7. Model Pembelajaran Inovatif

download 7. Model Pembelajaran Inovatif

of 67

Transcript of 7. Model Pembelajaran Inovatif

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    1/67

    MODEL-MODEL

    PEMBELAJARAN INOVATIF

    DI TK

    Dr. RACHMA HASIBUAN, M.Kes

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    2/67

    MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF

    A. Tujuan:

    Mendeskripsikan model-model pembelajaran yang dapat diterapkan

    pada pembelajaran di kelas.

    Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-

    langkah pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran tertentu.

    Menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model

    pembelajaran tertentu pada pembelajaran nyata di kelas (real teaching)

    B. Pendahuluan

    Diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut para

    guru untuk menyelenggarakan pembelajaran yang bervariasi di kelas. Hal ini dapat

    tercipta jika para guru memahami dan menguasai beberapa model pembelajaran baik

    secara teoritis maupun dari segi praktis. Adanya pembelajaran yang bervariasi

    diharapkan dapat lebih membangkitkan semangat dan aktivitas siswa dalam belajar,

    supaya kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum dapat dicapai oleh siswa.

    Pada modul ini akan diberikan uraian singkat tentang beberapa model-model

    pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran di kelas. Model-model

    pembelajaran tersebut meliputi Pengajaran Langsung (DI= Direct Instruction),

    Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) dan Pengajaran Berdasarkan Masalah

    (PBI=Problem Base Instruction) serta inkuiri atau belajar melalui penemuan.

    Pada modul ini juga diberikan contoh-contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) yang menerapkan keempat model pembelajaran tersebut di atas. Hal ini

    dimaksudkan untuk memberi contoh kepada para guru dalam mengembangkan RPP di

    sekolah masing-masing dengan menerapkan model pembelajaran tertentu.

    C. Pengajaran Langsung

    Pengajaran langsung banyak diilhami oleh teori belajar sosial yang juga sering

    disebut belajar melalui observasi. Arends (1997) menyebutnya sebagai teoripemodelan tingkah laku. Tokoh lain yang menyumbang dasar pengembangan model

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    3/67

    pengajaran langsung John Dolard dan Neal Miller serta Albert Bandura yang

    mempercayai bahwa sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara

    selektif dan mengingat tingkah laku orang lain.

    Pemikiran mendasar dari model pengajaran langsung adalah bahwa siswa belajar

    dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan tingkah laku gurunya.

    Atas dasar pemikirian tersebut hal penting yang harus diingat dalam menerapkan

    model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang

    terlalu kompleks.

    Para pakar pada umumnya membedakan pengetahuan menjadi dua yaitu,

    pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif adalah

    pengetahuan tentang sesuatu. Sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan

    tentang bagaimana melakukan sesuatu. Supaya ungkapan tentang pengetahuan

    deklaratif dan prosedural lebih jelas marilah kita amati sebuah neraca. Neraca apapun

    pasti tersusun atas bagian-bagian yang menyusunnya. Bagian-bagian tersebut meliputi

    dasar atau kaki neraca, lengan neraca, piring neraca dan bagian-bagian lain. Masing-

    masing bagian tersebut mempunyiai fungsi tertentu, yang pada akhirnya mendukung

    fungsi neraca tersebut. Pengetahuan tentang bagian-bagian neraca dan fungsi masing-

    masing bagian tersebut merupakan pengetahuan deklaratif.

    Neraca digunakan dengan prosedur atau langkah-langkah yang tepat, supaya

    memberikan hasil yang akurat. Pada langkah awal menggunakan neraca kita harus

    mengenolkan neraca tersebut, atau menyeimbangkan lengan neraca secara tepat.

    Langkah selanjutnya adalah meletakkan anak timbangan yang massanya kita prediksi

    hampir sama dengan massa benda yang kita timbang. Selanjutnya kita meletakkan

    benda dan menemukan massa benda yang kita timbang tersebut. Langka-langkah

    dalam menggunakan neraca tersebut merupakan pengetahuan prosedural. Dalam

    menerapkan model pengajaran langsung hendaknya kita menyederhanakan baikpengetahuan deklaratif maupun pengetahuan prosedural yang akan kita sampaikan

    kepada siswa.

    Pengajaran langsung dicirikan oleh sintaks tertentu. Pada Tabel 1 berikut ini dapat

    dicermati sintaks model pengajaran langsung dan peran guru pada tiap-tiap sintaks

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    4/67

    Tabel 1. Sintaks Model Pengajaran Langsung

    Fase Peran Guru1. Menyampaikan tujuan dan

    mempersiapkan siswa.

    Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

    informasi latar belakang pelajaran,pentingnya pelajaran, mempersiapkansiswa untuk belajar.

    2. Mendemonstrasikan keterampilan(pengetahuan prosedural) ataumempresentasikan pengetahuan(deklaratif)

    Guru mendemonstrasikan keterampilandengan benar, atau menyajikan informasitahap demi tahap.

    3. Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberibimbingan pelatihan

    4. Mengecek pemahaman danmemberikan umpan balik Guru mengecek apakah siswa telahberhasil melakukan tugas dengan baik,memberi umpan balik.

    5. memberikan kesempatan untukpelatihan lanjutan dan penerapan

    Guru mempersiapkan kesempatanmelakukan pelatihan lanjutan, dengan

    perhatian khusus pada penerapan kepadasituasi lebih kompleks dan kehidupansehari-hari.

    Uraian singkat tentang pengajaran langsung diharapkan dapat diterapkan dalammengajarkan prosedur kerja tertentu, langkah-langkah penggunaan alat tertentu atau

    materi-materi pelajaran yang sederhana dan tidak terlalu kompleks.

    D. Pembelajaran Kooperatif

    Pembelajaran kooperatif adalah suatu pilihan dalam melaksanakan pembelajaran.

    Banyak model pembelajaran kooperatif yang dapat dipilih oleh guru dalam berinteraksi

    dengan siswa untuk membahas sesuatu konsep/pengetahuan. Untuk memahami tentangkonsep dan langkah-langkah pembelajaran kooperatif, dapat dicermati dalam bahasan

    berikut ini.

    Penggunaan pendekatan konstruktivistik dalam pembelajaran menerapkan

    pembelajaran kooperatif secara luas. Berdasarkan teori ini bahwa siswa diharapkan

    menemukan kemudahan dalam memahami konsep-konsep yang sulit dengan cara saling

    mendiskusikan masalah tersebut dengan teman belajarnya. Pembelajaran kooperatif

    (cooperative learning) mengacu pada metode pembelajaran yang menempatkan siswa

    bekerja sama dalam kelompok kecil yang saling membantu dalam belajar (Slavin, 1995).

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    5/67

    Lebih lanjut dikatakan bahwa banyak terdapat pembelajaran kooperatif yang berbeda satu

    dengan yang lainnya. Kebanyakan melibatkan siswa dalam 1 kelompok yang terdiri atas 4

    siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda. Pembelajaran kooperatif yang

    dikemukakan oleh Slavin ini berdasar pada teori Vygotsky, yaitu bahwa anak usia

    setingkat melakukan kolaborasi dengan tingkat kesulitan berkisar dalam Zona of

    Proximal Development (ZPD) hasilnya lebih baik dari pada bekerja sendiri-sendiri karena

    dengan kolaborasi menghasilkan perkembangan kognitif (Moll, 1994). Kolaborasi ini

    dapat dilakukan dengan teman sebaya (peer colaboration), dan dampak dialog dengan

    teman sebaya ini adalah terjadinya pertukaran gagasan dengan penuh kerja sama, saling

    memperoleh kesempatan dan tidak otoriter.

    Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

    Guru perlu memperhatikan langkah-langkah, agar dapat memperoleh hasil yang

    optimal. Arends (1997) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif seperti

    tersaji pada tabel 2.

    Tabel 2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

    Fase Tingkah laku GuruFase 1Menyampaikan tujuan dan memotivasi

    siswa

    Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yangingin dicapai pada pelajaran tersebut dan

    memotivasi siswa belajar.

    Fase 2Menyajikan informasi

    Guru menyajikan informasi kepada siswa denganjalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

    Fase 3Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

    Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caramembentuk kelompok belajar dan membantusetiap kelompok agar melakukan transisi secaraefisien.

    Fase 4

    Membimbing kelompok bekerja dan belajar

    Guru membimbing kelompok-kelompok belajar

    pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.Fase 5Evaluasi

    Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materiyang telah dipelajari atau masing-masingkelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

    Fase 6Memberikan penghargaan

    Guru mencari cara-cara untuk menghargai baikupaya maupun hasil belajar individu dankelompok.

    Sumber: Arends (1997)

    Berbagai macam pembelajaran kooperatif telah dikembangkan dan diteliti yang

    sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Model pembelajaran kooperatif yangpaling luas dievaluasi (Slavin, 1995), seperti berikut ini.

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    6/67

    1. Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

    Student Teams-Achievement Divisions (STAD) atau Tim Siswa-Kelompok

    Prestasi. Dalam STAD (Slavin, 1995), siswa ditempatkan dalam tim belajar

    beranggotakan 4 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis

    kelamin, dan suku. Guru menyajikan pembelajaran, dan kemudian siswa bekerja di dalam

    tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran

    tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi tesebut, pada waktu kuis ini

    mereka tidak dapat saling membantu.

    Skor siswa dibandingkan dengan rata-rata skor yang lalu mereka sendiri, dan poin

    diberikan berdasarkan pada seberapa jauh siswa dapat menyamai atau melampaui prestasi

    yang pernah dicapai sebelumnya. Poin tiap anggota tim ini dijumlah untuk mendapatkan

    skor tim, dan tim yang mencapai kriteria tertentu dapat diberi sertifikat atau ganjaran yang

    lain.

    2. Team-Assisted Individualization (TAI)

    Team-Assisted Individualization (TAI) atau Pengajaran individual Dibantu-Tim

    (Slavin, Leavy, dan Madden, 1985) sama dengan STAD dalam penggunaan tim belajar 4-

    anggota-berkemampuan-campur dan diberi sertifikat untuk tim yang berkinerja tinggi.

    Perbedaannya adalah bila STAD menggunakan 1 langkah pengajaran di kelas, TAI

    menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual.

    3. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

    Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) atau Pengajaran

    Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis CIRC (Steven dan Slavin, 1995a) adalah

    suatu program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca danmenulis untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar. Siswa bekerja dalam 1 tim belajar

    kooperatif beranggotakan 4 orang. Mereka telibat dalam serangkaian kegiatan bersama,

    termasuk saling membacakan satu dengan yang lain, membuat prediksi tentang

    bagaimana cerita naratif akan muncul, mereka saling membuat ikhtisar satu dengan yang

    lain, menulis tanggapan terhadap cerita, dan berlatih pengejaan serta perbendaharaan

    kata. Mereka juga bekerja sama untuk memahami ide pokok dan ketrampilan pemahaman

    yang lain.

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    7/67

    4. Jigsaw

    Pada Jigsaw (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, dan Snapp, 1978), siswa

    dikelompokkan ke dalam tim yang beranggotakan 6 orang yang mempelajari materi

    akademik yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub-bab. Sebagai misal, membahas

    tentang geografis negara Indonesia dapat dibagi menjadi pengelompokan pulau dan

    kepulauan di Indonesia, gunung berapi yang masih aktif dan non aktif, sungai terpanjang

    atau terlebar pada setiap propinsi, laut dan lautan, selat, teluk dan semenanjung yang ada

    pada setiap pulau. Setiap anggota tim membaca sub-bab yang ditugaskan. Kemudian

    anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari sub-bab yang sama bertemu dalam

    kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikan sub-bab mereka. Kemudian para siswa itu

    kembali ke tim asal mereka dan bergantian mengajar teman 1 tim mereka tentang sub-

    bab mereka. Karena satu-satunya cara siswa dapat belajar sub-bab lain selain dari sub-bab

    yang mereka pelajari adalah dengan mendengarkan dengan sungguh-sungguh teman 1 tim

    mereka, mereka termotivasi untuk mendukung dan menunjukkan minat terhadap apa yang

    telah dipelajari teman 1 timnya. Modifikasi dari pendekatan ini disebutJigsaw II(Slavin,

    1994), siswa bekerja sama dalam satu tim beranggotakan 4 atau 5 orang seperti pada

    STAD. Sebagai gantinya setiap siswa ditugasi mempelajari satu sub bab dari sebuah buku,

    cerita singkat, atau sebuah riwayat hidup. Sementara itu, setiap siswa ditugasi

    mempelajari suatu topik agar menjadi pakar dalam topik itu. Siswa dengan topik yang

    sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikan topik tersebut.

    Setelah itu mereka kembali ke tim mereka masing-masing untuk secara bergantian

    mengajarkan apa yang mereka pelajari kepada teman dalam 1 tim mereka. Siswa itu

    diberi kuis secara individual, yang menghasilkan skor tim seperti pada STAD.

    5. Belajar Bersama atauLearning Together.

    Belajar bersama atau Learning Together adalah suatu model pembelajarankooperatif yang dikembangkan oleh David Johnson dan Roger Johnson (1994). Model ini

    melibatkan siswa yang bekerja dalam kelompok-kelompok beranggota 4 atau 5 orang

    yang heterogen menangani tugas tertentu. Kelompok-kelompok tersebut menyerahkan 1

    hasil kelompok. Mereka menerima pujian dan ganjaran berdasarkan pada hasil kelompok

    tersebut.

    6. Penelitian Kelompok atau Group Investigation.

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    8/67

    Penelitian Kelompok atau Group Investigation (Sharan dan Sharan, 1992)

    merupakan suatu rencana organisasi kelas umum. Di dalam tatanan ini siswa bekerja

    dalam kelompok-kelompok kecil menggunakan inkuiri kooperatif (pembelajaran

    kooperatif bercirikan penemuan), diskusi kelompok, dan perencanaan serta proyek

    kooperatif. Setiap kelompok terdiri dari 2 sampai 6 anggota yang dibentuknya sendiri.

    Setelah memilih beberapa sub topik dari sebuah bab yang sedang dipelajari seluruh kelas,

    kelompok-kelompok itu memecahkan sub topik mereka menjadi tugas-tugas individual

    dan melaksanakan kegiatan yang diperlukan untuk mempersiapkan laporan kelompok.

    Setiap kelompok kemudian membuat presentasi atau peragaan untuk mengkomunikasikan

    temuannya kepada seluruh kelas.

    7. Student Teams-Achiement Divisions (STAD)

    Model STAD, dapat dipilih dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif.

    Metode STAD telah dikembangkan oleh Slavin (1995), siswa ditempatkan dalam tim

    belajar beranggotakan 4 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis

    kelamin, dan suku (etnis). Selanjutnya dikatakan guru menyajikan pelajaran, dan

    kemudian siswa bekerja di dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota

    tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya, seluruh siswa dikenai kuis tentang

    materi itu, pada waktu kuis ini mereka tidak dapat saling membantu.

    Di bawah ini (Slavin, 1995; Nur dan Wikandari, 2000) mengemukakan langkah-

    kangkah melaksanakan model STAD dalam pembelajaran.

    a. Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok

    Dalam 1 kelompok, masing-masing terdiri atas 4 anggota dan jika jumlah siswa

    tidak habis dibagi 4, dapat pula 1 kelompok 5 anggota. Mengurutkan mereka dari atas ke

    bawah berdasarkan kinerja akademik tertentu (misalnya skor tes atau Indeks Prestasi) danmembagi daftar siswa yang telah urut itu menjadi 4. Kemudian 1 siswa dari tiap

    perempatan itu sebagai anggota tiap tim, perlu dipastikan bahwa tim-tim yang terbentuk

    itu berimbang menurut jenis kelamin dan asal suku.

    Guru membuat Lembar Kegiatan siswa (LKS) dan Kuis Pendek

    Untuk kepentingan diskusi kelompok pada mata pelajaran yang telah direncanakan

    diajarkan, guru membuat LKS dan kuis pendek. Selama belajar kelompok (1 atau 2

    periode kelas) tugas anggota tim adalah menguasai secara tuntas materi yangdipresentasikan guru dan membantu anggota tim mereka mengusai secara tuntas materi

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    9/67

    tersebut. Siswa mendapat LKS atau bahan ajar lain yang dapat mereka gunakan untuk

    latihan ketrampilan yang sedang diajarkan dan menilai diri mereka sendiri dan anggota

    tim mereka.

    Pada saat guru menjelaskan STAD kepada kelas, guru membacakan tugas-tugas

    yang harus dikerjakan tim seperti di bawah ini.

    1) Meminta anggota tim bekerja sama mengatur tempat duduk, dan memberi

    kesempatan 10 menit kepada siswa untuk memilih nama tim mereka.

    2) Guru membagi LKS atau bahan ajar lain (dua set untuk tiap tim). Dalam

    penelitian ini yang akan dibagikan oleh guru untuk dibahas oleh siswa dalam

    diskusi kelompok adalah modul pembelajaran geografi beserta LKS kelompok.

    3) Menganjurkan pada tiap-tiap tim bekerja dalam duaan (berpasangan) atau tigaan.

    Apabila mereka sedang mengerjakan tugas, setiap siswa dalam satu pasangan atau

    tigaan hendaknya mengerjakan tugas itu dan kemudian saling mengecek

    pekerjaannya di antara teman dalam pasangan atau tigaan itu. Apabila ada siswa

    yang tidak dapat mengerjakan tugas itu, teman 1 tim siswa memiliki tanggung

    jawab untuk menjelaskan tugas itu.

    4) Guru menekankan pada siswa bahwa mereka tidak boleh mengakhiri kegiatan

    belajar sampai mereka yakin bahwa seluruh anggota tim mereka dapat

    menjawab/mengerjakan tugas 100% benar tugas kuis tersebut.

    5) Guru memastikan siswa memahami bahwa LKS itu untuk belajar bukan untuk

    diisi dan dikumpulkan. Oleh karena itu penting bagi siswa pada akhirnya

    diberikan umpan balik atas tugas yang telah diselesaikan oleh kelompok.

    6) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk saling menjelaskan

    jawaban/pekerjaan mereka.

    7) Apabila siswa memiliki pertanyaan, mintalah mereka mengajukan pertanyaan itu

    kepada 1 timnya, sebelum mengajukan kepada guru.8) Pada saat siswa sedang bekerja dalam tim, sebaiknya guru berkeliling untuk

    mengamati dari dekat pada tiap tim secara bergantian.

    9) Bila tiba saatnya memberikan kuis, guru membagikan kuis atau bentuk evaluasi lain

    dan memberikan cukup waktu untuk dilesaikan oleh setiap individu.

    10) Skor tim pada STAD didasarkan pada peningkatan skor anggota tim dibandingkan

    skor yang lalu mereka sendiri.

    11) Setelah guru menghitung skor untuk tiap siswa dan skor tim, maka guru berkewajibanmemberikan pengakuan prestasi tim. Tim yang berprestasi dalam suatu topik atau

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    10/67

    pokok bahasan yang telah dibelajarkan diberi penghargaan oleh guru. Penghargaan itu

    dapat berupa pujian atau bentuk yang lain.

    E. Pengajaran Berdasarkan Masalah

    Model pengajaran berdasarkan masalah lebih kompleks dibandingkan dua model

    yang telah diuraikan sebelumnya. Model pengajaran berdasarkan masalah mempunyai

    ciri umum yaitu menyajikan kepada siswa tentang masalah yang autentik dan

    bermakna yang akan memberi kemudahan kepada para siswa untuk melakukan

    penyelidikan dan inkuiri. Model ini juga mempunyai beberapa ciri khusus yaitu

    adanya pengajuan pertanyaan atau masalah, berfokus pada keterkaitan antar disiplin

    ilmu, penyelidikan autentik, menghasilkan produk/karya dan memamerkan produk

    tersebut serta adanya kerja sama. Masalah autentik adalah masalah yang terdapat

    dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat langsung jika ditemukan

    penyelesaiannya. Sebagai contoh masalah autentik adalah bagaimanakah kita dapat

    memperbanyak bibit bunga mawar dalam waktu yang singkat supaya dapat memenuhi

    permintaan pasar Apabila pemecahan terhadap masalah ini ditemukan, maka akan

    memberikan keuntungan secara ekonomis. Masalah seperti bagaimanakah

    kandungan klorofil daun pada tumbuhan-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang

    tingkat intensitas cahanyanya berbeda merupakan masalah akademis yang apabila

    ditemukan jawabannya belum dapat memberi manfaat praktis secara langsung.

    Apabila anda melihat seekor ikan yang berenang di akuarium, maka apakah

    masalah autentik dan masalah akademik yang dapat dirumuskan dari pengamatan ikan

    tersebut. Masalah autentik yang muncul dapat meliputi, bagaimanakah komposisi

    ransum pakan ikan supaya menghasilkan pertumbuhan badan ikan yang maksimal,

    atau bagaimanakah ransum pakan yang menghasilkan warna tubuh ikan yang lebih

    cerah sehingga ikan tersebut lebih mahal jika dijual. Adapun masalah akademik yangmuncul meliputi bagaimanakah pengaruh suhu air terhadap kecepatan membuka dan

    menutupnya insang pada ikan, bagaimanakah pengaruh adanya zat polutan terhadap

    kecepatan motilitas ikan dan masalah-masalah lain yang tidak langsung bermanfaat

    dalam kehidupan sehari-hari.

    Masalah autentik sangat menarik minat siswa sebagai subyek belajar, karena

    terkait dengan kehidupan mereka dan bermanfaat bagi dirinya. Dengan mengangkat

    masalah-masalah autentik ke dalam kelas, maka pembelajaran akan lebih bermakna.

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    11/67

    Adapun landasan teoritik dan empirik model pengajaran berdasarkan masalah

    adalah gagasan dan ide-ide para ahli seperti Dewey dengan kelas demokratisnya,

    Piaget yang berpendapat bahwa adanya rasa ingin tahu pada anak akan memotivasi

    anak untuk secara aktif membangun tampilan dala otak mereka tentang lingkungan

    yang mereka hayati, Vygotsky yang merupakan tokoh dalam pengembangan konsep

    konstruktivisme yang merupakan konsep yang dianut dalam model pengajaran

    berdasarkan masalah.

    Model pengajaran berdasarkan masalah juga mempunyai sintaks yang dapat

    dicermati dalam Tabel 3 berikut ini.

    Tabel 3. Sintaks Model Pengajaran Berdasarkan Masalah

    Tahap Tingkah Laku Guru

    Tahap 1Orientasi siswa kepada masalah

    Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,menjelaskan logistik yang dibutuhkan,memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas

    pemecahan masalah yang dipilihnya.

    Tahap 2Mengorganisasi siswa untuk belajar

    Guru membantu siswa mendefinisikan danmengorganisasi tugas belajar yang berhubungandengan masalah tersebut.

    Tahap 3Membimbing penyelidikan individualmaupun kelompok

    Guru mendorong siswa untuk mengumpulkaninformasi yang sesuai, melaksanakaneksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan

    pemecahan masalah.

    Tahap 4Mengembangkan dan menyajikan hasilkarya

    Guru membantu siswa dalam merencanakan danmenyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,video, dan model dan membantu mereka untuk

    berbagi tugas dengan temannya.

    F. Inkuiri atau Belajar Melalui Penemuan

    Para siswa dapat belajar menggunakan cara berpikir dan cara bekerja para

    ilmuwan dalam menemukan sesuatu. Tokoh-tokoh dalam belajar melalui penemuan

    ini antara lain adalah Bruner, yang merupakan pelopor pembelajaran penemuan.

    Pembelajaran penemuan merupakan suatu model pengajaran yang menekankan

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    12/67

    pentingnya membantu siswa memahami struktur atau ide kunci dari suatu disiplin

    ilmu, perlunya siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran, dan suatu keyakinan

    bahwa pembelajaran yang sebenarnya akan terjadi melalui penemuan pribadi. Tokoh

    lain adalah Richard Suchman yang mengembangkan suatu pendekatan yang disebut

    latihan inkuiri. Dengan pengajaran ini guru menyajikan kepada siswa suatu teka-teki

    atau kejadian-kejadian yang menimbulkan konflik kognitifdan rasa ingin tahu siswa

    sehingga merangsang mereka melakukan penyelidikan.

    Tabel 4 berikut ini adalah sintaks dan tingkah laku guru dalam model belajar

    melalui penemuan.

    Tabel 4. Sintaks Model Belajar Melalui Penemuan

    Tahap Tingkah Laku GuruTahap 1Observasi untuk menemukanmasalah

    Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yangmemungkinkan siswa menemukan masalah.

    Tahap 2Merumuskan masalah

    Guru membimbing siswa merumuskan masalahpenelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yangdisajikannya.

    Tahap 3Mengajukan hipotesis

    Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesisterhadap masalah yang telah dirumuskannya.

    Tahap 4Merencanakan pemecahan masalah(melalui eksperimen atau cara lain)

    Guru membimbing siswa untuk merencanakan peme-cahan masalah, membantu menyiapkan alat dan bahanyang diperlukan dan menyusun prosedur kerja yangtepat.

    Tahap 5Melaksanakan eksperimen (ataucara pemecahan masalah yang lain)

    Selama siswa bekerja guru membimbing danmemfasilitasi.

    Tahap 6Melakukan pengamatan dan

    pengumpulan data

    Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentanghal-hal yang penting dan membantu mengumpulkan danmengorganisasi data.

    Tahap 7

    Analisis data

    Guru membantu siswa menganalisis data supaya

    menemukan sesuatu konsep

    Tahap 8Penarikan kesimpulan atau

    penemuan

    Guru membimbing siswa mengambil kesimpulanberdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yangingin ditanamkan.

    Demikianlah sekilas uraian tentang beberapa model pembelajaran yang dapat dipilih

    oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran.

    G. Kegiatan dan Contoh-Contoh Model Pembelajaran

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    13/67

    Pada bagian ini akan diberikan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan keempat model pembelajaran seperti telah

    diuraikan di atas. Dengan adanya contoh-contoh ini diharapkan anda dapat menyusun

    RPP lain yang lebih baik sehingga dapat diselenggarakan pembelajaran di kelas yang

    menarik dan berkualitas.

    a. Contoh RPP Model Pengajaran Langsung

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran : Sistem Pernapasan Hewan

    Sekolah : SD dan MI

    Mata Pelajaran : Sains

    Kelas/Semester : V/1

    Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami alat-alat tubuh bagian dalam

    (organ) manusia dan hewan, cara tumbuhan hijau membuat

    makanan dan dapat mengembangkan kemampuan

    mengaitkan ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan,

    teknologi, dan masyarakat, serta menyadari pentingnya

    pelestarian jenis makhluk hidup untuk mencegah

    kepunahan.

    A. Kompetensi Dasar

    1.Mendeskripsikan alat-alat tubuh bagian dalam manusia (organ pernapasan,

    pencernaan, dan peredaran darah)

    Indikator Menjelaskan proses keluar masuknya udara pernapasan pada manusia

    Mendeskripsikan fungsi masing-masing organ pada sistem pernapasan

    Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran (1 x pertemuan)

    Model dan Metode Pembelajaran:

    Model Pembelajaran

    - Pengajaran Langsung dengan menerapkan strategi belajarmenggarisbawahi.

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    14/67

    Metode Pembelajaran

    - Diskusi

    Langkah Kegiatan Pembelajaran

    A. Pendahuluan (5 menit)

    1. Memotivasi siswa dengan menunjukkan beberapa gambar hewan

    ( belalang, cacing tanah, ikan, katak, kadal dan burung). Guru bertanya kepada

    siswa tentang beberapa aspek penting pada sistem pernapasan manusia yang

    telah diketahui siswa. Selanjutnya guru berdiskusi dengan siswa tentang

    bagaimana cara bernapas hewan-hewan pada gambar yang ditunjukkan itu.

    (Fase 1)

    2. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai hari ini, yaitu mengetahui sistem

    pernapasan beberapa hewan dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan

    pernapasan. (Fase 1)

    B. Inti (60 menit)

    1. Guru memodelkan cara menggarisbawahi bagian-bagian yang penting pada

    Buku Siswa tentang pernapasan beberapa hewan. Pemodelan dilakukan per

    halaman dan ditirukan siswa juga per halaman. (Fase 2)

    2. Membimbing pelatihan awal dengan meminta satu atau

    dua siswa untuk menirukan apa yang dilakukan guru, yaitu menggarisbawahi

    bagian yang penting pada Buku Siswa tentang pernapasan beberapa

    hewanpada halaman selanjutnya. (Fase 3)

    3. Guru meminta semua siswa untuk menggarisbawahi

    bagian-bagian penting pada Buku Siswa tentang pernapasan beberapa

    hewan sampai halaman yang telah ditentukan dan mengamati kebenaran hasil

    kerja para siswa. Apabila ada hal-hal yang kurang tepat, guru segeramembenarkan. Hal ini dilakukan untuk mengecek pemahaman dan memberi

    umpan balik. (Fase 4)

    4. Pelatihan lanjutan dan penerapan tentang apa yang telah

    dipelajari para siswa, diberikan oleh guru dengan cara memberi tugas kepada

    para siswa untuk menjawab pertanyaan yang relevan seperti apakah alat

    pernapasan pada ikan, bagaimana proses keluar-masuknya udara pernapasan

    pada burung dan sebagainya. (Fase 5)C. Penutup (15 menit)

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    15/67

    Membimbing siswa merangkum butir-butir penting pembelajaran hari ini tentang

    sistem pernapasan pada beberapa hewan. Pada bagian penutup dapat juga menugaskan

    siswa untuk mengerjakan beberapa soal yang relevan yang telah dibuat oleh guru

    secara tertulis.

    Sumber Pembelajaran

    Buku siswa Sains SD & MI tentang sistem pernapasan pada beberapa hewan

    Lembar Penilaian yang berisi butir-butir soal yang relevan

    Alat dan Bahan

    Gambar cacing, balalang, ikan, katak, kadal dan burung (untuk

    kegiatan motivasi)

    Buku Kegiatan

    Daftar Pustaka

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006, BSNP Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,

    Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)Panduan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah

    Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran Ilmu Pengentahuan Alam,

    Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006, Kurikulum 2006 Standar Kompetensi MataPelajaran Sain Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiyah, Depertemen PendidikanNasional, Jakarta.

    Mengetahui: Guru Mata Pelajaran IPAKepala SD ..........

    __________________ ____________________

    NIP.................. NIP......................

    b.Contoh RPP Model Pembelajaran Kooperatif

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    16/67

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran: Sistem Pernapasan Manusia

    Sekolah : SD dan MI

    Mata Pelajaran : Sains

    Kelas/Semester : V/1

    Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami alat-alat tubuh bagian dalam

    (organ) manusia dan hewan, cara tumbuhan hijau membuat

    makanan dan dapat mengembangkan kemampuan

    mengaitkan ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan,

    teknologi, dan masyarakat, serta menyadari pentingnya

    pelestarian jenis makhluk hidup untuk mencegah

    kepunahan.

    A. Kompetensi Dasar

    2.Mendeskripsikan alat-alat tubuh bagian dalam manusia (organ pernapasan,

    pencernaan, dan peredaran darah)

    B. Indikator

    Menjelaskan proses keluar masuknya udara pernapasan pada manusia

    Mendeskripsikan fungsi masing-masing organ pada sistem pernapasan

    Membuat prediksi/ramalan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang

    dimilikinya.

    Merancang kegiatan untuk membuat model mesin pernapasan sederhana secara

    mandiri atau dalam kelompok.

    Membuat suatu karya atau alat untuk memvisualisasi proses keluar masuknya

    udara pernapasan pada manusia.

    Menguji coba hasil karya yang berupa model mesin pernapasan sederhana yang

    telah dibuat.

    Menyempurnakan hasil karya yang berupa model mesin pernapasan sederhana

    berdasarkan hasil uji coba.

    C. Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran (1 x pertemuan)

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    17/67

    D. Model dan Metode Pembelajaran:

    1. Model Pembelajaran

    - Pembelajaran Kooperatif

    2. Metode Pembelajaran

    Diskusi

    Eksperimen

    E. Langkah Kegiatan Pembelajaran

    A. Pendahuluan ( 10 menit)

    1. Memotivasi siswa dengan meminta para siswa duduk salingberhadapan dengan temannya. Masing-masing siswa memegang dadanya

    sendiri sambil mengamati dada pasangannya. Pasangan siswa tersebut diminta

    ambil napas dalam-dalam, merasakan apa yang terjadi pada tubuhnya dan

    mengamati apa yang terjadi pada tubuh temannya. Selanjutnya guru

    menanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan denga kegiatan yang baru

    dilakukan seperti alat-alat tubuh apakah yang terlibat pada saat bernapas, zat

    yang dihirup dan dihembuskan pada saat bernapas, perubahan pada dada dan

    perut pada saat menghirup dan menghembuskan napas dan pertanyaan lain

    yang berkaitan dengan pernapasan. (Fase 1)

    2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai hari

    ini, yaitu mempelajari sistem pernapasan khususnya pada manusia. Dan

    melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pernapasan. (Fase 1)

    B. Inti ( 60 menit)

    1. Guru menyajikan informasi dengan cara menjelaskan beberapa konsep yang

    penting tentang sistem pernapasan pada manusia seperti yang terdapat pada

    Buku Siswa tentang pernapasan pada manusia. (Fase 2)

    2. Selanjutnya guru menjelaskan hal-hal penting yang berkaitan dengan Model

    Mesin Pernapasan seperti yang terdapat pada gambar di bawah ini. (Fase 2)

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    18/67

    3. Guru mengelompokkan siswa. Satu kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Kepada

    wakil masing-masing kelompok diminta mempersiapkan alat dan bahan yang

    diperlukan dan selanjutnya meminta kelompok-kelompok siswa untuk

    membuat Model Mesin Pernapasan. (Fase 3)

    4. Selama siswa bekerja, guru membimbing dan memfasilitasi. Bimbingan

    tersebut untuk memperjelas petunjuk cara pembuatan model mesin pernapasan

    secara tepat, cara mendemonstrasikan model mesin pernapasan yang telah

    dibuat siswa untuk memvisualisasi proses keluar masuknya udara pernapasan

    pada tubuh manusia, mengarahkan siswa dalam pengambilan data, analisis

    data dan penarikan kesimpulan. (Fase 4)

    5. Langkah evaluasi ditempuh guru dengan cara memberi kesempatan kepada

    satu atau dua kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya, yang berupa

    model mesin pernapasan hasil kerja kelompok itu, demonstrasi penggunaan

    model mesin pernapasan yang telah dibuat, data, analisis data dan kesimpulan

    yang dibuat oleh kelompok itu. Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada

    kelompok lain untuk menanggapi presentasi tersebut. Guru juga memberi

    umpan balik untuk menunjukkan model mesin pernapasan yang benar,

    demonstrasi penggunaan model mesin pernapasan yang tepat, data, analisis

    dan kesimpulan yang seharusnya diperoleh kelompok kerja siswa. Guru jugamemberi penguatan pada akhir langka evaluasi tersebut. (Fase 5)

    6. Langkah memberi penghargaan ditempuh dengan cara memberi pujian kepada

    kelompok yang hasil kerjanya baik dari aspek akademik maupun kerja sama

    antar anggota kelompok. (Fase 6)

    C. Penutup (10 menit)

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    19/67

    Membimbing siswa merangkum butir-butir penting pembelajaran hari ini tentang

    proses keluar masuknya udara pernapasan pada tubuh manusia. Pada bagian penutup

    dapat juga menugaskan siswa untuk mengerjakan beberapa Lembar Penilaian yang

    berisi butir-butir soal yang relevan.

    F. Sumber Pembelajaran

    Buku siswa Sains SD & MI tentang sistem pernapasan pada manusia

    Lembar Penilaian yang berisi butir-butir soal yang relevan

    G. Alat dan Bahan

    Pertemuan Pertama

    2 balon karet (1 besar, 1 kecil)

    sedotan limun

    selotip

    gunting

    botol plastik/kaca kecil, jernih (transparan) yang dasarnya terpotong

    plastisin

    Buku Kegiatan

    Daftar Pustaka

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006, BSNP Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,

    Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)Panduan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah

    Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran Ilmu Pengentahuan Alam,

    Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006, Kurikulum 2006 Standar Kompetensi MataPelajaran Sain Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiyah, Depertemen PendidikanNasional, Jakarta.

    Mengetahui: Guru Mata Pelajaran IPA

    Kepala SD ..........

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    20/67

    __________________ ____________________

    NIP.................. NIP......................

    c. Contoh RPP Model Pengajaran Berdasarkan Masalah

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran : Fungsi Masker Hidung

    Sekolah : SD dan MI

    Mata Pelajaran : Sains

    Kelas/Semester : V/1

    Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami alat-alat tubuh bagian dalam

    (organ) manusia dan hewan, cara tumbuhan hijau membuat

    makanan dan dapat mengembangkan kemampuan

    mengaitkan ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan,

    teknologi, dan masyarakat, serta menyadari pentingnya

    pelestarian jenis makhluk hidup untuk mencegah

    kepunahan.

    A. Kompetensi Dasar

    Mendeskripsikan alat-alat tubuh bagian dalam manusia (organ pernapasan,

    pencernaan, dan peredaran darah)

    B. Indikator

    Menjelaskan penyebab terjadinya gangguan pada alat pernapasan manusia,

    misalnya menghirup udara tercemar, terinfeksi oleh kuman.

    Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan sistem pernapasan.

    Memelihara kesehatan alat pernapasan.

    Menyajikan informasi menggunakan diagram/gambar tentang perbandingan sistem

    pernapasan yang sehat dan kurang sehat.

    C. Alokasi Waktu: 4 jam pelajaran (2 x pertemuan)

    D. Model dan Metode Pembelajaran:

    1. Model Pembelajaran

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    21/67

    - Pembelajaran Berdasarkan Masalah.

    2. Metode Pembelajaran

    - Pengamatan

    - Diskusi

    - Eksperimen

    E. Langkah Kegiatan Pembelajaran

    Pertemuan Pertama

    A. Pendahuluan ( 10 menit)

    1. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar polisi lalu lintas

    menggunakan masker penutup hidung pada saat kerja di jalan raya. memintapara siswa untuk menemukan fungsi masker hidung. (Tahap 1)

    2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai hari

    ini, yaitu mengetahui fungsi dan cara kerja masker hidung dalam menjaga

    kesehatan pernapasan. (Tahap 1)

    3. Selanjutnya guru mengorientasikan siswa pada masalah otentik

    yang harus dipecahkan. Masalah tersebut adalah apakah fungsi dan bagaimana

    kerja masker hidung dalam menjaga kesehatan sistem pernapasan. Gurumenugaskan siswa untuk membaca buku-buku yang mendukung pemecahan

    masalah otentik tersebut. (Tahap 1)

    B.Inti ( 60 menit)

    1. Guru mengorganisasikan siswa dalam beberapa kelompok kerja untuk

    melaksanakan penyelidikan tentang fungsi dan cara kerja masker hidung.

    Guru dapat menjelaskan lebih rinci beberapa alternatif kegiatan yang dapat

    digunakan untuk memecahkan masalah otentik tersebut. (Tahap 2)

    2. Guru memberi bimbingan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan.

    Bimbingan tersebut meliputi pengumpulan informasi yang berkaitan dengan

    sistem pernapasan pada manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

    seperti yang telah dipelajari sebelumnya, kegiatan penyelidikan yang akan

    dilakukan untuk memecahkan masalah otentik yang ditetapkan, alat dan bahan

    yang diperlukan, prosedur kerja yang akan ditempuh, gambaran data, analisis

    data, dan kesimpulan yang akan diperoleh. (Tahap 3)

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    22/67

    3. Selanjutnya guru meminta siswa untuk melaksanakan tugas pemecahan

    masalah tersebut di rumah dalam kurun waktu satu minggu. (Tahap 3)

    C. Penutup (15 menit)

    Membimbing siswa merangkum butir-butir penting pembelajaran hari ini

    dan mengingatkan kembali akan tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah.

    Pertemuan Kedua

    A. Pendahuluan (5 menit)

    1. Guru mengingatkan tugas yang harus diselesaikan para siswa pada minggu

    yang lalu, dan meminta siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing.

    2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu akan menindaklanjuti

    hasil kerja kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

    B. Inti (70 menit)

    1. Selanjutnya guru meminta para siswa menyajikan hasil karyanya dengan cara

    memajang laporan kegiatan yang telah disusunnya di dinding kelas atau di

    papan tulis. Selain pajangan laporan, kepada tiap-tiap kelompok juga diminta

    untuk mendemonstrasikan kegiatan yang telah dilakukan untuk memecahkan

    masalah yang dipecahkan. Guru mengorganisasikan supaya pada saat satu

    kelompok berdemonstrasi, kelompok lain dapat menyaksikan dengan

    seksama. Diusahakan semaksimal mungkin kelompok dapat berdemonstrasi.

    (Tahap 4)

    2. Pada setiap demonstrasi dan penyajian laporan hasil kerja kelompok,

    dilakukan analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Pada setiap

    kelompok yang presentasi diberi komentar oleh kelompok lain dan umpan

    balik oleh guru. Komentar dan umpan balik berupa refleksi dan evaluasi pada

    penyelidikan yang dilakukan, langkah-langkah kerja yang ditempuh, data/hasilyang diperoleh, dan kesimpulan yang dihasilkan/jawaban masalah otentik

    yang dipecahkan. Selanjutnya diberikan penguatan oleh guru tentang fungsi

    masker penutup hidung, pentingnya penggunaan masker pada saat berada di

    udara penuh debu, dan kaitannya dengan fungsi rambut-rambut hidung dalam

    melindungi kesehatan alat pernapasan kita. (Tahap 5)

    C. Penutup (5 menit)

    Para siswa dibimbing untuk menyimpulkan butir-butir pentingpembelajaran hari ini tentang gangguan pernapasan pada manusia dan cara-

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    23/67

    cara melindunginya. Pada penutup guru juga dapat memberi tugas kepada

    siswa untuk mengerjakan Lembar penilaian yang berisi butir-butir soal

    relevan.

    F. Sumber Pembelajaran

    Bukubuku penunjang pemecahan masalah

    Lembar Penilaian yang berisi butir-butir soal terkait

    G. Alat dan Bahan

    Alat dan bahan yang dikembangkan sendiri oleh kelompok untuk

    memecahkan masalah otentik yang ditetapkan

    Alat dan bahan yang disarankan meliputi arang, serbuk kayu,

    kapur tulis, batu bata, palu penumbuk, sekop, berbagai jenis masker dari kain.

    Daftar Pustaka

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006, BSNP Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,

    Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)Panduan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah

    Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran Ilmu Pengentahuan Alam,

    Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006, Kurikulum 2006 Standar Kompetensi MataPelajaran Sain Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiyah, Depertemen PendidikanNasional, Jakarta.

    Mengetahui: Guru Mata Pelajaran IPA

    Kepala SD ..........__________________ ____________________

    NIP.................. NIP......................

    d.RPP Model Belajar Melalui Penemuan

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran: Fungsi dan Struktur Daun

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    24/67

    Sekolah : SD dan MI

    Mata Pelajaran : Sains

    Kelas/Semester : IV/1

    A. Kompetensi Dasar

    2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya

    B. Indikator

    Menjelaskan struktur daun

    Mendeskripsikan fungsi daun

    C. Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran (1 x pertemuan)

    D. Model dan Metode Pembelajaran

    1. Model Pembelajaran

    - Belajar Melalui Penemuan

    2. Metode Pembelajaran

    - Diskusi

    - Eksperimen

    E. Langkah Kegiatan Pembelajaran

    Kegiatan Awal

    Guru menunjukkan daun bayam, dan menanyakan bagian tumbuhan apakah itu?

    Apa manfaatnya bagi manusia? Apa pula manfaatnya bagi tumbuhan? (Tahap 1)

    Kegiatan Inti

    Guru mengawali kegiatan inti dengan membantu siswa merumuskan pertanyaan

    sebagai berikut. (Tahap 2)

    Guru meminta siswa untuk mengemukakan jawaban sementara atas pertanyaanyang telah dirumuskan tersebut. (Tahap 3).

    Bagaimanakah struktur daun dan apa fungsi daun bagi tumbuhan?

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    25/67

    Selanjutnya guru membimbing para siswa untuk melakukan penyelidikan supaya

    menemukan jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan. (Tahap 4)

    KEGIATAN : Menyelidiki Struktur Daun

    Mintalah siswa mengamati daun membaca buku pelajarannya untuk mempelajari

    struktur daun. Untuk memandu diskusi, guru dapat juga menayangkan gambar struktur

    (Tahap 5)

    Guru membimbing siswa mengumpulkan data dengan cara meminta siswa untuk

    menggambarkan struktur daun dan memberinya penjelasan yang diperlukan (Tahap 6)

    Guru membimbing siswa untuk menganalisis data yang diperoleh untuk menemukan

    struktur daun dan fungsinya bagi tumbuhan. (Tahap 7)

    Di akhir diskusi bimbinglah siswa untuk menemukan struktur daun dan fungsinya

    sebagai berikut. (Tahap 8)

    GambarStruktur Daun, lapisan-lapisan daun dari atas ke bawah adalah sebagai

    berikut:

    - Epidermis merupakan lapisan terluar yang melindungi lapisan yang ada di

    dalamnya

    - Palisade merupakan tempat terjadinya fotosintesis karena mengandung klorofil

    - Bunga karang/sponsa (pada beberapa tempat terdapat tulang daun) berfungsi untuk

    menjebak gas-gas pernapasan di dalam rongganya, juga tempat daun mendapat

    bahan dasar untuk fotosintesis dan hasil-hasil fotosintesis

    - Epidermis bawah (pada beberapa tempat terdapat stomata) dapat digunakan untuk

    pertukaran gas-gas pernapasan.

    C. Penutup

    Tutuplah kegiatan pembelajaran dengan pemberian pertanyaan-pertanyaan yangrelevan yang dapat dijawab secara lisan naupun tertulis.

    F. Sumber Pembelajaran

    Buku siswa Sains SD & MI tentang struktur dan fungsi daun

    Lembar Penilaian yang berisi butir-butir soal yang relevan

    G. Alat dan Bahan daun bayam

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    26/67

    kantong plastik transparan

    daun tumbuhan yang baru di petik/segar

    air

    karet gelang obat nyamuk

    korek api

    jarum pentul

    gambar penampang melintang daun

    Daftar Pustaka

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006,BSNP Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,

    Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)Panduan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah

    Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran Ilmu Pengentahuan Alam,

    Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum 2006 Standar Kompetensi MataPelajaran Sain Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiyah, Depertemen PendidikanNasional, Jakarta.

    Mengetahui: Guru Mata Pelajaran IPA

    Kepala SD ..........

    __________________ ____________________

    NIP.................. NIP......................

    D. Latihan

    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    27/67

    1. Apabila anda mengajarkan cara penggunaan termometer pada

    siswa anda model pembelajaran apakah yang sesuai untuk diterapkan? Berikan

    penjelasan!

    2. Bagaimanakah karakter materi pelajaran yang cocok untuk

    diajarkan menggunakan model pengajaran langsung?

    3. Deskripsikan teori-teori yang melatarbelakangi model

    pembelajaran kooperatif.

    4. Karakteristik materi ajar yang bagaimanakah yang cocok

    diajarkan menggunakan model pengajaran berdasarkan masalah

    5. Deskripsikan beberapa tipe model pembelajaran kooperatif.

    6. Deskripsikan sintaks model belajar melalui penemuan!

    7. Bagaimanakah karakter materi pelajaran yang cocok diajarkan

    menggunakan model belajar melalui penemuan?

    8. Deskripsikan teori-teori yang melatarbelakangi model belajar

    melalui penemuan.

    9. Manfaat-manfaat penting apa sajakah yang dapat diperoleh oleh

    siswa anda bila anda mengajar mereka dengan model pembelajaran kooperatif?

    10. Tuliskan perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

    dan tipe Jigsaw!

    II. Latihan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    1. Buatlah skenario pembelajaran untuk materi perkembangbiakan vegetatif pada

    tumbuhan dengan menerapkan model-model pembelajaran sebagai berikut.

    a. Pengajaran Langsung

    b. Pembelajaran Kooperatifc. Pengajaran Berdasarkan Masalah

    d. Belajar Melalui Penemuan

    2. Buatlah skenario dengan materi dan model pembelajaran sesuai dengan

    karakteristik siswa anda!

    Daftar Pustaka

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    28/67

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006,BSNP Panduan Penyusunan Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, DepertemenPendidikan Nasional, Jakarta.

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)Panduan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah

    Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran Ilmu Pengentahuan Alam,

    Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

    Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum 2006 Standar Kompetensi MataPelajaran Sain Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiyah, Depertemen PendidikanNasional, Jakarta.

    Ibrahim, M., Fida R., Mohamad Nur dan Ismono, 2005,Pembelajaran Kooperatif,

    Surabaya: PSMS UNESA.Ibrahim, M., dan M..Nur, 2005,Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Surabaya: PSMS

    UNESA

    Kardi, S., dan M.Nur, 2004,Pengajaran Langsung, Surabaya: PSMS UNESA

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    29/67

    MODEL-MODEL

    PEMBELAJARAN INOVATIFDI TK

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    30/67

    MODEL PEMBELAJARAN DI PAUD

    Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan

    proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi

    dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak.

    Adapun komponen model pembelajaran meliputi : konsep, tujuan pembelajaran,

    materi/tema, langkah-langkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik evaluasi.

    Penyusunan model pembelajaran di PAUD didasarkan pada silabus yang dikembangkan

    menjadi perencanaan semester, rencana kegiatan mingguan (RKM), dan Rencana

    kegiatan harian (RKH). Dengan demikian model pembelajaran merupakan gambaran

    konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai dengan rencana kegiatan harian.

    Ada beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di PAUD diantaranya adalah :

    1. Model Pembelajaran Klasikal,

    2. Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman,

    3. Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut-Sudut Kegiatan,

    4. Model Pembelajaran Area, dan

    5. Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra.

    Model-model pembelajaran tersebut pada umumnya menggunakan langkah-

    langkah yang relatif sama dalam sehari, yaitu kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan inti,

    istirahat/makan, dan kegiatan akhir/penutup.

    Kegiatan pendahuluan : adalah kegiatan awal dalam pembelajaran yang ditujukanuntuk memfokuskan perhatian, membangkitkan motivasi sehingga peserta didik siap

    untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti : merupakan proses untuk

    mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

    menantang, dan partisipatif. Kegiatan inti dilakukan melalui proses eksplorasi,

    eksperimen, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan penutup adalah : kegiatan yang

    dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran. Bentuk kegiatannya berupa

    menyimpulkan, umpan balik, dan tindak lanjut.

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    31/67

    Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang

    sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas (secara klasikal).

    Model pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan di PAUD, dengan

    sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan

    minat individu anak. Seiring dengan perkembangan teori dan pengembangan model

    pembelajaran, model ini sudah banyak ditinggalkan. Oleh karena itu dalam buku ini tidak

    dibahas secara khusus model pembelajaran klasikal.

    Model pembelajaran berdasarkan kelompok masih banyak digunakan PAUD di

    Indonesia, namun perkembangan model pembelajaran selalu berkembang. Kini sudah

    banyak PAUD yang menggunakan model pembelajaran yang lebih variatif.

    Dalam model pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman,

    adalah pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya

    anak dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, dan masing-masing kelompok melakukan

    kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak harus menyelesaikan 2 3

    kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Apabila dalam pergantian kelompok,

    terdapat anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya,

    maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain sejauh di kelompok lain tersedia

    tempat. Namun apabila tidak tersedia tempat, maka anak tersebut dapat bermain pada

    tempat tertentu di dalam kelas yang telah disediakan guru yang disebut dengan kegiatan

    pengaman. Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang lebih bervariasi

    dan sering diganti disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.

    Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut

    kegiatan, menggunakan langkah-langkah pembelajaran hampir sama dengan model

    pembelajaran area, hanya sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering

    diganti, disesuaikan dengan tema dan sub tema yang dibahas.

    Model pembelajaran berdasarkan Area lebih memberikan kesempatan kepada anakdidik untuk memilih/melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya.

    Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan

    menghormati keberagaman budaya dan menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap

    anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat kegiatan serta peran serta keluarga dalam

    proses pembelajaran.

    Perkembangan terakhir tentang model pembelajaran di PAUD adalah model

    pembelajaran berdasarkan sentra yang mempunyai ciri utama yaitu pemberian pijakan(scaffolding) untuk membangun konsep aturan, ide, dan pengetahuan anak serta konsep

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    32/67

    densitas dan intensitas bermain. Model pembelajaran ini adalah pendekatan pembelajaran

    yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra bermain

    dan pada saat anak dalam lingkaran. Pada umumnya pijakan/dukungan dalam model ini

    untuk mendukung perkembangan anak, yaitu pijakan setelah bermain. Pijakan ini

    diberikan untuk mencapai perkembangan anak yang lebih tinggi. Sentra bermain

    dilengkapi dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan

    yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis bermain yaitu

    bermain sensorimotor atau fungsional, bermain peran, dan bermain pembangunan

    (konstruktif, yaitu membangun pemikiran anak), sedangkan saat lingkaran dilakukan guru

    untuk memberikan dukungan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain.

    Pelaksanaan model pembelajaran terakhir ini sekarang masih berada pada tahap rintisan

    yang masih dilaksanakan oleh beberapa TK yang diperkirakan memungkinkan, karena

    model ini membutuhkan persiapan yang cukup matang dengan sarana bermain yang lebih

    lengkap. Masing-masing model pembelajaran

    memiliki kekurangan dan kelebihan serta memerlukan kondisi yang berbeda-beda. Oleh

    sebab itu guru dapat memilih model pembelajaran yang akan digunakan dengan

    mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki, sarana dan prasarana yang tersedia, serta

    faktor pendukung lainnya.

    Berikut ini akan dijelaskan secara lebih rinci, masing-masing model pembelajaran

    diatas, mulai dari model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman, model

    pembelajaran kelompok berdasarkan sudut kegiatan, model pembelajaran berdasarkan

    area, dan model pembelajaran berdasarkan sentra.

    A. MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DENGAN KEGIATAN

    PENGAMAN

    Model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman merupakan polapembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok dengan kegiatan

    yang berbeda-beda. Anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada

    temannya dapat meneruskan kegiatan di kelompok lain. Jika tidak tersedia tempat, anak

    tersebut dapat melakukan kegiatan di kegiatan pengaman.

    1. Pengelolaan kelas

    Pengelolaan kelas yang meliputi penataan ruangan maupun pengorganisasian pesertadidik yang sesuai dengan kebutuhan dan program yang direncanakan akan membantu

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    33/67

    pencapaian pembelajaran yang optimal. Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan

    dalam pengelolaan kelas adalah :

    - Penataan perabot di ruangan harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan

    dilaksanakan.

    - Pengelompokkan meja dan kursi anak disesuaikan dengan kebutuhan sehingga

    ruang gerak peserta didik leluasa. Susunan meja kursi dapat berubah-ubah. Pada

    waktu mengikuti kegiatan, anak tidak selalu duduk di kursi, tetapi dapat juga duduk

    di tikar/karpet.

    - Dinding dapat digunakan untuk menempelkan sarana yang dipergunakan sebagai

    sumber belajar dan hasil kegiatan anak, tetapi jangan terlalu banyak sehingga dapat

    mengganggu perhatian anak.

    - Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sedemikian rupa sesuai dengan

    fungsinya sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti

    kemandirian, tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali

    peralatan dan sebagainya.

    Alat bermain untuk kegiatan pengaman diatur dalam ruangan, sehingga dapat

    berfungsi apabila diperlukan oleh peserta didik.

    2. Langkah-langkah Kegiatan

    Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran kelompok dengan kegiatan

    pengaman menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

    a. Kegiatan Pendahuluan/Awal

    Kegiatan pendahuluan/awal dilaksanakan secara klasikal artinya kegiatan yang

    dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu satuan waktu dengan

    kegiatan yang sama dan sifatnya pemanasan, misalnya berdiskusi dan tanya jawab

    tentang teman dan sub teman atau pengalaman yang dialami anak. Jika pada waktudiskusi terjadi kejenuhan diharapkan guru membuat variasi kegiatan, misalnya

    kegiatan fisik/motorik atau permainan yang melatih pendengaran anak.

    b. Kegiatan Inti

    Sifat dari kegiatan ini adalah kegiatan yang mengaktifkan perhatian, kemampuan

    dan sosial emosi anak. Kegiatannya terdiri dari bermacam-macam kegiatan bermain

    yang dipilih dan disukai anak agar dapat bereksplorasi, bereksperimen,

    meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi, memunculkan inisiatif,kemandirian dan kreativitasnya serta dapat membantu dan mengembangkan

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    34/67

    kebiasaan bekerja yang baik. Pada kegiatan ini anak terbagi beberapa kegiatan

    kelompok, artinya dalam satu satuan waktu tertentu terdapat beberapa kelompok

    anak melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Pengorganisasian anak saat kegiatan

    pada umumnya dengan kegiatan kelompok, namun ada kalanya diperlukan

    menggunakan kegiatan klasikal maupun individual.

    Sebelum anak dibagi menjadi kelompok, guru menjelaskan kegiatan atau hal-

    hal yang berkaitan dengan tugas masing-masing kelompok secara klasikal. Pada

    kegiatan inti dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Guru bersama

    anak dapat memberi nama masing-masing kelompok. Anak diberi kebebasan untuk

    memilih kegiatan yang ada pada kelompok yang diminatinya dan tempat yang

    disediakan. Semua anak hendaknya secara bergantian mengikuti kegiatan-kegiatan

    yang direncanakan oleh guru. Setelah anak dapat mengikuti secara teratur, maka

    anak boleh memilih kegiatan sendiri dengan tertib.

    Anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada

    temannya dapat meneruskan kegiatan di kelompok lain. Jika tidak tersedia tempat,

    anak tersebut dapat melakukan kegiatan di kegiatan pengaman. Fungsi kegiatan

    pengaman adalah :

    1. Sebagai tempat kegiatan anak yang telah menyelesaikan tugasnya lebih cepat

    sehingga tidak mengganggu teman lain.

    2. Untuk memotivasi anak agar cepat menyelesaikan tugasnya.

    3. Untuk mengembangkan aspek emosional, sosial, kemandirian, kerja sama dan

    kreativitas anak.

    Sebaiknya alat-alat yang disediakan pada kegiatan pengaman lebih bervariasi

    dan sering diganti disesuaikan dengan teman atau sub tema yang dibahas. Pada

    waktu kegiatan kelompok berlangsung, guru tidak berada di satu kelompok saja

    melainkan juga memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalamikesulitan walaupun peserta didik tersebut berada di kelompok lain.

    c. Istirahat/Makan

    Kegiatan ini kadang-kadang dapat digunakan untuk mengisi

    indikator/kemampuan yang hendak dicapai yang berkaitan dengan kegiatan makan,

    misalnya tata tertib makan, jenis makanan bergizi, rasa sosial dan kerjasama.

    Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersisa dapat digunakan untuk bermain

    dengan alat permainan di luar kelas yang bertujuan mengembangkan fisik/motorik.Apabila dianggap waktu untuk istirahat kurang, guru dapat menambah sendiri

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    35/67

    waktu istirahat dengan tidak mengambil waktu kegiatan lainnya, misalnya bermain

    sebelum kegiatan awal atau sesudah kegiatan penutup.

    d. Penutup

    Kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan penutup menenangkan anak dan

    diberikan secara klasikal, misalnya membaca cerita dari buku, pantomime,

    menyanyi, atau apresiasi musik dari berbagai daerah.

    Kegiatan ini diakhiri dengan tanya jawab mengenai kegiatan yang

    berlangsung, sehingga anak memaknai kegiatan yang dilaksanakan.

    3. Penilaian

    Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru hendaknya mencatat segala

    hal yang terjadi baik terhadap program kegiatannya maupun terhadap perkembangan

    peserta didik. Segala catatan guru digunakan sebagai bahan masukan bagi keperluan

    penilaian.

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    36/67

    4. Contoh Pelaksanaan Kegiatan Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman

    a. Rencana Kegiatan Mingguan (RKM)

    TEMA : TANAH AIRKU

    Kelompok : A3 Minggu

    PEMBIASAN- Menyebutkan ciptaan

    Tuhan yang berkaitandengan tema

    SENI- Menggambar bebas

    dengan cat air- Mewarnai bentuk

    suasana kota

    - Mencipta bentuk denganbalok

    - Mencipta bentuk dengankorek api

    - Mencocok bentukbendera

    - Melukis dengan jari- Bertepuk tangan dengan

    dua pola- Senam sehat ceria 1 dan

    2- Senam tasya- Menyanyi lagu mandi,

    api dan anak gembala- Mengucapkan sajak- Menyanyi lagu renang- Membatik dengan lil in- Mencocok bentuk burung

    Garuda- Menggambar bebas

    dengan krayon- Mewarnai bentuk monas- Mewarnai gambar

    suasana desa- Menganyam tikar

    FISIK/MOTORIK- Menarik garis lengkung kanan

    dan kiri- Melipat perahu, bunga- Melipat kucing, cangkir- Menarik garis pada gambar

    bendera- Menggunting bentuk bintang- Membuat segi empat- Berdiri atas satu kaki selama

    10 detik- Berjalan berjinjit- Merayap dan merangkak- Menirukan gerakan tanaman

    terkena angin- Membuat lingkaran- Membuat segitiga- Menarik garis lengkung- Permainan kucing dan tikus- Menjiplak bentuk kupu-kupu- Menjala ikan- Meloncat dari bangku- Melambungkan dan

    KOGNITIF- Menyebut urutan bilangan 1 - 10- Melingkari gambar yang tidak sama- Menghubungkan lambang bilangan dengan

    benda-benda- Percobaan benda-benda dimasukkan ke dalam

    air- Demonstrasi mencoba dan membedakan rasa air

    teh, kopi, susu, jeruk, sirup, permen, nano, sugus- Mengenal nama-nama hari dalam satu minggu

    dan satu bulan

    - Mengisi wadah dengan air- Mengerjakan maze dua jalan- Menyusun kepingan puzzle- Mengenal kumpulan benda yang sama

    jumlahnya dan yang tidak sama- Demonstrasi mencoba dan membedakan bau

    parfum, sabun, shampo, minyak urang-aring- Menyebutkan kembali benda yang baru

    dilihatnya

    BERBAHASA- Menyebutkan warna bendera- Bercakap-cakap tentang lambang

    Negara- Bercakap-cakap tentang Bapak

    Presiden- Bercakap-cakap tentang Wakil

    Presiden- Menyebutkan macam-macam suku- Bercakap-cakap tentang makanan

    betawi- Bercakap-cakap tentang ibukota

    Negara- Bercakap-cakap tentang lagu

    kebangsaan- Bercakap-cakap tentang lagu wajib

    - Menyebutkan yang berawalan- Bercakap-cakap tentang kotatempat tinggal

    - Menceritakan kembali cerita- Melakukan 3 perintah sederhana- Bercerita menggunakan kata ganti

    aku, saya- Bercerita tentang gambar yang

    disediakan- Menjawab pertanyaan dari

    beberapa tema- Menceritakan pengalaman/kejadian

    sederhana

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    37/67

    b. Rencana Kegiatan Harian (RKH)

    Kelompok : ASemester/Minggu : II/13Tema/Sub Tema : Tanah Airku

    Hari/Tanggal : , 2011Waktu : 07.30 10.00 WIB

    Indikator Kegiatan PembelajaranAlat/Sumber

    Belajar

    Penilaian Perkembangan

    Anak

    Alat/Teknik Hasil

    Melaksanakan tata tertibyang ada di sekolah

    Berbaris menyanyi laguanak-anak

    Tamborin Observasi

    A. Kegiatan Awal ( 30

    menit)

    Akhlak sikap danperilaku

    - Bernyanyi, berdoa,salam

    Lagu anak Observasi

    Menceritakanpengalaman/kejadiansecara sederhana

    - Berbagi pengalaman Observasi

    Menjawab pertanyaantentang keterangan atauinformasi secarasederhana

    - Tanya jawab tentangsuku bangsa yang dekatanak

    Gambar macam-macam sukubangsa diIndonesia

    Percakapan

    Mengikuti berbagaimacam permainan

    - Pemberian tugasbermain menjala ikan

    Jala ikan Unjuk kerja

    B. Kegiatan Inti ( 60

    menit)

    Mengenal kasar-halus,berat-ringan, panjang-pendek, jauh-dekat,banyak-sedikit, sama-tidak sama.

    Pemberian tugas memberilingkaran pada gambar yanglebih banyak.

    Lembar kerja Penugasan

    Menggambar bebasdengan berbagai media(pensil warna, crayon,arang dan lain-lain)

    Pemberian tugasmenggambar bebas dengancat air

    Buku/kertas, catair

    Hasil karya

    Menjiplak dan menirumembuat garis tegak,datar, miring, lengkung

    dan lingkaran

    Pemberian tugas menarikgaris tegak dan datar padagambar bendera

    Buku/kertas,pensil warna

    Hasil karya

    C. Istirahat/Makan ( 30

    menit)

    Menyebutkan kata-katayang mempunyai suku

    Pemberian tugasmenyebutkan suku

    Kartu kata Percakapan

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    38/67

    Indikator Kegiatan PembelajaranAlat/Sumber

    Belajar

    Penilaian Perkembangan

    Anak

    Alat/Teknik Hasil

    Kata awal yang sama,misalnya : kaki, kali, atau

    suku kata akhir yangsama, misalnya : nama,sama, dan lain-lain.

    Kata yang berawalan ba.. Gambar

    Akhlak sikap danperilaku

    Bercerita tentang sukubangsa , bercakap-cakapttg kegiatan satu hari tsb,,bernyanyi, berdoa, salam,pulang.

    Buku cerita Observasi

    .., ..2011

    Mengetahui, Guru Kelompok A,Kepala TK..

    .. ..

    Keterangan :- Penilaian :

    =berkembang sangat baik (melebihi standar) = berkembang sesuai harapan (sesuai standar)o = masih perlu bimbingan (kurang dari standar)

    - Penggunaan alat/sumber belajar disesuaikankebutuhan dan kondisi setempat.

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    39/67

    c. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

    Kelompok : ASemester/Minggu : II/13Tema/Sub Tema : Tanah Airku

    Hari/Tanggal : , ..2011.Waktu : 07.30 10.00 WIB

    Indikator :

    - Melaksanakan tata tertib yang ada di sekolah (Pembiasaan)- Akhlak sikap dan perilaku (Pembiasaan)- Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana (Bhs)- Menjawab pertanyaan tentang keterangan atau informasi secara sederhana (Bhs)- Mengikuti berbagai macam permainan (Fis/Mot)- Mengenal kasar-halus, berat-ringan, panjang-pendek, jauh-dekat, banyak-sedikit, sama-

    tidak sama (Kog)- Menggambar bebas dengan berbagai media, misalnya pensil warna, crayon, arang dan

    lain-lain (Seni)- Menjiplak dan meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran

    (Fis/Mot)- Menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama, misalnya : kaki,

    kali, atau suku kata akhir yang sama, misalnya : nama, sama, dan lain-lain (Bhs)

    1. Kegiatan Sebelum Masuk Sekolah

    Anak yang datang berjabatan tangan dengan guru-guru dan teman-temannyasambil mengucapkan salam, lalu anak menyimpan tas di tempat yang telah disediakandi depan kelas dengan tanda pengenal photo yang bertempel di loker masing-masing.

    Sebelum masuk kelas, anak-anak berbaris dan menyanyikan lagu SelamatPagi, (lagu lain yang sesuai) kemudian diajak mengelilingi halaman dengan diiringitepuk tangan/perkusi di depan pintu kelas, kemudian dilanjutkan dengan nyanyian yangmenggembirakan anak.

    2. Kegiatan Pendahuluan/Awal (30 menit)

    Anak-anak diajak duduk di lantai dengan alas karpet/tikar/plastik sambilbernyanyi Aku anak Indonesia (lagu lain yang sesuai untuk pengkondisian)diteruskan dengan doa untuk memulai kegiatan, guru memberi salam. Anak-anakdiajak bercerita atau berbagi pengalaman yang ditanggapi oleh beberapa temannya.

    Anak-anak diperkenalkan hari, tanggal, bulan dan tahun dengan caramemasukkan angka tanggal pada kantong-kantong bulan yang telah disediakan.Selanjutnya membicarakan tema/sub tema. Anak-anak melakukan permainan menjalaikan (kegiatan fisik/motorik) di luar kelas. Jika tidak dimungkinkan, dapat jugadilakukan di dalam kelas

    Dalam permainan ini anak-anak diajak membuat lingkaran besar kemudianbergerak menjala ikan yang berada di lingkaran kecil dengan cara maju ke depan dansambil menyanyi :

    Lingkaran besar lingkaran besar,

    lingkaran besar.

    Lingkaran kecil, lingkaran kecilLingkaran kecil

    Selanjutnya anak-anak berlarian untuk mencari dan mendapatkan gandengantangan dengan teman-temannya. Anak yang tidak mendapatkan gandengan itu sebagaiikan yang dijala oleh teman lain, dan kemudian ikan tersebut diserahkan kepada guru.Demikian permainan tersebut diulang-ulang dan setiap anak yang tidak mendapatgandengan berperan sebagai ikan yang dijala. Setelah selesai bermain menjala ikan,lalu anak-anak disuruh minum dan masuk kelas kembali (kegiatan tersebutmengenalkan bermacam-macam permainan kepada anak dan mengembangkanfisik/motorik).

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    40/67

    3. Kegiatan Inti (60 menit)

    Pertama-tama guru menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan oleh anak-anak,kemudian anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 5 anak (sesuai kondisi kelas). Anak-anak diberi kebebasan untuk memilih

    kelompoknya. Secara rinci, tugas yang harus dikerjakan anak-anak pada masing-masing kelompok adalah sebagai berikut.Kelompok I : Melingkari jumlah gambar bendera yang lebih banyak

    Alat yang digunakan adalah pensil warna dengan kertas yangsudah ada gambar bendera yang terbagi menjadi tiga kolom.Kolom pertama jumlah bendera 3, kolom kedua 5, kolom 7. Anak-anak mewarnai bendera merah putih lalu melingkari jumlah yangpaling banyak (mengenalkan konsep banyak sedikit).

    Kelompok II : Menggambar bebasAlat yang digunakan adalah cat cair dengan menggunakan cottonbud(kapas pembersih telinga). Anak-anak bebas mengekspresikanlukisannya di atas buku/kertas polos (mengembangkan kreativitasanak).

    Kelompok III : Menarik garis tegak dan garis datarAlat yang digunakan adalah pensil berwarna dengan kertas yangsudah ada gambar bendera (melatih motorik halus anak).

    Setelah selesai melakukan kegiatan pada kelompoknya, anak-anak bebasmeneruskan/berpindah ke kelompok lain untuk mengerjakan tugas yang ada dikelompok tersebut. Hasil kerja anak, dikumpulkan untuk dinilai guru. Hasil kerja anakdapat dipajang, dapat juga disimpan di dokumen portofolio masing-masing.

    Anak-anak yang telah menyelesaikan kegiatan lebih awal di kelompoknya, dapatpindah ke kelompok yang lain, tetapi ada beberapa anak yang tidak mendapat tempat,maka anak tersebut masuk ke kegiatan pengaman. Di dalam kegiatan pengamanterdapat balok-balok kayu, boneka, tas, alat-alat dapur dari kayu, lego dan lain-lain.

    4. Istirahat/Makan (30 menit)

    Setelah kegiatan inti selesai anak-anak diajak duduk di lantai dan bernyanyisebelum makan. Sebelum makan, anak-anak mencuci tangan terlebih dahulu dengansabun. Setelah berkumpul di dalam kelas, anak-anak berdoa sebelum makan bersamayang disediakan sekolah atau makanan yang dibawa masing-masing.

    Selesai makan, anak-anak bermain didalam atau diluar kelas denganmenggunakan fasilitas permainan yang tersedia.

    5. Kegiatan Penutup ( 30 menit)

    Setelah waktu istirahat selesai, anak-anak berkumpul di tempat pertemuan pagi.Guru mengajak anak-anak bernyanyi (untuk pengkondisian kegiatan penutup).

    Kegiatan selanjutnya, anak-anak berkumpul di karpet/tikar/plastik untukmenyebutkan kata yang bersuku kata awal ba dengan cara guru menunjukkangambar, misalnya bapak, baju, dan sebagainya, kemudian anak mendengarkanguru bercerita tentang Suku bangsa. Dalam bercerita, guru menggunakan bukubergambar yang ditunjukkan kepada anak-anak (menambah kosa kata).

    Terakhir guru menanyakan kembali kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak-anakmulai dari kegiatan awal sampai kegiatan penutup, kemudian guru mengajak anak-anakbernyanyi, berdoa, dan mengucapkan salam. Setelah itu, anak-anak diajakberjalan/berbaris menuju ke luar ruangan dan bersalaman, kemudian pulang.

    B. MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN SUDUT-SUDUT KEGIATAN

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    41/67

    Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan,

    menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang mirip dengan model pembelajaran area,

    karena memperhatikan minat anak. Jumlah sudut yang digunakan dalam satu hari bersifat

    luwes sesuai dengan program yang direncanakan dengan kisaran 2 sampai 5 sudut. Dalam

    kondisi tertentu dimungkinkan 1 sudut lebih dari 1 kegiatan. Alat-alat yang disediakan pada

    sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan

    teman atau sub tema yang dibahas.

    Sudut-sudut kegiatan yang dimaksud adalah :

    a. Sudut ke Tuhanan

    Alat-alat yang ditempatkan adalah maket tempat ibadah, peralatan ibadah, gambar-

    gambar, dan alat lainnya yang sesuai dengan keagamaan.

    b. Sudut KeluargaAlat-alat pada sudut keluarga terdiri dari kursi tamu, meja makan, peralatan dapur,

    peralatan ruang kamar tidur, boneka berbagai jenis, dan peralatan lain di ruang tamu.

    c. Sudut Alam Sekitar dan Pengetahuan

    Alat-alat pada sudut alam sekitar dan pengetahuan terdiri dari akuarium, meja/rak

    untuk benda-benda obyek pengetahuan, kulit kerang biji-bijian, batu-batuan, kaca

    pembesar, timbangan, magnet dan alat-alat untuk menyelidiki alam sekitar.

    d. Sudut Pembangunan

    Alat-alat yang ditempatkan pada sudut ini adalah alat-alat untuk permainan konstruksi,

    seperti balok, keping geometri, alat pertukangan, dan miniature/model berbagai jenis

    kendaraan.

    e. Sudut Kebudayaan

    Alat-alat yang ditempatkan pada sudut kebudayaan adalah peralatan musik/perkusi,

    rak-rak buku, buku perpustakaan, alat untuk pengenalan bentuk, warna, konsep

    bilangan, simbol-simbol, alat untuk kreativitas, dan lain-lainnya.

    Keberadaan sudut-sudut kegiatan tersebut dapat ditempatkan di dalam kelas maupun di

    ruang tersendiri sesuai keadaan dan kondisi TK masing-masing. Pada waktu kegiatan di

    sudut berlangsung, guru tidak hanya berada di salah satu sudut saja, tetapi juga memberikan

    bimbingan kepada peserta didik yang membutuhkan atau mengalami kesulitan.

    1. Pengelolaan Kelas

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas pada mode pembelajaranberdasarkan Sudut-sudut Kegiatan adalah :

    a. Pengaturan alat bermain dan perabot di ruangan, termasuk meja, kursi, dan luasnya

    ruangan, disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, khususnya pada sudut-

    sudut kegiatan.

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    42/67

    b. Sumber belajar dan hasil kegiatan anak dapat dipajang di papan atau dinding ruangan.

    Hasil karya anak, dapat juga disimpan di laci masing-masing anak sebagai portofolio.

    c. Setelah digunakan untuk pembelajaran, alat bermain dirapikan dan disimpan

    sedemikian rupa sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai

    seperti kemandirian, tanggungjawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali

    peralatan dan sebagainya.

    2. Langkah-Langkah Kegiatan

    a. Kegiatan Awal ( 30 menit)

    Kegiatan yang dilaksanakan adalah bernyanyi, berdoa, mengucapkan salam,

    membicarakan tema/sub tema, diskusi kegiatan yang akan dilaksanakan, melakukan

    kegiatan fisik/motorik.

    b. Kegiatan Inti ( 60 menit) secara individual di sudut-sudut kegiatan

    Sebelum melaksanakan kegiatan inti, guru bersama anak membicarakan tugas-tugas

    yang diprogramkan di sudut-sudut kegiatan. Setelah itu guru menjelaskan kegiatan-

    kegiatan yang akan dilaksanakan di setiap sudut kegiatan yang diprogramkan. Sudut

    yang dibuka setiap hari disesuaikan dengan indikator yang dikembangkan dan

    sarana/alat pembelajaran yang ada. Kemudian anak dibebaskan untuk memilih sudut

    kegiatan yang disukai sesuai dengan minatnya. Anak dapat berpindah sudut kegiatansesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh guru.

    c. Istirahat/Makan ( 30 menit)

    Kegiatan makan bersama menanamkan pembiasaan yang baik, misalnya mencuci

    tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan, tata tertib makan, mengenalkan jenis

    makanan, menumbuhkan rasa sosial dan kerjasama, membereskan dan menerapkan

    alat-alat makan dan sebagainya.

    d. Kegiatan Akhir ( 30 menit)

    Kegiatan akhir dilaksanakan secara klasikal, misalnya dengan bercerita, bernyanyi,

    gotong royong membersihkan kelas, diskusi kegiatan sehari yang telah dilakukan,

    informasi kegiatan esok hari, berdoa, dan mengucapkan salam.

    3. Penilaian

    Penilaian yang dilakukan pada model pembelajaran ini sama dengan penilaian model

    pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman, yaitu selama kegiatan pembelajaran

    berlangsung, guru mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap perkembangan peserta didik

    maupun program kegiatannya sebagai dasar bagi keperluan penilaian.

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    43/67

    4. Contoh Pelaksanaan Kegiatan Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut-Sudut Kegiatan

    a. Rencana Kegiatan Mingguan (RKM)

    TEMA : TANAH AIRKUKelompok : A

    3 Minggu

    SIKAP PERILAKU1. Berdoa masuk ruangan2. Menyanyi tangan dan

    kaki2. Menyanyi Tuhanku7. Mewarnai gambar

    makhluk ciptaan Tuhan26. Praktek menggosok gigi27. Makan bersama28. Memberi tanda V pada

    gambar anak yang tertibketika bermain

    30. Kerja baktimembersihkan kelas

    SENI1. Menggambar bebas dengan

    berbagai teknik2. Menggambar dari bentuk

    dasar O3. Menggambar petani4. Stempel dengan wortel4. Mencetak getuk/makanan5. Mewarnai gambar kota, desa6. Mewarnai bentuk geometri7. Membuat rantai dari kertas

    berwarna-warni9. Membentuk mobil dengan

    kepingan geometri10. Membuat bentuk rumah adat

    dengan lidi

    12. Membatik13. Mencocokan dengan berbagai

    pola yang disediakan guru14. Melukis dalam lipatan18. Tepuk tangan dengan dua pola19. Ritmik terpimpin21. Menari menurut irama lagu23. Menyanyi lagu Paman

    Datang25. Mengucapkan syair Burung

    Garuda

    FISIK/MOTORIK2. Membentuk buah dengan

    plastisin3. Menggambar tugu Monas,

    mencontoh rumah adat Jawa4. Melipat bentuk topi, ikan, baju

    adat6. Menggunting bentuk kapal,

    bendera7. Kolase buah apel, kolase pola

    caping9. Membuat lingkaran, segitiga,

    segiempat, membentuk orang-orang di sawah

    11. Menangkap dan melemparbola besar

    12. Memantulkan bola15. Berjalan lurus pada garis16. Berjalan mundur dan

    kesamping menurut garis lurus19. Berdiri diatas satu kaki20. Berlari sambil melompati parit21. Menendang bola kegawang22. Senam suruhan merayap24. Senam fantasi bentuk meniru

    KOGNITIF1. Mengelompokkan bendera menurut warna,

    bintang menurut ukurannya3. Mewarnai bendera dari yang paling tinggi sampai

    dengan yang paling rendah6. Melakukan percobaan sederhana, memasukkan

    benda-benda ke dalam air7. Menyebut urutan bilangan9. Mewarnai bintang dari 1 sampai dengan 510. Lomba memasang angka dan gambar11. Memberi tanda V pada kelompok benda yang

    jumlahnya lebih banyak

    12. Menyebut kembali benda yang dilihatnya14. Menghitung jumlah lingkaran, segitiga15. Menyebut benda yang berbentuk geometri (roda,

    buku, jam, dsb)16. Maze mencari jalan ke Monas22. Membuat kalender anak

    BERBAHASA1. Menirukan suara senapan, meriam,

    orang berbaris2. Bermain menirukan urutan kata3. Bermain kartu kata mencari kata

    yang bersuku kata awal sama (baju,batu, sapu, sagu, palu, paku)

    3. Menghubungkan kata-kata yangmempunyai suku akhir sama (paku,buku, tali, bali, rusa, busa)

    4. Melaksanakan dua atau tigaperintah sederhana

    5. Menceritakan kembali cerita :Paman dari Kota

    8. Bercakap-cakap tentang namanegara, bendera, lambang negara,suasana di desa, suasana di kota

    11. Menyebut dan menunjuk berbagaiposisi

    12. Menyebutkan suasana pagi, siang,dan sore

    18. Membaca cerita sederhana20. Mencontoh gambar dan kata :

    bendera Monas, dsb

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    44/67

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    45/67

    c. Contoh Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

    Kelompok : ASemester : II/XIIIHari / tanggal : ..,..2011.

    Tema / Sub Tema : Tanah Airku / Kehidupan di PedesaanIndikator

    1. Membantu membersihkan lingkungan (Pembiasaan)2. Menjawab pertanyaan tentang keterangan/informasi secara sederhana (Bhs)3. Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika benda-benda dimasukkan air (Kog)4. Merobek bebas (Fis/Mot)5. Menirukan berbagai gerakan binatang (Fis/Mot)6. Mencetak dengan berbagai media (Seni)7. Menyanyi 15 lagu anak-anak (Seni)

    Langkah-langkah Kegiatan :

    a. Kegiatan Sebelum Masuk Kelas

    Anak-anak datang, guru menyambut dengan ramah dan penuh kasih sayang. Merekaberjabat tangan dan mengucap salam. Anak-anak menuju tempat bermain.Setelah ada tanda masuk kelas, Anak-anak berbaris dengan rapi dan salah satu anakmemimpin di depan, kemudian dengan penuh semangat mereka menyanyi setelah itumereka memasuki kelas dengan tertib.

    b. Kegiatan Awal ( 30 menit, klasikal)

    Menyanyi, berdoa, dan mengucap salam

    Membicarakan tema/sub tema Melakukan kegiatan fisik/motorik

    Sebelum masuk kelas, anak-anak melepas sepatu dan menaruhnya di rak sepatu, selanjutnyaduduk di karpet. Sebelum melakukan kegiatan awal guru bersama anak-anak melakukandiskusi, misalnya dengan menanyakan tentang keadaan anak-anak, mengomentaripenampilan anak, menanggapi apa yang disampaikan anak. Kemudian setelah anak-anaksiap, barulah memasuki kegiatan awal.

    Langkah-langkah kegiatan awal meliputi :1. Anak-anak menyanyi, kemudian berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu anak

    yang kebetulan hari itu bertugas.2. Dilanjutkan dengan mengucap salam baik kepada guru maupun teman-teman, danbersama-sama menyanyikan lagu pembukaan, dilanjutkan dengan lagu-lagu lain yangsesuai dengan tema.

    3. Selanjutnya guru menunjukkan gambar tentang suasana pedesaan kemudian melakukanpercakapan/tanya jawab.

    4. Guru menunjukkan salah satu gambar binatang yang ada pada gambar suasanapedesaan tadi dan anak-anak pun sepontan menyebutkan bahwa binatang itu adalahkatak.

    5. Guru mengajak anak-anak melakukan kegiatan fisik motorik yaitu melakukan senamfantasi menirukan katak melompat.

    c. Kegiatan Inti ( 60 menit)

    Sudut Alam Sekitar : percobaan memasukkan benda-benda ke dalam air (kog) Sudut Kebudayaan : membuat kolase menghias topi petani/caping (fis/mot) Sudut kebudayaan : mencetak getuk/makanan dengan berbagai pola (seni)

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    46/67

    Catatan :

    Bagi anak yang tidak berminat memasuki sudut yang dibuka, dimungkinkan untuk memasukisudut lain.

    d. Istirahat ( 30 menit)Waktu menunjukkan saat istirahat, anak-anak diajak duduk di karpet, kemudianmelakukan kegiatan antara lain :a. Menyanyi, cuci tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan, dipimpin oleh guru.b. Anak-anak makan dan kemudian membereskan bekas makan, baik alat atau sisa-

    sisanya.c. Bermaind. Cuci tangan/kaki sebelum mengikuti kegiatan akhir

    e. Kegiatan Akhir ( 30 menit)

    Menyanyi lagu Paman Datang (seni)

    Gotong royong membersihkan kelas (pembiasan) Bercakap-cakap kegiatan sehari Informasi kegiatan besok Doa, baris, pulang

  • 7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif

    47/67

    b. Rencana Kegiatan Harian (RKH)

    Kelompok : ASemester : II/XIIIHari / tanggal : ..,..2011.

    Tema / Sub Tema : Tanah Airku / Kehidupan di Pedesaan

    Indikator Kegiatan PembelajaranAlat/Sumber

    Belajar

    Penilaian Perkembangan

    Anak

    Alat/Teknik Hasil

    A. Kegiatan Awal ( 30

    menit)

    Kegiatan berdoa, salammenjawab pertanyaantentangketerangan/informasisecara sederhana (Bhs)

    - Menyanyi, berdoa, salam- Bercakap-cakap tentang

    kehidupan di pedesaan

    Gambar suasanapedesaan

    Percakapan

    Menirukan berbagaigerakan binatang(Fis/Mot) - Senam fantasi bentukmeniru Gambarbinatang Unjuk kerja

    B. Kegiatan Inti ( 60 menit)

    Mencoba dan menceritakanapa yang terjadi jika benda-benda dimasukkan air(Kog)

    Sudut Alam Sekitar :Percobaan memasukkan benda-benda (daun, kapal kertas, lidi,sendok plastik, kerikil) kedalam air dan memberi tanda Tpada kotak benda yangtenggelam, dan A pada kotakbenda yang terapung

    Air, daun, lidi,kertas kapal,sendok plastik,kerikil, lembarkerja

    Penugasan

    Merobek bebas (Fis/Mot) Sudut Kebudayaan :

    Kolase caping petani

    Pola caping Hasil karya

    Mencetak dengan berbagaimedia (Seni)

    Sudut Kebudayaan :Mencetak Getuk (makanan)dengan berbagai pola

    Getuk(makanan)dengan berbagaicetakan

    Hasil karya

    C. Istirahat/Makan ( 30

    menit)

    Berdoa, cuci tangan, makan,dan bermain

    Air, lap tangan,sabun, bekal

    Observasi

    D. Kegiatan lagu Paman

    Datang

    Menyanyi 15 lagu anak-

    anak (Seni)

    Menyanyi lagu Paman

    Datang

    Ga