57811791-Om-Lesi-Ulser
-
Upload
deyfahmidey -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of 57811791-Om-Lesi-Ulser
7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser
http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 1/7
LESI ULSERATIF, LESI VESIKULAR DAN LESI
BULOSA
Lesi ulseratif merupakan bentuk lesi yang paling sering
dijumpai, sebagian simtomatik, namun sebagian besar
asimtomatik. Sebagian besar ulser yang merupakan bagian darigejala penyakit serius, merupakan kategori asimtomatik.Penyakit serius tersebut antara lain : Syphilis, TBC,
Histoplasmosis, Suamous !ell !ar!inoma, Lymphoma. Lesi"lesi
ini !enderung tidak sembuh se!ara spontan ke!uali !han!re pada
syphilis.#lser adalah suatu defek dalam pada epitelium,
merupakan suatu lesi yang dangkal dan berbatas tegas, dan
lapisan epidermal di atasnya telah hilang.
$esikel adalah blister atau lepuh yang lebih tinggi dari jaringan disekitarnya, mengandung !airan bening yang
diameternya kurang dari satu sentimeter.
Bula adalah %esikel yang besar, biasanya berdiameter
lebih dari satu sentimeter.Lesi"lesi pada mukosa mulut harus dapat didiagnosis
dengan tepat karena banyak penyakit yang memiliki gambaran
klinis serupa. Hal ini dikarenakan mukosa mulut merupakan
bagian yang tipis, sehingga %esikula dan bula akan !epat pea!hmenjadi ulser dan ulser ini pun mudah sekali terkena trauma dari
gigi geligi maupun makanan serta mengalami infeksi sekunder
oleh flora mulut. &iagnosis lesi"lesi mukosa oral dapat melalui :
'. (i)ayat penyakit"penyakit se!ara detaila. *aktu : +kut kronis rekuren
b. Single -ultiple
. Tinjauan atau re%ie) lengkap dari !atatan medik harus
dilakukan pada tiap pasien meliputi pertanyaan" pertanyaan yang berhubungan dengan lesi saat ini di
kulit, mata genital atau rektal./. Simptom"simptom yang perlu di)aspadai : sakit
persendian, kelemahan oto"otot, dyphnea, diplopia,sakit dada.
Klasifikasi lesi ulseratif di rongga ulut !
'. +!ute -ultiple Lesions.
a. Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis
0+1#23
b. 4rythema -ultiforme!. Stomatitis +lergi!a
d. +!ute $iral Stomatitis
e. 5ral #l!er karena kemoterapi kanker
. (e!urring 5ral #l!ersa. (e!urrent +phtous Stomatitis
b. Beh!et6s &isease
!. (e!urrent Herpes Simple7 $irus 8nfe!tion
/. Chroni! -ultiple Lesionsa. Pemphigus $ulgaris
b. Pemphigus $egetan
!. Bulous Pemphigoid
d. Ci!atri!ial Pemphigoide. 4rosif an Bullous Li!hen Planus
9. Single #l!ersa. Histoplamosis
b. Blastomy!osis
!. -u!ormy!osis
d. 8nfeksi %irus herpes simple7 kronis
A"UTE #ULTI$LE LESIONS % LESI #ULTI$EL AKUT
'( Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis %ANU)&
Suatu gingi%itis yang dikaitkan dengan sejumlah besorganisme Fusosipirochaeta. Penyakit ini dimulai dari sa
reaksi akut dimana keadaannya didominasi oleh lesi ulsera
yang sangat sakit, nekrotik dan lesi membranosa sampai infek
kronis dengan sedikit gejala. Sering ditemukan pada remaja dde)asa muda. Penyakit +1#2 biasa dijumpai pada or
hygiene yang buruk, namun dapat juga terjadi pada oral hygie
yang relatif baik. aktor predisposing penyakit ini antara lain :
'. aktor Sistemik a. 1utrisi yang tidak memadai
b. Penyakit hematology!. 8stirahat yang tidak !ukup
d. ;ebiasaan merokok *( aktor Lokal
a. Perikoronitis b. -argin restorasi yang berlebihan
!. 2ingi%itis marginalis
-anifestasi ;linik :
a. Timbul tiba"tiba, rasa sakit, sensitifitas tingghipersali%asi, perdarahan spontan dari jaringan gu
kadang timbul kegoyangan gigi. Tanda"tanda ya
sering terjadi adalah perdarahan gusi dan tumpuln
papilla interdental. b. Lesi yang khas terdiri dari < ulserasi yang dangkal d
nekrotik, paling sering timbul pada papila interdent
dan margin gusi. &apat terjadi pula pada bibir, pipi d
lidah dimana jaringan ini berkontak dengan legingi%al atau setelah terjadinya trauma.
!. Lesi ulseratif dapat berkembang dan melibatk
prosesus al%eolar disertai dengan sekuestrasi dari gi
dan tulang. Bila perdarahan gusi merupakan gejayang paling menonjol maka gigi dapat ter)arn
superfisial dengan )arna !oklat disertai bau mulut.
d. 1odus limfe regional biasanya sedikit membes
kadang ditemukan limfadenopati yang men!olo
terutama pada anak"anak.e. Bila terdapat demam, merupakan manifestasi penyak
sistemik yang menyertainya.
Terapi <
'. Pada kunjungan a)al gingi%al harus dibersihk
dengan irigasi maupun kuretase periodontPenyembuhan lesi sejalan dengan penghilangan fakt
7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser
http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 2/7
lokal. Penghilangan faktor lokal se!ara sempurna
biasanya sulit dilakukan pada a)al pertemuan karena
adanya rasa sakit yang sangat hebat. Pada kunjungan pertama ini diberikan 5H8.
. Pemberian antibiotik biasanya tidak dibutuhkan untuk
kasus"kasus ringan +1#2 ke!uali bila terjadi seranganluas pada gingi%al, limfadenopati atau tanda"tandasistemik lainnya. Penisilin merupakan obat terpilih
pada pasien yang tidak alergi terhadap penisilin.
/. Setelah penyakit sembuh, pasien harus kembali untuk
menjalani e%aluasi periodontal yang lengkap.
*( Er+tea #ultifore
-erupakan suatu penyakit akut dari kulit dan membran
mukosa yang dapat menyebabkan beberapa jenis lesi kulit.2ambaran khas terdapat lesi pada mulut, %esikel yang khas
yang !epat pe!ah dan terdapat bula. &apat terjadi sekali
atau kambuh kembali.
4tiologi :'. &eposisi imun kompleks pada mikro%askular
superfisial dikulit dan mukosa.
. &eposisi 8g- dan C/ di pembuluh darah superfisialis.
/. 8nfeksi jamur, bakteri dan %irus.9. &ikaitkan dengan leiomyoma dari lambung dan uterus
fibroma dari o%arium.
=. Penyakit Crohn dari usus besar, penyakit Addison,
sarkoides dan karsinoma berhubungan pula denganerythema multiforme.
>. faktor stress dan emosional serta idiopatik.
-anifestasi ;linik <
1. Sering ditemukan pada anak ke!il dan orang de)asamuda.
2. Penyakit ini memiliki suatu serangan akut ataueksplosif. Seorang pasien mungkin saja tidak bergejala
dan dalam )aktu kurang dari 9 jam akanmemperlihatkan lesi yang eksplosif di kulit dan
mukosa.
3. Bentuk paling ringan adalah makula serta papuladengan diameter ?,= " !m. Bentuk %esikobulosa
mun!ul pada penyakit yang lebih berat dapat
menyebabkan pengelupasan yang ekstensif dsari kulit
dan menyebabkan ketidakmampuan yang hebat ataukematian akibat infeksi sekunder atau
ketidakseimbangan !airan dan elektrolit.
. &aerah di kulit yang paling sering terserang adalah
tangan, kaki dan permukaan ekstensor dari siku sertalutut.
!. Lesi erythema multi"orme dapat mengambil banyak
bentuk, tetapi target patognomonik harus di!ari
dalam penyakit ini. Lesi ini terdiri dari sebuah bulasentral atau daerah yang pu!at dilelilingi oleh edema
dan pinggiran kemerahan. ;adang"kadang lesi ini
mengandung beberapa pinggiran merah yang
konsentris.
#. Lesi dalam mulut biasanya mun!ul bersama lesi kulBila lesi mulut ini dominan sekali dan tidak terdap
lesi target di kulit maka harus dapat dibedakan denga
infeksi herpes simpleks primer.
$. 2ambaran histologik dari eritema multi"orme di multidak dianggap spesifik, akan tetapi adanya infiltr
limfositik peri%askular dan edema epitilial ser
hiperplasia dianggap !ukup untuk men!urigai adany
suatu erithema multi"orme.%. Serangan lesi !epat dimulai, dia)ali dengan bu
dengan dasar kemerahan, mudah pe!ah menjadi uls
yang tidak teratur. Lesi erythema multi"orme leb
sering terjadi pada bibir dan jarang mengenai gingi%aTerapi :
'. ;asus ringan, diatasi dengan tindakan suportif yai
obat kumur anestesi topikal dan diet lunak atau di!air.
. Terapi dengan !airan intra%ena jika terjaketidakseimbangan elektrolit.
/. &rythema 'ulti"orme derajat sedang sampai berdira)at dengan kortikosteroid jangka pendek.
-( Stoatitis Alergika
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai substanyang meliputi gigi tiruan dari bahan !rom, !obalt, restorasi inla
bahan so"t lining gigi tiruan, permen karet, tambalan amalgam
gigi tiruan dari akrilik, jembatan !ekat sementara, dan pasta gig
elastik ortodonti.+lergi kontak terhadap amalgam biasanya disebabk
oleh merkuri yang dibebaskan selama proses kondensasi. +ler
kontak dengan pasta gigi jarang ditemui tetapi bisa terja
+lergi ini diduga disebabkan oleh minyak kayu manis cinnamon (il 3 yang terdapat dalam pasta gigi. 2ambar
kliniknya meliputi pembengkakan, pe!ah"pe!ah, dan fisur
bibir, deskuamasi perioral serta edema, !heiletis angul
pembengkakan dari gusi serta ulser di mulut. Biasanya semlesi menghilang dalam ' minggu setelah penghentian pemakai
pasta gigi.
+lergi terhadap akrilik biasanya akibat monomer beb
yang la@im dijumpai pada dokter gigi dan ara teknisi gi2ambaran klinisnya sulit dibedakan dari trauma, eritem, edem
dan kasus"kasus berat. Tetapi biasanya tanda khas dari penyak
ini adalah ulserasi di lokasi kontak. ;eluhan yang khas yan
terjadi pada kulit adalah gatal"gatal. Sedangkan pada muko
mulut keluhan yang biasa dirasakan adalah rasa terbakar.&iagnosa :
)atch test merupakan satu"satunya yang dap
digunakan untuk membedakan lesi akibat alergi dengan lelainnya. Pada tes ini, alergen yang di!urigai diletakkan pa
kulit normal yang tidak berambut. Substansi yang diu
dibiarkan berkontak dengan kulit selama 9A jam. ;emudi
pat!h ini diangkat, setelah sampai 9 jam kemudian daer
7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser
http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 3/7
tersebut diperiksa apakah daerah itu terdapat kemerahan yang
menetap.
Terapi < Tergantung pada tingkat keparahan dari lesi. Pada kasusringan, !ukup dengan penghentian kontak dengan alergen. Pada
kasus yang parah disertai dengan eritema atau ulser, aplikasi
preparat kortikosteroid topikal akan sangat membantu.
.( A/ute Viral Stoatitis
Terdiri dari :
a. 8nfeksi birus herpes simpleks primer
b. 8nfeksi !o7sa!kie %irus!. 8nfeksi %irus %ari!ella @oster
Infeksi virus herpes simpleks primer
(i)ayat dari penyakit akan dapat membantu dalammembedakan lesi infeksi HS$ primer dari jenis yang lain dari
suatu lesi multiple yang akut dalam mukosa mulut pasien yang
memiliki gejala prodormal selama satu sampai dua hari dapat
membedakan infeksi %irus ini dari stomatitis alergika ataueritema multiforme. (i)ayat tingkah laku seksual yang buruk
untuk rekuren herpes labialis atau yang mempunyai hubungan
dekat dengan pasien yang menderita herpes primer atau herpes
rekuren juga sangat membantu dalam menegakkan diagnosa.;ira"kira dalam )aktu ' sampai hari setelah gejala
prodormal, %esikel ke!il akan mun!ul pada mukosa mulut.
$esikel ini !epat pe!ah dan menghasilkan suatu ulser diskret
yang bulat dan dangkal yang dikelilingi oleh peradangan. Lesi"lesi ini terjadi pada semua bagian mukosa, seiring dengan
berkembangnya penyakit, beberapa lesi akan berkumpul,
membentuk beberapa lesi iregular yang lebih besar. Suatu
kriteria penting adalah gambaran gingi%itis marginal akut diseluruh mulut. Seluruh gingi%a mulut edematous dan meradang.
Beberapa ulser gingi%al yang ke!il sering dijumpai.Terapi : Terapi pada anak"anak ke!il dan orang de)asa yang
sehat pada dasarnya bersifat suportif yang meliputi pemberianaspirin atau asetaminofen untuk mengatasi demam dan !airan
untuk mempertahankan hidrasi yang layak dan keseimbangan
elektrolit. ika pasien memiliki kesulitan untuk makan danminum, maka perlu diberikan anestetik topikal yang diberikan
sebelum makan misalnya dyclonine hydrochloride ?,=
.antibiotik tidak membantu dalam terapi herpes rimer, dan
penggunaan kortikosteroid merupakan suatu kontraindikasi.
Infeksi Coxsackie virus
Penyakit ini dibagi dalam kelompok yaitu + dan B. jenis
infeksi klinis di regio mulut biasanya disebabkan oleh kelompok *o+sackie virus A Herpangina, penyakit tangan, kaki dan
mulut, dan faringitis limfonodular akut.
Herpangina
Penyakit ini mayoritas mengenai anak"anak, tetapi pada orangde)asa muda juga pernah dilaporkan. 8nfeksi dimulai dari gejala
umum berupa demam, menggigil, dan anoreksia. Selain itu
pasien juga akan mengeluh sakit tenggorokan, disfagia dan
kadang"kadang sakit di mulut. Pemeriksaan dari mulut sertadinding faringeal posterior menunjukkan %esikel ke!il, diskret
dan bilateral yang kebanykan menyerang daerah farin posterior, tonsil, pilar"pilar fausia dan palatum lunak. Le
jarang ditemukan pada mukosa bukal, lidah dan palatum kera
&alam )aktu 9 D 9A jam %esikel akan pe!ah, membentuk uls
ke!il berdiameter '" mm. Penyakit ini biasanya ringan dakan sembuh tanpa diberi terapi dalam )aktu ' minggu.
Terapi : Hanya bersifat suportif yang meliputi hidrasi ya
selayaknya dan pemberian anestesi topikal bila pendert
mengalami kesulitan dalam makan dan minum.
Penyakit kaki, tangan dan mulut
Penyakit ini ditandai dengan demam ringan, %esikel dan luser
mulut, dan makula non pruritus, papula dan %esikel terutam pada permukaan ekstensor dari tangan dan kaki. Lesi mulutn
lebih ekstensif dibandingkan dengan herpangina. Biasanya le
terdapat di palatum keras, lidah serta mukosa bukal.
aringitis limfonodular akut2ambaran klinis dari lesi ini berbeda dengan gambaran klin
yang dijumpai dalam herpangina dan penyakit tangan, kaki damulut. &apat dijumpai nodul kuning keputihan yang menonj
dari jaringan di sekitarnya pada suatu dasar yang kemerah
pada dinding posteriornya. Tidak dijumpai lesi di mulut. 2eja
dan tanda"tanda akan hilang dalam )aktu '" minggu.Terapi : hanya simtomatik
Infeksi virus varicella zoster
-anifestasi ;linik :&itandai dengan suatu erupsi yang sangat gatal di seluruh tubu
dan akan berkembang dengan !epat menjadi %esikel deng
dasar kemerahan dan dengan !epat pula mengalami ulseras
Lesi herpes @oster mungkin hanya terbatas pada daerah muldan )ajah. Semua daerah pada mukosa mulut dapat terken
Lesi tidak terasa sakit. Periode prodormal selama "9 ha
Penyembuhan akan terjadi dalam )aktu "/ minggu.
Terapi :'. Hanya simtomatik pada kasus yang tidak memberik
komplikasi di kulit dan mulut.
. -idaraine /Ara0A atau acyclovire untuk pasien yan
mengalami imunosupresi/. ;ortikosteroid, untuk pasien yang berusia diatas
tahun untuk men!egah terjadinya neuralg
postherpetik
0( Oral Ul/er Karena Keotera1i Kankerobat"obat kemoterapik sering digunakan unt
men!apai remisi pada tumor"tumor yang solid mauun keganas
hematologik. 4mpat jenis obat anti kanker utuma yaitualkylating agents, antimetabolite, antibiotik dan alkaloid.
Salah satu dari efek samping yang biasa terjadi adala
ulser mulut multiple baik se!ara langsung maupun tid
langsung. 5bat yang menyebabkan stomatitis se!ara tidlangsung akan mendepresi sumsum tulang dan respon im
7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser
http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 4/7
yang menyebabkan suatu infeksi in%asif pada mulut. Eang
lainnya misalnya seperti methotre7ate menyebabkan ulser mulut
melalui efek langsung pada replikasi dan pertumbuhan dari sel"sel epitel mulut dengan menghambat sintesa protein dan asam
nukleat sehingga mengakibatkan penipisan serta ulserasi dari
mukosa mulut. #lser di mulut mungkin merupakan tanda dinidari toksisitas obat dan dalam beberapa kasus dapat memaksadilakukannya reduksi atas dosis obat"obat tersebut atau
penghentian total dari terapinya. Lesi di mulut sebagai akibat
tidak langsung dari obat kemoterapi tersebut ditandai dengan
ulser nekrotik yang besar dan dalam yang sangat khas, tanpadisertai dengan kerusakan jaringan dan dengan dasar yang
mengalami peradangan minimal yang dapat menyerang semua
permukaan mukosa. Lesi"lesi tersebut dapat dibedakan se!ar
klinis dari jenis yang lain, suatu ulser multiperl yang akutdengan ri)ayat baru mendapatkan kemoterapi dan melalui
gambaran klinis dari lesi"lesinya.
Semua ulser harus dikultur karena ulser tersebut sering
terinfeksi dengan basilus gra%idarum dan dapat menyebakanseptikemia yang fatal. #lser harus dibiopsi bila di!urigai telah
terjadi infeksi jamur yang kronis. #ntuk meningkatkan
kenyamanan pasien, kumur"kumur dengan anestesi topikal
seperti d yclonina atau diphenhidramine hydrochloride.
RE"URRIN) ORAL UL"ERS %ULSER #ULUT
REKUREN&
'( Re/urrent a1tous stoatitis %RAS&
-erupakan suatu penyakit yang ditandai dengan ulser
yang rekuren dan terbatas pada mukosa mulut. (+S
diklasifikasikan dalam / kelompok menurut ukurannya yaitu :
aphtae minor berdiameter kurang dari ' !m dan sembuh tanpadisertai pembentukan jaringan parut. +phtae mayor berdiameter
lebih dari ' !m dan membentuk jaringan parut jika sembuh,ulkus herpeti! formis bermanifestasi sebagai suatu kumpulan
yang rekuren dari ulkus ke!il yang banyak yang timbul diseluruh mulut.
4tiologi : Tidak diketahui, tetapi di!urigai disebabkan oleh
faktor psikologis, herediter, defisiensi nutrisi.-anifestasi ;linis :
(+S paling sering dimulai selama de!ade kedua dari kehidupan
seseorang. Lesinya terbatas pada mukosa mulut, dan dimulai
dengan gejala prodormal, dan rasa terbakar seitap )aktu mulaidari sampai 9A jam sebelum mun!ulnya ulser. Setelah itu
diikuti sakit hebat selama beberapa hari
&iagnosa : (+S didapat dari ri)ayat penyakit dan pemeriksaan
klinis yang teliti yang tidak meliputi jlesi di kulit, konjungti%a,genetalia atau ruktum. Tes laboratorium perlu dilakukan jika
di!urigai terdapat kelainan darah.
Terapi : -emberikan betadine gargle mouth )as dengan
kandungan pro%idone iodine ' , dikumur selama / detik dandiulang /"9 jam setelahnya. 5bat"obat antibiotid dan anti
peradangan dapat diberikan untuk mengurangi tingkat kehebatan
penyakitnya, rasa sakit, dan )aktu penyembuhan dari lesinya.
*( Be/et2s S+ndroe3
Penyakit ini digambarkan sebagai suatu trias gejayang meliputi : ulser mulut rekuren, ulser genital rekuren da
lesi di mata.
4tiologi :
&iperkirakan oleh kompleks imun yang bersirkulasi yanmenyebabkan %askuliti pembuluh darah yang berukuran ke!
dan medium, kompleks imun tersebut telah berhasil dideteksi
bagian penyakit yang aktif. Penyelidikan mengenai abnormalit
imun yang dikaitkan dengan penyakit ini meliputi sama deng pada pasien (+S. Selain itu penyakit ini di!urigai berhubung
dengan polusi lingkungan.
-anifestasi :
Lokasi yang paling sering terserang adalah lokasi di dalamulut. Lesi ini tidak dapat dibedakan dari (+S. &aerah genit
merupakan tempat kedua yang paling sering terserang. Terdap
lesi pada skrotum dan penis pada pria dan ulser labium pad)anita. Lesi di mata terdiri dari u%askulitis retina, atrofi opti
konjungti%itis dan keratitis.&iagnosa :
kriteria meliputi :'. Lesi mulut rekuren, ulser genital rekuren, lesi di ma
dan kulit.
. ;iteria diagnosa tambahan meliputi le
gastrointestinal, %askuler, kardio%askuler, arthritgangguan pada SSP, dan ri)ayat keluarga yang positip
Terapi : Tergantung pada manifestasi klinis. ika ada seranga
sistemik berat dira)at dengan kortikosteroid sistemik dan age
imunosupresif, misalnya azathioprine, syclophosphatemidTerapi lesi mulut sama dengan terapi (+S.
-( Infeksi Virus 4er1es Rekuren
8nfeksi pada mulut terjadi pada pasien yang memiliri)ayat infeksi herpes simpleks yang memiliki proteksi seru
antibodi terhadap infeksi primer eksogenus lainnya. Pa
indi%idu yang sehat infeksi ini terbatas pada suatu bagian da
kulit atau membran mukosa.Herpes simpleks rekuren !enderung membent
kelompok"kelompok %esikel berulserasi. $esikel terseb
berkembang dengan !epat pada daerah yang sama mengiku
penyebaran dari saraf yang terinfeksi. ;ekambuhan pada te%ermilion bibir se!ara klinis lebih jelas daripada kekambuh
intraoral.
-anifestasi ;linik :
Herpes Labialis (ekuren 0(HL3, Common Could Sore 0e%
Blister3 dapat di!etuskan oleh keadaan umum, menstruasi, sinultra %iolet dan mungkin emosional stress. Lesi ini didahul
dengan suatu periode prodormal dan akan timbul gejala terbak
dan perih. 2ejala ini disertai dengan edema di tempat ledisusul dengan pembentukan suatu kelompok %esikel ke!il.
Lesi herpes intraoral rekuren memiliki kemirip
dengan lesi herpes labialis rekuren, akan tetapi %esikelnya !ep
pe!ah dan membentuk ulser. Lesi ini khas, merupakan kelom
7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser
http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 5/7
dari %esikel ke!il"ke!il pada satu bagian mukosa yang
berkeratinisasi tebal dari gingi%al palatum dan al%eolar ridge.
Terapi :1. do+uridine 08 se!ara parenteral untuk herpes
menyeluruh dan se!ara topi!al untuk herpes o!ular.
2. -idaraine 0+ra"+3 se!ara parenteral untuk penderitaherpes neonatus dan se!ara topikal untuk infeksiherpetik okular.
3. Acyclovir se!ara topikal pada pasien dengan herpes
genital primer dan pasien yang mengalami
imunosupresi akibat infeksi herpes. Acyclovir intra%enatelah terbukti sebagai suatu antiherpes yang poten dan
tidak toksik dan lebih efektif disbanding dengan 8&#
atau -idaraine.
"4RONI" #ULTI$LE LESIONS
'( $e1igus Vulgaris
Pemphigus merupakan suatu penyakit bulosa yang
berpotensi untuk berakibat fatal pada kulit dan mukosa.Pemphigus %ulgaris merupakan bentuk yang paling sering
terjadi. Lesinya terjadi akibat destruksi dalam lapisan sel
spinosum. Lesi berbentuk bula berdinding tipis pada kulit atau
mukosa normal. Bula ini dengan !epat akan pe!ah dan terusmeluas di bagian perifernya dan akhirnya akan menghasilkan
suatu daerah yang luas dan terkelupas dari kulit tersebut. Tanda
khas dari pemphigus %ulgaris adalah terdapatnya nicolsky.
Lesi pada mulut dimulai dengan suatu bula dengandasar yang tidak meradang, !epat pe!ah. Sering ditemukan pada
mukosa bukal, palatum dan gingi%al.
Terapi : ;ortikosteroid sistemik. Bila lesi ini terbatas pada
mulut, dosis a)al dari prednisone untuk menekan lesinyakurang lebih '?? mg perhari. Setelah lesi dapat dikontrol dosis
harus diturunkan se!ara perlahan"lahan, karena terapi steroid inimungkin dibutuhkan untuk jangka )aktu yang lama, maka
pasien harus dira)at dengan dokter yang berpengalaman dalam penggunaan terapi steroid dosis tinggi yang berjangka panjang.
*( $e1igus Vegetan
-erupakan %arian yang relatif jinak daripada
pemphigus %ulgaris dimana pasien menunjukkan kemampuan
sembuhnya daerah yang sudah mengalami denudasi. +da
bentuk pemphigus %egetan yang sudah dikenal yaitu jenis
Neumann dan henis hallopeau. enis 1eumann lebih sering dan
lesi yang dini akan terlihat mirip dengan lesi yang dijumpai pada
pemphigus %ulgaris dengan bula yang besar dan daerah yang
mengalami denudasi. &aerah tersebut akan berusaha untuk sembuh dengan membentuk %egetasi dari jaringan granulasi
heperplastik. &alam jenis haallpeau, lesi dininya berbentuk
pustula bukan bula. Pustula ini disusul dengan %erukosa,
%egetasi hiperplastik.-anifestasi -ulut :
Lesi mulut sering dijumpai pada kedua bentuk dari pemphigus
%egetan dan mungkin merupakan tanda pertama dari penyakit.
Lesi gingi%al digambarkan sebagai ulser seperti kisi"kisi dengan permukaan purulen dengan dasar yang merah. Lesi gingi%anya
memiliki gambaran granular atau batu kerikil. Lesinya dap juga terdapat pada mukosa bukal dan sublingual. Lesi terseb
memiliki dasar kemerahan dan memiliki suatu permukaan yan
kusut dengan ber!ak"ber!ak putih. Seperti pemphigus %ulgar
sifat kronis dari lesi yang multiple ini memberikan kessebagai pemhigus sehingga harus dilakukan biopsi.
-( $e1igoid Bulosa
Terutama terjadi pada anak"anak diba)ah usia = tahudan pada orang de)asa di atas >? tahun. Penyakit ini bersif
self limiting dan jarang yang bertahan lebih dari = tahun. Pad
pemphigoid defek pertamanya lebih !enderung subepitelial
regio membrana basalis. Tidak akan ada tolisis dan tidak adtanda"tanda nikolsky. Penyakit ini jarang mengan!am kehidup
karena bulanya tidak meluass pada tepi"tepinya unt
membentuk daerah denudasi yang besar seperti pada pemphigyang lain. Lesi pemphigoid bulosa ini tetap setempat dan aka
sembuh spontan.4tiologi tidak diketahui, akan tetapi antibodi dala
sirkulasi yang mela)an antigen @ona membrana basalis dapdideteksi pada diri penderitanya. Tidak ada predisposisi seksu
ataupun ras dalam penyakit ini.
-anifestasi -ulut : 2ejala mulut agak jarang pa
pemphigoid bulosa. Lesi mulut paling sering terjadi pamukosa bukal. Lesinya lebih ke!il, terbentuk lebih lambat, d
tidak begitu sakit dibandingkan dengan lesi yang dijump
dalam pemphigus %ulgaris. Lesi gingi%anya terdiri dari odem
yang menyeluruh, peradangan dan deskuamasi disertai deng pembentukan %esikel yang diskret.
Terapi : kortikosteroid sistemik dengan dosis yang rendah da
)aktu yang lebih singkat, dapat juga dikombinasikan deng
obat"obat imunosupresif selain itu dapat digunakan sul"one d sul"apyeridine.
.( $e1igoid #e5ran #ukosa 6inak 7 "+/atri/
$e1igoid
Lesi mulut merupakan tanda yang paling serin
ditemukan dan mulut mungkin merupakan satu"satunya temp
yang terserang. &ia)ali dengan erosi non spesifik yang mir
dengan pemphigus atau sebagai %esikel yang utuh. Tidak jarandijumpai erosi pada pipi dan %esikel pada palatum. -erupaka
penyakit yang terjadi lebih lambat disbanding pemphigus d
lesinya lebih ke!il dan jarang yang meluas. Lesi gingi%
digambarkan sebagai suatu bentuk gingi%itis deskuamatif.
Terapi :Tergantung pada tingkat keparahan dan gejala"gejalnya. B
terbats pada mukosa mulut maka kortikosteroid akan menek
pembentukannya. Pasien dengan penyakit yang ringan hardira)at dengan steroid topikal dan intra lesional. &alam kas
yang berat steroid sistemik mungkin dibutuhkan 9?">? m
prednisone untuk mengontrol penyakit dan dosisnya har
dikurangi se!ara perlahan"lahan sampai men!apai dosis terenduntuk mengontrol gejala"gejalanya.
7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser
http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 6/7
0( Li/an $lanus Erosif dan Bulosa
Li!hen Planus erosif ditandai oleh adanya %esikel, bulaatau ulser yang dangkal yang tidak beraturan. Lesi ini biasanya
terdapat selama berminggu"mingu sampai berbulan"bulan.
Penyakit ini sulit dibedakan dari !y!atri!al pemphigoid ke!uali bila terdapat lesi papula putih yang khas atau lesi yang berlekuk"lekuk 0seperti renda3.
Terapi : terapi terpilih untuk penyakit ini adalah kortikosteroid
topi;al. Steroid intra lesional dapat digunkan untuk lesi indolen.
&alam kasus eksaserbasi yang hebat, steroid sistemik mungkindapat dipertimbangkan untuk jangka )aktu pendek.
SIN)LE UL"ERS %LESI TUN))AL&
Penyebab lesi tunggal yang paling umu adalah trauma
yang disebabkan oleh gigi geligi, makanan, plak, terapi gigi,
panas, @at kimia atau arus listrik. Biasanya diagnosanya pun
sederhana dan didasarkan atas ri)ayat serta gejala"gejalafisiknya.
'( 4isto1lasosis
&isebabkan oleh jamur histoplasma !apsulatum.8nfeksi terjadi akibat terhirupnya debu yang telah terkontaminasi
oleh tinja terutama dari burung atau kelela)ar yang terinfeksi.
Serangan di mulut biasanya merupakan akibat tidak langsung
dari serangan pada pulmonal yang terjadi pada pasien denganhistoplasmosis yang menyebar. Lesi mukosa mulut dapat terlihat
sebagai suatu papula, nodul, ulser atau %egetasi. ika dibiarkan
tanpa dira)at maka lesi ini akan berkembang dari suatu papula
yang keras menjadi sebuah nodul, yang akan mengalami ulserasidan membesar dengan perlahan. 1odus limfe bagian Ser%ikal
membesar dan keras.Terapi : &igunakan +mphoterisin B intra%ena selama '?"'
minggu. Pasien harus dira)at oleh dokter yang berpengalamanyang telah terbiasa dengan efek sampingnya yang potensial.
*( Blastoikosis
-erupakan suatu infeksi jamur yang disebakan oleh
Blastomy!es dermatitidis. Lesi mulut jarang yang menjadi
tempat primer dari infeksi ini. Bila lesi mulut dilaporkan sebagai
tanda pertama dari blastomikosis maka lesi ini dapat terjadi pada pasien dengan gejala paru yang ringan. Sebagian besar dari
kasus yang menyerang mulut akan menunjukkan suatu lesi paru"
paru se!ara bersamaan pada rontgen dada. 2ambaran yang
paling la@im adalah suatu ulser yang %erukosa yang tidak sakit,dan tidak spesifik dengan tepi"tepi yang mengeras pada rongga
mulut. Lesi"lesi mulut lainnya yang pernah dilaporkan meliputi
nodul dan lesi radiolusen di rahang.
Terapi : Terapi untuk blastomikosis ini adalah obat anti jamur.+mphoterisin B se!ara intra%ena dapat diberikan selama A"'?
minggu. 5bat ini merupakan obat yang toksik yang dapat
menyebabkan fungsi ginjal terganggu, aritmia !ardia! dan
supresi sumsum tulang. Pengobatan lainnya yaitu ketoconazole,masih dalam tahap per!obaan.
-( #u/or+/osis
&isebut juga phycomycosis. &isebabkan oleh sua
infeksi dengan jamur saprofitik yang biasanya terjadi di dala
tanah dan sebagai suatu jamur pada makanan yang sudah basTanda dalam rongga mulut yang paling sering adalah ulsera
pada palatum yang terjadi akibat nekrosis oleh in%asi jamur
pembuluh darah palatl. Lesi besar dan dalam serta dap
menyebabkan denudasi dari tulang diba)ahnya. #lser judapat terjadi pada gingi%al, bibir dan al%eolaris.
Terapi : Bila terdiagnosa se!ara dini, mu!ormy!osis dap
disembuhkan dengan kombinasi debridemen se!ara bedah pa
daerah yang terinfeksi dan pemberian +mphoterisin B se!asistemik selama '"/ bulan.
.( Infeksi Virus 4er1es Si1leks Kronis
&ibagi menjadi bentuk primer dan rekuren. Pasi
imunosupresi dapat menderita bentuk kronis dari infeksi herpeBentuk kronis ini merupakan %ariasi dari infeksi %irus herp
simpleks rekuren. Lesi"lesi dari herpes kronis dapat terjadi bibir dan mukosa intraoral. Lesi mulut biasanya menyerupai le
yang ke!il, bulat dan simetris. &apat juga berupa sebuah le
yang dalam dan besar. Lesi ini bertahan mulai dari bebera
minggu sampai beberapa bulan dan bisa men!apai diamet beberapa sentimeter. ika lesi tidak terdiagnosa atau dira)
se!ara tidak benar dapat mengakibatkan suatu penyebar
penyakit yang fatal.
Terapi : ase ringan dari herpes kronis harus dira)at denga Acyclovir topikal. &alam kasus yang lebih berat diberik
+cyclovir parenteral.
SU#BER !
Lyn!h, -.+< $ernon . Brightman< -artin S. 2reenberg. 'FF
urket 4 lmu penyakit mulut. &disi kedelapan. ilid
Sianita ;urnia)an. akarta. Binarupa +ksara.
Pindborg, .. 'FF9. Atlas penyakit mukosa mulut . 4d
keempat. ;artika *angsaraharja. akarta. Binaru
+ksara.
7/24/2019 57811791-Om-Lesi-Ulser
http://slidepdf.com/reader/full/57811791-om-lesi-ulser 7/7