKT
Kabupaten sleman 2 kali
b) Koordinasi dan monitoring kegiatan pemuda dan remaja
sebanyak 3 kali ; sarasehan dan dialog pemuda sebanyak 1 kali.
c) Kajian manajemen dan kepemimpinan pemuda sebanyak 20
buku, koordinasi, monitoring dan evaluasi manajemen dan
kepemimpinan pemuda, sebanyak 4 kali.
d) Pembinaan kelompok narkoba dan sweeping siswa pada jam
sekolah sebanyak 20 kelompok.
e) Lomba baris berbaris sebanyak 60 pleton inti (tonti) dan lomba
tata upacara di 40 sekolah.
f) Pemilihan 200 orang Paskibraka, pelatihan bagi 100 orang calon
paskibraka ke tingkat propinsi dan terkirimnya 4 orang calon
paskibraka tingkat Propinsi.
g) Pembinaan budi pekerti pemuda sebanyak 85 orang, kemah bakti
sebanyak 60 regu, pembinaan organisasi kepemudaan 50 orang,
dan sosialisasi kepemimpinan pemuda terhadap 50 orang.
4) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
terealisasi buku profil pemuda dan olahraga sebanyak 10 buku.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
kepemudaan dan olahraga sebagaimana buku lampiran)
Program dan kegiatan urusan kepemudaan dan olahraga sebagian
besar tercapai secara optimal didukung oleh sarana dan prasarana
serta kinerja aparat. Berbagai program dan kegiatan di atas mampu
mendukung peningkatan partisipasi masyarakat dalam bidang
kepemudaan dan olahraga meningkat setiap tahun. Hal ini didukung
oleh sarana dan prasarana olahraga yang merata di seluruh wilayah.
Beberapa sarana olahraga yang berada di wilayah Kabupaten Sleman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
159
memiliki standar nasional maupun internasional misalnya Stadion
Sepakbola Maguwoharjo, Stadion UNY dan GOR UNY.
Prestasi yang dicapai Kabupaten Sleman dalam urusan Kepemudaan
dan Olah Raga tahun 2009 antara lain Juara III Olimpiade Olahraga
Siswa nasional SD cabang Renang Putri atas nama Anancy Reza
Ngarbingan dari SDN Gentan Ngaglik, Juara III Olimpiade Olahraga
Siswa Nasional SD cabang Karate Putra atas nama Willi Adhimas
Rahmawan dari SD N Kenaran 2 Prambanan, Juara III Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional SD cabang Karate Putri atas nama Arrindha
Shinta Maharani dari SD Muhammadiyah Sleman, Juara III Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional SD cabang Tenis Putri atas nama Ayu
Maharani Gempita Swatantri dari SD N Jatisawit Gamping, dan Juara III
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD cabang Catur Perorangan Putra
atas nama Awang Putra Sembada dari SD N Gendengan.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan kepemudaan dan olahraga adalah Bidang
Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga (PLSPO) Dinas
Pendidikan, Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja, Sosial, dan Keluarga
Berencana, serta Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah
yang dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 tahun
2003 tentang Perangkat Daerah, dan Keputusan Bupati Sleman Nomor
30/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan; Keputusan Bupati
Sleman Nomor 31/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga
Kerja, Sosial, dan Keluarga Berencana ; Keputusan Bupati Sleman
Nomor 23/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran
Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah
Kabupaten Sleman.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
160
Bidang Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendidikan di bidang
pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga serta mempunyai fungsi
antara lain penyelenggaraan, pembinaan dan pengembangan
pendidikan pemuda dan olahraga
Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja, Sosial, dan Keluarga Berencana
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Tenaga Kerja,
Sosial dan Keluarga Berencana di bidang sosial serta mempunyai fungsi
antara lain penyelenggaraan dan pembinaan kesejahteraan sosial
Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah mempunyai tugas
melaksanakan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan serta
pelayanan administrasi dalam bidang kesejahteraan rakyat serta
mempunyai fungsi antara lain pelaksanaan analisis dan penyiapan
rancangan kebijakan serta pelayanan administrasi kegiatan pemuda dan
olahraga
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan kepemudaan dan
olahraga adalah sebagai berikut:
Tabel 3.24. SDM Penyelenggara Urusan Pemuda dan Olahraga
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 4 3 SMA 13 3. III 32 4 D1 4 4. IV 2 5 D2 - 6 Sarmud/D3 2 7 Strata 1 18 8 Strata 2 1
Jumlah 38 Jumlah 38 Sumber : Dinas Pendidikan, Dinas Nakersos KB, Bagian Kesra
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
161
Pejabat struktural penyelenggara urusan kepemudaan dan olahraga
terdiri dari 2 orang pejabat eselon II, 3 orang pejabat eselon III dan 3
orang pejabat eselon IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kepemudaan dan olahraga
sebesar Rp1.429.902.000,00 realisasi Rp 1.376.245.500,00 atau 96,25%.
Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah
sebagai berikut:
1) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga, anggaran sebesar
Rp182.802.000,00 realisasi Rp177.182.000,00 atau 96,93%
2) Program Peningkatan Prestasi Olah Raga, anggaran sebesar
Rp471.730.000,00 realisasi Rp441.405.000,00 atau 93,57%
3) Program Peningkatan Prestasi Olah Raga, anggaran sebesar
Rp760.370.000,00 realisasi Rp744.188.500,00 atau 97,87%
4) Program Pengembangan Data,Informasi dan Statistik Daerah,anggaran
Rp15.000.000,- realisasi 13.470.000 atau 89,80%
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan kepemudaan dan olahraga dilaksanakan
secara partisipatif diawali dengan masukan permasalahan dan usulan-
usulan dari seluruh TK, SD, SMP, SMA/SMK, rapat kerja dinas dan
jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan,
sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Penyelenggaraan urusan
kepemudaan dan olahraga dari sejak perencanaan hingga pelaksanaan
dan evaluasi dilaksanakan secara multi sektoral.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
kepemudaan dan olahraga sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
162
Tabel 3.25. Sarana dan Prasarana Urusan Kepemudaan dan Olahraga
No. Jenis Jumlah Keterangan
1. Kendaraan roda 4 3 unit
2. Kendaraan roda 2 8 unit
3. Komputer 5 unit
4. Laptop 2 unit
5. Mesin ketik manual 3 unit
6. LCD 2 unit
Sumber : Dinas Pendidikan, Dinas Nakersos KB, Bagian Kesra
h. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi oleh urusan Kepemudaan dan Olah Raga
pada tahun 2009 antara lain :
1. Belum optimalnya partisipasi pemuda dalam pembangunan. Upaya
yang telah ditempuh adalah meningkatkan dan mengoptimalkan
fasilitasi kegiatan kepemudaan.
2. Masih kurangnya penghargaan terhadap prestator. Upaya yang
dilakukan dengan memberikan reward kepada prestator .
9. Urusan Penanaman Modal
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
a) Koordinasi penanaman modal tingkat kabupaten, provinsi dan
pusat
b) Pemantauan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan
penanaman modal
c) Pengelolaan dokumen penanaman modal perusahaan
Penanaman Modal Asing (PMA ) dan Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN)
d) Identifikasi/penyusunan profil potensi investasi
e) Pembuatan materi promosi investasi
f) Indovest 2009 di Jakarta
g) Indonesia Today 2009 di Singapura
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
163
h) Invesda Expo 2009 di Yogyakarta
i) Investor Gathering di Jakarta
j) Pengiriman misi investasi
k) Forum komunikasi investasi
l) Promosi investasi tingkat internasional 2009
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
penanaman modal adalah sebagai berikut:
1) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
a) Koordinasi penanaman modal tingkat kabupaten 8 kali, tingkat
provinsi 11 kali, dan tingkat pusat 7 kali
b) Pemantauan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan
penanaman modal terhadap 68 PMA/PMDN
c) Pengelolaan dokumen penanaman modal perusahaan PMA dan
PMDN sebanyak 72 dokumen
d) Identifikasi/penyusunan 1 buah profil potensi investasi
e) Pembuatan materi promosi investasi Kabupaten Sleman
sebanyak 1.000 buku
f) Keikutsertaan Kabupaten Sleman pada pameran investasi
Indovest 2009 pada tanggal 21 sampai dengan 23 Agustus 2009
bertempat di Jakarta Convention Center Jakarta
g) Keikutsertaan Kabupaten Sleman pada pameran investasi
Indonesia Today 2009 pada tanggal 7 sampai dengan 10 Mei
2009 bertempat di Singapura
h) Keikutsertaan Kabupaten Sleman pada pameran investasi
Invesda Expo 2009 pada tanggal 6 sampai dengan 9 Agustus
2009 bertempat di Jogja Expo Center Yogyakarta
i) Investor gathering di Jakarta pada tanggal 25 November 2009
j) Pengiriman misi investasi ke Jakarta 5 kali dan ke Semarang 1
kali
k) Pelaksanaan forum komunikasi investasi 1 kali
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
164
l) Keikutsertaan Kabupaten Sleman dalam promosi investasi tingkat
internasional di Den Haag Belanda
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan penanaman
modal sebagaimana buku lampiran)
Perkembangan penanaman modal di Kabupaten Sleman selama 3
tahun terakhir antara tahun 2007 – 2009, baik investasi PMA maupun
PMDN cenderung mengalami penurunan dalam hal capaian jumlah unit
usaha maupun nilai investasi dari PMA dan PMDN. Sedangkan untuk
penanaman modal Non PMA-PMDN dari 5 tahun terakhir menunjukan
kecenderungan naik, baik dari jumlah unit usaha maupun nilai
investasinya. Hal tersebut dikarenakan perubahan jumlah unit usaha
PMA dan PMDN bukan semata-mata adanya penutupan usaha, tetapi
juga dikarenakan adanya pengalihan status dari PMA dan PMDN ke
Non PMA-PMDN.
Pada tahun 2009 jumlah unit usaha PMA sebanyak 33 unit usaha
dengan nilai investasi mencapai US$148.233.330,00 dan mampu
menyerap tenaga kerja sebanyak 6.107 orang. Untuk jumlah unit usaha
PMDN pada tahun 2009 mencapai 31 unit usaha dengan nilai
investasinya mencapai Rp321.546.544.000,00 dengan penyerapan
tenaga kerja sebanyak 9.065 orang.
Tabel 3.26. Jumlah Unit Usaha, Nilai Investasi, dan Tenaga Kerja Tahun 2005 – 2009
No Uraian TAHUN
2005 2006 2007 2008 2009
1 2 3 4 5 6 7
1. Jumlah Unit Usaha
a. PMA 35 38 36 35 33
b. PMDN 39 38 36 32 31
c. Non PMA-PMDN 24.408 25.653 26.779 27.783 28.320*
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
165
1 2 3 4 5 6 7
2. Nilai Investasi
a. PMA (Juta US$) 149,58 149,43 148,82 148,67 148,24
b. PMDN (Milyar Rp) 507,71 355,15 344,99 323,07 321,55
c. Non PMA-PMDN (Milyar
Rp) 1.265,76 1.459,83 1.712,88 1.864,63 1.983,93*
3. Tenaga Kerja (org)
a. PMA 5.640 6.243 6.163 6.113 6.107
b. PMDN 9.869 9.438 9.387 9.131 9.065
c. Non PMA-PMDN 182.833 192.554 201.832 209.581 215.237*
Sumber: Dinas P2KPM, Kabupaten Sleman.
*) Data sementara
Pencapaian nilai investasi tahun 2009 untuk Investasi Non PMA-PMDN
mencapai Rp1.983.930.216.000,00 dengan jumlah usaha sebanyak
28.320 unit usaha dengan tingkat penyerapan tenaga kerja sebanyak
215.237 orang. Gambaran kondisi tersebut sebagaimana grafik berikut.
Grafik 13. Capaian Investasi PMDN dan Non PMA-PMDN Tahun 2005-2009
507.71
1,265.76
355.15
1,459.83
344.99
1,712.88
323.07
1,864.63
321.55
1,983.93
0
500
1000
1500
2000
2005 2006 2007 2008 2009
PMDN (milyar Rp) Non Fas (milyar Rp)
Sumber: Dinas P2KPM
Grafik 14. Capaian Investasi PMA Tahun 2005-2009
147,500,000
148,000,000
148,500,000
149,000,000
149,500,000
150,000,000
PMA (US$) 149,578,990149,433,330148,823,330 148,673,330148,233,330
2005 2006 2007 2008 2009
Sumber: Dinas P2KPM
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
166
Grafik 15. Capaian Penyerapan Tenaga Kerja PMA/PMDN dan Non PMA-PMDN Tahun 2005-2009
5,836
9,701
182,833
6,243
9,438
192,544
6,1639,387
192,554
6,1139,131
209,581
6,1079,065
215,237
0
50000
100000
150000
200000
250000
2005 2006 2007 2008 2009
PMA PMDN Non PMA-PMDN
Sumber: Dinas P2KPM
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan penanaman modal adalah Bidang
Penanaman Modal pada Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi,
dan Penanaman Modal (P2KPM). Dinas ini dibentuk berdasarkan Perda
Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama
Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan
Bupati Sleman Nomor 28/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas P2KPM.
Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dinas di bidang penanaman modal dengan fungsi:
1) Penyelenggaraan promosi,
2) Penyelenggaraan pengembangan investasi,
3) Penyelenggaraan dan pengendalian perizinan.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan penanaman modal adalah
sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
167
Tabel 3.27. SDM Penyelenggara Urusan Penanaman Modal Jumlah SDM
No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 1 3 SMA 4 3. III 10 4 Sarmud/D3 1 4. IV 1 5 Strata 1 4 6 Strata 2 3
Jumlah 12 Jumlah 12 Sumber: Dinas P2KPM
Pejabat struktural dalam penyelenggaraan urusan penanaman modal
terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III dan 2
orang pejabat eselon IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan penanaman modal
sebesar Rp671.302.000,00, realisasi Rp615.179.400,00 atau 91,64%
melalui pelaksanaan Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi.
f. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan urusan penanaman modal dilaksanakan dengan
identifikasi dan inventarisasi potensi yang diawali dari rapat kerja dinas
dan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang
kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Dalam
pelaksanaan urusan penanaman modal melibatkan berbagai pemangku
kepentingan antara lain instansi terkait, Kadinda, Small Medium
Enterprise Development Center (SMEDC) UGM, dan Lembaga
pengabdian masyarakat perguruan tinggi.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan penanaman
modal sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
168
Tabel 3.28. Sarana dan Prasarana Urusan Penanaman Modal
No. Jenis Jumlah Keterangan
1. Gedung 1 unit 200 m2
2. Kendaraan roda 4 1 unit
3. Kendaraan roda 2 2 unit 4. Komputer 2 unit 5. Mebelair 52 unit
Sumber: Dinas P2KPM
h. Permasalahan dan Solusi
Terjadinya penurunan penanaman modal PMA dan PMDN dikarenakan
adanya perusahaan (terutama perusahaan dari Amerika) yang
mengalami kesulitan modal sebagai dampak krisis global dan adanya
perusahaan yang pindah ke Jakartauntuk efisiensi tetapi produksi tetap
dipasok dari Kabupaten Sleman. Solusi yang dilakukan antara lain
pemberian insentif/fasilitas dan promosi penanaman modal untuk
meningkatkan penanaman modal Non PMA-PMDN.
10. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
a. Program dan Kegiatan
1) Program Penanggulangan Kemiskinan
a) Pembinaan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) KK Miskin
b) Pelatihan ketrampilan industri kecil bagi KK miskin
2) Program Pengembangan Kewirausahaan UKM dengan kegiatan
diklat tentang jiwa kewirausahaan bagi UKM
3) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
a) Evaluasi kinerja koperasi
b) Pembuatan aplikasi akuntan simpan pinjam bagi koperasi
fungsional
c) Fasilitasi penyelesaian masalah koperasi
d) Pembubaran koperasi beku
e) Diklat perkoperasian
f) Bimbingan manajemen bagi koperasi pasif
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
169
4) Program Pembentukan Produk Hukum, Penegakan Hukum dan
HAM dengan kegiatan penerbitan badan hukum koperasi
5) Program Penyiapan Sumberdaya Sarana dan Prasarana Usaha
Ekonomi
a) Penunjangan dan monitoring penguatan modal koperasi dan
UKM
b) Penunjangan dan monitoring pensertifikatan tanah UMK
6) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
dengan kegiatan updating data base koperasi
7) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
dengan kegiatan penyebarluasan pedoman pengelolaan koperasi
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
koperasi, usaha kecil dan menengah adalah sebagai berikut:
1) Program Penanggulangan Kemiskinan terealisasi pembinaan dan
pemberian bantuan alat produksi wajan dan milkcan bagi 120 KK
miskin
2) Program Pengembangan Kewirausahaan UKM terealisasi diklat jiwa
kewirausahaan bagi 44 UKM
3) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
a) Penilaian kesehatan Koperasi Sinpan Pinjam (KSP)/Usaha
Sinpan Pinjam (USP) dan koperasi berprestasi kepada 50
koperasi
b) Pembuatan 1 paket aplikasi akuntansi simpan pinjam bagi
koperasi konvensional
c) Fasilitasi penyelesaian masalah koperasi bagi 9 koperasi
d) Pembubaran 18 koperasi beku
e) Diklat perkoperasian bagi 20 orang pengurus dan 22 orang
pengawas koperasi, Total Motivation Training bagi 22 peserta,
bintek penyelenggaraan Rapat Anggota Tahunan (RAT) bagi 22
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
170
peserta, bintek pemeringkatan koperasi bagi 22 peserta, dan
bintek kesehatan koperasi bagi 22 peserta
f) Bimbingan manajemen bagi 20 koperasi pasif
4) Program Pembentukan Produk Hukum, Penegakan Hukum dan
HAM terealisasi penyuluhan tentang tata cara mendirikan koperasi
terhadap 37 koperasi, rapat anggota pendirian koperasi terhadap 18
koperasi, penelitian badan hukum koperasi terhadap 11 koperasi,
serta pelantikan pengurus dan pengawas koperasi pada 14 koperasi
5) Program Penyiapan Sumberdaya Sarana dan Prasarana Usaha
Ekonomi
a) Penyaluran kredit penguatan modal bagi 20 koperasi dan 10 PK,
monitoring dan evaluasi penguatan modal koperasi dan UKM
bagi 20 koperasi dan 20 PK
b) Pensertifikatan tanah bagi 100 bidang tanah UMK
6) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
terealisasi pendataan 561 koperasi
7) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
terealisasi pembuatan 100 eksemplar leaflet, 140 eksemplar buku
pegangan pengurus, 140 eksemplar buku pegangan pengawas, 45
eksemplar pedoman SOP koperasi syariah, 110 eksemplar
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995, 200 eksemplar tata
cara pendirian koperasi, dan 110 eksemplar Undang-Undang Nomor
25 Tahun 1992
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan koperasi
dan usaha kecil dan menengah sebagaimana buku lampiran)
Pelaksanaan program dan kegiatan di atas mampu meningkatkan
jumlah lembaga, anggota dan volume usaha koperasi. Pertumbuhan
jumlah koperasi pada tahun 2008 sebesar 587 unit menjadi 601 unit
atau meningkat 2,33% pada tahun 2009. Perkembangan jumlah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
171
anggota koperasi juga mengalami kenaikan sebesar 428 orang atau
0,20% dari 208.407 orang pada tahun 2008 meningkat menjadi 218.835
orang pada tahun 2009. Perkembangan volume usaha mengalami
kenaikan sebesar 27,71%, pada tahun 2008 sebesar Rp656.431.240,00
menjadi Rp671.888.372,00 pada tahun 2009.
Grafik 16. Perkembangan Jumlah Koperasi Tahun 2005-2009
530546
561
587601
480
500
520
540
560
580
600
620
2005 2006 2007 2008 2009
Sumber: Dinas P2KPM Sleman
Grafik 17. Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi Tahun 2005-2009
199,095 199,415201,551
208,159
218,407
185000
190000
195000
200000
205000
210000
215000
220000
2005 2006 2007 2008 2009
Sumber: Dinas P2KPM Sleman
Grafik 18. Perkembangan Volume Usaha Koperasi Tahun 2005-2009 (ribu rupiah)
372,601,397449,393,364
514,010,938
656,431,240 671,888,372
0
100,000,000
200,000,000
300,000,000
400,000,000
500,000,000
600,000,000
700,000,000
2005 2006 2007 2008 2009
Sumber: Dinas P2KPM Sleman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
172
Tahun 2009 dari 601 koperasi terdapat koperasi aktif sebanyak 481
(80,03%), koperasi pasif 29 (4,83%), dan koperasi beku 91 (15,14%).
Dibandingkan data tahun 2008 jumlah koperasi aktif di tahun 2009
mengalami kenaikan sebesar 39,71%, jumlah koperasi pasif turun
85,92% dan jumlah koperasi beku tetap.
Grafik 19. Jumlah Koperasi Aktif, Pasif, dan Beku Tahun 2005-2009
247
187
96
265
187
94
245 223
93
290
206
91
481
29
91
0
100
200
300
400
500
2005 2006 2007 2008 2009
Aktif Pasif Beku
Sumber: Dinas P2KPM Sleman
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan koperasi, usaha kecil dan menengah
adalah Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Dinas
Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Penanaman Modal
(P2KPM). Dinas ini dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman
Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama Perda Kabupaten
Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor
28/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas P2KPM. Bidang Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas di Bidang Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah
dengan fungsi:
1) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan kelembagaan
koperasi pengusaha kecil dan menengah,
2) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan usaha koperasi
pengusaha kecil dan menengah,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
173
3) Penyelenggaraan, penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan
perkoperasian, pengusaha kecil dan menengah.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan koperasi, usaha kecil dan
menengah adalah sebagai berikut:
Tabel 3.29. SDM Penyelenggara Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 1 3 SMA 7 3. III 15 4 Sarmud/D3 - 4. IV 1 5 Strata 1 9 6 Strata 2 1
Jumlah 17 Jumlah 17 Sumber: Dinas P2KPM
Pejabat struktural penyelenggara urusan koperasi, usaha kecil dan
menengah terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon
III dan 3 orang pejabat eselon IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan koperasi, usaha
kecil dan menengah sebesar Rp542.000.000,00 realisasi
Rp530.078.250,00 atau 97,80%. Secara rinci anggaran dan realisasi
masing-masing program adalah sebagai berikut:
1) Program Penanggulangan Kemiskinan, anggaran sebesar
Rp69.000.000,00 realisasi Rp68.374.975,00 atau 99,09%
2) Program Pengembangan Kewirausahaan UKM, anggaran sebesar
Rp35.000.000,00 realisasi Rp34.870.000,00 atau 99,63%
3) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi,anggaran
sebesar Rp313.500.000,00 realisasi Rp305.245.275,00atau 97,37%
4) Program Pembentukan Produk Hukum, Penegakan Hukum dan
HAM, anggaran sebesar Rp15.000.000,00 realisasi
Rp14.985.000,00 atau 99,90%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
174
5) Program Penyiapan Sumberdaya Sarana dan Prasarana Usaha
Ekonomi, anggaran sebesar Rp60.500.000,00 realisasi
Rp57.603.000,00 atau 95,21%
6) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah,
anggaran Rp29.000.000,00 realisasi Rp29.000.000,00 atau 100%
7) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa,
anggaran Rp20.000.000,00 realisasi Rp20.000.000,00 atau 100%
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan koperasi, usaha kecil dan menengah
dilaksanakan secara partisipatif, diawali dengan rapat kerja dinas dan
jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan,
sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Penyusunan renja SKPD
diawali dengan evaluasi dan masukan kebutuhan dari desa dan
kecamatan untuk melayani masukan dari koperasi dan usaha kecil
menengah.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan koperasi,
usaha kecil dan menengah sebagai berikut.
Tabel 3.30. Sarana dan Prasarana Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
No. Jenis Jumalh Keterangan
1. Gedung 1 unit 200 m2
2. Kendaraan roda 4 1 unit
3. Kendaraan roda 2 4 unit
4. Komputer 3 unit
5. Mebelair 50 unit
Sumber: Dinas P2KPM
h. Permasalahan dan Solusi
Masih terdapat 91 koperasi beku, namun regulasi tentang pembubaran
koperasi belum ada dari Pemerintah Pusat. Solusi dilakukan koordinasi
dan konsultasi dengan instansi dan lembaga terkait.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
175
11. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
a) Fasilitasi petugas P4 dan pembinaan wawasan tentang tugas
teknis pencatatan perkawinan
b) Penunjang pelayanan akta catatan sipil
c) Jemput bola akta kematian
2) Program Peningkatan Administrasi Pemerintahan
a) Pengelolaan dokumen kependudukan dan catatan sipil
b) Pembinaan dan penunjang pelayanan administrasi
kependudukan
c) Sosialisasi Perda dan Keputusan Bupati tentang
penyelenggaraan pendaftaran penduduk dan catatan sipil
3) Program Penanggulangan Kemiskinan dengan kegiatan fasilitasi KK
dan KTP bagi keluarga miskin
4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan dan pengelolaan surat menyurat, kearsipan dan
perpustakaan
b) Pengelolaan kepegawaian
c) Penyediaan jasa langganan dan pemasangan instalasi
d) Penyediaan alat tulis kantor, barang, cetakan dan penggandaan
e) Koordinasi dan konsultasi
f) Fasilitasi rapat dan tamu
g) Penyediaan jasa administrasi keuangan
h) Penyediaan jasa kebersihan
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
a) Pengadaan sarana dan prasarana kerja
b) Pemeliharaan sarana dan prasarana kerja
6) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan
kegiatan pendidikan dan pelatihan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
176
7) Program Peningkatan, Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan perencanaan kerja SKPD
b) Penyusunan laporan capaian kinerja dan realisasi kinerja SKPD
c) Penyusunan pelaporan keuangan dan realisasi anggaran
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
kependudukan dan catatan sipil adalah sebagai berikut:
1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
a) Fasilitasi bagi petugas Petugas Pembantu Penyelenggara
Perkawinan (P4) dan pembinaan wawasan tentang tugas teknis
pencatatan perkawinan 40 orang
b) Penunjang pelayanan akta catatan sipil terdiri dari : akta
kelahiran rutin 10.068 lembar, akta kelahiran terlambat 16.793
lembar, akta perkawinan rutin 993 lembar, akta perkawinan
terlambat 33 lembar, akta perceraian rutin 47 lembar, akta
perceraian terlambat 17 lembar, akta kematian rutin 481 lembar,
akta kematian terlambat 3.100 lembar, akta pengakuan dan
pengesahan anak 7 lembar, akta pengangkatan anak rutin 11
lembar, akta pengangkatan anak terlambat 12 lembar, akta
perubahan nama 22 lembar, petikan II kelahiran 264 lembar,
petikan II perkawinan 14 lembar, surat-surat keterangan 14.899
lembar, blangko laporan 35.755 lembar, legalisasi akta catatan
sipil 35.207 lembar.
c) Jemput bola akta kematian 20 desa di 8 kecamatan, yaitu di
Kecamatan Gamping, Kecamatan Godean, Kecamatan Tempel,
Kecamatan Berbah, Kecamatan Turi, Kecamatan Moyudan,
Kecamatan Pakem, dan Kecamatan Sleman.
2) Program Peningkatan Administrasi Pemerintahan
a) Penataan dan penjilidan 750 buku dokumen kependudukan dan
catatan sipil.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
177
b) Pembinaan dan penunjang pelayanan administrasi
kependudukan terdiri dari: KTP 210.728 lembar, KK (Kartu
Keluarga) 101.931 lembar, KIPEM 4.200 lembar, Surat-surat
Kependudukan 18.174 lembar, SKPPS 125 lembar, Surat Izin
Menjadi Penduduk DIY 2.590 lembar, Surat Izin Menjadi
Penduduk Luar DIY 6.793 lembar.
c) Sosialisasi Perda dan Keputusan Bupati tentang
penyelenggaraan pendaftaran penduduk dan catatan sipil bagi
108 orang.
3) Program Penanggulangan Kemiskinan terealisasi fasilitasi KK (Kartu
Keluarga) bagi 2.839 KK keluarga miskin.
4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Pengelolaan surat menyurat dan kearsipan, 2.599 surat, 8 DPA,
100 boks arsip dan 12 kali laporan.
b) Pengelolaan kepegawaian 33 orang
c) Jasa langganan listrik, telepon, air , dan surat kabar selama 12
bulan.
d) Pengadaan barang dan jasa kantor terdiri dari: KTP 240.000
lembar, KK 143.500 lembar, KIPEM 10.000 lembar, SKTT 300
lembar, SKPPS 300 lembar, SKPPT 300 lembar, Blangko
Kutipan 29.700 lembar, Buku Register 435 lembar.
e) Koordinasi dan konsultasi ke Cirebon dan Tulungagung
f) Fasilitasi rapat 8 kali.
g) Jasa administrasi keuangan 24 orang 12 bulan.
h) Terlaksananya kebersihan kantor, pembelian peralatan
kebersihan, bahan pembersih, dan pembayaran jasa petugas
kebersihan 1 orang
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
a) Pengadaan sarana dan prasarana kerja, 1 unit laptop, 3 buah
lemari.
b) Pemeliharaan 1 unit mobil, 6 unit sepeda motor, 6 unit komputer,
dan 1 unit gedung.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
178
6) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur melalui
kegiatan pendidikan dan pelatihan tidak direalisasikan.
7) Program Peningkatan, Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan
a) Laporan perencanaan kerja 10 dokumen,RKA 5 dokumen, DPPA
5 dokumen dan DPA 5 dokumen.
b) Laporan bulanan SKPD 84 dokumen, laporan tahunan SKPD 7
dokumen, LAKIP 7 dokumen, Berita Acara 10 dokumen dan
laporan barang 4 kali.
c) Laporan keuangan bulanan 48 dokumen, laporan keuangan
tahunan 4 dokumen, catatan atas laporan keuangan 4 dokumen.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
kependudukan dan catatan sipil sebagaimana buku lampiran)
Sebagian besar pencapaian keluaran program kegiatan urusan
kependudukan dan catatan sipil tahun 2009 di Kabupaten Sleman
mencapai 100%. Pelaksanaan program kegiatan relatif berjalan lancar,
didukung oleh sarana dan prasarana kerja, kinerja aparat, dan
peningkatan kesadaran masyarakat. Walaupun ada dua kegiatan yang
tingkat capaian keluarannya tidak mencapai 100% yaitu kegiatan
Pembinaan dan Penunjang Pelayanan Administrasi Kependudukan
dengan tingkat capaian keluaran sebesar 86,10% karena banyaknya
penduduk yang migrasi keluar daerah tetapi tidak melapor, yang
berdampak pada dokumen kependudukan yang bersangkutan tidak
diperpanjang. Hal inilah yang menyebabkan target retribusi tidak
tercapai. Dan kegiatan Fasilitasi KK dan KTP Bagi Keluarga Miskin
dengan tingkat capaian keluaran sebesar 24,69% karena proses
pendataan dan distribusi yang dilakukan oleh pedukuhan dan desa tidak
optimal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
179
Selain 2 kegiatan yang tidak dapat mencapai target keluaran 100%
tersebut diatas, terdapat satu kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan,
yaitu kegiatan Pendidikan dan Pelatihan pada program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur, karena tidak ada program diklat yang
sesuai dengan kebutuhan instansi.
Secara keseluruhan, terjadi peningkatan jumlah pencapaian dari tahun
sebelumnya, dalam pelayanan kependudukan dan catatan sipil terutama
dalam layanan akta catatan sipil yang meningkat sebesar 52,55% dari
20.688 orang pada tahun 2008 menjadi 31.560 orang di tahun 2009.
Grafik 20. Layanan Akta Catatan Sipil Tahun 2005-2009
17,415 15,80418,115
20,688
31,560
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
2005 2006 2007 2008 2009
Layanan Akta Catatan Sipil
Sumber : Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil
Keberhasilan ini juga ditunjang oleh kegiatan-kegiatan seperti adanya
sosialisasi dan jemput bola akta kematian kepada masyarakat dan
masyarakat sadar akan arti pentingnya memiliki identitas diri berupa
akta-akta kependudukan dan catatan sipil. Walapun terjadi sedikit
penurunan layanan administrasi kependudukan khususnya layanan KTP
menurun sebesar 13,55% dari 243.766 di tahun 2008 menjadi 210.728
di tahun 2009.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
180
Grafik 21. Layanan KTP Tahun 2005-2009
198,859 194,636216,320
243,766
210,728
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
2005 2006 2007 2008 2009
Layanan KTP
Sumber : Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil
Layanan KK juga menurun sebesar 26,08% dari 137.896 KK di tahun
2008 menjadi 101.931 KK di tahun 2009 karena banyaknya penduduk
yang migrasi keluar daerah tetapi tidak melapor, sihingga dokumen
kependudukan yang bersangkutan tidak diperpanjang.
Grafik 22. Layanan Kartu Keluarga Tahun 2005-2009
61,54177,551
119,606
137,896
101,931
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
2005 2006 2007 2008 2009
Layanan KK
Sumber : Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan kependudukan dan catatan sipil adalah
Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil. Kantor ini dibentuk
berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang
Perubahan Pertama Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman
dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 44/Kep.KDH/A/2003 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
181
Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata
Kerja Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil.
Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil mempunyai tugas
membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang pendaftaran penduduk dan catatan sipil dengan fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis bidang pendaftaran penduduk dan
catatan sipil,
2) Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum bidang
pendaftaran penduduk dan catatan sipil,
3) Pemberian pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
d. Sumber Daya Manusia
Kondisi pegawai pada Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil
Kabupaten Sleman sebanyak 33 orang, meliputi 1 orang Kepala Kantor
(eselon III), 1 orang Ka. Sub. Bag (eselon IV), 4 orang ka. Sie. (eselon
IV), 1 orang arsiparis dan 27 orang staf. Pejabat struktural
penyelenggara urusan kependudukan dan catatan sipil terdiri dari 1
orang pejabat eselon III dan 5 orang pejabat eselon IV. Sumber daya
manusia penyelenggara urusan kependudukan dan catatan sipil adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.31. SDM Penyelenggara Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I 1 2 SMP 2 2. II 7 3 SMA 13 3. III 24 4 Sarmud/D3 2 4. IV 1 5 Strata 1 16 6 Strata 2 -
Jumlah 33 Jumlah 33 Sumber : Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
182
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kependudukan dan
catatan sipil sebesar Rp1.661.403.250,00 realisasi Rp1.584.045.505,00
atau 95,34%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing
program adalah sebagai berikut:
1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, anggaran sebesar
Rp148.750.000,00 realisasi Rp 148.699.940,00 atau 99,97%.
2) Program Peningkatan Administrasi Pemerintahan, anggaran
Rp182.214.000,00 dengan realisasi Rp151.432.900,00 atau sebesar
83,11%.
3) Program Penanggulangan Kemiskinan, anggaran sebesar
Rp12.655.000,00 dengan realisasi Rp11.650.000,00 atau sebesar
92,06%.
4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar
Rp1.214.544.100,00 dengan realisasi Rp1.190.343.355,00 atau
sebesar 98,01%.
5) Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor, dengan anggaran
sebesar Rp60.543.000,00 realisasi nya sebesar Rp52.707.260,00
atau sebesar 87,06%.
6) Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan, Pelaporan,
Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan anggaran sebesar
Rp29.747.150,00 realisasinya sebesar Rp29.212.050,00 atau
sebesar 98,20%.
f. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan urusan kependudukan dan catatan sipil diawali
dengan evaluasi dan masukan kebutuhan dari desa dan kecamatan
untuk melayani administrasi kependudukan dan penyesuaian dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2005 tentang Sistem
Administrasi Kependudukan dan dilaksanakan melalui rapat kerja dinas
dan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang
kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja SKPD.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
183
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
kependudukan dan catatan sipil sebagai berikut:
Tabel 3.32. Sarana dan Prasarana Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
No. Jenis Jumlah Keterangan
1. Kantor /gedung 1 unit 325 M2
2. Kendaraan roda 4 2 unit
3. Kendaraan roda 2 9 unit 4. Komputer/Laptop 12 unit 5. Mesin ketik 8 unit 6. Meja pelayanan kerja 47 unit 7. Kursi tamu 40 unit 8. Kursi tunggu 11 unit 9. Lemari 17 buah
10. Filing kabinet 10 buah 11. Ov proyektor 3 unit 12. Kamera 1 buah 13. Kursi kerja 78 buah 14. Rak arsip 4 buah 15. Kursi rapat 24 buah
Sumber : Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil
h. Permasalahan dan Solusi
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan mensyaratkan bahwa dokumen kependudukan antara
lain berupa Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga ditandatangani
oleh kepala instansi pelaksana. Hal ini menyebabkan berbagai
pelayanan atas dokumen kependudukan semakin lama karena sebelum
pemberlakuan undang-undang tersebut, beberapa dokumen cukup
ditandatangani oleh camat. Disamping pelayanan semakin lama, juga
menyebabkan pelayanan menjadi relatif lebih mahal, karena ada biaya
tambahan yang harus dianggarkan oleh pemerintah. Solusi yang
dilakukan adalah dengan mengatur kembali mekanisme dan prosedur
pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil, pembinaan
aparat pelaksana pendaftaran penduduk dan catatan sipil di tingkat
desa secara berkelanjutan, sosialisasi peraturan perundang-undangan
baik kepada petugas pelaksana maupun masyarakat
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
184
12. Urusan Ketenagakerjaan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
a) Fasilitasi penyediaan kesempatan kerja
b) Bimbingan petugas pendaftaran calon transmigrasi
c) Pemantauan transmigran yang kembali
d) Pendampingan operasional padat karya
e) Pengelolaan transmigrasi
2) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja
a) Pemeriksaan dan pengujian alat dan tempat kerja di perusahaan
b) Pengawasan, pembinaan norma kerja dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) serta identifikasi wajib lapor
ketenagakerjaan
c) Fasilitasi jaminan kesehatan sosial tenaga kerja bagi tenaga
kontrak dan honorer
d) Fasilitasi penyusunan Peraturan Perusahaan (PP), Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu (PKWT), Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
e) Pendataan Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
f) Mediasi penyelesaian kasus Pemutusan Hubungan Industrial
(PHI)/ Pemutusan Hubungan Kerja(PHK) dan bimbingan teknis
3) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
melalui pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja
a) Fasilitasi Forum ketenagakerjaan Kabupaten Sleman
b) Fasilitasi Forum Mitra Makarya Muktitama
4) Program Peningkatan Kualitas Calon Tenaga Kerja dan Lembaga
Pelatihan Kerja
a) Pembinaan LPK dan perluasan jaringan informasi bursa kerja
b) Pelatihan institusional, non institusional, swadana, dan difabel
c) Monitoring lulusan dan promosi pelatihan
d) Kerjasama pelatihan di perusahaan
e) Pengembangan Bursa Kerja Khusus (BKK)
f) Uji kompetensi dan sertifikasi bidang otomotif, listrik, telematika,
dan menjahit
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
185
g) Sosialisasi standarisasi dan sertifikasi
h) Penyusunan modul Compentece Based Training (CBT)
i) Pengiriman pemagangan instruktur di perusahaan
5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
ketenagakerjaan adalah sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
a) Pelayanan penempatan tenaga kerja program Antar Kerja Antar
Daerah (AKAD) sebanyak 300 orang dan program Antar Kerja
Lokal (AKL) sebanyak 600 orang, pembinaan dan penempatan
calon TKI ke luar negeri 200 orang, pemberian dana pinjaman
TKI ke luar negeri 50 orang, pembinaan bagi TKM 20 orang,
bantuan modal usaha bagi TKM 20 orang
b) Pembimbingan 103 orang petugas pendaftaran transmigrasi dan
pemantauan transmigrasi kembai tingkat kecamatan/desa
c) Pelaksanaan kegiatan padat karya produktif di 26 desa.
d) Sosialisasi dan penyuluhan ketransmigrasian di 40 desa, seleksi
dan validasi 565 KK data calon transmigran, pembinaan dan
motivasi 270 KK transmigran yang telah berhasil, pemberian
bantuan bagi 16 KK yang siap diberangkatkan, monitoring dan
evaluasi transmigrasi di 2 kabupaten penempatan tahun 2005-
2006
2) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja
a) Pemeriksaan peralatan dan tempat kerja di 20 perusahaan,
evaluasi kecelakaan kerja 1 kali, dan pembelian alat penyalur
petir dan listrik
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
186
b) Pengawasan kondisi norma kerja dan norma K3 di 75
perusahaan, upacara pembukaan bulan K3 dan demonstrasi
penanggulangan kebakaran 1 kali, rapat koordinasi panitia
pembinaan K3 70 orang, identifikasi 50 perusahaan baru yang
belum melaksanakan wajib lapor .
c) Pembayaran jaminan kesehatan sosial bagi 506 tenaga kontrak
dan honorer
d) Pembinaan dan penyusunan PP/PKB/PKWT di 60 perusahaan,
pembinaan Lembaga Ketrampilan Swasta (LKS) Bipartit di 20
perusahaan, pembinaan danperizinan bagi perusahaan penyedia
tenaga kerja di 10 perusahaan, perivikasi 20 Serikat
Pekerja/Serikat Buruh, studi banding bagi 12 orang anggota LKS
Tripartit dan mediator disnaker dan perusahaan, deteksi untuk
pencegahan PHI di 28 perusahaan, 4 buah rekomendasi
penyelesaian HI
e) Pendataan KHL pada 9 sektor usaha 1 kali, survey KHL ke 3
pasar 1 kali
f) Pelaksanaan mediasi penyelesaian 35 kasus PHI/PHK ,
pembimbingan pengajuan gugatan ke pengadilan untuk 180
orang di 60 perusahaan , temu konsultasi asosiasi mediator HI 4
kali
3) Program Peningkatan Informasi Kerja dan Kualitas Tenaga Kerja
a) Fasilitasi forum ketenagakerjaan di Kabupaten Sleman sebanyak
4 kali pertemuan
b) Fasilitasi forum mitra makarya muktitama di 3 provinsi calon
lokasi penerima transmigrasi asal Sleman yaitu Provinsi Riau,
Sulawesi Tengah, dan Sumatera Selatan
4) Program Peningkatan Kualitas Calon Tenaga Kerja dan Lembaga
Pelatihan Kerja
a) Pembinaan pengurus LPK dan BKK di 45 lembaga, sosialisasi
BKK sebanyak 45 angkatan, dan forum komunikasi LPK dan
BKK sebanyak 45 angkatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
187
b) Pelatihan kerja institusional sub kejuruan bagi 112 orang,
pelatihan kerja non institusional sub kejuruan bagi 324 orang,
pelatihan kerja swadana untuk kejuruan bagi 125 orang, dan
pelatihan kerja difabel bagi 40 orang.
c) Monitoring lulusan dan promosi pelatihan 609 orang di 17
kecamatan, penyuluhan ke SLTA dan lembaga/organisasi 5 kali
20 lembaga,
d) Pemagangan atau praktek kerja bagi 25 orang tenaga kerja
e) Peningkatan informasi lapangan kerja dan penempatan lulusan
BLK sebanyak 150 orang
f) Uji kompetensi pelatihan kerja( automotive, listrik, telematika dan
menjahit) bagi 80 orang, sertifikasi pelatihan 1.180 orang
g) Pembinaan LPK swasta sebanyak 25 LPK
h) Penyusunan modul CBT kejuruan otomotif, listrik, tekmek, aneka
kejuruan, pertanian, tata niaga, dan bangunan
i) Pemagangan 10 orang instruktur / pelatih di perusahaan
5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Layanan surat-menyurat, pengelolaan arsip dan perpustakaan 12
bulan
b) Pembayaran langganan listrik, telepon, dan media cetak 12
bulan
c) Pembayaran bendahara dan pengurus barang 12 bulan
d) Pengadaan barang cetakan, ATK, alat listrik dan elektronik, dan
penggandaan 12 bulan
e) Pelayanan kebersihan kantor 12 bulan
f) Rapat dinas dan penerimaan tamu 12 bulan
g) Koordinasi dan konsultasi 12 bulan
h) Tertib administrasi kepegawaian dan penilaian agka kredit 12
bulan
i) Fasilitasi jasa keamanan 12 bulan
6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor terealisasi
pemeliharaan kendaraan roda dua 12 unit, kendaraan roda empat 6
unit, dan gedung 17 unit
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
188
7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan
a) Dokumen RKA, DPA, Renja SKPD, dan Program Kerja SKPD
masing-masing 1 dokumen
b) Laporan Bulanan SKPD 12 buku, laporan tahunan SKPD 1 buku,
dan LAKIP 1 buku
c) Laporan keuangan dan laporan realisasi fisik dan keuangan 12
bulan
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
ketenagakerjaan sebagaimana buku lampiran)
Program dan kegiatan urusan ketenagakerjaan pada tahun 2009
mampu mendukung penyerapan tenaga kerja 90,27% dari total
angkatan kerja 468.024 orang dengan peningkatan jumlah orang yang
bekerja sebanyak 41.710 orang dari 380.780 orang tahun 2008 menjadi
422.490 orang pada tahun 2009. Selain itu, program dan kegiatan ini
mampu mendukung upaya penurunan jumlah orang yang tidak bekerja
(penganggur) dari 11,70% menjadi 10,77 %.
Perluasan lapangan kerja dilaksanakan melalui program pelayanan
penempatan tenaga kerja terdaftar (AKAL, AKAD, dan AKAN) dengan
dukungan peran sektor swasta dan masyarakat. Kegiatan ini mampu
meningkatkan jumlah tenaga kerja terdaftar dari 4.074 pada tahun 2008
menjadi 5.335 orang pada tahun 2009.
Tabel 3.33. Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2005-2009
No Uraian Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 1 AKL 3.350 3.796 3.568 3.344 4.799 2 AKAD 1.094 579 355 602 398 3 AKAN 704 186 344 148 138 4 Jumlah 5.148 4.561 4.267 4.094 5.335
Sumber : Dinas Nakersos KB
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
189
Grafik 23. Angkatan Kerja Tahun 2005-2009
387,641346,198
41,443
409,298
358,908
50,390
421,690375,242
46,448
425,338
380,780
44,558
468,024422,490
45,534
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
2005 2006 2007 2008 2009
angkatan kerja bekerja tidak bekerja
Sumber : Dinas Nakersos KB
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan ketenagakerjaan adalah Bidang Tenaga
Kerja dan Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga
Berencana (Nakersos KB) dan Balai Latihan Kerja (BLK). SKPD ini
dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003
tentang Perubahan Pertama Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun
2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Sleman; Keputusan Bupati Sleman Nomor 31/Kep.KDH/A/2003 tentang
Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana; dan
Keputusan Bupati Sleman Nomor 45/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur
Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Balai
Latihan Kerja.
Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang ketenagakerjaan dan
transmigrasi dengan fungsi:
1) Penyelenggaraan dan pembinaan, pengembangan dan pengawasan
ketenagakerjaan.
2) Penyelenggaraan dan pembinaan hubungan industrial dan
kesejahteraan pekerja.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
190
3) Penyelenggaraan dan pembinaan penempatan dan perluasan
tenaga kerja.
4) Penyelenggaraan dan pembinaan transmigrasi.
Balai Latihan Kerja mempunyai tugas membantu Bupati dalam
penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pelatihan tenaga kerja
dengan fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelatihan tenaga kerja.
2) Pemberian pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah
daerah.
3) Pelaksanaan pelayanan umum bidang pelatihan tenaga kerja.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan ketenagakerjaan adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.34. SDM Penyelenggara Urusan Ketenagakerjaan
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 1 1. I 1 2 SMP 5 2. II 11 3 SMA 36 3. III 83 4 Sarmud/D3 9 4. IV 3 5 Strata 1 46 6 Strata 2 1
Jumlah 98 Jumlah 98 Sumber : Dinas Nakersos KB dan BLK
Pejabat struktural penyelenggara urusan ketenagakerjaan terdiri dari
Pejabat di Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Keluarga Berencana dan
Balai Latihan Kerja terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 5 orang pejabat
eselon III, 18 orang pejabat eselon IV, dan 46 pejabat fungsional .
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan
sebesar Rp3.005.732.400,00 realisasi Rp2.735.618.839,00 atau
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
191
91,01%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program
adalah sebagai berikut:
1) Program Peningkatan Kesempatan Kerja, anggaran sebesar
Rp337.350.000,00 realisasi Rp318.004.250,00 atau 94,27%
2) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja,
anggaran sebesar Rp528.616.000,00 realisasi Rp473.473.980,00
atau 89,57%
3) Program Peningkatan Informasi Kerja dan Kualitas Tenaga Kerja,
anggaran sebesar Rp76.457.400,00 realisasi Rp75.492.400,00 atau
98,74%
4) Program Peningkatan Kualitas Calon Tenaga Kerja dan Lembaga
Pelatihan Kerja, anggaran sebesar Rp1.434.600.000,00 realisasi
Rp1.322.919.125,00 atau 92,22%
5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar
Rp206.809.000,00 realisasi Rp157.690.272,00 atau 76,25%
6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor, anggaran
sebesar Rp388.900.000,00 realisasi Rp358.971.737 atau 92,30%
7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan, anggaran sebesar
Rp33.000.000,00 realisasi Rp29.067.075,00 atau 88,08%
f. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan diawali dari rapat kerja dinas dan jajaran
kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan, sebagai
bahan penyusunan Renja SKPD. Penyusunan renja SKPD dilakukan
berdasarkan hasil evaluasi dan masukan kebutuhan dari desa dan
kecamatan. Perencanaan juga dilakukan melalui pendataan kebutuhan
tenaga kerja, jumlah angkatan kerja, jumlah pencari kerja/penganggur
serta dengan melakukan kajian kebutuhan pelatihan kerja sesuai
perkembangan kebutuhan pasar kerja dan minat masyarakat. Dalam
penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan, dari perencanaan hingga
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
192
pelaksanaan dan evaluasi, juga dibangun jaringan kerjasama dengan
berbagai perusahaan dan bursa kerja untuk peningkatan kemampuan
maupun penyerapan tenaga kerja.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
ketenagakerjaan sebagai berikut:
Tabel 3.35. Sarana dan Prasarana Urusan Ketenagakerjaan
S
u
m
S
S
u
m
S
Sumber: Dinas Nakersos KB dan Balai Latihan Kerja
h. Permasalahan dan Solusi
1) Terdapat kesenjangan antara ketersediaan lapangan kerja dan
tenaga kerja. Solusi yang dilakukan adalah dengan membuka akses
informasi peluang kerja.
2) Terjadi peningkatan kasus kecelakaan kerja di perusahaan. Solusi
yang ditempuh dengan pemeriksaan peralatan dan tempat kerja,
pengawasan penerapan norma kerja dan norma K3, dan
mengikutsertakan tenaga kerja sebagai peserta Jamsostek.
3) Masih rendahnya kualifikasi kemampuan dan daya saing calon
tenaga kerja. Solusi yang ditempuh dengan meningkatkan kualitas
pelatihan dan tenaga kerja yang disesuaikan dengan permintaan
pasar/ bursa kerja, serta pemagangan / kerja praktek di perusahaan.
No. Jenis Jumlah Keterangan
1. Kantor 2 unit
2. Kendaraan roda 4 7 unit
3. Kendaraan roda 2 9 unit 4. Komputer/Laptop 14/2 buah 6. Peralatan mesin teknologi mekanik 1 perangkat 7. Peralatan aneka kejuruan 1 perangkat 8. Peralatan bangunan 1 perangkat 9. Peralatan listrik 1 perangkat
10. Peralatan pertanian 1 perangkat 11. Peralatan otomotif 1 perangkat 12. Peralatan tata niaga 1 perangkat
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
193
13. Urusan Ketahanan Pangan
a. Program dan Kegiatan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1) Analisis kebijakan pengembangan pangan lokal
2) Peningkatan Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan (DKP)
3) Pemantauan kegiatan kelompok tani dan Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A) di Kecamatan Sleman
4) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Mlati
5) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Gamping
6) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Godean
7) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Moyudan
8) Pemberdayaan P3A di Kecamatan Minggir
9) Musyawarah pembangunan pelaku pertanian di Kecamatan Minggir
10) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Seyegan
11) Pembinaan petani dan kelompoktani di Kecamatan Tempel
12) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Tempel
13) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Turi
14) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Pakem
15) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Cangkringan
16) Pembinaan dan Fasilitasi Kegiatan P3A di Kecamatan Ngemplak
17) Pembinaan dan Fasilitasi Kegiatan Kelompok Tani Nelayan Andalan
(KTNA) di Kecamatan Ngemplak
18) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Ngaglik
19) Peningkatan ketersediaan pangan di Kecamatan Depok
20) Fasilitasi Pemberdayaan kelompoktani/P3A di Kecamatan Depok
21) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Berbah
22) Fasilitasi P3A di Kecamatan Prambanan
23) Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan
24) Pengawasan Mutu, Konsumsi dan Keamanan Pangan
25) Revitalisasi Lumbung Pangan
26) Dem Kentang Dataran Medium
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
194
27) Pendampingan Pengembangan Desa Mandiri Pangan, Penanganan
Daerah Rawan Pangan
28) Pendampingan Peningkatan Ketahanan Pangan Peternakan
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
ketahanan pangan adalah sebagai berikut:
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1) Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan (DKP) terlaksana sebanyak
12 kali dan dokumen laporan pelaksanaan koordinasi Dewan
Ketahanan Pangan (DKP) 10 dokumen.
2) Analisis kebijakan pengembangan pangan lokal, tersusun dokumen
kajian pengembangan pangan lokal 1 dokumen.
3) Pemantauan kegiatan kelompok tani dan P3A di Kecamatan Sleman
2 kali mencakup 10 kelompok tani.
4) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Mlati 5 kali.
5) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Gamping 2 kali.
6) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Godean 2 kali.
7) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Moyudan 1 kali.
8) Pemberdayaan P3A di Kecamatan Minggir 2 kali.
9) Musyawarah pembangunan pelaku pertanian di Kecamatan Minggir
2 kali.
10) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Seyegan di 5 desa
dengan P3A sebanyak 32 kelompok.
11) Pembinaan kelompok tani dan lumbung pangan di Kecamatan
Tempel, masing-masing 3 kali.
12) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Tempel 2 kali.
13) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Turi 2 kali dan 1 buku
data kelompok P3A.
14) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Pakem 4 kali.
15) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Cangkringan 4 kali.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
195
16) Pembinaan dan Fasilitasi Kegiatan P3A di Kecamatan Ngemplak 5
kali.
17) Pembinaan dan Fasilitasi Kegiatan KTNA di Kecamatan Ngemplak 4
kali.
18) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Ngaglik 2 kali
koordinasi.
19) Peningkatan ketersediaan pangan di Kecamatan Depok koordinasi 4
kali .
20) Fasilitasi Pemberdayaan kelompoktani/P3A di Kecamatan Kalasan
koordinasi 4 kali .
21) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Berbah koordinasi 3
kali.
22) Fasilitasi P3A di Kecamatan Prambanan koordinasi 3 kali.
23) Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan (SIKP),
tersusun laporan tahunan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG) sebanyak 1 dokumen. Pemanfaatan data SKPG dapat
mengidentifikasi daerah rawan pangan di Kabupaten Sleman
sebanyak 12 kelompok ( desa rawan pangan ).
24) Pengembangan konsumsi pangan masyarakat sebanyak 3 kali; uji
bahan pangan sebanyak 1 paket; apresiasi mutu dan keamanan
pangan sebanyak 1 kali; pembinaan dan pengembangan
ketersediaan pangan sebanyak 1 kali; pembinaan distribusi dan
pengendalian harga pangan sebanyak 12 kali; pengembangan
cadangan pangan sebanyak 10 kelompok dan apresiasi cadangan
pangan sebanyak 1 kali.
25) Pendataan kelompok lumbung pangan di 17 kecamatan; kegiatan
pembinaan kelompok lumbung pangan sebanyak 4 kali serta
koordinasi evaluasi kinerja kelompok lumbung sebanyak 4 kali,
26) Dem Kentang Dataran Medium seluas 2 Ha wilayah Desa
Pakembinangun, Kecamatan Pakem.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
196
27) Magang bagi petugas dan pengurus kelompok ke desa mandiri
pangan sebanyak 2 desa; kegiatan kampanye pangan 3 B
(Beragam, Bergizi dan Berimbang) di sekolah sebanyak 3 kali dan
kegiatan Intervensi daerah potensi rawan pangan 2 desa (Desa
Sumberrejo, Tempel dan Desa Wukirharjo Prambanan).
28) Pengendalian penyakit hewan 1 paket; penerapan higiene sanitasi
susu 1 paket dan fasilitasi administrasi kegiatan 1 paket.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan ketahanan
pangan sebagaimana buku lampiran)
Pelaksanaan program kegiatan urusan wajib ketahanan pangan
berjalan optimal didukung oleh regulasi,sarana dan prasarana kerja,
peran serta masyarakat peduli pangan, pihak akademisi serta seluruh
anggota dan kelompok kerja Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten
Sleman.
Semua kegiatan pada program peningkatan ketahanan pangan mampu
mencapai target capaian keluaran yang direncanakan senilai 100%.
Tersusunnya 1 dokumen kajian kebijakan pengembangan pangan lokal
menjadi salah satu bahan perumusan kebijakan pengembangan
pangan lokal, sekaligus mendukung program penganekaragaman
konsumsi pangan dan gizi.
Terlaksananya koordinasi Dewan Ketahanan Pangan mendukung
keterpaduan kegiatan peningkatan ketahanan pangan aspek
ketersediaan pangan, aspek distribusi pangan serta aspek konsumsi
pangan yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh beberapa
intansi terkait.
Semua kegiatan peningkatan ketahanan pangan berupa fasilitasi
pemberdayaan kelompoktani dan Perkumpulan Petani Pemakai Air
(P3A) yang dilaksanakan oleh masing-masing SKPD 17 kecamatan,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
197
mampu direalisasikan 100 % sesuai target keluaran baik cakupan
volume kegiatan koordinasi, kegiatan musyawarah pembangunan
pelaku pertanian, kegiatan pembinaan dan pemantauan maupun jumlah
kelompok sasaran. Kegiatan koordinasi peningkatan ketersediaan
pangan di Kecamatan Depok sebanyak 4 kali, mampu mendukung
pencapaian target pemantauan ketersediaan pangan 80 %.
Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan (SIKP) terlaksana
melalui terwujudnya 1 unit Laporan Sistem Kewaspadaan Pangan di
Kabupaten Sleman Tahun 2009. Melalui analisis data SKPG pada
gabungan indikator pertanian, indikator sosial ekonomi dan indikator
kesehatan didapatkan informasi bahwa ke 17 kecamatan di
Kabupaten Sleman termasuk peta hijau ( artinya wilayah dengan resiko
kerawanan pangan dan gizi ringan ), sedangkan jumlah desa dengan
kategori peta merah ( resiko rawan pangan dan gizi tinggi) meliputi
Desa Caturharjo, Desa Sumberrejo, Desa Mororejo, Desa Wukirharjo,
Desa Wukirsari, Desa Sendangmulyo. Keenam desa dimaksud pada
indikator pangan dan indikator kesehatan menunjukkan skor I artinya
resiko ringan , namun dilihat dari indikator ekonomi menunjukkan skor
4 ( jumlah KK Miskin > 40 % , resiko tinggi rawan pangan dan gizi ).
Dengan program pemberdayaan masyarakat serta penanganan daerah
rawan pangan, mampu mengurangi jumlah desa dengan jumlah KK
Miskin > 40 %. Tahun 2008 masih menyisakan 7 desa , berkurang
menjadi 6 desa dengan jumlah KK Miskin > 40 %.
Pengembangan kinerja lumbung pangan ditunjukkan dengan
peningkatan 1 lumbung pangan dari kategori sederhana menjadi maju
pada tahun 2009. Data lumbung disajikan pada tabel berikut.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
198
Tabel 3.36. Jumlah Lumbung Pangan di Kabupaten Sleman Tahun 2009 No Kecamatan Jumlah Lumbung Pangan Jumlah
Sederhana Maju Moderen 1 Gamping 2 1 - 3 2 Godean 1 - - 1 3 Minggir 5 - - 5 4 Moyudan 4 - - 4 5 Seyegan 3 - - 3 6 Mlati 2 - - 2 7 Tempel 11 - - 11 8 Sleman 10 - - 10 9 Ngaglik 8 - - 8 10 Turi - - - - 11 Pakem 4 - - 4 12 Cangkringan 5 - - 5 13 Ngemplak 11 - - 11 14 Depok - - - - 15 Kalasan - - - - 16 Berbah 3 - - 3 17 Prambanan 1 - - 1 Jumlah 71 - - 71
Sumber : Bagian Perekonomian Setda Kab.Sleman
Keberhasilan penyelenggaraan urusan wajib ketahanan pangan antara
lain dapat dilihat dari penerimaan penghargaan ketahanan pangan
tingkat Nasional Tahun 2009 sebanyak 8 kategori ( terbanyak antar
kabupaten/ kota se Indonesia ) berdasarkan SK Mentan Nomor:
3856/Kpts/KP.450/11/2009 dan SK Mentan Nomor: 3857/Kpts/KP.450/
11/2009.
Jumlah Penerima penghargaan ketahanan pangan tingkat Nasional
tahun 2009 mengalami peningkatan sejumlah 2 kategori dibandingkan
dengan tahun 2008. Adapun data prestator penghargaan ketahanan
pangan tingkat Nasional adalah sebagai berikut:
1) Budi Santosa, SP
Kategori Petugas pengendali Organisme Pengganggu Tanaman
Hortikultura.
2) H. Musrin, B.Sc. - Trumpon, Desa Merdikorejo, Tempel.
Kategori Kelompok Agribisnis Hortikultura – Tanaman Buah
( Perorangan )
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
199
3) Asosiasi Petani Krisan (APRISTA) – Hargobinangun, Pakem
Kategori Kelompok Agribisnis Hortikultura – Tanaman Hias
(Kelompok)
4) H. Madyo Wardoyo – Ketua KPTR Sidomakmur, Sariharjo, Ngaglik
Kategori kelompok pengembang perkebunan.
5) Tarminanto - Ketua P3A “ Sidomulyo “ , Bangunkerto, Turi
Kategori Perkumpulan Petani Pemakai Air.
6) KUB Kebun Makmur - Desa Hargobinangun, Pakem.
7) Kelompok Wanita “ KSP KARTINI “ , Desa Hargobinangun, Pakem.
Kategori kelompok masyarakat - kelompok binaan PKK.
8) Kelompok Lumbung Pangan “ SEKENG RUKUN “ , Desa Trihanggo,
Gamping.
Khusus untuk kategori kelompok masyarakat – kelompok binaan PKK
merupakan penghargaan kelima tahun berturut-turut diperoleh wakil
dari Kabupaten Sleman sejak tahun 2005. Prestasi lain di bidang
ketahanan pangan tingkat Nasional , yaitu Penghargaan Peningkatan
Produksi Pangan di atas 5 % yang disampaikan oleh Presiden RI pada
pertengahan tahun 2009 di Boyolali, Jawa Tengah.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan ketahanan pangan adalah Bagian
Perekonomian Sekretariat Daerah dan Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Sleman. SKPD ini dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten
Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama Perda
Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan
Bupati Sleman Nomor 23/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat
Daerah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor
27/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
200
Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Sleman
Bagian Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan analisis dan
penyiapan rancangan kebijakan serta pelayanan administrasi dalam
bidang perekonomian daerah dengan fungsi:
1) Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan serta
pelayanan administrasi peningkatan produksi daerah dan potensi
perekonomian.
2) Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan serta
pelayanan administrasi peningkatan usaha perekonomian.
3) Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan serta
pelayanan administrasi peningkatan sarana perekonomian.
Dinas Pertanian dan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan bidang pertanian dan kehutanan dengan fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian dan perhutanan.
2) Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang
pertanian dan perhutanan.
3) Pembinaan terhadap unit pelaksanaan teknis dinas.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan ketahanan pangan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.37. SDM Penyelenggara Urusan Ketahanan Pangan
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 8 1. I 8 2 SMP 11 2. II 100 3 SMA 152 3. III 328 4 Sarmud/D3 96 4. IV 20 5 Strata 1 167 6 Strata 2 22
Jumlah 459 Jumlah 459 Sumber: Bagian Perekonomian dan Dinas Pertanian dan Kehutanan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
201
Adapun pejabat struktural penyelenggara urusan ketahanan pangan
terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 7 orang pejabat eselon III ,31 orang
pejabat eselon IV , 12 orang pejabat fungsional penyuluh ahli, 108 orang
pejabat fungsional penyuluh terampil, 18 orang pejabat fungsional
Pengamat Mutu Hasil Pertanian (PMHP) dan 1 orang pejabat fungsional
Arsiparis.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan ketahanan pangan
melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan yang dilaksanakan
oleh SKPD Bagian Perekonomian, SKPD Dinas Pertanian dan
Kehutanan serta 17 SKPD Kecamatan sebesar Rp511.110.000,00 ,
realisasi Rp 456.892.650,00 atau 89,39%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan ketahanan pangan diawali dari rapat kerja
dinas dan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang
kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Dalam
mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan dalam pembangunan
ketahanan pangan dilaksanakan secara partisipatif melalui pertemuan
kelompok tani dengan didampingi oleh PPL yang disinkronkan dengan
program Dinas Pertanian dan Kehutanan. Penyelenggaraan urusan
ketahanan pangan dilaksanakan secara multi sektor yang difasilitasi
oleh Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah selaku Sekretariat
Dewan Ketahanan Pangan. Dalam penyelenggaraan urusan ketahanan
pangan mulai dari proses perencanaan hingga pelaksanaan dan
evaluasinya, telah dibangun jaringan kerjasama dengan Perguruan
Tinggi Negeri mapun Swasta, perusahaan swasta serta dengan Balai
Pusat Penelitian Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan ketahanan
pangan sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
202
Tabel 3.38. Sarana dan Prasarana Urusan Ketahanan Pangan
No. Jenis Jumlah Keterangan
1. Kantor 5 unit 3.407 M2 2. BBI 5 unit BBI Moyudan, BBI
Godean, BBI Pakem, BBI Berbah, BBI Ngemplak
3. BPP 8 unit BPP Pakem, BPP Seyegan, BPP Berbah, BPP Moyudan, BPP Sleman, BPP Godean, BPP Ngemplak, BPP Prambanan
4. Poskeswan 9 unit Poskeswan Prambanan, Poskeswan Ngemplak, Poskeswan Pakem, Poskeswan Turi, Poskeswan Tempel, Poskeswan Seyegan, Poskeswan Sleman, Poskeswan Ngaglik, Poskeswan Gamping
5. Laboratorium Kesehatan Hewan 2 unit Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Laboratorium Kesehatan Hewan Type C
6. RPH 2 unit RPH Mancasan, RPH Kentungan
7. Gudang obat 1 unit
8. Kendaraan roda 2 229 unit
9. Kendaraan roda 4 13 unit
10. Komputer 62 unit
11. Mesin ketik 49 buah
12. LCD 8 buah
13. Kamera 15 buah
14. Handycam 5 buah
15. Wireless 18 unit
16. GPS 7 buah
17. Alat laboratorium keswan 13 paket
18. Peralatan medis veteriner 11 paket
19. Milk can 8 buah
20. Timbangan ternak 1 buah
22. Soil Moisture Tester 10 buah
22. Alat Tester Rendemen 3 buah
23. Alat Ukur Tanah 1 buah Sumber: Bagian Perekonomian dan Dinas Pertanian dan Kehutanan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
203
h. Permasalahan dan Solusi
Secara umum permasalahan dan solusi bidang ketahanan pangan
adalah sebagai berikut:
1) Sebagian besar kelompok lumbung pangan sebagai lembaga
pengelola cadangan pangan masyarakat masih termasuk kategori
sederhana, solusi peningkatan kegiatan pemberdayaan kelompok
lumbung pangan yang lebih mengarah pada orientasi bisnis-
ekonomis serta mampu berperan sebagai Lembaga Distribusi
Pangan Masyarakat (LDPM) melalui kegiatan Dana Penguatan
Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM LUEP), Bantuan
Langsung Masyarakat Sistem Tunda Jual, dan kegiatan LDPM.
2) Harga hasil pertanian relatif berubah-ubah karena pada komoditas
tertentu waktu panen bersamaan, produksi melimpah, penanganan
pasca panen belum memadai padahal produk pertanian umumnya
mudah rusak, pola konsumsi yang masih tergantung beras,
pemahaman nilai gizi yang rendah, dan banyaknya produk pangan
instant dan awetan. Solusinya dengan penumbuhan dan
pemberdayaan asosiasi pengolah hasil pertanian dan asosiasi
pemasaran produk, meningkatkan kualitas produk pertanian dan
mengembangkan pertanian organik serta merubah perilaku untuk
mengkonsumsi produk pertanian lokal serta peningkatan peran Sub
Terminal Agribisnis.
3) Pengetahuan sebagian masyarakat tentang manajemen
pemeliharaan bibit, pakan, perkandangan, kesehatan, sanitasi dan
pemasaran ternak yang benar masih rendah, solusinya dengan
pendampingan dan pembinaan kelompok untuk meningkatkan
pengetahuan petani tentang manajemen pemeliharaan ternak
maupun peningkatan pelayanan pos kesehatan hewan.
4) Akses petani ke sumber permodalan masih rendah, solusinya
dengan memfasilitasi kelompok tani untuk mendapatkan kemudahan
pinjaman modal yang didukung dengan peningkatan kinerja berbagai
jenis Lembaga Keuangan Mikro di wilayah pedesaan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
204
5) Pola konsumsi pangan masyarakat belum sesuai dengan Pola
Pangan Harapan ( AB3 = Aman, Berragam, Bergizi dan Berimbang).
Solusi yang dilakukan peningkatan konsumsi pangan lokal dengan
dukungan Program Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi
(P2KPG), penumbuhan Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) serta
penanganan/ intervensi daerah rawan pangan dan gizi.
14. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
a) Fasilitasi dan evaluasi program pemberdayaan perempuan.
b) Pembinaan, evaluasi dan fasilitasi pemberdayaan perempuan di
bidang perekonomian bagi kelompok PKK Padukuhan
c) Pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) dan kesetaraan
KB pria
2) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
dengan kegiatan fasilitasi perlindungan perempuan dan lansia
3) Program Peningkatan Kualitas Perlindungan Anak dengan kegiatan
fasilitasi perlindungan anak
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai
berikut :
1) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
a) Fasilitasi dan evaluasi program pemberdayaan perempuan di 3
desa.
b) Pendampingan pemberdayaan perempuan di bidang
perekonomian bagi PKK padukuhan di 699 Padukuhan.
c) Pembinaan pengurus 17 kelompok pria peduli KB bagi 515 orang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
205
2) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Fasilitasi perlindungan perempuan dan lansia di bidang
penghapusan KDRT 1 kali.
3) Program Peningkatan Kualitas Perlindungan Anak
Fasilitasi perlindungan anti kekerasan terhadap perempuan dan
anak sebanyak 6 kali, lokakarya issue trafiking 1 kali dan forum
penanganan korban KDRT 1 kali.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebagaimana buku
lampiran)
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak adalah Bagian Kesejahteraan Rakyat pada
Sekretariat Daerah dan Bidang Keluarga Berencana pada Dinas Tenaga
Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana. Sekretariat Daerah dibentuk
berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang
Perubahan Pertama Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman
dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 23/Kep.KDH/A/2003 tentang
Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata
Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman serta Keputusan Bupati
Sleman Nomor 31/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga
Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana.
Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas melaksanakan analisis
dan penyiapan rancangan kebijakan serta pelayanan administrasi dalam
bidang kesejahteraan rakyat dengan fungsi antara lain pelaksanaan
analisis dan penyiapan rancangan kebijakan serta pelayanan
administrasi kegiatan pemberdayaan perempuan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
206
Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Nakersos KB di bidang keluarga berencana dengan fungsi
antara lain penyelenggaraan pemberdayaan keluarga dan
penyelenggaraan dan pengembangan ketahanan keluarga.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak adalah sebagai berikut:
Tabel 3.39. SDM Penyelenggara Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Jumlah SDM
No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 4 3 SMA 2 3. III 8 4 Sarmud/D3 2 4. IV 3 5 Strata 1 9 6 Strata 2 2
Jumlah 15 Jumlah 15 Sumber: Dinas Nakersos KB dan Bagian Kesra
Adapun pejabat struktural penyelenggara urusan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak terdiri dari 1 orang pejabat eselon II,
2 orang pejabat eselon III dan 2 orang pejabat eselon IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak sebesar Rp129.130.000,00 realisasi
Rp127.930.000,00 atau 99,07%. Secara rinci anggaran dan realisasi
masing-masing program adalah sebagai berikut:
1) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan, anggaran sebesar Rp89.130.000,00 realisasi
Rp87.930.000,00 atau 98,65%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
207
2) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan,
anggaran sebesar Rp20.000.000,00 realisasi Rp20.000.000,00 atau
100%
3) Program Peningkatan Kualitas Perlindungan Anak, anggaran
sebesar Rp20.000.000,00 realisasi Rp20.000.000,00 atau 100%
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak dengan penyerapan masukan dari bawah disertai
dengan kompilasi data yang sudah terinventarisasi. Dinas Nakersos KB
maupun Bagian Kesejahteraan Rakyat menyusun usulan program dan
kegiatan.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebagai berikut.
Tabel 3.40. Sarana dan Prasarana Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
No. Jenis Jumlah Keterangan
1. Kantor 1 unit
2. Kendaraan roda 4 3 unit
3. Kendaraan roda 2 3 unit 4. Komputer/Laptop 4/1 buah 5. LCD 1 buah 6. OHP 1 buah
Sumber: Dinas Nakersos KB dan Bagian Kesra
h. Permasalahan dan Solusi
1) Masih adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga khususnya
terhadap perempuan dan anak. Solusinya dengan sosialisasi tentang
Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan
Undang-Undang Perlindungan Anak, fasilitasi terhadap lembaga-
lembaga advokasi perlindungan anak dan perempuan, serta
mengintensifkan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan
anak.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
208
2) Masih terdapat bias gender yang terjadi di masyarakat. Solusinya
dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keadilan dan
kesetaraan gender, menggiatkan pelaksanaan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Keadilan dan Kesetaraan
Gender (KKG) kepada masyarakat.
15. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana
a) Fasilitasi kegiatan Keluarga Berencana (KB)/Kesehatan
Reproduksi (KR)
b) Pembinaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga
sejahtera
c) Pembinaan perlindungan hak-hak Kesehatan Reproduksi Remaja
(KRR)
d) Pembinaan dan pengendalian program KB
e) Pelaksanaan Bhakti TNI KB Terpadu
2) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB,
KR dengan kegiatan fasilitasi peningkatan peran Institusi Masyarakat
Perdesaan (IMP) dalam pelaksanaan KB
3) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Keluarga
a) Analisa dan penyajian data KB/KS
b) Fasilitasi KIE melalui media cetak, elektronik dan kesenian
tradisional
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana
a) Pembekalan tentang perkembangan Fasilitasi kegiatan keluarga
berencana (KB)/kesehatan reproduksi (KR) 49 kali di tingkat
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
209
kabupaten dan kecamatan serta pembinaan bagi 560 calon
penganten/Pasangan Usia Subur (PUS) di 17 kecamatan.
b) Pembinaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga
sejahtera di 17 kecamatan.
c) Pembinaan perlindungan hak-hak KRR di 17 sekolah.
d) Pembinaan dan pengendalian program KB di 17 kecamatan.
e) Pelaksanaan Bhakti TNI KB Terpadu 1 kali.
2) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB
dan KR terealisasi fasilitasi peningkatan peran Institusi Masyarakat
Perdesaan (IMP) dalam pelaksanaan KB bagi 86 koordinator
Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), 1.316
PPKBD, dan 7.415 sub PPKBD.
3) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Keluarga
a) Analisa dan penyajian data KB/KS (Keluarga
Berencana/Keluarga Sejahtera) sejumlah 24 kali yang meliputi 17
kecamatan.
b) Fasilitasi KIE melalui media cetak, elektronik dan kesenian
tradisional di 17 lokasi.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan keluarga
berencana dan keluarga sejahtera sebagaimana buku lampiran)
Program dan kegiatan di bidang KB dapat meningkatkan jumlah peserta
KB aktif sebanyak 1.307 peserta (meningkat 1,11%), sehingga pada
tahun 2009 jumlah peserta KB aktif mencapai 119.189 peserta.
Dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak
149.229 pasangan maka tingkat prevalensi peserta KB aktif mencapai
79,83%, menurun 0,16% dari tahun 2008 sebesar 79,99%. Sementara
keikutsertaan pria dalam KB pada tahun 2009 sebanyak 8.338 peserta
(6,99% dari peserta KB aktif). Perkembangan peserta KB aktif dan KB
baru dalam lima tahun terakhir sebagaimana terlihat dalam grafik berikut
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
210
Grafik 24. Perkembangan Jumlah Peserta KB Aktif dan Baru Tahun 2005-2009
111,218
9,014
113,296
8,297
116,229
10,910
117,882
10,664
119,189
10,630
0
50000
100000
150000
2005 2006 2007 2008 2009
Aktif Baru
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana
Perkembangan keikutsertaan KB pria dan wanita mengalami
peningkatan dari tahun 2008, jumlah KB pria 8.087 meningkat menjadi
8.338 (3,10%) dan KB wanita 109.795 meningkat menjadi 110.851
(0,96%). Perkembangan keikutsertaan KB dalam lima tahun terakhir
dapat dilihat pada grafik berikut.
Grafik 25. Perkembangan Jumlah Peserta KB Pria dan Wanita Tahun 2005-2009
7.884
103.334
8.165
105.131
7.844
108.385
8.087
109795
8.338
110851
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
2005 2006 2007 2008 2009
KB Pria KB Wanita
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana
Keberhasilan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera,
selain dilihat dari tingkat partisipasi aktif peserta KB juga dapat dilihat
dari berbagai prestasi yang telah dicapai antara lain : Juara I Tingkat
Propinsi DIY pada Kejuaraan PIK KRR oleh SMA Muh. Pakem, Juara III
Tingkat Propinsi DIY pada Kejuaraan Kelompok Pria Peduli KB oleh
Kelompok KB Pria Cangkringan, Juara II Tingkat Propinsi DIY pada
Kejuaraan KB Perusahaan oleh PT. Mitra Adi Jaya, Juara I Tingkat
Propinsi DIY pada Kejuaraan PPKBD oleh Keluarga Dwi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
211
Raharjo/Mujirah dari Padosan Pakembinangun Pakem, Juara II Tingkat
Propinsi DIY pada Lomba Bina Lingkungan Keluarga oleh BLK Mulia
Sari, Juara II Tingkat Nasional pada Lomba Kelompok BKB oleh BKB
Flamboyan dari Dusun Bumirejo Bangunkerto Turi.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan keluarga berencana dan keluarga
sejahtera adalah Bidang Keluarga Berencana pada Dinas Tenaga Kerja,
Sosial dan Keluarga Berencana. Dinas ini dibentuk berdasarkan Perda
Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama
Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan
Bupati Sleman Nomor 31/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga
Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana. Bidang Keluarga Berencana
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Nakersos KB di
bidang keluarga berencana dengan fungsi:
1) Penyelenggaraan pemberdayaan keluarga.
2) Penyelenggaraan dan pengembangan ketahanan keluarga.
3) Penyelenggaraan dan peningkatan kualitas keluarga.
4) Penyusunan data dan informasi.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan keluarga berencana dan
keluarga sejahtera adalah sebagai berikut:
Tabel 3.41. SDM Penyelenggara Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Jumlah SDM
No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 3 SMA 34 3. III 73 4 Sarmud/D3 8 4. IV 12 5 Strata 1 40 6 Strata 2 3
Jumlah 85 Jumlah 85 Sumber: Dinas Nakersos KB
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
212
Adapun pejabat struktural penyelenggara urusan keluarga berencana
dan keluarga sejahtera terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 1 orang
pejabat eselon III dan 3 orang pejabat eselon IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan Keluarga Berencana
dan Keluarga Sejahtera sebesar Rp618.376.000,00 realisasi
Rp602.283.320,00 atau 97,40%. Secara rinci anggaran dan realisasi
masing-masing program adalah sebagai berikut:
1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana,
anggaran sebesar Rp472.059.000,00 realisasi Rp458.904.420,00
atau 97,21%
2) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB,
KR, anggaran sebesar Rp52.817.000,00 realisasi Rp52.592.000,00
atau 99,57%
3) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Keluarga,
anggaran sebesar Rp93.500.000,00 realisasi Rp90.786.900,00 atau
97,10%
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
dengan penyerapan masukan dari bawah disertai dengan kompilasi
data yang sudah terinventarisasi. Dinas Nakersos KB menyusun usulan
program dan kegiatan, khusus untuk program KB terlebih dahulu
dipresentasikan di BKKBN (tingkat provinsi) dalam rapat kerja daerah,
guna mensinkronkan program kabupaten dan provinsi.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan keluarga
berencana dan keluarga sejahtera sebagai berikut.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
213
Tabel 3.42. Sarana dan Prasarana Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
No. Jenis Jumlah Keterangan
1. Kantor 1 unit
2. Kendaraan roda 4 2 unit
3. Kendaraan roda 2 77 unit 4. Komputer/Laptop 10/2 buah 5. LCD 1 buah
Sumber: Dinas Nakersos KB
h. Permasalahan dan Solusi
Jumlah PUS sebanyak 149.229 pasangan yang mengikuti program KB
belum maksimal. Solusinya dengan meningkatkan sosialisasi dan
advokasi kepada PUS.
16. Urusan Perhubungan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas
dengan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas lalu lintas
2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu
Lintas Angkutan Jalan
a) Pemeliharaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU)
b) Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU)
c) Program Peningkatan Manajemen Lalu Lintas dengan kegiatan
pembinaan tertib lalulintas
3) Program Pengendalian dan Pengawasan Lalu Lintas
a) Operasional dan pemeliharaan terminal
b) Monitoring dan pengawasan angkutan lebaran dan tahun baru
c) Pembinaan perbengkelan
d) Pengelolaan perparkiran
e) Pemantauan emisi gas buang
f) Pengelolaan dan operasional pengujian kendaraan bermotor
g) Perawatan alat uji kendaraan
h) Operasional pemeriksaan kelaikan kendaraan wisata sekolah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
214
4) Program Pembentukan produk hukum, penegakan hukum, dan hak
asasi manusia dengan kegiatan penyusunan raperda emisi gas
buang
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
perhubungan adalah sebagai berikut :
1) Program Peningkatan dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas
terealisasi pembangunan dan pemeliharaan fasilitas lalu lintas terdiri
dari rambu 85 unit, marka jalan 1.000 m2, pemasangan flashing 2
unit, Rambu Pendahuluan Petunjuk Jalan (RPPJ) 10 unit, Modul
LED untuk trafic light 6 unit, Battery MF 12 Volt/42 AH sebanyak 30
unit, tiang lengkung sebanyak 2 unit, counting down timer sebanyak
2 unit, dan rambu lalu lintas portabel sebanyak 40 unit.
2) Program Rehabilitasi Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan
a) Pemeliharaan rutin LPJU 1.500 titik dan survey rutin LPJU di 17
kecamatan, terpasangnya LPJU baru 10 titik, dan KwH meter
pada 10 kelompok LPJU.
b) Pemasangan LPJU baru 200 titik.
3) Program Peningkatan Manajemen Lalu Lintas melalui kegiatan
pembinaan tertib lalu lintas terealisasi patroli dan pengamanan lalu
lintas sebanyak 2.304 kali, penyuluhan tertib lalu lintas 800 kali,
survey lalulintas 440 kali, tersusunnya database lalu lintas sebanyak
1 unit dan raperda tentang lalu lintas dan angkutan jalan sebanyak
10 buku .
4) Program Pengendalian dan Pengawasan Lalu Lintas
a) Operasional dan pemeliharaan 5 terminal (Prambanan, Jombor,
Condongcatur, Pakem, dan Gamping) ; pembuatan drainase
pemeliharaan aspal, dan penyediaan sarana prasarana di
Terminal Jombor
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
215
b) Monitoring dan pengawasan angkutan lebaran dan tahun baru
berupa monitoring untuk 145.500 kendaraan, peta informasi
lebaran 500 lembar, dan pakaian kerja lapangan 35 buah
c) Pembinaan perbengkelan untuk 75 bengkel
d) Operasional 288 pengelola parkir, penerbitan 183 izin parkir,
pengadaan rompi parkir 600 buah, pakaian kerja 10 buah, dan
helm standar 10 buah
e) Pemantauan emisi gas buang untuk 500 kendaraan
f) Pengelolaan dan operasional pengujian kendaraan bermotor
18.000 kendaraan, pengadaan plat uji 36.000 keping, baut seng
750 gross, stiker uji samping 22.000 pasang, formulir uji 450
buku, buku uji 7.000 buku, blangko retribusi 680 buku, kartu
registrasi 8.500 buku, dan pakaian kerja 28 buah.
g) Perawatan alat uji kendaraan bermotor 9 unit.
h) Pengujian kendaraan wisata di sekolah untuk 300 lokasi dan 4
buah handy talky
5) Program Pembentukan produk hukum, penegakan hukum, dan hak
asasi manusia terealisasi penyusunan raperda emisi gas buang 10
buku.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
perhubungan sebagaimana buku lampiran)
Pelaksanaan program dan kegiatan urusan perhubungan pada tahun
2009 telah mampu meningkatkan kualitas sarana perhubungan yang
terpasang menjadi lebih baik daripada tahun 2008, antara lain berupa:
a. rambu-rambu lalu lintas sebanyak 945 buah atau meningkat 26,84%;
b. marka jalan sepanjang 159 km atau meningkat 25,19%;
c. APILL sebanyak 10 unit atau meningkat 50%;
d. flasing light sebanyak 8 unit atau meningkat 166,6%;
e. cermin tikungan sebanyak 22 atau meningkat 1000%;
f. RPPJ sebanyak 190 unit atau meningkat 11,7%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
216
Sarana perhubungan seperti LPJU yang terpasang sebanyak 9.192 unit
atau meningkat 0,5% dari tahun 2008. Persentase terpasangnya lampu
penerang jalan pada jalan strategis dalam kondisi baik meningkat dari
88% menjadi 90%.
Persentase kendaraan yang diuji menurun sebesar 0,08% dari 18.051
kendaraan pada tahun 2008 menjadi 18.000 kendaraan pada tahun
2009, artinya hal tersebut dapat sebagai indikator bahwa kendaraan
wajib uji yang beroperasi di Kabupaten Sleman telah relatif aman dan
terjamin.
Pada tahun 2009 pelaksanaan program dan kegiatan urusan
perhubungan telah melayani armada bus antar kota antar propinsi
sebanyak 30.570 kendaraan, antar kota dalam propinsi sebanyak
101.241 kendaraan, dan angkutan pedesaan sebanyak 104.544
kendaraan, serta melayani penumpang sebanyak 2.074.941 orang.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan perhubungan adalah Bidang Perhubungan
dan Sarana Wilayah pada Dinas Kimpraswilhub. Dinas ini dibentuk
berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang
Perubahan Pertama Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman
dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 26/Kep.KDH/A/2003 tentang
Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Permukiman, Prasarana Wilayah dan Perhubungan. Bidang
Perhubungan dan Sarana Wilayah mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Permukiman, Prasarana Wilayah dan
Perhubungan di bidang perhubungan dan sarana wilayah dengan
fungsi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
217
1) Penyelenggaraan, pembinaan, pengembangan dan pengendalian
manajemen dan rekayasa lalu lintas dan angkutan jalan.
2) Penyelenggaraan, pembinaan, pengembangan dan pengendalian
angkutan dan terminal.
3) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan sarana dan
prasarana lalu lintas dan angkutan jalan.
4) Penyelenggaraan, pembinaan, pengembangan dan pengendalian
penerangan jalan umum.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan perhubungan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.43. SDM Penyelenggara Urusan Perhubungan
Jumlah SDM
No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP 3 2. II 28 3 SMA 38 3. III 26 4 Sarmud/D3 4 4. IV 1 5 Strata 1 8 6 Strata 2 2
Jumlah 55 Jumlah 55 Sumber: Dinas Kimpraswilhub
Adapun pejabat struktural penyelenggara urusan perhubungan terdiri
dari 1 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III dan 5 orang
pejabat eselon IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perhubungan sebesar
Rp9.161.726.000,00 realisasi Rp8.627.711.239,00 atau 94,17%. Secara
rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah sebagai
berikut:
1) Program Peningkatan dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas,
anggaran sebesar Rp783.400.000,00 realisasi Rp661.982.000,00
atau 84,50%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
218
2) Program Rehabilitasi Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, anggaran sebesar Rp6.487.642.000,00
realisasi Rp6.346.508.289,00 atau 97,82%
3) Program Peningkatan Manajemen Lalu Lintas, anggaran sebesar
Rp280.060.000,00 realisasi Rp129.093.500,00 atau 46,09%
4) Program Pengendalian dan Pengawasan Lalu Lintas, anggaran
sebesar Rp1.560.624.000,00 realisasi Rp1.440.853.300,00 atau
92,33%
5) Program Pembentukan produk hukum, penegakan hukum, dan hak
asasi manusia, anggaran sebesar Rp50.000.000,00 realisasi
Rp49.274.150,00 atau 98,55%
f. Proses Perencanaan
Berdasarkan usulan masyarakat dan pertimbangan teknis dilakukan
survey kebutuhan pemeliharaan dan peningkatan prasarana dan sarana
perhubungan. Selanjutnya berdasarkan data dan permasalahan yang
diperoleh dari hasil survey disusun rencana kerja. Untuk
menyempurnakan rencana kerja, dilaksanakan diskusi dengan
stakeholders di antaranya organda, koperasi angkutan penumpang,
dan perguruan tinggi.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
perhubungan sebagai berikut:
Tabel 3.44. Sarana dan Prasarana Urusan Perhubungan
No. Jenis Jumlah Keterangan
1 2 3 4
1. Kantor Bidang perhubungan dan sarana wilayah
1 unit 500 M2
2. UPTD pengujian kendaraan 1 unit 450 M2
3. Kendaraan roda 4 5 unit
4. Kendaraan roda 2 6 unit 5. Komputer/Laptop 6 unit
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
219
1 2 3 4
6. LCD - 7. Alat uji kendaraan 4 item 8. Alat uji traffic light 1 unit 9. Alat uji emisi 2 unit 10. Timbangan portable 1 unit
Sumber: Dinas Kimpraswilhub
h. Permasalahan dan Solusi
1) Masih kurangnya kesadaran sopan santun masyarakat dalam berlalu
lintas. Solusinya melakukan sosialisasi dan pembinaan tertib berlalu
lintas kepada masyarakat.
2) Tidak seimbangnya fasilitas parkir yang tersedia dengan kebutuhan
parkir, baik diatas badan jalan maupun diluar badan jalan, serta
masih kurangnya kesadaran masyarakat akan ketentuan tata cara
parkir. Solusinya Optimalisasi kapasitas parkir yang ada, dengan
melakukan pembinaan terhadap pengelola parkir mengenai tata
cara parkir dan pengaturan parkir, serta melakukan penyuluhan dan
sosialisasi perparkiran.
3) Masih ada pemahaman masyarakat bahwa pajak LPJU langsung
dapat dinikmati dengan ketersediaan LPJU. Solusi yang ditempuh
adalah melakukan pembinaan terhadap masyarakat.
17. Urusan Komunikasi dan Informatika
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran :
a) Penyediaan dan pengelolaan jasa surat menyurat, arsip dan
Perpustakaan.
b) Penyediaan jasa langganan dan pemasangan instalasi
c) Pelayanan jasa administrsi keuangan
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor
e) Penyediaan alat tulis kantor barang cetakan dan penggandaan
f) Fasilitas rapat dan tamu, ekstra fooding dan makan minum rapat
g) Koodinsi dan konsultasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
220
h) Penyediaan jasa keamanan
i) Pengelolaan kepegawaian
2) Program peningkatan sarana dan prasarana kantor dengan kegiatan
pemeliharaan sarana dan prasarana kerja
3) Program peningkatan kapasitas Sumberdaya aparatur :
a) Bimbingan teknis, workshop, seminar, lokakarya
b) Peningkatan kapasitas aparatur bidang komunikasi dan
informatika
4) Program Peningkatan pengembangan sistem perencanaan
pelaporan dan caaian kinerja dan keuangan :
a) Penyusunan kerja SKPD
b) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtiar realisasi kinerja
SKPD
c) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi anggaran
5) Program Pengembangan Data/Informasi Statistik Daerah :
a) Pengelolaan sistem informasi penggajian.
b) Pembuatan framework ( kerangka kerja ) pembangunan sistem
informasi yang bersifat opensources di Sleman dan prototype
6.) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Kegiatan :
a) Pengelolaan aplikasi sistem informasi dan prangkat lunak
berlisensi
b) Pengelolaan internet dan intranet
c) Pemasangan sub PABX dan jaringan ekstension kecamatan
d) Pengembangan sarana prasarana pelayanan telekomunikasi
e) Pengembangan dan pengelolaan program interoperability grant
Pengelolaan telekomunikasi
f) Implemenetasi Paket A Information Communication Technology
(ICT) proyek Sustainable Capacity Building for Dezentralisation
(SCBD)
g) Pengelolaan dan pengembangan infrastruktur jaringan komputer
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
221
h) Pengelolaan dan pengembangan data center sebagai pusat
data / informasi dan pusat pengelolaan jaringan komputer
i) Pelayanan informasi berbasis SIM / call center
j) Pengelolaan Telekomunikasi
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
komunikasi dan informatika adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) pengelolaan perpustakaan, arsip, dan surat menyurat 12 bulan
terdiri 119 surat masuk dan 594 surat keluar.
b) jasa langganan telepon, air, listrik, koran, koneksi internet
frekuensi dan transponder serta sewa colocation repeater sirine
di 2 tempat selam 12 bulan.
c) Pembayaran honorarium bendaharawan dan pembantu
bendaharawan 4 orang 12 bulan
d) Pembayaran jasa kebersihan 3 bulan, belanja peralatan
kebersihan dan bahan pembersih 12 bulan
e) Penyediaan alat tulis, barang cetakan, alat listrik, perangko,
materai dan benda pos lainnya 12 bulan
f) Fasilitasi rapat dan tamu 12 bulan serta pemberian extra fooding
pada 83 orang karyawan selama 12 bulan.
g) Koordinasi dan konsultasi 5 kali bagi 7 orang
h) Pembayaran 1 orang jasa keamanan kantor selama 3 bulan, 1
orang penjaga sirine peringatan dini bencana Gunung Merapi
selama 12 bulan, pengadaan 1 stel pakaian seragam satpam dan
kelengkapannya.
i) Pengelolaan kepegawaian 30 orang 12 bulan, general check up
bagi 24 pegawai.
2) Program peningkatan sarana dan prasarana kantor terealisasi
pemeliharaan sarana dan rasarana kerja alat komunikasi 119 unit,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
222
jaingan instalasi telepon 1 unit, jaringan komputer di 50 instansi,
pengantian WAN/LAN di 7 lokasi, kendaraan bermotor 8 unit,
gedung, dan komputer 20 unit.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) workshop, seminar, dan lokakarya ICT bagi 22 orang
b) Bimtek pemasangan jaringan komputer (trouble shooting LAN)
20 orang, bimtek pengoperasian internet 20 orang, pelatihan
kataya 22 orang, pelatihan pengelola sub domain 21 orang,
pelatihan bidang e- government dan IT 2 orang.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan Capaian Kinerja, terealisasi :
a) Dokumen rencana kerja tahun 2010 dan dokumen RKA/DPA
SKPD masing-masing 1 dokumen
b) Laporan pelaksanaan tugas pemerintahan 12 dokumen, LAKIP 1
dokumen, laporan tahunan SKPD 1 dokumen
c) Laporan keuangan dan realisasi anggaran 1 dokumen
5) Program Pengembangan Data/Informasi Statistik Daerah terealisasi
data/informasi gaji 13.300 pegawai yang up to date selama 12
bulan, pengelolaan aplikasi sistem informasi penggajian bagi 13.300
pegawai dari seluruh SKPD, serta tersdianya pedoman framework
pembangunan sistem informasi yang bersifat opensource dan
prototype.
6) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa,
terealisasi :
a) Aplikasi sistem informasi perangkat desa 1 paket, aplikasi sistem
informasi untk pencari kerja 1 paket, software untuk
pemrograman desktop / delphi 1 unit yang terkelola dengan baik
dan bertambahnya 2 unit lisensi software MS office 2007.
b) Publikasi data up to date pelayanan email/surat warga/buku tamu
secara kontinyu selama 12 bulan 307 email, upload berita terbaru
600 kali/berita, dan pengelolaan email 17 kecamatan selama 12
bulan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
223
c) Terpasangnya sub PABX dan jaringan ekstension kecamatan
yang terdiri dari IP PABX di 11 kecamatan dan telepon
ekstension 11 kecamatan.
d) Pengembangan sarana prasarana pelayanan telekomunkasi
yang meliputi :tersandinya informasi melalui jaraingan
telekomuniksi selama 12 bulan, UMPC dan software encryption
standard 1 unit, HT support encryption 2 unit, storage 1 GB 25
unit, modem dial up 1 unit, sosialisasi masalah security jaringan
untuk 34 pegawai di 17 kecamatan, seminar persandian 3 orang,
seminar security jaringan 4 orang, pemasangan cryptophone dan
UPS di 10 titik sub repeater 2 unit, ekstension VOIP di 12
kecamatan dan 18 instansi, akses poin Kepuharjo 1 unit,
penarikan KU 2 unit dari Setda-Bappeda dan Kimpraswil-P3BA
sepanjang 1.350 meter, rak server dan penataan jaringan
telepon 400 SST di Setda, ruangan permanen dan sirine di Tritis
1 paket, housing kamera di kaliadem, terpasangnya card AX 100
interkoneksi di 17 kecamatan dan telematika, pemancar FM
informasi darurat 1 paket dan 1 unit AC ½ Pk untuk pendingin
peralatan sandi.
e) Pengelolaan program interoperability grant 1 paket, dan
peningkatan pengetahuan tentang software GIS pada 8 pegawai
f) Implementasi paket A: ICT Proyek SCBD dengan penyediaan 1
set perangkat NOC yang memadai.
g) Pengelolaan dan pengembangan inftrastruktr jaringan komputer
melalui pemasangan hotspot terintegrasi di Bappeda, BPKKD,
Setwan, Setda, rumah dinas bupati, dan oproom, serta
pemasangan perangkat BTS di 3 kecamatan dan desa
Hargobinangun.
h) Perangkat data center 1 paket dan server dan aplikasi sistem
CPNS online 1 unit.
i) Pelayanan informasi berbasis SIM / Call center yang meliputi
pelayanan komunikasi berbasis sistem informasi selama 12
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
224
bulan, pelayanan cepat dan tepat selama 12 bulan, ruangan call
center ber AC, dan peningkatan kualitas SDM bagi 7 pegawaii
dalam memberikan layanan pada masyarakat.
j) Pengelolaan dan pelayanan telekomunikasi selama 24 jam
nonstop selama 12 bulan yang terdiri dari 4.910 faks dan 143.734
telepon, monitoring jaring rakom 17 kecamatan, pelayanan
perbaikan telepon maksimal 3 hari dan pemeliharaan central
PABX 24 jam selama 12 bulan dan bantuan kmonukasi selama
12 bulan.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan komunikasi
dan informatika sebagaimana buku lampiran)
Pelaksanaan program kegiatan urusan komunikasi dan informatika
berjalan optimal didukung oleh sarana dan prasarana kerja, serta kinerja
aparat yang makin meningkat.
Program dan kegiatan urusan komunikasi dan informatika mampu
meningkatkan pelayanan telekomunikasi dan informasi antar instansi
maupun masyarakat di lingkungan Kabupaten Sleman, serta penerapan
e-government di Kabupaten Sleman. Peralatan PABX alcatel yang telah
digunakan cukup memenuhi kebutuhan telepon di instansi. Dengan
sisitem PABX komunikasi antar instansi dapat dilakukan dengan lebih
cepat dan efisien.
Peralatan sistem PABX yang dapat dikembangkan menjadi 500
ekstensi. Saat ini jumlah ektensi yang terpasang sebanyak 273 ekstensi.
Seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman telah
terpenuhi. Untuk selanjutnya akan dikembangkan sampai kecamatan.
Saat ini telah terpasang telepon ekstensi dengan VoIP di 17 kecamatan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
225
Untuk lebih meningkatkan pelayanan telekomunikasi, telah tersedia 4
buah repeater dengan frekuensi kerja yang berbeda yang dipasang di
di Kaliurang. Sarana telekomunikasi tersebut digunakan untuk
monitoring 17 kecamatan oleh Dinas P3BA, Dinas Pol PP dan
Ketertiban Masyarakat, PMI, kecamatan dan instansi lainnya. Salah satu
repeater diintegrasikan dengan jaringan telepon sehingga dapat dipakai
sebagai komunikasi radio dan untuk menelepon.
Untuk memberikan informasi peringatan dini kepada masyarakat di
sekitar wilayah rawan bencana Merapi telah dipasang sirene tanda
bencana alam yang ditempatkan di Balai Istirahat Kaliurang (BIK), Wara
Kaliurang, Tritis, dan Kalitengah.
Saat ini juga telah dioperasionalkan mobil telekomunikasi peralatan
komunikasi meliputi telepon ekstension, radio komunikasi, serta
peralatan komunikasi yang akan dikembangkan sebagai alat komunikasi
data. Dengan adanya peralatan komunikasi data/voice yang bersifat
mobile diharapkan dapat dikembangkan sebagai sarana sosialisasi IT
pada masyarakat.
Pengelolaan berita yang bersifat rahasia khususnya yang menyangkut
kestabilan negara juga dilakukan dengan baik melalui persandian.
Dengan ini kebocoran berita dapat diminimalisir.
Pengembangan infrastruktur jaringan komputer terus dilakukan yang
meliputi pengembangan jaringan komputer internal instansi (dalam
instansi) dan antar instansi. Saat ini seluruh instansi telah terhubung
secara on line. Selanjutnya akan dikembangkan secara bertahap pada
Puskesmas.
Pengembangan perangkat lunak juga terus dilakukan yakni dengan
pengembangan /penambahan perangkat lunak original yang dibutuhkan
seperti MS Windows, MS Office dsb dan penegmbangan aplikasi sistem
informasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
226
Untuk pengembangan/penambahan aplikasi sistem informasi dilakkan
secara bertahap terpadu dan terintegrasi. Untuk itu telah diterapkan
standarissasi jenis jenis perangkat lunak standard yang harus dipakai
untuk pengembangan aplikasi. Pengembangan sistem informasi (SIM)
terus dilakukan. Pada tahun 2009 telah ditambah 3 SIM yakni Sim
pencari kerja, Sim Perangkat Desa dan SIM CPNS on line. Sehingga
sampai tahun 2009 telah terdapat 19 SIM , yakni :
1) Sistem Informasi Kepegawaian
2) Sistem Informasi Penggajian
3) Sistem Informasi Baperjakat
4) Sistem Informasi Dokumentasi Hukum
5) Sistem Informasi Perpustakaan
6) Sistem Informasi Aset Daerah
7) Sistem Informasi Layanan Industri (TDI dan IUI)
8) Sistem Informasi Kependudukan (SAK)
9) Sistem Informasi Layanan Catatan Sipil
10) Sistem Informasi Arsip Dinamis In-Aktif
11) Sistem Informasi Profil Daerah
12) Sistem Informasi Perizinan Pertanahan
13) Sistem Informasi Kesehatan
14) Sistem Informasi Pelatihan (BLK)
15) Sistem Informasi Keuangan Daerah
16) Sistem Informasi SMS Gateway
17) Sistem Informasi Pencari Kerja
18) Sistem Informasi Perangkat Desa
19) Sistem Informasi CPNS on line.
Perkembangan informatika di Kabupaten Sleman telah mampu
mendukung terwujudnya e-gov di Kabupaten Sleman. Portal internet
www.slemankab.go.id terus dikembangkan. Saat ini website ini memiliki
37 sub domain yan dikelola oleh masing masing instansi. Koneksi internet
berkapasitas 1.3 Mbps yang dipakai secara bersama sama oleh 250
komputer di seluruh instansi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
227
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan komunikasi dan informatika adalah Kantor
Telekomunikasi dan Informatika. Kantor ini dibentuk berdasarkan Perda
Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama
Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan
Bupati Sleman Nomor 41/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Kantor
Telekomunikasi dan Informatika. Kantor Telekomunikasi dan Informatika
memiliki tugas membantu bupati dalam menyelenggarakan
pemerintahan daerah di bidang telekomunikasi dan informatika dengan
fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis bidang telekomunikasi dan informatika.
2) Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum bidang
telekomunikasi dan informatika.
3) Pemberian pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan
daerah
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan telekomunikasi dan
informatika adalah sebagai berikut:
Tabel 3.45. SDM Penyelenggara Urusan Telekomunikasi dan Informatika
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 0 1. I 1 2 SMP 2 2. II 11 3 SMA 15 3. III 17 4 Sarmud/D3 4 4. IV 1 5 Strata 1 5 6 Strata 2 4
Jumlah 30 Jumlah 30 Sumber: Kantor Telekomunikasi dan Informatika
Pejabat struktural penyelenggara urusan telekomunikasi dan informatika
terdiri dari 1 orang pejabat eselon III dan 3 orang pejabat eselon IV.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
228
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan komunikasi dan
informatika sebesar Rp2.821.233.650,00 realisasi Rp2.688.980.970,00
atau 95,31 %. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing
program adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar
Rp557.803.650,00 realisasi Rp535.788.495,00 atau 96,05%
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor anggaran
sebesar Rp300.365.000 realisasi Rp291.049.625 atau 96,90 %
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, anggaran
sebesar Rp69.225.000 realisasi Rp65.500.600 atau 94,62%
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan Capaian Kinerja anggaran sebesar Rp39.400.000,00
realisasi Rp38.003.750,00 atau 96,46%.
5) Program Pengembangan Data/Informasi Statistik Daerah, anggaran
sebesar Rp215.000.000,00 realisasi Rp210.765.000,00 atau 98,03%
6) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa,
anggaran sebesar Rp1.639.440.000,00 realisasi Rp1.547.873.500,00 atau
94,41%
f. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan urusan komunikasi dan informatika dilaksanakan
dengan identifikasi kebutuhan dan perkembangan teknologi yang
melibatkan berbagai stake holder yakni perguruan tinggi dan pakar
telekomunikasi, LSM serta diawali dengan rapat kerja dinas dan jajaran
kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan, sebagai
bahan penyusunan Renja SKPD. Dalam penyusunan perencanaan juga
senantiasa berkordinasi dengan Depkominfo, Depdagri, Bkosurtanal,
dan pemerintah propinsi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
229
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan Komunikasi
dan Informatika sebagai berikut:
Tabel 3.46. Sarana dan Prasarana Urusan Komunikasi dan Informatika
No. Jenis Jumlah Keterangan 1. Kantor 2 unit 192 M2
2. Kendaraan roda 4 2 unit
3. Kendaraan roda 2 6 unit 4. Komputer/Laptop 24 unit 5. Faximile 3 buah 6. Radio Komunikasi 309 unit 7. Server data base/back up/web
internet/DMS/proxy 12 unit
8. Siskomdagri 1 unit 9. Sirene 4 unit 10 Sarana telekomunkasi 109 unit 11 Tower sirine 4 unit 12 Sarana Teknologi Informasi 83 unit 13 Kamera Pengamat Gunung
Merapi 3 unit
14 Mesin foto copy 1 unit 15 Switching jaringan telepon 2 unit 16 Telepon wire les mobile 3 unit
Sumber: Kantor Telekomunikasi dan Informatika
h. Permasalahan dan Solusi
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat kurang mampu
diikuti oleh sebagian SDM. Upaya yang dlakukan adalah kerjasama
dengan stakeholder dan instansi.
18. Urusan Pertanahan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Tertib Pemanfaatan Dan Penggunaan Tanah
a) Monitoring dan evaluasi tata guna tanah.
b) Pemanfaatan penggunaan penguasaan dan pemilikan tanah
melalui perizinan.
c) Penunjangan LMPDP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
230
d) Pengawasan/penertiban pemanfaatan tanah dan inventarisasi
tanah kosong
e) Pemutakhiran Data, Pengukuran dan Pematokan Sultan Ground.
f) Pemetaan Tanah Sultan Ground
g) Pensertifikatan Tanah Kas Desa
h) Pengadaan dan Pemasangan Patok Batas Tanah Kas Desa dan
Sultan Ground
i) Pengendalian, Pemanfaatan, Penggunaan, Penguasaan dan
pemilikan tanah (P4T) Tanah Kas Desa (TKD) dan Sultan Ground
(SG)
2) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
a) Ploting IPPT dan pembuatan lampiran peta IPPT
b) Pengelolaan sub domain [email protected] dan SIM
Pertanahan
c) Penyebarluasan informasi pertanahan
3) Program Peningkatan Tertib Administrasi Pertanahan
a) Inventarisasi peta persil tanah kas desa
b) Penyelesaian masalah pertanahan
c) Peningkatan kualitas pelayanan pertanahan
d) Monitoring dan pembinaan perolehan tanah
4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan dan pengelolaan jasa surat menyurat, arsip dan
perpustakaan.
b) Penyediaan jasa langganan dan pemasangan instalasi listrik,
gas, air, dan media cetak.
c) Penyedia jasa administrasi keuangan.
d) Penyedia jasa kebersihan dan jaga kantor.
e) Penyedia alat tulis kantor, barang cetakan dan penggandaan.
f) Fasilitasi rapat tamu.
g) Koordinasi dan konsultasi.
h) Pengelolaan kepegawaian.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
231
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana kantor dengan
kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kerja
6) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya dengan kegiatan
peningkatan kapasitas SDM pertanahan
7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan
Pelaporan Capaian Kinerja
a) Penyusunan perencanaan kerja SKPD
b) Penyusunan laporan capaian kinerja
c) Penyusunan pelaporan keuangan dan realisasi anggaran
8) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber
Pendapatan Daerah dengan kegiatan intensifikasi retribusi IPPT
9) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
a) Pengkajian Keputusan Bupati Nomor 53/Kep.KDH/2003
b) Penyusunan rancangan kebijakan dominasi fungsi penatagunaan
tanah
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian program dan kegiatan dalam urusan pertanahan
adalah sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Tertib Pemanfaatan Dan Penggunaan Tanah.
a) Terlaksananya monitoring dan evaluasi tata guna tanah RDTR
Kawasan Tumbuh Cepat, Banyuraden dan Nogotirto RUTRK dan
RDTRK Ibukota Kabupaten Sleman.
b) Terselesaikannya permohonan IPPT sebanyak 920 pemohon dan
target keputusan Bupati sebanyak 254 buah dan proses
peninjauan sebanyak 894 buah.
c) Terlaksananya studi komparasi, metting, workshop regional,
nasional dan pelatihan 3 kali, terkoreksinya peta dasar
Kabupaten Sleman 376,35 kilometer dan evaluasi hasil pekerjaan
konsultan IDC dari pusat.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
232
d) Terlaksananya pengawasan pemanfaatan tanah 79 lokasi dan
inventarisasi tanah kosong di 3 kecamatan.
e) Terlaksananya pemutakhiran data, pengukuran dan pematokan
sultan ground yang digunakan pemerintah daerah di 25 desa.
f) Terlaksananya pemetaan tanah sultan ground di 29 desa.
g) Pensertifikatan tanah kas desa sebanyak 200 bidang.
h) Terpasangnya patok batas TKD sebanyak 2500 buah dan
diterbitkannya surat ukur TKD sebanyak 500 bidang.
i) Terbitnya rekomendasi izin pemanfaatan TKD sebanyak 30 buah
dan rekomendasi izin pemanfaatan/penggunaan SG sebanyak 16
buah.
2) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
a) Tersusunnya ploting dan pembuatan peta lampiran SK IPPT
sebanyak 753 buah.
b) Terkelolanya sub domain [email protected] dan SIM
Pertanahan.
c) Terlaksananya pameran potensi Sleman, publikasi media radio 6
kali, leaflet 5000 lembar, profil BPPD 150 eksemplar, sosialisasi
langsung kepada masyarakat di 6 kecamatan, iklan layanan
masyarakat 6 paket, publikasi media cetak 3 kali, iklan media
cetak 3 kali, profil audio visual 1 buah dan papan informasi 6
buah.
3) Program Peningkatan Tertib Administrasi Pertanahan
a) Terlaksananya inventarisasi peta persil tanah kas desa sebanyak
1200 bidang.
b) Terselesaikannya 16 masalah pertanahan
c) Tersusunnya neraca penatagunaan tanah di 1 kecamatan,
terlaksananya penyuluhan pertanahan sebanyak 23 kali, dan
penelitian masalah pertanahan sebanyak 20 perkara
d) Terlaksananya monitoring pemanfaatan tanah sebanyak 4 kali
dan pembinaan perolehan tanah untuk 30 badan hukum
4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
233
a) Terkelolanya jasa surat menyurat sebanyak 5.100 buah
b) Tersedianya jasa langganan pemasangan instalasi listrik, gas,
air, dan media cetak 12 bulan
c) Terbayarnya tunjangan bendahara dan pengurus barang 10
orang untuk 12 bulan
d) Terbayarnya tenaga kontrak petugas kebersihan dan jaga kantor
3 orang
e) Tersedianya ATK dan barang cetakan sebanyak 10 macam
f) Terfasilitasinya rapat dan tamu sebanyak 30 kali
g) Terlaksananya koordinasi dan konsultasi sebanyak 255 kali
h) Terkelolanya kepegawaian 12 bulan
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor dengan
terpeliharanya sarana dan prasarana kerja berupa kendaraan roda
dua 9 unit, roda empat 5 unit, gedung dan alat kantor
6) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya dengan
terlaksananya diskusi pertanahan dan out bound
7) Program Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja
a) Tersusunnnya RKA 1 buku, Renja SKPD 1 buku dan Program
Kerja 1 buku
b) Tersusunnya laporan bulanan sebanyak 12 kali, laporan tahunan
1 kali, dan LAKIP 1 buku
c) Tersusunnya pelaporan keuangan dan realisasi anggaran
sebanyak 12 kali dan laporan fisik dan keuangan 12 kali
8) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber
Pendapatan Daerah dengan penyelesaian kasus tunggakan IPPT
sebanyak 40 kasus
9) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
a) Tersusunnya draft rancangan Keputusan Bupati 1 buah.
b) Tersusunnya kajian akademis dan draft peraturan tentang
Kebijakan Dominasi Fungsi Penggunaan Tanah 1 buah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
234
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pertanahan
sebagaimana buku lampiran)
Pelaksanaan urusan pertanahan pada tahun 2009 telah telah berhasil
diproses permoonan izin peruntukan penggunaan tanah (IPPT)
sebanyak 1.057 buah, 746 buah disetujui (70,57%), 184 buah ditolak
(17,4%) dan 127 buah dalam proses (12,02%) sebagaimana
digambarkan dengan grafik berikut.
Grafik 26. Kondisi Perizinan Pemanfaatan Tanah Tahun 2009
dalam proses
12.02%
ditolak
17.41%
disetujui
70.58%
disetujui ditolak dalam proses
Sumber: BPPD
Upaya peningkatan tertib administrasi pertanahan terus dilakukan
melalui pendataan, pengukuran, dan pensertifikatan. Ketersediaan data
terus diupayakan dengan inventarisasi peta persil tanah kas desa
sebanyak 1.200 bidang di Kecamatan Mlati dan penyusunan neraca
penatagunaan tanah di Kecamatan Berbah. Guna kepastian status tanah
yang dimanfaatkan pemerintah daerah dan tanah kas desa sampai tahun
2009 dilakukan proses sertifikasi tanah kas desa yang sebanyak 217
bidang, pemrosesan 16 rekomendasi izin pakai (kekancingan) tanah-
tanah Sultan Ground, dan pemrosesan permohonan izin Gubernur
tentang pemanfaatan tanah kas desa 25 izin Gubernur meliputi
pelepasan sebanyak 11 izin, sewa menyewa sebanyak 12 izin, dan
perubahan peruntukan sebanyak 2 buah izin.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
235
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan pertanahan adalah Badan Pengendalian
Pertanahan Daerah. Badan ini dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan
Keputusan Bupati Sleman Nomor 37/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur
Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja
Badan Pengendalian Pertanahan Daerah.
Badan Pengendalian Pertanahan Daerah mempunyai tugas membantu
Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pengendalian pertanahan daerah, dengan fungsi sebagai:
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian pertanahan
daerah,
2) Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum bidang
pengendalian pertanahan daerah,
3) Pemberian pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah
daerah.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan pertanahan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.47. SDM Penyelenggara Urusan Pertanahan
Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah
No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP 2 2. II 7 3 SMA 15 3. III 34 4 Sarmud/D3 3 4. IV 5 5 D4 2 6 Strata 1 18 7 Strata 2 8
Jumlah 46 Jumlah 46 Sumber: Badan Pengendalian Pertanahan Daerah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
236
Pejabat struktural penyelenggara urusan pertanahan terdiri dari 1 orang
pejabat eselon II, 3 orang pejabat eselon III dan 8 orang pejabat eselon
IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan pertanahan sebesar
Rp2.875.088.500,00 realisasi Rp2.578.178.083,00 atau 89,67%. Secara
rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah sebagai
berikut:
1) Program Peningkatan Tertib Pemanfaatan dan Penggunaan Tanah,
anggaran sebesar Rp1.364.680.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.126.591.075,00 atau 82,55%
2) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan, anggaran
sebesar Rp254.200.000,00 realisasi Rp243.555.100,00 atau
95,81%
3) Program Peningkatan Tertib Administrasi Pertanahan, anggaran
sebesar Rp605.320.000,00 realisasi Rp595.384.000,00 atau 98,35%
4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar
Rp197.850.000,00 realisasi Rp187.177.733,00 atau 94,60%
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor, anggaran
sebesar Rp200.788.850,00 realisasi Rp200.058.350,00 atau 99,63%
6) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya, anggaran sebesar
Rp50.600.000,00 realisasi Rp Rp50.075.500,00 atau 98,96%
7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, anggaran sebesar
Rp92.550.000,00 realisasi Rp90.481.975,00 atau 97,76%
8) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber
Pendapatan Daerah, anggaran sebesar Rp40.000.000,00 realisasi
Rp40.000.000 atau 100%
9) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, anggaran
sebesar Rp69.100.000,00 realisasi Rp61.063.000 atau 88,36%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
237
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan pertanahan diawali dengan pemetaan
permasalahan pertanahan termasuk pemeringkatan prioritas yang harus
segera diatasi. Dari pemeringkatan tersebut disusun program dan
kegiatan yang dapat mengatasi masalah serta mengangkat porensi agar
permasalahan pertanahan dapat diatasi.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pertanahan
sebagai berikut:
Tabel 3.48. Sarana dan Prasarana Urusan Pertanahan
No. Jenis Jumlah Keterangan
1. Kantor 1 unit
2. Kendaraan roda 4 5 buah
3. Kendaraan roda 2 10 buah 4. Filling cabinet 19 buah 5. Komputer/Laptop 18 buah
Sumber: Badan Pengendalian Pertanahan Daerah
h. Permasalahan dan Solusi
1) Pengendalian dan pengawasan terhadap pemanfaatan dan
pemilikan tanah belum optimal. Solusi yang ditempuh adalah dengan
mengoptimalkan pengendalian dan pengawasan berupa pemberian
surat peringatan serta melakukan koordinasi dengan aparat terkait
dalam pengawasan pemanfaatan tanah.
2) Banyaknya pelanggaran pembangunan perumahan yang tidak
memenuhi syarat teknis tata bangunan dan lingkungan. Solusi yang
dilakukan adalah pemantauan terhadap perumahan yang telah
dibangun serta melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Bupati
nomor 11 tahun 2007 tentang Pengembangan Perumahan.
3) Banyak permohonan izin pendirian bangunan yang diajukan
masyarakat setelah bangunan berdiri dan tidak sesuai dengan tata
ruang maupun teknis bangunan. Solusi yang telah dilakukan adalah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
238
memberikan sanksi berupa denda berkelanjutan sampai bangunan
memenuhi syarat teknis dan untuk pelanggaran tata ruang dilakukan
pengkajian atas pelanggaran dari aspek lingkungan, ekonomi dan
sosial untuk proses perizinannya.
19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan
Pencegahan Tindak Kriminal
a) Peningkatan kapasitas linmas
b) Operasional linmas dan kesiapsiagaan linmas
c) Pelatihan pengamanan Pemilu 2009
d) PAM Pemilu 2009
e) Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA)
2) Program Pendidikan Politik Masyarakat
a) Sosialisasi pemahaman kehidupan demokrasi dan HAM
b) Peningkatan peran serta orkesmas (cek matrik)
c) Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam politik
d) Fasilitasi kelancaran penyelenggaraan Pemilu 2009
e) Forum komunikasi antar partai
f) Verifikasi bantuan keuangan kepada partai politik
g) Forum Kerukunan Umat Beragama
3) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
a) Pembinaan wawasan kebangsaan dan pemantapan ideologi
negara bagi aparat dan tokoh masyarakat
b) Peningkatan wawasan kebangsaan
c) Pendataan dan pemantauan WNA/WNI keturunan, NGO (LSM)
dan lembaga asing
d) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan
kegiatan bimbingan teknis korsik Pemda Sleman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
239
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian program dan kegiatan urusan Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam Negeri sebagai berikut :
1) Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan
Pencegahan tindak kriminal
a) Terlaksananya pembinaan Linmas tingkat Kabupaten 1 kali,
pembinaan Linmas tingkat kecamatan 17 kali dan optimalisasi
Rupusdalkom 12 laporan
b) Terlaksananya pengerahan anggota Linmas 48 kali, karyabakti
Linmas dalam rangka TMMD 2 kali, fasilitasi dan koordinasi
kasatgas Linmas Desa dan Kasii Trantib Kecamatan 2 kali serta
implementasi wawasan kebangsaan 8 kali
c) Terlaksananya pelatihan PAM Pemilu 2009 sebanyak 4 kali
d) Terlaksananya pengamanan pemilu 2009
e) Terlaksananya rakor KOMINDA 12 kali dan pembinaan
ketrampilan intelejen 1 kali
2) Program Pendidikan Politik Masyarakat
a) Terlaksananya sosialisasi pemahaman kehidupan demokrasi dan
HAM di 4 kecamatan
b) Terlaksananya kegiatan peningkatan partisipasi perempuan
dalam politik dan pendataan organisasi perempuan di 2
kecamatan
c) Terfasilitasinya penyelenggaraan Pemilu 2009 tiga tahap
d) Terlaksananya forum komunikasi antar partai 34 partai sebanyak
2 kali
e) Terverifikasinya bantuan keuangan kepada partai politik 10 kali
f) Terfasilitasinya Forum Kerukunan Umat Beragama 1 kali
3) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
a) Pembinaan wawasan kebangsaan dan pemantapan ideologi
negara bagi aparat dan tokoh masyarakat di 2 kecamatan dan
forum pembauran kebangsaan 2 kali
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
240
b) Terlaksananya peningkatan wawasan kebangsaan di 3
kecamatan, Deni Ceni Intelejen di wilayah rawan konflik SARA
dan unjuk rasa 22 kali, monitoring dan update data OT 2 kali,
serta PKBN 1 kali
c) Terlaksananya pendataan dan pemantauan WNA/WNI
keturunan, NGO (LSM) dan lembaga asing 21 kali
d) Terlaksananya Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat 12 kali
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan
terlaksananya bimbingan teknis korsik Pemda Sleman 12 kali
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pertanahan
sebagaimana buku lampiran)
Keberhasilan pelaksanaan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri tercermin dengan kondisi kehidupan sosial politik di wilayah
Kabupaten Sleman yang kondusif. Pada tahun 2009, pelaksanaan
pemilihan umum anggota DPR, DPD, DPRD, dan pemilu presiden wakil
presiden secara langsung berjalan dengan lancar. Hal tersebut tidak
terlepas dari peran serta aktif pemerintah daerah dari tingkat kabupaten
hingga desa sesuai kewenangannya dalam pemberian dukungan
pelaksanaan pemilu.
Upaya-upaya yang terus dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Sleman dalam menjaga stabilitas dengan terus meningkatkan
pengetahuan, pemahaman wawasan kebangsaan dan pemantapan
ideologi bagi aparat dan tokoh masyarakat. Dalam mengantisipasi
potensi kerawanan sosial politik telah diupayakan langkah-langkah
monitoring, deteksi dini dan pencegahan melalui forum kewaspadaan
dini masyarakat serta mengefektifkan kinerja Badan Komunitas Intelijen
Daerah (BAKOMINDA). Disamping itu upaya lain yang ditempuh dengan
cara deteksi dini dan cegah dini wilayah yang berpotensi menimbulkan
konflik, khususnya SARA, pengamanan pemilihan kepala desa,
penanggulangan huru hara, patroli sambang desa, pengamanan hari
besar.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
241
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Penyelenggara urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
adalah Bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat pada
Dinas Polisi Pamong Praja dan Ketertiban Masyarakat, dibentuk
berdasar Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan
Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2001
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman
dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 32/Kep.KDH/A/2003 tanggal 1
Oktober 2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok
dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Polisi Pamong Praja dan Ketertiban
Masyarakat. Dinas Pamong Praja dan Ketertiban Masyarakat memiliki
tugas pokok melaksanakan kewenangan bidang administrasi publik dan
politik dalam negeri. Bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat mempunyai fungsi:
1) penyelenggaraan pembinaan kemasyarakatan
2) penyelenggaraan peningkatan wawasan kebangsaan
3) penyelenggaraan potensi dan latihan
4) penyelenggaraan operasional perlindungan masyarakat.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri adalah sebagai berikut.
Tabel 3.49. SDM Penyelenggara Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri Jumlah SDM
No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I 1 2 SMP 61 2. II 83 3 SMA 119 3. III 84 4 Sarmud/D3 2 4. IV 8 5 Strata 1 54 6 Strata 2 2
Jumlah 176 Jumlah 176 Sumber: Dinas Pol PP dan Tibmasy
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
242
Pejabat struktural penyelenggara urusan Kesatuan Bangsa dan Politik
Dalam Negeri adalah 1 orang pejabat eselon II, 5 orang pejabat eselon
III dan 15 orang pejabat eselon IV.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri sebesar Rp3.880.253.475,00, realisasi
Rp3.216.139.200,00 atau 82,88%. Secara rinci anggaran dan realisasi
masing-masing program adalah sebagai berikut:
1) Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan
Pencegahan Tindak Kriminal, anggaran sebesar Rp506.630.000,00
realisasi Rp497.793.000,00 atau 98,25 %
2) Program Pendidikan Politik Masyarakat anggaran sebesar
Rp3.184.148.475,00 realisasi Rp2.545.167.175,00 atau 79,93%
3) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, anggaran sebesar
Rp185.475.000,00 realisasi Rp134.504.025,00 atau 72,51%
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, anggaran
sebesar Rp40.000.000,00 realisasi Rp38.670.000,00 atau 96,67%
f. Proses Perencanaan
Proses penyusunan program dan kegiatan pada urusan kesatuan
bangsa dan politik dalam negeri dilakukan melalui deteksi dini dan
analisis kondisi sosial politik di masyarakat dengan melibatkan Forum
Kewaspadaan Dini dan Bakominda yang terdiri dari multi stakeholders
antara lain Polres, Kodim, Kejaksaan, BIN, dan Kantor Imigrasi untuk
menentukan skala prioritas program agar tercapai situasi keamanan dan
lingkungan yang kondusif.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan kesatuan
bangsa dan politik dalam negeri adalah sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2009
243
Tabel 3.50. Sarana dan Prasarana Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
No. Jenis Jumlah Keterangan 1. Mobil 2 Baik
2. Sepeda motor 3 Baik 3. Pesawat HT 23 Baik 4. Tenda Pleton 1 -
Sumber: Dinas Pol PP dan Tibmasy.
h. Permasalahan dan Solusi
Masih tingginya kasus-kasus tindakan kriminal dan penyalahgunaan
narkoba di wilayah Kabupaten Sleman. Solusi yang telah dilakukan
adalah meningkatkan koordinasi antar aparat keamanan dan
meningkatkan pembinaan kepada masyarakat.