7. peraturan dibidang pangan

download 7. peraturan dibidang pangan

of 30

Transcript of 7. peraturan dibidang pangan

PERATURAN DI BIDANG PANGANBAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA

AMANKAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan dan BEBASKAN PRODUK BEBASKAN PRODUK dari dari BAHAN BERBAHAYA BAHAN BERBAHAYA

BAHAYA FISIK

BEBAS BAHAYA

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

PENDAHULUAN

Pangan yang aman, bermutu, bergizi, beragam dan tersedia secara cukup merupakan prasyarat utama yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem pangan yang memberikan perlindungan bagi kepentingan kesehatan serta makin berperan dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

UU NO. 7, 1996 TENTANG PANGANMengatur a.l. Keamanan pangan

Mutu dan gizi pangan Label dan iklan pangan Pemasukan & pengeluaran pangan ke dalam dan dari wilayah Indonesia Tanggung jawab industri pangan Peran serta masyarakat Pengawasan Ketentuan pidanaDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

KEAMANAN PANGANKondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusiaKetentuan mengenai KP dalam UU Pangan No 7/1996:1) Sanitasi Pangan : Upaya pencegahan terhadap kemungkinan bertumbuh dan berkembangbiaknya jasad renik pembusuk dan patogen dalam makanan dan minuman, peralatan, dan bangunan yang dapat merusak pangan dan membahayakan manusia. Dalam pengertian persyaratan sanitasi sudah tercakup pula persyaratan higienis. Ketentuan sanitasi pangan terdapat dalam pasal 1, 4, 5, 6, 7, 8, 55, 56, 57, 59Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

Lanjutan 2) Bahan Tambahan Pangan : Bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan antara lain bahan pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat dan pengental. Ketentuan mengenai BTP terdapat dalam pasal 1, 10, 11, 13, 14, 55, 56, 57, 58 3) Rekayasa Genetika dan Iradiasi Pangan : Rekayasa genetika adalah suatu proses yang melibatkan pemindahan gen (pembawa sifat) dari suatu jenis hayati ke jenis hayati lain yang berbeda atau sama untuk mendapatkan jenis baru yang mampu menghasilkan produk pangan yang lebih unggul. Iradiasi Pangan adalah metoda penyinaran terhadap pangan baik dengan menggunakan zat radioaktif maupun akselerator untuk mencegah terjadinya pembusukan dan kerusakan serta membebaskan pangan dari jasad renik patogen. Ketentuan mengenai kedua hal ini terdapat dalam pasal 1, 13, 14, 16, 17, 18, 55, 56, 57, 58, 59Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

Lanjutan

4. Kemasan Pangan : Bahan yang digunakan untuk mewadahi dan atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak. Ketentuan mengenai kemasan pangan terdapat dalam pasal 16, 17, 18, 55, 56, 57, 58, 59 5. Jaminan Mutu Pangan dan Pemeriksaan Laboratorium : Ketentuan mengenai jaminan mutu dan pemeriksaan laboratorium terdapat dalam pasal 20, 58, 59 6. Pangan Tercemar : Ketentuan mengenai pangan tercemar terdapat dalam pasal 21, 22, 55, 56, 57Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

MUTU DAN GIZI PANGANKetentuan mengenai mutu & gizi pangan dalam UU Pangan No 7/ 1996

1) Mutu Pangan : nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan dan minuman. Ketentuan mengenai mutu pangan terdapat dalam pasal 1, 24, 25, 26, 55 2) Gizi Pangan : zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Ketentuan mengenai gizi pangan terdapat dalam pasal 1, 27, 28, 58Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

LABEL DAN IKLAN PANGANKetentuan mengenai label dan iklan pangan dalam UU Pangan No 7/1996 1) Label Pangan : setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. 2) Iklan Pangan : setiap keterangan atau pernyataan mengenai pangan dalam bentuk gambar, tulisan, atau bentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran dan atau perdagangan pangan. Ketentuan mengenai label iklan pangan terdapat dalam pasal 1, 30, 31, 32, 33, 34, 55, 58, 59Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

PEMASUKAN DAN PENGELUARAN PANGAN KE DALAM DAN DARI WILAYAH INDONESIA Kewajiban dan Larangan Memasukan Pangan ke wilayah Indonesia diatur Pasal 36 ayat 1 dan 2 Kewenangan Pemerintah untuk menetapkan persyaratan bagi pangan yang masuk ke wilayah Indonesia, bahwa : 1. Pangan telah diuji dan atau diperiksa

2. Pangan dilengkapi dengan dokumen hasil pengujian atau pemeriksaan 3. Pangan terlebih dahulu diuji dan diperiksa di IndonesiaDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

TANGGUNG JAWAB INDUSTRI PANGANTanggung jawab badan usaha yang memproduksi pangan olahan untuk diedarkan dan atau orang perseorangan dalam badan usaha yang diberi tanggung jawab terhadap jalannya usaha tersebut atas keamanan pangan yang diproduksinya terhadap kesehatan orang lain yang mengkonsumsi pangan tersebut [Pasal 41 ayat (1)]. Selanjutnya mengenai tanggung jawab industri pangan diatur oleh pasal 41, 42, 43.Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

PERAN SERTA MASYARAKATMasyarakat memiliki kesempatan untuk berperan seluasluasnya dalam mewujudkan perlindungan bagi orang perseorangan yang mengkonsumsi pangan dan dapat menyampaikan permasalahan, masukan dan atau cara pemecahan mengenai hal-hal di bidang pangan dalam rangka penyempurnaan dan peningkatan sistem pangan (pasal 51 dan 52).

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

PENGAWASANWewenang Pemerintah dalam melaksanakan fungsi pemeriksaan : Memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan atau proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan perdagangan pangan Menghentikan, memeriksa dan mencegah setiap sarana Membuka dan meneliti setiap kemasan pangan Memeriksa setiap buku, dokumen atau catatan lain

Memerintahkan untuk memperlihatkan izin usaha/dokumen lain sejenis [Pasal 53 ayat (2)] Fungsi-fungsi pengawasan diatur dalam pasal 53, 54Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

PERATURAN PEMERINTAH DI BIDANG PANGANPeraturan Pemerintah No. 69, 1999 tentang Label dan Iklan Pangan Peraturan Pemerintah No. 28, 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan.Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

PP 69, 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGANMeliputi : 1. Dasar-dasar pelabelan 2. Keterangan yang dicantumkan pada label 3. Ketentuan tentang nama produk, daftar bahan, berat bersih, nama dan alamat, tanggal kadaluarsa, nomor pendaftaran, kode produksi, kandungan gizi 4. Pelabelan pangan olahan tertentuDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

PP 28, 2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGANMeliputi : BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII KETENTUAN UMUM KEAMANAN PANGAN MUTU DAN GIZI PANGAN PEMASUKKAN DAN PENGELUARAN PANGAN KEDALAM DAN DARI WILAYAH INDONESIA PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PENUTUP

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

PERATURAN/KEPUTUSAN MENTERIPeraturan Perundang-undangan di bidang pangan yang telah ditetapkan antara lain : 1. Produksi dan Peredaran Pangan Permenkes RI No. 329/MenKes/Per/XII/76 tentang Produksi dan Peredaran Makanan Keputusan Menkes RI No. 23/MenKes/SK/I/78 tentang Pedoman Cara Produksi Yang Baik untuk Makanan Keputusan DirJen POM No. 026665/B/SK/VIII/91 tentang Cara Produksi Makanan Bayi dan AnakDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

2. Pendaftaran Pangan Permenkes RI No. Pendaftaran Makanan 382/MenKes/Per/IV/89 tentang

Keputusan Dirjen POM No. 02608/B/VIII/1987 tentang Petunjuk Pelaksanaan Permenkes No. 382, yang menetapkan tata cara untuk mendaftarkan makanan Instruksi Dirjen POM No. HK.00.06.1.00121 tentang Pendaftaran OT, Suplemen Makanan dan Pengendalian PeriklanannyaDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

3. Label dan Periklanan Pangan Peraturan Pemerintah No 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan Permenkes RI No. 79/MenKes/Per/III/78 tentang Label dan Periklanan Makanan Keputusan Dirjen POM No. 02240/B/SK/VII/91 tentang Pedoman Persyaratan Mutu Serta Label dan Periklanan Makanan

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

4. Bahan Tambahan Pangan Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan Keputusan Dirjen POM No.02592/B/SK/VIII/91 tentang Penggunaan Bahan Tambahan Makanan Keputusan Dirjen POM No. 02593/B/SK/XII/91 tentang Tata Cara Pendaftaran Produsen Keputusan Dirjen POM No dan Produk Bahan Tambahan Makanan Keputusan Dirjen POM No. 02594/B/SK/VIII/91 tentang Impor Bahan Tambahan MakananDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

Keputusan Dirjen POM No. 01415/B/SK/IV/91 tentang Tanda Khusus Pewarna Makanan Permenkes RI Pemanis Buatan No. 208/MenKes/Per/IV/85 tentang

Permenkes RI. No. 239/MenKes/Per/V/85 tentang Zat Warna Tertentu yang Dinyatakan Sebagai Bahan Berbahaya Keputusan Dirjen POM No. 00386/C/SK/II/90 tentang Perubahan Lampiran Permenkes No. 239Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

5. Minuman Beralkohol Keputusan Presiden No.3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol Keputusan Menkes RI No. 282/MenKes/SK/II/1998 tentang Standar Mutu Produksi Minuman Beralkohol Keputusan Menperindag No. 359/MPP/Kep/10/1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Produksi Impor, Pengedaran dan Penjualan Minuman Beralkohol.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

6. Penganti Air Susu Ibu (PASI) Permenkes RI 273/Menkes/SK/IV/1997 tentang Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu Keputusan Dirjen POM No. 02664/91 tentang Persyaratan Mutu Penganti Air Susu Ibu Keputusan Dirjen POM No. 02665/91 tentang Cara Produksi Makanan Bayi dan Anak

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

7. Garam Beryodium Permenkes RI No.110/Menkes/Per/XI/75 tentang Iodisasi Garam Konsumsi Keputusan Menkes RI No. 165/Menkes/Per/SK/II/86 tentang Persyaratan Garam Beryodium Surat Keputusan Dirjen POM No. 02942/B/SK/IX/1986 tentang Petunjuk Pelaksanaan Teknis Pengawasan Mutu Garam Beryodium di Tingkat Distribusi/Konsumen

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

8. Makanan Iradiasi Ketentuan mengenai makanan iradiasi telah diatur pada Undang-undang tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaannya. Permenkes RI No. Makanan Iradiasi 9. Makanan Impor Keputusan Menkes RI No. 00474?B/II/87 tentang Keharusan Menyertakan Sertifikat Kesehatan dan Sertifikat Bebas Radiasi untuk Makanan ImporDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

826/Menkes/Per/XII/76

tentang

10. Ikan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 1990 tentang Penyederhanaan Tata Cara Pengujian Mutu Ikan Segar dan Ikan Beku Untuk Ekspor Keputusan Menkes RI No. 397/Menkes/SK/VIII/1990 tentang Pelaksanaan Keputusan Bersama Menteri Pertanian, Menteri Kesehatan dan Menteri Perdagangan

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

11. Batas Maksimum Cemaran Keputusan Dirjen POM No. 03726/B/SK/VII/89 tentang Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam Makanan Keputusan Dirjen POM No. 03725/B/SK/VII/89 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

12. Makanan Kedaluwarsa Permenkes RI No. 180/Menkes/Per/IV/85 tentang Makanan kedaluwarsa Surat Keputusan Dirjen POM No. 01323/B/SK/1985 tentang Petunjuk Pelaksanaan Permenkes RI No. 180 Surat Keputusan Dirjen POM No. 02591/B/SK/VIII/91 tentang Perubahan Lampiran Permenkes RI No. 180Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

PENUTUPBERBAGAI PERANGKAT PERATURAN YANG SAAT INI BERLAKU DI INDONESIA DIHARAPKAN BERMUARA PADA KEAMANAN PANGAN

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI

INFORMASI LEBIH LANJUT ?

Silakan hubungi:Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan R.I. Jalan Percetakan Negara 23, Jakarta 10560 Telp : 021 42878701, 42803516, 428 75738, 425 9624 Fax : 021 42878701. email : [email protected] Balai Besar/Balai POM di seluruh IndonesiaDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III, Badan POM RI