5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan...

32
49 BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 PETANAHAN 1. Profil dan Sejarah SMP Negeri 1 Petanahan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Petanahan dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS): 201030405065, berdiri pada tanggal 1 Juli 1983. Sekolah ini menempati lokasi di jalan, Laut Petanahan no. 16, Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah, kode pos 54382. Pada saat itu ada tokoh masyarakat yang berperan penting didalamya, yaitu: Kepala Desa Munggu (Bapak Madyo Widarso) dan Carik Munggu (Bapak Harjo Utomo). Sebelum menempati gedung SMP ini, kegiatan belajar mengajar (KBM) ditempatkan di SDN 1 Petanahan dengan diampu oleh Kepala SMP Negeri 1 Puring Bapak Soepomo selama satu semester. Setelah itu datang kepala sekolah definitif dari Klaten yang bernama Bapak Joko Wiyono (1984-1991). Pada tahun 1991 Bapak Joko Wiyono dipindah tugas ke SMP Negeri 1 Prembun sebagai Kepala sekolah, untuk sementara Kepala SMP Negeri 1 Petanahan diampu oleh Bapak M. Hamid (Kepala SMP Negeri 1 Klirong) selama satu semester. Selanjutnya datang Kepala Sekolah definitif baru yaitu, Bapak Sutejo, B.A (guru SMP Negeri 3 Kebumen) hanya berlangsung selama satu tahun. Baru tahun berikutnya ada pemindahan Kepala Sekolah dari SMP Negeri 2 Adimulyo Bapak Parwoto, B.A (1992-1996). Sepeninggal kepemimpinan Bapak Parwoto yang pindah tugas ke SMP Negeri 1 Adimulyo masih sama sebagai Kepala Sekolah, SMP Negeri 1 Petanahan posisi Kepala Sekolah digantikan oleh Muh. Rosyid, S.Pd (dulu guru SMP Negeri 1 Sadang). Bapak Muh. Rosyid, S.Pd memimpin di SMP Negeri 1 Petanahan selama 7 tahun (1996-2003). Setelah itu kepemimpinan digantikan oleh Bapak Wagiman, S,Pd (pindahan Kepala SMP Negeri 1 Ayah) selama 8 tahun (2003-2011). Pada bulan Maret 2011, posisi Kepala Sekolah diganti oleh Ibu Ari Sulistyowati, S.Pd (guru SMP Negeri 1 Padurejo Prembun) sampai dengan akhir September 2011. Pada bulan Oktober sampai Desember 2011 terjadi kekosongan kepemimpinan, untuk sementara wakil kepala sekolah Drs.

Transcript of 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan...

Page 1: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 PETANAHAN

1. Profil dan Sejarah SMP Negeri 1 Petanahan

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Petanahan dengan Nomor

Statistik Sekolah (NSS): 201030405065, berdiri pada tanggal 1 Juli 1983. Sekolah

ini menempati lokasi di jalan, Laut Petanahan no. 16, Kecamatan Petanahan

Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah, kode pos 54382. Pada saat itu ada

tokoh masyarakat yang berperan penting didalamya, yaitu: Kepala Desa Munggu

(Bapak Madyo Widarso) dan Carik Munggu (Bapak Harjo Utomo). Sebelum

menempati gedung SMP ini, kegiatan belajar mengajar (KBM) ditempatkan di

SDN 1 Petanahan dengan diampu oleh Kepala SMP Negeri 1 Puring Bapak

Soepomo selama satu semester. Setelah itu datang kepala sekolah definitif dari

Klaten yang bernama Bapak Joko Wiyono (1984-1991). Pada tahun 1991 Bapak

Joko Wiyono dipindah tugas ke SMP Negeri 1 Prembun sebagai Kepala sekolah,

untuk sementara Kepala SMP Negeri 1 Petanahan diampu oleh Bapak M. Hamid

(Kepala SMP Negeri 1 Klirong) selama satu semester.

Selanjutnya datang Kepala Sekolah definitif baru yaitu, Bapak Sutejo, B.A

(guru SMP Negeri 3 Kebumen) hanya berlangsung selama satu tahun. Baru tahun

berikutnya ada pemindahan Kepala Sekolah dari SMP Negeri 2 Adimulyo Bapak

Parwoto, B.A (1992-1996). Sepeninggal kepemimpinan Bapak Parwoto yang

pindah tugas ke SMP Negeri 1 Adimulyo masih sama sebagai Kepala Sekolah,

SMP Negeri 1 Petanahan posisi Kepala Sekolah digantikan oleh Muh. Rosyid,

S.Pd (dulu guru SMP Negeri 1 Sadang). Bapak Muh. Rosyid, S.Pd memimpin di

SMP Negeri 1 Petanahan selama 7 tahun (1996-2003). Setelah itu kepemimpinan

digantikan oleh Bapak Wagiman, S,Pd (pindahan Kepala SMP Negeri 1 Ayah)

selama 8 tahun (2003-2011). Pada bulan Maret 2011, posisi Kepala Sekolah

diganti oleh Ibu Ari Sulistyowati, S.Pd (guru SMP Negeri 1 Padurejo Prembun)

sampai dengan akhir September 2011. Pada bulan Oktober sampai Desember 2011

terjadi kekosongan kepemimpinan, untuk sementara wakil kepala sekolah Drs.

Page 2: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

50

Ngadimun mengisi sebagai Kepala Sekolah. Kemudian datang kepala sekolah

baru, yaitu: Dra. Murilah (guru SMP Negeri 3 Kutowinangun) sampai sekarang.

Untuk lokasi sekolah merupakan lokasi yang sangat strategis berada pada

lintasan kecamatan, dengan jarak kira-kira 1,5 km dari pusat kecamatan. Suasana

sangat nyaman, asri dengan ditumbuhi pepohonan yang rindang di sekelilingnya,

sehingga udaranya bersih dan sejuk, membuat suasana belajar menjadi tenang.

Sebagai pusat pembelajaran, lokasi strategis dan bangunan gedungnya juga tertata

rapi dengan kondisi baik karena didukung oleh sarana pendukung lainnya yang

baik pula seperti ruang laboratorium, ruang multi media, dll. Halaman sekolah

yang luas sehingga ruang terbukanya sangat baik untuk sirkulasi udara. Sebagai

lembaga pendidikan menengah pertama, dengan segala dinamikanya, SMP Negeri

1 Petanahan dengan akreditasi “A” ini terus berbenah diri meningkatkan kualitas

sumber daya manusia (guru, karyawan, dan peserta didik), mutu dan pelayanan

pendidikan, serta sarana prasarana pendukung. Sekolah dengan status negeri ini,

penyelenggaraan proses belajar mengajarnya pagi hari dengan sistem fullday hari

kerja (Senin sampai Sabtu).1

2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

Visi SMP Negeri 1 Petanahan adalah: “Terwujudnya peserta didik yang

berbudi luhur, terampil, dan berprestasi.” Dengan indikator yang dikembangkan:

a. Memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b. Tertib dan disiplin dalam kegiatan pembelajaran

c. Memiliki perilaku jujur dan santun

d. Hubungan antarwarga sekolah familier dan harmonis

e. Memiliki keterampilan dan kecakapan hidup

f. Memiliki lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif

g. Berprestasi dalam kegiatan akademik

h. Berprestasi dalam kegiatan nonakademik

i. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah

j. Mengarahkan langkah-langkah strategis sekolah

Untuk mewujudkan visi tersebut dengan segala indikatornya diperlukan

1 Dokumentasi SMP Negeri 1 Petanahan, diambil pada tanggal 11 Oktober 2012

Page 3: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

51

misi yang jelas. Adapun misi SMP Negeri 1 Petanahan adalah:

a. Menciptakan lulusan yang berkualitas, berprestasi, dan berakhlak mulia

b. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan ajaran

agama yang dianut agar terbangun peserta didik yang berakhlak mulia

c. Mengaktifkan peserta didik menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni

d. Membantu setiap peserta didik untuk mengenali potensi dirinya sehingga

dapat berkembang secara optimal

e. Mendorong semangat keunggulan secara intesif kepada seluruh warga

sekolah

f. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif agar setiap

peserta didik berkembang secara optimal sesuai potesi yang dimiliki

Visi dan misi tersebut, mendasari tujuan sekolah yang ingin dicapai

sebagai berikut:

a. Meningkatkan persentase kelulusan 100% pada tahun 2011/2012 dengan

nilai rata-rata ujian nasional meningkat dari 6,94 menjadi 7,15 dan ujian

sekolah dari 7,89 menjadi 8,00

b. Mampu bersaing dalam lomba mata pelajaran IPS, Kebahasaan, Fisika,

Biologi, Astronomi, dan Matematika serta masuk 3 besar di tingkat

kabupaten dan menjadi wakil ke tingkat provinsi

c. Meraih kejuaraan dalam bidang tenis meja, bulutangkis, atletik, dan Liga

Pendidikan Indonesia (LPI) di tingkat kabupaten dan menjadi wakil

Karesidenan Kedu ke tingkat provinsi

d. Meraih kejuaraan dalam bidang story telling sebagai juara pertama di

tingkat kabupaten

e. Meraih kejuaraan dalam bidang seni lukis, rebana, dan MTQ sebagai juara

ketiga di tingkat kabupaten

f. Meraih kejuaraan di bidang ekstrakurikuler Pramuka sebagai juara pertama

di tingkat kabupaten

Page 4: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

52

g. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang ditandai dengan guru

menerapkan Pendekatan Kontekstual, PAIKEM, serta layanan bimbingan

dan konseling

h. Mewujudkan kebiasaan hidup bersih dan disiplin dikalangan guru dan

peserta didik

i. Mewujudkan kebiasaan beribadah sesuai ajaran agama sebagai dasar

pembentukan akhlak mulia

j. Melestarikan budaya daerah melalui muatan local bahasa daerah, yaitu

Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler

k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

dan Pramuka, baik lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, misalnya

perkemahan

l. Membekali peserta didik dengan kecakapan hidup, khususnya di bidang

keterampilan elektronika

m. Meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas pembiayaan sekolah

n. Mewujudkan pengelolaan sekolah secara demokratis, transparan, dan dapat

dipertanggungjawabkan

o. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan secara memadai serta

mendayagunakannya secara optimal

p. Mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif bagi peningkatan kualitas

proses dan hasil pembelajaran

q. Menerapkan penilaian berbasis kelas dengan instrument yang bervariasi,

baik ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,

ulangan kenaikan kelas, dan ujian nasional atau sekolah secara transparan

dan dapat dipertanggungjawabkan

r. Melaksanakan pendidikan karakter melalui proses pembelajaran dan

ekstrakurikuler

s. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah2

2 Dokumentasi SMP Negeri 1 Petanahan, diambil pada tanggal 11 Oktober 2012

Page 5: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

53

3. Letak Geografis SMP Negeri 1 Petanahan

SMP Negeri 1 Petanahan menempati lahan seluas 20.584 m2, luas

bangunan seluruhnya 4.210 m2, Status tanah dan bangunan milik pemerintah,

terletak di Desa Munggu. Adapun batas-batas SMP Negeri 1 Petanahan sebagai

berikut:

a. Wilayah sebelah barat berbatasan dengan lahan pertanian warga

b. Wilayah timur berbatasan dengan jalan raya

c. Wilayah sebelah selatan berbatasan dengan perkampungan warga

d. Wilayah sebelah utara berbatasan dengan perkampungan warga3

4. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi SMP Negeri 1 Petanahan sepenuhnya mengikuti pola

umum yang berlaku dari Departemen Pendidikan Nasional. Hal tersebut dapat

dilihat dari bagan struktur organisasi yang ada. Jika dilihat bentuknya, maka

struktur organisasi tersebut berpola hirarkis yaitu pola atas-bawah dengan

menempatkan kepala sekolah pada posisi tertinggi. Hal ini dimaksudkan agar

tidak terjadi tumpang tindih dan penumpukan beban kerja, SMP Negeri 1

Petanahan telah membuat struktur organisasi atas dasar pembagian kerja masing-

masing. Dengan demikian manajemen dan organisasi sekolah dapat berjalan baik

menuju tujuan dan rencana strategis berdasarkan visi dan misinya.

Adapun struktur organisasi tersebut terdiri dari: Kepala sekolah sebagai

top leader yang mengkoordinir segala kegiatan atau tugas yang berkaitan dengan

sekolah. Artinya, kepala sekolah merupakan orang yang bertanggung jawab

secara keseluruhan baik internal maupun eksternal atas pelaksanaan pengelolaan

sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dibantu oleh lima wakil

sesuai bidang yang diurus, masing-masing yaitu Koordinator Wakil Kepala

Sekolah, Wakil Kepala Urusan Kurikulum, Wakil Kepala Urusan Kesiswaan,

Wakil Kepala Urusan Hubungan Masyarakat (Humas), Wakil Kepala Urusan

Sarana Prasarana. Disamping itu, kepala sekolah juga menjadi penanggung jawab

langsung dari berbagai elemen pelayanan sekolah, seperti perpustakaan dan

laboratorium (lab. IPA, dan komputer).

3 Data observasi, tanggal 1 Oktober 2012 di SMP Negeri 1 Petanahan

Page 6: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

54

Secara detail struktur organisasi SMP Negeri 1 Petanahan tahun pelajaran

2012/2013 adalah sebagai berikut:

Kepala Sekolah : Dra. Murilah

Koordinator Wakil Kepala : Drs. Ngadimun

Wakil Kepala Urusan Kurikulum : Suparno, S.Pd.

Wakil Kepala Urusan Kesiswaan : Tarkhim, S.Pd.

Wakil Kepala Urusan Humas : Abdul Kholik, S.Ag.

Wakil Kepala Urusan Sarpras : Drs. Parjan

Kepala Tata Usaha : Murdaningsih4

5. Keadaan Guru dan Karyawan

Jumlah guru di SMP Negeri 1 Petanahan tahun pelajaran 2012/2013 adalah

38 orang, terdiri dari 12 laki-laki dan 26 perempuan. Jika dilihat dari

kepegawaiannya, terdiri dari 35 orang guru PNS dan 3 orang guru honorer.

Sedangkan jika berdasarkan kualifikasi pendidikan, guru tersebut telah memenuhi

kualifikasi pendidikan dan kompeten dalam bidang yang diajarkan sesuai dengan

kualifikasi pendidikannya, S1 (33 orang), D3 (1 orang), D2 (3 orang), D1 (1

orang), sekarang ini ada lima orang guru sedang melanjutkan studi program S1.

Sementara keadaan guru berdasarkan agama adalah 35 orang beragama Islam, dan

3 orang beragama Kristen. Adapun guru PAI berjumlah 2 orang dan keduanya

laki-laki, yaitu Abdul Kholiq, S.Ag, dan Moh. Muhdowi, S.Ag, (PNS).

Dalam melaksanakan tugas-tugas administrasi sekolah, SMP Negeri 1

Petanahan didukung oleh manajemen yang baik, dengan personalia yang cukup

handal dan berpengalaman, dan telah menggunakan sistem komputerisasi. Jumlah

karyawan atau pegawai seluruhnya berjumlah 13 orang, terdiri dari 9 laki-laki dan

4 perempuan. Jika dilihat status kepegawaiannya, 8 orang pegawai tetap (PNS)

dan 5 orang tenaga honorer (pegawai tidak tetap). Sedangkan jika dilihat dari

kualifikasi pendidikan, SMP (2 orang), SMA (9 orang), S1 atau sarjana (2 orang).

Sementara menurut agama yang dipeluk, semua pegawai dan karyawan di SMP

4 Dokumentasi SMP Negeri 1 Petanahan, diambil pada tanggal 11 Oktober 2012

Page 7: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

55

Negeri 1 Petanahan beragama Islam.5

6. Keadaan Peserta Didik

Peserta didik merupakan salah satu komponen pembelajaran yang menjadi

subyek didik, keberadaannya tidak terpisahkan dari sistem pembelajaran di

sekolah, karena peserta didik sebagai pembelajar dengan segala karakteristiknya

dalam mencapai tujuan pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan. Jumlah

peserta didik SMP Negeri 1 Petanahan pada tahun pelajaran 2012/2013 (keadaan

Bulan September 2012) adalah 720 (tujuh ratus dua puluh), terdiri dari peserta

didik laki-laki 345 dan perempuan 375.

Jumlah tersebut terbagi dalam tiga kelas, yaitu: kelas VII berjumlah 256

peserta didik terbagi pada 8 kelas, kelas VIII berjumlah 225 peserta didik dengan

terbagi pada 7 kelas, dan kelas IX berjumlah 239 peserta didik terbagi 8 kelas.

Dilihat dari input (peserta didik yang masuk) ke SMP Negeri 1 Petanahan, melalui

satu jalur, yaitu: Nilai Ujian Nasional (NUN) baik dari lulusan SD atau MI

(Madrasah Ibditaiyah) negeri atau swasta yang memenuhi persyaratan.6

7. Keadaan Fasilitas Sekolah

Fasilitas yang ada di SMP Negeri 1 Petanahan sangatlah mendukung

berjalannya proses kegiatan belajar mengajar sehingga kegiatan tersebut dapat

berjalan sesuai dengan keinginan dan harapan. Fasilitas dilengkapi dengan ruang

belajar (23) dan pengelolaan administrasi, sekolah ini juga dilengkapi dengan

fasilitas pembelajaran lainnya, seperti perpustakaan, laboratorium, ruang

serbaguna, ruang kesehatan (UKS), ruang OSIS, ruang bimbingan dan konseling

(BK), sarana ibadah berupa mushola dan yang lainnya. Sementara buku-buku dan

fasilitas pendidikan lain yang dimiliki SMP Negeri 1 Petanahan, juga dapat

dijadikan sebagai sumber belajar, serta berbagai perlengkapan sekolah yang

mendukung keseluruhan kegiatan pembelajaran.

Buku referensi yang ada 92 eksemplar, buku koleksi pengayaan fiksi ada

286 eksemplar, dan untuk buku non fiksi ada 1077 ekslempar. Meskipun saat ini

pelayanan sirkulasi dan penyimpanan masih bersifat manual, namun pihak

5 Dokumentasi SMP Negeri 1 Petanahan, diambil pada tanggal 11 Oktober 2012 6 Dokumentasi SMP Negeri 1 Petanahan diambil pada tanggal 11 Oktober 2012

Page 8: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

56

sekolah sedang mengupayakan sistem pelayanan perpustakaan dengan

menggunakan sistem komputerisasi, dengan harapan dapat memberikan pelayanan

prima.7

B. MASTERY LEARNING DALAM PENCAPAIAN STANDAR

KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KELAS VII DI SMP

NEGERI 1 PETANAHAN

1. Mastery learning di SMP Negeri 1 Petanahan

Mastery learning yang biasa diartikan sebagai proses pembelajaran yang

dilakukan secara sistematis dan terstruktur, bertujuan mengadaptasikan

pembelajaran pada peserta didik kelompok besar, membantu mengatasi

perbedaan-perbedaan yang terdapat pada peserta didik dan berguna untuk

menciptakan kecepatan belajar (rate of progress). Artinya, mastery learning

merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menganut azas ketuntasan

belajar, dengan tolak ukur yang digunakan pada pencapaian hasil belajar, yakni

tingkat kemampuan peserta didik orang perorang, bukan perkelas dalam mencapai

kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan cara ini, guru akan memberikan

layanan sesuai dengan perbedaan-perbedaan individual peserta didik, sehingga

potensi masing-masing peserta didik berkembang secara optimal.

Pendekatan ini berawal dari asumsi, bahwa di dalam kondisi yang tepat,

semua peserta didik mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil yang

maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Agar semua peserta didik

memperoleh hasil maksimal pembelajaran harus dilaksanakan dengan sistematis.

Kesistematisan akan tercermin dari strategi yang dilaksanakan, terutama dalam

mengorganisasi tujuan dan bahan belajar, melaksanakan evaluasi dan memberikan

bimbingan terhadap peserta didik yang lambat mencapai tujuan (kompetensi) yang

telah ditentukan.

Belajar tuntas merupakan suatu upaya belajar dengan penekanan peserta

didik harus menguasai seluruh bahan ajar. Karena menguasai 100% bahan ajar

amat sukar, maka yang dijadikan ukuran biasanya menguasai 75% tujuan atau

7 Dokumentasi SMP Negeri 1 Petanahan, diambil pada tanggal 11 Oktober 2012

Page 9: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

57

kompetensi yang harus dicapai. SMP Negeri 1 Petanahan pada tiap jenis mata

pelajaran menetapkan tingkat ketuntasan yang berbeda sesuai dengan persepsi

terhadap tingkat kesukaran dan kedalaman mata pelajaran tesebut. Dalam konsep

KTSP kriteria ini disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran PAI adalah minimal peserta

didik harus memperoleh nilai 75. Jika dibawah 75 belum dianggap tuntas dan

harus mengulang. Menurut Bapak Moh. Muhdowi, standar kompetensi atau

standar ketuntasan PAI yang berlaku di SMP Negeri 1 Petanahan adalah

ditetapkan sendiri oleh sekolah dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Antara lain, melihat kemampuan para peserta didik. Penetapan standar oleh pihak

sekolah sesuai dengan Peraturan Departemen Pendidikan Nasional tentang

penetapan sendiri standar ketuntasan minimal yang dipakainya.8

2. Pencapaian Tuntas Standar Kompetensi kelas VII di SMP Negeri 1

Petanahan

Standar kompetensi merupakan kemampuan yang dapat dilakukan atau

ditampilkan untuk satu mata pelajaran, kompetensi dalam mata pelajaran tertentu

yang harus dimiliki oleh peserta didik, atau kemampuan yang harus dimiliki oleh

lulusan dalam suatu mata pelajaran. Kompetensi di artikan sebagai kebulatan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan, ditunjukan

atau ditampilkan oleh peserta didik sebagai hasil belajar. Sebagaimana telah

disinggung pada bagian sebelumnya, bahwa mastery learning merupakan suatu

pendekatan pembelajaran yang menganut azas ketuntasan belajar, dengan tolok

ukur yang digunakan pada pencapaian hasil belajar, yakni dalam mencapai

Standar Kompetensi (SK) yang telah ditetapkan dalam pembelajaran PAI.

Ketuntasan belajar (mastery learning) dalam pembelajaran PAI di SMP

Negeri 1 Petanahan dijadikan sebagai salah satu strategi dan model pembelajaran

yang diimplementasikan dalam bentuk klasikal yang diindividualisasikan.

Pembelajaran individual (individualized instruction) merupakan ciri khas dari

mastery learning. Melalui mastery learning ini, maka masing-masing siswa akan

8 Bapak Moh. Muhdowi, Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Petanahan, wawancara tanggal 4 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan

Hasil wawancara peserta didik kelas VII di SMP Negeri 1 Petanahan

Page 10: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

58

berpacu atau berkompetisi dalam menyelesaikan Standar Kompetensi yang ada.

Standar kompetensi (S.K.) sebagai tujuan mata pelajaran, penjabarannya secara

hirarkis ke bawah. Standar Kompetensi penjabaran lebih lanjut dari Standar

Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi dapat dijabarkan menjadi 3-6 KD.

Standar Kompetensi (S.K.) mata pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Petanahan berisi

batas kemampuan minimal yang harus dicapai setelah peserta didik

menyelesaikan proses pembelajaran PAI di SMP Negeri 1 Petanahan yang

diikutinya. Dalam penuturan Bapak Abdul Kholik dan Bapak Moh. Muhdowi,

bahwa peserta didik sebagian besar berhasil dalam pencapaian tuntas Standar

Kompetensi.9

Dengan demikian Standar Kompetensi yang ada pada kelas VII SMP

Negeri 1 Petanahan pada dasarnya harus dikuasai oleh peserta didiknya mengingat

adanya pelaksanaan KTSP yang mengharuskan pencapaian ketuntasan dalam

pencapaian Standar Kompetensi secara individual. Standar Kompetensi yang

terkait dengan peserta didik dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 1 Petanahan

merupakan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik yang memungkinkannya

menunaikan tugas-tugas tertentu berdasarkan pengetahuan (knowledge),

pemahaman (understand), keterampilan (skill) nilai (value), sikap (attitude), dan

minat (interest) yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran

PAI di sekolah. Ciri utama peserta didik yang bisa melanjutkan ke pembelajaran

berikutnya adalah apabila ia telah dapat menjalankan suatu tugas dengan tuntas

(mastery learning).

3. Pencapaian Tuntas Kompetensi Dasar kelas VII di SMP Negeri 1

Petanahan

Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang

harus dimiliki oleh kelulusan atau kemampuan minimal yang harus dapat

dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik dari standar kompetensi untuk suatu

mata pelajaran. Kompetensi dasar sebagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan

minimal yang harus dikuasai peserta didik untuk menunjukan bahwa peserta didik

9 Bapak Abdul Kholik dan Bapak Moh. Muhdowi, Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Petanahan, wawancara tanggal 4 dan 5 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan

Page 11: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

59

telah menguasai standar kompetensi yang telah ditentukan. Dengan kata lain,

kompetensi dasar merupakan perincian lebih lanjut dari standar kompetensi.

Menurut Bapak Moh. Muhdowi dan Bapak Abdul Kholik untuk kriteria

pencapaian tuntas peserta didik pada kompetensi dasar ditentukan berdasarkan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dalam skala kecil misalnya dalam satu unit

pelajaran (RPP) peserta didik yang belum mencapai ketuntasan pada Kompetensi

Dasar tertentu, maka yang bersangkutan harus mengikuti program perbaikan yaitu

remidial. Standar Kompetensi dapat dijabarkan menjadi 3-6 KD, dan KD dapat

dijabarkan menjadi 2-5 indikator.

Dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 1 Petanahan, untuk mengukur

tingkat pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar diperlukan

penetapan KKM. Pada kelas VII penetapan KKM dilakukan pada awal tahun

pelajaran.10 Dalam menetapkan KKM mata pelajaran PAI di SMP Negeri 1

Petanahan dengan memperhatikan beberapa kriteria, yaitu:

a. Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap standar kompetensi,

kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai oleh peserta didik. Untuk

dapat memahami kompetensi yang tingkat kompleksitas tinggi,

membutuhkan penalaran dan kecermatan siswa yang tinggi pula, serta

pendidik yang kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.

Tingkat kompleksitas tinggi, bila dalam pelaksanaannya menuntut:

1) Sumber daya manusia, memahami kompetensi yang harus dicapai oleh

peserta didik, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran

2) Waktu, harus mencukupi kompetensi dasar agar tersampaikan

3) Penalaran dan kecermatan peserta didik yang tinggi

b. Daya dukung, kemampuan sumberdaya pendukung yaitu ketersediaan

tenaga pendidik, sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan

tuntutan kompetensi,dan manajemen sekolah.

c. Intake (tingkat kemampuan rata-rata) peserta didik, KKM kelas VII

didasarkan pada hasil seleksi PSB, NUN, Rapor kelas VI SD atau MI, test

10 Bapak Moh. Muhdowi, Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Petanahan, wawancara tanggal 4 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan

Page 12: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

60

seleksi masuk atau psikotes.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Petanahan

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/ semester : VII/ 1

Tahun Pelajaran : 2011/2012

Standar Kompetensi/ kompetensi dasar Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Penetapan

Ketuntasan

KKM SK KD Indikator

pencapaian kompetensi

Kompleksitas

Daya Dukung

Intake

1 2 3 4 5 6 7 1. Menerapkan

hukum bacaan al-Syamsiyah dan al-Qomariah

a. Menjelaskan hukum bacaan al-Syamsiyah dan al-Qomariah

1) Menjelaskan pengertian hukum bacaan al-Syamsiyah dan al-Qomariah

2) Menyebutkan hukum bacaan-bacaan al-Syamsiyah dan al-Qomariah

3) Menunjukan contoh bacaan-bacaan al-Syamsiyah dan al-Qomariah dalam bacaan surat-surat al-Qur’an dengan benar.

75 76 74 75

b. Membedakan hukum bacaan-bacaan al-Syamsiyah dan al-Qomariah

1) Menyebutkan ciri-ciri hukum bacaan Al-Syamsiyah.

2) Menyebutkan ciri-ciri hukum bacaan Al-Qomariyah.

3) Membandingkan ciri-ciri hukum bacaan Al-Syamsiyah dan

74 76 75 75

Page 13: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

61

Al- Qomariyah.

c. Menerapkan bacaan-bacaan al-Syamsiyah dan al-Qomariah dalam bacaan surat-surat al-Qur’an dengan benar.

1) Menelaah hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah dalam QS. al-D{uha.

2) Menelaah hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah dalam QS. al-‘Adiyat.

75 76 74 75

KKM Standar Kompetensi 1 75 2. Meningkat

kan keimanan kepada Allah SWT melalui pemahaman sifat-sifatNya.

a. Membaca ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah SWT.

1) Membaca ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan sifat nafsiyah (Wujud).

2) Membaca ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan sifat-sifat salbiyah (Qidam, Baqa’, Mukhalafatu lilhawadits, Qiyamuhu binafsih, dan Wahdaniyyah.

3) Membaca ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan sifat-sifat ma’ani (Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayyat, Sama’, Bashar, dan Kalam).

75

76

74 75

b. Menyebutkan arti ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan

1) Menerjemahkan ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan sifat nafsiyah (Wujud).

74 77 74 75

Page 14: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

62

sifat-sifat Allah SWT

2) Menerjemahkan ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan sifat-sifat salbiyah (Qidam, Baqa’, Mukhalafatu lilhawadits, Qiyamuhu binafsih, dan Wahdaniyyah).

3) Menerjemahkan ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan sifat-sifat ma’ani (Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayyat, Sama’, Bashar, dan Kalam).

c. Menunjukan tanda-tanda adanya Allah SWT.

1) Menjelaskan pengertian iman kepada Allah.

2) Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta.

3) Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui ciptaan-ciptaan-Nya.

4) Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui dalil naqli

75 76 74 75

d. Menampilkan perilaku sebagai cermin keyakinan akan sifat-sifat Allah SWT

1) Menyerahkan diri kepada Allah dengan cara bertawakkal.

2) Belajar giat untuk mendapatkan nikmat dan

74 73 78 75

Page 15: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

63

karunia Allah. 3) Berbuat baik

terhadap sesamanya dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi.

KKM Standar Kompetensi 2 75 3. Membiasaka

n perilaku terpuji

a. Menjelaskan pengertian tawad}u, taat, qana’ah, dan sabar.

1) Menjelaskan pengertian tawad}u dan menunjukkan dalil naqlinya.

2) Menjelaskan pengertian taat dan menunjukkan dalil naqlinya.

3) Menjelaskan pengertian qana’ah dan menunjukkan dalil naqlinya.

4) Menjelaskan pengertian sabar dan menunjukkan dalil naqlinya.

74 76 75 75

b. Menampilkan contoh-contoh perilaku tawad}u, taat, qana’ah dan sabar

1) Menampilkan contoh-contoh perilaku tawad}u.

2) Menampilkan contoh-contoh perilaku taat.

3) Menampilkan contoh-contoh perilaku qana’ah.

4) Menampilkan contoh-contoh perilaku sabar.

73 77 75 75

c. Membiasakan perilaku tawad}u, taat, qana’ah dan sabar

1) Membiasakan perilaku tawad}u, taat, qana’ah, dan sabar dalam lingkungan keluarga.

2) Membiasakan

74 76 75 75

Page 16: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

64

perilaku tawad}u, taat, qana’ah, dan sabar dalam lingkungan sekolah.

3) Membiasakan perilaku tawad}u, taat, qana’ah, dan sabar dalam lingkungan masyarakat

KKM Standar Kompetensi 3 75 4. Memahami

ketentuan-ketentuan bersuci (t}aharah)

a. Menjelaskan ketentuan-ketentuan wud}u dan tayamum.

1) Menjelaskan pengertian wud}u dan dasar hukumnya.

2) Menjelaskan pengertian tayamum dan dasar hukumnya.

3) Menyebutkan hal-hal yang membatalkan wud}u dan tayamum.

4) Menjelaskan tata cara wud}u dan tayamum.

5) Mempraktikkan wud}u dan tayamum di sekolah.

6) Menyebutkan perbedaan antara wud}u dan tayamum.

74 76 75 75

b. Menjelaskan ketentuan-ketentuan mandi wajib.

1) Menjelaskan pengertian mandi wajib dan dasar hukumnya.

2) Menyebutkan hal-hal yang menyebabkan mandi wajib.

3) Menjelaskan

77 77 71 75

Page 17: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

65

tatacara mandi wajib.

4) Mendemonstrasikan mandi wajib secara singkat

c. Menjelaskan perbedaan h}adas}| dan najis

1) Menjelasakan pengertian had}as}} dan najis serta menunjukkan dasar hukumnya.

2) Menyebutkan macam-macam had}as} dan cara mensucikannya.

3) Menyebutkan macam-macam najis dan cara mensucikannya.

4) Menyebutkan perbedaan antara had}as} dan najis.

75 76 74 75

KKM Standar Kompetensi 4 75 5. Memahami

tata cara s}alat

a. Menjelaskan ketentuan-ketentuan s}alat wajib.

1) Menjelaskan pengertian s}alat wajib dan dasar hukumnya.

2) Menyebutkan syarat-syarat s}alat.

3) Menyebutkan rukun-rukun s}alat.

4) Menyebutkan sunnah-sunnah s}alat.

5) Menyebutkan hal-hal yang membatalkan s}alat

75

77 73 75

b.Mempraktikan s}alat wajib

1) Menjelaskan tata cara s}alat wajib secara berurutan (tertib).

75 76 74 75

Page 18: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

66

2) Menyebutkan bacaan-bacaan s}alat yang pokok.

3) Memperagakan bagian-bagian dari gerakan s}alat.

4) Mempraktikkan s}alat wajib secara benar.

KKM Standar Kompetensi 5 75 6. Memahami

sejarah Rasulullah Muhammad SAW.

a. Menjelaskan sejarah Rasulullah Muhammad SAW.

1) Menjelaskan berbagai peristiwa yang melatarbelakangi kelahiran Rasulullah Muhammad SAW

2) Menjelaskan sejarah kelahiran Rasulullah Muhammad SAW

3) Menjelaskan sejarah pertumbuhan Rasulullah Muhammad SAW mulai kanak-kanak hingga diangkat menjadi Nabi

77 76 72 75

b. Menjelaskan misi Rasulullah Muhammad SAW untuk semua manusia.

1) Menjelaskan misi kehadiran Rasulullah Muhammad SAW khusus untuk umat Islam.

2) Menjelaskan misi kehadiran Rasulullah Muhammad SAW untuk semua manusia dan bangsa.

74 76 75 75

KKM Standar Kompetensi 5 75

Page 19: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

67

KKM semester 1 75

Pada dasanya Kompetensi Dasar yang ada pada kelas VII SMP Negeri 1

Petanahan harus dikuasai oleh peserta didiknya secara tuntas. Ciri utama peserta

didik yang bisa melanjutkan ke pembelajaran berikutnya adalah apabila ia telah

dapat menjalankan suatu tugas dengan tuntas (mastery learning). Jika serangkaian

indikator hasil belajar telah tampak pada diri siswa, maka target Kompetensi

Dasar tersebut telah tercapai. Apabila Kompetensi Dasar (minimal) telah tercapai

oleh siswa, maka target Standar Kompetensi telah tercapai, begitu seterusnya.

Begitu juga sebaliknya, apabila indikator keberhasilan belum dikuasai (belum

tuntas), maka target Kompetensi Dasar yang dipelajari belum tercapai, secara

otomatis akan berimplikasi pada ketercapaian Standar Kompetensi. Dan sebagai

tolak ukur belum tuntas atau tuntasnya peserta didik tingkat pencapaian Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar diperlukan adanya Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM).

C. IMPLEMENTASI MASTERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN

PAI KELAS VII DI SMP NEGERI 1 PETANAHAN

Dalam pembelajaran sesuai dengan peranannya yang sangat penting,

seorang guru mempunyai tugas-tugas pokok dalam mengolah, merencanakan,

mengevaluasi dan membimbing kegiatan belajar mengajar dengan sebaik-baiknya

disamping memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya, mengetahui

tujuan apa yang harus dicapai setelah adanya proses pembelajaran sehingga terjadi

proses pengalaman belajar yang baik. Seorang guru juga perlu memiliki beberapa

prinsip mengajar yang mengacu pada peningkatan kemampuan peserta didik di

dalam merangsang strategi pembelajaran ataupun melaksanakan pembelajaran.

Peningkatan potensi peserta didik itu salah satunya dengan menerapkan

jenis-jenis strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mampu

mencapai kompetensi secara penuh utuh dan kontekstual, oleh karenanya SMP

Negeri 1 Petanahan melaksanakan strategi mastery learning sebagai upaya

meningkatkan mutu pendidikan, yaitu mengembangkan peserta didik dalam

Page 20: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

68

proses pembelajaran di kelas. Pada tahap pelaksanaan mastery learning dalam

pembelajaran PAI ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Tujuan Pembelajaran PAI

Penentuan tujuan pembelajaran dilakukan melalui pengembangan silabus.

Silabus merupakan pedoman dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru. Manfaat dari perumusan tujuan pembelajaran PAI sebelum proses

pembelajaran yaitu dapat mengukur tingkat keberhasilan atau prestasi seseorang.

Menurut Bapak Abdul Kholik dan Moh. Muhdowi sepakat bahwa komponen

perumusan tujuan pembelajaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Kejelasan rumusan (operasional)

b. Kelengkapan cakupan materi

c. Kesesuaian dengan kompetensi dasar11

Dari hasil diatas bisa dikatakan bahwa perumusan tujuan pembelajaran

berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang akan ditargetkan atau

dicapai. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang

operasional dari Kompetensi Dasar. Apabila rumusan Kompetensi Dasar sudah

operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan

pembelajaran. Dalam perumusan pembelajaran PAI Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar itu mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Hal inilah yang ingin dcapai oleh pihak sekolah bersama guru PAI

terhadap peserta didik di SMP Negeri 1 Petanahan. Selain itu ada beberapa alasan

tujuan pembelajaran perlu dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

sebagai berikut:

a. Perumusan tujuan pembelajaran yang jelas dapat digunakan untuk

mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran

b. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan

kegiatan belajar peserta didik

c. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem

pembelajaran

11 Bapak Abdul Kholik, Moh. Muhdowi, Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Petanahan, wawancara tanggal 4 dan 5 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan

Page 21: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

69

d. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan

batas-batas dan kualitas pembelajaran

Adanya beberapa alasan tujuan pembelajaran perlu dirumuskan dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran diatas, maka posisi tujuan pembelajaran dalam

pelaksanaan pembelajaran sangatlah penting. Oleh karena itu, diwajibkan setiap

guru yang mengajar harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

terlebih dahulu. Adapun tujuan umum yang ingin dicapai dalam pembelajaran PAI

yaitu mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia

yakni manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,

etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal

dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

Secara umum tujuan pembelajaran yang dapat dicapai dalam pembelajaran

PAI kelas VII di SMP Negeri 1 Petanahan pada masing-masing indikator dari

kompetensi dasar sebagai berikut:

a. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian bacaan al-Syamsiyah dan al-

Qomariah, dapat membedakan hukum bacaan al-Syamsiyah dan al-

Qomariah, dapat mempraktekan bacaan al-Syamsiyah dan al-Qomariah

dalam ayat-ayat pilihan dengan benar.

b. Peserta didik dapat menjelaskan meningkatkan keimanan kepada Allah

SWT melalui pemahaman sifat-sifatNya, dapat membaca ayat-ayat al-

Qur’an yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah SWT, dapat menyebutkan

arti ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah SWT, dapat

menunjukan tanda-tanda adanya Allah SWT, dapat menampilkan perilaku

sebagai cermin keyakinan akan sifat-sifat Allah SWT.

c. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian tawad}u, taat, qana’ah dan

sabar, dapat membaca dan mengartikan dalil naqlinya, dapat menjelaskan

fungsinya dalam kehidupan, dapat menyebutkan contoh-contoh perilaku

tawad}u, taat, qana’ah, dan sabar dalam kehidupan, dapat membiasakan diri

berperilaku tawad}u, taat, qana’ah dan sabar dalam kehidupan serta

merasakan manfaatnya.

Page 22: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

70

d. Peserta didik dapat menjelaskan ketentuan-ketentuan wud}u dan

tayammum, dapat menjelaskan pengertian dan tata cara mandi wajib, hal-hal

yang menyebabkan serta mendemonstrasikannya, dapat menjelaskan

pengertian hadas} dan najis, menyebutkan macam-macamnya dan cara

mensucikannya, serta dapat menjelaskan perbedaan hadas} dan najis.

e. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian syarat-syarat, rukun, sunnah-

sunnah, serta batalnya s}alat wajib, membaca dan mengartikan dalil

naqlinya, dapat menghafal bacaan-bacaan s}alat, memperagakan gerakan-

gerakannya, serta mempraktikannya, dapat menjelaskan pengertian s}alat

jama’ah dan munfarid serta menjelaskan ketentuannya, dapat mempraktikan

s}alat jama’ah.

f. Peserta didik dapat menjelaskan kehidupan bangsa Arab menjelang

kelahiran Rasulullah Muhammad, menceritakan kehidupan Rasulullah

semasa kanak-kanak, remaja dan dewasa, serta menjelaskan proses

diangkatnya Muhammad menjadi Rasulullah, dapat memahami bahwa

Rasulullah Muhammad SAW diutus untuk seluruh umat manusia dan bangsa

serta menjelaskan misi beliau untuk kemajuan dan kebaikan umat manusia

tanpa membedakan suku dan bangsa.12

Mastery Learning memiliki peran penting karena dalam setiap

pembelajaran PAI, peserta didik diharuskan mencapai ketuntasan pada setiap

standar kompetensi dan kompetensi dasar, ketuntasan para peserta didik berarti

mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran yang dirancang oleh guru.

2. Materi

Bahan atau materi pembelajaran pada hakekatnya adalah isi dari materi

yang akan disampaikan kepada peserta didik sesuai dengan kurikulum yang

digunakan. Materi atau bahan yang diajarkan dalam pendidikan agama Islam

sudah seharusnya menyesuaikan dengan tujuan yang sudah direncanakan dari

awal pelaksanaan. Menurut Bapak Moh. Muhdowi materi atau bahan yang

diajarkan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus yang dijabarkan

12 Bapak Moh. Muhdowi, Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Petanahan,

wawancara tanggal 4 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan

Page 23: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

71

dalam bahan ajar secara memadai dan kontekstual dari yang mudah ke yang susah

untuk skala cara berfikir peserta didik. Kriteria materi yang dipilih adalah

kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik, kesesuaian materi dengan alokasi waktu, keruntutan dengan karakteristik

peserta didik, serta dapat memberikan kecakapan untuk memecahkan

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pengetahuan

(kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik).

Bapak Abdul kholik menuturkan sama seperti pernyataan Bapak Moh.

Muhdowi, akan tetapi beliau menambahkan bahwa selain di atas, yang perlu

diperhatikan adalah struktur keilmuan dari aktualisasi, kedalaman, dan keluasan

materi, materi relevan dengan karakteristik daerah,13 kebutuhan dan tuntutan

lingkungan peserta didik, Jadi setiap materi yang diajarkan kepada peserta didik

harus mengandung nilai-nilai yang terkait dengan perilaku kehidupan sehari-hari.

Adapun langkah-langkah dalam memilih materi pembelajaran menurut Bapak

Abdul Kholik dan Moh. Mudowi sebagai berikut:

a. Identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari

dan dikuasai peserta didik. Hal ini diperlukan karena setiap aspek standar

kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-

beda dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu juga harus ditentukan aspek

apa saja yang ada dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, misalnya

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

b. Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran. Materi yang diajarkan harus

diidentifikasi terlebih dahulu, baik itu materi tersebut termasuk konsep,

fakta, prinsip, prosedur atau bisa jadi merupakan gabungan beberapa jenis

materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi diharapkan seorang guru

akan mendapatkan kemudahan dalam tata cara mengajarkan materi kepada

peserta didik. Dikarenakan setiap jenis materi yang akan diajarkan

memerlukan metode pembelajaran, sumber atau media dan penilaian yang

berbeda-beda.

13 Bapak Abdul Kholik, Guru Mata Pelajaran PAI SMP Negeri 1 Petanahan, wawancara tanggal 5 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan

Page 24: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

72

Bapak Moh. Muhdowi menambahkan bahwa dalam menyusun materi

pembelajaran pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) diperlukan buku-

buku atau referensi lainnya yang merupakan bahan rujukan atau sumber belajar.

Artinya tidak tepat jika dalam proses kegiatan pembelajaran, materi yang

diajarkan hanya tergantung pada buku teks dan dianggap sebagai satu-satunya

sumber belajar. Realita menunjukan ada sebagian guru yang menggunakan buku

teks atau buku penunjang lainnya sebagai sumber untuk mendapatkan materi.

Mengajar menurut beliau bukan hanya menyelesaikan materi dalam satu buku,

tetapi membantu peserta didik untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan. Akan

tetapi dalam kenyataannya kendala atau kesulitan yang terdapat dalam

penyampaian materi pembelajaran adalah, kurangnya jumlah jam pelajaran,

karena secara formal pendidikan agama di sekolah umum hanya 2 jam pelajaran

perminggu.

Oleh karena itu Bapak Abdul Kholik dan Bapak Moh. Muhdowi

menerapkan bagaimana antara materi pembelajaran dengan waktu yang

ditentukan bisa selesai sesuai yang diinginkan. Dengan bantuan dari sumber

belajar seperti buku teks atau lembar kerja siswa (LKS), diharapkan peserta didik

juga bisa memperdalam materi di rumah dengan catatan guru bisa mengontrol

atau menilai dari apa yang dikerjakan peserta didik.14 Berikut peneliti paparkan

materi yang tercantum dalam Standar Isi mata pelajaran PAI SMP Negeri 1

Petanahan:

a. al-Qur’an: menerapkan hukum bacaan al-Syamsiyah dan al-Qomariah

b. Aqidah: meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-

sifatNya, memahami sifat nafsiyah, salbiyah dan ma’ani

c. Akhlak: membiasakan perilaku terpuji

d. Fiqih: memahami ketentuan-ketentuan t}aharah (bersuci), memahami tata

cara s}alat baik jama’ah atau munfarid (sendiri)

e. Tarikh: memahami sejarah Rasulullah Muhammad.

14 Bapak Abdul Kholik dan Bapak Moh. Muhdowi, Guru Mata Pelajaran PAI SMP

Negeri 1 Petanahan, Wawancara tanggal 4 dan 5 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan

Page 25: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

73

3. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran PAI dengan strategi mastery

learning

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran PAI, dilaksanakan sebagai upaya untuk

merealisasikan atau mengimplementasikan rancangan pembelajaran yang telah

dibuat dalam bentuk silabus, program tahunan atau semester, maupun dalam RPP.

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran PAI di SMP Negeri 1 Petanahan

dengan model mastery learning sebagai beriktu:

a. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran yang harus dicapai, baik yang

bersifat umum maupun khusus, dalam hal ini Bapak Abdul Kholik dan

Bapak Moh. Muhdowi dalam merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran

terdapat pada masing-masing RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

yang mereka susun sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran.

b. Menjabarkan materi pelajaran atas sejumlah unit pelajaran yang

dirangkaikan, yang masing-masing dapat diselesaikan dalam waktu kurang

lebih dua minggu. Bapak Abdul Kholik menuturkan bahwa bahan ajar atau

materi sudah tersusun rapi dalam buku paket masing-masing kelas, akan

tetapi terkadang beliau menambahkan materi tambahan yang kiranya cukup

penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Serta dalam memberikan

pelajaran dengan sistem secara klasikal, sesuai dengan unit pelajaran yang

sedang dipelajari

c. Pendahuluan

Tahap pendahuluan yang dilakukan Bapak Moh. Muhdowi adalah

mengkondisikan peserta didik dalam kontrak belajar dengan mengajak peserta

didik berdo’a bersama-sama, kemudian melakukan apersepsi terhadap peserta

didik. Apersepsi yang dilakukan adalah sebagai berikut: “Anak-anak

pertemuan yang lalu kita telah mempelajari bacaan al-Syamsiyah dan al-

Qomariah, apakah ada yang masih ingat al-Fatihah itu termasuk bacaan apa?”

serentak anak menjawab: bacaan al-Qomariah”. Yang terakhir Bapak Moh.

Page 26: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

74

Muhdowi melakukan pretest (test awal), untuk mengetahui apakah peserta

didik sudah atau belum memiliki pengetahuan awal terkait dengan materi hari

itu. Untuk kegiatan pendahuluan Bapak Moh. Muhdowi menuturkan

membutuhkan waktu kira-kira selama 7 menit dan untuk Bapak Abdul Kholik

kira-kira 10 menit.15

d. Kegiatan inti

Setelah pendahuluan selesai, selanjutnya Bapak Moh. Muhdowi

melaksanakan kegiatan inti. Dalam pelaksanaannya Bapak melakukan

eksplorasi, dimana Bapak menggali pengetahuan yang diperoleh dari

pengalaman sehari-hari peserta didik. Sebagai contoh eksplorasi yang

dilakukan adalah sebagai berikut: “Anak-anak kewajiban kita sebagai muslim

salah satunya adalah taat kepada kedua orang tua, contoh sikap yang

menunjukan taat kepada kedua orang tua?” anak-anak menjawab: “membantu

pekerjaan rumah misalnya menyapu, merapikan kamar tidur, menurut apa yang

diperintahkan oleh orang tua, dll.”

Selanjutnya kegiatan elaborasi, mengembangkan ide, pengalaman,

gagasan dan kreasi dalam mengekspresikan konsepsi kognitif melalui berbagai

cara baik lisan maupun tulisan. Untuk mengoptimalkan kegiatan elaborasi

Bapak sebagai contoh memberikan suatu masalah, misalnya “apabila ada

seorang anak yang suka menonton televisi terus, padahal ibunya menyuruh

anaknya membelikan garam dan si anak tetap menonton televise, bagaimana

sikap anak tersebut?”, selanjutnya Bapak Moh. Muhdowi bisa menyuruh salah

satu anak untuk menjawab ditulis di papan tulis, atau serentak anak menulis

jawaban mereka, salah satu diberikan kesempatan untuk menjawab dengan

membaca didepan kelas. Kegiatan ini berfungsi memfasilitasi peserta didik

melakukan kegiatan yang melatih dan menumbuhkan kebanggaan dan rasa

percaya diri peserta didik. Akan tetapi bila jawaban tadi belum benar, sikap

guru adalah bijaksana.

Kegiatan yang terakhir yaitu konfirmasi, Bapak Moh. Muhdowi

15 Bapak Abdul Kholik dan Bapak Moh. Muhdowi, Guru Mata Pelajaran PAI SMP

Negeri 1 Petanahan, wawancara tanggal 4 dan 5 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan

Page 27: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

75

menceritakan pada kegiatan ini beliau memberikan umpan balik positif dan

penguatan baik lisan atau tulisan terhadap keberhasilan peserta didik pada

tahap konfirmasi dan elaborasi, serta memberikan konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi. Dalam kegiatan inti Bapak memerlukan waktu sekitar

20-30 menit.16

e. Kegiatan penutup

Pada tahap penutup Bapak Moh. Muhdowi melakukan penarikan

kesimpulan. Penarikan kesimpulan bisa saja dilakukan pada saat kegiatan

konfirmasi. Selanjutnya memberikan penugasan (jika perlu) pada peserta didik

sebagai pekerjaan rumah. Dalam hal ini Bapak Moh. Muhdowi ketika

memberikan penugasan memakai sistem silang, misalnya barisan kanan

mengerjakan tugas pada buku paket, dan barisan kiri pada LKS (lembar kerja

siswa). Dalam kegiatan ini waktu yang diperlukan adalah kira-kira 10 menit.17

Selain itu memberikan tes kepada peserta didik pada akhir masing-

masing unit pelajaran, untuk mengecek kemajuan masing-masing peserta didik

dalam mengolah materi pelajaran. Tes ini bersifat formatif, yaitu bertujuan

mengetahui sampai berapa jauh peserta didik berhasil dalam pengolahan materi

pelajaran. Untuk peserta didik yang ternyata belum mencapai tingkat

penguasaan yang dituntut, diberikan pertolongan khusus, misalnya bantuan dari

seorang teman yang bertindak sebagai tutor, mendapat pengajaran dalam

kelompok kecil, disuruh mempelajari buku pelajaran lain, mengambil unit

pelajaran yang telah diprogramkan dan lain sebagainya. Setelah semua peserta

didik mencapai tingkat penguasaan pada unit pelajaran bersangkutan, barulah

guru memulai mengajarkan unit pelajaran berikutnya.

4. Sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan bahan yang digunakan untuk kegiatan

pembelajaran yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta

16 Bapak Moh. Muhdowi, Guru Mata Pelajaran PAI SMP Negeri 1 Petanahan, wawancara

tanggal 4 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan 17 Bapak Moh. Muhdowi, Guru Mata Pelajaran PAI SMP Negeri 1 Petanahan, wawancara

tanggal 6 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan

Page 28: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

76

lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Selain itu Bapak Abdul Kholik

menambahkan segala sesuatu yang dimanfaatkan untuk memberi kemudahan

kepada peserta didik dalam belajar.18 Peran sumber belajar sangat penting dalam

proses pembelajaran mastery learning karena fungsi sumber belajar menurut

Bapak Moh. Muhdowi adalah agar peserta didik mampu menangkap materi

dengan lebih mudah, selain itu sumber belajar juga mampu merangsang minat

belajar peserta didik.

Dengan demikian sumber belajar yang baik adalah yang berdasarkan

Standar Kompetensi atau Kompetensi Dasar yang sesuai dalam standar isi, sesuai

dengan materi dan kesesuaian dengan karakteristik peserta didik. Adapun sumber

belajar yang digunakan oleh guru PAI kelas VII adalah: Buku-buku ke-Islaman,

Sumber belajar ini digunakan ketika peserta didik mencari referensi yang

mendukung materi pelajaran sekaligus menambah pengetahuan dan wacana ke-

Islaman dari berbagai macam buku dan penerbit. Koleksi ini bisa diperoleh di

perpustakaan sekolah. Akan tetapi secara keseluruhan peserta didik menggunakan

buku paket, LKS (Lembar kerja siswa) sebagai sumber belajar mereka.

5. Metode pembelajaran

Metode yang digunakan dalam pembelajaran PAI bisa bermacam-macam

kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, karakteristik dari materi pelajaran,

peserta didik dan kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran.

Menurut Bapak Moh. Muhdowi bahwa tiap metode mempunyai karakteristik

tertentu dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga

seorang guru harus bisa memahami masing-masing metode untuk bisa diterapkan

secara tepat dalam pembelajaran.19 Seorang guru dapat menggunakan beberapa

metode dalam menyampaikan suatu pokok bahasan tertentu. Pada awal

pembelajaran guru menyampaikan suatu uraian dengan metode ceramah,

kemudian memberikan contoh-contoh dengan menggunakan metode peragaan dan

18 Bapak Abdul Kholik, Guru Mata Pelajaran PAI SMP Negeri 1 Petanahan, wawancara

tanggal 5 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan 19 Bapak Moh. Muhdowi, Guru Mata Pelajaran PAI SMP Negeri 1 Petanahan,

wawancara tanggal 6 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan

Page 29: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

77

dapat diakhiri dengan tanya jawab.

Metode ceramah adalah metode yang sering digunakan oleh guru PAI di

SMP Negeri 1 Petanahan dalam proses pembelajaran di kelas. Metode ceramah

yang digunakan oleh Bapak Moh. Muhdowi dapat dikatakan efektif dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam di kelasnya, karena beliau menerapkan 10

saran memaksimalkan metode ceramah. Diantaranya adalah membangun minat

peserta didik dengan cara mengawali dengan cerita atau gambar, mengajukan

kasus atau masalah, dan mengajukan pertanyaan. Selanjutnya ialah

memaksimalkan pemahaman dan ingatan atau kesan terhadap peserta didik

dengan memberikan kata-kata kunci materi, memberikan contoh dan analogi,

menggunakan multimedia visual atau audio visual serta melibatkan peserta didik,

dengan cara memberi kesempatan peserta didik menjawab pertanyaan.

Ditegaskan oleh Bapak Moh.Muhdowi bahwa metode yang digunakan

disesuaikan dengan kompetensi dasar dan tujuan yang hendak dicapai materi yang

akan disampaikan. Dengan demikian penggunaan metode telah diterapkan terlebih

dahulu sebelum proses pembelajaran dilaksanakan sebagaimana tercantum dalam

pembelajaran. Untuk metode diskusi bisa diterapkan ketika peserta didik sudah

mengetahui paling tidak gambaran materi yang dipelajari tersebut, karena kalau

peserta didik sama sekali tidak tahu tentang gambaran materi akan berdampak

metode diskusi tersebut tidaklah efektif sehingga materi juga tidak akan

tersampaikan, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan tuntas seperti

yang diharapkan.

Untuk metode demontrasi, Bapak Abdul Kholik menjelaskan bahwa tidak

semua materi pembelajaran bisa digunakan dalam metode ini. Metode

demonstrasi sendiri berarti metode mengajar dengan cara memperagakan barang,

kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung

maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan materi

yang sedang disajikan. Beliau menjelaskan untuk metode demonstrasi dipakai

ketika membahas materi s}alat, dalam hal ini beliau memberikan contoh langsung

Page 30: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

78

tata cara s}alat yang benar.20

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa realitanya penggunaan metode

pembelajaran dalam pembelajaran PAI kelas VII hanya memakai beberapa metode

yaitu, ceramah, diskusi dan demonstrasi. Sedangkan dalam bab 2 peneliti

menyajikan data yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan bahwa ada 11

metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran. Mengingat

penggunaan metode pembelajaran bersifat kondisional, guru PAI kelas VII di

SMP Negeri 1 Petanahan hanya menggunakan 3 metode pembelajaran.

6. Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran yang

dimaksudkan sejauh mana proses pembelajaran yang berlangsung telah mencapai

tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Penilaian atau evaluasi hendaknya dapat

melihat profil anak secara utuh mencakup ketiga ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Jenis instrumen yang digunakan oleh Bapak Moh. Muhdowi dalam

melaksanakan penilaian tes dalam bentuk tertulis seperti tugas individu, ulangan

harian, ujian tengah semester dan ujian semester untuk penilaian kognitif.

Penilaian afektif dilakukan dengan pengamatan langsung misalnya melalui tanya

jawab.

Dari hasil penelitian peneliti mengemukakan bahwa sebagian besar para

peserta didik sudah mencapai ketuntasan sesuai Ketuntasan Kriteria Minimal

(KKM) yaitu 75 baik dari hasil ulangan harian, ujian tengah semester dan ujian

semester.21 Dalam ulangan harian di SMP Negeri 1 Petanahan dilakukan secara

periodik yaitu 4 minggu sekali, setelah setiap satu atau dua Standar Kompetensi

selesai di ajarkan.Untuk bentuk soal yang digunakan bentuk uraian objektif

sehingga tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya mencakup pemahaman, aplikasi

dan analisis peserta didik kelas VII.

Sedangkan untuk ujian tengah semester dilakukan setelah jadwal dari

20 Bapak Abdul Kholik, Guru Mata Pelajaran PAI SMP Negeri 1 Petanahan, wawancara

tanggal 5 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan 21 Bapak Moh. Muhdowi, Guru Mata Pelajaran PAI SMP Negeri 1 Petanahan,

wawancara tanggal 6 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan

Page 31: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

79

sekolah keluar, masing-masing sekolah dalam melaksanakan ujian tengah

semester berbeda waktu dan tanggalnya. Sehingga semua aktifitas ujian sudah

dirancang sedemikian rupa oleh sekolah. Pada SMP Negeri 1 Petanahan untuk

ujian tengah semester dilakukan 3 bulan setelah ajaran baru semester dimulai.

Untuk materi yang di ujikan juga menganut sampai mana materi peserta didik

diajarkan. Hanya materi yang sudah diajarkanlah yang masuk dalam ujian tengah

semester. Selain itu dalam pelaksanaannya, pada saat peserta didik melaksanakan

ujian tengah semester, mereka hanya mengikuti tes tanpa mengikuti pembelajaran

yang lainnya.

Bentuk soal yang digunakan dalam ujian tengah semester adalah, pilihan

ganda dan uraian objektif. Pilihan ganda bisa mencakup banyak materi pelajaran,

penskorannya objektif, dan bisa dikoreksi dengan computer. Namun membuat

butir soal pilihan ganda yang berkualitas cukup sulit dan kelemahannya peluang

kerjasama antar peserta didik yang mengikuti tes sangat besar. Akan tetapi bentuk

ini dipakai untuk ujian yang melibatkan banyak peserta didik karena waktu

koreksi sedikit. Penggunaan bentuk ini menuntut agar pengawas ujian harus teliti

dalam melakukan pengawasan saat ujian berlangsung.

Untuk uraian objektif, bentuk ini cocok untuk mata pelajaran yang

batasnya jelas. Agar hasil penskorannya objektif diperlukan pedoman penskoran.

Penskoran yang dilakukan secara analitik. Setiap langkah pengerjaan diberi skor

Ujian yang dilaksanakan sebagai bagian penutup pembelajaran selama

semester adalah ujian semester. Ujian ini dilakukan secara bersama-sama atas

peraturan Depdiknas (Departemen Pendidikan Nasional). Soal yang diujikan

adalah materi-materi yang diajarkan selama satu semester. Yang membedakan

ujian tengah semester dengan ujian semester adalah, soal ujian tengah semester

dibuat oleh masing-masing guru yang mengampu masing-masing mata pelajaran

dan kelas. Sedangkan untuk soal ujian semester diterima dari Depdiknas, adapun

soal-soal yang ada adalah materi-materi yang diajarkan selama satu semester.

Masing-masing sekolah materi yang diajarkan sama karena mereka juga memakai

silabus sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran.

Bagi peserta didik yang belum tuntas dalam ulangan harian atau UTS

Page 32: 5. BAB IV · 2013. 12. 5. · Bahasa Jawa dan geguritan atau mocopat melalui kegiatan ekstrakurikuler k. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan PMR

80

semester dan ujian semester, Bapak Abdul Kholik dan Bapak Moh. Muhdowi

sepakat melaksanakan program remedial untuk memperbaiki ketertinggalan

masing-masing peserta didik yang belum tuntas dalam mengikuti tes sebelumnya

dengan ketentuan peserta didik mendapat nilai dibawah KKM. Setelah dilakukan

remedial, ternyata hasil yang dicapai tidak memuaskan, berarti peserta didik

dipandang belum mencapai hasil yang diharapkan, dalam pembelajaran PAI di

SMP Negeri 1 Petanahan pelaksanan remidi hanya dilakukan maksimal dua kali.

Apabila peserta didik masih belum mencapai hasil yang diharapkan, dalam hal ini

guru PAI memberikan beberapa cara yang ditempuh untuk memperbaiki hasil

evaluasi peserta didik di SMP Negeri 1 Petanaha, yaitu: Pemberian bimbingan

secara khusus bagi peserta didik yang belum menguasai kompetensi dasar

tertentu. Pemberian tugas-tugas secara khusus.22

22 Bapak Abdul Kholik dan Moh. Muhdowi, Guru Mata Pelajaran PAI SMP Negeri 1

Petanahan, wawancara tanggal 6 Oktober 2012, di SMP Negeri 1 Petanahan