STATUS BANGSAL Ilmu Jiwa .docx
-
Upload
ribka-theodora -
Category
Documents
-
view
57 -
download
5
description
Transcript of STATUS BANGSAL Ilmu Jiwa .docx
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebun Jeruk, Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Presentasi Kasus : …………………………………………
SMF ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI JAWA BARAT
Tanda Tangan :Nama Mahasiswa :Ribka TheodoraNIM :11.2011.196 ……………
Dokter Pembimbing : dr. Muthia, Sp.KJ ………………………
Nomor Rekam Medis :
Nama Pasien : Ny. A
Nama dokter yang merawat : dr. Noki, Sp.KJ
Masuk RS pada tanggal : 07 - 09 - 2013
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Keluarga
Riwayat perawatan : Sudah pernah dirawat 1x sebelumnya
I IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Tempat & tanggal lahir : Garut, 01-01-1958 (55 tahun)
Jenis kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak Pernah Sekolah
Pekerjaan : Pedagang
Status Perkawinan : Janda
Alamat : Kp. Ngontong Rt 01 / Rw 13
Kel/Desa Rancabango
Kec Tarogong kaler
Kab. Garut
II RIWAYAT PSIKIATRIK
Data diperoleh dari:
Alloanamnesis : Bp.
Autoanamnesis :
o 13 September 2013, jam 14.00 di Ruang Nuri
A. KELUHAN UTAMA:
Pasien tidak mau makan (Negativistik)
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG:
Pada bulan April 2013, pasien nampak gelisah, tidur2-tiduran terus saja, bicara
kacau dan kasar, marah – marah, serta teriak - teriak. Pasien kemudian keluar rumah
sendiri malam – malam. Pasien hanya makan seditkit. Hal – hal tersebut terjadi selama
+3 minggu sejak perceraian dengan suami. Kemudian pasien mulai curiga dengan orang
– orang di sekitarnya, menangis tiba – tiba, sering menceritakan masa lalu ,dan tidak
mau makan sehingga keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke RSJ Provinsi
Jawa Barat untuk mencari pertolongan. Sejak 4 hari SMRS pasien
mengamuk(Agresifitas motorik). Pasien mengamuk di rumah dan kadang juga ke luar
rumah yang mengakibatkan keresahan pada masyarakat di sekitarnya. Pasien juga sering
mengancam(Agresifitas verbal) keluarga untuk dibunuh apabila sesuatu yang
dilakukannya ditentang. Dan pasien juga tidak segan-segan untuk memukul(Agresifitas
motorik) orang-orang yang di dekatnya, apabila keinginannya dihalangi. Tapi belum
pernah pasien memukul dengan menggunakan benda tajam ataupun tumpul. Pasien juga
sering marah-marah(Agresifitas verbal) tidak jelas dan tanpa tujuan. Pasien juga sering
keluyuran(Poriomania) keluar rumah yang membuat resah masyarakat disekitarnya
karena tindakan-tindakan yang sering dilakukan seperti marah-marah (Agresifitas
motorik), memukul, mengancam (Agresifitas verbal) dan juga pasien sering terlihat
berbicara dan tertawa sendiri (Halusinasi auditorik dan halusinasi visual) dan
(Giggling) yang dimana sebenarnya tidak ada seseorang ataupun benda di sekitar
pasien. Pasien selain keluyuran juga sering sekali mondar-mandir(Hiperaktivitas)
tanpa tujuan baik di dalam rumah ataupun di luar rumah. Pasien juga tidak dapat
diperintahkan yang benar, apabila diperintahkan selalu memberontak(Negativistik).
Pasien baru pertama kali mengalami ini.
Ayah pasien sejak 4 hari ini juga sering melihat pasien tidak pernah tidur.
Disuruh makan pun sangat sulit karena tidak mau terus(Negativistik). Mandi pun tidak
pernah. Tapi Pasien tidak pernah punya pikiran dan tindakan untuk bunuh diri selama 4
hari ini.
Akhirnya ayah pasien dan keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke RS.
Pertama Pasien dibawa ke puskesmas oleh keluarga untuk mendapatkan pertolongan
pertama dari kebiasaan mengamuknya (Agresifitas motorik). Karena terus mengamuk,
akhirnya di puskesmas pasien disuntikkan obat penenang. Setelah itu, dokter puskesmas
menyarankan untuk membawa ke RSJ Provinsi Jawa Barat untuk tindakan lebih lanjut.
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA:
1. Gangguan Psikiatrik
Sebelumnya Pasien sudah menikah pada tahun 2012 dan sejak 8 bulan yang
lalu, pasien telah cerai dari istrinya dikarenakan istrinya memiliki suami lain.
Sejak perceraian tersebut, ayah pasien melihat ada yang berubah dari sang anak.
Pasien sering menangis dan mengurung diri di kamar juga dalam berdagang,
pasien kurang bergairah dan sering pulang cepat karena mudah kelelahan. Tapi
akhirnya, pasien dapat melewati masa itu dan kembali seperti biasanya.
2. Riwayat Gangguan Medik
Berdasarkan data dari keluarga(ayah pasien), pasien tidak pernah ada riwayat
jatuh/ trauma pada kepalanya, penyakit saraf(epilepsi) dan penyakit lainnya.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Keluarga pasien menyangkal bahwa pasien pernah menggunakan zat psikoaktif
tapi mengkonsumsi rokok 1 batang per hari.
4. Gambaran Skema Perjalanan Gangguan
2012(bulan Oktober) 2013(bulan maret) 4 hari SMRS
Gambar 1. Skema Perjalanan Gangguan
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI:
1. Riwayat perkembangan fisik:
Selama masa kehamilan, ibu pasien tidak pernah mengalami gangguan
kesehatan. Pasien lahir cukup bulan, dalam keadaan normal dan ditolong oleh dukun
beranak. Selama kelahiran tidak ada trauma lahir dan cacat bawaan. Pertumbuhan
dan perkembangan pasien sewaktu bayi sesuai dengan usianya.
2. Riwayat perkembangan kepribadian:
a) Masa kanak-kanak
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya. Pasien dibesarkan
bersama-sama saudaranya yang lain. Menurut ayahnya, pasien merupakan anak
yang paling nurut. Menurut pengakuan keluarganya, pasien seorang yang sering
bergaul, banyak teman, disayang oleh guru.
b) Pada masa remaja
Pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan anak seusianya. Pasien
dibesarkan oleh keluarganya. Menurut pengakuan keluarganya pasien memiliki
pengalaman yang pahit, pasien pernah diputuskan tanpa sebab oleh pacarnya.
c) Pada masa dewasa
Pasien baik dalam bersosialisasi dan memiliki banyak teman dan mengalami
kegagalan dalam berumah tangga.
3. Riwayat pendidikan:
SD : Pasien menyelesaikan SD sampai kelas 6(Tamat SD) dengan
prestasi yang cukup baik. Pasien berhenti sekolah dikarenakan
faktor biaya. Di dalam sekolah , pasien juga merupakan anak
yang sopan dan tahu akan tata karma.
4. Riwayat pekerjaan:
Pasien sempat bekerja menjadi seorang penjual baju keliling sampai dengan
sebelum sakit.
5. Kehidupan beragama:
Pasien beragama Islam dan rajin beribadah menurut pengakuan adiknya.
6. Kehidupan seksual dan perkawinan:
Pasien sudah berpisah dengan istrinya dikarenakan istrinya selingkuh dengan
pria lain yang lebih mapan(pada bulan Oktober 2012). Pada bulan Maret 2013,
pasien dijodohkan terhadap seorang wanita oleh orangtuanya yang sebenernya
pasien tidak mencintai wanita itu.
E. RIWAYAT KELUARGA
Pasien anak 1 dari 3 bersaudara
Pasien tinggal serumah dengan orang tua dan ke-2 adiknya
Pasien pernah menikah tetapi hanya bertahan 8 bulan lalu bercerai.
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
Sebelum sakit, pasien sangat baik dalam bersosialisasi ramah tapi semenjak
sakit(3 bulan yang lalu) dan pasien sering meresahkan masyarakat(tetangga) di
sekitarnya sejak 4 hari ini.
III STATUS MENTAL, Dilakukan pemeriksaan tanggal 27 Juni 2013 jam :
09.00 WIB.
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien laki-laki, 24 tahun tampak lebih tua dari seusianya. Warna kulit sawo
matang, kebersihan diri kurang baik dan berambut cepak berwarna hitam. Saat
wawancara pertama kali, pasien memakai celana panjang(jeans) yang tampak
kotor dan berbau kurang sedap dan berkaos lengan pendek warna orange. Pasien
tampak kumal.
2. Kesadaran
a. kesadaran sensorium/neurologik : Compos Mentis
b. kesadaran psikiatrik : Furor (tampak terganggu)
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Sebelum wawancara :
Pasien sering berbicara, tertawa sendiri(Gigling) dan marah-marah
sendiri(Agresifitas verbal)
Semasa wawancara :
Selama wawancara, pasien masih dapat menjawab pertanyaan dengan
wajah bermusuhan(Hostile), pasien tidak nyambung selama menjawab
pertanyaan(Inkoherensi), agitasi, dengan wajah afek datar,
menunjukkan pemeriksa bahwa sering melihat orang-orang(yang
sebenarnya tidak ada). Terkadang langsung marah-marah(Agresifitas
verbal), dengan bicara kasar dan kotor (Koprolali).
Sesudah wawancara :
Sesudah wawancara, pasien berprilaku seperti sebelum wawancara
4. Sikap terhadap pemeriksa : tidak kooperatif
5. Pembicaraan:
a. Cara berbicara : spontan, biasa
b. Gangguan berbicara : Inkoherensi, echolalia, koprolali
B. ALAM PERASAAN(EMOSI)
1. Suasana perasaan (mood) : hipothym
2. Afek ekspresi afektif:
a.Arus : reaksi cepat
b.Stabilisasi : labil
c.Kedalaman : Dangkal
d.Skala Diferensiasi : Afek Sempit
e.Keserasian : kurang
f.Pengendalian Impuls : lemah
g.Ekspresi : datar
h.Dramatisasi : Tidak ada
i.Empati : Tidak dapat dirabarasakan
C. GANGGUAN PERSEPSI
a.Halusinasi : Halusinasi Visual dan Auditorik
b.Ilusi : Tidak ada
c.Depersonalisasi: Tidak ada (Tahu nahwa dirinya siapa)
d.Derealisasi : Tidak ada (Tahu nahwa dia ada di RSJ Cimahi)
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF(FUNGSI INTELEKTUAL)
1. Taraf pendidikan : SD kelas 6(Tamat)
2. Pengetahuan umum : cukup (dapat mengetahui ibukota Indonesia)
3. Kecerdasan : baik
4. Konsentrasi :sangat kurang, mudah teralih(Distractibility)
5. Orientasi:
Waktu : Baik, pasien dapat mengetahui siang atau malam.
Tempat : Baik, pasien mengetahui sedang berada di RSJ Provinsi
Jawa Barat
Orang :Baik, pasien mengetahui pemeriksa adalah dokter.
6. Daya ingat:
Daya ingat jangka panjang : Baik
Daya ingat jangka pendek : Baik (Pasien dapat memberitahu
bahwa tadi subuh turun hujan)
Daya ingat segera : Baik (Pasien dapat mengulangi 6
angka yang disebutkan oleh pemeriksa)
7. Pikiran abstraktif : Sulit dinilai
8. Visuospasial : Sulit dinilai
9. Bakat kreatif : Tidak dilakukan
10. Kemampuan menolong diri sendiri : baik
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
- Produktivitas : Autistik (+), berfikir cepat
- Kontinuitas : Asosiasi Longgar (+), irelevansi,
Tangensial,
- Hendaya berbahasa : Inkoherensi(Word salad),
2. Isi pikir
- Preokupasi dalam pikiran : flight of ideas
- Waham : Waham kebesaran, waham hubungan
- Obsesi : Tidak ada
- Fobia : Tidak ada
- Gagasan Rujukan : Tidak ada
- Gagasan Pengaruh : Ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
Kurang baik, terkadang sering memberontak(walaupun sudah difiksasi).
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial :kurang baik
2. Uji daya nilai :kurang baik
3. Daya nilai realitas : buruk
H. TILIKAN
Derajat 1: pasien menyangkal total bahwa dirinya menderita sakit jiwa.
I. RELIABILITAS
Buruk
IV PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS (dari status rekam medis 26 Juni 2013)
Keadaan umum : Baik Kesadaran :Compos Mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi nadi : 82x/menit
Frekuensi nafas : 22x/menit
Suhu tubuh : 36,6oC
Tinggi badan : 170 cm
Berat Badan : 64 kg
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Telinga : tidak ada kelainan
Hidung : tidak ada kelainan
Tenggorokan : tidak ada kelainan
System kardiovaskular : tidak ada kelainan
System respiratorius : tidak ada kelainan
Abdomen : tidak ada kelainan
Ekstremitas : tidak ada kelainan
B. STATUS NEUROLOGIK
a. Tanda rangsang meningeal : tidak dilakukan pemeriksaan
b. Refleks fisiologis : tidak dilakukan pemeriksaan
c. Refleks patologis : tidak dilakukan pemeriksaan
d. Nervus Kranial : tidak dilakukan pemeriksaan
e. Sensorik, motorik, otonom : dalam batas normal
V PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium (2 7 Juni 2013 )
Hematologi
LED : 21 mm / jam
Hb : 15,6 g/dL
Hematokrit : 36 vol %
Leukosit : 9100 mm3
Trombosit : 213 ribu sel/uL
SGOT : 34,4 IU/L
SGPT : 23,4 IU/L
VI IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien laki-laki berusia 24 tahun, baru pertama kali mengalami gangguan seperti
ini. Gangguan seperti ini dirasakan sejak 4 hari ini dengan sering berbicara dan tertawa
sendiri (Halusinasi auditorik dan visual), sering mondar mandir tanpa tujuan
(Agitasi), marah-marah (Agresifitas verbal), sering memukul (Agresifitas motorik)
tapi tidak dengan benda tajam. Pasien sering keluyuran tanpa tujuan yang jelas(Agitasi).
Pasien ssuah tidur dan tidak pernah mandi(Negativistik). Pasien sering memberontak
(Agresifitas motorik) apabila diperintahkan sesuatu atau dinasehati(Negativistik).
Pada bulan maret 2013, mulai sering murung, sedih dan menangis karena
tekanan-tekanan masalah yakni tentang pasangan hidup yang dijodohkan orang tua dan
juga berjualan yang terus merugi.
Sebelumnya 8 bulan yang lalu(Pada bulan Oktober 2012) pasien bercerai dengan
istrinya diakibatkan istrinya selingkuh. Tetapi setelah kejadian ini, pasien dapat
mengatasi masalahnya sehingga ayahnya tidak melihat perubahan berarti dari anaknya.
Dari hasil pemeriksaan status mental, ditemukan suasana perasaan hiperthym.
Afek ekspresi afektif: Arus cepat, labil, dangkal, afek sempit, kurang, pengendalian
impuls lemah, ekspresi datar, tidak terdapat dramatisasi. Gangguan Persepsi ditemukan
adanya halusinasi auditorik dan visual.
Dari hasil pemeriksaan sensorium dan kognitif, ditemukan pengetahuin umum
kurang, kecerdasarn rata-rata, konsentrasi kurang baik. Orientasi waktu, tempat, orang
dalam keadaan baik. Daya ingat jangka panjang, pendek, dan segera juga baik.
Kemampuan visuospasial buruk, dan kemampuan menolong diri sendiri kurang baik.
Pada pemeriksaan proses pikir, produktivitas autistik(+),Flight of Ideas (+), berfikir
cepat, kontinuitas asosiasi longgar(+), irelevansi, tangensial, Waham kebesaran, waham
hubungan. Tilikan derajat 1, pasien menyangkal total bahwa dirinya menderita sakit
jiwa.
VII FORMULASI DIAGNOSTIK
AKSIS I (Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis )
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini termasuk gangguan
jiwa karena adanya :
Gejala kejiwaan berupa :
Pada bulan maret 2013, sering merasa sedih, murung(Hipothym) dan
mengurung diri(Solitary) karena masalah-masalah yang dihadapi.
4 hari SMRS, pasien banyak mengamuk dan memukul(agresifitas motorik),
tidak mau makan dan mandi (negativistik), dan keluyuran tanpa tujuan(Agitasi). Suka
berbicara dan tertawa sendiri(Halusinasi auditorik dan visual). mondar-mandir
(agitasi). Suka mengancam dan marah-marah(Agresifitas verbal) tanpa tujuan yang
jelas. Pasien juga sulit tidur (Negativistik). Dalam pembicaraan perkataan yang
dilontarkan oleh pasien bermakna : asosiasi longgar, flight of ideas, inkoherensi,
irelevansi, tangensial, terdapat waham kebesaran(mengakui dirinya sebagai presiden),
waham hubungan.
Gangguan fungsi: Tidak mau makan , mandi dan tidak mau tidur (Negativistik)
Gangguan fungsi sosial : bercerai dengan istrinya sejak 8 bulan yang lalu, dijodohkan
dengan pasangan yang tidak pasien suka, berdagang tapi terus merugi.
Gangguan ini sebagai Gangguan Mental Non.Organik (GMNO) karena tidak adanya:
Gangguan kesadaran (pasien kompos mentis)
Gangguan orientasi
Gangguan fungsi intelektual
Ganguan daya ingat
Tidak ada kelainan faktor organik spesifik
Menurut PPDGJ III
GMNO ini termasuk F33.3 Gangguan depresif berulang, episode
kini berat dengan gejala psikotik, karena adanya :
Sudah berlangsung sekuran.g-kurangnya dua episode yang telah
berlangsung masing-masing selama min 2 minggu dengan sela
waktu beberapa bulan tanpa gangguan
Gejala depresif(termasuk 3 gejala utama depresif) lebih dari 2
minggu (afek depresif, minat berkurang/ kurang bergairah, mudah
lelah)
Gejala lainnya : harga diri dan kepercayaan berkurang,tidur
terganggu, nafsu makan berkurang, gagasan tentang rasa bersalah
dan tidak berguna
Gejala psikotik : Disertai waham (Waham kebesaran dan waham
hubungan), halusinasi (halusinasi auditorik dan visual), Gangguan
kognitif(Distractibility, Autistik, Flight of Ideas, berfikir cepat,
irelevansi, tangensial, inkoherensi) , emosi labil(Gangguan emosi,
agresifitas verbal), dan terdapat gangguan psikomotor(Stereotipik,
agitasi, agresifitas motorik),
DD/ :
- (F20.1)Skizofrenia Paranoid( terdapat halusinasi auditorik dan
visual, waham kebesaran, waham hubungan, autistik, inrelevan,
tangensial, inkoherensi, distractibility, agitasi, agresifitas motorik,
negativisme)
AKSIS II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
Tidak ditemukan gangguan kepribadian dan Retardasi Mental
AKSIS III : Kondisi Medis Umum
Tidak ditemukan gangguan kondisi medik umum
AKSIS IV : Problem Psikososial dan Lingkungan
Berpisah dengan istrinya, dijodohkan dengan pasangan yang tidak pasien cintai,
berdagang tapi merugi, tekanan batin.
AKSIS V : Penilaian Fungsi Secara Global
Menurut nilai Global assesment of function (GAF):
Saat ini : 40 - 31(beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita
dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi)
*indikasi rawat GAF < 60
VIII EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : F33.3 Gangguan depresif berulang, episode kini berat
dengan gejala psikotik
Aksis II : Tidak ditemukan gangguan kepribadian dan Retardasi Mental
Aksis III : Tidak ditemukan gangguan kondisi medik umum
Aksis IV : Berpisah dengan istrinya, dijodohkan dengan pasangan yang tidak
pasien cintai, berdagang tapi merugi, tekanan batin.
Aksis V : GAF saat ini 40 -31
IX PROGNOSIS
Kesimpulan prognosis:
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam
X. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologis : Hiperdopamin, Hiposerotonin
2. Psikologis : Halusinasi auditorik dan visual, waham kebesaran
dan hubungan, autistik, flight of ideas, inrelevan, tangensial, inkoherensi,
distractibility, agitasi, agresifitas motorik, negativisme.
3. Sosiobudaya : bercerai dengan istrinya sejak 8 bulan yang lalu,
dijodohkan dengan pasangan yang tidak pasien suka, berdagang tapi terus
merugi.
XI RENCANA TATALAKSANA
Terapi Farmakologis
Haloperidol 2 x 5 mg p.o. (1-0-1)
CPZ 1 x 100mg malam p.o.v (0-0-1)
Amitriptilin 25 mg s 3 dd tab 1
Bila pasien dapat berkomunikasi dapat dilakukan penambahan penatalaksanaan
sebagai berikut.
Psikoterapi
a. Psikoterapi suportif
Psikoterapi ini dapat dilakukan dengan bimbinganserta terapi kelompok seperti
grouping, morning meeting. Pendekatan lain yang bisa dilakukan adalah dengan
cara:
Ventilasi : memberi kesempatan kepada pasien untuk meluapkan isi
hatinya.
Sugesti : menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya
akan hilang.
Reassurance : meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa dia sanggup
mengatasi masalahnya.
Bimbingan : memberikan bimbingan yang praktis yang berhubungan dengan
masalah kesehatan jiwa pasien, agar pasien lebih bersemangat mengatasinya.
b. Psikoterapi reedukatif
Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi mengenai penyakit yang
dideritanya.
Memotivasi pasien untuk berobat teratur
Terapi keluarga: mendukung untuk kesembuhan pasien seperti mengunjungi
pasien rutin, memberi kata-kata semangat dan sharing masalah bersama.
Menasihati pasien supaya lebih banyak mendekati lingkungan secara perlahan-
lahan
Menasihatkan pasiem supaya mempertajam dan mengembangkan bakat yang
pasien miliki. Sebagai contoh, mengembangkan minat dalam bidang musik
supaya dapat digunakan sebagai salah satu sumber pekerjaan pada masa akan
datang.
Sosioterapi
Memberi penyuluhan kepada keluarga pasien agar terus memberikan dukungan
dan memastikan pasien berobat secara teratur.
Melibatkan pasien dalam kegiatan aktivitas kelompok di RSJ Propinsi Jawa Barat
Melibatkan pasiendalam kegiatan keagamaan di RSJ Propinsi Jawa Barat
Menasihati lingkungan supaya menerima dan tidak mendiskriminasi pasien
dengan gangguan kejiwaan. Contohnya dalam hal pekerjaan.
Follow up , tanggal 27 Juni 2013 , jam : 09.00 WIB, Hari perawatan ke-1
Status Psikiatrikus
- Roman Muka : Bingung
- Kesadaran : Compos Mentis
- Kontak/Rapport : Kurang Adekuat
- Orientasi : Waktu, Tempat, Orang baik
- Ingatan : Jangka panjang, pendek, dan segera Baik
- Perhatian : Distractable
- Insight of Illnes/Tilikan : Derajat 1
- Persepsi : Halusinasi Auditorik(+) dan Visual (+)
- Pikiran
a. Bentuk : Autistik,
b. Jalan : Asosiasi Longgar, Inkoherensi
c. Isi : Waham hubungan
- Emosi : Irritable
- Bicara : Kasar, Tidak Relevan, echolalia, koprolali
- Makan : disembur (Negativistik)
- Tingkah Laku : Agresif
Perbincangan
D : Selamat pagi mas
P : heh……
D : Saya dokter William, bapak sedang merasakan apa sekarang?
P : Disana ada orang yang sedang melihat saya
D :Laki-laki atau perempuan?
P : Perempuan
P : Penyertaan ALLAH hidup bagai anda menjadi…
D :Apa maksudnya mas?
P : ANJING LU BANGSAT(sambil mata menatap ingin membunuh) ke arah lain.
Follow up tanggal 28 Juni 2013, jam : 09.00 WIB, Hari perawatan ke-2
Status Psikiatrikus
- Roman Muka : Bingung
- Kesadaran : Compos Mentis
- Kontak/Rapport : Ada / Kurang Adekuat
- Orientasi : Waktu, Tempat, Orang baik
- Ingatan : Jangka panjang, pendek, dan segera Baik
- Perhatian : Distractable
- Insight of Illnes/Tilikan : Derajat 1
- Persepsi : Halusinasi Auditorik(+) dan Visual (+)
- Pikiran
d. Bentuk : Autistik,
e. Jalan : Asosiasi Longgar, Inkoherensi
f. Isi : Waham hubungan
- Emosi : Irritable
- Bicara : Kasar, Tidak Relevan, echolalia.
- Makan : sudah mulai mau makan
- Tingkah Laku : Agresif
Perbincangan
D : Pagi mas, bagaimana keadaanya sekarang?
P : (masih dengan pandangan yang Hostile) kea rah tembok……
D : Apakah di sana ada orang?
P : ada, dan saya tidak akan kalah dengannya
D : laki-laki atau perempuan?
P : Sekarang laki-laki. Awas granat(melihat nama saya) nanti meledak.
D : memangnya bomnya dimana?
P :ada di tembok yang luas. Teman yang makan itu membuat hahhhhh…
D : Masih marah y?
P : soalnya orang itu sepertinya membicarakan saya (melihat kea rah perawat)
D : bagaimana tahu dia membicarakan mas?\
P : apa lu aning, goblok…….
Follow up tanggal 1 juli 2013, jam : 09.00 WIB, Hari perawatan ke-5
Status Psikiatrikus
- Roman Muka : Bingung
- Kesadaran : Compos Mentis
- Kontak/Rapport : Ada / kurang Adekuat
- Orientasi : Waktu, Tempat, Orang baik
- Ingatan : Jangka panjang, pendek, dan segera Baik
- Perhatian : Distractable
- Insight of Illnes/Tilikan : Derajat 1
- Persepsi : Halusinasi Auditorik(+) dan Visual (+)
- Pikiran
g. Bentuk : Autistik,
h. Jalan : Asosiasi Longgar, tangensial, inrelevannsi
i. Isi : Waham hubungan, waham raba (+), iinkoherensi
- Emosi : Irritable
- Bicara : echolalia.
- Makan : sudah mulai mau makan
- Tingkah Laku : tenang, kooperatif
Perbincangan
D : Pagi mas
P : pagi dok
D : masih mendengar suara-suara?
P : masih. Suaranya sering ngomongin saya kalau saya jelek
D : memangnya siapa yang ngomong? Laki-laki atau perempuan?
P : Ustad Jefri yang ngomong. Makanya orang di jendela lari liat Ustad Jefri..
D : memangya kenapa lari?
P : memangnya kenapa lari. Awas tadi pagi hujan jadinya cekit-cekit euy badan
ini.
D : cekit-cekitnya gimana ? seluruh tubuh kah?
P : kaya ada yang megang, kadang dewi persik peuk saya .. terus hati-hati ada
granat(melihat nama saya)
D : Tadi pagi ud makan?
P : udah.
D : makan sama apa?
P : makan sama tempe tahu
D : Udah mandi?
P : udah tadi uda mandi . mandi di kamar mandi deket dappur tadi.
Follow up pasien tanggal 2 juni 2013, jam : 09.00 WIB, hari perawatan ke-6
- Roman Muka : Bingung dengan afek datar
- Kesadaran : Compos Mentis
- Kontak/Rapport : Kurang Adekuat
- Orientasi : Waktu, Tempat, Orang baik
- Ingatan : Jangka panjang, pendek, dan segera Baik
- Perhatian : Distractable
- Insight of Illnes/Tilikan : Derajat 1
- Persepsi : Halusinasi Auditorik(+) <mendengar ustad jefri>
dan Visual (+)<ada rudal>
- Negativisme : -
- Pikiran
j. Bentuk : Autistik, Flight of Ideas(+),
k. Jalan : Asosiasi Longgar, Inkoherensi
l. Isi : Waham hubungan, waham curiga, waham
aneh<tembok bisa bicara)
- Emosi : Irritable
- Bicara : echolalia
- Makan : mau makan
- Tidur : sulit tidur (karena banyak yang ngeliatin dia,
jadinya pasien menjadi malu.
- Tingkah Laku : tenang
- Daya ingat segera, jangka pendek dan jangka panjang: baik.
Perbincangan
D : Pagi mas
P : pagi dok
D : masih mendengar suara-suara?
P : masih. Suaranya Ustad jefri
D : Kenapa ustad jefri suka kesini?
P : Ajakin sholat bareng sama tidur bareng..
D : Sudah makan pagi ini?
P : Sudah makan, dengan lauk temped dan sayur.
D : tadi pagi udah mandi belum?
P : sudah, mandi di kamar mandi tapi hati2 suka ada rudal nimbus tembok….
Duarrrrrr…… Paeh euy tapi hidup lagi….. hahahahhahahha
D : Kok bisa tau ada rudal?
P : Kok bisa ada rudal? Tadi tembok tiba-tiba kasih tau sambil ketawa.
D : tadi malem tidurnya nyenyak?
P : ngga enak tidurnya, pas tidur banyak yang ngeliatin, kan jadinya malu, awas
atuh kejepit.
D : Kejepit apa?
P : kejepit apa? Ngga tahu tiba2 kejepit