7. Urusan Perumahan a. Program dan...

94
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2009 150 7. Urusan Perumahan a. Program dan Kegiatan 1) Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perumahan dan Permukiman a) Pembangunan dan rehabilitasi kantor dinas. b) Pembangunan dan rehabilitasi kantor kecamatan. c) Rehabilitasi rumah dinas pejabat. d) Pembangunan dan rehabilitasi sarana pendidikan. e) Pembangunan dan rehabilitasi pasar. f) Pembangunan obyek wisata. g) Penataan halaman stadion. h) Pembangunan jalan dan jembatan desa. i) Penyediaan PSD rusunawa. j) Pengelolaan rusunawa. k) Penyediaan air bersih dan sanitasi. l) Penyediaan saluran air limbah. m) Pembinaan teknis bangunan. n) Pembangunan gedung laundry RSUD. o) Pembangunan drainase tersier. p) Penunjangan bantuan stimulan rumah swadaya q) Pemasangan lampu stadion 2) Program Penanggulangan Kemiskinan dengan kegiatan fasilitasi pemugaran rumah KK miskin 3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa dengan kegiatan pendampingan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) MP b. Tingkat Pencapaian Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan perumahan adalah sebagai berikut:

Transcript of 7. Urusan Perumahan a. Program dan...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

150

7. Urusan Perumahan

a. Program dan Kegiatan

1) Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perumahan dan

Permukiman

a) Pembangunan dan rehabilitasi kantor dinas.

b) Pembangunan dan rehabilitasi kantor kecamatan.

c) Rehabilitasi rumah dinas pejabat.

d) Pembangunan dan rehabilitasi sarana pendidikan.

e) Pembangunan dan rehabilitasi pasar.

f) Pembangunan obyek wisata.

g) Penataan halaman stadion.

h) Pembangunan jalan dan jembatan desa.

i) Penyediaan PSD rusunawa.

j) Pengelolaan rusunawa.

k) Penyediaan air bersih dan sanitasi.

l) Penyediaan saluran air limbah.

m) Pembinaan teknis bangunan.

n) Pembangunan gedung laundry RSUD.

o) Pembangunan drainase tersier.

p) Penunjangan bantuan stimulan rumah swadaya

q) Pemasangan lampu stadion

2) Program Penanggulangan Kemiskinan dengan kegiatan fasilitasi

pemugaran rumah KK miskin

3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan

Desa dengan kegiatan pendampingan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) MP

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan

perumahan adalah sebagai berikut:

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

151

1) Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perumahan dan

Permukiman

a) Pembangunan dan rehabilitasi kantor dinas sebanyak 13 paket

yaitu Kantor BAPPEDA, Gedung BLK, Gedung Peradilan Anak,

Kantor P3BA, Ruang Seksi Sarpras P3BA, Kantor Catatan Sipil,

Ruang pelayanan IMB, Talud Dinas P2KPM, Halaman BKD,

kantin Sekda, Bidang Pariwisata, tempat parkir Dinas Pendidikan,

dan kamar mandi Aula BAPPEDA.

b) Pembangunan dan rehabilitasi kantor kecamatan sebanyak 5

paket yaitu Kantor Kecamatan Godean, Kantor Kecamatan

Moyudan, Kantor Kecamatan Depok, rumah dinas Camat

Ngemplak dan pembongkaran rumah dinas Camat Sleman.

c) Rehabilitasi rumah dinas pejabat sebanyak 3 paket, yaitu rumah

dinas bupati, rumah dinas wakil bupati, dan mushola rumah dinas

pejabat.

d) Pembangunan dan rehabilitasi sarana pendidikan sebanyak 17

paket yaitu gedung TK PKK, SD Gemawang, pagar SMP 1

Sleman, ruang klas SMA 1 Sleman, ruang klas SMP 1 Minggir,

ruang klas SMP 1 Seyegan, laboratorium SMP 4 Gamping, ruang

klas SMP 1 Cangkringan, pagar SMA 1 Cangkringan,

laboratorium THP SMK 1 Cangkringan, ruang klas SMA 1 Turi,

TPA Dharma Wanita, pagar SD Gemawang, penyempurnaan TK

PKK, Mushola dan doorlop TK SD model.

e) Rehabilitasi pasar sebanyak 5 paket, terdiri dari Pasar Balangan,

Pasar Pakem, Pasar Sleman, Pasar Sambilegi dan

pembangunan pos keamanan Pasar Hewan Ambarketawang

Gamping.

f) Pembangunan obyek wisata camping ground Cangkringan dan

gardu pandang Boyong Pakem.

g) Pengaspalan keliling dan penataan halaman parkir stadion.

h) Pembangunan jalan seluas 21.143 m2 dan jembatan jalan akses

MGM.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

152

i) Pembangunan prasarana dasar rusunawa, terdiri dari talud

sepanjang 450 m, penyiapan lahan 2 lokasi, penyambungan

listrik PLN 4 lokasi, jaringan air bersih 2 lokasi, pamasangan

lampu taman 15 unit, sumur resapan 64 unit, instalasi

pengolahan air limbah (IPAL) 1 unit dan penyusunan dokumen

UKL-UPL. .

j) Pengelolaan rusunawa Gemawang, Sinduadi, Mlati4 unit .

k) Pembangunan jaringan air bersih sepanjang 11.433 m, jaringan

air limbah 5.000 m dan pengadaan pipa dan water meter untuk

masyarakat 1 paket.

l) Pembangunan saluran air limbah sepanjang 2.354 m.

m) Pembinaan teknis bangunan sebanyak 60 pemohon.

n) Pembangunan gedung laundry RSUD 1 paket.

o) Pembangunan drainase tersier UNY sepanjang 650 m

p) Fasilitasi bantuan stimulan rumah swadaya dari Kementrian

Perumahan Rakyat sebayak 100 rumah

2) Program Penanggulangan Kemiskinan terealisasi fasilitasi

pemugaran rumah KK miskin sebanyak 17 rumah dan bantuan

semen untuk pemugaran rumah sebanyak 14.200 zak.

3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan

Desa terealisasi fasilitasi pelaksanaan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) MP sebanyak 15 kecamatan

dan pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas 2

desa ( Margokaton dan Margoagung) Seyegan.

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan perumahan

sebagaimana buku lampiran)

Program dan kegiatan urusan perumahan sebagian besar tercapai

secara optimal didukung oleh sarana dan prasarana serta kinerja

aparat. Kegiatan yang tidak terealisasi adalah pemasangan lampu

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

153

stadion karena dua kali gagal lelang akibat tidak ada yang memenuhi

ketentuan teknis.

Pelaksanaan program dan kegiatan urusan perumahan mampu

mendukung penyediaan sarana dan prasarana perumahan dengan

dibangunnya Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) sebanyak 4

twin block beserta prasarana dasarnya di Dusun Dabag, Condongcatur,

Depok.

Untuk mendukung penyediaan sarana perumahan yang layak bagi

masyarakat miskin telah diberikan bantuan semen untuk pemugaran

rumah sebanyak 14.450 zak, pembangunan rumah sebanyak 17 rumah

dan stimulan perumahan swadaya 100 rumah.

Untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat terutama di tingkat

kecamatan telah dibangun dan direhabilitasi kantor Kecamatan Berbah,

Kecamatan Depok, Kecamatan Godean dan Kecamatan Moyudan.

Sampai dengan tahun 2009 kantor kecamatan yang memenuhi standar

sebanak 4 kecamatan.

c. SKPD Penyelenggara Urusan

SKPD penyelenggara urusan perumahan adalah Bidang Permukiman

Dinas Permukiman, Prasarana Wilayah dan Perhubungan

(Kimpraswilhub). Dinas ini dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten

Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama Perda

Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi

Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan

Bupati Sleman Nomor 25/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas

Permukiman, Prasarana Wilayah dan Perhubungan.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

154

Bidang Permukiman mempunyai tugas melaksanakan sebagaian urusan

dinas di bidang permukiman. Dalam melaksanankan tugasnya bidang

permukiman mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Penyelenggaraan dan pengendalian bangunan

2) Pengelolaan, pembinaan dan pengendalian perumahan dan

permukiman

3) Penyelenggaraan perizinan, pengawasan dan pengendalian

bangunan

4) Penyelenggaraan perencanaan dan pengendalian tata bangunan

dan lingkungan.

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara urusan perumahan adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.22. SDM Penyelenggara Urusan Perumahan

Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 1 1. I 0 2 SMP 2 2. II 19 3 SMA 30 3. III 31 4 Sarmud/D3 4 4. IV 2 5 Strata 1 8 6 Strata 2 7

Jumlah 52 Jumlah 52 Sumber: Dinas Kimpraswilhub

Adapun pejabat struktural penyelenggara urusan perumahan terdiri dari

1 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III, dan 3 orang

pejabat eselon IV.

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perumahan sebesar

Rp38.352.330.000,00 realisasi Rp27.554.985.148,00 atau 71,85%.

Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah

sebagai berikut:

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

155

1) Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perumahan dan

Permukiman, anggaran sebesar Rp36.772.326.000,00 realisasi

Rp26.403.981.948,00 atau 71,80%

2) Program Penanggulangan Kemiskinan, anggaran sebesar

Rp1.086.004.000,00 realisasi Rp986.518.650,00 atau 90,84%

3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan

Desa, anggaran sebesar Rp494.000.000,00 realisasi

Rp164.484.550,00 atau 33,30%

f. Proses Perencanaan

Proses perencanaan urusan perumahan dilaksanakan secara partisipatif

diawali dengan identiikasi permasalahan dan kebutuhan prasarana dan

sarana perumahan. Dalam penyelenggaraan urusan perumahan, mulai

dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi, Pemerintah

Kabupaten Sleman membangun jaringan kerjasama dengan

stakeholders antara lain pengusaha pengembang perumahan, PLN,

KP2KS, PDAM, dan perbankan.

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan perumahan

sebagai berikut:

Tabel 3.23. Sarana dan Prasarana Urusan Perumahan

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Kantor 1 unit 1.539 M2

2. Kendaraan roda 4 1 unit 3. Kendaraan roda 2 4 unit 4. Komputer/Laptop 11/2 buah 5. Printer 6 buah 6. Stabilizer/UPS 5 buah 7. Scanner 1 buah 8. Plotter 1 buah 9. Meja gambar 1 buah

10. Kursi gambar 1 buah 11. Handycam 1 buah 12. Kamera digital 1 buah

Sumber: Dinas Kimpraswilhub 2009

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

156

h. Permasalahan dan Solusi

1) Jumlah kebutuhan rumah di Kabupaten Sleman apabila dihitung dari

jumlah kepala keluarga yang ada sebanyak 255.555 unit. Jumlah

rumah yang ada sebanyak 246.730 unit (hasil survey Pemerintah

Provinsi DIY mengenai jumlah bangunan), sehingga kekurangan

rumah tinggal sebanyak 8,825 unit. Sebagian besar kepala keluarga

yang belum memiliki rumah tinggal adalah masyarakat yang kurang

mampu. Solusi yang ditempuh adalah pengembangan rumah susun

dengan memanfaatkan dana APBN.

2) Masih terdapat rumah tidak layak huni sebanyak 16.967 unit

terutama pada masyarakat kurang mampu atau miskin. Solusi yang

dilakukan dengan meningkatkan kualitas bangunan dengan cara

memberikan bantuan dan fasilitasi pemugaran rumah melalui

swadaya masyarakat.

3) Sarana dan prasarana lingkungan permukiman berupa jalan poros

desa sepanjang 2.046,5 km (kondisi beraspal: 760,851 km,

conblock: 105,2 km, corblock: 156,4 km, makadam: 147,9 km, tanah:

876,37 km) dan drainase sepanjang 252.447 m (kondisi drainase

terbuka: 55.462 m, tertutup: 104.783 m, tanah: 92.202 m) masih

perlu ditingkatkan kualitasnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan

pembangunan dan peningkatan sarana prasarana perumahan

dengan skala prioritas yang ketat, mengoptimalkan peran serta

masyarakat dengan pemberian stimulan swadaya masyarakat.

8. Urusan Kepemudaan dan Olahraga

a. Program dan Kegiatan

1) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga

a) Fasilitasi dan evaluasi olah raga karyawan dan masyarakat

b) Pembinaan Klub Olah Raga Pelajar (KOP) di kecamatan

2) Program Peningkatan Prestasi Olah Raga dengan kegiatan Pekan

Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), Fasilitasi Pekan Olahraga

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

157

Pelajar Nasional (POPNAS ) dan Kejuaraan Tingkat Kabupaten

(Kejurkab)

3) Program Peningkatan Pembinaan dan Peran Generasi Muda

a) Pembinaan dan pemberdayaan Karang Taruna

b) Fasilitasi kegiatan pemuda dan remaja

c) Kegiatan dan pembinaan Kepemimpinan bagi pemuda

d) Pembinaan kelompok anti narkoba

e) Lomba baris berbaris tata upacara bendera

f) Pemilihan dan pelatihan Paskibraka

g) Pembinaan generasi muda

4) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah

dengan kegiatan penyusunan profil pemuda dan olah raga

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan

pendidikan, pemuda dan olahraga adalah sebagai berikut:

1) Program Pembinaan Olahraga dan Pemasyarakatan Olah Raga

a) Koordinasi dan pengiriman peserta porseni ponpes sebanyak 3

kali, koordinasi olah raga karyawan dan masyarakat dan Tri

Lomba Juang sebanyak 4 kegiatan.

b) Pembinaan Klub Olah Raga Pelajar (KOP) di 16 Kecamatan,

sebanyak 17 klub (6 klub sepak bola, 6 klub cabang bola voli, 5

klub cabang tenis meja).

2) Program Peningkatan Prestasi Olah Raga terealisasi fasilitasi

POPNAS dan Kejurkab, terlaksananya seleksi dan pembinaan

POPDA untuk 9 cabang olah raga

3) Program Peningkatan Pembinaan dan Peran Generasi Muda

a) Terlaksananya pemilihan pemuda pelopor, Karang Taruna dan

Petugas Sosial Masyarakat (PSM) 3 kali; pelatihan organisasi

dan manajemen bagi anggota Karang Taruna sebanyak 30

orang; bantuan usaha pemberdayaan bagi 40 Karang Taruna

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

158

Desa; kemah bhakti Karang Taruna peduli lingkungan 1 kali di

Kecamatan Seyegan; (Forum Komunikasi Karang Taruna ) FKKT

Kabupaten sleman 2 kali

b) Koordinasi dan monitoring kegiatan pemuda dan remaja

sebanyak 3 kali ; sarasehan dan dialog pemuda sebanyak 1 kali.

c) Kajian manajemen dan kepemimpinan pemuda sebanyak 20

buku, koordinasi, monitoring dan evaluasi manajemen dan

kepemimpinan pemuda, sebanyak 4 kali.

d) Pembinaan kelompok narkoba dan sweeping siswa pada jam

sekolah sebanyak 20 kelompok.

e) Lomba baris berbaris sebanyak 60 pleton inti (tonti) dan lomba

tata upacara di 40 sekolah.

f) Pemilihan 200 orang Paskibraka, pelatihan bagi 100 orang calon

paskibraka ke tingkat propinsi dan terkirimnya 4 orang calon

paskibraka tingkat Propinsi.

g) Pembinaan budi pekerti pemuda sebanyak 85 orang, kemah bakti

sebanyak 60 regu, pembinaan organisasi kepemudaan 50 orang,

dan sosialisasi kepemimpinan pemuda terhadap 50 orang.

4) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah

terealisasi buku profil pemuda dan olahraga sebanyak 10 buku.

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan

kepemudaan dan olahraga sebagaimana buku lampiran)

Program dan kegiatan urusan kepemudaan dan olahraga sebagian

besar tercapai secara optimal didukung oleh sarana dan prasarana

serta kinerja aparat. Berbagai program dan kegiatan di atas mampu

mendukung peningkatan partisipasi masyarakat dalam bidang

kepemudaan dan olahraga meningkat setiap tahun. Hal ini didukung

oleh sarana dan prasarana olahraga yang merata di seluruh wilayah.

Beberapa sarana olahraga yang berada di wilayah Kabupaten Sleman

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

159

memiliki standar nasional maupun internasional misalnya Stadion

Sepakbola Maguwoharjo, Stadion UNY dan GOR UNY.

Prestasi yang dicapai Kabupaten Sleman dalam urusan Kepemudaan

dan Olah Raga tahun 2009 antara lain Juara III Olimpiade Olahraga

Siswa nasional SD cabang Renang Putri atas nama Anancy Reza

Ngarbingan dari SDN Gentan Ngaglik, Juara III Olimpiade Olahraga

Siswa Nasional SD cabang Karate Putra atas nama Willi Adhimas

Rahmawan dari SD N Kenaran 2 Prambanan, Juara III Olimpiade

Olahraga Siswa Nasional SD cabang Karate Putri atas nama Arrindha

Shinta Maharani dari SD Muhammadiyah Sleman, Juara III Olimpiade

Olahraga Siswa Nasional SD cabang Tenis Putri atas nama Ayu

Maharani Gempita Swatantri dari SD N Jatisawit Gamping, dan Juara III

Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD cabang Catur Perorangan Putra

atas nama Awang Putra Sembada dari SD N Gendengan.

c. SKPD Penyelenggara Urusan

SKPD penyelenggara urusan kepemudaan dan olahraga adalah Bidang

Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga (PLSPO) Dinas

Pendidikan, Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja, Sosial, dan Keluarga

Berencana, serta Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah

yang dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 tahun

2003 tentang Perangkat Daerah, dan Keputusan Bupati Sleman Nomor

30/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas

Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan; Keputusan Bupati

Sleman Nomor 31/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga

Kerja, Sosial, dan Keluarga Berencana ; Keputusan Bupati Sleman

Nomor 23/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran

Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah

Kabupaten Sleman.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

160

Bidang Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendidikan di bidang

pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga serta mempunyai fungsi

antara lain penyelenggaraan, pembinaan dan pengembangan

pendidikan pemuda dan olahraga

Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja, Sosial, dan Keluarga Berencana

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Tenaga Kerja,

Sosial dan Keluarga Berencana di bidang sosial serta mempunyai fungsi

antara lain penyelenggaraan dan pembinaan kesejahteraan sosial

Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah mempunyai tugas

melaksanakan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan serta

pelayanan administrasi dalam bidang kesejahteraan rakyat serta

mempunyai fungsi antara lain pelaksanaan analisis dan penyiapan

rancangan kebijakan serta pelayanan administrasi kegiatan pemuda dan

olahraga

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara urusan kepemudaan dan

olahraga adalah sebagai berikut:

Tabel 3.24. SDM Penyelenggara Urusan Pemuda dan Olahraga

Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 4 3 SMA 13 3. III 32 4 D1 4 4. IV 2 5 D2 - 6 Sarmud/D3 2 7 Strata 1 18 8 Strata 2 1

Jumlah 38 Jumlah 38 Sumber : Dinas Pendidikan, Dinas Nakersos KB, Bagian Kesra

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

161

Pejabat struktural penyelenggara urusan kepemudaan dan olahraga

terdiri dari 2 orang pejabat eselon II, 3 orang pejabat eselon III dan 3

orang pejabat eselon IV.

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kepemudaan dan olahraga

sebesar Rp1.429.902.000,00 realisasi Rp 1.376.245.500,00 atau 96,25%.

Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah

sebagai berikut:

1) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga, anggaran sebesar

Rp182.802.000,00 realisasi Rp177.182.000,00 atau 96,93%

2) Program Peningkatan Prestasi Olah Raga, anggaran sebesar

Rp471.730.000,00 realisasi Rp441.405.000,00 atau 93,57%

3) Program Peningkatan Prestasi Olah Raga, anggaran sebesar

Rp760.370.000,00 realisasi Rp744.188.500,00 atau 97,87%

4) Program Pengembangan Data,Informasi dan Statistik Daerah,anggaran

Rp15.000.000,- realisasi 13.470.000 atau 89,80%

f. Proses Perencanaan

Proses perencanaan urusan kepemudaan dan olahraga dilaksanakan

secara partisipatif diawali dengan masukan permasalahan dan usulan-

usulan dari seluruh TK, SD, SMP, SMA/SMK, rapat kerja dinas dan

jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan,

sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Penyelenggaraan urusan

kepemudaan dan olahraga dari sejak perencanaan hingga pelaksanaan

dan evaluasi dilaksanakan secara multi sektoral.

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan

kepemudaan dan olahraga sebagai berikut:

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

162

Tabel 3.25. Sarana dan Prasarana Urusan Kepemudaan dan Olahraga

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Kendaraan roda 4 3 unit

2. Kendaraan roda 2 8 unit

3. Komputer 5 unit

4. Laptop 2 unit

5. Mesin ketik manual 3 unit

6. LCD 2 unit

Sumber : Dinas Pendidikan, Dinas Nakersos KB, Bagian Kesra

h. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi oleh urusan Kepemudaan dan Olah Raga

pada tahun 2009 antara lain :

1. Belum optimalnya partisipasi pemuda dalam pembangunan. Upaya

yang telah ditempuh adalah meningkatkan dan mengoptimalkan

fasilitasi kegiatan kepemudaan.

2. Masih kurangnya penghargaan terhadap prestator. Upaya yang

dilakukan dengan memberikan reward kepada prestator .

9. Urusan Penanaman Modal

a. Program dan Kegiatan

1) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

a) Koordinasi penanaman modal tingkat kabupaten, provinsi dan

pusat

b) Pemantauan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan

penanaman modal

c) Pengelolaan dokumen penanaman modal perusahaan

Penanaman Modal Asing (PMA ) dan Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN)

d) Identifikasi/penyusunan profil potensi investasi

e) Pembuatan materi promosi investasi

f) Indovest 2009 di Jakarta

g) Indonesia Today 2009 di Singapura

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

163

h) Invesda Expo 2009 di Yogyakarta

i) Investor Gathering di Jakarta

j) Pengiriman misi investasi

k) Forum komunikasi investasi

l) Promosi investasi tingkat internasional 2009

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan

penanaman modal adalah sebagai berikut:

1) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

a) Koordinasi penanaman modal tingkat kabupaten 8 kali, tingkat

provinsi 11 kali, dan tingkat pusat 7 kali

b) Pemantauan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan

penanaman modal terhadap 68 PMA/PMDN

c) Pengelolaan dokumen penanaman modal perusahaan PMA dan

PMDN sebanyak 72 dokumen

d) Identifikasi/penyusunan 1 buah profil potensi investasi

e) Pembuatan materi promosi investasi Kabupaten Sleman

sebanyak 1.000 buku

f) Keikutsertaan Kabupaten Sleman pada pameran investasi

Indovest 2009 pada tanggal 21 sampai dengan 23 Agustus 2009

bertempat di Jakarta Convention Center Jakarta

g) Keikutsertaan Kabupaten Sleman pada pameran investasi

Indonesia Today 2009 pada tanggal 7 sampai dengan 10 Mei

2009 bertempat di Singapura

h) Keikutsertaan Kabupaten Sleman pada pameran investasi

Invesda Expo 2009 pada tanggal 6 sampai dengan 9 Agustus

2009 bertempat di Jogja Expo Center Yogyakarta

i) Investor gathering di Jakarta pada tanggal 25 November 2009

j) Pengiriman misi investasi ke Jakarta 5 kali dan ke Semarang 1

kali

k) Pelaksanaan forum komunikasi investasi 1 kali

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

164

l) Keikutsertaan Kabupaten Sleman dalam promosi investasi tingkat

internasional di Den Haag Belanda

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan penanaman

modal sebagaimana buku lampiran)

Perkembangan penanaman modal di Kabupaten Sleman selama 3

tahun terakhir antara tahun 2007 – 2009, baik investasi PMA maupun

PMDN cenderung mengalami penurunan dalam hal capaian jumlah unit

usaha maupun nilai investasi dari PMA dan PMDN. Sedangkan untuk

penanaman modal Non PMA-PMDN dari 5 tahun terakhir menunjukan

kecenderungan naik, baik dari jumlah unit usaha maupun nilai

investasinya. Hal tersebut dikarenakan perubahan jumlah unit usaha

PMA dan PMDN bukan semata-mata adanya penutupan usaha, tetapi

juga dikarenakan adanya pengalihan status dari PMA dan PMDN ke

Non PMA-PMDN.

Pada tahun 2009 jumlah unit usaha PMA sebanyak 33 unit usaha

dengan nilai investasi mencapai US$148.233.330,00 dan mampu

menyerap tenaga kerja sebanyak 6.107 orang. Untuk jumlah unit usaha

PMDN pada tahun 2009 mencapai 31 unit usaha dengan nilai

investasinya mencapai Rp321.546.544.000,00 dengan penyerapan

tenaga kerja sebanyak 9.065 orang.

Tabel 3.26. Jumlah Unit Usaha, Nilai Investasi, dan Tenaga Kerja Tahun 2005 – 2009

No Uraian TAHUN

2005 2006 2007 2008 2009

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Unit Usaha

a. PMA 35 38 36 35 33

b. PMDN 39 38 36 32 31

c. Non PMA-PMDN 24.408 25.653 26.779 27.783 28.320*

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

165

1 2 3 4 5 6 7

2. Nilai Investasi

a. PMA (Juta US$) 149,58 149,43 148,82 148,67 148,24

b. PMDN (Milyar Rp) 507,71 355,15 344,99 323,07 321,55

c. Non PMA-PMDN (Milyar

Rp) 1.265,76 1.459,83 1.712,88 1.864,63 1.983,93*

3. Tenaga Kerja (org)

a. PMA 5.640 6.243 6.163 6.113 6.107

b. PMDN 9.869 9.438 9.387 9.131 9.065

c. Non PMA-PMDN 182.833 192.554 201.832 209.581 215.237*

Sumber: Dinas P2KPM, Kabupaten Sleman.

*) Data sementara

Pencapaian nilai investasi tahun 2009 untuk Investasi Non PMA-PMDN

mencapai Rp1.983.930.216.000,00 dengan jumlah usaha sebanyak

28.320 unit usaha dengan tingkat penyerapan tenaga kerja sebanyak

215.237 orang. Gambaran kondisi tersebut sebagaimana grafik berikut.

Grafik 13. Capaian Investasi PMDN dan Non PMA-PMDN Tahun 2005-2009

507.71

1,265.76

355.15

1,459.83

344.99

1,712.88

323.07

1,864.63

321.55

1,983.93

0

500

1000

1500

2000

2005 2006 2007 2008 2009

PMDN (milyar Rp) Non Fas (milyar Rp)

Sumber: Dinas P2KPM

Grafik 14. Capaian Investasi PMA Tahun 2005-2009

147,500,000

148,000,000

148,500,000

149,000,000

149,500,000

150,000,000

PMA (US$) 149,578,990149,433,330148,823,330 148,673,330148,233,330

2005 2006 2007 2008 2009

Sumber: Dinas P2KPM

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

166

Grafik 15. Capaian Penyerapan Tenaga Kerja PMA/PMDN dan Non PMA-PMDN Tahun 2005-2009

5,836

9,701

182,833

6,243

9,438

192,544

6,1639,387

192,554

6,1139,131

209,581

6,1079,065

215,237

0

50000

100000

150000

200000

250000

2005 2006 2007 2008 2009

PMA PMDN Non PMA-PMDN

Sumber: Dinas P2KPM

c. SKPD Penyelenggara Urusan

SKPD penyelenggara urusan penanaman modal adalah Bidang

Penanaman Modal pada Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi,

dan Penanaman Modal (P2KPM). Dinas ini dibentuk berdasarkan Perda

Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama

Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi

Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan

Bupati Sleman Nomor 28/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas P2KPM.

Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas dinas di bidang penanaman modal dengan fungsi:

1) Penyelenggaraan promosi,

2) Penyelenggaraan pengembangan investasi,

3) Penyelenggaraan dan pengendalian perizinan.

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara urusan penanaman modal adalah

sebagai berikut:

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

167

Tabel 3.27. SDM Penyelenggara Urusan Penanaman Modal Jumlah SDM

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 1 3 SMA 4 3. III 10 4 Sarmud/D3 1 4. IV 1 5 Strata 1 4 6 Strata 2 3

Jumlah 12 Jumlah 12 Sumber: Dinas P2KPM

Pejabat struktural dalam penyelenggaraan urusan penanaman modal

terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III dan 2

orang pejabat eselon IV.

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan penanaman modal

sebesar Rp671.302.000,00, realisasi Rp615.179.400,00 atau 91,64%

melalui pelaksanaan Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi

Investasi.

f. Proses Perencanaan

Proses Perencanaan urusan penanaman modal dilaksanakan dengan

identifikasi dan inventarisasi potensi yang diawali dari rapat kerja dinas

dan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang

kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Dalam

pelaksanaan urusan penanaman modal melibatkan berbagai pemangku

kepentingan antara lain instansi terkait, Kadinda, Small Medium

Enterprise Development Center (SMEDC) UGM, dan Lembaga

pengabdian masyarakat perguruan tinggi.

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan penanaman

modal sebagai berikut:

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

168

Tabel 3.28. Sarana dan Prasarana Urusan Penanaman Modal

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Gedung 1 unit 200 m2

2. Kendaraan roda 4 1 unit

3. Kendaraan roda 2 2 unit 4. Komputer 2 unit 5. Mebelair 52 unit

Sumber: Dinas P2KPM

h. Permasalahan dan Solusi

Terjadinya penurunan penanaman modal PMA dan PMDN dikarenakan

adanya perusahaan (terutama perusahaan dari Amerika) yang

mengalami kesulitan modal sebagai dampak krisis global dan adanya

perusahaan yang pindah ke Jakartauntuk efisiensi tetapi produksi tetap

dipasok dari Kabupaten Sleman. Solusi yang dilakukan antara lain

pemberian insentif/fasilitas dan promosi penanaman modal untuk

meningkatkan penanaman modal Non PMA-PMDN.

10. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

a. Program dan Kegiatan

1) Program Penanggulangan Kemiskinan

a) Pembinaan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) KK Miskin

b) Pelatihan ketrampilan industri kecil bagi KK miskin

2) Program Pengembangan Kewirausahaan UKM dengan kegiatan

diklat tentang jiwa kewirausahaan bagi UKM

3) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

a) Evaluasi kinerja koperasi

b) Pembuatan aplikasi akuntan simpan pinjam bagi koperasi

fungsional

c) Fasilitasi penyelesaian masalah koperasi

d) Pembubaran koperasi beku

e) Diklat perkoperasian

f) Bimbingan manajemen bagi koperasi pasif

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

169

4) Program Pembentukan Produk Hukum, Penegakan Hukum dan

HAM dengan kegiatan penerbitan badan hukum koperasi

5) Program Penyiapan Sumberdaya Sarana dan Prasarana Usaha

Ekonomi

a) Penunjangan dan monitoring penguatan modal koperasi dan

UKM

b) Penunjangan dan monitoring pensertifikatan tanah UMK

6) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah

dengan kegiatan updating data base koperasi

7) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

dengan kegiatan penyebarluasan pedoman pengelolaan koperasi

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan

koperasi, usaha kecil dan menengah adalah sebagai berikut:

1) Program Penanggulangan Kemiskinan terealisasi pembinaan dan

pemberian bantuan alat produksi wajan dan milkcan bagi 120 KK

miskin

2) Program Pengembangan Kewirausahaan UKM terealisasi diklat jiwa

kewirausahaan bagi 44 UKM

3) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

a) Penilaian kesehatan Koperasi Sinpan Pinjam (KSP)/Usaha

Sinpan Pinjam (USP) dan koperasi berprestasi kepada 50

koperasi

b) Pembuatan 1 paket aplikasi akuntansi simpan pinjam bagi

koperasi konvensional

c) Fasilitasi penyelesaian masalah koperasi bagi 9 koperasi

d) Pembubaran 18 koperasi beku

e) Diklat perkoperasian bagi 20 orang pengurus dan 22 orang

pengawas koperasi, Total Motivation Training bagi 22 peserta,

bintek penyelenggaraan Rapat Anggota Tahunan (RAT) bagi 22

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

170

peserta, bintek pemeringkatan koperasi bagi 22 peserta, dan

bintek kesehatan koperasi bagi 22 peserta

f) Bimbingan manajemen bagi 20 koperasi pasif

4) Program Pembentukan Produk Hukum, Penegakan Hukum dan

HAM terealisasi penyuluhan tentang tata cara mendirikan koperasi

terhadap 37 koperasi, rapat anggota pendirian koperasi terhadap 18

koperasi, penelitian badan hukum koperasi terhadap 11 koperasi,

serta pelantikan pengurus dan pengawas koperasi pada 14 koperasi

5) Program Penyiapan Sumberdaya Sarana dan Prasarana Usaha

Ekonomi

a) Penyaluran kredit penguatan modal bagi 20 koperasi dan 10 PK,

monitoring dan evaluasi penguatan modal koperasi dan UKM

bagi 20 koperasi dan 20 PK

b) Pensertifikatan tanah bagi 100 bidang tanah UMK

6) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah

terealisasi pendataan 561 koperasi

7) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

terealisasi pembuatan 100 eksemplar leaflet, 140 eksemplar buku

pegangan pengurus, 140 eksemplar buku pegangan pengawas, 45

eksemplar pedoman SOP koperasi syariah, 110 eksemplar

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995, 200 eksemplar tata

cara pendirian koperasi, dan 110 eksemplar Undang-Undang Nomor

25 Tahun 1992

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan koperasi

dan usaha kecil dan menengah sebagaimana buku lampiran)

Pelaksanaan program dan kegiatan di atas mampu meningkatkan

jumlah lembaga, anggota dan volume usaha koperasi. Pertumbuhan

jumlah koperasi pada tahun 2008 sebesar 587 unit menjadi 601 unit

atau meningkat 2,33% pada tahun 2009. Perkembangan jumlah

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

171

anggota koperasi juga mengalami kenaikan sebesar 428 orang atau

0,20% dari 208.407 orang pada tahun 2008 meningkat menjadi 218.835

orang pada tahun 2009. Perkembangan volume usaha mengalami

kenaikan sebesar 27,71%, pada tahun 2008 sebesar Rp656.431.240,00

menjadi Rp671.888.372,00 pada tahun 2009.

Grafik 16. Perkembangan Jumlah Koperasi Tahun 2005-2009

530546

561

587601

480

500

520

540

560

580

600

620

2005 2006 2007 2008 2009

Sumber: Dinas P2KPM Sleman

Grafik 17. Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi Tahun 2005-2009

199,095 199,415201,551

208,159

218,407

185000

190000

195000

200000

205000

210000

215000

220000

2005 2006 2007 2008 2009

Sumber: Dinas P2KPM Sleman

Grafik 18. Perkembangan Volume Usaha Koperasi Tahun 2005-2009 (ribu rupiah)

372,601,397449,393,364

514,010,938

656,431,240 671,888,372

0

100,000,000

200,000,000

300,000,000

400,000,000

500,000,000

600,000,000

700,000,000

2005 2006 2007 2008 2009

Sumber: Dinas P2KPM Sleman

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

172

Tahun 2009 dari 601 koperasi terdapat koperasi aktif sebanyak 481

(80,03%), koperasi pasif 29 (4,83%), dan koperasi beku 91 (15,14%).

Dibandingkan data tahun 2008 jumlah koperasi aktif di tahun 2009

mengalami kenaikan sebesar 39,71%, jumlah koperasi pasif turun

85,92% dan jumlah koperasi beku tetap.

Grafik 19. Jumlah Koperasi Aktif, Pasif, dan Beku Tahun 2005-2009

247

187

96

265

187

94

245 223

93

290

206

91

481

29

91

0

100

200

300

400

500

2005 2006 2007 2008 2009

Aktif Pasif Beku

Sumber: Dinas P2KPM Sleman

c. SKPD Penyelenggara Urusan

SKPD penyelenggara urusan koperasi, usaha kecil dan menengah

adalah Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Dinas

Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Penanaman Modal

(P2KPM). Dinas ini dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman

Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama Perda Kabupaten

Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah

Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor

28/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas

Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas P2KPM. Bidang Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Dinas di Bidang Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah

dengan fungsi:

1) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan kelembagaan

koperasi pengusaha kecil dan menengah,

2) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan usaha koperasi

pengusaha kecil dan menengah,

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

173

3) Penyelenggaraan, penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan

perkoperasian, pengusaha kecil dan menengah.

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara urusan koperasi, usaha kecil dan

menengah adalah sebagai berikut:

Tabel 3.29. SDM Penyelenggara Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 1 3 SMA 7 3. III 15 4 Sarmud/D3 - 4. IV 1 5 Strata 1 9 6 Strata 2 1

Jumlah 17 Jumlah 17 Sumber: Dinas P2KPM

Pejabat struktural penyelenggara urusan koperasi, usaha kecil dan

menengah terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon

III dan 3 orang pejabat eselon IV.

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan koperasi, usaha

kecil dan menengah sebesar Rp542.000.000,00 realisasi

Rp530.078.250,00 atau 97,80%. Secara rinci anggaran dan realisasi

masing-masing program adalah sebagai berikut:

1) Program Penanggulangan Kemiskinan, anggaran sebesar

Rp69.000.000,00 realisasi Rp68.374.975,00 atau 99,09%

2) Program Pengembangan Kewirausahaan UKM, anggaran sebesar

Rp35.000.000,00 realisasi Rp34.870.000,00 atau 99,63%

3) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi,anggaran

sebesar Rp313.500.000,00 realisasi Rp305.245.275,00atau 97,37%

4) Program Pembentukan Produk Hukum, Penegakan Hukum dan

HAM, anggaran sebesar Rp15.000.000,00 realisasi

Rp14.985.000,00 atau 99,90%

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

174

5) Program Penyiapan Sumberdaya Sarana dan Prasarana Usaha

Ekonomi, anggaran sebesar Rp60.500.000,00 realisasi

Rp57.603.000,00 atau 95,21%

6) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah,

anggaran Rp29.000.000,00 realisasi Rp29.000.000,00 atau 100%

7) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa,

anggaran Rp20.000.000,00 realisasi Rp20.000.000,00 atau 100%

f. Proses Perencanaan

Proses perencanaan urusan koperasi, usaha kecil dan menengah

dilaksanakan secara partisipatif, diawali dengan rapat kerja dinas dan

jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan,

sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Penyusunan renja SKPD

diawali dengan evaluasi dan masukan kebutuhan dari desa dan

kecamatan untuk melayani masukan dari koperasi dan usaha kecil

menengah.

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan koperasi,

usaha kecil dan menengah sebagai berikut.

Tabel 3.30. Sarana dan Prasarana Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

No. Jenis Jumalh Keterangan

1. Gedung 1 unit 200 m2

2. Kendaraan roda 4 1 unit

3. Kendaraan roda 2 4 unit

4. Komputer 3 unit

5. Mebelair 50 unit

Sumber: Dinas P2KPM

h. Permasalahan dan Solusi

Masih terdapat 91 koperasi beku, namun regulasi tentang pembubaran

koperasi belum ada dari Pemerintah Pusat. Solusi dilakukan koordinasi

dan konsultasi dengan instansi dan lembaga terkait.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

175

11. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

a. Program dan Kegiatan

1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

a) Fasilitasi petugas P4 dan pembinaan wawasan tentang tugas

teknis pencatatan perkawinan

b) Penunjang pelayanan akta catatan sipil

c) Jemput bola akta kematian

2) Program Peningkatan Administrasi Pemerintahan

a) Pengelolaan dokumen kependudukan dan catatan sipil

b) Pembinaan dan penunjang pelayanan administrasi

kependudukan

c) Sosialisasi Perda dan Keputusan Bupati tentang

penyelenggaraan pendaftaran penduduk dan catatan sipil

3) Program Penanggulangan Kemiskinan dengan kegiatan fasilitasi KK

dan KTP bagi keluarga miskin

4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Penyediaan dan pengelolaan surat menyurat, kearsipan dan

perpustakaan

b) Pengelolaan kepegawaian

c) Penyediaan jasa langganan dan pemasangan instalasi

d) Penyediaan alat tulis kantor, barang, cetakan dan penggandaan

e) Koordinasi dan konsultasi

f) Fasilitasi rapat dan tamu

g) Penyediaan jasa administrasi keuangan

h) Penyediaan jasa kebersihan

5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor

a) Pengadaan sarana dan prasarana kerja

b) Pemeliharaan sarana dan prasarana kerja

6) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan

kegiatan pendidikan dan pelatihan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

176

7) Program Peningkatan, Pengembangan Sistem Perencanaan,

Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan

a) Penyusunan perencanaan kerja SKPD

b) Penyusunan laporan capaian kinerja dan realisasi kinerja SKPD

c) Penyusunan pelaporan keuangan dan realisasi anggaran

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan

kependudukan dan catatan sipil adalah sebagai berikut:

1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

a) Fasilitasi bagi petugas Petugas Pembantu Penyelenggara

Perkawinan (P4) dan pembinaan wawasan tentang tugas teknis

pencatatan perkawinan 40 orang

b) Penunjang pelayanan akta catatan sipil terdiri dari : akta

kelahiran rutin 10.068 lembar, akta kelahiran terlambat 16.793

lembar, akta perkawinan rutin 993 lembar, akta perkawinan

terlambat 33 lembar, akta perceraian rutin 47 lembar, akta

perceraian terlambat 17 lembar, akta kematian rutin 481 lembar,

akta kematian terlambat 3.100 lembar, akta pengakuan dan

pengesahan anak 7 lembar, akta pengangkatan anak rutin 11

lembar, akta pengangkatan anak terlambat 12 lembar, akta

perubahan nama 22 lembar, petikan II kelahiran 264 lembar,

petikan II perkawinan 14 lembar, surat-surat keterangan 14.899

lembar, blangko laporan 35.755 lembar, legalisasi akta catatan

sipil 35.207 lembar.

c) Jemput bola akta kematian 20 desa di 8 kecamatan, yaitu di

Kecamatan Gamping, Kecamatan Godean, Kecamatan Tempel,

Kecamatan Berbah, Kecamatan Turi, Kecamatan Moyudan,

Kecamatan Pakem, dan Kecamatan Sleman.

2) Program Peningkatan Administrasi Pemerintahan

a) Penataan dan penjilidan 750 buku dokumen kependudukan dan

catatan sipil.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

177

b) Pembinaan dan penunjang pelayanan administrasi

kependudukan terdiri dari: KTP 210.728 lembar, KK (Kartu

Keluarga) 101.931 lembar, KIPEM 4.200 lembar, Surat-surat

Kependudukan 18.174 lembar, SKPPS 125 lembar, Surat Izin

Menjadi Penduduk DIY 2.590 lembar, Surat Izin Menjadi

Penduduk Luar DIY 6.793 lembar.

c) Sosialisasi Perda dan Keputusan Bupati tentang

penyelenggaraan pendaftaran penduduk dan catatan sipil bagi

108 orang.

3) Program Penanggulangan Kemiskinan terealisasi fasilitasi KK (Kartu

Keluarga) bagi 2.839 KK keluarga miskin.

4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Pengelolaan surat menyurat dan kearsipan, 2.599 surat, 8 DPA,

100 boks arsip dan 12 kali laporan.

b) Pengelolaan kepegawaian 33 orang

c) Jasa langganan listrik, telepon, air , dan surat kabar selama 12

bulan.

d) Pengadaan barang dan jasa kantor terdiri dari: KTP 240.000

lembar, KK 143.500 lembar, KIPEM 10.000 lembar, SKTT 300

lembar, SKPPS 300 lembar, SKPPT 300 lembar, Blangko

Kutipan 29.700 lembar, Buku Register 435 lembar.

e) Koordinasi dan konsultasi ke Cirebon dan Tulungagung

f) Fasilitasi rapat 8 kali.

g) Jasa administrasi keuangan 24 orang 12 bulan.

h) Terlaksananya kebersihan kantor, pembelian peralatan

kebersihan, bahan pembersih, dan pembayaran jasa petugas

kebersihan 1 orang

5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor

a) Pengadaan sarana dan prasarana kerja, 1 unit laptop, 3 buah

lemari.

b) Pemeliharaan 1 unit mobil, 6 unit sepeda motor, 6 unit komputer,

dan 1 unit gedung.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

178

6) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur melalui

kegiatan pendidikan dan pelatihan tidak direalisasikan.

7) Program Peningkatan, Pengembangan Sistem Perencanaan,

Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan

a) Laporan perencanaan kerja 10 dokumen,RKA 5 dokumen, DPPA

5 dokumen dan DPA 5 dokumen.

b) Laporan bulanan SKPD 84 dokumen, laporan tahunan SKPD 7

dokumen, LAKIP 7 dokumen, Berita Acara 10 dokumen dan

laporan barang 4 kali.

c) Laporan keuangan bulanan 48 dokumen, laporan keuangan

tahunan 4 dokumen, catatan atas laporan keuangan 4 dokumen.

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan

kependudukan dan catatan sipil sebagaimana buku lampiran)

Sebagian besar pencapaian keluaran program kegiatan urusan

kependudukan dan catatan sipil tahun 2009 di Kabupaten Sleman

mencapai 100%. Pelaksanaan program kegiatan relatif berjalan lancar,

didukung oleh sarana dan prasarana kerja, kinerja aparat, dan

peningkatan kesadaran masyarakat. Walaupun ada dua kegiatan yang

tingkat capaian keluarannya tidak mencapai 100% yaitu kegiatan

Pembinaan dan Penunjang Pelayanan Administrasi Kependudukan

dengan tingkat capaian keluaran sebesar 86,10% karena banyaknya

penduduk yang migrasi keluar daerah tetapi tidak melapor, yang

berdampak pada dokumen kependudukan yang bersangkutan tidak

diperpanjang. Hal inilah yang menyebabkan target retribusi tidak

tercapai. Dan kegiatan Fasilitasi KK dan KTP Bagi Keluarga Miskin

dengan tingkat capaian keluaran sebesar 24,69% karena proses

pendataan dan distribusi yang dilakukan oleh pedukuhan dan desa tidak

optimal.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

179

Selain 2 kegiatan yang tidak dapat mencapai target keluaran 100%

tersebut diatas, terdapat satu kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan,

yaitu kegiatan Pendidikan dan Pelatihan pada program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur, karena tidak ada program diklat yang

sesuai dengan kebutuhan instansi.

Secara keseluruhan, terjadi peningkatan jumlah pencapaian dari tahun

sebelumnya, dalam pelayanan kependudukan dan catatan sipil terutama

dalam layanan akta catatan sipil yang meningkat sebesar 52,55% dari

20.688 orang pada tahun 2008 menjadi 31.560 orang di tahun 2009.

Grafik 20. Layanan Akta Catatan Sipil Tahun 2005-2009

17,415 15,80418,115

20,688

31,560

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

2005 2006 2007 2008 2009

Layanan Akta Catatan Sipil

Sumber : Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil

Keberhasilan ini juga ditunjang oleh kegiatan-kegiatan seperti adanya

sosialisasi dan jemput bola akta kematian kepada masyarakat dan

masyarakat sadar akan arti pentingnya memiliki identitas diri berupa

akta-akta kependudukan dan catatan sipil. Walapun terjadi sedikit

penurunan layanan administrasi kependudukan khususnya layanan KTP

menurun sebesar 13,55% dari 243.766 di tahun 2008 menjadi 210.728

di tahun 2009.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

180

Grafik 21. Layanan KTP Tahun 2005-2009

198,859 194,636216,320

243,766

210,728

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

2005 2006 2007 2008 2009

Layanan KTP

Sumber : Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil

Layanan KK juga menurun sebesar 26,08% dari 137.896 KK di tahun

2008 menjadi 101.931 KK di tahun 2009 karena banyaknya penduduk

yang migrasi keluar daerah tetapi tidak melapor, sihingga dokumen

kependudukan yang bersangkutan tidak diperpanjang.

Grafik 22. Layanan Kartu Keluarga Tahun 2005-2009

61,54177,551

119,606

137,896

101,931

0

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

2005 2006 2007 2008 2009

Layanan KK

Sumber : Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil

c. SKPD Penyelenggara Urusan

SKPD penyelenggara urusan kependudukan dan catatan sipil adalah

Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil. Kantor ini dibentuk

berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang

Perubahan Pertama Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000

tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman

dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 44/Kep.KDH/A/2003 tentang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

181

Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata

Kerja Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil.

Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil mempunyai tugas

membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di

bidang pendaftaran penduduk dan catatan sipil dengan fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis bidang pendaftaran penduduk dan

catatan sipil,

2) Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum bidang

pendaftaran penduduk dan catatan sipil,

3) Pemberian pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan

daerah.

d. Sumber Daya Manusia

Kondisi pegawai pada Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil

Kabupaten Sleman sebanyak 33 orang, meliputi 1 orang Kepala Kantor

(eselon III), 1 orang Ka. Sub. Bag (eselon IV), 4 orang ka. Sie. (eselon

IV), 1 orang arsiparis dan 27 orang staf. Pejabat struktural

penyelenggara urusan kependudukan dan catatan sipil terdiri dari 1

orang pejabat eselon III dan 5 orang pejabat eselon IV. Sumber daya

manusia penyelenggara urusan kependudukan dan catatan sipil adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.31. SDM Penyelenggara Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I 1 2 SMP 2 2. II 7 3 SMA 13 3. III 24 4 Sarmud/D3 2 4. IV 1 5 Strata 1 16 6 Strata 2 -

Jumlah 33 Jumlah 33 Sumber : Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

182

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kependudukan dan

catatan sipil sebesar Rp1.661.403.250,00 realisasi Rp1.584.045.505,00

atau 95,34%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing

program adalah sebagai berikut:

1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, anggaran sebesar

Rp148.750.000,00 realisasi Rp 148.699.940,00 atau 99,97%.

2) Program Peningkatan Administrasi Pemerintahan, anggaran

Rp182.214.000,00 dengan realisasi Rp151.432.900,00 atau sebesar

83,11%.

3) Program Penanggulangan Kemiskinan, anggaran sebesar

Rp12.655.000,00 dengan realisasi Rp11.650.000,00 atau sebesar

92,06%.

4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar

Rp1.214.544.100,00 dengan realisasi Rp1.190.343.355,00 atau

sebesar 98,01%.

5) Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor, dengan anggaran

sebesar Rp60.543.000,00 realisasi nya sebesar Rp52.707.260,00

atau sebesar 87,06%.

6) Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan, Pelaporan,

Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan anggaran sebesar

Rp29.747.150,00 realisasinya sebesar Rp29.212.050,00 atau

sebesar 98,20%.

f. Proses Perencanaan

Proses Perencanaan urusan kependudukan dan catatan sipil diawali

dengan evaluasi dan masukan kebutuhan dari desa dan kecamatan

untuk melayani administrasi kependudukan dan penyesuaian dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2005 tentang Sistem

Administrasi Kependudukan dan dilaksanakan melalui rapat kerja dinas

dan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang

kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja SKPD.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

183

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan

kependudukan dan catatan sipil sebagai berikut:

Tabel 3.32. Sarana dan Prasarana Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Kantor /gedung 1 unit 325 M2

2. Kendaraan roda 4 2 unit

3. Kendaraan roda 2 9 unit 4. Komputer/Laptop 12 unit 5. Mesin ketik 8 unit 6. Meja pelayanan kerja 47 unit 7. Kursi tamu 40 unit 8. Kursi tunggu 11 unit 9. Lemari 17 buah

10. Filing kabinet 10 buah 11. Ov proyektor 3 unit 12. Kamera 1 buah 13. Kursi kerja 78 buah 14. Rak arsip 4 buah 15. Kursi rapat 24 buah

Sumber : Kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil

h. Permasalahan dan Solusi

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi

Kependudukan mensyaratkan bahwa dokumen kependudukan antara

lain berupa Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga ditandatangani

oleh kepala instansi pelaksana. Hal ini menyebabkan berbagai

pelayanan atas dokumen kependudukan semakin lama karena sebelum

pemberlakuan undang-undang tersebut, beberapa dokumen cukup

ditandatangani oleh camat. Disamping pelayanan semakin lama, juga

menyebabkan pelayanan menjadi relatif lebih mahal, karena ada biaya

tambahan yang harus dianggarkan oleh pemerintah. Solusi yang

dilakukan adalah dengan mengatur kembali mekanisme dan prosedur

pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil, pembinaan

aparat pelaksana pendaftaran penduduk dan catatan sipil di tingkat

desa secara berkelanjutan, sosialisasi peraturan perundang-undangan

baik kepada petugas pelaksana maupun masyarakat

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

184

12. Urusan Ketenagakerjaan

a. Program dan Kegiatan

1) Program Peningkatan Kesempatan Kerja

a) Fasilitasi penyediaan kesempatan kerja

b) Bimbingan petugas pendaftaran calon transmigrasi

c) Pemantauan transmigran yang kembali

d) Pendampingan operasional padat karya

e) Pengelolaan transmigrasi

2) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja

a) Pemeriksaan dan pengujian alat dan tempat kerja di perusahaan

b) Pengawasan, pembinaan norma kerja dan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) serta identifikasi wajib lapor

ketenagakerjaan

c) Fasilitasi jaminan kesehatan sosial tenaga kerja bagi tenaga

kontrak dan honorer

d) Fasilitasi penyusunan Peraturan Perusahaan (PP), Perjanjian

Kerja Waktu Tertentu (PKWT), Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

e) Pendataan Kebutuhan Hidup Layak (KHL)

f) Mediasi penyelesaian kasus Pemutusan Hubungan Industrial

(PHI)/ Pemutusan Hubungan Kerja(PHK) dan bimbingan teknis

3) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

melalui pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja

a) Fasilitasi Forum ketenagakerjaan Kabupaten Sleman

b) Fasilitasi Forum Mitra Makarya Muktitama

4) Program Peningkatan Kualitas Calon Tenaga Kerja dan Lembaga

Pelatihan Kerja

a) Pembinaan LPK dan perluasan jaringan informasi bursa kerja

b) Pelatihan institusional, non institusional, swadana, dan difabel

c) Monitoring lulusan dan promosi pelatihan

d) Kerjasama pelatihan di perusahaan

e) Pengembangan Bursa Kerja Khusus (BKK)

f) Uji kompetensi dan sertifikasi bidang otomotif, listrik, telematika,

dan menjahit

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

185

g) Sosialisasi standarisasi dan sertifikasi

h) Penyusunan modul Compentece Based Training (CBT)

i) Pengiriman pemagangan instruktur di perusahaan

5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor

7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,

Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan

ketenagakerjaan adalah sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Kesempatan Kerja

a) Pelayanan penempatan tenaga kerja program Antar Kerja Antar

Daerah (AKAD) sebanyak 300 orang dan program Antar Kerja

Lokal (AKL) sebanyak 600 orang, pembinaan dan penempatan

calon TKI ke luar negeri 200 orang, pemberian dana pinjaman

TKI ke luar negeri 50 orang, pembinaan bagi TKM 20 orang,

bantuan modal usaha bagi TKM 20 orang

b) Pembimbingan 103 orang petugas pendaftaran transmigrasi dan

pemantauan transmigrasi kembai tingkat kecamatan/desa

c) Pelaksanaan kegiatan padat karya produktif di 26 desa.

d) Sosialisasi dan penyuluhan ketransmigrasian di 40 desa, seleksi

dan validasi 565 KK data calon transmigran, pembinaan dan

motivasi 270 KK transmigran yang telah berhasil, pemberian

bantuan bagi 16 KK yang siap diberangkatkan, monitoring dan

evaluasi transmigrasi di 2 kabupaten penempatan tahun 2005-

2006

2) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja

a) Pemeriksaan peralatan dan tempat kerja di 20 perusahaan,

evaluasi kecelakaan kerja 1 kali, dan pembelian alat penyalur

petir dan listrik

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

186

b) Pengawasan kondisi norma kerja dan norma K3 di 75

perusahaan, upacara pembukaan bulan K3 dan demonstrasi

penanggulangan kebakaran 1 kali, rapat koordinasi panitia

pembinaan K3 70 orang, identifikasi 50 perusahaan baru yang

belum melaksanakan wajib lapor .

c) Pembayaran jaminan kesehatan sosial bagi 506 tenaga kontrak

dan honorer

d) Pembinaan dan penyusunan PP/PKB/PKWT di 60 perusahaan,

pembinaan Lembaga Ketrampilan Swasta (LKS) Bipartit di 20

perusahaan, pembinaan danperizinan bagi perusahaan penyedia

tenaga kerja di 10 perusahaan, perivikasi 20 Serikat

Pekerja/Serikat Buruh, studi banding bagi 12 orang anggota LKS

Tripartit dan mediator disnaker dan perusahaan, deteksi untuk

pencegahan PHI di 28 perusahaan, 4 buah rekomendasi

penyelesaian HI

e) Pendataan KHL pada 9 sektor usaha 1 kali, survey KHL ke 3

pasar 1 kali

f) Pelaksanaan mediasi penyelesaian 35 kasus PHI/PHK ,

pembimbingan pengajuan gugatan ke pengadilan untuk 180

orang di 60 perusahaan , temu konsultasi asosiasi mediator HI 4

kali

3) Program Peningkatan Informasi Kerja dan Kualitas Tenaga Kerja

a) Fasilitasi forum ketenagakerjaan di Kabupaten Sleman sebanyak

4 kali pertemuan

b) Fasilitasi forum mitra makarya muktitama di 3 provinsi calon

lokasi penerima transmigrasi asal Sleman yaitu Provinsi Riau,

Sulawesi Tengah, dan Sumatera Selatan

4) Program Peningkatan Kualitas Calon Tenaga Kerja dan Lembaga

Pelatihan Kerja

a) Pembinaan pengurus LPK dan BKK di 45 lembaga, sosialisasi

BKK sebanyak 45 angkatan, dan forum komunikasi LPK dan

BKK sebanyak 45 angkatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

187

b) Pelatihan kerja institusional sub kejuruan bagi 112 orang,

pelatihan kerja non institusional sub kejuruan bagi 324 orang,

pelatihan kerja swadana untuk kejuruan bagi 125 orang, dan

pelatihan kerja difabel bagi 40 orang.

c) Monitoring lulusan dan promosi pelatihan 609 orang di 17

kecamatan, penyuluhan ke SLTA dan lembaga/organisasi 5 kali

20 lembaga,

d) Pemagangan atau praktek kerja bagi 25 orang tenaga kerja

e) Peningkatan informasi lapangan kerja dan penempatan lulusan

BLK sebanyak 150 orang

f) Uji kompetensi pelatihan kerja( automotive, listrik, telematika dan

menjahit) bagi 80 orang, sertifikasi pelatihan 1.180 orang

g) Pembinaan LPK swasta sebanyak 25 LPK

h) Penyusunan modul CBT kejuruan otomotif, listrik, tekmek, aneka

kejuruan, pertanian, tata niaga, dan bangunan

i) Pemagangan 10 orang instruktur / pelatih di perusahaan

5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Layanan surat-menyurat, pengelolaan arsip dan perpustakaan 12

bulan

b) Pembayaran langganan listrik, telepon, dan media cetak 12

bulan

c) Pembayaran bendahara dan pengurus barang 12 bulan

d) Pengadaan barang cetakan, ATK, alat listrik dan elektronik, dan

penggandaan 12 bulan

e) Pelayanan kebersihan kantor 12 bulan

f) Rapat dinas dan penerimaan tamu 12 bulan

g) Koordinasi dan konsultasi 12 bulan

h) Tertib administrasi kepegawaian dan penilaian agka kredit 12

bulan

i) Fasilitasi jasa keamanan 12 bulan

6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor terealisasi

pemeliharaan kendaraan roda dua 12 unit, kendaraan roda empat 6

unit, dan gedung 17 unit

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

188

7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,

Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan

a) Dokumen RKA, DPA, Renja SKPD, dan Program Kerja SKPD

masing-masing 1 dokumen

b) Laporan Bulanan SKPD 12 buku, laporan tahunan SKPD 1 buku,

dan LAKIP 1 buku

c) Laporan keuangan dan laporan realisasi fisik dan keuangan 12

bulan

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan

ketenagakerjaan sebagaimana buku lampiran)

Program dan kegiatan urusan ketenagakerjaan pada tahun 2009

mampu mendukung penyerapan tenaga kerja 90,27% dari total

angkatan kerja 468.024 orang dengan peningkatan jumlah orang yang

bekerja sebanyak 41.710 orang dari 380.780 orang tahun 2008 menjadi

422.490 orang pada tahun 2009. Selain itu, program dan kegiatan ini

mampu mendukung upaya penurunan jumlah orang yang tidak bekerja

(penganggur) dari 11,70% menjadi 10,77 %.

Perluasan lapangan kerja dilaksanakan melalui program pelayanan

penempatan tenaga kerja terdaftar (AKAL, AKAD, dan AKAN) dengan

dukungan peran sektor swasta dan masyarakat. Kegiatan ini mampu

meningkatkan jumlah tenaga kerja terdaftar dari 4.074 pada tahun 2008

menjadi 5.335 orang pada tahun 2009.

Tabel 3.33. Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2005-2009

No Uraian Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 1 AKL 3.350 3.796 3.568 3.344 4.799 2 AKAD 1.094 579 355 602 398 3 AKAN 704 186 344 148 138 4 Jumlah 5.148 4.561 4.267 4.094 5.335

Sumber : Dinas Nakersos KB

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

189

Grafik 23. Angkatan Kerja Tahun 2005-2009

387,641346,198

41,443

409,298

358,908

50,390

421,690375,242

46,448

425,338

380,780

44,558

468,024422,490

45,534

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

2005 2006 2007 2008 2009

angkatan kerja bekerja tidak bekerja

Sumber : Dinas Nakersos KB

c. SKPD Penyelenggara Urusan

SKPD penyelenggara urusan ketenagakerjaan adalah Bidang Tenaga

Kerja dan Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga

Berencana (Nakersos KB) dan Balai Latihan Kerja (BLK). SKPD ini

dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003

tentang Perubahan Pertama Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun

2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten

Sleman; Keputusan Bupati Sleman Nomor 31/Kep.KDH/A/2003 tentang

Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata

Kerja Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana; dan

Keputusan Bupati Sleman Nomor 45/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur

Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Balai

Latihan Kerja.

Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang ketenagakerjaan dan

transmigrasi dengan fungsi:

1) Penyelenggaraan dan pembinaan, pengembangan dan pengawasan

ketenagakerjaan.

2) Penyelenggaraan dan pembinaan hubungan industrial dan

kesejahteraan pekerja.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

190

3) Penyelenggaraan dan pembinaan penempatan dan perluasan

tenaga kerja.

4) Penyelenggaraan dan pembinaan transmigrasi.

Balai Latihan Kerja mempunyai tugas membantu Bupati dalam

penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pelatihan tenaga kerja

dengan fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelatihan tenaga kerja.

2) Pemberian pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah

daerah.

3) Pelaksanaan pelayanan umum bidang pelatihan tenaga kerja.

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara urusan ketenagakerjaan adalah

sebagai berikut.

Tabel 3.34. SDM Penyelenggara Urusan Ketenagakerjaan

Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 1 1. I 1 2 SMP 5 2. II 11 3 SMA 36 3. III 83 4 Sarmud/D3 9 4. IV 3 5 Strata 1 46 6 Strata 2 1

Jumlah 98 Jumlah 98 Sumber : Dinas Nakersos KB dan BLK

Pejabat struktural penyelenggara urusan ketenagakerjaan terdiri dari

Pejabat di Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Keluarga Berencana dan

Balai Latihan Kerja terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 5 orang pejabat

eselon III, 18 orang pejabat eselon IV, dan 46 pejabat fungsional .

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan

sebesar Rp3.005.732.400,00 realisasi Rp2.735.618.839,00 atau

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

191

91,01%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program

adalah sebagai berikut:

1) Program Peningkatan Kesempatan Kerja, anggaran sebesar

Rp337.350.000,00 realisasi Rp318.004.250,00 atau 94,27%

2) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja,

anggaran sebesar Rp528.616.000,00 realisasi Rp473.473.980,00

atau 89,57%

3) Program Peningkatan Informasi Kerja dan Kualitas Tenaga Kerja,

anggaran sebesar Rp76.457.400,00 realisasi Rp75.492.400,00 atau

98,74%

4) Program Peningkatan Kualitas Calon Tenaga Kerja dan Lembaga

Pelatihan Kerja, anggaran sebesar Rp1.434.600.000,00 realisasi

Rp1.322.919.125,00 atau 92,22%

5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar

Rp206.809.000,00 realisasi Rp157.690.272,00 atau 76,25%

6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor, anggaran

sebesar Rp388.900.000,00 realisasi Rp358.971.737 atau 92,30%

7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,

Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan, anggaran sebesar

Rp33.000.000,00 realisasi Rp29.067.075,00 atau 88,08%

f. Proses Perencanaan

Proses Perencanaan diawali dari rapat kerja dinas dan jajaran

kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan, sebagai

bahan penyusunan Renja SKPD. Penyusunan renja SKPD dilakukan

berdasarkan hasil evaluasi dan masukan kebutuhan dari desa dan

kecamatan. Perencanaan juga dilakukan melalui pendataan kebutuhan

tenaga kerja, jumlah angkatan kerja, jumlah pencari kerja/penganggur

serta dengan melakukan kajian kebutuhan pelatihan kerja sesuai

perkembangan kebutuhan pasar kerja dan minat masyarakat. Dalam

penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan, dari perencanaan hingga

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

192

pelaksanaan dan evaluasi, juga dibangun jaringan kerjasama dengan

berbagai perusahaan dan bursa kerja untuk peningkatan kemampuan

maupun penyerapan tenaga kerja.

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan

ketenagakerjaan sebagai berikut:

Tabel 3.35. Sarana dan Prasarana Urusan Ketenagakerjaan

S

u

m

S

S

u

m

S

Sumber: Dinas Nakersos KB dan Balai Latihan Kerja

h. Permasalahan dan Solusi

1) Terdapat kesenjangan antara ketersediaan lapangan kerja dan

tenaga kerja. Solusi yang dilakukan adalah dengan membuka akses

informasi peluang kerja.

2) Terjadi peningkatan kasus kecelakaan kerja di perusahaan. Solusi

yang ditempuh dengan pemeriksaan peralatan dan tempat kerja,

pengawasan penerapan norma kerja dan norma K3, dan

mengikutsertakan tenaga kerja sebagai peserta Jamsostek.

3) Masih rendahnya kualifikasi kemampuan dan daya saing calon

tenaga kerja. Solusi yang ditempuh dengan meningkatkan kualitas

pelatihan dan tenaga kerja yang disesuaikan dengan permintaan

pasar/ bursa kerja, serta pemagangan / kerja praktek di perusahaan.

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Kantor 2 unit

2. Kendaraan roda 4 7 unit

3. Kendaraan roda 2 9 unit 4. Komputer/Laptop 14/2 buah 6. Peralatan mesin teknologi mekanik 1 perangkat 7. Peralatan aneka kejuruan 1 perangkat 8. Peralatan bangunan 1 perangkat 9. Peralatan listrik 1 perangkat

10. Peralatan pertanian 1 perangkat 11. Peralatan otomotif 1 perangkat 12. Peralatan tata niaga 1 perangkat

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

193

13. Urusan Ketahanan Pangan

a. Program dan Kegiatan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

1) Analisis kebijakan pengembangan pangan lokal

2) Peningkatan Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan (DKP)

3) Pemantauan kegiatan kelompok tani dan Perkumpulan Petani

Pemakai Air (P3A) di Kecamatan Sleman

4) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Mlati

5) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Gamping

6) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Godean

7) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Moyudan

8) Pemberdayaan P3A di Kecamatan Minggir

9) Musyawarah pembangunan pelaku pertanian di Kecamatan Minggir

10) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Seyegan

11) Pembinaan petani dan kelompoktani di Kecamatan Tempel

12) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Tempel

13) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Turi

14) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Pakem

15) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Cangkringan

16) Pembinaan dan Fasilitasi Kegiatan P3A di Kecamatan Ngemplak

17) Pembinaan dan Fasilitasi Kegiatan Kelompok Tani Nelayan Andalan

(KTNA) di Kecamatan Ngemplak

18) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Ngaglik

19) Peningkatan ketersediaan pangan di Kecamatan Depok

20) Fasilitasi Pemberdayaan kelompoktani/P3A di Kecamatan Depok

21) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Berbah

22) Fasilitasi P3A di Kecamatan Prambanan

23) Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan

24) Pengawasan Mutu, Konsumsi dan Keamanan Pangan

25) Revitalisasi Lumbung Pangan

26) Dem Kentang Dataran Medium

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

194

27) Pendampingan Pengembangan Desa Mandiri Pangan, Penanganan

Daerah Rawan Pangan

28) Pendampingan Peningkatan Ketahanan Pangan Peternakan

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan

ketahanan pangan adalah sebagai berikut:

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

1) Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan (DKP) terlaksana sebanyak

12 kali dan dokumen laporan pelaksanaan koordinasi Dewan

Ketahanan Pangan (DKP) 10 dokumen.

2) Analisis kebijakan pengembangan pangan lokal, tersusun dokumen

kajian pengembangan pangan lokal 1 dokumen.

3) Pemantauan kegiatan kelompok tani dan P3A di Kecamatan Sleman

2 kali mencakup 10 kelompok tani.

4) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Mlati 5 kali.

5) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Gamping 2 kali.

6) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Godean 2 kali.

7) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Moyudan 1 kali.

8) Pemberdayaan P3A di Kecamatan Minggir 2 kali.

9) Musyawarah pembangunan pelaku pertanian di Kecamatan Minggir

2 kali.

10) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Seyegan di 5 desa

dengan P3A sebanyak 32 kelompok.

11) Pembinaan kelompok tani dan lumbung pangan di Kecamatan

Tempel, masing-masing 3 kali.

12) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Tempel 2 kali.

13) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Turi 2 kali dan 1 buku

data kelompok P3A.

14) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Pakem 4 kali.

15) Fasilitasi dan Pemberdayaan P3A di Kecamatan Cangkringan 4 kali.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

195

16) Pembinaan dan Fasilitasi Kegiatan P3A di Kecamatan Ngemplak 5

kali.

17) Pembinaan dan Fasilitasi Kegiatan KTNA di Kecamatan Ngemplak 4

kali.

18) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Ngaglik 2 kali

koordinasi.

19) Peningkatan ketersediaan pangan di Kecamatan Depok koordinasi 4

kali .

20) Fasilitasi Pemberdayaan kelompoktani/P3A di Kecamatan Kalasan

koordinasi 4 kali .

21) Fasilitasi Pemberdayaan P3A di Kecamatan Berbah koordinasi 3

kali.

22) Fasilitasi P3A di Kecamatan Prambanan koordinasi 3 kali.

23) Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan (SIKP),

tersusun laporan tahunan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi

(SKPG) sebanyak 1 dokumen. Pemanfaatan data SKPG dapat

mengidentifikasi daerah rawan pangan di Kabupaten Sleman

sebanyak 12 kelompok ( desa rawan pangan ).

24) Pengembangan konsumsi pangan masyarakat sebanyak 3 kali; uji

bahan pangan sebanyak 1 paket; apresiasi mutu dan keamanan

pangan sebanyak 1 kali; pembinaan dan pengembangan

ketersediaan pangan sebanyak 1 kali; pembinaan distribusi dan

pengendalian harga pangan sebanyak 12 kali; pengembangan

cadangan pangan sebanyak 10 kelompok dan apresiasi cadangan

pangan sebanyak 1 kali.

25) Pendataan kelompok lumbung pangan di 17 kecamatan; kegiatan

pembinaan kelompok lumbung pangan sebanyak 4 kali serta

koordinasi evaluasi kinerja kelompok lumbung sebanyak 4 kali,

26) Dem Kentang Dataran Medium seluas 2 Ha wilayah Desa

Pakembinangun, Kecamatan Pakem.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

196

27) Magang bagi petugas dan pengurus kelompok ke desa mandiri

pangan sebanyak 2 desa; kegiatan kampanye pangan 3 B

(Beragam, Bergizi dan Berimbang) di sekolah sebanyak 3 kali dan

kegiatan Intervensi daerah potensi rawan pangan 2 desa (Desa

Sumberrejo, Tempel dan Desa Wukirharjo Prambanan).

28) Pengendalian penyakit hewan 1 paket; penerapan higiene sanitasi

susu 1 paket dan fasilitasi administrasi kegiatan 1 paket.

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan ketahanan

pangan sebagaimana buku lampiran)

Pelaksanaan program kegiatan urusan wajib ketahanan pangan

berjalan optimal didukung oleh regulasi,sarana dan prasarana kerja,

peran serta masyarakat peduli pangan, pihak akademisi serta seluruh

anggota dan kelompok kerja Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten

Sleman.

Semua kegiatan pada program peningkatan ketahanan pangan mampu

mencapai target capaian keluaran yang direncanakan senilai 100%.

Tersusunnya 1 dokumen kajian kebijakan pengembangan pangan lokal

menjadi salah satu bahan perumusan kebijakan pengembangan

pangan lokal, sekaligus mendukung program penganekaragaman

konsumsi pangan dan gizi.

Terlaksananya koordinasi Dewan Ketahanan Pangan mendukung

keterpaduan kegiatan peningkatan ketahanan pangan aspek

ketersediaan pangan, aspek distribusi pangan serta aspek konsumsi

pangan yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh beberapa

intansi terkait.

Semua kegiatan peningkatan ketahanan pangan berupa fasilitasi

pemberdayaan kelompoktani dan Perkumpulan Petani Pemakai Air

(P3A) yang dilaksanakan oleh masing-masing SKPD 17 kecamatan,

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

197

mampu direalisasikan 100 % sesuai target keluaran baik cakupan

volume kegiatan koordinasi, kegiatan musyawarah pembangunan

pelaku pertanian, kegiatan pembinaan dan pemantauan maupun jumlah

kelompok sasaran. Kegiatan koordinasi peningkatan ketersediaan

pangan di Kecamatan Depok sebanyak 4 kali, mampu mendukung

pencapaian target pemantauan ketersediaan pangan 80 %.

Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan (SIKP) terlaksana

melalui terwujudnya 1 unit Laporan Sistem Kewaspadaan Pangan di

Kabupaten Sleman Tahun 2009. Melalui analisis data SKPG pada

gabungan indikator pertanian, indikator sosial ekonomi dan indikator

kesehatan didapatkan informasi bahwa ke 17 kecamatan di

Kabupaten Sleman termasuk peta hijau ( artinya wilayah dengan resiko

kerawanan pangan dan gizi ringan ), sedangkan jumlah desa dengan

kategori peta merah ( resiko rawan pangan dan gizi tinggi) meliputi

Desa Caturharjo, Desa Sumberrejo, Desa Mororejo, Desa Wukirharjo,

Desa Wukirsari, Desa Sendangmulyo. Keenam desa dimaksud pada

indikator pangan dan indikator kesehatan menunjukkan skor I artinya

resiko ringan , namun dilihat dari indikator ekonomi menunjukkan skor

4 ( jumlah KK Miskin > 40 % , resiko tinggi rawan pangan dan gizi ).

Dengan program pemberdayaan masyarakat serta penanganan daerah

rawan pangan, mampu mengurangi jumlah desa dengan jumlah KK

Miskin > 40 %. Tahun 2008 masih menyisakan 7 desa , berkurang

menjadi 6 desa dengan jumlah KK Miskin > 40 %.

Pengembangan kinerja lumbung pangan ditunjukkan dengan

peningkatan 1 lumbung pangan dari kategori sederhana menjadi maju

pada tahun 2009. Data lumbung disajikan pada tabel berikut.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

198

Tabel 3.36. Jumlah Lumbung Pangan di Kabupaten Sleman Tahun 2009 No Kecamatan Jumlah Lumbung Pangan Jumlah

Sederhana Maju Moderen 1 Gamping 2 1 - 3 2 Godean 1 - - 1 3 Minggir 5 - - 5 4 Moyudan 4 - - 4 5 Seyegan 3 - - 3 6 Mlati 2 - - 2 7 Tempel 11 - - 11 8 Sleman 10 - - 10 9 Ngaglik 8 - - 8 10 Turi - - - - 11 Pakem 4 - - 4 12 Cangkringan 5 - - 5 13 Ngemplak 11 - - 11 14 Depok - - - - 15 Kalasan - - - - 16 Berbah 3 - - 3 17 Prambanan 1 - - 1 Jumlah 71 - - 71

Sumber : Bagian Perekonomian Setda Kab.Sleman

Keberhasilan penyelenggaraan urusan wajib ketahanan pangan antara

lain dapat dilihat dari penerimaan penghargaan ketahanan pangan

tingkat Nasional Tahun 2009 sebanyak 8 kategori ( terbanyak antar

kabupaten/ kota se Indonesia ) berdasarkan SK Mentan Nomor:

3856/Kpts/KP.450/11/2009 dan SK Mentan Nomor: 3857/Kpts/KP.450/

11/2009.

Jumlah Penerima penghargaan ketahanan pangan tingkat Nasional

tahun 2009 mengalami peningkatan sejumlah 2 kategori dibandingkan

dengan tahun 2008. Adapun data prestator penghargaan ketahanan

pangan tingkat Nasional adalah sebagai berikut:

1) Budi Santosa, SP

Kategori Petugas pengendali Organisme Pengganggu Tanaman

Hortikultura.

2) H. Musrin, B.Sc. - Trumpon, Desa Merdikorejo, Tempel.

Kategori Kelompok Agribisnis Hortikultura – Tanaman Buah

( Perorangan )

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

199

3) Asosiasi Petani Krisan (APRISTA) – Hargobinangun, Pakem

Kategori Kelompok Agribisnis Hortikultura – Tanaman Hias

(Kelompok)

4) H. Madyo Wardoyo – Ketua KPTR Sidomakmur, Sariharjo, Ngaglik

Kategori kelompok pengembang perkebunan.

5) Tarminanto - Ketua P3A “ Sidomulyo “ , Bangunkerto, Turi

Kategori Perkumpulan Petani Pemakai Air.

6) KUB Kebun Makmur - Desa Hargobinangun, Pakem.

7) Kelompok Wanita “ KSP KARTINI “ , Desa Hargobinangun, Pakem.

Kategori kelompok masyarakat - kelompok binaan PKK.

8) Kelompok Lumbung Pangan “ SEKENG RUKUN “ , Desa Trihanggo,

Gamping.

Khusus untuk kategori kelompok masyarakat – kelompok binaan PKK

merupakan penghargaan kelima tahun berturut-turut diperoleh wakil

dari Kabupaten Sleman sejak tahun 2005. Prestasi lain di bidang

ketahanan pangan tingkat Nasional , yaitu Penghargaan Peningkatan

Produksi Pangan di atas 5 % yang disampaikan oleh Presiden RI pada

pertengahan tahun 2009 di Boyolali, Jawa Tengah.

c. SKPD Penyelenggara Urusan

SKPD penyelenggara urusan ketahanan pangan adalah Bagian

Perekonomian Sekretariat Daerah dan Dinas Pertanian dan Kehutanan

Kabupaten Sleman. SKPD ini dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten

Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama Perda

Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi

Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan

Bupati Sleman Nomor 23/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat

Daerah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor

27/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

200

Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan

Kabupaten Sleman

Bagian Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan analisis dan

penyiapan rancangan kebijakan serta pelayanan administrasi dalam

bidang perekonomian daerah dengan fungsi:

1) Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan serta

pelayanan administrasi peningkatan produksi daerah dan potensi

perekonomian.

2) Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan serta

pelayanan administrasi peningkatan usaha perekonomian.

3) Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan serta

pelayanan administrasi peningkatan sarana perekonomian.

Dinas Pertanian dan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan bidang pertanian dan kehutanan dengan fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian dan perhutanan.

2) Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang

pertanian dan perhutanan.

3) Pembinaan terhadap unit pelaksanaan teknis dinas.

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara urusan ketahanan pangan adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.37. SDM Penyelenggara Urusan Ketahanan Pangan

Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 8 1. I 8 2 SMP 11 2. II 100 3 SMA 152 3. III 328 4 Sarmud/D3 96 4. IV 20 5 Strata 1 167 6 Strata 2 22

Jumlah 459 Jumlah 459 Sumber: Bagian Perekonomian dan Dinas Pertanian dan Kehutanan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

201

Adapun pejabat struktural penyelenggara urusan ketahanan pangan

terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 7 orang pejabat eselon III ,31 orang

pejabat eselon IV , 12 orang pejabat fungsional penyuluh ahli, 108 orang

pejabat fungsional penyuluh terampil, 18 orang pejabat fungsional

Pengamat Mutu Hasil Pertanian (PMHP) dan 1 orang pejabat fungsional

Arsiparis.

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan ketahanan pangan

melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan yang dilaksanakan

oleh SKPD Bagian Perekonomian, SKPD Dinas Pertanian dan

Kehutanan serta 17 SKPD Kecamatan sebesar Rp511.110.000,00 ,

realisasi Rp 456.892.650,00 atau 89,39%.

f. Proses Perencanaan

Proses perencanaan urusan ketahanan pangan diawali dari rapat kerja

dinas dan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang

kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Dalam

mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan dalam pembangunan

ketahanan pangan dilaksanakan secara partisipatif melalui pertemuan

kelompok tani dengan didampingi oleh PPL yang disinkronkan dengan

program Dinas Pertanian dan Kehutanan. Penyelenggaraan urusan

ketahanan pangan dilaksanakan secara multi sektor yang difasilitasi

oleh Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah selaku Sekretariat

Dewan Ketahanan Pangan. Dalam penyelenggaraan urusan ketahanan

pangan mulai dari proses perencanaan hingga pelaksanaan dan

evaluasinya, telah dibangun jaringan kerjasama dengan Perguruan

Tinggi Negeri mapun Swasta, perusahaan swasta serta dengan Balai

Pusat Penelitian Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan.

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan ketahanan

pangan sebagai berikut:

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

202

Tabel 3.38. Sarana dan Prasarana Urusan Ketahanan Pangan

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Kantor 5 unit 3.407 M2 2. BBI 5 unit BBI Moyudan, BBI

Godean, BBI Pakem, BBI Berbah, BBI Ngemplak

3. BPP 8 unit BPP Pakem, BPP Seyegan, BPP Berbah, BPP Moyudan, BPP Sleman, BPP Godean, BPP Ngemplak, BPP Prambanan

4. Poskeswan 9 unit Poskeswan Prambanan, Poskeswan Ngemplak, Poskeswan Pakem, Poskeswan Turi, Poskeswan Tempel, Poskeswan Seyegan, Poskeswan Sleman, Poskeswan Ngaglik, Poskeswan Gamping

5. Laboratorium Kesehatan Hewan 2 unit Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Laboratorium Kesehatan Hewan Type C

6. RPH 2 unit RPH Mancasan, RPH Kentungan

7. Gudang obat 1 unit

8. Kendaraan roda 2 229 unit

9. Kendaraan roda 4 13 unit

10. Komputer 62 unit

11. Mesin ketik 49 buah

12. LCD 8 buah

13. Kamera 15 buah

14. Handycam 5 buah

15. Wireless 18 unit

16. GPS 7 buah

17. Alat laboratorium keswan 13 paket

18. Peralatan medis veteriner 11 paket

19. Milk can 8 buah

20. Timbangan ternak 1 buah

22. Soil Moisture Tester 10 buah

22. Alat Tester Rendemen 3 buah

23. Alat Ukur Tanah 1 buah Sumber: Bagian Perekonomian dan Dinas Pertanian dan Kehutanan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

203

h. Permasalahan dan Solusi

Secara umum permasalahan dan solusi bidang ketahanan pangan

adalah sebagai berikut:

1) Sebagian besar kelompok lumbung pangan sebagai lembaga

pengelola cadangan pangan masyarakat masih termasuk kategori

sederhana, solusi peningkatan kegiatan pemberdayaan kelompok

lumbung pangan yang lebih mengarah pada orientasi bisnis-

ekonomis serta mampu berperan sebagai Lembaga Distribusi

Pangan Masyarakat (LDPM) melalui kegiatan Dana Penguatan

Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM LUEP), Bantuan

Langsung Masyarakat Sistem Tunda Jual, dan kegiatan LDPM.

2) Harga hasil pertanian relatif berubah-ubah karena pada komoditas

tertentu waktu panen bersamaan, produksi melimpah, penanganan

pasca panen belum memadai padahal produk pertanian umumnya

mudah rusak, pola konsumsi yang masih tergantung beras,

pemahaman nilai gizi yang rendah, dan banyaknya produk pangan

instant dan awetan. Solusinya dengan penumbuhan dan

pemberdayaan asosiasi pengolah hasil pertanian dan asosiasi

pemasaran produk, meningkatkan kualitas produk pertanian dan

mengembangkan pertanian organik serta merubah perilaku untuk

mengkonsumsi produk pertanian lokal serta peningkatan peran Sub

Terminal Agribisnis.

3) Pengetahuan sebagian masyarakat tentang manajemen

pemeliharaan bibit, pakan, perkandangan, kesehatan, sanitasi dan

pemasaran ternak yang benar masih rendah, solusinya dengan

pendampingan dan pembinaan kelompok untuk meningkatkan

pengetahuan petani tentang manajemen pemeliharaan ternak

maupun peningkatan pelayanan pos kesehatan hewan.

4) Akses petani ke sumber permodalan masih rendah, solusinya

dengan memfasilitasi kelompok tani untuk mendapatkan kemudahan

pinjaman modal yang didukung dengan peningkatan kinerja berbagai

jenis Lembaga Keuangan Mikro di wilayah pedesaan.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

204

5) Pola konsumsi pangan masyarakat belum sesuai dengan Pola

Pangan Harapan ( AB3 = Aman, Berragam, Bergizi dan Berimbang).

Solusi yang dilakukan peningkatan konsumsi pangan lokal dengan

dukungan Program Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi

(P2KPG), penumbuhan Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) serta

penanganan/ intervensi daerah rawan pangan dan gizi.

14. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

a. Program dan Kegiatan

1) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan

a) Fasilitasi dan evaluasi program pemberdayaan perempuan.

b) Pembinaan, evaluasi dan fasilitasi pemberdayaan perempuan di

bidang perekonomian bagi kelompok PKK Padukuhan

c) Pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) dan kesetaraan

KB pria

2) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

dengan kegiatan fasilitasi perlindungan perempuan dan lansia

3) Program Peningkatan Kualitas Perlindungan Anak dengan kegiatan

fasilitasi perlindungan anak

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai

berikut :

1) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan

a) Fasilitasi dan evaluasi program pemberdayaan perempuan di 3

desa.

b) Pendampingan pemberdayaan perempuan di bidang

perekonomian bagi PKK padukuhan di 699 Padukuhan.

c) Pembinaan pengurus 17 kelompok pria peduli KB bagi 515 orang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

205

2) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Fasilitasi perlindungan perempuan dan lansia di bidang

penghapusan KDRT 1 kali.

3) Program Peningkatan Kualitas Perlindungan Anak

Fasilitasi perlindungan anti kekerasan terhadap perempuan dan

anak sebanyak 6 kali, lokakarya issue trafiking 1 kali dan forum

penanganan korban KDRT 1 kali.

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebagaimana buku

lampiran)

c. SKPD Penyelenggara Urusan

SKPD penyelenggara urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak adalah Bagian Kesejahteraan Rakyat pada

Sekretariat Daerah dan Bidang Keluarga Berencana pada Dinas Tenaga

Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana. Sekretariat Daerah dibentuk

berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang

Perubahan Pertama Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000

tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman

dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 23/Kep.KDH/A/2003 tentang

Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata

Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman serta Keputusan Bupati

Sleman Nomor 31/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga

Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana.

Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas melaksanakan analisis

dan penyiapan rancangan kebijakan serta pelayanan administrasi dalam

bidang kesejahteraan rakyat dengan fungsi antara lain pelaksanaan

analisis dan penyiapan rancangan kebijakan serta pelayanan

administrasi kegiatan pemberdayaan perempuan.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

206

Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Dinas Nakersos KB di bidang keluarga berencana dengan fungsi

antara lain penyelenggaraan pemberdayaan keluarga dan

penyelenggaraan dan pengembangan ketahanan keluarga.

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara urusan pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak adalah sebagai berikut:

Tabel 3.39. SDM Penyelenggara Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak Jumlah SDM

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 4 3 SMA 2 3. III 8 4 Sarmud/D3 2 4. IV 3 5 Strata 1 9 6 Strata 2 2

Jumlah 15 Jumlah 15 Sumber: Dinas Nakersos KB dan Bagian Kesra

Adapun pejabat struktural penyelenggara urusan pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak terdiri dari 1 orang pejabat eselon II,

2 orang pejabat eselon III dan 2 orang pejabat eselon IV.

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak sebesar Rp129.130.000,00 realisasi

Rp127.930.000,00 atau 99,07%. Secara rinci anggaran dan realisasi

masing-masing program adalah sebagai berikut:

1) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan, anggaran sebesar Rp89.130.000,00 realisasi

Rp87.930.000,00 atau 98,65%

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

207

2) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan,

anggaran sebesar Rp20.000.000,00 realisasi Rp20.000.000,00 atau

100%

3) Program Peningkatan Kualitas Perlindungan Anak, anggaran

sebesar Rp20.000.000,00 realisasi Rp20.000.000,00 atau 100%

f. Proses Perencanaan

Proses perencanaan urusan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak dengan penyerapan masukan dari bawah disertai

dengan kompilasi data yang sudah terinventarisasi. Dinas Nakersos KB

maupun Bagian Kesejahteraan Rakyat menyusun usulan program dan

kegiatan.

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebagai berikut.

Tabel 3.40. Sarana dan Prasarana Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Kantor 1 unit

2. Kendaraan roda 4 3 unit

3. Kendaraan roda 2 3 unit 4. Komputer/Laptop 4/1 buah 5. LCD 1 buah 6. OHP 1 buah

Sumber: Dinas Nakersos KB dan Bagian Kesra

h. Permasalahan dan Solusi

1) Masih adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga khususnya

terhadap perempuan dan anak. Solusinya dengan sosialisasi tentang

Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan

Undang-Undang Perlindungan Anak, fasilitasi terhadap lembaga-

lembaga advokasi perlindungan anak dan perempuan, serta

mengintensifkan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan

anak.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

208

2) Masih terdapat bias gender yang terjadi di masyarakat. Solusinya

dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keadilan dan

kesetaraan gender, menggiatkan pelaksanaan Komunikasi,

Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Keadilan dan Kesetaraan

Gender (KKG) kepada masyarakat.

15. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

a. Program dan Kegiatan

1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana

a) Fasilitasi kegiatan Keluarga Berencana (KB)/Kesehatan

Reproduksi (KR)

b) Pembinaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga

sejahtera

c) Pembinaan perlindungan hak-hak Kesehatan Reproduksi Remaja

(KRR)

d) Pembinaan dan pengendalian program KB

e) Pelaksanaan Bhakti TNI KB Terpadu

2) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB,

KR dengan kegiatan fasilitasi peningkatan peran Institusi Masyarakat

Perdesaan (IMP) dalam pelaksanaan KB

3) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Keluarga

a) Analisa dan penyajian data KB/KS

b) Fasilitasi KIE melalui media cetak, elektronik dan kesenian

tradisional

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana

a) Pembekalan tentang perkembangan Fasilitasi kegiatan keluarga

berencana (KB)/kesehatan reproduksi (KR) 49 kali di tingkat

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

209

kabupaten dan kecamatan serta pembinaan bagi 560 calon

penganten/Pasangan Usia Subur (PUS) di 17 kecamatan.

b) Pembinaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga

sejahtera di 17 kecamatan.

c) Pembinaan perlindungan hak-hak KRR di 17 sekolah.

d) Pembinaan dan pengendalian program KB di 17 kecamatan.

e) Pelaksanaan Bhakti TNI KB Terpadu 1 kali.

2) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB

dan KR terealisasi fasilitasi peningkatan peran Institusi Masyarakat

Perdesaan (IMP) dalam pelaksanaan KB bagi 86 koordinator

Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), 1.316

PPKBD, dan 7.415 sub PPKBD.

3) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Keluarga

a) Analisa dan penyajian data KB/KS (Keluarga

Berencana/Keluarga Sejahtera) sejumlah 24 kali yang meliputi 17

kecamatan.

b) Fasilitasi KIE melalui media cetak, elektronik dan kesenian

tradisional di 17 lokasi.

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan keluarga

berencana dan keluarga sejahtera sebagaimana buku lampiran)

Program dan kegiatan di bidang KB dapat meningkatkan jumlah peserta

KB aktif sebanyak 1.307 peserta (meningkat 1,11%), sehingga pada

tahun 2009 jumlah peserta KB aktif mencapai 119.189 peserta.

Dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak

149.229 pasangan maka tingkat prevalensi peserta KB aktif mencapai

79,83%, menurun 0,16% dari tahun 2008 sebesar 79,99%. Sementara

keikutsertaan pria dalam KB pada tahun 2009 sebanyak 8.338 peserta

(6,99% dari peserta KB aktif). Perkembangan peserta KB aktif dan KB

baru dalam lima tahun terakhir sebagaimana terlihat dalam grafik berikut

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

210

Grafik 24. Perkembangan Jumlah Peserta KB Aktif dan Baru Tahun 2005-2009

111,218

9,014

113,296

8,297

116,229

10,910

117,882

10,664

119,189

10,630

0

50000

100000

150000

2005 2006 2007 2008 2009

Aktif Baru

Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana

Perkembangan keikutsertaan KB pria dan wanita mengalami

peningkatan dari tahun 2008, jumlah KB pria 8.087 meningkat menjadi

8.338 (3,10%) dan KB wanita 109.795 meningkat menjadi 110.851

(0,96%). Perkembangan keikutsertaan KB dalam lima tahun terakhir

dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik 25. Perkembangan Jumlah Peserta KB Pria dan Wanita Tahun 2005-2009

7.884

103.334

8.165

105.131

7.844

108.385

8.087

109795

8.338

110851

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

2005 2006 2007 2008 2009

KB Pria KB Wanita

Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana

Keberhasilan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera,

selain dilihat dari tingkat partisipasi aktif peserta KB juga dapat dilihat

dari berbagai prestasi yang telah dicapai antara lain : Juara I Tingkat

Propinsi DIY pada Kejuaraan PIK KRR oleh SMA Muh. Pakem, Juara III

Tingkat Propinsi DIY pada Kejuaraan Kelompok Pria Peduli KB oleh

Kelompok KB Pria Cangkringan, Juara II Tingkat Propinsi DIY pada

Kejuaraan KB Perusahaan oleh PT. Mitra Adi Jaya, Juara I Tingkat

Propinsi DIY pada Kejuaraan PPKBD oleh Keluarga Dwi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

211

Raharjo/Mujirah dari Padosan Pakembinangun Pakem, Juara II Tingkat

Propinsi DIY pada Lomba Bina Lingkungan Keluarga oleh BLK Mulia

Sari, Juara II Tingkat Nasional pada Lomba Kelompok BKB oleh BKB

Flamboyan dari Dusun Bumirejo Bangunkerto Turi.

c. SKPD Penyelenggara Urusan

SKPD penyelenggara urusan keluarga berencana dan keluarga

sejahtera adalah Bidang Keluarga Berencana pada Dinas Tenaga Kerja,

Sosial dan Keluarga Berencana. Dinas ini dibentuk berdasarkan Perda

Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama

Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi

Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan

Bupati Sleman Nomor 31/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga

Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana. Bidang Keluarga Berencana

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Nakersos KB di

bidang keluarga berencana dengan fungsi:

1) Penyelenggaraan pemberdayaan keluarga.

2) Penyelenggaraan dan pengembangan ketahanan keluarga.

3) Penyelenggaraan dan peningkatan kualitas keluarga.

4) Penyusunan data dan informasi.

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara urusan keluarga berencana dan

keluarga sejahtera adalah sebagai berikut:

Tabel 3.41. SDM Penyelenggara Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Jumlah SDM

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 3 SMA 34 3. III 73 4 Sarmud/D3 8 4. IV 12 5 Strata 1 40 6 Strata 2 3

Jumlah 85 Jumlah 85 Sumber: Dinas Nakersos KB

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

212

Adapun pejabat struktural penyelenggara urusan keluarga berencana

dan keluarga sejahtera terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 1 orang

pejabat eselon III dan 3 orang pejabat eselon IV.

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan Keluarga Berencana

dan Keluarga Sejahtera sebesar Rp618.376.000,00 realisasi

Rp602.283.320,00 atau 97,40%. Secara rinci anggaran dan realisasi

masing-masing program adalah sebagai berikut:

1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana,

anggaran sebesar Rp472.059.000,00 realisasi Rp458.904.420,00

atau 97,21%

2) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB,

KR, anggaran sebesar Rp52.817.000,00 realisasi Rp52.592.000,00

atau 99,57%

3) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Keluarga,

anggaran sebesar Rp93.500.000,00 realisasi Rp90.786.900,00 atau

97,10%

f. Proses Perencanaan

Proses perencanaan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera

dengan penyerapan masukan dari bawah disertai dengan kompilasi

data yang sudah terinventarisasi. Dinas Nakersos KB menyusun usulan

program dan kegiatan, khusus untuk program KB terlebih dahulu

dipresentasikan di BKKBN (tingkat provinsi) dalam rapat kerja daerah,

guna mensinkronkan program kabupaten dan provinsi.

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan keluarga

berencana dan keluarga sejahtera sebagai berikut.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

213

Tabel 3.42. Sarana dan Prasarana Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Kantor 1 unit

2. Kendaraan roda 4 2 unit

3. Kendaraan roda 2 77 unit 4. Komputer/Laptop 10/2 buah 5. LCD 1 buah

Sumber: Dinas Nakersos KB

h. Permasalahan dan Solusi

Jumlah PUS sebanyak 149.229 pasangan yang mengikuti program KB

belum maksimal. Solusinya dengan meningkatkan sosialisasi dan

advokasi kepada PUS.

16. Urusan Perhubungan

a. Program dan Kegiatan

1) Program Peningkatan dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas

dengan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas lalu lintas

2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu

Lintas Angkutan Jalan

a) Pemeliharaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU)

b) Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU)

c) Program Peningkatan Manajemen Lalu Lintas dengan kegiatan

pembinaan tertib lalulintas

3) Program Pengendalian dan Pengawasan Lalu Lintas

a) Operasional dan pemeliharaan terminal

b) Monitoring dan pengawasan angkutan lebaran dan tahun baru

c) Pembinaan perbengkelan

d) Pengelolaan perparkiran

e) Pemantauan emisi gas buang

f) Pengelolaan dan operasional pengujian kendaraan bermotor

g) Perawatan alat uji kendaraan

h) Operasional pemeriksaan kelaikan kendaraan wisata sekolah

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

214

4) Program Pembentukan produk hukum, penegakan hukum, dan hak

asasi manusia dengan kegiatan penyusunan raperda emisi gas

buang

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan

perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Program Peningkatan dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas

terealisasi pembangunan dan pemeliharaan fasilitas lalu lintas terdiri

dari rambu 85 unit, marka jalan 1.000 m2, pemasangan flashing 2

unit, Rambu Pendahuluan Petunjuk Jalan (RPPJ) 10 unit, Modul

LED untuk trafic light 6 unit, Battery MF 12 Volt/42 AH sebanyak 30

unit, tiang lengkung sebanyak 2 unit, counting down timer sebanyak

2 unit, dan rambu lalu lintas portabel sebanyak 40 unit.

2) Program Rehabilitasi Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan

a) Pemeliharaan rutin LPJU 1.500 titik dan survey rutin LPJU di 17

kecamatan, terpasangnya LPJU baru 10 titik, dan KwH meter

pada 10 kelompok LPJU.

b) Pemasangan LPJU baru 200 titik.

3) Program Peningkatan Manajemen Lalu Lintas melalui kegiatan

pembinaan tertib lalu lintas terealisasi patroli dan pengamanan lalu

lintas sebanyak 2.304 kali, penyuluhan tertib lalu lintas 800 kali,

survey lalulintas 440 kali, tersusunnya database lalu lintas sebanyak

1 unit dan raperda tentang lalu lintas dan angkutan jalan sebanyak

10 buku .

4) Program Pengendalian dan Pengawasan Lalu Lintas

a) Operasional dan pemeliharaan 5 terminal (Prambanan, Jombor,

Condongcatur, Pakem, dan Gamping) ; pembuatan drainase

pemeliharaan aspal, dan penyediaan sarana prasarana di

Terminal Jombor

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

215

b) Monitoring dan pengawasan angkutan lebaran dan tahun baru

berupa monitoring untuk 145.500 kendaraan, peta informasi

lebaran 500 lembar, dan pakaian kerja lapangan 35 buah

c) Pembinaan perbengkelan untuk 75 bengkel

d) Operasional 288 pengelola parkir, penerbitan 183 izin parkir,

pengadaan rompi parkir 600 buah, pakaian kerja 10 buah, dan

helm standar 10 buah

e) Pemantauan emisi gas buang untuk 500 kendaraan

f) Pengelolaan dan operasional pengujian kendaraan bermotor

18.000 kendaraan, pengadaan plat uji 36.000 keping, baut seng

750 gross, stiker uji samping 22.000 pasang, formulir uji 450

buku, buku uji 7.000 buku, blangko retribusi 680 buku, kartu

registrasi 8.500 buku, dan pakaian kerja 28 buah.

g) Perawatan alat uji kendaraan bermotor 9 unit.

h) Pengujian kendaraan wisata di sekolah untuk 300 lokasi dan 4

buah handy talky

5) Program Pembentukan produk hukum, penegakan hukum, dan hak

asasi manusia terealisasi penyusunan raperda emisi gas buang 10

buku.

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan

perhubungan sebagaimana buku lampiran)

Pelaksanaan program dan kegiatan urusan perhubungan pada tahun

2009 telah mampu meningkatkan kualitas sarana perhubungan yang

terpasang menjadi lebih baik daripada tahun 2008, antara lain berupa:

a. rambu-rambu lalu lintas sebanyak 945 buah atau meningkat 26,84%;

b. marka jalan sepanjang 159 km atau meningkat 25,19%;

c. APILL sebanyak 10 unit atau meningkat 50%;

d. flasing light sebanyak 8 unit atau meningkat 166,6%;

e. cermin tikungan sebanyak 22 atau meningkat 1000%;

f. RPPJ sebanyak 190 unit atau meningkat 11,7%.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

216

Sarana perhubungan seperti LPJU yang terpasang sebanyak 9.192 unit

atau meningkat 0,5% dari tahun 2008. Persentase terpasangnya lampu

penerang jalan pada jalan strategis dalam kondisi baik meningkat dari

88% menjadi 90%.

Persentase kendaraan yang diuji menurun sebesar 0,08% dari 18.051

kendaraan pada tahun 2008 menjadi 18.000 kendaraan pada tahun

2009, artinya hal tersebut dapat sebagai indikator bahwa kendaraan

wajib uji yang beroperasi di Kabupaten Sleman telah relatif aman dan

terjamin.

Pada tahun 2009 pelaksanaan program dan kegiatan urusan

perhubungan telah melayani armada bus antar kota antar propinsi

sebanyak 30.570 kendaraan, antar kota dalam propinsi sebanyak

101.241 kendaraan, dan angkutan pedesaan sebanyak 104.544

kendaraan, serta melayani penumpang sebanyak 2.074.941 orang.

c. SKPD Penyelenggara Urusan

SKPD penyelenggara urusan perhubungan adalah Bidang Perhubungan

dan Sarana Wilayah pada Dinas Kimpraswilhub. Dinas ini dibentuk

berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang

Perubahan Pertama Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000

tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman

dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 26/Kep.KDH/A/2003 tentang

Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata

Kerja Dinas Permukiman, Prasarana Wilayah dan Perhubungan. Bidang

Perhubungan dan Sarana Wilayah mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Dinas Permukiman, Prasarana Wilayah dan

Perhubungan di bidang perhubungan dan sarana wilayah dengan

fungsi:

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

217

1) Penyelenggaraan, pembinaan, pengembangan dan pengendalian

manajemen dan rekayasa lalu lintas dan angkutan jalan.

2) Penyelenggaraan, pembinaan, pengembangan dan pengendalian

angkutan dan terminal.

3) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan sarana dan

prasarana lalu lintas dan angkutan jalan.

4) Penyelenggaraan, pembinaan, pengembangan dan pengendalian

penerangan jalan umum.

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara urusan perhubungan adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.43. SDM Penyelenggara Urusan Perhubungan

Jumlah SDM

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP 3 2. II 28 3 SMA 38 3. III 26 4 Sarmud/D3 4 4. IV 1 5 Strata 1 8 6 Strata 2 2

Jumlah 55 Jumlah 55 Sumber: Dinas Kimpraswilhub

Adapun pejabat struktural penyelenggara urusan perhubungan terdiri

dari 1 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III dan 5 orang

pejabat eselon IV.

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perhubungan sebesar

Rp9.161.726.000,00 realisasi Rp8.627.711.239,00 atau 94,17%. Secara

rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah sebagai

berikut:

1) Program Peningkatan dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas,

anggaran sebesar Rp783.400.000,00 realisasi Rp661.982.000,00

atau 84,50%

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

218

2) Program Rehabilitasi Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan, anggaran sebesar Rp6.487.642.000,00

realisasi Rp6.346.508.289,00 atau 97,82%

3) Program Peningkatan Manajemen Lalu Lintas, anggaran sebesar

Rp280.060.000,00 realisasi Rp129.093.500,00 atau 46,09%

4) Program Pengendalian dan Pengawasan Lalu Lintas, anggaran

sebesar Rp1.560.624.000,00 realisasi Rp1.440.853.300,00 atau

92,33%

5) Program Pembentukan produk hukum, penegakan hukum, dan hak

asasi manusia, anggaran sebesar Rp50.000.000,00 realisasi

Rp49.274.150,00 atau 98,55%

f. Proses Perencanaan

Berdasarkan usulan masyarakat dan pertimbangan teknis dilakukan

survey kebutuhan pemeliharaan dan peningkatan prasarana dan sarana

perhubungan. Selanjutnya berdasarkan data dan permasalahan yang

diperoleh dari hasil survey disusun rencana kerja. Untuk

menyempurnakan rencana kerja, dilaksanakan diskusi dengan

stakeholders di antaranya organda, koperasi angkutan penumpang,

dan perguruan tinggi.

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan

perhubungan sebagai berikut:

Tabel 3.44. Sarana dan Prasarana Urusan Perhubungan

No. Jenis Jumlah Keterangan

1 2 3 4

1. Kantor Bidang perhubungan dan sarana wilayah

1 unit 500 M2

2. UPTD pengujian kendaraan 1 unit 450 M2

3. Kendaraan roda 4 5 unit

4. Kendaraan roda 2 6 unit 5. Komputer/Laptop 6 unit

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

219

1 2 3 4

6. LCD - 7. Alat uji kendaraan 4 item 8. Alat uji traffic light 1 unit 9. Alat uji emisi 2 unit 10. Timbangan portable 1 unit

Sumber: Dinas Kimpraswilhub

h. Permasalahan dan Solusi

1) Masih kurangnya kesadaran sopan santun masyarakat dalam berlalu

lintas. Solusinya melakukan sosialisasi dan pembinaan tertib berlalu

lintas kepada masyarakat.

2) Tidak seimbangnya fasilitas parkir yang tersedia dengan kebutuhan

parkir, baik diatas badan jalan maupun diluar badan jalan, serta

masih kurangnya kesadaran masyarakat akan ketentuan tata cara

parkir. Solusinya Optimalisasi kapasitas parkir yang ada, dengan

melakukan pembinaan terhadap pengelola parkir mengenai tata

cara parkir dan pengaturan parkir, serta melakukan penyuluhan dan

sosialisasi perparkiran.

3) Masih ada pemahaman masyarakat bahwa pajak LPJU langsung

dapat dinikmati dengan ketersediaan LPJU. Solusi yang ditempuh

adalah melakukan pembinaan terhadap masyarakat.

17. Urusan Komunikasi dan Informatika

a. Program dan Kegiatan

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran :

a) Penyediaan dan pengelolaan jasa surat menyurat, arsip dan

Perpustakaan.

b) Penyediaan jasa langganan dan pemasangan instalasi

c) Pelayanan jasa administrsi keuangan

d) Penyediaan jasa kebersihan kantor

e) Penyediaan alat tulis kantor barang cetakan dan penggandaan

f) Fasilitas rapat dan tamu, ekstra fooding dan makan minum rapat

g) Koodinsi dan konsultasi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

220

h) Penyediaan jasa keamanan

i) Pengelolaan kepegawaian

2) Program peningkatan sarana dan prasarana kantor dengan kegiatan

pemeliharaan sarana dan prasarana kerja

3) Program peningkatan kapasitas Sumberdaya aparatur :

a) Bimbingan teknis, workshop, seminar, lokakarya

b) Peningkatan kapasitas aparatur bidang komunikasi dan

informatika

4) Program Peningkatan pengembangan sistem perencanaan

pelaporan dan caaian kinerja dan keuangan :

a) Penyusunan kerja SKPD

b) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtiar realisasi kinerja

SKPD

c) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi anggaran

5) Program Pengembangan Data/Informasi Statistik Daerah :

a) Pengelolaan sistem informasi penggajian.

b) Pembuatan framework ( kerangka kerja ) pembangunan sistem

informasi yang bersifat opensources di Sleman dan prototype

6.) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Kegiatan :

a) Pengelolaan aplikasi sistem informasi dan prangkat lunak

berlisensi

b) Pengelolaan internet dan intranet

c) Pemasangan sub PABX dan jaringan ekstension kecamatan

d) Pengembangan sarana prasarana pelayanan telekomunikasi

e) Pengembangan dan pengelolaan program interoperability grant

Pengelolaan telekomunikasi

f) Implemenetasi Paket A Information Communication Technology

(ICT) proyek Sustainable Capacity Building for Dezentralisation

(SCBD)

g) Pengelolaan dan pengembangan infrastruktur jaringan komputer

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

221

h) Pengelolaan dan pengembangan data center sebagai pusat

data / informasi dan pusat pengelolaan jaringan komputer

i) Pelayanan informasi berbasis SIM / call center

j) Pengelolaan Telekomunikasi

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan

komunikasi dan informatika adalah sebagai berikut:

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) pengelolaan perpustakaan, arsip, dan surat menyurat 12 bulan

terdiri 119 surat masuk dan 594 surat keluar.

b) jasa langganan telepon, air, listrik, koran, koneksi internet

frekuensi dan transponder serta sewa colocation repeater sirine

di 2 tempat selam 12 bulan.

c) Pembayaran honorarium bendaharawan dan pembantu

bendaharawan 4 orang 12 bulan

d) Pembayaran jasa kebersihan 3 bulan, belanja peralatan

kebersihan dan bahan pembersih 12 bulan

e) Penyediaan alat tulis, barang cetakan, alat listrik, perangko,

materai dan benda pos lainnya 12 bulan

f) Fasilitasi rapat dan tamu 12 bulan serta pemberian extra fooding

pada 83 orang karyawan selama 12 bulan.

g) Koordinasi dan konsultasi 5 kali bagi 7 orang

h) Pembayaran 1 orang jasa keamanan kantor selama 3 bulan, 1

orang penjaga sirine peringatan dini bencana Gunung Merapi

selama 12 bulan, pengadaan 1 stel pakaian seragam satpam dan

kelengkapannya.

i) Pengelolaan kepegawaian 30 orang 12 bulan, general check up

bagi 24 pegawai.

2) Program peningkatan sarana dan prasarana kantor terealisasi

pemeliharaan sarana dan rasarana kerja alat komunikasi 119 unit,

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

222

jaingan instalasi telepon 1 unit, jaringan komputer di 50 instansi,

pengantian WAN/LAN di 7 lokasi, kendaraan bermotor 8 unit,

gedung, dan komputer 20 unit.

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a) workshop, seminar, dan lokakarya ICT bagi 22 orang

b) Bimtek pemasangan jaringan komputer (trouble shooting LAN)

20 orang, bimtek pengoperasian internet 20 orang, pelatihan

kataya 22 orang, pelatihan pengelola sub domain 21 orang,

pelatihan bidang e- government dan IT 2 orang.

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,

Pelaporan Capaian Kinerja, terealisasi :

a) Dokumen rencana kerja tahun 2010 dan dokumen RKA/DPA

SKPD masing-masing 1 dokumen

b) Laporan pelaksanaan tugas pemerintahan 12 dokumen, LAKIP 1

dokumen, laporan tahunan SKPD 1 dokumen

c) Laporan keuangan dan realisasi anggaran 1 dokumen

5) Program Pengembangan Data/Informasi Statistik Daerah terealisasi

data/informasi gaji 13.300 pegawai yang up to date selama 12

bulan, pengelolaan aplikasi sistem informasi penggajian bagi 13.300

pegawai dari seluruh SKPD, serta tersdianya pedoman framework

pembangunan sistem informasi yang bersifat opensource dan

prototype.

6) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa,

terealisasi :

a) Aplikasi sistem informasi perangkat desa 1 paket, aplikasi sistem

informasi untk pencari kerja 1 paket, software untuk

pemrograman desktop / delphi 1 unit yang terkelola dengan baik

dan bertambahnya 2 unit lisensi software MS office 2007.

b) Publikasi data up to date pelayanan email/surat warga/buku tamu

secara kontinyu selama 12 bulan 307 email, upload berita terbaru

600 kali/berita, dan pengelolaan email 17 kecamatan selama 12

bulan.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

223

c) Terpasangnya sub PABX dan jaringan ekstension kecamatan

yang terdiri dari IP PABX di 11 kecamatan dan telepon

ekstension 11 kecamatan.

d) Pengembangan sarana prasarana pelayanan telekomunkasi

yang meliputi :tersandinya informasi melalui jaraingan

telekomuniksi selama 12 bulan, UMPC dan software encryption

standard 1 unit, HT support encryption 2 unit, storage 1 GB 25

unit, modem dial up 1 unit, sosialisasi masalah security jaringan

untuk 34 pegawai di 17 kecamatan, seminar persandian 3 orang,

seminar security jaringan 4 orang, pemasangan cryptophone dan

UPS di 10 titik sub repeater 2 unit, ekstension VOIP di 12

kecamatan dan 18 instansi, akses poin Kepuharjo 1 unit,

penarikan KU 2 unit dari Setda-Bappeda dan Kimpraswil-P3BA

sepanjang 1.350 meter, rak server dan penataan jaringan

telepon 400 SST di Setda, ruangan permanen dan sirine di Tritis

1 paket, housing kamera di kaliadem, terpasangnya card AX 100

interkoneksi di 17 kecamatan dan telematika, pemancar FM

informasi darurat 1 paket dan 1 unit AC ½ Pk untuk pendingin

peralatan sandi.

e) Pengelolaan program interoperability grant 1 paket, dan

peningkatan pengetahuan tentang software GIS pada 8 pegawai

f) Implementasi paket A: ICT Proyek SCBD dengan penyediaan 1

set perangkat NOC yang memadai.

g) Pengelolaan dan pengembangan inftrastruktr jaringan komputer

melalui pemasangan hotspot terintegrasi di Bappeda, BPKKD,

Setwan, Setda, rumah dinas bupati, dan oproom, serta

pemasangan perangkat BTS di 3 kecamatan dan desa

Hargobinangun.

h) Perangkat data center 1 paket dan server dan aplikasi sistem

CPNS online 1 unit.

i) Pelayanan informasi berbasis SIM / Call center yang meliputi

pelayanan komunikasi berbasis sistem informasi selama 12

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

224

bulan, pelayanan cepat dan tepat selama 12 bulan, ruangan call

center ber AC, dan peningkatan kualitas SDM bagi 7 pegawaii

dalam memberikan layanan pada masyarakat.

j) Pengelolaan dan pelayanan telekomunikasi selama 24 jam

nonstop selama 12 bulan yang terdiri dari 4.910 faks dan 143.734

telepon, monitoring jaring rakom 17 kecamatan, pelayanan

perbaikan telepon maksimal 3 hari dan pemeliharaan central

PABX 24 jam selama 12 bulan dan bantuan kmonukasi selama

12 bulan.

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan komunikasi

dan informatika sebagaimana buku lampiran)

Pelaksanaan program kegiatan urusan komunikasi dan informatika

berjalan optimal didukung oleh sarana dan prasarana kerja, serta kinerja

aparat yang makin meningkat.

Program dan kegiatan urusan komunikasi dan informatika mampu

meningkatkan pelayanan telekomunikasi dan informasi antar instansi

maupun masyarakat di lingkungan Kabupaten Sleman, serta penerapan

e-government di Kabupaten Sleman. Peralatan PABX alcatel yang telah

digunakan cukup memenuhi kebutuhan telepon di instansi. Dengan

sisitem PABX komunikasi antar instansi dapat dilakukan dengan lebih

cepat dan efisien.

Peralatan sistem PABX yang dapat dikembangkan menjadi 500

ekstensi. Saat ini jumlah ektensi yang terpasang sebanyak 273 ekstensi.

Seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman telah

terpenuhi. Untuk selanjutnya akan dikembangkan sampai kecamatan.

Saat ini telah terpasang telepon ekstensi dengan VoIP di 17 kecamatan.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

225

Untuk lebih meningkatkan pelayanan telekomunikasi, telah tersedia 4

buah repeater dengan frekuensi kerja yang berbeda yang dipasang di

di Kaliurang. Sarana telekomunikasi tersebut digunakan untuk

monitoring 17 kecamatan oleh Dinas P3BA, Dinas Pol PP dan

Ketertiban Masyarakat, PMI, kecamatan dan instansi lainnya. Salah satu

repeater diintegrasikan dengan jaringan telepon sehingga dapat dipakai

sebagai komunikasi radio dan untuk menelepon.

Untuk memberikan informasi peringatan dini kepada masyarakat di

sekitar wilayah rawan bencana Merapi telah dipasang sirene tanda

bencana alam yang ditempatkan di Balai Istirahat Kaliurang (BIK), Wara

Kaliurang, Tritis, dan Kalitengah.

Saat ini juga telah dioperasionalkan mobil telekomunikasi peralatan

komunikasi meliputi telepon ekstension, radio komunikasi, serta

peralatan komunikasi yang akan dikembangkan sebagai alat komunikasi

data. Dengan adanya peralatan komunikasi data/voice yang bersifat

mobile diharapkan dapat dikembangkan sebagai sarana sosialisasi IT

pada masyarakat.

Pengelolaan berita yang bersifat rahasia khususnya yang menyangkut

kestabilan negara juga dilakukan dengan baik melalui persandian.

Dengan ini kebocoran berita dapat diminimalisir.

Pengembangan infrastruktur jaringan komputer terus dilakukan yang

meliputi pengembangan jaringan komputer internal instansi (dalam

instansi) dan antar instansi. Saat ini seluruh instansi telah terhubung

secara on line. Selanjutnya akan dikembangkan secara bertahap pada

Puskesmas.

Pengembangan perangkat lunak juga terus dilakukan yakni dengan

pengembangan /penambahan perangkat lunak original yang dibutuhkan

seperti MS Windows, MS Office dsb dan penegmbangan aplikasi sistem

informasi.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

226

Untuk pengembangan/penambahan aplikasi sistem informasi dilakkan

secara bertahap terpadu dan terintegrasi. Untuk itu telah diterapkan

standarissasi jenis jenis perangkat lunak standard yang harus dipakai

untuk pengembangan aplikasi. Pengembangan sistem informasi (SIM)

terus dilakukan. Pada tahun 2009 telah ditambah 3 SIM yakni Sim

pencari kerja, Sim Perangkat Desa dan SIM CPNS on line. Sehingga

sampai tahun 2009 telah terdapat 19 SIM , yakni :

1) Sistem Informasi Kepegawaian

2) Sistem Informasi Penggajian

3) Sistem Informasi Baperjakat

4) Sistem Informasi Dokumentasi Hukum

5) Sistem Informasi Perpustakaan

6) Sistem Informasi Aset Daerah

7) Sistem Informasi Layanan Industri (TDI dan IUI)

8) Sistem Informasi Kependudukan (SAK)

9) Sistem Informasi Layanan Catatan Sipil

10) Sistem Informasi Arsip Dinamis In-Aktif

11) Sistem Informasi Profil Daerah

12) Sistem Informasi Perizinan Pertanahan

13) Sistem Informasi Kesehatan

14) Sistem Informasi Pelatihan (BLK)

15) Sistem Informasi Keuangan Daerah

16) Sistem Informasi SMS Gateway

17) Sistem Informasi Pencari Kerja

18) Sistem Informasi Perangkat Desa

19) Sistem Informasi CPNS on line.

Perkembangan informatika di Kabupaten Sleman telah mampu

mendukung terwujudnya e-gov di Kabupaten Sleman. Portal internet

www.slemankab.go.id terus dikembangkan. Saat ini website ini memiliki

37 sub domain yan dikelola oleh masing masing instansi. Koneksi internet

berkapasitas 1.3 Mbps yang dipakai secara bersama sama oleh 250

komputer di seluruh instansi.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

227

c. SKPD Penyelenggara Urusan

SKPD penyelenggara urusan komunikasi dan informatika adalah Kantor

Telekomunikasi dan Informatika. Kantor ini dibentuk berdasarkan Perda

Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama

Perda Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi

Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan

Bupati Sleman Nomor 41/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Kantor

Telekomunikasi dan Informatika. Kantor Telekomunikasi dan Informatika

memiliki tugas membantu bupati dalam menyelenggarakan

pemerintahan daerah di bidang telekomunikasi dan informatika dengan

fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis bidang telekomunikasi dan informatika.

2) Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum bidang

telekomunikasi dan informatika.

3) Pemberian pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan

daerah

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara urusan telekomunikasi dan

informatika adalah sebagai berikut:

Tabel 3.45. SDM Penyelenggara Urusan Telekomunikasi dan Informatika

Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD 0 1. I 1 2 SMP 2 2. II 11 3 SMA 15 3. III 17 4 Sarmud/D3 4 4. IV 1 5 Strata 1 5 6 Strata 2 4

Jumlah 30 Jumlah 30 Sumber: Kantor Telekomunikasi dan Informatika

Pejabat struktural penyelenggara urusan telekomunikasi dan informatika

terdiri dari 1 orang pejabat eselon III dan 3 orang pejabat eselon IV.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

228

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan komunikasi dan

informatika sebesar Rp2.821.233.650,00 realisasi Rp2.688.980.970,00

atau 95,31 %. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing

program adalah sebagai berikut:

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar

Rp557.803.650,00 realisasi Rp535.788.495,00 atau 96,05%

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor anggaran

sebesar Rp300.365.000 realisasi Rp291.049.625 atau 96,90 %

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, anggaran

sebesar Rp69.225.000 realisasi Rp65.500.600 atau 94,62%

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,

Pelaporan Capaian Kinerja anggaran sebesar Rp39.400.000,00

realisasi Rp38.003.750,00 atau 96,46%.

5) Program Pengembangan Data/Informasi Statistik Daerah, anggaran

sebesar Rp215.000.000,00 realisasi Rp210.765.000,00 atau 98,03%

6) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa,

anggaran sebesar Rp1.639.440.000,00 realisasi Rp1.547.873.500,00 atau

94,41%

f. Proses Perencanaan

Proses Perencanaan urusan komunikasi dan informatika dilaksanakan

dengan identifikasi kebutuhan dan perkembangan teknologi yang

melibatkan berbagai stake holder yakni perguruan tinggi dan pakar

telekomunikasi, LSM serta diawali dengan rapat kerja dinas dan jajaran

kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan, sebagai

bahan penyusunan Renja SKPD. Dalam penyusunan perencanaan juga

senantiasa berkordinasi dengan Depkominfo, Depdagri, Bkosurtanal,

dan pemerintah propinsi.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

229

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan Komunikasi

dan Informatika sebagai berikut:

Tabel 3.46. Sarana dan Prasarana Urusan Komunikasi dan Informatika

No. Jenis Jumlah Keterangan 1. Kantor 2 unit 192 M2

2. Kendaraan roda 4 2 unit

3. Kendaraan roda 2 6 unit 4. Komputer/Laptop 24 unit 5. Faximile 3 buah 6. Radio Komunikasi 309 unit 7. Server data base/back up/web

internet/DMS/proxy 12 unit

8. Siskomdagri 1 unit 9. Sirene 4 unit 10 Sarana telekomunkasi 109 unit 11 Tower sirine 4 unit 12 Sarana Teknologi Informasi 83 unit 13 Kamera Pengamat Gunung

Merapi 3 unit

14 Mesin foto copy 1 unit 15 Switching jaringan telepon 2 unit 16 Telepon wire les mobile 3 unit

Sumber: Kantor Telekomunikasi dan Informatika

h. Permasalahan dan Solusi

Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat kurang mampu

diikuti oleh sebagian SDM. Upaya yang dlakukan adalah kerjasama

dengan stakeholder dan instansi.

18. Urusan Pertanahan

a. Program dan Kegiatan

1) Program Peningkatan Tertib Pemanfaatan Dan Penggunaan Tanah

a) Monitoring dan evaluasi tata guna tanah.

b) Pemanfaatan penggunaan penguasaan dan pemilikan tanah

melalui perizinan.

c) Penunjangan LMPDP

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

230

d) Pengawasan/penertiban pemanfaatan tanah dan inventarisasi

tanah kosong

e) Pemutakhiran Data, Pengukuran dan Pematokan Sultan Ground.

f) Pemetaan Tanah Sultan Ground

g) Pensertifikatan Tanah Kas Desa

h) Pengadaan dan Pemasangan Patok Batas Tanah Kas Desa dan

Sultan Ground

i) Pengendalian, Pemanfaatan, Penggunaan, Penguasaan dan

pemilikan tanah (P4T) Tanah Kas Desa (TKD) dan Sultan Ground

(SG)

2) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

a) Ploting IPPT dan pembuatan lampiran peta IPPT

b) Pengelolaan sub domain [email protected] dan SIM

Pertanahan

c) Penyebarluasan informasi pertanahan

3) Program Peningkatan Tertib Administrasi Pertanahan

a) Inventarisasi peta persil tanah kas desa

b) Penyelesaian masalah pertanahan

c) Peningkatan kualitas pelayanan pertanahan

d) Monitoring dan pembinaan perolehan tanah

4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Penyediaan dan pengelolaan jasa surat menyurat, arsip dan

perpustakaan.

b) Penyediaan jasa langganan dan pemasangan instalasi listrik,

gas, air, dan media cetak.

c) Penyedia jasa administrasi keuangan.

d) Penyedia jasa kebersihan dan jaga kantor.

e) Penyedia alat tulis kantor, barang cetakan dan penggandaan.

f) Fasilitasi rapat tamu.

g) Koordinasi dan konsultasi.

h) Pengelolaan kepegawaian.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

231

5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana kantor dengan

kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kerja

6) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya dengan kegiatan

peningkatan kapasitas SDM pertanahan

7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan

Pelaporan Capaian Kinerja

a) Penyusunan perencanaan kerja SKPD

b) Penyusunan laporan capaian kinerja

c) Penyusunan pelaporan keuangan dan realisasi anggaran

8) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber

Pendapatan Daerah dengan kegiatan intensifikasi retribusi IPPT

9) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

a) Pengkajian Keputusan Bupati Nomor 53/Kep.KDH/2003

b) Penyusunan rancangan kebijakan dominasi fungsi penatagunaan

tanah

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian program dan kegiatan dalam urusan pertanahan

adalah sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Tertib Pemanfaatan Dan Penggunaan Tanah.

a) Terlaksananya monitoring dan evaluasi tata guna tanah RDTR

Kawasan Tumbuh Cepat, Banyuraden dan Nogotirto RUTRK dan

RDTRK Ibukota Kabupaten Sleman.

b) Terselesaikannya permohonan IPPT sebanyak 920 pemohon dan

target keputusan Bupati sebanyak 254 buah dan proses

peninjauan sebanyak 894 buah.

c) Terlaksananya studi komparasi, metting, workshop regional,

nasional dan pelatihan 3 kali, terkoreksinya peta dasar

Kabupaten Sleman 376,35 kilometer dan evaluasi hasil pekerjaan

konsultan IDC dari pusat.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

232

d) Terlaksananya pengawasan pemanfaatan tanah 79 lokasi dan

inventarisasi tanah kosong di 3 kecamatan.

e) Terlaksananya pemutakhiran data, pengukuran dan pematokan

sultan ground yang digunakan pemerintah daerah di 25 desa.

f) Terlaksananya pemetaan tanah sultan ground di 29 desa.

g) Pensertifikatan tanah kas desa sebanyak 200 bidang.

h) Terpasangnya patok batas TKD sebanyak 2500 buah dan

diterbitkannya surat ukur TKD sebanyak 500 bidang.

i) Terbitnya rekomendasi izin pemanfaatan TKD sebanyak 30 buah

dan rekomendasi izin pemanfaatan/penggunaan SG sebanyak 16

buah.

2) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

a) Tersusunnya ploting dan pembuatan peta lampiran SK IPPT

sebanyak 753 buah.

b) Terkelolanya sub domain [email protected] dan SIM

Pertanahan.

c) Terlaksananya pameran potensi Sleman, publikasi media radio 6

kali, leaflet 5000 lembar, profil BPPD 150 eksemplar, sosialisasi

langsung kepada masyarakat di 6 kecamatan, iklan layanan

masyarakat 6 paket, publikasi media cetak 3 kali, iklan media

cetak 3 kali, profil audio visual 1 buah dan papan informasi 6

buah.

3) Program Peningkatan Tertib Administrasi Pertanahan

a) Terlaksananya inventarisasi peta persil tanah kas desa sebanyak

1200 bidang.

b) Terselesaikannya 16 masalah pertanahan

c) Tersusunnya neraca penatagunaan tanah di 1 kecamatan,

terlaksananya penyuluhan pertanahan sebanyak 23 kali, dan

penelitian masalah pertanahan sebanyak 20 perkara

d) Terlaksananya monitoring pemanfaatan tanah sebanyak 4 kali

dan pembinaan perolehan tanah untuk 30 badan hukum

4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

233

a) Terkelolanya jasa surat menyurat sebanyak 5.100 buah

b) Tersedianya jasa langganan pemasangan instalasi listrik, gas,

air, dan media cetak 12 bulan

c) Terbayarnya tunjangan bendahara dan pengurus barang 10

orang untuk 12 bulan

d) Terbayarnya tenaga kontrak petugas kebersihan dan jaga kantor

3 orang

e) Tersedianya ATK dan barang cetakan sebanyak 10 macam

f) Terfasilitasinya rapat dan tamu sebanyak 30 kali

g) Terlaksananya koordinasi dan konsultasi sebanyak 255 kali

h) Terkelolanya kepegawaian 12 bulan

5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor dengan

terpeliharanya sarana dan prasarana kerja berupa kendaraan roda

dua 9 unit, roda empat 5 unit, gedung dan alat kantor

6) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya dengan

terlaksananya diskusi pertanahan dan out bound

7) Program Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja

a) Tersusunnnya RKA 1 buku, Renja SKPD 1 buku dan Program

Kerja 1 buku

b) Tersusunnya laporan bulanan sebanyak 12 kali, laporan tahunan

1 kali, dan LAKIP 1 buku

c) Tersusunnya pelaporan keuangan dan realisasi anggaran

sebanyak 12 kali dan laporan fisik dan keuangan 12 kali

8) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber

Pendapatan Daerah dengan penyelesaian kasus tunggakan IPPT

sebanyak 40 kasus

9) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

a) Tersusunnya draft rancangan Keputusan Bupati 1 buah.

b) Tersusunnya kajian akademis dan draft peraturan tentang

Kebijakan Dominasi Fungsi Penggunaan Tanah 1 buah.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

234

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pertanahan

sebagaimana buku lampiran)

Pelaksanaan urusan pertanahan pada tahun 2009 telah telah berhasil

diproses permoonan izin peruntukan penggunaan tanah (IPPT)

sebanyak 1.057 buah, 746 buah disetujui (70,57%), 184 buah ditolak

(17,4%) dan 127 buah dalam proses (12,02%) sebagaimana

digambarkan dengan grafik berikut.

Grafik 26. Kondisi Perizinan Pemanfaatan Tanah Tahun 2009

dalam proses

12.02%

ditolak

17.41%

disetujui

70.58%

disetujui ditolak dalam proses

Sumber: BPPD

Upaya peningkatan tertib administrasi pertanahan terus dilakukan

melalui pendataan, pengukuran, dan pensertifikatan. Ketersediaan data

terus diupayakan dengan inventarisasi peta persil tanah kas desa

sebanyak 1.200 bidang di Kecamatan Mlati dan penyusunan neraca

penatagunaan tanah di Kecamatan Berbah. Guna kepastian status tanah

yang dimanfaatkan pemerintah daerah dan tanah kas desa sampai tahun

2009 dilakukan proses sertifikasi tanah kas desa yang sebanyak 217

bidang, pemrosesan 16 rekomendasi izin pakai (kekancingan) tanah-

tanah Sultan Ground, dan pemrosesan permohonan izin Gubernur

tentang pemanfaatan tanah kas desa 25 izin Gubernur meliputi

pelepasan sebanyak 11 izin, sewa menyewa sebanyak 12 izin, dan

perubahan peruntukan sebanyak 2 buah izin.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

235

c. SKPD Penyelenggara Urusan

SKPD penyelenggara urusan pertanahan adalah Badan Pengendalian

Pertanahan Daerah. Badan ini dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama

Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang

Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan

Keputusan Bupati Sleman Nomor 37/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur

Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja

Badan Pengendalian Pertanahan Daerah.

Badan Pengendalian Pertanahan Daerah mempunyai tugas membantu

Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

pengendalian pertanahan daerah, dengan fungsi sebagai:

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian pertanahan

daerah,

2) Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum bidang

pengendalian pertanahan daerah,

3) Pemberian pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah

daerah.

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara urusan pertanahan adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.47. SDM Penyelenggara Urusan Pertanahan

Jumlah SDM No. Jenis Pendidikan Jumlah

No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I - 2 SMP 2 2. II 7 3 SMA 15 3. III 34 4 Sarmud/D3 3 4. IV 5 5 D4 2 6 Strata 1 18 7 Strata 2 8

Jumlah 46 Jumlah 46 Sumber: Badan Pengendalian Pertanahan Daerah

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

236

Pejabat struktural penyelenggara urusan pertanahan terdiri dari 1 orang

pejabat eselon II, 3 orang pejabat eselon III dan 8 orang pejabat eselon

IV.

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan pertanahan sebesar

Rp2.875.088.500,00 realisasi Rp2.578.178.083,00 atau 89,67%. Secara

rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah sebagai

berikut:

1) Program Peningkatan Tertib Pemanfaatan dan Penggunaan Tanah,

anggaran sebesar Rp1.364.680.000,00 dengan realisasi sebesar

Rp1.126.591.075,00 atau 82,55%

2) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan, anggaran

sebesar Rp254.200.000,00 realisasi Rp243.555.100,00 atau

95,81%

3) Program Peningkatan Tertib Administrasi Pertanahan, anggaran

sebesar Rp605.320.000,00 realisasi Rp595.384.000,00 atau 98,35%

4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar

Rp197.850.000,00 realisasi Rp187.177.733,00 atau 94,60%

5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor, anggaran

sebesar Rp200.788.850,00 realisasi Rp200.058.350,00 atau 99,63%

6) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya, anggaran sebesar

Rp50.600.000,00 realisasi Rp Rp50.075.500,00 atau 98,96%

7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, anggaran sebesar

Rp92.550.000,00 realisasi Rp90.481.975,00 atau 97,76%

8) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber

Pendapatan Daerah, anggaran sebesar Rp40.000.000,00 realisasi

Rp40.000.000 atau 100%

9) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, anggaran

sebesar Rp69.100.000,00 realisasi Rp61.063.000 atau 88,36%

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

237

f. Proses Perencanaan

Proses perencanaan urusan pertanahan diawali dengan pemetaan

permasalahan pertanahan termasuk pemeringkatan prioritas yang harus

segera diatasi. Dari pemeringkatan tersebut disusun program dan

kegiatan yang dapat mengatasi masalah serta mengangkat porensi agar

permasalahan pertanahan dapat diatasi.

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pertanahan

sebagai berikut:

Tabel 3.48. Sarana dan Prasarana Urusan Pertanahan

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Kantor 1 unit

2. Kendaraan roda 4 5 buah

3. Kendaraan roda 2 10 buah 4. Filling cabinet 19 buah 5. Komputer/Laptop 18 buah

Sumber: Badan Pengendalian Pertanahan Daerah

h. Permasalahan dan Solusi

1) Pengendalian dan pengawasan terhadap pemanfaatan dan

pemilikan tanah belum optimal. Solusi yang ditempuh adalah dengan

mengoptimalkan pengendalian dan pengawasan berupa pemberian

surat peringatan serta melakukan koordinasi dengan aparat terkait

dalam pengawasan pemanfaatan tanah.

2) Banyaknya pelanggaran pembangunan perumahan yang tidak

memenuhi syarat teknis tata bangunan dan lingkungan. Solusi yang

dilakukan adalah pemantauan terhadap perumahan yang telah

dibangun serta melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Bupati

nomor 11 tahun 2007 tentang Pengembangan Perumahan.

3) Banyak permohonan izin pendirian bangunan yang diajukan

masyarakat setelah bangunan berdiri dan tidak sesuai dengan tata

ruang maupun teknis bangunan. Solusi yang telah dilakukan adalah

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

238

memberikan sanksi berupa denda berkelanjutan sampai bangunan

memenuhi syarat teknis dan untuk pelanggaran tata ruang dilakukan

pengkajian atas pelanggaran dari aspek lingkungan, ekonomi dan

sosial untuk proses perizinannya.

19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

a. Program dan Kegiatan

1) Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan

Pencegahan Tindak Kriminal

a) Peningkatan kapasitas linmas

b) Operasional linmas dan kesiapsiagaan linmas

c) Pelatihan pengamanan Pemilu 2009

d) PAM Pemilu 2009

e) Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA)

2) Program Pendidikan Politik Masyarakat

a) Sosialisasi pemahaman kehidupan demokrasi dan HAM

b) Peningkatan peran serta orkesmas (cek matrik)

c) Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam politik

d) Fasilitasi kelancaran penyelenggaraan Pemilu 2009

e) Forum komunikasi antar partai

f) Verifikasi bantuan keuangan kepada partai politik

g) Forum Kerukunan Umat Beragama

3) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

a) Pembinaan wawasan kebangsaan dan pemantapan ideologi

negara bagi aparat dan tokoh masyarakat

b) Peningkatan wawasan kebangsaan

c) Pendataan dan pemantauan WNA/WNI keturunan, NGO (LSM)

dan lembaga asing

d) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat

4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan

kegiatan bimbingan teknis korsik Pemda Sleman

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

239

b. Tingkat Pencapaian

Tingkat pencapaian program dan kegiatan urusan Kesatuan Bangsa

dan Politik Dalam Negeri sebagai berikut :

1) Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan

Pencegahan tindak kriminal

a) Terlaksananya pembinaan Linmas tingkat Kabupaten 1 kali,

pembinaan Linmas tingkat kecamatan 17 kali dan optimalisasi

Rupusdalkom 12 laporan

b) Terlaksananya pengerahan anggota Linmas 48 kali, karyabakti

Linmas dalam rangka TMMD 2 kali, fasilitasi dan koordinasi

kasatgas Linmas Desa dan Kasii Trantib Kecamatan 2 kali serta

implementasi wawasan kebangsaan 8 kali

c) Terlaksananya pelatihan PAM Pemilu 2009 sebanyak 4 kali

d) Terlaksananya pengamanan pemilu 2009

e) Terlaksananya rakor KOMINDA 12 kali dan pembinaan

ketrampilan intelejen 1 kali

2) Program Pendidikan Politik Masyarakat

a) Terlaksananya sosialisasi pemahaman kehidupan demokrasi dan

HAM di 4 kecamatan

b) Terlaksananya kegiatan peningkatan partisipasi perempuan

dalam politik dan pendataan organisasi perempuan di 2

kecamatan

c) Terfasilitasinya penyelenggaraan Pemilu 2009 tiga tahap

d) Terlaksananya forum komunikasi antar partai 34 partai sebanyak

2 kali

e) Terverifikasinya bantuan keuangan kepada partai politik 10 kali

f) Terfasilitasinya Forum Kerukunan Umat Beragama 1 kali

3) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

a) Pembinaan wawasan kebangsaan dan pemantapan ideologi

negara bagi aparat dan tokoh masyarakat di 2 kecamatan dan

forum pembauran kebangsaan 2 kali

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

240

b) Terlaksananya peningkatan wawasan kebangsaan di 3

kecamatan, Deni Ceni Intelejen di wilayah rawan konflik SARA

dan unjuk rasa 22 kali, monitoring dan update data OT 2 kali,

serta PKBN 1 kali

c) Terlaksananya pendataan dan pemantauan WNA/WNI

keturunan, NGO (LSM) dan lembaga asing 21 kali

d) Terlaksananya Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat 12 kali

4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan

terlaksananya bimbingan teknis korsik Pemda Sleman 12 kali

(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pertanahan

sebagaimana buku lampiran)

Keberhasilan pelaksanaan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam

negeri tercermin dengan kondisi kehidupan sosial politik di wilayah

Kabupaten Sleman yang kondusif. Pada tahun 2009, pelaksanaan

pemilihan umum anggota DPR, DPD, DPRD, dan pemilu presiden wakil

presiden secara langsung berjalan dengan lancar. Hal tersebut tidak

terlepas dari peran serta aktif pemerintah daerah dari tingkat kabupaten

hingga desa sesuai kewenangannya dalam pemberian dukungan

pelaksanaan pemilu.

Upaya-upaya yang terus dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten

Sleman dalam menjaga stabilitas dengan terus meningkatkan

pengetahuan, pemahaman wawasan kebangsaan dan pemantapan

ideologi bagi aparat dan tokoh masyarakat. Dalam mengantisipasi

potensi kerawanan sosial politik telah diupayakan langkah-langkah

monitoring, deteksi dini dan pencegahan melalui forum kewaspadaan

dini masyarakat serta mengefektifkan kinerja Badan Komunitas Intelijen

Daerah (BAKOMINDA). Disamping itu upaya lain yang ditempuh dengan

cara deteksi dini dan cegah dini wilayah yang berpotensi menimbulkan

konflik, khususnya SARA, pengamanan pemilihan kepala desa,

penanggulangan huru hara, patroli sambang desa, pengamanan hari

besar.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

241

c. SKPD Penyelenggara Urusan

Penyelenggara urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

adalah Bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat pada

Dinas Polisi Pamong Praja dan Ketertiban Masyarakat, dibentuk

berdasar Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan

Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2001

tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman

dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 32/Kep.KDH/A/2003 tanggal 1

Oktober 2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok

dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Polisi Pamong Praja dan Ketertiban

Masyarakat. Dinas Pamong Praja dan Ketertiban Masyarakat memiliki

tugas pokok melaksanakan kewenangan bidang administrasi publik dan

politik dalam negeri. Bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan

Masyarakat mempunyai fungsi:

1) penyelenggaraan pembinaan kemasyarakatan

2) penyelenggaraan peningkatan wawasan kebangsaan

3) penyelenggaraan potensi dan latihan

4) penyelenggaraan operasional perlindungan masyarakat.

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara urusan Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri adalah sebagai berikut.

Tabel 3.49. SDM Penyelenggara Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

Negeri Jumlah SDM

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 SD - 1. I 1 2 SMP 61 2. II 83 3 SMA 119 3. III 84 4 Sarmud/D3 2 4. IV 8 5 Strata 1 54 6 Strata 2 2

Jumlah 176 Jumlah 176 Sumber: Dinas Pol PP dan Tibmasy

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

242

Pejabat struktural penyelenggara urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri adalah 1 orang pejabat eselon II, 5 orang pejabat eselon

III dan 15 orang pejabat eselon IV.

e. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri sebesar Rp3.880.253.475,00, realisasi

Rp3.216.139.200,00 atau 82,88%. Secara rinci anggaran dan realisasi

masing-masing program adalah sebagai berikut:

1) Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan

Pencegahan Tindak Kriminal, anggaran sebesar Rp506.630.000,00

realisasi Rp497.793.000,00 atau 98,25 %

2) Program Pendidikan Politik Masyarakat anggaran sebesar

Rp3.184.148.475,00 realisasi Rp2.545.167.175,00 atau 79,93%

3) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, anggaran sebesar

Rp185.475.000,00 realisasi Rp134.504.025,00 atau 72,51%

4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, anggaran

sebesar Rp40.000.000,00 realisasi Rp38.670.000,00 atau 96,67%

f. Proses Perencanaan

Proses penyusunan program dan kegiatan pada urusan kesatuan

bangsa dan politik dalam negeri dilakukan melalui deteksi dini dan

analisis kondisi sosial politik di masyarakat dengan melibatkan Forum

Kewaspadaan Dini dan Bakominda yang terdiri dari multi stakeholders

antara lain Polres, Kodim, Kejaksaan, BIN, dan Kantor Imigrasi untuk

menentukan skala prioritas program agar tercapai situasi keamanan dan

lingkungan yang kondusif.

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan kesatuan

bangsa dan politik dalam negeri adalah sebagai berikut:

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun Anggaran 2009

243

Tabel 3.50. Sarana dan Prasarana Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

No. Jenis Jumlah Keterangan 1. Mobil 2 Baik

2. Sepeda motor 3 Baik 3. Pesawat HT 23 Baik 4. Tenda Pleton 1 -

Sumber: Dinas Pol PP dan Tibmasy.

h. Permasalahan dan Solusi

Masih tingginya kasus-kasus tindakan kriminal dan penyalahgunaan

narkoba di wilayah Kabupaten Sleman. Solusi yang telah dilakukan

adalah meningkatkan koordinasi antar aparat keamanan dan

meningkatkan pembinaan kepada masyarakat.