66061436-PKMM-DOKTER-KECIL-02
-
Upload
handriyato-sukma -
Category
Documents
-
view
62 -
download
0
Transcript of 66061436-PKMM-DOKTER-KECIL-02
1
A. JUDUL PROGRAM
Peti Mas Tukul dalam Pembentukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Denpasar Selatan
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang
kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari
polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman
yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta
terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong (Anonim1,
2008). Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah
yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit
serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (DPK, 2008).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan implementasinya seperti
membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan dengan sabun setelah
melakukan aktivitas dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar (Bentara,
2009). Ironisnya, sampai sekarang kondisi kesehatan sebagian besar
masyarakat Indonesia masih sangat memprihatinkan. Ini disebabkan salah
satunya karena masih rendahnya penerapan PHBS di masyarakat. Terbukti
dari data yang diperoleh bahwa masih tingginya prevalensi penyakit menular
(diare dan yang lainnya), penyakit infeksi (ISPA dan yang lainnya), dan
cacingan (Ahmadheryawan, 2008). Secara nasional, angka kesakitan akibat
diare meningkat dari 2003 hingga 2006, dari 347 per 1000 penduduk menjadi
423 per 1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) 2006 terjadi di 16
Provinsi, dengan kasus lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2005, yaitu
10.980 penderita, dan angka kematian 2.5% (DPK, 2008).
Rendahnya kesadaran PHBS juga terjadi di Denpasar, Bali. Berdasarkan data
Kota Denpasar tahun 2006 menunjukkan bahwa penyakit infeksi tetap
mendominasi 10 penyakit utama di Kota Denpasar (tabel 1).
2
Tabel 1. Pola Penyakit Semua Golongan Umur pada Puskesmas di Kota
Denpasar Tahun 2006
No Nama Penyakit Jumlah Persentase
1 Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas
99.791 37,53
2 Infeksi lain pada saluran pernafasan bagian atas
58.098 21,85
3 Penyakit kulit alergi 21.188 7,974 Ginggivitis dan penyakit periodental 19.574 7,365 Penyakit pulva dan jaringan periapikal 14.227 5,356 Penyakit kulit infeksi 13.782 5,187 Diare (termasuk tersangka kolera) 11.669 4,398 Tonsilitis 10.101 3,809 Gangguan gigi dan jaringan penyangga
lainnya9.507 3,57
10 Penyakit mata lain-lain 7.919 2,98JUMLAH 265.856 100,00
Data lain menyebutkan bahwa penyakit menular seperti diare juga mengalami
kenaikan dari 14.938 kasus tahun 2005 menjadi 15.924 kasus pada tahun
2006. Sebaran kasus diare paling banyak terjadi di Kecamatan Denpasar
Selatan, kemudian di Kecamatan Denpasar Utara, Kecamatan Denpasar Barat
dan paling sedikit terjadi di Kecamatan Denpasar Timur. Penyakit Demam
Berdarah Dengue juga terjadi peningkatan insiden dari 317 per 100.000
penduduk Denpasar pada tahun 2005 menjadi 517 per 100.000 penduduk
Denpasar pada tahun 2006. Dengan jumlah kasus sebanyak 722 di Denpasar
Selatan merupakan angka yang tinggi di Kota Denpasar (Dinkes Dps, 2007).
Grafik 1. Sebaran Kasus diare di Kecamatan Kota Denpasar
3
Pemerintah Kota Denpasar sudah melakukan pendekatan mengatasi masalah
tersebut. Pencegahan dan pemberantasan penyakit merupakan salah satu
upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut. Pemeriksaan
pelayanan, dan promosi kesehatan juga dilakukan pemerintah. Namun sangat
disayangkan ternyata pelayanan kesehatan tidak merata pada semua tingkatan
usia. Berdasarkan data Kota Denpasar, program pemeriksaan kesehatan pada
siswa SD terealisasi hanya 30% dibandingkan tingkat usia lainnya (Dinkes
Dps, 2007).
Tabel 2. Hasil Standar Pelayanan Minimal di Kota Denpasar Tahun 2006
Pelayanan Kesehatan Anak Prasekolah
No Indikator Satuan Target 2006 Realisasi1 Persentase cakupan deteksi
tumbuh kembang anak balita dan prasekolah
% 75 59,04
2 Presentase cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan/tenaga terlatih (guru UKS atau dokter kecil)
% 75 26,63
3 Persentase cakupan yankes remaja
% 60 18,24
Program dokter kecil dan UKS merupakan salah satu program yang
dicanangkan pemerintah untuk mengatasi masalah kesehatan di kalangan
siswa sekolah. Dimana secara umum program ini memiliki tujuan yang
hampir sama yaitu meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat,
dan derajat kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat,
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal (Anonim2, 2008). Namun, program dokter kecil ini dipandang sebelah
mata oleh pihak sekolah. Beberapa sekolah di Kecamatan Denpasar Selatan
memang sudah memiliki dokter kecil tapi fungsinya tidak optimal. Bahkan
ada beberapa sekolah yang tidak menjalankan program tersebut. Ironisnya,
program UKS juga tidak berfungsi dengan optimal (Arixs, 2006). Ada
4
ruangan UKS sekolah dasar di Kecamatan Denpasar Selatan yang tak lagi
mendapat perhatian memadai. Bahkan, ruangan ini telah beralih fungsi
menjadi salah satu bagian dari gedung operasional instansi dinas pendidikan di
wilayah tersebut, SD 28 Dangin Puri merupakan salah satu contohnya.
Peningkatan prevalensi penyakit di Kecamatan Denpasar Selatan tidak
disertai dengan peningkatan kesadaran untuk menerapkan PHBS. Selain itu
juga upaya pemerintah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap
Siswa SD masih jauh dari harapan (Yulfiano, 2007). Program dokter kecil
yang dicanangkan oleh pemerintah tidak berfungsi dengan baik bahkan
beberapa sekolah tidak menjalankan program ini. Begitu halnya dengan
program UKS yang ada di tiap-tiap SD. Sampai saat ini program dokter kecil
dan UKS belum dapat meningkatkan kesadaran siswa untuk menerapkan
PHBS (Depkes RI). Kami mengasumsikan bahwa program dokter kecil
merupakan sesuatu yang diperlukan siswa saat ini, namun pelatihannya kurang
diminati oleh siswa. Selain itu, program UKS juga memerlukaan pembenahan
lebih lanjut lagi.
Disisi lain gambar dan poster sangat diminati oleh siswa SD. Karena itu,
gambar dan poster sangat mudah diterima dan diingat oleh siswa karena
bersifat ringan dan tidak membebani pikiran. Siswa akan lebih mudah
mempelajari sesuatu melalui perantara gambar atau poster. Gambar dan poster
juga menarik minat dan kemauan siswa untuk belajar. Selain itu ingatan akan
gambar cenderung tersimpan lebih lama di otak (Kusmiyati, 2005).
Berdasarkan latar belakang di atas maka kami dari perancang program
mengusulkan untuk melaksanakan program Peti Mas Tukul yaitu Pembinaan
Dokter Kecil dengan Media Gambar Serta Revitalisasi program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) dalam Pembentukan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Denpasar Selatan.
5
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditarik rumusan permasalahan
yaitu masih rendahnya pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat siswa
sekolah dasar di Kota Denpasar kususnya di Kecamatan Denpasar Selatan.
Selain itu juga, program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tidak berfungsi
secara optimal dalam menjalankan tugasnya. Maka dari itu diasumsikan
bahwa Pelatihan Dokter Kecil dengan Media Gambar Serta Revitalisasi
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam Pembentukan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat Siswa Sekolah Dasar di Kota Denpasar dapat
mengatasi permasalahan tersebut.
D. TUJUAN PROGRAM
Program Kreativitas Mahasiswa ini memiliki tujuan antara lain :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan Siswa Sekolah Dasar di Kota Denpasar
tentang prinsip hidup bersih dan sehat melalui Media Buku Bergambar dan
Poster.
2. Untuk membentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa Sekolah Dasar
di Kota Denpasar melalui Media Buku Bergambar dan Poster.
3. Untuk membentuk kader-kader penggerak hidup sehat, rumah dan
lingkungan.
4. Untuk merevitalisasi program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam
rangka meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan
derajat kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari program ini berupa jasa pelatihan kepada siswa
sekolah dasar dan revitalisasi program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di
Kota Denpasar. Setelah dilakukan pelatihan kepada siswa sekolah dasar
diharapkan terdapat peningkatan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan
sehat siswa meliputi: cuci tangan menggunakan sabun setelah melakukan
aktivitas, membuang sampah pada tempatnya, sikat gigi setelah makan, dan
6
mengamati kebersihan di lingkungan sekitar. Serta siswa dapat melakukan
pertolongan pertama pada kecelakaan dan mengenali secara dini tanda-tanda
beberapa penyakit. Sehingga nantinya siswa dapat meneruskannya ke teman,
keluarga dan masyarakat. Setelah dilakukan revitalisasi program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) diharapkan dapat meningkatnya derajat kesehatan,
terbentunya perilaku hidup bersih dan sehat siswa sekolah dasar serta
terciptanya lingkungan yang sehat.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Adapun manfaat atau kegunaan dari program ini dapat dibagi menjadi
kegunaan bagi mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah.
1. Kegunaan bagi Mahasiswa
a. Meningkatnya kesempatan bagi mahasiswa terutama mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana untuk mengamalkan
pengabdian masyarakat sebagai salah satu implementasi Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
b. Meningkatnya kemampuan mahasiswa di bidang promosi kesehatan
kepada siswa sekolah dasar.
2. Kegunaan bagi Siswa Sekolah Dasar
a. Meningkatnya pengetahuan Siswa Sekolah Dasar di Kota Denpasar
tentang prinsip hidup bersih dan sehat
b. Terbentuknya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa Sekolah Dasar
di Kota Denpasar.
c. Terbentuknya kader-kader penggerak hidup sehat, rumah dan
lingkungan.
3. Kegunaan bagi Sekolah
a. Mendukung program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam rangka
meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat
kesehatan siswa.
b. Terciptanya lingkungan yang sehat demi menunjang proses belajar
mengajar siswa sekolah dasar di Kota Denpasar.
7
4. Kegunaan bagi Pemerintah
a. Mendukung program pemerintah yang dalam promosi kesehatan
kepada siswa sekolah dasar di Kota Denpasar.
b. Mendukung program Dinas Kesehatan dalam mensosialisasikan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di kalangan siswa sekolah dasar
di Kota Denpasar.
c. Mendukung program Dinas pendidikan Kota Denpasar dalam
melanjutkan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayah
Kota Denpasar.
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Kota Denpasar terletak pada posisi 08035’31” sampai 08044’49” Lintang
Selatan dan 115000’23” sampai 115016’27” Bujur Timur. Terbagi menjadi 4
wilayah dimana Denpasar Selatan merupakan wilayah terluas yaitu 49,99 km2.
Kecamatan ini memiliki 8 desa dan 3 Kelurahan, dengan jumlah penduduk
berkisar 167,358 (Dinkes Dps, 2007).
Kecamatan Denpasar Selatan memiliki 54 sekolah dasar negeri dan 1 sekolah
dasar swasta. Berdasarkan data Kota Denpasar, Denpasar Selatan menempati
peringkat teratas prevalensi kasus diare sebanyak 15.924 kasus. Kasus
penyakit Demam Berdarah Dengue juga terjadi sebanyal 517 kasus per
100.000 penduduk Denpasar pada tahun 2006 (Dinkes Dps, 2007). Selain itu,
program pemerintah untuk pemeriksaan kesehatan tidak terealisasi dengan
baik. Bahkan program dokter kecil dan UKS yang dicanangkan oleh
pemerintah tidak dijalankan oleh semua sekolah terutama di Denpasar
Selatan. Masih ada sekolah yang belum melakukan pembinaan dokter kecil
terutama di desa Sidakarya dan Renon.
Sekolah dasar yang ada di Renon merupakan salah satu contohnya yaitu SDN
no 1 dan 3 Renon. Sekolah ini tidak pernah melakukan pelatihan dokter kecil
pada siswanya. Sehingga pengetahuan akan kebersihan dan kesehatan masih
kurang. Apalagi sekolah ini belum dilengkapi dengan ruang UKS yang
8
memadai. Masih minim perlengkapan yang menunjang UKS itu sendiri.
Selain itu, kegiatan kebersihan yang dilakukan di sekolah ini tergolong
sedikit. Aksi bersih-bersih hanya dilakukan jika ada perayaan tertentu
misalnya rapotan, tujuhbelasan atau hari raya keagaaman.
Dengan tingginya prevalensi penyakit dan rendahnya pemeriksaan kesehatan
ternyata tidak semua siswa paham benar akan pentingnya penerapan PHBS.
Hal ini dapat dilihat dari kurangnya kesadaran siswa untuk mencuci tangan
dengan sabun setelah melakukan aktivitas (Bentara, 2009). Disamping itu
juga masih banyak siswa yang tidak memperhatikan kebersihan
lingkungannya seperti membuang sampah sembarangan. Selain itu, tidak
tersedianya ruang UKS atau keberadaan ruang UKS yang memprihatinkan
sehingga tidak layak pakai. Semua hal tersebut justru menambah tinggi risiko
penyebaran penyakit di kawasan tersebut.
Namun disamping masalah tersebut, siswa di kawasan itu masih
menunjukkan ketertarikan terhadap gambar-gambar dan poster (Kusmiyati,
2005). Hal ini memberikan peluang untuk memanfaatkan hal tersebut sebagai
media pelatihan materi kepada siswa. Melihat dari gambaran tersebut maka
solusi terbaik yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan pengetahuan
dan memperbaiki perilaku hidup bersih dan sehat siswa melalui pelatihan
berbasis atau menggunakan media gambar dan poster. Selain itu juga, perlu
dilakukan pembenahan terhadap program UKS demi meningkatkan derajat
kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Metode pelaksanaan dari program pelatihan dokter kecil dan revitalisasi UKS
tersebut dapat dibagi menjadi 3 tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan,
dan evaluasi hasil seperti pada bagan di lampiran.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah tahap penyusunan konsep dan perencanaan
pelaksanaan kegiatan secara lebih matang. Adapun hal-hal yang
dipersiapkan meliputi :
9
a. Pembentukan Panitia Pelaksana
Pembentukan Panitia Pelaksana merupakan tahapan pertama pada
tahap persiapan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam
koordinasi kegiatan. Adapun panitia pelaksana berjumlah sebanyak 15
orang. Panitia pelaksana berasal dari mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana dari semester 1, 3, dan 5. Panitia pelaksana akan
diketuai oleh ketua program.
b. Penentuan Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Penentuan tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk
memfokuskan sekolah tempat pelatihan dokter kecil dan revitalisasi
UKS di Kota Denpasar. Dalam penentuan tempat sendiri akan
dilakukan survei lokasi lebih lanjut dengan tetap bekerjasama dengan
pihak-pihak terkait. Setelah itu waktu pelaksanaan akan disesuaikan
dengan waktu perkuliahan dan proses belajar mengajar di sekolah
tersebut.
c. Pembuatan Proposal Kegiatan
Langkah selanjutnya adalah menyusun proposal kegiatan pelatihan
dokter kecil dan revitalisasi UKS di Kota Denpasar. Adapun proposal
kegiatan ini disusun dalam rangka pelaksanaan kerjasama kegiatan
dengan pihak kecamatan dan Kota Denpasar serta pihak sekolah dasar
dalam perijinan pelaksanaan kegiatan.
d. Perekrutan tenaga Pelatih
Setelah pembuatan proposal kegiatan maka akan dilajutkan dengan
perekrutan tenaga pelatih. Adapun tenaga pelatih direkrut dari
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana semester 3 dan 5
sejumlah 6 orang.
e. Pemberian Materi Bagi Tenaga Pelatih
Selanjutnya orang-orang yang telah terpilih akan mendapat pemberian
materi terlebih dahulu mengenai cara pelatihan dan juga perilaku hidup
bersih dan sehat. Dan juga akan diberikan buku bergambar dan poster
yang menjadi media dalam pelatihan tersebut. Pemberian materi akan
dibawakan oleh dosen FK UNUD.
10
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan program ini terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu pelatihan
kepada siswa sekolah dasar, simulasi materi, dan revitalisasi program UKS
serta pembersihan lingkungan sekitar. Setelah itu akan dilakukan
pelantikan dokter kecil dengan penyematan pin. Kegiatan ini akan
dilaksanakan 3 hari dalam 3 minggu terbagi menjadi 3 tahap yaitu :
1. Tahap 1
Tahap 1 akan dilaksanakan sehari pada minggu pertama. Pada tahap
ini akan dilakukan pelatihan di setiap ruangan dimana 1 ruangan akan
diisi oleh 3-5 pelatih. Nantinya di setiap ruangan akan dilakukan
beberapa hal meliputi :
a. Pre Test.
Sebelum melakukan pre test, siswa diwajibkan mengisi form
identitas diri untuk keperluan arsip dan evaluasi nantinya. Pre test
ini akan dilakukan dengan menjawab soal-soal yang sudah disusun
demi mengetahui pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat
siswa tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan
awal siswa sekolah dasar sebelum mendapatkan pelatihan.
Pelaksanaannya akan berkaitan dengan evaluasi keberhasilan
program ini.
b. Pelatihan dengan media buku bergambar dan poster
Disini akan diberikan pelatihan kepada siswa mengenai Perilaku
hidup bersih dan sehat, penanganan pertama pada kecelakaan,
pengenalan secara dini terhadap beberapa penyakit, serta menjaga
kebersihan lingkungan sekitar. Pelatihan tersebut dilakukan dengan
media buku bergambar serta poster yang sudah disiapkan.
Selanjutnya poster tersebut akan diserahkan kepada pihak sekolah
untuk ditempel di tempat-tempat yang diperlukan.
2. Tahap 2
Tahap 2 akan dilaksanakan sehari pada minggu kedua. Pada tahap
kedua ini akan dilakukan simulasi terhadap materi yang telah
11
diperoleh sebelumnya meliputi cara cuci tangan yang benar, sikat gigi
yang benar, dan penanganan pertama pada kecelakaan.
3. Tahap 3
Tahap 3 akan dilaksanakan sehari pada minggu ketiga. Pada tahap
ketiga ini akan dilakukan pembenahan terhadap ruang UKS di sekolah
tersebut meliputi pemberian kasur, kotak PPPK beserta isinya,
tensimeter, stetotoskop dan keperluan lainnya. Selain itu juga akan
dilaksanakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar
bersama siswa dan guru-guru sekolah dasar tersebut. Kegiatan akan
ditutup dengan pelantikan dokter kecil dengan penyematan pin dari
tenaga pelatih.
3. Tahap Evaluasi Hasil
Setelah pelaksanaan kegiatan maka akan dilakukan evaluasi terhadap
perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dari siswa tersebut. Evaluasi
akan dilaksanakan 2 minggu setelah kegiatan dilaksanakan berupa post
test dan wawancara. Dalam post test sendiri ditanyakan perubahan-
perubahan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat siswa tersebut.
Dan juga akan dilakukan wawancara terhadap guru dan orang tua siswa
tersebut. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan penyusunan laporan akhir
kegiatan sebagai pertanggungjawaban.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
NOKEGIATAN
BULAN XII 2010 – II 2011
XII I II
I II III IV I II III IV I II III IV
1. Persiapan
Pembentukan Panitia Pelaksana
Penentuan Tempat & Waktu Pelaksanaan
Pembuatan Proposal
Perekrutan tenaga Pelatih
Pemberian Materi Bagi
12
Tenaga Pelatih2. Pelaksanaan
Pre Test dan Pelatihan dokter kecil
Simulasi materi
Pembenahan Ruang UKS dan Aksi bersih
Pelantikan dokter kecil
3. Evaluasi Hasil
Post Test dan wawancara
Penyusunan Laporan Akhir
J. BIAYA
Pemasukan
No. Keterangan Rincian Jumlah (Rp)1. Dana 6.955.500,00
TOTAL PEMASUKAN 6.955.500,00
PengeluaranBiaya Pembelian Alat Tetap
No Nama Barang Rincian Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)1. Sikat gigi 150 3.000,00 450.000,002. Pasta gigi 30 3.000,00 90.000,003. Sabun 30 2.500,00 75.000,004. Baskom 20 10.000,00 200.000,005. Spanduk 1 200.000,00 200,000.00
6. Kasur 3 100.000,00 300,000.00
7. Dipan 3 250.000,00 750,000.00
8. Kotak P3K+Isi 3 150.000,00 450,000.00
9. Tong sampah 6 30.000,00 180,000.00
10. Stetoskop 2 100.000,00 200,000.00
11. Tensimeter 2 200.000,00 400,000.00
12. Biaya Buku Bergambar
150 15.000,00 2.250.000,00
13 Biaya poster 30 10.000,00 300.000,00
Subtotal 5.845.000,00
13
Bahan Habis Pakai Selama KegiatanNo Nama Barang Rincian Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)1. Snack 150 3.000,00 450.000,002. Air Mineral Gelas 5 14.000,00 70.000,003. Lakban 2 9.000,00 18.000,004. Baterai mic 5 10.000,00 50.000,00
Subtotal 588.000,00
Biaya PerjalananNo Nama Barang Rincian Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)1. Bensin 25 4.500,00 112.500,00
Subtotal 112.500,00
Biaya DokumentasiNo Nama Barang Rincian Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)1. CDRW Blank Sony 6 12.500,00 75.000,002. Baterai Kamera 10 10.000,00 100.000,003. Cetak foto 10 3.000,00 30.000,00
Subtotal 205.000,00
Biaya Lain-lainNo Nama Barang Rincian Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)1. Kertas A4 2 40.000,00 80.000,00
2. Amplop 1 13.000,00
3. Tinta printer 1 30.000,00
4. Fotokopi proposal 66.000,00
5. Jilid 4 4.000,00 16.000,00
Subtotal 205.000,00TOTAL PENGELUARAN 6.955.500,00
K. DAFTAR PUSTAKA
Ahmadheryawan. 2008. Perilaku Hidup Sehat Di Jabar Rendah.
http://ahmadheryawan.com/lintas-jabar/kesehatan/246-perilaku-hidup-
sehat-di-jabar-rendah.html. (akses 18 September 2009)
Anonim1. 2008. Tenaga Kesehatan Masyarakat Dalam Mengubah Perilaku
Masyarakat Menuju Hidup Bersih Dan Sehat.
14
http://likalikuluke.multiply. com/journal/item/4. (akses 18 September
2009)
Anonim2. 2008. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Dokter Kecil.
http://dokterkecil.wordpress.com/2008/10/16/usaha-kesehatan-sekolah-
uks-dan-dokter-kecil/ (akses 22 September 2009)
Arixs. 2006. Program UKS dan PKBI Cegah Siswa Cacingan UKS SMPN 8
Denpasar Layani Toga. http://www.cybertokoh.com/mod.php?
mod=publisher &op=viewarticle&artid=839. (akses 22 September 2009)
Bentara. 2009. Hidup Sehat Berawal dari Cuci Tangan Pakai Sabun.
http://www.bentara-online.com/main//index2.php?
option=com_content&do_ pdf=1&id=1954. (akses 22 September 2009)
Departemen Kesehatan R.I. Pola Keterpaduan PMT-AS; UKS dan Program
Pertanian Pendukung.
Dinas Kesehatan Kota Denpasar. 2007. Profil Dinas Kesehatan Kota
Denpasar Tahun 2006. Denpasar.
Direktorat Pendidikan Kejuruan. 2008. Database Direktorat Pendidikan
Kejuruan. http://schomap.ditpsmk.net/schomap/report.php?
Rep=rekapsek&IdKabR=2271&katsek=jnjw. (akses 18 September 2009)
Rossa Yulfiano, Hari Kusnanto. 2007. Keterlibatan Stakeholder pada Status
Kesehatan Lingkungan Sekolah Di Sungai Pagu. Yogyakarta.
Situmorang, Kusmiyati. 2005. Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
L. LAMPIRAN
Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
15
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Made Arya Suarsa
b. NIM : 0802005123
c. Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
d. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
e. Tempat, tanggal lahir : Denpasar, 3 April 1990
f. Alamat : Jl. Seroja No. 60 Denpasar, Bali
g. Telp./HP : (0361) 430581 / 081805416421
h. Waktu untuk kegiatan PKM : 12 jam/minggu
Ketua Pelaksana
Made Arya SuarsaNIM. 0802005123
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Made Adi Suryadarma
b. NIM : 0802005070
c. Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
d. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
e. Tempat, tanggal lahir : Denpasar, 15 April 1991
f. Alamat : Jl. Bedugul Gg. Tirta No. 8 Sidakarya,
Denpasar, Bali
g. Telp/HP : (0361) 722875 / 081916201098
h. Waktu untuk kegiatan PKM : 12 jam/minggu
Anggota Pelaksana
Made Adi SuryadarmaNIM. 0802005070
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ni Wayan Widhidewi
16
b. NIM : 0705005120
c. Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
d. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
e. Tempat, tanggal lahir : Denpasar, 20 Desember 1989
f. Alamat : Jl. Letda Made Putra No. 40 Denpasar
g. Waktu untuk kegiatan PKM : 12 jam/minggu
Anggota Pelaksana
Ni Wayan WidhidewiNIM. 0702005120
Nama dan Biodata Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : dr. Agung Wiwiek Indrayani,
M.Kes
b. Golongan Pangkat dan NIP : IIIC / 19760926 2003122001
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Jabatan Struktural : Sekretaris Bagian Farmakologi
e. Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
f. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
g. Bidang Keahlian : Farmakologi
h. Alamat : Jl. Soka Gg. Kertapura III/3
i. Telp/HP : 08886855027
j. Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu
Dosen Pembimbing
dr. Agung Wiwiek Indrayani, M.KesNIP. 19760926 200312 2 001
BAGAN METODE PELAKSANAAN
17
PETI MAS TUKUL
PelaksanaanPersiapan Evaluasi Hasil
Pembuatan Proposal (Kota Denpasar dan pihak Sekolah
dasar)
Pembentukan Panitia Pelaksana
Penentuan Tempat & Waktu
(berkordinasi dengan Pihak Kota
Denpasar)
Perekrutan & Pelatihan Penyuluh
Penyebaran Kuisioner
(Post Test)
Pembenahan Ruang UKS
Tahap 3
Pembersihan Lingkungan
sekitar sekolah
Pelantikan & penyematan pin Dokter
Kecil
Laporan Akhir
Program
Mulai Program
Wawancara dengan guru &
orang tua siswa
Simulasi materi
Tahap 2
Pengarahan dan Evaluasi
Simulasi
Tim yang terdiri dari 3-
5 pelatih
Tahap 1
Pelatihan Dokter kecil
dengan Media Buku bergambar dan Poster
Pengisian identitas diri & Pre Test
18
SUSUNAN ACARA
Pelaksanaan Program Hari I
No Waktu Materi
1 08.00 - 08.15 Pembukaan dan sambutan
2 08.15 - 08.30 Pengisian identitas Diri
3 08. 30 - 09.00 Pre Test
4 09.00 - 09.30 Pemberian Materi 1 : Program UKS dan Peranan Dokter Kecil di sekolah
5 09.30 - 10. 00 Pemberian Materi 2 : Penanganan pertama pada kecelakaan
6 10.00 - 10.15 Istirahat
7 10.15 - 10.45 Pemberian Materi 3 : Cuci Tangan dengan sabun
8 10.45 - 11.15 Pemberian Materi 4 : Kesehatan Gigi dan Mulut
9 11.15 - 11.45 Pemberian Materi 5 : Pengenalan dini terhadapa penyakit tertentu
10 11.45 - 12.00 Doa Penutup
Pelaksanaan Program Hari II
No Waktu Materi
1 08.00 - 08.30 Pengumpulan siswa
2 08.30 - 11.30 Pengarahan pembenahan UKS dan Aksi Bersih
3 11. 30 - 12.00 Istirahat
4 12.00 - 12.15 Doa Penutup
Pelaksanaan Program Hari III
No Waktu Materi
1 08.00 - 08.15 Pengumpulan peserta
2 08.15 - 08.30 Pengarahan dari panitia
3 08. 30 - 09.00 Post Test
4 09.00 - 09.30 Simulasi Materi 1 : Penanganan pertama pada kecelakaan
5 09.30 - 10. 00 Simulasi Materi 2 : Cuci Tangan dengan sabun
6 10.00 - 10.15 Istirahat
7 10.15 - 10.45 Simulasi Materi 3 : Sikat Gigi yang Baik dan Benar
8 10.45 - 11.15 Simulasi Materi 4 : Pengenalan dini terhadapa penyakit tertentu
9 11.15 - 11.45 Pelantikan dan Penyematan Dokter Kecil
10 11.45 - 12.00 Doa Penutup