50_Tutorial_02.pdf

28
INFOLINUX 02/2005 50 TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial www.infolinux.web.id Oracle 9i T utorial ini disusun berdasarkan proyek instalasi Oracle 9i pada dis- tro Linux Red Hat 9. Instalasi Red Hat 9 tidak dibahas lengkap di sini. Anda dapat mempelajarinya dari buku dan CD- CD Red Hat 9. Pembahasan bagian pertama ini untuk mempersiapkan Red Hat 9 agar dapat diinstalasi Oracle 9i dengan baik. 1. Konfigurasi distro Red Hat 9 Spesifikasi Hardware Ketika mengerjakan proyek ini, penulis menggunakan spesifikasi komputer: PIII-800 RAM 256 MB disk space 7 GB (Red Hat plus Oracle) swap space 512 MB Paket-paket instalasi Paket yang digunakan dalam instalasi linux Red Hat 9 ini adalah paket standar (worksta- tion). Sebagai tambahan, paket-paket beri- kut ini harus diinstalasi. compat-gcc-7.3-2.96.118.i386.rpm compat-libgcj-7.3-2.96.118.i386. rpm compat-libgcj-devel-7.3-2. 96.118.i386.rpm nss_db-compat-2.2-20.i386.rpm Paket-paket tersebut ada pada CD per- tama dan kedua dari Red Hat 9. Kernel tuning Ada beberapa file yang perlu di-tuning pada level kernel. Ketikkan perintah berikut ini dengan login sebagai root. echo 250 32000 100 128 > /proc/ sys/kernel/sem echo 65536 > /proc/sys/fs/file- max ulimit -n 65536 echo 1024 65000 > /proc/sys/net/ ipv4/ip_local_port_range ulimit -u 16384 File-file di atas akan kembali ke nilainya semula jika komputer anda restart. Sebaik- nya dibuat di sebuah file saja yang bisa diek- sekusi pada saat boot, atau diletakkan pada file /etc/rc.local pada baris paling bawah file tersebut. Tujuannya, ketika komputer di- restart maka kernel otomatis telah di-tuning agar siap menjalankan Oracle. Mengonfigurasi sistem Masih sebagai root, edit /etc/sysctl.conf dan tambahkan baris berikut dengan menggu- nakan editor favorit anda. kernel.shmmax = 2147483648 kernel.shmmni = 128 kernel.shmall = 2097152 kernel.sem = 250 32000 100 128 fs.file-max = 65536 net.ipv4.ip_local_port_range = 1024 65000 Edit juga file /etc/security/limits.conf oracle soft nofile 65536 oracle hard nofile 65536 oracle soft nproc 16384 oracle hard nproc 16384 Menyiapkan environment untuk Oracle 9i Sebagai root, jalankan perintah-perin- tah berikut ini untuk membuat account group dan user, serta direktori yang dibu- tuhkan dalam instalasi Oracle. # groupadd oinstall # groupadd dba # groupadd oper # groupadd apache # useradd -g oinstall -G dba oracle # passwd oracle # useradd -g oinstall -G apache apache # passwd apache # mkdir -p /u01/app/oracle/ product/9.2.0.1.0 # chown -R oracle.oinstall /u01 Masuk ke mode grafis login sebagai user oracle. Buka konsol dan ganti ke super- user. $ su - Instalasi Oracle 9i pada Red Hat 9 Database Oracle banyak digunakan oleh perusahaan besar dunia, termasuk di Indonesia. Oracle juga telah tersedia untuk Linux sejak akhir 90-an. Bagaimana cara menginstala- sinya di Linux? Ikuti langkah demi langkah tutorial ini. Bagian 1 dari 2 artikel Gambar 1. Layar Welcome Oracle Universal Installer. Gambar 2. Meletakkan file instalasi.

Transcript of 50_Tutorial_02.pdf

Page 1: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200550

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

Oracle 9i

Tutorial ini disusun berdasarkan

proyek instalasi Oracle 9i pada dis-

tro Linux Red Hat 9. Instalasi Red

Hat 9 tidak dibahas lengkap di sini. Anda

dapat mempelajarinya dari buku dan CD-

CD Red Hat 9. Pembahasan bagian pertama

ini untuk mempersiapkan Red Hat 9 agar

dapat diinstalasi Oracle 9i dengan baik.

1. Konfigurasi distro Red Hat 9

Spesifikasi HardwareKetika mengerjakan proyek ini, penulis

meng gunakan spesifi kasi komputer:

� PIII-800

� RAM 256 MB

� disk space 7 GB (Red Hat plus Oracle)

� swap space 512 MB

Paket-paket instalasiPaket yang digunakan dalam instalasi linux

Red Hat 9 ini adalah paket standar (worksta-

tion). Sebagai tambahan, paket-paket beri-

kut ini harus diinstalasi.

compat-gcc-7.3-2.96.118.i386.rpmcompat-libgcj-7.3-2.96.118.i386.rpmcompat-libgcj-devel-7.3-2.96.118.i386.rpmnss_db-compat-2.2-20.i386.rpm

Paket-paket tersebut ada pada CD per-

tama dan kedua dari Red Hat 9.

Kernel tuningAda beberapa fi le yang perlu di-tuning pada

level kernel. Ketikkan perintah berikut ini

dengan login sebagai root.

echo 250 32000 100 128 > /proc/sys/kernel/semecho 65536 > /proc/sys/fs/file-maxulimit -n 65536echo 1024 65000 > /proc/sys/net/ipv4/ip_local_port_rangeulimit -u 16384

File-fi le di atas akan kembali ke nilainya

semula jika komputer anda restart. Sebaik-

nya dibuat di sebuah fi le saja yang bisa diek-

sekusi pada saat boot, atau diletakkan pada

fi le /etc/rc.local pada baris paling bawah fi le

tersebut. Tujuannya, ketika komputer di-

restart maka kernel otomatis telah di-tuning

agar siap menjalankan Oracle.

Mengonfigurasi sistemMasih sebagai root, edit /etc/sysctl.conf dan

tambahkan baris berikut dengan menggu-

nakan editor favorit anda.

kernel.shmmax = 2147483648kernel.shmmni = 128kernel.shmall = 2097152kernel.sem = 250 32000 100 128fs.file-max = 65536net.ipv4.ip_local_port_range = 1024 65000

Edit juga fi le /etc/security/limits.conf

oracle soft nofile 65536oracle hard nofile 65536oracle soft nproc 16384oracle hard nproc 16384

Menyiapkan environment untuk Oracle 9i� Sebagai root, jalankan perintah-perin-

tah berikut ini untuk membuat account

group dan user, serta direktori yang dibu-

tuhkan dalam instalasi Oracle.

# groupadd oinstall# groupadd dba# groupadd oper# groupadd apache

# useradd -g oinstall -G dba oracle# passwd oracle

# useradd -g oinstall -G apache apache# passwd apache

# mkdir -p /u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0# chown -R oracle.oinstall /u01

� Masuk ke mode grafi s login sebagai user

oracle. Buka konsol dan ganti ke super-

user.

$ su -

Instalasi Oracle 9i pada Red Hat 9

Database Oracle banyak digunakan oleh perusahaan besar dunia, termasuk di Indonesia. Oracle juga telah tersedia untuk Linux sejak akhir 90-an. Bagaimana cara menginstala-sinya di Linux? Ikuti langkah demi langkah tutorial ini.

Bagian 1 dari 2 artikel

Gambar 1. Layar Welcome Oracle Universal Installer. Gambar 2. Meletakkan file instalasi.

Page 2: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/2005 51

TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

password:

# xhost +<machine-name>contoh: xhost +localhost

� Logout dari root dengan Ctrl-D atau ke-

tik exit.

� Tambahkan pada .bash_profi le (milik

user oracle).

$ vi /home/oracle/.bash_profile

(Perhatikan PATH pada baris-baris di

bawah ini.)

# Oracle 9iORACLE_BASE=/u01/app/oracle; export ORACLE_BASEORACLE_HOME=$ORACLE_BASE/product/9.2.0.1.0; export ORACLE_HOMEORACLE_TERM=xterm; export ORACLE_TERMPATH=$ORACLE_HOME/bin:$PATH:/usr/local/java131/bin:/usr/local/jre/bin; export PATHORACLE_OWNER=oracle; export ORACLE_OWNERORACLE_SID=TSH1; export ORACLE_SID

LD_LIBRARY_PATH=$ORACLE_HOME/

lib; export LD_LIBRARY_PATHCLASSPATH=$ORACLE_HOME/JRE:$ORACLE_HOME/jlib:$ORACLE_HOME/rdbms/jlib; export CLASSPATH

LD_ASSUME_KERNEL=2.4.1; export LD_ASSUME_KERNELTHREADS_FLAG=native; export THREADS_FLAGTMP=/tmp; export TMPTMPDIR=$TMP; export TMPDIR

Simpan dan pastikan environment user

oracle dengan mengetikkan baris beri-

kut:

# set | more

Selanjutnya ketikkan:

# DISPLAY=<machine-name>:0.0; export DISPLAY

2. Mendapatkan paket/CD Oracle 9i dan JRE

Download software Oracle 9iCatatan: Anda harus punya akses Internet

yang cepat untuk mendownload Oracle 9i.

Anda dapat mendownloadnya dari web-

site resmi Oracle (www.Oracle.com) dan

carilah link DOWNLOAD, kemudian ikuti

jalurnya sesuai yang kita inginkan, yakni

Oracle versi 9.2.0.1.0 untuk linux Red Hat.

Anda harus mendaftar sebagai member ter-

lebih dulu untuk bisa men-download-nya.

Ada tiga fi le yang masing-masing akan men-

jadi satu keping cd:

� lnx_920_disk1.cpio.gz

� lnx_920_disk2.cpio.gz

� lnx_920_disk3.cpio.gz

Diperlukan sekitar 1,5GB disk space un-

tuk menyimpan ketiga fi le tersebut. Jika an-

da sudah men-download dan menyimpan-

nya dalam 1 direktori lakukan hal berikut:

# gunzip lnx_920_disk1.cpio.gz# cpio -idmv < lnx_920_disk1.cpio

Perintah ini akan membuat 3 direktori

Disk1, Disk2 dan Disk3.

Membuat file ISO dan membakar ke cdCara membuat ISO CD dari fi le yang telah

anda download dan menuliskannya pada

cd dapat anda baca secara lengkap pada

CD-Writing-HOWTO. Pada tahap ini saya

hanya menuliskan perintah utamanya saja.

� Langkah pertama adalah membuat cd

images (ISO) dari ketiga fi le tersebut.

# mkisofs -r -o ora9id1.iso Disk1/

� Lakukan hal yang sama untuk Disk2

dan Disk3. Perintah di atas akan meng-

hasilkan 3 iso image yang selanjutnya

akan digunakan dalam proses instalasi.

Anda mungkin menemukan banyak per-

ingatan, biarkan saja! Image yang terben-

tuk tetap akan menghasilkan informasi

directory tree yang benar.

� Langkah selanjutnya adalah mem-burn

iso image tersebut ke dalam cd.

# cdrecord -scanbus (Catat kode device, misal 0,1,0)# cdrecord -v dev=0,1,0 speed=4 ora9id1.iso

Jika anda kesulitan untuk melakukan ta-

hap ini, silahkan hubungi nidza99@spymac.

com untuk mendapatkan CD yang siap

pakai.

Download dan Instalasi JRE Download paket Java jre 1.1.8v3 dari http://

Gambar 3. Memilih bahasa Indonesia.

Gambar 4. Memilih tipe instalasi standard edition. Gambar 5. Memilih database configuration - general purpose. Gambar 6. Database Identification.

Oracle 9i

Page 3: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200552

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

www.blackdown.org. Pindahkan atau copy-

kan fi le tersebut ke /usr/local, lalu ekstrak

dan buat soft link menjadi jre.

# cd /usr/local# tar -zxvf jre118_v3.tar.gz# ln -s jre118_v3 jre

3. Instalasi Oracle 9iLogin sebagai user “oracle” dan masukkan

cd pertama ke dalam cdrom anda. Cari fi le

berikut dan jalankan:

#./runInstaller

1. Pada tahap ini installer akan membaca

Oracle user environment, dan memun-

culkan layar pertama Oracle Universal

Installer versi 2.2.

2. Selanjutnya akan muncul Welcome

Screen dari tahap instalasi (gambar 1).

Klik Next.

3. UNIX Group Name Screen menanyakan

Oracle Installation Group yang secara

default adalah oinstall. Ikuti saja, karena

buku ini menggunakan pilihan default

tersebut. Akan muncul sebuah dialog

yang memberitahu anda untuk menggu-

nakan root terminal, dan ikuti petunjuk

pada dialog tersebut, yakni eksekusi fi le

/tmp/orainstRoot.sh

Jika sukses akan muncul pada terminal

tersebut seperti berikut:

Creating Oracle Inventory pointer file (/etc/oraInst.loc)Changing groupname of /u01/app/oracle/oraInventory to oinstall.

Selanjutnya klik Continue pada dialog

yang muncul tadi.

4. Layar selanjutnya, anda akan dihadap-

kan pada entry File Location. Biasanya

installer sudah memberikan isian default

(gambar 2), yakni:

source path: /mnt/cdrom/stage/products.jardestination name: OUIHomedestination path: /u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0

Klik Next.

5. Available Products akan memberikan

pilihan sebagai berikut:

� Oracle 9i Database 9.2.0.1.0

� Oracle 9i Client 9.2.0.1.0

� Oracle 9i Management and Integra-

tion 9.2.0.1.0

� Oracle 9i Cluster Manager 9.2.0.1.0

Untuk saat ini pilih yang pertama, Data-

base. Jika Anda ingin menambah bahasa

yang akan digunakan, klik Product La-

nguages, pilih yang diinginkan, misalnya

Indonesia (gambar 3). Klik Next.

6. Pada layar Installation Types, pilih Stan-

dard Edition (gambar 4). Klik Next.

7. Selanjutnya anda pilih General Purpose

pada pilihan Database Confi guration.

(gambar 5). Klik Next.

8. Kemudian Anda dihadapkan pada layar

Database Identifi cation. Masukkan Glo-

bal Database Name dan SID-nya. Misal-

nya ORTD.hostname dan TSH1 untuk

SID defaultnya (gambar 6). Hostname

adalah nama komputer anda. Klik Next.

9. Entry selanjutnya secara default /u01/

app/oracle/oradata pada Directory of

Database Files. Klik Next.

10. Kemudian pilih Use the default character

set (gambar 7). Klik Next.

11. Selesai. Anda akan diperlihatkan Sum-

mary dari pilihan-pilihan yang dipilih

tadi, sebelum melanjutkan ke proses ins-

talasi. Klik Next.

12. Instalasi dimulai. Proses ini cukup lama,

tergantung spesifi kasi komputer Anda.

Perhatikan CD yang harus Anda ganti

(gambar 8).

Pada proses instalasi ini akan terjadi 2

buah error:

* Problems with ins_oemagent.mk. * “Error in invoking target install of makefile $Oracle_HOME/ctx/lib/ins_ctx.mk”.

Biarkan saja pada pesan error pertama,

anda akan memperbaiki pada tahap

pasca instalasi. Pilih Ignore pada error

pertama.

Pada pesan error kedua, bukalah kon-

sol, login sebagai user “oracle” atau jika

anda pada mode grafi s, logout dan login

kembali dengan user “oracle”. Ketikkan

perintah berikut:

$ cd $ORACLE_HOME/install$ tail make.log

Anda akan melihat baris yang seperti di

bawah ini:

gcc -o ctxhx -L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib/ -L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/lib/-L/u01/app/oracle/product/

Gambar 10. Akhir instalasi.

Gambar 7. Use the default character set. Gambar 8. Menunggu proses instalasi.

Gambar 9. Mengeksekusi root.sh.

Oracle 9i

Page 4: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/2005 53

TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

9.2.0.1.0/lib/stubs/ /u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib/ctxhx.o-L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib/ -lm -lsc_ca -lsc_fa -lsc_ex -lsc_da -lsc_ut-lsc_ch -lsc_fi -lctxhx -lc -Wl,-rpath,/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib -lnls9-lcore9 -lnls9 -lcore9 -lnls9 -lxml9 -lcore9 -lunls9 -lnls9

Jalankan gcc seperti di bawah ini

“DALAM 1 LINE” pada direktori $OR-

ACLE_HOME/bin. Caranya, pindah ke

direktori $ORACLE_HOME/bin, lalu

ketikkan sebuah baris perintah gcc yang

panjang berikut ini (dalam 1 baris, bu-

kan baris per baris):

$ cd $ORACLE_HOME/bin

$ gcc -o ctxhx -L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib/ -L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/lib/ -L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/lib/stubs/ /u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib/ctxhx.o -L/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib/ -lm -lsc_ca -lsc_fa -lsc_ex -lsc_da -lsc_ut -lsc_ch -lsc_fi -lctxhx -lc -Wl,-rpath,/u01/app/oracle/product/9.2.0.1.0/ctx/lib -lnls9 -lcore9 -lnls9 -lcore9 -lnls9 -lxml9 -lcore9 -lunls9 -lnls9 -ldl

Setelah anda jalankan perintah di atas,

dan selesai tanpa ada pesan error, tekan

tombol “Ignore” pada error dialog dan

lanjutkan proses instalasi.

Sebuah dialog akan muncul memberi-

tahu bahwa ada script yang harus anda

jalankan sebelum proses instalasi di-

lanjutkan, yakni fi le root.sh yang terle-

tak pada direktori $ORACLE_HOME.

Eksekusilah fi le tersebut dengan user

root (gambar 9). Jika benar, akan mun-

cul perintah sebagai berikut:

Adding entry to /etc/oratab file...Entries will be added to the /etc/oratab file as needed byDatabase Configuration Assistant when a database is createdFinished running generic part of root.sh script.Now product-specific root actions will be performed.

13. Confi guration Tools akan menjalankan

beberapa proses dan melaporkan hasil-

nya. Jika failure, tidak mengapa. Coba

lakukan hal berikut. Pada $ORACLE_

HOME ada direktori JRE.

# rm -rf JRE# ln -s /usr/local/jre/ JRE

Kemudian klik tombol Retry. Kalaupun

tidak berhasil juga, tidak apa-apa. Anda

bisa melakukannya nanti. Karena ini

merupakan proses opsional.

Jika berhasil, anda akan diminta untuk

memasukkan password user SYS dan

SYSTEM. Catat baik-baik password ini

Gambar 11. Oracle Enterprise Manager. Gambar 12. Connect as SYSDBA.

untuk troubleshooting pada saat yang di-

perlukan.

14. Akhir instalasi akan memperlihatkan

beberapa informasi. Diantaranya anda

dapat mengakses database anda menggu-

nakan web browser. Misalnya http://host-

name:7777. Kini anda bisa keluar dari

proses instalasi dengan menekan tombol

Exit. Lihat gambar 10.

Setelah anda keluar, akan muncul Oracle

Enterprise Manager (OEM). Lihat gam-

bar 11. Pada frame sebelah kiri anda bisa

mengklik tanda [+] pada Network, kemu-

dian akan muncul tanda [+] Databases.

Ketika anda klik kembali pada Databases,

anda akan lihat nama database yang telah

anda buat. Terakhir, jika anda klik nama

database tersebut, maka akan muncul win-

dow baru untuk login. Gunakan user “sys”

dan passwordnya yang telah anda catat pada

langkah ke-12 di atas. Pilih Connect as SYS-

DBA (kalaupun anda pilih NORMAL, OEM

tetap akan memberitahu bahwa anda ha-

rus connect menggunakan SYSDBA). Co-

balah untuk mendapatkan tampilan seperti

gambar 12. Anda juga bisa mencoba Quick

Tour. Tombolnya tersedia pada sudut ka-

nan bawah pada OEM.

Artikel berikutnya akan membahas

langkah-langkah pasca instalasi, termasuk

menguji hasil instalasi dengan perintah-

perintah SQL*Plus. Bagian terakhir juga

akan menjelaskan cara menjalankan Oracle

9i, termasuk mengonfi gurasi Red Hat 9 agar

siap menjalankan Oracle 9i ketika mesin re-

start, misalnya diset berjalan pada run level

3 dan dimatikan pada run level 0.

Andri Darmawan ([email protected])

Oracle 9i

Page 5: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200554

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

Zero confi guration (zeroconf) net-

working adalah istilah baru untuk

memanfaatkan aplikasi-aplikasi jari-

ngan yang sudah umum, seperti NAT, DNS,

dan DHCP. Beberapa kelebihan dari sistem

zero confi guration networking adalah se-

bagai berikut:

� Dapat mengalokasikan alamat secara

otomatis.

� Bisa berfungsi sebagai Printer Server se-

cara otomatis.

� Dapat merelokasikan nama dan alamat

IP dari klien-klien yang terkoneksi secara

otomatis.

� Dapat mengalokasikan beraneka alamat

IP secara simultan, tanpa mengganggu

kinerja sistem.

� Mendukung penggunaan wireless device

terbaru, seperti wireless device 802-11 G

dan bluetooth.

Penggunaan zero confi guration, khusus-

nya dikombinasikan dengan penggunaan

wireless device, sudah sangat meluas. Bebe-

rapa manfaat dari pemanfaatan zero confi gu-

ration networking dalam kehidupan sehari-

hari di antaranya adalah sebagai berikut:

� Penyelenggaraan hotspot di beberapa

wilayah, yang memungkinkan akses in-

ternet melalui perangkat mobile computer

(laptop), PDA, dan handphone.

� Penggunaan di dunia industri memung-

kinkan proses produksi dilakukan se-

cara wireless (nir kabel) sehingga proses

produksi bisa berjalan dengan lebih

efi sien.

Setting zero confi guration networking

banyak digunakan pada pelayanan public,

seperti: bandara, mall, pusat hiburan, dan

lain-lain.

Secara garis besar, zero confi guration net-

working bisa digambarkan sebagai berikut,

serangkaian’ konfi gurasi yang memungkin-

kan klien bisa mengakses Server dengan cara

yang sederhana dan mudah. Untuk jelasnya,

Anda bisa melihat pada contoh gambar 1.

Agar lebih jelas, dalam melakukan penu-

lisan ini, penulis melakukan beberapa kali

percobaan. Dengan beberapa spesifi kasi dari

peralatan dan beberapa konfi gurasi yang

penulis gunakan. Adapun spesifi kasi terse-

but adalah sebagai berikut:

� Server Untuk Server, penulis menggunakan PC

dengan spesifi kasi sebagai berikut: � Processor AMD Duron 1,5 GH � RAM 256 MB � HDD 40 GB

Penulis menggunakan Tawie Secure Linux

2.0 untuk Server, karena pertimbangan

kemudahan dan keamanan serta kecepa-

tan yang lebih baik dari distro lainnya.

� Klien Penulis menggunakan Laptop Asus dual

o/s, dengan spesifi kasi sebagai berikut: � Processor Intel Pentium 4 - 2,2 GH � RAM 256 MB � HDD 40 GB

Dengan sistem operasi yang terpasang

adalah Windows XP, SuSE Linux 8.2 dan

Slackware Linux.

� Access Point Access point yang digunakan adalah

Zero Configuration Networking

Zero configuration networking saat ini sedang menjadi trend di Indonesia, khususnya berkaitan dengan merebaknya hotspot di kota-kota besar. Server zero configuration diban-gun agar klien dapat terhubung ke jaringan tanpa harus dikonfigurasi.

Bagian 1 dari 2 artikel

Gambar 1. Contoh penggunaan zeroconf networking.

Zero Configuration Networking

Page 6: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/2005 55

TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

Senao external indoor dan Orinoco PC-

MCIA untuk klien, seperti terlihat pada

gambar 2.

Sebelum memulai pekerjaan setting pro-

tokol zero confi guration networking, ada

beberapa hal yang dibutuhkan, antara lain

sebagai berikut:

� NAT: NAT berfungsi sebagai jembatan

bagi klien dalam mengakses jaringan

yang berbeda baik kelas maupun alamat

IP-nya.

� DNS: DNS berfungsi menterjemahkan

nama domain kedalam nomor IP.

� DHCPD: DHCPD berguna bagi klien

dalam mengakses jaringan secara mudah

dan sederhana.

Sekarang, mari kita mulai berkarya de-

ngan zero confi guration networking.

Setting NATFungsi dari NAT (Network Address Trans-

lation) adalah sebagai jembatan bagi kom-

puter klien agar bisa mengakses IP pada

jaringan yang berbeda, misalnya internet.

Untuk mengaktifkan NAT, caranya adalah

demikian:

1. Lakukan login sebagai root:

Anda masuk ke konsol [Alt]+[F1] s/d

[Alt]+[F6] (salah satu)

root: rootPassword: password (ganti dengan password Anda)

2. Mengaktifkan IP Forward

Aktifkan IP Forward, dengan mengetik-

kan sintaks perintah sebagai berikut:

[[email protected]:~] # echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

3. Menjalankan Iptables

Jalankan Iptables dengan mengetikan

sintaks perintah berikut:

[[email protected]:~] # iptables -I POSTROUTING -t nat -s 0/0 -d 0/0 -j MASQUERADE

Rangkaian perintah tersebut di atas akan

membuat PC klien bisa mengakses keluar

jaringan lokal atau ke Internet.

Setting DNSDNS merupakan singkatan dari Domain

Name System atau sistem penamaan do-

main, berguna untuk menterjemahkan na-

ma host menjadi nomor IP. Misalnya, Anda

ingin menyambungkan ke salah satu alamat

di Internet, contohnya 216.236.100.35, de-

ngan bantuan DNS Anda bisa mengganti-

nya dengan ai.co.id

Komputer menggunakan alamat IP

dalam proses hubungan antar komputer di

Internet. Alamat IP merupakan dasar proses

routing dalam komunikasi antar komputer

di Internet. Tentunya akan sangat menya-

kitkan kepala, jika kita harus mengenali

sebuah komputer dengan nomor IP-nya

(seperti nomor telepon saja). Dengan ada-

nya fasilitas DNS, pengguna Internet cukup

mengingat nama host tanpa perlu mengeta-

hui alamat IP dari host tersebut. Salah satu

layanan fundamental pada jaringan Internet

(TCP/IP) adalah name service.

Cara yang paling mudah dan sederhana

dalam malakukan setting DNS adalah de-

ngan melakukan editing pada fi le /etc/re-

solv.conf dan fi le /etc/hosts. Adapun lang-

kah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Pada konsol, lakukan login sebagai root

login: rootPassword: password (ganti dengan password Anda)

Anda juga bisa menjadi root, pada saat

Anda login sebagai user biasa atau pada

waktu menggunakan X Window, dengan

mengetikkan sintaks perintah pada kon-

sol sebagai berikut:

[[email protected]:~] $ su -l rootPassword: (isi dengan password root Anda)

2. Kemudian lakukan editing fi le /etc/hosts,

dengan mengetikkan perintah berikut

ini:

[[email protected]:~] # vi /etc/hosts

Gambar 2. Perangkat wireless senao.

Zero Configuration Networking

Page 7: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200556

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

3. Tambahkan kalimat sebagai berikut:

127.0.0.1 localhost.localdomain localhost192.168.2.100 rumah.ai.co.id rumah

4. Simpan hasil pekerjaan Anda dengan

mengetikkan perintah sebagai berikut:

[Esc]:wq

5. Kemudian, lakukan editing pada fi le

/etc/resolv.conf, dengan mengetikkan

perintah berikut ini:

[[email protected]:~] # vi /etc/resolv.conf

6. Isikan kalimat sebagai berikut:

search . nameserver 192.168.2.100 domain rumah.ai.co.id

7. Simpan hasil pekerjaan Anda dengan

mengetikkan perintah sebagai berikut:

[Esc]:wq

8. Untuk memastikan fi le-fi le tersebut di

atas teraktivasi, Anda bisa menjalankan

ulang network, dengan mengaktifkan

sintaks perintah berikut ini:

[[email protected]:~] # vi /etc/init.d/network [Enter]

Pada saat PC klien mengakses ala-

mat http://rumah.ai.co.id, server otoma-

tis akan mengalokasikannya ke alamat

192.168.2.100.

Penjelasan yang lebih rinci tentang DNS,

akan disampaikan pada artikel berikutnya.

Selanjutnya, kita akan menginjak pada pem-

bahasan setting DHCPD.

Setting DHCP DHCP merupakan singkatan dari Dynamic

Host Confi guration Potocol, suatu perogram

aplikasi server (daemon) yang memungkin-

kan pengaturan jaringan secara terpusat dari

server, sehingga PC klien tidak perlu melaku-

kan konfi gurasi alamat IP, karena semuanya

sudah ditangani oleh PC server.

Keuntungan penggunaan DHCP dari

sisi System Administrator, adalah kita tidak

perlu melakukan pencatatan alamat IP pada

masing-masing PC klien. Mungkin untuk

kebutuhan sampai dengan 10 atau 20 PC

klien masih bisa kita tangani, namun jika

klien yang kita tangani sampai dengan 50

atau 100, bisa Anda bayangkan betapa ru-

mit dan melelahkan pekerjaan yang harus

kita tangani.

Sekarang, marilah kita bersama-sama

membahas tentang instalasi dan konfi gu-

rasi server DHCP (dhcpd, d artinya dae-

mon, istilah lain dari server). Kita akan

menggunakan klien Linux dan Microsoft

Windows.

Download program server DHCPJika dsitro Linux Anda belum menyer-

takan paket server DHCP (dhcp-server atau

dhcpcd), Anda bisa melakukan download

pada alamat berikut ini: ftp://ftp.phystech.

com/pub/

Kompilasi dan instalasi server DHCPPada saat Anda melakukan download pro-

gram DHCPd, Anda bisa mengambil pro-

gramnya dalam bentuk ekstensi .rpm mau-

pun source code yang menggunakan ekstensi

.tar.gz. Sekarang kita akan membahas kom-

pilasi dari kedua macam jenis fi le tersebut:

Instalasi menggunakan RPMUntuk melakukan instalasi dengan meng-

gunakan fi le berekstensi .rpm, caranya jauh

lebih mudah daripada kompilasi dengan

menggunakan kode asal atau source code.

1. Pada konsol, lakukan login sebagai root

login: root

Password: password (ganti dengan pasword Anda)

Anda juga bisa menjadi root, pada saat

Anda login sebagai user biasa atau pada

waktu menggunakan X Window, dengan

mengetikkan sintaks perintah pada kon-

sol sebagai berikut:

[[email protected]:~] $ su -l rootPassword: (isi dengan password root Anda)

2. Pindah ke direktori, dimana Anda me-

letakkan fi le. Dalam contoh ini, kami

meletakkan fi le pada direktori /tmp. Ke-

tikkan perintah sebagai berikut:

[[email protected]:~] # cd /tmp

3. Lakukan kompilasi dengan mengetikkan

perintah sebagai berikut:

[[email protected]:~] # rpm -ivh dhcpcd-1.3.22pl1-7.i386.rpmdhcpd ################################################

4. Selanjutnya, Anda bisa langsung masuk

pada pembahasan konfi gurasi DHCP

Server

Kompilasi menggunakan tar.gzKompilasi dengan menggunakan source

code ini, sedikit lebih rumit namun Anda

tidak usah takut, karena langkah-lang-

kah berikut ini akan mempermudah Anda

dalam melakukan kompilasi. Sekarang mari

kita coba bersama-sama.

� Pada konsol, lakukan login sebagai root

login: rootPassword: password (ganti dengan pasword Anda)

Anda juga bisa menjadi root, pada saat

Anda login sebagai user biasa atau pada

waktu menggunakan X Window, dengan

mengetikkan sintaks perintah pada kon-

sol sebagai berikut:

[[email protected]:~] $ su -l rootPassword: (isi dengan password root Anda)

� Pindah ke direktori, dimana Anda me-

letakkan fi le. Dalam contoh ini, kami

meletakkan fi le pada direktori /usr/src,

untuk mempermudah dalam pengelo-

laan sistem fi le. Ketikkan perintah se-

bagai berikut:

[[email protected]:~] # cd /usr/src

� Lakukan ekstraksi fi le, dengan mengetik-

kan perintah sebagai berikut:

[[email protected]:src] # tar -zxvf dhcpcd-1.3.18pl1.tar.gz

� Pindah ke direktori dhcpcd-1.3.18pl1,

ketikkan perintah berikut ini:

[[email protected]:src] # cd dhcpcd-1.3.18pl1

� Lakukan kompilasi dengan mengetikkan

perintah sebagai berikut:

[[email protected]:src] # make[[email protected]:src] # make install

Zero Configuration Networking

Page 8: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/2005 57

TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

Konfigurasi server DHCP Untuk melakukan konfi gurasi DHCP,

Anda perlu melakukan editing pada fi le /

etc/dhcpd.conf. Beberapa parameter harus

diawali dengan kata “option”. Semua para-

meter termasuk option, yang dinyatakan se-

belum penggunaan tanda {} disebut de ngan

global parameter.

Adapun langkah-langkahnya adalah se-

bagai berikut:

1. Pada konsol, login sebagai root:

Login: rootPassword: password

2. Lakukan editing pada fi le /etc/dhcpd.

conf

[[email protected]:~] # vi /etc/dhcpd.conf

3. Di bawah ini, diperlihatkan router

menggunakan alamat IP 192.168.0.254

dan DNS 1 menggunakan alamat IP

192.168.0.254

# Skrip konfigurasi DHCPD# Copyright ##169; by R. Kresno Aji <[email protected]>

ddns-update-style ad-hoc;default-lease-time 600;max-lease-time 7200;option subnet-mask 255.255.255.0;option broadcast-address 192.168.2.255;option routers 192.168.2.100;option domain-name-servers 192.168.2.100, 10.0.0.2;option domain-name “rumah.ai.co.id”;DHCPDARGS=eth0;

Jika Anda ingin menambahkan alamat

WINS Server pada klien Windows, Anda

bisa menambahkan kalimat sebagai beri-

kut:

option netbios-name-servers 192.168.2.100;

4. Kemudian kita tambahkan network

sharing untuk berbagi jaringan antar PC

Desktop. Tambahkan juga ns1 dan ns2,

fungsi dari ns2 adalah untuk melakukan

backup jika ns1 mengalami crash atau

shutdown. Kita tambahkan juga dengan

group sharing, subnet, host dan range

alamat IP client yang kita ijinkan untuk

mengakses server.

shared-network nama-jaringan { option domain-name “rumah.ai.co.id”; option domain-name-servers 192.168.2.100, 10.0.0.2; option routers 192.168.2.100; # Contoh range jaringan subnet 10.0.0.0 netmask 255.255.255.0 { #parameters untuk subnet range 10.0.0.10 10.0.0.110; } }

Pada contoh skrip di atas, tampak bahwa

Server akan memberikan 100 alamat IP

kepada setiap PC klien, dimulai dari ala-

mat IP 10.0.0.10 sampai dengan nomor

IP 10.0.0.110

5. Membuat Group Sharing

Selanjutnya kita tambahkan group shar-

ing, yang berisi user yang boleh meng-

akses Server kita. Anda terlebih dahulu

harus mengetahui alamat (mac) atau no-

mor seri dari setiap kartu jaringan yang

akan Anda daftarkan ke DHCPD. Hal

ini memungkinkan Anda untuk menga-

wasi aktivitas setiap user yang mengakses

server Anda. Masukkan nomor seri kartu

jaringan tersebut ke dalam kalimat hard-

ware ethernet. Seperti tampak pada con-

toh berikut ini.

group {

host masaji { option host-name “masaji.ai.co.id”; hardware ethernet 00:A0:78:8E:9E:AA; fixed-address 10.0.0.17; }

Zero Configuration Networking

Page 9: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200558

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

host hartx { option host-name “hartx.ai.co.id”; hardware ethernet 00:A1:DD:74:C3:F2; fixed-address 10.0.0.11; }}

Jika Anda memutuskan untuk meniada-

kan pengawasan terhadap masing-ma-

sing nomor IP, Anda bisa mentiadakan

alamat MAC dari kartu jaringan dengan

menambahkan tanda pagar di depan ka-

limat dengan isi sama dengan di bawah

ini:

# hardware ethernet 00:A1:DD:74:C3:F2;

6. Jika Anda memutuskan untuk melaku-

kan sharing IP secara statis, dan bisa

mengetahui aktivitas user yang Anda

kehendaki untuk sebuah IP klien, Anda

bisa melakukan pencatatan nomor seri

atau MAC address kartu jaringan yang

terpasang pada PC klien yang terhubung

ke server sebelum Anda daftarkan ke

DHCPD. Selanjutnya Anda tambahkan

seperti contoh di bawah ini.

host masaji { option host-name “masaji.ai.co.id”;

Gambar 5. Mengatur services dengan ntsysv.

hardware ethernet 00:A0:78:8E:9E:AA; fixed-address 10.0.0.17;}

7. Baris berikut ini bermanfaat jika Anda

menginginkan penggunaan DHCP hanya

pada satu pintu, dalam arti hanya meng-

gunakan satu kartu jaringan.

DHCPDARGS=eth0

8. Simpan hasil pekerjaan Anda.

Simpan hasil pekerjaan Anda dengan

mengetikkan sintaks perintah berikut

ini:

: [Esc]wq

9. Jalankan DHCPD Server dengan menge-

tikkan perintah berikut ini:

[[email protected]:~] # /etc/init.d/dhcpd start

10. Jika ingin diaktifkan oleh sistem secara

otomatis pada saat PC dinyalakan, ada

dua cara untuk menjalankan DHCPD

secara otomatis. Antara lain adalah se-

bagai berikut:

Menggunakan chkconfi ga. Pada konsol, lakukan login sebagai root

login: rootPassword: password (ganti dengan pasword Anda)

b. Masuk ke direktori /etc/init.d dengan

mengetikkan perintah sebagai berikut:

[[email protected]:~] # cd /etc/init.d

c. Mengaktifkan service yang akan dijalan-

kan saat boot

Untuk mengaktifkan service dhcpd, ke-

tikkan sintaks perintah sebagai berikut:

[[email protected]:init.d] # chkconfig --level 345 dhcpd on

Selanjutnya DHCPD akan dijalankan

secara otomatis oleh sistem pada saat Anda

menghidupkan PC.

Menggunakan program ntsysv (RedHat/Fedora) atau drakxsrvicesJika Anda menggunakan distro RedHat,

Anda bisa menggunakan program ntsysv

untuk mengaktifkan dhcpd secara otomatis.

Adapun caranya adalah sebagai berikut:

a. Pada konsol, lakukan login sebagai root

login: rootPassword: password (ganti dengan pasword Anda)

b. Menjalankan ntsysv

Untuk menjalankan ntsysv, Anda ting-

gal mengetikkan sintaks perintah sebagai

berikut:

[[email protected]: init.d] # ntsysv

c. Mengaktifkan service dhcpd

Sekarang Anda bisa mengaktifkan service

dhcpd, dengan cara mengarahkan point-

er pada tulisan dhcpd, kemudian tekan

tombol spasi, sehingga tampak tanda

bintang pada bagian sebelah kiri service

dhcpd, seperti tampak pada gambar 5.

d. Kemudian tekan tombol [Ok] untuk ke-

luar dari jendela service.

e. Sekarang, DHCP Server akan langsung

berjalan secara otomatis, pada saat Anda

menyalakan PC.

Konfi gurasi server zero confi guration

networking selesai. Artikel sambungannya

akan membahas cara setting klien Linux

dan Windows untuk zeroconf networking

ini.

R. Kresno Aji ([email protected])

Zero Configuration Networking

Page 10: 50_Tutorial_02.pdf

IKLAN

Page 11: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200560

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

Salah satu fungsi proxy adalah untuk

menyimpan cache. Apabila sebuah

LAN menggunakan proxy untuk ber-

hubungan dengan Internet, maka yang di-

lakukan oleh browser ketika user mengakses

sebuah url web server adalah mengambil

request tersebut di proxy server. Sedangkan

jika data belum terdapat di proxy server

maka proxy mengambilkan langsung dari

web server. Kemudian request tersebut di-

simpan di cache proxy. Selanjutnya jika ada

client yang melakukan request ke url yang

sama, akan diambilkan dari cache tersebut.

Ini akan membuat akses ke Internet lebih

cepat.

Proses di atas secara sederhana menun-

jukkan bahwa pemakaian proxy tergantung

konfi gurasi browser. Kenapa dari browser?

Karena setting proxy itu dasarnya juga

ada pada browser, selain di server. Dengan

melakukan konfi gurasi di browser, maka

pengguna komputer klien dapat dengan

mudah mengubah ip address proxy. Jika di

sebuah warnet semua komputer di-deep-

freeze, maka dengan mudah orang bisa

mengganti alamat ip proxy, karena hal terse-

but dapat dilakukan tanpa restart komputer.

Lihat Gambar 1.

Lalu, dengan cara apa permasalahan

berikut ini dapat diatasi?

1. Admin jaringan menghendaki semua

komputer ketika terhubung ke inter-

net mau atau tidak mau harus melewati

proxy.

2. Sungguh tidak mengenakkan jika di

satu komputer terdapat lebih dari satu

macam browser dan kita harus setting ip

proxy satu persatu.

Salah satu cara untuk mengatasi hal terse-

but adalah transparent proxy atau proksi

transparan. Dengan transparent proxy kita

memaksa setiap request ke port http di-re-

direct ke port proxy.

Kebutuhan software1. Linux dengan Iptables dan Squid yang

sudah terinstalasi. Misalnya, port proxy

squid diset 8080 (port default: 3128).

2. Program bernama transproxy (ftp://ftp.

nlc.net.au/pub/unix/transproxy/). Sifat

program ini optional (tidak harus ada).

Jadi, terdapat dua metode dalam mem-

buat transparent proxy, yaitu tanpa meng-

gunakan program bantu (cukup dengan

Squid dan Iptables), dan menggunakan

program bantu seperti transproxy.

Tidak menggunakan transproxyJika anda tidak menggunakan program ban-

tu apapun, silakan edit fi le squid.conf (bi-

asanya terdapat di direktori /etc/squid/).

1. Secara default, squid menggunakan port

3128. Uncomment dan ganti baris http_

port 3128 menjadi http_port 8080. Lihat

Gambar 2.

2. Tambahkan baris berikut atau uncom-

ment dari fi le tersebut (jika sudah ada

baris-baris ini yang diawali tanda # atau

;).

httpd_accel_host virtualhttpd_accel_port 80httpd_accel_with_proxy onhttpd_accel_uses_host_header on

3. Kemudian ketikkan perintah ini di shell

atau prompt root, atau disimpan dalam

fi le yang dijalankan saat boot, seperti

/etc/rc.local atau yang lain:

# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Konfigurasi Transparent ProxyTransparent proxy merupakan salah satu cara untuk memudahkan pekerjaan administra-tor jaringan. Sebagai pengelola warnet misalnya, Anda tidak perlu mengatur satu per satu komputer klien agar pasti melewati server proxy.

Gambar 1. Setup proxy di browser Mozilla Firefox.

Proxy

Page 12: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/2005 61

TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

# /sbin/iptables –t nat –A PREROUTING –i eth0 –p tcp ––dport 80 –j REDIRECT ––to–port 8080

Arti baris perintah terakhir di atas, re-

quest yang masuk ke port 80 akan di-redirect

(diarahkan) ke port 8080. Contoh kasus

ini berlaku untuk gateway dan proxy dalam

satu mesin (satu komputer dengan satu ala-

mat IP).

Menggunakan transproxyInstalasi transproxySetelah Anda mendapatkan fi le transproxy

(misalnya transproxy_1.4.orig.tar.gz), sim-

pan pada suatu direktori lalu ekstrak, kom-

pilasi, dan instalasi.

# tar zxvf transproxy_1.4.orig.tar.gztransproxy-1.4/transproxy-1.4/tproxy.ctransproxy-1.4/READMEtransproxy-1.4/Makefiletransproxy-1.4/TODOtransproxy-1.4/CHANGELOGtransproxy-1.4/tproxy.8transproxy-1.4/COPYRIGHTtransproxy-1.4/acl.ctransproxy-1.4/acl.htransproxy-1.4/tproxywatchtransproxy-1.4/tproxyrun

# cd transproxy-1.4/

# make

# make install

Jika sudah terinstalasi, pastikan fi le inti

dari transproxy yaitu tproxy, tproxyrun dan

tproxywatch terletak di /usr/local/sbin.

Konfigurasi transproxyBuat fi le konfi gurasi yang berisi empat baris

perintah seperti di bawah ini. Anda dapat

menyimpannya menjadi fi le berekstensi

*.sh dan mengeksekusinya pada awal Linux

booting (misalnya dipanggil dari /etc/init.

d/network atau dari /etc/rc.local).

Sebagai contoh, simpan fi le dengan na-

ma tproxy.sh.

#!/bin/sh

/usr/local/sbin/tproxy –s 81 –r nobody 192.168.0.1 8080

echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

/sbin/iptables –t nat –A PREROUTING –i eth0 –p tcp ––dport 80 –j REDIRECT ––to–port 81

Baris kedua script di atas menyatakan bah-

wa transproxy bekerja pada port 81, dan akan

meneruskan request yang masuk langsung ke

proxy server dengan ip address 192.168.0.1

port 8080. Request yang masuk ke port 81

diperoleh dari baris perintah terakhir. Setiap

request web (port 80) yang masuk ke gateway

di-redirect (diarahkan) ke port 81.

Simpan fi le tproxy.sh ke direktori /usr/

local/sbin/. Tambahkan juga chmod 700.

Untuk dapat dieksekusi setiap sistem di-

booting, buka fi le /etc/rc.local dan tambah-

kan di bagian bawah:

/usr/local/sbin/tproxy.sh

Cek Konfigurasi TransproxyDua perintah berikut ini untuk mengetahui

bahwa port 81 yang digunakan transproxy

sudah aktif, dan permintaan ke port 80

(http) telah diarahkan ke port 81.

# netstat –an | grep 81tcp 0 0 0.0.0.0:81 0.0.0.0:*

Gambar 2. Mengedit port squid dari 3128 menjadi 8080.

LISTEN

# /sbin/iptables –L –t natChain PREROUTING (policy ACCEPT)target prot opt source destinationREDIRECT tcp –– anywhere anywhere tcp dpt:http redir ports 81

Nah, dengan begini Anda sebagai sys-

admin tidak perlu lagi susah-susah untuk

mengonfi gurasi ip address proxy pada ma-

sing-masing browser, karena setiap request

ke port 80 akan di-redirect ke port 81 atau

langsung ke port proxy 8080. Dengan cara

ini client tidak tahu bahwa sebenarnya –

mau atau tidak mau – setiap request ke web

selalu dilayani oleh proxy.

Untuk mengujinya, jalankan server

proxy untuk mengakses Internet, lalu coba

menjalankan web browser di komputer

klien tanpa disetup proxy-nya (no proxy

atau direct). Jika berhasil, matikan squid

di server untuk menguji apakah klien tidak

bisa mengakses web.

Sebaliknya, jika klien belum bisa meng-

akses web, pastikan komputer klien sudah

diset menggunakan gateway dengan alamat

IP yang dimiliki server transparent proxy

ini. Masih belum bisa? Cek ulang semua

konfi gurasi server dan restart squid.

M. Syafi i ([email protected])

Proxy

Page 13: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200562

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

Proyek Open Source telah berlang-

sung cukup lama, namun sampai

saat ini, masih belum cukup banyak

organisasi yang mau mengakui pergerakan

Open Source dalam menjalankan misinya,

sehingga banyak orang masih belum me-

ngenal apa itu Open Source dan Free Soft-

ware. Untungnya, hal ini tidak lagi terjadi,

karena PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

telah mendirikan sebuah organisasi yang

bertugas untuk mempromosikan Open

Source dan juga Free Software. Nama or-

ganisasi ini adalah IOSN (International

Open Source Network), yang berada di

bawah pengelolaan organisasi lain, yaitu

UNDP (United Nations Development Prog-

ramme). Aktivitas utama dari IOSN terkait

dengan teknologi dan aplikasi FOSS (Free/

Open Source Software) di kawasan Asia Pa-

sifi k. Tujuan utama dari dibentuknya IOSN

adalah membuat supaya negara-negara di

kawasan Asia Pasifi k dapat menghasilkan

perkembangan ekonomi dan sosial yang

cepat dengan menggunakan solusi FOSS

ICT yang efektif untuk menjembatani

fenomena digital yang sekarang ini sudah

melanda seluruh penjuru dunia. Bahkan

organisasi ini menetapkan tanggal 28 Agus-

tus menjadi hari kebebasan software (Gam-

bar 1).

Pendidikan menjadi salah satu fokus

utama dalam mencapai tujuan yang diimpi-

kan oleh PBB dalam promosi Open Source

dan Free Software, mengingat masih banyak

negara yang kurang memperhatikan ma-

salah pendidikan dan lebih terfokus pada

bidang-bidang yang lain. Pada kesempatan

itu, IOSN juga mengeluarkan dua software

pendukung pendidikan, yaitu ATutor dan

SchoolTool. Pada kesempatan ini, kita akan

melihat lebih lanjut mengenai ATutor.

ATutor merupakan sebuah CMS (Con-

tent Management System) Open Source

yang dapat dipergunakan untuk pembela-

jaran secara online, atau istilah umumnya

Online Learning atau E-Learning. Dengan

memanfaatkan ATutor, kita bisa memba-

ngun semacam kampus virtual yang seder-

hana, namun efektif karena bisa menjang-

kau banyak kalangan (bersifat global karena

melalui medium Internet), tidak tergan-

tung ruang kelas, dan juga mudah untuk

diupdate, sehingga materinya menjadi ti-

dak membosankan. ATutor juga telah me-

lengkapi dirinya dengan beberapa standar

yang baku, seperti spesifi kasi aksesibilitas

W3C WCAG 1.0 pada level AA+, sehingga

memungkinkan semua orang untuk dapat

menggunakan sistem ini dengan baik dan

spesifi kasi W3C XHTML 1.0.

Untuk bisa mendapatkan paket ATutor,

silakan berkunjung ke situs http://www.atu-

tor.ca/ (Gambar 2). Pada situs ini telah dise-

diakan banyak informasi mengenai proyek

ini, mulai dari dokumentasi, demo, proses

pengembangan, translasi, dan sebagainya.

Versi stabil dari ATutor saat penulisan ar-

tikel ini adalah 1.4.2. Ukuran dari paket sta-

bil sekitar 1MB. Pada halaman download,

ATutor, CMS untuk Online LearningDi dunia open source tersedia banyak pilihan aplikasi e-learning atau online learning. Kali ini Anda dapat mencoba salah satu paket yang berbasis LAMP (Linux, Apache, MySQL, dan PHP).

Gambar 1. Website IOSN PBB. Gambar 2. Website ATutor.

ATutor

Page 14: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/2005 63

TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

Anda juga bisa menjumpai fi le dokumen-

tasi, tambahan bahasa (language pack), dan

modul untuk Post-Nuke. Penulis meng-

gunakan sistem operasi Mandrake Linux

dengan Apache 2.0.48, PHP 4.3.4, MySQL

4.0.18, dan ATutor versi 1.4.1 untuk penu-

lisan artikel ini.

Proses instalasi dari aplikasi ini sangat-

lah sederhana, karena hampir sama dengan

aplikasi web-based lainnnya, yaitu Anda

cukup mengisi form-form yang telah dise-

diakan, dan script installer akan menyiap-

kan segala sesuatunya kepada Anda.

1. Download dan ekstraksiPertama-tama, download ATutor dari

http://www.atutor.ca/atutor/download.php

dan pilih mirror yang sesuai dengan se lera

Anda. Setelah proses download selesai, pin-

dahkan fi le ATutor ke direktori tertentu

(penulis menggunakan direktori /usr/local/

src untuk contoh ini) dan lakukan ekstraksi

paket.

# mv ATutor.tar.gz /usr/local/src# tar -xzvf ATutor.tar.gz

2. Simpan file ke direktori root apacheSetelah paket diekstrak, pindahkan direk-

tori ATutor di bawah direktori root pada

web server Anda (pada Mandrake, direktori

root default adalah /var/www/html). Anda

bisa memberinya nama yang lebih mudah

diingat, seperti tutorial. Setelah selesai,

ubahlah owner dan group dari direktori

tersebut menjadi user yang menjalankan

apache (biasanya nobody atau apache).

Hal ini untuk menghindari aplikasi ATutor

dijalankan oleh user root yang jelas bukan

merupakan tindakan yang baik ditinjau

dari segi keamanan.

# mv ATutor /var/www/html/tutorial# chown -R apache:apache /var/www/html/tutorial

3. Mengonfigurasi atutorLangkah selanjutnya adalah membuka

halaman ATutor tersebut dengan meng-

gunakan browser. Bukalah http://localhost/

tutorial atau ganti localhost dengan nama

(hostname) komputer Anda. Ketika Anda

membuka, akan terdapat pesan “ATutor

does not appear to be installed. Continue on

to the installation.” karena memang ATutor

belum terinstalasi. Klik pada bagian “Con-

tinue on to the installation.”

Pada halaman pertama (Gambar 3),

Anda akan menjumpai halaman informasi

sebelum instalasi, seperti kebutuhan server,

database, dan PHP dengan beberapa pa-

rameter yang diperlukan. Meskipun pada

informasi tersebut disebutkan ATutor tidak

merekomendasikan penggunaan Apache

2.x, namun pada komputer penulis, ATutor

dapat diinstall dengan baik tanpa ada ma-

salah. Untuk PHP, parameter yang harus

ada ketika Anda melakukan kompilasi dari

source adalah --with-zlib dan –with-mysql.

Sedangkan konfi gurasi PHP pada php.ini

yang harus diaktifkan adalah safe_mode

dalam kondisi disabled (non aktif). Pada

versi 1.4.1 ini, versi MySQL yang didukung

masih versi 3.x, sedangkan versi 4.x belum

didukung secara resmi, namun lagi-lagi

penulis juga menggunakan versi 4.x dan

aplikasi dapat berjalan dengan baik, sehing-

ga Anda tidak perlu khawatir. Pada bagian

bawah, akan ada pilihan untuk menginstall

atau mengupgrade. Karena ini merupakan

proses installasi pertama, maka kita pilih

pilihan pertama, yaitu Install. Halaman

berikutnya hanyalah halaman persetujuan

sebelum Anda menginstall ATutor. Anda

cukup memilih tombol “I Agree” untuk

dapat melanjutkan proses instalasi.

4. Setup DatabaseProses berikutnya adalah setting database

(Gambar 4). Di sini, Anda harus menen-

tukan nama host, nomor port database,

username beserta password dari user yang

mempunyai wewenang untuk mencip-

takan database dan mengelolanya. Di sini,

penulis telah membuat sebuah user baru

dengan nama dan password yang sama,

yaitu atutor. Selain itu, buatlah juga sebuah

database baru dalam MySQL (proses ini

harus dilakukan sebelum Anda menekan

tombol Next). Penulis menggunakan nama

database atutor. Anda juga bisa mengganti

prefi x yang akan ditambahkan pada awal

dari setiap nama tabel jika Anda tidak suka

dengan awalan AT_.

$ Mysql -u <user> -pEnter password: <password_user>create database atutor;quit

5. Membuat tabelSetelah Anda menekan tombol Next, maka

Gambar 3. Awal instalasi. Gambar 4. Setup database.

ATutor

Page 15: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200564

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

proses akan dilanjutkan dengan mencip-

takan tabel-tabel yang diperlukan (Gam-

bar 5). Pastikan bahwa semua tabel dapat

dibuat dengan baik dengan pesan “created

successfully”. Jika ada pesan error, maka

lebih baik Anda menghapus database dan

mengulangi proses dari awal, karena proses

akan menolak jika tabel sudah ada. Guna-

kan perintah drop untuk menghapus da-

tabase

drop database atutor;

6. Membuat account administatorLangkah berikutnya adalah membuat se-

buah account untuk administrator (Gam-

bar 6). Administrator adalah orang yang

mempunyai kekuasaan tertinggi dalam

mengatur aplikasi ATutor, sehingga pas-

tikan Anda memilih kombinasi username

dan password yang susah untuk diterka. Se-

lain membuat account administrator, Anda

juga menentukan konfi gurasi dasar dari

ATutor, seperti nama situs, lokasi logo dan

gambar, notifi kasi email, dan sebagainya.

Batasi ukuran fi le yang boleh diupload dan

ukuran kursus karena akan menghemat

bandwidth dan juga ruang harddisk. Pada

pilihan direktori cache, pastikan Anda me-

milih sebuah direktori yang mampu ditulis

oleh user apache (atau user lain yang Anda

tentukan pada saat mengubah user untuk

ATutor).

7. Membuat account regulerSetelah membuat account administrator,

maka langkah berikutnya adalah membuat

account reguler yang mampu membuat

kursus baru (Gambar 7). User ini seting-

kat di bawah administator. Account reguler

dibedakan menjadi dua, yaitu instructor

Gambar 5. Membuat tabel. Gambar 6. Account administrator.

dan students. Instructor mampu membuat

kursus baru, sedangkan students hanya

mengikuti kursus yang telah dibuat oleh in-

structor. Setelah selesai, klik Next dan ATu-

tor akan menampilkan ringkasan proses

instalasi. Klik Next sekali lagi dan proses

installasi ATutor telah selesai.

Untuk mengamankan aplikasi ATutor,

pastikan Anda mengubah permission dari

fi le include/confi g.inc.php menjadi read

only saja dengan perintah chmod.

# chmod 444 /var/www/html/tutorial/include/config.inc.php

8. Login ke ATutorSetelah itu, hapus direktori install untuk

mencegah proses instalasi oleh pihak lain.

Setelah selesai, lakukan login untuk meng-

konfi gurasikan ATutor untuk pertama kali

(Gambar 8). Anda juga bisa login sebagai

Gambar 7. Account reguler. Gambar 8. Halaman login.

ATutor

Page 16: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/2005 65

TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

banyak sekali kemampuan yang dapat di-

peroleh. Tidak salah jika PBB telah memilih

aplikasi ini sebagai salah satu aplikasi resmi

yang digunakan dalam situs IOSN karena

aplikasi ini memang sangatlah powerfull.

Anda tertarik? Silakan mencoba dan ra-

sakanlah kehebatannya.

Willy Sudiarto Raharjo ([email protected])

guest, namun hanya memiliki kemampuan

yang terbatas.

# rm -rf /var/www/html/tutorial/install

9. Editor txt dan htmlATutor telah menggunakan interface yang

mudah untuk digunakan dan juga teknologi

yang mutakhir dalam menghadirkan sebuah

editor yang user friendly yang mirip dengan

toolbar pada OpenOffi ce.org sehingga An-

da tidak perlu repot-repot mencari tag-tag

HTML yang sesuai untuk memformat hala-

man, misalnya untuk membuat teks tebal

dan miring, menyisipkan gambar, URL,

dan sebagainya. (Gambar 9). Editor yang

dipakai ada dua macam, yaitu text editor

dan juga html editor. Anda bisa memilih

sesuai dengan selera Anda.

Selain menawarkan fasilitas untuk pem-

belajaran online, ATutor juga telah dileng-

kapi dengan berbagai fasilitas lain, seperti

forum, chat room, private message, polling,

sitemap, glossary, export content, dan masih

banyak lagi. Dengan satu aplikasi ini, maka

Gambar 9. Halaman editor.

ATutor

Page 17: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200566

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

Hubungan antara teori dan kenyata-

an terkadang tidak selalu berjalan

dengan baik. Ada kalanya teori

berkata A, namun kenyataannya bergeser

menjadi B atau C. Dalam kondisi ekstrim,

bisa sangat jauh berbeda.

Hal ini juga berlaku pada dunia komputa-

si. Ada kalanya, ketika kita membeli suatu

perangkat keras, kita mendapatkan penje-

lasan bahwa suatu perangkat keras bisa ber-

tahan dalam kondisi ekstrim tertentu, sambil

tetap mempertahankan performa yang bisa

diterima. Namun, ada kalanya, janji-janji

tersebut terkadang hanya tinggal janji, tanpa

bisa diwujudkan secara bertanggung jawab.

Terkadang, untuk kasus tersebut, bukan

selalu produsennya yang nakal dan mem-

berikan janji yang tidak bisa diwujudkan.

Namun, ada kalanya, karena disebabkan

oleh faktor eksternal yang tidak diperki-

rakan sebelumnya.

Oleh karena itu, melakukan suatu pe-

ngujian dan membandingkan hasil pengu-

jian dengan nilai rata-rata yang bisa diteri-

ma adalah salah satu cara untuk memperta-

hankan seberapa suatu teori tidak bergeser

terlalu jauh dari kenyataan.

Kita ambil satu kasus yang lebih spesifi k.

Performa harddisk pada server. Sesuai dengan

namanya, server bertugas untuk melayani ke-

butuhan client-clientnya. Namun, performa

yang jelek pada harddisk atau media penyim-

panan permanen lainnya dapat mengganggu

server untuk tetap melayani client-clientnya

dalam kondisi yang tetap prima.

Solusinya adalah, disamping tindakan

preventif atau tindakan lain untuk menjaga

agar harddisk tetap sehat, kita perlu secara

berkala mengukur performa harddisk terse-

but. Apakah mengalami penurunan sejak

pertama kali digunakan (di mana nilai kali

pertama penggunaan juga telah sesuai de-

ngan janji produsen dan kenyataan di lapa-

ngan). Penurunan kinerja adalah hal yang

wajar, namun, harus dicermati seberapa

cepat penurunan tersebut terjadi. Hal ini ter-

masuk tindakan preventif yang perlu dilaku-

kan oleh system administrator jaringan yang

besar. Apabila tingkat dan besar penurunan

kinerja sudah tidak dapat ditolerir, kita perlu

mengambil tindakan tertentu, seperti meng-

ganti harddisk tersebut, misalnya.

Disk testing melibatkan prosedur yang

cukup rumit agar hasilnya bisa diandalkan.

Kita tidak perlu melakukannya sendiri se-

cara manual. Sebagai gantinya, kita akan

mempergunakan bonnie++, salah satu disk

testing yang cukup sering digunakan.

Apakah disk benchmarking itu?Secara sederhana, disk benchmarking, atau

terkadang disebut sebagai disk testing adalah

suatu aktivitas untuk menguji kinerja suatu

disk. Hasil pengujian kemudian disajikan

dalam angka-angka, dan dapat dibandingkan

(benchmark) dengan sistem lain, atau dengan

sistem itu sendiri pada saat yang berbeda.

Ketika kita mengadakan disk benchmark-

ing, yang pertama terbayang mungkin adalah

kecepatan dalam menulis atau membaca isi

disk tersebut. Hal ini secara langsung akan

me libatkan access time yang bisa dibagi dalam

berbagai sub komponen waktu lainnya.

Pengujiaan disk secara umum adalah hal

yang kompleks. Artinya, kita tidak bisa be-

gitu saja membuat sebuah fi le besar dengan

ukuran tertentu menggunakan program yes

misalnya, sambil menyiapkan sebuah stop-

watch dan mengukur waktu pengujian. Ti-

dak sesederhana itu.

Tidak pula dengan menggunakan script

yang secara bolak balik membuat fi le, memo-

tong fi le, membuat lagi, menghapus dan se-

bagainya. Semua itu, belumlah cukup.

Kita perlu pula mengukur persentase

penggunaan CPU agar lebih akurat. Tentu-

nya, akan susah diukur tingkat akurasinya

apabila kinerja secara umum baik namun

menghabiskan waktu atau persentase peng-

gunaan CPU yang terlalu besar.

Bagi Anda yang senang mencoba, sebenar-

nya, walaupun tidak akurat, kita bisa saja

mem buat sebuah tester yang sederhana meng -

gunakan shell script. Kita akan melihat bahwa

cara ini bisa mewakili pengujian sederhana wa-

lau pun memiliki cukup ba nyak kekurangan.

Buatlah sebuah shell script dengan nama

a.sh, dengan isi sebagai berikut:

#!/bin/sh

FILE=XLIMIT=1000

rm -f $FILE

while [ 1 ]do echo “A” >> $FILE SIZE=”`du -sb $FILE | tr ‘[:space:]’ ‘:’ | cut -d: -f1`” if [ $SIZE -gt $LIMIT ] then break fidone

rm -f $FILE

Pada pengujian sederhana ini, kita mem-

buat suatu fi le (yang diwakili oleh varia-

Disk Benchmarking dan penggunaan Bonnie++Amat penting bagi server (atau calon server) untuk diuji kekuatannya. Salah satu ujian yang penting adalah pada bagian storage. Seberapa storagenya memiliki performa yang seharusnya. Kita akan membahas pengujian disk dengan bonnie++.

Bonnie++

Page 18: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/2005 67

TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

bel $FILE) sampai limit ukuran tertentu

(yang diwakili oleh variabel $LIMIT). Se-

lama pembuatan fi le, kita memeriksa uku-

ran dari $FILE dan akan berhenti apabila

ukuran telah mencapai $LIMIT. Sebelum

dan setelah pengujian dilakukan, kita akan

menghapus $FILE.

Kemudian, kita menggunakan program

time (1) untuk menguji resource yang di-

gunakan dalam menjalankan a.sh tersebut.

Berikut ini adalah contoh keluaran di sistem

penulis:

$ time ./a.sh

real 0m6.034suser 0m1.956ssys 0m3.459s

Kita bisa melihat bahwa pengujian yang

kita lakukan telah berhasil menguji berapa

waktu user dan sistem yang diperlukan un-

tuk menulis fi le berukuran 1000 byte. Apa-

bila kita puas dengan cara seperti ini, Anda

bisa membuat, katakanlah sebuah ukuran

sendiri, misalnya ukuran INFOLINUX, dan

kemudian membandingkan sistem lain de-

ngan rata-rata pengujian.

Program ini memiliki banyak kekura-

ngan. Pertama, lambat sekali. Di Celeron 2.5

Ghz yang penulis miliki, untuk menulis 1000

byte saja membutuhkan waktu user 5 sampai

6 detik. Belum lagi ditambah dengan pengu-

jian ukuran fi le yang melibatkan du, tr dan

cut.

Yang kedua adalah tidak mampu me-

wakili beraneka ragam pengujian. Kita ha-

nya menulis A ke dalam sebuah fi le. Tidak

ada pendekatan lain disamping melakukan

dumping A ke fi le teks. Sebuah penguji yang

bagus harus mampu melakukan pengujian

yang representatif terhadap berbagai kon-

disi sistem atau kondisi penggunaan disk.

Di artikel ini, kita akan membahas pe-

ngujian dengan program yang secara khu-

sus digunakan untuk melakukan pengujian.

Bonnie++ akan menampilkan informasi

yang Anda inginkan.

Bonnie++Namanya sekilas terdengar lucu. Apalagi di-

tambah dengan embel-embel ++ dibelakang

namanya. Bonnie++ adalah program yang

dapat digunakan untuk menguji performa

harddisk dan fi le sistem secara umum.

Bonnie++ mampu melakukan pengujian

pada beberapa kondisi, termasuk kondisi

spesifi k dari suatu fi le sistem. Setiap hasil

pengujian akan menampilkan waktu yang

diperlukan untuk melakukan tugas terten-

tu, dan dilengkapi dengan informasi peng-

gunaan CPU.

Program ini beroperasi pada dua taha-

pan. Yang pertama adalah mengukur ke-

mampuan IO harddisk dengan mensimu-

lasikan penggunaan data besar yang aktif.

Yang kedua adalah dengan melibatkan pe-

ngujian pembuatan, pembacaan, dan peng-

hapusan banyak fi le kecil. Kedua tahapan

ini dianggap mewakili penggunaan disk se-

hari-hari. Pada aplikasi database besar misal-

nya, tahapan pertama dianggap mewakili.

Sementara, untuk program yang melibat-

kan pembacaan fi le-fi le kecil seperti e-mail

dan lain sebagainya, tahap kedua dianggap

mewakili.

Program ini akan memberikan output

berupa fi le CSV (Comma Separated Values)

yang dapat dengan mudah dibuka dengan

OpenOffi ce.org atau program-program da-

tabase yang menerima format CSV sebagai

data dump.

Paket Bonnie++ juga datang dengan tool

bon_csv2html yang dapat digunakan un-

tuk memformat ulang keluaran bonnie++

ke dalam dokumen HTML. Selain itu, bagi

Anda yang senang dengan fi le teks, tool

bon_csv2txt juga disertakan.

Bonnie++ sangatlah mudah untuk digu-

nakan. Dalam penggunaan yang sederhana,

berikan saja perintah bonnie++ dan pengu-

jian akan segera dilakukan. Ketika pengu-

jian berlangsung, sistem akan sekilas terasa

melambat atau bahkan tidak responsif

dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dise-

babkan karena akses intensif ke perangkat

keras. Anda bisa membuka dua console dan

menggunakan salah satunya untuk men-

jalankan program top. Anda akan melihat

penggunaan CPU oleh program bonnie++.

Berikut ini adalah beberapa contoh peng-

gunaan bonnie++:

� Menjalankan bonnie++ secara sederha-

na. Perintah ini dapat dibatalkan dengan

menekan kombinasi tombol CTRL+C,

dan pembersihan akan dilakukan secara

otomatis. Menarik.

$ bonnie++

� Menjalankan bonnie++ dengan me-

nyebutkan direktori sementara secara

eksplisit. Hal ini berguna untuk menga-

tur lokasi tempat bonnie++ meletakkan

fi le-fi le selama pengujian.

$ bonnie++ -d /tmp

� Menjalankan sejumlah pengujian. Pe-

ngujian dapat dilakukan berkali-kali,

dan hasil rata-rata dapat diasumsikan

mewakili hasil pengujian yang benar.

$ bonnie++ -x 100

� Menyimpan hasil pengujian dalam fi le

tertentu (contoh: fi le dengan nama RE-

SULT).

$ bonnie++ > RESULT

� Menggunakan bon_csv2html menghasil-

kan HTML dari fi le RESULT

$ cat RESULT | bon_csv2html > RESULT.html

Anda bisa menjalankan bonnie++ secara

berkala untuk mendapatkan pengujian yang

berkelanjutan pada disk Anda. Sebuah script

selanjutnya dapat dibuat untuk memastikan

tidak adanya penyimpangan yang terlalu

besar pada hasil pengujian. Setiap penyim-

panan dapat dilaporkan secara otomatis.

Menarik bukan? Sampai di sini perkenalan

kita tentang benchmarking disk menggu-

nakan bonnie++. Selamat menguji!

Noprianto ([email protected])

Menampilkan hasil pengujian di web. Melakukan pengujian.

Bonnie++

Page 19: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200568

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

Fungsi lookup adalah fungsi yang

sa ngat berguna pada penggunaan

spread sheet. Dengan penggunaan

fung si lookup, kita seolah-olah memiliki se-

buah database tabular sederhana yang dapat

oleh berbagai tabel transaksi.

Kita mengenal dua fungsi lookup yang

populer, yaitu fungsi hlookup() dan vlook-up(). Fungsi hlookup() digunakan pada

pencarian menggunakan tabel master hori-

zontal, dan vlookup() sebaliknya, digunakan

pada pencarian menggunakan tabel master

vertikal. Sebagai contoh, berikut ini adalah

tabel master vertikal dan contoh penggu-

naan lookup sederhana.

Kode JenisSA SabunSU SusuSN Snack

Untuk memberikan nama tabel (sebagai

contoh ms_barang1), pilihlah tabel keselu-

ruhan dan akseslah menu Insert | Names |

Defi ne atau dengan menekan kombinasi

shortcut Ctrl+F3.

Setelah tabel master terdefi nisi, kita

dapat menggunakan fungsi vlookup() de-

ngan contoh berikut ini:

=VLOOKUP(C1; ms_barang1; 2; 0)

Penggunaan fungsi vlookup() tersebut

mengasumsikan data yang ingin dicari be-

rada pada sel C1. Pencarian dilakukan ke

dalam ms_barang1 dan hasil diambil dari

kolom 2 di dalam ms_barang1 tersebut.

Secara umum, contoh penggunaan fungsi

lookup tersebut telah mencerminkan peng-

gunaan fungi lookup di spreadsheet.

Namun, cobalah perhatikan tabel master

berikut ini. Kita berikan nama ms_barang2.

Kode JenisSAA Sabun CreamSAB Sabun BubukSAC Sabun CairSUA Susu bubukSUB Susu kentalSUC Susu cairSNA Snack kentangSNB Snack jagungSNC Snack coklat

Sekilas, tidak ada yang salah dengan tabel

master ms_barang2 kita tersebut. Pencarian

data juga dapat dilakukan seperti contoh-

contoh sebelumnya seperti:

=VLOOKUP(C8; ms_barang2; 2; 0)

Fungsi tersebut mengasumsikan data

yang ingin dicari berada pada sel C8.

Apabila diperhatikan lebih dalam, kita

sebenarnya dapat menuliskan kembali tabel

master tersebut dengan cara yang lebih baik.

Kita melihat bahwa setiap item, baik SA, SU

maupun SN selalu memiliki komponen A, B

dan C masing-masing. Karena memiliki po-

la yang sama, kita dapat menuliskan ulang

tabel master menjadi seperti berikut ini :

A B CSA Sabun cream Sabun bubuk sabun cairSU Susu bubuk Susu kental susu cairSN Snack kentang Snack jagung Snack coklat

Namun, dengan mengubah struktur ta-

bel menjadi seperti bentuk baru ini, kita ti-

dak dapat mempergunakan fungsi vlookup

seperti biasa. Kenapa? Karena parameter

ketiga yang kita gunakan sebelumnya selalu

bernilai 2, yang mana selalu mengasumsi-

kan bahwa informasi disimpan selalu pada

kolom ke-2 pada tabel master.

Pada ms_barang1 dan ms_barang2, pen-

carian statis ke kolom 2 akan selalu berhasil

karena tabel master hanya berisikan dua ko-

lom, di mana kolom kedua selalu berisikan

informasi dari kolom pertama. Namun, di

struktur tabel kita yang baru, informasi bisa

saja berada pada kolom 2, 3 atau 4, tergan-

tung pada kode tambahan A, B atau C yang

digunakan. Dengan kata lain, agar dapat

menggunakan struktur tabel master baru

ini, parameter ketiga pada fungsi vlookup()

tersebut harus selalu dinamis. Kita namakan

penggunaan fungsi lookup() demikian de-

ngan fungsi lookup() dua dimensi.

Fungsi match()Agar dapat mendapatkan nilai kolom yang

dinamis untuk digunakan pada fungsi

vlookup(), kita akan mempergunakan ban-

tuan fungsi match. Fungsi match akan

mengembalikan posisi relatif dari suatu item

dalam array ketika nilai tertentu dipenuhi.

Berikut ini adalah prototipe fungsi

match():

MATCH(search criterion;lookup_array;type)

Parameter pertama adalah kriteria yang

ingin disesuaikan. Parameter kedua adalah

data array atau tabel master, sementara pa-

rameter terakhir, type akan menentukan

tipe pencarian, termasuk penanda bahwa

data disort ascending/descending atau pen-

carian akan dilakukan lebih lanjut dengan

bantuan regular expression.

Parameter ketiga ini opsional. Nilai yang

Lebih lanjut dengan fungsi lookup CalcBeberapa edisi yang lalu, kita telah membahas penggunaan sederhana fungsi lookup di Calc. Di edisi ini, kita akan membahas fungsi lookup lebih lanjut untuk memudahkan pe-kerjaan kita

Calc

Page 20: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/2005 69

TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

mungkin adalah 1, 0 dan -1. Nilai 1 akan

menandakan kolom pertama diurutkan as-

cending. Nilai -1 menandakan kolom per-

tama diurutkan descending. Apabila Anda

mengisikan nilai 0, maka hanya nilai yang

benar-benar sesuai dengan kriteria yang

akan dikembalikan. Apabila terdapat lebih

dari satu nilai sesuai kriteria, maka hanya

nilai pertama yang dikembalikan.

Untuk segera mencoba menggunakan

fungsi match(), bloklah header pada tabel

sebelumnya (struktur tabel kita yang baru)

dan berilah nama ms_barang3. Harap di-

perhatikan bahwa hanya header yang diblok

dan diberinama:

A B C

Sekarang, pindahlah ke sembarang sel

sebagai contoh D1, dan isikan nilai A ke

dalam D1 tersebut. Pindahlah ke E1 dan isi-

kan penggunaan fungsi match() berikut ini:

=MATCH(D1; ms_barang3; 1)

Nilai yang seharusnya dikembalikan

adalah 2. Hal ini benar karena nilai A sendiri

menempati posisi kolom kedua dalam tabel

ms_barang3. Kolom pertama berikan nilai

kosong.

Sekarang, cobalah ganti isi sel D1 de ngan

B, dan seharusnya, E1 akan langsung berisi-

kan nilai 3. Penggantian nilai D1 ke C akan

menyebabkan E1 bernilai 4. De ngan demiki-

an, fungsi Match () akan selalu mengemba-

likan posisi relatif A, B atau C di dalam tabel

master ms_barang3.

Fungsi match() tersebut akan kita guna-

kan bersama-sama dengan fungsi vlookup().

Kita telah memiliki tabel ms_barang3 se-

bagai tabel pembantu untuk match(). Untuk

menggunakan bersama-sama dengan fungsi

vlookup(), kita perlu membuat tabel mas-

ter ms_barang4 yang isinya adalah sisa dari

struktur tabel master kita yang baru tersebut

(jangan masukkan header tabel karena telah

digunakan sebagai ms_barang3):

SA Sabun cream Sabun bubuk sabun cairSU Susu bubuk Susu kental susu cairSN Snack kentang Snack jagung Snack coklat

Kini, kita memiliki ms_barang3 dan ms_

barang4 yang beroperasi pada tabel yang se-

cara visual sama bagi kita. Untuk me nguji

lookup dua dimensi kita, cobalah isikan

SAA di sel F1 misalnya. Dan, di sel G1, isi-

kan penggunaan vlookup berikut ini:

=VLOOKUP (LEFT(F1; 2); ms_barang4; MATCH (RIGHT (F1; 1); ms_barang3; 1); 1)

Sel G1 seharusnya akan segera berisikan

nilai Sabun cream. Gantilah dengan nilai

lain seperti SUA atau SNC, dan nilai yang

benar seharusnya akan dikembalikan. Beri-

kut ini adalah penjelasannya:

Pertama-tama, kita mengambil dua ka-

rak ter pertama paling kiri dari sel F1 (yang

berisikan SAA) sehingga akan berisikan nilai

SA. Untuk mengambil dua karakter perta-

ma dari kiri, kita menggunakan fungsi LEFT

(Sel; jumlah_karakter).

Nilai SA yang didapat tersebut selan-

jutnya akan dicari ke dalam tabel master

ms_barang4. Apabila kita lihat ke dalam ta-

bel ms_barang4, pencarian ditemukan pada

baris pertama.

Sayangnya, SA sendiri tidaklah memiliki

nilai yang berarti. Pencarian lebih lanjut

masih harus dilakukan. Fungsi match () ke-

mudian digunakan.

Fungsi Match() akan mencari satu karak-

ter paling kanan dari sel F1 (yang berisikan

SAA) sehingga nilai A yang dikembalikan.

Untuk mengambil sejumlah karakter dari

kanan, kita menggunakan fungsi RIGHT

(sel; jumlah_karakter). Nilai A tersebut akan

dicari ke ms_barang3 yang akan mengem-

balikan nilai 2 karena di dalam ms_barang3,

A berada di kolom ke-2.

Fungsi match () telah mengembalikan

nilai 2. Nilai 2 ini kemudian dilewatkan

kembali ke vlookup() dan dengan sendiri-

nya akan mengembalikan nilai Sabun cream

karena merupakan perpotongan dari SA

(baris pertama) dan A (kolom kedua).

Apabila struktur data Anda mirip de-

ngan yang kita miliki (SAA, SAB, SAC, SUA,

SUB, SUC, ...) yang memiliki pola sama dan

seharusnya ditempatkan dalam pencarian

dua dimensi, maka pendekatan lookup dua

dimensi ini harus dilakukan.

Sampai di sini dulu perkenalan kita de-

ngan fungsi lookup(). Apabila diterapkan

dengan baik, sebuah spreadsheet dapat men-

jadi senjata yang ampuh dalam menyele-

saikan permasalahan sederhana sehari-hari,

tanpa Anda harus menggunakan software

khusus.Sampai ketemu lagi dengan tips peng-

gunaan aplikasi Offi ce. Selamat mencoba!

Noprianto ([email protected])

Menggabungkan vlookup dan match. Contoh penggunaan match.

Calc

Page 21: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200570

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

Kernel Linux sendiri adalah kernel

yang sangat confi gurable. Hal ini

terbukti secara mendasar dengan

adanya konfi gurasi dan kompilasi kernel

sesuai kebutuhan penggunanya. Dan bah-

kan, setelah dikompilasipun, kita masih

bisa mempengaruhi jalannya kernel dengan

memberikan parameter kernel pada saat

booting. Setelah sistem di boot dan berjalan

pun, kita masih bisa mengubah beberapa

parameter dengan mengutak-atik proc fi le

sistem. Luar biasa bukan?

Kalau dari sisi kernel saja sistem Linux

begitu confi gurable, maka distro umum

Linux pun seharusnya memberikan ke-

mampuan yang sama. Dengan demikian,

secara keseluruhan, distribusi Linux, mulai

dari kernel sampai aplikasi, dapat dikon-

fi gur oleh user sesuai kebutuhan. Dan, pada

kenyataannya, hampir semua sistem operasi

- termasuk sistem operasi Microsoft Win-

dows – juga cukup confi gurable, walaupun

cara yang digunakan berbeda-beda.

Salah satu cara untuk menjaga agar sistem

tetap dapat dikonfi gurasi adalah dengan

menyediakan fi le konfi gurasi. Di Windows,

sejak 95, hal ini diwujudkan dengan adanya

sistem registry yang merupakan terobosan

di dunia Windows saat itu. Sejak penggu-

naan registry, semua konfi gurasi menjadi

terpusat. Kernel sistem operasi bisa dikon-

fi gur lewat registry, dan aplikasi-aplikasi

yang terinstal juga dapat mendaftarkan diri

di registry dan kemudian menyediakan cara

terpusat bagi user untuk melakukan konfi -

gurasi. Luar biasa.

Di Linux, pendekatan konfi gurasi sistem

tidak menggunakan sistem registry dalam

artian menggunakan satu atau dua fi le

yang tidak terbaca oleh teks editor biasa.

Di Linux, konfi gurasi program umumnya

disimpan dalam fi le teks terpisah, sesuai

dengan aplikasinya. Ada aplikasi yang puas

dengan satu fi le konfi gurasi (yang didalam-

nya berisikan banyak variabel yang bisa

mempengaruhi jalannya aplikasi), namun

ada pula yang lebih senang dengan berba-

gai fi le konfi gurasi yang disimpan dalam

satu direktori. Dan, umumnya, semua konfi -

gurasi aplikasi tersebut disimpan di dalam

direktori /etc. Dengan demikian, kita akan

menemukan /etc/vimrc atau /etc/gimp/*

dan lain sebagainya. Semua konfi gurasi

tersebut berikan parameter-parameter yang

akan mempengaruhi jalannya aplikasi se-

cara umum.

Bagaimana dengan pengaturan user un-

tuk preferensi aplikasi-aplikasi tersebut?

User tentu saja tidak memiliki hak akses

pada /etc. Apakah lantas user tidak boleh

memiliki preferensi yang berbeda dengan

konfi gurasi general? Tidak. Konfi gurasi per

user juga umumnya diijinkan oleh aplikasi

tertentu. Dan, fi le konfi gurasinya akan di sim-

pan di dalam home directory user, umumnya

dalam fi le atau direktori bertitik, seperti

contoh .mc atau .kde dan lain sebagainya.

Dengan demikian, umumnya aplikasi akan

membaca konfi gurasi general di /etc, lantas

membaca pengaturan per user yang akan

meng-override konfi gurasi general, dan ke-

mudian menjalankan aplikasi sesuai penga-

turan.

Sampai di sini, kita telah membahas kon-

fi gurasi aplikasi. Namun, perlu diingat bah-

wa semua konfi gurasi tersebut adalah hanya

konfi gurasi native milik aplikasi. Artinya,

semua konfi gurasi tersebut hadir karena

memang dihadirkan oleh aplikasi. Artinya,

Vim memang mengharapkan adanya vimrc

di /etc. Di dalam fi le konfi gurasi ini, Vim

akan mengatur beberapa resource. Atau,

GIMP memang mengharapkan konfi gurasi

yang kemudian di simpan di /etc/gimp/*.

Lantas, bagaimana dengan aplikasi-ap-

likasi yang ternyata mempengaruhi sistem?

Sebagai contoh, misalnya apakah semua

service jaringan seperti Apache dan service

lain perlu memperhatikan penggunaan SSL?

Atau, NFS versi berapakah yang akan digu-

nakan karena pemilihan versi akan mem-

pengaruhi service lain? Semua konfi gurasi

tersebut tidak dipikirkan oleh aplikasi ma-

sing-masing karena memang tidak perlu.

Artinya, Apache sebagai contoh, tidak perlu

memilikirkan hubungan dengan komponen

lain di sistem. Karena, tugas apache adalah

melayani koneksi HTTP dan konfi gu rasi

yang dibutuhkan hanyalah bagaimana

apache bekerja secara internal. Dan itupun

sudah sangat kompleks.

Konfi gurasi-konfi gurasi yang kita sebut

memiliki pengaruh pada subsistem lain di-

perlukan untuk menjaga agar sistem tetap

kompak. Artinya, kalau memang ingin men-

jalankan semua service secara secure, maka

pengubahan semua service harus dilakukan

dengan mudah. Cukup mengatur beberapa

nilai dan, semua beres. Sebuah sistem yang

kompak adalah syarat menjadi sebuah dis-

tribusi Linux yang hebat.

Sebuah distribusi yang hebat tidak hanya

memikirkan soal instalasi dan packaging,

namun juga harus memikirkan bagaimana

setiap komponen di dalam sistem (bisa

berupa aplikasi, kernel atau komponen lain)

bisa saling bekerja sama dan bisa dikonfi gur

dengan cara yang baik.

Kita menyebut semua konfi gurasi terse-

but sebagai meta konfi gurasi. Dalam artian

lain, konfi gurasi yang akan mempengaruhi

bahkan konfi gurasi aplikasi itu sendiri. Jadi,

meta konfi gurasi yang kita buat bisa menye-

babkan konfi gurasi suatu aplikasi berubah.

Prinsip seperti ini adalah prinsip regis-

try di Windows. Banyak aplikasi yang

Memahami /etc/sysconfigDi Linux, hampir semua konfigurasi system wide program di simpan di /etc. Di dalam /etc, terdapat pula sebuah direktori sysconfig yang menyimpan berbagai konfigurasi program dan sistem. Memahami /etc/sysconfig akan membantu kita memahami sistem Linux lebih dalam lagi.

/etc/sysconfig

Page 22: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/2005 71

TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

/etc/sysconfig

mendaftarkan diri ke registry. Namun, ada

yang tidak juga. Mereka hanya menyimpan

konfi gurasi di fi le .INI misalnya. Dan, yang

mendaftarkan diri ke registry pun tidak se-

mata-mata mengandalkan registry. Mereka

juga memiliki konfi gurasi fi le .INI misalnya.

Yang didaftarkan di registry, harusnya, yang

hanya memiliki ketergantungan atau penga-

ruh terhadap subsistem lain.

Di Linux, kurang lebih sistem registry

ini diwujudkan dalam kumpulan fi le di

direktori /etc/sysconfi g/. Untuk lebih sing-

kat, kita menyebutnya sebagai sysconfi g. Di

sinilah sebenarnya ekivalensi registry Win-

dows di Linux. File-fi le di sysconfi g umum-

nya berisikan meta konfi gurasi. Dan, tidak

hanya subsistem berupakan aplikasi yang

diurus di sini, namun juga kernel, proses

boot dan lain sebagainya. Dan, hebatnya,

terkadang sysconfi g juga mengandung be-

berapa script.

Memahami sysconfi g tidak mudah. Apa-

lagi, dengan hadirnya berbagai distro yang

beberapa diantaranya memiliki pengaturan

nama variabel, fi le, atau hal lain yang saling

berbeda-beda. Namun, kita bisa menarik

suatu kesimpulan bahkan untuk distro yang

menuruti standar Linux, harusnya menyim-

pan semua meta konfi gurasi untuk aplikasi

dan sistem di sysconfi g, sementara konfi -

gurasi internal aplikasi disimpan di /etc/ atau

di home directory user masing-masing.

Tulisan ini akan membahas bagaimana

memahami sysconfi g, bagaimana meng-

utak-atik sysconfi g dan pengubahan bebe-

rapa bagian yang akan mempengaruhi

sistem secara keseluruhan. Pembahasan

dilakukan pada distro SUSE 9.1 walaupun

sebagian besar diantaranya bisa diterapkan

pada distro lain. Cara pembahasan akan

melibatan pengubahan pada fi le langsung

ataupun menggunakan YaST.

tur sysconfigAkseslah /etc/sysconfi g. Di dalam direktori

ini, Anda akan mendapatkan banyak fi le

dan beberapa direktori. Cobalah membuka

salah satu fi le, misalnya bootloader. File ini

mengandung beberapa variabel yang akan

mempengaruhi bootloader secara umum.

Kita bisa melihat bahwa ini adalah meta

konfi gurasi untuk bootloader, apapun boot-

loader yang Anda gunakan.

Di fi le ini, terdapat dua variabel yaitu

LOADER_TYPE dan LOADER_LOCA-

TION. Variabel pertama menentukan tipe

bootloader yang akan digunakan. Nilai

yang mungkin atas tertulis sebelum varia-

bel tersebut, yaitu grub, lilo dan none. Se-

mentara, variabel kedua menentukan lokasi

instalasi bootloader, dengan nilai-nilai yang

mungkin adalah fl oppy, mbr, root, boot,

custom dan none. Variabel-variabel ini me-

miliki nilai default.

SUSE adalah distribusi yang benar-benar

well packaged and well designed. Maksud

dari nilai yang mungkin untuk suatu

variabel bukan semata-mata berfungsi in-

formatif bagi user. Namun, tulisan Type:

list(grub,lilo,none) ini akan digunakan

oleh YaST. List () menandakan bahwa pa-

da YaST, user akan diberikan kesempatan

memilih nilai-nilai tersebut melalui sebuah

drop down. Sementara, Default: grub akan

menentukan pilihan default.

Setelah melihat fi le bootloader, cobalah

untuk membuka fi le boot. Di sini, beberapa

pengaturan untuk proses boot dapat Anda

amati. Sebagai contoh, fasilitas interactive

debugging akan diperkenankan apabila An-

da mengubah PROMPT_FOR_CONFIRM

menjadi yes. Apabila mengedit langsung fi le

ini, perhatikan tipe dan nilai defaultnya. Be-

berapa variabel juga memiliki deskripsi yang

begitu jelas.

Sekarang, bukalahfi le kernel. di sini, An-

da dapat mengatur berbagai hal yang san-

gat berguna, seperti INITRD_MODULES

yang dapat Anda ubah untuk modifi kasi

modul-modul yang akan dimasukkan pada

image initial RAM disk. Anda juga dapat

menentukan modul-modul ekstra mana

saja yang akan diload pada saat boot dengan

me ngubah variabel MODULES_LOADED_

ON_BOOT. Pengubahan-pengubahan di si-

ni akan memiliki efek langsung pada kernel.

Harap diperhatikan, beberapa penga-

turan di sini melibatkan program eksternal.

Sebagai contoh, pengubahan INITRD_

MODULES akan berfungsi dengan adanya

program mk_initrd yang akan membuat

image baru, yang mengandung modul-

modul yang telah disebutkan sebelumnya.

Keluarlah dari fi le kernel, dan bukalah

fi le ssh. Di sini, Anda hanya akan menjum-

pai satu variabel. Namun, perhatikanlah

fl ag ServiceRestart yang berisikan nilai sshd.

Artinya, pengubahan entri pada fi le ini akan

memicu restart service sshd.

Sekarang, keluarlah dari ssh, dan ma-

suklah ke direktori network. Di sini, kita

Isi direktori /etc/sysconfig. Mengedit sysconfig secara manual.

Page 23: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200572

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

akan melihat beberapa fi le yang diasosiasi-

kan dengan interface jaringan Anda. Buka-

lah salah satu fi le, misalnya, ifcfg-lo yang

akan mengatur loopback. Di dalam fi le ini,

mengandung banyak variabel yang akan

mengontrol loopback itu sendiri. Di dalam

direktori network ini, Anda akan menemu-

kan banyak pengaturan yang berhubungan

dengan penanganan interface jaringan.

Beberapa pengaturan aplikasi bisa men-

jadi sangat berguna dan memiliki pengaruh

langsung pada sistem. Cobalah buka fi le

cron. Ini adalah meta konfi gurasi untuk

program cron, dan tidak ada hubungan

sama sekali dengan entri crontab. Di sini,

berbagai pengaturan akan dilakukan un-

tuk mengatur bagaimana cron digunakan

pada sistem. Sebagai contoh, Anda dapat

me ngatur berapa hari sekali /tmp akan

dibersihkan. Atau, berapa hari sekali direk-

tori-direktori tertentu perlu dibersihkan.

Ubahlah isi variabel MAX_DAYS_IN_TMP

dan TMP_DIRS_TO_CLEAR.

Untuk pemahaman lebih lanjut, cobalah

untuk melihat berbagai fi le lain. Isi dari sys-

confi g sangat dipengaruhi paket-paket yang

Anda install. Dengan demikian, bisa saja

pada suatu sistem Anda menemukan fi le

A, namun di sistem lain, Anda tidak akan

mene mukannya.

SuSEconfigSatu pertanyaan penting. Program apakah

yang akan mengaktifkan semua pengubahan

di sysconfi g? Jawabannya adalah SuSEcon-

fi g. Program ini bertindak sebagai backend

untuk YaST dan akan mengubah sistem ber-

dasarkan pengaturan di sysconfi g. Program

ini tidak bekerja sendiri.

Apabila pengubahan memerlukan ba-

nyak kerja keras, maka script-script tamba-

han akan dipergunakan untuk mengupdate

sistem. Semua script tersebut akan disimpan

pada /sbin/conf.d/SuSEconfi g.*.

Sysconfi g umumnya akan dijalankan

otomatis apabila Anda mengunakan YaST.

Namun, Anda juga dapat menjalankan pro-

gram ini apabila pengubahan dilakukan

secara manual dengan mengedit fi le-fi le di

sysconfi g. Program SuSEconfi g harus di-

jalankan oleh root.

Apabila Anda melakukan instalasi pro-

gram misalnya, Anda sebenarnya bisa me-

lihat SuSEconfi g dijalankan pada step akhir.

SuSEconfi g dijalankan untuk memastikan

sistem up to date terhadap pengubahan di

sysconfi g.

Konfigurasi menggunakan YaSTSUSE juga memiliki regedit sendiri. Dan,

cukup canggih. Jalankan YaST sebagai root,

dan akseslah System | /etc/sysconfi g Editor.

Sebuah dialog akan ditampilkan.

Di panel kiri, Anda akan melihat kate-

gorisasi pengaturan yang disajikan dalam

bentuk tree. Terdapat beberapa kategori

seperti Applications, Desktop, hardware,

Network, System dan lain-lain. Anda bisa

memilih setiap item di tree sampai menca-

pai variabel yang ingin di atur.

Setelah Anda memilih variabel tersebut,

di sebelah kanan akan muncul tempat un-

tuk mengisikan nilai variabel tersebut. Akan

ditampilkan pula nama fi le yang diedit,

Mengunakan YaST untuk mengedit sysconfig. Menjalankan SuSEconfig.

lengkap dengan nilai variabel yang mung-

kin, nilai default, service yang akan direstart,

deskripsi dan lain sebagainya.

YaST membaca semua variabel, deskripsi,

nilai default dan kemungkinan nilai variabel

langsung dari fi le di sysconfi g. Begitu Anda

melakukan perubahan, YaST akan langsung

menyimpan ke fi le-fi le di sysconfi g.

Setelah semua pengaturan selesai, kliklah

tombol Finish untuk mengaplikasikan pe-

rubahan.

Dengan menggunakan YaST, modifi -

kasi sysconfi g akan menjadi kegiatan yang

menyenangkan. Tidak harus mengedit satu

per satu fi le, dan repot membaca komentar

ataupun nilai default.

Sysconfi g adalah seperti halnya regis-

try di Windows. Apabila salah melakukan

pengaturan, sistemlah yang menjadi taru-

hannya. Oleh karena itu, pastikan Anda

mengetahui benar apa yang Anda lakukan

sebelum Anda klik pada tombol Finish di

YaST ataupun menjalankan SuSEconfi g.

Bagi Anda yang mempergunakan distro

lain, beberapa opsi sysconfi g mungkin tidak

tersedia, atau sangat mungkin ada beberapa

opsi yang dimiliki oleh distro lain namun

tidak dimiliki oleh SUSE. Setiap distro um-

umnya mencoba mengimplementasikan

sistem sesuai gaya khas distro.

Perlahan namun pasti, semua pengaturan

di Linux akan diusahakan semudah mung-

kin dan hubungan antar komponen sistem

akan dibuat sebaik mungkin. Distro-distro

besar seperti SUSE dan Red Hat telah meng-

usahakan ini sejak bertahun-tahun lalu.

Noprianto ([email protected])

/etc/sysconfig

Page 24: 50_Tutorial_02.pdf

IKLAN

Page 25: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200574

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

Di Linux, Mplayer termasuk satu

dari dua kubu besar multimedia.

Tentu saja yang satu lagi adalah

kubu Xine. Keduanya memiliki kelebihan

dan kekurangan masing-masing. Kita tidak

akan membahas kekurangan dan kelebihan

masing-masing dari mereka, melainkan

akan memfokuskan pada bagaimana me-

lihat mplayer lebih dalam agar dapat lebih

nyaman untuk digunakan.

Sekilas, apabila dijalankan pada modus

GUI, terlihat seolah-olah bahwa apa yang

dapat diatur dari Mplayer adalah apa yang

tersimpan dalam window Preferences. Pada

kenyataannya, Mplayer sangatlah confi gur-

able, bahkan terlalu confi gurable. Sayang-

nya, untuk melakukan konfi gurasi lebih

lanjut, kita akan melakukannya melalui mo-

dus command line.

Kita akan melihat tips mulai dari cara

start sampai pemahaman mengenai fi le-

fi le apa saja yang digunakan oleh Mplayer.

Pembahasan akan dilakukan secara men-

dalam persetiap poin. Untuk itu, Anda akan

membutuhkan Mplayer telah terinstalasi di

sistem. Pemaketan Mplayer menyebabkan

beberapa distro tidak dapat memaketkan

Mplayer ke dalam distronya karena masalah

legal. Apabila distro Anda tidak memaketkan

mplayer, cobalah cari terlebih dahulu paket

untuk distro Anda di internet. Apabila tidak

ada juga yang memaketkan, downloadlah

Mplayer di http://www.mplayerhq.hu.

1Pertama-tama, kita akan membahas ten-

tang cara start mplayer. Secara default,

Mplayer dapat dijalankan dengan memberi-

kan perintah berikut ini pada sistem:

$ mplayer

Namun, apabila paket Mplayer Anda ju-

ga menyediakan binary untuk bekerja pada

modus GUI, Anda juga dapat menjalankan

mplayer dengan perintah:

$ gmplayer

Bentuk paling sederhana dalam men-

jalankan mplayer adalah dengan melewat-

kan sebuah URL menuju fi le multimedia

yang ingin dimainkan, sebagai contoh:

$ mplayer a.mpg

Opsi dapat diberikan sebelum atau sesu-

dah nama program. Sebagai contoh, berikut

ini kita menjalankan Mplayer untuk memu-

tar a.mpg dalam modus full screen:

$ mplayer a.mpg -fs

Di samping menyebutkan nama fi le bi-

asa, Mplayer dapat pula menerima URL

seperti berikut ini:

$ mplayer vcd://1$ mplayer dvd://1$ mplayer http://server/share/file

Umumnya, pemanggilan akan meng-

ikutsertakan beberapa opsi berguna seperti

contoh sebelumnya yang memanggil opsi

-fs agar pemutaran video dapat langsung di-

lakukan dalam modus full screen.

Pembahasan opsi berguna akan kita ba-

has tersendiri menjelang akhir tulisan. Kita

akan membahas hal penting dalam pem-

berian opsi di poin nomor 1 ini. Opsi yang

terdiri dari satu kata atau lebih tidak akan

diawali dengan dua garis sambung ( - - ),

melainkan hanya satu garis sambung ( - ).

Hal ini sedikit berbeda dengan sistem opsi

panjang GNU. Sementara, apabila lebih dari

satu kata, maka diantara kata akan dipisah-

Tips menggunakan MplayerMplayer adalah program yang kompleks luar biasa. Kita akan melihat beberapa tips peng-gunaan mplayer agar lebih nyaman untuk digunakan, sekaligus melihat betapa luar biasa-nya mplayer.

Mplayer pada modus GUI. Mplayer para modus command line.

Mplayer

Page 26: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/2005 75

TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

kan satu garis sambung.

Apabila Anda menggunakan Konqueror,

Anda dapat mendaftarkan fi le-fi le multime-

dia (.MPG, .AVI, dll) agar dibuka dengan

mplayer. Daftarkan fi le-fi le tersebut di Con-

trol Center | KDE Components | File Asso-

ciations. Kliklah tombol Add untuk menam-

bahkan tipe baru apabila belum tersedia dan

masukkan mplayer atau gmplayer sebagai

aplikasi yang digunakan untuk membuka fi le

tipe tersebut. KDE akan segera mengupdate

konfi gurasi sistem apabila Anda selesai me-

nambahkan. Dengan demikian, klik dua kali

pada suatu fi le multimedia akan membuka

fi le multimedia tersebut dengan mplayer.

Untuk keluar dari Mplayer, Anda dapat

klik pada tombol silang pada GUI Mplayer

ataupun dengan menekan tombol q.

2Melakukan seek dengan mplayer. De-

ngan menggunakan mplayer, melaku-

kan seeking selama sesi pemutaran video

sangatlah mudah dilakukan. Untuk melaku-

kan seek 10 detik ke belakang atau kedepan,

tekanlah tombol panah kanan atau tombol

panah kiri. Tombol panah kanan untuk ke

depan, dan sebaliknya.

Untuk seek 1 menit ke depan atau ke

belakang, gunakan tombol panah atas dan

bawah. Panah atas untuk seek ke depan, dan

sebaliknya.

Sementara, untuk seek 10 menit ke de-

pan atau ke belakang, gunakan tombol page

up dan page down. Tombol page up untuk

seek ke depan dan sebaliknya.

Tentu saja, apabila menjalankan Mplayer

pada modus GUI, Anda dapat pula memper-

gunakan seek bar mplayer untuk melakukan

seeking dengan bantuan mouse.

Satu tip agar seeking dapat dilakukan

lebih cepat lagi (termasuk ketika dilakukan

cukup intensif), perbesarkan cache memo-

ri Anda. Untuk mengatur ukuran cache

memori untuk mplayer, jalankan mplayer

pada modus GUI, klik kanan dan pilihlah

menu Preferences. Pindahlah ke tab Misc.

Aktifkan pilihan Cache on/off dan masuk-

kan nilai yang masuk akal untuk cache size.

Ukuran 20480 adalah ukuran yang cukup

masuk akal.

Jangan mengatur nilai yang terlalu besar

karena hal tersebut bisa-bisa memperlambat

waktu loading pertama kali karena Mplayer

harus melakukan caching terlebih dahulu.

Satu hal yang menarik tentang seek-

ing adalah bagaimana langsung seek pada

posisi tertentu di video pada saat pertama

menjalankan mplayer. Apabila Anda telah

mengetahui adegan favorit Anda ada di

time frame ke berapa, maka, Anda dapat

memper gunakan opsi -ss untuk langsung

menuju ke timeframe yang Anda inginkan.

Contoh:

$ mplayer a.mpg -ss 10:10

Perintah tersebut akan menjalankan

mplayer untuk memutar a.mpg dan lang-

sung seek pada 10 menit 10 detik pertama.

3Pengaturan volume. Mplayer memung-

kinkan kita untuk mengatur volume pa-

da saat memainkan video. Cukup gunakan

kontrol pada GUI Mplayer atau gunakan

shortcut berikut ini. Tombol 9 atau / dapat

digunakan untuk menurunkan volume su-

ara, sementara tombol 0 atau * dapat digu-

nakan untuk menaikkan volume suara.

Sebenarnya, kita masih dapat melakukan

beberapa pengaturan audio pada Preferenc-

es Mplayer. Bukalah Gmplayer dan bukalah

dialig Preferences. Pada tab Audio, Anda

akan menjumpai pengaturan untuk nor-

malisasi suara dan pengaturan untuk extra

stereo.

4Pengaturan video out. Salah satu keuni-

kan dari Mplayer adalah tersedianya

banyak driver sebagai video out. Sebagai

contoh, Anda bisa menikmati video Anda

tampil menggunakan driver Xv, opengl,

sdl, frame buffer device, ascii art lib, berbagai

format gambar, vidix dan lain sebagainya.

Beberapa driver menawarkan kelebihan

dibandingkan driver lainnya. Beberapa driv-

er lebih unik dibandingkan driver lainnya.

Secara default, mplayer akan mencoba

driver yang terbaik untuk Anda. Berikut ini

adalah cara untuk melihat driver video out

apa saja yang tersedia di sistem Anda:

$ mplayer -vo help

Sementara, untuk menggunakan salah

satu video ‘vo’ out, berikut ini adalah con-

toh perintahnya:

$ mplayer -vo xv a.mpg

Sudahkah Anda mencoba vo berupa

ascii art lib (aa) ? Kalau belum, cobalah. De-

ngan memberikan perintah mplayer -vo aa

<URL_movie>, maka kita dapat menikmati

video kita dalam modus tek. Cukup me narik

juga. Namun, sebaiknya Anda memperhati-

kan dari jarak yang lebih jauh agar terlihat

lebih nyata. Hadirnya aalib di Linux mem-

buktikan betapa kreatifnya para developer

di Linux.

Anda terkesan dengan adegan tertentu

dan ingin mengirimkan ke rekan Anda

dalam bentuk ecard? Akan lebih mudah

kalau adegan tersebut dipotong dan dijadi-

kan gambar yang dilengkapi animasi seperti

halnya format GIF. Menggunakan mplayer,

hal tersebut mungkin sekali. Pastikan Anda

mengetahui time frame dimulainya adegan

tersebut. Sebagai contoh, kita akan mem-

pergunakan menit ke 10 detik ke 10. Berikan

perintah berikut ini:

$ mplayer -vo gif89a -ss 10:10 a.mpg

Tidak akan ada keluaran gambar yang

ditampilkan karena video output telah di-

arahkan pada fi le gif. Perkirakan waktu se-

lesai adegan dan keluarlah dari mplayer. Se-

buah fi le dengan nama out.gif telah tersim-

pan di direktori tempat Anda menjalankan

mplayer. File tersebut bisa Anda kirimkan

ke rekan Anda. Mudah sekali bukan?

5Audio output. Sama seperti halnya video

output, kita juga bebas menentukan

audio output untuk Mplayer. Cara peng-

gunaannya juga sama, hanya, gantilah vo

menjadi ao. Untuk melihat audio output

apa saja yang didukung mplayer, berikanlah

perintah berikut ini:

$ mplayer -ao help

Diantaranya, Anda akan bisa menikmati

audio output OSS, alsa, arts, esd, sdl, pcm

dan lain sebagainya. Tentunya, penentuan

ao harus sesuai konfi gurasi sistem Anda.

Penggunaan OSS sebagai ao dapat diper-

timbangkan cukup aman, walaupun tidak

menawarkan banyak fi tur.

Berikut ini adalah contoh penggunaan

audio output yang berbeda:

mplayer -ao alsa1x a.mpg

Salah satu tip sehubungan dengan

pemanfaatan audio output adalah meng-

ekstrak suara dari suatu video. Pernah-

Mplayer

Page 27: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/200576

TUTORIAL Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

kan Anda begitu menginginkan suara dari

video tertentu namun tidak menginginkan

videonya? Seperti menginginkan lagu dari

video klip tertentu? Caranya, mudah sekali

dengan mplayer. Gunakan saja audio out

berupa pcm dan mainkan saja video Anda

sampai selesai. Sebuah fi le dengan nama

audiodump.wav akan terbentuk di direk-

tori Anda menjalankan mplayer. Berikut ini

adalah contoh perintahnya:

$ mplayer -ao pcm a.mpg

File audiodump.wav tersebut kemudian

bisa Anda konversi ke format OGG misal-

nya menggunakan program oggenc, sebagai

contoh:

$ oggenc audiodump.wav

Tip terakhir yang masih berhubungan

dengan suara. Anda sebenarnya dapat men-

jalankan video tanpa suara dengan mem-

berikan opsi -nosound, sebagai contoh:

$ mplayer -nosound a.mpg

6Shortcut-shortcut berguna. Di samping

shortcut-shortcut untuk bekerja de ngan

fungsi seeking dan kontrol volume, kita

mengenal beberapa shortcut berguna beri-

kut ini:

� < dan > untuk backward/forward di

playlist

� p atau SPASI untuk melakukan pause

� q atau ESC untuk keluar dari mplayer

� + dan – untuk melakukan penyesuaian

delay audio sebesar 0.1 detik. Hal ini

akan sangat berguna dalam menangani

audio dan video yang tidak sinkron.

� m untuk melakukan mute suara

� f untuk toggle full screen

� T untuk toggle stay on top

� o untuk toggle penampilan on screen

display (OSD) antara none/seek/seek +

timer

Apabila Anda berada di modus GUI, be-

berapa shortcut berikut mungkin berguna:

� ENTER untuk mulai memainkan video

� s untuk stop

� l untuk membuka fi le

� c untuk skin browser

� p untuk toggle playlist

7Pengubahan parameter video. Meng-

gunakan mplayer, Anda dapat menubah

parameter video dengan sangat mudah. Cu-

kup gunakan keyboard Anda. Berikut ini

adalah beberapa shortcutnya:

� 1 dan 2 untuk penyesuaian kontras

� 3 dan 4 untuk penyesuaian brightness

� 5 dan 6 untuk penyesuaian hue

� 7 dan 8 untuk penyesuaian saturation

8Ketika berada pada modus GUI, Anda

dapat melakukan enqueue suatu fi le

daripada memainkannya langsung. Hal ini

berguna untuk membuat playlist sementa-

ra. Anda cukup memberikan opsi -enqueue

diikuti dengan URL yang akan dimainkan.

9Anda dapat juga mengamati identifi kasi

suatu video dengan memberikan opsi -

identify. Pada saat dimainkan, Anda dapat

mengamati berbagai informasi seputar

video yang Anda mainkan. Sangat lengkap!

Berikut ini adalah contoh perintahnya:

mplayer -identify a.mpg

10Melakukan looping. Kita dapat

meminta mplayer untuk memain-

kan video tertentu dalam beberapa kali pe-

ngulangan. Apabila nilai jumlah perulang-

an dimasukkan 0, maka perulangan akan

dilakukan tanpa henti. Perulangan dapat

dilakukan dengan memberikan opsi -loop.

Sebagai contoh:

$ mplayer -loop 2 a.mpg

11Menggunakan playlist. Playlist dapat

dibuat sendiri dalam format URL

per baris ataupun dalam format WINAMP.

Setelah playlist dibuat, kita kemudian dapat

memainkannya dengan memberikan opsi

-playlist dan menyebutkan nama fi lenya se-

bagai berikut:

$ mplayer -playlist a.pl

12Secara default, mplayer mencetak

begitu banyak informasi pada saat

memainkan suatu video. Apabila Anda ti-

dak menyukai pesan-pesan tersebut, Anda

dapat menjalankan mplayer dengan opsi

-quiet untuk membuat mplayer menampil-

kan lebih sedikit informasi. Sebagai contoh:

$ mplayer -quiet a.mpg

Beberapa informasi tidak akan ditampil-

kan dengan opsi -quiet tersebut. Apabila

Anda masih ingin meminta mplayer me-

nampilkan lebih sedikit informasi, guna-

kanlah opsi -really-quite. Sebagai contoh:

$ mplayer -really-quiet a.mpg

Berlawanan dari opsi ini, Anda dapat

meminta mplayer untuk mencetak infor-

masi yang lebih banyak dengan memberi-

Pengaturan preferences. Mplayer dengan vo ASCII Art.

Mplayer

Page 28: 50_Tutorial_02.pdf

INFOLINUX 02/2005 77

TUTORIALBerita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial

www.infolinux.web.id

kan opsi -verbose. Tersedia empat verbo sity

level yang disediakan (default adalah 0).

Anda dapat memberikan nilai 0 sampai 3.

Berikut adalah contoh penggunaan:

$ mplayer -verbosity 2 a.mpg

13Saat ini, media player tidak hanya

perlu menonjolkan fungsi. Tampilan

yang indah pun sudah menjadi persyaratan.

Mplayer juga melengkapi dirinya dengan

kemampuan menerima skin pada modus

GUI agar dapat tampil lebih indah. Anda

dapat mendownload banyak skin mplayer

di websitenya.

Untuk memulai gmplayer dengan skin

tertentu, berikanlah opsi -skin.

$ gmplayer -skin default

Secara default, skin akan dicari pada

direktori ~/.mplayer/Skin dan /usr/share/

MPlayer/Skin.

14Mplayer dapat pula digunakan untuk

mensimulasikan slide show. Namun,

slide show ala video. Katakanlah Anda me-

miliki video demo berbagai produk. Anda

dapat memainkan seolah-oleh pergerakan

gambar menjadi kaku dan dilakukan dalam

interval tertentu. Caranya, Anda meminta

mplayer untuk berpindah frame setiap be-

berapa detik sekali. Dan, untuk melakukan-

nya, mudah sekali. Hanya dengan memberi-

kan opsi -sstep. Sebagai contoh:

$ mplayer -sstep 5 a.mpg

15MPlayer dapat diatur untuk menge-

luarkan suara dalam jumlah channel

audio seperti yang Anda miliki. Caranya,

cukup berikan saja opsi -channels diikuti

nilai channel yang Anda miliki. Nilai yang

tersedia adalah:

� 2 untuk stereo

� 4 untuk surround

� 6 untuk dukungan penuh terhadap 5.1

Contoh perintah:

$ mplayer -channels 4 a.mpg

16Ada kalanya, kita ingin mengambil

hanya beberapa frame pertama dari

suatu movie. Hal tersebut memungkinkan

dengan Mplayer. Frame-frame tersebut ke-

mudian kita gabungkan bersama-sama ke

dalam sebuah fi le GIF animasi.

Untuk mengambil beberapa frame per-

tama tersebut, kita akan memberikan opsi

-frames diikuti oleh jumlah frame yang di-

inginkan. Sebagai contoh:

$ mplayer -frames 50 a.mpg

Apabila diinginkan, seperti yang telah

disebutkan, frame-frame tersebut dapat

di rangkai bersama ke dalam sebuah fi le

GIF animasi. Apa yang perlu kita lakukan

hanyalah mengubah video output menjadi

gof89a. Berikut ini adalah contohnya:

$ mplayer -frames 50 -vo gif89a a.mpg

17Secara normal, memberikan opsi

-fs akan membawa kita ke modus

fullscreen. Apabila apa yang Anda dapat-

kan adalah layar hitam yang mengelilingi

video Anda yang tampil kecil, maka fasili-

tas fullscreen tidak Anda dapatkan. Sebagai

solusinya, Anda dapat mengganti ke video

output lain.

Solusi lain adalah mencoba memberikan

opsi -fstype fullscreen. Namun, hal ini juga

perlu diperhatikan karena bisa saja tidak

bekerja untuk sistem tertentu. Pengguna

OpenBox 1.x harus menggunakan opsi -

fstype -fullscreen agar dapat switching ke

modus fullscreen tanpa masalah.

18Bisakah Anda membayangkan gang-

guan screensaver yang tiba-tiba mun-

cul ketika Anda sedang menikmati video

dan duduk cukup jauh dari komputer? Pas-

ti akan terasa sangat menyebalkan. Untuk

itu, sebagai tindakan berjaga-jaga, matikan

terlebih dahulu screensaver sebelum men-

jalankan video. Mplayer akan melakukan

hal tersebut secara bertanggungjawab untuk

Anda.

� Cara pertama adalah membuka dialog

Preferences, aktif di tab Misc dan meng-

aktifkan pilihan Stop Xscreensaver.

� Cara kedua adalah dengan memberikan

opsi -stop-xscreensaver pada saat men-

jalankan mplayer.

Kedua cara tersebut akan mematikan

xscreensaver pada saat menjalankan mplay-

er dan akan menjalankannya kembali sesaat

sebelum Mplayer keluar. Dengan demikian,

Anda tidak akan kehilangan fungsi screen-

saver setelah menonton.

19Salah satu fi tur Mplayer yang paling

menarik adalah kehadiran video fi l-

ter. Dengan beberapa video fi lter yang dise-

diakan, Anda dapat dengan mudah melaku-

kan pengubahan terhadap video yang di-

tampilkan. Berikut ini, kita akan melihat

contoh bagaimana memutar video dalam

efek mirror dan fl ip. Kita juga akan melihat

bagaimana melakukan cropping bagian ter-

tentu pada video.

Caranya adalah dengan memberikan op-

si -vf diikuti dengan video fi lternya. Untuk

memutar video dalam efek fl ipped, berikan-

lah perintah berikut ini:

$ mplayer -vf flip a.mpg

Untuk memutar video dalam efek mi-

rrored, berikanlah perintah berikut ini:

$ mplayer -vf mirror a.mpg

Untuk melakukan cropping, berikan

perintah berikut ini:

$ mplayer -vf crop=100:100 a.mpg

20Apa saja fi le-fi le yang digunakan

oleh Mplayer? Pertama-tama, untuk

system wide data, Mplayer akan mempergu-

nakan direktori /usr/share/MPlayer. Setelah

itu, mplayer juga akanmempergunakan di-

rektori per user ~/.mplayer.

Untuk konfi gurasi system wide, Mplayer

akan mempergunakan /etc/mplayer/mplay-

er.conf. Untuk pengaturan user, Mplayer

akan mempergunakan ~/.mplayer/con-

fi g. Untuk konfi gurasi GUI, Mplayer akan

mempergunakan ~/.mplayer/gui.conf.

Untuk font, Mplayer akan mencari ke

~/.mplayer/font. Direktori ini harus berisi-

kan fi le font.desc dan fi le-fi le dengan eks-

tensi .RAW.

Mplayer menyimpan sejumlah besar

parameter yang bisa kita utak atik untuk

menyesuaikan cara kerjanya sesuai dengan

keinginan kita. Dan, semuanya terdoku-

mentasi dengan sangat baik dalam sebuah

halaman manual sepanjang hampir 4000

halaman.

Apa yang kita bahas kali ini hanyalah

beberapa tip mendasar. Anda selalu bisa

membaca manual Mplayer untuk penggu-

naan lebih lanjut (halaman manual MPlayer

tergolong sangat lengkap). Selamat men-

coba!

Noprianto ([email protected])

Mplayer