61 Kunci Untuk Sukses Dalam Kehidupan

download 61 Kunci Untuk Sukses Dalam Kehidupan

of 53

description

61 Kunci untuk sukses dalam kehidupan

Transcript of 61 Kunci Untuk Sukses Dalam Kehidupan

  • 61 KUNCI UNTUK SUKSESDALAM KEHIDUPANOleh:Prof. Slamet PH, MA, MEd, MA, MLHR, Ph.D

  • *MEKANISME KEHIDUPAN YANG MUTLAKAdanya keinginan yang didorong oleh kebutuhan (sebab) dan upaya yang diperlukan untuk mencapai keinginan (akibat); Ada tujuan yang ingin dicapai (sebab) dan upaya yang diperlukan untuk mencapainya (akibat);Upaya-upaya tersebut ditempuh secara sistem (utuh & benar), dengan catatan utuh dan benar menurut Hukum-Hukum Ketetapan Nya

  • 10 WAWASAN HIDUPWawasan religisWawasan sistemisWawasan ideologisWawasan filosofisWawasan teoritis/empirisWawasan metodologisWawasan teknisWawasan moral/etisWawasan estetisWawasan yuridis

  • KESUKSESAN HIDUP SESEORANG SANGAT DIPENGARUHI OLEH KUALITAS DIRINYA. TULISAN BERIKUT MEMAPARKAN 61 KUNCI UNTUK SUKSES DALAM KEHIDUPAN YANG DIGALI DARI PEMIKIRAN PENULIS DAN DARI PENGALAMAN ORANG-ORANG LAIN YANG DIANGGAP TELAH SUKSES DALAM HIDUPNYA. JUMLAH 61 BUKANLAH ANGKA STATIS, PADA SAATNYA AKAN BERTAMBAH SESUAI DENGAN DINAMIKA PENGALAMAN YANG AKAN DATANG.

  • DEFINISI SUKSESSukses dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa Sukses dalam kemajuan pada dirinya sendiri (ilmu, ekonomi, politik, seni, solidaritas, religi)Sukses dalam perlombaan kebaikan dengan orang lain

  • Sukses = Kesiapan + PeluangSukses = Berpikir + BertindakSukses = Membaca + Belajar dari orang-orang suksesSukses = belajar + perjuangan + pembaruanSukses memimpin = Kemauan kuat + rendah hati + menyiapkan pengganti-nya yang lebih baik dari dirinya + kemampuan memobilisasi orang lain

  • *TUJUAN PENGEMBANGAN MANUSIAPengembanganManusia MelaluiPeningkatanKualitasPeningkatan Pilihan HidupPendidikanPelatihanPengalamanKebiasaanKualitas dasarKualitas instrumentalKualitas ke-Indonesia-anKualitas globalKemartabatanKehormatanKarirPengaruhPenghasilanKesehatan MentalKesehatan FisikHarapan HidupAktualisasi DiriKenikmatan Hidup

  • *PENGEMBANGAN KUALITAS MANUSIAKualitas ManusiaKualitas DasarKualitas InstrumentalDaya PikirDaya HatiDaya FisikIlmu, teknologi, seni, dan olah ragaKualitas ke-Indonesia-anPancasila, UUD 45, NKRI, Bhinneka Tunggal IkaKualitas GlobalSDM, teknologi, manajemen, kepemimpin-an, dan kewirausahaan

  • *KUALITAS DASAR PESERTA DIDIK Berpikir induktifBerpikir deduktifBerpikir ilmiahBerpikir kritisBerpikir kreatifBerpikir inovatif

    Daya Pikir

  • *Berpikir menciptakan peluangBerpikir asli/baru/orisinilBerpikir logis Pemecahan masalahBerpikir divergen dan konvergenMemikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan oleh orang lainKeterampilan kuantitatifKemampuan baca, tulis, mendengar, dan lisan

  • *Berfikir sebab-akibatBerfikir lateral (tidak terikat pada aksioma yang ada, bebas)Berpikir untuk berkembangBerkemampuan strategisBerwawasan luasBerpikir ke depan (visioner/ futuristik)Berpikir reflektif (belajar dari kesuksesan dan kegagalan)

  • *Berintuisi tinggi Berpikir maksimalTerampil mengambil keputusanBerpikir positifVersalitas berpikir tinggiBerpikir kemungkinan (berpikir alternatif)Belajar dari pemikir lain yang suksesBerpikir sistem (utuh dan benar), ini paling sulit

  • *

    Iman dan Takwa Keadilan Kasih Sayang Kesopanan Toleransi Kejujuran Tanggungjawab Estetika2. Daya Hati

  • *

    Inisiatif/prakarsa tinggiKeberanian moral untuk mengenalkan hal-hal baru Proaktif, tidak hanya aktif apalagi reaktifPengambil resikoBerani berbedaPro-perubahan, bukan pro-kemapananKemauan/motivasi/spirit untuk maju tinggiHubungan interpersonal hangat

  • *Berintegritas tinggiGigih, tekun, ulet, dan pantang menyerahBekerja kerasKomitmen tinggi Berkemampuan memobilisasi orang lainMelakukan apa saja dengan terbaikMelakukan perbaikan secara terus menerusMau belajar dari kesalahan & kesuksesanMembangun teamwork yang kompak, cerdas, dinamis, harmonis, dan lincahPercaya diri

  • *Memiliki sifat daya saing tinggi, tetapi tetap mendasarkan pada nilai solidaritasAgresif/ofensifSangat humanistik & hangat pergaulanTerarah pada tujuan akhir, bukan sesaatLuwes (tidak kaku) dalam pergaulanSelalu menginginkan tantangan baruSelalu membangun keindahan cita rasa melalui menikmati seni (kriya, musik, suara, tari, lukis, dsb.)Disiplin diri tinggi, tetapi tidak berlebihanRasa keingintahuan intelektual tinggiTingkat kedewasaan dan sifat dapat dipercaya bagus

  • *Bersikap mandiri akan tetapi supelTidak suka mencari kambing hitamSelalu berusaha menciptakan dan meningkatkan nilai tambah sumberdayaTerbuka terhadap umpan balikSelalu ingin mencari perubahan yang lebih baik (meningkatkan/mengembang- kan)Tidak pernah merasa puas, terus menerus melakukan inovasi dan improvisasi demi perbaikan selanjutnyaKeinginan menciptakan sesuatu yang baruBersikap optimis tetapi juga realistis

  • *Bugar/SehatStamina/ketahanan bagusEnergik/tidak loyoTangguh (tahan banting)Terampil fisik (olah raga untuk kesehatan & kebahagiaan)3. Daya Fisik

  • SENI (ESTETIKA, KEINDAHAN CITA RASA)Seni musikSeni suaraSeni tariSeni kriyaSeni lukisSeni yang lain?

  • Kualitas Instrumental (Ilmu & Teknologi)Disiplin IlmuIlmu Keras:MatematikaFisikaKimiaBiologiAstronomi Ilmu Lunak:SosiologiPolitikEkonomiPsikologiAntropologiSeniDsb.Teknologi:KonstruksiManufakturTransportasiKomunikasiBioEnergiBahan Rekayasa Sosial:PemerintahanKebijakanManajemenTata KelolaKepemimpinanPerpolitikanPerekonomian Dsb.

  • Kehidupan di dunia ini ada yang menciptakan dan bukan kebetulan sehingga menyembah kepada Sang Pencipta itu sudah merupakan keharusanKehidupan diciptakan oleh-Nya serba berpasang-pasangan (sebab-akibat) dan oleh karenanya marilah kita membuat sebab yang baik agar akibatnya juga baik. Kehidupan merupakan koleksi dari sejumlah tujuan yang ingin dicapai (sebab) dan upaya-upaya perlu ditempuh untuk mencapai tujuan (akibat) Apapun yang kita lakukan di dunia haruslah dipuji oleh Tuhan Yang Maha Esa dan bukannya dicela oleh-Nya

  • Kehidupan diciptakan oleh-Nya serba sistem dan jika manusia ingin menyentuh hakekat (kebenaran seutuhnya) segala yang ada dalam kehidupan ini tidak dapat lain kecuali mengenalinya (hal-hal) sampai pada sistemnya. Mengenali sistem ciptaan-Nya dilakukan dengan cara berpikir sistem. Sistem memiliki ciri utuh dan benar dengan catatan utuh dan benar menurut Hukum-Hukum Ketetapan-Nya

  • Karena yang ada hanyalah sistem ciptaan-Nya, maka sebenarnya manusia tidak berhak mendefinisi langsung sistem, seseorang perlu lebih dahulu menangkapnya (sistem ciptaan-Nya) dan kemudian mengungkapkannyaKarena kehidupan diciptakan oleh-Nya serba sistem, maka apa yang kita upayakan di dunia ini seyogyanya menuju kearah sistem (utuh dan benar) dengan catatan utuh dan benar menurut Hukum-Hukum Ketetapan-Nya

  • Hati kehidupan adalah kehidupan hati dan manakala hati sudah mati, disitu sudah tidak ada lagi kehidupan yang sejati. Hati yang baik berisi nilai-nilai dasar yang merupakan saripati kualitas batiniah/ rohaniah manusia. Oleh karena itu, kita harus kaya hati selain kaya materi. Jangan mendetotalisasi kehidupan hanya untuk materi dengan mengorbankan hati sehingga kita menjadi orang yang kaya materi tetapi miskin hati, dan ini dibenci oleh IllahiDengan kalimat yang serupa, hati pendidikan adalah pendidikan hati

  • Kita harus memiliki kelebihan kualitas dibanding orang lain dan berpacu dalam kebaikan agar dipuji oleh Allah SWT dan agar dapat memiliki pilihan-pilihan dalam kehidupan saat ini (duniawi) yaitu karir, pengaruh, penghasilan, prestise, dsb.) maupun setelah saat ini (ukrawi) yaitu surga. Dengan kata lain, kita harus mampu mengerjakan pekerjaan yang orang lain tidak mampu mengerjakan agar kita memperoleh imbal jasa yang lebih besar dibanding orang lain

  • Hidup adalah belajar dan perjuangan sepanjang hayatHidup adalah keindahan citarasa dan menjunjung tinggi nilai kebersamaan/ solidaritasUruslah dirimu dan rumah tanggamu sebaik-baiknya sebelum mengurus orang lainTanamkan pemikiran, kamu akan memanen tindakan; tanamkan tindakan, kamu akan memanen kebiasaan; tanamkan kebiasaan, kamu akan meraih karakter; dan tanamkan karakter, kamu akan mencapai tujuan (Smiles, 1887)

  • Setiap masalah saat ini diselesaikan akan selalu menjadi bibit-bibit permasalahan yang akan datang (karena keterbatasan kemampuan manusia). Untuk itu pilihlah cara penyelesaian masalah yang tidak akan menimbulkan masalah yang lebih besar.Mulailah pekerjaan bersumber dari tujuan akhir (surga) dalam melakukan pekerjaan saat ini (dunia)

  • Kenali jati dirimu dan gunakan potensimu semaksimal mungkin (Jawa: ketoken budimu; Inggris: all out), jangan setengah-setengah, dan jangan putus asa. Pasrah itu haruslah dimaknai sebagai puncak ihtiar.Kehidupan haruslah ke depan, tidak perlu terpukau dengan keberhasilan di masa lalu dan juga tidak perlu menyusahi kegagalan yang lalu karena semuanya sudah selesai dan telah menjadi sejarah

  • Marilah berpikir, bersikap dan bertindak secara proaktif dan jangan hanya aktif apalagi reaktif (akan tertinggal oleh perubahan)Hidup janganlah setengah-setengah, itu tidak enak, harus tuntasKita harus bisa menerima kenyataan dalam kehidupan (enak dan tidak enak) dan lingkungan kita adalah netral, yang tidak netral adalah tanggapan kita terhadap lingkungan (mau nikmat, marah, frustasi, dsb. sangat tergantung pada kita sendiri)

  • Perbedaan itu harus direspeki, jangan dikonflikkan apalagi dibenturkan. Kita harus mampu memangkas egoisme diri kita seraya membangun kebersamaan. Punya musuh satu itu terlalu banyak dan punya kawan seribu itu terlalu sedikitDalam menjalankan kehidupan, lakukanlah secara ikhlas, cerdas, trengginas, tangkas, tuntas, ber-wawasan luas, dan hasilnya pantas serta selaras dengan perkembangan lingkungan lokal, nasional, regional dan internasional

  • Menerapkan 9 kebiasaan perilaku orang tangguh: proaktif dan tidak sekadar aktif apalagi hanya reaktif, mulailah dengan mengacu pada tujuan akhir, dahulukan yang utama (buat prioritas), berfikir menang-menang (saling menghidupi), mendengar baru didengar, bersinergi (kerjasama kreatif yang memberi nilai tambah), pembaruan secara terus menerus (pro-perubahan), berjiwa kewirausahaan, dan spirit baru untuk maju (Stephen Covey, 2005; Slamet PH, 2008)

  • Cara efektif untuk menemukan bagaimana kesuksesan itu dicapai adalah dengan mempelajari cara berpikir, bersikap dan bertindak para orang yang telah terbukti sukses pada apa yang mereka kerjakan. Anda diharapkan melakukan hal tersebutKita harus rajin memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan oleh orang lain dan jangan tertambat pada aksioma yang ada sehingga kita akan mampu menemukan hal-hal diluar yang sudah ada serta gunakanlah kecerdasan majemuk (intelektual, spiritual, moral, estetikal, dan kinestetikal) agar buah pikirannya asli dan bukannya replikasi, baru dan bukannya meniru, memberi kontribusi dan bukannya membuat rugi

  • Hari esok harus lebih kreatif dari pada hari ini (ikuti asas evolusi kreatif dalam gejala kehidupan)Setiap akan bertindak, selalu bertanyalah pada dirimu sendiri: Apakah ini benar dan bermoral/baik?Memiliki budaya yang berdaya preservatif (melestarikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia) dan berdaya progresif (mengembangkan nilai-nilai moderen yang sesuai dengan konteks Indonesia)Berwawasan lokal, nasional, regional dan global di profesinya termasuk teknologi informasi dan komunikasi (ICT), bahasa, dan budayanya

  • Kehidupan adalah perubahan sehingga jika seseorang tidak membuat perubahan berarti tidak ada kehidupan padanya. Jangan tertambat pada tradisi dan kebiasaan masa lalu. Oleh karena itu, lakukanlah perubahan sekecil apapun, baik peningkatan, pengem-bangan maupun perbaikanLakukan apa saja yang terbaik sesuai kata hati, jalan menuju ke puncak akan terbukaSetiap orang memiliki kemampuan, akan tetapi banyak orang yang tidak tepat dalam mengelola kemampuannya

  • Menggunakan agama sebagai panglima dalam kehidupan

  • Kita harus cerdas yaitu selalu berpikir dari yang sudah ada dan keluar dari yang sudah ada (memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan), dari yang sekadar materiil ke yang imateriil agar kita kaya materi dan kaya hati, dari yang terhingga ke yang tak terhingga, dari yang terbatas ke yang tak terbatas, dari hal-hal yang dapat disentuh ke hal-hal yang tidak dapat disentuh, dari yang dapat diukur ke yang tidak dapat diukur, dan kita harus mencari makna dan tujuan hidup berdasarkan nilai-nilai kehidupan menurut Hukum-Hukum Ketetapan-Nya

  • Bagi kita, lingkungan adalah netral, yang tidak netral adalah tanggapan kita terhadap lingkung-anKita harus selalu mencari makna dan tujuan hidup, mencari hal-hal diluar pengertian dan pengalaman manusia biasa, mencari hal-hal yang sukar dipahami, membangun perasaan kebersamaan, serta sadar bahwa hidup mengandung saling keterkaitan (tidak steril satu sama lain)

  • Berfikir positif dan berkeyakinan positif merupakan modal dasar untuk menuju suksesHidup haruslah ada manfaat/gunanya dan oleh karena itu kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi umur panjang. Tetapi jika hidup sudah tidak ada gunanya, mohon dicabut saja nyawanyaMilikilah spirit hidup yang hebat, keinginan besar, kemauan keras untuk maju, jangan kerdil, dan insyaallah akan terbuka jalan menuju sukses

  • Membiasakan membaca 1-2 jam per hari pada bidang profesinya dan bacaan-bacaan lain yang terkaitSetiap orang harus mau dan mampu menghargai dirinya sendiri sebelum menghargai orang lainPercaya diri merupakan modal dasar bagi kesuksesan seseorang dan ini dapat dibangun melalui penguasaan disiplin ilmu tertentu: ilmu lunak serta terapannya yaitu rekayasa sosial; ilmu keras serta terapannya yaitu teknologi; seni yang penuh keindahan citarasa; dan olahraga yang penuh kesehatan

  • Melalui pendidikan yang terarah, kita dapat keluar dari belenggu kesengsaraan dalam hidupSeseorang yang mau belajar dari praktek-praktek yang baik dan mau belajar dari kesalahan-kesalahannya serta mau melakukan perbaikan atas kesalahannya akan berkembang dan menjadi pelopor/ promotor pembaruan (perubahan)Kehidupan memerlukan kecerdasan majemuk: daya pikir (intelektual), daya qolbu (spiritual, moral, estetikal, dsb.), dan daya fisik (kinestetikal). Oleh karena itu kembangkanlah mereka secara seimbang (intelektualias: banyak cara berpikir yang

  • digunakan yaitu berpikir kreatif, inovatif, realistis, strategis, reflektif, alternatif, dsb.); spiritualitasnya (iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, tujuan dan upaya hidup tak terbatas), moralitas, emosi, perasaan, solidaritas, bahasa, estetika/seni; intrapersonal, interpersonal, mawas diri, etika, dan komitmennya terhadap pengembangan diri anda); dan kinestetika/fisiknya (kesehat-an, ketahanan/ stamina, keterampilan)

  • KECERDASAN MAJEMUK

  • Berfikir, bersikap dan bertindak secara sistem (utuh dan benar) Input (I) Proses (P) Output (O)

  • Musuh itu bagaikan duri dalam daging sehingga punya musuh satu terlalu banyak dan punya kawan seribu terlalu sedikitPenguasaan ilmu itu memiliki sifat alamiah untuk menjadi tua, layu dan kering, jika tidak dijaga, dipelihara, disiram, dibangun, dan dikembangkanJika kita memiliki kelebihan kualitas kecerdasan majemuk dibanding orang lain, kita akan menjadi pusat keunggulan dan pusat gravitasi bagi orang lainJika kita tidak memiliki kelebihan kualitas dibanding orang lain, kita tidak berhak memiliki pilihan-pilihan dalam kehidupan (karir, penghasilan, pengaruh, prestise, dan bahkan surga)

  • Kita lebih menyukai apa yang kita ketahui dari pada apa yang belum kita ketahui padahal apa yang belum kita ketahui akan membawa perubahan (peningkatan, kemajuan, pengembang- an)Secara umum, manusia lebih menyukai kehidupan saat ini dari pada kehidupan setelah saat ini sehingga mereka kurang memikirkan kehidupan di masa depan, akibatnya stagnan, tidak progresif, dan bahkan regresif serta tidak menuju ke arah kehidupan jangka panjang

  • Kembangkan kecerdasan majemuk anda: intelektualitasnya, spiritualitas-nya, moralitasnya, emosinya, perasa-annya, solidaritasnya, bahasanya, estetika/seninya, kinestetikanya/pisik-nya, intrapersonalnya, interpersonal-nya, mawas dirinya, etikanya, dan komitmennya terhadap pengembangan diri andaSatukan pikiran, hati, ucapan, dan tindakan untuk mencapai tujuan yang diidamkan

  • Makna nilai hidup tidak sekadar diukur dari berapa lama kita hidup, tetapi yang lebih penting adalah seberapa besar hidup kita bermanfaat atau memberi kontribusi terhadap kehidupan di dunia ini, khususnya bagi orang lain, bangsa dan negara kita, dan bahkan duniaJadilah manusia sebagai agen perubahan yang mampu dan sanggup mentransformasi sumberdaya yang ada di sekitarnya untuk memperoleh nilai tambah yang mengun-tungkan, baik secara ekonomi maupun non-ekonomi, pribadi maupun sosial/organisasi

  • Jadilah orang yang profesional yaitu orang yang benar-benar menguasai pengetahuan profesional, melaksanakan praktek profesional, dan komitmen tinggi terhadap profesinyaKita lebih banyak belajar dari kesuksesan dari pada belajar dari kegagalan, padahal kegagalan dapat menceritakan lebih banyak tentang pembelajaran dari pada kesuksesan

  • Milikilah dan terapkanlah kewirausahaan dalam hidup Anda yaitu melakukan kegiatan-kegiatan kreatif, inovatif, dan terorganisir dalam menciptakan hal-hal (produk) baru dan pasar baru yang disertasi keberanian mengambil resiko atas hasil ciptaannya dan melaksanakannya secara terbaik (sungguh-sungguh, ulet, gigih, tekun, progresif, pantang menyerah, dsb.) sehingga hasil kerjanya berlipat ganda. Hasil kegiatan kreatif adalah daya cipta hal-hal (produk) baru dan pasar baru, hasil kegiatan inovatif adalah perbaikan/pengembangan dari hal-hal (produk) dan pasar yang ada ke yang lebih baik). Kewirausahaan itu adalah seribu akan dan hasilnya berlipat ganda.

  • Jadilah orang yang lebih nyaman dengan perubahan, terbiasa memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan (kreatif dan inovatif), lebih menyukai apa yang belum pernah diketahui dari pada yang sudah diketahui, lebih senang menyelesaikan hal-hal yang lebih sulit dari pada yang lebih mudah karena kalau mampu menyelesaikan kesulitan tersebut akan terbuka pintu lebar bagi kita, rela meninggalkan zona kenyamanan yang dicapai saat ini untuk menuju ke kenyamanan yang lebih baik, dan lebih senang mengotak-atik masa depan dari pada masa lalu. Masa lalu sudah merupakan sejarah, yang penting adalah hikmahnya bagi masa depan

  • Milikilah kelebihan kualitas, kemampuan belajar cara belajar, keberanian untuk berbeda, sifat pro-perubahan karena perubahan pasti berlangsung (dengan atau tanpa kita), jiwa kewirausahaan kuat, rasa keingintahuan tinggi, dan motivasi/ kemauan/semangat/nafsu/ambisi/spirit kuat untuk maju karena mereka ini semua mampu mengalahkan segala ketakutan dan keraguan yang ada pada diri kita.

  • *JIKA ANDA MENJAWAB YA, ANDA BERPOTENSI SUKSESApakah saya melakukan apa saja dengan terbaik?Apakah saya memiliki kelebihan kualitas?Apakah saya bekerja lebih cerdas?Apakah saya bekerja lebih keras?Apakah saya bekerja lebih awal dan lebih lama?Apakah saya terbiasa memikirkan sesuatu yang belum difikirkan orang lain?

  • *Apakah saya bekerja lebih cepat dibanding orang lain?Apakah saya bekerja lebih inisiatif?Apakah saya lebih mampu menangkap permasalahan yang sesungguhnya/ sebenarnya untuk diselesaikan secara tepat?Apakah saya lebih sering mengembangkan keahlian/profesi saya?Apakah hasil kerja saya berlipat ganda dibanding orang lain?Apakah saya berfikir sistem dalam bekerja?

    *