6a.Metode Pelaksanaan
-
Upload
zoel-karnain -
Category
Documents
-
view
1.844 -
download
600
Transcript of 6a.Metode Pelaksanaan
METODE PELAKSANAAN
Balai : Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II
Satuan Kerja : NVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air SDA Nusa Tenggara II Prov. NTT
Kegiatan : Penyediaan Air Baku & Pendayagunaan Air Tanah I
Pekerjaan : Rehabilitasi Prasarana Irigasi Air Tanah di Kab. Rote Ndao
Sumber Dana : APBN
Tahun Anggaran : 2012
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Ruang lingkup pekerjaan persiapan yang harus harus mendapat perhatian dari Kontraktor Pelaksana
adalah :
1. Sosialisasi dan Dokumentasi
Sosialisasi dilaksanakan bersama direksi dan Pemerintah Daerah, Tujuan sosialisasi adalah supaya
Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat dapat mengetahui sedini mungkin dampak dari kegiatan
pembangunan tersebut. Selain itu juga proyek mendapat masukan aspiratif yang mengarah pada
kesepakatan dan kesamaan persepsi yang dapat dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan karena kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan aspirasi mereka.
2. Mobilisasi peralatan dan personil
Meliputi mobilisasi peralatan dan personil untuk pekerjaan pemboran karena pekerjaan selanjutnya
sangat tergantung pada pekerjaan pemboran. Sebelum dilakukan mobilisasi terlebih dahulu
mengajukan usulan pada direksi tentang peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
konstruksi sumur dan penempatannya pada tiap lokasi pemboran dan setelah usulan tersebut disetujui
maka dilanjutkan persiapan yang lainnya.
3. Quality Asurance
Tujuan Quality Asurance supaya dalam pelaksanaan pekerjaan tetap sesuai spesifikasi yang telah
tertuang dalam kontrak baik material maupun fisik pekerjaan.
4. Test Labolatorium
Tujuan Test Labolatorium supaya dalam pelaksanaan pekerjaan bahan yang dipakai sesuai
denganspesifikasi yang telah tertuang dalam kontrak baik material maupun fisik pekerjaan.
5. Pembuatan Papan Nama Proyek
Tujuan pembuatan papan nama proyek adalah sebagai sarana informasi bagi masyarakat berkaitan
dengan proyek sehingga diharapkan masyarakat turut berperan aktif dalam pelaksanaan proyek ini.
Papan proyek dibuat sebelum dimulai pekerjaan dan bisa dipasang bersamaan dimulainya pekerjaan.
B. SUMUR BOR
Pembuatan sumur air tanah ini mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih dalam
memenuhi suplay air baku. Atas dasar survey geolistrik yang telah dilakukan oleh pemilik proyek maka dapat
disimpulkan daerah tersebut dapat dilanjutkan untuk dilakukan pengeboran air tanah.
Dalam tahap awal yang perlu diperhatikan adalah mempersiapkan drilling dan peralatan penunjang
lainnya. Untuk pelaksanaan pekerjaan pemboran ini, menggunakan peralatan pemboran adalah jenis “
hydrolist ”. Persiapan berfungsi untuk mengurangi sedikit mungkin terjadinya kerusakan pada saat alat
digunakan di lokasi pemboran.
1. Lingkup Pekerjaan
Setelah semua peralatan telah disiapkan dilakukan persiapan lokasi pemboran. Persiapan yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan umum dalam pekerjaan pemboran antara lain:
• Peralatan pemboran
• Personil pemboran
• Persiapan untuk bahan pemboran
• Membuat kolam lumpur pemboran dengan ukuran yang disesuakan dengan luas tempat kerja dan
rencana kedalam pemboran.
2. Sistem pemboran
Sistem pemboran yang dilakukan dalam pekerjaan proyek ini adalah “direct sirculation ” dengan
menggunakan lumpur pemboran, bentonite, bahan additive (foam) bila memang diperlukan sebagai bahan
pengangkat kotoran atau cutting dan pelindung dinding sumur bor dari keruntuhan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini kedalaman sumur bor berfariasi tergantung lokasi dan akuifer yang
ada, Setelah persiapan selesai selanjutnya dibor dulu untuk pemasangan casing dia 14” hal ini dimaksudkan
agar tidak terjadi keruntuhan dinding. Selanjutnya pilot hole dengan diameter 8 5/8” dan setelah dilakukan
electric logging baru dilakukan pelebaran lubang 10 5/8” untuk pemasangan pipa casssing dan saringan
diameter 6”.
Persiapan ( Bak Spoel)
Disetiap lapisan dalam pemboran akan menembus jenis batuan yang beragam mulai dari lempung,
pasir, batu, batuan beku, boulder breksi atau batuan vulkanik lainnya. Sebagai acuan dari kesuksesan dalam
pelaksanaan pemboran, cutting diambil setiap 1 (satu) meter kedalaman. Setiap contoh batuan disimpan
dalam sebuah lodong plastik dan diberi label sesuai dengan kedalaman asalnya dan juga ditempatkan pada
kotak contoh batuan untuk mempermudah pemeriksaan (description). Contoh batuan harus bersih dari
lumpur pemboran.
Selain hasil cutting sebagai bahan acuan untuk menentukan letak saringan juga dilakukan elektric
logging. Dalam tahap ini bedasarkan cutting pemboran di setiap meternya didescripsikan jenis batuannya.
Gambar konstruksi sementara yaitu penempatan kedalaman casing screen dilakukan oleh kontraktor
bersama-sama dengan konsultan dan pejabat pembuat komitmen.
3. Konstruksi sumur
Pipa yang digunakan adalah pipa GIP Medium A 6” dan Stainless Steel Screen dia 6” dengan
sambungan antar pipa dengan menggunakan sistim las.
4. Grevel pack
Gravel pack adalah batuan kecil yang berukuran 2-3 mm dan berbentuk bulat teratur dan biasanya
diambil dari batuan sungai. Setelah pelaksanaan konstruksi sumur langsung dilakukan atau pengisian grevel
pack disisi pipa sumur (antara lubang bor dengan sisi luar pipa) sampai kedalam kurang dari 10 m dari
permukaan sumur. Tujuan pengisian “Grevel Pack” adalah untuk memperkokoh kedudukan pipa konstruksi,
penyaring air agar tidak langsung masuk kedalam saringan karena air yang masuk bisa bercampur dengan
batuan kecil atau pasir
5. Pencucian sumur
Konstruksi Pipa Sumur
Pemboran Pilot Hole
Pencucian sumur bertujuan untuk membersihkan dinding sumur dari sisa lumpur pemboran agar
akuifer yang tertembus tidak terganggu porisitasnya. Dan agar semua benar-benar dalam keadaan bersih
sebelum dipasang pompa.
Pencucian sumur dilakukan dengan cara air lifting atau water jetting yang sesuai dengan batuan sumur.
6. Pumping test
Pada sumur produksi yang telah selesai, dilakukan dengan pemompaan uji yang dilaksanakan sesuai
kontrak kerja. Pencatatan data dilakukan dengan format yang telah disesuaikan oleh pejabat pembuat
komitmen.
7. Analisa kualitas air
Contoh air diambil dari sumur produksi yang telah diselesaikan setelah pemompaan uji berjalan
selama minimal 72 jam dan dilakukan analisa kimia air untuk direkomendasikan.
8. Pemulihan lokasi pemboran
Setelah pekerjaan pemboran selesai, dilaksanakan pekerjaan pemulihan lokasi seperti semula. Setelah
semua pekerjaan dilakukan pembersihan lokasi dan uji test untuk semua peralatan yang terpasang dengan
disaksikan oleh semua pihak dan dilakukan berita acara serah terima.
Selama peleksanaan dibuat laporan harian, mingguan dan bulanan dan pada akhir pekerjaan dibuat
final report dan setiap momen kegiatan dilakukan pengambilan documentasi foto.
C. PEKERJAAN RUMAH POMPA 4 x 5 M2
Rumah Pompa adalah bangunan kecil yg berfungi melindungi mesin dan pompa, konstrusi Rumah
Pompa adalah pas. Batu bata merah sebagai dinding dan seng multy roof sebagai atapnya. Setelah dilakukan
uitzet dilokasi dilanjutkan dengan pekerjaan:
1. Pek. Pengukuran, Bawplank dan Profil
Sebelum pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu melakukan pengukuran guna penentuan sumbu , letak
kedudukan bangunan, elevasi bangunan dan elevasi titik-titik pembantu. Pengukuran harus diseseauikan
dengan gambar rencana dan hasilinya dilaporkan ke direksi guna dimulainya pekerjaan. Bauwplak
dipasang ditempat yang tidak terganggu dan kedudukannya tidak boleh berubah.
2. Galian Pondasi
Pumping Test
Galian Pondasi dilaksanakan sesaui batas garis kemiringan dan ukuran yang tercantum dalam gambar
atau sesaui petunjuk direksi pekerjaan sebelum melaksanakan pas. batu terlebih dahulu kemiringan galian
di basahi air dan dipadatkan
3. Urukan Pasir dan pas. Batu kosong
Sebelum Pas. batu kali/gunung 1:3 dipasang terlebih dahulu galian pondasi diberi alas pasir setebal
minimal 5 cm dan dilanjutkan dengan pas. batu kosong setebal 15 cm.
4. Pas. Batu kali/ gunung 1:3
Batu yang akan dipasang terlebih dahulu dibersihkan dari unsur organik atau kotoran lainnya sebelum
batu dipasang terlebih dahulu dipasang spesi 3cm sebagai alasnya. Batu-batu dipasang dengan tangan dan
diatur sedemikian rupa sehingga adukan dan batu berhubungan dengan baik dalam sambungan dan
pemasangan tidak boleh dilaksanakan pada musim hujan.
5. Timbunan tanah kembali
Setelah dilaksanakan pas. batu kali/gunung 1:3, tanah sisa galian diurukan kembali di sela-sela dan
disamping pas. batu sampai rongga galian terisi penuh dan selanjutnya dipadatkan.
6. Pemasangan Sloof dan kolom
Tahap selanjutnya adalah menyiapkan sloof dan kolom. Besi tulangan yang telah disipkan dirakit
kemudian dibuat cetakan atau begesting dari papan-papan kayu untuk selanjutnya dilakukan pengecoran.
Dalam pengadukan campuran beton diupayakan air sebagai bahan
pencampur bersih dari zat-zat perusak kekuatan beton seperti (1) Lumpur, (2) minyak, (3) garam, (4)
bahan-bahan organik dan non organik dalam larutan dalam jumlah tetentu.
7. Pek. Kusen
Pek. Kusen dilaksanakan stelah pek. Pondasi dan Sloof, kusen dipasang pada sisi sesuai gambar dan
diatur sedemikian rupa dan diberi penyangga sehingga kusen tidak bisa bergerak dan tidak berubah dari
bentuknya.
8. Pemasangan batu bata merah
Batu bata merah harus dipasang dengan tangan dan diusahakan agar masing-masing batu bata dapat
berselubung luluh, terlebih dahulu batu bata dibersihkan untuk menghilangkan zat organic atau kotoran
lainnya, batu bata merah dipasang tidak lebih dari 24 lapis atau tidak lebih dari 1,5 m
9. Pek. Pas. Rooster
Pek. Pas. rooster dilaksanakan berbarengan dengan pek. Batu bata merah, pemasangan disesuaikan
dengan spesifikasi teknik dan gambar.
10. Pemasangan Ring Balk
Setelah pek. Batu bata merah 1:3 selesai selanjutnya adalah menyiapkan ring balk 15/20 beton bertulang
1:2:3 Besi tulangan yang telah disipkan dirakit kemudian dibuat cetakan atau begesting dari papan-papan
kayu untuk selanjutnya dilakukan pengecoran.
11. Pemasangan Rangka Atap
Rangka atap terdiri dari kuda-kuda dan gording serta rengnya. Bahan dan material Rangka atap
disesuaikan gambar dan spesifikasi teknik,
12. Pemasangan Atap Multy Roof
Contoh Seng multy roof atau bahan sejenis sebelum dipasang diserahkan direksi untuk mendapatkan
persetujuan dari direksi. Seng multy roof atau bahan sejenis yang dipakai ukuran per lembar 2 x 5 = 10
daun dan 1 m2 = 1,3 lembar dengan berat +- 5 kg/cm2. Seng multy roof dipasang datar dengan bagian
yang tumpang tindih.
13. Plesteran 1:2
Permukaan tembok yang mau diplester terlebih dahulu dikasarkan dan dibersihkan serta tidak
mengandung bahan perusak atau bahan kotor lainnya, tebal minimal plesteran 1,0 cm, permukaan
plesteran digosok sampai halus dan di plamir sebelum dilaksanakan pengecatan, campuran plesteran yg
digunakan 1:2
14. Acian
Seluruh permukaan tembok yg telah diplester terlebih dahulu dilaksanakan pengacian secara merata,
bahan acian adalah campuran semen dan air.
15. Pemasangan lispank 3/20
Tahap selanjutnya dilakukan pemasangan lisplnk kayu 3/20, sebelum dilakukan pemasangan kayu
dihaluskan terlebih dahulu dan dilakukan pengecatan dasar (meni), pemasangan lisplank bagian depan
dan belakang harus ada penyambungan karena panjangny lebih dari 4 m. Sebelum lisplank 3/20 dipasang
dilakukan waterpass disemua sudut untuk menghindari bengkoknya pemasangan lisplank.
16. Pekerjaan Lantai
Pekerjaan lantai dilaksanakan setelah pek. Atap selesai, konstruksi lantai rumah pompa adalah beton tak
bertulang 1:2:3, seluruh bahan campuran beton yang akan digunakan dibersihkan dahulu dan
pencampuran beton dilaksanakan sesuai spek dan petunjuk direksi, tebal campuran beton tidak kurang
dari 7cm
17. Pemasangan daun pintu 120 x 210
Daun pintu dipasang pada kusen yang telah dipersiapkan, bahan dan ukuran daun pintu disesuaikan
dengan gambar dan spesifikasi teknik, setelah daun pintu terpasang dilengkapi dengan pemasangan
grendel dan kuncinya.
18. Pekerjaan Pengecatan
Bagian yang akan dilaksanakan pengecatan adalah: tembok, kayu kap, lisplank, kusen, dan daun pintu.
Semua bagian yang akan dicat dibersihkan terlebih dahulu sehingga bahan cat bisa cepat menempel,
pengecatan dilakukan 3 kali yaitu lapisan dasar, lapisan pertengahan dan lapisan akhir warna cat
ditentukan oleh direksi
19. Finishing
Tahap ini meliputi pengecekan dan pembersihan seluruh bagian rumah pompa dan tahap terakhir adalah
pemberian identitas rumah pompa.
D. PAGAR RUMAH POMPA 10 M x 10 M
Tujuan pembuatan pagar rumah pompa adalah untuk menjaga keamanan isi rumah pompa seperti
mesin dan panel pompa serta menjaga kebersihan. Pembuatan pagar rumah pompa meliputi: Pondasi pagar
rumah pompa pagar rumah dengan pas. batu bata merah sebagai temboknya yang dipasang kawat duri pada
bagian atasnya serta pintu pagar besi ukuran 120 x 120 m.
Setelah bahan disiapkan semua dan telah dilakukan uitzet dan pengukuran maka diteruskan dengan
galian pondasi dengan kedalaman dan lebar sesuai gambar dan spesifikasi teknik dan dilanjutkan dengan
timbunan pasir setebal 5 cm sebagai alasnya dan dilanjutkan dengan pas. batu kosong setebal 15 cm.
Selanjutnya dilaksanakan pemasangan pondasi batu kali/gunung 1 semen : 3 Pasir. Tanah sisa galian
diurukan kembali guna mengisi rongga dan sela-sela Pas. batu/kali 1:3 dan dipadatkan.
Setelah pondasi terpasang selanjutnya dipasang sloof dan kolom beton bertulang 1:2:3, pemasangan
jarak kolom disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknik untuk menjaga ketegaklurusan kolom
dipasang penyangga. Pengecoran kolom dilaksanakan secara bertahap mengikuti proses pemasangan batu
batanya. Tiang pintu pagar besi 120 x 120 dipasang bersamaan dengan pengecoran sloof dan untuk
menghindari goyang atau perubahan posisi daun pintu maka selama sloof belum kering dan kuat dipasang
penyangga.
Batu bata merah 1:3 dipasang setelah pekerjaan sloof selesai. Sebelum Batu bata merah dipasang
disiram air terlebih dahulu agar ikatan antara spesi dan batu bata lebih kuat, spesi tebal 3cm dihamparkan
kemudian dipasang batu bata begitu seterusnya dan pemasangannya diatur sedemikian rupa agar ikatannya
lebih kuat. Pemasangan batu bata baru tidak boleh melebihi 24 lapis atau tidak melebihi 1,5m
Ring Balk dipasang setelah Pas. batu bata merah 1:3 dan kolomnya selesai. Besi siku sebagai
pengikat kawat duri ditancapkan berbarengan dengan pengecoran ring balk dan jarak dan pemasangannya
disesuaikan dengan gambar gambar dan spesifikasi teknik
Setiap tahapan pekerjaan dan material yang digunakan harus atas seizin direksi pekerjaan. Tahap
selanjutnya apabila dirasa ring balk sudah kering dan kuat dilanjutkan dengan membentangkan kawat duri
dengan mengkaitkan pada siku tersebut, agar kawat duri yang dipasang tidak kendor-kendor maka perlu
diperhatiakan dalam pemasangannya tarik yang kuat setelah itu baru dikaitkan.
E. JARINGAN IRIGASI AIR TANAH
Jaringan irigasi ait tanah (JIAT) dari sumur bor terdiri dari: Reser Pipe, jaringan perpipaan dan box
bagi.
1. Reser Pipe
Reser Pipe berupa pipa GIP dia 4” panjang 6 meter yang dipasang berdiri tegak pada pangkal saluran
pipa dekat rumah pompa. Reser Pipe berfungsi untuk memonitor fluktuasi tinggi tekanan air pada saat
jaringan dioperasikan, selain itu reser pipe juga berfungsi untuk mengeluarkan gelembung-gelembung
udara yang terbentuk akibat proses pemompaan
Pipa GIP 4” yang dipasang tegak tersebut dilengkapi indicator berupa selang yang telah diberi ukuran
dan skala sesuai ketentuan spesifikasi.
2. Jaringan Perpipaan Irigasi
Untuk Saluran irigasi pipa yang dipakai adalah PVC 4”. Tahapan pengerjaan perpipaan antara lain:
a. Pembersihan jalur pipa
Sebelum dilakukan pembersihan jalur terlebih dahulu lahan yang terkena jalur dalam pemasangan
pipa terlebih dahulu dimintakan izin pada tuan tanah agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
pengerjaan selanjutnya.
b. Galian Pipa
Setelah jalur pipa dibersihkan dilakukan penggalian tanah, penggalian dilakukan sesuai kemiringan
dan ukuran yang tercantum dalam gambar dan atas persetujuan direksi pekerjaan.
c. Pemasangan Pipa PVC 4”
Setelah sebagian jalur pipa tergali selanjutnya dilaksanakan pemasangan pipa. Pipa disambung
dengan dengan lem, Pemasangan pipa dilakukan tanpa harus menunggu jalur pipa tergali semuanya
diatur sedemikian dan seandainya dirasa galian sudah cukup maka pipa juga dapat dipasang.
d. Timbunan Tanah/ Urukan tanah kembali
Pengurukan kembali lubang galian jaringan pipa terlebih dahulu lapisan yang lembut dihamburkan
dan dipadatkan supaya dasar galian rata, selanjutnya tutup secara utuh galian pipa.
3. Box Bagi ( Bak Pembagi)
Box Bagi adalah bangunan yang berfungsi untuk membagi aliran air. Bentuk box bagi adalah bujur
sangkar (0,9 x 0,9 x 0,5 m) dengan alfafa valve terpasang didalamnya. Box bagi jg dilengkapi pintu air
berupa corong dari pipa PVC 4” yang dipasang pada sisi dinding box sebagai outletnya. Diharapkan
dengan box bagi ini petani dapat membawa air ke petak-petak sawah dengan cara membuat saluran
cacingan.
Tahapan Pengerjaannya adalah:
a. Pembersihan Lokasi Box bagi
Sebelum dilaksanakan pekerjaan Box Bagi tentukan dan sepakati dgn masyarakat terlebih dahulu
mengenai posisi box, dlm penempatan posisi box harus diperhatikan elevasi tanah dan pintu air
terhadap areal yang mau dialiri. Setelah posisi bax ditentukan pembersihan lahan baru bisa dimulai,
sebelum dilaksanakan tahap berikutnya jaringan pipa irigasi harus sudah mencapai titik penempatan
box karena dari jaringan pipa irigasi ini selajutnya akan dihubungkan dgn alfava valve yang ada di
box bagi ini.
b. Mambuat Cetakan Bax bagi
c. Cetakan box bagi sebenarya hanya mempermudah dan mempercepat pengerjaan box, cetakan dibuat
sesuai bentuk dan ukuran box bagi dan diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
pengerjaan. Cetakan box bagi bisa terbuat dari papan triplek tebal 5cm atau lebih permanen bisa
menggunakan plat besi.
d. Pasangan Batu kali sebagai dinding box
Setelah cetakan selesai dibuat, kita bentuk box persegi empat sesuai cetakan tersebut dengan
campuran pasangan batu kali 1:3, pencabutan cetakan dilakukan apabila pasangan batu kali 1:3
telah kering.
e. Pembentukan sayap atau pintu air box
Tahap berikutnya adalah pembentukan sayap atau pintu air box, fungsi dari sayap box bagi adalah
membagi aliran sampai ke areal yang kita tentukan, sayap atau pintu air ini dibentuk dari pasangan
batu kali 1:3 ukuran dan bentuknya disesuaikan dengan spesifikasi dan gambar kontrak. Pengerjaan
plesteran box bisa dilaksanakan bersamaan dengan pengerjaan sayap ini.
f. Pemasangan alfafa valve
Fungsi alva valve adalah membuka/ menutup aliran air, alfafa valve diapsang setelah box bagi
selesai. Alfafa dipasang pada posisi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tahap terakhir adalah
membuat lantai box bagi dengan pasangan beton tak bertulang 1:2:3.
PEKERJAAN REHABILITASI
1. Pekerjaan Redevelopment Sumur
Pekerjaan ini adalah mencuci kembali sumur lama, baik yang belum berfungi maupun sudah.
Dalam pelaksanaan dilapangan perlu diperhatikan apabila sumur tersebut sudah berfungi, dimana
diperlukan pencabutan dan pemasangan kembali pompa yang sudah ada. Agar tidak timbul
permasalahan sebaiknya dari kedua belah pihak (Kontraktor dan Pengawas) melakukan test uji dulu
terhadap pompa dan genset yang ada, baru dilakukan pekerjaan pencucian.
Dalam pelaksanaan ini kami selaku kontraktor pelaksana wajib mendapat data sumur yang ada
terutama data gambar konstruksi dan hasil pumping test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana hasil dari pekerjaan ini.
Redevelopment Sumur pekerjaan ini dengan menggunakan meniup udara kedalam sumur dengan
menggunakan peralatan kompresor. Dilakukan dari atas sampai pada kedalaman sumur dan
menghasilkan air yang bagus.
2. Rehab Rumah Pompa ukuran 4 x 5 m2
Data MC 0% sebagai acuan kita dalam melakasanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini bersifat perbaikan
dalam arti bisa membongkar, mengepras atau membuat baru. Spesifikasi pekerjaan sama dengan
pekerjaan pembuatan rumah pompa baru, hanya saja ini sifatnya rehab.
3. Rehab pagar rumah pompa 30 m’
Data MC 0% sebagai acuan kita dalam melakasanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini bersifat perbaikan
dalam arti bisa membongkar, mengepras atau membuat baru. Spesifikasi pekerjaan sama dengan
pekerjaan pembuatan pagar rumah pompa baru, hanya saja ini sifatnya rehab.
4. Rehab jaringan irigasi air tanah
Data MC 0% sebagai acuan kita dalam melakasanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini bersifat perbaikan
dalam arti bisa membongkar, mengepras atau membuat baru. Spesifikasi pekerjaan sama dengan
pekerjaan pembuatan jaringan irigasi baru, hanya saja ini sifatnya rehab.
5. Rehab box bagi
Data MC 0% sebagai acuan kita dalam melakasanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini bersifat perbaikan
dalam arti bisa membongkar, mengepras atau membuat baru. Spesifikasi pekerjaan sama dengan
pekerjaan pembuatan box bagi baru, hanya saja ini sifatnya rehab.
PENGADAAN DAN PEMASANGAN MESIN DAN POMPA TURBIN
Pemesanan mesin dan pompa serta accesoriesnya dilakukan setelah pekerjaan sumur jadi. Sehingga
apa yang terpasang dapat digunakan sesuai dengan kondisi yang ada. Setelah rumah pompa, jaringan pipa dan
Box Bagi selesai 100%, baru dilaksanakan pemasangan. Setelah semua peralatan terpasang baru dilaksanakan
test uji coba selama 1 hari.
Selama pelaksanaan dibuat laporan harian, mingguan dan bulanan dan pada akhir pekerjaan dibuat
final report dan setiap momen kegiatan dilakukan pengambilan documentasi foto, Setelah semua dirasa
berhasil dan berjalan sesuai dengan rencana semula dilakukan serah terima pekerjaan dengan Pemilik Proyek.
Dan dilakukan rekondisi lapangan, baik itu pembersihan dan pemulangan peralatan dari proyek ke work shop.
Kontraktor juga membuat foto dokumentasi 0%, 50% dan 100% kegiatan untuk melengkapi laporan
akhir pelaksanaan pekerjaan.
Setelah seluruh rangkaian selesai maka pekerjaan akhir dari pekerjaan ini adalah melakukan
pengujian atas semua pekerjaan sehingga dapat digunakan dengan baik oleh masyarakat.
Surabaya, 9 Pebruari 2012
PT. TRANS MEDIAKOM INDONESIA
Sandy Aditya Susilo
Direktur Utama