6. Mengakses Ppi 8255

9
PRAKTIKUM 7 MENGAKSES PPI 8255 6.1 Tujuan Instruksional Khusus Dapat menjelaskan kegunaan peripheral interface (PPI) 8255 Mengetahui cara untuk mengakses PPI 8255 melalui Mikrokontroler. Dapat membuat program sederhana untuk mengakses PPI 8255. 6.2 Dasar Teori PPI 8255 PPI (Programmable Peripheral Interface) adalah interface yang dapat diprogram untuk digunakan sebagai input maupun output ataupun dua-duanya. PPI terdiri dari 4 buah register, yaitu register port A, port B, port C, dan register Command. 3 buah port pada PPI masing-masing terdiri dari 8 bit yaitu port A, port B dan port C. Port C dapat terbagi atas 2 kelompok yaitu port C upper 4 bit dan port C lower 4 bit. Gambar 6.1 dan gambar 6.2 merupakan susunan pin dan blok diagram pada PPI 8255. Pada sistem mikrokontroler, PPI digunakan untuk memperbanyak port input-output pada sistem. 30

Transcript of 6. Mengakses Ppi 8255

PRAKTIKUM

PRAKTIKUM 7MENGAKSES PPI 8255

6.1Tujuan Instruksional Khusus Dapat menjelaskan kegunaan peripheral interface (PPI) 8255 Mengetahui cara untuk mengakses PPI 8255 melalui Mikrokontroler. Dapat membuat program sederhana untuk mengakses PPI 8255.

6.2Dasar Teori

PPI 8255

PPI (Programmable Peripheral Interface) adalah interface yang dapat diprogram untuk digunakan sebagai input maupun output ataupun dua-duanya. PPI terdiri dari 4 buah register, yaitu register port A, port B, port C, dan register Command. 3 buah port pada PPI masing-masing terdiri dari 8 bit yaitu port A, port B dan port C. Port C dapat terbagi atas 2 kelompok yaitu port C upper 4 bit dan port C lower 4 bit. Gambar 6.1 dan gambar 6.2 merupakan susunan pin dan blok diagram pada PPI 8255. Pada sistem mikrokontroler, PPI digunakan untuk memperbanyak port input-output pada sistem.

Gambar 6.1 Susunan pin pada PPI 8255

Berikut penjelasan masing-masing pin : PA0-PA07 : port A yang terdiri dari 8 bit , dapat diprogram sebagai input atau output dengan mode bi-directional input/output. PB0-PB7 : Port B ini dapat deprogram sebagai input /output, tetapi tidak dapat digunakan sebagai port bi-directional. PC0-PC7 : Port C ini dapat diprogram sebagaiinput/output. Bahkan dapat dipecah menjadi 2 yaitu CU ( bit PC4-PC7) dan CL (bit PC0-PC3) yang dapat diprogram sebagai input/output . RD dan WR:Sinyal control aktif rendah ini dihubungkan ke 8255. Jika 8255 menggunakan desain peripheral I/O, IOR adan IOW dari system bus dihubungkan ke kedua pin ini. RESET : Pin aktif tinggi ini digunakan untuk membersihkan control register. Ketika RESET diaktifkan, seluruh port diinisialisasi sebagai port input.CS (CHIP SELECT) : Pada saat CS memilih chip, A0 dan A1 yang memilih port tertentu. 3 pin ini digunakan untuk mengakses port A, B atau C, atau register command sesuai Tabel

Gambar 6.2 Blok diagram PPI 8255

PPI 8255 memiliki 3 mode operasi

mode 0 Operasi input-output sederhana tanpa menggunakan sinyal handshaking. Jika port A dan port B diinisialisasi pada mode 0, port C dapat digunakan sebagai port 8 bit atau sebagai 2 buah port 4 bit. Pada mode ini seluruh bit sebagai output atau input, tidak ada bit yang dapat dikontrol secara individual.

mode 1Mode ini digunakan untuk mengoperasikan port input-output parallel menggunakan sinyal handshaking. Pada mode ini port A dan B dapat digunakan sebagai input atau output dengan kemampuan jabat tangan. Sinyal jabat tangan disediakan oleh bit-bit port C mode 2Port A dapat digunakan sebagai port bi-directional I/O dengan kemampuan jabat tangan (handshaking) dimana sinyalnya disediakan oleh port C. Port B dapat digunakan sebagai mode I/O sederhana atau mode 1 jabat tangan.Penentuan fungsi setiap port PPI 8255 diprogram dengan mengisi register command pada PPI dengan data 8 bit yang sering disebut dengan control word seperti pada gambar 6.3. Setiap peripheral yang terhubung dengan prosesor harus dikenali dengan memberi alamat. Pemberian alamat ini dilakukan melalui pemetaan input/output eksternal seperti ditunjukkan pada tabel 6.2. Pemberian alamat setiap port PPI sangat tergantung pada perancangan hardwarenya. Misalnya kita tetapkan alamat untuk port A = 80H, port B = 81H, port C=82H dan command = 83H.

Gambar 6.3 Konfigurasi bit kontrol PPI 8255

Tabel 6.1 Format penentuan dekoder alamat portA7A6A5A4A3A2A1A0ALAMAT (HEX)NAMA REGISTER

1000000080HPORT A1

1X0XXX0181HPORT B1

1X0XXX1082HPORT C1

1X0XXX1183HCOMMAND1

C B A

SELECTOR

6.3Daftar alat dan bahan 1. Software Proteus2. Software M-IDE Studio for MCS-512. Unit Komputer 6.4Keselamatan Kerja

1.Menggunakan pakaian praktikum dengan baik dan rapi2.Sambungkan perangkat-perangkat yang digunakan sesuai dengan petunjuk pembimbing praktikum3.Jalankan sistem setelah mendapat izin dari pembimbing praktikum.4. Bila praktikum telah selesai, maka bongkar semua perangkat yang digunakan dan simpan pada tempat semula dengan rapi

6.5. Gambar Kerja

Gambar 6.5. Rangkaian interface PPI 8255 dengan MCS-51

6.6 Program MikrokontrolerProgram:PORTAEQU80HCOMMANDEQU83H

ORG 0HMOV A, #10000000B;control wordMOV DPTR,#COMMAND MOVX @DPTR,A

ULANG:MOV DPTR,#PORTAMOV A, #0FHMOVX @DPTR,A; kirim data 0FH ke port ASJMP ULANGEND

6.7 Langkah PercobaanA.Hubungkan rangkaian PPI 8255 seperti pada Gambar 6.5.B. Ketikkan program pada editor dan kompile program tersebut. C.Download program berformat .hex ke prosesor pada sistem yang didesain dengan aplikasi proteusD.Jalankan desain sistem pada proteusE. Catat tampilan karakter pada LCD untuk setiap penekanan tombol keypadF. Lakukan analisis data dan buatlah kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh

6.8DataTabel. 6.2 Hasil Percobaan TAMPILAN LED

PA.7PA.6PA.5PA.4PA.3PA.2PA.1PA.0

ONONONONOFFOFFOFFOFF

Catatan: isikan setiap sel pada tabel dengan status LED ON atau OFF

6.9Pertanyaan1. Apabila kita menghendaki register port A beralamat 20H, port B beralamat 21H, port C beralamat 22H, dan command beralamat 23H, apa saja yang harus dirubah pada sistem seperti gambar 6.5 baik hardware maupun software30

31