5 Kebiasaan Pembunuh Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar

3
5 Kebiasaan Pembunuh Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar Efran Akbar 5 (lima) hal yang menjadi kebiasaan buruk pemuda Indonesia saat ini, yang membunuh Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan hal tersebut seri dalam kehidupan sehari hari mereka, antara lain sebagai berikut : 1. Kebiasaan alay Kebiasaan alay adalah kebiasaan anak muda yang saat ini sering mer dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan alay dibedakan menjadi dua yaitu tindakan. Kebiasaan alay bahasa, yaitu pemuda sering membuat kosa kata se melenceng jauh dari tatanan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kemudian kosa tersebut mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti berkomunikasi atau ontoh kosa kata bahasa alay seperti, kamu menjadi loe atau kamyu, banget menjad atau beut , aku menjadi gue dan masih banyak lagi. !edangkan kebiasaan alay tind tindakan pemuda saat ini yang sering menyingkat kata Bahasa Indonesia dalam kegi sehari-hari, seperti !"! (Short Message Service) atau menulis catatan. ontoh ka Indonesia yang sering disingkat oleh anak muda saat ini seperti, kemari kmrn, karena menjadi krna atau # (cause$Bahasa Inggris), aku menjadi q, dan masih ban Bahasaalaytelah merusak tatanan atau kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang dan benar, karena ketidak sesuaiannya dengan Bahasa Indonesia yang baik dan bena itudibiarkan secara terus menerus, harapandan impian pemuda &aman dulu untuk memperjuangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional terkubur oleh kebiasaan mayoritas pemuda saat ini yang buruk. "aka dari itu, untuk mencegah terjadinya h kita perlu membiasakan diri untuk berbicara dan menulis dengan menggunakan keten Bahasa Indonesia yang baik dan benar. !elain itu, guru juga selalu mendisiplinka untuk menulis dan berkomunikai dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang benar. 'engan demikian masalah alay dapat ditanggulangi. 2. Senang Mempelaari Bahasa Asing emuda saat ini banyak yang senang mempelajari dan menggunakan bahasa nega lain. Kesenangan menggunakan dan mempelajari bahasa asing tersebut dikarenakan a

description

Bahasa Indonesia

Transcript of 5 Kebiasaan Pembunuh Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar

5 Kebiasaan Pembunuh Bahasa Indonesia yang Baik dan BenarEfran Akbar

5 (lima) hal yang menjadi kebiasaan buruk pemuda Indonesia saat ini, yang mampu membunuh Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan hal tersebut sering dilakukan dalam kehidupan sehari hari mereka, antara lain sebagai berikut :

1. Kebiasaan alayKebiasaan alay adalah kebiasaan anak muda yang saat ini sering mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan alay dibedakan menjadi dua yaitu bahasa dan tindakan. Kebiasaan alay bahasa, yaitu pemuda sering membuat kosa kata sendiri yang melenceng jauh dari tatanan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kemudian kosa kata tersebut mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti berkomunikasi atau bermain. Contoh kosa kata bahasa alay seperti, kamu menjadi loe atau kamyu, banget menjadi buanget atau beut, aku menjadi gue dan masih banyak lagi. Sedangkan kebiasaan alay tindakan, yaitu tindakan pemuda saat ini yang sering menyingkat kata Bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari, seperti SMS (Short Message Service) atau menulis catatan. Contoh kata Bahasa Indonesia yang sering disingkat oleh anak muda saat ini seperti, kemarin menjadi kmrn, karena menjadi krna atau CZ (cause=Bahasa Inggris), aku menjadi q, dan masih banyak lagi.Bahasa alay telah merusak tatanan atau kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena ketidak sesuaiannya dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika hal itu dibiarkan secara terus menerus, harapan dan impian pemuda zaman dulu untuk memperjuangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional terkubur oleh kebiasaan mayoritas pemuda saat ini yang buruk. Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya hal tersebut, kita perlu membiasakan diri untuk berbicara dan menulis dengan menggunakan ketentuan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, guru juga selalu mendisiplinkan murid untuk menulis dan berkomunikai dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan demikian masalah alay dapat ditanggulangi.

2. Senang Mempelajari Bahasa AsingPemuda saat ini banyak yang senang mempelajari dan menggunakan bahasa negara lain. Kesenangan menggunakan dan mempelajari bahasa asing tersebut dikarenakan adanya banyak faktor. Namun, terdapat satu faktor utama, yaitu pemuda saat ini menganggap Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sulit untuk dipelajari, dipahami, dan dipraktikan. Hal ini merupakan permasalahan serius bagi negara, mengingat pemuda merupakan generasi penerus negara. Jika hal itu dibiarkan berlangsung, tidak dipungkiri lagi keberadaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional akan hilang. Kehilangan bahasa nasional, Bahasa Indonesia, sama halnya kehilangan identitas negara bahkan hilangnya Negara Indonesia. Maka dari itu, untuk menanggulangi permasalahan tersebut, kita perlu melakukan upaya-upaya seperti, program pelatihan Bahasa Indonesia,kampanye cinta Bahasa Indonesia, lomba-lomba penulisan karya ilmiah, esai, atau jurnal Bahasa Indonesia. Hal tersebut mampu memudahkan pemuda saat ini dalam mempelajari Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dengan catatan dilakukan sesering mungkin.Sehingga,pemuda saat ini memiliki pengetahuan yang lebih tentang Bahasa Indonesia,yang mampu membantu mereka dalam penggunaan Bahasa Indoesia yang baik dan benar sebagai alat komunikasi dan menulis.

3. Penggunaan Bahasa Daerah yang Terlalu SeringIndonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak daerah. Setiap daerah memiliki bahasa sendiri-sendiri sebagai alat komunikasi antar masyarakat satu daerah. Akan tetapi, mayoritas masyarakat Indonesia tidak mengerti bahasa daerah lain selain daerahnya, contoh mayoritas mayarakat daerah Jogja tidak mengerti bahasa masyarakat daerah Batak atau Sunda, dan sebaliknya. Hal tersebut akan mempersulit masyarakat Indonesia untuk berkomunikasi antar masayarakat daerah lain karena tidak saling paham bahasa satu sama lain kemudian hal itu akan berimbas pada persatuan dan kesatuan Negara Indonesia. Kemudian, untuk membantu komunikasi antar masyarakat berbagai daerah dan menyatukan masyarakat daerah-daerah tersebut disepakatilah Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang wajib dipelajari seluruh masyarakat di Indonesia selain bahasa daerah masing-masing agar seluruh masyarakat Indonesia dapat berkomunikasi meskipun berbeda daerah. Namun, permasalahan saat ini Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional menjadi bahasa nomor dua di bawah bahasa daerah. Mereka akan menggunakan Bahasa Indonesia hanya saat pelajaran Bahasa Indonesia atau bercakap dengan guru mereka. Hal itu menjadi penyebab para pemuda mengalami kesulitan dalam berbahasa Indonesia dan akan mengancam keberadaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Solusi yang tepat untuk menanggulangi masalah ini adalah dari diri kita sendiri. Pembiasaan berkomunikasi dengan berbagai orang menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar mampu melatih pemuda untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, orang tua dan guru diharapkan mampu mendorong dan mendisiplinkan remaja (pemuda) untuk menulis dan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika kedua hal terebut dilakukan dengan baik, akan mempermudah mereka dalam penggunaaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4. Penggunaan Kata Kotor yang Terlalu SeringPemuda saat ini sering menggunakan kata-kata kotor, yaitu kata yang tak layak dikeluarkan (diucapkan). Mereka menganggap pengucapan kata-kata kotor merupakan bentuk ekspresi dari kekesalan, namun hal itu adalah ekspresi yang negatif. Selain itu, pengucapan kata-kata kotor mereka lakukan sebagai bentuk keikutsertaan agar dicap sebagai anak yang gaul dan keren. Kebisaan tersebut adalah kebiasaan yang membuat Bahasa Indonesia menjadi makin terpuruk. Maka dari itu, perlu adanya kerjasama yang baik antara sekolah,orang tua, dan guru untuk selalu mengingatkan anak-anaknya yang sering menggunakan kata-kata kotor. Peringatan tersebut dapat berupa nasehat, teguran, atau hukuman, dengan catatan hukuman tersebut mendidik anak agar jera menggunakan kata-kata kotor.

5. Praktik yang KurangPenggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat ini menjadi sesuatu yang langka untuk ditemui. Para pemuda lebih senang memakai bahasa gaul dan daerah daripada menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mereka melakukan hal itu, karena mereka tidak menyenangi sesuatu yang sulit. Mereka lebih menyenangi sesuatu yang mudah, seperti penggunaan bahasa gaul yang cepat dan bahasa daerah sendiri yang sering diucapkan dalam bergaul sesama teman. Hal inilah yang menjadi penyebab Bahasa Indonesia dianggap sulit bagi pemuda saat ini. Oleh karena itu, perlu dibentuk kerjasama yang baik antara guru dengan murid, seperti guru membiasakan murid menggunakan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dan menulis dan murid melakukan komunikasi terhadap guru dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, orang tua juga berperan agar mereka mampu menggunakan Bahasa Indonesia dalam komunikasi antar anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari.