4.Kelenjar Adrenal

download 4.Kelenjar Adrenal

of 89

Transcript of 4.Kelenjar Adrenal

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    1/89

    Kelenjar Adrenal

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    2/89

    KELENJAR ADRENAL

    adrenal di samping ginjal

    Dua (@ 4 gram), terdapat di atas ginjal

    Bagian dalam (20% bagian) medulla katekolamin Bagian luar (80% bagian) korteks mineralokortikoid,

    glukokortikoid, hormon seks

    2 organ endokrin yang berbeda embriologis, fungsi,

    mekanisme kerja, pengaturan dan kategori hormon-nya

    korteks adrenal berasal dari jaringan mesoderm yang dalam

    perkembangannya 'ditembus' oleh jaringan khromafin yang

    berasal dari neuroektoderm. Jaringan neuroektodermal ini

    kemudian menjadi medula adrenal

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    3/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    4/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    5/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    6/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    7/89

    KORTEKS ADRENAL

    3 lapisan :

    zona glomerulosa (terluar) 15% korteks adrenal

    zona fasikulata (terbesar) 75%

    zona retikularis 10%

    menghasilkan hormon adrenokorteks

    termasuk hormon steroid (lipofilik)

    Setiap lapisan enzim berbeda hormon steroid yang

    berbeda

    zona glomerulosa : 11 dan 21 hidroksilase & 18 aldolase

    zona fasikulata dan retikularis : 11, 17 dan 21 hidroksilase

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    8/89

    Berdasarkan efeknya hormon steroid adrenal dibagimenjadi :

    (1) mineralokortikoid (aldosteron (terutama), 11 deoksi-kortikosteron) keseimbangan elektrolit (zona

    glomerulosa, ekslusif terdapat enzim aldosteronesynthase)

    (2) glukokortikoid (kortisol (terutama), kortikosteron) metabolisme glukosa, lemak dan protein (zona fasikulata

    (utama) dan zona retikularis)(3) hormon seks androgen dan estrogen (identik dengan

    hormon dari testis atau ovarium) (zona fasikulata dan

    retikularis (utama)) tidak ada hormon khas pria atauwanita, kecuali hormon plasenta sewaktu kehamilan

    dehidroepiandrosterone (DHEA) dan androstenedion &estrogen

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    9/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    10/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    11/89

    Hormon seks adrenal dihasilkan dalam jumlah yang

    sangat kecil, dalam keadaan normal tidak cukup

    menimbulkan efek maskulinisasi atau feminisasi

    (keaktifan 20% testosteron)

    Satu-satunya yang memiliki makna fisiologis pada wanita

    DHEA (dehidroepiandrosteron)

    perkembangan karakteristik tergantung-androgen pada

    wanita pertumbuhan rambut pubis dan ketiak, lonjakanpertumbuhan pubertas, dorongan seks wanita

    pada pria efeknya dikalahkan testosteron testis

    Meningkatkan anabolisme protein dan merangsangpertumbuhan

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    12/89

    Hormon adrenokorteks lipofilik terikat protein dalam

    plasma :

    60% aldosteron terikat albumin, 90% kortisol terikat

    corticosteroid-binding globulin (CBG / transkortin), 98%

    DHEA terikat albumin

    Pada kehamilan atau pemakaian estrogen kadar CBG

    plasma jumlah glukokortikoid dalam plasma , tapi

    kadar bebasnya tetap (eucorticoid)

    Jumlah androgen korteks yang dihasilkan pria dan wanita

    adalah sama

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    13/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    14/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    15/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    16/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    17/89

    ALDOSTERON

    aktivitas terutama di duktus koligen nefron kortikal

    meningkatkan retensi Na+ dan eliminasi K+

    retensi Na+ retensi osmotik H2O volume CES

    pengaturan jangka panjang tekanan darah

    tanpa aldosteron pengeluaran berlebihan Na+ volume

    plasma sangat turun syok sirkulasi

    Sekresi ditingkatkan oleh :

    (1) pengaktifan sistem renin-angiotensin-aldosteron (sistem

    RAA) oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan penurunan

    Na+ , penurunan volume CES, dan penurunan tekanan

    darah

    (2) stimulasi langsung korteks adrenal oleh peningkatan

    konsentrasi K+ plasma

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    18/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    19/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    20/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    21/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    22/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    23/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    24/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    25/89

    KONTROL HORMONAL

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    26/89

    KONTROL HORMONAL

    GINJAL MELALUI

    PERPUTARAN

    UMPAN-BALIK NEGATIF

    a) ADH yang dihasilkan

    hipotalamus otak dan

    disekresikan ke dalam aliran

    darah dari kelenjar pituitari

    meningkatkan retensi cairan

    dengan cara membuat ginjal

    menyerap kembali dan

    mendapatkan lebih banyakair

    b) Sistem renin-angiostensin-

    aldosteron berpusat dijuxtaglomerular apparatus

    yang merespons terhadap

    penurunan tekanan darah

    atau volume darah dengancara membebaskan enzim

    renin ke dalam aliran darah

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    27/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    28/89

    meningkatkan lipolisis asam lemak bebas dalam darah

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    29/89

    meningkatkan lipolisis asam lemak bebas dalam darahsebagai sumber energi untuk menghemat glukosa bagi otak

    meningkatkan konsentrasi glukosa darah denganmengorbankan simpanan protein dan lemak

    elektrolit : meningkatkan retensi ion Na+ dan Cl-, dan sekresiion K+ di ginjal (mirip dengan efek aldosteron)

    Efek Permisif

    untuk aktivitas hormon lain

    contoh, kortisol harus ada dalam jumlah adekuat agar

    katekolamin dapat memacu vasokontriksi

    P d t i d l t

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    30/89

    Peran adaptasi dalam stres

    Stres respons umum nonspesifik tubuh terhadap setiap

    faktor yang mengalahkan, atau akan mengalahkan,kemampuan kompensatorik tubuh dalam mempertahankanhomeostasis

    Stressor :

    fisik (trauma, pembedahan, panas atau dingin hebat)

    kimia (penurunan pasokan O2, ketidakseimbanganasam-basa)

    fisiologis (olahraga berat, syok perdarahan, nyeri)

    psikologis atau emosi (cemas, takut, sedih)

    sosial (konflik pribadi, perubahan gaya hidup) mekanisme belum jelas

    t l k t h d i it i

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    31/89

    seseorang yang terluka atau menghadapi situasi yang

    mengancam nyawa harus menunda makan

    kortisol peningkatan ketersediaan glukosa darah membantu melindungi otak & asam amino dari katabolisme

    protein digunakan untuk memperbaiki jaringan yang rusak

    Kortisol mengubah mood dan perilaku mekanismebelum jelas

    Efek Anti Inflamasi dan Imunosupresif

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    32/89

    Efek Anti-Inflamasi dan Imunosupresif

    timbul pada kadar farmakologis, bukan kadar fisiologis digunakan kortisol sintetik menekan respons tubuh

    terhadap penyakit

    efek anti-inflamasi (anti peradangan), contoh untuk artritisreumatoid

    efek imunosupresifmenghancurkan jaringan limfoidsecara berangsurjumlah limfosit basofil dan eosinofilserta produksi antibodi menurun

    contoh pencegahan penolakan transplantasi organ

    sebagai antialergi menghambat sintesis histaminoleh sel mast

    H d i dik i d tid k b l h t

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    33/89

    Harus ada indikasi dan tidak boleh terus-menerus :

    kemampuan menolak infeksi menjadi terbatas

    timbulnya efek lain : tukak lambung, tekanan darahtinggi, aterosklerosis, ketidak teraturan haid

    umpan balik negatif yang menekan sumbuhipotalamus-hipofisis anterior

    penekanan berkepanjangan atrofi irreversibel sel-selpenghasil kortisol di korteks adrenal

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    34/89

    irama diurnal tertinggi pagi hari & terendah malam hari

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    35/89

    irama diurnal tertinggi pagi hari & terendah malam hari

    terutama berkaitan dengan siklus tidur-bangun kadar

    tertinggi dan terendah dapat terbalik pada orang yangbekerja malam hari dan tidur pada siang hari, dan dapat

    menghilang pada orang buta

    Faktor stress independen terhadap kontrol umpan-balik

    negatif

    peningkatan konsentrasi kortisol plasma sebanding denganintensitas stres

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    36/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    37/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    38/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    39/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    40/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    41/89

    GANGGUAN FUNGSI ADRENOKORTEKS

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    42/89

    Hipersekresi Aldosteron / Hiperaldosteronisme

    primer (sindroma Conn's):disebabkan oleh tumor sel zona glomerulosa yangmenghasilkan aldosteron yang berlebihan, dengan tanda-tanda hipernatremia tanpa disertai retensi air (edema);

    karena Natrium plasma yang berlebih pada akhirnya akandibuang bersama-sama sejumlah air lewat urine ('Na-escape') ; hipertensi, hipokalemia (otot jantung menjadilemah, dan aritmia jantung)

    sekunder

    disebabkan oleh peningkatan kadar renin-angiotensinkarena dehidrasi (misal, perdarahan), kegagalan jantung,

    dan sirosis hati. Berbeda dengan yang primer, padahiperaldosteronisme sekunder tidak terjadi 'Na escape'sehingga akan ditemui gejala edema

    Biasanya juga terjadi tekanan darah meningkat (retensicairan dan Na+ berlebih)

    Hi k i K ti l C hi S d

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    43/89

    Hipersekresi Kortisol Cushings Syndrome

    glukoneogenesis berlebihan kelebihan glukosa(glukosa darah ) & kekurangan protein

    hiperglikemia dan glukosuria disebut diabetes

    adrenal

    sebagian glukosa yang berlebihan diendapkan sebagai

    lemak tubuh di lokasi-lokasi yang khas : abdomen, wajah

    (moon face), di atas bahu (buffalo hump / punuk

    kerbau)

    Penyebaran lemak centripetal : perut buncit, ekstremitas

    kurus

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    44/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    45/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    46/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    47/89

    Hipersekresi Androgen Adrenal

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    48/89

    Sindrom adrenogenital

    maskulinisasi (lebih sering terjadi) & feminisasi

    gejala tergantung dari usia dan jenis kelamin

    Wanita hirsutisme karakteristik seks sekunder pria

    pola pertumbuhan rambut pria, suara berat, otot lengan dan

    tungkai yang berkembang, payudara mengecil, haid terhenti

    (penekanan androgen pada jalur hipotalamus-hipofisis-ovarium untuk sekresi hormon seks wanita)

    Bayi perempuan dengan sindrom adrenogenital female

    pseudohermafroditism genitalia eksternal pria (klitorisyang membesar)

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    49/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    50/89

    Anak laki-laki prapubertas karakteristik seks sekunder

    t d b t k k b t

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    51/89

    prematur pseudopubertas prekoks suara berat,

    tumbuh janggut, penis membesar, dorongan seks tidak terjadi pembentukan sperma dan aktivitas gonad

    lainnya (testis masih dalam status prapubertas

    nonfungsional) steril Pria dewasa tidak timbul efek yang nyata (karakteristik

    seks pria sudah ada)

    Sindrom adrenogenital paling sering disebabkan oleh suatudefek enzim herediter pada jalur steroidogenik kortisol

    defisiensi enzim sintesis kortisol sekresi kortisol

    efek umpan balik negatif hilang sekresi CRH dan ACTH

    korteks adrenal yang defektif tidak mampu merespons

    pengalihan sebagian prekursor kolesterol ke jalur androgen

    pembentukan DHEA

    tidak terjadi penghambatan ACTH, tetapi penghambatan

    d t i l i h tid k d d t i

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    52/89

    gonadotropin-releasing hormone tidak ada gonadotropin

    gamet tidak terstimulasi steril pengidap sindrom adrenogenital gejala virilisasi adrenal,

    sterilitas, dan juga gejala defisiensi kortisol

    Terapi : glukokortikoid eksogen

    mengganti defisit kortisol dan menghambat sekresi

    ACTH menghilangkan rangsangan berlebih pada kortekSadrenal sekresi androgen adrenal efek maskulinisasi

    dan sterilitas hilang

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    53/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    54/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    55/89

    INSUFISIENSI ADRENOKORTEKS

    kedua organ harus terkena

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    56/89

    kedua organ harus terkena

    Hipoaldosteronisme

    Na+ banyak terbuang, sedang ion K+ di-retensi, sehinggakadar ion K+ plasma

    Na+ volume plasma tekanan darah jugasirkulasi darah terganggu dan bila tidak segeraditanggulangi akan mencapai keadaan syok yang fatal.

    Hiposekresi glukokortikoid

    reaksi vaskuler terhadap katekolamin menurun, mudahterkena reaksi alergi dan inflamasi, resistensi terhadap

    stres menurun, pigmentasi kulit (karena kadar ACTH yangberlebihan dalam plasma), dan syok sirkulasi.

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    57/89

    Pada bentuk primer (Addison disease) hipersekresi

    ACTH hiperpigmentasi kulit

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    58/89

    ACTH hiperpigmentasi kulit

    (perkursor pro-opiomelanokortin : ACTH, MSH dan -endorfin)

    defisiensi aldosteron dapat fatal hiperkalemia (

    gangguan irama jantung) & hiponatremia ( volume CES volume darah hipotensi)

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    59/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    60/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    61/89

    MEDULA ADRENAL

    bagian sistem saraf simpatis yang termodifikasi

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    62/89

    bagian sistem saraf simpatis yang termodifikasi

    jalur simpatis terdiri dari dua neuron : neuron praganglion berasal dari SSP, serat akson

    berakhir di neuron kedua (neuron pascaganglion)

    neuron pascaganglion akson berakhir di organ efektor neurotransmitter yang dikeluarkan : norepinefrin reseptor adrenergik

    medula adrenal neuron simpatis pascaganliontermodifikasi tanpa aksonmengeluarkanneurotransmitter langsung ke darah (karena itu digolongkan

    sebagai hormon)

    sel-sel kelenjar medula adrenal mempunyai asal yang samadengan sel-sel neuron adrenergik sistem saraf simpatis,yaitu sel neuroektodermal

    Selain yang terdapat di medulla adrenal, masih ada sel

    neuroektodermal yang serupa yaitu sel paraglia yang

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    63/89

    ditemukan disekitar ganglion simpatis torakal danabdominal juga menghasilkan dan melepaskan

    norepinefrin

    Kelenjar medulla adrenal memiliki enzim phenyl-N -methyl-

    transferase (PNMT) mengubah nor-epinefrin menjadi

    epinefrin (adrenalin)

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    64/89

    medulla adrenal sekresi norepinefrin (20%) & epinefrin

    (80%) tambahan gugus metil ekslusif medula adrenal

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    65/89

    setelah disintesis disimpan di granula kromafin (karenaitu medula adrenal sering disebut jaringan kromafin)

    eksositosis aliran darah

    medula adrenal sekresi norepinefrin jumlah terlalusedikit untuk menimbulkan efek

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    66/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    67/89

    Reseptor

    reseptor : afinitas setara antara norepinefrin dan epinefrin

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    68/89

    p p p

    respons eksitatorik, co.kontriksi arteriola reseptor 1 (eksklusif pada jantung) : afinitas setara antara

    norepinefrin dan epinefrin respons eksitatorik

    kronotropik dan inotropik reseptor 2 : afinitas terutama dengan epinefrin respons

    inhibitorik, co.dilatasi bronkiolus

    sebagian sel sasaran dapat mempunyai reseptor , 2, atau dan 2

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    69/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    70/89

    medula adrenal berfungsi atas perintah saraf simpatis

    memperkuat sistem saraf simpatis dan mempengaruhi

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    71/89

    jaringan yang tidak langsung dipersarafi saraf simpatis (co.otot rangka efek metabolik penguraian simpanan

    glikogen

    stimulasi simpatis satu-satunya stimulus medula adrenal

    mengeluarkan epinefrin

    Stimulus konsentrasi epinefrin 300x lipat

    stres trauma fisik atau psikologis, perdarahan, penyakit,

    olahraga, hipoksia, pajanan dingin, hipoglikemia

    stimulasi simpatis sekresi epinefrin

    jumlah sekresi tergantung jenis dan intensitas stressor

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    72/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    73/89

    epinefrin :

    dilatasi saluran pernafasan (mengurangi resistensi udara

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    74/89

    yang keluar masuk) mengurangi aktivitas pencernaan dan menghambat

    pengosongan kandung kemih penundaan selama situasi

    fight-or-flight

    Efek Metabolik

    merangsang mobilisasi simpanan karbohidrat dan lemak

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    75/89

    energi yang dapat segera digunakan otot pada situasidarurat & menyediakan glukosa untuk otak

    meningkatkan glukosa darah :

    (1) merangsang glukoneogenesis dan glikogenolisis di hati(2) glikogenolisis di otot rangka asam laktat diubah

    oleh hati menjadi glukosa

    (3) menghambat sekresi insulin dan merangsang glukagon meningkatkan lipolisis asam lemak darah

    epinefrin meningkatkan laju metabolisme secarakeseluruhan

    Efek Lain

    mempengaruhi SSP terjaga dan waspada

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    76/89

    pengeluaran keringat mengeluarkan panas ekstra karenakerja otot yang meningkat

    otot polos mata midriasis pupil dan mendatarkan lensa

    mata dapat melihat lebih luas

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    77/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    78/89

    DISFUNGSI ADRENOMEDULA

    HIPOSEKRESI

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    79/89

    sebagian besar fungsi epinefrin dapat dilaksanakan hanyadengan pengaktifan sistem saraf simpatis

    HIPERSEKRESI

    Feokromositoma pengeluaran hormon tidak atas kontrol saraf

    Gejala tergantung pada jumlah dan jenis katekolamin

    yang dilepaskan dan pada cara pelepasannya (terus-menerus atau paroksismal)

    hipertensi yang kontinu atau paroksismal, tremor,palpitasi, gelisah, keringat berlebihan, kadar gula darah dan

    sakit kepala

    RESPONS TERHADAP STRES

    Dr. Hans Selye respons umum dan nonspesifik terhadap

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    80/89

    stres sindrom adaptasi umum (general adaptationsyndrome)

    respons saraf simpatis dan hormon

    ACTH mungkin berperan mengatasi stres :

    ACTH mempermudah proses belajar dan perilaku mempelajari respons perilaku yang sesuai untuk menghadapi

    stresor serupa di masa datang

    -endorfin (hasil pemecahan juga dari pro-opiomelanokortin) opiat endogen analgesia (penurunan resepsi nyeri)

    akibat cedera fisik

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    81/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    82/89

    STRES DAN KELENJAR ADRENAL

    Stimulus yang mencekam menyebabkan hipotalamus mengaktifkan medula adrenal melalui impuls saraf dan

    korteks adrenal melalui sinyal hormonal. Medula adrenal memperantarai respons jangka pendek terhadap stres

    dengan cara mensekresikan hormon katekolamin, yaitu epinefrin dan norepinefrin. Korteks adrenal mengontrol

    respons yang berlangsung lebih lama dengan cara mensekresikan hormon steroid.

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    83/89

    sistem renin-angiotensin-aldosteron diaktifkan sebagai

    akibat penurunan aliran darah ke ginjal yang dipicu oleh

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    84/89

    katekolamin vasopresin dan angiotensin juga memiliki efek vasopresor

    langsung, yang akan bermanfaat mempertahankan tekanan

    darah jika terjadi pengeluaran akut darah

    Vasopresin mungkin memudahkan proses belajar

    adaptasi terhadap stres di masa datang

    KOORDINASI HIPOTALAMUS TERHADAP STRES

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    85/89

    Semua respons terhadap stres dipengaruhi, secara

    langsung atau tidak langsung, oleh hipotalamus

    mengintegrasikan berbagai respons baik dari sistem saraf

    simpatis maupun sistem endokrin

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    86/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    87/89

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    88/89

    R t t t t k t fi ik d t

  • 7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal

    89/89

    Respons stres tepat untuk stres fisik, namun dapat

    merugikan untuk stres psikososial

    tidak diperlukan energi tambahan, tidak ada kerusakan

    jaringan, tidak ada pengeluaran darah

    penguraian cadangan energi tubuh dan retensi cairan

    merupakan tindakan sia-sia