6. PENGUJIAN BENIH
Click here to load reader
-
Upload
afitania-anggraini -
Category
Documents
-
view
651 -
download
168
Transcript of 6. PENGUJIAN BENIH
TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH
PENGUJIAN BENIH
YANG MELAKUKAN SERTIFIKASI BENIH
METODE PENGUJIAN KADAR AIR BENIHMETODE PENGUJIAN KADAR AIR BENIH
UJI PERKECAMBAHAN BENIHUJI PERKECAMBAHAN BENIH
PENGUJIAN BENIH Tujuan : menetapkan (menaksir) nilai setiap contoh
dari sejumlah benih yang diuji selaras dengan kualitas benih
Dengan pengujian, menghindari pemakaian benih berkualitas rendah mencegah timbulnya kerugian.
Pengendalian kualitas benih meliputi kegiatan: Analisa Mutu Fisik ( kemurnian, kadar air, bobot
1000 butir) . Kemurnian (benih murni, spesies lain, gulma dan kotoran)
Analisa Mutu Fisiologis (Daya Perkecambahan dan Vigor)
Analisa Kesehatan Ukuran dan keseragaman
ANALISA KEMURNIAN BENIHANALISA KEMURNIAN BENIH Benih murni tidak terkontaminasi dengan benih
spesies tanaman lain, biji gulma, benda asing seperti pecahan benih, sekam, lembaran daun dan partikel tanah
Derajat pencampuran benih dengan benih spesies lain digambarkan oleh jumlah benih tiap bobot benih yang diuji
Uji juga digunakan untuk menggambarkan tingkat kontaminasi dengan biji gulma
Pembersihan merupakan salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kualitas benih
Pengendalian terbaiknya dilakukan di lapang melalui inspeksi dan uji di lapangan pengujian, karena varietas dapat diidentiifikasi lebih akurat melalui uji pertumbuhan tanaman dibanding dengan uji benih kering di laboratorium.
KADAR AIRKADAR AIR Kadar air menggambarkan jumlah
kandungan air yang ada dalam benih Selama produksi, kaadar air harus dikurangi
untuk menghindari pertumbuhan jamur dan perkembangan serangga.
Kandungan air benih yang ekstrim rendah dapat menyebabkan masalah perkecambahan seperti dormansi sekunder
DAYA PERKECAMBAHANDAYA PERKECAMBAHAN Menggambarkan persentase benih murni
yang menghasilkan kecambah normal dalam uji laboratorium.
Kecambah tidak normal tidak disertakan dalam persentase perkecambahan
Perentase perkecambahan menggambarkan potensial kelompok benih untuk menghasilkan kecambah dibawah kondisi optimal
VIGORVIGOR Vigor mewakili kemampuan benih untuk
menghasilkan kecambah pada kondisi lapang sub-optimal
Kelompok benih yang memiliki daya kecambah sama mungkin penampilan saat kondisi sub-optimal akan berbeda, terutama benih dengan daya kecambah rendah
Vigor benih dapat berkurang akibat kerusakan embrio atau kulit saat panen dan pengolahan.
Faktor lain adalah lingkungan dan nutrisi tanaman induk, tingkat kemasakan benih saat panen, ukuran benih, penuaan karena penyimpanan lama dan patogen.
UKURAN DAN KESERAGAMAN UKURAN DAN KESERAGAMAN
Pada banyak spesies, benih berukuran kecil dikalahkan oleh benih ukuran besar, karena akan menghasilkan bibit ukuran kecil yang kurang kompetitif, mudah terserang penyakit dan daya hasilnya rendah
Benih yang ukurannya seragam memudahkan dalam penanaman dengan menggunakan mesin sebar secara otomatis, mesin tanam dalam barisan secara otomatis
PENGAMBILAN CONTOH BENIHPENGAMBILAN CONTOH BENIHLangkah pertama sebelum pengujian benih
adalah pengambilan contoh benih. Tujuan : menyediakan contoh benih yang dapat
mewakili keseluruhan kelompok benih. Ada 4 macam contoh benih yang dinyatakan
dalam peraturan ISTA :Contoh Primer (Primary sample)Contoh campuran (Composite sample)Contoh yang dikirim ke Laboratorium (Submitted
sample)Contoh Uji (Working sample)
Contoh primer : bagian kecil dari benbih yang diambil dari kelompok benih dalam satu lokasi
Contoh campuran : campuran dari seluruh contoh primer dari kelompok benih
Contoh yang dikirim ke laboratorium : contoh campuran yang dikirim ke laboratorium untuk diuji, berasal dari sebagian contoh campuran
Contoh kerja : sebagian dari contoh yang dikirim ke laboratorium yang digunakan untuk pengujian.
Alat pengambilan contoh benih primer (seed trier)
Setelah prosesing, benih yang akan diuji disimpan dalam dua bentuk yaitu di dalam silo (bulk) atau dalam karung (bags).
Benih dalam SILO :Ukuran silo tidak lebih dari 10.000 kg, benih ukuran besar
tidak lebih dari 20.000 kg dan khusus untuk jagung tidak lebih dari 40.000 kg.
Benih dalam KARUNGJika kelompok benih t.d 1-5 karung, setiap karung harus
diambil contohnya dan minimal 5 contoh primer yang harus diambil.
Jika jumlah karung antara 6 – 30, setiap 3 karung diambil satu contoh dan tidak boleh kurang dari 5 contoh primer
Jika jumlah karung antara > 30, setiap 5 karung diambil satu contoh dan tidak boleh kurang dari 10 contoh primer
Jika kelompok benih terdiri atas 6 karung atau kurang, setiap benih harus diambil contohnya
Jika kelompok benih lebih dari 6 karung, contoh harus diambil dari 5 karung ditambah 10 % dari sisa karung
Berat silo dan contoh benih
Spesies Berat mak
dalam Silo(kg)
Berat contoh minimal (g)
Dkirim ke lab.oratoriu
m
Contoh kerja untuk kemurnian
Contoh kerja untuk spesies lain
Arachis hypogaea
20.000 1000 1000 1000
Glycine max L
20.000 1000 500 1000
Sorghum almum
10.000 200 20 200
Trifolium hirtum
10.000 70 7 70
Zea mays 40.000 1000 900 1000
Pengambilan contoh benih dalam karungNo Jml karung dalam
kelompokJml karung untuk contoh
1 5 5
2 7 6
3 10 6
4 23 7
5 50 10
6 100 15
7 200 25
8 300 30
9 400 30
KELOMPOK BENIH (ISTA, 1966), MEWAKILI TIAP JUMLAH SEBAGAI BERIKUT:
BENIH TAN.PANGAN DAN HORTI : UKURAN BENIH = ATAU > PADI BERAT MAKS KELOMPOK 20.000 KG. BILA < PADI BERAT MAKS KELOMPOK 10.000 KG
BENIH POHON-POHONAN : UKURAN = ATAU > FAGUS SPP. BERAT MAKS KELOMPOK 5.000 KG, BILA < FAGUS SPP BERAT MAKS KELOMPOK 1000 KG
PENGAMBILAN CONTOH KERJAPENGAMBILAN CONTOH KERJAPembagi mekanik : benih dimasukkan
dalam alat mekanik yang langsung membagi benih seacara acak dalam beberapa bagian
Metode pembagi roti (Pie Method) : menyebarkan benih dalam tempat datar dan membagi benih dalam beberapa bagian seerti membagi roti
Metode cangkir : menempatkan sejumlah cangkir dan masing-masing diisi benih secara bergiliran
Metode sendok :mengambil benih secara acak dengan menggunakan sendok
RIFFLE TYPE
PEMBAGI PEMBAGI MEKANIKMEKANIK
BOERNER TYPE
GAMET TYPE
Metode pembagi roti
Metode cangkir : masing-masing cangkir diisi benih secara bergantian
UJI MUTU FISIKTUJUAN : MENGETAHUI MUTU FISIK SUATU
KELOMPOK BENIH YANG MENCAKUP KEMURNIAN, KADAR AIR DAN BERAT 1000 BUTIR BENIH
UJI KEMURNIAN BENIHUJI KEMURNIAN BENIHCONTOH KERJA DIPISAHKAN MENJADI :A.BENIH MURNI
Benih murni : bagian contoh kerja yang mewakili spesies yang dimaksud
B.BENIH SPECIES LAIN Spesies lain : spesies selain benih yang dimaksud
C.BIJI GULMA Biji gulma : persentasi biji yang termasuk dalam
kategori gulma (tanaman pengganggu)
D.BAHAN LAIN/KOTORAN Kotoran : bahan lain yang termasuk kotoran
PENENTUAN KADAR AIR BENIHPENENTUAN KADAR AIR BENIH
METODA PRAKTIS : menggunakan electric moisture meter (moisture tester) benih dimasukkan dalam alat dan langsung terbaca kadar airnya
METODA DASAR :menggunakan metoda oven pada suhu 105 °C atau 130 °C sampai diperoleh berat kering konstan
Seed moisture meter
PENENTUAN BERAT 1000 BUTIR PENENTUAN BERAT 1000 BUTIR BENIHBENIH
Penentuan berat 1000 butir benih dilakukan karena karakter ini merupakan salah satu ciri dari suatu jenis benih yang tercantum dalam deskripsi varietas
Jika koefisien keragaman (KK) berat 100 butir benih antara 8 ulangan tsb: 6,0 untuk benih rumput-rumputan, 4,0 untuk benih lainnya, maka berat 1000 butir benih dapat dihitung sebagai 10 kali rata-rata berat seluruh ulangan
PENGUJIAN MUTU FISIOLOGIS BENIHTUJUAN : UNTUK MENGETAHUI MUTU
FISIOLOGIS SUATU KELOMPOK BENIH, YANG MENCAKUP
DAYA KECAMBAH, KEKUATAN TUMBUH, DAYA SIMPAN DAN KESEHATAN BENIH
KETENTUAN-KETENTUAN UJI MUTU FISIOLOGIS BENIH
Analisa dilakukan pada benih murniContoh uji 400 butir benih setiap perlakuan
dengan ulangan 4, 8 atau 16Pengamatan uji daya kecambah :
(3x24) jam + (2x24) jam atau (5x24) jam + (2x24) jam dan
Pengamatan uji kekuatan tumbuh : 4x24 jam atau 6x24 jam
Beda antar ulangan lihat tabel 4.5 dan 4.6 di buku teks
UJI PERKECAMBAHAN UJI PERKECAMBAHAN BENIHBENIH
UJI PERKECAMBAHAN BENIHUJI PERKECAMBAHAN BENIH
METODE UJI DAYA KECAMBAH Metoda Uji Daya Kecambah Secara Langsung
Dengan Kertas MerangUJI DIATAS KERTAS (UDK) UJI ANTAR KERTAS (UAK)UJI KERTAS DIGULUNG (UKD)
Metoda Uji Daya Kecambah Secara Langsung Dengan Substrat Pasir Atau Tanah Sebaiknya pasir atau tanah yang akan digunakan
disterilkan dulu
PENILAIAN HASIL UJI DAYA KECAMBAHEvaluasi Dilakukan Setelah (3x24) Jam + (2x24) Jam
Atau (5x24) Jam + (2x24) Jam
Kriteria : Kecambah Normal, Kecambah Abnormal, Benih Mati Atau Belum Tumbuh
Kecambah normal dan tidak normal
METODA UJI KEKUATAN TUMBUH
UJI KERTAS DIGULUNG DIDIRIKAN (UKDD)
UJI KERTAS DIGULUNG DIDIRIKAN DALAM PLASTIK
UJI HOPPE DIUBAH DALAM PLASTIK (UHDDP)
PLASTIK CELL WOODSTOCK
MEDIA PASIR ATAU TANAH
PENILAIAN HASIL UJI KEKUATAN PENILAIAN HASIL UJI KEKUATAN TUMBUHTUMBUH
Evaluasi dilakukan setelah 4x24 jam atau 6x24 jam
Kriteria : kecambah normal tumbuh kuat, kecambah normal tumbuh kurang kuat, kecambah abnormal, mati
Kecambah kuat, lemah dan tidak normal
UJI KEKUATAN TUMBUH BENIHUJI KEKUATAN TUMBUH BENIH
UJI TETRAZOLIUMYaitu suatu cara pengujian daya hidup
(viabilitas benih) secara tidak langsung, dengan mengukur aktivitas metabolisme benih
Bahan : 2,3,5 triphenyl tetrazolium chloride atau bromide
Tetrazolium dikembangkan di jermal oleh LAKON tahun 1940 an.
Embrio yang hidup atau sumbu akar benih akan mengubah larutan tetrazolium yang tidak berwarna menjadi bahan berwarna merah yang disebut FORMAZAN.
2,3,5 TRIPHENYL TETRAZOLIUM CLORIDA (TIDAK BERWARNA)
TRIPHENYL FORMAZAN(BERWARNA MERAH)
UJI PERKECAMBAHANUji perkecambahan ini tidak secara tepat mewakili
penampilan. Pada kondisi benih yang kualitasnya lebih tinggi
penampilannya akan lebih baik dibanding kelompok benih yang kualitasnya rendah.
Uji perkecambahan akan selalu dilakukan terhadap benih murni.
Dari benih murni yang dicampur secara baik (merata) dihitung sebanyak 400 benih secara acak dalam ulangan yang terdiri atas, 100, 50 atau 25 benih.
Benih diatur dalam jarak yang sama pada substrat yang berair, sehingga memudahkan untuk evaluasi dan menghindari singgungan antar benih sebelum dihitung dan dipindah.
PENGHITUNGAN KECAMBAH BENIH Penghitungan pertama dilakukan saat sebagian
besar kecambah nyata telah berkembang sehingga layak dievaluasiKecambah normal dipindah dan dihitung. Benih busuk dan kecambah yang membusuk juga
dipindah untuk menghindari kontaminasi dan dihitung.
Penghitungan ulang dilakukan saat pelaksanaan uji menurut prosedur yang sama.
Pada akhir penghitungan juga dicatat jumlah benih keras dan segar tidak berkecambah.
Jika beberapa benih mulai berkecambah pada akhir pengujian, maka uji dapat diperpanjang.
SUBSTRAT UJI PERKECAMBAHANSubstrat yang digunakan dalam uji perkecambahan
adalah kertas, pasir dan tanah, tergantung kepada fasilitas laboratoriumnya, benih dan pencahayaan untuk pertumbuhan tanaman.
Substrat harus bukan bahan toksin dan relatif bebas dari jamur, mikroba lain dan spora lain. Iam juga cukup aerasi dan kandungan airnya untuk perkecambahan.
Semua substrat yang berupa kertas harus porous, tetapi teksturnya baik sehingga dapat akar kecambah terhindar untuk tumbuh di kertas.
Pasir umum digunakan sebagai substrat untuk benih ukuran besr seperti serealia, kapri dan kacang-kacangan.
SUBSTRAT UJI PERKECAMBAHAN
Substrat KertasSubstrat Pasir Tanah
AIR UNTUK MELEMBABKAN SUBSTRAT Untuk mengurangi frekuensi pengairan,
kelembaban di sekitar kecambah harus diusahakan maksimum. pH media berkisar 6,0 – 7,5.
Air kran dapat digunakan untuk membasahi substrat. Air harus bebas dari keasaman, kebasaan, kontaminasi bahan organik atau yang lain dan diusahakan didestilasi atau deionisasi.
Pemberian air dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu basah sehingga aerasi optimal dengan kelembaban sekitar 60 % dari kapasitas lapang.
Sebagian besar benih menghendaki 50 % dari air jenuh.
LINGKUNGAN PERKECAMBAHANSuhu
Suhu merupakan salah satu faktor kritis dalam laboratorium uji perkecambahan.
Benih yang berbeda membutuhkan kisaran suhu berbeda meliputi suhu optimal tertinggi dan perkecambahan suhu teratur dalam waktu uji pendek.
Kondisi pertumbuhan dapat mempengaruhi kebutuhan suhu dari benih. Benih mungkin membutuhkan suhu konstan atau berubah-ubah.
CahayaPerkecambahan Benih menghendaki cahaya yang
bervariasi. Beberapa benih berkecambahan hanya dalam kondisi gelap, yang lain membutuhkan cahaya, dan ada yang tidak terpengaruh oleh cahaya.
Kecamabah biasanya disinari dengan cahaya selama 8 jam dalam 24 jam
Cahaya disediakan selama periode suhu tinggi. Intensitas cahaya harus mendekati 750 – 1250 lux.
VIABILITAS (DAYA HIDUP) BENIHViabilitas atau daya hidup benih mencakup
informasi tentang daya kecambah, kekuatan tumbuh (vigor), kesehatan benih serta daya simpan benih
Parameter viabilitas benih : Persentase perkecambahan,Laju perkecambahan atau Laju kemunculan
kecambah
PENGERTIAN VIGOR BENIHVIGOR BENIH dicerminkan oleh dua
informasi tentang viabilitas yaitu : “kekuatan tumbuh” dan “daya simpan”
KEDUA NILAI FISIOLOGI INI menunjukkan kemampuan benih untuk tumbuh menjadi tanaman normal dan berproduksi normal pada kondisi biofisik lapang suboptimum atau setelah benih mengalami suatu periode simpan tertentu
VIGORVIGOR GENETIK adalah vigor benih dari
galur genetik yang berbedaMetoda pengujian : dilihat indikasi fisik kecambah
dengan menggunakan UKDD atau UKDDPVIGOR FISIOLOGI adalah vigor benih yang
dapat dibedakan dalam galur genetik yang samaMetoda pengujian :
dilihat indikasi tumbuh akar pada red brick test untuk cekaman kekeringan,
plumula atau koleoptil pada deep soil test terhadap kedalaman tanam,
UHDP untuk cekaman biotik, warna embrio pada TZ
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN RENDAHNYA PERSENTASE PERKECAMBAHAN
PENGARUH VARIETAS PANEN TIDAK TEPAT WAKTU KERUSAKAN MEKANIS WAKTU PANEN DAN PENGOLAHAN
BENIH PENYIMPANAN BENIH DEKAT BAHAN HERBISIDA ATAU
ZPT KONDISI PENYIMPANAN YANG TIDAK TEPAT, ATAU
TERLALU LAMA DISIMPAN PERLAKUAN DENGAN BAHAN KIMIA YANG TIDAK TEPAT KONTAK LANGSUNG DENGAN PUPUK KERUSAKAN KARENA SERANGAN HAMA SERANGGA,
TIKUS ATAU PENYAKIT CENDAWAN, BAKTERI
UJI VIGOR BENIHuji vigor lebih condong pada kualitas dibanding uji
perkecambahan baku
beberapa kejadian yang mendahului hilangnya perkecambahan dapat menjadi dasar untuk uji vigor
Tipe Uji Vigor Benih
Uji perkecambahan standar dilaksanakn pada kondisi optimum, akibatnya saat kondisi lapang mendekati optimum, umumnya hasilnya berkorelasi baik dengan penampilan di lapang
Jika kondisi lapang sub-optimum, uji perkecambahan standar biasanya dugaannya terlalu tinggi terhadap penampilan di lapang.
BEBERAPA JENIS UJI VIGORA.A. UJI DINGIN (COLD TEST).UJI DINGIN (COLD TEST).B.B. UJI MEMPERCEPAT PENUAAN BENIH (ACCELERATED UJI MEMPERCEPAT PENUAAN BENIH (ACCELERATED
AGING TEST).AGING TEST).C.C. UJI KONDUKTIVITAS (CONDUCTIVITY TEST).UJI KONDUKTIVITAS (CONDUCTIVITY TEST).D.D. UJI PERKECAMABAHAN DINGIN (COOL GERMINATION UJI PERKECAMABAHAN DINGIN (COOL GERMINATION
TEST). TEST). E.E. UJI TINGKAT PERTUMBUHAN BIBIT (SEEDING UJI TINGKAT PERTUMBUHAN BIBIT (SEEDING
GROWTH RATE TEST). GROWTH RATE TEST). F.F. UJI KLASIFIKASI VIGOR BIBIT (SEEDLING VIGOR UJI KLASIFIKASI VIGOR BIBIT (SEEDLING VIGOR
CLASSIFICATION TEST). CLASSIFICATION TEST). G.G. UJI TETRAZZOLIUM (TETRAZOLIUM TEST).UJI TETRAZZOLIUM (TETRAZOLIUM TEST).H.H. UJI KECEPATAN PERKECAMBAHAN UJI KECEPATAN PERKECAMBAHAN
(SPEED GERMNATION TEST). (SPEED GERMNATION TEST). I.I. UJI PASIR DAN KERIKIL BATA (BRICK GRIT TEST). UJI PASIR DAN KERIKIL BATA (BRICK GRIT TEST).
Indek vigor Jml kec. Normal Jml kec.
normal X = ------------------- + …… + ---------------------- Hari hit. pertama Hari hit. Akhir
(100) (A1 + A2 + ….+ An) Koef. Perkec. = --------------------------------- A1T1 + … + AnTn A = jumlah benih yang berkecambah pada hari tertentu T = waktu yang berkorespondensi dengan A n = jumlah hari pada perhitungan akhir