6 Komplikasi Diagnostik Dan Pengobatan Penyumbatan Syaraf

4
6 komplikasi diagnostik dan pengobatan penyumbatan syaraf Tehnik melakukan penyumbatan syaraf Sejalan dengan pengetahuan anatomi dan parmasi, sangat penting untuk melakukan tehnik yang benar dan menggunakan alat yang baik. Posisi jarum selama penyumbatan adalah penting. Penyumbatan yang efektif dilakukan dengan cara otot kecil tangan digunakan untuk memegang jarum suntik seperti memegang pulpen; ahli anestesi harus melakukan gerakan lembut pada jari dan pergelangan tangan, daripada mengunci jarum dalam tangan dan menggerakan dengan gerakan dari sendi siku dan bahu. Sendi tersebut kurang sensitif dibandingkan dengan otot tangan yang kecil. Peralatan untuk melakukan penyumbatan syaraf Dalam anestesi regional, penggunaan alat dengan kualitas yang bagus akan sangat bermanfaat. Penggunaan alat dengan kualitas yang buruk hanya akan memperkecil kemungkinan berhasil dan meningkatkan resiko komplikasi. Jarum stainless steel dengan bevels dangkal akan memperkecil insiden trauma pada syaraf karena hanya memindahkan ketimbang memotong putus syaraf. Penggunaan stimulator syaraf yang ditempelkan ke jarum juga dapat mengurangi kemungkinan dari kerusakan syaraf. Dengan alat ini, ahli anestesi dapat membayangkan distribusi myotomal syaraf distimulasi. A freely sliding glass “control” syringe memudahkan ahli anestesi dalam bekerja selama penyuntikan obat bius dan khususnya pada saat aspiration cairan cerebrospinal dan darah. Karena tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan pada jarum saat penyumbatan dan kesulitan menyembuhkan bagian yang ditempel, jarum dengan pengaman harus digunakan Penggunaan penanda dianjurkan dalam melakukan penyumbatan syaraf, dimana kedalaman jarum saat disisipkan bersifat kritis. Penanda

description

komplikasi

Transcript of 6 Komplikasi Diagnostik Dan Pengobatan Penyumbatan Syaraf

6 komplikasi diagnostik dan pengobatan penyumbatan syarafTehnik melakukan penyumbatan syarafSejalan dengan pengetahuan anatomi dan parmasi, sangat penting untuk melakukan tehnik yang benar dan menggunakan alat yang baik.Posisi jarum selama penyumbatan adalah penting. Penyumbatan yang efektif dilakukan dengan cara otot kecil tangan digunakan untuk memegang jarum suntik seperti memegang pulpen; ahli anestesi harus melakukan gerakan lembut pada jari dan pergelangan tangan, daripada mengunci jarum dalam tangan dan menggerakan dengan gerakan dari sendi siku dan bahu. Sendi tersebut kurang sensitif dibandingkan dengan otot tangan yang kecil. Peralatan untuk melakukan penyumbatan syarafDalam anestesi regional, penggunaan alat dengan kualitas yang bagus akan sangat bermanfaat. Penggunaan alat dengan kualitas yang buruk hanya akan memperkecil kemungkinan berhasil dan meningkatkan resiko komplikasi. Jarum stainless steel dengan bevels dangkal akan memperkecil insiden trauma pada syaraf karena hanya memindahkan ketimbang memotong putus syaraf. Penggunaan stimulator syaraf yang ditempelkan ke jarum juga dapat mengurangi kemungkinan dari kerusakan syaraf. Dengan alat ini, ahli anestesi dapat membayangkan distribusi myotomal syaraf distimulasi.A freely sliding glass control syringe memudahkan ahli anestesi dalam bekerja selama penyuntikan obat bius dan khususnya pada saat aspiration cairan cerebrospinal dan darah. Karena tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan pada jarum saat penyumbatan dan kesulitan menyembuhkan bagian yang ditempel, jarum dengan pengaman harus digunakanPenggunaan penanda dianjurkan dalam melakukan penyumbatan syaraf, dimana kedalaman jarum saat disisipkan bersifat kritis. Penanda tersebut kemudian dapat ditempatkan pada jarum dengan jarak yang tepat. Komplikasi umum pada penyumbatan syarafAnestesi yang tidak cukupDengan penyumbatan diagnostik, biasanya tidak ada masalah dalam mengulang penyumbatan sampai efek yang diinginkan tercapai. Sebenarnya dalam pekerjaan diagnostik penyumbatan yang gagal selalu dapat digunakan sebagai placebo seperti bagian dari rangkaian diagnostik penyumbatan.Anestesi yang luasAda penyumbatan yang dilakukan dekat neuraxis (misalnya penyumbatan paravertebral atau stellate ganglion) dapat menyebarkan obat bius baik ke epidural atau bahkan kompartemen subarachnoid. Pada keadaan buruk, penyebaran seperti itu mungkin mengarah kepada anestesi spinal total. Bagi ahli anestesi yang waspada yang pernah merawat pasien dengan anestesi epidural dan spinal, komplikasi tersebut, meskipun serius, tapi tidak perlu bersikap sangat sulit. Tentu saja, jika penyumbatan khusus dimaksudkan sebagai manuver diagnostik, penyebarannya ke komponen neurological yang lain akan membuat nilai diagnosticnya tidak berlaku, dan prosedur hatus diulang kembali. Memperpanjang penyumbatanPerpanjangan penyumbatan biasanya terdiri dari pengamatan sampai perasaan kembali. Hal ini penting selama penyumbatan yang lama untuk meyakinkan bahwa daerah anestesi terlindungi oleh sling, splint, dan padding untuk mencegah trauma pada bagian yg tidak sensitif dengan tekanan, panas atau stimuli yang lain. Saran dan bantuan spesialis lain seperti neurologi dan physical medicine saat melakukan perpanjangan penyumbatan ini akan sangat menolong.Komplikasi lokal dari penyumbatan syarafToksisitas Jaringan lokal dari agent anestesiketika digunakan untuk pemusatan klinis konvensional, anestesi lokal belum pernah terlihat menimbulkan kerusakan syaraf lokal. Dalam laboratorium percobaan, sangat penting untuk menggunakan konsentrasi anestesi lokal dibawah ambang batas untuk menghasilkan ketetapan penyumbatan syaraf. Agent anestesi lokal dapat menyebabkan perubahan histologi pada otot, meskipun begitu, hal ini dapat dibalikkan dan penyembuhan akan selesai dalam beberapa minggu.Toksisitas jaringan lokal dari epinefrinPenambahan epinefrin pada larutan anestesi lokal sering dilakukan untuk perpanjangan penyumbatan maupun stimulasi beta-adrenergic dari sistem cardiovascular. Kebanyakan peneliti menyarankan tidak memakai epinefrin dalam penyumbatan digital dikarenakan kemungkinan ischemic sequelae, seperti gangrene, pencegahan serupa juga menyinggung soal penyumbatan ring pada penis.InfeksiMeskipun infeksi telah terjadi akibat biasanya, penyumbatan syaraf dengan hasil yang membawa malapetaka, hal itu jarang terlihat jika tehnik yang benar pada sterilisasi dan asepsis diikuti. Infeksi berat yang jarang telah dilaporkan dan dihubungkan pada sequelae penyumbatan syaraf peripheral. Penyumbatan pudendal pada batas waktu penyerahan telah diimplikasikan dala infeksi dengan organisme usus besar, terutama E.coli pada struktur yang dalam; organisme ini mengakibatkan infeksi yang fatal pada sub-gluteal, retropsoal, dan area retroperitoneal bersama dengan peritonotis.Komplikasi akibat penyuntikan jarum Luka pada syarafParesthesias sering diperoleh untuk menempatkan syaraf sebelum menyuntikan agent anestesi. Bagaimanapun juga, kontak antara jarum dan syaraf beresiko luka pada syaraf. Mengikuti tehnik penyumbatan supraclavicular dan axillary dimana paresthesias terlihat, timbulnya penyakit neurologic berkisar antara 0-5%. Sequelae ini beragam dari paresthesias ringan sampai gangguan sensor yang hebat, sakit, dan kelumpuhan, bertahan dari beberapa hari sampai setahun lebih. Disamping itu luka pada syaraf jarang terjadi dengan penggunaan jarum short-beveled. Ketika diperlukan, paresthesias harus diperoleh dengan hati-hati untuk mngurangi luka. PneumothoraxPneumothorax adalah resiko yang berkaitan dengan penyumbatan yang melibatkan penyuntikan jarum di daerah thoracic cage. kejadianya berbeda secara tak langsung dengan pengalaman para ahli anestesi. Penyumbatan thoracic paravertebral, somatik, dan khususnya sympathetic, dihubungkan dengan tingginya insiden pneumothorax, 4 sampai 8 persen, bahkan ditangan yang sudah ahli sekalipun. Pencegahan pneumothorax selama anestesi regional sebaiknya dicapai dengan ketataan yang teliti kepada tehnik dan kerjasama dengan pasien, yang menghindari pergerakan tiba-tiba sebagai respon dari ketidaknyamanan dan paresthesia. Pendarahan mengikuti penyumbatan syarafpendarahan dapat terjadi kapan saja ketika pembuluh darah rusak ketika penyuntikan jarum, dan biasanya lebih siginfikan yang terjadi didalam dari pada diluar neuraxis. Tentu saja resiko yang lebih besar terjadi pada pasien yang menggunakan anticoagulant. Untuk mencegahnya penyumbatan syaraf harus dihindari oleh pasien dengan penyakit pendarahan dan pasien yang menggunankan anticoagulant, terutama jika coagulantnya abnormal.