7. cara pembuatan diktat modul teks

21
KARYA TULIS ILMIAH BENTUK BUKU OLEH: DRA.HJ.YURNALIS NURDIN, M.Pd WIDYAISWARA UTAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PALEMBANG A. PENDAHULUAN Tahun 2011 sudah diberlakukan aturan baru untuk kenaikan pangkat guru (termasuk kepala sekolah) yaitu peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi (Permen PANPRB) No. 16 tahun 2009. Dalam peraturan tersebut mengharuskan bagi guru dari pangkat golongan ruang IIIb ke III ke atas harus ada pengembangan profesi. Pengembangan profesi dapat berupa karya tulis ilmiah, pengembangan kurikulum, karya seni, alat peraga, dan teknologi tepat guma. Bentuk dari karya tulis ilmiah bisa berupa laporan hasil kegiatan, tulisan ilmiah dan membuat buku. Contoh buku yang bisa dibuat untuk kenaikan angka kredit dapat berupa buku pelajaran atau modul, diktat, dan terjemahan. Nah untuk guru sekolah dasar (SD/MI, DAN SMP/MTs) biasanya membuat penelitian tindakan kelas atau PTK. Namun bisanya banyak kendala yang dirasakan.Dari rasa malas, kurang paham tentang PTK (walau sudah banyak yang bertitel S.Pd), tidak sempat lah dan lain-lain.........hehehe. Sebetulnya sebuah PTK nilai poinya cukup banyak yaitu 4 di banding dengan membuat diktat yang hanya bernilai 1 (satu). Dalam tulisan ini dibicarakan tentang 1) cara

Transcript of 7. cara pembuatan diktat modul teks

Page 1: 7. cara pembuatan diktat modul teks

KARYA TULIS ILMIAH BENTUK BUKU

OLEH: DRA.HJ.YURNALIS NURDIN, M.Pd

WIDYAISWARA UTAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PALEMBANG

A. PENDAHULUAN

Tahun 2011 sudah diberlakukan aturan baru untuk kenaikan pangkat guru (termasuk kepala

sekolah) yaitu peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi

(Permen PANPRB) No. 16 tahun 2009.

Dalam peraturan tersebut mengharuskan bagi guru dari pangkat golongan ruang IIIb ke III

ke atas harus ada pengembangan profesi. Pengembangan profesi dapat berupa karya tulis

ilmiah, pengembangan kurikulum, karya seni, alat peraga, dan teknologi tepat guma .

Bentuk dari karya tulis ilmiah bisa berupa laporan hasil kegiatan, tulisan ilmiah dan

membuat buku.

Contoh buku yang bisa dibuat untuk kenaikan angka kredit dapat berupa buku pelajaran

atau modul, diktat, dan terjemahan. Nah untuk guru sekolah dasar (SD/MI, DAN SMP/MTs)

biasanya membuat penelitian tindakan kelas atau PTK. Namun bisanya banyak kendala yang

dirasakan.Dari rasa malas, kurang paham tentang PTK  (walau sudah banyak yang bertitel

S.Pd), tidak sempat lah dan lain-lain.........hehehe. Sebetulnya sebuah PTK nilai poinya cukup

banyak yaitu 4 di banding dengan membuat diktat yang hanya bernilai 1 (satu). Dalam tulisan ini

dibicarakan tentang 1) cara pembuatan diktat 2) cara pembuatan modul 3) cara penulisan buku

teks pelajaran.

B. PEMBAHASAN

1. CARA PEMBUATAN DIKTAT

Nah sekarang ; Apa itu diktat? Menurut berbagai sumber, diktat adalah bahan ajar

untuk digunakan siswa untuk memperoleh kompetensi. Syarat diktat yang bisa diajukan angka

kredit dalam setiap mata pelajaran harus 2 semester. Bagaimana cara membuatnya? Dibanding

membuat laporan PTK atau yang lain mungkin membuat buku diktat lebih mudah, walau nilai

angka kreditnya hanya satu. Tetapi kalau setiap tahun dapat membuat satu buku diktat, maka

Page 2: 7. cara pembuatan diktat modul teks

selam empat tahun sudah bisa maju angka kredit untuk kenaikan tingkat yang golongan ruang

III/b keatas yang mulai efektif diberlakukan pada tahun ajaran 2012-2013.

Langkah-langkahnya membuat buku diktat adalah sebagai berikut  :

1.  Tetapkan kompetensi

2.  Buatlah ringkasan materi

3.  Tulislah diktat

4.   Validasi

5.   Pengesahan 

Adapun susunan buku diktat atau struktur buku diktat adalah sebagai berikut :

- Halaman judul

- Halaman Pengesahan

- Kata Pengantar

- Daftar Isi

- Pendahuluan : latar belakang, tujuan, manfaat

Bab I : Tema/ topik/ aspek        

A. Kompetensi

B. Materi

C. Soal

Bab II

Daftar pustaka

Contoh Format untuk halaman judul  :

 DIKTAT

MATEMATIKA KELAS VI SD NEGERI............

LOGO………….

OLEH ..................

NIP.............

Dinas Pendidikan Kabupaten ..............

Page 3: 7. cara pembuatan diktat modul teks

Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2009 

Pengesahan

Contoh halaman pengesahan :

DIKTAT

MATEMATIKA KELAS V MIN 1 Palembang

Oleh : Yurnalis Nurdin

Telah digunakan di MIN 1 Palembang

Kelas V tahun 2015

Palembang, . . . . . . 2015

Kepala

( . . . . . . . . . . ………………………. )

NIP.

Contoh halaman kata pengantar 

Kata Pengantar

Puji syukur

Ucapan terima kasih

Harapan

alembang, . . . . . . 2015

Penyusun

Contoh halaman daftar isi

DAFTAR ISI

Hal Judul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i

Halaman pengesahan . . . . . . . . . . . . . . .ii

Contoh halaman Pendahuluan 

Page 4: 7. cara pembuatan diktat modul teks

PENDAHULUAN

Latar belakang (mengapa dibuat diktat)

Tujuan

Manfaat

Contoh halaman Bab I

Bab I . BILANGAN BULAT

A. Kompetensi

1. Standar kompetensi

2. Kompetensi Dasar

3. Indikator

B. Materi (ringkasan materi)

C. Soal (latihan)

Bab II . BILANGAN CACAH

A. Kompetensi

B. 1. Standar kompetensi

2. Kompetensi Dasar

3. Indikator

C. Materi (ringkasan materi)

D. Soal (latihan)

  Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Nama. Tahun. Judul. Kota : Penerbit

Sumber: http://sugisholeh.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-pedoman-buku-modul-dan.html

(19/11/2012)

II. CARA PEMBUATAN MODUL

Page 5: 7. cara pembuatan diktat modul teks

Pengertian Modul. Modul merupakan alat atau sarana  pembelajaran yang berisi materi,

metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Modul

adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode,

dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri. Dari sisi kebahasaannya, modul disusun

secara sederhana sesuai dengan level berpikir (untuk siswa SMP, MTs, MA, SMA, bahkan

perguruan tinggi).

Modul digunakan secara mandiri, belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing individu

secara efektif dan efisien. Modul juga memiliki karakteristik “stand alone” (berdiri sendiri) yaitu

modul dikembangkan tidak tergantung pada media lain. Penyusunan modul dirancang

bersahabat dengan pemakai, membantu kemudahan pengguna untuk diakses atau direspon.

Ciri-ciri modul sebagai bahan ajar antara lain:

modul harus mampu membelajarkan diri sendiri (self learning)

tujuan awal dan tujuan akhir modul harus jelas dan dirumuskan secara terukur

materi dikemas dalam unit-unit kecil dan tuntas, terseda contoh-contoh dan ilustrasi yang

jelas

tersedianya soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya

materi “up to date” dan kontekstual

bahasa sederhana, lugas, dan komunikatif

terdapat rangkuman materi pembelajaran

tersedia instrumen penilaian yang memungkinkan siswa melakukan “self assessment”

mengukur tingkat penguasaan materi diri sendiri

terdapat umpan balik atas penilaian peserta diklat (feedback)

adanya informasi tentang rujukan, pengayaan, referensi yang mendukung materi

modul digunakan untuk orang lain, bukan untuk penulis semata

Page 6: 7. cara pembuatan diktat modul teks

Di bawah ini adalah tujuan penulisan modul, antara lain:

1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.

2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya gerak indera, baik siswa atau peserta

diklat juga guru dan instruktur.

3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi seperti: meningkatkan motivasi dan gairah

belajar bagi siswa atau peserta diklat, mengembangkan kemampuan peserta didik dalam

berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya, memungkinkan

murid dapat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya, memungkinkan siswa atau

peserta didik untuk dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.

Langkah-langkah global pembuatan modul

a. Memilih/ menganalisis materi/standar kompetensi yang akan dijadikan bahan

penulisan modul: dengan cara tidak perlu semua materi ditulis sebagai modul. Dengan

mempertimbangkan aspek keluasan materi, tingkat kesulitan, “kelangkaan” materi, serta

tingkat kepentingan.

b. Mengumpulkan Bahan Referensi: Referensi berupa referensi induk dan multi referensi

c. Menulis Modul: Dimulai berjenjang dari pertimbangan dari mudah- sulit, umum-khusus,

global ke spesifik. Memakai bahasa yang komunikatif, Sangat disarankan dilengkapi

dengan ilustrasi, gambar, grafik, contoh-contoh, dll, dengan jumlah dan bentuk yang

proporsional

KAIDAH-KAIDAH PENULISAN MODUL

1. Syarat Kalimat

Kalimat sekurang-kurangnya memiliki subyek dan predikat

2. Menggunaan Ilustrasi dalam Modul

Ilustrasi dapat berupa: foto, gambar, grafik, tabel, kartun, dsb, yang memiliki

fungsi :

•     Fungsi Ilustrasi

•     Fungsi deskriptif

•     Fungsi ekspresif

•     Fungsi Analitis

Page 7: 7. cara pembuatan diktat modul teks

•     Fungsi kuantitatif

3. Tujuan Akhir

Perumusan tujuan akhir berisi pernyataan pencapaian kompetensi sesuai

persyaratan SK dan KD

Rumusan tujuan tersebut harus memuat :

    Kinerja yang diharapkan

     Kriteria keberhasilan

     Kondisi atau variable yang diberikan

4. Tujuan kegiatan pembelajaran

Memuat kemampuan yang harus dikuasai untuk mencapai satu indikator

kompetensi   setelah mengikuti satu satuan kegiatan belajar berisikan komponen:

kemampuan, kondisi, dan kriteria.

5. Menyusun Tes Formatif

Berisi tes tertulis sebagai bahan pertimbangan bagi peserta dan guru untuk

mengetahui sejauh mana penguasaan kegiatan belajar yang telah dicapai sebagai

dasar untuk melaksanakan kegiatan berikut (lembar kerja). Hindari

menggunakan tes pilihan ganda.

KERANGKA MODUL KEGIATAN BELAJAR

    Tujuan Kegiatan Pembelajaran

    Materi Pokok

    Uraian Materi

    Rangkuman

    Evaluasi

KERANGKA MODUL SECARA UMUM

I.      PENDAHULUAN

1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

2. Deskripsi

Page 8: 7. cara pembuatan diktat modul teks

3. Waktu

4. Prasyarat

5. Petunjuk Penggunaan Modul

6. Tujuan Akhir

1. Cek Penguasaan Standar Kompetensi

II.     PEMBELAJARAN

1. Pembelajaran 1

1. Tujuan

2. Uraian Materi

3. Rangkuman

4. Tugas

5. Tes

1. Lembar Kerja Praktik

2. Pembelajaran 2 – n (dan seterusnya, mengikuti jumlah pembelajaran yang

dirancang)

1. Tujuan

2. Uraian Materi

3. Rangkuman

4. Tugas

5. Tes

1. Lembar Kerja Praktik

Page 9: 7. cara pembuatan diktat modul teks

III.    EVALUASI

1. Tes Kognitif

2. Tes Psikomotor

1. Penilaian Sikap

KUNCI JAWABAN

DAFTAR PUSTAKA

III. CARA PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN

Buku paket adalah wujud fisiknya. Lalu bagaimana dengan definisinya? B. P. Sitepu

dalam bukunya, Penulisan Buku Teks Pelajaran (2012: 17), menuliskan “Buku teks adalah buku

acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi

yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlah

mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan

dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis, dan kesehatan yang disusun

berdasarkan standar nasional pendidikan.” Buku teks pelajaran itu digunakan di sekolah atau

universitas sebagai buku pokok atau buku acuan untuk subjek mata pelajaran atau mata kuliah

tertentu, dengan tujuan mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik

secara positif, yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.

Dari definisi di atas, dapat kita lihat bahwa buku teks pelajaran seharusnya bersifat

positif, tetapi terkadang masih ditemukan kasus-kasus yang berkaitan dengan buku teks

pelajaran, khususnya di sekolah. Kasus kecil mungkin pernah kita alami saat sekolah, seperti

pengetikkan teks yang salah (typo), halaman terbalik, cetakan buram, dan lain-lain. Kasus

lain mungkin pernah kita lihat di media cetak maupun media elektronik yang memuat berita atau

informasi mengenai konten buku teks pelajaran yang tidak sesuai dengan karakter usia peserta

didik. Mengapa kasus-kasus tersebut dapat terjadi? Apakah mungkin penulis dan penerbit

sekedar mencari keuntungan semata sehingga bisa terjadi kelalaian seperti itu

Prinsip Pembuatan Buku Teks Pelajaran

Page 10: 7. cara pembuatan diktat modul teks

Sebelum mulai menulis buku teks pelajaran, mari kita kenali terlebih dahulu 3 prinsip

yang perlu diperhatikan dalam pembuatan buku teks pelajaran, di antaranya: (1) prinsip

relevansi; (2) prinsip konsistensi; dan (3) prinsip kecukupan (Agus Wuryanto, 2010).

1.     Prinsip relevansi, materi yang ditulis di dalam buku teks pelajaran harus relevan dengan

tujuan instruksional umum (TIU) yang ingin dicapai.

2.     Prinsip konsistensi, jumlah pokok bahasan yang ditulis di dalam buku teks pelajaran harus

sama dengan jumlah tujuan instruksional khusus (TIK).

3.     Prinsip kecukupan, materi yang disajikan di dalam buku teks pelajaran harus cukup untuk

mencapai tujuan instruksional. Tidak lebih sedikit, atau lebih banyak. Jika lebih sedikit,

dikhawatirkan tujuan instruksional tidak tercapai. Jika lebih banyak, akan tidak efisien

karena dirasa membuang-buang waktu dan tenaga.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penulisan Buku Teks PelajaraN.

Dalam penulisan buku teks pelajaran, cukup banyak hal yang perlu diperhatikan. Berikut di

antaranya:

1.     Kurikulum

Buku teks pelajaran yang ditulis harus mengacu pada kurikulum yang sedang berlaku. Penulis

harus memahami isi kurikulum terlebih dahulu, materi, pokok bahasan, dan sub pokok bahasan

apa yang tercantum di dalam kurikulum. Buku yang mengacu pada kurikulum, biasanya pasti

dimanfaatkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan instruksional, sehingga penulis tidak sia-sia

menulis buku teks pelajaran tersebut.

2.     Sasaran/Peserta Didik

Sasaran dari penulisan buku teks pelajaran adalah peserta didik. Oleh karena itu, penulisan

buku teks pelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, seperti

rentang usia dan jenjang pendidikannya, lingkungan sekitar, dan lain-lain. Dengan demikian,

peserta didik akan merasa tertarik untuk belajar dengan buku teks pelajaran.

3.     Latar Belakang Bidang Keilmuan Penulis

Penulis sebaiknya menulis buku teks pelajaran sesuai dengan bidang ilmu yang dikuasainya.

Hal ini dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam mengembangkan naskahnya. Jika penulis

merasa kesulitan, maka penulisan dapat dibantu oleh ahli materi lain. Dengan adanya kerjasama

Page 11: 7. cara pembuatan diktat modul teks

dengan ahli lain, maka penulis akan mendapat kritik dan saran dari berbagai pihak guna

meningkatkan kualitas hasil tulisannya.

4.     Peta Kompetensi

Penulis harus membuat peta kompetensi guna membantu dalam mengembangkan dan

menyusun naskahnya. Peta kompetensi dibuat berdasarkan kompetensi apa yang akan dicapai

oleh peserta didik, dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan adanya peta kompetensi,

materi yang disajikan oleh penulis dalam buku teks pelajaran yang ditulisnya akan tersususn

secara sistematis.

5.     Tata Bahasa

Penulis harus mampu mengemas materi dengan bahasa yang sederhana atau tidak bertele-

tele, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Bukan berarti menggunakan bahasa sehari-

hari. Bahasa Indonesia yang digunakan harus baik dan benar dan disesuaikan dengan

perkembangan peserta didik. Olah kembali jika terdapat bahasa terjemahan agar mudah

dipahami, hindari terjemahan ‘google translate’. Lengkapi dengan glosarium untuk istilah-istilah

tertentu, guna membantu peserta didik dalam memahami arti dari kosakata asing yang dirasa

baru. Setidaknya ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks pelajaran

berbahasa Indonesia: (1) Kaidah Bahasa Indonesia yang digunakan adalah ejaan yang

disempunakan (EYD); (2) penerapan kaidah ejaan; dan (3) penggunaan tanda baca.

6.     Desain Grafis dan Ilustrasi

Buku teks pelajaran termasuk media cetak yang membutuhkan grafis dalam proses

pembuatannya. Desain grafis buku teks pelajaran termasuk di dalamnya adalah pemilihan huruf,

tabel, ilustrasi, warna, dan lain-lain yang berkaitan dengan tampilan grafis. Grafis buku teks

pelajaran harus didesain agar dapat menarik perhatian peserta didik untuk membaca buku teks

pelajaran tersebut. Desain grafis buku teks pelajaran yang kurang baik, akan dihindari oleh

peserta didik karena cenderung membosankan, seperti buku yang penuh dengan teks dan tidak

ada gambar. Gunakan ilustrasi atau gambar yang relevan, guna memperjelas materi yang

disajikan. Ilustrasi tidak sekedar untuk memperjelas suatu materi, tetapi untuk menarik perhatian

peserta didik juga. Sumber yang saya temui menuliskan bahwa ilustrasi kini tidak lagi

menggunakan gambar lukisan, tetapi berupa gambar foto objek sesungguhnya. Mungkin

terkecuali untuk gambar atau ilustrasi organ tubuh dan semacamnya, karena saya rasa tidak

Page 12: 7. cara pembuatan diktat modul teks

mungkin untuk menampilkan gambar nyata dari objek tersebut ke dalam buku teks pelajaran. 4

hal yang perlu diperhatikan dalam tampilan dan grafis buku teks pelajaran, di antaranya: (1)

Format buku teks pelajaran didesain agar enak dibaca oleh peserta didik; (2) tata letak didesain

untuk mempermudah peserta didik memahami isi buku dan mendapatkan kenyamanan membaca;

(3) tipografi menyangkut nama dan jenis huruf, panjang baris, dan ukuran huruf; (4) ilustrasi

digunakan agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata-kata, dapat disajikan

dengan gambar. Alangkah baiknya jika ilustrasi ditampilkan dalam bentuk foto-foto yang

berwarna.

7.     Evaluasi, Uji Coba, dan Revisi

Sebelum diterbitkan dan digunakan secara luas, buku teks pelajaran harus melalui beberapa

tahapan terlebih dahulu guna mengetahui kelayakannya. Evaluasi buku teks pelajaran dilakukan

oleh ahli materi, desainer pembelajaran, dan editor. Ketiga pihak dapat memberi kritik dan saran

yang membangun tentang buku teks pelajaran tersebut. Setelah evaluasi, dilakukan uji coba

kepada kelompok kecil sasaran atau peserta didik. Kelompok kecil peserta didik ini memiliki

tingkat kemampuan yang berbeda-beda (cerdas, sedang, dan kurang). Revisi dilakukan

berdasarkan hasil uji coba.

8.     Penerbit

Kirimkan naskah yang telah dibuat kepada pihak penerbit untuk diterbitkan secara luas.

Selama proses penerbitan buku, penulis harus senantiasa menjalin komunikasi dengan pihak

penerbit guna memantau perkembangan buku teks pelajaran yang ditulisnya.

Sistematika Penulisan Buku Teks Pelajaran

1.     Kerangka penulisan buku teks pelajaran adalah sebagai berikut (Rastra Permana,

2011):

      Tujuan instruksional umum (TIU);

      Tujuan instruksional khusus (TIK);

      Judul/sub judul;

      Uraian singkat isi pokok bahasan;

      Uraian pokok isi pelajaran;

Page 13: 7. cara pembuatan diktat modul teks

      Ringkasan atau rangkuman;

      Latihan, tugas, soal;

      Sumber buku.

2.     Bagian-bagian buku teks pelajaran adalah sebagai berikut:

a.     Bagian Awal atau Pendahuluan, meliputi:

      Halaman cover (judul, penulis, gambar cover, nama penerbit, tahun terbit);

      Halaman judul (judul, penulis, gambar cover, nama penerbit, tahun terbit);

      Halaman yang mencantumkan UU Hak Cipta;

      Kata Pengantar;

      Daftar Isi (judul bab, sub bab, dan nomor halaman);

      Daftar lain (daftar gambar, daftar tabel, daftar lampiran);

      Penjelasan tujuan buku pelajaran;

      Petunjuk Penggunaan Buku;

      Petunjuk Pengerjaan Soal.

b.    Bagian Isi, meliputi:

      Judul bab atau topik pokok bahasan;

      Uraian singkat isi pokok bahasan;

      Penjelasan tujuan bab;

      Uraian isi pelajaran;

      Penjelasan teori;

      Sajian contoh;

      Rangkuman;

      Soal latihan.

c.     Bagian Akhir atau Penutup, meliputi:

      Lampiran;

      Glosarium;

      Indeks;

      Kunci Jawaban;

Page 14: 7. cara pembuatan diktat modul teks

      Daftar Pustaka;

      Catatan.

Tips Pelengkap Penulisan Buku Teks Pelajaran (Agus Wuryanto, 2010)

1.     Hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

      Menggunakan kertas HVS putih berukuran kuarto (umumnya).

      Margin: Left 4 cm; Top, Right, Bottom 3 cm.

      Pemilihan jenis dan ukuran huruf yang mudah terbaca.

      Spasi 1,5 agar mudah dibaca, teks tidak terlihat terlalu rapat atau terlalu renggang.

      Tata letak grafik atau ilustrasi (gambar) disesuaikan, beri jarak 3 spasi antar grafik atau

ilustrasi dengan teks sebelum atau sesudahnya.

      Judul grafik dan ilustrasi diketik pada halaman yang sama.

      Jika terdapat istilah tertentu atau asing, diberi penekanan (underline, italic).

      Tempatkan nomor halaman di sisi pojok kanan atas halaman.

      Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.

      Singkatan nama awal atau nama tengah dilakukan dengan konsisten.

2.     Hal-hal yang tidak boleh dilakukan, antara lain:

      Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman, kecuali jika halaman tersebut

merupakan akhir bab.

      Tidak boleh memotong grafik atau ilustrasi.

      Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada tabel, kecuali terpaksa.

      Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab.

      Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas tabel pada akhir halaman.

      Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-), tetapi menggunakan bullet (*) untuk

penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.

      Tidak boleh menambah spasi antar kata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi

kanan.

      Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan

hanya dapat ditempatkan setelah bab terakhir.

Page 15: 7. cara pembuatan diktat modul teks

SEMOGA BERMANFAAT ADANYA AMIN YAROBBILALAMIN. TERIMA KASIH

YURNALIS NURDIN

Sumber:

 Sitepu, B.P. (2012). Penulisan Buku Teks Pelajaran, Bandung: Rosda.

http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/09/02/pembuatan-buku-teks-pelajaran/

http://garduguru.blogspot.com/2008/07/cara-praktis-membuat-bahan-ajar-bagi.html

http://blog.um.ac.id/rastrapermana/2011/12/09/pedoman-penulisan-buku/ http://

kabarmuhammadiyah.blogspot.com/2010/11/menulis-buku-teks-pelajaran.html

http://pakyadi24.blogspot.com/2009/11/teknik-penulisan-buku-teks-pai.html?

zx=6e59e625306183e9