5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

35
DINAS KESEHATAN KOTA PALANGKA RAYA

Transcript of 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Page 1: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

L A P O R A N K I N E R J AI N S T A N S I P E M E R I N T A H

( L K I P )T A H U N 2 0 2 0

DINAS KESEHATANKOTA PALANGKA RAYA

Page 2: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

IKHTISAR EKSEKUTIF

Halaman i

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dinas Kesehatan pada tahun 2020 secara umum telah melaksanakan tugasnya dalam

menyelenggarakan pembangunan bidang kesehatan di Kota Palangka Raya.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan,

keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban,

keadilan, gender dan nondiskriminatif serta norma-norma agama. Pembangunan kesehatan

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,

sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial

dan ekonomis.

Dua fungsi utama laporan akuntabilitas kinerja bagi Dinas Kesehatan yaitu: Kesatu,

merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Dinas Kesehatan

beserta jajarannya kepada Walikota Palangka Raya, dan seluruh pemangku kepentingan

baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Kedua, merupakan sumber informasi

untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Dengan demikian, informasi

yang tertuang dalam LKIP 2020 harus dapat memenuhi kebutuhan pengguna internal dan

eksternal.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Kota Palangka Raya Tahun 2020, bidang

kesehatan menyajikan capaian indikator kinerja sasaran sebagai hasil pelaksanaan

program dan kegiatan selama tahun 2020 yang merupakan pelaksanaan mandat yang

diemban oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya. Berbagai keberhasilan maupun

kegagalan yang muncul sebagai konsekuensi logis dalam pelaksanaan berbagai program

dan kegiatan, yang secara ringkas tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Palangka

Raya dapat diikhtisarkan dalam 3 indikator kinerja sasaran dengan rincian sebagai berikut

: 3 (tiga) indikator kinerja sasaran berkategori Sangat Berhasil

Dari uraian dalam LKIP 2020 ini, ada keberhasilan yang ditunjukkan dengan capaian

indikator sasaran di atas seratus persen, tetapi ada juga yang capaian indikator program

di bawah seratus persen. Hal tersebut tetap akan menjadi catatan bagi seluruh jajaran

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya dalam upaya memperbaiki pelaksanaan kerja di

masa mendatang.

Palangka Raya, Januari 2020

Page 3: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

IKHTISAR EKSEKUTIF

Halaman ii

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN EKSEKUTIF i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2016............. 6

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI................................................

B. REALISASI ANGGARAN.................................................................

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA.......................................................

9

19

22

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 28

LAMPIRAN

Page 4: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

LKIP TAHUN 2020 – BAB I PENDAHULUAN Halaman 1

BAB I

PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 (H) ayat 1 dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa upaya pemenuhan kebutuhan salah satu

hak dasar masyarakat. Negara bertanggung jawab untuk mengatur dan memastikan

bahwa hak untuk hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat dipenuhi termasuk bagi

masyarakat miskin dan/atau tidak mampu. Kewajiban negara untuk memenuhi hak dasar

masyarakat di bidang kesehatan juga diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal

34 yang menyatakan bahwa negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas

pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Dengan demikian,

pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggitingginya dapat terwujud.

Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia (WHO) yang bernaung di bawah

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau The United Nations (UN) disebutkan bahwa salah

satu hak asasi manusia adalah memperoleh manfaat, mendapatkan, dan/atau merasakan

derajat kesehatan setinggitingginya, sehingga Kementerian Kesehatan dalam

menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan tidak hanya berpihak

pada kaum papa dan keadilan, namun juga berorientasi pada pencapaian SDG’s

(Sustainable Development Goals)

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan pendekatan sistem dituangkan dalam

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang terdiri dari enam sub sistem: 1) Upaya kesehatan,

2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat

kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan

masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan,

epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan

dan kerja sama lintas sektoral.

Dalam Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2018 - 2023, ada beberapa strategi

pembangunan di bidang kesehatan yang diharapkan dapat mewujudkan kondisi

meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di Kota Palangka Raya.

Page 5: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

LKIP TAHUN 2020 – BAB I PENDAHULUAN Halaman 2

Sesuai Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999, setiap instansi wajib menyelenggarakan

sistem akuntabilitas, di mana tahap akhir dari siklus sistem tersebut adalah menyusun

laporan kinerja sebagai pertanggungjawaban kinerja instansi tersebut kepada instansi

yang lebih tinggi.

Laporan kinerja Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya tahun 2020 ini disusun sebagai

pertanggungjawaban atas rencana kerja SKPD pemerintah daerah tahun 2020 yang

didanai baik dari APBD maupun sumber dana lainnya, seperti APBN (DAK bidang

Kesehatan) dan dana Kapitasi JKN.

B. TUGAS DAN FUNGSI

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. Adapun uraian

tugas dan fungsi Dinas Kesehatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota

Palangka Raya Nomor 37 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya. Dinas Kesehatan mempunyai

tugas membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Kesehatan yang

menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Kota

Palangka Raya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Kesehatan menyelenggarakan

fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan

pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan

pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat,

pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan dan sumber daya

kesehatan

4. Pelaksanaan administrasi dinas bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan

pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan

fungsinya

Page 6: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

LKIP TAHUN 2020 – BAB I PENDAHULUAN Halaman 3

C. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor 37 Tahun 2019 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota

Palangka Raya, maka susunan Organisasi Dinas Kesehatan dengan type A sebagai berikut:

No Unit Kerja

Kepala Dinas Kesehatan

A. Sekretariat

1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi

2. Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan Aset

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

B. Bidang Kesehatan Masyarakat

1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat

2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga

C. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1. Seksi Surveilans dan Imunisasi

2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

D. Bidang Pelayanan Kesehatan

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Jaminan Kesehatan

3. Seksi Mutu dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Tradisional

E. Bidang Sumber Daya Kesehatan

1. Seksi Kefarmasian

2. Seksi Alat Kesehatan

3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan

D. ASPEK STRATEGIS DAN MASALAH UTAMA (STRATEGIC ISSUED)

Masalah utama terkait derajat kesehatan masyarakat di Kota Palangka Raya adalah:

1. Pelaksanaan terhadap upaya pemerataan dan keterjangkauan (aksesibilitas)

pelayanan kesehatan yang bermutu belum optimal, distribusi tenaga kesehatan

belum proporsional, sehingga terdapat disparitas pelayanan kesehatan kepada

masyarakat di daerah perkotaan dan daerah aliran sungai atau daerah sulit

(remote area), yang identik dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

miskin.

Page 7: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

LKIP TAHUN 2020 – BAB I PENDAHULUAN Halaman 4

2. Kota Palangka Raya juga menghadapi beban ganda dalam pembangunan

kesehatan. Saat ini masih dihadapi beberapa penyakit menular (re-emerging

disease), sementara penyakit menular baru dan penyakit degenerative meningkat

(new-emerging disease).

3. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan belum sepenuhnya menempatkan

masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan. Peran aktif masyarakat

dalam pembangunan kesehatan, yang meliputi pengabdian masyarakat (to serve),

pelaksanaan advokasi kesehatan (to advocate), dan pelaksanaan pengawasan

sosial (to watch) belum terlihat. Berbagai masalah kesehatan yang timbul dewasa

ini, tidak perlu terjadi bila peran aktif masyarakat dapat terus berjalan bahkan

meningkat.

4. Angka keluarga sehat masih rendah (22,49%) untuk beberapa kelurahan yang

telah mendapatkan intervensi Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan

Keluarga. Hal tersebut ditenggarai dari kesadaran masyarakat akan hidup bersih,

belum optimal, sehingga berperan sebagai penyumbang berkembangnya

penyakit menular yang terkait sanitasi lingkungan (DBD, diare, TB Paru, dll). Pola

hidup sehat juga belum diimplementasikan oleh masyarakat, sehingga bisa

berperan pada meningkatnya kasus penyakit degenerative (Hypertensi, Diabetes

Melitus, Jantung, dll).

5. Besarnya anggaran kesehatan juga belum memenuhi amanat UU No.36/2009

tentang Kesehatan, masih berada dibawah 10% (diluar gaji) dari total anggaran

APBD Kota Palangka Raya. Dalam UU No. 36/2009 tentang Kesehatan

disebutkan bahwa pemerintah daerah seharusnya mengalokasikan anggaran untuk

pembangunan kesehatan minimal 10% (diluar gaji) dari total APBD Kab/Kota.

E. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan ini menjelaskan pencapaian kinerja Dinas Kesehatan

selama Tahun 2020. Capaian kinerja tersebut juga dibandingkan dengan capaian kinerja

tahun sebelumnya untuk mengukur keberhasilan/kegagalan kinerja Dinas Kesehatan.

Selain itu, capaian kinerja tahun 2020 juga dapat digunakan sebagai bahan acuan

dalam pelaksanaan program/kegiatan pada tahun berikutnya. Dengan kerangka pikir

seperti itu, sistimatika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan adalah

sebagai berikut:

- Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif)

Page 8: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

LKIP TAHUN 2020 – BAB I PENDAHULUAN Halaman 5

- Bab I (Pendahuluan), menjelaskan gambaran umum Dinas Kesehatan dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang

sedang dihadapi

- Bab II (Perencanaan Kinerja), menjelaskan tentang ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja

tahun 2020

- Bab III (Akuntabilitas Kinerja), menjelaskan tentang pencapaian Kinerja Dinas

Kesehatan dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja, serta

realisasi anggaran dari berbagai sumber

- Bab IV (Penutup), berisi kesimpulan atas capaian Kinerja Dinas Kesehatan serta langkah

di masa mendatang yang akan dilakukan untuk peningkatan kinerja tahun 2020

Page 9: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

LKIP TAHUN 2020 – BAB II PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2020 Halaman 6

BAB II

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2020

A. RENCANA KINERJA TAHUN 2020

Tahapan perencanaan kinerja pada Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya dimulai

dengan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya

2018 – 2023, yang pada hakikatnya merupakan pernyataan komitmen bersama

mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan

tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang diselaraskan dengan

arah kebijakan dan program pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palangka Raya 2018

– 2023 sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan serta

sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan

kegiatan Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya dalam pencapaian visi dan misi serta

tujuan organisasi pada 2018 – 2023.

Penetapan Rencana Kinerja Bidang Kesehatan Tahun 2020 pada Renstra dan RPJMD

Kota Palangka Raya, yaitu pada “Misi 2” Kota Palangka Raya (“Mewujudkan

Kerukunan Seluruh Elemen Masyarakat Smart Society (Masyarakat Cerdas) meliputi:

pengembangan kesehatan, pendidikan, kepemudaan, layanan publik, kerukunan dan

keamanan, pada “Tujuan 3” (Mewujudkan Sumberdaya Manusia yang Cerdas, Sehat

dan Berdaya Saing) dan “Sasaran 1” (Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat).

Sasaran strategis yang ditetapkan sebanyak 1 sasaran dan 3 indikator kinerja. Tujuan

pembangunan kesehatan di Kota Palangka Raya tertuang dalam rencana strategis

yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Palangka

Raya yang optimal.

Derajat kesehatan masyarakat yang optimal dicapai melalui meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas dan jaringannya, pemeliharaan

sarana dan prasarana kesehatan di puskesmas sehingga pelayanan kesehatan bisa

dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dengan sasaran utama masyarakat di

pemukiman kumuh perkotaan dan pedesaan terutama bayi, balita, bumil dan usila

serta meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan. Perbaikan status gizi

masyarakat dan peningkatan kesehatan lingkungan pemukiman, juga mengajak

masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri dan bermartabat.

Page 10: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

LKIP TAHUN 2020 – BAB II PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2020 Halaman 7

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, disusunlah Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) yang mengacu pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan serta Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Palangka Raya, pada bagian tahun

2020

Tabel 2.1

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2020 DINAS KESEHATAN KOTA PALANGKA RAYA

(MENGACU RPJMD KOTA PALANGKA RAYA 2018-2023)

No Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target 2020

1 Meningkatnya Aksesibilitas dan

kualitas layanan masyarakat

Angka Kematian Ibu per 100.000 KH 70

Angka Kematian Bayi per 1000 KH 7

Angka Kematian Balita per 1000 KH 5

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Perjanjian kinerja yang diformulasikan dalam penetapan kinerja merupakan

pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja

yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Penetapan kinerja disepakati

antara pengemban tugas dengan atasannya (performance agreement). Penetapan

kinerja juga merupakan ikhtisar rencana kinerja tahunan,yang telah disesuaikan

dengan ketersediaan anggarannya, yaitu setelah proses anggaran (budgeting process)

selesai. Aktualisasi kinerja sebagai realisasi penetapan kinerja dimuat dalam Laporan

Akuntabilitas Kinerja (Performance Accountability Report).

Dalam Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2018 – 2023 telah ditetapkan target

pada masing-masing indikator kinerja pada Bidang Kesehatan. Penetapan kinerja

dapat diperbaiki dalam hal atasan langsung tidak sependapat dengan target kinerja

yang diajukan tersebut, sehingga kedua belah pihak sepakat atas target kinerja yang

telah ditetapkan.

Penetapan Kinerja Tahun 2020 merupakan komitmen seluruh unsur Dinas Kesehatan

Kota Palangka Raya untuk memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan dan sebagai

bagian dari upaya memenuhi misi organisasi. Perjanjian kinerja bidang kesehatan

mengacu pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya

tahun 2020.

Page 11: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

LKIP TAHUN 2020 – BAB II PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2020 Halaman 8

Tabel 2.2.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 DINAS KESEHATAN KOTA PALANGKA RAYA

No. Sasaran No Indikator Kinerja Sasaran Target 2020

1. Meningkatnya Aksesibilitas dan kualitas layanan masyarakat

1. Angka Kematian Ibu per 100.000 KH 70

2. Angka Kematian Bayi per 1.000 KH 7

3. Angka Kematian Balita per 1.000 KH 5

C. RENCANA AKSI ATAS PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Dalam rangka mewujudkan kinerja dalam perjanjian yang telah disetujui dan diketahui

oleh Kepala Daerah Kota Palangka Raya, maka disusunlah rencana aksi di bidang

kesehatan, antara lain :

Tabel.2.3

Rencana Aksi Atas Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya

Indikator Kinerja

Sasaran Satuan

Target

2020 Rencana Aksi

Angka Kematian Ibu per 100.000 KH

70

1. Memperkuat Regulasi Kesehatan o Adanya payung hukum berupa Perda/Perwali

tentang kewajiban untuk melahirkan di tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan

o Kewajiban Tenaga Kesehatan (bidan) Praktek Swasta untuk mengirimkan laporan kepada Puskesmas di wilayah kerjanya

2. Memperkuat manajemen kesehatan o Kepala Puskesmas dan Bidan Koordinator

melaksanakan pembinaan dan supervisi yang berkesinambungan kepada bidan pustu, polindes, bidan praktek dan klinik swasta yang ada di wilayah kerjanya

o Puskesmas meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor seperti tokoh masyarakat, kader, tokoh agama untuk menjaring dan melaporkan ibu hamil, ibu nifas yang belum terjangkau oleh petugas kesehatan

o Petugas Puskesmas harus meningkatkan/menguatkan Program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)

3. Meningkatkan Kapasitas Sasaran Program o Peningkatan pengetahuan,perilaku, dan sikap

(KAP) para wanita usia subur dan para ibu hamil 4. Penyuluhan P4K kepada para Wanita Usia Subur

(WUS) dan Remaja Putri

Angka Kematian Bayi per 1000 KH 7

Angka Kematian Balita

per 1000 KH 5

Page 12: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

9 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 9

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran kinerja merupakan bagian dari sistem akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah sebagai suatu tatanan, instrumen, dan metode pertanggungjawaban.

Pengukuran kinerja secara khusus membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan

tingkat kinerja standar, rencana, atau target. Kegiatan tersebut dilakukan dengan

menggunakan indikator kinerja utama yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah

tentang RPJMD Kota Palangka Raya Tahun 2018-2023. Pengukuran kinerja ini

diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang

berhasil dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam kurun waktu Januari – Desember 2020.

1. Membandingkan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

Pembangunan bidang kesehatan mempunyai 1 (satu) sasaran dalam menunjang

tercapainya “Misi 2” Kota Palangka Raya (“Mewujudkan Kerukunan Seluruh

Elemen Masyarakat Smart Society (Masyarakat Cerdas) meliputi: pengembangan

kesehatan, pendidikan, kepemudaan, layanan publik, kerukunan dan keamanan”),

pada “Tujuan 3” (Mewujudkan Sumberdaya Manusia yang Cerdas, Sehat dan

Berdaya Saing), dalam RPJMD Kota Palangka Raya Tahun 2018 – 2023, dengan 3

(tiga) indikator kinerja. Realisasi kinerja bidang kesehatan tahun 2020 sesuai table

3.1

Tabel 3.1. CAPAIAN REALISASI INDIKATOR KINERJA

DINAS KESEHATAN KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2020

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target 2020

Realisasi 2020

% Capaian

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Meningkatnya Aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

Angka Kematian Ibu (AKI)

per 100.000 KH

70 43,52 160,85

Angka Kematian Bayi (AKB)

per 1000 KH

7 2,61 268,2

Angka Kematian Balita (AKABA)

per 1000 KH

5 2,61 191,57

Pada tabel 3.1, indikator kinerja ditetapkan berdasarkan penyesuaian sasaran,

strategi, dan arah kebijakan, mengacu pada tujuan dan sasaran dalam RPJMD Kota

Palangka Raya. Indikator kinerja program (outcome) sebanyak 3 indikator dimana

target dan capaiannya akan dibahas secara rinci di sub bab analisis capaian kinerja.

Page 13: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

10 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 10

2. Membandingkan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2020 Dengan Tahun 2016, 2017, 2018, dan 2019

Pembangunan bidang kesehatan mempunyai sasaran dalam menunjang tercapainya

misi ke 2 dalam RPJMD Kota Palangka Raya Tahun 2018 – 2023, dengan 1 (satu)

sasaran dan 3 (tiga) indikator kinerja. Capaian realisasi kinerja bidang kesehatan

tahun 2020 jika dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2016, 2017, 2018, dan

2019 seperti tampak pada tabel 3.2 dibawah ini

Tabel 3.2

Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2020 dibandingkan

dengan Capaian Kinerja Tahun 2016, 2017, 2018, dan 2019

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Satuan

Rea

lisa

si

2016

%

Cap

aian

Kin

erja

201

6

Rea

lisa

si

2017

%

Cap

aian

Kin

erja

201

7

Rea

lisa

si

2018

%

Cap

aian

Kin

erja

201

8

Rea

lisa

si

2019

%

Cap

aian

Kin

erja

201

9

Rea

lisa

si

2020

%

Cap

aian

Kin

erja

202

0

Meningkatnya derajat

kesehatan masyarakat

Meningkatnya Aksesibili

tas dan kualitas layanan kesehata

n

Angka

Kematian Ibu (AKI)

per

100.000

KH

1,18 483,87 1,34 676,69 1.78 393.26 38,48 194,91 43,52 160,85

Angka

Kematian Bayi (AKB)

per 1000

KH 19,65 178,12 19,15 130,89 79.07 18.97 0,96 729,17 2,61 268,2

Angka Kematian

Balita (AKABA)

per 1000

KH 0,2 4000 0 100 2.17 276,50 0,96 625 2,61 191,57

Pada tabel 3.2 terlihat bahwa capaian kinerja rata-rata indikator kesehatan tahun

2020 mengalami penurunan jika dibandingkan capaian kinerja tahun 2019.

Namun jika dibandingkan dengan tahun 2016, 2017, dan 2018, capaian kinerja

mengalami naik turun secara fluktuatif. Kendala yang dihadapi oleh Dinas

Kesehatan Kota Palangka Raya pada Tahun 2020 adalah adanya pandemi Covid-

19, dimana kegiatan promotif dan preventif tidak bisa maksimal dilaksanakan.

Kunjungan masyarakat ke puskesmas juga menurun jika dibandingkan kunjungan

tahun 2019, kemudian kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan juga mengalami

penurunan frekuensinya.

Pelayanan kesehatan diprioritaskan kepada pelayanan kesehatan pasien Covid-

19, mulai dari tracking, tracing, testing, dan treatmen. Pelayanan kesehatan lainnya

adalah perawatan pasien Covid-19 pada RS Darurat/Perluasan, pendampingan

Isolasi Mandiri, pendampingan pasca isolasi Kualitas pelayanan kesehatan serta

edukasi 5 M (Memakai masker; Menjaga jarak; Mencuci tangan; Menghindari

kerumunan; dan Mengurangi bepergian).

Page 14: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

11 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 11

3. Membandingkan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Target RPJMD Bidang Kesehatan

Realisasi kinerja Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, dihitung berdasarkan

kegiatan pada program kesehatan yang telah dilaksanakan tahun 2020. Pandemi

Covid-19 yang melanda Kota Palangka Raya juga Indonesia secara umum,

berpengaruh terhadap capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya tahun

2020. Rasionalisasi anggaran program dengan re-foccusing kepada dana

pengendalian Covid-19, dampaknya adalah beberapa kegiatan tidak bisa bisa

dilaksanakan. Hasil realisasi Kinerja Tahun 2020 dibandingkan dengan target

kinerja Tahun 2020 pada RPJMD Kota Palangka Raya seperti pada tabel 3.3

berikut.

Tabel 3.3.

Perbandingan Realisasi Kinerja dengan target Jangka Menengah dalam Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun 2020

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target RPJMD 2020

Realisasi 2020

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

Angka Kematian Ibu per 100.000 KH

70 43,52

Angka Kematian Bayi per 1000 KH

7 2,61

Angka Kematian Balita per 1000 KH

5 2,61

4. Membandingkan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Standar Nasional Bidang

Kesehatan

Target Nasional untuk bidang kesehatan ditetapkan berdasarkan kebijakan

nasional maupun kebijakan internasional, namun tetap memperhatikan kondisi

masing-masing daerah yang tersebar di seluruh tanah air Indonesia. Selain Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan RI, target nasional juga mengacu kepada target

SDGs (Sustainable Development Goals) yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO). SDGs merupakan kelanjutan MDGS (Milenium Development Goals)

yang telah berakhir pada tahun 2015 dan diperpanjang sampai tahun 2030.

Target SDGs dengan tahapan tiap tahun meningkat untuk setiap indikator pokok

serta indikator penunjang yang disusun oleh Kementerian Kesehatan RI.

Page 15: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

12 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 12

Tabel 3.4 Perbandingan antara Realisasi Kinerja Tahun 2020

dengan Standar Nasional Bidang Kesehatan di Kota Palangka Raya

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target

Nasional/SDG’s

Realisasi 2020

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Meningkatnya Aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

Angka Kematian Ibu per 100.000 KH

230 43,52

Angka Kematian Bayi per 1000 KH

24 2,61

Angka Kematian Balita per 1000 KH

32 2,61

Tabel 3.4 memperlihatkan bahwa Angka Kematian (AKI, AKB, AKABA) berada

dibawah target SDGs, dengan arti angka kematian ibu, bayi, dan balita di Kota

Palangka Raya sudah baik karena berada 5 kali lebih rendah dari target SDGs.

Namun angka tersebut tidak boleh menjadikan lengah para pemegang program,

sehingga angka kematian meningkat di tahun mendatang. Pemantauan Wilayah

Setempat terhadap Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) harus tetap dilaksanakan

secara ketat, dengan merangkul sarana pelayanan swasta juga praktik mandiri

Bidan dan Dokter Spesialis di wilayah Kota Palangka Raya.

5. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja Serta Alternatif Solusi Yang Telah Dilakukan

Tahun 2020 Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya melaksanakan 3 (tiga) program

kesehatan dan 1 (satu) program penunjang pelayanan pemerintah dengan 72 (Tujuh

Puluh Dua) kegiatan. Meskipun semua program dan kegiatan tersebut dilaksanakan

namun pasti ada faktor keberhasilan dan kegagalan.

Beberapa penyebab keberhasilan dan kegagalan dibidang kesehatan antara lain :

1) Pendorong Keberhasilan

a. Anggaran Kesehatan bersumberkan APBD Kota Palangka Raya TA 2020

mencapai 12,47% (BL+BTL) termasuk tambahan anggaran fokus

penanggulangan Covid-19 bersumberkan Dana Insentif Daerah (DID).

b. Jumlah tenaga kesehatan dengan rasio per-100.000 penduduk, serta jumlah

sarana pelayanan kesehatan dengan rasio per-100.000 penduduk, sehingga

jangkauan pelayanan dipenuhi dengan layanan di dalam dan luar gedung

puskesmas

Page 16: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

13 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 13

c. Sistem Surveilance penyakit menular dilaksanakan secara terpadu dengan sistem

surveilance untuk program kesehatan yang lain (gizi buruk, masalah kesehatan

pada saat/pasca bencana, KLB, dan lain-lain)

d. Program Kesehatan mendapatkan perhatian baik secara vertikal (dari

Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah) dan

horisontal dari lintas sektoral. Sehingga bimbingan tehnis serta supervisi dari

kementerian kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah melalui

buku pedoman dan pemanggilan tenaga kesehatan secara rutin dilaksanakan

e. Alokasi anggaran APBN melalui DAK Fisik Tahun 2020, dapat memenuhi

kebutuhan akan prasarana dan alat kesehatan untuk puskesmas dan RSUD,

dimana anggaran pemerintah daerah tidak mencukupi untuk kebutuhan tersebut.

Sedangkan DAK Non-Fisik Tahun 2020 dapat mendukung pencapaian program

UKM di puskesmas, Jaminan Persalinan, dan Akreditasi Puskesmas.

f. Konsultasi dan advokasi secara vertikal ke Kementerian Kesehatan RI juga rutin

dilaksanakan, sehingga apa bila ada hambatan/permasalahan tehnis program

dapat segera ditindak lanjuti

g. Capaian kinerja untuk beberapa indikator kinerja pada tahun 2019 yang sudah

bagus, sangat signifikan mendongkrak angka capaian kinerja tahun 2020

2) Penyebab Kegagalan

a. Adanya pandemi Covid-19 selama tahun 2020 menyebabkan beberapa

kegiatan tidak berjalan optimal. Fokus perhatian para pemegang program lebih

terarah ke kegiatan penanggulangan Covid-19 secara terpadu (lintas program)

b. Anggaran kesehatan pada triwulan I Tahun 2020 mengalami rasionalisasi dan

re-focussing untuk penanggulangan pandemi Covid-19. Anggaran Kesehatan

(diluar gaji) bersumberkan APBD Kota Palangka Raya mencapai 7,41% (BL). Hal

ini belum sesuai dengan amanat UU no.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,

dimana daerah kabupaten/kota diharapkan dapat mengalokasikan dana

pembangunan untuk kesehatan minimal 10% dari total APBD diluar gaji. Namun

realisasi keuangan khusus BL hanya mencapai 76,03% (Rp.68.560.468.398,34).

Dana terbesar dipergunakan untuk penanggulangan Covid-19 di wilayah Kota

Palangka Raya, mencapai 23,26% (Rp. 20.976.853.500) dari total Belanja

Langsung (Rp. 90.172.054.895,21

c. Alokasi anggaran untuk beberapa program prioritas berada pada APBD-P

Tahun 2020, sehingga tidak cukup waktu untuk menyelesaikan kegiatan dan

administrasi keuangan.

Page 17: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

14 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 14

d. Tugas rangkap paramedis di puskesmas, selain memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat juga bertanggungjawab melakukan pencatatan

akuntansi/akrual keuangan dan asset (bendahara di puskesmas)

e. Kesadaran masyarakat akan hidup bersih, belum optimal, sehingga berperan

sebagai penyumbang berkembangnya penyakit menular yang terkait sanitasi

lingkungan (DBD, Diare, TB Paru, dll)

f. Pola hidup sehat juga belum diimplementasikan oleh masyarakat, sehingga bisa

berperan pada meningkatkanya kasus penyakit degeneratif (Hypertensi,

Diabetes Melitus, Jantung, dll)

g. Distribusi dan penyebaran tenaga kesehatan belum proportional antara daerah

perkotaan, pedesaan, serta daerah aliran sungai

Dengan adanya permasalahan tersebut, maka upaya yang perlu ditempuh dalam

rangka memecahkan masalah adalah sebagai berikut :

1) Membuat perencanaan yang berdasarkan skala prioritas dan berdasarkan data yang

akurat (evidence based) sehingga anggaran kesehatan yang sudah dialokasikan lebih

tepat guna dan tepat sasaran.

2) Memperkuat Tim Advokasi untuk melakukan advokasi kepada stake holder dalam

peningkatan pembiayaan kesehatan

3) Mengusulkan penerimaan pegawai kepada pihak yang terkait dan memberi

dorongan serta kesempatan kepada tenaga medis dan paramedis yang ada untuk

menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi.

4) Peningkatan Upaya Promotif dan Preventif melalui kemandirian masyarakat khususnya

rumah tangga untuk hidup sehat antara lain :

a. Terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat dalam melaksanakan protokol

kesehatan (5M) sehingga pandemi Covid-19 segera berakhir serta menunjang

pencegahan penyakit menular lainnya

b. Peningkatan PWS-KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu, bayi, dan

Anak) di puskesmas, peningkatan system pencatatan dan pelaporan, serta

pendekatan pelayanan antenatal care. Mengaktifkan/mempromosikan Puskesmas

PONED, Penyuluhan agar ibu hamil melahirkan di sarana kesehatan, dan

pelaksanaan kelas ibu hamil di semua Puskesmas.

c. Pengembangan Kelurahan Sehat

d. Peningkatan Koordinasi Lintas Sektoral terkait tatanan PHBS

e. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan

f. Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

Page 18: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

15 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 15

5) Kepekaan pelayanan kesehatan terhadap kebutuhan masyarakat ditingkatkan

dengan mengupayakan kemandirian bagi unit-unit pelayanan kesehatan dan

diterapkan manajemen mutu yang berorientasi kepada pelanggan/klien.

6) Diperlukannya keseimbangan antara hak memperoleh kesejahteraan (Penambahan

Insentif untuk tenaga kesehatan daerah sulit) dan kewajiban memberikan pelayanan

yang adil dan merata.

6. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Pengukuran kinerja sangat penting untuk menilai akuntabilitas organisasi dalam

menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik. Akuntabilitas bukan hanya sekedar

kemampuan bagaimana uang publik dibelanjakan akan tetapi meliputi kemampuan

bagaimana uang publik tersebut telah diibelanjakan secara ekonomis, efisiensi, dan

efektif. Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi

pemerintahan. Kinerja pemerintah tidak bisa dinilai dari sisi output saja tetapi harus

mempertimbangkan input, output, dan out come secara bersama. Tujuan yang

dikehendaki oleh masyarakat mencakup pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan

value for money, yaitu : ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan alokasi sumber

daya, efisiensi (berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya dalam arti

penggunaannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan, serta efektif (berhasil guna)

dalam arti mencapai tujuan dan sasaran.

Selama ini, sektor publik sering dinilai sebagai sarang in-efisiensi, pemborosan, dan

sumber kebocoran dana. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik

memperhatikan value for money yang mempertimbangkan input, output, dan outcome

secara bersama-sama. Efisiensi berbicara mengenai input dan output. Efisiensi dengan

hubungan antara output berupa barang atau pelayanan yang dihasilkan dengan

sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Suatu organisasi,

program atau kegiatan dikatakan efisien apabila mampu menghasilkan output tertentu

dengan input serendah-rendahnya, atau dengan input tertentu mampu menghasilkan

output sebesar-besarnya. Konsep efisiensi juga terkait dengan produktifitas

(perbandingan antara input dan output).

Dengan indikator input (tenaga, sarana, dan anggaran) Dinas Kesehatan Kota Palangka

Raya yang dikelompokkan pada level/kategori tertentu, serta memperhatikan out put

kegiatan dan outcome yang dirasakan oleh masyarakat, akan dibandingkan secara

sederhana.

Dalam bidang kesehatan yang berperan menjadi input, out put, dan out come adalah :

Page 19: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

16 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 16

Tabel 3.5 Indikator Sistem

Input Out Put Indikator Out Come (Capaian Kinerja)

Rumah Sakit

Puskesmas

Sarana Kesehatan Desa (Poskesdes)

Sarana persalinan (Polindes dan puskesmas PONED)

Balai Pengobatan/Klinik

Tenaga Medis (dokter, perawat, bidan)

Tenaga Kesehatan penunjang

Anggaran Kesehatan

Pelayanan kesehatan di sarana kesehatan pemerintah :

Kunjungan Rawat Jalan di Puskesmas

Rawat Inap (puskesmas Rawat Inap dan RS)

Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif

Realisasi Anggaran

Menurunnya Angka Kematian

Dan lain-lain (sesuai target dalam RPJMD)

Dengan keberagaman skala data pada variabel diatas, analisa efisiensi akan dilakukan

terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, fokus pelayanan kesehatan di

puskesmas dan rumah sakit, dengan penghitungan secara sederhana menggunakan rumus

efisiensi.

1. Indikator Input

Indikator Input yang mempunyai skala data sama dengan out put adalah besaran

anggaran kesehatan (keduanya berskala interval). Anggaran kesehatan dimaksud

adalah proporsi anggaran pembangunan di Dinas Kesehatan dari total APBD Kota

Palangka Raya Tahun 2020. Total APBD kesehatan pada tahun 2020 adalah Rp.

151.756.402.452,78, namun yang bersumber dari DAU Murni sebesar Rp.

82.374.047.474,26 (52,99%) terdiri dari Gaji ASN sebesar 76,59% dan

Operasional sebesar 23,41%. Angka tersebut mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu DAU Murni sebesar Rp. 58.843.869.575

dan tahun 2018 dengan DAU Murni sebesar Rp. 74.853.792.547,47 atau 6,4% dari

total APBD Kota Palangka Raya Tahun 2018.

Sedangkan sumber dana lain (DAK,JKN,DBH-CHT, DID, dan BLUD) pada tahun 2020

sebesar Rp. 71.344.654.978,52 (47,01%), antara lain: Rp. 33.685.322.953

(47,21%) merupakan Dana Alokasi Khusus (DAK Bidang Kesehatan), Rp.

14.311.979.451,38 (20,06%) merupakan dana JKN, Rp. 17.595.558.000 (24,66%)

merupakan dana DID, dan Rp. 6.336.949 (0,01%) merupakan Dana Bagi Hasil

Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT).

Belanja Langsung (BL) Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun 2020 mencapai

90.172.054.895,21 atau 7,41% dari Total APBD Pemerintah Kota Palangka Raya

Tahun 2020 (Rp.1.217.168.950.076,04). Hal ini menunjukkan bahwa APBD

Kesehatan tahun 2020 belum sesuai dengan amanat UU nomor 36/2009 tentang

Page 20: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

17 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 17

Kesehatan dimana pemerintah daerah wajib mengalokasikan minimal 10% pada

APBD (diluar belanja tidak langsung/Gaji Pegawai). Jadi indikator input

berdasarkan proporsi anggaran kesehatan pada total APBD Kota Palangka Raya

adalah 7,41% .

2. Indikator Out Put

Indikator out put yang digunakan disini adalah capaian kinerja Dinas Kesehatan

(dhitung berdasarkan target dan realisasi tahun 2020). Pada hitungan capaian

kinerja secara keseluruhan, dari 3 indikator, seluruhnya mencapai ≥100%. Adapun

rata-rata capaian kinerja terhadap 1 (satu) sasaran dalam mencapai tujuan

“Mewujudkan Sumberdaya Manusia yang Cerdas, Sehat dan Berdaya Saing“

adalah 206,87. Tingkat capaian kinerja secara umum atas kegiatan dan sasaran

Dinas kesehatan Kota Palangka Raya tahun 2020 adalah masuk kategori “Sangat

Berhasil“.

3. Efisiensi

Efisien adalah pencapaian target dengan menggunakan input (biaya) yang sama

untuk menghasilkan output (hasil) yang lebih besar. “Efisiensi adalah perbandingan yang

terbaik antara input (masukan) dan output. Efisiensi adalah sesuatu yang kita kerjakan

berkaitan dengan menghasilkan hasil yang optimal dengan tidak membuang

banyak waktu dalam proses pengerjaannya. Efektif belum tentu efisien dan begitu

sebaliknya. Penghitungan efisiensi pada kali ini adalah dengan membandingkan

indikator input (total anggaran belanja langsung) dengan indikator Out Put (total

realisasi anggaran belanja), atau, indikator input (Proporsi anggaran kesehatan

terhadap total APBD Kota Palangka Raya TA 2020) dengan indikator Out Put

(Capaian Kinerja Dinas Kesehatan TA 2020)

Efisiensi =

Out Put

X 100%

Input

Kriteria :

Sangat Efisien = 0 – 60%

Efisien = 60 – 80%

Cukup Efisien = 80 – 90%

Kurang Efisien = 90 – 100%

Tidak Efisien = >100%

Page 21: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

18 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 18

Dari rumus tersebut jika outputnya adalah realisasi belanja langsung (Rp.

68.560.468.398,34) atau biaya yang dipergunakan untuk memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat Kota Palangka Raya secara langsung, dan inputnya

adalah realisasi anggaran belanja (Rp.128.662.383.785,34), maka tingkat efisiensi

pelaksanaan anggaran belanja Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya tahun 2020

sebesar 53,29% masuk kategori ”Sangat Efisien”.

7. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Beberapa program kesehatan yang menunjang pencapaian kinerja Dinas Kesehatan

Kota Palangka Raya antara lain :

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Indikator dari Program Upaya Kesehatan Masyarakat adalah Angka Keluarga

Sehat sesuai dengan kategori keluarga sehat di aplikasi PIS-PK (Program

Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga). Angka Keluarga sehat pada

tahun 2020 hanya mencapai 0,275, menurun drastis jika dibandingkan dengan

angka keluarga sehat tahun 2019 (22,5%). Hal tersebut disebabkan antara lain :

survey PIS-PK tidak dilaksanakan oleh puskesmas selama pademi Covid-19,

sehingga tidak ada data pengukuran terhadap indikator-indikator dalam PIS-PK.

Hanya 9 puskesmas yang melaksanakan survey PIS-PK pada bulan Februari 2020

(sebelum masa pandemic Covid-19), sehingga hanya sebagian kecil keluarga

(8.341KK) yang di datangi dan diperiksa oleh petugas puskesmas. Pada masa

pandemi Covid-19 banyak keluarga yang menolak petugas kesehatan datang ke

rumah-rumah, untuk pemeriksaan dan pengukuran indikator PIS-PK.

2. Program Pelayanan Kesehatan

Indikator dari Program Pelayanan Kesehatan adalah Cakupan Pelayanan

Kesehatan dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di Kota Palangka Raya. Pada

tahun 2020, cakupan pelayanan kesehatan mencapai 21,95% dengan rasio rate

2 kali setahun (dengan asumsi setiap pengunjung puskesmas datang ke puskesmas

maksimal 2 kali/tahun). Cakupan pelayanan kesehatan tahun 2020 menurun jika

dibandingkan dengan capaian pelayanan kesehatan tahun 2019, hal ini terkait

dengan pandemi Covid-19, masyarakat tidak berani atau kawatir tertular

penyakit Covid-19 jika berkunjung ke puskesmas.

Page 22: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

19 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 19

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di Kota Palangka Raya Tahun 2020 adalah

79,24%. Angka tersebut di ambil dari hasil rata-rata Survey Kepuasan

Masyarakat (SKM) yang dilaksanakan di 10 Pusekesmas pada tahun 2020.

Hanya Puskesmas Rakumpit yang tidak melaksanakan survey kepuasan

masyarakat.

3. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan dan kegawatdaruratan di RSUD

Indikator dari program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan dan

kegawatdaruratan di RSUD adalah Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap

Pelayanan Kesehatan RSUD. Pada tahun 2020, IKM di RSUD Kota Palangka Raya

mencapai 80,3%. Pada tahun 2019 RSUD Kota Palangka Raya belum

melaksanakan survey kepuasan masyarakat.

B. REALISASI ANGGARAN

Untuk melengkapi pelaporan kinerja dan untuk keperluan efektivitas dan efisiensi dalam

rangka pencapaian Misi RPJMD ke 2 yaitu “Mewujudkan Kerukunan Seluruh Elemen

Masyarakat Smart Society (Masyarakat Cerdas) meliputi: pengembangan kesehatan,

pendidikan, kepemudaan, layanan publik, kerukunan dan keamanan” pada “tujuan 3

yaitu Mewujudkan Sumberdaya Manusia yang Cerdas, Sehat dan Berdaya Saing”,

maka perlu disajikan pembiayaan yang terealisasi dalam rangka mencapai kinerja

tahun 2020.

Tabel 3.6

Pagu dan Realisasi Anggaran Untuk pencapaian Misi 2 Tujuan 3 RPJMD Kota Palangka Raya Tahun 2020

Sasaran Indikator Sasaran Anggaran

(Rp.) Realisasi

(Rp.) %

Meningkatnya Aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

Angka Kematian Ibu

151.756.402.452,78 128.662.383.785,34 84.78 Angka Kematian Bayi

Angka Kematian Balita

Pada Tahun 2020, realisasi anggaran Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya mencapai

84,78%. Ada beberapa masalah yang dihadapi Dinas Kesehatan dalam penyerapan

anggaran Tahun 2020, antara lain :

Pada awal tahun 2020, Dinas Kesehatan mengalami rasionalisasi anggaran pada

beberapa kegiatan untuk re-foccusing pengendalian Covid-19

Page 23: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

20 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 20

Adanya pandemic Covid-19 di Kota Palangka Raya, mulai bulan Maret 2020

kegiatan upaya kesehatan masyarakat (kegiatan di luar gedung Puskesmas) yang

dibiayai DAK Non-Fisik tidak bisa dilaksanakan secara optimal

Pada APBD-P Kota Palangka Raya Tahun 2020, Dinas Kesehatan mendapatkan

alokasi tambahan sebesar 38 milyard (dari berbagai silpa DAK, silpa JKN, BLUD-

RSUD, BOK Tambahan, DID, dll) sehingga tidak cukup waktu untuk

melaksanakannya.

Adanya sumber dana lain (BTT tahun 2020 yang dikelola BPKAD) ke Dinas

Kesehatan, sebagai dana penanggulangan Covid-19 sebesar Rp.

44.864.276.825,-, sehingga fokus perhatian para pemegang program cenderung

kepada penanggulangan penyakit Covid-19 secara terpadu (Lintas Program)

Ada beberapa kegiatan tidak sempat dilaksanakan karena alokasi anggarannya pada

APBD-P, padahal kegiatan tersebut merupakan kegiatan prioritas, namun karena

keterbatasan waktu pelaksanaan akhirnya tidak bisa terealisasikan 100%. Kegiatan-

kegiatan tersebut antara lain adalah:

1. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Kegawatdaruratan

di RSUD

o Kegiatan Pengembangan Sistem BLUD RS, dengan anggaran sebesar

Rp.4.545.457.625,14 dengan serapan anggaran 0% atau tidak bisa

direalisasikan karena terbentur dengan regulasi terkait BLUD (DPA belum

terpisah dengan DPA Dinas Kesehatan, dan masih berupa kegiatan)

o Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan dan

Kegawatdaruratan (RSUD), dengan anggaran sebesar Rp. 19.874.023.609

terealisasi sebesar Rp. 15.515.646.269 (78,01%). Kegiatan ini mendapatkan

anggaran tambahan sebesar Rp. 11.206.078.239 di APBD-P Tahun 2020 untuk

perawatan pasien Covid-19, tidak cukup waktu untuk melaksanakan beberapa

belanja pengadaan,dll

2. Program Pelayanan Kesehatan

o Kegiatan Peningkatan Mutu dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Primer, Rujukan dan Faskes Lainnya, dengan anggaran sebesar Rp.

1.115.340.000,- dari DAK Non-Fisik 2020, hanya terealisasi sebesar

Rp.605.566.553,- (54,29%). Penyebabnya adalah adanya surat dari

Kementerian Kesehatan RI yang menginformasikan penundaan pelaksanaan

survey akreditasi FKTP di seluruh Indonesia pada tahun 2020.

Page 24: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

21 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 21

o Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Yankes di Daerah

Terpencil, dengan anggaran sebesar Rp. 995.813.513,38 hanya terealisasi

sebesar Rp. 521.895.900,- (52,41%). Kegiatan ini juga mendapatkan alokasi

tambahan pada APBD-P tahun 2020, sehingga tidak cukup waktu untuk

melaksanakannya.

o Kegiatan Penyediaan Pelayanan Kesehatan Dasar pada 11 Puskesmas (JKN),

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 14.311.979.451,38 terealisasi sebesar

Rp. 11.450.622.870,- (80,01%). Kegiatan ini juga mendapatkan alokasi

tambahan pada APBD-P tahun 2020 berupa Silpa JKN sebesar

Rp.3.020.673.467,38, sehingga tidak cukup waktu bagi Puskesmas untuk

melaksanakannya. *Silpa JKN adalah selisih antara fakta realisasi kucuran dana

kapitasi ke rekening kepala puskesmas dari BPJS, dibandingkan dengan

proyeksi/perkiraan dana kapitasi yang ditetapkan pada awal tahun.

3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

o Kegiatan BOK untuk 11 Puskesmas dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.860.245.000,- bersumberkan DAK Non-Fisik Tahun 2020, dengan realisasi

sebesar Rp.3.663.630.430,-(77,32%). Banyak kegiatan luar gedung

Puskesmas yang dibiayai BOK (survei PIS-PK, SMD, MMD, lokakarya, Posyandu

balita, Posyandu usila, Posbindu, UKS/UKGS, pusling,dll), namun tidak bisa

dilaksanakan secara optimal karena pandemi Covid-19.

o Kegiatan lain di Dinas Kesehatan yang dibiayai DAK Non-Fisik Tahun 2020

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.932.508.500,- dengan realisasi

sebesar Rp. 5.128.432.062,- (64,65%). Beberapa kegiatan tidak maksimal

dilaksanakan karena pandemi Covid-19. Kegiatan ini juga mendapatkan

alokasi tambahan dana pada APBD-P Tahun 2020, BOK Tambahan sebesar

1,8M untuk insentif Nakes pada penanggulangan Covid-19, namun tidak ada

realisasi (0%) karena insentif telah dibayarkan dari dana BTT (Biaya Tidak

Terduga).

Sumber dana kesehatan di Kota Palangka Raya tahun 2020 selain dari DAU Murni Kota

Palangka Raya juga dari APBN Tahun 2020 (DAK Bidang Kesehatan) baik DAK Fisik

maupun DAK Non-Fisik Bidang Kesehatan. Anggaran bersumberkan DAU diperuntukkan

bagi pembiayaan operasional Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Palangka Raya.

Dana DAK Fisik bidang kesehatan diperuntukkan bagi pengadaaan prasarana kesehatan

seperti alat kesehatan, kefarmasian, dan penugasan berupa penurunan stunting serta

Page 25: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

22 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 22

pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Sedangkan DAK Non-Fisik

dipergunakan sebagai Biaya Operasional Kesehatan (BOK), Jaminan Persalinan

(Jampersal), dan Akreditasi Puskesmas. BOK diperuntukkan bagi upaya promotif dan

preventif pada program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di puskesmas. Selain itu

juga terdapat Dana Kapitasi JKN dan DBH-CHT. Peruntukkan anggaran sesuai dengan

juknis dan tidak akan terjadi tumpang tindih (overlapping).

Gambar III.1.

Sumber Dana Belanja Langsung Dinas Kesehatan Di Kota Palangka Raya Tahun 2020

DAU

20,88%

JKN

15,87%

BLUD

6,37%

DID

19,51%

DBH-CHT

0,01%

DAK

37,36%

DAU

DAK

JKN

DBH-CHT

BLUD

DID

Gambar III.1, DAK (37,36%) mempunyai porsi terbesar pada Belanja Langsung Dinas

Kesehatan Kota Palangka Raya. Bisa dibayangkan bagaimana beban pemerintah Kota

Palangka Raya, andai tidak ada dana DAK dan JKN yang menyokong pembiayaan

pelayanan kesehatan di Kota Palangka Raya.

Penyerapan anggaran yang tidak mencapai 100% bagi dana alokasi khusus (DAK)

bidang kesehatan, mempunyai konskuensi terdapatnya sisa anggaran atau Silpa DAK

yang menurut aturan Menteri Keuangan RI dapat dipergunakan pada tahun mendatang

atau n+1. Diharapkan, kucuran anggaran silva DAK bidang kesehatan tidak dialokasikan

pada APBD-P mengingat perubahan anggaran selalu di triwulan IV sehingga tidak cukup

waktu untuk melaksanakan kegiatan program kesehatan di masyarakat. Hal tersebut

sangat berpengaruh terhadap realisasi physik kegiatan juga realisasi keuangan di Dinas

Kesehatan Kota Palangka Raya.

Page 26: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

23 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 23

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya terletak pada seberapa jauh

capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu

perbandingan antara realisasi dengan targetnya. Capaian kinerja selanjutnya

dikategorikan kedalam empat kategori menurut LAN dengan metode “SKALOGRAM

GUITTARREN “ sebagai berikut :

Urutan Rentang Capaian Kategori

I II III IV

85 s/d 100 % 70 < x < 85% 55 < x < 70 % X < 55 %

Sangat Berhasil Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil

Berdasarkan perhitungan capaian kinerja pada tabel 3.1 diatas terlihat bahwa dari 3

indikator terdapat capaian kinerja ≥100%. Tingkat capaian kinerja secara umum atas

kegiatan dan sasaran Dinas kesehatan Kota Palangka Raya tahun 2020 adalah 206,87

atau masuk kategori Sangat Berhasil. Namun demikian bukan berarti bahwa semua

kegiatan yang ditetapkan telah dapat dicapai secara sempurna.

1. SASARAN 1 (MENINGKATNYA KUALITAS LAYANAN KESEHATAN)

Derajat kesehatan masyarakat dapat dinilai dan dilihat dari beberapa indikator, antara

lain adalah angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat. Menurut

Hendrick L. Blum, seorang ahli kesehatan masyarakat, derajat kesehatan masyarakat

dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yang saling berinteraksi yaitu : faktor keturunan

(herediter), faktor perilaku (behavior), faktor lingkungan (environment) dan faktor

pelayanan kesehatan.

Derajat kesehatan masyarakat Kota Palangka Raya yang optimal, akan dapat dicapai

dengan memperhatikan beberapa indikator penting yang menjadi acuan antara lain :

angka kematian. Karena itu indikator sasaran 1 yaitu meningkatnya kualitas layanan

kesehatan terdiri dari beberapa indikator kinerja program yang mengacu ke RPJMD.

Tabel 3.7 Indikator Kinerja Sasaran 1

(Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Layanan Kesehatan )

Sasaran Indikator Sasaran Satuan

Realisasi Target Nasional/SDG’s

Target RPJMD 2019 2020

Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

Angka Kematian Ibu per 100.000 KH

38,48 43,52 306 70

Angka Kematian Bayi per 1000 KH 0,96 2,61 24 7

Angka Kematian Balita per 1000 KH 0,96 2,61 32 5

Page 27: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

24 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 24

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa realisasi kinerja Tahun 2019 dan 2020

berada dibawah atau lebih kecil dari target Nasional (SDGs) dan target RPJMD. Angka

kematian adalah indikator negatif, semakin kecil/rendah angkanya dari target berarti

semakin baik capaiannya. Tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan tahun 2020 pada

“sasaran 1 yaitu meningkatnya kualitas layanan kesehatan” adalah sebesar 214,53

yang berarti termasuk pada kategori “Sangat Berhasil” dan rasio efektifitas anggaran

pada sasaran 1 ini dapat dinilai “Cukup Efektif”. Beberapa indikator yang mendukung

terhadap capaian Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian

Balita, antara lain:

Tabel 3.8 Sasaran, Indikator kinerja program dan Target Tahun 2020 Yang Menunjang

Capaian Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi

Sub Sasaran Program Indikator Kinerja Program Target 2020

Realisasi 2020

1. Angka Kematian Ibu

2. Angka Kematian Bayi

3. Angka Kematian Balita

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Angka Keluarga Sehat 23,5 0,275

Program Pelayanan Kesehatan

o Cakupan Pelayanan Kesehatan

o Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

40%

100%

26,75%

79,24%

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan dan kegawatdaruratan di RSUD

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

100% 80,3%

1. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu didefinisikan sebagai jumlah ibu yang meninggal akibat

komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas setiap 100.000 kelahiran hidup. Angka

kematian ibu (AKI) merupakan indikator yang sangat penting dalam menentukan

status kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu di Kota Palangka Raya pada

tahun 2020 tercatat 43,52/100.000KH yang berarti setiap 100.000 kelahiran

hidup pada tahun 2020 di Kota Palangka Raya terdapat 43 atau 44 kematian ibu.

Angka tersebut meningkat jika dibandingkan tahun 2019 (38,48/100.000 KH) dan

menurun jika dibandingkan tahun 2018 (79,07/100.000 KH). Pada tahun 2020

terdapat 2 (dua) ibu meninggal, dengan penyebab kematian adalah perdarahan

dan gangguan metabolik.

Page 28: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

25 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 25

Gambar III.2. AKI di Kota Palangka Raya Tahun 2012 – 2020

19,1

53,9

72,6

52,99

19,65 19,15

79,07

38,48

43,52

25 25

50 4535

25

15

75

70

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

per 1

00.0

00 K

H

AKI RPJMD

Sumber : Bidang Kesmas

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi didefinisikan sebagai jumlah bayi yang meninggal setiap

1000 kelahiran hidup. AKB juga sama pentingnya dengan AKI sebagai indikator

dalam penentuan derajat kesehatan masyarakat. Kedua indikator ini menjadi

primadona dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Menurunnya angka

kematian bayi mencerminkan pelayanan kesehatan dasar yang paling awal dan

juga menentukan kualitas pelayanan kebidanan yang juga sangat menentukan

kualitas generasi yang akan datang.

Angka kematian bayi di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 tercatat

2,61/1000KH yang berarti setiap seribu kelahiran hidup pada tahun 2020 di Kota

Palangka Raya terdapat 2 atau 3 kematian bayi. Angka tersebut lebih tinggi

dibanding angka kematian bayi tahun 2019 (0,96/1000KH) dan tahun 2018

(1,78/1000 KH). Jumlah kasus kematian bayi di Kota Palangka Raya pada tahun

2020 adalah 12 bayi. Penyebab masing-masing kematian bayi antara lain adalah :

Prematur, Kelainan bawaan, Postdata, gagal nafas, sesak nafas, dan gawat janin.

Page 29: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

26 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 26

Gambar III.3. AKB di Kota Palangka Raya Tahun 2012 – 2020

10,1

13,3

11,1

3

1,18 1,341,78

0,96

2,611,3 1,3

13 12

10,5

9

7 7 7

0

2

4

6

8

10

12

14

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Per

1.0

00 K

H

AKB RPJMD

Sumber : Bidang Kesmas

Pada gambar III.3. menunjukkan bahwa angka kematian bayi mengalami

fluktuasi dari tahun ke tahun. Peningkatan angka kematian ibu (AKI) dan angka

kematian bayi (AKB) dari tahun sebelumnya, disebabkan beberapa hal, antara lain :

pada masa pandemi Covid-19, sebagian ibu hamil tidak berani periksa kehamilan di

sarana pelayanan kesehatan, dan memilih persalinan di luar sarana pelayanan

kesehatan. Selain itu juga belum efektifnya PWS KIA, petugas puskesmas tidak aktif

menjemput bola ke RS dan klinik swasta, dan belum meratanya tenaga kesehatan

yang memiliki kompetensi diberbagai wilayah.

Dalam rangka pencapaian SDGs, target AKB secara nasional pada tahun

2020 adalah 24/1000 KH dan target Renstra/RPJMD Kota Palangka Raya Tahun

2020 sebesar 7/1000 KH, maka AKB Kota Palangka Raya Tahun 2020

(2,61/1000KH) masih dalam batas toleransi. Namun memperhatikan angka tersebut

dan berbagai penyebab kematian bayi, diharapkan kepada pengelola program

kesehatan anak/bayi tidak terlena. Kemampuan tehnis tenaga kesehatan dalam

pertolongan dan pendampingan persalinan perlu terus ditingkatkan, disamping

pemantapan supervisi dan bimbingan tehnis dari Dinas Kesehatan Kota Palangka

Raya.

3. Angka Kematian Balita (AKABA)

Kematian Balita adalah kematian yang terjadi pada bayi/anak usia 0-59 bulan

(bayi+anak balita) tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan, bencana, cedera

atau bunuh diri. Angka Kematian Balita di Kota Palangka Raya yang tercatat pada

tahun 2020 mencapai 2,61/1000KH sedangkan tahun 2019 mencapai 0,96/1000

KH, pada tahun 2018 mencapai angka 2,17/1000 KH. Hal ini menunjukkan bahwa

terjadinya peningkatann angka kematian balita pada tahun 2020 yang berarti

Page 30: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

27 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 27

kinerja program dalam peningkatan angka kematian balita harus terus ditingkatkan.

Gambar III.4 AKABA di Kota Palangka Raya Tahun 2012 – 2020

10,7

14,6

0,734

0,2 0,19 2,170,96 2,61

go' 35

10 108 8 7

6 5

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Per

1000

KH

AKABA Renstra

4. Angka Harapan Hidup (AHH)

Angka Harapan Hidup didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun

yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. Angka harapan hidup menggambarkan

seberapa lama peluang seseorang untuk bertahan hidup, dianggap sebagai indikator

umum bagi taraf hidup. Tingginya umur harapan hidup menunjukkan taraf hidup suatu

negara atau daerah yang juga tinggi, begitu juga sebaliknya jika umur harapan rendah

maka taraf hidup suatu daerah tersebut juga rendah. Selain indikator bagi taraf hidup,

angka harapan hidup juga memperlihatkan derajat kesehatan masyarakat di suatu

daerah bahkan negara. Semakin tinggi angka harapan hidup mencerminkan semakin

tingginya derajat kesehatan di suatu wilayah karena seseorang yang hidup panjang

cenderung didukung dengan kondisi kesehatan yang baik. Angka harapan hidup juga

merupakan salah satu indikator dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana

sebagai representasi dari dimensi kesehatan pada suatu daerah .

Gambar III.4. Angka Harapan Hidup di Kota Palangka Raya

Dibandingkan dengan Angka Harapan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011 – 2020

Sumber : Badan Pusat Statistik

(BPS) Kota Palangka Raya

72,6872,7772,85

72,9572,97

73,05 73,13 73,16 73,19 73,21

70,01 70,2 70,4 70,59 70,78 70,9 71,06 71,2 71,34 71,47

67

68

69

70

71

72

73

74

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Kota

Nasional

Target RPJMD

Provinsi

Page 31: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

28 LKIP TAHUN 2019 – BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Page 28

Angka harapan hidup di Kota Palangka Raya dalam lima tahun terakhir

menunjukkan peningkatan signifikan, dan berada diatas AHH Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah maupun AHH Nasional. Lambatnya kenaikan angka harapan hidup

tersebut menggambarkan bahwa memang tidak mudah untuk menaikkan capaian dalam

waktu satu tahun dari indikator ini. Perlu upaya keras di bidang kesehatan secara

menyeluruh untuk meningkatkannya, apalagi jika angka yang dicapainya sudah tinggi.

AHH Kota Palangka Raya bukan hanya menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan,

melainkan perlu Peran lintas sektor terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian, Dinas Sosial, dan lain-lain, dalam menunjang tercapaianya target angka

harapan hidup di Kota Palangka Raya. Berdasarkan gambar III.4, AHH masyarakat

Kota Palangka Raya tahun 2020 dari BPS Kota Palangka Raya mencapai 73,21 tahun,

AHH Provinsi Kalimantan Tengah mencapai 69,74 tahun, dan AHH Nasional mencapai

71,47 tahun.

Page 32: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

LKIP TAHUN 2020 – BAB IV PENUTUP Halaman 28

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun berdasarkan tujuan, sasaran strategi

sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Pembangunan pada RPJMD Kota

Palangka Raya. Sasaran tersebut didukung dengan indikator keberhasilan beserta

target yang ingin dicapai dalam tahun 2020, disesuaikan dengan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kota

Palangka RayaTahun 2020.

2. Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya secara umum sudah mencapai

Kategori Sangat Berhasil. Rinciannya adalah 3 (tiga) indikator kinerja sasaran

berkategori Sangat Berhasil.

3. Indikator Kesehatan masyarakat di Kota Palangka Raya telah memenuhi target

RPJMD Kota Palangka Raya, antara lain :

Angka Kematian Ibu (AKI) sudah dibawah target pada RPJMD Kota

Palangka Raya.

Angka Kematian Bayi (AKB) telah dibawah angka/target pada RPJMD Kota

Palangka Raya.

Angka Kematian Balita (AKABA) telah dibawah angka/target pada RPJMD

Kota Palangka Raya

4. Pandemi Covid-19 yang melanda Kota Palangka Raya Tahun 2020, berpengaruh

pada capain kinerja program tehnis kesehatan yang harus dilaksanakan oleh Dinas

Kesehatan :

Indeks Keluarga Sehat yang masih berada dibawah target RPJMD Kota

Palangka Raya. Kendala yang sering ditemui petugas antara lain adalah

sulitnya tenaga kesehatan dalam melakukan PIS-PK karena akses jalan yang

rusak/susah dijangkau, dan penolakan dari masyarakat. Selain itu faktor

internal berupa akses aplikasi Keluarga Sehat yang sering mengalami down

server.

Cakupan pelayanan kesehatan masih berada dibawah target yang telah

ditetapkan. Hal ini mengindikasikan masih adanya kantong-kantong daerah

Page 33: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

LKIP TAHUN 2019 – BAB IV PENUTUP Halaman 29

rawan yang memerlukan intervensi pelayanan kesehatan, baik melalui

Puskesmas keliling maupun kegiatan sosial lainnya.

5. Serapan anggaran sudah mencapai >80% (84,78%) dengan realisasi fisik sebesar

92,55%.

B. RENCANA KERJA TAHUN 2021

Langkah-langkah di masa mendatang yang akan dilakukan, dengan jumlah anggaran

yang memadai diharapkan terjadi peningkatan kinerja tahun 2021. Dalam amanat UU

no.36/2009 tentang Kesehatan, disebutkan di pasal 171 (2) bahwa besar anggaran

kesehatan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dialokasikan minimal 10%

(sepuluh persen) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji.

Anggaran Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2021 dan kegiatan program yang akan

dilaksanakan pada tahun 2021 adalah :

No.

Program

Lokasi/Anggaran (Rp)

DINKES RSUD Puskesmas

1. PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

74.262.396.535 14.265.124.578 1.500.000.000

2. PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

55.324.617.569 14.581.254.022 21.277.688.224

3. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

374.999.939 -

4. PROGRAM SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN MAKANAN MINUMAN

476.116.188 -

5. PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN

515.943.700 -

Jumlah 130.095.073.931 28.846.378.600 22.777.688.224

Page 34: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya LKIP 2020

LKIP TAHUN 2020 – BAB IV PENUTUP Halaman 30

Dengan alokasi anggaran Tahun 2021 sebesar Rp. 181.719.140.755 , diharapkan

tidak terjadi penurunan capaian kinerja serta mencegah masalah besar pada bidang

kesehatan. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palangka

Raya Tahun 2020 sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsi instansi Dinas/SKPD sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden No : 7 Tahun

1999, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah. Semoga bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Page 35: 5)6/ -,*1 */45/4* 1&.&3*/5) -103/ ,*/&3+