60255261-Trauma-Mata
Click here to load reader
-
Upload
pramitha-sari -
Category
Documents
-
view
25 -
download
3
description
Transcript of 60255261-Trauma-Mata
TRAUMA MATABentuk trauma:
- trauma tumpul- trauma tembus bola mata- trauma kimia- trauma radiasi
Trauma mata dapat mengenai jaringan :- kelopak, konjunctiva, cornea, uvea, lensa, retina, papil saraf optik, maupun orbita.
Sistem pelindung mata:- rongga orbita, kelopak mata, jaringan lemak retrobulber, reflex mengedip
Kerusakan akibat trauma bisa mengenai :- kelopak, bola mata, dan rongga orbita- saraf mata
TRAUMA TUMPULHematom kelopak mata :
- merupakan pembengkakan atau penimbunan darah di bawah kulit kelopak akibat pecahnya pembuluh darah palpebra
- paling sering terjadi pada kelopak- terapi awal dengan kompres dingin, baru kemudian dengan kompres hangat
Oedem conjunctiva:- jaringan conjunctiva bersifat seperti selaput lendir, sehingga mudah menjadi
oedem bila ada kelainan- bila berat, kelopak tidak bisa menutup- terapi dengan dekongestan atau insisi
Hematom subconjunctiva :- akibat pecahnya pembuluh darah- bila ringan, akan hilang / diabsorbsi tanpa obat- bila berat, teliti dulu ada / tidak robekan dibawahnya
Erosi cornea :- keadaan dimana epitel cornea terkelupas- menimbulkan rasa sakit karena cornea mengandung banyak serat sensibel, berair,
blepharospasme dan fotofobia- terapi antibiotika untuk mencegah infeksi dan diberi bebat tekan
Hifema :- adalah keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata depan karena robeknya
pembuluh darah iris atau badan siliar- keluhan : sakit, epifora, blefarospasme serta penglihatan menurun- terapi isterahat, koagulansia dan kalau perlu obat penenang- disebut hifema sekunder bila timbul perdarahan berulang selama masa
penyembuhan atau setelah hifema sembuh- akibat hifema sekunder biasanya lebih hebat karena perdarahan lebih sukar hilang- timbunan zat besi dalam bola mata dapat menimbulkan siderosis bulbi
Iridoplegia :
- kelumpuhan otot pupil sehingga menjadi lebar / midriasis, berlangsung beberapa hari – minggu, tidak perlu terapi akan pulih sendiri
Iridodialisis :- adalah robekan pada pangkal iris sehingga bentuk pupil berubah, biasanya disertai
hifema- terapi reposisi, kalau perlu
Lensa : - terjadi dislokasi atau subluksasi lensa karena putusnya zonula zinn- luksasi anterior : lensa berada di dalam bilik mata depan, mengganggu aliran
cairan akuous, mengakibatkan peninggian tekanan bola mata- luksasi posterior: lensa jatuh ke dalam badan kaca, mengganggu penglihatan- terapi : luksasi anterior lensa harus segera diangkat, sedangkan pada luksasi
posterior, tindakan dilakukan bila ada komplikasi- katarak trauma : bisa akibat trauma tumpul maupun tajam - terapi : tergantung saat terjadinya, pada anak, lensa harus segera dikeluarkan
(ambliopia! )Komplikasi :
- glaukoma sekunder : biasanya karena kontusi sudut atau akibat dislokasi / luksasi lensa
- terapi : obat anti glaukoma lokal dan sistemik, bilat tekanan tidak terkontrol dilakukan pembedahan
Retina dan khoroid- oedem : bila mengenai daerah makula, visus akan terganggu dan akan normal
kembali- ablasi retina : terlepasnya retina dari khoroid, rentan pada miopia, bekas retinitis,
dan penyakit degenerasi retina lainnya, perlu terapi bedah- ruptur khoroid : biasanya di sekitar papil saraf optik, terdapat perdarahan
subretinaSaraf optik
- avulsi : saraf optik terlepas dari pangkalnya di dalam bola mata, berakhir dengan kebutaan
- neuropati : karena kompresi, perdarahan, dan oedem di sekitar saraf optik. Terapi: steroid, pada saat akut
TRAUMA TAJAMGejala :
- penurunan tajam penglihatan- tekanan bola mata rendah- bilik mata dangkal- bentuk dan letak pupil berubah- ada ruptur cornea atau sklera- ada jaringan yang prolaps- conjunctiva khemotis
Terapi :
- pastikan ada / tidaknya benda asing yang masuk dengan membuat foto rontgen- beri antibiotika lokal ( tetes mata ) dan sistemik, analgetik, kemudian tutup- harus rujuk ke spesialis mata- penyulit : endoftalmitis, panoftalmitis, ablasi retina, perdarahan intraokuler, dan
ftisis bulbiBenda asing intra okuler
- bila curiga, sebaiknya dibuat pemeriksaan radiologi- lokasi ditentukan dengan USG- terapi : pembedahan
TRAUMA KIMIATrauma asam
- terjadi penggumpalan protein permukaan, sehingga bila konsentrasi tidak tinggi tidak akan destruktif ( kelainan superfisial saja)
- terapi : irigasi secepatnya, biasanya akan normal kembaliTrauma basa ( alkali )
- terjadi penghancuran kolagen cornea, bersifat koagulasi sel, persabunan disertai dehidrasi
- proses sangat cepat merusak dan menembus cornea sampai ke jaringan retina- terapi : irigasi dengan garam fisiologik atau air bersih selama mungkin ( min. 15 –
30 menit ), diberi sikloplegia, antibiotika, dan EDTA untuk mengikat basa
TRAUMA RADIASIInfra merah
- akibat menatap gerhana matahari atau saat bekerja di pemanggangan ( kaca ) - mengakibatkan keratitis superfisial, katarak, dan koagulasi khoroid - terapi : untuk mencegah terjadinya jaringan parut, diberir steroid lokal dan
sistemikUltra violet
- misalnya menatap sinar matahari atau pantulan sinar matahari di salju, terkena sinar las
- kerusakan terbatas pada cornea- keluhan timbul beberapa jam setelah trauma, sakit, fotofobia, blefarospasme, dan
khemotik, disertai gangguan penglihatan- terapi : sikloplegia, antibiotika lokal, analgetika