7. BAB 4

2
BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan Kesimpulan laporan kasus ini adalah : 1. Abses retroaurikuler Mastoid adalah kumpulan nanah (netrofil yang te mati) yang terakumulasi di sebuah kavitas jaringan, selsel mastoid terletak di tulang temporal karena adanya proses infeksi (biasanya o bakteri atau parasit ) atau karena adanya benda asing (misalnya ser luka peluru, atau jarum suntik). !. "enegakan diagnosis abses retroaurikuler dari anamnesis, pemer fisik, dan pemeriksaan penunjang. #. Abses retroaurikuler mastoid lebihseringterjadi pada anakanak disebabkan beberapa faktor, yaitu sistem imun anak ke$il yang belum sehingga daya tahan tubuh urang, posisi bayi dan anak ke$il yang ser hori%ontal, tuba yang pendek dan hori%ontal, orangtua yang m (infeksi saluran pernafasan atas) &. "enatalaksanaan abses retroaurikuler mastoid adalah: Medikamentosa Antibiotik merupakan prinsip utama pengobatan abses mast 'asilkultur dan resistensi sangatmenentukanpemilihan antibiotik. ebelum hasil kultur dan uji resistensi keluar, umumnya terapi dimul dengan antibiotik spektrum luas se$ara intravena. alah satu yang se dipilih adalah $eftria one, karena mampu mele*ati sa*ar darah +eftria one diberikan dengan dosis1 g setiap hari, ke$uali pasien mengalami komplikasi intrakranial, yang membutuhkan dosis ! g dua ka sehari. Apabila hasil kultur dan resistensi telah didapatkan, maka h dipilih antibioti$ yang (1) +o$ok dengan strain bakteri bakteri ya sering menyebabkan otitis media akut, yaitu S pneumoniae , H. influenza dan Streptococcus pyogenes grup A, (!) Antibiotik harus dapat mele*a sa*ar darah otak, dan (#) antibioti$ terpilih harus menyempertimbang adanya multi drug resistan. -amanya pengobatan antibiotik adalah ! 30

description

new

Transcript of 7. BAB 4

BAB IVKESIMPULANA. Kesimpulan Kesimpulan laporan kasus ini adalah :

1. Abses retroaurikuler Mastoid adalah kumpulan nanah (netrofil yang telah mati) yang terakumulasi di sebuah kavitas jaringan, sel-sel mastoid yang terletak di tulang temporal karena adanya proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit ) atau karena adanya benda asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum suntik).2. Penegakan diagnosis abses retroaurikuler dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.3. Abses retroaurikuler mastoid lebih sering terjadi pada anak-anak disebabkan beberapa faktor, yaitu sistem imun anak kecil yang belum kuat sehingga daya tahan tubuh urang, posisi bayi dan anak kecil yang sering horizontal, tuba yang pendek dan horizontal, orangtua yang merokok (infeksi saluran pernafasan atas)4. Penatalaksanaan abses retroaurikuler mastoid adalah:

MedikamentosaAntibiotik merupakan prinsip utama pengobatan abses mastoid. Hasil kultur dan resistensi sangat menentukan pemilihan antibiotik. Sebelum hasil kultur dan uji resistensi keluar, umumnya terapi dimulai dengan antibiotik spektrum luas secara intravena. Salah satu yang sering dipilih adalah ceftriaxone, karena mampu melewati sawar darah otak. Ceftriaxone diberikan dengan dosis 1 g setiap hari, kecuali pasien mengalami komplikasi intrakranial, yang membutuhkan dosis 2 g dua kali sehari. Apabila hasil kultur dan resistensi telah didapatkan, maka harus dipilih antibiotic yang; (1) Cocok dengan strain bakteri bakteri yang paling sering menyebabkan otitis media akut, yaitu S pneumoniae, H. influenza dan Streptococcus pyogenes grup A, (2) Antibiotik harus dapat melewati sawar darah otak, dan (3) antibiotic terpilih harus menyempertimbangkan adanya multi drug resistan. Lamanya pengobatan antibiotik adalah 2 minggu pada semua pasien. Medikasi lain yang digunakan adalak analgesic, antipiretik, dan kombinasi antibiotic/steroid topical untuk mengurang edem mukosa sehingga antibiotic topical dapat mencapai telinga dan sistem mastoid. Miringotomi/timpanosentesisTujuan tindakan ini untuk mengambil spesiamen dalan kavum telinga tengah dang menguragi keluhan rasa tidak nyaman pada otitis media akut. Proses penyembuhan setelah prosedur ini akan dicapai dalam beberapa hari. Tympanostomy tube placementTympanostomy tube menyebabkan terjadinya drainase dari pus yang terjebak di dalam kavum tymphani dan aerasi, serta membantu memasukkan antibiotic topical liang telinga tengah. Prosedur ini biasanya dilakukan bersamaan dengan mastoidektomi. MastoidektomiPada sebagian besar buku teks otology, pengobatan standar untuk abses mastoid adalah mastoidectomi kortikal. Prosedur ini dilakukan dengan membuka sel udara tulang mastoid dengan membuat insisi pada region retroaurikular dan membuka korteks mastoid. Semua subperiosteal abses dibuka pada prosedur ini. Pada prosedur ini sel-sel mastoid yang berisi pus dibuka dan dibesihkan serta membuka kembali akses drainase dan aerasi ke meatus media. Hal ini dilakukan dengan mengangkan jaringan granulasi serta mukosa yang oedem dan polipoid akibat infeksi berulang pada aditus ad antrum. Prosedur terakhir adalah irigasi telinga dan pemasangan drain, yang dipertahankan sekurangkurangnya 2 hari.30