51220167-PREPARASI-SAMPEL

14
PREPARASI SAMPEL I. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan, mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan pengertian dan peranan preparasi sampel sebelum analisis batubara 2. Melakukan preparasi sampel menggunakan alat dengan baik dan benar II. ALAT DAN BAHAN 2.1 Alat yang Digunakan : 1. Alat Grinding 2. Oven 3. Cawan Porselen 4. Penjepit Porselen 5. Neraca Analitik 6. Desikator 2.2 Bahan yang Digunakan : Batubara Berbagai Peringkat (Antrasit, Bituminus, Sub bituminus, Lignit) III. DASAR TEORI Preparasi Sampel

description

analisa proximat

Transcript of 51220167-PREPARASI-SAMPEL

Page 1: 51220167-PREPARASI-SAMPEL

PREPARASI SAMPEL

I. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan, mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan pengertian dan peranan preparasi sampel sebelum analisis batubara

2. Melakukan preparasi sampel menggunakan alat dengan baik dan benar

II. ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat yang Digunakan :

1. Alat Grinding

2. Oven

3. Cawan Porselen

4. Penjepit Porselen

5. Neraca Analitik

6. Desikator

2.2 Bahan yang Digunakan :

Batubara Berbagai Peringkat (Antrasit, Bituminus, Sub bituminus, Lignit)

III. DASAR TEORI

Preparasi Sampel

Preparasi sample adalah pengurangan massa dan ukuran dari gross sample sampai pada

massa dan ukuran yang cocok untuk analisa di Laboratorium.

Tahap-tahap preparasi sample adalah sebagai berikut :

1.Pengeringan udara/Air Drying

Pengeringan udara pada gross sample dilakukan jika sample tersebut terlalu basah untuk

diproses tanpa menghilangnya moisture atau yang menyebabkan timbulnya kesulitan pada

crusher atau mill. Pengeringan udara dilakukan pada suhu ambient sampai suhu maksimum

yang dapat diterima yaitu 400C. Waktu yang diperlukan untuk pengeringan ini bervariasi

Page 2: 51220167-PREPARASI-SAMPEL

tergantung dari typical batubara yang akan dipreparasi, hanya prinsipnya batubara dijaga agar

tidak mengalami oksidasi saat pengeringan.

2. Pengecilan ukuran butir

Pengecilan ukuran butir adalah proses pengurangan ukuran atas sample tanpa

menyebabkan perubahan apapun pada massa sample.

Contoh alat mekanis untuk melakukan pengecilan ukuran butir adalah :

- Jaw Crusher

- Rolls Crusher

- Swing Hammer Mills

Jaw Crusher atau Roll Crusher biasa digunakan untuk mengurangi ukuran butir dari

50 mm sampai 11,2 mm; 4,75 mm atau 2,36 mm. Roll Crusher lebih direkomendasikan untuk

jumlah/massa sample yang besar. Swing Hammer Mill digunakan untuk menggerus sample

sampai ukuran 0,2 mm yang akan digunakan untuk sample yang akan dianalisa di

Laboratorium.

3.Mixing atau Pencampuran

Mixing / pencampuran adalah proses pengadukan sample agar diperoleh sample

yang homogen.

Pencampuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

a.Metode manual ; menggunakan riffle atau dengan membentuk dan membentuk kembali

timbunan berbentuk kerucut

b.Metode Mekanis : menggunakan Alat Rotary Sample Divider (RSD)

4.Pembagian atau Dividing

Proses untuk mendapatkan sample yang representatif dari gross sample tanpa

memperkecil ukuran butir. Sebagai aturan umum, pengurangan sample ini harus dilakukan

dengan melakukan pembagian sample.

Pembagian dilakukan dengan metode manual (riffling atau metode increment

manual) dan metode mekanis (Rotary Sample Divider)

Page 3: 51220167-PREPARASI-SAMPEL

SAMPLING

Sampling secara umum dapat didefinisikan sebagai; “ Suatu proses pengambilan

sebagian kecil contoh dari suatu material sehingga karakteristik contoh material tersebut

mewakili keseluruhan material”.

Didalam industri pertambangan batubara, sampling merupakan hal yang sangat

penting, karena merupakan proses yang sangat vital dalam menentukan karakteristik batubara

tersebut. Dalam tahap explorasi, karakteristik batubara merupakan salah satu penentu dalam

study kelayakan apakah batubara tersebut cukup ekonomis untuk ditambang atau tidak.

Begitu pun dalam tahap produksi dan pengapalan atau penjualan batubara tersebut

karakteristik dijadikan acuan dalam menentukan harga batubara.

Secara garis besar sampling dibagai menjadi 4 golongan dilihat dari tempat

pengambilan dimana batubara berada dan tujuannya yaitu; Explorasi sampling, Pit sampling,

Production sampling, dan loading sampling (barging dan transhipment) Explorasi sampling

dilakukan pada tahap awal pendeteksian kualitas batubara baik dengan cara channel sampling

pada outcrop atau lebih detail lagi dengan cara pemboran atau drilling. Tujuan dari sampling

di tahap ini adalah untuk menentukan karakteristik batubara secara global yang merupakan

pendeteksian awal batubara yang akan di exploitasi.

Pit sampling dilakukan setelah explorasi bahkan bisa hampir bersamaan dengan

progress tambang didalam satu pit atau block penambangan dengan tujuan lebih

mendetailkan data yang sudah ada pada tahap explorasi. Pit sampling ini dilakukan oleh pit

control untuk mengetahui kualitas batubara yang segera akan ditambang, jadi lebih ditujukan

untuk mengkontrol kualitas batubara yang akan ditambang dalam jangka waktu short term.

Pit sampling ini juga dapat dilakukan dengan pemboran juga dengan channel pada face

penambangan kalau diperlukan untuk mengecek kualitas batubara yang dalam progress

ditambang.

Production sampling; dilakukan setelah batubara di proses di prosesing plant

dimana proses ini dapat merupakan penggilingan (crushing) pencucian (washing),

penyetokan dan lain-lain. Tujuannya adalah mengetahui secara pasti kualitas batubara yang

akan di jual atau dikirim ke pembeli supaya kualitasnya sesuai dengan spesifikasi yang

ditentukan dan telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dengan diketahuinya kualitas

batubara di stockpile atau di penyimpanan sementara kita dapat menentukan batubara yang

Page 4: 51220167-PREPARASI-SAMPEL

mana yang cocok untuk dikirim ke Buyer tertentu dengan spesifikasi batubara tertentu pula.

Baik dengan cara mencampur (blending) batubara-batubara yang ada di stockpile atau pun

dengan single source dengan memilih kualitas yang sesuai.

Loading Sampling; Dilakukan pada saat batubara dimuat dan dikirim ke pembeli

baik menggunakan barge maupun menggunakan kapal. Biasanya dilakukan oleh independent

company karena kualitas yang ditentukan harus diakui dan dipercaya oleh penjual (Shipper)

dan pembeli (Buyer). Tujuannya adalah menentukan secara pasti kualitas batubara yang

dijual yang nantinya akan menentukan harga batubara itu sendiri karena ada beberapa

parameter yang sifatnya fleksibel sehingga harganya pun fleksibel tergantung kualitas actual

pada saat batubara dikapalkan.

Sampling, preparasi dan analisa sample batubara dengan berbagai tujuan seperti telah

dijelaskan di atas,dilakukan dengan menggunakan standard – standard yang telah ada.

Dimana pemilihannya tergantung keperluannya, biasanya tergantung permintaan pembeli

atau calon pembeli batubara. Standard yang sering digunakan untuk keperluan tersebut

diantaranya ; ASTM (American Society for Testing and Materials), AS (Australian

Standard), Internasional Standard, British Standard, dan banyak lagi yang lainnya yang

berlaku baik di kawasan regional maupun internasional.

Berdasarkan metoda pelaksanaannya sampling dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu;

1. Manual sampling

2. Mechanikal sampling

Sedangkan berdasarkan teknis pengambilannya Sampling dapat dibagi menjadi beberapa

golongan sebagai berikut;

Core Sampling

- Exploration sampling

- Deep drilling

- Shalow drilling

- Pit sample

- Pit drilling

Channel sampling

- Explorasi sampling

- Outcrop sampling

Page 5: 51220167-PREPARASI-SAMPEL

- Pit sampling

- Seam face sampling

Bulk sampling

- Stasionary sampling

- Stockpile sampling

- Wagon sampling

- Coal truck sampling, Dll.

Moving sampling

- Cross belt sampling

- Stop belt sampling

- Falling stream sampling

- Moving bucket sampling, DLL.

Sampling batubara merupakan sampling yang tersulit dari semua sampling solid

material. Hal ini dikarenakan batubara merupakan heterogen solid material. Selain itu

parameter yang ditentukan dari batubara memeliki sifat-sifat penyebaran yang bervariasi.

Oleh karena itu dalam melakukan sampling batubara harus betul-betul mengikuti kaidah-

kaidah atau standard yang digunakan.

Ada 3 faktor yang menentukan bahwa suatu sample dapat dikatakan representative atau tidak,

yaitu :

1. Teknik pengambilan sample dan alat yang digunakan

2. Massa /jumlah sample yang diambil

3. Periode atau interval pengambilan.

Untuk memperoleh sample yang representative, maka ketiga faktor diatas harus dilakukan

dengan baik menurut standard yang digunakan.

Teknik Pengambilan dan Alat yang digunakan

a. Teknik pengambilan sample

Teknik pengambilan sample harus ditentukan dan disesuaikan dengan kondisi material

yang akan diambil dan alat yang digunakan. Teknik pengambilan sample yang salah,

akan menyebabkan hasil dari sample tersebut bias. Teknik sampling harus betul betul

Page 6: 51220167-PREPARASI-SAMPEL

diperhatikan terutama pada sampling secara manual.

Sebagai contoh, dalam pengambilan sample dari falling stream, shovel atau ladle yang

digunakan harus masuk ke seluruh stream batubara. Apabila hanya sebagian stream

yang diambil maka sample yang diperoleh akan bias.

Selain itu yang perlu diperhatikan adalah muatan sample dalam ladle. Ladle harus terisi

sample secukupnya dan tidak boleh berlebihan (overfill). Pengambilan sample yang

overfill juga akan menyebabkan bias, karena partikel yang besar-besar akan jatuh, dan

sebagian besar sample yang terambil adalah fine coal.

Jadi teknik pengambilan sample harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, batubara

yang akan diambil samplenya. Seorang sampler yang profesional harus menguasai

teknik sampling yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi batubara yang akan

diambil samplenya.

b. Alat yang digunakan

Selain teknik pengambilan sample, yang tak kalah pentingnya yang harus diperhatikan

adalah alat yang digunakan untuk mengambil sample tersebut. Alat yang digunakan

untuk melakukan sampling memiliki ukuran dan bentuk yang ditentukan oleh standard.

Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan standard, akan mengakibatkan bias pada

sample yang diperoleh dan akan menyebabkan kesalahan pada hasil analisanya.

Ada 5 jenis alat untuk pengambilan sample secara manual yang biasanya digunakan

yaitu :

1.Laddle : Digunakan untuk pengambilan sample dari falling stream

2.Manual Cutter : Digunakan untuk pengambilan sample dari falling stream

3.Scoop : Digunakan untuk pengambilan sample seperti dari bucket WA dsb.

4.Shovel : Digunakan untuk pengambilan sample di stockpile, DT dan lain-lain.

5.Sampling Frame: Digunakan untuk pengambilan sample diatas belt conveyor

Page 7: 51220167-PREPARASI-SAMPEL

IV. PROSEDUR KERJA

a. Prosedur percobaan dilaksanakan sbb :

1. Menimbang sampel batubara yang diterima secepatnya dalam pan pengering

2. Mengeringkan pada suhu kamar / dalam oven pengering pada suhu 15 – 200 C di atas

suhu kamar (max. 400C)

3. Menimbang sampel setiap 1 jam sekali sampai beratnya tetap, perbedaan 0,1 % setiap

jam nya (% kehilangan berat = L)

4. Menggerus sampel smapai lolos ayakan no. 8 pada tabel 11, kemudian campur sampai

merata (homogen)

5. Mengeringkan sampel pada suhu kamar, kemudian menimbang sampai beratnya tetap,

perbedaan 0,1 % setiap jam nya (% kehilangan berat = Li)

6. Melakukan pembagian sampel dengan cara conning dan quartering atau dengan

menggunakan splitter atau mechanical divider sesuai tabel 10, dengan menambahkan

500 gr sampel batubara apabila diperlukan untuk kadar lengas sisa.

7. Memisahkan sampel untuk penetapan kadar lengas sisa sebanyak 50 gr.

b. Penentuan kadar lengas sisa sampel ukuran –60 mesh

Penetapan kadar lengas sisa dari sampel ukuran -60mesh, dikerjakan sesuai dengan penetapan

kadar lengas sisa di atas, yaitu dengan menimbang 1 gr sampel batubara tersebut

kemudian dipanaskan dalam oven pengering pada suhu 1100C selama 1 jam.

Tabel hubungan antara ukuran sampel dan berat minimal setelah pembagian

95 % lolos ayakan Pembagian Sampel Sampai Berat

Minimal

Tyler ASTM Std. Amerika Batubara Bersih

(Clean Coal)

Batubara Kotor

(Raw Coal)

4 mesh No. 4 4,75 mm 2000 4000

8 mesh No. 8 2,36 mm 500 1000

20 mesh No.20 8,50 Mm 250 500

60 mesh No. 60 250 Mm 50 50

Page 8: 51220167-PREPARASI-SAMPEL

V. DATA PENGAMATAN

Data kadar lengas sisa

H1 = 0,85 gr

H2 = 0,8 gr

H3 = 0,81 gr

W = 1 gr

Sebelum penggerusan

Berat awal sampel : 600 gr (a)

Pengeringan 1 : 597,6 gr

Pengeringan 2 : 596 gr (b)

Sesudah penggerusan

Berat awal : 240,5 gr (a1)

Pengeringan : 237,5 gr (b1)

VI. PERHITUNGAN

Maka, R rata-rata :

= 18%

Page 9: 51220167-PREPARASI-SAMPEL

VII. ANALISA DATA

Pada percobaan ini dilakukan preparasi sampel pada batubara. Hali ini sangat penting

dilakukan sebelum melakukan analisis batubara, karena di setiap bagian pada batubara tidak

sam kandungannya, sehingga tidak dapat mewakili sampel asalnya. Jadi analisanya dapat

memuaskan.

Yang dilakukan pada preparasi sampel inii adalah pengeringan sampel. Pada awalnya,

berat batubara 600 gr. Batubara masih berbentuk bongkahan. Sampel dikeringkan dalam oven

selama 2 jam dengan 2 kali pemanasan dengan suhu lebih kurang 400C. Pada awal

pemanasan, beratnya menjadi 596 gr. Kehilangan berata tersebut disebabkan karena

kandungan air dalam sampel.

Kemudian selanjutnya dilakukan pengecilan ukuran butir dengan menggunakan

grinding. Semua bahan tsb. Dihaluskan melalui 3 tahapan, masing-masing tahapan

mempunyai tingkat kehalusan yang berbeda. Jaw crusher ini mengurangi ukuran butir 50 mm

sampai 11,2 mm ; 4,75 mm atau 2,36 mm. Berdasarkan literatur, saat sampel mengalami

grinding tidak adanya perubahan massa. Namun saat praktik, berat awal tidak sama dengan

berat saat setelah di grinding karena banyak menempel dan masih tersisa pada alat. Kemudian

dilakukan pengadukan dengan ayakan -60mesh. Selanjutnya dikeringkan lagi dalam oven

Page 10: 51220167-PREPARASI-SAMPEL

selama 1 jam, dengan mengambil 3 buah sampel, masing-masing 1 gr. Ternyaa beratnya pun

tidak sama dengan berat awal. Ternyata, kandungan air dalam sampel masih ada, sehingga

menyebabkan kehilangan berat.

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan, didapatkan kesimpulan bahwa ::

Untuk menyiapkan sampel dengan basis data adb (air dry base), dilakukan pengeringan

dengan surface moisture dan pengeringan inherent moisture.

Didapatkan ::

Kadar Lengas Sisa (R) = 18%

Kadar Lengas Bebas (A) = 1,99%

Kadar Lengas Total (TM) = 19,74538

IX. DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet. 2010. “Praktikum Analisa Batubara”. Polsri : Palembang.