50_Tutorial_02.pdf
-
Upload
aji-nugroho -
Category
Documents
-
view
27 -
download
11
Transcript of 50_Tutorial_02.pdf
INFOLINUX 02/200550
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Oracle 9i
Tutorial ini disusun berdasarkan
proyek instalasi Oracle 9i pada dis-
tro Linux Red Hat 9. Instalasi Red
Hat 9 tidak dibahas lengkap di sini. Anda
dapat mempelajarinya dari buku dan CD-
CD Red Hat 9. Pembahasan bagian pertama
ini untuk mempersiapkan Red Hat 9 agar
dapat diinstalasi Oracle 9i dengan baik.
1. Konfigurasi distro Red Hat 9
Spesifikasi HardwareKetika mengerjakan proyek ini, penulis
meng gunakan spesifi kasi komputer:
� PIII-800
� RAM 256 MB
� disk space 7 GB (Red Hat plus Oracle)
� swap space 512 MB
Paket-paket instalasiPaket yang digunakan dalam instalasi linux
Red Hat 9 ini adalah paket standar (worksta-
tion). Sebagai tambahan, paket-paket beri-
kut ini harus diinstalasi.
compat-gcc-7.3-2.96.118.i386.rpmcompat-libgcj-7.3-2.96.118.i386.rpmcompat-libgcj-devel-7.3-2.96.118.i386.rpmnss_db-compat-2.2-20.i386.rpm
Paket-paket tersebut ada pada CD per-
tama dan kedua dari Red Hat 9.
Kernel tuningAda beberapa fi le yang perlu di-tuning pada
level kernel. Ketikkan perintah berikut ini
dengan login sebagai root.
echo 250 32000 100 128 > /proc/sys/kernel/semecho 65536 > /proc/sys/fs/file-maxulimit -n 65536echo 1024 65000 > /proc/sys/net/ipv4/ip_local_port_rangeulimit -u 16384
File-fi le di atas akan kembali ke nilainya
semula jika komputer anda restart. Sebaik-
nya dibuat di sebuah fi le saja yang bisa diek-
sekusi pada saat boot, atau diletakkan pada
fi le /etc/rc.local pada baris paling bawah fi le
tersebut. Tujuannya, ketika komputer di-
restart maka kernel otomatis telah di-tuning
agar siap menjalankan Oracle.
Mengonfigurasi sistemMasih sebagai root, edit /etc/sysctl.conf dan
tambahkan baris berikut dengan menggu-
nakan editor favorit anda.
kernel.shmmax = 2147483648kernel.shmmni = 128kernel.shmall = 2097152kernel.sem = 250 32000 100 128fs.file-max = 65536net.ipv4.ip_local_port_range = 1024 65000
Edit juga fi le /etc/security/limits.conf
oracle soft nofile 65536oracle hard nofile 65536oracle soft nproc 16384oracle hard nproc 16384
Menyiapkan environment untuk Oracle 9i� Sebagai root, jalankan perintah-perin-
tah berikut ini untuk membuat account
group dan user, serta direktori yang dibu-
tuhkan dalam instalasi Oracle.
# groupadd oinstall# groupadd dba# groupadd oper# groupadd apache
# useradd -g oinstall -G dba oracle# passwd oracle
# useradd -g oinstall -G apache apache# passwd apache
# mkdir -p /u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0# chown -R oracle.oinstall /u01
� Masuk ke mode grafi s login sebagai user
oracle. Buka konsol dan ganti ke super-
user.
$ su -
Instalasi Oracle 9i pada Red Hat 9
Database Oracle banyak digunakan oleh perusahaan besar dunia, termasuk di Indonesia. Oracle juga telah tersedia untuk Linux sejak akhir 90-an. Bagaimana cara menginstala-sinya di Linux? Ikuti langkah demi langkah tutorial ini.
Bagian 1 dari 2 artikel
Gambar 1. Layar Welcome Oracle Universal Installer. Gambar 2. Meletakkan file instalasi.
INFOLINUX 02/2005 51
TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
password:
# xhost +<machine-name>contoh: xhost +localhost
� Logout dari root dengan Ctrl-D atau ke-
tik exit.
� Tambahkan pada .bash_profi le (milik
user oracle).
$ vi /home/oracle/.bash_profile
(Perhatikan PATH pada baris-baris di
bawah ini.)
# Oracle 9iORACLE_BASE=/u01/app/oracle; export ORACLE_BASEORACLE_HOME=$ORACLE_BASE/product/9.2.0.1.0; export ORACLE_HOMEORACLE_TERM=xterm; export ORACLE_TERMPATH=$ORACLE_HOME/bin:$PATH:/usr/local/java131/bin:/usr/local/jre/bin; export PATHORACLE_OWNER=oracle; export ORACLE_OWNERORACLE_SID=TSH1; export ORACLE_SID
LD_LIBRARY_PATH=$ORACLE_HOME/
lib; export LD_LIBRARY_PATHCLASSPATH=$ORACLE_HOME/JRE:$ORACLE_HOME/jlib:$ORACLE_HOME/rdbms/jlib; export CLASSPATH
LD_ASSUME_KERNEL=2.4.1; export LD_ASSUME_KERNELTHREADS_FLAG=native; export THREADS_FLAGTMP=/tmp; export TMPTMPDIR=$TMP; export TMPDIR
Simpan dan pastikan environment user
oracle dengan mengetikkan baris beri-
kut:
# set | more
Selanjutnya ketikkan:
# DISPLAY=<machine-name>:0.0; export DISPLAY
2. Mendapatkan paket/CD Oracle 9i dan JRE
Download software Oracle 9iCatatan: Anda harus punya akses Internet
yang cepat untuk mendownload Oracle 9i.
Anda dapat mendownloadnya dari web-
site resmi Oracle (www.Oracle.com) dan
carilah link DOWNLOAD, kemudian ikuti
jalurnya sesuai yang kita inginkan, yakni
Oracle versi 9.2.0.1.0 untuk linux Red Hat.
Anda harus mendaftar sebagai member ter-
lebih dulu untuk bisa men-download-nya.
Ada tiga fi le yang masing-masing akan men-
jadi satu keping cd:
� lnx_920_disk1.cpio.gz
� lnx_920_disk2.cpio.gz
� lnx_920_disk3.cpio.gz
Diperlukan sekitar 1,5GB disk space un-
tuk menyimpan ketiga fi le tersebut. Jika an-
da sudah men-download dan menyimpan-
nya dalam 1 direktori lakukan hal berikut:
# gunzip lnx_920_disk1.cpio.gz# cpio -idmv < lnx_920_disk1.cpio
Perintah ini akan membuat 3 direktori
Disk1, Disk2 dan Disk3.
Membuat file ISO dan membakar ke cdCara membuat ISO CD dari fi le yang telah
anda download dan menuliskannya pada
cd dapat anda baca secara lengkap pada
CD-Writing-HOWTO. Pada tahap ini saya
hanya menuliskan perintah utamanya saja.
� Langkah pertama adalah membuat cd
images (ISO) dari ketiga fi le tersebut.
# mkisofs -r -o ora9id1.iso Disk1/
� Lakukan hal yang sama untuk Disk2
dan Disk3. Perintah di atas akan meng-
hasilkan 3 iso image yang selanjutnya
akan digunakan dalam proses instalasi.
Anda mungkin menemukan banyak per-
ingatan, biarkan saja! Image yang terben-
tuk tetap akan menghasilkan informasi
directory tree yang benar.
� Langkah selanjutnya adalah mem-burn
iso image tersebut ke dalam cd.
# cdrecord -scanbus (Catat kode device, misal 0,1,0)# cdrecord -v dev=0,1,0 speed=4 ora9id1.iso
Jika anda kesulitan untuk melakukan ta-
hap ini, silahkan hubungi nidza99@spymac.
com untuk mendapatkan CD yang siap
pakai.
Download dan Instalasi JRE Download paket Java jre 1.1.8v3 dari http://
Gambar 3. Memilih bahasa Indonesia.
Gambar 4. Memilih tipe instalasi standard edition. Gambar 5. Memilih database configuration - general purpose. Gambar 6. Database Identification.
Oracle 9i
INFOLINUX 02/200552
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
www.blackdown.org. Pindahkan atau copy-
kan fi le tersebut ke /usr/local, lalu ekstrak
dan buat soft link menjadi jre.
# cd /usr/local# tar -zxvf jre118_v3.tar.gz# ln -s jre118_v3 jre
3. Instalasi Oracle 9iLogin sebagai user “oracle” dan masukkan
cd pertama ke dalam cdrom anda. Cari fi le
berikut dan jalankan:
#./runInstaller
1. Pada tahap ini installer akan membaca
Oracle user environment, dan memun-
culkan layar pertama Oracle Universal
Installer versi 2.2.
2. Selanjutnya akan muncul Welcome
Screen dari tahap instalasi (gambar 1).
Klik Next.
3. UNIX Group Name Screen menanyakan
Oracle Installation Group yang secara
default adalah oinstall. Ikuti saja, karena
buku ini menggunakan pilihan default
tersebut. Akan muncul sebuah dialog
yang memberitahu anda untuk menggu-
nakan root terminal, dan ikuti petunjuk
pada dialog tersebut, yakni eksekusi fi le
/tmp/orainstRoot.sh
Jika sukses akan muncul pada terminal
tersebut seperti berikut:
Creating Oracle Inventory pointer file (/etc/oraInst.loc)Changing groupname of /u01/app/oracle/oraInventory to oinstall.
Selanjutnya klik Continue pada dialog
yang muncul tadi.
4. Layar selanjutnya, anda akan dihadap-
kan pada entry File Location. Biasanya
installer sudah memberikan isian default
(gambar 2), yakni:
source path: /mnt/cdrom/stage/products.jardestination name: OUIHomedestination path: /u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0
Klik Next.
5. Available Products akan memberikan
pilihan sebagai berikut:
� Oracle 9i Database 9.2.0.1.0
� Oracle 9i Client 9.2.0.1.0
� Oracle 9i Management and Integra-
tion 9.2.0.1.0
� Oracle 9i Cluster Manager 9.2.0.1.0
Untuk saat ini pilih yang pertama, Data-
base. Jika Anda ingin menambah bahasa
yang akan digunakan, klik Product La-
nguages, pilih yang diinginkan, misalnya
Indonesia (gambar 3). Klik Next.
6. Pada layar Installation Types, pilih Stan-
dard Edition (gambar 4). Klik Next.
7. Selanjutnya anda pilih General Purpose
pada pilihan Database Confi guration.
(gambar 5). Klik Next.
8. Kemudian Anda dihadapkan pada layar
Database Identifi cation. Masukkan Glo-
bal Database Name dan SID-nya. Misal-
nya ORTD.hostname dan TSH1 untuk
SID defaultnya (gambar 6). Hostname
adalah nama komputer anda. Klik Next.
9. Entry selanjutnya secara default /u01/
app/oracle/oradata pada Directory of
Database Files. Klik Next.
10. Kemudian pilih Use the default character
set (gambar 7). Klik Next.
11. Selesai. Anda akan diperlihatkan Sum-
mary dari pilihan-pilihan yang dipilih
tadi, sebelum melanjutkan ke proses ins-
talasi. Klik Next.
12. Instalasi dimulai. Proses ini cukup lama,
tergantung spesifi kasi komputer Anda.
Perhatikan CD yang harus Anda ganti
(gambar 8).
Pada proses instalasi ini akan terjadi 2
buah error:
* Problems with ins_oemagent.mk. * “Error in invoking target install of makefile $Oracle_HOME/ctx/lib/ins_ctx.mk”.
Biarkan saja pada pesan error pertama,
anda akan memperbaiki pada tahap
pasca instalasi. Pilih Ignore pada error
pertama.
Pada pesan error kedua, bukalah kon-
sol, login sebagai user “oracle” atau jika
anda pada mode grafi s, logout dan login
kembali dengan user “oracle”. Ketikkan
perintah berikut:
$ cd $ORACLE_HOME/install$ tail make.log
Anda akan melihat baris yang seperti di
bawah ini:
gcc -o ctxhx -L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib/ -L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/lib/-L/u01/app/oracle/product/
Gambar 10. Akhir instalasi.
Gambar 7. Use the default character set. Gambar 8. Menunggu proses instalasi.
Gambar 9. Mengeksekusi root.sh.
Oracle 9i
INFOLINUX 02/2005 53
TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
9.2.0.1.0/lib/stubs/ /u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib/ctxhx.o-L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib/ -lm -lsc_ca -lsc_fa -lsc_ex -lsc_da -lsc_ut-lsc_ch -lsc_fi -lctxhx -lc -Wl,-rpath,/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib -lnls9-lcore9 -lnls9 -lcore9 -lnls9 -lxml9 -lcore9 -lunls9 -lnls9
Jalankan gcc seperti di bawah ini
“DALAM 1 LINE” pada direktori $OR-
ACLE_HOME/bin. Caranya, pindah ke
direktori $ORACLE_HOME/bin, lalu
ketikkan sebuah baris perintah gcc yang
panjang berikut ini (dalam 1 baris, bu-
kan baris per baris):
$ cd $ORACLE_HOME/bin
$ gcc -o ctxhx -L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib/ -L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/lib/ -L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/lib/stubs/ /u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib/ctxhx.o -L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib/ -lm -lsc_ca -lsc_fa -lsc_ex -lsc_da -lsc_ut -lsc_ch -lsc_fi -lctxhx -lc -Wl,-rpath,/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib -lnls9 -lcore9 -lnls9 -lcore9 -lnls9 -lxml9 -lcore9 -lunls9 -lnls9 -ldl
Setelah anda jalankan perintah di atas,
dan selesai tanpa ada pesan error, tekan
tombol “Ignore” pada error dialog dan
lanjutkan proses instalasi.
Sebuah dialog akan muncul memberi-
tahu bahwa ada script yang harus anda
jalankan sebelum proses instalasi di-
lanjutkan, yakni fi le root.sh yang terle-
tak pada direktori $ORACLE_HOME.
Eksekusilah fi le tersebut dengan user
root (gambar 9). Jika benar, akan mun-
cul perintah sebagai berikut:
Adding entry to /etc/oratab file...Entries will be added to the /etc/oratab file as needed byDatabase Configuration Assistant when a database is createdFinished running generic part of root.sh script.Now product-specific root actions will be performed.
13. Confi guration Tools akan menjalankan
beberapa proses dan melaporkan hasil-
nya. Jika failure, tidak mengapa. Coba
lakukan hal berikut. Pada $ORACLE_
HOME ada direktori JRE.
# rm -rf JRE# ln -s /usr/local/jre/ JRE
Kemudian klik tombol Retry. Kalaupun
tidak berhasil juga, tidak apa-apa. Anda
bisa melakukannya nanti. Karena ini
merupakan proses opsional.
Jika berhasil, anda akan diminta untuk
memasukkan password user SYS dan
SYSTEM. Catat baik-baik password ini
Gambar 11. Oracle Enterprise Manager. Gambar 12. Connect as SYSDBA.
untuk troubleshooting pada saat yang di-
perlukan.
14. Akhir instalasi akan memperlihatkan
beberapa informasi. Diantaranya anda
dapat mengakses database anda menggu-
nakan web browser. Misalnya http://host-
name:7777. Kini anda bisa keluar dari
proses instalasi dengan menekan tombol
Exit. Lihat gambar 10.
Setelah anda keluar, akan muncul Oracle
Enterprise Manager (OEM). Lihat gam-
bar 11. Pada frame sebelah kiri anda bisa
mengklik tanda [+] pada Network, kemu-
dian akan muncul tanda [+] Databases.
Ketika anda klik kembali pada Databases,
anda akan lihat nama database yang telah
anda buat. Terakhir, jika anda klik nama
database tersebut, maka akan muncul win-
dow baru untuk login. Gunakan user “sys”
dan passwordnya yang telah anda catat pada
langkah ke-12 di atas. Pilih Connect as SYS-
DBA (kalaupun anda pilih NORMAL, OEM
tetap akan memberitahu bahwa anda ha-
rus connect menggunakan SYSDBA). Co-
balah untuk mendapatkan tampilan seperti
gambar 12. Anda juga bisa mencoba Quick
Tour. Tombolnya tersedia pada sudut ka-
nan bawah pada OEM.
Artikel berikutnya akan membahas
langkah-langkah pasca instalasi, termasuk
menguji hasil instalasi dengan perintah-
perintah SQL*Plus. Bagian terakhir juga
akan menjelaskan cara menjalankan Oracle
9i, termasuk mengonfi gurasi Red Hat 9 agar
siap menjalankan Oracle 9i ketika mesin re-
start, misalnya diset berjalan pada run level
3 dan dimatikan pada run level 0.
Andri Darmawan ([email protected])
Oracle 9i
INFOLINUX 02/200554
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Zero confi guration (zeroconf) net-
working adalah istilah baru untuk
memanfaatkan aplikasi-aplikasi jari-
ngan yang sudah umum, seperti NAT, DNS,
dan DHCP. Beberapa kelebihan dari sistem
zero confi guration networking adalah se-
bagai berikut:
� Dapat mengalokasikan alamat secara
otomatis.
� Bisa berfungsi sebagai Printer Server se-
cara otomatis.
� Dapat merelokasikan nama dan alamat
IP dari klien-klien yang terkoneksi secara
otomatis.
� Dapat mengalokasikan beraneka alamat
IP secara simultan, tanpa mengganggu
kinerja sistem.
� Mendukung penggunaan wireless device
terbaru, seperti wireless device 802-11 G
dan bluetooth.
Penggunaan zero confi guration, khusus-
nya dikombinasikan dengan penggunaan
wireless device, sudah sangat meluas. Bebe-
rapa manfaat dari pemanfaatan zero confi gu-
ration networking dalam kehidupan sehari-
hari di antaranya adalah sebagai berikut:
� Penyelenggaraan hotspot di beberapa
wilayah, yang memungkinkan akses in-
ternet melalui perangkat mobile computer
(laptop), PDA, dan handphone.
� Penggunaan di dunia industri memung-
kinkan proses produksi dilakukan se-
cara wireless (nir kabel) sehingga proses
produksi bisa berjalan dengan lebih
efi sien.
Setting zero confi guration networking
banyak digunakan pada pelayanan public,
seperti: bandara, mall, pusat hiburan, dan
lain-lain.
Secara garis besar, zero confi guration net-
working bisa digambarkan sebagai berikut,
serangkaian’ konfi gurasi yang memungkin-
kan klien bisa mengakses Server dengan cara
yang sederhana dan mudah. Untuk jelasnya,
Anda bisa melihat pada contoh gambar 1.
Agar lebih jelas, dalam melakukan penu-
lisan ini, penulis melakukan beberapa kali
percobaan. Dengan beberapa spesifi kasi dari
peralatan dan beberapa konfi gurasi yang
penulis gunakan. Adapun spesifi kasi terse-
but adalah sebagai berikut:
� Server Untuk Server, penulis menggunakan PC
dengan spesifi kasi sebagai berikut: � Processor AMD Duron 1,5 GH � RAM 256 MB � HDD 40 GB
Penulis menggunakan Tawie Secure Linux
2.0 untuk Server, karena pertimbangan
kemudahan dan keamanan serta kecepa-
tan yang lebih baik dari distro lainnya.
� Klien Penulis menggunakan Laptop Asus dual
o/s, dengan spesifi kasi sebagai berikut: � Processor Intel Pentium 4 - 2,2 GH � RAM 256 MB � HDD 40 GB
Dengan sistem operasi yang terpasang
adalah Windows XP, SuSE Linux 8.2 dan
Slackware Linux.
� Access Point Access point yang digunakan adalah
Zero Configuration Networking
Zero configuration networking saat ini sedang menjadi trend di Indonesia, khususnya berkaitan dengan merebaknya hotspot di kota-kota besar. Server zero configuration diban-gun agar klien dapat terhubung ke jaringan tanpa harus dikonfigurasi.
Bagian 1 dari 2 artikel
Gambar 1. Contoh penggunaan zeroconf networking.
Zero Configuration Networking
INFOLINUX 02/2005 55
TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Senao external indoor dan Orinoco PC-
MCIA untuk klien, seperti terlihat pada
gambar 2.
Sebelum memulai pekerjaan setting pro-
tokol zero confi guration networking, ada
beberapa hal yang dibutuhkan, antara lain
sebagai berikut:
� NAT: NAT berfungsi sebagai jembatan
bagi klien dalam mengakses jaringan
yang berbeda baik kelas maupun alamat
IP-nya.
� DNS: DNS berfungsi menterjemahkan
nama domain kedalam nomor IP.
� DHCPD: DHCPD berguna bagi klien
dalam mengakses jaringan secara mudah
dan sederhana.
Sekarang, mari kita mulai berkarya de-
ngan zero confi guration networking.
Setting NATFungsi dari NAT (Network Address Trans-
lation) adalah sebagai jembatan bagi kom-
puter klien agar bisa mengakses IP pada
jaringan yang berbeda, misalnya internet.
Untuk mengaktifkan NAT, caranya adalah
demikian:
1. Lakukan login sebagai root:
Anda masuk ke konsol [Alt]+[F1] s/d
[Alt]+[F6] (salah satu)
root: rootPassword: password (ganti dengan password Anda)
2. Mengaktifkan IP Forward
Aktifkan IP Forward, dengan mengetik-
kan sintaks perintah sebagai berikut:
[[email protected]:~] # echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
3. Menjalankan Iptables
Jalankan Iptables dengan mengetikan
sintaks perintah berikut:
[[email protected]:~] # iptables -I POSTROUTING -t nat -s 0/0 -d 0/0 -j MASQUERADE
Rangkaian perintah tersebut di atas akan
membuat PC klien bisa mengakses keluar
jaringan lokal atau ke Internet.
Setting DNSDNS merupakan singkatan dari Domain
Name System atau sistem penamaan do-
main, berguna untuk menterjemahkan na-
ma host menjadi nomor IP. Misalnya, Anda
ingin menyambungkan ke salah satu alamat
di Internet, contohnya 216.236.100.35, de-
ngan bantuan DNS Anda bisa mengganti-
nya dengan ai.co.id
Komputer menggunakan alamat IP
dalam proses hubungan antar komputer di
Internet. Alamat IP merupakan dasar proses
routing dalam komunikasi antar komputer
di Internet. Tentunya akan sangat menya-
kitkan kepala, jika kita harus mengenali
sebuah komputer dengan nomor IP-nya
(seperti nomor telepon saja). Dengan ada-
nya fasilitas DNS, pengguna Internet cukup
mengingat nama host tanpa perlu mengeta-
hui alamat IP dari host tersebut. Salah satu
layanan fundamental pada jaringan Internet
(TCP/IP) adalah name service.
Cara yang paling mudah dan sederhana
dalam malakukan setting DNS adalah de-
ngan melakukan editing pada fi le /etc/re-
solv.conf dan fi le /etc/hosts. Adapun lang-
kah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Pada konsol, lakukan login sebagai root
login: rootPassword: password (ganti dengan password Anda)
Anda juga bisa menjadi root, pada saat
Anda login sebagai user biasa atau pada
waktu menggunakan X Window, dengan
mengetikkan sintaks perintah pada kon-
sol sebagai berikut:
[[email protected]:~] $ su -l rootPassword: (isi dengan password root Anda)
2. Kemudian lakukan editing fi le /etc/hosts,
dengan mengetikkan perintah berikut
ini:
[[email protected]:~] # vi /etc/hosts
Gambar 2. Perangkat wireless senao.
Zero Configuration Networking
INFOLINUX 02/200556
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
3. Tambahkan kalimat sebagai berikut:
127.0.0.1 localhost.localdomain localhost192.168.2.100 rumah.ai.co.id rumah
4. Simpan hasil pekerjaan Anda dengan
mengetikkan perintah sebagai berikut:
[Esc]:wq
5. Kemudian, lakukan editing pada fi le
/etc/resolv.conf, dengan mengetikkan
perintah berikut ini:
[[email protected]:~] # vi /etc/resolv.conf
6. Isikan kalimat sebagai berikut:
search . nameserver 192.168.2.100 domain rumah.ai.co.id
7. Simpan hasil pekerjaan Anda dengan
mengetikkan perintah sebagai berikut:
[Esc]:wq
8. Untuk memastikan fi le-fi le tersebut di
atas teraktivasi, Anda bisa menjalankan
ulang network, dengan mengaktifkan
sintaks perintah berikut ini:
[[email protected]:~] # vi /etc/init.d/network [Enter]
Pada saat PC klien mengakses ala-
mat http://rumah.ai.co.id, server otoma-
tis akan mengalokasikannya ke alamat
192.168.2.100.
Penjelasan yang lebih rinci tentang DNS,
akan disampaikan pada artikel berikutnya.
Selanjutnya, kita akan menginjak pada pem-
bahasan setting DHCPD.
Setting DHCP DHCP merupakan singkatan dari Dynamic
Host Confi guration Potocol, suatu perogram
aplikasi server (daemon) yang memungkin-
kan pengaturan jaringan secara terpusat dari
server, sehingga PC klien tidak perlu melaku-
kan konfi gurasi alamat IP, karena semuanya
sudah ditangani oleh PC server.
Keuntungan penggunaan DHCP dari
sisi System Administrator, adalah kita tidak
perlu melakukan pencatatan alamat IP pada
masing-masing PC klien. Mungkin untuk
kebutuhan sampai dengan 10 atau 20 PC
klien masih bisa kita tangani, namun jika
klien yang kita tangani sampai dengan 50
atau 100, bisa Anda bayangkan betapa ru-
mit dan melelahkan pekerjaan yang harus
kita tangani.
Sekarang, marilah kita bersama-sama
membahas tentang instalasi dan konfi gu-
rasi server DHCP (dhcpd, d artinya dae-
mon, istilah lain dari server). Kita akan
menggunakan klien Linux dan Microsoft
Windows.
Download program server DHCPJika dsitro Linux Anda belum menyer-
takan paket server DHCP (dhcp-server atau
dhcpcd), Anda bisa melakukan download
pada alamat berikut ini: ftp://ftp.phystech.
com/pub/
Kompilasi dan instalasi server DHCPPada saat Anda melakukan download pro-
gram DHCPd, Anda bisa mengambil pro-
gramnya dalam bentuk ekstensi .rpm mau-
pun source code yang menggunakan ekstensi
.tar.gz. Sekarang kita akan membahas kom-
pilasi dari kedua macam jenis fi le tersebut:
Instalasi menggunakan RPMUntuk melakukan instalasi dengan meng-
gunakan fi le berekstensi .rpm, caranya jauh
lebih mudah daripada kompilasi dengan
menggunakan kode asal atau source code.
1. Pada konsol, lakukan login sebagai root
login: root
Password: password (ganti dengan pasword Anda)
Anda juga bisa menjadi root, pada saat
Anda login sebagai user biasa atau pada
waktu menggunakan X Window, dengan
mengetikkan sintaks perintah pada kon-
sol sebagai berikut:
[[email protected]:~] $ su -l rootPassword: (isi dengan password root Anda)
2. Pindah ke direktori, dimana Anda me-
letakkan fi le. Dalam contoh ini, kami
meletakkan fi le pada direktori /tmp. Ke-
tikkan perintah sebagai berikut:
[[email protected]:~] # cd /tmp
3. Lakukan kompilasi dengan mengetikkan
perintah sebagai berikut:
[[email protected]:~] # rpm -ivh dhcpcd-1.3.22pl1-7.i386.rpmdhcpd ################################################
4. Selanjutnya, Anda bisa langsung masuk
pada pembahasan konfi gurasi DHCP
Server
Kompilasi menggunakan tar.gzKompilasi dengan menggunakan source
code ini, sedikit lebih rumit namun Anda
tidak usah takut, karena langkah-lang-
kah berikut ini akan mempermudah Anda
dalam melakukan kompilasi. Sekarang mari
kita coba bersama-sama.
� Pada konsol, lakukan login sebagai root
login: rootPassword: password (ganti dengan pasword Anda)
Anda juga bisa menjadi root, pada saat
Anda login sebagai user biasa atau pada
waktu menggunakan X Window, dengan
mengetikkan sintaks perintah pada kon-
sol sebagai berikut:
[[email protected]:~] $ su -l rootPassword: (isi dengan password root Anda)
� Pindah ke direktori, dimana Anda me-
letakkan fi le. Dalam contoh ini, kami
meletakkan fi le pada direktori /usr/src,
untuk mempermudah dalam pengelo-
laan sistem fi le. Ketikkan perintah se-
bagai berikut:
[[email protected]:~] # cd /usr/src
� Lakukan ekstraksi fi le, dengan mengetik-
kan perintah sebagai berikut:
[[email protected]:src] # tar -zxvf dhcpcd-1.3.18pl1.tar.gz
� Pindah ke direktori dhcpcd-1.3.18pl1,
ketikkan perintah berikut ini:
[[email protected]:src] # cd dhcpcd-1.3.18pl1
� Lakukan kompilasi dengan mengetikkan
perintah sebagai berikut:
[[email protected]:src] # make[[email protected]:src] # make install
Zero Configuration Networking
INFOLINUX 02/2005 57
TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Konfigurasi server DHCP Untuk melakukan konfi gurasi DHCP,
Anda perlu melakukan editing pada fi le /
etc/dhcpd.conf. Beberapa parameter harus
diawali dengan kata “option”. Semua para-
meter termasuk option, yang dinyatakan se-
belum penggunaan tanda {} disebut de ngan
global parameter.
Adapun langkah-langkahnya adalah se-
bagai berikut:
1. Pada konsol, login sebagai root:
Login: rootPassword: password
2. Lakukan editing pada fi le /etc/dhcpd.
conf
[[email protected]:~] # vi /etc/dhcpd.conf
3. Di bawah ini, diperlihatkan router
menggunakan alamat IP 192.168.0.254
dan DNS 1 menggunakan alamat IP
192.168.0.254
# Skrip konfigurasi DHCPD# Copyright ##169; by R. Kresno Aji <[email protected]>
ddns-update-style ad-hoc;default-lease-time 600;max-lease-time 7200;option subnet-mask 255.255.255.0;option broadcast-address 192.168.2.255;option routers 192.168.2.100;option domain-name-servers 192.168.2.100, 10.0.0.2;option domain-name “rumah.ai.co.id”;DHCPDARGS=eth0;
Jika Anda ingin menambahkan alamat
WINS Server pada klien Windows, Anda
bisa menambahkan kalimat sebagai beri-
kut:
option netbios-name-servers 192.168.2.100;
4. Kemudian kita tambahkan network
sharing untuk berbagi jaringan antar PC
Desktop. Tambahkan juga ns1 dan ns2,
fungsi dari ns2 adalah untuk melakukan
backup jika ns1 mengalami crash atau
shutdown. Kita tambahkan juga dengan
group sharing, subnet, host dan range
alamat IP client yang kita ijinkan untuk
mengakses server.
shared-network nama-jaringan { option domain-name “rumah.ai.co.id”; option domain-name-servers 192.168.2.100, 10.0.0.2; option routers 192.168.2.100; # Contoh range jaringan subnet 10.0.0.0 netmask 255.255.255.0 { #parameters untuk subnet range 10.0.0.10 10.0.0.110; } }
Pada contoh skrip di atas, tampak bahwa
Server akan memberikan 100 alamat IP
kepada setiap PC klien, dimulai dari ala-
mat IP 10.0.0.10 sampai dengan nomor
IP 10.0.0.110
5. Membuat Group Sharing
Selanjutnya kita tambahkan group shar-
ing, yang berisi user yang boleh meng-
akses Server kita. Anda terlebih dahulu
harus mengetahui alamat (mac) atau no-
mor seri dari setiap kartu jaringan yang
akan Anda daftarkan ke DHCPD. Hal
ini memungkinkan Anda untuk menga-
wasi aktivitas setiap user yang mengakses
server Anda. Masukkan nomor seri kartu
jaringan tersebut ke dalam kalimat hard-
ware ethernet. Seperti tampak pada con-
toh berikut ini.
group {
host masaji { option host-name “masaji.ai.co.id”; hardware ethernet 00:A0:78:8E:9E:AA; fixed-address 10.0.0.17; }
Zero Configuration Networking
INFOLINUX 02/200558
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
host hartx { option host-name “hartx.ai.co.id”; hardware ethernet 00:A1:DD:74:C3:F2; fixed-address 10.0.0.11; }}
Jika Anda memutuskan untuk meniada-
kan pengawasan terhadap masing-ma-
sing nomor IP, Anda bisa mentiadakan
alamat MAC dari kartu jaringan dengan
menambahkan tanda pagar di depan ka-
limat dengan isi sama dengan di bawah
ini:
# hardware ethernet 00:A1:DD:74:C3:F2;
6. Jika Anda memutuskan untuk melaku-
kan sharing IP secara statis, dan bisa
mengetahui aktivitas user yang Anda
kehendaki untuk sebuah IP klien, Anda
bisa melakukan pencatatan nomor seri
atau MAC address kartu jaringan yang
terpasang pada PC klien yang terhubung
ke server sebelum Anda daftarkan ke
DHCPD. Selanjutnya Anda tambahkan
seperti contoh di bawah ini.
host masaji { option host-name “masaji.ai.co.id”;
Gambar 5. Mengatur services dengan ntsysv.
hardware ethernet 00:A0:78:8E:9E:AA; fixed-address 10.0.0.17;}
7. Baris berikut ini bermanfaat jika Anda
menginginkan penggunaan DHCP hanya
pada satu pintu, dalam arti hanya meng-
gunakan satu kartu jaringan.
DHCPDARGS=eth0
8. Simpan hasil pekerjaan Anda.
Simpan hasil pekerjaan Anda dengan
mengetikkan sintaks perintah berikut
ini:
: [Esc]wq
9. Jalankan DHCPD Server dengan menge-
tikkan perintah berikut ini:
[[email protected]:~] # /etc/init.d/dhcpd start
10. Jika ingin diaktifkan oleh sistem secara
otomatis pada saat PC dinyalakan, ada
dua cara untuk menjalankan DHCPD
secara otomatis. Antara lain adalah se-
bagai berikut:
Menggunakan chkconfi ga. Pada konsol, lakukan login sebagai root
login: rootPassword: password (ganti dengan pasword Anda)
b. Masuk ke direktori /etc/init.d dengan
mengetikkan perintah sebagai berikut:
[[email protected]:~] # cd /etc/init.d
c. Mengaktifkan service yang akan dijalan-
kan saat boot
Untuk mengaktifkan service dhcpd, ke-
tikkan sintaks perintah sebagai berikut:
[[email protected]:init.d] # chkconfig --level 345 dhcpd on
Selanjutnya DHCPD akan dijalankan
secara otomatis oleh sistem pada saat Anda
menghidupkan PC.
Menggunakan program ntsysv (RedHat/Fedora) atau drakxsrvicesJika Anda menggunakan distro RedHat,
Anda bisa menggunakan program ntsysv
untuk mengaktifkan dhcpd secara otomatis.
Adapun caranya adalah sebagai berikut:
a. Pada konsol, lakukan login sebagai root
login: rootPassword: password (ganti dengan pasword Anda)
b. Menjalankan ntsysv
Untuk menjalankan ntsysv, Anda ting-
gal mengetikkan sintaks perintah sebagai
berikut:
[[email protected]: init.d] # ntsysv
c. Mengaktifkan service dhcpd
Sekarang Anda bisa mengaktifkan service
dhcpd, dengan cara mengarahkan point-
er pada tulisan dhcpd, kemudian tekan
tombol spasi, sehingga tampak tanda
bintang pada bagian sebelah kiri service
dhcpd, seperti tampak pada gambar 5.
d. Kemudian tekan tombol [Ok] untuk ke-
luar dari jendela service.
e. Sekarang, DHCP Server akan langsung
berjalan secara otomatis, pada saat Anda
menyalakan PC.
Konfi gurasi server zero confi guration
networking selesai. Artikel sambungannya
akan membahas cara setting klien Linux
dan Windows untuk zeroconf networking
ini.
R. Kresno Aji ([email protected])
Zero Configuration Networking
IKLAN
INFOLINUX 02/200560
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Salah satu fungsi proxy adalah untuk
menyimpan cache. Apabila sebuah
LAN menggunakan proxy untuk ber-
hubungan dengan Internet, maka yang di-
lakukan oleh browser ketika user mengakses
sebuah url web server adalah mengambil
request tersebut di proxy server. Sedangkan
jika data belum terdapat di proxy server
maka proxy mengambilkan langsung dari
web server. Kemudian request tersebut di-
simpan di cache proxy. Selanjutnya jika ada
client yang melakukan request ke url yang
sama, akan diambilkan dari cache tersebut.
Ini akan membuat akses ke Internet lebih
cepat.
Proses di atas secara sederhana menun-
jukkan bahwa pemakaian proxy tergantung
konfi gurasi browser. Kenapa dari browser?
Karena setting proxy itu dasarnya juga
ada pada browser, selain di server. Dengan
melakukan konfi gurasi di browser, maka
pengguna komputer klien dapat dengan
mudah mengubah ip address proxy. Jika di
sebuah warnet semua komputer di-deep-
freeze, maka dengan mudah orang bisa
mengganti alamat ip proxy, karena hal terse-
but dapat dilakukan tanpa restart komputer.
Lihat Gambar 1.
Lalu, dengan cara apa permasalahan
berikut ini dapat diatasi?
1. Admin jaringan menghendaki semua
komputer ketika terhubung ke inter-
net mau atau tidak mau harus melewati
proxy.
2. Sungguh tidak mengenakkan jika di
satu komputer terdapat lebih dari satu
macam browser dan kita harus setting ip
proxy satu persatu.
Salah satu cara untuk mengatasi hal terse-
but adalah transparent proxy atau proksi
transparan. Dengan transparent proxy kita
memaksa setiap request ke port http di-re-
direct ke port proxy.
Kebutuhan software1. Linux dengan Iptables dan Squid yang
sudah terinstalasi. Misalnya, port proxy
squid diset 8080 (port default: 3128).
2. Program bernama transproxy (ftp://ftp.
nlc.net.au/pub/unix/transproxy/). Sifat
program ini optional (tidak harus ada).
Jadi, terdapat dua metode dalam mem-
buat transparent proxy, yaitu tanpa meng-
gunakan program bantu (cukup dengan
Squid dan Iptables), dan menggunakan
program bantu seperti transproxy.
Tidak menggunakan transproxyJika anda tidak menggunakan program ban-
tu apapun, silakan edit fi le squid.conf (bi-
asanya terdapat di direktori /etc/squid/).
1. Secara default, squid menggunakan port
3128. Uncomment dan ganti baris http_
port 3128 menjadi http_port 8080. Lihat
Gambar 2.
2. Tambahkan baris berikut atau uncom-
ment dari fi le tersebut (jika sudah ada
baris-baris ini yang diawali tanda # atau
;).
httpd_accel_host virtualhttpd_accel_port 80httpd_accel_with_proxy onhttpd_accel_uses_host_header on
3. Kemudian ketikkan perintah ini di shell
atau prompt root, atau disimpan dalam
fi le yang dijalankan saat boot, seperti
/etc/rc.local atau yang lain:
# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
Konfigurasi Transparent ProxyTransparent proxy merupakan salah satu cara untuk memudahkan pekerjaan administra-tor jaringan. Sebagai pengelola warnet misalnya, Anda tidak perlu mengatur satu per satu komputer klien agar pasti melewati server proxy.
Gambar 1. Setup proxy di browser Mozilla Firefox.
Proxy
INFOLINUX 02/2005 61
TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
# /sbin/iptables –t nat –A PREROUTING –i eth0 –p tcp ––dport 80 –j REDIRECT ––to–port 8080
Arti baris perintah terakhir di atas, re-
quest yang masuk ke port 80 akan di-redirect
(diarahkan) ke port 8080. Contoh kasus
ini berlaku untuk gateway dan proxy dalam
satu mesin (satu komputer dengan satu ala-
mat IP).
Menggunakan transproxyInstalasi transproxySetelah Anda mendapatkan fi le transproxy
(misalnya transproxy_1.4.orig.tar.gz), sim-
pan pada suatu direktori lalu ekstrak, kom-
pilasi, dan instalasi.
# tar zxvf transproxy_1.4.orig.tar.gztransproxy-1.4/transproxy-1.4/tproxy.ctransproxy-1.4/READMEtransproxy-1.4/Makefiletransproxy-1.4/TODOtransproxy-1.4/CHANGELOGtransproxy-1.4/tproxy.8transproxy-1.4/COPYRIGHTtransproxy-1.4/acl.ctransproxy-1.4/acl.htransproxy-1.4/tproxywatchtransproxy-1.4/tproxyrun
# cd transproxy-1.4/
# make
# make install
Jika sudah terinstalasi, pastikan fi le inti
dari transproxy yaitu tproxy, tproxyrun dan
tproxywatch terletak di /usr/local/sbin.
Konfigurasi transproxyBuat fi le konfi gurasi yang berisi empat baris
perintah seperti di bawah ini. Anda dapat
menyimpannya menjadi fi le berekstensi
*.sh dan mengeksekusinya pada awal Linux
booting (misalnya dipanggil dari /etc/init.
d/network atau dari /etc/rc.local).
Sebagai contoh, simpan fi le dengan na-
ma tproxy.sh.
#!/bin/sh
/usr/local/sbin/tproxy –s 81 –r nobody 192.168.0.1 8080
echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
/sbin/iptables –t nat –A PREROUTING –i eth0 –p tcp ––dport 80 –j REDIRECT ––to–port 81
Baris kedua script di atas menyatakan bah-
wa transproxy bekerja pada port 81, dan akan
meneruskan request yang masuk langsung ke
proxy server dengan ip address 192.168.0.1
port 8080. Request yang masuk ke port 81
diperoleh dari baris perintah terakhir. Setiap
request web (port 80) yang masuk ke gateway
di-redirect (diarahkan) ke port 81.
Simpan fi le tproxy.sh ke direktori /usr/
local/sbin/. Tambahkan juga chmod 700.
Untuk dapat dieksekusi setiap sistem di-
booting, buka fi le /etc/rc.local dan tambah-
kan di bagian bawah:
/usr/local/sbin/tproxy.sh
Cek Konfigurasi TransproxyDua perintah berikut ini untuk mengetahui
bahwa port 81 yang digunakan transproxy
sudah aktif, dan permintaan ke port 80
(http) telah diarahkan ke port 81.
# netstat –an | grep 81tcp 0 0 0.0.0.0:81 0.0.0.0:*
Gambar 2. Mengedit port squid dari 3128 menjadi 8080.
LISTEN
# /sbin/iptables –L –t natChain PREROUTING (policy ACCEPT)target prot opt source destinationREDIRECT tcp –– anywhere anywhere tcp dpt:http redir ports 81
Nah, dengan begini Anda sebagai sys-
admin tidak perlu lagi susah-susah untuk
mengonfi gurasi ip address proxy pada ma-
sing-masing browser, karena setiap request
ke port 80 akan di-redirect ke port 81 atau
langsung ke port proxy 8080. Dengan cara
ini client tidak tahu bahwa sebenarnya –
mau atau tidak mau – setiap request ke web
selalu dilayani oleh proxy.
Untuk mengujinya, jalankan server
proxy untuk mengakses Internet, lalu coba
menjalankan web browser di komputer
klien tanpa disetup proxy-nya (no proxy
atau direct). Jika berhasil, matikan squid
di server untuk menguji apakah klien tidak
bisa mengakses web.
Sebaliknya, jika klien belum bisa meng-
akses web, pastikan komputer klien sudah
diset menggunakan gateway dengan alamat
IP yang dimiliki server transparent proxy
ini. Masih belum bisa? Cek ulang semua
konfi gurasi server dan restart squid.
M. Syafi i ([email protected])
Proxy
INFOLINUX 02/200562
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Proyek Open Source telah berlang-
sung cukup lama, namun sampai
saat ini, masih belum cukup banyak
organisasi yang mau mengakui pergerakan
Open Source dalam menjalankan misinya,
sehingga banyak orang masih belum me-
ngenal apa itu Open Source dan Free Soft-
ware. Untungnya, hal ini tidak lagi terjadi,
karena PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
telah mendirikan sebuah organisasi yang
bertugas untuk mempromosikan Open
Source dan juga Free Software. Nama or-
ganisasi ini adalah IOSN (International
Open Source Network), yang berada di
bawah pengelolaan organisasi lain, yaitu
UNDP (United Nations Development Prog-
ramme). Aktivitas utama dari IOSN terkait
dengan teknologi dan aplikasi FOSS (Free/
Open Source Software) di kawasan Asia Pa-
sifi k. Tujuan utama dari dibentuknya IOSN
adalah membuat supaya negara-negara di
kawasan Asia Pasifi k dapat menghasilkan
perkembangan ekonomi dan sosial yang
cepat dengan menggunakan solusi FOSS
ICT yang efektif untuk menjembatani
fenomena digital yang sekarang ini sudah
melanda seluruh penjuru dunia. Bahkan
organisasi ini menetapkan tanggal 28 Agus-
tus menjadi hari kebebasan software (Gam-
bar 1).
Pendidikan menjadi salah satu fokus
utama dalam mencapai tujuan yang diimpi-
kan oleh PBB dalam promosi Open Source
dan Free Software, mengingat masih banyak
negara yang kurang memperhatikan ma-
salah pendidikan dan lebih terfokus pada
bidang-bidang yang lain. Pada kesempatan
itu, IOSN juga mengeluarkan dua software
pendukung pendidikan, yaitu ATutor dan
SchoolTool. Pada kesempatan ini, kita akan
melihat lebih lanjut mengenai ATutor.
ATutor merupakan sebuah CMS (Con-
tent Management System) Open Source
yang dapat dipergunakan untuk pembela-
jaran secara online, atau istilah umumnya
Online Learning atau E-Learning. Dengan
memanfaatkan ATutor, kita bisa memba-
ngun semacam kampus virtual yang seder-
hana, namun efektif karena bisa menjang-
kau banyak kalangan (bersifat global karena
melalui medium Internet), tidak tergan-
tung ruang kelas, dan juga mudah untuk
diupdate, sehingga materinya menjadi ti-
dak membosankan. ATutor juga telah me-
lengkapi dirinya dengan beberapa standar
yang baku, seperti spesifi kasi aksesibilitas
W3C WCAG 1.0 pada level AA+, sehingga
memungkinkan semua orang untuk dapat
menggunakan sistem ini dengan baik dan
spesifi kasi W3C XHTML 1.0.
Untuk bisa mendapatkan paket ATutor,
silakan berkunjung ke situs http://www.atu-
tor.ca/ (Gambar 2). Pada situs ini telah dise-
diakan banyak informasi mengenai proyek
ini, mulai dari dokumentasi, demo, proses
pengembangan, translasi, dan sebagainya.
Versi stabil dari ATutor saat penulisan ar-
tikel ini adalah 1.4.2. Ukuran dari paket sta-
bil sekitar 1MB. Pada halaman download,
ATutor, CMS untuk Online LearningDi dunia open source tersedia banyak pilihan aplikasi e-learning atau online learning. Kali ini Anda dapat mencoba salah satu paket yang berbasis LAMP (Linux, Apache, MySQL, dan PHP).
Gambar 1. Website IOSN PBB. Gambar 2. Website ATutor.
ATutor
INFOLINUX 02/2005 63
TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Anda juga bisa menjumpai fi le dokumen-
tasi, tambahan bahasa (language pack), dan
modul untuk Post-Nuke. Penulis meng-
gunakan sistem operasi Mandrake Linux
dengan Apache 2.0.48, PHP 4.3.4, MySQL
4.0.18, dan ATutor versi 1.4.1 untuk penu-
lisan artikel ini.
Proses instalasi dari aplikasi ini sangat-
lah sederhana, karena hampir sama dengan
aplikasi web-based lainnnya, yaitu Anda
cukup mengisi form-form yang telah dise-
diakan, dan script installer akan menyiap-
kan segala sesuatunya kepada Anda.
1. Download dan ekstraksiPertama-tama, download ATutor dari
http://www.atutor.ca/atutor/download.php
dan pilih mirror yang sesuai dengan se lera
Anda. Setelah proses download selesai, pin-
dahkan fi le ATutor ke direktori tertentu
(penulis menggunakan direktori /usr/local/
src untuk contoh ini) dan lakukan ekstraksi
paket.
# mv ATutor.tar.gz /usr/local/src# tar -xzvf ATutor.tar.gz
2. Simpan file ke direktori root apacheSetelah paket diekstrak, pindahkan direk-
tori ATutor di bawah direktori root pada
web server Anda (pada Mandrake, direktori
root default adalah /var/www/html). Anda
bisa memberinya nama yang lebih mudah
diingat, seperti tutorial. Setelah selesai,
ubahlah owner dan group dari direktori
tersebut menjadi user yang menjalankan
apache (biasanya nobody atau apache).
Hal ini untuk menghindari aplikasi ATutor
dijalankan oleh user root yang jelas bukan
merupakan tindakan yang baik ditinjau
dari segi keamanan.
# mv ATutor /var/www/html/tutorial# chown -R apache:apache /var/www/html/tutorial
3. Mengonfigurasi atutorLangkah selanjutnya adalah membuka
halaman ATutor tersebut dengan meng-
gunakan browser. Bukalah http://localhost/
tutorial atau ganti localhost dengan nama
(hostname) komputer Anda. Ketika Anda
membuka, akan terdapat pesan “ATutor
does not appear to be installed. Continue on
to the installation.” karena memang ATutor
belum terinstalasi. Klik pada bagian “Con-
tinue on to the installation.”
Pada halaman pertama (Gambar 3),
Anda akan menjumpai halaman informasi
sebelum instalasi, seperti kebutuhan server,
database, dan PHP dengan beberapa pa-
rameter yang diperlukan. Meskipun pada
informasi tersebut disebutkan ATutor tidak
merekomendasikan penggunaan Apache
2.x, namun pada komputer penulis, ATutor
dapat diinstall dengan baik tanpa ada ma-
salah. Untuk PHP, parameter yang harus
ada ketika Anda melakukan kompilasi dari
source adalah --with-zlib dan –with-mysql.
Sedangkan konfi gurasi PHP pada php.ini
yang harus diaktifkan adalah safe_mode
dalam kondisi disabled (non aktif). Pada
versi 1.4.1 ini, versi MySQL yang didukung
masih versi 3.x, sedangkan versi 4.x belum
didukung secara resmi, namun lagi-lagi
penulis juga menggunakan versi 4.x dan
aplikasi dapat berjalan dengan baik, sehing-
ga Anda tidak perlu khawatir. Pada bagian
bawah, akan ada pilihan untuk menginstall
atau mengupgrade. Karena ini merupakan
proses installasi pertama, maka kita pilih
pilihan pertama, yaitu Install. Halaman
berikutnya hanyalah halaman persetujuan
sebelum Anda menginstall ATutor. Anda
cukup memilih tombol “I Agree” untuk
dapat melanjutkan proses instalasi.
4. Setup DatabaseProses berikutnya adalah setting database
(Gambar 4). Di sini, Anda harus menen-
tukan nama host, nomor port database,
username beserta password dari user yang
mempunyai wewenang untuk mencip-
takan database dan mengelolanya. Di sini,
penulis telah membuat sebuah user baru
dengan nama dan password yang sama,
yaitu atutor. Selain itu, buatlah juga sebuah
database baru dalam MySQL (proses ini
harus dilakukan sebelum Anda menekan
tombol Next). Penulis menggunakan nama
database atutor. Anda juga bisa mengganti
prefi x yang akan ditambahkan pada awal
dari setiap nama tabel jika Anda tidak suka
dengan awalan AT_.
$ Mysql -u <user> -pEnter password: <password_user>create database atutor;quit
5. Membuat tabelSetelah Anda menekan tombol Next, maka
Gambar 3. Awal instalasi. Gambar 4. Setup database.
ATutor
INFOLINUX 02/200564
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
proses akan dilanjutkan dengan mencip-
takan tabel-tabel yang diperlukan (Gam-
bar 5). Pastikan bahwa semua tabel dapat
dibuat dengan baik dengan pesan “created
successfully”. Jika ada pesan error, maka
lebih baik Anda menghapus database dan
mengulangi proses dari awal, karena proses
akan menolak jika tabel sudah ada. Guna-
kan perintah drop untuk menghapus da-
tabase
drop database atutor;
6. Membuat account administatorLangkah berikutnya adalah membuat se-
buah account untuk administrator (Gam-
bar 6). Administrator adalah orang yang
mempunyai kekuasaan tertinggi dalam
mengatur aplikasi ATutor, sehingga pas-
tikan Anda memilih kombinasi username
dan password yang susah untuk diterka. Se-
lain membuat account administrator, Anda
juga menentukan konfi gurasi dasar dari
ATutor, seperti nama situs, lokasi logo dan
gambar, notifi kasi email, dan sebagainya.
Batasi ukuran fi le yang boleh diupload dan
ukuran kursus karena akan menghemat
bandwidth dan juga ruang harddisk. Pada
pilihan direktori cache, pastikan Anda me-
milih sebuah direktori yang mampu ditulis
oleh user apache (atau user lain yang Anda
tentukan pada saat mengubah user untuk
ATutor).
7. Membuat account regulerSetelah membuat account administrator,
maka langkah berikutnya adalah membuat
account reguler yang mampu membuat
kursus baru (Gambar 7). User ini seting-
kat di bawah administator. Account reguler
dibedakan menjadi dua, yaitu instructor
Gambar 5. Membuat tabel. Gambar 6. Account administrator.
dan students. Instructor mampu membuat
kursus baru, sedangkan students hanya
mengikuti kursus yang telah dibuat oleh in-
structor. Setelah selesai, klik Next dan ATu-
tor akan menampilkan ringkasan proses
instalasi. Klik Next sekali lagi dan proses
installasi ATutor telah selesai.
Untuk mengamankan aplikasi ATutor,
pastikan Anda mengubah permission dari
fi le include/confi g.inc.php menjadi read
only saja dengan perintah chmod.
# chmod 444 /var/www/html/tutorial/include/config.inc.php
8. Login ke ATutorSetelah itu, hapus direktori install untuk
mencegah proses instalasi oleh pihak lain.
Setelah selesai, lakukan login untuk meng-
konfi gurasikan ATutor untuk pertama kali
(Gambar 8). Anda juga bisa login sebagai
Gambar 7. Account reguler. Gambar 8. Halaman login.
ATutor
INFOLINUX 02/2005 65
TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
banyak sekali kemampuan yang dapat di-
peroleh. Tidak salah jika PBB telah memilih
aplikasi ini sebagai salah satu aplikasi resmi
yang digunakan dalam situs IOSN karena
aplikasi ini memang sangatlah powerfull.
Anda tertarik? Silakan mencoba dan ra-
sakanlah kehebatannya.
Willy Sudiarto Raharjo ([email protected])
guest, namun hanya memiliki kemampuan
yang terbatas.
# rm -rf /var/www/html/tutorial/install
9. Editor txt dan htmlATutor telah menggunakan interface yang
mudah untuk digunakan dan juga teknologi
yang mutakhir dalam menghadirkan sebuah
editor yang user friendly yang mirip dengan
toolbar pada OpenOffi ce.org sehingga An-
da tidak perlu repot-repot mencari tag-tag
HTML yang sesuai untuk memformat hala-
man, misalnya untuk membuat teks tebal
dan miring, menyisipkan gambar, URL,
dan sebagainya. (Gambar 9). Editor yang
dipakai ada dua macam, yaitu text editor
dan juga html editor. Anda bisa memilih
sesuai dengan selera Anda.
Selain menawarkan fasilitas untuk pem-
belajaran online, ATutor juga telah dileng-
kapi dengan berbagai fasilitas lain, seperti
forum, chat room, private message, polling,
sitemap, glossary, export content, dan masih
banyak lagi. Dengan satu aplikasi ini, maka
Gambar 9. Halaman editor.
ATutor
INFOLINUX 02/200566
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Hubungan antara teori dan kenyata-
an terkadang tidak selalu berjalan
dengan baik. Ada kalanya teori
berkata A, namun kenyataannya bergeser
menjadi B atau C. Dalam kondisi ekstrim,
bisa sangat jauh berbeda.
Hal ini juga berlaku pada dunia komputa-
si. Ada kalanya, ketika kita membeli suatu
perangkat keras, kita mendapatkan penje-
lasan bahwa suatu perangkat keras bisa ber-
tahan dalam kondisi ekstrim tertentu, sambil
tetap mempertahankan performa yang bisa
diterima. Namun, ada kalanya, janji-janji
tersebut terkadang hanya tinggal janji, tanpa
bisa diwujudkan secara bertanggung jawab.
Terkadang, untuk kasus tersebut, bukan
selalu produsennya yang nakal dan mem-
berikan janji yang tidak bisa diwujudkan.
Namun, ada kalanya, karena disebabkan
oleh faktor eksternal yang tidak diperki-
rakan sebelumnya.
Oleh karena itu, melakukan suatu pe-
ngujian dan membandingkan hasil pengu-
jian dengan nilai rata-rata yang bisa diteri-
ma adalah salah satu cara untuk memperta-
hankan seberapa suatu teori tidak bergeser
terlalu jauh dari kenyataan.
Kita ambil satu kasus yang lebih spesifi k.
Performa harddisk pada server. Sesuai dengan
namanya, server bertugas untuk melayani ke-
butuhan client-clientnya. Namun, performa
yang jelek pada harddisk atau media penyim-
panan permanen lainnya dapat mengganggu
server untuk tetap melayani client-clientnya
dalam kondisi yang tetap prima.
Solusinya adalah, disamping tindakan
preventif atau tindakan lain untuk menjaga
agar harddisk tetap sehat, kita perlu secara
berkala mengukur performa harddisk terse-
but. Apakah mengalami penurunan sejak
pertama kali digunakan (di mana nilai kali
pertama penggunaan juga telah sesuai de-
ngan janji produsen dan kenyataan di lapa-
ngan). Penurunan kinerja adalah hal yang
wajar, namun, harus dicermati seberapa
cepat penurunan tersebut terjadi. Hal ini ter-
masuk tindakan preventif yang perlu dilaku-
kan oleh system administrator jaringan yang
besar. Apabila tingkat dan besar penurunan
kinerja sudah tidak dapat ditolerir, kita perlu
mengambil tindakan tertentu, seperti meng-
ganti harddisk tersebut, misalnya.
Disk testing melibatkan prosedur yang
cukup rumit agar hasilnya bisa diandalkan.
Kita tidak perlu melakukannya sendiri se-
cara manual. Sebagai gantinya, kita akan
mempergunakan bonnie++, salah satu disk
testing yang cukup sering digunakan.
Apakah disk benchmarking itu?Secara sederhana, disk benchmarking, atau
terkadang disebut sebagai disk testing adalah
suatu aktivitas untuk menguji kinerja suatu
disk. Hasil pengujian kemudian disajikan
dalam angka-angka, dan dapat dibandingkan
(benchmark) dengan sistem lain, atau dengan
sistem itu sendiri pada saat yang berbeda.
Ketika kita mengadakan disk benchmark-
ing, yang pertama terbayang mungkin adalah
kecepatan dalam menulis atau membaca isi
disk tersebut. Hal ini secara langsung akan
me libatkan access time yang bisa dibagi dalam
berbagai sub komponen waktu lainnya.
Pengujiaan disk secara umum adalah hal
yang kompleks. Artinya, kita tidak bisa be-
gitu saja membuat sebuah fi le besar dengan
ukuran tertentu menggunakan program yes
misalnya, sambil menyiapkan sebuah stop-
watch dan mengukur waktu pengujian. Ti-
dak sesederhana itu.
Tidak pula dengan menggunakan script
yang secara bolak balik membuat fi le, memo-
tong fi le, membuat lagi, menghapus dan se-
bagainya. Semua itu, belumlah cukup.
Kita perlu pula mengukur persentase
penggunaan CPU agar lebih akurat. Tentu-
nya, akan susah diukur tingkat akurasinya
apabila kinerja secara umum baik namun
menghabiskan waktu atau persentase peng-
gunaan CPU yang terlalu besar.
Bagi Anda yang senang mencoba, sebenar-
nya, walaupun tidak akurat, kita bisa saja
mem buat sebuah tester yang sederhana meng -
gunakan shell script. Kita akan melihat bahwa
cara ini bisa mewakili pengujian sederhana wa-
lau pun memiliki cukup ba nyak kekurangan.
Buatlah sebuah shell script dengan nama
a.sh, dengan isi sebagai berikut:
#!/bin/sh
FILE=XLIMIT=1000
rm -f $FILE
while [ 1 ]do echo “A” >> $FILE SIZE=”`du -sb $FILE | tr ‘[:space:]’ ‘:’ | cut -d: -f1`” if [ $SIZE -gt $LIMIT ] then break fidone
rm -f $FILE
Pada pengujian sederhana ini, kita mem-
buat suatu fi le (yang diwakili oleh varia-
Disk Benchmarking dan penggunaan Bonnie++Amat penting bagi server (atau calon server) untuk diuji kekuatannya. Salah satu ujian yang penting adalah pada bagian storage. Seberapa storagenya memiliki performa yang seharusnya. Kita akan membahas pengujian disk dengan bonnie++.
Bonnie++
INFOLINUX 02/2005 67
TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
bel $FILE) sampai limit ukuran tertentu
(yang diwakili oleh variabel $LIMIT). Se-
lama pembuatan fi le, kita memeriksa uku-
ran dari $FILE dan akan berhenti apabila
ukuran telah mencapai $LIMIT. Sebelum
dan setelah pengujian dilakukan, kita akan
menghapus $FILE.
Kemudian, kita menggunakan program
time (1) untuk menguji resource yang di-
gunakan dalam menjalankan a.sh tersebut.
Berikut ini adalah contoh keluaran di sistem
penulis:
$ time ./a.sh
real 0m6.034suser 0m1.956ssys 0m3.459s
Kita bisa melihat bahwa pengujian yang
kita lakukan telah berhasil menguji berapa
waktu user dan sistem yang diperlukan un-
tuk menulis fi le berukuran 1000 byte. Apa-
bila kita puas dengan cara seperti ini, Anda
bisa membuat, katakanlah sebuah ukuran
sendiri, misalnya ukuran INFOLINUX, dan
kemudian membandingkan sistem lain de-
ngan rata-rata pengujian.
Program ini memiliki banyak kekura-
ngan. Pertama, lambat sekali. Di Celeron 2.5
Ghz yang penulis miliki, untuk menulis 1000
byte saja membutuhkan waktu user 5 sampai
6 detik. Belum lagi ditambah dengan pengu-
jian ukuran fi le yang melibatkan du, tr dan
cut.
Yang kedua adalah tidak mampu me-
wakili beraneka ragam pengujian. Kita ha-
nya menulis A ke dalam sebuah fi le. Tidak
ada pendekatan lain disamping melakukan
dumping A ke fi le teks. Sebuah penguji yang
bagus harus mampu melakukan pengujian
yang representatif terhadap berbagai kon-
disi sistem atau kondisi penggunaan disk.
Di artikel ini, kita akan membahas pe-
ngujian dengan program yang secara khu-
sus digunakan untuk melakukan pengujian.
Bonnie++ akan menampilkan informasi
yang Anda inginkan.
Bonnie++Namanya sekilas terdengar lucu. Apalagi di-
tambah dengan embel-embel ++ dibelakang
namanya. Bonnie++ adalah program yang
dapat digunakan untuk menguji performa
harddisk dan fi le sistem secara umum.
Bonnie++ mampu melakukan pengujian
pada beberapa kondisi, termasuk kondisi
spesifi k dari suatu fi le sistem. Setiap hasil
pengujian akan menampilkan waktu yang
diperlukan untuk melakukan tugas terten-
tu, dan dilengkapi dengan informasi peng-
gunaan CPU.
Program ini beroperasi pada dua taha-
pan. Yang pertama adalah mengukur ke-
mampuan IO harddisk dengan mensimu-
lasikan penggunaan data besar yang aktif.
Yang kedua adalah dengan melibatkan pe-
ngujian pembuatan, pembacaan, dan peng-
hapusan banyak fi le kecil. Kedua tahapan
ini dianggap mewakili penggunaan disk se-
hari-hari. Pada aplikasi database besar misal-
nya, tahapan pertama dianggap mewakili.
Sementara, untuk program yang melibat-
kan pembacaan fi le-fi le kecil seperti e-mail
dan lain sebagainya, tahap kedua dianggap
mewakili.
Program ini akan memberikan output
berupa fi le CSV (Comma Separated Values)
yang dapat dengan mudah dibuka dengan
OpenOffi ce.org atau program-program da-
tabase yang menerima format CSV sebagai
data dump.
Paket Bonnie++ juga datang dengan tool
bon_csv2html yang dapat digunakan un-
tuk memformat ulang keluaran bonnie++
ke dalam dokumen HTML. Selain itu, bagi
Anda yang senang dengan fi le teks, tool
bon_csv2txt juga disertakan.
Bonnie++ sangatlah mudah untuk digu-
nakan. Dalam penggunaan yang sederhana,
berikan saja perintah bonnie++ dan pengu-
jian akan segera dilakukan. Ketika pengu-
jian berlangsung, sistem akan sekilas terasa
melambat atau bahkan tidak responsif
dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dise-
babkan karena akses intensif ke perangkat
keras. Anda bisa membuka dua console dan
menggunakan salah satunya untuk men-
jalankan program top. Anda akan melihat
penggunaan CPU oleh program bonnie++.
Berikut ini adalah beberapa contoh peng-
gunaan bonnie++:
� Menjalankan bonnie++ secara sederha-
na. Perintah ini dapat dibatalkan dengan
menekan kombinasi tombol CTRL+C,
dan pembersihan akan dilakukan secara
otomatis. Menarik.
$ bonnie++
� Menjalankan bonnie++ dengan me-
nyebutkan direktori sementara secara
eksplisit. Hal ini berguna untuk menga-
tur lokasi tempat bonnie++ meletakkan
fi le-fi le selama pengujian.
$ bonnie++ -d /tmp
� Menjalankan sejumlah pengujian. Pe-
ngujian dapat dilakukan berkali-kali,
dan hasil rata-rata dapat diasumsikan
mewakili hasil pengujian yang benar.
$ bonnie++ -x 100
� Menyimpan hasil pengujian dalam fi le
tertentu (contoh: fi le dengan nama RE-
SULT).
$ bonnie++ > RESULT
� Menggunakan bon_csv2html menghasil-
kan HTML dari fi le RESULT
$ cat RESULT | bon_csv2html > RESULT.html
Anda bisa menjalankan bonnie++ secara
berkala untuk mendapatkan pengujian yang
berkelanjutan pada disk Anda. Sebuah script
selanjutnya dapat dibuat untuk memastikan
tidak adanya penyimpangan yang terlalu
besar pada hasil pengujian. Setiap penyim-
panan dapat dilaporkan secara otomatis.
Menarik bukan? Sampai di sini perkenalan
kita tentang benchmarking disk menggu-
nakan bonnie++. Selamat menguji!
Noprianto ([email protected])
Menampilkan hasil pengujian di web. Melakukan pengujian.
Bonnie++
INFOLINUX 02/200568
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Fungsi lookup adalah fungsi yang
sa ngat berguna pada penggunaan
spread sheet. Dengan penggunaan
fung si lookup, kita seolah-olah memiliki se-
buah database tabular sederhana yang dapat
oleh berbagai tabel transaksi.
Kita mengenal dua fungsi lookup yang
populer, yaitu fungsi hlookup() dan vlook-up(). Fungsi hlookup() digunakan pada
pencarian menggunakan tabel master hori-
zontal, dan vlookup() sebaliknya, digunakan
pada pencarian menggunakan tabel master
vertikal. Sebagai contoh, berikut ini adalah
tabel master vertikal dan contoh penggu-
naan lookup sederhana.
Kode JenisSA SabunSU SusuSN Snack
Untuk memberikan nama tabel (sebagai
contoh ms_barang1), pilihlah tabel keselu-
ruhan dan akseslah menu Insert | Names |
Defi ne atau dengan menekan kombinasi
shortcut Ctrl+F3.
Setelah tabel master terdefi nisi, kita
dapat menggunakan fungsi vlookup() de-
ngan contoh berikut ini:
=VLOOKUP(C1; ms_barang1; 2; 0)
Penggunaan fungsi vlookup() tersebut
mengasumsikan data yang ingin dicari be-
rada pada sel C1. Pencarian dilakukan ke
dalam ms_barang1 dan hasil diambil dari
kolom 2 di dalam ms_barang1 tersebut.
Secara umum, contoh penggunaan fungsi
lookup tersebut telah mencerminkan peng-
gunaan fungi lookup di spreadsheet.
Namun, cobalah perhatikan tabel master
berikut ini. Kita berikan nama ms_barang2.
Kode JenisSAA Sabun CreamSAB Sabun BubukSAC Sabun CairSUA Susu bubukSUB Susu kentalSUC Susu cairSNA Snack kentangSNB Snack jagungSNC Snack coklat
Sekilas, tidak ada yang salah dengan tabel
master ms_barang2 kita tersebut. Pencarian
data juga dapat dilakukan seperti contoh-
contoh sebelumnya seperti:
=VLOOKUP(C8; ms_barang2; 2; 0)
Fungsi tersebut mengasumsikan data
yang ingin dicari berada pada sel C8.
Apabila diperhatikan lebih dalam, kita
sebenarnya dapat menuliskan kembali tabel
master tersebut dengan cara yang lebih baik.
Kita melihat bahwa setiap item, baik SA, SU
maupun SN selalu memiliki komponen A, B
dan C masing-masing. Karena memiliki po-
la yang sama, kita dapat menuliskan ulang
tabel master menjadi seperti berikut ini :
A B CSA Sabun cream Sabun bubuk sabun cairSU Susu bubuk Susu kental susu cairSN Snack kentang Snack jagung Snack coklat
Namun, dengan mengubah struktur ta-
bel menjadi seperti bentuk baru ini, kita ti-
dak dapat mempergunakan fungsi vlookup
seperti biasa. Kenapa? Karena parameter
ketiga yang kita gunakan sebelumnya selalu
bernilai 2, yang mana selalu mengasumsi-
kan bahwa informasi disimpan selalu pada
kolom ke-2 pada tabel master.
Pada ms_barang1 dan ms_barang2, pen-
carian statis ke kolom 2 akan selalu berhasil
karena tabel master hanya berisikan dua ko-
lom, di mana kolom kedua selalu berisikan
informasi dari kolom pertama. Namun, di
struktur tabel kita yang baru, informasi bisa
saja berada pada kolom 2, 3 atau 4, tergan-
tung pada kode tambahan A, B atau C yang
digunakan. Dengan kata lain, agar dapat
menggunakan struktur tabel master baru
ini, parameter ketiga pada fungsi vlookup()
tersebut harus selalu dinamis. Kita namakan
penggunaan fungsi lookup() demikian de-
ngan fungsi lookup() dua dimensi.
Fungsi match()Agar dapat mendapatkan nilai kolom yang
dinamis untuk digunakan pada fungsi
vlookup(), kita akan mempergunakan ban-
tuan fungsi match. Fungsi match akan
mengembalikan posisi relatif dari suatu item
dalam array ketika nilai tertentu dipenuhi.
Berikut ini adalah prototipe fungsi
match():
MATCH(search criterion;lookup_array;type)
Parameter pertama adalah kriteria yang
ingin disesuaikan. Parameter kedua adalah
data array atau tabel master, sementara pa-
rameter terakhir, type akan menentukan
tipe pencarian, termasuk penanda bahwa
data disort ascending/descending atau pen-
carian akan dilakukan lebih lanjut dengan
bantuan regular expression.
Parameter ketiga ini opsional. Nilai yang
Lebih lanjut dengan fungsi lookup CalcBeberapa edisi yang lalu, kita telah membahas penggunaan sederhana fungsi lookup di Calc. Di edisi ini, kita akan membahas fungsi lookup lebih lanjut untuk memudahkan pe-kerjaan kita
Calc
INFOLINUX 02/2005 69
TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
mungkin adalah 1, 0 dan -1. Nilai 1 akan
menandakan kolom pertama diurutkan as-
cending. Nilai -1 menandakan kolom per-
tama diurutkan descending. Apabila Anda
mengisikan nilai 0, maka hanya nilai yang
benar-benar sesuai dengan kriteria yang
akan dikembalikan. Apabila terdapat lebih
dari satu nilai sesuai kriteria, maka hanya
nilai pertama yang dikembalikan.
Untuk segera mencoba menggunakan
fungsi match(), bloklah header pada tabel
sebelumnya (struktur tabel kita yang baru)
dan berilah nama ms_barang3. Harap di-
perhatikan bahwa hanya header yang diblok
dan diberinama:
A B C
Sekarang, pindahlah ke sembarang sel
sebagai contoh D1, dan isikan nilai A ke
dalam D1 tersebut. Pindahlah ke E1 dan isi-
kan penggunaan fungsi match() berikut ini:
=MATCH(D1; ms_barang3; 1)
Nilai yang seharusnya dikembalikan
adalah 2. Hal ini benar karena nilai A sendiri
menempati posisi kolom kedua dalam tabel
ms_barang3. Kolom pertama berikan nilai
kosong.
Sekarang, cobalah ganti isi sel D1 de ngan
B, dan seharusnya, E1 akan langsung berisi-
kan nilai 3. Penggantian nilai D1 ke C akan
menyebabkan E1 bernilai 4. De ngan demiki-
an, fungsi Match () akan selalu mengemba-
likan posisi relatif A, B atau C di dalam tabel
master ms_barang3.
Fungsi match() tersebut akan kita guna-
kan bersama-sama dengan fungsi vlookup().
Kita telah memiliki tabel ms_barang3 se-
bagai tabel pembantu untuk match(). Untuk
menggunakan bersama-sama dengan fungsi
vlookup(), kita perlu membuat tabel mas-
ter ms_barang4 yang isinya adalah sisa dari
struktur tabel master kita yang baru tersebut
(jangan masukkan header tabel karena telah
digunakan sebagai ms_barang3):
SA Sabun cream Sabun bubuk sabun cairSU Susu bubuk Susu kental susu cairSN Snack kentang Snack jagung Snack coklat
Kini, kita memiliki ms_barang3 dan ms_
barang4 yang beroperasi pada tabel yang se-
cara visual sama bagi kita. Untuk me nguji
lookup dua dimensi kita, cobalah isikan
SAA di sel F1 misalnya. Dan, di sel G1, isi-
kan penggunaan vlookup berikut ini:
=VLOOKUP (LEFT(F1; 2); ms_barang4; MATCH (RIGHT (F1; 1); ms_barang3; 1); 1)
Sel G1 seharusnya akan segera berisikan
nilai Sabun cream. Gantilah dengan nilai
lain seperti SUA atau SNC, dan nilai yang
benar seharusnya akan dikembalikan. Beri-
kut ini adalah penjelasannya:
Pertama-tama, kita mengambil dua ka-
rak ter pertama paling kiri dari sel F1 (yang
berisikan SAA) sehingga akan berisikan nilai
SA. Untuk mengambil dua karakter perta-
ma dari kiri, kita menggunakan fungsi LEFT
(Sel; jumlah_karakter).
Nilai SA yang didapat tersebut selan-
jutnya akan dicari ke dalam tabel master
ms_barang4. Apabila kita lihat ke dalam ta-
bel ms_barang4, pencarian ditemukan pada
baris pertama.
Sayangnya, SA sendiri tidaklah memiliki
nilai yang berarti. Pencarian lebih lanjut
masih harus dilakukan. Fungsi match () ke-
mudian digunakan.
Fungsi Match() akan mencari satu karak-
ter paling kanan dari sel F1 (yang berisikan
SAA) sehingga nilai A yang dikembalikan.
Untuk mengambil sejumlah karakter dari
kanan, kita menggunakan fungsi RIGHT
(sel; jumlah_karakter). Nilai A tersebut akan
dicari ke ms_barang3 yang akan mengem-
balikan nilai 2 karena di dalam ms_barang3,
A berada di kolom ke-2.
Fungsi match () telah mengembalikan
nilai 2. Nilai 2 ini kemudian dilewatkan
kembali ke vlookup() dan dengan sendiri-
nya akan mengembalikan nilai Sabun cream
karena merupakan perpotongan dari SA
(baris pertama) dan A (kolom kedua).
Apabila struktur data Anda mirip de-
ngan yang kita miliki (SAA, SAB, SAC, SUA,
SUB, SUC, ...) yang memiliki pola sama dan
seharusnya ditempatkan dalam pencarian
dua dimensi, maka pendekatan lookup dua
dimensi ini harus dilakukan.
Sampai di sini dulu perkenalan kita de-
ngan fungsi lookup(). Apabila diterapkan
dengan baik, sebuah spreadsheet dapat men-
jadi senjata yang ampuh dalam menyele-
saikan permasalahan sederhana sehari-hari,
tanpa Anda harus menggunakan software
khusus.Sampai ketemu lagi dengan tips peng-
gunaan aplikasi Offi ce. Selamat mencoba!
Noprianto ([email protected])
Menggabungkan vlookup dan match. Contoh penggunaan match.
Calc
INFOLINUX 02/200570
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Kernel Linux sendiri adalah kernel
yang sangat confi gurable. Hal ini
terbukti secara mendasar dengan
adanya konfi gurasi dan kompilasi kernel
sesuai kebutuhan penggunanya. Dan bah-
kan, setelah dikompilasipun, kita masih
bisa mempengaruhi jalannya kernel dengan
memberikan parameter kernel pada saat
booting. Setelah sistem di boot dan berjalan
pun, kita masih bisa mengubah beberapa
parameter dengan mengutak-atik proc fi le
sistem. Luar biasa bukan?
Kalau dari sisi kernel saja sistem Linux
begitu confi gurable, maka distro umum
Linux pun seharusnya memberikan ke-
mampuan yang sama. Dengan demikian,
secara keseluruhan, distribusi Linux, mulai
dari kernel sampai aplikasi, dapat dikon-
fi gur oleh user sesuai kebutuhan. Dan, pada
kenyataannya, hampir semua sistem operasi
- termasuk sistem operasi Microsoft Win-
dows – juga cukup confi gurable, walaupun
cara yang digunakan berbeda-beda.
Salah satu cara untuk menjaga agar sistem
tetap dapat dikonfi gurasi adalah dengan
menyediakan fi le konfi gurasi. Di Windows,
sejak 95, hal ini diwujudkan dengan adanya
sistem registry yang merupakan terobosan
di dunia Windows saat itu. Sejak penggu-
naan registry, semua konfi gurasi menjadi
terpusat. Kernel sistem operasi bisa dikon-
fi gur lewat registry, dan aplikasi-aplikasi
yang terinstal juga dapat mendaftarkan diri
di registry dan kemudian menyediakan cara
terpusat bagi user untuk melakukan konfi -
gurasi. Luar biasa.
Di Linux, pendekatan konfi gurasi sistem
tidak menggunakan sistem registry dalam
artian menggunakan satu atau dua fi le
yang tidak terbaca oleh teks editor biasa.
Di Linux, konfi gurasi program umumnya
disimpan dalam fi le teks terpisah, sesuai
dengan aplikasinya. Ada aplikasi yang puas
dengan satu fi le konfi gurasi (yang didalam-
nya berisikan banyak variabel yang bisa
mempengaruhi jalannya aplikasi), namun
ada pula yang lebih senang dengan berba-
gai fi le konfi gurasi yang disimpan dalam
satu direktori. Dan, umumnya, semua konfi -
gurasi aplikasi tersebut disimpan di dalam
direktori /etc. Dengan demikian, kita akan
menemukan /etc/vimrc atau /etc/gimp/*
dan lain sebagainya. Semua konfi gurasi
tersebut berikan parameter-parameter yang
akan mempengaruhi jalannya aplikasi se-
cara umum.
Bagaimana dengan pengaturan user un-
tuk preferensi aplikasi-aplikasi tersebut?
User tentu saja tidak memiliki hak akses
pada /etc. Apakah lantas user tidak boleh
memiliki preferensi yang berbeda dengan
konfi gurasi general? Tidak. Konfi gurasi per
user juga umumnya diijinkan oleh aplikasi
tertentu. Dan, fi le konfi gurasinya akan di sim-
pan di dalam home directory user, umumnya
dalam fi le atau direktori bertitik, seperti
contoh .mc atau .kde dan lain sebagainya.
Dengan demikian, umumnya aplikasi akan
membaca konfi gurasi general di /etc, lantas
membaca pengaturan per user yang akan
meng-override konfi gurasi general, dan ke-
mudian menjalankan aplikasi sesuai penga-
turan.
Sampai di sini, kita telah membahas kon-
fi gurasi aplikasi. Namun, perlu diingat bah-
wa semua konfi gurasi tersebut adalah hanya
konfi gurasi native milik aplikasi. Artinya,
semua konfi gurasi tersebut hadir karena
memang dihadirkan oleh aplikasi. Artinya,
Vim memang mengharapkan adanya vimrc
di /etc. Di dalam fi le konfi gurasi ini, Vim
akan mengatur beberapa resource. Atau,
GIMP memang mengharapkan konfi gurasi
yang kemudian di simpan di /etc/gimp/*.
Lantas, bagaimana dengan aplikasi-ap-
likasi yang ternyata mempengaruhi sistem?
Sebagai contoh, misalnya apakah semua
service jaringan seperti Apache dan service
lain perlu memperhatikan penggunaan SSL?
Atau, NFS versi berapakah yang akan digu-
nakan karena pemilihan versi akan mem-
pengaruhi service lain? Semua konfi gurasi
tersebut tidak dipikirkan oleh aplikasi ma-
sing-masing karena memang tidak perlu.
Artinya, Apache sebagai contoh, tidak perlu
memilikirkan hubungan dengan komponen
lain di sistem. Karena, tugas apache adalah
melayani koneksi HTTP dan konfi gu rasi
yang dibutuhkan hanyalah bagaimana
apache bekerja secara internal. Dan itupun
sudah sangat kompleks.
Konfi gurasi-konfi gurasi yang kita sebut
memiliki pengaruh pada subsistem lain di-
perlukan untuk menjaga agar sistem tetap
kompak. Artinya, kalau memang ingin men-
jalankan semua service secara secure, maka
pengubahan semua service harus dilakukan
dengan mudah. Cukup mengatur beberapa
nilai dan, semua beres. Sebuah sistem yang
kompak adalah syarat menjadi sebuah dis-
tribusi Linux yang hebat.
Sebuah distribusi yang hebat tidak hanya
memikirkan soal instalasi dan packaging,
namun juga harus memikirkan bagaimana
setiap komponen di dalam sistem (bisa
berupa aplikasi, kernel atau komponen lain)
bisa saling bekerja sama dan bisa dikonfi gur
dengan cara yang baik.
Kita menyebut semua konfi gurasi terse-
but sebagai meta konfi gurasi. Dalam artian
lain, konfi gurasi yang akan mempengaruhi
bahkan konfi gurasi aplikasi itu sendiri. Jadi,
meta konfi gurasi yang kita buat bisa menye-
babkan konfi gurasi suatu aplikasi berubah.
Prinsip seperti ini adalah prinsip regis-
try di Windows. Banyak aplikasi yang
Memahami /etc/sysconfigDi Linux, hampir semua konfigurasi system wide program di simpan di /etc. Di dalam /etc, terdapat pula sebuah direktori sysconfig yang menyimpan berbagai konfigurasi program dan sistem. Memahami /etc/sysconfig akan membantu kita memahami sistem Linux lebih dalam lagi.
/etc/sysconfig
INFOLINUX 02/2005 71
TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
/etc/sysconfig
mendaftarkan diri ke registry. Namun, ada
yang tidak juga. Mereka hanya menyimpan
konfi gurasi di fi le .INI misalnya. Dan, yang
mendaftarkan diri ke registry pun tidak se-
mata-mata mengandalkan registry. Mereka
juga memiliki konfi gurasi fi le .INI misalnya.
Yang didaftarkan di registry, harusnya, yang
hanya memiliki ketergantungan atau penga-
ruh terhadap subsistem lain.
Di Linux, kurang lebih sistem registry
ini diwujudkan dalam kumpulan fi le di
direktori /etc/sysconfi g/. Untuk lebih sing-
kat, kita menyebutnya sebagai sysconfi g. Di
sinilah sebenarnya ekivalensi registry Win-
dows di Linux. File-fi le di sysconfi g umum-
nya berisikan meta konfi gurasi. Dan, tidak
hanya subsistem berupakan aplikasi yang
diurus di sini, namun juga kernel, proses
boot dan lain sebagainya. Dan, hebatnya,
terkadang sysconfi g juga mengandung be-
berapa script.
Memahami sysconfi g tidak mudah. Apa-
lagi, dengan hadirnya berbagai distro yang
beberapa diantaranya memiliki pengaturan
nama variabel, fi le, atau hal lain yang saling
berbeda-beda. Namun, kita bisa menarik
suatu kesimpulan bahkan untuk distro yang
menuruti standar Linux, harusnya menyim-
pan semua meta konfi gurasi untuk aplikasi
dan sistem di sysconfi g, sementara konfi -
gurasi internal aplikasi disimpan di /etc/ atau
di home directory user masing-masing.
Tulisan ini akan membahas bagaimana
memahami sysconfi g, bagaimana meng-
utak-atik sysconfi g dan pengubahan bebe-
rapa bagian yang akan mempengaruhi
sistem secara keseluruhan. Pembahasan
dilakukan pada distro SUSE 9.1 walaupun
sebagian besar diantaranya bisa diterapkan
pada distro lain. Cara pembahasan akan
melibatan pengubahan pada fi le langsung
ataupun menggunakan YaST.
tur sysconfigAkseslah /etc/sysconfi g. Di dalam direktori
ini, Anda akan mendapatkan banyak fi le
dan beberapa direktori. Cobalah membuka
salah satu fi le, misalnya bootloader. File ini
mengandung beberapa variabel yang akan
mempengaruhi bootloader secara umum.
Kita bisa melihat bahwa ini adalah meta
konfi gurasi untuk bootloader, apapun boot-
loader yang Anda gunakan.
Di fi le ini, terdapat dua variabel yaitu
LOADER_TYPE dan LOADER_LOCA-
TION. Variabel pertama menentukan tipe
bootloader yang akan digunakan. Nilai
yang mungkin atas tertulis sebelum varia-
bel tersebut, yaitu grub, lilo dan none. Se-
mentara, variabel kedua menentukan lokasi
instalasi bootloader, dengan nilai-nilai yang
mungkin adalah fl oppy, mbr, root, boot,
custom dan none. Variabel-variabel ini me-
miliki nilai default.
SUSE adalah distribusi yang benar-benar
well packaged and well designed. Maksud
dari nilai yang mungkin untuk suatu
variabel bukan semata-mata berfungsi in-
formatif bagi user. Namun, tulisan Type:
list(grub,lilo,none) ini akan digunakan
oleh YaST. List () menandakan bahwa pa-
da YaST, user akan diberikan kesempatan
memilih nilai-nilai tersebut melalui sebuah
drop down. Sementara, Default: grub akan
menentukan pilihan default.
Setelah melihat fi le bootloader, cobalah
untuk membuka fi le boot. Di sini, beberapa
pengaturan untuk proses boot dapat Anda
amati. Sebagai contoh, fasilitas interactive
debugging akan diperkenankan apabila An-
da mengubah PROMPT_FOR_CONFIRM
menjadi yes. Apabila mengedit langsung fi le
ini, perhatikan tipe dan nilai defaultnya. Be-
berapa variabel juga memiliki deskripsi yang
begitu jelas.
Sekarang, bukalahfi le kernel. di sini, An-
da dapat mengatur berbagai hal yang san-
gat berguna, seperti INITRD_MODULES
yang dapat Anda ubah untuk modifi kasi
modul-modul yang akan dimasukkan pada
image initial RAM disk. Anda juga dapat
menentukan modul-modul ekstra mana
saja yang akan diload pada saat boot dengan
me ngubah variabel MODULES_LOADED_
ON_BOOT. Pengubahan-pengubahan di si-
ni akan memiliki efek langsung pada kernel.
Harap diperhatikan, beberapa penga-
turan di sini melibatkan program eksternal.
Sebagai contoh, pengubahan INITRD_
MODULES akan berfungsi dengan adanya
program mk_initrd yang akan membuat
image baru, yang mengandung modul-
modul yang telah disebutkan sebelumnya.
Keluarlah dari fi le kernel, dan bukalah
fi le ssh. Di sini, Anda hanya akan menjum-
pai satu variabel. Namun, perhatikanlah
fl ag ServiceRestart yang berisikan nilai sshd.
Artinya, pengubahan entri pada fi le ini akan
memicu restart service sshd.
Sekarang, keluarlah dari ssh, dan ma-
suklah ke direktori network. Di sini, kita
Isi direktori /etc/sysconfig. Mengedit sysconfig secara manual.
INFOLINUX 02/200572
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
akan melihat beberapa fi le yang diasosiasi-
kan dengan interface jaringan Anda. Buka-
lah salah satu fi le, misalnya, ifcfg-lo yang
akan mengatur loopback. Di dalam fi le ini,
mengandung banyak variabel yang akan
mengontrol loopback itu sendiri. Di dalam
direktori network ini, Anda akan menemu-
kan banyak pengaturan yang berhubungan
dengan penanganan interface jaringan.
Beberapa pengaturan aplikasi bisa men-
jadi sangat berguna dan memiliki pengaruh
langsung pada sistem. Cobalah buka fi le
cron. Ini adalah meta konfi gurasi untuk
program cron, dan tidak ada hubungan
sama sekali dengan entri crontab. Di sini,
berbagai pengaturan akan dilakukan un-
tuk mengatur bagaimana cron digunakan
pada sistem. Sebagai contoh, Anda dapat
me ngatur berapa hari sekali /tmp akan
dibersihkan. Atau, berapa hari sekali direk-
tori-direktori tertentu perlu dibersihkan.
Ubahlah isi variabel MAX_DAYS_IN_TMP
dan TMP_DIRS_TO_CLEAR.
Untuk pemahaman lebih lanjut, cobalah
untuk melihat berbagai fi le lain. Isi dari sys-
confi g sangat dipengaruhi paket-paket yang
Anda install. Dengan demikian, bisa saja
pada suatu sistem Anda menemukan fi le
A, namun di sistem lain, Anda tidak akan
mene mukannya.
SuSEconfigSatu pertanyaan penting. Program apakah
yang akan mengaktifkan semua pengubahan
di sysconfi g? Jawabannya adalah SuSEcon-
fi g. Program ini bertindak sebagai backend
untuk YaST dan akan mengubah sistem ber-
dasarkan pengaturan di sysconfi g. Program
ini tidak bekerja sendiri.
Apabila pengubahan memerlukan ba-
nyak kerja keras, maka script-script tamba-
han akan dipergunakan untuk mengupdate
sistem. Semua script tersebut akan disimpan
pada /sbin/conf.d/SuSEconfi g.*.
Sysconfi g umumnya akan dijalankan
otomatis apabila Anda mengunakan YaST.
Namun, Anda juga dapat menjalankan pro-
gram ini apabila pengubahan dilakukan
secara manual dengan mengedit fi le-fi le di
sysconfi g. Program SuSEconfi g harus di-
jalankan oleh root.
Apabila Anda melakukan instalasi pro-
gram misalnya, Anda sebenarnya bisa me-
lihat SuSEconfi g dijalankan pada step akhir.
SuSEconfi g dijalankan untuk memastikan
sistem up to date terhadap pengubahan di
sysconfi g.
Konfigurasi menggunakan YaSTSUSE juga memiliki regedit sendiri. Dan,
cukup canggih. Jalankan YaST sebagai root,
dan akseslah System | /etc/sysconfi g Editor.
Sebuah dialog akan ditampilkan.
Di panel kiri, Anda akan melihat kate-
gorisasi pengaturan yang disajikan dalam
bentuk tree. Terdapat beberapa kategori
seperti Applications, Desktop, hardware,
Network, System dan lain-lain. Anda bisa
memilih setiap item di tree sampai menca-
pai variabel yang ingin di atur.
Setelah Anda memilih variabel tersebut,
di sebelah kanan akan muncul tempat un-
tuk mengisikan nilai variabel tersebut. Akan
ditampilkan pula nama fi le yang diedit,
Mengunakan YaST untuk mengedit sysconfig. Menjalankan SuSEconfig.
lengkap dengan nilai variabel yang mung-
kin, nilai default, service yang akan direstart,
deskripsi dan lain sebagainya.
YaST membaca semua variabel, deskripsi,
nilai default dan kemungkinan nilai variabel
langsung dari fi le di sysconfi g. Begitu Anda
melakukan perubahan, YaST akan langsung
menyimpan ke fi le-fi le di sysconfi g.
Setelah semua pengaturan selesai, kliklah
tombol Finish untuk mengaplikasikan pe-
rubahan.
Dengan menggunakan YaST, modifi -
kasi sysconfi g akan menjadi kegiatan yang
menyenangkan. Tidak harus mengedit satu
per satu fi le, dan repot membaca komentar
ataupun nilai default.
Sysconfi g adalah seperti halnya regis-
try di Windows. Apabila salah melakukan
pengaturan, sistemlah yang menjadi taru-
hannya. Oleh karena itu, pastikan Anda
mengetahui benar apa yang Anda lakukan
sebelum Anda klik pada tombol Finish di
YaST ataupun menjalankan SuSEconfi g.
Bagi Anda yang mempergunakan distro
lain, beberapa opsi sysconfi g mungkin tidak
tersedia, atau sangat mungkin ada beberapa
opsi yang dimiliki oleh distro lain namun
tidak dimiliki oleh SUSE. Setiap distro um-
umnya mencoba mengimplementasikan
sistem sesuai gaya khas distro.
Perlahan namun pasti, semua pengaturan
di Linux akan diusahakan semudah mung-
kin dan hubungan antar komponen sistem
akan dibuat sebaik mungkin. Distro-distro
besar seperti SUSE dan Red Hat telah meng-
usahakan ini sejak bertahun-tahun lalu.
Noprianto ([email protected])
/etc/sysconfig
IKLAN
INFOLINUX 02/200574
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
Di Linux, Mplayer termasuk satu
dari dua kubu besar multimedia.
Tentu saja yang satu lagi adalah
kubu Xine. Keduanya memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Kita tidak
akan membahas kekurangan dan kelebihan
masing-masing dari mereka, melainkan
akan memfokuskan pada bagaimana me-
lihat mplayer lebih dalam agar dapat lebih
nyaman untuk digunakan.
Sekilas, apabila dijalankan pada modus
GUI, terlihat seolah-olah bahwa apa yang
dapat diatur dari Mplayer adalah apa yang
tersimpan dalam window Preferences. Pada
kenyataannya, Mplayer sangatlah confi gur-
able, bahkan terlalu confi gurable. Sayang-
nya, untuk melakukan konfi gurasi lebih
lanjut, kita akan melakukannya melalui mo-
dus command line.
Kita akan melihat tips mulai dari cara
start sampai pemahaman mengenai fi le-
fi le apa saja yang digunakan oleh Mplayer.
Pembahasan akan dilakukan secara men-
dalam persetiap poin. Untuk itu, Anda akan
membutuhkan Mplayer telah terinstalasi di
sistem. Pemaketan Mplayer menyebabkan
beberapa distro tidak dapat memaketkan
Mplayer ke dalam distronya karena masalah
legal. Apabila distro Anda tidak memaketkan
mplayer, cobalah cari terlebih dahulu paket
untuk distro Anda di internet. Apabila tidak
ada juga yang memaketkan, downloadlah
Mplayer di http://www.mplayerhq.hu.
1Pertama-tama, kita akan membahas ten-
tang cara start mplayer. Secara default,
Mplayer dapat dijalankan dengan memberi-
kan perintah berikut ini pada sistem:
$ mplayer
Namun, apabila paket Mplayer Anda ju-
ga menyediakan binary untuk bekerja pada
modus GUI, Anda juga dapat menjalankan
mplayer dengan perintah:
$ gmplayer
Bentuk paling sederhana dalam men-
jalankan mplayer adalah dengan melewat-
kan sebuah URL menuju fi le multimedia
yang ingin dimainkan, sebagai contoh:
$ mplayer a.mpg
Opsi dapat diberikan sebelum atau sesu-
dah nama program. Sebagai contoh, berikut
ini kita menjalankan Mplayer untuk memu-
tar a.mpg dalam modus full screen:
$ mplayer a.mpg -fs
Di samping menyebutkan nama fi le bi-
asa, Mplayer dapat pula menerima URL
seperti berikut ini:
$ mplayer vcd://1$ mplayer dvd://1$ mplayer http://server/share/file
Umumnya, pemanggilan akan meng-
ikutsertakan beberapa opsi berguna seperti
contoh sebelumnya yang memanggil opsi
-fs agar pemutaran video dapat langsung di-
lakukan dalam modus full screen.
Pembahasan opsi berguna akan kita ba-
has tersendiri menjelang akhir tulisan. Kita
akan membahas hal penting dalam pem-
berian opsi di poin nomor 1 ini. Opsi yang
terdiri dari satu kata atau lebih tidak akan
diawali dengan dua garis sambung ( - - ),
melainkan hanya satu garis sambung ( - ).
Hal ini sedikit berbeda dengan sistem opsi
panjang GNU. Sementara, apabila lebih dari
satu kata, maka diantara kata akan dipisah-
Tips menggunakan MplayerMplayer adalah program yang kompleks luar biasa. Kita akan melihat beberapa tips peng-gunaan mplayer agar lebih nyaman untuk digunakan, sekaligus melihat betapa luar biasa-nya mplayer.
Mplayer pada modus GUI. Mplayer para modus command line.
Mplayer
INFOLINUX 02/2005 75
TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
kan satu garis sambung.
Apabila Anda menggunakan Konqueror,
Anda dapat mendaftarkan fi le-fi le multime-
dia (.MPG, .AVI, dll) agar dibuka dengan
mplayer. Daftarkan fi le-fi le tersebut di Con-
trol Center | KDE Components | File Asso-
ciations. Kliklah tombol Add untuk menam-
bahkan tipe baru apabila belum tersedia dan
masukkan mplayer atau gmplayer sebagai
aplikasi yang digunakan untuk membuka fi le
tipe tersebut. KDE akan segera mengupdate
konfi gurasi sistem apabila Anda selesai me-
nambahkan. Dengan demikian, klik dua kali
pada suatu fi le multimedia akan membuka
fi le multimedia tersebut dengan mplayer.
Untuk keluar dari Mplayer, Anda dapat
klik pada tombol silang pada GUI Mplayer
ataupun dengan menekan tombol q.
2Melakukan seek dengan mplayer. De-
ngan menggunakan mplayer, melaku-
kan seeking selama sesi pemutaran video
sangatlah mudah dilakukan. Untuk melaku-
kan seek 10 detik ke belakang atau kedepan,
tekanlah tombol panah kanan atau tombol
panah kiri. Tombol panah kanan untuk ke
depan, dan sebaliknya.
Untuk seek 1 menit ke depan atau ke
belakang, gunakan tombol panah atas dan
bawah. Panah atas untuk seek ke depan, dan
sebaliknya.
Sementara, untuk seek 10 menit ke de-
pan atau ke belakang, gunakan tombol page
up dan page down. Tombol page up untuk
seek ke depan dan sebaliknya.
Tentu saja, apabila menjalankan Mplayer
pada modus GUI, Anda dapat pula memper-
gunakan seek bar mplayer untuk melakukan
seeking dengan bantuan mouse.
Satu tip agar seeking dapat dilakukan
lebih cepat lagi (termasuk ketika dilakukan
cukup intensif), perbesarkan cache memo-
ri Anda. Untuk mengatur ukuran cache
memori untuk mplayer, jalankan mplayer
pada modus GUI, klik kanan dan pilihlah
menu Preferences. Pindahlah ke tab Misc.
Aktifkan pilihan Cache on/off dan masuk-
kan nilai yang masuk akal untuk cache size.
Ukuran 20480 adalah ukuran yang cukup
masuk akal.
Jangan mengatur nilai yang terlalu besar
karena hal tersebut bisa-bisa memperlambat
waktu loading pertama kali karena Mplayer
harus melakukan caching terlebih dahulu.
Satu hal yang menarik tentang seek-
ing adalah bagaimana langsung seek pada
posisi tertentu di video pada saat pertama
menjalankan mplayer. Apabila Anda telah
mengetahui adegan favorit Anda ada di
time frame ke berapa, maka, Anda dapat
memper gunakan opsi -ss untuk langsung
menuju ke timeframe yang Anda inginkan.
Contoh:
$ mplayer a.mpg -ss 10:10
Perintah tersebut akan menjalankan
mplayer untuk memutar a.mpg dan lang-
sung seek pada 10 menit 10 detik pertama.
3Pengaturan volume. Mplayer memung-
kinkan kita untuk mengatur volume pa-
da saat memainkan video. Cukup gunakan
kontrol pada GUI Mplayer atau gunakan
shortcut berikut ini. Tombol 9 atau / dapat
digunakan untuk menurunkan volume su-
ara, sementara tombol 0 atau * dapat digu-
nakan untuk menaikkan volume suara.
Sebenarnya, kita masih dapat melakukan
beberapa pengaturan audio pada Preferenc-
es Mplayer. Bukalah Gmplayer dan bukalah
dialig Preferences. Pada tab Audio, Anda
akan menjumpai pengaturan untuk nor-
malisasi suara dan pengaturan untuk extra
stereo.
4Pengaturan video out. Salah satu keuni-
kan dari Mplayer adalah tersedianya
banyak driver sebagai video out. Sebagai
contoh, Anda bisa menikmati video Anda
tampil menggunakan driver Xv, opengl,
sdl, frame buffer device, ascii art lib, berbagai
format gambar, vidix dan lain sebagainya.
Beberapa driver menawarkan kelebihan
dibandingkan driver lainnya. Beberapa driv-
er lebih unik dibandingkan driver lainnya.
Secara default, mplayer akan mencoba
driver yang terbaik untuk Anda. Berikut ini
adalah cara untuk melihat driver video out
apa saja yang tersedia di sistem Anda:
$ mplayer -vo help
Sementara, untuk menggunakan salah
satu video ‘vo’ out, berikut ini adalah con-
toh perintahnya:
$ mplayer -vo xv a.mpg
Sudahkah Anda mencoba vo berupa
ascii art lib (aa) ? Kalau belum, cobalah. De-
ngan memberikan perintah mplayer -vo aa
<URL_movie>, maka kita dapat menikmati
video kita dalam modus tek. Cukup me narik
juga. Namun, sebaiknya Anda memperhati-
kan dari jarak yang lebih jauh agar terlihat
lebih nyata. Hadirnya aalib di Linux mem-
buktikan betapa kreatifnya para developer
di Linux.
Anda terkesan dengan adegan tertentu
dan ingin mengirimkan ke rekan Anda
dalam bentuk ecard? Akan lebih mudah
kalau adegan tersebut dipotong dan dijadi-
kan gambar yang dilengkapi animasi seperti
halnya format GIF. Menggunakan mplayer,
hal tersebut mungkin sekali. Pastikan Anda
mengetahui time frame dimulainya adegan
tersebut. Sebagai contoh, kita akan mem-
pergunakan menit ke 10 detik ke 10. Berikan
perintah berikut ini:
$ mplayer -vo gif89a -ss 10:10 a.mpg
Tidak akan ada keluaran gambar yang
ditampilkan karena video output telah di-
arahkan pada fi le gif. Perkirakan waktu se-
lesai adegan dan keluarlah dari mplayer. Se-
buah fi le dengan nama out.gif telah tersim-
pan di direktori tempat Anda menjalankan
mplayer. File tersebut bisa Anda kirimkan
ke rekan Anda. Mudah sekali bukan?
5Audio output. Sama seperti halnya video
output, kita juga bebas menentukan
audio output untuk Mplayer. Cara peng-
gunaannya juga sama, hanya, gantilah vo
menjadi ao. Untuk melihat audio output
apa saja yang didukung mplayer, berikanlah
perintah berikut ini:
$ mplayer -ao help
Diantaranya, Anda akan bisa menikmati
audio output OSS, alsa, arts, esd, sdl, pcm
dan lain sebagainya. Tentunya, penentuan
ao harus sesuai konfi gurasi sistem Anda.
Penggunaan OSS sebagai ao dapat diper-
timbangkan cukup aman, walaupun tidak
menawarkan banyak fi tur.
Berikut ini adalah contoh penggunaan
audio output yang berbeda:
mplayer -ao alsa1x a.mpg
Salah satu tip sehubungan dengan
pemanfaatan audio output adalah meng-
ekstrak suara dari suatu video. Pernah-
Mplayer
INFOLINUX 02/200576
TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
kan Anda begitu menginginkan suara dari
video tertentu namun tidak menginginkan
videonya? Seperti menginginkan lagu dari
video klip tertentu? Caranya, mudah sekali
dengan mplayer. Gunakan saja audio out
berupa pcm dan mainkan saja video Anda
sampai selesai. Sebuah fi le dengan nama
audiodump.wav akan terbentuk di direk-
tori Anda menjalankan mplayer. Berikut ini
adalah contoh perintahnya:
$ mplayer -ao pcm a.mpg
File audiodump.wav tersebut kemudian
bisa Anda konversi ke format OGG misal-
nya menggunakan program oggenc, sebagai
contoh:
$ oggenc audiodump.wav
Tip terakhir yang masih berhubungan
dengan suara. Anda sebenarnya dapat men-
jalankan video tanpa suara dengan mem-
berikan opsi -nosound, sebagai contoh:
$ mplayer -nosound a.mpg
6Shortcut-shortcut berguna. Di samping
shortcut-shortcut untuk bekerja de ngan
fungsi seeking dan kontrol volume, kita
mengenal beberapa shortcut berguna beri-
kut ini:
� < dan > untuk backward/forward di
playlist
� p atau SPASI untuk melakukan pause
� q atau ESC untuk keluar dari mplayer
� + dan – untuk melakukan penyesuaian
delay audio sebesar 0.1 detik. Hal ini
akan sangat berguna dalam menangani
audio dan video yang tidak sinkron.
� m untuk melakukan mute suara
� f untuk toggle full screen
� T untuk toggle stay on top
� o untuk toggle penampilan on screen
display (OSD) antara none/seek/seek +
timer
Apabila Anda berada di modus GUI, be-
berapa shortcut berikut mungkin berguna:
� ENTER untuk mulai memainkan video
� s untuk stop
� l untuk membuka fi le
� c untuk skin browser
� p untuk toggle playlist
7Pengubahan parameter video. Meng-
gunakan mplayer, Anda dapat menubah
parameter video dengan sangat mudah. Cu-
kup gunakan keyboard Anda. Berikut ini
adalah beberapa shortcutnya:
� 1 dan 2 untuk penyesuaian kontras
� 3 dan 4 untuk penyesuaian brightness
� 5 dan 6 untuk penyesuaian hue
� 7 dan 8 untuk penyesuaian saturation
8Ketika berada pada modus GUI, Anda
dapat melakukan enqueue suatu fi le
daripada memainkannya langsung. Hal ini
berguna untuk membuat playlist sementa-
ra. Anda cukup memberikan opsi -enqueue
diikuti dengan URL yang akan dimainkan.
9Anda dapat juga mengamati identifi kasi
suatu video dengan memberikan opsi -
identify. Pada saat dimainkan, Anda dapat
mengamati berbagai informasi seputar
video yang Anda mainkan. Sangat lengkap!
Berikut ini adalah contoh perintahnya:
mplayer -identify a.mpg
10Melakukan looping. Kita dapat
meminta mplayer untuk memain-
kan video tertentu dalam beberapa kali pe-
ngulangan. Apabila nilai jumlah perulang-
an dimasukkan 0, maka perulangan akan
dilakukan tanpa henti. Perulangan dapat
dilakukan dengan memberikan opsi -loop.
Sebagai contoh:
$ mplayer -loop 2 a.mpg
11Menggunakan playlist. Playlist dapat
dibuat sendiri dalam format URL
per baris ataupun dalam format WINAMP.
Setelah playlist dibuat, kita kemudian dapat
memainkannya dengan memberikan opsi
-playlist dan menyebutkan nama fi lenya se-
bagai berikut:
$ mplayer -playlist a.pl
12Secara default, mplayer mencetak
begitu banyak informasi pada saat
memainkan suatu video. Apabila Anda ti-
dak menyukai pesan-pesan tersebut, Anda
dapat menjalankan mplayer dengan opsi
-quiet untuk membuat mplayer menampil-
kan lebih sedikit informasi. Sebagai contoh:
$ mplayer -quiet a.mpg
Beberapa informasi tidak akan ditampil-
kan dengan opsi -quiet tersebut. Apabila
Anda masih ingin meminta mplayer me-
nampilkan lebih sedikit informasi, guna-
kanlah opsi -really-quite. Sebagai contoh:
$ mplayer -really-quiet a.mpg
Berlawanan dari opsi ini, Anda dapat
meminta mplayer untuk mencetak infor-
masi yang lebih banyak dengan memberi-
Pengaturan preferences. Mplayer dengan vo ASCII Art.
Mplayer
INFOLINUX 02/2005 77
TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
www.infolinux.web.id
kan opsi -verbose. Tersedia empat verbo sity
level yang disediakan (default adalah 0).
Anda dapat memberikan nilai 0 sampai 3.
Berikut adalah contoh penggunaan:
$ mplayer -verbosity 2 a.mpg
13Saat ini, media player tidak hanya
perlu menonjolkan fungsi. Tampilan
yang indah pun sudah menjadi persyaratan.
Mplayer juga melengkapi dirinya dengan
kemampuan menerima skin pada modus
GUI agar dapat tampil lebih indah. Anda
dapat mendownload banyak skin mplayer
di websitenya.
Untuk memulai gmplayer dengan skin
tertentu, berikanlah opsi -skin.
$ gmplayer -skin default
Secara default, skin akan dicari pada
direktori ~/.mplayer/Skin dan /usr/share/
MPlayer/Skin.
14Mplayer dapat pula digunakan untuk
mensimulasikan slide show. Namun,
slide show ala video. Katakanlah Anda me-
miliki video demo berbagai produk. Anda
dapat memainkan seolah-oleh pergerakan
gambar menjadi kaku dan dilakukan dalam
interval tertentu. Caranya, Anda meminta
mplayer untuk berpindah frame setiap be-
berapa detik sekali. Dan, untuk melakukan-
nya, mudah sekali. Hanya dengan memberi-
kan opsi -sstep. Sebagai contoh:
$ mplayer -sstep 5 a.mpg
15MPlayer dapat diatur untuk menge-
luarkan suara dalam jumlah channel
audio seperti yang Anda miliki. Caranya,
cukup berikan saja opsi -channels diikuti
nilai channel yang Anda miliki. Nilai yang
tersedia adalah:
� 2 untuk stereo
� 4 untuk surround
� 6 untuk dukungan penuh terhadap 5.1
Contoh perintah:
$ mplayer -channels 4 a.mpg
16Ada kalanya, kita ingin mengambil
hanya beberapa frame pertama dari
suatu movie. Hal tersebut memungkinkan
dengan Mplayer. Frame-frame tersebut ke-
mudian kita gabungkan bersama-sama ke
dalam sebuah fi le GIF animasi.
Untuk mengambil beberapa frame per-
tama tersebut, kita akan memberikan opsi
-frames diikuti oleh jumlah frame yang di-
inginkan. Sebagai contoh:
$ mplayer -frames 50 a.mpg
Apabila diinginkan, seperti yang telah
disebutkan, frame-frame tersebut dapat
di rangkai bersama ke dalam sebuah fi le
GIF animasi. Apa yang perlu kita lakukan
hanyalah mengubah video output menjadi
gof89a. Berikut ini adalah contohnya:
$ mplayer -frames 50 -vo gif89a a.mpg
17Secara normal, memberikan opsi
-fs akan membawa kita ke modus
fullscreen. Apabila apa yang Anda dapat-
kan adalah layar hitam yang mengelilingi
video Anda yang tampil kecil, maka fasili-
tas fullscreen tidak Anda dapatkan. Sebagai
solusinya, Anda dapat mengganti ke video
output lain.
Solusi lain adalah mencoba memberikan
opsi -fstype fullscreen. Namun, hal ini juga
perlu diperhatikan karena bisa saja tidak
bekerja untuk sistem tertentu. Pengguna
OpenBox 1.x harus menggunakan opsi -
fstype -fullscreen agar dapat switching ke
modus fullscreen tanpa masalah.
18Bisakah Anda membayangkan gang-
guan screensaver yang tiba-tiba mun-
cul ketika Anda sedang menikmati video
dan duduk cukup jauh dari komputer? Pas-
ti akan terasa sangat menyebalkan. Untuk
itu, sebagai tindakan berjaga-jaga, matikan
terlebih dahulu screensaver sebelum men-
jalankan video. Mplayer akan melakukan
hal tersebut secara bertanggungjawab untuk
Anda.
� Cara pertama adalah membuka dialog
Preferences, aktif di tab Misc dan meng-
aktifkan pilihan Stop Xscreensaver.
� Cara kedua adalah dengan memberikan
opsi -stop-xscreensaver pada saat men-
jalankan mplayer.
Kedua cara tersebut akan mematikan
xscreensaver pada saat menjalankan mplay-
er dan akan menjalankannya kembali sesaat
sebelum Mplayer keluar. Dengan demikian,
Anda tidak akan kehilangan fungsi screen-
saver setelah menonton.
19Salah satu fi tur Mplayer yang paling
menarik adalah kehadiran video fi l-
ter. Dengan beberapa video fi lter yang dise-
diakan, Anda dapat dengan mudah melaku-
kan pengubahan terhadap video yang di-
tampilkan. Berikut ini, kita akan melihat
contoh bagaimana memutar video dalam
efek mirror dan fl ip. Kita juga akan melihat
bagaimana melakukan cropping bagian ter-
tentu pada video.
Caranya adalah dengan memberikan op-
si -vf diikuti dengan video fi lternya. Untuk
memutar video dalam efek fl ipped, berikan-
lah perintah berikut ini:
$ mplayer -vf flip a.mpg
Untuk memutar video dalam efek mi-
rrored, berikanlah perintah berikut ini:
$ mplayer -vf mirror a.mpg
Untuk melakukan cropping, berikan
perintah berikut ini:
$ mplayer -vf crop=100:100 a.mpg
20Apa saja fi le-fi le yang digunakan
oleh Mplayer? Pertama-tama, untuk
system wide data, Mplayer akan mempergu-
nakan direktori /usr/share/MPlayer. Setelah
itu, mplayer juga akanmempergunakan di-
rektori per user ~/.mplayer.
Untuk konfi gurasi system wide, Mplayer
akan mempergunakan /etc/mplayer/mplay-
er.conf. Untuk pengaturan user, Mplayer
akan mempergunakan ~/.mplayer/con-
fi g. Untuk konfi gurasi GUI, Mplayer akan
mempergunakan ~/.mplayer/gui.conf.
Untuk font, Mplayer akan mencari ke
~/.mplayer/font. Direktori ini harus berisi-
kan fi le font.desc dan fi le-fi le dengan eks-
tensi .RAW.
Mplayer menyimpan sejumlah besar
parameter yang bisa kita utak atik untuk
menyesuaikan cara kerjanya sesuai dengan
keinginan kita. Dan, semuanya terdoku-
mentasi dengan sangat baik dalam sebuah
halaman manual sepanjang hampir 4000
halaman.
Apa yang kita bahas kali ini hanyalah
beberapa tip mendasar. Anda selalu bisa
membaca manual Mplayer untuk penggu-
naan lebih lanjut (halaman manual MPlayer
tergolong sangat lengkap). Selamat men-
coba!
Noprianto ([email protected])
Mplayer