6

3
6 Gangguan rasa aman: cemas b.d. Perubahan konsep diri Ancaman fungsi peran Ketidakpastian hasil terafi pengganti ginjal Batasan-batasan diet obat dan penanganan Berkurangnya rasa kendali diri Karakteristik: Perilaku yang tidak patuh Penolakan Cemas Mudah marah Peningkatan denyut jantung, RR, dan tensi Ketidakmampuan berkonsentrasi Karakteristik: Perilaku yang tidak patuh Penolakan Cemas Mudah marah Peningkatan denyut jantung, RR, dan tensi Ketidakmampuan berkonsentrasi 1. Mengkaji tingkat kecemasan: a. Apabila ringan sampai sedang, penyelesaian masalah (problem solv b. Apabila berat-panik, kurangi t pada klien, mencegah prosedur yang gunakan teknik focusing dan relaks 2. Mengkaji stressor tertentu ter ancaman yang tidak spesifik dan um 3. Menunjukkan sikap pengertian 4. Mempertahankan cara yang santa dan empati 5. Membantu mengidentifikasi meka biasa klien gunakan 6. Identifikasi cara klien memini stressor yang dihadapinya 7. Berikan umpan balik realistis nonspesifik yang dihadapi klien 8. Gali cara-cara klien mengontro 9. Gali konsep diri klien dan per perasaannya

description

TEU

Transcript of 6

6Gangguan rasa aman: cemas b.d.Perubahan konsep diriAncaman fungsi peranKetidakpastian hasil terafi pengganti ginjalBatasan-batasan diet obat dan penangananBerkurangnya rasa kendali diri

Karakteristik:Perilaku yang tidak patuhPenolakanCemasMudah marahPeningkatan denyut jantung, RR, dan tensiKetidakmampuan berkonsentrasi

Karakteristik:Perilaku yang tidak patuhPenolakanCemasMudah marahPeningkatan denyut jantung, RR, dan tensiKetidakmampuan berkonsentrasi

1. Mengkaji tingkat kecemasan:a. Apabila ringan sampai sedang, dilanjutkan dengan penyelesaian masalah (problem solving)b. Apabila berat-panik, kurangi tuntutan-tuntutan pada klien, mencegah prosedur yang tidak perlu, gunakan teknik focusing dan relaksasi2. Mengkaji stressor tertentu terhadap ancaman-ancaman yang tidak spesifik dan umum3. Menunjukkan sikap pengertian4. Mempertahankan cara yang santai, tidak mengancam dan empati5. Membantu mengidentifikasi mekanisme koping yang biasa klien gunakan6. Identifikasi cara klien meminimalkan stressor-stressor yang dihadapinya7. Berikan umpan balik realistis terhadap ancaman nonspesifik yang dihadapi klien8. Gali cara-cara klien mengontrol dirinya9. Gali konsep diri klien dan persepsi akan perasaannya10. Berikan konsistensi terhadap apa yang kita lakukan

17Ketidakberdayaan b.d.Penyakit ginjal kronisKetidakmampuan untuk melakukan tanggung jawab peranKurangnya pengetahuanKehilangan kendali diri

Dapat mengidentifikasi area di mana klien dapat melakukan kendali diriIkut terlibat dalam menentukan keputusan dalam penanganan klien sendiriMenunjukkan fungsi peran yang memadai1. Bantu klien mengidentifikasi perasaan-perasaan ketidakberdayaan2. Identifikasi faktor-faktor penyebab ketidakberdayaan3. Libatkan dalam pengambilan keputusan4. Bantu klien mengenali situasi yang dapat dan tidak dapat diubah5. Berikan dukungan terhadap penggunaan potensi yang ada6. Berikan edukasi kepada klien

1Resiko terjadi injuri: fraktur tulang b.d.Gangguan absorbsi calsiumGangguan sekresi fosfatPerubahan metabolisme kalsitriol

Tidak terjadi fraktur tulangPerlambatan penyakuit tulang (+)Kadar calsium darah > 8 mg/dl

1. Kaji adanya hipokalsemia, hiperfosfat, nyeri otot serta kaku sendi untuk mengetahui kemungkinan resiko fraktur2. Observasi adanya nyeri tulang sebagai indikasi adanya kerusakan tulang3. Lakukan ROM dan dorong klien berambulasi untuk merangsang osteoblas dan mengurangi reasorbsi tulang4. Berikan lingkungan yang aman untuk mengurangi resiko kecelakaan, mis penerangan yang cukup, pegangan tangan5. Berikan Suplemen kalsium,vit D dan fosfat binder sesuai anjuran untuk mengobati demineralisasi tulang6. Anjurkan untuk mengkonsumsi suplemen tersebutdi tengah-tengah saat makanan