6. BAB 3

2
BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan Kesimpulan dari referat ini adalah : 1. Sinusitis maksilaris adalah radang mukosa Sinusitis maksilaris dapat terjadi akut, sub akut atau kronis. 2. Sinusitis akut dapat disebabkan oleh rinitis akut, infeksi faring, infeksi gigi rahang atas (dentogen), trauma. Gejala klinis dapat berupa demam dan rasa lesu. Pada hidung dijumpai ingus kental. Dirasakan nyeri didaerah infraorbita dan kadang-kadang menyebar ke alveolus. Penciuman terganggu dan ada perasaan penuh dipipi waktu membungkuk ke depan. Pada pemeriksaan tampak pembengkakan di pipi dan kelopak mata bawah. Pada rinoskopi anterior tampak mukosa konka hiperemis dan edema. Pada rinoskopi posterior tampak mukopus di nasofaring (post nasal drip). Terapi medikamentosa berupa antibiotik selam 10-14 hari. Pengobatan lokal dengan inhalasi, pungsi percobaan dan pencucian. 3. Sinusitis kronik dapat disebabkan oleh pneumatisasi yang tidak memadai, makanan yang tak memadai, reaksi atopik, lingkungan kotor, sepsis 36

description

bab 3

Transcript of 6. BAB 3

BAB IIIKESIMPULANA. Kesimpulan Kesimpulan dari referat ini adalah :

1. Sinusitis maksilaris adalah radang mukosa Sinusitis maksilaris dapat terjadi akut, sub akut atau kronis.2. Sinusitis akut dapat disebabkan oleh rinitis akut, infeksi faring, infeksi gigi rahang atas (dentogen), trauma. Gejala klinis dapat berupa demam dan rasa lesu. Pada hidung dijumpai ingus kental. Dirasakan nyeri didaerah infraorbita dan kadang-kadang menyebar ke alveolus. Penciuman terganggu dan ada perasaan penuh dipipi waktu membungkuk ke depan. Pada pemeriksaan tampak pembengkakan di pipi dan kelopak mata bawah. Pada rinoskopi anterior tampak mukosa konka hiperemis dan edema. Pada rinoskopi posterior tampak mukopus di nasofaring (post nasal drip). Terapi medikamentosa berupa antibiotik selam 10-14 hari. Pengobatan lokal dengan inhalasi, pungsi percobaan dan pencucian.3. Sinusitis kronik dapat disebabkan oleh pneumatisasi yang tidak memadai, makanan yang tak memadai, reaksi atopik, lingkungan kotor, sepsis gigi dan variasi anatomi. Gejala berupa kongesti atau obstruksi hidung, nyeri kepala setempat, sekret di hidung, sekret pasca nasal (post nasal drip), gangguan penciuman dan pengecapan.

4. Pada rinoskopi anterior ditemukan sekret kental purulen dari meatus medius. Pada rinoskopi posterior tampak sekret purulen di nasofaring. Pengobatan sinusitis kronik dilakukan secara konservatif dengan antibiotik selama 10 hari, dekongestan lokal dan sistemik, juga dapat dilakukan diatermi gelombang pendek selama 10 hari di daerah sinus maksila, pungsi dan irigasi sinus. Jika gagal dapat dilakukan operasi Caldwell-Luc dan Bedah Sinus Endoskopi Fungsional.5. Penegakan diagnosis sinusitis maksilaris dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

6. Pengobatan sinusitis maksilaris dapat dengan konservatif dan tindakan operatif.

7. Tujuan pengobatan mengurangi keluhan, meningkatkan kualitas hidup (sosial).8. Komplikasinya Komplikasi dari sinusitis maksilaris dapat berupa komplikasi orbita, intrakranial dan kelainan paru.37