57811791-Om-Lesi-Ulser

7
LESI ULSERATIF, LESI VESIKULAR DAN LESI BULOSA Lesi ulseratif merupakan bentuk lesi yang paling sering di jumpai , se bagi an si mt omat ik, na mun se ba gi an be sa r  asimtomatik. Sebagian besar ulser yang merupakan bagian dari ge jal a penya kit ser ius , merupa kan kat ego ri asi mto ma tik . Pe ny akit se ri us te rs eb ut antara la in : Sy phil is , TBC , Histoplasmosis, Suamous !ell !ar!inoma, Ly mphoma. Lesi"lesi ini !enderung tidak sembuh se!ara spontan ke!uali !han!re pada syphilis. #l ser ada lah sua tu def ek dal am pad a epi tel ium, meru paka n suatu lesi yang dang kal dan berb atas tegas, dan lapisan epidermal di atasnya telah hilang. $esikel adalah blister atau lepuh yang lebih tinggi dari  jaringan disekitarnya , mengandung !airan bening yang diameterny a kurang dari satu sentimeter . Bula adalah %esikel yang besar, biasany a berdiameter lebih dari satu sentimeter. Lesi"lesi pada mukosa mulut harus dapat didiagnosis dengan tepat karena banyak penyakit yang memiliki gambaran klin is serup a. Hal ini dika rena kan mukos a mulu t meru paka n  bagian yang tipis, sehingga %esikula dan bula akan !epat pea!h menjadi ulser dan ulser ini pun mudah sekali terkena trauma dari gigi geligi maupun makanan serta mengalami infeksi sekunder oleh flora mulut. &iagnosis lesi"lesi mukosa oral dapat melalui : '. (i )ay at pen ya kit "pe nyaki t se! ara de tai l a. *a kt u : +k ut kronis re kur en  b. Single -ul tiple . Ti nja uan ata u re%ie ) lengkap dar i !ata tan med ik har us dil aku kan pad a ti ap pas ien mel ipu ti per tan ya an"  pertanyaan yang berhubungan dengan lesi saat ini di kulit, mata genital atau rektal. /. Simptom"s imptom yang pe rl u di )a spad ai : sa ki t  persendian, kelemahan oto"otot, dyphnea, diplopia, sakit dada. Klasifikasi lesi ulseratif di rongga ulut ! '. +! ut e -ul ti pl e L esions. a.  Acute Necro tizing Ulcerative Gingivitis 0+1#23  b. 4rythema -ul tiforme !. St omat it is +le rg i! a d. +! ut e $i ra l Stomati ti s e. 5r al #l!er ka ren a ke mot era pi kanker . (e !urr ing 5r al #l !e rs a. (e! urr ent +pht ous St oma ti tis  b. Beh!et6 s &isease !. (e! urr ent Herpe s Simp le7 $ ir us 8nfe! tio n /. Ch roni ! -u lt iple Le si ons a. Pe mp hi gus $ulg ar is  b. Pemphigus $ eg etan !. Bu lo us Pe mp hi go id d. Ci !atr i! ia l P emphigoi d e. 4r osif an Bull ous Li !hen Pla nus 9. Sing le #l! ers a. His top la mo si s  b. Blastomy! osis !. -u!ormy!os is d. 8nfeksi %i rus her pes si mpl e7 kron is A"UTE #ULTI$LE LESIONS % LESI #ULT I$EL AKUT& '(  Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis %ANU)& Suatu gingi%itis yang dikaitkan dengan sejumlah besar or ga ni sme  Fusosipiro chaeta.  Pen ya kit ini dimula i dar i sat u reak si akut dima na keada anny a didominas i oleh lesi ulserati f yang sangat sakit, nekrotik dan lesi membranosa sampai infeksi kronis dengan sedikit gejala. Sering ditemukan pada remaja dan de )asa muda . Pe ny akit +1#2 bi as a di jumpai pa da oral hygiene yang buruk, namun dapat juga terjadi pada oral hygiene yang relatif baik. aktor predisposing penyakit ini antara lain : '. aktor Sistemik  a. 1utr isi y ang ti da k memadai  b. Penyakit hematology !. 8s ti raha t yang ti da k !ukup d. ;e bi asaa n me ro kok *( aktor Lokal a. Peri ko ron itis  b. -argin r estorasi yang berl ebihan !. 2i ngi%it is ma rg inal is -anifestasi ;linik : a. Timbul ti ba "t iba, ra sa sa ki t, sens iti fi ta s ti ng gi , hiper sali %asi, perd araha n spontan dari jari ngan gusi , kadan g timb ul kegoy angan gig i. Ta nda"t anda yang seri ng terj adi adala h perd araha n gusi dan tumpu lnya  papilla inte rdental.  b. Lesi yang khas terdiri dari < ulserasi yang dangkal dan nekrotik, paling sering timbul pada papila interdental dan margin gusi. &apat terjadi pula pada bibir, pipi dan li dah di ma na ja ri ngan in i be rkonta k dengan le si gingi%al atau setelah terjadinya trauma. !. Les i ul se ra ti f da pa t be rkemba ng da n me li ba tk an  prosesus al%eolar disertai dengan sekuestrasi dari gigi dan tulan g. Bila perdara han gusi merupaka n geja la ya ng pal ing me nonjol maka gig i dap at ter )ar nai superfisial dengan )arna !oklat disertai bau mulut. d. 1o dus li mf e re gi onal bi asanya se di ki t me mb es ar , kad ang dit emuka n li mfa den opa ti ya ng men !ol ok, terutama pada anak"anak. e. Bi la terd apa t demam, merup aka n manif est asi penya kit sistemik yang menyertainy a. Terapi < '. Pa da ku nj un ga n a)al gi ng i%al ha rus di be rs ih ka n de ng an ir ig as i ma upun kure tase pe ri od onta l. Penyembuhan lesi sejalan dengan penghilangan faktor '

Transcript of 57811791-Om-Lesi-Ulser

Page 1: 57811791-Om-Lesi-Ulser

7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser

http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 1/7

LESI ULSERATIF, LESI VESIKULAR DAN LESI

BULOSA

Lesi ulseratif merupakan bentuk lesi yang paling sering

dijumpai, sebagian simtomatik, namun sebagian besar 

asimtomatik. Sebagian besar ulser yang merupakan bagian darigejala penyakit serius, merupakan kategori asimtomatik.Penyakit serius tersebut antara lain : Syphilis, TBC,

Histoplasmosis, Suamous !ell !ar!inoma, Lymphoma. Lesi"lesi

ini !enderung tidak sembuh se!ara spontan ke!uali !han!re pada

syphilis.#lser adalah suatu defek dalam pada epitelium,

merupakan suatu lesi yang dangkal dan berbatas tegas, dan

lapisan epidermal di atasnya telah hilang.

$esikel adalah blister atau lepuh yang lebih tinggi dari jaringan disekitarnya, mengandung !airan bening yang

diameternya kurang dari satu sentimeter.

Bula adalah %esikel yang besar, biasanya berdiameter 

lebih dari satu sentimeter.Lesi"lesi pada mukosa mulut harus dapat didiagnosis

dengan tepat karena banyak penyakit yang memiliki gambaran

klinis serupa. Hal ini dikarenakan mukosa mulut merupakan

 bagian yang tipis, sehingga %esikula dan bula akan !epat pea!hmenjadi ulser dan ulser ini pun mudah sekali terkena trauma dari

gigi geligi maupun makanan serta mengalami infeksi sekunder 

oleh flora mulut. &iagnosis lesi"lesi mukosa oral dapat melalui :

'. (i)ayat penyakit"penyakit se!ara detaila. *aktu : +kut kronis rekuren

 b. Single -ultiple

. Tinjauan atau re%ie) lengkap dari !atatan medik harus

dilakukan pada tiap pasien meliputi pertanyaan" pertanyaan yang berhubungan dengan lesi saat ini di

kulit, mata genital atau rektal./. Simptom"simptom yang perlu di)aspadai : sakit

 persendian, kelemahan oto"otot, dyphnea, diplopia,sakit dada.

Klasifikasi lesi ulseratif di rongga ulut !

'. +!ute -ultiple Lesions.

a.  Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis

0+1#23

 b. 4rythema -ultiforme!. Stomatitis +lergi!a

d. +!ute $iral Stomatitis

e. 5ral #l!er karena kemoterapi kanker 

. (e!urring 5ral #l!ersa. (e!urrent +phtous Stomatitis

 b. Beh!et6s &isease

!. (e!urrent Herpes Simple7 $irus 8nfe!tion

/. Chroni! -ultiple Lesionsa. Pemphigus $ulgaris

 b. Pemphigus $egetan

!. Bulous Pemphigoid

d. Ci!atri!ial Pemphigoide. 4rosif an Bullous Li!hen Planus

9. Single #l!ersa. Histoplamosis

 b. Blastomy!osis

!. -u!ormy!osis

d. 8nfeksi %irus herpes simple7 kronis

A"UTE #ULTI$LE LESIONS % LESI #ULTI$EL AKUT

'(  Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis %ANU)&

Suatu gingi%itis yang dikaitkan dengan sejumlah besorganisme  Fusosipirochaeta.  Penyakit ini dimulai dari sa

reaksi akut dimana keadaannya didominasi oleh lesi ulsera

yang sangat sakit, nekrotik dan lesi membranosa sampai infek

kronis dengan sedikit gejala. Sering ditemukan pada remaja dde)asa muda. Penyakit +1#2 biasa dijumpai pada or

hygiene yang buruk, namun dapat juga terjadi pada oral hygie

yang relatif baik. aktor predisposing penyakit ini antara lain :

'. aktor Sistemik  a. 1utrisi yang tidak memadai

 b. Penyakit hematology!. 8stirahat yang tidak !ukup

d. ;ebiasaan merokok *( aktor Lokal

a. Perikoronitis b. -argin restorasi yang berlebihan

!. 2ingi%itis marginalis

-anifestasi ;linik :

a. Timbul tiba"tiba, rasa sakit, sensitifitas tingghipersali%asi, perdarahan spontan dari jaringan gu

kadang timbul kegoyangan gigi. Tanda"tanda ya

sering terjadi adalah perdarahan gusi dan tumpuln

 papilla interdental. b. Lesi yang khas terdiri dari < ulserasi yang dangkal d

nekrotik, paling sering timbul pada papila interdent

dan margin gusi. &apat terjadi pula pada bibir, pipi d

lidah dimana jaringan ini berkontak dengan legingi%al atau setelah terjadinya trauma.

!. Lesi ulseratif dapat berkembang dan melibatk

 prosesus al%eolar disertai dengan sekuestrasi dari gi

dan tulang. Bila perdarahan gusi merupakan gejayang paling menonjol maka gigi dapat ter)arn

superfisial dengan )arna !oklat disertai bau mulut.

d. 1odus limfe regional biasanya sedikit membes

kadang ditemukan limfadenopati yang men!olo

terutama pada anak"anak.e. Bila terdapat demam, merupakan manifestasi penyak

sistemik yang menyertainya.

Terapi <

'. Pada kunjungan a)al gingi%al harus dibersihk

dengan irigasi maupun kuretase periodontPenyembuhan lesi sejalan dengan penghilangan fakt

Page 2: 57811791-Om-Lesi-Ulser

7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser

http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 2/7

lokal. Penghilangan faktor lokal se!ara sempurna

 biasanya sulit dilakukan pada a)al pertemuan karena

adanya rasa sakit yang sangat hebat. Pada kunjungan pertama ini diberikan 5H8.

. Pemberian antibiotik biasanya tidak dibutuhkan untuk 

kasus"kasus ringan +1#2 ke!uali bila terjadi seranganluas pada gingi%al, limfadenopati atau tanda"tandasistemik lainnya. Penisilin merupakan obat terpilih

 pada pasien yang tidak alergi terhadap penisilin.

/. Setelah penyakit sembuh, pasien harus kembali untuk 

menjalani e%aluasi periodontal yang lengkap.

*( Er+tea #ultifore

-erupakan suatu penyakit akut dari kulit dan membran

mukosa yang dapat menyebabkan beberapa jenis lesi kulit.2ambaran khas terdapat lesi pada mulut, %esikel yang khas

yang !epat pe!ah dan terdapat bula. &apat terjadi sekali

atau kambuh kembali.

4tiologi :'. &eposisi imun kompleks pada mikro%askular 

superfisial dikulit dan mukosa.

. &eposisi 8g- dan C/ di pembuluh darah superfisialis.

/. 8nfeksi jamur, bakteri dan %irus.9. &ikaitkan dengan leiomyoma dari lambung dan uterus

fibroma dari o%arium.

=. Penyakit Crohn dari usus besar, penyakit  Addison,

 sarkoides  dan karsinoma  berhubungan pula denganerythema multiforme.

>. faktor stress dan emosional serta idiopatik.

-anifestasi ;linik <

1. Sering ditemukan pada anak ke!il dan orang de)asamuda.

2. Penyakit ini memiliki suatu serangan akut ataueksplosif. Seorang pasien mungkin saja tidak bergejala

dan dalam )aktu kurang dari 9 jam akanmemperlihatkan lesi yang eksplosif di kulit dan

mukosa.

3. Bentuk paling ringan adalah makula serta papuladengan diameter ?,= " !m. Bentuk %esikobulosa

mun!ul pada penyakit yang lebih berat dapat

menyebabkan pengelupasan yang ekstensif dsari kulit

dan menyebabkan ketidakmampuan yang hebat ataukematian akibat infeksi sekunder atau

ketidakseimbangan !airan dan elektrolit.

. &aerah di kulit yang paling sering terserang adalah

tangan, kaki dan permukaan ekstensor dari siku sertalutut.

!. Lesi erythema multi"orme  dapat mengambil banyak 

 bentuk, tetapi target patognomonik harus di!ari

dalam penyakit ini. Lesi ini terdiri dari sebuah bulasentral atau daerah yang pu!at dilelilingi oleh edema

dan pinggiran kemerahan. ;adang"kadang lesi ini

mengandung beberapa pinggiran merah yang

konsentris.

#. Lesi dalam mulut biasanya mun!ul bersama lesi kulBila lesi mulut ini dominan sekali dan tidak terdap

lesi target di kulit maka harus dapat dibedakan denga

infeksi herpes simpleks primer.

$. 2ambaran histologik dari eritema multi"orme di multidak dianggap spesifik, akan tetapi adanya infiltr

limfositik peri%askular dan edema epitilial ser

hiperplasia dianggap !ukup untuk men!urigai adany

suatu erithema multi"orme.%. Serangan lesi !epat dimulai, dia)ali dengan bu

dengan dasar kemerahan, mudah pe!ah menjadi uls

yang tidak teratur. Lesi erythema multi"orme  leb

sering terjadi pada bibir dan jarang mengenai gingi%aTerapi :

'. ;asus ringan, diatasi dengan tindakan suportif yai

obat kumur anestesi topikal dan diet lunak atau di!air.

. Terapi dengan !airan intra%ena jika terjaketidakseimbangan elektrolit.

/.  &rythema 'ulti"orme  derajat sedang sampai berdira)at dengan kortikosteroid jangka pendek.

-( Stoatitis Alergika

Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai substanyang meliputi gigi tiruan dari bahan !rom, !obalt, restorasi inla

 bahan  so"t lining  gigi tiruan, permen karet, tambalan amalgam

gigi tiruan dari akrilik, jembatan !ekat sementara, dan pasta gig

elastik ortodonti.+lergi kontak terhadap amalgam biasanya disebabk

oleh merkuri yang dibebaskan selama proses kondensasi. +ler

kontak dengan pasta gigi jarang ditemui tetapi bisa terja

+lergi ini diduga disebabkan oleh minyak kayu manis cinnamon (il 3 yang terdapat dalam pasta gigi. 2ambar

kliniknya meliputi pembengkakan, pe!ah"pe!ah, dan fisur

 bibir, deskuamasi perioral serta edema, !heiletis angul

 pembengkakan dari gusi serta ulser di mulut. Biasanya semlesi menghilang dalam ' minggu setelah penghentian pemakai

 pasta gigi.

+lergi terhadap akrilik biasanya akibat monomer beb

yang la@im dijumpai pada dokter gigi dan ara teknisi gi2ambaran klinisnya sulit dibedakan dari trauma, eritem, edem

dan kasus"kasus berat. Tetapi biasanya tanda khas dari penyak

ini adalah ulserasi di lokasi kontak. ;eluhan yang khas yan

terjadi pada kulit adalah gatal"gatal. Sedangkan pada muko

mulut keluhan yang biasa dirasakan adalah rasa terbakar.&iagnosa :

 )atch test   merupakan satu"satunya yang dap

digunakan untuk membedakan lesi akibat alergi dengan lelainnya. Pada tes ini, alergen yang di!urigai diletakkan pa

kulit normal yang tidak berambut. Substansi yang diu

dibiarkan berkontak dengan kulit selama 9A jam. ;emudi

 pat!h ini diangkat, setelah sampai 9 jam kemudian daer

Page 3: 57811791-Om-Lesi-Ulser

7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser

http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 3/7

tersebut diperiksa apakah daerah itu terdapat kemerahan yang

menetap.

Terapi < Tergantung pada tingkat keparahan dari lesi. Pada kasusringan, !ukup dengan penghentian kontak dengan alergen. Pada

kasus yang parah disertai dengan eritema atau ulser, aplikasi

 preparat kortikosteroid topikal akan sangat membantu.

.( A/ute Viral Stoatitis

Terdiri dari :

a. 8nfeksi birus herpes simpleks primer 

 b. 8nfeksi !o7sa!kie %irus!. 8nfeksi %irus %ari!ella @oster 

 Infeksi virus herpes simpleks primer 

(i)ayat dari penyakit akan dapat membantu dalammembedakan lesi infeksi HS$ primer dari jenis yang lain dari

suatu lesi multiple yang akut dalam mukosa mulut pasien yang

memiliki gejala prodormal selama satu sampai dua hari dapat

membedakan infeksi %irus ini dari stomatitis alergika ataueritema multiforme. (i)ayat tingkah laku seksual yang buruk 

untuk rekuren herpes labialis atau yang mempunyai hubungan

dekat dengan pasien yang menderita herpes primer atau herpes

rekuren juga sangat membantu dalam menegakkan diagnosa.;ira"kira dalam )aktu ' sampai hari setelah gejala

 prodormal, %esikel ke!il akan mun!ul pada mukosa mulut.

$esikel ini !epat pe!ah dan menghasilkan suatu ulser diskret

yang bulat dan dangkal yang dikelilingi oleh peradangan. Lesi"lesi ini terjadi pada semua bagian mukosa, seiring dengan

 berkembangnya penyakit, beberapa lesi akan berkumpul,

membentuk beberapa lesi iregular yang lebih besar. Suatu

kriteria penting adalah gambaran gingi%itis marginal akut diseluruh mulut. Seluruh gingi%a mulut edematous dan meradang.

Beberapa ulser gingi%al yang ke!il sering dijumpai.Terapi : Terapi pada anak"anak ke!il dan orang de)asa yang

sehat pada dasarnya bersifat suportif yang meliputi pemberianaspirin atau asetaminofen untuk mengatasi demam dan !airan

untuk mempertahankan hidrasi yang layak dan keseimbangan

elektrolit. ika pasien memiliki kesulitan untuk makan danminum, maka perlu diberikan anestetik topikal yang diberikan

sebelum makan misalnya dyclonine hydrochloride  ?,=

.antibiotik tidak membantu dalam terapi herpes rimer, dan

 penggunaan kortikosteroid merupakan suatu kontraindikasi.

 Infeksi Coxsackie virus

Penyakit ini dibagi dalam kelompok yaitu + dan B. jenis

infeksi klinis di regio mulut biasanya disebabkan oleh kelompok *o+sackie virus A   Herpangina, penyakit tangan, kaki dan

mulut, dan faringitis limfonodular akut.

Herpangina

Penyakit ini mayoritas mengenai anak"anak, tetapi pada orangde)asa muda juga pernah dilaporkan. 8nfeksi dimulai dari gejala

umum berupa demam, menggigil, dan anoreksia. Selain itu

 pasien juga akan mengeluh sakit tenggorokan, disfagia dan

kadang"kadang sakit di mulut. Pemeriksaan dari mulut sertadinding faringeal posterior menunjukkan %esikel ke!il, diskret

dan bilateral yang kebanykan menyerang daerah farin posterior, tonsil, pilar"pilar fausia dan palatum lunak. Le

 jarang ditemukan pada mukosa bukal, lidah dan palatum kera

&alam )aktu 9 D 9A jam %esikel akan pe!ah, membentuk uls

ke!il berdiameter '" mm. Penyakit ini biasanya ringan dakan sembuh tanpa diberi terapi dalam )aktu ' minggu.

Terapi : Hanya bersifat suportif yang meliputi hidrasi ya

selayaknya dan pemberian anestesi topikal bila pendert

mengalami kesulitan dalam makan dan minum.

Penyakit kaki, tangan dan mulut

Penyakit ini ditandai dengan demam ringan, %esikel dan luser

mulut, dan makula non pruritus, papula dan %esikel terutam pada permukaan ekstensor dari tangan dan kaki. Lesi mulutn

lebih ekstensif dibandingkan dengan herpangina. Biasanya le

terdapat di palatum keras, lidah serta mukosa bukal.

aringitis limfonodular akut2ambaran klinis dari lesi ini berbeda dengan gambaran klin

yang dijumpai dalam herpangina dan penyakit tangan, kaki damulut. &apat dijumpai nodul kuning keputihan yang menonj

dari jaringan di sekitarnya pada suatu dasar yang kemerah

 pada dinding posteriornya. Tidak dijumpai lesi di mulut. 2eja

dan tanda"tanda akan hilang dalam )aktu '" minggu.Terapi : hanya simtomatik 

 Infeksi virus varicella zoster 

-anifestasi ;linik :&itandai dengan suatu erupsi yang sangat gatal di seluruh tubu

dan akan berkembang dengan !epat menjadi %esikel deng

dasar kemerahan dan dengan !epat pula mengalami ulseras

Lesi herpes @oster mungkin hanya terbatas pada daerah muldan )ajah. Semua daerah pada mukosa mulut dapat terken

Lesi tidak terasa sakit. Periode prodormal selama "9 ha

Penyembuhan akan terjadi dalam )aktu "/ minggu.

Terapi :'. Hanya simtomatik pada kasus yang tidak memberik

komplikasi di kulit dan mulut.

. -idaraine /Ara0A  atau acyclovire untuk pasien yan

mengalami imunosupresi/. ;ortikosteroid, untuk pasien yang berusia diatas

tahun untuk men!egah terjadinya neuralg

 postherpetik 

0( Oral Ul/er Karena Keotera1i Kankerobat"obat kemoterapik sering digunakan unt

men!apai remisi pada tumor"tumor yang solid mauun keganas

hematologik. 4mpat jenis obat anti kanker utuma yaitualkylating agents, antimetabolite, antibiotik dan alkaloid.

Salah satu dari efek samping yang biasa terjadi adala

ulser mulut multiple baik se!ara langsung maupun tid

langsung. 5bat yang menyebabkan stomatitis se!ara tidlangsung akan mendepresi sumsum tulang dan respon im

Page 4: 57811791-Om-Lesi-Ulser

7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser

http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 4/7

yang menyebabkan suatu infeksi in%asif pada mulut. Eang

lainnya misalnya seperti methotre7ate menyebabkan ulser mulut

melalui efek langsung pada replikasi dan pertumbuhan dari sel"sel epitel mulut dengan menghambat sintesa protein dan asam

nukleat sehingga mengakibatkan penipisan serta ulserasi dari

mukosa mulut. #lser di mulut mungkin merupakan tanda dinidari toksisitas obat dan dalam beberapa kasus dapat memaksadilakukannya reduksi atas dosis obat"obat tersebut atau

 penghentian total dari terapinya. Lesi di mulut sebagai akibat

tidak langsung dari obat kemoterapi tersebut ditandai dengan

ulser nekrotik yang besar dan dalam yang sangat khas, tanpadisertai dengan kerusakan jaringan dan dengan dasar yang

mengalami peradangan minimal yang dapat menyerang semua

 permukaan mukosa. Lesi"lesi tersebut dapat dibedakan se!ar 

klinis dari jenis yang lain, suatu ulser multiperl yang akutdengan ri)ayat baru mendapatkan kemoterapi dan melalui

gambaran klinis dari lesi"lesinya.

Semua ulser harus dikultur karena ulser tersebut sering

terinfeksi dengan basilus gra%idarum dan dapat menyebakanseptikemia yang fatal. #lser harus dibiopsi bila di!urigai telah

terjadi infeksi jamur yang kronis. #ntuk meningkatkan

kenyamanan pasien, kumur"kumur dengan anestesi topikal

seperti d yclonina atau diphenhidramine hydrochloride.

RE"URRIN) ORAL UL"ERS %ULSER #ULUT

REKUREN&

'( Re/urrent a1tous stoatitis %RAS&

-erupakan suatu penyakit yang ditandai dengan ulser 

yang rekuren dan terbatas pada mukosa mulut. (+S

diklasifikasikan dalam / kelompok menurut ukurannya yaitu :

aphtae minor berdiameter kurang dari ' !m dan sembuh tanpadisertai pembentukan jaringan parut. +phtae mayor berdiameter 

lebih dari ' !m dan membentuk jaringan parut jika sembuh,ulkus herpeti! formis bermanifestasi sebagai suatu kumpulan

yang rekuren dari ulkus ke!il yang banyak yang timbul diseluruh mulut.

4tiologi : Tidak diketahui, tetapi di!urigai disebabkan oleh

faktor psikologis, herediter, defisiensi nutrisi.-anifestasi ;linis :

(+S paling sering dimulai selama de!ade kedua dari kehidupan

seseorang. Lesinya terbatas pada mukosa mulut, dan dimulai

dengan gejala prodormal, dan rasa terbakar seitap )aktu mulaidari sampai 9A jam sebelum mun!ulnya ulser. Setelah itu

diikuti sakit hebat selama beberapa hari

&iagnosa : (+S didapat dari ri)ayat penyakit dan pemeriksaan

klinis yang teliti yang tidak meliputi jlesi di kulit, konjungti%a,genetalia atau ruktum. Tes laboratorium perlu dilakukan jika

di!urigai terdapat kelainan darah.

Terapi : -emberikan betadine gargle mouth )as dengan

kandungan pro%idone iodine ' , dikumur selama / detik dandiulang /"9 jam setelahnya. 5bat"obat antibiotid dan anti

 peradangan dapat diberikan untuk mengurangi tingkat kehebatan

 penyakitnya, rasa sakit, dan )aktu penyembuhan dari lesinya.

*( Be/et2s S+ndroe3

Penyakit ini digambarkan sebagai suatu trias gejayang meliputi : ulser mulut rekuren, ulser genital rekuren da

lesi di mata.

4tiologi :

&iperkirakan oleh kompleks imun yang bersirkulasi yanmenyebabkan %askuliti pembuluh darah yang berukuran ke!

dan medium, kompleks imun tersebut telah berhasil dideteksi

 bagian penyakit yang aktif. Penyelidikan mengenai abnormalit

imun yang dikaitkan dengan penyakit ini meliputi sama deng pada pasien (+S. Selain itu penyakit ini di!urigai berhubung

dengan polusi lingkungan.

-anifestasi :

Lokasi yang paling sering terserang adalah lokasi di dalamulut. Lesi ini tidak dapat dibedakan dari (+S. &aerah genit

merupakan tempat kedua yang paling sering terserang. Terdap

lesi pada skrotum dan penis pada pria dan ulser labium pad)anita. Lesi di mata terdiri dari u%askulitis retina, atrofi opti

konjungti%itis dan keratitis.&iagnosa :

kriteria meliputi :'. Lesi mulut rekuren, ulser genital rekuren, lesi di ma

dan kulit.

. ;iteria diagnosa tambahan meliputi le

gastrointestinal, %askuler, kardio%askuler, arthritgangguan pada SSP, dan ri)ayat keluarga yang positip

Terapi : Tergantung pada manifestasi klinis. ika ada seranga

sistemik berat dira)at dengan kortikosteroid sistemik dan age

imunosupresif, misalnya azathioprine,   syclophosphatemidTerapi lesi mulut sama dengan terapi (+S.

-( Infeksi Virus 4er1es Rekuren

8nfeksi pada mulut terjadi pada pasien yang memiliri)ayat infeksi herpes simpleks yang memiliki proteksi seru

antibodi terhadap infeksi primer eksogenus lainnya. Pa

indi%idu yang sehat infeksi ini terbatas pada suatu bagian da

kulit atau membran mukosa.Herpes simpleks rekuren !enderung membent

kelompok"kelompok %esikel berulserasi. $esikel terseb

 berkembang dengan !epat pada daerah yang sama mengiku

 penyebaran dari saraf yang terinfeksi. ;ekambuhan pada te%ermilion bibir se!ara klinis lebih jelas daripada kekambuh

intraoral.

-anifestasi ;linik :

Herpes Labialis (ekuren 0(HL3, Common Could Sore 0e%

Blister3 dapat di!etuskan oleh keadaan umum, menstruasi, sinultra %iolet dan mungkin emosional stress. Lesi ini didahul

dengan suatu periode prodormal dan akan timbul gejala terbak

dan perih. 2ejala ini disertai dengan edema di tempat ledisusul dengan pembentukan suatu kelompok %esikel ke!il.

Lesi herpes intraoral rekuren memiliki kemirip

dengan lesi herpes labialis rekuren, akan tetapi %esikelnya !ep

 pe!ah dan membentuk ulser. Lesi ini khas, merupakan kelom

Page 5: 57811791-Om-Lesi-Ulser

7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser

http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 5/7

dari %esikel ke!il"ke!il pada satu bagian mukosa yang

 berkeratinisasi tebal dari gingi%al palatum dan al%eolar ridge.

Terapi :1. do+uridine 08&#3 se!ara parenteral untuk herpes

menyeluruh dan se!ara topi!al untuk herpes o!ular.

2. -idaraine  0+ra"+3 se!ara parenteral untuk penderitaherpes neonatus dan se!ara topikal untuk infeksiherpetik okular.

3. Acyclovir    se!ara topikal pada pasien dengan herpes

genital primer dan pasien yang mengalami

imunosupresi akibat infeksi herpes. Acyclovir  intra%enatelah terbukti sebagai suatu antiherpes yang poten dan

tidak toksik dan lebih efektif disbanding dengan 8&#

atau -idaraine.

"4RONI" #ULTI$LE LESIONS

'( $e1igus Vulgaris

Pemphigus merupakan suatu penyakit bulosa yang

 berpotensi untuk berakibat fatal pada kulit dan mukosa.Pemphigus %ulgaris merupakan bentuk yang paling sering

terjadi. Lesinya terjadi akibat destruksi dalam lapisan sel

spinosum. Lesi berbentuk bula berdinding tipis pada kulit atau

mukosa normal. Bula ini dengan !epat akan pe!ah dan terusmeluas di bagian perifernya dan akhirnya akan menghasilkan

suatu daerah yang luas dan terkelupas dari kulit tersebut. Tanda

khas dari pemphigus %ulgaris adalah terdapatnya nicolsky.

Lesi pada mulut dimulai dengan suatu bula dengandasar yang tidak meradang, !epat pe!ah. Sering ditemukan pada

mukosa bukal, palatum dan gingi%al.

Terapi : ;ortikosteroid sistemik. Bila lesi ini terbatas pada

mulut, dosis a)al dari prednisone untuk menekan lesinyakurang lebih '?? mg perhari. Setelah lesi dapat dikontrol dosis

harus diturunkan se!ara perlahan"lahan, karena terapi steroid inimungkin dibutuhkan untuk jangka )aktu yang lama, maka

 pasien harus dira)at dengan dokter yang berpengalaman dalam penggunaan terapi steroid dosis tinggi yang berjangka panjang.

*( $e1igus Vegetan

-erupakan %arian yang relatif jinak daripada

 pemphigus %ulgaris dimana pasien menunjukkan kemampuan

sembuhnya daerah yang sudah mengalami denudasi. +da

 bentuk pemphigus %egetan yang sudah dikenal yaitu jenis

 Neumann dan henis hallopeau. enis 1eumann lebih sering dan

lesi yang dini akan terlihat mirip dengan lesi yang dijumpai pada

 pemphigus %ulgaris dengan bula yang besar dan daerah yang

mengalami denudasi. &aerah tersebut akan berusaha untuk sembuh dengan membentuk %egetasi dari jaringan granulasi

heperplastik. &alam jenis haallpeau, lesi dininya berbentuk 

 pustula bukan bula. Pustula ini disusul dengan %erukosa,

%egetasi hiperplastik.-anifestasi -ulut :

Lesi mulut sering dijumpai pada kedua bentuk dari pemphigus

%egetan dan mungkin merupakan tanda pertama dari penyakit.

Lesi gingi%al digambarkan sebagai ulser seperti kisi"kisi dengan permukaan purulen dengan dasar yang merah. Lesi gingi%anya

memiliki gambaran granular atau batu kerikil. Lesinya dap juga terdapat pada mukosa bukal dan sublingual. Lesi terseb

memiliki dasar kemerahan dan memiliki suatu permukaan yan

kusut dengan ber!ak"ber!ak putih. Seperti pemphigus %ulgar

sifat kronis dari lesi yang multiple ini memberikan kessebagai pemhigus sehingga harus dilakukan biopsi.

-( $e1igoid Bulosa

Terutama terjadi pada anak"anak diba)ah usia = tahudan pada orang de)asa di atas >? tahun. Penyakit ini bersif

self limiting dan jarang yang bertahan lebih dari = tahun. Pad

 pemphigoid defek pertamanya lebih !enderung subepitelial

regio membrana basalis. Tidak akan ada tolisis dan tidak adtanda"tanda nikolsky. Penyakit ini jarang mengan!am kehidup

karena bulanya tidak meluass pada tepi"tepinya unt

membentuk daerah denudasi yang besar seperti pada pemphigyang lain. Lesi pemphigoid bulosa ini tetap setempat dan aka

sembuh spontan.4tiologi tidak diketahui, akan tetapi antibodi dala

sirkulasi yang mela)an antigen @ona membrana basalis dapdideteksi pada diri penderitanya. Tidak ada predisposisi seksu

ataupun ras dalam penyakit ini.

-anifestasi -ulut : 2ejala mulut agak jarang pa

 pemphigoid bulosa. Lesi mulut paling sering terjadi pamukosa bukal. Lesinya lebih ke!il, terbentuk lebih lambat, d

tidak begitu sakit dibandingkan dengan lesi yang dijump

dalam pemphigus %ulgaris. Lesi gingi%anya terdiri dari odem

yang menyeluruh, peradangan dan deskuamasi disertai deng pembentukan %esikel yang diskret.

Terapi : kortikosteroid sistemik dengan dosis yang rendah da

)aktu yang lebih singkat, dapat juga dikombinasikan deng

obat"obat imunosupresif selain itu dapat digunakan sul"one d sul"apyeridine.

.( $e1igoid #e5ran #ukosa 6inak 7 "+/atri/

$e1igoid

Lesi mulut merupakan tanda yang paling serin

ditemukan dan mulut mungkin merupakan satu"satunya temp

yang terserang. &ia)ali dengan erosi non spesifik yang mir

dengan pemphigus atau sebagai %esikel yang utuh. Tidak jarandijumpai erosi pada pipi dan %esikel pada palatum. -erupaka

 penyakit yang terjadi lebih lambat disbanding pemphigus d

lesinya lebih ke!il dan jarang yang meluas. Lesi gingi%

digambarkan sebagai suatu bentuk gingi%itis deskuamatif.

Terapi :Tergantung pada tingkat keparahan dan gejala"gejalnya. B

terbats pada mukosa mulut maka kortikosteroid akan menek

 pembentukannya. Pasien dengan penyakit yang ringan hardira)at dengan steroid topikal dan intra lesional. &alam kas

yang berat steroid sistemik mungkin dibutuhkan 9?">? m

 prednisone untuk mengontrol penyakit dan dosisnya har

dikurangi se!ara perlahan"lahan sampai men!apai dosis terenduntuk mengontrol gejala"gejalanya.

Page 6: 57811791-Om-Lesi-Ulser

7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser

http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 6/7

0( Li/an $lanus Erosif dan Bulosa

Li!hen Planus erosif ditandai oleh adanya %esikel, bulaatau ulser yang dangkal yang tidak beraturan. Lesi ini biasanya

terdapat selama berminggu"mingu sampai berbulan"bulan.

Penyakit ini sulit dibedakan dari !y!atri!al pemphigoid ke!uali bila terdapat lesi papula putih yang khas atau lesi yang berlekuk"lekuk 0seperti renda3.

Terapi : terapi terpilih untuk penyakit ini adalah kortikosteroid

topi;al. Steroid intra lesional dapat digunkan untuk lesi indolen.

&alam kasus eksaserbasi yang hebat, steroid sistemik mungkindapat dipertimbangkan untuk jangka )aktu pendek.

SIN)LE UL"ERS %LESI TUN))AL&

Penyebab lesi tunggal yang paling umu adalah trauma

yang disebabkan oleh gigi geligi, makanan, plak, terapi gigi,

 panas, @at kimia atau arus listrik. Biasanya diagnosanya pun

sederhana dan didasarkan atas ri)ayat serta gejala"gejalafisiknya.

'( 4isto1lasosis

&isebabkan oleh jamur histoplasma !apsulatum.8nfeksi terjadi akibat terhirupnya debu yang telah terkontaminasi

oleh tinja terutama dari burung atau kelela)ar yang terinfeksi.

Serangan di mulut biasanya merupakan akibat tidak langsung

dari serangan pada pulmonal yang terjadi pada pasien denganhistoplasmosis yang menyebar. Lesi mukosa mulut dapat terlihat

sebagai suatu papula, nodul, ulser atau %egetasi. ika dibiarkan

tanpa dira)at maka lesi ini akan berkembang dari suatu papula

yang keras menjadi sebuah nodul, yang akan mengalami ulserasidan membesar dengan perlahan. 1odus limfe bagian Ser%ikal

membesar dan keras.Terapi : &igunakan +mphoterisin B intra%ena selama '?"'

minggu. Pasien harus dira)at oleh dokter yang berpengalamanyang telah terbiasa dengan efek sampingnya yang potensial.

*( Blastoikosis

 -erupakan suatu infeksi jamur yang disebakan oleh

Blastomy!es dermatitidis. Lesi mulut jarang yang menjadi

tempat primer dari infeksi ini. Bila lesi mulut dilaporkan sebagai

tanda pertama dari blastomikosis maka lesi ini dapat terjadi pada pasien dengan gejala paru yang ringan. Sebagian besar dari

kasus yang menyerang mulut akan menunjukkan suatu lesi paru"

 paru se!ara bersamaan pada rontgen dada. 2ambaran yang

 paling la@im adalah suatu ulser yang %erukosa yang tidak sakit,dan tidak spesifik dengan tepi"tepi yang mengeras pada rongga

mulut. Lesi"lesi mulut lainnya yang pernah dilaporkan meliputi

nodul dan lesi radiolusen di rahang.

Terapi : Terapi untuk blastomikosis ini adalah obat anti jamur.+mphoterisin B se!ara intra%ena dapat diberikan selama A"'?

minggu. 5bat ini merupakan obat yang toksik yang dapat

menyebabkan fungsi ginjal terganggu, aritmia !ardia! dan

supresi sumsum tulang. Pengobatan lainnya yaitu ketoconazole,masih dalam tahap per!obaan.

-( #u/or+/osis

&isebut juga  phycomycosis. &isebabkan oleh sua

infeksi dengan jamur saprofitik yang biasanya terjadi di dala

tanah dan sebagai suatu jamur pada makanan yang sudah basTanda dalam rongga mulut yang paling sering adalah ulsera

 pada palatum yang terjadi akibat nekrosis oleh in%asi jamur

 pembuluh darah palatl. Lesi besar dan dalam serta dap

menyebabkan denudasi dari tulang diba)ahnya. #lser judapat terjadi pada gingi%al, bibir dan al%eolaris.

Terapi : Bila terdiagnosa se!ara dini, mu!ormy!osis dap

disembuhkan dengan kombinasi debridemen se!ara bedah pa

daerah yang terinfeksi dan pemberian +mphoterisin B se!asistemik selama '"/ bulan.

.( Infeksi Virus 4er1es Si1leks Kronis

&ibagi menjadi bentuk primer dan rekuren. Pasi

imunosupresi dapat menderita bentuk kronis dari infeksi herpeBentuk kronis ini merupakan %ariasi dari infeksi %irus herp

simpleks rekuren. Lesi"lesi dari herpes kronis dapat terjadi  bibir dan mukosa intraoral. Lesi mulut biasanya menyerupai le

yang ke!il, bulat dan simetris. &apat juga berupa sebuah le

yang dalam dan besar. Lesi ini bertahan mulai dari bebera

minggu sampai beberapa bulan dan bisa men!apai diamet beberapa sentimeter. ika lesi tidak terdiagnosa atau dira)

se!ara tidak benar dapat mengakibatkan suatu penyebar

 penyakit yang fatal.

Terapi : ase ringan dari herpes kronis harus dira)at denga Acyclovir   topikal. &alam kasus yang lebih berat diberik

+cyclovir  parenteral.

SU#BER !

Lyn!h, -.+< $ernon . Brightman< -artin S. 2reenberg. 'FF

 urket 4 lmu penyakit mulut. &disi kedelapan. ilid

Sianita ;urnia)an. akarta. Binarupa +ksara.

Pindborg, .. 'FF9.  Atlas penyakit mukosa mulut . 4d

keempat. ;artika *angsaraharja. akarta. Binaru

+ksara.

Page 7: 57811791-Om-Lesi-Ulser

7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser

http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 7/7