Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

34
RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK (SUB BAB 4 - 7) (Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika Lingkungan) Oleh : ZULFA LUSIANA 120210102003 Kelas : B

description

radiasi gelombang elektromagnetik

Transcript of Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Page 1: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

(SUB BAB 4 - 7)

(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika Lingkungan)

Oleh :

ZULFA LUSIANA

120210102003

Kelas : B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini kemajuan teknologi semakin meningkat terutama dalam

penggunaan gelombang elekromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.

Gelombang elektromagnetik sebenarnya selalu ada disekitar kita, salah satu

contohnya adalah sinar matahari, gelombang ini tidak memerlukan medium

perantara dalam perambatannya. Contoh lain adalah gelombang radio. Tetapi

spektrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis

gelombang lainnya, yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang

gelombangnya. Untuk itu disini kita akan mempelajari tentang rentang

spektrum gelombang elektromagnetik, karakteristik khusus masing-masing

gelombang elektromagnetik di dalam spectrum dan contoh dan penerapan

masing-masing gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.

Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari

Maxwell yang dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam

kelistrikan dan kemagnetan. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap

sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.

Ramalan Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-

benar terbukti. Adalah Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang

elektromagnetik melalui eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa

pembangkitan gelombang elektromagnetik dari sebuah dipol listrik (dua kutub

bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif yang

berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima. Antena

pemancar dan penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini.

Page 3: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Pada makalah ini akan dibahas tentang karakteristik medan listrik dan

medan magnet, medan listrik dan medan magnet di sekitar arus listrik, teori

Maxwell tentang gelombang elektromagnetik di sekitar arus listrik dan

medan elektromagnetik extremely low frekuensi.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana karakteristik medan listrik dan medan magnet ?

1.2.2 Bagaimana medan listrik dan medan magnet di sekitar arus listrik ?

1.2.3 Bagaimana teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik di

sekitar arus listrik ?

1.2.4 Bagaimana medan elektromagnetik extremely low frekuensi ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui karakteristik medan listrik dan medan magnet

1.3.2 Mengetahui medan listrik dan medan magnet di sekitar arus listrik

1.3.3 Mengetahui teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik di

sekitar arus listrik

1.3.4 Mengetahui medan elektromagnetik extremely low frekuensi

Page 4: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik medan listrik dan medan magnet

KARAKTERISTIK

Medan Listrik Medan Magnet

1. Medan listrik berasal dari

tegangan listrik. Medan listrik

tetap dapat dihasilkan walau

tidak ada arus listrik mengalir

sehingga medan listrik tetap ada

walau listrik dalam keadaan mati

2. Kekuatan medan listrik diukur

berdasarkan satuan volt per

meter

3. Kekuatan medan listrik semakin

lemah bila semakin jauh dari

sumbernya

4. Kebanyakan material bangunan

dapat menahan listrik dalam

kekuatan tertentu

1. Medan magnet berasal dari arus

listrik

2. Kekuatannya diukur

berdasarkan satuan ampere per

meter. Namun umumnya, juga

dipakai satuam densitas flux

yaitu mikrotesla (T) atau

militesla (mt)

3. Medan magnet terjadi segera

setelah suatu alat listrik

dinyalakan

4. Kekuatan medan magnet

semakin lemah bila semakin

jauh dari sumbernya

5. Kebanyakan material tidak

memperlemah medan magnet

Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan

magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu

tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi

elektromagnetik. Penelitian teoritis tentang radiasi elektromagnetik disebut

elektrodinamik, sub-bidang elektromagnetisme.

Page 5: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Benda yang bermuatan listrik dikelilingi sebuah daerah yang disebut

medan listrik. Dalam medan ini, muatan listrik dapat dideteksi. Menurut Faraday

(1791- 867), suatu medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar ke

seluruh ruangan. Untuk memvisualisasikan medan listrik, dilakukan dengan

menggambarkan serangkaian garis untuk menunjukkan arah medan listrik pada

berbagai titik di ruang, yang disebut garis-garis gaya listrik.

Hal yang sama terjadi pada magnet. Jika sebatang magnet diletakkan

dalam suatu ruang, maka terjadi perubahan dalam ruang ini, yaitu pada setiap titik

dalam ruang akan terdapat medan magnetik. Medan magnet adalah ruangan di

sekitar kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain

Sama seperti medan listrik, medan magnetikpun dapat digambarkan dalam bentuk

garis-garis khayal yang disebut garis medan magnetik. Garis medan magnetik

dapat digambarkan dengan pertolongan sebuah kompas. Untuk menunjukkan

garis medan magnet yang disebabkan oleh sebuah magnet batang, dilakukan

dengan jarum kompas. Arah medan magnetik di suatu titik pada garis medan ini

ditunjukkan dengan arah garis singgung di titik tersebut.

2.2 Medan Listrik dan Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik

2.2.1 Medan Listrik disekitar Arus Listrik

Medan Listrik merupakan daerah atau ruang di sekitar benda yang

bermuatan listrik di mana jika sebuah benda bermuatan lainnya diletakkan pada

daerah itu masih mengalami gaya elektrostatis.

Page 6: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Medan Listrik sering juga di pakai istilah kuat medan listrik atau

intensitas medan listrik. Kuat medan listrik di suatu titik adalah gaya yang

diderita oleh suatu muatan percobaan yang diletakkan dititi itu dibagi oleh

besar muatan percobaan. Gaya yang diderita oleh muatan-muatan positif

percobaan q di berbagai titik akibat muatanQ dapat dijilat dalam gambar 2-1

Adanya medan gaya listrik digambarkan oleh Garis Medan Listrik (Lines

of Force) yang mempunyai sifat:

1) Garis Medan listrik keluar dari muatan positif menuju ke muatan negatif

2) Garis medan listrik antara dua muatan tidak pernah berpotongan

3) Jika medan listrik di daerah itu kuat, maka garis medan listriknya rapat

dan sebaliknya.

Page 7: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat

digambarkan menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif

memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari muatan tersebut.

Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah

masuk ke muatan tersebut.

2.2.2 Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik

2.2.2.1. Percobaan OERSTED

Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas kawat,

sehingga kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam kaewat dialiri

arus listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari keseimbangannya.

Kesimpulan : Disekitar arus listrik ada medan magnet.

Cara menentukan arah perkisaran jarum yaitu :

a) Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum

magnet mengalir dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-

ujung jari, kutub utara jarum berkisar ke arah ibu jari.

b) Bila arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari,

arah melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara.

Pola garis-garis gaya di sekitar arus lurus.

Page 8: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Pada sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di

atas karbon ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa lingkaran-

lingkaran yang titik pusatnya pada titik tembus kawat.

Garis-garis gaya di sekitar arus lurus berupa lingkaran-lingkaran yang

berpusatkan pada arus tersebut.

Cara menentukan arah medan magnet

Bila arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah melingkar jari

tangan menyatakan arah medan magnet. Di sekitar kawat penghantar berarus

listrik terdapat medan magnet yang diselidiki oleh Hans Christian Oersted.

Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat

ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan Oersted, seperti yang

diperlihatkan pada gambar dibawah. Arah arus listrik ditunjukkan dengan ibu

jari dan garis gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat jari tangan.

Page 9: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar

sangatlah lemah, untuk menghasilkan medan magnetik yang cukup kuat dapat

digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang

kuat ini disebut sebagai elektromagnet. Elektromagnet memiliki sifat

kemagnetan sementara. Jika arus listrik diputuskan, sifat kemagnetannya

segera hilang. Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik

yang kuat karena setiap lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetik

yang akan diperkuat oleh lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu

kumparan, medan magnetik yang dihasilkannya semakin besar. Pola garis gaya

magnetik yang dihasilkan oleh kumparan yang dialiri arus listrik ditunjukkan

pada gambar berikut.

Untuk menentukan kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan

aturan genggaman tangan kanan. Kutub utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah

arus pada kumparan sama dengan arah genggaman keempat jari. Konsep seperti

ini disebut kaidah tangan kanan untuk menentukan kutub magnet dari arah arus

listrik.

2.2.2.2. Hukum Biot Savart.

Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding

dengan panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus

dengan jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat

jaraknya.

Page 10: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

k adalah tetapan, di dalam sistem Internasional

Vektor B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan denagan tangan

kanan. Jika l sangat kecil, dapat diganti dengan dl.

Persamaan ini disebut hukum Ampere.

2.2.2.3. Induksi Magnetik

A. Untuk kawat lurus dan panjang

Page 11: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Medan magnet yang disebabkan oleh arus listrik pada kawat

lurus yang panjang adalah sedemikian sehingga garis-garis medan

merupakan lingkaran dengan kawat tersebut sebagai pusatnya Anda

mungkin mengharapkan bahwa kuat medan pada suatu titik akan lebih

besar jika arus yang mengalir pada kawat lebih besar, dan bahwa medan

akan lebih kecil pada titik yang lebih jauh dari kawat. Hal ini memang

benar. Eksperimen yang diteliti menunjukkan bahwa medan magnet B

pada titik didekat kawat lurus yang panjang berbanding lurus dengan arus

I pada kawat dan berbanding terbalik terhadap jarak r dari kawat,

sehingga dirumuskan sebagai :

B Ir

Hubungan ini valid selama r, jarak tegak lurus ke kawat, jauh lebih kecil

dari jarak ke ujung-ujung kawat (yaitu, kawat tersebut panjang).

Konstanta pembanding dinyatakan sebagai µ₀2 π

, dengan demikian

B = µ₀2 π

Ir

Nilai Konstanta µ0, yang disebut permeabilitas ruang hampa, adalah µ0 =

4π x 10-7 T m/A.

B. Untuk kawat melingkar

1) Besarnya medan magnet yang terdapat di pusat kawat melingkar

terbuka :

Page 12: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

a. Dititik P

Untuk sebuah lilitan :

B = µ04 π

I . r . £

a3

Untuk N buah lilitan

B = µ0 N4 π

I . r . £

a3

b. Dititik sebuah O, berarti a = r

Untuk sebuah lilitan:

B = μ0

4 π

I . £

r2

Page 13: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Until N buah lilitan :

B = μ0 N

4 π

I . £

r2

2) Besarnya medan magnet yang terdapat di pusat kawat melingkar

penuh

(perhatikan gambar berikut).

Gambar 1.5 : Medan magnet dipusat kawat melingkar penuh

a. dititik P

Untuk sebuah lilitan

B = μ0

2 Ia

Sin2

Page 14: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Untuk N buah lilitan :

B = μ0 N

2 Ia

Sin2

b. di titik O, berarti a = r dan sin = sin 90 = 1.

Untuk sebuah lilitan :

B = µ02

Ir

Untuk N buah lilitan :

B = µ0 N

2

Ir

C. Untuk Kumparan (Solenoida)

Page 15: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Besarnya medan magnet yang terjadi didalam kumparan sebesar :

B = 2π k. n .I (cos ∅ 1- cos 2)

B= µ0 . n

2 I (cos 1 – cos 2)

Dengan:

n = jumlah lilitan tiap satuan panjang = N£

£ = panjang kumparan

N = Jumlah lilitan Kumparan

Besar medan magnet dititik :

P di tengah-tengah sumbu kumparan, berarti 1 = 0 dan 2 = 180

B = µ0 . n . I

P di salah satu ujung kumparan, berarti φ1 = 0 dan 2 = 90 :

B = µ0 . n2 . I

D. Untuk toroida

Toroida dapat dipandang sebagai solenoida yang dilengkungkan

hingga sumbuhnya berbentuk lingkaran (perhatikan gambar berikut ini).

Page 16: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Besar medan magnet didalam toroida :

B = µ0 . n . I

Dengan

n = Jumlah lilitan tiap satuan panjang n = N

2 πa

N = Jumlah lilitan toroida

a = jari-jari kelengkungan sumbu toroida

2.3 Teori Maxwell Tentang Gelombang Elektromagnetik Di Sekitar Arus

Listrik

Maxwell adalah salah seorang ilmuwan Fisika yang berjasa dalam

kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan

gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuan-penumuan dari

berbagai fisikawan  diantaranya Ampere dan Faraday. Dengan Teori Maxwel

tentang gelombang ekektromagnetik mempersatukan Kedua teori ini dimana

menurut Faraday”medan listrik dapat ditimbulkan dari perubahan medan

magnet”.

Page 17: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Sedangkan Maxwell membuat hipotesa bahwa medan listrik yang

berubah terhadap waktu akan menghasilkan medan magnet, yang sama halnya

dengan dengan medan magnet yang berubah terhadap waktu akan

menghasilkan akan menghasilkan medan listrik. Hal ini melengkapi teori

maxwell , yaitu hubungan yang sangat penting antara medan listrik dan medan

magnet yang dikenal dengan persamaan Maxwell.

Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik

mempersatukan pula teori Newton serta Huygesa tentang ilmu cahaya.

Menurut teori maxwell tentang gelombang elektromagnetik bahwa cahaya

adalah suatu bentuk radiasi gelombang elektromagnetik. Gelombang

elektromagnetik dihasilkan oleh muatan yang dipercepat terdiri dari medan

magnet B dan Medan listrik E yang bergetar saling tegak lurus serta keduanya

tegak lurus arah perambatan gelombang. Sehingga gelombang

elektromagnetik temasuk gelombang transversal.

Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik, Maxwell

menghitung cepat rambat gelomabang elektromagnetik dengan persamaan

Page 18: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Keterangan :

C= cepat rambat gelombang elektromagnetik

μₒ = permeabilitas ruang hampa = 4π x 10-7Wb/Am

 Ԑₒ = permitivitas ruang hampa = 8,85418 x 10-12C2/N m2

Dengan memasukkan harga μₒ dan Ԑₒ diatas maka di peroleh cepat

rambat gelombang elektromagnetik sebesar c= 2,99792 x 108 m/s = 3 x 108

m/s.

Nilai tersebut ternyata sesuai dengan cepat rambat cahaya dalam ruang

hampa. Dengan hasil ini maka Maxwell mengatakan bahwa cahaya termasuk

gelombang elektromagnetik. Seperti gelombang mekanik maka cahaya

mengalami gejala gelombang pada umumnya yaitu reflksi(pemantulan),

refraksi(pembiasan), interferensi, difraksi serta polarisasi.Dengan Teori

Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik menyimpulkan bahwa Sifat-sifat

gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut:

1. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi pada saat yang

bersamaan sehingga kedua medan memiliki harga maksimum dan

minimum pada saat yang sama dan pada tempat yang sama.

2. Arah medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus dan keduanya

tegak lurus terhadap arah rambat gelombang

3. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang tranversal

4. Mengalami peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi juga

polarisasi

5. Besar medan listrik dan medan magnet (E=cB)

6. Tidak dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnet karena

gelombang elektromagnetik tidak memiliki muatan

Page 19: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

7. Kecepatan dalam ruang hampa sama dengan kecepatan di udara 3 x 108

m/s.

2.4 Medan Elektromagnetik Extremely Low Frekuensi

Frekuensi sangat rendah (ELF) adalah istilah yang digunakan untuk

menjelaskan radiasi elektromagnetik (gelombang radio) dengan frekuensi 3-

300 Hz, dan panjang gelombang yang sesuai dari 100.000 sampai 1000

kilometer Dalam ilmu atmosfer., pengertian dasarnya yang biasanya diberikan

yaitu dari 3 Hz sampai 3 kHz. Dalam kaitannya dengan ilmu magnetosfer,

osilasi elektromagnetik frekuensi rendah (denyutan yang terjadi di bawah ~ 3

Hz) dianggap terletak dalam kisaran ULF, yang dengan demikian juga

didefinisikan secara berbeda dari Radio iTU band.

Gelombang radio ELF yang dihasilkan oleh petir dan gangguan alam

di medan magnet bumi, sehingga mereka menjadi subjek penelitian oleh para

ilmuwan atmosfer. Karena kesulitan membangun pemancar yang dapat

menghasilkan gelombang panjang tersebut, frekuensi ELF telah digunakan

sangat sedikit hanya dalam sistem komunikasi buatan manusia. Gelombang

ELF dapat menembus air laut hingga kedalaman beberapa ratus meter,

sehingga AS dan militer Rusia telah menggunakan fasilitas ELF transmisi

untuk berkomunikasi dengan kapal selam mereka terendam. Frekuensi arus

bolak-balik yang mengalir di jaringan listrik listrik, 50 atau 60 Hz, ini

termasuk dalam pita frekuensi, dan jaringan listrik merupakan sumber yang

tidak disengaja dari radiasi ELF.

Page 20: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

ELF merupakan frekuensi subradio. Beberapa rekan medis review

jurnal artikel lihat ELF dalam konteks "frekuensi sangat rendah (ELF) medan

magnet (MF)" dengan frekuensi 50 Hz dan 50-80 Hz. Instansi pemerintah

Amerika, seperti NASA, menggambarkan ELF sebagai non-pengion radiasi

dengan frekuensi antara 0 dan 300 Hz. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

telah menggunakan ELF untuk merujuk pada konsep "frekuensi sangat rendah

(ELF) medan listrik dan magnetik (EMF) " dan juga disebut" ELF listrik dan

medan magnet dalam rentang frekuensi> 0 sampai 100.000 Hz (100 kHz) ".

WHO juga menyatakan bahwa pada frekuensi antara 0 dan 300 Hz, "adalah

panjang gelombang di udara yang sangat lama (6000 km pada 50 Hz dan 5000

km pada 60 Hz), dan, dalam situasi praktis, medan listrik dan magnetik

bertindak independen satu sama lain dan diukur secara terpisah."

ELF digunakan oelh angkatan laut Amerika Serikat

untuk berkomunikasi dengan kapal selam di bawah permukaan air.

Karena konduktivitas listrik air garam, kapal selam dilindungi dari sebagian

besar komunikasi elektromagnetik. Namun sinyal pada ELF bisa menembus

lebih dalam. Tingkat transmisi data yang rendah setingkat beberapa karakter

per menit, membatasi penggunaannya sebagai saluran komunikasi. Umumnya

sinyal ELF dipakai untuk memerintahkan kapal selam agar pergi ke

kedalaman periskop dan mengawali beberapa bentuk kontak lainnya.

Salah satu kesulitanyang ditunjukkan saat penyiaran pada jarak

frekuensi ELF ialah ukuran antena. Untuk mengirimkan pesan internasional

menggunakan frekuensi ELF, memerlukan antena yang amat besar. Amerika

serikat memelihara dua tempat yaitu di Hutan Nasional Wisconsin dan Hutan

Negeri Escanaba, Michigan. Kedua tempat itu menggunakan kawat

Page 21: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

listrik panjang sebagai antena, dalam banyak untaian sepanjang dari 14 sampai

28 mil (22,5 sampai 45 kilometer). Karena antena yang tidak efisien,

dibutuhkan sejumlah besar tenaga listrik untuk mengoperasikan sistem ELF.

Extremely Low Frequency (ELF) adalah frekuensi subradio yang

sangat rendah. Berikut ini beberapa karakteristik medan elektromagnetik

Extremely Low Frequency (ELF).

1. Instansi Pemerintah Amerika, seperti NASA menggambarkan ELF

dengan frekuensi antara 0 dan 300 Hz. WHO menyatakan bahwa pada

frekuensi antara 0 dan 300 Hz, adalah panjang gelombang di udara yang

sangat lama (6000 km pada 50 Hz dan 5000 km pada 60 Hz).

2. Dalam situasi praktis, medan listrik dan magnetik bertindak independen

satu sama lain dan diukur secara terpisah.

3. Instansi pemerintah Amerika, seperti NASA, menggambarkan ELF

sebagai non-pengion radiasi dengan frekuensi antara 0 dan 300 Hz.

Radiasi non-pengion (Non-ionizing radiation) : Radiasi elektromagnetik

dengan energi yang tidak cukup untuk ionisasi, misal radiasi infra merah,

radiasi gelombang mikro dan gelombang radio.

4. Secara alami, gelombang ELF terciptakan di Bumi, beresonansi di daerah

antara ionosfer dan permukaan. ELF diprakarsai oleh sambaran petir

yang membuat elektron di atmosfer berosilasi.

5. Medan listrik dan medan magnet yang berasal dari jaringan listrik

digolongkan sebagai frekuensi ekstrim rendah dengan konsekuensi

kemampuan memindahkan energi sangat kecil

6. Medan listrik dan medan magnet dengan frekuensi ekstrim rendah tidak

mungkin menimbulkan efek panas seperti yang dapat terjadi pada efek

medan elektromagnet gelombang mikro, frekuensi radio, dan frekuensi

yang lebih tinggi seperti pada telepon seluler.

7. Gelombang ELF dapat menembus air laut hingga kedalaman beberapa

ratus meter, pemanfaatn frekuensi ELF masih sangat sedikit dalam sistem

komunikasi buatan manusia.

Page 22: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7
Page 23: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan

magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari

satu tempat ke tempat yang lain. Benda yang bermuatan listrik dikelilingi

sebuah daerah yang disebut medan listrik. Medan magnet adalah ruangan di

sekitar kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet

lain

Di sekitar kawat yang berarus listrik terdapat medan yang dapat

mempengaruhi  posisi magnet lain. Magnet jarum kompas dapat menyimpang

dari posisi normalnya bila dipengaruhi oleh medan magnet. Percobaan ini

pertama kali dilakukan oleh Oersted pada tahun 1820. Untuk melihat model

percobaan ini lihat bagian kerja ilmiah. Berdasarkan percobaan ini dapat

disimpulkan bahwa arus listrik (muatan yang bergerak) dapat menimbulkan

medan magnetik.

Menurut teori maxwell tentang gelombang elektromagnetik bahwa

cahaya adalah suatu bentuk radiasi gelombang elektromagnetik. Gelombang

elektromagnetik dihasilkan oleh muatan yang dipercepat terdiri dari medan

magnet B dan Medan listrik E yang bergetar saling tegak lurus serta keduanya

tegak lurus arah perambatan gelombang. Sehingga gelombang

elektromagnetik temasuk gelombang transversal.

Frekuensi sangat rendah (ELF) adalah istilah yang digunakan untuk

menjelaskan radiasi elektromagnetik (gelombang radio) dengan frekuensi 3-

300 Hz, dan panjang gelombang yang sesuai dari 100.000 sampai 1000

kilometer. Dalam ilmu atmosfer, pengertian dasarnya yang biasanya diberikan

Page 24: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

yaitu dari 3 Hz sampai 3 kHz. Dalam kaitannya dengan ilmu magnetosfer,

osilasi elektromagnetik frekuensi rendah (denyutan yang terjadi di bawah ~ 3

Hz) dianggap terletak dalam kisaran ULF, yang dengan demikian juga

didefinisikan secara berbeda dari Radio iTU band.

3.2 Saran

Untuk para pembaca sebaiknya menambah referensi yang dapat

dipertanggung jawabkan dan pemerintah harus selalu memantau atau

mengawasi dunia pendidikan, karena dari dari dunia pendidikan Negara bisa

maju dan karena dunia pendidikan juga Negara bisa hancur, bila pendidikan

sudah disalah gunakan.

Page 25: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Teori Maxwell Gelombang Elektromagnetik.

http://www.pustakasekolah.com/2013/08/teori-maxwell-gelombang-

elektromagnetik.html. [diakses pada tanggal 29 September 2014]

Anonim. 2014. Medan Elektromagnetik Exstremely Law Frekuency.

http://www.rumus-fisika.com/2014/03/medan-elektromagnetik-

exstremely-law-frekuency.html. [diakses pada tanggal 29 September 2014]

Garda. 2012. Pengertian Gelombang Elektromagnetik. http://garda-

pengetahuan.blogspot.com/2013/10/pengertian-gelombang-

elektromagnetik.html. [diakses pada tanggal 29 September 2014]

Hendra, Rahmatullah. 2010. Pengaruh Gelombang Elektromagnetik Frekuensi

Ekstrim Rendah.http:// eprints.uns.ac.id/10649/ . [diakses pada tanggal 29

September 2014]

Kholiedh. 2013. Pengaruh Radiasi Hp Terhadap Kesehatan.

http://kholiedh.heck.in/2013/04/pengaruh-radiasi-hp-terhadap-kesehatan-

r.xhtml . [diakses pada tanggal 29 September 2014]

Lala,Brigitta. 2013. Gelombang elektromagnetik.

http://brigittalala.wordpress.com. [diakses pada tanggal 29 September

2014]

Lapan. Radiasi UV. http://komposisi.sains.lapan.go.id/htm/radiasiuv.htm. [diakses

pada tanggal 29 September 2014]

Marmono. 2014. Karakteristik dan Aplikasi Gelombang Elektromagnetik.

http://www.rumus-fisika.com/2014/03/karakteristik-dan-aplikasi-

gelombang-elektromagnetik.html . [diakses pada tanggal 29 September

2014]

Page 26: Radiasi Gelombang Elektromagnetik Sub Bab 4-7

Mayaerna. 2013. Karakteristik Medan Listrik dan Medan Magnet.

http://mayaerna.blogspot.com/2013/05/karakteristik-medan-listrik-dan-

medan-magnet.html. [diakses pada tanggal 29 September 2014]

Santos. 2011. Pengaruh negative radiasi.

http://santozsandora.blogspot.com/2011/01/pengaruh-negatif-radiasi-gem-

hp.html. [diakses pada tanggal 29 September 2014]