650-2302-1-PB
-
Upload
olivia-dwi-parwita -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of 650-2302-1-PB
-
7/22/2019 650-2302-1-PB
1/16
ekSIPILMESINARSITEKTURELEKTRO
ANALISA DAMPAK LALU LINTAS(Studi kasus: Studi Kemacetan di Jalan Ngagel Madya Surabaya)
Rahm a tang Rahm an*
Abstract
Im p a c t Ana lysis Stud y on Roa d Tra f f ic Nga ge l Assoc ia te und er taken w ith the a im to f ind out ho w
muc h p erfo rm anc e / leve l o f se rv ic e f rom the seg m ent a nd the in te rsec t ion o f Ja lan Surab aya
Nge ge l Ma dya . This stud y a lso a na lyzes the q ueue of ve hic les tha t oc c urred d uring sc hoo l hours
be fore en try. Tra f f ic a na lysis d one on the tra f f ic im p a c t study is refer ring to the Ind one sia Roa d
C a p a c ity M a nua l 1997 (MKJI 1997). Tra ff ic a na lysis of t he results ob ta ine d servic e leve l street: fortol l roa d s (tra ff ic c on d it ions 06.00 - 07.00 WIB ob ta ined DS = 0320, traff ic c on d it ion s a t 13.00 - 14.00
WIB ob ta ine d DS = 0355), whi le for the inte rsec tion leve l of servic e (tra ff ic c on d it ions 06.00 - 07.00
WIB ob ta ine d DS = 0413, tra ff ic c on d it ions a t 13.00 - 14.00 WIB ob ta ine d DS = 0471). With t he
c on d it ions of service level (DS) seg m en t a nd the inte rsec tion is less tha n 0.85, it w a s c on c lud ed
Nga g el roa d c ong est ion is not Ma d ya . In ) is less tha nthe a na lysis of th e resu lts ob ta ined q ueue
arriva l ra te va lues ( ), th is c ond it ion d esc rib es the c ond it ion of the q ueuethe lev el of service ( Jl.
Ma dya Nga ge l st ill good or no t ha pp en ing que ue m ea ns. To imp rove t ra f f ic c ond it ions in the
fu ture to the p rop osed Sa nta C la ra to p rovide a nd m a na ge fac ilit ies shut t le betw ee n stud ents,
thus c losing t he roa d from the d irec tion of A ssoc ia te Ng a g el sou th to n orth a t 06.00 - 07.30 is no t
nec essa ry a nym ore.
Key wo rds :t ra f f ic im pa c ts, roa d serv ic e leve ls, Q ueue , MKJI
Abstrak
Studi Analisa Dampak Lalu Lintas di J alan Ngagel Madya dilakukan dengan tujuan ingin
mengetahui berapa besar kinerja/tingkat pelayanan dari ruas dan simpang pada J alan Ngegel
Madya Surabaya. Studi ini juga menganalisa antrian kendaraan yang terjadi pada saat jam
menjelang masuk sekolah. Analisa lalu lintas yang dilakukan pada studi dampak lalu lintas ini
mengacu pada Manual Kapasitas J alan Indonesia 1997 (MKJ I 1997). Dari analisa lalu lintas
didapa tkan hasil tingkat pelayanan jalan : untuk ruas jalan (kondisi lalu lintas pukul 06.00 07.00
WIB didapat DS = 0.320, kondisi lalu lintas pukul 13.00 14.00 WIB didapat DS = 0.355), sedangkan
untuk tingkat pelayanan simpang (kondisi lalu lintas pukul 06.00 07.00 WIB didapat DS = 0.413,
kondisi lalu lintas pukul 13.00 14.00 WIB didapat DS = 0.471). Dengan kondisi tingkat pelayanan
(DS) ruas dan simpang kurang dari 0.85, disimpulkan jalan Ngagel Madya tidak terjadi
kemacetan. Pada analisa antrian didapatkan hasil nilai tingkat kedatangan () kurang dari
tingkat pelayanan (), kondisi ini menjelaskan kondisi antrian J l. Ngagel Madya masih ba ik atau
tidak terjadi antrian yang berarti. Untuk memperbaiki kondisi lalu lintas di masa mendatang
disarankan kepada pihak Santa Clara untuk menyediakan dan mengelolah sarana antar jemput
siswa, sehingga penutupan jalan Ngagel Madya dari arah Selatan ke Utara pada pukul 06.00
07.30 tidak perlu dilakukan lagi.
Kata Kunci :Dampak lalu lintas, Tingkat pelayanan jalan, Antrian,MKJ I
*Staf Penga jar J urusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Pa lu
1. PendahuluanKemajuan dan keberhasilan dari
suatu bangsa ditentukan olehmasyarakat dan sumber daya manusia
yang berkualitas. Untuk mencetak
sumber daya yang berkualitas tersebut,
maka dunia pendidikan yang akanberperan secara aktif. Keberadaan
-
7/22/2019 650-2302-1-PB
2/16
J urnal SMARTek, Vol. 8 No. 4. Nopember 2010: 317 - 332
sekolah merupakan salah wadahpendidikan formal untuk melahirkan
generasi penerus bangsa yangberkualitas.
Pembangunan sekolah diIndonesia dilaksanakan oleh pemerintah
maupun swasta. Kesadaran masyarakatuntuk mendapatkan pendidikan yang
lebih baik terutama didaerah
perkotaan mendorong masyarakatuntuk memililih sekolah-sekolah dengan
kualitas yang baik bagi putra danputrinya.
Yayasan Santa C laramerupakan yayasan yang
menyediakan sarana sekolah mulai dariTK (Taman Kanak-kanak), SD (Sekolah
Dasar), hingga jenjang SMP (Sekolah
Menengah Pertama). Keberhasilansekolah ini dalam meningkatkan kualitas
dan mutu pendidikan, sehingga
mendorong masyarakat terutama yang
memiliki tingkat perekonomian tinggi
berusaha untuk dapat menyekolahkanputra dan putrinya disekolah tersebut.Sebagian besar murid di yayasan ini
menggunakan sarana mobil untuk antar
jemput, baik itu sarana yang dikelolapihak sekolah maupun kendaraan
pribadi orang tua murid. Adanya
simpang dan lebar jalan yang kurangmemadai, maka pada pagi hari saat
murid akan masuk sekolah, dan pada
siang saat murid pulang sekolahkemacetan tak dapat dihindari lagi.
J umlah antrian yang cukup panjang didepan sekolah ini terjadi pada pagi
antara pukul 06.15 hingga pukul 06.30
dan untuk siang hari terjadi pada pukul13.00 hingga pukul 13.30. Walaupun
secara sekilas hal ini tidak menimbulkan
permasalahan yang signifikan, tetapi
perlu adanya analisa lalu lintas melaluiperhitungan-perhitungan teknis,
sehingga dapat diketahui seberapa
besar dampak yang ditimbulkan oleh
kemacetan lalu lintas tersebut sertasolusi apa yang akan direkomendasikan.
Karena itu penetlitian ini penting untukdilakukan.Permasalahan penelitian meliputi:a. Untuk mengetahui tingkat pelayanan
Ruas J alan Ngagel Madya saat ini?
b. Untuk mengetahui tingkat pelayananSimpang J alan Ngagel Madya saat
ini?
c. Seberpa besar panjang antrian
kendaraan di ruas jalan di depan
Sekolah Santa Clara?d. Menemukan alternatif solusi/usulan
perbaikan tingkat kinerja/pelayanan
J alan di depan Sekolah NgagelMadya?
Tujuan penelitian ini adalah:a. Mengidentifikasi penyebab
kemacetan J alan Ngagel Madya;
b. Menganalisa kinerja/tingkat
pelayanan ruas dan simpang J alan
Ngagel Madya;c. Menganalisa panjang antrian yang
terjadi pada pagi hari di depan
Sekolah Santa C lara;d. Memberikan alternatif penyelesaian
permasalahan yang ada;
2. Dasar Teori
2.1 Umum
Bagian berisi tentang dasar teoriuntuk perhitungan mengenai analisa
manajemen lalu lintas dan analisa
antrian serta urutan atau metodologipelaksanaan pekerjaan analisa lalu
lintas. Analisa tersebut mengacu pada :Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJ I,
1997), E.K. Morlock, "Pengantar Teknik
dan Perencanaan Transportasi" dan
petunjuk untuk analisa parkir yangdikeluarkan Direktorat J enderal
Perhubungan Darat Tahun 1996.Menurut
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJ I,1997), ruas jalan dibagi menjadi 3 (tiga)
jenis, yang meliputi : J alan Antar Kota
(In terurban Road), J alan Perkotaan(Urb a n road) dan Jalan Tol (Mo to rways).
Disamping kinerja ruas jalan dan
-
7/22/2019 650-2302-1-PB
3/16
Ana lisa Dam pa k La lu l in ta s (Stud i kasus: Stud i Kem a c eta n d i Ja la n Ng a g el Ma d ya Surab a ya )
(Rahm a tang Rahm an )
persimpangan tak bersinyal, juga akandianalisa panjang antrian yang terjadi di
Santa Clara.
2.2 Pengelompokan jalan menurutperan
Pengelompokan jalan menurut
perannya adalah sebagai berikut:
J alan Arteri J alan Kolektor
J alan Lokal
2.3 J alan perkotaan (u rba n roa d )Variabel-variabel yang akan
akan dicari dalam menentukan kinerja
J alan Perkotaan antara lain:
Kecepatan Arus Bebas, FV
Kapasitas, C
Derajat Kejenuhan, DS dan
Kecepatan, V
a. Kecepatan Arus bebas (FV)
Kecepatan arus bebas didefinisikansebagai kecepatan pada saat tidakada arus (Q=0). Kecepatan arus
bebas ini didapat dengan
menggunakan formula sebagaiberikut :
FV=(FV0+FVW)+FFVSF+FFVcs ..(1)
Dimana:
FV : Kecepatan arus bebas
kendaraan ringan untuk kondisi
sesungguhnya (km/jam)FV0 : Kecepatan arus bebas dasar
untuk kendaraan ringan pada
jalan yang diamati untukkondisi ideal
FVW : Penyesuaian kecepatan untuk
lebar jalan (km/jam)
FFVSF: Faktor penyesuaian untukhambatan samping dan lebar
bahu
FFVcs : Faktor penyesuaiankecepatan untuk ukuran kota
Untuk menentukan kriteria kelashambatan samping (Side Fric tio n
C la ss, SFC ) berdasarkan padaTabel 1.
Tabel 1. Kelas Hambatan Samping (SFC), J alan Perkotaan
SFC KodeJumlah berbobotkejadian per 200 m
per jam (2 sisi)
Kondisi Khusus
Sangat rendahRendah
Sedang
TinggiSangat Tinggi
VLL
M
HVH
< 100100 - 299
300 499
500 899
> 900
Dearah pemukiman, jalandaerah samping
Daerah pemukiman,
beberapa kendaraan umum
Daerah industri, beberapatoko di sisi jalan
Daerah komersial dengan
aktivitas pasar di sampingjalan
Sumber: MKJ I, 1997
-
7/22/2019 650-2302-1-PB
4/16
J urnal SMARTek, Vol. 8 No. 4. Nopember 2010: 317 - 332
b. Kapasitas (Capac ity, C)Kapasitas didefinisikan sebagai arus
maksimum yang melalui suatu titik di
jalan yang dapat dipertahankan persatuan jam dalam kondisi tertentu.
Kecepatan ini dianalisa denganmenggunakan formula:
C = C0x FCW x FCSP x FCSFx FCCS ....(2)
dimana:C : Kapasitas sesungguhnya
(smp/jam)C0: Kapasitas Dasar untuk kondisi
tertentu (ideal) (smp/ jam)
FCW : Faktor penyesuaian lebar jalanFCSP : Faktor penyesuaian pemisahan
arah
FCSF : Faktor penyesuaian hambatansamping
c. Derajat Kejenuhan (Degree of
Saturation, DS)Derajat kejenuhan merupakan
rasio arus terhadap kapasitas,
digunakan sebagai faktor utama
dalam penentuan tingkat kinerja ruas
jalan. Nilai DS ini menunjukkanapakah ruas jalan tersebutmempunyai masalah dengan
kapasitas atau tidak jika dihubungkan
dengan volume lalu lintas yang lewat.
Harga DS dapat dihitung denganformula:
DS=Q/C .........................................(3)
dimana:
DS : Derajat KejenuhanQ : Arus lalu lintas (SMP/ jam)
C : Kapasitas (SMP/ jam)
d. Kecepatan (Velocity,V)
Kecepatan didefinisikan sebagai
kecepatan rata-rata ruang dari
kendaraan ringan sepanjang segmenjalan, dihitung dengan
menggunakan formula:
V=L/TT .......................................(4)
dimana:V : Kecepatan rata-rata (km/jam)
L : Panjang segmen (km)
TT : Waktu tempuh rata-rata (jam)
e. Faktor Koreksi Akibat Rasio J umlah
Kendaraan Yang Belok Kiri (FLT)
Faktor koreksi akibat rasio jumlahkendaraan yang belok kiri ditentukan
oleh jumlah kendaraan yang belok
ke kiri (PLT). Faktor koreksi akibat rasiojumlah kendaraan yang belok kiridapat dilihat dicari dengan
perumusan:
FLT = 0,84 + 1,61* PLT...(5)
PLT =CBA
CBA LTLTLT
++
++ (6)
Gambar 1. Arus Lalu lintas pada persimpangan tiga lengan
A B
C
ALTAST
ART
BLT
BST
BRT
ALTAST
ART
-
7/22/2019 650-2302-1-PB
5/16
Ana lisa Dam pa k La lu l in ta s (Stud i kasus: Stud i Kem a c eta n d i Ja la n Ng a g el Ma d ya Surab a ya )
(Rahm a tang Rahm an )
f. Faktor Koreksi Akibat Rasio J umlahKendaraan Yang Belok Kanan (FRT)
Faktor koreksi akibat rasio jumlah
kendaraan yang belok kananditentukan oleh jumlah kendaraan
yang belok ke kanan (PRT). Faktorkoreksi akibat rasio jumlah kendaraan
yang belok kiri dapat dilihat dicaridengan perumusan:
FRT = 1,00 (simpang empat)
FRT = 1,09 0,922 PRT (simpangtiga)
PRT =CBA
C
++........................(7)
g. Faktor Koreksi Akibat Rasio J umlah
Kendaraan dari Jalan Minor (FMIFaktor koreksi akibat rasio jumlah
kendaraan dari jalan minor
ditentukan oleh rasio jumlah
kendaraan yang berasal dari jalanminor dan total jumlah kendaraan
pada persimpangan tak bersinyal(PMI). Rasio jumlah kendaraan yangberasal dari jalan minor dan total
jumlah kendaraan pada
persimpangan tak bersinyal (PMI) dicari dengan perumusan:
PLT =CBA
CBA LTLTLT
++
++ ..............(8)
Faktor koreksi akibat rasio jumlah
kendaraan yang berasal dari jalan
minor dapat dilihat pada Tabel 2.
3. Metode Penelitian
Secara umum metodologi untukmenyelesaikan studi ini dibagi menjadibeberapa tahap yaitu survai
pendahuluan, identifikasi permasalahan,
pengumpulan data, analisa data, dan
alternatif perbaikan. Bagan alirmetodologi studi dampak lalu lintas
Santa Clara secara singkat dapatdijelaskan sebagai berikut:
a. Survai Pendahuluan
Survai awal untuk mendapatkan
gambaran secara umum kondisilalulintas dan sebagai dasar
perencanaan survai data primer.
Tabel 2. Faktor Koreksi Akibat Rasio Jumlah Kendaraan Yang Berasal Dari J alan Minor
Tipe
PersimpanganTak Bersinyal
Faktor Koreksi Akibat Rasio JumlahKendaraan Yang Berasal Dari Jalan
Minor FMI
Rasio Jumlah
Kendaraan Yang
Berasal Dari JalanMinor PMI
422 1,19*PMI2 1,19*PMI + 1,19 0,1 0,9
42416,6*PMI4 33,3*PMI3 + 25,3*PMI2 8,6*PMI
+ 1,950,1 0,3
444 1,11*PMI2 1,11*PMI + 1,11 0,3 0,9
322 1,19 * PMI2 1,19 * PMI + 1,19 0,1 0,5
-0,595*PMI2 + 0,595*PMI+0,74 0,5 0,9
342 1,19*PMI2 1,19*PMI + 1,19 0,1 0,5
2,38*PMI2 2,38*PMI + 1,49 0,5 0,9
32416,6*PMI4 33,3*PMI3 + 25,3*PMI2 8,6*PMI
+ 1,950,1 0,3
1,11*PMI2 1,11*PMI + 1,11 0,3 0,5344
-0,555*PMI2
+ 0,555*PMI+0,69 0,5 0,9Sumber: MKJ I 1997
-
7/22/2019 650-2302-1-PB
6/16
J urnal SMARTek, Vol. 8 No. 4. Nopember 2010: 317 - 332
b. Tahap studi literaturTahap ini mempelajari literatur yangdibutuhkan dalam pemecahan
masalah guna membuka wacanadan memperdalam teori yang
relevan.
c. Identifikasi masalahDilakukan setelah survai pendahuluan
di lokasi studi dan tujuannya adalahmenguraikan jenis permasalahan apa
yang timbul di lokasi studi.
d. Pengumpulan dataTujuannya adalah mendapatkan
data yang selanjutnya menjadi dasar
analisa kondisi saat ini dan analisa
usulan perbaikan kondisi saat ini.Untukmengumpulkan data-data yang
diperlukan, maka ada beberapa
survai yang harus dilaksanakan, yakni: Survai Traffic C ounting
Adalah survai pencacahankendaraan yang lewat di
sepanjang ruas J alan NgagelMadya. Tujuannya adalah untuk
mengetahui volume kendaraan
yang lewat pada ruas J alan
Ngagel Madya.. Interval waktupencatatan adalah tiap lima belas
menit. Dari hasil survai traffic
counting, volume masing jeniskendaraan pada form survai traffic
counting dikelompokkan menjaditiga jenis yakni kendaraanl
ringan/penumpang (Light Ve hic le,
LV), kendaraan berat (HeavyVe hicle, HV), sepeda motor
(Mo to rc yc le , MC) dan kendaraan
tak bermotor (Unmot orised , UM). Survai Hambatan Samping
Adalah survai pencacahan
aktivitas-aktivitas penyebabhambatan samping. Tujuan dari
survai ini adalah untuk mengetahuibesarnya hambatan samping
secara kualitatif. Jenis aktivitasyang menjadi hambatan samping
adalah parkir kendaraan,pergerakan pejalan kaki (baik yang
menyeberang atau yang berjalandi pinggir jalan), kendaraan yang
berjalan melambat dan kendaraan
yang bergerak keluar masuk daridan ke J alan Ngagel Madya.
Interval waktu pencatatan adalahtiap lima belas menit. Khusus untuk
kendaraan parkir yang dicatat
adalah nomor kendaraan dan jeniskendaraan yang parkir.
Survai Geometrik
Adalah survai pengukuran panjangdan lebar penampang melintang
ruas J alan Ngagel Madya. Selain itu
survai geometrik juga mengukur
jumlah ruang parkir dan posisi parkirkendaraan saat ini di Jalan Ngagel
Madya.
e. Analisa dataDilakukan setelah data terkumpul.
Tujuannya adalah untukmendapatkan kinerja/tingkat
pelayanan saat ini dan sebagai dasarusulan perbaikan terhadap kondisisaat ini. Ada dua jenis analisa yang
akan dilakukan dalam studi ini, yakni
analisa kinerja/tingkat pelayanan dan
analisa antrian pada ruas JalanNgagel Madya.
f. Usulan perbaikanAda dua jenis alternatif usulan
perbaikan, yakni yang pertamaadalah berupa rekayasa/rancang
bangun dan yang kedua adalah
berupa manajemen. Kinerja/tingkatpelayanan usulan perbaikan harus
lebih baik dari kondisi eksisting.
g.KesimpulanRingkasan dari hasil studi
dimana didalamnya memuat kondisi
eksisting dan usulan-usulan.
4. Analisa Kondisi Eksistig
Pada bagian ini akan diuraikankondisi lokasi studi meliputi letak
administrasi, kondisi awal kinerja J alanNgagel Madya, persimpangan J alan
Ngagel Madya.
-
7/22/2019 650-2302-1-PB
7/16
Ana lisa Dam pa k La lu l in ta s (Stud i kasus: Stud i Kem a c eta n d i Ja la n Ng a g el Ma d ya Surab a ya )
(Rahm a tang Rahm an )
4.1 Kinerja kondisi existingVolume lalu lintas di J alan
Ngagel Madya diperoleh dari hasil survai
t raf f ic count ing di ruas J alan NgagelMadya.Kondisi geometrik J alan Ngagel
Madya adalah dua lajur, satu arah,
tanpa median (2/1UD). Lebar JalanNgagel Madya adalah 11 meter.Untuk
volume lalu lintas setiap jenis kendaraan
pada J alan Ngagel Madya saat jammasuk dan pulang sekolah serta nilai
derajad jenuh dapat dilihat padaTabel 3.
Dari tabel 3 tersebut tampakbahwa kondisi lalu lintas di ruas tersebut
masih cukup bagus karena nilai derajad
jenuhnya masih di bawah nilai kritis yakni0,85.
4.2 Analisa kinerja Simpang J alanNgagel Madya
Volume lalu lintas diPersimpangan J alan Ngagel Madya
diperoleh dari hasil survai traffic
count ingdi persimpangan J alan Ngagel
Madya.Untuk volume lalu lintas setiap
jenis kendaraan pada persimpangan
J alan Ngagel Madya saat jam masuk(pukul 06.00 07.00) dan pulang Sekolah
(pukul 13.00 14.00) serta nilai DS dapatdilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5.
Tabel 3. Volume Lalu Lintas dan DS pada J alan Ngagel Madya
Volume (kendaraan/jam)Waktu Arah ke
MC LV HV UMDS
06.00-07.00 Selatan 191 346 0 24 0.320
13.00-14.00 Selatan 272 441 0 13 0.355
Tabel 4. Volume Lalu Lintas Saat J am Masuk Sekolah di Persimpangan J alanNgagel Madya 1
Kendaraan/jamArah Arah Belok
MC LV HV UM
LT 314 94 0 17
RT 79 67 0 2Utara
ST 132 108 0 23
LT 0 0 0 0
RT 0 0 0 0Selatan
ST 0 0 0 0
LT 0 0 0 0
RT 0 0 0 0Barat
ST 0 0 0 0
LT 59 238 0 1
RT 765 148 0 39Timur
ST 117 114 0 14
-
7/22/2019 650-2302-1-PB
8/16
J urnal SMARTek, Vol. 8 No. 4. Nopember 2010: 317 - 332
Tabel 5. Volume Lalu Lintas Saat J am Pulang Sekolah di Persimpangan Jalan NgagelMadya 1
Kendaraan/jamArah Arah Belok
MC LV HV UM
LT 376 131 0 10
RT 110 92 0 3Utara
ST 149 126 0 11
LT 0 0 0 0
RT 0 0 0 0Selatan
ST 0 0 0 0
LT 0 0 0 0
RT 0 0 0 0BaratST 0 0 0 0
LT 123 315 0 2
RT 786 163 0 19Timur
ST 148 147 0 7
Dari volume kendaraan pada
tabel di atas, dapat dihitung derajadkejenuhan (DS=degree of satura t ion)
persimpangan tak bersinyal J alanNgagel Madya 1 dengan
menggunakan program KAJ I. Dari hasil
output program KAJ I, nilai (DS=deg ree
of sa tura t ion) persimpangan pada jam
sibuk pagi hari sebesar 0.413.
Sedangkan nilai DS persimpangan pada
jam sibuk siang hari sebesar 0,471.Sehingga kinerja persimpangan tak
bersinyal di J alan Ngagel Madya 1 saat
ini masih bagus dengan nilaiDS(=d eg ree of sa tura t ion) di bawah nilai
kritis (0,85).
4.3 Analisa antrian penurunanpenumpang di Santa C lara
Analisa ini didasarkan padakondisi yang ada di lapangan.
Pembagian analisa antrian meliputi:
Antrian J enis kendaan sepeda motor
Antrian J enis kendaan mobil
Analisa dilakukan dengan
satuan waktu : per 15 menit (06.30-06.45)
per satu jam puncak (06.00-07.00)
Berdasarkan kondisi dilapangan, sistem antrian yang terjadi
adalah mult i c ha nne l sing le p ha se.
Sistem tersebut akan dianalisa sesuaidengan kondisi yang ada di lapangan.
a. Analisa Antrian Menurunkan MuridDengan Kendaraan Sepeda Motor
(Satuan waktu per satu jam puncak
06.00-07.00)
Berdasarkan hasil surveilangsung, tingkat pelayanan
lamanya menurunkan penumpang() adalah 3 detik per sepeda motor
atau (3600/3) = 1200 sepeda motor
per jam.Tingkat kedatangan sepedamotor untuk menenurunkanpenumpang () adalah 55 sepeda
motor per jam. Dari perumusanantrian untuk metode mult i c ha nne l
sing le p ha se dan denganmemasukkan nilai () dan () pada
perumusan tersebut diperoleh hasil
panjang antrian kendaraan rata-rata
( q ) = 0.0022 kendaraan per jam dan
waktu menunggu kendaraan rata-
rata ( w ) = 0.00004 jam perkendaraan. Dari perhitunganmenunjukkan bahwa antrian dengan
-
7/22/2019 650-2302-1-PB
9/16
Ana lisa Dam pa k La lu l in ta s (Stud i kasus: Stud i Kem a c eta n d i Ja la n Ng a g el Ma d ya Surab a ya )
(Rahm a tang Rahm an )
metode mult i c ha nne l sing le p ha sehasilnya baik dimana tingkatkedatangan () < tingkat pelayanan
(). Untuk perhitungan antrian
penurunan penumpang pada
sepeda motor dapat dilihat padaTabel 6.
b. Analisa Antrian Menurunkan MuridDengan Kendaraan Mobil (Satuan
waktu per satu jam puncak 06.00-
07.00)
Berdasarkan hasil survailangsung, tingkat pelayanan
lamanya menurunkan penumpang() adalah 8.41 detik per sepeda
motor atau (3600/8.41) = 428,036
sepeda motor per jam.Tingkatkedatangan mobil untuk menurunkan
penumpang () adalah 132 mobil perjam. Dari perumusan antrian untuk
metode mult i cha nne l sing le p ha sedan dengan memasukkan nilai ()
dan () pada perumusan tersebut
diperoleh hasil panjang antrian
kendaraan rata-rata ( q ) = 0.137
kendaraan per jam dan waktu
menunggu kendaraan rata-rata ( w )
= 0.00104 jam per kendaraan. Dari
perhitungan menunjukkan bahwa
antrian dengan metode mul t ichannel single phase hasilnya baikdimana tingkat kedatangan ()