ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu...

29
BAB I ILMU JIWA PENDIDIKAN Pendidikan tentang jiwa psikolog dan psikolog pendidikan yang terpendam dalam diri manusia yang akhirnya dapat melahirkan pola berperilaku, gerak dan lain sebagainya. Dengan demikian pergerakan, pertumbuhan dan perkembangan semua itu menjadi petunjuk gejala adanya jiwa pada manusia. Disini para filosof membagi jiwa menjadi 1. Daya Vegetatif, bersifat tumbuh, berkembang sebagaimana tumbuh-tumbuhan ini disebut “nafs on nabati2. Daya Sensoris, ini bagi pemilik penginderaan, berpindah sebagaimana perilaku hewan disebut nafs al hayawany3. Daya Rasional, yang khusus pemilik yang bersifat berfikir, berbuat, berkehendak sebagaimana khusus nampak pada jiwa manusia, dan disebut “nafs al insaniyah” KONSEP ILMU JIWA PENDIDIKAN Oleh. Drs Tadjab M.A Diterbitkan, penerbit KARYA ABDITAMA, Surabaya. Cetakan Pertama, 1994. KA 94.03 Tebal buku 130 halaman

Transcript of ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu...

Page 1: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

BAB I

ILMU JIWA PENDIDIKAN

Pendidikan tentang jiwa psikolog dan psikolog pendidikan yang

terpendam dalam diri manusia yang akhirnya dapat melahirkan pola berperilaku,

gerak dan lain sebagainya. Dengan demikian pergerakan, pertumbuhan dan

perkembangan semua itu menjadi petunjuk gejala adanya jiwa pada manusia.

Disini para filosof membagi jiwa menjadi

1. Daya Vegetatif, bersifat tumbuh, berkembang sebagaimana tumbuh-

tumbuhan ini disebut “nafs on nabati”

2. Daya Sensoris, ini bagi pemilik penginderaan, berpindah sebagaimana

perilaku hewan disebut “nafs al hayawany”

3. Daya Rasional, yang khusus pemilik yang bersifat berfikir, berbuat,

berkehendak sebagaimana khusus nampak pada jiwa manusia, dan

disebut “nafs al insaniyah”

4. Daya ruh, bersifat taat, patuh, tunduk, ini menggambarkan sosok

malaikat.

Menurut Kejiwaan Manusia

Menurut kebanyakan filosof, struktur jiwa manusia terdiri dari :

1. Jiwa Vegetatif : bagian terbawah

2. Jiwa Sensitif : bagian menengah

3. Jiwa Rasional : bagian tertinggi

KONSEP ILMU JIWA PENDIDIKANOleh. Drs Tadjab M.ADiterbitkan, penerbit KARYA ABDITAMA, Surabaya.Cetakan Pertama, 1994. KA 94.03Tebal buku 130 halaman

Page 2: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

Pembagian Ilmu Jiwa

1. Dari segi sasaran / obyeknya, ilmu jiwa dapat dibedakan menjadi dua :

a. Ilmu Jiwa Umum : yaitu obyek studynya adalah manusia

dewasa seutuhnya, normal dan beradab.

b. Ilmu Jiwa Khusus : yaitu obyek studynya adalah bagian-bagian

tertentu dari gejala-gejala jiwa.

2. Dari segi kegunaan dapat dibedakan antara ilmu jiwa teoritis, praktis.

a. Teoritis dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan ilmu

kejiwaan.

b. Praktis dipergunakan untuk meningkatkan efektifitas dan

efisiensinya bidang tertentu dari aspek bidang kehidupan manusia.

Pengertian Psikologi Pendidikan.

Psikologi pendidikan adalah : suatu stadi kejiwaan dari bidang

pendidikan/studi dari bidang pendidikan yang akhirnya diarahkan untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pengajaran.

Page 3: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

BAB II

PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU

Psikologi pendidikan, bisa dipahami sebagai “study tentang proses

pendidikan dari sudut tinjauan psikologi”.

Apakah psikologi pendidikan sudah merupakan disiplin ilmu yang

tersendiri? Hal ini dapat lihat apakah psikologi pendidikan sudah memenuhi

syarat-syarat berikut:

1. Harus mempunyai obyek

2. Harus mempunyai metode khusus

3. Harus mempunyai ruang lingkup studi yang jelas

4. Harus mempunyai nilai guna dan manfaat

Obyek Psikologi Pendidikan

1. Obyek material, yaitu bersifat umum, yang juga menjadi obyek

kebersamaan ilmu-ilmu umum lainnya yang sejenis, (obyek dari ilmu

induknya).

2. Obyek formal yaitu bersifat khusus yang hanya menjadi sasaran studi

tersendiri dari ilmu yang bersangkutan dan berbeda dari obyek-obyek

ilmu lainnya, ini keduanya merupakan penghayatan tingkah laku

manusia.

Ruang lingkup Psikologi Pendidikan

Ialah meliputi :

1. Masalah perkembangan dan pertumbuhan individu

2. Masalah belajar mengajar

3. Masalah pengukuran dan penelitian

4. Masalah bimbingan dan penyuluhan

Page 4: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

Kegunaan Psikologi Pendidikan

Secara praktis Psikologi pendidikan berguna pada mereka yang terlibat

dalam proses pendidikan dan pengajar.

a. bagi perencana pendidikan

b. bagi para guru

c. bagi para orang tua

Page 5: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

BAB III

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Antara kata pertumbuhan dan perkembangan keduanya mempunyai arti

yang berbeda karena suatu yang tumbuh adalah suatu yang bersifat material dan

kuantitatif sedangkan yang berkembang adalah suatu yang bersifat fungsional dan

kuantitatif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

Ada garis besar yang merupakan faktor terpengaruhnya pertumbuhan dan

perkembangan pada seorang anak.

1. Faktor Intern, faktor yang muncul dari dalam diri anak / dari

keturunan.

2. Faktor Ekstern, faktor yang muncul dari luar diri anak / dari

pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.

Dan ada juga kedua faktor tadi di dalam hal ini ada tiga teori :

1. Teori Rativisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak telah memiliki

sifat-sifat / dasar-dasar tertentu.

2. Teori Empirisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak tidak memiliki

sifat-sifat / dasar-dasar tertntu semata-mata ditentukan faktor dari luar.

3. Teori Konvergensi, berpendapat bahwa pertumbuhan dan

perkembangan anak itu ditentukan sebagai akibat interaksi.

Prinsip-prinsip Perkembangan.

1. Prinsip kesatuan organis

2. Prinsip tempo dan irama berkembang

3. Prinsip pola umum perkembangan yang sama

4. Prinsip Konvergensi

5. Prinsip Kematangan

6. Prinsip Fungsional

Page 6: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

Membina pertumbuhan dan perkembangan anak

Syarat-syarat pokok dalam pembinaan pertumbuhan dan perkembangan.

1. Adanya Pembina yang bertanggung jawab

2. Tersedianya alat-alat lengkap

3. Adanya keteraturan artinya : pembinaan harus diberikan secara terus-

menerus

4. Diperlukan adanya perlindungan

5. Diperlukan adanya kesabaran dan ketekunan

Page 7: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

BAB IV

FAKTOR HEREDITAS DAN PRINSIPNYA

Yang disebut faktor hereditas adalah : sifat-sifat / ciri-ciri yang diperoleh

oleh seseorang anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi ke generasi

melalui sel benih.

Prinsipnya atau Hukum Hereditas

Dapat berlangsung menurut prinsip-prinsip / hokum-hukum tertentu yaitu :

1. Prinsip Reproduksi, melalui prinsip reproduksi orang tua bisa

mewariskan sel benihnya kepada generasinya.

2. Prinsip Konformitasi, bahwa setiap jenis makhluk menurunkan

jenisnya sendiri.

3. Prinsip Variasi, selain mewarisi ciri-ciri yang umum yang sama juga

mewariskan sifat berbeda lainnya.

4. Prinsip Regresi Fillial, menunjukkan sifat menonjol kedua-duanya

misal : meskipun orang tuanya cerdas, generasinya akan sedang-

sedang tak secerdas orang tuanya.

Page 8: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

BAB V

PERLENGKAPAN DASAR DAN PERLENGKAPAN AJAR

Perlengkapan dasar ialah perlengkapan-perlengkapan yang ada dan

dimiliki oleh seseorang atas dasar bawaan / keturunan.

Sedangkan perlengkapan ajar adalah perlngkapan-perlengkapan yang

berupa berbagai macam kemampuan yang diperoleh anak sebagai akibat belajar

dan pengalaman-pengalaman lain.

Page 9: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

BAB VI

PROBLEM PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM

PENDIDIKAN

Perbedaan individual adalah sebagai apresiasi dari hukum variasi dalam

hereditas.

Sesuai dengan hukum regresi filial dapat dibedakan bersifat demikian.

1. Secara kasar : hanya bisa digolongkan antara dua kategori misal :

tinggi rendah

2. Secara distributif : penyebaran perbedaan individual itu menunjukkan

“kurva distributif normal” bahwa yang paling banyak adalah sedang-

sedang dan semakin ke ujung semakin sedikit jumlahnya.

Page 10: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

BAB VII

PENGERTIAN BELAJAR DAN FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA

Belajar mempunyai banyak arti sangat luas. Bisa dikatakan bahwa belajar

adalah meliputi setiap pengalaman yang menimbulkan perubahan dalam

pengetahuan.

Belajar dapat didefinisikan sebagai “berubahnya kemampuan seseorang

untuk melihat, berfikir, merasakan, melaksanakan sesuatu dan lain-lain”.

Faktor yang mempengaruhi belajar

1. Faktor-faktor non sosial

2. Faktor-faktor sosial dalam belajar

3. Faktor-faktor fisiologis dalam belajar

4. Faktor-faktor psikologis dalam belajar

Page 11: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

BAB VIII

TEORI-TEORI BELAJAR ILMU JIWA PENDIDIKAN DAN

PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU

Disini banyak aliran psikologi dan psikologi pendidikan.

1. Psikologi yang bersifat spekulatif

2. Psikologi behavioristik

3. Psikologi Kognitif

4. Psikologi humanistik

Dan mengenai teori belajar ini tak lain karena para ahli tidak puas

pendapat, para ahli sebelumnya, dari itu timbulah teori belajar yang bersifat

kognitif .

Psikologi kognitif mulai berkembang dari lahirnya teori gestalt peletak

dasar teori gestatif adalah Wertheimer, yang meneliti tentang pengalaman dan

problem solving.

Menurut psikologi gestalt ada beberapa sifat khusus belajar dengan insight

(pengamatan/pemahaman mendadak antara hubungan terhadap permasalahan)

yaitu:

1. Insight itu tergantung kepada kemampuan dasar yang berbeda-beda

antar anak

2. Insight itu tergantung kepada pengalaman yang relevan

3. Insight itu tergantung pengaturan secara eksperimental

4. Insight itu didahului oleh sesuatu periode yang berbeda-beda

5. Insight itu dapat diulangi

6. Insight itu yang pernah didapatkan, dapat dipakai untuk menghadapi

situasi-situasi yang baru.

Page 12: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

BAB IX

BEBERAPA BENTUK / JENIS BELAJAR

Bentuk-bentuk belajar antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Bentuk belajar menurut spikis

a. Belajar dinamik yaitu artinya menghendaki sesuatu secara wajar

didalam belajar

b. Belajar efektif, cirinya belajar menghayati nilai-nilai dari obyek

yang dihadapi melalui alam perasaan

c. Belajar kognitif, cirinya dalam mempergunakan bentuk-bentuk

prestasi yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi

2. Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari

a. Belajar teoritis

b. Belajar teknis

c. Belajar bermasyarakat

d. Belajar estetis, cenderung bertujuan membentuk kemampuan

menciptakan dan menghayati keindahan diberbagai bidang

kesenian.

3. Bentuk- bentuk belajar yang tidak begitu disadari

a. Belajar insidental : ini cirinya langsung bila orang mempelajari

sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi di samping itu juga belajar

hal-hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran.

b. Belajar tersembunyi

c. Belajar mencoba-coba

Page 13: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

BAB X

MASALAH MOTIVASI BELAJAR

Motif, motivasi dan motivasi belajar.

Motif adalah : daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan

aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu

Motivasi ialah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu,

motivasi belajar adalah dorongan yang mana dapat memberikan rasa belajar

dengan tekun kepada peserta didik.

Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan sesuatu kebutuhan.

Kaitan itu tertampung dalam istilah “lingkungan motivasi”.

Page 14: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

BAB XI

TRANSFER BELAJAR

Transfer belajar adalah : pemindahan / pengalihan hasil belajar yang

diperoleh dalam bidangstudi yang satu ke bidang studi yang lain, atau kehidupan

sehari-hari di luar lingkungan sekolah.

Beberapa pandangan tentang transfer belajar, dalam hal ini terdapat

beberapa teori antara lain :

1. Teori disiplin formal

Pandangan ini bertitik tolak pada pandangan aliran psikologis, daya

tentang psike/kejiwaan manusia, psike itu dipandang sebagai

kumpulan dari sejumlah bagian / daya-daya yang berdiri sendiri.

Seperti daya berfikir, daya mengingat, daya kemauan, daya merasa,

dan lain-lain.

2. Teori elemen identik

Suatu unsur di bidang studi yang satu ke unsur yang sama antara

bidang-bidang study.

3. Teori generalisasi

Berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur

pokok.

Faktor-faktor yang berperan dalam transfer belajar.

1. Proses belajar

2. Hasil belajar

3. Bahan / materi bidang-bidang studi

4. Faktor-faktor subyektifitas di pihak siswa

5. Sikap dan usaha guru

Page 15: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

BAB XII

PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

Setiap makhluk hidup pasti mempunyai masalah. Adapun beberapa cara

yang harus ditempuh dalam problem solving mulai dari sederhana sampai yang

paling rumit adalah :

1. Kelakuan yang tidak dipelajari (instink) dan pembiasaan

2. Trial and error yang membudaya

3. Dengan insight (pemahaman)

4. Vicarious, behavior (dalam hati), dan

5. Cara ilmiah

Kalau pada binatang pemecahan masalah dapat menggunakan cara-cara

(1), (2), dan (3) sedangkan pada manusia menggunakan kelima cara tadi, akan

tetapi cara (1), dan (2) sering dipergunakan pada tahap kanak-kanak.

Page 16: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

EVALUASI

Manfaat buku ini, mempermudah pendidik dalam melangsungkan kegiatan

belajar mengajar dengan mengetahui garis-garis besar ilmu jiwa pendidikan

sehingga target / tujuan pendidikan secara praktis dapat dijangkau.

Kelemahan buku, karena namanya buku dan hanya buku yang berisikan

gambaran-gambaran tertentu didalam pendidikan, pasti masih trdapat kelemahan

antara lain, buku ini cuma teori tidak langsung berbentuk praktis, kemudian di

dalam mempelajari ilmu jiwa pendidikan terdapat banyak dan melebar berbagai

teori dan teori sehingga menurut pendapat saya pribadi, dengan menaati,

menghafalkan teori-teori ini kapan terlaksananya kegiatan belajar mengajar,

belum pula memahami kemudian penerapan.

Pemilik Resensi : Shokif Furidho

NIM : D02206022

Fakultas/Jurusan : Tarbiyah / PBD

Semester : II

Page 17: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

KLASIFIKASI

A. Pengertian

Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan

dari benda menurut spesianya.

Dari sini begitu banyak pembahasan tentang klasifikasi itu sendiri

disadari atau tidak pengklsifikasi sesuatu kerap kita hadapi pada kehidupan

sehari-hari. Para ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan

ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora.

Tujuan ini tidak lain supaya kita dapat mudah mengetahui tanda-tanda

itu.

Untuk membuat klasifikasi harus menempuh dua macam cara dan ini

merupakan syaratnya.

a. pembagian

b. pengelolaan

B. Pembagian

Adalah pembagian suatu genera kepada spesia yang dicakupnya.

Sedang untuk mengetahui pembagian genera kepada spesia dengan benar

maka dalam pembagian perlu / bahkan wajib memperhatikan patokan berikut :

a. pembagian harus di dasarkan atas sifat persamaan yang ada pada

genera secara menyeluruh, sedang spesianya merupakan perubahan

tertentu dari sifat persamaan itu. Misalnya, kita hendak membagi

macam agama, maka kita harus berdasarkan perubahan tertentu dari

sifat genera itu sendiri.

b. Setiap pembagian harus berlandaskan satu dasar saja, karena

pembagian yang dilandaskan atas lebih dari satu dasar akan

menimbulkan spesia simpang siur.

Contohnya : pembagian manusia menjadi ; manusia berkulit putih,

berkulit hitam. Manusia Afrika, Manusia Asia.

Page 18: ILMU JIWA PENDIDIKAN - MUHLISIN PERSONAL'S · Web viewPara ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain

c. Pembagian harus lengkap. Yakni, harus menyebut keseluruhan spesia

yang dicakup oleh suatu genera, Ini memang sulit karena tidak

selamanya mengetahui keseluruhan spesia dan generanya. Hal ini

sangat tergantung terhadap kebendaharaan pengetahuan kita atas

kelompok barang-barang.

Pembagian dikotomi, karena mungkin kita akan menghadapi

pembagian yang berbeda dengan model di atas. Maka kita menggunakan

pembagian logika jenis lain yaitu pembagian dekotomi adalah: pembagian dari

suatu genera kepada spesia yang dicakupnya, dengan mengelompokkan

menjadi 2 golongan yang di bedakan atas ada dan tidak adanya.

Dalam bahasa latin (dikotomi) mempunyai arti pembagian secara dua-

dua dalam bahasa arab disebut sunaiyyal.

C. Penggolongan

Penggolongan mempunyai lebih spesifik daripada pembagian. Jadi,

antara pembagian dan penggolongan mempunyai arti yang bertolak belakang.

Karena pembagian bergerak dari atas ke bawah sedang penggolongan

sebaliknya.

Pengelompokan barang-barang atas golongan tertentu berdasarkan

atribut dan perbedaannya, tentu barang-barang yang mempunyai persamaan

tertentu dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.