6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

398
ILMU KESEHATAN JIWA DAN PSIKIATRI Oleh : Dr. K.Tirka Nandaka , SpKJ Departemen Psikiatri FK Universitas Hang Tuah RSAL Dr. RAMELAN tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit 1

description

handout

Transcript of 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

Page 1: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

1

ILMU KESEHATAN JIWA DAN

PSIKIATRI

Oleh : Dr. K.Tirka Nandaka , SpKJ Departemen Psikiatri FK Universitas Hang Tuah

RSAL Dr. RAMELAN

Page 2: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

2

DEFINISIJiwa : psike , mind , mental • Keseluruhan proses fungsi otak• Blm dapat “dipotret” dengan alat

Aktivitas saja EEG, BM, PET dlll

di observasi komponen somatik dan perilaku sbg indicator atau parameter

• Terikat dalam tubuh( substrat anatomik ) berfungsi bersama tubuh sebagai kesatuan.

Roh = istilah Agama = non materi yg dapat berdiri sendiri dan berkepribadian . Contoh : hantu, sukma ,arwah,dll

Page 3: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

3

WHO tentang Keswa :• Suatu kondisi yang memungkinkan

perkembangan fisik, intelektual dan emosional berkembang secara optimal dari seseorang

• Perkembangan itu selaras dengan keadaan orang lain.

• Kondisi yang dimaksud meliputi aspek-aspek :Fisik = organo-biologiMentalSosial

Page 4: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

4

PENGERTIAN-PENGERTIAN

Psikologi : Ilmu yang mempelajari proses-proses mental dan perilaku pada manusia dan binatang. Cakupannya sangat luas setaraf dengan Biologi, Sosiologi dan sebagainya

Ilmu Kesehatan Jiwa : Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan dengan penekanan aspek kejiwaan (mental) dalam hal peningkatan, pencegahan, perawatan, terapi dan rehabilitasi.

Page 5: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

5

Ilmu kedokteran jiwa atau Psikiatri :

Cabang dari Ilmu Kedokteran yang mengkaji segala hal yag berhubungan dengan gang guan jiwa atau sakit jiwa dalam hal diagnosis,manajemen terapi,pening katan,pencegahan,rehabilitasi gangguan jiwa dan pembinaan kesehatan jiwa

Page 6: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

6

Ilmu Kesehatan jiwa masyarakat :

Pengetahuan untuk melaksanakan program masyarakat dengan menggunakan pendekatan masyarakat dan berorientasi pada masyarakat dalam hal peningkatan kesehatan jiwa, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi.

Page 7: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

7

Disebut juga kesehatan jiwa pencegahan.• Pencegahan primer :Usaha mengurangi kasus-

kasus baru gangguan jiwa dalam masyarakat dengan mengurangi atau menghilangkan hal-hal yang dapat menimbulkannya.

• Pencegahan sekunder : Usaha menemukan kasus / diagnosis dini dan pengobatan segera sehingga lamanya penyakit atau gangguan dipersingkat.

• Pencegahan tersier : Usaha mengurangi cacat atau fungsi yang defek akibat penyakit atau gangguan. Disini peran rehabilitasi sangat penting.

Page 8: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

8

Kegiatan :• Ceramah-ceramah, Promosi Keswa, Pusat informasi

dan layanan konsultasi Keswa

• Memonitor masyarakat secara teratur untuk menemukan mereka yang rentan atau yang sedang menderita gangguan jiwa dan factor-faktor atau keadaan yang mempengaruhinya.

• Merencanakan, menentukan dan menetapkan skala prioritas mengenai tujuan yang berhubungan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

• Melaksanakan penelitian epidemiologi gangguan jiwa

Page 9: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

9

FUNGSI PERAWAT DALAM PROGRAM KESEHATAN JIWA MASYARAKAT

• MEMBANTU INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT BAIK YG SAKIT MAUPUN YG SEHAT UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATAN YG MENUNJANG KESEHATAN ATAU PENYEMBUHAN

• MEMBANTU INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN PENGOBATAN

• SEBAGAI TIM KESEHATAN BEKERJA SAMA DAN SALING MEMBANTU DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM KESEHATAN SECARA MENYELURUH

Page 10: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

10

PERANAN PERAWAT JIWA DI PAV PSIKIATRI

• THERAPEUTIC ROLE- PERAN DALAM TERAPI- MENCEGAH PENYAKIT- MEMBERI PELAYANAN PERAWATAN- PSIKOTERAPI TERBATAS : T A K

• MOTHER SUBSTITUTE- PERAN PENGGANTI FIGUR IBU- MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEHINGGA PASIEN MERASA AMAN, DITERIMA, DILINDUNGI, DIPERHATIKAN, MENDAPAT DUKUNGAN UNTUK MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN

Page 11: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

11

Gangguan jiwa(Mental disorder)

Sakit Jiwa(Mental illness)

Penyakit jiwa(mental disease)

Page 12: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

12

• Gangguan jiwa : lebih luas ( gangguan perilaku dan psikologis)

• Sakit Jiwa : penekanan pada penderitaan, ketidaknyamanan dan hambatan psikologis.

• Penyakit jiwa : istilah gangguan jiwaberat dan kronis

Page 13: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

13

Mental disorder• Ada syndromes• Distress=menderita• Harus ada disfungsi sosial

Definisi :• Suatu pola perilaku dan psikologis

yang secara klinis bermakna yang berkaitan dengan suatu gejala serta menimbulkan penderitaan ( distress ) dan atau terganggunya fungsi penting seseorang ( disfungsi sosial) atau pekerjaan.

Page 14: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

14

Tidak sehat jiwa adalah:

Keadaan kejiwaan / mental seseorang sedemikian rupa sehingga ada disfungsi dalam pola pikir, emosi, perilaku, kecerdasan, kepribadian sehingga menggangu dalam hubungannya dengan diri sendiri / lingkungannya

Page 15: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

15

KRITERIA SEHAT JIWAMemenuhi batasan kesehatan jiwaRumusan oleh WHO• Dapat menyesuaikan diri dengan

konstruktif• Kepuasan dari hasil pekerjaan atau

perjuangan• Lebih puas memberi daripada menerima• Bebas dari rasa tegang dan cemas• Berhubungan dengan orang lain : saling

tolong• Menerima kekecewaan dipakai pelajaran• Menyelesaikan rasa permusuhan secara

konstruktif• Punya kasih sayang yang besar

Page 16: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

16

Menurut SkinnerKepribadian berintegrasi baik• Menerima diri sendiri : harga diri, percaya

diri, memahami diri, tahu kekurangan dan kelebihan diri

• Diterima oleh orang lain : orangtua, teman, peran : atasan – bawahan

• Efisiensi dalam pekerjaan atau studi : konsentrasi baik, tenang, tanggung jawab dapat dipercaya.

• Bebas dari konflik dalam diri sendiri. Senang dengan pekerjaan , realistis, matur, dapat menikmati hiburan, menguasai emosi

Page 17: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

17

Menurut Gail W Stuart , diidentifikasi sebagai kriteria kesehatan jiwa yaitu

• Sikap positif terhadap diri sendiri• Pertumbuhan, perkembangan dan

aktualisasi diri• Integrasi dan ketanggapan emosional• Otonomi dan kemantapan diri• Persepsi realitas yang akurat• Penguasaan lingkungan dan kompetensi

sosial

Page 18: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

18

SIKLUS KEHIDUPANSiklus kehidupan adalah suatu progresi

perkembangan seseorang dari lahir sampai mati.

Dengan mengenali berbagai kebutuhan dan masalah seseorang tidak terlepas dari mengenali siklus kehidupan seseorang.

Jadi bila ingin mengenali seseorang harus mengetahui siklus kehidupan seseorang.

Pentingnya siklus kehidupan untuk:• Memahami seorang manusia secara utuh• Mengenal variasi manusia• Adanya berbagai perubahan yang terjadi• Adanya tuntutan masyarakat yang

berbeda-beda

Page 19: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

19

Proses perkembangan manusia meliputi beberapa aspek perkembangan antara

lain 1.Organobiologik (fisik) : perkembangan

anatomis dan fisiologis2.Psikososial : manusia berkembang dalam

matriks sosialnya yaitu perkembangan mental emosional seseorang dalam usaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Teori Erik H Erikson (neo Freudian).

3.Psikoseksual : perkembangan emosional dari Instinks seksual dari bayi sampai dewasa. Teori Sigmund Freud

4.Kognitif melalui perkembangan proses pikir dan kemampuan intelektual. Teori Jean Piaget.

5.Moral : (mengenal baik / buruk dalam masyarakat sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat) proses belajar menyesuaikan dengan norma-norma di dalam suatu lingkungan masyarakat atau budaya. (Teori Laurence Kohlberg).

Page 20: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

20

Kelima aspek ini harus dilihat secara keseluruhan (gestalt) untuk menilai individu, yang membuat manusia unik dan inidividual.

Faktor-faktor yang menentukan dalam proses pematangan dipengaruhi oleh :Faktor internal (giver) : genetic blue print, internal interaction, biological, natureFaktor eksternal (nurturing): pendidikan, interaksi lingkungan, dari keluarga sampai lingkungan.

Page 21: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

21

Dari hasil faktor internal dan eksternal menghasilkan suatu keseimbangan tertentu. Bagaimana out come bisa terjadi?

Page 22: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

22

TEORI PSIKOSEKSUAL SIGMUND FREUDFreud bapak psikoanalis metapsikologi

(aliran dalam psikologi)perilaku manusia dari segi diluar biologi

teori dinamika (mencari suatu keseimbangan perilaku berdasarkan keadaan saat tersebut)

Teori Freud meliputi beberapa aspek antara lain:

1.Topografi teori (strata alam kesadaran): yang tepenting dalam teori ini ditemukannya alam tidak sadar, beliau mengatakan hanya sebagian kecil yang kita sadari.

Page 23: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

23

2.Struktural teori : Id, Ego, Superego.Mekanisme defensif : mengulas bagaimana instink bila tidak terpuaskan

3.Psikoseksual teori. (psiko dalam arti psikiatri = behavior)

4.Mental ekonomi : akan memfungsikan secara mental atau fisik menurut hukum ekonomi, dengan mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya dan penggunaan energi seminimal mungkin (optimum satisfaction by minimum energy).

Page 24: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

24

Teori Psikoseksual disebut juga The Last Theory dari Freud, menurut teori tersebut ada 4 instink (Basic Instink) yang dimiliki manusia :

1. Vital instink : haus, lapar, makan, minum.

2. Agresif instink : self defence3. Death instink : thanatos4. Seksual instink : eros dikaitkan

dengan libido / pelasure

Page 25: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

25

Pada umumnya kita selalu mencari kepuasan/kenikmatan (pleasure) dan mengela rasa sakit. Pleasure identik dengan daya tarik seksual

Dari 4 instink tersebut yang terpenting secara psikologis adalah seksual instink karena mempunyai dampak yang luas

Sex sangat kuat dampak tabunya sehingga paling banyak direpresi di alam tidak sadar, sehingga paling banyak timbul macam-macam reaksi. Instink

Page 26: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

26

Instink seksual dibawa anak sejak lahir dalam bentuk diffus dan undifferentiated dan melalui masa perkembangan setahap demi tahap dikenal dengan genital sex

Seksualitas secara umum mencapai dan mencari kenikmatan, tergantung dimana insting seksualitas terfokus

Seluruh badan merupakan area erotis .Freud mengemukakan beberapa area badan utama yang menempati tempat yang high priority.

Page 27: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

27

TEORI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUDTeori Struktural :• Id : naluri, pikiran primitive, insting, “

plesure principal”,proses primer,tidak peduli kenyataan,tidak punya kemampuan menghambat,mengawasi/memodifikasi dorongan naluri tergantung Ego orang lain.

• Ego :tugasnya menghindari ketidak senangan, mengatur pelepasan dorongan naluri agar sesuai dengan kenyataan. Prinsip kenyataan : rasa/sense , uji dan adaptasi. Punya mekanisme defens.

• Super ego : identifikasi terhadap figur, terbentuk norma-norma ke dalam diri lewat proses internalisasi.

Page 28: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

28

Teori Topografi :• Pikiran sadar :

– Menghayati pikiran dan tindakan– Logis,realistis dan perilaku beradab– “Kamar keluarga”

• Pikiran Tak sadar :– Represi– Tempat penimbunan pikiran/ingatan

tidak nyaman.– ”Gudang bawah tanah”– Sulit di akses bisa dgn tehnik

Hipnosa• Pikiran pra sadar : Tempat penyimpanan informasi

tak disadari tapi mudah di akses“Filling cabinet”

Page 29: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

29

Teori psikosexual :Fase Oral (0-1 tahun )• Kenikmatan pada oral• Bila fiksasi : verbal agresif, merokok,

minum alkohol.Fase Anal (1-2 tahun )• Feses=bagian dari diri org lain

“jorok/jijik”• Mengeluarkan versus menahan

ambivalensi• Rasa sosial=bersih versus kotor• Bila fiksasi : keras kepala, peragu,

obsesif,kikir,sadistik.

Page 30: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

30

Fase Phallic (3-5 tahun )• Anak laki : kecemasan kastrasi,

mencintai ibunya, identifikasi ayahnya kompleks Odipus

• Anak perempuan : Penis envy, benci ibunya, identifikasi ayah untuk menghasilkan anak sbg pengganti penis yg dihilangkan ibu konflik hilang beralih perhatian ke laki-laki lain kompleks elekstra

• Bila fiksasi : Nerosa

Page 31: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

31

Fase Latent ( 5-11)• Tahap Odipal ditekan, dorongan

libidinal tenangFase Genital• Berlangsung sejak pubertas dan

seterusnya• Objek yg sesungguhnya

Page 32: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

32

STRESS DAN ADAPTASI • Stress : setiap tuntutan

penyesuaian diri yang dapat mengganggu homeostasis ( keseimbangan ) kita

• Stress positif : diperlukan sebagai motivasi

• Stress negative (Distress= tertekan ) : mengganggu keseimbangan seseorang

Page 33: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

33

Sumber-sumber stress :• Frustrasi :Ada hambatan akan

maksud dan tujuan• Konflik : Keharusan untuk

memilih dua pilihan • Tekanan hidup sehari-hari,

Keluarga , ekonomi• Krisis : Kematian, kecelakaan,

bencana

Page 34: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

34

Fase-fase Stress :Alarm reaction• Pembangkitan emosi , ketegangan,

kewaspadaan meningkat

Pertahanan• Pola-pola nerotik• Perubahan perilaku (fobi,obsesi-

kompulsi)• Gejala ditransfer ke alat tubuh

( konversi,psiko somatik )

Kepayahan• Psikosa• Disintegrasi kepribadian yang

lengkap

Page 35: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

35

CARA ADAPTASI / PENYESUAIAN DIRI AKIBATSTRES

1.Task Oriented : berorientasi pada tugas

• obyektif• Realistis/ rasional• DisadariCara :• Fight : dihadapi secara frontal• Flight : Penarikan diri, melupakan ,

meniadakan• Kompromi : win-win solution

Page 36: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

36

• Contoh : Bila gagal dalam bisnis tertentu

– Bekerja keras fight– Menghentikan usaha, beralih

usaha flight– Kerjasama dg orang lain

kompromi

Page 37: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

37

2.Cara penyesuaian diri dengan mekanisme pembelaan ego

• Bila harga diri terancam• Tidak realistis/ distorsi• Menipu diri : keterlibatan energi

psikis• Tidak disadari : bawah sadar.

Page 38: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

38

Contoh mekanisme pembelaan ego :• Fantasi : keinginan tak terkabul• Denial : tidak berani melihat / menghadapi

kenyataan• dissosiasi• Rasionalisasi : pembenaran• Identifikasi : menambah rasa percaya diri

dengan menyamakan diri dengan orang lain• Represi : menekan pikiran yang tidak

nyaman• Regresi : manja, ngambek• Reaksi formasi : Bertindak berlawanan• Sublimasi : menyalurkan nafsu sex

olahraga• Kompensasi : menutup satu kelemahan• Displacement : salah pindah• Undoing : pelepasan : penebusan :

menghukum diri sendiri• Universalisasi• Proyeksi

Page 39: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

39

Tahap-tahap penyesuaian diri :• Mempelajari dan menentukan

persoalan• menyusun alternative

penyelesaian• menentukan tindakan yang

lebih menguntungkan• bertindak• menilai hasil tindakan : bila

perlu ambil langkah lain

Page 40: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

40

Bila stress lama :• Seseorang akan mencari jalan

keluar. Supaya tetap dapat berfungsi dengan optimal walaupun sudah tidak efisien lagi, dengan jalan penyaringan dan peniadaan informasi atau perasaan yang masuk

Page 41: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

41

Perjalanan stress• Penyesuaian diri secara fisik

dan psikologik baik , efektif weladapted sehat jiwa= MATUR

• Penyesuaian gagal penyesuaian diri tidak sesuai , berlebihan maladaptasi terus menerus kepayahan disintegrasi pribadi

Page 42: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

42

Kemampuan mengatasi masalah (coping) dan

StrateginyaStrategi terfokus pada masalahMengubah pada diri sendiri

mengubah tingkat aspirasimencari alternatif pemenuhan kebutuhanmempelajari ketrampilan baru

Page 43: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

43

Proses menjalankan strategi terfokus pada masalah

• Identifikasi pokok masalah• Menentukan alternatif pemecahan

efektifitas waktu, biaya, manfaat dll• Menentukan pilihan alternatif• Menjalankan alternatif pilihan

Page 44: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

44

Strategi terfokus pada emosiGagal mengendalikan stressorMencegah emosi negatif yang menghambat

Ada beberapa strategi :1. Strategi perilaku2. Kognitif3. Perenungan4. Pengalihan5. Penghindaran negatif

Page 45: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

45

STRATEGIES

• Strategi perilaku

Latihan fisikKetrampilan baruPengetahuan baru

Mengalihkan pikiran kita dari masalah

Page 46: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

46

Strategi Kognitif

• Menyingkirkan sementara pikiran ttg masalah

• Mengubah cara pandang thd makna stressor

• Penilaian ulang terhadap stressor

Page 47: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

47

Strategi Perenungan

• Isolasi diri• Perenungan : perasaan tdk enak• Afirmasi : betapa buruknya

tanpa langkah nyata untuk mengubahnya

• Konsekewnsi dari stressor

Page 48: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

48

Strategi pengalihan

• Aktivitas yg menyenangkanOlahraga, rekreasi, hobby

Meningkatkan perasaan kendali kita

Menjauhkan diri dari pikiran negatif

Page 49: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

49

Strategi penghindaran negatif

• Aktivitas yang membahayakan• Narkoba, sex bebas

Page 50: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

50

Pencegahan distress

• Tingkatkan ikatan sosial : banyak teman, kelompok,kerabat dll

• Dukungan sosial dan emosi• Sharing / curhat• Nasehat orang lain

Page 51: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

51

Tehniks melawan distress• Latihan kebugaran• Latihan biofeedback : mengenali

ketegangan lakukan relaksasi• Latihan Relaksasi progresif : sesi

latihan dgn menegangkan otot kemudian relaksasi

• Latihan Meditasi atau Yoga : latihan nafas dan relaksasi pikiran

• Teknik Kognitif dan modifikasi perilaku : Mengubah pikiran negatif yg sebabkan stress mengubah respons stress dgn jalan mengubah perilaku, gaya hidup, menciptakan, menemukan situasi lingkungan yg kondusif

Page 52: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

52

TIMBULNYA GANGGUAN JIWAIntervensi 3 variable• Berat ringannya stress• Sumberdaya penyesuaian individu :

maturitas, intelektual, daya tahan stress: organobiologi, psikoedukasi dan social.

• Diathesis-stress= kerentanan=”bakat” timbul berbagai klinis gangguan jiwa

Page 53: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

53

Daya tahan stress dipengaruhi :• Organobiologi : genetic,

neurologis• Psikoedukasi:pola asuh ,

pendidikan, learning process• Sosial – budaya : termasuk

spiritual

Page 54: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

54

Kepribadian yang matang bisa timbulgangguan jiwa• stressor sangat berat• Stresor ringan tapi lama• Stresor ringan tapi spesifik

Page 55: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

55

HUBUNGAN DAYA TAHAN STRESS DGN KUATNYA STRESSOR

sakit

sehat

kuat

stressor

kuat

Daya tahan mental

Page 56: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

56

PERAN ORGANOBIOLOGI DALAM GANGGUAN JIWA

• Etiologi gangguan mental secara umum tidak terlepas dari faktor-faktor organo-biologi, psiko edukasi dan psikososial – budaya.

• Faktor neurobiologi menekankan pada fungsi biomolekuler di dalam otak yang meliputi neurokimia atau neurotransmiter, neurohormonal dan neurogenetika serta perannya dalam gangguan psikiatrik.

• Faktor organik atau neuro-psikiatri menekankan pada bagian-bagian otak (gangguan neurologis) yang berkaitan dengan psikopatologi (gangguan psikiatrik).

• Pemahaman tentang neurobiologi sangat penting untuk mengerti timbulnya psikopatologi dan cara kerja dari psikofarmaka.

Page 57: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

57

Neurotransmiter Otak

• Neurotransmiter adalah suatu molekul kimiawi disintesis dalam neuron dan dapat membawa sinyal antar neuron.

• Pelepasan suatu neurotransmiter oleh suatu neuron disertai pengikatan molekul neurotransmiter oleh suatu reseptor pada neuron lain disebut proses neurotransmiter kimiawi.

• Ada tiga jenis utama neurotransmiter dalam otak yaitu:– Neurotransmiter Amin Biogenik

• Katekolamin : Dopamin, norepineprin, epineprin yang disintesis dari asam amino tyrosin.

• Indolamin : serotonin, disintesis dari asam amino tryptofan. Serotonin sering disebut 5-HT (5-Hidroksi triptofan)

– Acetilkholin – Histamin

Page 58: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

58

Neurotransmiter asam amino• Bersifat exitatory : Glutamat• Bersifat inhibisi : GABA

Neurotransmiter peptida • Berperan sebagai neuromodulator yaitu

memodulasi respon neuron terhadap neurotrasmitter lain.

• Reseptor NeurotransmiterAda dua jenis reseptor:• Reseptor yang terikat dengan protein G.• Reseptor yang berlokasi langsung pada

saluran ion neuron.

Page 59: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

59

Neuron

Reseptor

Pasca sinap

Pre sinap

Celah sinap

Page 60: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

60

Peranan Neurotransmiter pada Skizofrenia Aktivitas abnormal dari dopamin dalam otak dapat menimbulkan gejala skizofrenia. Dalam otak terdapat empat jaras dopamin yaitu:

Sistem mesokorteks •Jaras dopamin berproyeksi dari ventral tegmentum ke regio kortex, orbito frontal dan pra frontal. Sistem ini berfungsi mengatur motivasi, konsentrasi, memulai aktivitas bertujuan, terarah dan kompleks serta tugas-tugas fungsi exekutif. Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif, motorik dan hedonia yang merupakan manifestasi gejala negatif dari skizofrenia dan symptoms depresi.

Page 61: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

61

Sistem meso-limbik• Jaras ini berproyeksi ke regio limbik seperti

nukleus akunben, amigdala, hipokampus, nukleus dorsalis-media thalamus dan girus singulat. Sistem ini mengatur expresi emosi, belajar dan penguatan dan kemampuan hedonia. Peningkatan aktifitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gejala positif dari skizofrenia.

Sistem nigrostriatal • Jaras ini berasal dari substantia nigra ke ganglia

basalis dan berfungsi mengatur aktivitas motorik.• Gangguan pada sistem ini oleh pemakaian

psikotropika menyebabkan timbul gejala ekstrapiramidal (EPS).

Page 62: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

62

Sistem tuberro infundibular • Berproyeksi dari badan sel di hipotalamus ke

hipofisis dan bekerja menghambat sekresi prolactin.

Gangguan sistem ini oleh pemakaian psikotropika dapat menimbulkan gejala hiperprolactinemia yaitu:

• Gangguan haid • Galactorhea, gynaecomastica, impotensia,

disfungsi sex, infertil, obesitas.• Perubahan mood • Osteoporosis • Gangguan autoimun • Ca mama

Page 63: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

63

Dopamine SystemMesocortical pathwayHypoactivity causes negative symptoms and cognitive disorders

Nigrostriatal pathwayThis pathway involved in the control of movement. Excessive blockade of dopamine receptors can lead to the development of EPS

Tuberoinfundibular pathwayControls prolactin secretion.Blockade of dopaminergic transmission can cause hyperprolactinemia

Mesolimbic pathwayHyperactivity causes positive symptoms

Page 64: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

64

Positive Symptoms:• Hostility • Excitability • Delusions • Persecution • Hallucinatory • Conceptual disorganization • Grandiosity

Negative Symptoms:• Emotional with drawal• Passive apathetic with drawal • Difficulty in abstract thinking • Blunted affect • Lack of spontaneity / flow of conversation • Stereotyped thinking • Poor rapport

Page 65: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

65

Paling sedikit terdapat lima hipotesa jaras serotonin pada susunan saraf pusat:

• Aksi obat antidepresan yang menghambat trasporter serotonin diduga melalui jaras rafe medial menuju korteks prefrontal.

• Aksi obat untuk gangguan obsesif-kompulsif diduga melalui jaras dari rafe medial menuju ganglia basalis.

• Jaras dari rafe menuju korteks limbik berkaitan dengan fungsi pengaturan serotonin atas emosi, termasuk panik, ingatan dan anxietas.

• Efek serotonin terhadap perilaku makan dan selera makan berkaitan dengan jaras dari rafe medial menuju hipotalamus.

• Efek serotonin pada fungsi seksual berkaitan dengan jaras dari rafe turun menuju korda spinalis.

Page 66: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

66

Beberapa tipe reseptor serotonin• SUBTIPE 5 HT-RKELAINAN5 HT1A

Depresi, anxietas • 5 HT 1B 5HT1DBMigren• 5 HT1D Depresi, Gangguan makan• 5 HT2ASimptom negatif Gangguan

sirkulasi • 5 HT2CAnxietas,Serangan panik

Page 67: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

67

KESIMPULAN• Para peneliti melihat peran serotonin pada skizofrenia berdasarkan

kepada:• Aspek neurotransmiter serotonergik yang berhubungan dengan kerja obat

anti psikotik.• Bukti abnormalitas serotonergik pada skizofrenia.• Respon pasien-pasien skizofrenia terhadap modulasi farmakologis.• Peran serotonin dalam mekanisme aksi obat anti psikotik.• Dengan mengetahui peran serotonin pada skizofrenia secara lebih

mendalam, saat ini dikembangkan obat antipsikotik atipikal yang mengikuti konsep serotonin-dopamin antagonis. Antipsikotik atipikal mengatasi timbulnya gejala negatif ada skizofrenia disamping gejala positif, dan memberi efek sampig ekstrapiramidal yang rendah. Dengan demikian kualitas hidup penderita skizofrenia dapat lebih meningkat.

Page 68: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

68

PERANAN NEUROTRANSMITER PADA DEPRESI• Pada gangguan depresi terdapat tiga

gejala utama (Trias Symptoms) yaitu:• Mood yang menurun• Hilangnya minat atau rasa senang • Hilangnya energi diri

Neurotransmiter yang terlibat di sini antara lain serotonin, noradrenergik, dopamin, GABA serta axis HPA.

Page 69: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

69

PERANAN NEUROTRANSMITER PADA GANGGUAN CEMAS

• Ada tiga neurotransmiter utama yang terlibat dalam gejala cemas, yaitu serotonin, norepineprin dan GABA disamping keterlibatan neurohormonal yaitu axis HPA.

Page 70: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

70

PERAN NEUROHORMONAL• Neurohormon adalah suatu zat yang

dilepaskan ke dalam aliran darah kemudian masuk ke ruang extra neuronal dan mempunyai efek pada neuron.

Page 71: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

71

Reaksi stress berjalan melalui dua jalur mekanisme neurohormonal.1. Jalur hipopisis – adreno – kortikal untuk stress kronis • Stres kronis merangsang hipotalamus untuk mengeluarkan CRH.• Rangsangan diteruskan ke hipopisis yang mengeluarkan ACTH.• Terjadi rangsangan pada kelenjar adrenal bagian kortek untuk mensekresi

glukokortikoid akibatnya kortisol darah meningkat.

2. Jalur hypopisis – adreno – medula untuk stress akut • Stres akut merangsang pengeluaran epineprin atau norepineprin • Selanjutnya rangsangan diteruskan ke batang otak di locus ceroleus.• LC merangsang sistem saraf otonom.• Terjadi pengeluaran epineprin / norepineprin di batang otak • Di perifer pada medula kelenjar adrenal juga terjadi rangsangan untuk

memproduksi epineprin / norepineprin.

Page 72: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

72

Pada gangguan psikiatri tertentu dapat melibatkan banyak neurotransmiter, sehingga tidak dapat diklaim bahwa suatu gangguan psikiatrik hanya melibatkan neurotransmiter tertentu secara spesifik. Hal inilah mendasari kenapa pada gangguan depresi misalnya kadang-kadang kita memberikan antipsikotik selain antidepresi.

ASETILKOLIN DAN ANTIKOLINERGIKDua tipe umum reseptor asetilkolin yaitu :• Reseptor muskarinik• Reseptor nikotinik

Page 73: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

73

PERAN NEUROBIOLOGIS KETERGANTUNGAN OPIAT

• Opiat mempengaruhi fungsi otak melalui interaksinya dengan reseptor opioid endogen. Opiad endogen antara lain endorfin dan enkefalin.

• Ada beberapa jenis reseptor opioid endogen yaitu mu, kappa, delta, teta. Reseptor-reseptor ini terdistribusi di seluruh regio otak dan medula spinalis.

• Ganglion dorsalis, kornu dorsalis, medula spinalis, masa abu-abu periaqua duktus dan talamus berperan dalam rasa nyeri.

Page 74: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

74

Perubahan neurobiologik pada ketergantungan opiat adalah:

• Perubahan expresi gen opioid endogen.

• Perubahan konsentrasi Ca intra seluler.

• Perubahan jumlah reseptor.• Perubahan afinitas ikatan reseptor.• Perubahan jaras neuron.• Peningkatan konsentrasi antagonis

peptida endogen.

Page 75: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

75

ASPEK NEUROPSIKIATRI • Pada kasus-kasus pasca stroke sering kita dapatkan

kelainan psikiatrik yang gambaran psiko patologinya beraneka ragam berkaitan dengan neuro-anatomi dari lesi.

Syndrome Mania• Terdapat lesi di bagian-bagian otak:• Talamus kanan • Hemisper kanan: area kortek limbik seperti orbito

frontal, basotemporal dan kandatus.• Frontal inferomedial.

Syndrome Cemas• Adanya lesi di daerah:• Korteks : biasanya disertai depresi berat • Subkorteks : ganglia basalis

Page 76: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

76

Psikosis Pasca Stroke • Adanya halusinasi visual terjadi akibat lesi

vaskuler fokal di jaras visual lobus temporalis, parietalis dan oksipitalis. Biasanya pada lesi di hemispere kanan.

• Halusinasi autoscopy (pasien melihat dirinya sendiri), biasanya di sebabkan oleh perdarahan subarakhnoid.

• Halusinasi akustik akibat lesi struktur otak di kortek auditorik temporal.

• Waham : sering disebabkan oleh trombus dan perdarahan intraserebri pada temporo parietal kiri atau subkorteks.

Page 77: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

77

Perubahan Kepribadian Pasca Stroke

Kerusakan pada lobus frontalis bilateral terutama daerah orbitofrontalis dapat menimbulkan perubahan kepribadian, antara lain:

• Impulsif, eforia, lelucon tak wajar.• Disinhibisi, afek labil, daya nilai dan tilikan

buruk.• Kurang mempertimbangkan perasaan orang

lain.• Reduplicative paremresia.

Lesi lobus frontal medial:• Akinesia • Gangguan memori, konfabulasi Lesi temporal antero-medial bilateral:• Sindroma Kluver-Bucy yaitu: rakus,

hiperfagi, plasiditas, perubahan tingkah laku sexual, mengexplorasi secara kompulsif obyek-obyek di lingkungannya dan agnosia.

Page 78: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

78

Lesi di kaudatus ventro medial:• Disinhibisi • Lesi paramedia talamus dan

globus palidus:• Apati

Lesi kortikobulbar desenden bilateral:

• Tertawa-tawa sendiri dan menangis

• Disartria dan disfasia

Page 79: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

79

PSIKOPATOLOGIKAJIAN TENTANG PROSES MENTAL ABNORMAL

BERANGKAT DARI FUNGSI-FUNGSI MENTAL• FUNGSI SENSORIUM/ KESADARAN• FUNGSI KOGNITIF : ORIENTASI, MEMORI,

MEMBACA TULIS,KONSENTRASI,VISUOSPASIAL,ABSTRAKSI,INTE LEGENSI.

• FUNGSI PIKIRAN : PROSES PIKIR DIBENTUK contoh;non realistik,ARUS contoh ; asosiasi longgar, inkoheren,sirkumstansial. ISI PIKIRAN ; IDE, GAGASAN contoh; waham, preokupasi,obsesi.

• FUNGSI PERSEPSI : PENCERAPAN HALUSINASI, ILYUSI

• FUNGSI PSIKOMOTOR :PERILAKU contoh ; katatonik, tremor,tic

• FUNGSI EMOSI : PERASAAN contoh sedih, cemas, takut, senang

• FUNGSI JUDGEMENTAL : DAYA NILAI,INSIGHT ; realitas, sosial, moral

Page 80: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

80

LAIN-LAIN ( fungsi mental )

• KEMAUAN• PENGENDALIAN IMPULS• SPIRITUAL

Kumpulan gejala syndrome

KRITERIA DIAGNOSIS

Page 81: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

81

GEJALA DAN TANDA (SIGN AND SYMPTOMS)

GANGGUAN KESADARANKESADARAN :1.Kemampuan individu mengadakan hubungan

dengan diri dan lingkungan dengan panca indera.2. Kemampuan mengadakan pembatasan terhadap

diri danlingkungan dengan atensi.

3. Kemampuan orientasi waktu, tempat dan orang.

Page 82: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

82

KESADARAN MENURUN

Kemampuan persepsi, pengertian, pemikiran serta

orientasinya berkurang secara keseluruhan kwantitatif

Contoh : Disorientasi tempat,waktu dan orang halusinasi optik, amnesia

Page 83: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

83

GRADASI KESADARAN MENURUN

• APATIS- Acuh pada lingkungan- Perlu rangsangan kuat untuk menarik perhatian

• SOMNOLENT- Rangsangan harus lebih kuat lagi

• SOPOR- Respons harus kuat- ingatan, orientasi dan pertimbangan sdh hilang

Page 84: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

84

• SOPOROKOMATOUS-Peralihan sopor dan koma

• KOMA-Tak ada respons, reflek pupil(-), pupil melebar, reflek muntah hilang, reflek pa tologis (+)

Page 85: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

85

KESADARAN MENINGGI

• Respons yang meninggi terhadap rangsang

• Warna-warni lebih cerah• Suara-suara lebih keras• Pada pemakaian zat stimulan

amfetamin

Page 86: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

86

KESADARAN BERKABUT

• Menurun dan menyempit• Khas pada delirium

Page 87: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

87

TIDUR

Menurunnya kesadaran yang reversibel

Baca : Gangguan tidur

Page 88: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

88

HIPNOSA

• KESADARAN YANG MENYEMPIT• Dari FOKUS EXERNALmenjadi FOKUS

INTERNAL• ALFA , TETA STATE• SUBCONSCIOUS

Page 89: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

89

DISSOSIASIMemisahkan diri secara psikologik dari kesadaran

• Kehilangan kesadaran dari sebagian atau keseluruhan integritas diri

• Klinis : baca pada gangguan disosiasi/konversi

Page 90: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

90

GANGGUAN PERHATIAN

Gangguan kemampuan :

• Mengarahkan• Memusatkan• Mempertahankan• Mengalihkan

PERHATIAN

Page 91: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

91

GANGGUAN INGATAN / MEMORI

• REGISTRASI ; PENCATATAN• PENYIMPANAN; RETENSI• PEMANGGILAN KEMBALI; RECALL

Page 92: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

92

MACAM-MACAM GANGGUAN INGATAN

• AMNESIA :Ketidakmampuan mengingat kembali suatu pengalaman- Retrograde Amnesia : Lupa sebelum kejadian- Anterograde : lupa setelah kejadian

• PARAMNESIA- Deja vu : seperti pernah melihat sebelumnya- Jamais vu : Seperti belum pernah melihat- Fausse reconnaiiance : merasa pasti mengenal

• HIPERMNESIA : Ingatan yang meningkat ( Retensi dan Recall)

Page 93: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

93

GANGGUAN ORIENTASI

• ORIENTASI :Kemampuan mengenal lingku ngan serta hubungannya dalam waktu dan ruang terhadap dirinya sendiri dan hubungannya dengan orang lain (waktu, tempat,orang )

• DISORIENTASI : GANGGUAN ORIENTASI

Page 94: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

94

GANGGUAN EMOSIEMOSI : Kompleks perasaan yg melibatkan komponen

fisik,psikologis dan perilaku • Afek : ekspresi emosi yg tampak• Mood : emosi yang meresap dan dipertahankan , disebut juga suasana

hati

Eutim : emosi normalHipotim : emosi yang menurunHipertim : emosi menaik

DEPRESIKomponen psikologis : emosi menurun ; sedih, murung

MANIKLawan dari depresi : emosi meningkat

Page 95: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

95

EFORIASenang, riang-gembira berlebihanELASILebih tinggi dari eforiaEXTACYLebih keras lagiEXALTACYLebih keras lagi

Page 96: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

96

KECEMASAN :takut yg mengambang; ketegangan motorik, hiperaktivitas otonomik, hiperarousal

ANHEDONIA : Tdk mampu merasakan ke senanganKESEPIAN : merasa ditinggalkanKEDANGKALAN EMOSI : berkurang secara

kwantitatifINAPROPRIATE : kwalitatif terganggu; tidak sinkron

dengan ide

LABIL : berubah-ubahSWING MOOD : variasi sepanjang hariAMBITENDENCY : DUA AFEK BERLAWANAN TIMBUL

BERSAMAANAPATI : Berkurangnya afek/emosi terhadap suatu hal

atau segala hal disertai rasa terpencil dan tak peduli

AGRESI: MURKA

Page 97: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

97

GANGGUAN KEMAUAN

• ASPEK DIRI• ASPEK SOSIAL• ASPEK PEKERJAAN

Page 98: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

98

GANGGUAN PSIKOMOTORGerakan tubuh yg dipengaruhi keadaan jiwa individu

• KELAMBATAN- Hipoaktivitas- Substupor Katatonik :mematung- Katalepsi : mempertahankan posisi tertentu- Fleksibilitas cerea : seperti lilin

• PENINGKATAN- Hiperkinetik- Gaduh gelisah katatonik : tdk bertujuan tanpa ada rangsang dari luar

Page 99: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

99

• TIK : kedutan involunter, sekejap,berulang• SIKAP ANEH : sengaja sikap aneh• GRIMAS : mimik wajah aneh, berulang• STEREOTIPIK :gerakan anggota badan berulang-ulang

selalu sama, tdk bertujuan• MANNERISME ; teatrikal, berulang• EKHOPRAXIA : menirukan gerakan orang lain secara

otomatis• EKHOLALIA : menirukan ucapan orang lain secara

otomatis

Page 100: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

100

• OTOMATISME PERINTAH ; melakukan perintah otomatis• NEGATIVISME : berbuat berlawanan dari yg diminta• KATAPLEXI : mendadak lemas / pingsan• REAKSI KONVERSI ; lumpuh• VERBIGERASI ; kata-kata yg sama• GANGGUA BERJALAN : KAKU• KOMPULSI : melakukan sesuatu atas desakan kuat dari ide

yg tidak rasional. • GAGAP : berbicara terhenti-henti karena spasme otot.

Page 101: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

101

GANGGUAN PIKIRAN

• PROSES PIKIRAN : ingatan, pemahaman, penalaran, pertimbanganTerdiri dari Arus pikir dan bentuk pikir

• Isi pikir :tema, gagasan

Page 102: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

102

GANGGUAN BENTUK PIKIRAN

• AUTISTIK : Hidup dengan dunianya sendiri• NON REALISTIK : Alasan tidak masuk akal• DEREISME : Proses mental tidak sesuai dengan

pengalamannya yang sedang berjalan

Page 103: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

103

GANGGUAN ARUS PIKIRCara dan lajunya proses asosiasi dalam pemikiran yang

timbul

• Perseverasi : Berulang menceritakan ide• Asosiasi longgar :ide satu dengan yang lain

tidak nyambung• Inkoherensi :arus pikir yang tidak beraturan

shg dalam satu kalimat tidak mempunyai arti• Blocking : jalan pikir tiba-tiba berhenti• Logorhea :banyak bicara tanpa kontrol

Page 104: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

104

• Flight of idea :perubahan yg cepat satu ide ke ide yang lain yg belum selesai.

• Clang asosiasi :mengucapkan kata yang mempunyai persamaan arti

• Neologisme :Membuat kata-kata baru yang tidak dipahami orang lain

• Irelevansi : Isi pikir tidak sesuai dengan yang diminta

• Circumstantial : tidak langsung pada pokok pikiran• Permainan kata : membuat sajak yang inadekuat

Page 105: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

105

GANGGUAN ISI PIKIRAN=gagasan, ide

• Fantasi : isi pikir tentang sesuatu keinginan tak terpenuhi• Fobi : Rasa takut terhadap suatu yang irasional

- agorafobia- ailurofobia- akrofobia- astrofobia- eritrofobia- klaustriofobia- niktofobia- dll

Page 106: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

106

• Obsesi : Pikiran yang intrusif, irasional, berulang• Preokupasi : terpaku pada satu ide• Pikiran in adekuat : non realistik (bukan waham)• Pikiran bunuh diri• Ideas of reference• Alienasi : rasa terasing• Pikiran isolasi sosial• Low of self esteem• Guilty feel• Pesimisme• Waham : keyakinan yang salah, tidak bisa dikoreksi, tidak

ada bukti nyata, tidak berkaitan budaya/keyakinan, tidak sesuai dgn intelektual

Page 107: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

107

GANGUAN PERSEPSIDaya mengenal,kwalitas, hubungan,mengartikan serta perbedaanya melalui

panca indera• Halusinasi : timbul tanpa rangsangan dari luar

- seluruh panca indera- hipnagogik : sebelum tertidur- hipnapompik : sebelum terbangun

• Ilusi : timbul oleh karena ada rangsang (distorsi)• Depersonalisasi : merasa diri aneh• Derealisasi :merasa lingkungan aneh• Gangguan somatosensorik : anestesia , mikropsia, makropsia,

nyeri dsb• Agnosia : tidak mampu mengenal barang

Page 108: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

108

GANGGUAN INTELEGENSI

• RETARDASI MENTAL :Perkembangan yang terhambat atau terhenti ; tidak pernah mencapai optimal

• Umur mentalX 100 = IQ

Umur kronologis

Page 109: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

109

PENAMPILAN• Tampak lebih tua : pada penyakit kronis,

depresi• Terlau kritis, rapi,hati-hati, keras kepala,

pakaian cerah ciri sifat obsesi/ anankastik• Tidak rapi, pakaian berlapis-lapis ciri-ciri

skizofrenia• Pakaian merangsang, seduktif khas

kepribadian Histrionik• Kusut, sedih, tidak bergairah pada depresi• Pakai kacamata hitam ciri- ciri paranoid• Kotor, bau, aneh , kurus, kaku pada pasien

stupor katatonik• Pakaian tidak menarik , cuek, tidak bersolek

sifat frigid• Memakai pakaian lawan jenis pada

gangguan preferensi sex transvestisme• Tangan diremas, bibir dikulum,kaki

bergerak,bicara bergetar, pada orang cemas

Page 110: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

110

STATUS PSIKIATRIDATA PASIEN : demografiKELUHAN UTAMARIWAYAT PENYAKIT SEKARANGRIWAYAT SAKIT TERDAHULURIWAYAT HIDUP

STATUS MENTALIS

Penampilan : rambut dan pakaian rapiPerilaku : tenang atau tegangSikap terhadap pemeriksa : bersahabat, ketakutan, curigaAfek : cemasMood : Hipotim/sedihBerbicara : pelan, lirih, gagapPikiran :Proses pikir; asosiasi longgar, isi pikir; waham kebesaranPersepsi : halusinasi dengar memerintahDaya nilai realitas : tergangguDaya nilai sosial tergangguTilikan diri : buruk, derajat 1

Page 111: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

111

Fungsi kognitif dan sensorium

• Kesadaran : Compos mentis• Orientasi : waktu, tempat dan orang baik• Memory :panjang, sedang, pendek, segera, working

memory• Atensi : kemampuan konsentrasi• Baca tulis • Visuospatial : jarak, geometrik• Abstraksi• Intelegensi

Page 112: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

112

Kemauan : aspek diri, sosial, pekerjaanPengendalian impulsTaraf dapat dipercayaPemeriksaan tambahan : MMPI, CT-scan

Page 113: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

113

DALAM KEDOKTERAN JIWA / PSIKIATRIDIAGNOSIS GANGGUAN JIWA BERDASARKANEVALUASI MULTIAKSIAL• Aksis I : Klinis, diagnosis utama atau

fokus perhatian• Aksis II: Retardasi mental , kepribadian .• Aksis III : Kondisi Medis Umum• Aksis IV : Stressor Psikososial• Aksis V : Fungsi Global Seseorang

GAF Current : saat diperiksaGAF Highest Level Past Year (HLPY) : Nilai

tertinggi yang pernah dicapai dalam satu tahun terakhir

GAF saat keluar perawatanSkore penilaian GAF merujuk pada suplemen

PPDGJ-III

Page 114: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

114

AKSIS INAMA GANGGUAN JIWA

DIBAGI BERDASARKAN : 1. ORGANIK DAN NON ORGANIK (FUNGSIONAL)2. PSIKOTIK DAN NON PSIKOTIK

ORGANIK GANGGUAN MENTAL ORGANIKDELIRIUM.. F0DEMENSIA..F0AMNESTIK SINDROME..FOPSIKOTIK ORGANIK..F0PENYALAHGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF ( DRUG ABUSE )..F1

PSIKOTIK NON ORGANIK ( FUNGSIONAL )..F2SKIZOFRENIAPASIKOTIK AKUTGANGGUAN WAHAM PSIKOSA TAK KHAS

Page 115: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

115

NON PSIKOTIK• NEROSA

GANGGUAN MOOD : DEPRESI, MANIK, BIPOLAR, SIKLOTIMIK, DISTIMIA F3

GANGGUAN NEROTIK : ANXIETAS, OBSESI-KOMPULSI, GANGGUAN STRESS ( PTSD) F4

GANGGUAN SOMATOFORM : SOMATISASI, HIPOKONDRIK, PAIN SOMATOFORM, BODY

IMAGE DISMORFIC, GANGGUAN DISOSIASI DAN KONVERSI F4

• SINDROME PERILAKU TERKAIT GANGGUAN FISIOLOGIS : TIDUR, SEX , MAKAN….F5

• GANGGUAN KEPRIBADIAN MASUK KE AKSIS II… ( F6)• RETARDASI MENTAL AMSUK KE AKSIS II.. (F7)• GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS ..(F8) :

AUTISME• SINDROME PERILAKU DAN EMOSI ONSET PADA ANAK

DAN REMAJA ANAK HIPERAKTIF..( F9)

Page 116: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

116

Diagnosis multi aksis• Aksis I : Skizofrenia Paranoid • Aksis II : Ggn.Kepribadian Histrionik• Aksis III : Hipertensi grade III• Aksis IV : Perceraian• Aksis V :

GAF current : 30-40GAF HLPY : 90-100GAF KRS : 80 - 100

Page 117: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

117

HIRARKI DIAGNOSIS DALAM PSIKIATRI• Salah satu kegiatan yang penting

bagi seorang dokter dalam mengkaji pasien adalah prosedur menetapkan " NAMA PENYAKIT " yang disebut diagnosa.

• Diagnosis ialah suatu nama yang diberikan kepada suatu kumpulan gejala (syndrome ) tertentu yang berkaitan dengan suatu etiologi.

Page 118: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

118

• Hirarki diagnosis merupakan urutan organisasi yang bersifat vertical dari atas ke bawah, dimana diagnosis yang terletak lebih atas dapat mengandung unsur psikopatologi dari organisasi yang lebih bawah tetapi mempunyai kelebihan spesifik

• Diagnosis suatu posisi hirarki F tertentu tidak mempunyai gejala spesifik dari hirarki F diatasnya.

• Contoh : Diagnosis F 2 bisa mempunyai gejala dari F3, F4, F5 dan seterusnya, tetapi F2 tidak mempunyai gejala spesifik dari Fl. atau FO.

Page 119: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

119

SKEMA PIRAMIDA HIRARKI DIAGNOSIS

FO.Gangguan mental organic……………………………………………………….

Fl. Zat psikoaktif.................................................................

F2. Kelompok psikotik..................................................................

F3. Gangguan mood/afek............................................................

F4. Gangguan Neurotik.................................................

F5. Gangguan Terkait fisiologis..................................

F6. Gangguan Kepribadian......................................

F7. Retardasi Mental...............................................

F8. Gangguan Perkembangan psikologis.............

F9. Gangguan masa kanak dan remaja.................

Page 120: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

120

MENTAL DISORDER

• CHANGE OF BEHAVIORE • CHANGE OF PSYCHOLOGICALCLINICALLY SIGNIFICANT

CAN CAUSE DISTRESS AND OR SOCIAL DYSFUNCTIONS

Page 121: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

121

WHAT’S KIND ?• F0 – F9• ORGANIC MENTAL DISORDER ( OMD)? LAB, CT-

SCAN, MRI ,ETCPSYCOTEST : MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE ) DEMENTIAS= BAD SCORE

• NON ORGANIC MENTAL DISORDER( FUNCTIONAL ) ?PSYCHOTEST : MINNESOTA OF MULTYPHASIC PERSONALITY INVENTORY (MMPI) TO EVALUATE ABOUT AXIS I AND II ANSIETAS, DEPP, PSYCHOTIC,MANIAC, FOBIA, OCD, OR PERSONALITY DISORDER, ETC

Page 122: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

122

OMD• DELIRIUM• DEMENTIA• OTHERS

DELIRIUM: DEFICIT OF ATTENTION DUE TO CLOUDY OF CONSCIOUSNESS( but GCS =456) if done MMSE normaly or less can not do MMPI

DEMENTIA : DEFICIT OF MEMORY( COGNITIVE) DUE TO ALZHEIMER’S NON ALZHEIMERS MMSE bad score < 6

OTHERS : TUMOR, TRAUMA, INFECTIONS, DRUG INTOXICATION ,ETC PSYCHOLOGICAL SYNDROMES ACCOMPANY WITH NEUROLOGICAL SIGNS AND SYMPTOMS FEBRIS, PROFUSE VOMITING, ENURESIS, CONVULSION, HEMIPHARESE, PROGRESIVE CHEPALGIA

LABORAT, CT-SCAN, MRI, ETC Psychotest : random

Page 123: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

123

MANAGEMENT

• CAUSAL• SYMPTOMATIS : HALOPERIDOL, ANALGETIC,

ETC

Page 124: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

124

F0Gangguan Mental Organik

Definisi : Gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit atau gangguan sistemik atau kondisi medis umum baik di otak maupun tempat lain

Gambaran umum • Gangguan fungsi kognitif

Seperti : daya ingat, daya pikir ( intelek) daya belajar, dsb.

• Gangguan sensorium ( pada delirium )Seperti : Gangguan kesadaran dan perhatian

• Adanya syndrome gangguan mental yang menonjol seperti : halusinasi, waham, gangguan emosi.

Page 125: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

125

Jenis- jenis DEMENSIAa.Sindrome akibat penyakit di otak yang

bersifat kronis dan progresif yang di tandai dengan gangguan fungsi luhur kortikal dari otak yang multiple

Contoh : Gangguan Daya ingat, daya pikir, orientasi, berhitung, berbahasa, daya belajar, daya nilai, berpikir abstrak, visuospasial dsb

b. Adanya BPSD ( behavioral and psychological symptoms of dementia ) seperti wandering, paranoid dsb, sehingga sangat mengganggu aktivitas dan hubungan social sehari-hari

b.Tidak ada gangguan kesadaran

c.Paling sedikit sudah 6 bulan

Page 126: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

126

Jenis-jenis Demensia

1.Demensia tipe Alzeimer

Ciri-ciri : Ada gejala demensia lengkap dimana onsetnya bertahap dengan kemunduran lambat dan onsetnya sulit ditentukan kapan dimulai.

Syaratnya tidak ada penyakit otak yang telah dipastikan seperti Neuro sifilis, perdarahan otak dsb.

2.Demensia tipe vaskuler

Ciri-ciri :Ada gejala demensia dimana gangguan fungsi kognitifnya tidak lengkap atau tidak merata. Misalnya hanya hilang daya ingat atau daya pikir tetapi daya nilai masih baik

Onset mendadak. Biasanya disertai gejala neurologist fokal seperti hemiparesis.

Page 127: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

127

DELIRIUM

Ciri-ciri :Gangguan sensorium dan perhatianSensorium : berkabut sampai komaPerhatian : 3 P Menurunnya kemampuan :

1. memusatkan,2. mempertahankan 3. mengalihkan

Gangguan kognitif secara umumGangguan persepsi : halusinasi optic dsb.Menurunnya daya ingat, daya pikir, abstrak, waham yang

bersifat sementara, inkoherensi ringan atau orientasi.Daya ingat jangka pendek dan segera terganggu tetapi daya

ingat jangka panjang baik

Page 128: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

128

Gangguan psikomotor :Hipo atau hiper aktivitasKagetanWaktu bereaksi lambat.

Gangguan siklus tidur bangun :InsomniaSiklus tidur terbalikMimpi burukGejala memburuk pada malam hari

Gangguan emosional :Depresi atau eforiaCemas atau takutApatis atau mudah marah.Onset cepat, hilang timbul dapat

sampai 6 bulan.Kelompok psikotik organicSeperti : Halusinasi organic , waham organic dsb.

Page 129: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

129

Catatan mengenai SOO :• Istilah SOO dalam PPDGJ- 1 : Suatu kumpulan

gejala gangguan mental akibat terganggunya fungsi / metabolisme otak, tanpa sebab atau etiologi yang jelas.

• SOO akut : ditandai oleh penurunan kesadaran. Misalnya Delirium (saja)

Page 130: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

130

SOO kronis : misalnya Demensia(saja)Istilah GMO pada PPDGJ-1 belum ada. • Akut dan kronisnya SOO ditentukan atas

reversibilitas gangguan. ( bukan waktu )

• Sedangkan menurut PPDGJ-2: Istilah SOO tetap sama. Tetapi muncul istilah GMO yaitu : sindrom mental / perilaku akibat gangguan/ metabolisme otak yang etiologinya jelas diketahui : misalnya ; Delirum oleh karena alcohol, Demensia oleh karena penyakit Alzeimer dsb.

• Dalam PPDGJ-3 SOO dan GMO menjadi satu istilah yaitu GMO yang dimasukkan dalam blok F0.

Page 131: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

131

F1GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBATPENGGUNAANZAT PSIKOAKTIF ( NAPZA )Dibedakan menjadi beberapa kondisi klinis sebagaiberikut :• Intoksikasi akut

Yaitu suatu kondisi peralihan timbul akibat penggunaan alcohol dan zat psikoaktif sehingga timbul gangguan mental ( kesadaran, kognitif, persepsi, afek dan perilaku ). Kalau berat berkait dengan dosis “OD” dengan berbagai komplikasi klinis (disebutkan jenis komplikasinya).Intoksikasi berkurang bila efek zat psikoaktif berkurang.

Page 132: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

132

Penggunaan yang merugikan• Pola penggunaan zat yang merugikan kesehatan• Belum ada syndrome ketergantungan

Page 133: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

133

Sindrome ketergantungan– Ketergantungan fisik :

• Toleransi : perlu dosis yang naik untuk dapat efek yang sama• With drawal ( putus zat, sakaw )

– Ketergantungan psikologis• Adiksi ( craving, sugest, nagih dsb )

– Sulit mengendalikan perilaku penggunaan zat– Mengabaikan minat lain– Tetap menggunakan walaupun tahu itu

membahayakan.

Page 134: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

134

Keadaan putus zat• Gejala Fisik : demam, flulike syndrome, berdebar-debar, pin

point pupil, cramp perut, kejang dsb• Gejala psikologis : anxietas, depresi, insomnia dsb.

Gangguan psikotikGejala psikotik setelah penggunaan zat psikoaktifMisalnya :Lir-skizofreniaPredominan wahamDepresiManik

Page 135: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

135

Sindrome amnestik• Gangguan daya ingat jangka pendek• Tidak ada gangguan daya ingat segera

Page 136: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

136

Jenis- jenis zat psikoaktifZat psikoaktif Opiad ( heroin, putaw )

– Intoksikasi• Penekanan susunan syaraf pusat ; sedasi, tenang, eforia• Konstipasi• Penekanan respirasi• Analgesia• Mual / muntah• Cadel• Hipotensi orthostatic• Bradikardia• Pin point pupil

Page 137: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

137

Putus Zat

• mengantuk• flulike.• Lakrimasi• Dilatasi pupil• Vasodilatasi• Insomnia• Suhu badan tinggi• Takikardia• Berkeringat• Sugest, craving, cemas, gelisah, iritabel

Atralgia, sakit dan kramp perut, tremor

Page 138: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

138

Penyalah gunaan amfetamin ( inex, sabu-sabu )MDMA = ECTASY, MDEA= EVA, MMDA DAN DOM

1. Intoksikasi

Bersifat stimulant• Peningkatan kesadaran• Insomnia• Mood meningkat• Percaya diri meningkat• Palpitasi, aritmia, takikardia hipertensi

Page 139: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

139

2.Keadaan putus zat• Fase awal : depresi, agitasi, anxietas dan craving diikuti

capek, insomnia, hiperfagia.• Fase pertengahan : menurunnya energi mental, keletihan,

anhedonia• Fase akhir : menghilangnya craving

– Psikotik– Gangguan mood– kecemasan– impotensi– gangguan tidur

Page 140: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

140

Komplikasi :• Serangan jantung, stroke, kejang,

penekanan pernapasan.

Page 141: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

141

F2KELOMPOK PSIKOTIK(SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL DAN GANGGUAN

WAHAM MENETAP SERTA PSIKOTIK AKUT )

Konsep Psikosa• Penghayatan akan Realitas terganggu ( Sense Of Reality

terganggu )

• Kemampuan menilai realitas terganggu ( RTA terganggu )

Page 142: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

142

SkizofreniaAdalah suatu syndrome psikotik yang ditandai oleh

penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran, afek yang tumpul, afek tidak wajar atau perilaku yang bizarre.

Konsep E Bleuler 4 A1.Gejala primer : Asosiasi pikiran terganggu, afek terganggu,

abulia (kemauan) terganggu, autisme.2. Gejala sekunder : Waham, halusinasi, katatonik.

Page 143: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

143

Kriteria diagnosis• Isi pikir yang extreme

– Isi pikir menggema ( echo)– Isi pikiran tertanam sesuatu ( insertion) atau isi pikir diambil

( withdrawal )– Siar pikir (broadcasting )

• Waham yang extreme– Waham dikontrol/ dikendalikan– Waham dipengaruhi ( influence )– Waham tidak berdaya ( passivity)– Waham persepsi : pengalaman inderawi tak wajar

Page 144: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

144

• Halusinasi dengar– Memerintah (commanding)– Diskusi satu dengan yang lain tentang dirinya

( comment)– Halusinasi dari bagian tubuh tertentu

• Waham bizarre• Atau dua dari gejala berikut :

– Halusinasi lain selain dengar– Assosiasi longgar, inkoherensi– Katatonik– Gejala negative

• Syarat minimal 1 bulan• Disfungsi social / disstres

Page 145: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

145

Dalam menulis diagnosis system multiaxial harus dicantumkan penjelasan penyakitnya sebagai berikut :

F2X. 0 Berkelanjutan• 1 Episodik dengan kemunduran progresif• 2 Episodik dengan kemunduran stabil• 3 Episodik berulang• 4 Remisi tak sempurna• 5 Remisi sempurna• 6 Lainnya• 7 Periode pengamatan kurang dari 1 tahun

Contoh : F21.0 = Skizofrenia hebefrenik, berkelanjutan

Page 146: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

146

Skizofrenia – DSM IV

A. Terdapat 2 atau lebih gejala ini selama 1 bulan :1.Waham2.Halusinasi3.Bicara disorganisasi4.Perilaku disorganisasi atau katatonik5.Gejala negatif : afek datar, alogia / avolition6. Boleh ada 1 gejala saja bila :

waham bizarHalusinasi berkomentarHalusinasi bercakap-cakap

Page 147: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

147

B. Disfungsi sosial atau pekerjaanC. Terus menerus selama 6 bulan

Page 148: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

148

JENIS-JENIS SKIZOFRENIADidasarkan atas gejala-gejala yang menonjol• Skizofrenia paranoid

Yang menonjol adalah waham dan atau halusinasi• Skizofrenia hebefrenik

Yang menonjol gangguan proses berpikir dan afek tumpul / tidak wajar.Usia 15 – 25 tahun

Page 149: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

149

• Skizofrenia katatonikYang menonjol gejala psikomotor yang extreme : seperti stupor, furor, negativisme, rigiditas, flexibilitas cerea, command automatisme.

• Depresi pasca SkizofreniaTelah menderita skizofrenia minimal 1 tahunKemudian timbul gejala depresi dan menonjol

• Skizofrenia residualPernah menderita skizofrenia minimal 1 tahun

• Kemudian timbul gejala sisa berupa gejala-gejala negative yang menonjol

Page 150: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

150

Skizofrenia simpleks• Ada gejala-gejala negative• Tetapi tidak pernah ada gejala psikotik yang

overt seperti halusinasi, waham atau lainnya yang jelas.

• Gelandangan psikotik

Page 151: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

151

• Gangguan SkizotipalAfek tak wajarPerilaku ganjil, aneh, eksentrikMagical thinkingCirkumstansial, metafora, overelaborat

• Gangguan Waham menetapSatu-satunya gejala berupa waham yang bersifat pribadiLebih dari 3 bulan.

Page 152: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

152

• Gangguan Psikotik Akut dan sementaraOnset akut kurang dari 2 mingguSyndrome beraneka ragam dan berubah cepat ( polimorfik )Adanya stressor yang jelas

Page 153: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

153

Jenis- jenis gangguan psikotik akutdan sementara :• Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa

gejala skizofreniaOnset akut kurang dari 2mingguBeberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah –ubahTidak ada gejala skizofrenia

Page 154: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

154

• Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofreniaSama dengan diatasAda gejala skizofrenia

• Gangguan psikotik Lir-skizofreniaSudah memenuhi syarat skizofreniaTapi kurang dari 1 bulanDalam DSM-IV disebut skizofreniform

Page 155: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

155

• Gangguan psikotik akut dengan predominan wahamOnset kurang dari 2 mingguDominan waham dan halusinasiTidak memenuhi kriteria skizofrenia atau polimorfik

• Gangguan Waham InduksiDua orang atau lebih mengalami system waham yang samaBila dipisahkan , orang dengan waham terinduksi akan hilang wahamnya.

Page 156: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

156

• Gangguan skizoafektifAda gejala skizofrenia dan gejala afektif bersama-sama timbul dalam waktu yang bersamaan.Ada 2 tipe

-1. Tipe manikAda gejala skizofrenia dengan syndrome

penyerta manik-2. Tipe depresif

Ada gejala skizofrenia dengan penyerta syndrome depresi.

Page 157: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

157

NEROSA

• Suatu konsep• Bukan diagnosa• Maldaptasi secara psikologis

terhadap diri dan lingkungan karena tidak terselesai kannya konflik intrapsikis yang tidak disadari (uncounscius) masa lalu .

• Timbul manifestasi gejala klinis gejala Nerotik

Page 158: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

158

PSIKODINAMIKA NEROSAKajian patogenesa secara psikologis

Reaksi yang abnormal dari individu untuk menghilangkan kecemasan akibat konflik yang tidak dapat diatasi

Kecemasan mengganggu ketenangan

Menghilangkan rasa tidak nyaman dgn cara

MOTMPE konversiperubahan perilaku

Transfer ke tubuh

Page 159: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

159

Manifestasi neurosis :

1.Ekspresi cemas– Gelisah– Khawatir– Takut– Iritabilitas– hiperarrousal– Gangguan konsentrasi

2.Ekspresi depresif (dimasukkan kedalam ggn.mood)– Murung– Pesimis– Putus asa– Hilang minat– Rasa bersalah/dosa– Rasa hampa

Page 160: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

160

– Ggn.Pseudo kognitif– Rendah diri

3.Keluhan somatik• Ggn makan• Ggn berat badan• Ggn sex• Ggn GI tract• Ggn tidur• Letih lesu• Kel otonom• Neurasthenia• Kel kardiovaskular• Kel fisik lain

Page 161: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

161

4.Komorbiditas Neurosis• Cardiovaskular• Neurologik• Imuno endokrinologi• Neoplasma dan penyakit

degeneratif• Intoksikasi zat/NAPZA• Disfungsi ereksi

Page 162: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

162

• Psikosomatik : kecemasan disalurkan pada organ yg disarafi saraf vege tatif, sesuai persarapan

• Obsesi-Kompulsi :represi, isolasi, undoing, reaksi formasi

• Fobi : represi, salah pindah, simbolisasi

Page 163: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

163

NEROSA HISTERIKAFungsi badaniah atau mental hilang tanpa dikehendaki, gejala hilang –timbul terutama bila menghadapi keadaan yang menimbulkan emosi yg hebat dan

mempunyai arti simbolik konflik

• Reaksi Konversi :represi, isolasi terjadi reaksi disosiasidisalurkan ke organ somatomotorik dan somatosensorik, tdk sesuai persarafan

Gejala dengan kesan gangguan neurologis : Paralise,afonia, kejang, akinesia Somatomotorik

Buta, Tuli, parestesia Somatosensorik

Page 164: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

164

GEJALA DENGAN KESAN GANGGUAN OTONOMIK : MUNTAH, MUAL

Gejala dengan kesan gangguan endokrin : Pseudocyesis

Primary gain :- mempertahankan agar konflik internal tetap diluar kesadaran cemas hilang- Pertengkarankonflikmarahafonia atau lumpuh- Melihat peristiwa traumatikkonflik denial buta- Takut hamil atau sangat ingin hamilkonflik pseudocyesis-Perasaan jijik atau benci konflik muntah

Page 165: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

165

SECONDARY GAINMendapatkan keuntungan atau kompensasi- Lumpuh : menghindari tugas- Buta : agar dilayani- Impotensi : untuk menghindari istri yang jahat

• Reaksi DISOSIASICemas hebat mengakibatkan fungsi kepribadian terpisah sehingga unsur-unsur kepribadian yang terintegrasi bekerja sendiri-sendiri

Page 166: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

166

F3 Kelompok Gangguan Mood atau Afek

Emosi : Kompleks perasaan yang melibatkan komponen psikis, pikiran dan perilaku yang berkaitan dengan mood dan afek.

Afek : Ekspresi emosi yang tampak ( diobervasi ) sesaat.

Mood : Emosi yang meresap dalam diri dan di pertahankan.

Dalam kelompok ini juga terdapat kasus dengan gejala psikotik, sehingga pemisahan kelompok psikotik dan non psikotik tidak kaku.

Gangguan mood/afek : bisa menurun (depresi) atau meningkat (manik).

Page 167: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

167

Gangguan afektif (mood) dibedakan menurut :

1.Episode tunggal atau multiple2.Tingkat keparahan• a.Mania : dengan gejala psikotik

atau tidak• b.Depresi : ringan,sedang dan

berat3.Dengan atau tanpa gejala

somatik

Page 168: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

168

GANGGUAN MANIKTrias sindrome manik :• 1.Afek/mood meningkat

(elasi,ephoria, grandiosity)• 2.Peningkatan aktifitas fisik

(psikomotorik meningkat)• 3.Peningkatan aktifitas mental

(logorea,flight of ideas)

Page 169: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

169

Episode manik

• 1.Hipomania : derajatnya lebih ringan daripada mania

• 2.Mania tanpa gejala psikotik-minimal 1 minggu -energi meningkat : aktivitasmeningkat,percepatan dan kebanyakan bicara,tidur kurang,ide

kebesaran dan optimis - Tanpa gejala psikotik

Page 170: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

170

Mania dengan gejala psikotik- Ada gejala mania- Gejala

waham,irritabilitas,halusinasi yang sesuai dengan afek

Page 171: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

171

Gangguan afektif bipolar - minimal 2 episode berulang - antara 2 episode pernah sembuh sempurna

a.Gangguan afekif Bipolar episode kini hipomanik

- pernah ada episode afektif sebelumnya (baik manik,depresif,campuran atau hipomanik sendiri)

- saat ini episode hipomanik

b.Gangguan afektif bipolar episode kini manik tanpa gejala psikotik.

- saat ini ada episode manik tanpa waham atau halusinasi

- sebelumnya pernah menderita episode afektif sebelumnya.

Page 172: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

172

Gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan gejala psikotik.

- episode saat ini ada manik dengan waham atau halusinasi.

d.Gangguan afektif bipolar episode kini depresi ringan atau sedang.

e.Gangguan afektif bipolar episode kini depresi berat tanpa gejala psikotik.

Page 173: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

173

• f.Gangguan afektif bipolar episode kini depresi berat dengan gejala psikotik.

• g.Gangguan afektif bipolar episode kini campuran

- adanya episode saat ini : gejala campuran : manik,hipomanik dan depresif.

Page 174: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

174

BIPOLAR

• GGN. MOOD = EMOSI YG MERESAP• 2 KUTUB MOOD YG BERTOLAK

BELAKANG• ISTILAH DLM DSM-IV DIBAGI

BIPOLAR I DAN BIPOLAR II• PPDGJ III GANGGUAN AFEKTIF

BIPOLAR

Page 175: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

175

EPIDEMIOLOGI

• DEPRESI BERAT PREV SEUMUR HIDUP =15 %

• BIPOLAR I =2 % LBH TINGGI DARI SKIZOFRENIA

BIPOLAR I• ONSET USIA RATA2 = 30 THN• ONSET DEPRESI = 40 TAHUN

Page 176: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

176

Page 177: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

177

Page 178: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

178

ETIOLOGI• DOPAMIN• SEROTONIN• NOREPINEPRIN• NT ASAM AMINO

GABA = INHIBITORGLUTAMAT = EXITE

• FENOMENA KINDLING PEMBANGKITAN PRS ELEKTROFISIOLOGIS SUBTRESHOLD BERULANG SISTEM LIMBIK

Page 179: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

179

PSIKODINAMIKA

• MELANIE KLEIN = KEGAGALAN MASA KANAK UNTUK MENDAPATKAN INTROJEKSI MENCINTAI DLM RANGKA MELEPASKAN DIRI DARI LOVE OBJECT

MANIA : MEK DEFENSIF UTK MENGIDEALKAN ORG LAIN, MENYANGKAL ADANYA AGRESI THD ORG LAIN “SAYA SEPERTI DIA YG HEBAT”

MENGEMBALIKAN LOVE OBJECT YG HILANG GRANDIOSITY

Page 180: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

180

BIPOLAR I

• EPISODE MANIK TUNGGAL : DGN GJL PSIKOTIK ATAU TANPA PSIKOTIK

• EPISODE KINI HIPOMANIK• EPISODE KINI MANIK : DGN GJL

PSIKOTIK ATAU TANPA PSIKOTIK• EPISODE KINI DEPRESI : DGN GJL

PSIKOTIK ATAU TANPA PSIKOTIK• EPISODE KINI CAMPURAN

Page 181: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

181

EPISODE MANIK

• MOOD MENINGGI, IRITABLE SCR PERSISTEN MINIMAL 1 MINGGU

• DISERTAI MIN 3 Gx SBB :HARGA DIRI MELAMBUNG / BESARKBTHN TIDUR MENURUNBANYAK BICARAFLIGHT OF IDEASMDH BERALIH PERHATIANAGITASI / PENINGKATAN AKTIVITASBERLEBIHAN DLM AKTIVITAS YG MENYENANGKAN : BELANJA, INVESTASI BODOH, SEX BEBAS DLLDISFUNGSI SOSIALBKN AKIBAT ZAT

Page 182: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

182

Gambaran Umum• Pasien mania tampak eksitasi, banyak

bicara, kadang-kadang tampak lucu, dan sering hiperaktif. Pada saat mengalami psikotik dan disorganisasi, membutuhkan pengikatan fisik dan suntikan obat sedatif intra muskular

• Mood, Afek, dan perasaan– Pasien mania menunjukkan

euforia, tetapi bisa sangat mudah tersinggung, terutama apabila tampak mania dalam beberapa waktu

– Ambang batas frustasinya rendah, dapat mengarah pada perasaan marah dan hostilitas, mengancam

– Secara emosional labil , berubah dari tertawa kemudian tersinggung kemudian depresi adalam waktu atau jam

Page 183: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

183

HIPO MANIK

• GEJALA LEBIH RINGAN• LAMA MOOD MENINGGI = 4 HARI

Page 184: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

184

EPISODE DEPRESI BERAT

• MINIMAL 2 MINGGU• MINIMAL MEMUAT MOOD

TERDEPRESI ATAU HILANG MINAT / RASA SENANG

Page 185: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

185

MINIMAL 5 GEJALA BERIKUT• MOOD TERDEPRESI SEPANJANG HARI• HILANG MINAT / RASA SENANG• BB MENURUN MIN 5%• GANGGUAN TIDUR SETIAP HARI• AGITASI/ RETARDASI MOTORIK• HILANG ENERGI DIRI• MERASA BERSALAH / TDK BERGUNA• GANGGUAN BERPIKIR : MEMUTUSKAN,

KONSENTRASI• BERPIKIR TTG MATI / IDE BUNUH DIRI• DISFUNGSI SOSIAL• BUKAN KRN ZAT

Page 186: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

186

MODUS DEPRESI BERAT

Page 187: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

187

BIPOLAR II

=EPISODE DEPRESI BERAT REKURENS DGN HIPOMANIA

• ADANYA 1 ATAU LEBIH RWYT EPISD DEPRESI BERAT

• ADANYA MIN 1 EPSD HIPOMANIK

SIKLOTIM : BENTUK RINGAN DARI BIPOLAR II

DISTIMIA : DEPRESI RINGAN KRONIS

Page 188: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

188

DD SKIZOFRENIA-AFEKTIF (SKIZO AFEKTIF)

• sulit untuk membedakan episode manik dengan skizofrenia

• Keceriaan, elasi, dan mood yang meningkat biasanya terdapat pada episode manik daripada skizofrenia

• Kombinasi dengan mood mania, pembicaraan yang cepat, hiperaktifitas, hampir pasti mengarah pada diagnosa episode mania

• Onset episode mania biasanya cepat, dan diamati sebagai perubahan yang dapat diperhatikan dari perilaku pasien sebelumnya

• Setengah dari seluruh pasien bipolar I mempunyai riwayat keluarga dengan gangguan mood

• Gejala manik dari orang yang berasal dari kelompok minor (hispanik dan kulit hitam) sering salah diagnosa dengan skizofrenia

Page 189: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

189

Contoh Dx. Bipolar I episode kini manik dgn gejala Psikotik

• Memenuhi syarat manik • Disertai gejala psikotik yg bersifat singkat atau

sementara• Tdk penuhi Gx khas skizofrenia

Catatan : PPDGJ-IIIGangguan afektif bipolar episode kini manik dgn gejala

psikotik

Page 190: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

190

2. Dx. Bipolar I episode kini depresi berat dg gejala psikotik

• Waham sejalan mood : “dunia hancur..” ..tdk berdaya.., bersalah

• Tdk sejalan ; ..kejaran, waham kontrol

• Tdk penuhi Gx khas Skizofrenia

Page 191: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

191

3.Dx. Skizoafektif

• PENUHI SYARAT SKIZOFRENIA• ONSET MUNCUL BERSAMA-SAMA

DG GANGGUAN MOOD

CONTOH PENULISAN DX ;BIPOLAR I EPISODE KINI MANIK

DGNGEJALA PSIKOTIK

DD. SKIZOAFEKTIF

Page 192: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

192

• Siklotimik sering didiagnosa secara retrospektif pada bipolar I, tidak diidentifikasikan adanya gangguan kepribadian yang berhubungan dengan bipolar I

• Bipolar I biasanya dimulai dengan depresi (75% wanita, 67% laki-laki) dan gangguan yang terjadi berulang

• Banyak pasien mengalami episode manik dan depresif, 10-20% mengalami hanya episode manik saja

• Episode manik biasanya mempunyai onset yang cepat (jam atau hari) dan bisa lebih dari beberapa minggu

PERJALANAN PENYAKIT

Page 193: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

193

• Mania yang tidak diobati berlangsung selama 3 bulan, sehingga klinisi tidak boleh menghentikan obat sebelum masa itu.

• 90 % yang mengalami episode manik tunggal, biasanya akan mendapatkan gx yang lain

• Ketika gangguannya memberat, waktu antara episode menjadi berkurang

• Setelah 5 episode, waktu antar episode menjadi stabil, yaitu 6-9 bulan

• 5-15% pasien dengan gangguan bipolar mempunyai 4 atau lebih episode per tahun dan dapat diklasifikasikan sebagai rapid cyclers

• Gangguan bipolar I pada anak dan orangtua.

• Insiden bipolar I pada anak adalah 1 % dan dapat terjadi pada usia 8 tahun

• Biasanya salah diagnosa dengan skizofrenia atau gangguan perilaku menentang

Page 194: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

194

PROGNOSIS• Bipolar I dengan onset dini mempunyai

prognosa buruk

• Gejala manik sering pada orang tua, walaupun penyebabnya luas, termasuk kondisi medis nonpsikiatrik, dementia, delirium, bipolar I

• Data tentang bipolar I yang sebenarnya terjadi pada orang tua, masih jarangPasien bipolar I prognosisnya lebih buruk dibandingkan dengan gangguan depresi mayor

• 40-50% pasien bipolar I mungkin mengalami episode manik dalam 2 tahun pertama

• Walaupun lithium profilaksis memperbaiki perjalanan penyakit dan prognosa biplar I, hanya 50-60% pasien yang dapat mengendalikan gejala mereka dengan litium

Page 195: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

195

• Sebuah studi dimana dalam 4 tahun pasien bipolar I diikuti, disimpulkan bahwa status pekerjaan yang buruk, ketergantungan alkohol, gejala psikotik, depresi, gejala depresi interepisode, dan laki-laki memberikan prognosa yang buruk

• Durasi episode manik yang pendek, sedikit pikiran bunuh diri, problem medis dan psikiatrik yang sedikit → prognosa baik

• 7 % pasien bipolar I tidak mengalami kekambuhan

• 45% mempunyai lebih dari satu episode

• 40% menjadi kronik• Episode manik antara 2 – 30 episode,

rata-ratanya sekitar 9 episode

Page 196: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

196

• Follow up jangka panjang : 15 % pasien bipolar I menjadi baik, 45% mengalami kekambuhan, 30% remisi sebagian, dan 10 % kronis

• 1/3 dari seluruh pasien mengalami gejala yang kronik dan penurunan fungsi sosial

Page 197: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

197

TERAPI

• PSIKOTERAPI : CBT, INTERPERSONAL, KELUARGA

• MOOD STABILIZER LINI I : LITIUM, ANTI EPILEPSI CBZ ,VALPRAOC, DAN TERBARU TOPIRAMAT( TOPAMAX®)

• ANTI DEPRESANT HANYA PD FASE DEPRESI

• LINI II : KLONAZEPAM,VERAPAMIL (HAMBAT SAL CA), CLONIDIN, ANTI PSIKOTIK

Page 198: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

198

MANAGEMENT

• PADA AKUT MANIA ( REF) :HALDOL 5MG TIAP 2 -4 JAMKLONAZEPAM 1MG 4 – 6 KALILORAZEPAM 2 MG 4 – 6 KALI

• JANGKA PANJANG : MOOD STABILIZER• LAIN : ECT

Page 199: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

199

TOPAMAX®(TOPIRAMAT)

• POTENSIASI GABA• ANTAGONIS GLUTAMAT• BLOKADE SAL Na DAN Ca• INHIBISI CA

Page 200: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

200

Efek Samping Topamax bersifat sementara dan dapat

ditoleransi• Efek samping paling sering

dilaporkan: CNS related, tingkat ringan sampai sedang– Ataxia - Fatigue– impaired concentration -

Paresthesia– confusion -

Somnolence– dizziness

• Efek samping lebih sering pada dosis tinggi (600-1000 mg/hari) daripada dosis target (200-400 mg/hari)

• Titrasi cepat lebih sering menyebabkan efek samping

Shorvon SD. Epilepsia, 1996

Page 201: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

201

Efek Samping Topamax dapat dimanage

Efek samping klinis lain:Nephrolithiasis:

– 1.5% dari 1,200 orang dewasa, sama dengan acetazolamide

– Sebagian besar kasus akan hilang sendiri dengan keluarnya batu ginjal secara spontan

Turun berat badan: Ringan, tergantung dosis– Terobservasi pada 3 bulan pertama

terapi TPM, puncaknya setelah 12-15 bulan

– Reversible parsial setelah terapi jangka panjang

Paresthesia

Shorvon, Epilepsia, 1996; Wasserstein, Epilepsia, 1995

Page 202: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

202

Topiramate menurunkan berat badan pasien obesitas

• Lebih dari 50% wanita yang menggunakan asam valproate mengalami kenaikan berat badan 8.8kg setelah 1.5 tahun1

1. El-Khatib et al. Seizure 2007;16:226-232 2. Guerrini et al. Seizure 2005;14:371-380

Penurunan berat badan setelah 7 bulan2

BMI Category Rata-rata perubahan berat badan dibandingkan baseline

<25kg/m2 Normal -1.9 kg

25-30kg/m2

Overweight

-2.6 kg

>30kg/m2

Obesitas

-4.7 kg

TOPAMAX : dikaitkan dengan penurunan berat badan signifikan dibandingkan baseline

(p<0.001)

Page 203: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

203

Acuan Pemakaian Topiramate

( ACUAN EPILEPSI)Indikasi (Usia > 2 tahun)1. Monoterapi pada pasien yang baru

terdiagnosa epilepsi, atau untuk konversi ke monoterapi pada pasien epilepsi.

2. Terapi adjunctive pada pasien dengan kejang parsial atau kejang umum primer

3. Terapi adjunctive untuk kejang pada Lennox Gastaut Syndrome

4. Prophylaxis migraine

Topamax Prescribing Information

Page 204: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

204

Dosis pada Orang Dewasa

25mg

25mg

25mg

50 mg

25mg

50 mg

50 mg

Target Dosis Awal:Monoterapi: 100mg/hariTerapi Add on : 200mg/hari

Week 1 Week 2 Week 3 Week 4

50 mg

50 mg

Dapat ditingkatkan sampai 200-500mg/hari

Topamax Prescribing Information

Page 205: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

205

Cara Switching

25mg

50 mg

Dosis Rata2 : 150mg/day (Dewasa)

W1

25mg

25mg

25mg

50 mg

W2 W3 W4

50 mg

75 mg

50 mg

75 mg

75 mg

W5 W6- W8

75 mg

75 mg

CBZ 800mg / OXC 1200mg)

W9- W11

CBZ 600mg / OXC 900mg

CBZ 400 mg / OXC 600mg

CBZ 200 mg / OXC 300mg

W11- W13

W13- W15

Kowalik A et al. Acta Neurol Scand 2008;117:159-166

Page 206: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

207

Gangguan Depresi

Psikodinamis : loss of love object 1.Gejala utama : trias gejala depresi ( mood

menurun, hilang minat / rasa senang , energi diri yang menurun )

2.Gejala tambahan :a.konsentrasi dan perhatian berkurangb.harga diri dan kepercayaan diri

berkurang c.perasaan bersalah dan tidak bergunad.masa depan suram dan pesimise.ide bunuh dirif.gangguan tidurg.nafsu makan berkurang

3.Minimal 2 minggu

Page 207: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

208

• A.Episode depresi ringan- satu episode (pertama kali)- sekurangnya ada 2 dari 3 trias gejala- ada minimal 2 gejala tambahan- sebutkan ada tidaknya gejala somatik

• B. Episode depresi sedang- satu episode (pertama kali)- minimal ada 2 dari 3 trias gejala- ada minimal 3 gejala tambahan-sebutkan ada tidaknya gejala somatik

Page 208: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

209

C.Episode depresif berat tanpa gejala psikotik- Trias gejala harus lengkap- minimal 4 gejala tambahan- tidak ada gejala psikotik

D. Episode depresi berat dengan gejala psikotik- trias gejala harus lengkap- minimal ada 4 gejala tambahan- ada waham,halusinasi atau stupor depresif

Page 209: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

210

E.Gangguan Depresi Berulang• Syarat:

– episode rata – rata 6 bulan– antara episode ada pemulihan

sempurna– minimal pernah 2 episode (masing –

masing minimal selama 2 minggu)

Page 210: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

211

• Gangguan depresi berulang episode kini ringan

– minimal pernah 2 episode (masing – masing minimal 2 minggu)

– episode saat ini depresi ringan– sebutkan ada tidaknya gejala somatik

• Gangguan depresi berulang episode kini sedang

– episode kini depresi sedang– sebutkan ada tidaknya gejala somatik

Page 211: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

212

• Gangguan depresi berulang episode kini berat tanpa gejala psikotik.

– episode kini berat tanpa gejala – gejala psikotik

• Gangguan depresi berulang episode kini berat dengan gejala psikotik

– episode kini depresi berat dengan gejala – gejala psikotik

• Gangguan depresi berulang kini remisi

– tanpa ada gejala depresi yang memenuhi kriteria

Page 212: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

213

F.Gangguan Suasana Perasaan (mood) Menetap

• Siklotimia– adanya periodik gejala depresi ringan dan

hipomania ringan– tidak memenuhi kriteria gangguan

depresi atau manik• Distimia

– afek depresi yang berlangsung lama lebih dari 2 tahun

– Tidak memenuhi kriteria gangguan depresi atau manik

Page 213: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

214

F4Kelompok Cemas(Gangguan Neurotik,Somatoform ,

Gangguan terkait Stress serta Dissosiasi )

Konsep Neurosis Freud• Adanya konflik intra psikis ( bawah sadar )

masa lalu yang tidak terselesaikan dengan baik yang menimbulkan maladaptasi terhadap diri dan lingkungan.

Page 214: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

215

ANXIETAS (=Cemas)Trias Gejala1.Kecemasan/kekhawatiran

irrasional2.Hiperaktivitas otonomik3.Ketegangan motorik

Page 215: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

216

1.Anxietas FobikDefinisi :Gangguan neurotik yang dicirikan oleh

ketakutan berlebihan dan irrasional terhadap obyek atau situasi tertentu yang menyebabkan seseorang bereaksi menghindar.

Trias gejala fobia :1.Ketakutan irrasional2.Adanya obyek fobic atau situasi fobic3.Perilaku penghindaran

Page 216: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

217

Jenis anxietas fobia :a.Fobia khas : Takut

darah,kucing,sperma,ketinggian,dsbb.Fobia sosial : Takut akan pusat

perhatianc.Agora fobia : takut akan tempat

terbuka atau situasi mengancam rasa aman

Penatalaksanaana.Psikologik : terapi behavioral (terapi

Perilaku)b.Farmaka : anti anxietas

(Clobazam),anti depresan (SSRI,MAOI)

Page 217: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

218

2.Gangguan Anxietas (cemas)A.Gangguan PanikDefinisi ; kondisi gangguan neurotic yang

dicirikan oleh serangan – serangan kecemasan bersifat katastrofik (panic),episode singkat,berulang,tanpa faktor pencetus yang jelas.

Trias panik gejala :1.Serangan kecemasan yang hebat2.Berulang dan episode singkat ( ada awal

dan ada akhir )3.Tanpa faktor pencetus yang jelas

(unpredictable)

Page 218: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

219

Manifestasi klinis :-Ketakutan yang hebat (takut mati,takut

gila,takut serangan jantung)-Serangan seolah mengenai organ vital

seperti jantung sehingga segera mencari pertolongan

-Diikuti dengan kondisi cemas antisipasi-Disertai dengan agorafobia atau tidak

Penatalaksanaana.Psikologik-Psikoterapi supportif-Terapi perilaku-Relaksasi-Hipnoterapib.Farmakologik-Anti cemas (alprazolam)-Anti depresan (SSRI,Imipramin)

Page 219: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

220

Gangguan Cemas Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder = GAD)

Definisi : Kondisi gangguan neurotik yang dicirikan oleh kekuatiran berlebihan dan tidak realistik terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari – hari.

Trias gejala :1.Kecemasan kadang – kadang disertai afek depresi2.Ketegangan motorik dan hiperaktifitas otonom3.Keluhan somatik kronis4.Lama 6 bulan atau lebih (DSM-IV) , menurut PPDGJ-3

beberapa minggu atau lebih.

Penatalaksanaana.Psikologik-Terapi kognitif-Psikologi supportifb.Farmakologik-Anti anxietas (Clobazam)-SSRI

Page 220: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

221

3.Ganguan Obsesi – KompulsiDefinisi : Kondisi gangguan neurotik yang

dicirikan oleh pikiran obsesif yaitu : dorongan Yang intrusive ( tidak dapat ditahan ) berupa gagasan (ide),bayangan pikiran,atau impuls yang timbul berulang – ulang dalam bentuk yang sama.Atau tindakan konvulsif yaitu : perilaku stereotipik,berulang tanpa tujuan yang jelas.

Trias Obsesif - Konvulsif1.Gagasan obsesif yang sangat mengganggu2.Perilaku konvulsif (cuci tangan berulang –

ulang) atau ritualistik.3.Afek depresif

Page 221: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

222

4.Gangguan SomatoformDefinisi : Gangguan yang dicirikan

keluhan – keluhan gejala fisik berulang dengan permintaan pemeriksaan medik ( doctor shopping ) walaupun tidak ada bukti adanya kelainan atau penyakit fisik.Pasien sering menghindari diskusi kemungkinan yang terkait dengan kehidupannya.

Page 222: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

223

A.Gangguan SomatisasiDefinisi : Kondisi gangguan neurotik yang

dicirikan oleh keluhan – keluhan somatik (badaniah) yang banyak (multiple),berulang dan tidak konsisten

Trias gejala :1.Keluhan somatik,banyak organ2.Keluhan berpindah – pindah dan tidak

berespons baik terhadap pengobatan3.Dokter shooping 4. Onset pertama kali usia kurang dari 30

tahun ( menurut DSM-IV)

Page 223: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

224

B.Gangguan hipokondrik

Definisi : Gangguan neurotik yang dicirikan adanya keyakinan yang menetap terhadap suatu penyakit serius yang melandasi keluhan – keluhan fisik,padahal tidak ada bukti adanya kelainan atau penyakit fisik.

Trias gejala : 1.Keyakinan adanya suatu penyakit2.Minta pemeriksaan dokter berulang –

ulang3.Tidak ada bukti adanya kelainan

Page 224: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

225

5.Gangguan Terhadap Stress Berat dan Gangguan PenyesuaianDefinisi : Gangguan neurotik yang timbul setelah terpapar

dengan suatu kejadian traumatik atau perubahan penting dalam kehidupan.

Jenis – jenisnya :A.Post Traumatic Stress Dissorder (PTSD)Setelah terpapar dengan kejadian traumatik maka timbul :Trias gejala :1.Re – experienced (pengalaman kembali)2.Avoidance (penghindaran)3.Hyper arousal (peningkatan kesadaran)B.Reaksi Stress AkutSama dengan PTSD tetapi timbulnya lebih cepat dan adanya

gejala tambahan berupa gejala dissosiatif (kaku),acuh dengan lingkungan,depersonalisasi,amnesia dissosiatif

Page 225: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

226

C.Gangguan PenyesuaianDefinisi : Gangguan neurotik yang dicirikan oleh karena adanya

faktor perubahan dalam kehidupan.yang secara klinis tidak berat atau parah.

Trias gejala:1.Ada stressor (perubahan kehidupan)2.Timbul afek depresi dan atau cemas3.Timbul dalam waktu 1 bulan dan sembuh dalam waktu 6 bulan

(kecuali karena afek depresi berkepanjangan)

Page 226: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

227

Gangguan Dissosiatif / KonversiDefinisi : gangguan neurotik yang

dicirikan adanya kehilangan (sebagian atau keseluruhan ) dari integritas diri, tetapi tidak ada bukti gangguan fisik / organik.

Page 227: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

228

• Jenis-jenisnya :• A.Amnesia Dissosiatif• Definisi : Hilangnya daya ingat terutama

kejadian penting yang baru terjadi tetapi tidak ada gangguan organik

• B.Fugue Dissosiatif• Definisi : Adanya amnesia dissosiatif

ditambah melakukan pengembaraan (vagabond )

• C.Stupor Dissosiatif• Definisi : Berkurangnya gerakan – gerakan

volunter dan respon normal terhadap rengsangan luar.

• Trias gejala:• 1.Adanya stupor• 2.Tidak ada gejala fisik• 3.Adanya kesadaran yang baik

Page 228: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

229

D.Gangguan Trans dan KesurupanTrance : Kehilangan sementara aspek

penghayatan akan identitas diri dan kesadaran terhadap lingkungan, diluar kemauannya dan bukan merupakan aktivitas biasa.

Kesurupan (possesion trance) : Keadaan trance ditambah seseorang berperilaku seakan – akan dikuasai oleh kepribadian lain.

Page 229: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

230

E.Gangguan Motorik DissosiatifDefinisi : ketidakmampuan untuk

mengendalikan seluruh atau sebagian anggota gerak.

F.Konvulsi Dissosiatif (Pseudo Seizures)Definisi : mirip kejang epileptik tetapi jarang

gigit lidah dan kesadaran masih baik.

G.Anestesia dan Kehilangan Sensorik Dissosiatif

Definisi : Bukan menggambarkan kondisi klinis sebenarnya.

H.Syndroma Ganser = jawaban kira – kiraI.Gangguan Kepribadian Multiple =

Kepribadian yang berubah –ubah.

Page 230: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

231

BEDA KEJANG EPILEPSI DAN KONVERSI

EPILEPSI KONVERSI• LAMA :2 menit 5-15 menit/ lama• TEMPAT :sembarang ada orang lain• KESADARAN :terganggu masih bicara• REFLEK PATOLOGIS :+ -• REFLEK CAHAYA :- +• EXTREMITAS :ekstensi flexi/ genggam• INCONTINENSIA :+ -• MULUT BERBUIH :+ -• MATA MEMBELIAK :+ -• LIDAH TERGIGIT :+ -• SIFAT KEJANG :tonik,klonik tak teratur• KESADARAN :menurun normal• AMNESIA :+ parsial• PENYEBAB :organik stressor psikologis• PENGOBATAN :dilantin psikoterapi

Page 231: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

232

Histeria Kelompok

Klinis : Respon emosional berupa teriakan panic,agitasi,dramatikal,

Psikodinamika :-Suatu kelompok mengalami tekanan yang

berat-Sejumlah kecil kelompok sebagai pencetus

gejala diikuti anggota yang lain-Biasanya latar belakang budaya sama

Penatalaksanaan-Kelompok pencetus dipisah-Berikan jaminan bahwa problemnya dapat

diatasi-Dapat melibatkan tokoh masyarakat

Page 232: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

233

F5Sindrom perilaku yang berhubungan dengangangguan fisiologi dan faktor fisikDulu sering disebut psikosomatik /

psikofisiologisJenis-jenisnya ;

Gangguan makan1.Anoreksia Nervosa- Mengurangi berat badan dengan sengaja- Merangsang muntah- Memakai pencahar- Ketakutan gemuk patologi2.Bulimia Nervosa- Ketagihan (craving) makan- Ketakutan gemuk patologi : merangsang

muntah, dsb.

Page 233: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

234

3.Makan berlebihan yang berhubungan dengan gangguan psikologi

Reaksi obesitas

4.Muntah Psikologis

- Hiperemis Gravidarum

Page 234: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

235

Gangguan Tidur (non organic)Ada 2 kelompok :1.Dyssomnia

Gangguan tidur primer dalam hal: jumlah tidur, kwalitas tidur atau waktu tidur.

Jenis-jenisnya :

a.Insomnia- Kesulitan masuk tidur / mempertahankan tidur atau kwalitas tidur buruk.- Preokupasi : tidak bisa tidur- Tidak puas tidur- Minimal 3 X dalam seminggu dalam 1 bulan

Page 235: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

236

2. PARASOMNIA

Peristiwa episodic abnormal yang terjadi selama tidur

Jenis-jenisnya :

a.Somnambulisme (Sleepwalking)- Terbangun dari tempat tidur dan berjalan-

jalan (tanpa disadari)- Tidak ingat yang terjadi- Sulit dibangunkan- Biasanya 1/3 awal dari waktu tidur

Page 236: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

237

b.Night Terrors (Terror tidur)

Jawa : Ketindihan, Bali : Geleh- Terbangun,. Teriak-teriak, panic, cemas,

tubuh bergetar, hiperaktivitas otonomik- 1-10 menit, biasanya 1/3 awal tidur- Kebingungan setelah dibangunkan- Tidak ingat kejadianc.Nightmares (mimpi buruk)- Terbangun dari tidur malam/siang karena

mimpi yang menakutkan- Dapat mengingat mimpinya

Page 237: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

238

Disfungsi SeksualGangguan dimana seseorang tidak mampu

berperan dalamhubungan seksual yang diharapkan,

gangguan tersebutdapat berupa :

1. Kekurangan minat ( Desire )2. Kekurang Nikmatan3. Gagal dalam respon fisiologik dari

genital» Gagal ereksi atau lubrikasi» Gagal orgasme / lama

Page 238: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

239

Jenis-jenisnya ;

a.Hilangnya ( berkurangnya ) nafsu sexContoh ; FrigiditasTetapi tidak menyingkirkan kenikmatan kalau sedang melakukan hubungan sex

b.Kurangnya kenikmatan sexualPenolakan sex ( sex aversion )

Ada perasaaan negatif tentang sexKurang kenikmatan sexual

Bisa mengalami orgasme tetapi tidak nikmat….nah…lo…

Page 239: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

240

c.Kegagalan dari respon genital:Tidak bisa ereksi (impotensi)Pada wanita : kering

d.Disfungsi orgasme:Tidak terjadi atau lambatEjakulasi dini:

Tidak mampu mengendalikan ejakulasi

e.Vaginismus:Spasme otot-otot vagina

f.Disparenia:Nyeri pada saat hubungan seksual

g.Dorongan sex yang berlebihan :Laki-laki: SatiriasisWanita : Nimfomania

Page 240: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

241

Gangguan mental dan perilaku yang berhubungan dengan masa nifas

Gangguan mental berhubungan dengan masa nifas tidak lebih dari 6 minggu pasca partus.

Jeni-jenisnya :a.Post partum Depressionb.Psikosis masa nifas ( psikosis

puerperalis)

Page 241: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

242

Faktor psikologik dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit.

Gambaran utama :Terdapat suatu gangguan fisik yang timbul

atau kambuh berkaitan erat dengan factor psikologik. Dahulu disebut gangguan psikosomatik.

Contoh :Asma bronchialTukak lambungColitis ulcerativeColitis mucusUrtikariaDermatitis excemaPenyalah gunaan zat yang tidak

menyebabakan ketergantungan : antasida, jamu, vitamin.

Page 242: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

243

F6GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU

MASADEWASABatasanKondisi klinis yang bermakna dan pola

perilaku yang cenderung menetap.

Ciri kepribadian atau gambaran kepribadian khas :

Expresi pola hidup yang khas dari seseorang.Pola-pola cara berhubungan dari cara pikir

tentang diri dan lingkungan yang khas.Pola perilaku/psikologis yang belum

memenuhi criteria gangguan kepribadianMisalnya : ciri kepribadian histrionic , dsb.

Page 243: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

244

Gangguan Kepribadian Khas

• Definisi: Ciri kepribadian seorang dewasa ( 18 tahun keatas ) yang tidak fleksibel

• Sulit menyesuaikan diri dalam lingkungan hidupnya,

• Mengakibatkan hendaya dalam fungsi sosial atau pekerjaan

• Menimbulkan penderitaan subyektif bagi dirinya.

Page 244: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

245

Kepribadian dikelompokkan dalam 3 Cluster :

• Cluster A ( Kelompok Aneh )– Kepribadian schizoid– Kepribadian paranoid– Kepribadian skizotipal ( masuk F2 )

• Cluster B ( Kelompok Heboh )– Kepribadian Dissosial / anti sosial– Kepribadian emosional tak stabil/

Borderline– Kepribadian Histrionik– Kepribadian Narsisistik ( menurut DSM-

IV)

Page 245: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

246

• Cluster C ( kelompok Pencemas )

Kepribadian MenghindarKepribadian Dependen

Kepribadian Anankastik ( obsesi-kompulsi)

Page 246: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

247

Jenis-jenisnya :

Gangguan kepribadian Paranoid

- Pendendam- Curiga / pencemburu- Perasaan bermusuhan - Merasa dirinya penting/ besar- Mudah merasa dirinya disekongkoli atau

konspirasi pihak lain

Page 247: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

248

Gangguan kepribadian Skizoid

- Sulit merasa senang- Emosi dingin, emosi datar- Tidak mampu menunjukkan kehangatan,

kelembutan ataupun kemarahan terhadap orang lain.

- Tidak butuh pujian atau tidak peduli - Tidak tertarik sex- Tidak punya teman dekat- Suka fantasi, tidak peduli dengan norma

Page 248: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

249

Gangguan kepribadian Dissosial

- Anti social ( pola pelanggaran akan hak orang lain / norma )

- Disebut juga psikopat- Tidak peduli akan perasaan orang lain- Sikap tidak bertanggung jawab- Tidak mampu menjaga hubungan yang lama - Ambang frustasi rendah cenderung

agresif- Menyalahkan orang lain - Tidak punya rasa salah , tidak punya nurani

Page 249: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

250

Gangguan kepribadian Emosional tak stabil

Impulsif/ agresifTanpa mempertimbangkan akibat

Ada 2 tipe :Tipe impulsiveTipe ambang ( Borderline )

Page 250: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

251

Gangguan kepribadian Histrionik

- Kebutuhan akan pusat perhatian - Dramatikal ( dibuat-buat )- Bersandiwara ( teatrikal )- Suka membesar-besarkan soal- Mudah dipengaruhi oleh orang lain- Afek labil dan dangkal- Excitement, seductive ( merangsang,

menggoda )- Sangat peduli dengan daya tarik fisik

Page 251: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

252

Gangguan kepribadian Anankastik

- Peragu dan terlalu hati-hati- Terpaku akan hal-hal yang rinci

(detail),- peraturan, daftar, organisasi atau

jadwal- Perfeksionisme, teliti- Kaku dan keras kepala- Memaksa orang lain untuk mengikuti

aturan

Page 252: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

253

Gangguan kepribadian Cemas ( menghindar )

- Keengganan untuk terlibat dengan orang lain kecuali yakin akan disukai

- Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak melibatkan kontak inter personal karena takut kritikan atau ditolak.

Page 253: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

254

Gangguan kepribadian Dependen

- Membiarkan orang lain untuk mengambil

sebagian besar keputusan penting untuk

dirinya- Meletakkan kebutuhan diri lebih

rendah- Ketakutan akan ditinggal sendirian- Keterlambatan untuk membuat

keputusan sehari-hari

Page 254: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

255

Gangguan kepribadian campuran

Misalnya kepribadian paranoid dan skizoid • Perubahan Kepribadian Yang Berlangsung Lama

Perubahan kepribadian yang berlangsung lama setelah menjalani katastrofia

Minimal lamanya 2 tahunMisalnya : korban penyiksaa

• Perubahan kepribadian lama setelah menderita gangguan jiwa

Page 255: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

256

Gangguan kepribadian pasif-agresif ( menurut DSM-IV)

- Obstruksionisme ( senang menghalang-halangi )

- Menolak tugas social atau pekerjaan rutin

- Cemburu dan dengki terhadap kelebihan orang lain

- Perasaan permusuhan dan dosa datang silih berganti

- Mengeluh tidak dihargai orang lain- Cemberut dan argumentative- Suka mengkritik dan mencemooh atasan- Tidak bisa tegas secara langsung akan

kebutuhan atau harapannya

Page 256: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

257

Gangguan kepribadian depresif ( menurut DSM-IV)

- Tidak gembira secara kronis- Bermuram durja, pesimistik- Suka mengkritik, menghina,

menyalahkan diri sendiri- Preoukpasi dengan peristiwa

negative, perasaan tidak berdaya

Page 257: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

258

Gangguan kepribadian narsisistik ( menurut DSM-IV)

- Kebutuhan akan pujian kebesaran- Perasaan hebat, ingin terkenal- Preokupasi dengan fantasi kesuksesan,

kekuatan, kepintaran kecantikan dan cinta sejati

- Percaya bahwa dirinya penting yang hanya dimengerti oleh orang penting

- Kurang bisa berempati- Arogan , sombong- Suka mengexploitasi orang lain untuk

mendapatkan keuntungan

Page 258: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

259

Gangguan Kebiasaan dan Impuls

1. Tindakan berulang yang tidak mempunyai rasional

2. yang jelas3. Prilakunya tidak dapat dikendalikan 4. Mula-mula ada periode ketegangan

setelah5. terjadi tindakan terasa lega

Page 259: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

260

Jenis-jenisnya Judi Patologi- Berulang, menetap- Merugikan fungsi social

Bakar Patologis- Melakukan pembakaran berulang-ulang tanpa

motif yang jelas-Sangat tertarik melihat kebakaran

Kleptomania ( Curi Patologis )

- Tidak setiap kesempatan digunakan- Mula-mula tegang, setelah tindakan lega

Trikotilomania- Dorongan yang kuat cabut rambut

Page 260: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

261

Gangguan Identitas Jenis Kelamin

Ada gangguan pola perilaku terhadap jenis kelamin

Jenis-jenisnya :

Transeksualisme- Ada keinginan hidup diterima sebagai

anggota dari kelompok lawan jenisnya- Ada upaya operasi ganti kelamin atau terapi

hormone- Minimal lamanya 2 tahun

Transvestisme peran ganda- Menggunakan pakaian lawan jenis- Tanpa hasrat ganti kelamin- Tidak ada perangsang sexsual terhadap

pakaian yang dikenakan

Page 261: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

262

Gangguan identitas jenis kelamin masa kanak

- Keinginan menjadi jenis kelamin lawan jenisnya

- Menolak atribut jenis kelamin yang dipakainya

4. Gangguan psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi sexual.Pada akhir diagnosis diberi tambahan sbb :

X HomosexualX HeteroxexualX Bisexual

Page 262: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

263

Jenis-jenisnya :

Gagguan maturitas sexualKetidak pastian akan identitas jenis

kelaminnya

Orientasi sexual ego distonikMengharapkan yang lainTidak nyaman dengan kondisi saat ini

Gangguan hubungan sexualOleh karena kelainan orientasi sex atau

preferensi sexual sehingga timbul hambatan psikologis hubungan sex.

Page 263: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

264

Gangguan preferensi Seksual

Perilaku cara-cara memuaskan sexsualnya

Jenis-jenisnya :

FetishismeMenggunakan benda dari lawan jenis untuk

memberi kepuasan sexnya, seperti : celana dalam, sepatu, dsb

Trasvestisme FetishistikMemakai pakaian lawan jenisnya untuk

memuaskan sexnya

Page 264: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

265

EkshibisionismeKecenderungan berulang dan

menetap untuk memamerkan alat kelamin pada orang lain

VoyeurismeKecenderungan berulang dan

menetap melihat orang sedang berhubungan sex

Melihat orang yang sedang melepas pakaian

Diikuti masturbasi

Page 265: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

266

PedofiliaKecenderungan preferensi

terhadap anak-anak Sado-masokisme

Melibatkan pengikatan, penyiksaan atau penghinaan

Sado = Menyiksa, Masokisme = disiksa.

Page 266: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

267

F7RETARDASI MENTAL

Definisi Suatu Keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap.

Dimasukkan dalam axis II

Secara kwantitatif dikatakan retardasi mental bila IQ nya kurang dari 70. sedangkan IQ 70 – 90 dikatakan sebagai borderline.

Page 267: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

268

Gambaran Klinis

• Keterlambatan keterampilan psikomotorik• Keterlambatan kecerdasan secara

menyeluruh. Misalnya : aspek kognitif, motorik, social, bahasa.

• Biasanya disertai gangguan Fisik . Misalnya : kelainan EEG, wajah tidak proporsional dsb.

• Dalam mendiagnosis ada ketentuannya yaitu :

• Diberikan keterangan di belakang jenis Retardasi Mentalnya yakni :

• F7x. 0. Tidak ada hendaya (gangguan ) perilaku

1. Ada hendaya perilaku 8. Hendaya lainnya 9. Tanpa penyebutan hendaya

perilaku• Contoh : F72.1 Artinya Retardasi

mental berat dan terdapat hendaya perilaku yang memerlukan perhatian atau terapi.

Page 268: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

269

Jenis – jenis Retardasi Mental• Retardasi mental ringan

IQ : 50 – 69Ada kesulitan akademikPenggunaan bahasa terlambat

• Retardasi sedangIQ : 35 – 49Dapat berkomunikasi seadanya untuk memenuhi kebutuhan dasar

Page 269: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

270

• Retardasi mental beratIQ 20 – 34Gangguan motorikKelainan klinis dari SSP

• Retardasi mental sangat beratIQ dibawah 20Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatasAda disabilitas neurologik dan fisik yang berat.

Page 270: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

271

F8Gangguan Perkembangan Psikologis ( Pada anak )

• Gambaran UmumOnset pada bayi/ anakKelambatan perkembangan fungsi otakMisalnya : Bahasa, keterampilan atau koordinasi motorikTerus menerus : tidak ada kejadian kekambuhan

Page 271: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

272

Jenis-jenisnya1. Gangguan perkembangan berbicara

dan berbahasa2. Gangguan perkembangan belajar3. Gangguan perkembangan

Pervasif : kelainan fungsi-fungsi individu dalam semua situasi

Page 272: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

273

Poin 3. Gambaran umum Gangguan Perkembangan Pervasif

• Kelainan dalam interaksi social timbal-balik : tidak mampu senyum social, tidak mampu menatap mata orang lain

• Gangguan pola komunikasi : bahasa tidak dipakai untuk berkomunikasi

• Minat dan aktivitas terbatas : stereotipik, permainan terbatas.

Page 273: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

274

Poin 3 . Jenis-jenis Gangguan Perkembangan Pervasif

• Autisme Infantile– Gangguan interaksi social timbal-balik– Gangguan Komunikasi– Perilaku terbatas dan berulang– Muncul sebelum usia 3 tahun

• Sindrome Rett– Terdapat gambaran gangguan

perkembangan pervasif– Mula-mula perkembangan anak tampak

normal kemudian kehilangan ketrampilan tangan ( progressive motor deterioritation ) : hilangnya kemampuan gerakan bertujuan . Contoh : gerakan-gerakan cuci tangan, tepuk-tepuk tangan, menjilat-jilat barang.

Page 274: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

275

• ASD• Sindrome Asperger

– Ada gambaran gangguan perkembangan pervasif tetapi : perkembangan bahasa dan kognitif baik.

– Anaknya tetap pintar, tetapi suka sendiri

Page 275: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

276

F 9Gangguan Perilaku dan Emosional

Dengan Onset Biasanya pada Masa Kanak dan Remaja

Ciri-ciri utama :• Kurang perhatian dan aktifitas

berlebihan.• Kecemasan.• Perubahan perilaku.

Page 276: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

277

1. Gangguan Hiperkinetik ( banyak gerak ).

Gejala :

• Aktivitas berlebihan dan perhatian berkurang dimana saja berada.

• Kegelisahan ( tidak bisa diam ).• Kecerobohan, sering mengganggu

teman-temannya, suka bikin “onar”, usil.

Page 277: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

278

Macam-macamnya ada 2 :

a.Gangguan aktifitas dan perhatianPopuler dengan nama ADHD : ATTENTION

DEFICIT and HIPERACTIVITY DISORDER.

Klinis :– Ada gejala hiperkinetik diatas tanpa gangguan

tingkah laku.– Usia diatas 5 tahun.

b.Gangguan tingkah laku hiperkinetik.Klinis : Campuran gangguan hiperkinetik dan tingkah laku berat.

Page 278: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

279

2. Gangguan Tingkah Laku.Klinis :

• Pola tingkah laku dissosial, agresif, menentang, berulang dan menetap.

Pelanggaran hak atas orang lain, kejam terhadap binatang, merusak, merampas, membolos, mencuri, berdusta, perilaku provokatif, berkelahi.

• Minimal lamanya 6 bulan.

Page 279: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

280

Macamnya :

a.Gangguan tingkah laku yang terbatas pada lingkungan keluarga.

Diluar rumah hubungan social baik.

b.Gangguan tingkah laku tak berkelompok. Rusaknya hubungan dengan kelompok

teman sebaya

c.Gangguan tingkah laku berkelompok. Sebagai anggota yang setia dan

mengadakan ikatan persahabatan yang langgeng dengan kelompoknya.

Page 280: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

281

d. Gangguan sikap menentang. Adanya perilaku menentang,

ketidakpatuhan ( disobedient ), perilaku provokatif, negativistik, bermusuhan, membangkang.

Page 281: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

282

3.Gangguan Emosional ( pada anak )Jenis-jenisnya :

a. Gangguan cemas perpisahan ( Separation Anxiety Disorder) Cemas yang berlebihan berkaitan dengan perpisahan dari orang yang bermakna ( ibu, bapak, pembantu, dsb ).Klinisnya :-Tidak mau sekolah, tidur minta

ditemani, takut sendirian. - Mual, muntah, sakit kepala,

dsb.

Page 282: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

283

b.Gangguan cemas sosial takut dan menghindari orang lain

c.Gangguan persaingan antar saudara Populer dengan sebutan Sibling Rivalry.Ciri : – Rasa persaingan/ iri hati terhadap saudara.– Setelah kelahiran adik.– Klinis :

Regresi : gangguan BAB, perilaku bayi, rewel sebelum tidur.

Nakal terhadap adiknya. - Mencari perhatian.

Page 283: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

284

4. Gangguan Fungsi Sosial

Jenisnya :a. Mutisme Selektif. Ciri :-Kemampuan berbicara dalam situasi- situasi tertentu ( selektif ) terganggu.

-tidak ada kelainan organic

b. Gangguan Kelekatan Reaktif.Ciri : -Ada pola asuh yang keras/

penelantaran.- Kelekatan yang abnormal.

Page 284: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

285

c. Gangguan Kelekatan tak Terkendali

Ciri :-Ramah/ mau kepada semua orang.

- Kelekatan selektifnya kabur.

- Tidak percaya orang lain.

Page 285: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

286

5.Gangguan TIC. Gerakan mendadak, cepat, sekejap dan gerakan terbatas. Atau hasil vocal yang timbul.

Macamnya : a.Gangguan TIC sementara

tidak lebih dari 12 bulan.b.Gangguan TIC motorik atau vocal

kronik lebih dari 1 tahun.

c.Syndrome de la Tourette.Gangguan campuran TIC motorik dan vocal multiple.Cirinya :Letupan vocal seperti mendehem, bunyi ngorok.Disertai ucapan cabul atau gerakan-gerakan simbol cabul.Berhenti saat tidur.

Page 286: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

287

5. ENURESIS ( Non Organik ). -buang air seni tanpa dikehendaki.

-usia lebih dari 5 tahun.6.ENKOPERESIS ( Non organik ).

pengeluaran tinja secara tidak layak.7.Gangguan makan .

penolakan makan yang tidak wajar termasuk ruminasi.

8.PIKA Terus menerus makan zat yang tidak

bergizi ( Tanah, Cat, Batu, Beras, dsb)Gangguan Gerakan Stereotipik. Gerakan Volunter, berulang,

stereotipik, non fungsional.

Page 287: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

288

9. StutteringStammeringGagap Pengulangan suara atau

perpanjangan suku kata atau kata, gugup atau terhenti bicara.

10.Cluttering ( bicara cepat dan tersendat )

Gangguan kelancaran alurnya namun tanpa pengulangan atau kegugupan.

Page 288: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

289

KEDARURATAN PSIKIATRIK

• Pasien jiwa dengan risiko ancaman yang nyata pada diri dan orang lain

• Memerlukan intervensi segeraContoh : Tindak kekerasan, bunuh diri, mutilasi diri, penelantaran diri, gangguan daya judgemental .

Page 289: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

290

AGITASI ( GADUH GELISAH )

• Kondisi meningkatnya kegaduhan mental dan kegiatan motorik

• Dapat terjadi pada berbagai gangguan jiwa• Sebagai awal tindak kekerasan

Etiologi psikiatri :• paranoid / psikotik• daya nilai realitas terganggu• impulsive / gangguan kepribadian• hipoksia, hipertiroid, asidosis• obat : antikolinergik, digitalis,

simpatomimetik

Page 290: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

291

PERSIAPAN UMUM DALAM MENGEVALUASI PASIEN AGITASI

• Melindungi diri sendiri– ketahui sebanyak mungkin tentang

pasien sebelum menemui– serahkan ke tim terlatih– waspada terhadap tindak kekerasan– perhatikan factor keamanan ( pintu,

peralatan )– jangan sendirian– ciptakan suasana bersahabat

Page 291: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

292

• Mencegah cedera

– gunakan segala cara– Cegah tindak kekerasan :

• Beritahu pasien : tindakan kekerasan tidak dikehendaki

• Jangan mengancam pasien• Bujuk, tenang, Bantu pasien menilai

kenyataan• Tawarkan pengobatan• Beritahu pasien bahwa akan di isolasi/

fiksasi• Periksa vital sign• Rencanakan tindakan selanjutnya.

Page 292: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

293

Bunuh diri

• Kematian yang diperbuat secara sengaja• Penyebab psikiatrik

Krisis• Putus asa dan tak berdaya• Konflik hidup dan stress• Keinginan melarikan diri dari kenyataan• Impulsive dan berbagai spectrum gangguan

jiwa

Risiko tinggi• Pria , usia lanjut, isolasi social• Riwayat keluarga bunuh diri• Nyeri kronis• Pengangguran, jomblo• Riwayat percobaan bunuh diri

Page 293: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

294

Klinis• 80% berhasil pada : pasien gangguan

afektif• 25% pada alkoholik• Parasuisida : usaha bunuh diri berulang,

menyangkal bunuh diri berulangMisalnya : overdosis obat

EVALUASI DAN PENGELOLAAN• jangan tinggalkan sendirian, singkirkan

benda berbahaya• nilai ; upaya rencana atau impulsive,

memberitahu orang lain ? lega atau kecewa ditolong ? adakah factor penyebab ?

• terapi sesuai kausa• waspada pada pasien skizofrenia : cara

yang aneh

Page 294: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

295

PENYALAHGUNAAN NAPZA• NARKOTIKA : PUTAW• PSIKOTROPIKA: ATIVAN, BROMAZEPAM• ZAT ADIKTIF LAINNYA : VOLATIL AGENT

• Zat psikoaktif : zat / bahan mempengaruhi tubuh, SSP, menimbulkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku.

• UU RI no 22 / 1997Narkotika : zat atau bahan dari tanamam , sintetis atau semi sintetis yg dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilang rasa, hilangkan nyeri dan timbulkan ketergantungan

Page 295: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

296

Faktor predisposisi• Faktor Individu :• rasa ingin tahu• tidak tegas• low of self esteem• gangguan kepribadian , kurang kuatnya spiritual• Faktor lingkungan• mudah didapat• komunikasi orangtua kurang• tekanan dari peer group

Page 296: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

297

Tahap-tahap pemakaian Napza• Experimental use : coba-coba , ingin tahu• Social use : untuk senang-senang• Situasional use : sedih, gagal, kecewa• Abuse : penyalahgunaan : pola penggunaan bersifat

patologis/klinis, menyimpang, minimal 1 bulan dan terganggunya fungsi social dan atau pekerjaan.

• Dependence : ketergantungan : toleransi dan with drawal.

Page 297: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

298

Komplikasi medis Napza• Overdosis• Bahan pencampur / pelarut : racun• Sepsis, abses, hepatitis, HIV/AIDS• Penelantaran diri, Penyakit kulit, gizi buruk,

anemia

Page 298: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

299

Secara umum gangguan mental dan perilaku akibatpenggunaan zat psikoaktif dapat bermanifestasisebagai berikut :• Intoksikasi akut ( tanpa atau dengan komplikasi )• Harmful use : penggunaan yang merugikan• Dependence syndrome : ketergantungan :kompulsif,loss

control,perilaku memakai untuk cegah withdrawal, toleransi, terus menggunakan

• Withdrawal state • Gangguan psikotik• Sindrome amnestik

Page 299: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

300

Perubahan neurobiologik pada ketergantungan opiat adalah:

• Perubahan expresi gen opioid endogen.• Perubahan konsentrasi Ca intra seluler.• Perubahan jumlah reseptor.• Perubahan afinitas ikatan reseptor.• Perubahan jaras neuron.• Peningkatan konsentrasi antagonis peptida

endogen.

Page 300: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

301

Komplikasi medis spesifik• Opioid : obstipasi kronis, gangguan mens, impotensi• Ganja : bronchitis, imunitas menurun, aliran darah koroner

menurun, fungsi kognitif turun• Kokain : ulserasi/perforasi septum nasal, aritmia kordis,

malnutrisi, anemia• Amphetamin : perdarahan intracranial, aritmia kordis,

malnutrisi, anemia• Alkohol :gastritis, perlemakan hati sirosis hepatic, kanker

saluran cerna• kardiomiopati, cacat bawaan pada janin• Inhalansia : toksis terhadap hati, otak, sumsum tulang ,

ginjal dan otot jantung.

Page 301: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

302

Opiad ( heroin )

Fase intoksikasi

• Penekanan SSP : sedasi, apatis, eforia• Motilitas GI tract menurun• Penekanan respirasi• Analgesia• Mual, muntah• Cadel • Bradikardia• Pin point pupil• Kejang ( OD pada petidin )• Tx. Nalokson 0.8 mg / 15 menit 0,4 mg / jam

Page 302: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

303

Fase Putus zat• Mengantuk, flu-like syndrome• Lakrimasi, dilatasi pupil• Vasodilatasi umum, insomnia, TD naik, suhu badan

tinggi• Diare, mual , piloereksi, “ sugest “,• Gelisah , myalgia, artralgia, kramp perut, nafsu

makan turun• Gemetar, tremor, kejang kecil

Page 303: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

304

• Terapi :• Detoksifikasi : netralisir zat• Pemeliharaan :metadon 20-30 mg/ hari, bruprenorpin

( subutex ) 8mg /hari , Naltrekson• Psikoterapi• Rehabilitasi :TC

Page 304: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

305

PENELANTARAN DIRISuatu keadaan pengabaian akan kebutuhan dasardiri oleh karena gangguan kondisi kejiwaan.

• Termasuk kedaruratan psikiatri : dapat menimbulkan gangguan medis dan membahayakan diri sendiri.

• Skizofrenia Katatonik-stuporGejala negative afek tumpul, mematung, isi pikir miskin , mutisme, menarik diri ,kemauan tidak ada membahayakan diri : tertabrak kendaraan, dan sebagainyaTidak makan dan minum dehidrasi/ hipoglikemi

Page 305: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

306

Gangguan manik• hiperaktif, tidak tidur, aktifitas mental meningkat, logore

dehidrasi• kewaspadaan kurangGangguan depresi berat• Kemauan menurun • Pasive suicide : mogok makan dan minum , menolak

diobatiAnoreksia nervosa• Citra tubuh ( body image ) bahwa dirinya gemuk mirip

waham ketakutan menjadi jelek meskipun kurus. Tidak makan dan minum atau sengaja dimuntahkan.

Page 306: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

307

Bulimia• Makan lahap berlebihan dan cepat, kurang dari 2 jam

dengan sembunyi-sembunyi lalu diet ketat, dimuntahkan lagi, obat pencahar, diuretika.

• Menyesal telah makan banyak.Akibat zat psikoaktif• Amfetamin : stimulansia dehidrasi• Opiad : nafsu makan hilang, kepedulian diri hilangDeliriumDemensia

Page 307: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

308

Pengekangan dan SeklusiPengekangan atau fiksasi merupakan intervensi yang sangat

berguna meskipun terkesan sadis dan merisaukan pasien dan keluarganya.

Langkah –langkah :• Pastikan informed consent ke keluarga• Beritahu ke pasien bahwa tindakan pengekangan untuk

membantu dirinya dan beri kesempatan bila ia memilih menghentikan perilaku yang mengarah kepada pengekangan.

• Beri kesempatan minum obat.• Siapkan personil 4 orang dan peralatan yang terbuat dari

kulit (idealnya)• Kedua kaki pasien dilebarkan kedua sisi tubuh diikat seperti

ikatan burung rajawali

Page 308: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

309

• lengan diikat di satu sisi tubuh dan lengan yang lain diikat diatas kepala.

• Kepala diletakkan lebih tinggi untuk kenyamanan dan cegah aspirasi

• Dokter memulai terapi dengan intervensi verbal, berikan medikasi sampai tenang.

• Obsevasi tanda vital setiap 30 menit• Kekangan diperiksa secara periodik untuk

kenyamanan

Page 309: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

310

Seklusi adalah isolasi pasien di lingkungan dengan stimulus rendah. Indikasi sama dengan pengekangan hanya derajatnya lebih ringan.

Langkah-langkah seklusi :• Pastikan informed consent ke keluarga• Jelaskan bahwa seklusi hanya dilakukan selama

pasien tidak dapat mengontrol perilakunya• Hindari objek yang berbahaya• Periksa pasien tiap 15 menit• Bila ada kekerasan seperti membenturkan kepala ke

dinding lakukan pengekangan.

Page 310: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

311

FARMAKOTERAPI PADA PASIEN JIWA

• Manajemen pada pasien jiwa umumnya ada 4 yaitu :1. Farmakoterapi : obat-obatan2. Terapi fisika : ECT , TMS ( baru )3. Psikoterapi : Suportif, rekonstruktif dan reedukatif4. Rehabilitasi : okupasi , vokasi

• Psikofarmakologi : Ilmu yang mengkaji obat-obatan yang berpengaruh terhadap fungsi-fungsi mental dan perilaku.

• Pemberian obat-obatan pada pasien jiwa umumnya berorientasi pada : 1. Gejala sasaran : pilihan obat2. Dosis3. Lama pemberian4. Efek samping

• Hal-hal yang perlu diperhatikan :1. Situasi dan kondisi individual2. Penyesuaian secara bertahap ( stepwise )3. Monitoring4. Management ( terencana dan terprogram )

Page 311: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

312

Jenis-jenis psikofarmaka (psikotropika ) dalam psikiatri1. Anti psikotik untuk pasien psikotik : skizofrenia,

paranoid, waham, keadaan gaduh gelisah2. Anti depresi 3. Anti Mania4. Anti Ansietas : tegang, cemas5. Obat tidur ( anti insomnia )6. Anti obsesif kompulsif7. Anti panic

Page 312: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

313

ANTIPSIKOTIK

Sinonim : Neuroleptik, Trankuilizer mayor, Gejala sasaran ( target Syndrome ) : Sidrome psikosisHendaya berat menilai realitas : Kesadaran diri terganggu serta daya nilai

social ( judgement ) , tilikan diri terganggu , hendaya berat dalam fungsi-fungsi mental : Fungsi pikiran : Asosiasi longgar, waham, gangguan persepsi : halusinasi, gangguan emosi yang tidak sesuai, perilaku aneh.

Gambaran klinis akut : agitasi, hiperaktivitas psikomotor, impulsive, menyerang, gaduh gelisah, destruktif , mengomel, marah-marah, bicara ngelantur, dll

Hendaya berat dalam fungsi kehidupan sehari-hari.

Page 313: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

314

Mekanisme kerja antipsikotik• Dasar : Psikosis terjadi akibat peningkatan aktivitas

neurotransmitter terutama Dopamin (disamping serotonin )

• Mekanisme kerja obat dengan memblokade reseptor dopamine dan atau reseptor serotonin ( 5HT2 ) pasca sinap di otak

Page 314: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

315

Profil efek samping obat 1. Sedasi dan inhibisi psikomotor2. Gangguan otonomik : hipotensi, antikolinergik ( parasimpatis ) : mulut

kering, kesulitan miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur.

3. Neurologis : Gangguan extrapiramidal : distonia akut , akatisia, syndrome parkinsonisme (25%) : tremor, bradikinesia dan rigiditas.

4. Gangguan endokrin : prolaktin meningkat :amenorhoe, gynaekomastia, over weight.

5. Hematologik : agranulositosis6. Metabolik : Jaundice7. Kulit : dermatitis , fotosensitif8. Mata : pigmentasi irreversible pada retina (tioridasin )

Page 315: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

316

• Efek samping Ireversible : Tardive diskinesia : gerakan involunter berulang pada otot reserpin 2,5mg/hari (dopamine depleting agent)

• Efek berbahaya Sindrome Neuroleptik Maligna : reaksi idiosinkrasi– Suhu badan tinggi– Sindrome extrapiramidal berat– Disfungsi otonomik– Kesadaran terganggu

• Terapi : Suportif, dopamine agonist : bromokriptin 7,5mg/hari

• L-dopa 2 X 100mg atau amantadin 200mg/hari

Page 316: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

317

Golongan Antipsikotik1. Phenothiazin

– rantai alifatik : Klorpromazin ( Largactil) dan levo-Klorpromazin (Nozinan )– rantai piperazin : perfenazin (Trilafon), trifluoperazin (stelazin) dan

flufenazin( anatensol)– rantai piperidin : thioridazin (Melleril)

2. Butirofenon : Haloperidol (serenace)3. Difenil-butil piperidin : Pimozid(orap)4. Benzamid : Sulpirid(dogmatil)5. Dibenzodiazepin : Clozapin(clozaril)6. Benzisoksasol : Risperidon(risperdal)7. Aripiprazol(Abilify)8. Dibenzotiepin : Zotepin9. Palliperidon : Invega

Page 317: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

318

Generasi Antipsikotik I . FGA ( first generation antipsikotik )

1. Potensi rendah : Clorpromazin2. Potensi tinggi : haloperidol

II. SGA ( second generation antipsikotik )1. Serotonin-Dopamin antagonis : risperidon, ziprazidon2. Multiacting reseptor targeted agents (MARTA ) : Clozapin,

olanzapin, quetiopin, zotepinIII. TGAs ( third generation antipsychotic )

Dopamin system Stabilizers : Aripiprazole

Page 318: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

319

Perjalanan Farmakoterapi Skizofrenia

Page 319: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

320

Perjalanan Farmakoterapi Skizofrenia

Dalam kurun waktu 1950 – 1970 Anti-psikotik konvensional seperti CPZ, perfenazin dan haloperidol merupakan pilihan utama

- 30% kegagalan terapi dan banyaknya efek samping yang timbul menjadi masalah

1970, Anti-psikotik atipikal pertama diperkenalkan, Clozaril® selanjutnya diperkenalkan anti-psikotik atipikal lainnya.

- Terutama menunjukkan perbaikan pada efek samping yang

timbul pada konvensional, terutama EPS

Page 320: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

321

Karakter reseptor serotonin

SUBTIPE 5 HT KELAINAN• 5 HT1A Depresi, anxietas • 5 HT 1B, 5HT1Db Migren • 5 HT1D Depresi,

Gangguan makan

• 5 HT2A Simptom negatif Gangguan sirkulasi

• 5 HT2C Anxietas,Serangan panik

Page 321: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

322

Dopamine SystemMesocortical pathwayHypoactivity causes negative symptoms and cognitive disorders

Nigrostriatal pathwayThis pathway involved in the control of movement. Excessive blockade of dopamine receptors can lead to the development of EPS

Tuberoinfundibular pathwayControls prolactin secretion.Blockade of dopaminergic transmission can cause hyperprolactinemia

Mesolimbic pathwayHyperactivity causes positive symptoms

Page 322: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

323

Peranan antagonis reseptor 5-HT2A

Membantu mengurangi

gejala depresi

memperbaikiaspek

kognitif

mencegahEPS

Jaras Nigrostriatal memicu pelepasan dopamin

mempertahankanefek antipsikotik

Jaras MesolimbikTidak mempengaruhi pelepasan dopamin

Antipsikotik atipikal adalah

antagonisreseptor

5-HT2A

Jaras Mesokortikalmemicu pelepasan dopamin

Source: PKT Seroquel®

Page 323: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

324

Efek Antidepresan pada Quetiapine (Seroquel®)

5-HT1A

agonis

Mengatur tingkatan dopamin

Memberikan efek sebagai antidepresan

5-HT2A

antagonis

Shayegan DK, Stahl SM. CNS Spectr 2004; 9: 6-14.

Page 324: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

325

Aripriprazol ( Abilify®)

• Parsial agonis D2• Parsial Agonis 5HT1• Antagonis 5HT2

Dopamin stabilizermengendalikan gejala positif dan negatif

Page 325: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

326

Farmakokinetik Seroquel® (Quetiapine)

Parameter kunci Farmakokinetik Seroquel®

Parameter NilaiTmax 1 – 1.5 jamT ½ ~ 7 jamFrekuensi Dosis Dua kali sehariMetabolisme dimetabolisme dalam jumlah besar (<5% dikeluarkan dalam bentuk tidak berubah), metabolisme terutama oleh P450 3A4 dan oleh P450 2D6, menjadi metabolit yang inaktif.Pengikatan protein ~83 %Efek makanan Tidak ada pengaruhEfek merokok Tidak ada pengaruh

Source: Seroquel® (Quetiapine): International Product Review

Page 326: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

327

Efikasi Seroquel® (Quetiapine)Efikasi atipikal Seroquel® tidak sebatas pada gejala positif saja, melainkan gejala negatif, kognitif dan afektif

Positif Negatif AfektifKognitif

AntipsikotikTipikal

AntipsikotikAtipikal

+ –

Source: PKT Seroquel

Page 327: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

328

Quetiapine Pengikatan Reseptor Neurotransmitter

D1 D2

5HT2A

5HT1A

A1

A2

H1

ReseptorA1, 2 = a1, a2 adrenergik

D1,2 = dopamin

H1 = histamin

5HT1A, 2A = serotonin

M = muskarinik

1. Antagonis parsial pada reseptor dopamin D1 & D2 memberikan penghambatan dopamin yang adekuat .

2. Antagonis pada reseptor serotonin 5HT2A dan agonis 5HT1A memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan dopamin dan serotonin

3. Merupakan kombinasi yang tepat pada terapi Skizofrenia dan Bipolar Mania.

Source: Seroquel- prescribing information

Page 328: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

329

Profil Pengikatan Reseptor Golongan Antipsikotik Atipikal Yang Memberikan Efek Klinis

Meltzer 1994; Shayegan & Stahl 2004

0.1

1

10

100

1000

D2 5-HT2A 5-HT1A

RisperidoneAfinitas reseptor [(1/Ki) x 100]

0.1

1

10

100

1000

D2 5-HT2A 5-HT1A

Aripiprazole

Functionalactivity

Binding

0.1

1

10

100

1000

D2 5-HT2A 5-HT1A

ZiprasidoneAfinitas reseptor[(1/Ki) x 100]

0.1

1

10

100

1000

D2 5-HT2A 5-HT1A

Olanzapine

†0.1

1

10

100

1000

D2 5-HT2A 5-HT1A

Seroquel®

†[(1/Ki) x 100] <0.1

0.1

1

10

100

1000

D2 5-HT2A 5-HT1A

Clozapine

Page 329: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

330

Receptor binding Olanzapine vs others

Richard Clarck et al, Drug Review 2006

Page 330: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

331

CLOZARIL® vs. Anti Psikotik Konvensional

EFEKTIFITAS

TOLERABILITAS

Perbaikan klinis terlihat nyata, baik

jangka pendek maupun panjang

Efektifitas pada pts resisten lebih baik

Lebih jarang terjadi relaps

Pasien lebih puas karena efek

samping lebih sedikit (motorik & mulut

kering)

Pada pengobatan jangka panjang lebih

dapat diterima pasien

Wahlbeck K, et al. The Cochrane Database or Systematic Review 1999

KEAMANAN Tidak ada perbedaan (spt mortalitas)

Page 331: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

332

Clozaril® vs. Anti-psikotik Atipikal

AP atipikal lain belum dapat menunjukkan efektifitas dan tolerabilitas yang sama dengan Clozaril

Walaupun AP atipikal telah menunjukkan lebih sedikit EPS tapi ternyata efek samping lain muncul – pertambahan BB yg sering disertai DM tipe 2 dan hiperkolesterolemia

Barbui C, et al. CNS Drugs 2005; Freedman R. NEJM 2005; Lieberman JA, NEJM 2005; Tuunainen A, et al. The Cochrane Database of Systematic Review 2000

Page 332: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

333

Walaupun AP atipikal telah menunjukkan lebih sedikit EPS tapi ternyata efek samping lain muncul – pertambahan BB yg sering disertai DM tipe 2 dan

hiperkolesterolemia

Masalah Saat Ini

Pe+an BB

Diabetes

CVD

Dislipidemia

Resistensi Insulin

EPSQTc

Hiper-glikemia

Masalah Sebelumnya

Pe+an BB

QTc

Hiper-lipidemi

a

Hiper-glikemi

a

CVD

ResistensiInsulin

Efek samping Neurologis

EPS + TD

Efek Samping dari Anti-Psikotik Atipikal: Pergeseran Resiko

Page 333: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

334

KeamananEfek samping Clozaril Olanzapine

Quetiapine

Risperidone

Total sedang – berat 76 74 67 56

Insomnia* 4 16 13 31

Hipersomnia 45 32 33 25

Urinary hesitancy/mulut kering/konstipasi **

20 0 47 6

Sex drive/sexual arousal/sexual orgasm

33 11 13 25

Gynecomastia/galactorrhea 2 5 0 0

Sialorrhea*** 33 11 0 13

Mean Prolactin Level(ng/ml)4 -7.6 -6.6 -13.2 15.4

Weight > 7% 20 13 15 18

Weight change(lb) 1.4 (-23 – 28) 6.2 (-23 – 109) 1.1 (-30 – 47) 3.9 (-5 – 23)

Weight change/Tx Duration (lb/month)

0.5(-2.7 – 6.9)

1.0(-4.4 – 9.2)

-0.4(-9.5 – 5.1)

0.5(-2.2 – 4.5)

* p=0.02, ** p=0.002, *** p<0.02McEvoy JP et al. Am J Psychiatry 2006; 163:600–610

Semua atipikal mempunyai profil efek samping menonjol yang berbeda-beda.

Namun tidak ada perbedaan yang bermakna dari sisi keamanannya

Page 334: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

335

Conventional Antipsychotics Clozapin Risperidon Olanzapin Quetiapin Ziprasidon

CNS

   EPS 0 to + +b,c 0b 0b 0b to +c 0b 0b

   Tardive dyskinesia + + + 0 (+) ? ? ?

   Seizures 0 to + + + + 0 + 0 0

   Sedation, somnolence + to + + + + + + +d + +d +d

Other

   Neuroleptic malignant syndrome

+ + + + ? ?

   Orthostatic hypotension + to + + + 0 to + + + + +d 0d 0

   QTc0 to + + 0 0 to + 0 0 to + 0 to +++

   Liver transaminase increase 0 to + + 0 to + 0 to + 0 to + 0 to + 0 to +

   Anticholinergic adverse effects

0 to + + + + + + 0 + 0 0

   Agranulocytosis 0 + + + 0 0 0 0

   Protactin increase + + to + + + 0 + to + + 0c 0d 0e

   Decreased ejaculatory volume

0 to + 0 0 0 0 0

   Weight gain 0 to ++ + + + + + + + + 0

   Nasal congestion 0 to + 0 to + 0 to + 0 to + 0 to + 0

Table. Adverse Effects of Antipsychotic Agentsa

Page 335: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

336

Page 336: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

337

ANTI DEPRESI• Sinonim : Thymoleptik, psychic energizer• Gejala sasaran : syndrome depresi

Trias gejala :• Perasaan hati yang murung ( mood/afek menurun )• Hilang minat dan rasa senang• Energi diri turun : kurang tenaga, mudah lelah

Gejala tambahan :• Konsentrasi dan perhatian menurun• Rasa harga diri dan percaya diri menurun• Merasa bersalah dan berdosa , tidak berguna• pesimistik , pandangan masa depan suram• ide bunuh diri, mutilasi• gangguan tidur/ sex• gangguan nafsu makan• Hendaya fungsi sehari –hari• Gejala-gejala diatas minimal 2 minggu.

Page 337: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

338

Mekanisme kerja obat• Dasar : Depresi akibat dari penurunan aktivitas

neurotransmitter aminergik seperti serotonin, noradrenergic, dopamine di system limbic

Obat antidepresi ;• Menghambat re-uptake aminergik neurotransmitter• Menghambat kerja enzim penghancur aminergik

neurotransmitter

Efek Samping :• Sedasi ( mengantuk , kewaspadaan berkurang,

fungsi kognitif menurun )• Efek antikolinergik• Efek antiadrenergik alfa• Efek neurotoksik• Over dosis : Intoksikasi trisiklik : Atropin Toxic

Syndrome– Exitasi SSP, Hipertensi,Hiperpirexia,konvulsi,

delirium– Tindakan : Lavage lambung, diazepam, prostigmin– Monitoring EKG

Page 338: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

339

Penggolongan

• Trisiklik : Amitriptilin, imipramin(tofranil), clomipramin(anafranil), tianeptin(stablon),opipramol(insidon)

• Tetrasiklik : Maprotilin(ludiomil), Mianserin(toflon), amoxapin(asendin)

• Monoamin Oxydase Inhibitor : moclobemid(aurorix)

• Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor : Sertralin(Zoloft), paroxetin(seroxat), fluoxetin(prozac) , fluvoksamin(luvox)

• Atypical antidepresan : trazodon(trazone)

Page 339: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

340

OBAT ANTI MANIASinonim : Mood modulators, mood stabilizerSidrome mania ;• Dalam jangka waktu paling sedikit satu minggu hampir setiap hari terdapat keadaan emosi (mood/afek ) yang meningkat ( elasi, eforia, ekstasi )

• Keadaan tersebut disertai paling sedikit empat gejala berikut :

1.Peningkatan aktivitas ( kerja , social, sex, motorik )

2.Logore3.Flight of Ideas4.Grandiosity5.Tidur kurang6.Mudah beralih perhatian7.Aktivitas resiko tinggi8.Hendaya fungsi social

Page 340: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

341

•Gold standar : Lithium karbonat (priadel)Mekanisme kerja obat :Mengurangi supersensitivitas dari reseptor dopamine, meningkatkan aktivitas kolinergik muskarinik dan menghambat cyclic AMP dan fospoinositidaEfek samping : •Mual-muntah, kelemahan otot•Tidak ada efek samping Ekstrapiramidal dan sedasi, Tyroksin menurun TSH meningkat, gangguan daya ingat

Page 341: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

342

Pada Mania akut :• Haloperidol injeksi bila perlu

rapid neuroleptization• Lithium 2-3 kali 500 mg per hari

1-2 minggu ( efek primer ) 0,8 mg – 1,2 mEq/L. = hati-hati jangan lebih dari 1,5 meq/L

Page 342: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

343

Nurmiati Amir, Majalah Jiwa 2006

Page 343: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

344

1. Menghambat kanal natrium

2. Potensiasi GABA

3. Antagonis reseptor glutamat tipe kainate

4. Menghambat kanal kalsium

5. Inhibisi enzim karbonik anhidrase.

Aksi sinergis pada patofisiologi kejang

OAE Spektrum Luas pada

Kejang Parsial maupun Kejang Umum

Page 344: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

345

TOPAMAX:Satu-satunya OAE Golongan Baru dengan rekomendasi Level

A pada semua tipe kejangEpilepsi Parsial Refrakter Epilepsi Umum

RefrakterTerapi

adjunctive di Dewasa

Terapi adjunctive di

Anak

Monoterapi Primer Lennox Gastaut

Syndrome

Gabapentin Level A Level A Level U Level U

Lamotrigine Level A Level A Level B Level U Level A

Topiramate Level A Level A Level A Level A (hanya Kejang Umum Tonik

Klonik)

Level A

Oxcarbazepine

Level A Level A Level A Level U

Levetiracetam

Level A Level U Level U

Zonisamide Level A Level U Level U

Level A: Terbukti efektif, berdasarkan studi-studi klinis yang sudah dipublikasiLevel B: Kemungkinan besar efektifLevel C: Kemungkinan kecil efektifLevel U: Data tidak cukup atau bertentangan: terapi atau test tidak terbukti

Page 345: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

346

ANTI ANSIETAS• Sinonim : Psycholeptic, minor tranquilizer, anxioliticSindrome Anxietas• Adanya perasaan cemas/ khawatir yang tidak realistic

terhadap 2 atau lebih hal yang dipersepsi sebagai ancaman ( bawah sadar ) .

Trias Gejala :• Cemas : Peka, irritable, sulit konsentrasi, hiperarousal,

konsentrasi turun• Ketegangan motorik• Hiperaktivitas otonom

Page 346: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

347

Gambaran klinis :• Gangguan anxietas umum• Gangguan panic• Gangguan fobia• Gangguan Obsesi – kompulsi• Gangguan Stress Pasca Trauma• Gold standar : BenzodiazepamMekanisme kerja• Sindrome anxietas akibat dari penurunan aktivitas

GABA( Gamma Amino Butiric Acid ) ergik . GABA mempunyai sifat inhibisi dari firing neuronal terutama di system inhibisi talamik dan kortek.

Page 347: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

348

Efek samping• Adiksi• Overdosis / intoksikasi : kesadaran menurun, confuse,

disartria, reflek fisiologis menurun, pernapasan depresi.• Teratogenik trimester I• Paradoxal reaction ( pada lansia dan anak )Kontraindikasi • Glaukoma, myasthenia gravis, penyakit paru kronik• Terapi efek samping : Benzodiazepin – antagonis : Flumazenil

(Anexate ) ampul 0,5 mg/5cc (IV)

Page 348: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

349

Macam-macam• 1.Diazepam dan klordiazepoxid :

broadspektrum• 2. Clobazam : Efek ngantuk kurang• 3. Alprazolam : Cemas antisipasi dan efek

antidepresi• 4. Non benzodiazepine : Sulpirid : cemas

dengan gejala somatic

Page 349: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

350

ANTI INSOMNIA• Sinonim : Hipnotik, obat tidur• Obat acuan : fenobarbitalSidrome Insomnia• Kesulitan masuk tidur ( lebih dari setengah jam )• Tidur terfragmentasi• Untuk sebagian besar hari-hari

Page 350: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

351

Tidur Normal : • Satu siklus tidur : stadium jaga, stadium NREM dan stadium

REM• Satu siklus berlangsung 90 menit sehingga terjadi 4-5 siklus.• Tidur ringan : 1 dan 2• Tidur dalam : 3 dan 4 (NREM Sleep)• Tidur dangkal (REM) terjadi mimpiEfek samping : supresi SSP• Jangka panjang : rage reaction : perilaku ganasMacam-macamnya :• Nitrazepam , Triazolam, Eztazolam, cloralhidrat

Page 351: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

352

ANTI OBSESIF KOMPULSI• Obat acuan : Klomipramin ( contoh : Anafranil )Sindrome Obsesif Kompulsif• Paling sedikit 2 minggu mengalami hal-hal sebagai berikut :• Pikiran, bayangan , impuls berulang-ulang• Intrusif , egodistonik• Melaksanakan tindakan kompulsif• Tidak semua ide bisa dilawanMekanisme kerja obat• Dasar : Hipersensitivitas dari reseptor serotonergikMacam-macamnya• Clomipramin• Fluvoxamin• Sertralin• Fluoxetin• Paroxetin

Page 352: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

353

Hati-hati interaksi obat-obatan• Gol. MAOI dan SSRI Serotonin Malignan

Syndrome : GI tract, agitasi, restlessness• MAOI dan Simpatomimetik : obat flu, noradrenalin,

amfetamin krisis hipertensi• MAOI dan Keju/anggur (tyranin) hipertensi

stroke

Page 353: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

354

ANTI PANIK• Obat acuan : ImipraminSindrome panic :• Serangan panic berulang dalam sebulan• Unpredictable• Episodik , antisipatoric anxiety• Tanpa atau Agorafobia Mekanisme kerja• Dasar : hipersensitivitas reseptor serotonin di SSP• Komorbid : OCD, Fobia socialMacam-macamnya :• Sama dengan antidepresi

Page 354: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

355

TERAPI DRUG ABUSE

Page 355: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

356

Berat : stupor, koma, henti nafas, bradikardi, hipotermi, hipotensi, kejang, dll.

TERAPI :

• Pertahankan saluran nafas, atasi koma, hipotensi, hipotermi, kumbahlambung (± 301), 60-100 mg norit kp sonde.

• Kejang diazepam 5-10 mg iv kp ulang

• B1 100 mg im/iv, dextrose 50% 50-100 ml

bila curiga hipoglikemi.

• Naloxone 0,45-2 mg iv bila curiga opioida

• Haloperidol 5-10 mg im bila agitatif

INTOKSIKASI ALKOHOL

Page 356: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

357

• Suportif, Simptomatik

• Naloxone 0,8 mg iv (0,01 mg/bb neonatus) tunggu 15 mnt, diulang 1,6 mg, 3,2 mg.

• 0,4 mg iv tiap jam bila perlu

Simptomatik, klonidin 0,3-0,6/hr, Analgetika, anti insomnia, anti diare,

dll.

INTOKSIKASI OPIOIDA

PUTUS OPIOIDA

Page 357: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

358

• Biasanya dg alkohol • Simptomatik, kp

kumbahlambung bila kurang dari 6 jam

Simptomatik, tappering off

INTOKSIKASI SEDATIVA-HIPNOTIKA

PUTUS ZAT

Page 358: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

359

• Suportif, Simptomatik• Lorazepam 1-2 mg/jam• Psikotik haloperidol• Hipertensi :

clonidin,propanolol

Simptomatik, anti depresan

INTOKSIKASI STIMULANSIA

PUTUS ZAT

Page 359: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

360

PSIKOTERAPIPsikoterapi adalah terapi atau intervensi yang menggunakan

cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk :1.menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit .2. mengubah perilaku yang terganggu3. mendorong perkembangan positif dari kepribadian

Page 360: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

361

JENIS-JENIS PSIKOTERAPIPembagian jenis-jenis psikoterapi yang akhir-akhir ini

banyak dianut yaitu :1. Konseling dan sejenisnya.2. Terapi perilaku 3. Terapi kognitif 4. Terapi kognitif – behavioral 5. Psikoanalisis 6. Terapi kelompok 7. Terapi keluarga 8. Terapi interpersonal 9. Intervensi krisis

Page 361: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

362

ad.1 (Konseling):Menurut para ahli sebetulnya konseling tidak

termasuk psikoterapi, oleh karena tidak memenuhi kriteria dan batasannya; antara lain teknik, tujuan dan orang yang melakukannya, walaupun hubungan yang terjadi di dalamnya juga merupakan “the helping relationships”. Konseling bukan hanya hubungan profesional antara dokter-pasien, tetapi dapat dilakukan dalam berbagai bidang profesi, misalnya guru, pengacara, penasehat keuangan, dan sebagainya.

Terdapat dua tipe konseling :

Page 362: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

363

1. Pengarahan untuk mengatasi kesulitan pengambilan keputusan.

2. Konseling untuk membantu seseorang dalam suatu pilihan yang vital (decision counseling to help people arrive at a vital choice).

Page 363: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

364

ad.2 (Terapi Perilaku):Prinsipnya yaitu bahwa semua perilaku, normal maupun

tidak, merupakan hasil dari apa yang dipelajari dan yang tidak dipelajari. Menurut Eysenck, tidak ada yang mendasari gejala yang terlihat, kecuali gejala tersebut; oleh karena itu untuk mengatasi suatu gejala neurosis misalnya, adalah dengan cara menghilangkan gejala tersebut . Biasanya dilakukan bila tujuan-tujuan khusus dapat dicapai . Contohnya pada fobia terhadap penerbangan pada orang yang sangat ingin melakukan perjalanan sedangkan perjalanan tersebut hanya dapat ditempuh dengan pesawat terbang. Biasanya diberikan desensitisasi sistematik, dengan menggunakan hirarki dari stimulus (stimulus bertingkat secara bertahap).

Page 364: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

365

(Terapi kognitif):Prinsipnya yaitu dasar dari emosi dan perilaku ialah

kognisi. Suatu gangguan emosi atau perilaku terjadi karena adanya keyakinan yang salah yang irasional (irrational false beliefs) . Terapi ini fokusnya adalah asosiasi antara proses pikir dengan berbagai macam emosi. Indikasinya antara lain pada depresi neurotik.

Page 365: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

366

ad.4. (Terapi kognitif – behavioral):Dikembangkan oleh Albert Ellis (rational-emotive

therapy). Merupakan penggabungan antara terapi behavioral dengan terapi kognitif. Banyak dilakukan terhadap pasien-pasien dengan ansietas, depresi, dan lain-lain.

Page 366: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

367

ad.5 (Psikoanalisis):Yang klasik (yang dikembangkan oleh S. Freud), dasarnya ialah

bahwa gangguan jiwa terjadi akibat konflik intrapsikik masa lalu yang tidak terselesaikan. Yang dilakukan adalah terhadap konflik tersebut, serta melakukan rekonstruksi kembali terhadap kepribadian pasien. Fenomena yang penting disini yaitu transferensi. Banyak kriteria yang harus dipenuhi untuk melakukan psikoanalisis yang klasik ini. Kini sejalan dengan teori psikoanalisis yang makin berkembang, metoda terapinya pun banyak berubah dari yang klasik, antara lain lebih menekankan interpretasi hubungan yang terjadi saat terapi berlangsung (the here-and-now interpretations) .

Page 367: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

368

ad.6 (Terapi kelompok):Dilakukan terhadap sekelompok pasien (misalnya

enam atau delapan orang), oleh satu atau dua orang terapis. Metode dan caranya bervariasi; ada yang suportif dan bersifat edukasi, ada yang interpretatif dan analitik. Kelompok ini dapat terdiri atas pasien-pasien dengan gangguan yang berbeda, atau dengan problem yang sama, misalnya gangguan makan, penyalahgunaan zat, dan lain-lain. diharapkan mereka dapat saling memberikan suport dan harapan serta dapat belajar tentang cara baru mengatasi problem yang dihadapi .

Page 368: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

369

• ad.7 Terapi keluarga• Dilakukan bila struktur dan fungsi dalam suatu

keluarga tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bila ada salah satu anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, akan mempengaruhi keadaan dan interaksi di dalam keluarganya dan sebaliknya, keadaan keluarga akan mempengaruhi gangguan serta prognosis pasien. Untuk itu seluruh anggota keluarga diwajibkan hadir pada setiap sesi terapi .

Page 369: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

370

TUJUAN TERAPI– Memecahkan dan menurunkan konflik dan kecemasan

patogenik di dalam matriks hubungan interpersonal– Meningkatkan persepsi dan pemenuhan kebutuhan anggota

keluarga lain oleh anggota keluarga.– Meningkatkan hubungan peran yang sesuai antara jenis kelamin

dan antara generasi– Memperkuat kemampuan anggota individu dan keluarga

sebagai keseluruhan untuk mengatasi tenaga destruksi di dalam dan di luar lingkungan sekitarnya

– Mempengaruhi identitas dan nilai-nilai keluarga sehingga anggota terorientasi kepada kesehatan dan perkembangan.

• Tujuan akhir dari terapi keluarga adalah untuk mengintegrasikan keluarga ke dalam sistem yang lebih besar di dalam masyarakat yang diwakili oleh sistem tersebut seperti sekolah, fasilitas medis, badan sosial, rekreasional dan kesejahteraan, sehingga keluarga tidak terisolasi.

Page 370: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

371

• Nilai fungsi keluarga dengan sebagai berikut :– Amati interaksi diantara anggota keluarga– Tanyakan hubungan antar anggota keluarga : amati

verbal dan non verbal– Mngembangkan beberapa hipotesis mengenai sistem

keluarga.– Cari adanya ” segitiga” yaitu dalam dua orang yang

berkonflik, cenderung melibatkan orang ketiga dalam konflik.

– Pertahankan netralitas dan empati– Kenali power dalam keluarga dan perseorangan– Fokuskan pada pola hubungan dan cara berinteraksi

habitual.

Page 371: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

372

• Tinjau riwayat keluarga dan genogram• Umpan balik dan saran

– Bisa dilakukan sejak awal terapi – Berikan banyak pilihan dan alternatif

• Susunlah saran atau rujukan

Page 372: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

373

• LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN KELUARGA YANG AKAN DITERAPI

• Pra wawancara : terapist harus mendapat informasi dasar mengenai struktur keluarga dan sifat dari masalah yang dihadapi

• Berilah salam dan jadilah ”anggota” keluarga dengan membina rapport.

• Identifikasi masalah dengan cara mengexplorasi setiap pandangan anggota keluarga terhadap masalah, penyelesaian apa yang telah dicoba dan hasil apa yang diharapkan.

Page 373: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

374

– Fokuskan pada pola hubungan dan cara berinteraksi habitual.

• Tinjau riwayat keluarga dan genogram• Umpan balik dan saran

– Bisa dilakukan sejak awal terapi – Berikan banyak pilihan dan alternatif– Susunlah saran atau rujukan.

Page 374: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

375

• Nilai fungsi keluarga dengan sebagai berikut :– Amati interaksi diantara anggota keluarga– Tanyakan hubungan antar anggota keluarga : amati

verbal dan non verbal– Mngembangkan beberapa hipotesis mengenai sistem

keluarga.– Cari adanya ” segitiga” yaitu dalam dua orang yang

berkonflik, cenderung melibatkan orang ketiga dalam konflik.

– Pertahankan netralitas dan empati– Kenali power dalam keluarga dan perseorangan– Fokuskan pada pola hubungan dan cara berinteraksi

habitual.

Page 375: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

376

MODEL INTERVENSI DALAM TERAPI KELUARGA• Model eksperensial-psikodinamik

Kejujuran dan kejernihan komunikasi sebagai prioritas utama. Membantu mengungkapkan pola hubungan keluarga yang tidak disadari

• Model BowenAdanya emotional triangle ( segitiga emosi) sebagai tiga bagian : kedekatan dua anggota keluarga cenderung menyingkirkan yang ketiga. Tjuannya adalah menstabilkan hot triangle dan bekerja dengan anggota keluarga yang paling siap secara psikologis, secara individual, sehingga hot trangle tidak timbul kembali.

Page 376: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

377

• Model Sistem UmumSetiap anggota keluarga adalah sistem dan tiap tindakan di dalam keluarga menghasilkan reaksi pada salah satu atau lebih anggotanya. Tiap anggota keluarga diharapkan memainkan suatu peranan ( pembicara,penyiksa, korban, penyelamat, pembawa gejala,pengasuh ) yang relatif stabil. Anggota keluarga yang memenuhi masing-masing peran dapat berubah. Beberapa anggota keluarga mengkambinghitamkan salah satu anggota keluarganya dengan menyalahkannya untuk masalah keluarga. Jika pasien yang diidentifikasikan membaik, anggota keluarga lain dapat menjadi kambing hitam. Keluarga digambarkan sebagai memilih ikatan eksternal dan aturan internal.

Page 377: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

378

Terapi Residensial• Adalah terapi lingkungan yang tepat khususnya anak-anak

dan remaja dengan gangguan mental yang memerlukan lingkungan yang sangat terstruktur dan terawasi selama periode waktu yang cukup panjang . Lingkungan tersebut mampu memberikan lingkungan yang stabil dan konsisten dengan monitoring psikiatrik yang baik . Adapun terapi yang dilakukan antara lain penatalaksanaan perilaku, lingkungan yang bersifat tenukleus rapetik, psikoterapi, medikasi dan pendidikan khusus.

• Terapi ini memberikan lingkungan hidup yang terstruktur dimana pasien dapat membentuk perlekatan yang kuat dan menerima komitmen dari anggota staf terapist. Lingkungan tersebut menyediakan pengalaman

Page 378: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

379

• emosional korektif dan kesempatan untuk mempermudah dan meningkatkan perilaku adaptif pasien terutama jika ditemukan kekurangan tertentu seperti defisit bicara dan bahasa, retardasi intelektual, hubungan teman sebaya yang tidak adekuat, ngompol, kebiasaan makan yang buruk dan defisit atensi.

• Staf terapist terdiri dari perawat, pekerja sosial, guru, psikiater, psikolog, dokter anak.

Page 379: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

380

Indikasi terapi residensial antara lain : anak dengan gangguan konduksi, gangguan pengendalian impuls.

• Lingkungan terapi antara lain terdapat fasilitas bagi sekolah tingkat pertama dan program aktivitas di malam hari. Terdapat ruangan bermain yang cukup untuk 60 – 100 pasien serta lokasi strategis.

• Tujuan dari pusat terapi ini adalah untuk memberikan terapi dan pendidikan khusus bagi anak-anak dan terapi bagi keluarga

Page 380: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

381

ad.8 (Terapi interpersonal):Dilakukan terhadap pasien yang mengalami konflik saat

ini dengan pihak-pihak lain yang bermakna sehingga ia mengalami kesulitan dalam beradaptasi terhadap perubahan-perubahan dalam karier atau peran sosial atau pun perubahan hidup lainnya. Banyak dilakukan terhadap depresi neurosis dan depresi berat

.

Page 381: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

382

ad.9 (Intervensi krisis):Dilakukan terhadap pasien yang sedang mengalami suatu

krisis dan memerlukan tindakan segera (catatan: krisis yaitu suatu respon terhadap keadaan bahaya atau penuh resiko dan dirasakan / dihayati sebagai keadaan yang menyakitkan / a painful state), agar tercapai kembali keadaan seimbang (emotional equilibrium). Dalam terapi ini kita harus secepatnya membina hubungan interpersonal yang adekuat serta mengerti peran psikodinamik dan hubungannya terhadap krisis yang terjadi. Teknik yang dilakukan yaitu reassurance, sugesti, manipulasi lingkungan dan medikasi psikotropik. Kita ajarkan kepada pasien untuk menghindari situasi yang berbahaya untuk mencegah terjadinya kembali krisis di masa yang akan datang .

Page 382: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

383

Terapi bermainSecara psikodinamik fungsi bermain pada anak ada

dua yaitu untuk memenuhi keinginan dan mimpi serta mengendalikan pengalaman yang traumatik sehingga dengan bermain berulang maka kecemasan dapat diatasi. Bentuknya antara lain sandplay therapy, menggambar orang , rumah dan pohon, story telling technic, squigle technic.

Page 383: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

384

ELECTRO CONVULSIVE THERAPY

INDIKASI1. Skizofrenia katatonik2. Depresi psikotik3. Respons terhadap obat buruk

Page 384: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

385

KONTRA INDIKASI

1. Tekanan intra kranial tinggi2. Penyakit jantung3. Penyakit paru4. Gangguan tulang belakang5. Epilepsi6. Hipertensi7. Usia lanjut8. Kehamilan9. Hernia

Page 385: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

386

KOMPLIKASI

• Nyeri kepala• Nyeri otot• Amnesia• Robekan otot• Luksasio• Fraktur tulang• Apnea

Page 386: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

387

PROTAP ECT

• INFORMED CONSENT• X-FOTO THORAX• EKG• PUASA 6 – 8 JAM• BAB/BAK : KOSONGKAN• PAKAIAN KENDOR• ALAS DATAR DAN KERAS• GIGI PALSU DILEPAS• SEDIAKAN OKSIGEN• TONGUE SPATEL SUDUT MULUT KANAN• DIIKAT SETELAH ECT

Page 387: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

388

TRANSCRANIAL MAGNETIC STIMULATOR

• SUMBER ENERGY : MAGNETIC• HAMPIR SAMA DG ECT• TIDAK KEJANG• SADAR• TDK AMNESIA• FUNGSI KOGNITIF BAIK

Page 388: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

389

DAFTAR PUSTAKA1. American Psychiatric Association, Diagnostic Criteria From DSM-IVTM, AP press, Washington DC. 19942. Depkes RI, Pedoman Penggolongan dan Diagnosa gangguan Jiwa edisi III, Dirjrn Yanmed, Jakarta.

19933. Depkes RI , Pedoman Terapi Pasien Ketergantungan Narkotika dan Zat Adiktif lainnya, Jakarta.20004. Gabbard Go. Anxiety Disorders: Psychodynamic aspects. In: Kaplan & Sadock’s Comprehensive

Textbook of Psychiatry 7th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2000;1472-74.5. Kaplan HI, Sadock, Synopsis of Psychiatry 8th ed, Wilkins and William, Baltimore. 20056. Kaplan HI, Sadock, Emergency Psychiatric Medicine 7th ed, Wilkins and William, Baltimore. 20057. Maramis, Prof, dr,SpKJ, Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga press, Surabaya.8. Stephen Bazire, Psychotropic drug Directory, Mark Allen Publish. UK.20009. WHO , International Classification of Disesase 10th , New York. 1993

Page 389: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

390

Green, B., Psychotherapy, in Problem-based Psychiatri, Churchill Livingstone, Medical Division of Pearson Professional Ltd., 1996, 140-143.

Wolberg, L.R., What is Psychotherapy? In The Techniques os Psychotherapy, Part One, Grune & Stratton, New York, San Fransisco, London, 1977, 3-4, 15-16.

Kaplan, H.I. & Sadock, B.J., Psychotherapies, in Comprehensive Texbook of Psychiatri VI, Chapter 31, Six Edition, Vol.2, William & Wilkins, Baltimore, 1995, 1767-1770.

Lubis, D.B., Wawancara Psikiatrik, dalam Pengantar Psikiatri Klinik, Balai Penerbit FKUI, 1989, 58-59, 97, 106, 112.

Lubis, D.B., Pengantar Psikiatri Klinik, Balai Penerbit FKUI, 1989, 43-45, 105.Lubis, D.B., Ikhtisar Teori dan Klinik Neurosa, Bumi Grafika Jaya, 1979, 5-6.Fenichel, O., The Psychoanalytic Theory of Neurosis, Basic Book, W.W. Norton & Co., Inc., New York, 1972, 53-

63.Gabbard, G.O., Psychodynamic Psychiatry in Clinical Practice, The DSM-IV Edition, American Psychiatric Press,

Washington, 1994, 3-5.Sylvia D , Elvira, Kumpulan Makalah Psikoterapi, Balai Penerbit FK-UI.2005Gabbard, G.O., Individual Psychotherapy, in Psychodynamic Psychiatry Clinical Practice – The DSM – IV Edition,

American Psychiatric Press, 1994, 91-95.Janis, I.L., Problems of Short-term Counseling, in Short-term Counseling, Yale University Press, New Haven and

London, 1983, 8-10.Karasu, T.B., Psychotherapies: An Overview, American J. Psychiatry, 134: 8, 1977, 857-858.Weissman, M.M., Markowitz, J.C., Interpersonal Psychotherapy, Current status, Arch. Gen. P sychiatry, 51, 1994,

599-601.

Page 390: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

391

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa atas perkenan Nya lah buku ini tersusun untuk membantu pengajar dan mahasiswa kedokteran serta mahasiswa kesehatan lainnya seperti mahasiswa farmasi klinis, sekolah tinggi ilmu kesehatan dalam proses belajar-mengajar di bidang Ilmu Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Buku ini jauh dari sempurna, namun demikian besar harapan penulis ikut menyumbangkan pengalaman klinis sehari-hari baik di bangsal Psikiatri , unit gawat darurat, di lapangan maupun poli klinik psikiatri. Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada para senior psikiater baik di RSAL Dr. Ramelan , guru-guru kami di FK-UI maupun sejawat yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia lainnya. Semoga buku ini bermanfaat untuk pengembangan akademis dan klinis.

Penulis

Page 391: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

392

ELECTRO CONVULSIVE THERAPY

Page 392: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

393

PASIEN TIDAK SADAR DGN ECT

Page 393: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

394

TRANS CRANIAL MAGNETIC STIMULATOR

Page 394: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

395

DGN TMS PASIEN LEBIH NYAMAN DAN SADAR

Page 395: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

396

RUANG ISOLASI

Page 396: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

397

AUTISTIK

Page 397: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

398

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Page 398: 6. 8. Ilmu Kesehatan Jiwa (399)

tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit

399