6. ANALISA DATA 6.1. Hasil Pengolahan Data Hasil ... · Hasil perhitungan efisiensi teknis dan...
Transcript of 6. ANALISA DATA 6.1. Hasil Pengolahan Data Hasil ... · Hasil perhitungan efisiensi teknis dan...
6. ANALISA DATA
6.1. Hasil Pengolahan Data
Hasil perhitungan efisiensi teknis dan ekonomis dari pengolahan data
selama periode pengamatan dapat dilihat pada tabel 6.1 di bawah ini:
Tabel 6.1. Hasil Perhitungan Efisiensi
:isfo.
•¥:;:: -
1
2
34
5
67
8
lndifcatorEfisiensi
Efisiensi Siklus Material
Tablet J
Tablet RTablet G
Tablet CTablet T
Rata-rataEfisiensi Siklus Energi
Efisiensi Lingkungan Keseluruhan ProsesEfisiensi Lingkungan Siklus Energi
Efisiensi Kualitas Absolut ProdukTablet J
Tablet RTablet G
Tablet CJablet TRata-rataEfisiensi Kualitas Konstan Produk
Efisiensi Pengoperasian Peralatan StatisEfisiensi Volume Produk
Tablet J
Tablet R
Tablet G
Tablet C
Tablet T
Rata-rata
Rata-Rata
September
EfisiensiTeknis (%)
98.70
98.0399.42]
98.65
99.47
98.8572.18
0.00100.00
91.75
91.00
81.00
' 71.25
87.00
84.40
0.00
63.57
98.70
98.03
99.42
98.65
99.47
98.85
86.31
EftsiensiEkonomis
(%)
10.48
24.22
3.628.16
7.50.1
10.8038.55
4.42tak hingga
0.082tak hingga
38.52
1.30
1.97
0.58
1.35
0.53
1.15
15.59
Oktober
EfisiensiTeknis (%)
98.82
98.88
99.22
98.52
0.00
98.8671.43
0.00
100.00
81.50
69.0088.00
76.25
0.00
78.690.00
62.69
98.82
98.88
99.22
98.52
0.00
98.86
85.09
EfisiensiEkonomis
(%)
10.3914.99
5.29
9.77
0.00
10.1139.99
4.97
tak hingga
0.082tak hingga
36.63
1.18
1.12
0.78
1.48
0.00
1.14
15.49
85
6.2. Analisa Efisiensi Tiap Periode
Analisa efisiensi dilakukan dalam masing-masing periode pengamatan
dan didapatkan hasil sebagai berikut:
• Periode bulan September
Rata-rata efisiensi teknis pada periode bulan September adalah sebesar
86,31 % dan rata-rata efisiensi ekonomisnya adalah sebesar 15,59 %. Pada
periode bulan September terlihat ada dua indikator yang menunjukkan nilai
rendah, yaitu efisiensi siklus energi dan efisiensi pengoperasian peralatan statis.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut karena nilai pengoperasian peralatan statis
mempunyai break time yang tinggi maka mempengaruhi pemakaian energi listrik
perusahaan dan pemakaian energi listrik yang besar akan mempengaruhi nilai
efisiensi siklus energi.
Sedangkan pada efisiensi teknis lingkungan keseluruhan proses terlihat
bahwa nilai efisiensinya adalah sama dengan nol hal ini dapat terjadi karena tidak
terdapat material yang tidak berpotensi sebagai pencemar yang dibuang ke
lingkungan sehingga mengakibatkan perhitungan tersebut menghasilkan nilai
yang sangat kecil. Oleh karena itu pada perhitungan efisiensi secara keseluruhan
maka nilai efisiensi teknis lingkungan keseluruhan proses ini tidak diperhitungkan
supaya tidak memperngaruhi nilai efisiensi secara keseluruhan.
Pada efisiensi ekonomis juga terlihat ada 2 indikator yang mempunyai
nilai yang sangat besar yaitu efisiensi ekonomis lingkungan siklus energi dan
efisiensi ekonomis kualitas konstan produk dengan nilai efisiensinya adalah tak
terhingga. Pada efisiensi ekonomis lingkungan siklus energi hal ini terjadi karena
tidak terdapat biaya untuk mengendalikan siklus energi. Pada efisiensi ekonomis
kualitas konstari produk hal tersebut terjadi karena periode pengamatan yang
dilakukan terlalu singkat sehingga interval indeks kinerja maksimum dan
perbedaan rata-rata absolut mempunyai nilai yang sama. Efisiensi ekonomis ini
juga tidak diikutkan dalam perhitungan nilai efisiensi ekonomis secara
keseluruhan supaya tidak mempengaruhi nilai efisiensi ekonomis secara
keseluruhan.
86
• Periode bulan Oktober
Pada periode bulan Oktober rata-rata nilai efisiensi teknisnya adalah
sebesar 85,09 % dan rata-rata nilai efisiensi ekonomisnya adalah sebesar 15,49 %.
Pada periode ini dapat dilihat bahwa nilai efisiensi teknis mengalami sedikit
penurunan. Pada bulan ini hampir semua indicator efisiensi teknisnya mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan karena pada bulan Oktober ada penurunan jumlah
waktu produksi yaitu 13 hari produksi pada bulan Oktober dan 14 hari produksi
pada bulan Nopember yang menyebabkan menurunnya jam kerja potensial
peralatan dan break time.
Sedangkan rata-rata nilai efisiensi ekonomisnya juga mengalami
penurunan karena hampir semua indicator efisiensinya juga mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan karena pada bulan Oktober tidak diproduksi tablet
T sehingga material yang digunakan dan jumlah produk yang dihasilkan menurun
selain itu juga ada penurunan jam kerja potensial peralatan yang mengakibatkan
efisiensi pengoperasian peralatan statis dan efisiensi siklus material menurun.
6.3. Analisa Perhitungan Rata-Rata Efisiensi Berdasarkan Kategori Yang
Ditetapkan.
Tingkat kategori yang ditetapkan untuk indicator efisiensi teknis dan
efsiensi ekonomis dapat dilihat pada tabel 6.2 di bawah ini:
Tabel 6.2. Kategori Efisiensi
Range
9 0 % - 100%7 1 % - 8 9 %
0 % - 70 %
EFisiensiTeknis
Tinggi
Sedang
Rendah
Range
0%- 10%11%-29%30%- 100%
Efisiensikkonomis:
Tinggi
Sedang
Rendah
Selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata efisiensi teknis dan
ekonomis untuk setiap indicator efisiensi. Perhitungan ini dibutuhkan untuk
mengetahui tingkat kategori indicator efisiensi yang bersangkutan seperti yang
telah ditetapkan dalam tabel 6.2 di atas. Rata-rata efisiensi teknis dan ekonomis
87
untuk tiap indicator efisiensi selama periode pengamatan dapat dilihat pada tabel
6.3 di bawah ini:
Tabel 6.3. Rata-rata Efisiensi Teknis dan Ekonomis
ko.
I
234
56
7
8
Indikator Efisieusi
Efisiensi Siklus Material
Efisiensi Siklus EnergiEfisiensi Lingkungan Keseluruhan Proses
Efisiensi Lingkungan Siklus EnergiEfisiensi Kualitas Absolut Produk
Efisiensi Kualitas Konstan ProdukEfisiensi Pengoperasian Peralatan Statis
Efisiensi Volume Produk
Rata-rata total
Rata-rataEfisiensiTeknis
(%)
98.8671.81
0.00100.0081.54
0.0063.1398.86
85.70
Rata-rataEfisienstEkonomis
(%)
10.4539.27
4.70tak hingga
0.08tak hingga
37.581.14
15.54
6.3.1. Penentuan Kategori Efisiensi Teknis
Penentuan kategori efisiensi teknis masing-masing indikator didasarkan
pada penentuan kategori pada tabel 6.2 di atas. Selanjutnya kategori masing-
masing indicator efisiensi teknis dapat dilihat pada tabel 6.4 di bawah ini:
Tabel 6.4. Kategori Efisiensi Teknis
Efisiensi
EfisiensiEnergi
Efisiensi
Tinggi
Siklus Material
Lingkungan Siklus
Volume Produk
Efisiensi
EfisiensiProduk
Sedang
Siklus Energi
Kualitas Absolut
EfisiensiPeralatan
Rendah
PengoperasianStatis
6.3.2. Altematif Peningkatan Efisiensi Teknis yang Rendah
Pada tabel 6.4 terlihat bahwa hanya ada satu indikator efisiensi yang
berada pada tingkat rendah yaitu efisiensi teknis pengoperasian peralatan statis.
Besaraya break time untuk set up mesin dan lain-lain pada proses produksi
mengakibatkan tingginya waktu yang tidak terpakai. Hal ini akan berpengaruh
pada rendahnya nilai efisiensi teknis pengoperasian peralatan statis. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka perlu diadakan perawatan mesin sesering
mungkin sehingga waktu untuk memperbaiki kerusakan mesin dapat
diminimalkan dan break time proses produksinya dapat berkurang.
6.3.3. Penentuan Kategori Efisiensi Ekonomis
Penetapan kategori efisiensi ekonomis terhadap masing-masin indikator
efisiensi ekonomis dalam periode pengamatan didasarkan pada penenetuan
kategori efisiensi pada table 6.2. Selanjutnya penentuan kategori efisiensi
ekonomis dapat dilihat padatabel 6.5 di bawah ini:
Tabel 6.5. Kategori Efisiensi Ekonomis
Tinggi
Efisiensi Siklus Material
Efisiensi LingkunganKeseluruhan Proses
Efisiensi Kualitas AbsolutProduk
Efisiensi Volume Produk
Sedang Rendah |
Efisiensi Siklus Energi
Efisiensi PengoperasianPeralatan Statis
6.3.4. Alternatif Peningkatan Efisiensi Ekonomis yang Rendah
6.3.4.1. Efisiensi Ekonomis Siklus Energi
Besarnya tingkat energi yang tidak terpakai mengakibatkan rendahnya
efisiensi ekonomis siklus energi. Besarnya tingkat energi yang tidak terpakai
diakibatkan karena energi yang digunakan untuk melakukan set up mesin. Oleh
karena itu untuk meningkatkan efisiensi ekonomisnya dapat dilakukan dengan
cara memperkecil waktu set up mesin jika memungkinkan, sehingga energi yang
terbuang menjadi lebih kecil.
89
6.3.4.2. Efisiensi Ekonomis Pengoperasian Peralatan Statis
Tingginya break time selama proses produksi berlangsung
mengakibatkan biaya untuk energi yang terbuang untuk upah karyawan yang
waktunya terbuang untuk menunggu semakin besar. Hal ini mengakibatkan
rendahnya efisiensi ekonomis pengoperasian peralatan statis. Untuk meningkatkan
nilai efisiensi ekonomis dapat dilakukan dengan memperkecil break time dengan
melakukan perawatan mesin sesering mungkin.
6.4. Pengelompokan Indikator Efisiensi
Analisa selanjutnya akan dilakukan berdasarkan kelompok indikator
efisiensi yang terbagi dalam enam kelompok besar efisiensi, yaitu kelompok
efisiensi lingkungan (Environmental Efficiency), kelompok efisiensi siklus (Cycle
Efficiency), kelompok efisiensi peralatan {Equipment Efficiency), kelompok
efisiensi produk {Product Efficiency), kelompok efisiensi kualitas {Quality
Efficiency), kelompok efisiensi Input (Input Efficiency). Pengelompokkan tersebut
ditunjukkan pada gambar 2.1 pada bab 2.
Setelah masing-masing indikator efisiensi dikelompokkan ke dalam
enam kelompok efisiensi tersebut kemudian dihitung rata-rata efisiensi
berdasarkan masing-masing pengelompokkannya. Perhitungan rata-rata efisiensi
teknis dan ekonomis berdasarkan pengelompokkannya dapat dilihat pada tabel 6.6
di bawah ini:
Tabel 6.6. Rata-rata efisiensi BerdasarkanPengelompokkan
Pengelompokkan
LingkunganSiklus
Peralatan
Produk
Kualitas
Jumlah
Rata-rata
Rata-rata EfisiensiTeknis (%)
100.0085.33
63.13
98.86
81.54
428.86
85.77
Rata-rata EfisiensiEkonomis (%) .
4.7024.86
37.58
1.14
0.08
68.36
13.67
90
Selanjutnya berdasarkan tabel 6.6 di atas dapat diketahui katagori
efisiensi teknis dan ekonomisnya untuk masing-masing kelompok efisiensi.
Penentuan kategori efisiensi ini berdasarkan pada penentuan kategori yang dibuat
pada tabel 6.2 untuk lebih jelasnya kategori efisiensi berdasarkan kelompoknya
dapat dilihat pada tabel 6.7 di bawah ini:
Tabel 6.7. Penentuan Kategori EfisiensiBerdasarkan Kelompoknya
Pengelompokkan
Lingkungan
Siklus
PeralatanProduk
Kualitas
Kategori EfistensiTeknis
Tinggi
SedangRendah
Tinggi
Sedang
Katcgori EfisiensiEkonomis
Tinggi
Sedang
Rendah
Tinggi
Tinggi
Dari tabel 6.7 di atas dapat dilihat bahwa untuk kelompok efisiensi
lingkungan baik efisiensi teknis maupun ekonomisnya sangat tinggi. Hal ini
berarti proses produksi pada perusahaan ini tidak mencemari Iingkungan di
sekitamya karena semua material sisa pada perusahaan yang berasal dari produk
cacat ini sebelum dibuang ke lingkungan akan dilakukan proses daur ulang
sehingga tidak akan mencemari lingkungan di sekitar perusahaan.
Pada kelompok efisiensi siklus menunjukkan tingkat sedang baik
efisiensi teknis dan ekonomisnya. Hal ini berarti bahwa kondisi perusahaan untuk
kelompok siklus masih berada dalam kondisi yang baik meskipun masih
diperlukan perbaikan dan peningkatan efisiensi.
Pada kelompok efisiensi peralatan berada pada tingkat rendah baik
efisiensi teknis maupun ekonomisnya dengan kata lain berarti kondisi perusahaan
untuk penggunaan peralatan masih sangat buruk. Hal ini disebabkan karena
adanya jam kerja potensial peralatan rendah karena break time tinggi.
Pada kelompok efisiensi produk terlihat berada pada tingkat tinggi baik
efisiensi teknis dan ekonomisnya. Hal ini berarti produk yang dihasilkan oleh
91
perusahaan sangat bagus dalam segi volume produk yang dihasilkan, karena
produk yang dihasilkan akan terjual.
Pada kelompok Efisiensi kualitas terlihat berada pada tingkat sedang
untuk efisiensi teknis dan tingkat tinggi untuk efsiensi ekonomisnya. Hal ini
berarti kondisi perusahaan dalam masalah kualitas produk sangat baik meskipun
perlu diadakan perbaikan untuk meningkatkan efisiensinya.
6.5. Analisa Efisiensi Keseluruhan
Efisiensi teknis dan ekonomis perusahaan secara keseluruhan berada
pada tingkatan sedang, yaitu 85,77 % untuk efisiensi teknis dan 13,67 % untuk
efisiensi ekonomis. Atau dengan kata lain jumlah total nilai efisiensi dari
indikator-indikator yang dibahas pada tugas akhir ini adalah sebesar 428,86 untuk
efiseinsi teknis dan 68,36 untuk efisiensi ekonomis.
Ditinjau dari nilai total keseluruhan nilai efisiensi teknis yang
seharusnya jika 12 indikator yang dipakai maka nilai tersebut berada pada range 0
- 1200, dimana semakin tinggi nilai efisiensi teknisnya maka semakin baik
efisiensi perusahaannya. Karena pada pembahasan tugas akhir ini hanya
digunakan 8 indikator saja maka seharusnya jumlah keseluruhan efisiensi teknis
maksimalnya adalah 800, tapi karena ada 2 indikator efisiensi teknis yang tidak
sesuai untuk diterapkan pada perusahaan ini yaitu efisiensi teknis lingkungan
keseluruhan proses dan efisiensi teknis kualitas konstan produk yang mempunyai
nilai yang sangat kecil yaitu 0 maka supaya tidak mempengaruhi jumlah total
keseluruhan efisiensinya maka tidak dimasukkan dalam perhitungan total efisiensi
teknisnya jadi jumlah maksimal efisiensi seharusnya adalah 600. Dapat dilihat
pada tabel 6.6 bahwa nilai efisiensi teknisnya hanya 428,86 yaitu sekitar 71,48 %.
Jika dikategorikan tingkat efisiensi ini masuk dalam tingkat sedang.
Sedangkan jika ditinjau dari total nilai efisiensi ekonomis secara
keseluruhan dilihat bahwa nilai efisiensi ekonomis keseluruhamya adalah 68,36,
dimana range seharusnya jika digunakan 12 indikator adalah 1200 - 0. Pada
efisiensi ekonomis maka jika nilai efisiensinya semakin rendah maka semakin
baik efisiensi ekonomisnya. Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam
pembahasan tugas akhir ini hanya digunakan 8 indikator efisiensi ekonomis dan 2
92
indikatornya mempunyai nilai yang sangat tinggi yaitu tak terhingga sehingga
tidak diikutkan dalam perhitungan total efisiensi ekonomisnya supaya tidak
mempengaruhi total nilai efisiensi ekonomisnya, maka nilai efisiensi
maksimalnya yaitu 600. Dapat dilihat pada tabel 6.6 bahwa nilai keselurahan
efisiensi ekonomisnya adalah 68,36 yaitu sebesar 11,39 %, dimana jika
dikategorikan maka nilai efisiensi teknisnya berada pada tingkat sedang.
Jika ditinjau dari rata-rata nilai efisiensi teknis dan ekonomisnya berada
tingkat sedang hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya proses produksi yang
dijalankan oleh perusahaan ini cukup baik, tetapi masih diperlukan perbaikan
dalam hal memperkecil waktu break time yang masih tergolong besar sehingga
energi yang terbuang, jam kerja karyawan yang terbuang dan biaya yang terbuang
untuk energi dan upah karyawan yang menganggur menjadi lebih rendah. Dengan
begitu hasil danprofit yang didapatkan bisa lebih maksimal lagi.