55973954 Benda Asing Di Esofagus

download 55973954 Benda Asing Di Esofagus

of 6

Transcript of 55973954 Benda Asing Di Esofagus

BENDA ASING DI ESOFAGUS

Benda asing esofagus adalah benda, baik tajam atau tumpul, atau makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah utama pada anak usia 6 bulan sampai 6 tahun dan dapat terjadi pada semua umur pada tiap lokasi di esofagus, baik di tempat penyempitan fisiologis maupun patologis dan dapat pula menimbulkan komplikasi fatal akibat perforasi. Etiologi Pada anak penyebabnya antara lain anomali kongenital, termasuk stenosis kongenital, web, fistel trakeoesofagus, dan pelebaran pembuluh darah. Pada orang dewasa sering terjadi akibat mabuk, pemakai gigi palsu yang telah kehilangan sensasi rasa palatum, gangguan mental, dan psikosis. Faktor Predisposisi Untuk anak karena belum tumbuhnya gigi molar, koordinasi proses menelan dan sfingter laring belum sempurna pada usia 6 bulan sampai 1 tahun, retardasi mental, gangguan pertumbuhan, dan penyakit-penyakit neurologi lain yang mendasarinya. Pada orang dewasa, faktor predisposisinya adalah penyakit-penyakit esofagus yang menimbulkan gejala disfagia kronik, yaitu penyakit esofagitis, refluks, striktur pasca esofagitis korosif, akhalasia, karsinoma esofagus atau lambung. Faktor predisposisi lainnya adalah cara mengunyah yang salah dengan gigi palsu yang kurang baik pemasangannya, mabuk, dan intoksikasi. Patogenesis Benda asing yang berada lama di esofagus dapat menimbulkan berbagai

komplikasi, antara lain jaringan granulasi yang menutupi benda asing, radang periesofagus. Benda asing tertentu seperti baterai alkali mempunyai toksisitas intrinsik lokal dan sistemik dengan reaksi edema dan inflamasi lokal, terutama bila terjadi pada anak-anak Batu baterai (disc battery) mengandung elektrolit, baik natrium maupun kalium hidroksida dalam larutan kaustik pekat (concentrated caustic solution). Pada penelitian binatang in vitro dan in vivo, bila baterai berada dalam lingkungan yang lembab dan basah, maka pengeluaran elektrolit akan terjadi dengan cepat sehingga terjadi kerusakan jaringan (tissue saponification) dengan ulserasi lokal, perforasi atau oembentukan striktur. Absorbsi bahan metal dalam darah menimbulkan toksisitas sistemik. Oleh karena itu benda asing batu baterai harus segera dikeluarkan. Manifestasi Klinis Gejala sumbatan tergantung pada ukuran, bentuk dan jenis benda asing, lokasi tersangkutnya (apakah berada di daerah penyempitan esofagus yang normal atau patologis), komplikasi yang timbul, dan lama tertelan. Mula-mula timbul nyeri di daerah leher bila benda asing tersangkut di daerah servikal. Bila bendaa asing tersangkut di esofagus bagian distal timbul rasa tidak enak di daerah substernal atau nyeri di punggung. Gejala disfagia bervariasi tergantung, pada ukuran benda asing. Disfagia lebih berat bila telah terjadi edema mukosa yang memperberat sumbatan, sehingga timbul rasa sumbatan yang persisten. Gejala lain adalah odinofagia yaitu nyeri mrnrlsn makanan atau ludah, hipersalivasi, regurgitasi, dan muntah. Kdang-kadang ludah berdarah. Nyeri di punggung menunjukkan tanda perforasi atau mediastinitis. Gangguan napas dengan gejala dispnu, stridor dan sianosis terjadi akibat penekanan trakea oleh benda asing. Pada pemeriksaan fisik terdapat kekakuan lokal pada leher bila benda asing terjepit akibat edema yang timbul progresif. Bila benda asing ireguler menyebabkan perforasi akut, didapatkan tanda pneumediastinum, emfisema leher dan pada

auskultasi terdengar suara getaran di daerah prekordial atau interskapula. Bila terjadi mediastinitis, tanda efusi pleura unilateral atau bilateral dapat dideteksi. Perforasi langsung ke rongga pleura dan pneumotoraks jarang terjadi, tetapi dapat timbul sebagai komplikasi tindakan endoskopi. Pada anak-anak, terdapat gejala nyeri atau batuk dapat disebabkan oleh aspirasi ludah atau minuman dan pada pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi, mengi (wheezing), demam, abses leher atau tanda emfisema subkutan. Tanda lanjut, berat badan menurun dan gangguan pertumbuhan. Benda asing yang berada di daerah servikal esofagus dan di bagian distal krikofaring, dapat menimbulkan gejala obstruksi saluran napas dengan stridor, karena menekan dinding trakea bagian posterior (tracheo-esophageal party wall), radang dan edema periesofagus. Gejala aspirasi rekuren akibat obstruksi esofagus sekunder dapat menimbulkan pneumonia, bronkiektasis dan abses paru. Komplikasi Laserasi mukosa, perdarahan, perforasi lokal dengan abses leher atau mediastinitis. Perforasi esofagus dapat menimbulkan selulitis lokal dan fistel esofagus. Gejala dan tanda perforasi esofagus antara lain emfisema subkutis atau mediastinum, krepitasi kulit di daerah leher atau dada, pembengkakan leher, kaku leher, demam, menggigil, gelisah, takikardi takipnea, nyeri yang menjalar ke punggung, retrosternal, dan epigastrium. Penjalaran ke pleura menimbulkan pneumotoraks dan piotoraks. Bila lama berada di esofagus dapat menimbulkan jaringan granulasi dan radang periesofagus. Benda asing seperti batere alkali menimbulkan toksisitas intrinsik lokal dan sistemik dengan reaksi edema dan inflamasi lokal. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan radiologi berupa foto polos esofagus servikal dan torakal anteroposterior dan lateral harus dilakukan pada semua pasien yang diduga tertelan benda asing. Bila benda asing radioopak mudah diketahui lokasinya, sedangkan bila

radiolusen, dapat diketahui tanda inflamasi periesofagus atau hiperinflamasi hipofaring dan esofagus bagian proksimal. Esofagogram dilakukan untuk benda asing radiolusen, yang akan memperlihatkan filling defect persistent. Dapat dilakukan MRI dan tomografi komputer. Tindakan endoskopi dilakukan untuk tujuan diagnostik dan terapi. Penatalaksanaan Pasien dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan esofagoskopi dengan memakai cunam yang sesuai agar benda asing tersebut dapat dikeluarkan. Kemudian dilakukan esofagoskopi ulang untuk menilai kelainan-kelainan esofagus yang telah ada sebelumnya. Untuk benda asing tajam yang tidak bisa dikeluarkan dengan esofagoskopi harus segera dilakukan pembedahan sesuai lokasi benda asing tersebut. Bila dicurigai adanya perforasi kecil, segera dipasang pipa nasogaster agar pasien tidak menelan dan diberikan antibiotik berspektrum luas selama 7-10 hari agar tidak terjadi sepsis. Bila letak benda asing menetap selama 2 kali 24 jam maka benda asing tersebut harus dikeluarkan secara pembedahan.

High risk foreign bodies 1. Sharp objects 2. Objects in esophagus >24 hours 1. Risk of fistula, stricture, or Erosion through wall 3. Large items (risk of Intestinal Obstruction) 1. Size >2 to 3 cm in infants under age 1 year 2. Size >3 to 5 cm in children over age 1 year 4. Button Batteries (disc batteries) 1. Risk of voltage burn or corrosive injury Management: Endoscopy for radiopaque objects 1. Preferred method in most cases of ingestion 2. Indications: Radiopaque objects 1. Object (e.g. coin) in proximal two thirds esophagus 1. Conners (1995) Pediatr Adolesc Med 149:36 2. Symptomatic object beyond esophagus 3. Object not past the pylorus 1. Small blunt object not past pylorus in 3-4 weeks 2. Button battery not past pylorus in 48 hours 4. Object before duodenal sweep 1. Object without progress in 1 week 2. Large object (see above for definition of large) 3. Sharp object Management: Observation of Radiopaque Objects 1. Indications (Radiopaque Objects) 1. Small blunt objects 2. Object beyond duodenal sweep that is making progress 1. Large object (see definition of large as above) 2. Sharp objects 2. Observation protocol (Radiopaque objects) 1. XRay weekly: small or large items past duodenal sweep 2. XRay q3-4 days: Button or disc batteries 3. XRay daily: Sharp objects beyond duodenal sweep 4. Monitor stool for passed foreign body 1. Misses 2/3 of ingested foreign bodies Management: Surgical Excision Indications (Radiopaque) 1. Radiopaque object below duodenal sweep 1. Large object with no progress in 1 week

2. Sharp object with no progress in 3 days 3. Small blunt object with no progress in 1 week Management: Radiolucent objects 1. Esophageal radiolucent object suspected 1. Upper endoscopy and/or laryngoscopy: preferred method 2. Barium esophagogram: if endoscopy not available 1. Consult with gastroenterology first 2. Radiolucent object suspected below esophagus 1. Observe for symptoms 2. Check stool for foreign body 3. Consider contrast radiograph if not passed in 2 weeks Management: Other methods for coin removal from esophagus 1. Indications (endoscopy is preferred over these methods) 1. Single coin lodged less than 24 hours 2. No prior foreign body, normal esophagus, no Dyspnea 2. Bougienage 1. Weighted Nasogastric Tube to push coin into stomach 3. Foley Catheter (requires experienced clinician) 1. Catheter passed beyond coin 2. Balloon inflated with radiocontrast 3. Balloon pulled out under fluoroscopy 4. Relax esophageal tone (ineffective methods) 1. Glucagon 1 mg IV (May repeat in 15-30 minutes) 2. Diazepam 2-10 mg IV 3. Nifedipine 5-10 mg SL 4. Nitroglycerin 0.6 mg SL