67109368-Alat-Musik-Tradisional-Negara.docx

8
ALAT MUSIK TRADISIONAL MANCANEGARA Jepang Naruko Naruko (鳴子 ? ) adalah perkusi dari kayu asal Jepang. Pada awalnya naruko adalah alat pertanian untuk menakuti kawanan burung dan hewan pengganggu agar tidak memakan padi yang sedang di tanam di  sawah. Bentuknya berupa papan kecil yang digantungi bilah-bilah kecil dari bambu atau kayu pada kedua sisinya. [1]  Di sawah, alat ini digantung dengan memakai tali atau kawat. Bila tertiup angin, bilah-bilah kayu akan beradu membuat suara ribut. Naruko sekarang ini lebih banyak dipakai untuk menari, terutama dibunyikan sewaktu menarikan yosakoi. Shamisen Shamisen atau samisen (三味線 ? ) adalah alat musik dawai asal Jepang yang memiliki tiga senar, dan dipetik menggunakan sejenispick yang disebut bachi. Di dunia musik Jepang abad modern (kinsei hōgaku) seperti genre jiuta dan sōkyoku (sankyoku), shamisen dikenal sebagai san-gen(三弦, 三絃 ? , tiga senar), sedangkan di daerah Okinawa dikenal dengan sebutan sanshin (三線 ? ). Badan shamisen (disebut dō) dibuat dari kayu, berbentuk segiempat dengan keempat sudut yang sedikit melengkung. Bagian depan dan belakang dilapisi kulit hewan yang berfungsi memperkeras suara senar. Kulit pelapis shamisen adalah kulit bagian perut  kucing betina yang belum pernah kawin. Sedangkan shamisen

Transcript of 67109368-Alat-Musik-Tradisional-Negara.docx

ALAT MUSIK TRADISIONAL MANCANEGARAJepangNaruko

Naruko(?)adalahperkusidarikayuasalJepang. Pada awalnya naruko adalah alatpertanianuntuk menakuti kawananburungdan hewan pengganggu agar tidak memakanpadiyang sedang di tanam disawah. Bentuknya berupa papan kecil yang digantungi bilah-bilah kecil dari bambu atau kayu pada kedua sisinya.[1]Di sawah, alat ini digantung dengan memakaitaliataukawat. Bila tertiupangin, bilah-bilah kayu akan beradu membuat suara ribut.Naruko sekarang ini lebih banyak dipakai untuk menari, terutama dibunyikan sewaktu menarikanyosakoi.

ShamisenShamisenatausamisen(?)adalahalat musik dawaiasalJepangyang memiliki tigasenar, dan dipetik menggunakan sejenispickyang disebutbachi.Di duniamusik Jepang abad modern(kinsei hgaku) seperti genrejiutadanskyoku(sankyoku), shamisen dikenal sebagaisan-gen(, ?, tiga senar), sedangkan di daerahOkinawadikenal dengan sebutansanshin(?).Badan shamisen (disebutd) dibuat darikayu, berbentuk segiempat dengan keempat sudut yang sedikit melengkung. Bagian depan dan belakang dilapisi kulit hewan yang berfungsi memperkeras suara senar. Kulit pelapis shamisen adalah kulit bagian perutkucingbetina yang belum pernah kawin. Sedangkan shamisen kualitas biasa dibuat dari kulit bagian punggung darianjing. Shamisen yang dibuat kulit imitasi memiliki kualitas suara yang tidak bagus sehingga kurang populer.Panjang shamisen hampir sama dengangitartapi leher (sao) lebih langsing dan tanpafret. Leher shamisen ada yang terdiri dari 3 bagian agar mudah dibawa-bawa dan disimpan. Leher shamisen yang utuh dan tidak bisa dilepas-lepas disebut lehernobezao.Sutramerupakan bahan baku senar untuk shamisen. Tsugaru-jamisen yang berasal dari daerahTsugaruada yang memakai senar dari seratnilonatautetoron. Senar secara berurutan dari kiri ke kanan (dari senar yang paling tebal) disebut sebagaiichi no ito(senar pertama),ni no ito(senar kedua), dansan no ito(senar ketiga).

TaikoKatataiko() berarti "drumbesar" dalambahasa Jepang. Di luar Jepang, kata ini digunakan untuk merujuk kepada berbagai jenis drum Jepang (, 'wa-daiko', "drum Jepang", dalam bahasa Jepang) dan kepada bentuk seni yang relatif belakangan dalam bentuk ansambel menabuh drum (kadang-kadang lebih khusus disebut, "kumi-daiko" ().Nagado-daiko (, taiko yang berbadan panjang) terdiri atas dua potong kulit sapi yang dibentangkan di atas sebuah kerangka kayu (biasanya diukir dari satu potong kayu, kini sering dibuat dari sisa-sisa sebuah gentong kayu) dan diregangkan. Kepala dari tsukeshime-daiko (, seringkali disingkat menjadi, "shime-daiko" atau "shime" saja) dibentangkan di atas cincin-cincin besi dan dijepit di sekitar badan yang lebih kecil. Tali tsukeshime-daiko ditarik hingga ketat sebelum digunakan setiap kalinya. Okedo-daiko (, taiko berbadan gentong, seringkali disingkat menjadi "okedo" atau "oke") dapat dipasang di atas sebuah dudukan dan dimainkan seperti taiko lainnya, tapi biasanya digantungkan melintang ke bahu sehingga si pemain drum dapat berjalan dan sekaligus juga memainkannya. Taiko Jepang lainnya mencakup uchiwa-daiko ( taiko kipas), hira-daiko (, taiko datar), o-daiko (, taiko besar), dan serangkaian instrumen tabuh lainnya dalam ansambel tradisional Jepangnoh,gagaku, dankabuki.Drum okedo-daiko merentang dari yang kecil dan mudah dibawa, hingga drum yang paling besar dari semua drum Jepang. Berbeda dengan nagado, drum ini dapat dibuat dalam berbagai ukuran, namun TIDAK dalam segala ukuran mengingat konstruksi kayustavenya. Wilayah Aomori terkenal akan festival Nebuta. Di sini okedo besar dimainkan oleh banyak orang sambil dibawa dengan kereta sepanjang jalan. Okedo mempunyai penopang betta-nya sendiri yang diciptakan oleh Hayashi Eitetsu.Selain itu, seperti nagado-daiko, okedo mempunyai suara pinggiran, yang disebut "ka." Namun, ketika memainkan pinggiran sebuah okedo, penting bagi pemain untuk memukul hanya bagian yang palin luar dari cincin metalnya dan bukan pinggiran dari tubuh drum itu sendiri. Kayu tipis dan ringan dari okedo khususnya mudah penyok dan akan cepat menurun kondisinya bila dipukul.CinaDiziDiziadalah namaalat musik tiupberupaserulinghorizontalyang berasal dariCina.[1][2][3]Dizi berawal dariAsia Tengahdan masuk keTiongkokpada 2SMdan mengubah bahan dasar Dizi menjadi bambu.[2]Saat itu Dizi terbuat dari tulang.[1]SebelumDinasti Han, Dizi yang pada masa itu disebutDimengacu pada seruling vertikal.[1]Kemudian pada masaDinasti Tangbarulah diadakan perbedaan yaitu nama Di untuk seruling horizontal danXiaountukserulingvertikal.[1]Pada abad ke 7 M, sebuah selaput ditambahkan dan namanya berubah menjadi Dizi.[1]Dizi modern memiliki 12 lubang yang terdiri dari satu lubang untuk meniup, satu lubangmembran, enam lubang untuk memainkan, empat lubang untuk memperbaiki tinggi rendah nada dan memasang pajangan.[2][1]Berbeda dengan Xiao, Dizi memiliki nada jernih dan bergema sehingga cocok untuk mengekspresikan irama gembira dan dapat meniru suara burung-burung yang berbeda.

ErhuErhu(Hanzi: er4 hu2) merupakan alat musik tradisionalTiongkokyang paling populer disampingGuzhengdanDizi. Secara umum, keluarga alat musik gesek ini dikenal juga dengan istilahhuqinyang berarti "alat musik orang barbar", dinamakan demikian karena diperkenalkan oleh orang barbar yang berasal dariAsia Tengah.Huqintelah berumur sekitar 500 tahun. Mulai populer pada zamandinasti Sung(960-1279 AD), yang kemudian berlanjut ke zamandinasti Ming(1368-1644) dandinasti Qing(1644-1911) dimana dalam kurun waktu tersebuthuqintelah berkembang menjadi bermacam-macam jenis, termasuk yang kita kenal sekarang sebagai erhu.Pada mulanya, erhu menggunakan dua senar yang terbuat darisutra, tetapi sekarang erhu menggunakan senar darilogam. Erhu biasanya menggunakan membran dari kulitular piton, tetapi ada juga yang menggunakan bahan lain. Kotak suara dapat berbentuk segi enam, segi delapan, atau bulat. Kotak suara ini juga bervariasi ukurannya, semakin besar ukuran kotak suaranya maka bunyi bass yang dihasilkan semakin besar dan begitu pula sebaliknya.

PipaPipa(bahasa Tionghoa:;pinyin:pp, baca: bb) adalah alat musik tradisional diChina. Pipa adalah alat musik petik yang badannya terbuat dari kayu dan telah dimainkan selama lebih dari 2000 tahun di China. Alat musik pipa ini telah ada pada zaman dinastiQin(221 BC - 206 BC). Pipa pada awalnya memiliki bentuk yang lurus vertical pada bagian atas dan dilapisi oleh kulit pada bagian permukaannya, terdiri dari 4 senar dan mempunyai 12 nada standard.Pipa modern yang sekarang dapat kita jumpai, mirip dengan instrument dari Persia atau Timur Tengah yaitu 'Barbat' dan diperkenalkan ke China pada masa dinastiJin(265-420 A.D.)Pada masa dinastiTang(618-907 A.D.), Alat musik Pipa menjadi populer dalam mengisi acara kerajaan dan mengalami perubahan. Pipa dimainkan secara horizontal dengan empat sampai dengan lima senar sutra dan lima sampai 6 fret. Pipa mengalami perubahan dalam bentuknya, jumlah fret, begitu juga cara memainkan yang awalnya secara horizontal menjadi vertikal.RuanRuan() adalah namaalat musikpetik berbentuk bulat dengan 4 senar yang berasal dariCina.[1][2]PadaDinasti QindisebutQinPipa(berartiPipaDinasti Qin) karena rupanya yang mirip dengan alat musikPipanamun berleher panjang.[1]Asal nama Ruan datang dari Ruan Xian, salah seorang dariTujuh Orang Bijak Rumpun Bambupada masaDinasti JinBarat.[1]Karena keahliannya, nama Ruan dijadikan nama alat musik ini dan mulai terkenal pada masaDinasti Song.[1]Pada zaman itu senar Ruan terbuat darisutra, tapi Ruan modern memilikisenarbaja.[2]Sedangkan badan Ruan dahulu terbuat darigading, tapi sekarang terbuat dari kayu yang terpasang pada logam.[2]Ruan modern memiliki lima jenis, yaitu Gaoyinruan (,Ruan bernada tinggi) menghasilkan suarasopran, Xiaoruan (,Ruan Kecil) menghasilkan suaraalto, Zhongruan (,Ruan tengah) menghasilkan suaratenor, Daruan (,Ruan Besar) menghasilkan suarabassdan Diyinruan (,Ruan bernada rendah) menghasilkan suaracontabass.[2]Ruan modern yang banyak digunakan diOperaCInadanOrkestraCinamasuk kepada jenis alat musik petik (chordophone).

SuonaSuonaadalahalat musik tiupdariCina, berupaterompet. Suona memegang peran penting dalammusik tradisional Cina. Sering dipertunjukkan dalam permainan musik secara solo.Suona dapat terbuat darikayudengan banyak ragam model dan memiliki sejarah yang panjang. Berbentuk kerucut dan berlobang 7 buah di bagian depan dan 1 di bagian belakang. Bahan dasarnya yang dari kayu ditutup dengan sebuahpipatembagadan kuningan sebagai corong.Suona dapat menghasilkan bunyi bervariasi, dari suara yang sangat keras dan mendalam, sehingga sangat cocok untuk menggambarkan emosi kegembiraan dan kesedihan. Dimainkan pada acarapernikahan, prosesipemakamandanmiliter. Tetapi alat musik ini juga menjadi lembut dan sentimental, tergantung pada cara peniupan. Ia sering digunakan sebagai instrumen pendamping untuk opera-opera daerah Cina.Tiga bagian dari suona, yaitu pipa, peluit dan terompet dapat dipisahkan dan dimainkan sendiri-sendiri, yang bahkan dapat memberikan lebih banyak kemungkinan bagi pemainnya untuk berkreasi.Bunyi siulan, kegembiraan dan suara melengking membuatnya mampu menirukan suara nyanyian burung. Suona solo yang paling populer adalah "Bai Niao Chao Feng" (Penghormatan pada burung hong) yang menceritakan ratusan burung bernyanyi memberi hormat pada burung hong.Dalam sistempentatonikCina, bunyi suona berjarak 2 oktaf, yang tidak sama dengan konsep nada barat. Oleh karena itu, saat tampil bersama orkestra Barat, para pemain suona akan membawa bersama mereka lebih dari satu alat instrumen untuk mengimbangi skala pada nada-nada musik Barat.Pada abad ke-20, jarak bunyi suona diperluas dan suona dengan nada lebih tinggi dan lebih rendah telah diciptakan. Suona bass dapat lebih dari 1 yard, dan yang terkecil panjangnya hanya beberapa inci.

XiaoXiao() adalah namaalat musik tiupberupaserulingvertikal yang berasal dariCina.[1][2]Xiao tertua ditemukan di kuburan Raja Zeng diProvinsiHubeipada tahun 1978.[2]Xiao ini berasal dariPeriode Negara Perang(475-221SM) dan terdiri dari 13serulingdengan panjang berbeda.[2]Xiao di masaDinasti QindanHanmengacu padaPaixiao, seruling dengan 16 buah seruling mendatar dengan banyak pipa untuk nada.[1][2]Sejarah Xiao berjarak lebih dari 3.000 tahun lamanya.[2]Seni Paixiao mulai hilang padaDinasti Song.[1]Xiao modern berasal dariDongxiaoDinasti Han.[1]Xiao modern hanya memiliki 1 buahserulingdan mudah dimainkan.[2]Xiao menghasilkan suara yang lembut dapat dimainkan secara solo ataupun bagian dariorkestra.[1][2]Nadanya dapat ditarik panjang sehingga dapat mengekspresikan perasaan lembut, tenang dan sentimental.YangqinYangqin() adalah namaalat musikmemiliki banyak senar, cara memainkannya dengan memukul dengan stik bambu sebagai pemukulnya yang berasal dariCina.[1]Mulanya bernama Yangqin () karena di adaptasi dariPersia[1], sekarangIran(huruf Yang disini berarti asing).[2]Sesuai perkembangannya huruf Yang berubah menjadi Yang yang berarti diakui.[2]Yangqin masuk keTiongkokpada masaDinasti Minglewat kota pesisir sepertiGuangdong.[1]Yangqin disebut jugaHudie Qin(,secara harafiah berartiSiterKupu-kupu)[1]dan masih dimainkan sekarang diShanghaidan grupmusikKanton.[2]Yangqin dapat dimainkan secara solo atau bagian dari grup musik.[2]Pada perkembangannya sekarang, sering digunakan adalah tipe 401 dengan 4 lajur kepala senar dan terdiri dari 144 senar.Pada pementasannya, Yangqin ditaruh di atas sebuah susunan seperti meja dengan 3 sisi yang menyangganya.[1]Kemudian pemain akan memukul senar menggunakan pemukul dengan gerakan yang lebih lembut namun mirip seperti pemukuldrumyang terbuat dari bambu.

Alat Musik Tradiosional Mancanegara

SUREALIS

AKADEMI KIMIA ANALISISBOGOR2011