7. BAB I

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Dalam upaya untuk memelihara kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau masyrakat. Pelayanan kesehatan terdiri dari pelayan kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan tradisional (1) . Upaya kesehatan dapat terselenggara diperlukan sumber daya yang mendukung, salah satunya adalah fasilitas pelayanan kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang 1

description

apotek

Transcript of 7. BAB I

Page 1: 7. BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial

yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

ekonomis. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Dalam upaya untuk

memelihara kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang

dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara

dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan

penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan

oleh pemerintah dan atau masyrakat. Pelayanan kesehatan terdiri dari pelayan

kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan tradisional(1).

Upaya kesehatan dapat terselenggara diperlukan sumber daya yang mendukung,

salah satunya adalah fasilitas pelayanan kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan

adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya

pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang

dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat(1). Salah satu

bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang mendukung upaya kesehatan adalah

apotek.

Apotek didefinisikan sebagai sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya

praktik kefarmasian oleh apoteker(2). Apotek merupakan suatu institusi yang

memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan yang berorientasi

sosial (nonprofit oriented) dan sebagai institusi bisnis yang berorientasi

memperoleh laba (profit oriented). Sebagai unit pelayanan kesehatan, apotek

berfungsi menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai

derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan sebagai institusi bisnis, maka apotek

selayaknya berusaha memperoleh keuntungan(3).

1

Page 2: 7. BAB I

2

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004

tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, salah satu bentuk pelayanan

dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian

adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Hal ini menunjukkan telah

bergesernya orientasi pelayanan kefarmasian dari drug (product) oriented menjadi

patient oriented. Oleh karena itu, dengan adanya pergeseran orientasi ini, apoteker

sebagai penanggung jawab apotek dituntut untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan kompetensinya agar dapat melaksanakan interaksi langsung

dengan pasien dan melakukan penerapan asuhan kefarmasian yang baik atau GPP

(Good Pharmacy Practice) di apotek.

Apoteker sebagai pengelola apotek harus mempunyai pengetahuan dan

kemampuan tidak hanya di bidang teknis farmasi tapi juga di bidang manajemen

agar dapat menjalankan usaha apoteknya dengan baik karena di dalam usaha

apotek terdapat unsur-unsur dagang (bisnis), sosial dan profesi. Apoteker dituntut

untuk dapat memahami segala permasalahan yang terjadi di apoteknya,

mengetahui bagaimana cara menyelesaikannya dan mengambil tindakan yang

tepat untuk mengatasi masalah itu.

Tenaga profesi apoteker yang profesional perlu dipersiapkan maka dilakukan

praktek kerja di apotek sebagai sarana pelatihan untuk menerapkan ilmu yang

telah didapatkan di masa kuliah serta dapat mempelajari segala kegiatan dan

permasalahan yang ada di suatu apotek. Dengan dilatarbelakangi hal tersebut

maka diadakan kerjasama antara Program Studi Profesi Apoteker Fakultas

Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani dengan PT. Kimia Farma (Persero),

Tbk., berupa Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia Farma.

Diharapkan para calon apoteker dapat mengerti peran dan tanggung jawab

seorang apoteker di apotek dengan dilakukannya Praktek Kerja Profesi Apoteker

(PKPA). Selain itu juga dapat menambah pengetahuan serta meningkatkan

keterampilan dalam pekerjaan kefarmasiannya. Praktek kerja profesi apoteker

dilaksanakan pada tanggal………………….

Page 3: 7. BAB I

3

1.2 Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker

Adapun tujuan dari praktek kerja profesi apotek bagi mahasiswa profesi Apoteker

adalah:

i. Mengetahui dan memahami kegiatan di apotek pada umumnya dan Apotek

Kimia Farma pada khususnya.

ii. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta meningkatkan

keterampilan dalam melaksanakan kegiatan kefarmasian, khususnya di…….

1.3 Pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker

Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Apotek Kimia

farma……………….